16
ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2008 DAN TAHUN 2018 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi Oleh: ENNI INTAN PERTIWI E100150151 PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI

KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN 2008 DAN TAHUN 2018

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi

Oleh:

ENNI INTAN PERTIWI

E100150151

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

i

Page 3: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

ii

Page 4: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

iii

Page 5: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

1

ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN

DI KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

TAHUN 2008 DAN TAHUN 2018

Abstrak

Permukiman merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Dari deretan lima kebutuhan hidup manusia sandang

(pakaian), pangan (makanan), papan (permukiman), pendidikan dan kesehatan,

nampak bahwa permukiman menempati posisi yang sentral, dengan demikian

peningkatan permukiman akan meningkatkan pula kualitas hidup. Saat ini

manusia bermukim bukan sekedar sebagai tempat berteduh, namun lebih dari itu

mencakup rumah dan segala fasilitasnya seperti persediaan air minum,

penerangan, transportasi, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Penelitian ini

bertujuan untuk : (1) Mengetahui pola permukiman di Kecamatan Wonogiri

Tahun 2008 dan Tahun 2018; (2) Mengetahui perkembangan dan perubahan pola

permukiman di Kecamatan Wonogiri Tahun 2008 dan Tahun 2018; (3)

Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dan perkembangan pola

permukiman di Kecamatan Wonogiri Tahun 2008 dan Tahun 2018. Metode

penelitian yang digunakan untuk mengetahui pola persebaran permukiman yaitu

dengan menggunkan Nearest Neighbour Analysis. Sedangkan untuk mengetahui

faktor perkembangan dan perubahan pola Tahun 2008 dan Tahun 2018

menggunakan Overlay. Hasil dari penelitian ini menunjukan (1) Pola permukiman

Kecamatan Wonogiri pada tahun 2008 didominasi oleh pola mengelompok

dimana dari 15 desa jumlah desa berpola mengelompok ada 8, menyebar 6 Desa

dan seragam 1 Desa. Sedangkan pola permukiman pada tahun 2018 didominasi

oleh pola menyebar dengan perbandingan jumlah desa mengelompok ada 6,

menyebar 6 Desa dan seragam 3 Desa; (2) Pola permukiman tiap desa di

Kecamatan Wonogiri dari Tahun 2008 sampai Tahun 2018 mengalami

perkembangan pola, sedangkan perubahan pola permukiman terdapat 4 desa, yaitu

Desa Pokoh Kidul dan Desa Bulusulur yang semula mengelompok jadi menyebar,

sedangkan Desa Giripurwo dan Desa Wonokarto mengalami perubahan dari pola

menyebar menjadi seragam (tersebar merata); (3) Faktor yang mempengaruhi

perkembangan dan perubahan pola di Kecamatan Wonogiri yaitu kemiringan

lereng, ketinggian tempat, kepadatan penduduk, keterjangkauan, dan tingkat

sebaran fasilitas umum.

Kata Kunciq: pola, permukiman, perkembangan, perkembangan, dan faktor.

Abstract

Settlement is basic needs that very important in human life. Out of 5 human

needs clothing (clothes), food (food), place (settlement), education, and health, it

appears that settlements occupy a central position, therefore an increase in

settlements also improve the quality of life. Now humans live not just as a shelter

but more that includes houses and all facilities like stock of drinking water,

Page 6: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

2

lighting, transportation, education, health etc. The aims of this research (1) To

describe the settlement patterns of districts Wonogiri in 2008 and 2018. (2) To

describe developments and changes in settlement patterns of districts Wonogiri in

2008 and 2018. (3) To analyze the factors that cause changes and developments in

settlement patterns of districts Wonogiri in 2008 and 2018. Reseach method used

know settlement distribution patterns that is used Nearest Neighbour Analysis.

While to know factors of development and pattern change in 2008 and 2018 used

overlay. Result of the research (1) Settlement patterns in Wonogiri Subdistrict in

2008 were dominated by cluster patterns in which of the 15 villages there were 8

clustered patterns, random patterns 6 villages and dispersed patterns 1 Village.

While the settlement pattern in 2018 is dominated by a random pattern with a ratio

of the number of villages clustered there are 6, spread 6 villages and dispersed

pattern 3 villages; (2) The settlement pattern of each village in Wonogiri District

from 2008 to 2018 has experienced a developmental pattern, while the settlement

patterns change there are 4 villages, namely Pokoh Kidul Village and Bulusulur

Village which were originally clustered (random pattern), whereas Giripurwo

Village and Wonokarto Village experienced a change from a random pattern to a

uniform pattern (dispersed pattern); (3) Factors that influence the development

and change of patterns in Wonogiri Subdistrict are slope slope, altitude,

population density, affordability, and level of distribution of public facilities.

Keyword : pattern, settlement, development, change and factor.

1. PENDAHULUAN

Permukiman adalah bagian permukaan bumi yang dihuni manusia meliputi segala

sarana dan prasarana yang menunjang kehidupannya yang menjadi satu kesatuan

dengan tempat tinggal yang bersangkutan. (Sumaatmadja, 1988). Nursid

Sumaatmadja (1981) mengemukakan bahwa “penyebaran gejala dan fakta tidak

merata tersebar dari satu wilayah ke wilayah lain”. Fenomena sebaran yang terjadi

akan membentuk berbagai pola penyebaran. Pola penyebaran itu dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu pola bergerombol (cluster pattern), tersebar tidak

merata (random pattern), dan tersebar merata (dispersed pattern)”. Untuk

menganalisa berbagai pola penyebaran, salah satu konsep yaitu analisis tetangga

terdekat. Analisa tetangga terdekat ini memerlukan data tentang jarak antara satu

pemukiman dengan pemukiman paling dekat yaitu pemukiman tetangganya yang

terdekat. (Peter Hagget dalam Bintarto dan Surastopo 1979). Pola permukiman

menurut Singh dalam Ritohardoyo (1989: 54), membedakan permukiman menjadi

tiga kelompok antara lain: (1). Pola permukiman mengelompok biasanya

Page 7: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

3

dipengaruhi oleh faktor-faktor permukaan lahan yang datar, lahan subur, curah

hujan relatif kurang, kebutuhan akan kerja sama, ikatan sosial, ekonomi, agama,

kurangnya keamanan waktu lampau, tipe pertanian, lokasi industri dan mineral,

(2). Pola permukiman seragam yaitu pola suatu permukiman dapat dipengaruhi

pula oleh lingkungan fisikal seperti relief, sumber air, jalur drainase, kondisi

lahan, serta kondisi sosial ekonomi, tata guna lahan, rotasi tanaman, prasarana

transportasi, komunikasi serta kepadatan penduduk. (3). Pola permukiman

tersebar biasanya dipengaruhi oleh topografi yang kasar, keanekaragaman

kesuburan lahan, curah hujan, air permukaan yang melimpah, keamanan waktu

lampau dan suasana kota. Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka penulis

tertarik untuk melakukan kajian pola permukiman dengan judul : “Analisis Pola

Sebaran Permukiman Di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri Tahun 2008

Dan Tahun 2018”

2. METODE

Penelitian ini terbagi dalam beberapa tahapan kegiatan dimana tahap pertama

yaitu persiapan data primer dan sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Selanjutnya, tahap kedua dilakukan pengklasifikasian atau digitasi menggunakan

sistem informasi geografis (SIG) guna mengetahui sebaran permukiman di tahun

2008 dan 2018. Tahap ketiga berupa pengolahan data menggunakan analisis

spasial tetangga terdekat atau ncarest-neighbour yang mana dilakukan

penghitungan untuk mengetahui tipe pola permukiman di Kecamatan Wonogiri

serta melakukan analisis perkembangan atau rubahan pola permukiman yang

terjadi di Kecamatan Wonogiri dan faktor dominan yang mempengaruhi adanya

perkembangan dan rubahan tersebut.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pola Permukiman

3.1.1 Pola Permukiman Kecamatan Wonogiri Tahun 2008

Pola permukiman Kecamatan Wonogiri Tahun 2008 merupakan dasar dari

pengindikasian perkembangan dan perubahan pola tahun 2018, pada dasarnya

Page 8: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

4

pengindikasian perkembangan dan perubahan pola ini untuk melihat seberapa

besar tingkat perkembangan dan perubahan pola dalam jangka waktu 10 tahun

yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya.

Berdasarkan penelitian ada 1 desa yang memiliki pola permukiman seragam

(tersebar merata) yaitu desa Giritirto, hal ini dikarenakan luas wilayahnya sempit

jika dibandingan dengan desa lain sedangkan jumlah bangunan yang ada

didalamnya tinggi (1864). Jumlah pola permukiman menyebar (tersebar tidak

merata) sebanyak 6 desa yaitu Wonoboyo, Giripurwo, Wonokarto, Sonoharjo,

Wonokerto dan Wonoharjo sedangkan sebagian besar lainnya (8 desa) termasuk

dalam kategori pola permukiman mengelompok. Jika dilihat dari jumlah desa

yang masuk kedalam kategori terbanyak maka menunjukkan bahwa Kecamatan

Wonogiri pada tahun 2008 didominasi oleh permukiman mengelompok, hal

tersebut jika hanya dilihat dari sudut pandang luas wilayah dan jumah penduduk

maka menunjukan di daerah tersebut memiliki tingkat kepadatan penduduk yang

rendah.

3.1.2 Pola Permukiman Kecamatan Wonogiri Tahun 2018

Pola permukiman Kecamatan Wonogiri Tahun 2018 merupakan bentukan pola

permukiman yang ada di daerah tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub

bab sebelumnya bawasannya pola permukiman tahun 2008 merupakan dasar

pembanding untuk pola permukiman tahun 2018, maka berdasarkan hasil yang

telah dibuat pola permukiman Kecamatan Wonogiri menunjukan bahwa ada 3

desa yang memiliki pola permukiman seragam (tersebar merata) yaitu desa

Giripurwo, Giritirto dan Wonokarto hal ini dikarenakan luas wilayahnya sempit

jika dibandingan dengan desa lain sedangkan jumlah bangunan yang ada

didalamnya tinggi. Jumlah pola permukiman menyebar (tersebar tidak merata)

sebanyak 6 desa yaitu Pokoh Kidul, Bulusulur, Wonoboyo, Sonoharjo,

Wonokerto dan Wonoharjo sedangkan 6 desa lainnya seperti Sendang, Wuryorejo,

Purworejo, Giriwono, Purwosari dan Manjung termasuk dalam kategori pola

permukiman mengelompok. Jika dilihat dari jumlah desa yang masuk kedalam

kategori terbanyak maka menunjukkan bahwa Kecamatan Wonogiri pada tahun

2018 didominasi oleh permukiman menyebar (tersebar tidak merata), hal tersebut

Page 9: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

5

jika hanya dilihat dari sudut pandang luas wilayah dan jumah penduduk maka

menunjukan di daerah tersebut sedang mengalami masa transisi dari pola

mengelompok menjadi pola seragam, hal tersebut diperkuat dengan adanya

penambahan jumlah pada pola seragam dan pengurangan pada pola

mengelompok.

3.2 Perkembangan dan Perubahan Pola Permukiman

Perkembangan dan perubahan merupakan suatu tindakan dinamis yang tidak

dapat dihindari seiring berjalannya waktu, baik perubahan yang berdampak positif

seperti memajukan taraf perekonomian maupun perubahan yang dampak negatif

seperti kemacatan dan lain sebagainya. Pola permukiman pada suatu wilayah

dapat diamati dan dibandingkan dalam jangka waktu tertentu, disini penulis

memilih rentang waktu 10 tahun sebagai pembanding pola, dimana nantinya

mendapatkan hasil daerah daerah mana saja yang mengalami perkembangan dan

perubahan, seperti pada tabel 4.3 Perkembangan dan Perubahan Pola Permukiman

Kecamatan Wonogiri Tahun 2008 dan Tahun 2018.

Pola permukiman Kecamatan Wonogiri dari tahun 2008 ke tahun 2018

terus mengalami perkembangan, perkembangan pola tersebut dilihat adanya

penambahan jumlah bangunan permukiman di semua desa sehingga semua desa

di Kecamatan Wonogiri dapat dikatakan mengalami perkembangan.

Perkembangan jumlah bangunan mempengaruhi pola yang tercipta dalam suatu

desa, perkembangan permukiman yang hanya mengikuti area-area yang

sebelumnya sudah ada pada permukiman sebelumnya akan menghasilkan pola

yang sama antara tahun 2008 dan 2018, seperti pada 11 desa di Kecamatan

Wonogiri yaitu Sendang, Wuryorejo, Purworejo, Wonoboyo, Giritirto, Giriwono,

Purwosari, Manjung, Sonoharjo, Wonokerto dan Wonoharjo, sedangkan

perkembangan yang menyebabkan perubahan pola terdapat 4 desa yaitu Desa

Pokoh Kidul dan Desa Bulusulur yang semula mengelompok jadi menyebar,

sedangkan Desa Giripurwo dan Desa Wonokarto mengalami perubahan dari pola

menyebar menjadi seragam (tersebar merata)

Page 10: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

6

Tabel 1 Perkembangan dan Perubahan Pola Permukiman Kecamatan Wonogiri Tahun 2008 dan Tahun 2018

No Nama Desa

Luas

Wilayah

(Km2)

Tahun 2008 Tahun 2018

Keterangan Jumlah

Bangunan NNRatio

Pola

Permukiman

Jumlah

Bangunan NNRatio

Pola

Permukiman

1 Sendang 8,46 1102 0.46895 Mengelompok 1245 0.473448 Mengelompok Berkembang

2 Wuryorejo 11,38 832 0.330821 Mengelompok 1118 0.377504 Mengelompok Berkembang

3 Pokoh Kidul 9,71 1231 0.465395 Mengelompok 1599 0.75796 Menyebar Berkembang

dan Berubah

4 Purworejo 3,96 1097 0.667709 Mengelompok 1642 0.681238 Mengelompok Berkembang

5 Bulusulur 4,79 1188 0.63409 Mengelompok 1940 0.732083 Menyebar Berkembang

dan Berubah

6 Wonoboyo 2,70 1981 0.815379 Menyebar 2322 1.079902 Menyebar Berkembang

7 Giripurwo 1,02 2182 1.260058 Menyebar 2401 1.492915 Seragam Berkembang

dan Berubah

8 Giritirto 0,65 1864 1.483108 Seragam 1964 1.526993 Seragam Berkembang

9 Giriwono 10,91 1172 0.408849 Mengelompok 1808 0.459788 Mengelompok Berkembang

10 Wonokarto 1,16 1493 1.121978 Menyebar 1835 1.481743 Seragam Berkembang

dan Berubah

11 Purwosari 5,97 1125 0.653953 Mengelompok 1510 0.662238 Mengelompok Berkembang

12 Manjung 4,99 726 0.570272 Mengelompok 882 0.583446 Mengelompok Berkembang

13 Sonoharjo 5,71 968 0.763199 Menyebar 1383 0.776084 Menyebar Berkembang

14 Wonokerto 5,95 1114 0.731803 Menyebar 1259 0.751891 Menyebar Berkembang

15 Wonoharjo 5,55 995 0.78742 Menyebar 1134 0.791292 Menyebar Berkembang

Sumber : Penulis, 2019

Page 11: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

7

Berdasarkan Tabel 1 Perkembangan dan Perubahan Pola Permukiman

Kecamatan Wonogiri Tahun 2008 dan Tahun 2018, pola permukiman Kecamatan

Wonogiri dari tahun 2008 ke tahun 2018 terdapat 4 desa yang mengalami

perubahan pola, yaitu Desa Pokoh Kidul dan Desa Bulusulur yang semula

mengelompok jadi menyebar, sedangkan Desa Giripurwo dan Desa Wonokarto

mengalami perubahan dari pola menyebar menjadi seragam (tersebar merata).

Selain hal tersebut perkembangan pola permukiman di 11 desa lainnya dapat

dikatakan progresif yang mana semua desa trus mengalami pertumbuhan jumlah

bangunan.

Perkembangan dan perubahan pola permukiman ini pada dasarnya adalah

inti dari topik permasalahan yang diamati pada penelitian ini, dilihat dari

perbandingan jumlah desa yang mengalami perubahan pola maka menunjukan

bahwa ditahun 2008 hanya terdapat 1 desa yang berpola seragam sedangkan

ditahun 2018 terdapat 3 desa yang berpola seragam artinya ada peningkatan

jumlah bangunan yang menyebar di daerah tersebut hingga hampir memenuhi luas

wilayah desanya. Beralih pada perbandingan jumlah pola permukiman menyebar

(tersebar tidak merata) pada tahun 2008 dan 2018 jumlah desa yang berpola

menyebar menunjukkan jumlah yang sama yaitu sejumlah 6 desa, namun jika

dilihat dari nama desanya keenam desa yang memiliki pola menyebar di tahun

2008 dan 2018 berbeda hal tersebut artinya ada peningkatan jumlah banguan yang

mulai menyebar namun belum sepenuhnya merata. Perbandingan pola

permukiman mengelompok pada tahun 2008 dengan 2018 menunjukan bahwa

adanya pengurangan jumlah desa yang termasuk kedalam pola mengelompok

dimana ditahun 2008 jumlah desa yang berpola mengelompok sejumlah 8

sedangkan ditahun 2018 hanya terdapat 6 desa yang berpola mengelompok.

Berikut adalah peta pola permukiman tahun 2018 di Kecamatan Wonogiri

Page 12: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

8

Gambar 1. Peta Pola Permukiman Kecamatan Wonogiri Tahun 2018

Page 13: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

9

3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Permukiman

Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pola permukiman dengan pola

persebaran permukiman penduduk di Kecamatan Wonogiri baik faktor fisik

maupun sosial ekonomi dalam penelitian ini hanya memilih beberapa faktor saja

yang pengaruhnya signifikan dan bukan kebetulan belaka. Faktor-faktor yang

mempengaruhi pola permukiman adalah kemiringan lereng, ketinggian tempat,

sember air, kepadatan penduduk, keterjangkauan, dan tingkat sebaran fasilitas

umum.

Tabel 2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Permukiman

No Nama Desa

Pola

Faktor-Faktor

Kemiringan

Lereng

Ketinggian

tempat

(mdpal)

Tingkat

Kepadatan

Jarak

Relatif

Fasilitas

Umum

1 Sendang Berkembang II-IV 249-775 Sangat Rendah Jauh Sedang

2 Wuryorejo Berkembang I-IV 73-425 Sangat Rendah Dekat Sedang

3 Pokoh

Kidul

Berkembang

dan Berubah I-II 73-249

Sangat Rendah Sedang Sedang

4 Purworejo Berkembang I 73-249 Rendah Dekat Rendah

5 Bulusulur Berkembang

dan Berubah I-II

73-249

Rendah Sedang Sedang

6 Wonoboyo Berkembang I-II 73-249 Sedang Dekat Tinggi

7 Giripurwo Berkembang

dan Berubah I-III 73-249

Padat Sangat

Dekat Tinggi

8 Giritirto Berkembang I-IV 73-600 Sangat Padat Dekat Tinggi

9 Giriwono Berkembang I-IV 73-425 Sangat Rendah Dekat Sedang

10 Wonokarto Berkembang

dan Berubah I 73-249

Padat Sedang Tinggi

11 Purwosari Berkembang I-II 73-249 Rendah Jauh Sedang

12 Manjung Berkembang I-II 73-249 Sangat Rendah Jauh Sedang

13 Sonoharjo Berkembang

I-II 73-425

Rendah Sangat

Jauh Sedang

14 Wonokerto Berkembang I-II 73-249

Sangat Rendah Sangat

Jauh Sedang

15 Wonoharjo Berkembang I-II 73-249

Sangat Rendah Sangat

Jauh Sedang

Sumber : Penulis, 2019

Perkembangan dan perubahan pola permukiman tiap desa sangatlah

berbeda-beda, pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan pola permukiman secara garis besar dipengaruhi oleh kemiringan

lereng, ketinggian tempat, tingkat kepadatan, keterjangkauan atau jarak relatif dan

fasilitas umum namun faktor yang mempengaruhi perubahan pola permukiman di

Kecamatan Wonogiri lebih spesifik tiap desannya. Dalam penelitian pola

Page 14: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

10

permukiman tahun 2008 dan tahun 2018 terdapat 4 (empat) desa yang memiliki

perubahan pola yaitu Desa Pokoh Kidul dan Desa Bulusulur yang semula

mengelompok jadi menyebar, sedangkan Desa Giripurwo dan Desa Wonokarto

mengalami perubahan dari pola menyebar menjadi seragam (tersebar merata).

Faktor pendukung dominan perubahan pola permukiman mengelompok

menjadi pola menyebar di Desa Pokoh Kidul yaitu kemiringan lerengnya datar

(kelas 0-15%) dan tingkat kepadatannya yang rendah sehingga dapat diasumsikan

di desa Pokoh Kidul pertumbuhan bangunan permukimannya tersebar atau

membentuk komples permukiman di area yang sebelumnya bukan area

permukiman. Faktor pendukung dominan perubahan pola permukiman

mengelompok menjadi pola menyebar di Desa Bulusulur yaitu kemiringan

lerengnya datar (kelas 0-15%) dan tingkat kepadatannya yang rendah sehingga

dapat diasumsikan di desa Pokoh Kidul pertumbuhan bangunan permukimannya

tersebar atau membentuk komples permukiman di area yang sebelumnya bukan

area permukiman karena jika diamati perubahannya dari tahun 2008 ke 2018

terlihat jelas bahwa di tahun 2008 permukiman di desa wonogiri mengelompok

mengikuti jalan raya. Faktor pendukung dominan perubahan pola permukiman

menyebar menjadi seragam (tersebar merata) di Desa Giripurwo yaitu tingkat

kepadatan penduduk tinggi, fasilitas umumnya banyak dan jarak

keterjangkauannya dekat sehingga adanya perubahan penduduk yang awalnya

menyebar menjadi seragam (tersebar merata) karena pertumbuhan jumlah

banguannya berada dan tersebar di seluruh area desa Giripurwo. Faktor

pendukung dominan perubahan pola permukiman menyebar menjadi seragam

(tersebar merata) di Desa Wonokarto yaitu tingkat kepadatan penduduk tinggi,

fasilitas umumnya banyak dan jarak keterjangkauannya dekat sehingga adanya

perubahan penduduk yang awalnya menyebar menjadi seragam (tersebar merata)

karena pertumbuhan jumlah banguannya berada dan tersebar di seluruh area desa

Wonokarto.

Page 15: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

11

4. PENUTUP

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penulis dalam penelitian ini dapat

menyimpulkan sebagai berikut :

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil dan analisis pembahasan penelitian Analisis Pola Sebaran

Permukiman Di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 Dan

Tahun 2018 menunjukan bahwa :

1) Pola permukiman Kecamatan Wonogiri pada tahun 2008 didominasi oleh

pola mengelompok dimana dari 15 desa jumlah desa berpola mengelompok

ada 8, menyebar 6 Desa dan seragam 1 Desa. Sedangkan pola permukiman

pada tahun 2018 didominasi oleh pola menyebar dengan perbandingan

jumlah desa mengelompok ada 6, menyebar 6 Desa dan seragam 3 Desa.

2) Pola permukiman Kecamatan Wonogiri dari tahun 2008 ke tahun 2018

terdapat 4 desa yang mengalami perubahan pola, yaitu Desa Pokoh Kidul dan

Desa Bulusulur yang semula mengelompok jadi menyebar, sedangkan Desa

Giripurwo dan Desa Wonokarto mengalami perubahan dari pola menyebar

menjadi seragam (tersebar merata). Sedangkan 11 Desa lainnya mengalami

perkembangan pola permukiman.

3) Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan perubahan pola di Kecamatan

Wonogiri yaitu kemiringan lereng, ketinggian tempat, kepadatan penduduk,

keterjangkauan, dan tingkat sebaran fasilitas umum. Namun faktor yang

dominan berpengaruh (sagnifikan) terhadap perkembangan pola permukiman

tiap desa di Kecamatan Wonogiri adalah keminngan lereng dan ketinggian

tempat. Sedangkan faktor yang sangat mendukung untuk perubahan pola

permukiman yaitu aksesibilitas dan fasilitas umum yang tinggi pada Desa

Pokoh Kidul, Bulusulur, Giripurwo dan Wonokarto.

4.2 Saran

1) Diharapkan dengan diketahui pola permukiman dan faktor-fakter yang

mempengaruhi maka dapat dijadikan pertimbangan pemerintah yang

berwenang dan berkompeten dalam pengembangan daerah pedesaan baik

Page 16: ANALISIS POLA SEBARAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN …

12

dalam menyusun rencana pengembangan maupun dalam pertimbangan untuk

pelaksanaan pengembangan permukiman.

2) Diharapkan dengan adanya agihan pola permukiman yang disajikan ke dalam

bentuk peta, dapat disusun suatu arahan permukiman mana saja didalam suatu

wilayah yang memerlukan prioritas pengembangan. Hai ini penting dalam

rangka pemerataan dan peningkatan taraf hidup serta kesejahteraan penduduk

tiap desa di Kecamatan Wonogiri, dalam kaitannya dengan pengadaan sarana

dan prasarana pelayanan permukiman

DAFTAR PUSTAKA

Nursid Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Bandung: alumni. 1988. Geografi Pembangunan. Jurnal.

Jakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Ritohardoyo, Su. 1989. Beberapa Dasar Klasifikasi dan Pola Permukiman.

Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.