109
ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD DALAM FILM ZERO DARK THIRTY Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.) Oleh RULLI CHANDRA SYAFRUL NIM 109051000150 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014M

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD

DALAM FILM ZERO DARK THIRTY

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh

RULLI CHANDRA SYAFRUL

NIM 109051000150

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014M

Page 2: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD

DALAM FILM ZERO DARK THIRTY

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)

Oleh

Rulli Chandra Syafrul

NIM: 109051000150

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dr. Rulli Nasrullah, M. Si.

NIP: 197503182008011008

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435H/2014M

Page 3: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai
Page 4: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 3 Januari 2013

Rulli Chandra Syafrul

Page 5: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

i

ABSTRAK

Rulli Chandra Syafrul

Analisis Semiotika terhadap Makna Jihad dalam Film Zero Dark Thirty

Film Zero Dark Thirty merupakan film berjenis fiksi yang menceritakan

bagaimana penangkapan pimpinan Al-Qaeda Osama bin Laden yang bertanggung

jawab atas penyerangan WTC pada 11 September 2001. Kathryn Bigelow sebagai

sutradara mengadopsi film Zero Dark Thirty dari Novel No Easy Day dan juga

sutradara wanita pertama yang meraih piala Oscar pada 2010, film ini dibuat atas

dasar rasa simpati dalam penyerangan tentara Amerika untuk mengakhiri

teorisme. Dalam film ini, sutradara memfokuskan filmnya terhadap penangkapan

Osama bin Laden. Dan, Maya, dan Jessica adalah tim CIA yang bekerja untuk

menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja

sebagai rekan Maya tewas karena bom bunuh diri yang dilakukan di Camp

Afganistan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna jihad dalam

film Zero Dark Thirty. Maka diperlukan rumusan masalah yaitu bagaimana sign,

code, dan element dalam konsep jihad dalam film Zero Dark Thirty?

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan

analisis semiotika model Roland Barthes, Christian Metz, dan Steve Campsall.

Model semiotika Roland Barthes yang menjelaskan makna denotasi dan konotasi

serta tokoh Christian Metz yang sudah memperkenalkan beberapa komponen dan

elemen yang dapat diinterpretasikan melalui unsur-unsur sinematografi dalam

scene-scene yang diteliti.

Pertama ditemukan, sign berfokus pada Makna Jihad kesetiaan yang tinggi

dalam jaringan komunikasi antar teroris tersebut walaupun jaringan agen CIA

menyiksanya dengan berbagai cara penyiksaan khusus untuk teroris. Kedua, code

peneliti menemukan makna jihad tentang pembunuhan terhadap orang kafir yaitu

para agen CIA Jessica dalam film tersebut. Ketiga, elemen jihad yang terdapat

dalam film ini adalah scene yang menjelaskan makna jihad bom bunuh diri

melalui kostum, tata rias wajah, setting, dan pencahayaan yang ditampilkan di

depan kamera yang dapat berfungsi sebagai penunjuk status sosial, citra dan

penunjuk ruang dan waktu. Temuan simbol juga terlihat dalam scene, seperti

bendera Amerika yang berkibar kencang di tanah Afganistan.

Dari penelitian pada film Zero Dark Thirty, dapat di ambil kesimpulan

bahwa film ini menampilkan beberapa tanda dan kode yang muncul dalam adegan

tewasnya Jessica dalam film ini. Melalui unsur sinematik film, peneliti

menemukan beberapa elemen penting yang dapat membangun makna. Dan yang

terbangun dalam film ini divisualisasikan dalam beberapa sekuen, adegan dan shot

film yang semuanya terdapat dalam durasi-durasi tertentu dalam film.

Keywords: Film, Zero Dark Thirty, Pakistan, Jihad, Semiotik

Page 6: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah. Puji syukur yang tak terhingga atas nikmat yang luar biasa

yang diberikan Allah SWT kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyusun dan

merampungkan skripsi ini. Hambatan serta rintangan yang ada selama proses

penyusunan skripsi ini juga merupakan suatu hadiah yang luar biasa dari-Nya.

Karena tanpa hambatan dan rintangan mustahil skripsi ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat nanti. Amin.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih banyak

kekurangan. Tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak tidaklah

mungkin skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang terkait dalam penyusunan skripsi ini. Rasa terima kasih penulis

ucapkan kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof.

Dr. Komaruddin Hidayat, MA.

2. Dr. H. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Suparto, M. Ed, MA.,

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Drs. Jumroni, M.Si, Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan Drs. Wahidin Saputra, MA.

3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Rachmat Baihaky, MA.,

yang telah mengarahkan penulis dalam pemilihan judul penelitian dan

memilihkan dosen pembimbing bagi penulis.

Page 7: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

iii

4. Hj. Umi Musyarrofah, MA., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam.

5. Pembimbing Skripsi Dr. Rulli Nasrullah, M. Si, yang selalu sabar dalam

memberikan bimbingan dan pengarahan serta setia mengoreksi tulisan-

tulisan penulis.

6. Pembimbing Akademik Siti Napsiyah, MSW, yang telah meluangkan

waktunya untuk berdiskusi dengan penulis mengenai proposal skripsi dan

menyarankan beberapa alternatif judul kepada penulis.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga ilmu

yang diberikan bermanfaat bagi penulis dan menjadi amal sholeh yang

akan terus mengalir bagi para dosen.

8. Kepada Ibunda tercinta, atas segala kasih sayang, perhatian, dorongan,

yang tidak pernah lelah dan bosan dalam membiayai kuliah serta do’a

yang selalu engkau panjatkan untuk buah hatimu ini.

9. Om Darmond, Tante Alifah, Kakak Sepupu Linda Rosalina, Kakak

Sepupu Dewi Adriani, Abang Sepupu Ade Barkah, dan Pak Huda, yang

senantiasa selalu memberi dukungan moril maupun materil, motivasi dan

kasih sayang yang tak terhingga.

10. Anna Sapitri, yang selalu menyemangati penulis tanpa batas untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Seluruh teman-teman KPI E’Excellent 2009, kelas yang sangat berkesan

dan menyimpan banyak kenangan yang dilalui bersama. Sedih untuk

berpisah dengan kalian.

Page 8: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

iv

12. Teman-teman dari kelompok KKN Sekilas 2012, semuanya tanpa

terkecuali, ingat kita pernah menjadi keluarga kecil yang sangat harmonis

walaupun hanya satu bulan saja.

13. Seluruh teman-teman FIDKOM angkatan 2009.

14. Kawan-kawan semasa di Pondok Pesantren Al-Inayaah.

15. Kepada Muhammad Dhiyaa dan Uray Noviandy Taslim yang telah

bersedia memberikan banyak referensi dan selalu memberikan pengarahan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya peneliti hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung

maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT semakin menambah rahmat dan

karunia-Nya kepada kita semua. Peneliti mohon maaf jika ada kesalahan dalam

penulisan karya ilmiah ini. Harapan peneliti, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

untuk para pembacanya.

Jakarta, 24 Januari 2014

Rulli Chandra Syafrul

Page 9: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Batasan dan Rumusan masalah .................................................. 6

C. Tujuan Pnelitian ......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

E. Tinjauan Kepustakaan ................................................................ 8

F. Kerangka Teori ........................................................................... 9

G. Metodologi Penelitian ................................................................ 9

H. Sistematikan Penulisan ............................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI

A. Film ............................................................................................ 13

B. Semiotika .................................................................................... 28

C. Jihad dalam Pandangan Islam .................................................... 36

BAB III GAMBARAN UMUM FILM ZERO DARK THIRTY

A. Profil Kathryn Bigelow Sebagai Sutradara ............................... 43

B. Sinopsis Film .............................................................................. 44

C. Profil Para Pemain Film Zero Dark Thirty ................................. 45

D. Tim Produksi Film Zero Dark Thirty ......................................... 47

Page 10: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

vi

BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Makna Jihad dalam jaringan Komunikasi antar Teroris dan Agen

CIA dalam Film Zero Dark Thirty ............................................. 49

B. Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam Film Zero Dark Thirty73

C. Makna Jihad Bom Bunuh Diri dalam Film Zero Dark Thirty

Analisis Model Steve Campsall ................................................. 82

D. Interpretasi .................................................................................. 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 90

B. Saran-saran ................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 94

LAMPIRAN ...................................................................................................... 96

Page 11: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skema Genre Film Induk Primer dan Sekunder ............................ 20

Tabel 2.2 Komponen dan Elemen .................................................................. 34

Tabel 4.2 Adegan Dan Menyiksa Tahanan Teroris ....................................... 52

Tabel 4.3 Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Adegan Dan Menyiksa Tahanan

Teroris ............................................................................................ 54

Tabel 4.4 Adegan Maya Mengintrogasi Tahanan Teroris ............................. 60

Tabel 4.5 Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Adegan Maya Mengintrigasi

Tahanan Teroris ............................................................................. 63

Tabel 4.6 Adegan Jessica Menyaksikan Pengeboman Hotel JW Marriot. .... 66

Tabel 4.7 Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Adegan Jessica Menyaksikan

Pengeboman Hotel JW Marriot ..................................................... 69

Tabel 4.8 Analisis Tanda Denotasi dan Konotasi Dalam Skenario ............... 74

Tabel 4.9 Ikon, Indeks dan Simbol dalam Adegan “Tewasnya Jessica” ....... 74

Tabel 4.10 Visualisasi shot dari Adegan “Tewasnya Jessica” ......................... 75

Tabel 4.11 Analisis Adegan Utama Melalui Tabulasi Analisis Film Steve

Campsall ........................................................................................ 82

Page 12: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kathryn Bigelow ........................................................................ 43

Gambar 3.2 Jason Clark sebagai Dan ............................................................ 45

Gambar 3.3 Jessica Chastain sebagai Maya ................................................... 46

Gambar 3.4 Jennifer Ehle sebagai Jessica ...................................................... 47

Page 13: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasca penyerangan terhadap gedung World Trade Centre (WTC) pada 11

September 2001, wajah Islam di dunia kian menjadi sorotan. Peristiwa yang

juga dikenal dengan serangan 9/11 ini memberikan identitas baru pada agama

Islam sebagai agama yang identik dengan kekerasan, radikalisme, maupun

terorisme. Karena, kebanyakan media-media barat, menyatakan bahwa aktor

dibalik kejadian tersebut adalah sekelompok ekstrimis muslim yang dipimpin

oleh Osama bin Laden dalam organisasi Al-Qaeda.

Amerika Serikat mendeklarasikan perang terhadap teroris. Istilah tersebut

merujuk pada kelompok Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden yang dianggap

sebagai teroris global. Sejak peristiwa 11 September yang dituduhkan terhadap

Al-Qaeda, perang melawan terorisme berskala global dilancarkan dari

Washington. Sebagai korban, tidak hanya para teroris, tetapi juga negara yang

dituding membantu terorisme, seperti Afghanistan dan Irak. Dalam perang

melawan terorisme yang dikumandangkan oleh Amerika Serikat sesungguhnya

perang utama yang harus dimenangkan adalah persepsi global tentang siapa

yang disebut teroris dan siapa yang berhak untuk mengadili dan menghukum

mereka. Proses ini harus dimenangkan terlebih dahulu oleh Amerika Serikat

sehingga bisa mengajak negara di berbagai belahan dunia manapun untuk

mendukung aksi mereka. Secara massif Amerika Serikat mengkampanyekan

Page 14: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

2

perang melawan terorisme melalui beragam saluran komunikasi. Sebagai sebuah

negara yang memegang peran di berbagai belahan dunia menjadi wajar jika

Amerika Serikat bisa mengontrol isu terorisme sehingga berbagai pemberitaan

media massa di seluruh penjuru dunia sepakat dengan definisi teror, teroris dan

tindakan apa yang harus dilakukan.

Selang satu bulan setelah kejadian tersebut, terjadi peristiwa Bom Bali di

kecamatan kuta, Bali, Indonesia. Pada tanggal 12 Oktober 2002, peristiwa ini

memakan korban yang kebanyakan wisawatan asing itu, meninggal sebanyak

202 orang. Tiga orang yang dianggap tersangka oleh polisi, Imam Samudera,

Ali Ghufron, dan Amrozi yang sudah divonis mati.

Istilah jihad jika disalah artikan menjadi terorisme yang berkaitan dengan

kata teror dan teroris. Teror berarti kekacauan, tindak kesewenang-wenangan

untuk menimbulkan kekacauan dalam masyarakat, tindak kejam dan

mengancam. Kata terorisme berasal dari bahasa Perancis le terreur yang semula

dipergunakan untuk menyebut tindakan pemerintah hasil Revolusi Perancis

yang mempergunakan kekerasan secara brutal dan berlebihan dengan cara

memenggal 40.000 orang yang dituduh melakukan kegiatan anti pemerintah.

Terorisme juga dipergunakan untuk menyebut gerakan kekerasan anti

pemerintah di Rusia. Kata terorisme sejak awal dipergunakan untuk menyebut

tindakan kekerasan oleh pemerintah maupun kegiatan yang anti pemerintah.

Istilah teroris berarti pelaku aksi teror yang bisa bermakna jamak maupun

tunggal. Terorisme diartikan sebagai paham yang gemar melakukan intimidasi,

Page 15: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

3

aksi kekerasan, serta berbagai kebrutalan terhadap masyarakat sipil berdasarkan

latar belakang, sebab dan motif tertentu.1

Berita-berita di televisi maupun di surat kabar juga sedikit memberikan

andil dalam memberikan judgement tentang hal tersebut, karena tidak bisa

dihindari bahwa media massa mempunyai fungsinya sendiri untuk

mengkonstruksi realitas. Selain dua media di atas, dan juga media internet yang

kian mudah melakukan penetrasi ideology kepada masyarakat, film juga

menjadikan salah satu media yang paling efektif digunakan karena

kepopulerannya.

Film dinyatakan sebagai bentuk dominan dari komunikasi massa visual di

belahan dunia, karena lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop,

film televisi atau lewat Digital Video Disc (DVD).2 Ini berarti ia dapat

menjangkau banyak segmen sosial sehingga ia memiliki potensi besar untuk

mempengaruhi khalayaknya, karena selain berfungsi sebagai hiburan ia juga

perpanjangan dari pemikiran dan ideology pembuatnya.

Hollywood adalah contoh industri film Amerika yang dengan sukses

mampu membuat film yang bukan hanya dapat menghibur penontonnya secara

afektif tapi juga dapat mempengaruhi kognisi penontonnya. Salah satunya

dengan mengkonstruksi konsep jihad dan kegiatan terorisme yang marak

belakangan ini.

Sejak kejadian 9/11 tersebut, banyak bermunculan film-film yang

mengangkat tema ini. The Kingdom, United 93, atau World Trade Center (karya

1 Akhmad Fanani, Kamus Istilah Populer (Yogyakarta:Mitra Pelajar, 2009), hlm 336.

2Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007), hlm 134.

Page 16: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

4

Oliver Stone), film documenter karya Michael Moore, Fahrenheit 9/11 dan My

Name is Khan. Tetapi, kebanyakan dari film-fiilm produksi Hollywood tersebut

mendeskreditkan agama Islam. Mengidentikkan Islam dengan terorisme, seperti

film The Kingdom yang menceritakan usaha FBI mengugkapkan serangan

pengeboman yang menewaskan ratusan warga Amerika di sebuah komplek

pemukiman di Arab Saudi oleh teroris muslim. United 93 juga tidak jauh

berbeda. Film yang disutradarai Paul Greengas ini sejak awal secara nyata

menyuguhkan penampilan teroris yang berwajah arab, membaca Al-Qur’an, dan

melakukan sholat berjama’ah. Bahkan disalahkan satu adegan diperlihatkan

bahwa salah satu terorisme ini menusuk leher seorang pramugari sambil

membaca basmalah.

Film ZERO DARK THIRTY ini merinci perburuan Osama bin Laden, yang

dibintangi Jessica Chastain sebagai pakar intelijen yang didedikasikan hidupnya

untuk melacak seorang teroris yang paling dicari. Sebagai buntut dari 9/11

serangan teroris. Seluruh agen CIA di seluruh dunia berupaya menemukan

tersangka Al-Qaeda Osama bin Laden. Setelah tiba di sebuah Markas hitam CIA

dan menyaksikan taktik introgasi brutal, Maya didorong (Jessica Chastain)

untuk membantu rekannya Dan (Jason Clarke) dalam mengumpulkan informasi.

Dalam dekade berikutnya, sangat banyak kepalsuan yang membuat pencarian

tampak lebih sia-sia daripada sebelumnya. Sementara itu, bom bunuh diri

banyak di Timur Tengah dan Eropa mengisyaratkan bahwa Al-Qaeda tidak akan

menyerah tanpa perlawanan. Kemudian, tampak seolah-olah jejak petunjuk

akhirnya kering, sebuah bukti mengarah ke Maya yang mungkin bekerja sama

Page 17: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

5

dengan mereka yang dibebankan dengan perencanaan tindakan terburuk yang

pernah dilakukan terorisme di tanah Amerika.

Oleh karena itu menjadi menarik untuk menelusuri tanda-tanda apa yang

ada dalam film ini. Terutama bagaimana tanda-tanda dalam film ini

merepresentasikan Islam yang seperti apa. Film umumnya dibangun dengan

banyak tanda. Tanda-tanda itu dikolaborasiakn untuk mencapai efek yang

diinginkan. Karena film merupakan produk visual dan audio, maka tanda-tanda

ini berupa gambar dan suara. Tanda-tanda tersebut adalah sebuah gambaran

tentang sesuatu.

Untuk mengetahui hal itu semua, kita dapat menelitinya melalui

pendekatan semiotik. Karena tanda tidak pernah benar-benar mengatakan suatu

kebenaran secara keseluruhan.3 Ia hanya merupakan representasi, dan

bagaimana suatu hal direpresentasikan, dan medium yang dipilih untuk

melakukan itu bisa sangat berpengaruh pada bagaimana orang menafsirkannya.

Dari sekian banyak model semiotik yang ada, peneliti memilih model

semiotik Roland Barthes, dan Christian Metz karena menurutnya, semua objek

kultural dapat diolah secara tekstual. Teks yang dimaksud bukan hanya

berkaitan dengan lingustik saja, tetapi semua yang dapat terkodifikasi. Jadi

semiotik dapat meneliti berbagai macam teks seperti berita, film, iklan, fashion,

fiksi, puisi, dan drama.4

3Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jala Sutra, 2012)

h.21

4 Drs. Alex Sobur, M.Si, Analisis Teks Wacana: Suatu Pengantar Untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

h.123

Page 18: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

6

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian yang akan dituangkan dalam skripsi dengan judul, “SEMIOTIKA

JIHAD DALAM FILM ZERO DARK THIRTY”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas bahwa apa yang menjadi sorotan dalam

film ini adalah bagaimana pengeboman yang dilakukan oleh orang Islam

atas nama Islam. Kemudian pandangan Islam mengenai Jihad sebagai aksi

terorisme.

2. Fokus Masalah

Agar penelitian tidak mengarah kepada hal lain di luar konteks penelitian,

maka peneliti memfokuskan permasalahan pada tiga hal berikut:

a. Bagaimana makna jihad Islam dalam film Zero Dark Thirty

berdasarkan Model Roland Barthes?

b. Bagaimana makna jihad Islam dalam film Zero Dark Thirty

berdasarkan Model Christian Metz?

c. Bagaimana makna jihad Islam dalam film Zero Dark Thirty

berdasarkan Model Steve Campsall?

Page 19: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

7

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan

penelitiannya sebagai berikut:

a. Bagaimana makna jihad Islam dalam film Zero Dark Thirty

berdasarkan Model Roland Barthes?

b. Bagaimana makna jihad Islam dalam film Zero Dark Thirty

berdasarkan Model Christian Metz?

c. Bagaimana makna jihad Islam dalam film Zero Dark Thirty

berdasarkan Model Steve Campsall?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini untuk:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu sebagai

bahan informasi dan dokumentasi ilmiah bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, serta memberikan pandangan tentang analsis semiotik

sebagai sebuah metode penelitian dalam analisis isi media.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi para

praktisi perfilman untuk mengetahui bagaimana membuat film sarat

makna sebagai media dakwah Islam. Sedangkan untuk praktisi

komunikasi, diharapkan penelitian ini dapat menjadi khazanah

Page 20: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

8

keilmuan dan literatur baru untuk mengetahui serta menggali makna

yang terkandung dalam sebuah produk media massa, khususnya film

yang menggunakan pisau analisis semiotik.

E. Tinjauan Kepustakaan

Setelah peneliti melihat pada Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan perpusatakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Peneliti mendapati ada 3 judul skripsi yang ada kaitannya

dengan judul yang dibahas. Skripsi pertama yang dilihat peneliti adalah karya

Hani Taqiyyah yang menemukan konsep perang dalam Islam. Ia juga

menggunakan model semiotik yang sama, yaitu model Roland Barthes.5

Skripsi yang kedua adalah hasil karya Dahliana Syahri, menemukan

konsep jurnalisme dalam Islam. Menggunakan objek penelitian dan model

yang sama, film dan semiotik Roland Barthes, tetapi yang lebih diungkapkan

adalah konsep jurnalismenya.6

Rizky Akmasyah menemukan, konsep jurnalisme dalam Islam. Ia juga

menggunakan objek penelitian dan model yang sama, film dan semiotik

Roland Barthes, tetapi yang lebih diungkapkan adalah konsep jurnalismenya.7

Dari ketiga skripsi diatas, ada perbedaan dengan skripsi yang akan

ditulis oleh peneliti. Karena dalam Film ZERO DARK THIRTY ada perbedaan

makna yang ingin diungkapkan dalam masalah penelitian, karena aspek yang

5 Skripsi Hani Taqiyyah “Analisis Semiotik Terhadap Film In the Name Of God”

6 Skripsi Dahliana Syahri “Analisis Semiotik Film “Freedom Writers”

7 Skripsi Rizky Akmasyah “Analisis Semiotik Film A Mighty Heart”

Page 21: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

9

lebih ingin dikaji adalah masalah konsep jihad dalam Islam yang

direpresentasikan dalam film.

F. Kerangka Teori

Melalui

Film

G. Metodologi Penelitian

1. Metode

Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode semiotik.

Peneliti berusaha menggambarkan fakta-fakta tentang bagaimana adegan-

adegan dalam film ZERO DARK THIRTY merepresentasikan konsep jihad

Islam lewat tanda-tanda sebagai Denotative dan Conotative Sign melalui model

teknik analisis semiotika film Christian Metz yaitu dengan cara mencari makna

dalam film.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Makna Jihad

Model Roland Barthes Model Christian Metz Model Steve Campsall

Page 22: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

10

Objek penelitian ini adalah film. Sedangkan subjeknya adalah potongan,

gambar, musik, dan dialog yang terdapat dalam film ZERO DARK THIRTY yang

berkaitan dengan rumusan masalah penelitian.

3. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data-data dikumpulkan melalui observasi,

yaitu mengamati langsung data-data yang sesuai dengan pertanyaan

penelitian. Adapun instrumen penelitiannya adalah:

1) Data Primer: berupa dokemen elektronik, 1 buah DVD film ZERO

DARK THIRTY dengan subtitle bahasa Indonesia.

2) Data sekunder: berupa dokumen tertulis, yaitu berupa dokumen

tertulis, yakni penulis mengumpulkan data-data melalui telaah dan

mengkaji berbagai literatur yang sesuai dengan materi penelitian untuk

dijadikan argumentasi.

b. Pengolahan Data

1) Observasi Non Pastisipan

Observasi non partisipan adalah observasi yang dalam

pelaksanaannya tidak melibatkan penelitian sebagai partisipasi atau

kelompok yang diteliti.8

2) Dokumentasi

8 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), h. 83

Page 23: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

11

Menurut Sugiyono9 dokumentasi merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karya monumental dari seseorang.

c. Teknik Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengklasifikasikan

adegan-adegan dalam film ZERO DARK THIRTY yang sesuai dengan rumusan

masalah penelitian. Kemudian, data analisis dengan model teknik semiotika film

Christian Metz yaitu dengan cara mencari makna dalam film yang akan diteliti,

semiotika Roland Barthes yaitu dengan cara mancari Denotative dan Conotative

Sign melalui model, yaitu seperti:

a. Sign

Unit makna terkecil yang dapat kita jumpai dimanapun kita berada, dapat

kita dengar, kita rasa, kita hirup, dapat pula kita tafsirkan dan turut

menentukan makna keseluruhan.

b. Code

Sekumpulan tanda yang nampak secara alami dan membentuk makna

keseluruhan.

c. Elements

Seluruh aspek dan komponen dalam produksi film dan dapat

memunculkan berbagai representasi makna.

9 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 329-330

Page 24: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

12

d. Denotative Sign

Terdapat pada signifikasi tahap pertama, yaitu makna paling nyata dari

tanda.

e. Conotative Sign

Istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap

kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu

dengan perasaan atau emosi dari penonton serta nilai-nilai dari

kebudayaannya.

H. Sistematika Penulisan

Skripsi dalam penelitian ini ditulis dengan menggunakan panduan buku

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi), Karya Hamid

Nasuhi, dkk., yang diterbitkan oleh CeQDA, 2007. Oleh karena itu sistematika

penulisannya adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Masalah dan

Fokus Permasalahan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika

Penulisan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Landasan Teori, yang meliputi tinjauan umum film yang berisi

seputar film sebagai media komunikasi massa, sejarah dan

Page 25: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

13

perkembangan film, definisi, unsur film, strukrur film, jenis dan

klasifikasi film. Tinjauan umum semiotika yang meliputi konsep

dasar, semiotika film, semiotika Metz dan Barthes. Jihad dalam

pandangan Islam.

BAB III PROFIL FILM ZERO DARK THIRTY

Gambaran umum film Zero Dark Thirty, tentang sutradara film,

serta profil pemain dan kru produksi film Zero Dark Thirty.

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Semiotika terhadap Film Zero dark Thirty, dikorelasikan

dengan pandangan Islam terhadap Jihad.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran.

Page 26: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Film

1. Definisi Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film adalah selaput tipis yang

dibuat dari bahan tipis berbentuk selluloid untuk tempat menyimpan gambar

negatif dan positif dari sebuah objek (yang akan dimainkan di bioskop).1

Sedangkan secara etimologi, film adalah gambar hidup dan cerita hidup2. Dalam

mendefinisikan film, Oey Hong Lee menyebutkan, film sebagai alat komunikasi

massa yang kedua muncul di dunia setelah cetak, mempunyai masa

pertumbuhannya pada akhir abad ke-19. 3

Film mempunyai karakteristik tersendiri yakni menggunakan layar lebar,

pengambilan gambar karena menggunakan layar lebar, maka memungkinkan

pengambilan gambar jarak jauh atau long shot bahkan extreme long shot,

konsentrasi penuh dan identifikasi psikologi yang mana saat menonton pikiran

dan perasaan kita larut dalam alur cerita yang disuguhkan.4

Pada dasarnya film dapat dikelompokkan ke dalam dua pembagian besar,

yaitu kategori film cerita dan film non cerita. Film cerita adalah film yang

1Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h.316. 2Gatot Prakoso, Film Pinggiran-Antalogi Film Pendek, Eksperimental dan Documenter.

FFTV-IKJ dengan YLP (Jakarta: Fatma Press, 1977), h. 22. 3 Drs. Alex Sobur, M.Si, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009), h. 126. 4Elvinaro, Ardianto, Dkk, Komunikasi Massa, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2007), h. 145-147.

Page 27: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

14

diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang, dan dimainkan oleh aktor dan

aktris. Sedangkan film non cerita adalah kategori film yang mengambil

kenyataan sebagai subyeknya, jadi merekam kenyataan daripada fiksi tentang

kenyataan.

2. Film Sebagai Media Komunikasi Massa

Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa

visual. Banyak orang menonton film di bioskop, film televisi, dan film video

laser setiap minggunya. Di Amerika serikat dan Kanada lebih dari satu juta tiket

film terjual setiap tahunnya.

Film amerika di produksi di Hollywood. Film yang dibuat di sini

membanjiri pasar global dan memengaruhi sikap, perilaku dan harapan orang

diberbagai belahan dunia.

Film lebih dahulu menjadi media hiburan dibandingkan radio dan televisi.

Menonton film ke bioskop ini menjadi aktivitas popular bagi orang amerika

pada tahun 1920an sampai 1950an.

Industri film adalah industri bisnis. Predikat ini telah menggeser anggapan

orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya seni, yang diproduksi

secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh

estetika (keindahan) yang sempurna. Meskipun pada keyataannya film adalah

bentuk karya seni, industri film adalah bisnis yang memberikan keuntungan,

kadang menjadi mesin uang.5

5 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah, Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar Edisi Revisi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007)h. 143

Page 28: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

15

Komunikasi massa pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi

dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media

massa.6 Sedangkan LittleJohn mengatakan “the process wherby media

organitations produce and transmit message to large publics and the process by

which those messages are sought used, understood, and influence by

audiences.”(proses dimana organisasi-organisasi media memproduksi dan

menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak luas dan proses dimana pesan-

pesan dicari, digunakan, dipahami, dan dipengaruhi khalayak).7

Komunikasi massa hampir selalu dilakukan melalui media yang mampu

menjangkau khalayak luas seperti, koran, televisi, radio, film dan juga internet.

Komunikator massa dalam menyampaikan pesan-pesan komunikasi massa

selalu menggunakan media dan sarana yang dapat menjangkau banyak khalayak

sekaligus. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris mass

comuniction sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi

media massa) artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau

komunikasi yang mass mediated.8

Film pada dasarnya merupakan salah satu hasil produk teknologi modern

yang bisa dijadikan sebagai salah satu saluran dalam proses komunikasi massa.

Dalam film, biasanya terdapat pesan-pesan atau informasi yang ingin

disampaikan kepada para penontonnya.

6 Pawito,Penelitian Komunikasi Kualitatif,(Yogyakarta: LKIS, 2007), h.16.

7Ibid h.16.

8 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Grasindo, 2000),h. 69.

Page 29: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

16

3. Sejarah dan Perkembangan Film

Sejarah film tidak bisa lepas dari sejarah fotografi. Dan sejarah fotografi

tidak bisa lepas dari peralatan pendukungnya, seperti kamera. Film sebagai media

massa juga ditemukan sejalan dengan ditemukannya pita rekaman seluloid. Media

ini juga mempunyai implikasi yang luas dalam dunia pemberitaan selain

pencitraan gerak (movie) untuk hiburan dengan menampilkan suara (audio) dan

gambar bergerak (audio visual). sekitar tahun 1930-1960 berita film sangatlah

popular dan dikenal luas terutama sebelum kemunculan media telivisi (TV)

dengan nama movie news atau newsreed. Bahkan pada awal kemunculan televisi

sebagai media pemberitaan, newsred banyak digunakan untuk keperluan

pemberitaan televisi.9

Percobaan pembuatan film bergerak yang pertama dilakukan oleh

Eadweard Muybridge pada tahun 1877 di Palo Alto yang merupakan sebuah

peternakan di California, Amerika Serikat. Dalam percobaannya tersebut ia

merekam gerakan cepat seekor kuda yang berlari dengan menggunakan 24 kamera

stereoskopik.

Pembuatan film eksperimental kedua yang berjudul Rounddhay

Garden Scene yang dilakukan oleh Louis Le Prince pada tanggal 14 Oktober

1888 di Roundhay, Leeds, West Yorkshire, Inggris. Film ini merupakan

rekaman gambar bergerak pertama yang masih bertahan hingga saat ini.

Pada tanggal 21 Juni 1889, William Friese Greeene mematerikan

chronophotograpic kameranya yang mampu merekam sepuluh foto perdetik

9 Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, (Jakarta: Erlangga,

2011) h. 71-72

Page 30: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

17

menggunakan film seluloid berlubang. Dari hasil temuannya itu lalu Greeene

mencoba mengirimkan kliping cerita ke laboratorium Thomas Edison yang

mengembangkan eksperimen tersebut menjadi sistem gerak gambar yang

disebut kinetscope. Dari proses rekam gerak gambar kinetscope ini

berkembang alat rekam yang deberi nama kinetograph yang dipatenkan pada

tahun 1891 oleh WKL Dickson. Penemuan alat rekam ini diikuti dengan

penemuan transparan strip seluloid 35mm lebar yang akhirnya digunakan

untuk media rekam film-film yang saat itu dibuat.

Tidak lama berselang setelah penemuan tersebut, Louis dan Auguste

menyempurnakan alat rekam tersebut menjadi alat tayang yang disebut

cinematographe. Dan bertempat di Paris pada bulan Desember 1895,

terjadilah pertunjukan drama gambar yang diproyeksikan untuk masyarakat

luas. Dari peristiwa tersebutlah awal mula menonton film dengan

menggunakan proyektor atau yang lebih kita kenal dengan istilah bioskop ini

berkembang. Dan sampai saat ini bioskop masih menjadi tempat yang paling

nyaman untuk menyaksikan film. Karena suasana ruang dan juga cahaya

diatur dengan sedemikian rupa sehingga membuat penonton menjadi nyaman.

Pengalaman menonton film diruang gelap telah dinikmati orang sejak

masa awal munculnya medium ini. Ini adalah pengalaman hebat, yang

membuat film memiliki kekuatan spesial dalam membentuk nilai-nilai

kultural.10

Bioskop menjadi sebuah ruang publik yang dapat memberikan

kekuatan tersendiri ketika kita sedang menyaksikan sebuah film. Suasana yang

10

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2008), h. 159

Page 31: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

18

tedapat dalam ruangan bioskop membantu kita lebih mudah memahami isi

atau makna yang terdapat dalam sebuah film serta menuntun emosi kita agar

bisa ikut merasa berada dalam realitas yang sedang diproyeksikan dalam

sebuah film yang sedang kita tonton.

Perkembangan terakhir yang saat ini mulai banyak digemari oleh

parasineas ataupun filmmaker adalah metode pembuatan dan penayangan film

melalui format video digital. Walaupun format film tidak dapat ditinggalkan

karena memiliki kualitas gambar yang lebih tajam ketimbang format video

digital, namun format video digital mempunyai kelebihan dari segi efisiensi

dan biaya produksi. Untuk proyeksi layar lebar bioskop sampai saat ini masih

menjadi pilihan utam, adapun format video digital biasanya digunakan untuk

film yang diproyeksikan melalui layar televisi.

4. Jenis-jenis Film

Pada umumnya film dibagi menjadi tiga jenis yakni dokumenter, fiksi dan

eksperimental. Dan pembagian ini didasarkan atas cara bertuturnya dari film

tersebut, yaitu naratif (cerita) dan non-naratif (non cerita).

Film fiksi mempunyai struktur naratif yang jelas, sedangkan film

dokumenter dan film eksperimental tidak memiliki struktur naratif yang jelas.

1. Film Dokumenter

Film dokumenter adalah penyajian fakta, dimana film dokumenter ini

berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata.

Film dokumenter ini merupakan film yang merekam suatu peristiwa yang

sungguh-sungguh terjadi. Penonton akan lebih mudah dalam memahami dan

mempercayai fakta-fakta yang disajikan film dokumenter, karena film ini

Page 32: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

19

tidak menampilkan tokoh antagonis dan protagonis seperti film fiksi. Film

dokumenter ini dibuat dengan struktur bertutur yang sederhana. Film

dokumenter memiliki beberapa karakter teknis yang khas yang tujuan

utamanya untuk mendapatkan kemudahan, kecapetan, fleksibilitas, efektifitas,

serta otentitas peristiwa yang akan direkam.

2. Film Fiksi

Film fiksi, film yang paling berbeda dengan film dokumenter dan film

eksperimental, karena film ini menampilkan tokoh antagonis dan protagonis.

Film fiksi ini dibuat dengan menggunakan cerita rekaan dan memerlukan

peradegan yang sudah dirancang sejak awal. Produksi film ini membutuhkan

persiapan yang matang sehingga relatif lebih lama. Perlengkapan dan

peralatan yang dibutuhkan film fiksi juga lebih banyak, bervariasi dan mahal.

3. Film Eksperimental

Film eksperimental memiliki struktur yang dipengaruhi oleh insting

subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin. Film

eksperimental umumnya tidak bercerita tentang apapun bahkan kadang

menentang kausalitas, film ini berbentuk abstrak dan tidak mudah dipahami

karena menggunakan simbol-simbol personal yang diciptakan sendiri. 11

Mengenai klasifikasi film, metode yang paling mudah, yaitu

mengklasifikasikan film berdasarkan genre. Genre sendiri berasal dari bahasa

Prancis yang bermakna „bentuk‟ atau „tipe‟. Di dalam film, genre memiliki

penjelasan tersendiri, meskipun pada dasarnya istilah genre sendiri mengacu

11

Himawan Pratista, Memahami Film, (Jakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 4-7.

Page 33: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

20

pada istilah Biologi yang bermakna sebuah klasifikasi flora dan fauna yang

tingkatannya berada di atas spesies.

Menurutnya, genre dalam film merupakan jenis atau klasifikasi

sekelompok film yang memiliki karakter atau pola yang sama (khas) seperti

setting, isi dan subyek cerita. Saat ini film-film di dunia telah memunculkan

beberapa genre, di antaranya genre aksi, horor, roman, noir, dan sebagainya.

Fungsi genre sendiri adalah untuk mempermudah kita dalam

mengklasifikasikan dan memilih beberapa bentuk film yang saat ini mungkin

sudah berjumlah jutaan atau bahkan lebih. Jadi, genre sangat membantu

penikmat film untuk memilih bentuk film yang dicarinya.

Hal yang juga patut menjadi catatan kita, bahwasanya setiap film

kebanyakan memiliki genre lebih dari satu, bentuk ini biasa diistilahkan

dengan genre hibrida (genre campuran).12

Kebanyakan film memiliki genre

yang bervariatif, hal ini dikarenakan banyaknya klasifikasi genre yang muncul

dan dinamika cerita dalam sebuah film.

Dinamika perkembangan sebuah film saat ini cukup pesat. Berbagai

genre film bermunculan dan beraneka ragam. Namun untuk mempermudah

melihat dan mengklasifikasikan film, berikut skema genre film yang dibagi

berdasarkan pengaruh dan sejarah dan perkembangannya.

12

Ibid, h. 9-11.

Page 34: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

21

Tabel 2.1.13

Skema Genre Film Induk Primer dan Sekunder.

Genre Induk Primer Genre Induk Sekunder

Aksi

Drama

Epik Sejarah

Fantasi

Fiksi-ilmiah

Horor

Komedi

Kriminal dan Gangster

Musikal

Petualangan

Perang

Western

Bencana

Biografi

Detektif

Film noir

Melodrama

Olahraga

Perjalanan

Roman

Superhero

Supernatural

Spionase

Thriller

1. Genre Induk Primer

Genre ini merupakan genre-genre pokok yang telah ada dan

populer sejak awal perkembangan film di tahun 1900-an hingga 1930-

an. Beberapa jenis genre induk primer, masih berkembang saat ini,

namun beberapa yang lain jauh lebih populer dan sukses di masa lalu.

Di antaranya genre musikal, epik sejarah, perang, serta western.

2. Genre Induk Sekunder

Berbeda dengan genre induk primer, genre induk sekunder

merupakan pengembangan dari genre induk primer yang memiliki

karakter dan ciri-ciri khusus dibandingkan dengan genre induk primer.

13

Ibid, h. 13.

Page 35: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

22

5. Unsur-unsur Pembentukan Film

Film, secara umum dapat dibagi atas dua unsur pembentuk, yakni unsur

naratif dan unsur sinematik, dua unsur tersebut saling berinteraksi dan

berkesinambungan satu sama lain:

a. Unsur Naratif

Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Dalam

hal ini unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu

adalah elemen-elemennya.14

1) Tokoh

Tokoh penting dalam film cerita terbagi menjadi dua bagian.

Yang pertama tokoh protagonis yang sering diistilahkan

dengan tokoh utama, sedangkan tokoh antagonis yang

biasanya bertindak sebagai pemicu konflik merupakan tokoh

yang sering diistilahkan dengan tokoh pendukung.

2) Masalah dan Konflik

Masalah di dalam film dapat diartikan sebagai penghalang

yang dihadapi tokoh protagonis dalam menggapai tujuannya.

Permasalahan klasik antara protagonis dan antagonis inilah

yang kemudian memicu konflik fisik atau batin dari dalam diri

tokoh utama sendiri yang akhirnya memicu konflik batin.

3) Lokasi

14 Ibid 1-2

Page 36: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

23

Tempat/lokasi di dalam film berfungsi sebagai pendukung

narasi di dalam skenario. Dalam film cerita pada umumnya

mengambil latar atau lokasi yang nyata. Pemilihan lokasi

dapat membangun cerita sehingga cerita dapat menjadi

realistis.

4) Waktu

Waktu dalam narasi film merupakan salah satu aspek penting

dalam membangun cerita. Sebuah cerita tidak mungkin terjadi

tanpa adanya unsur waktu. Urutan waktu menunjuk pada pola

berjalannya waktu cerita sebuah film.

b. Sinematik

Sinematik merupakan aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah film.

Terdiri dari: (a) Mise en scene yang memiliki empat elemen pokok:

setting atau latar, tata cahaya, kostum, dan make-up, (b)

Sinematografi, (c) editing, yaitu transisi sebuah gambar (shot) ke

gambar lainnya, dan (d) Suara, yaitu segala hal dalam film yang

mampu kita tangkap melalui indera pendengaran.15

a) Mise-en-scene

Berasal dari kata Perancis yang memiliki arti “putting in the

scene”. Mise en scene merupakan segala hal yang berada di depan

kamera. Terdapat empat aspek utama yang terdiri dari setting atau

15 Himawan Pratista, Memahami Film, (Jakarta: Homerian Pustaka, 2008), h. 1

Page 37: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

24

latar, tata cahaya, kostum dan make-up serta akting dari para

pemainnya dan pergerakannya.

b) Sinematografi

Dalam sebuah produksi film ketika seluruh aspek mise-en-scene

telah tersedia dan sebuah adegan telah siap diambil gambarnya,

pada tahap inilah unsur sinematografi mulai berperan.

Sinematografi secara umum dapat dibagi menjadi tiga aspek, yakni

kamera dan film framing, serta durasi gambar. Kamera dan film

mencakup teknik-teknik yang dapat dilakukakan melalui kamera

dan stok filmnya, seperti warna, penggunaan lensa, kecepatan

gerak gambar, dan sebagainya. Framing adalah hubungan kamera

dengan objek yang akan diambil, seperti batasan wilayah gambar

atau frame, jarak, ketinggian, pergerakan kamera dan seterusnya.

Sementara durasi gambar mencakup lamanya sebuah objek diambil

gambarnya oleh kamera.16

Berikut ini adalah salah satu aspek framing yang terdapat dalam

sinematografi, yakni jarak kamera terhadap objek (type of shot), yaitu:

a. Extreme long shot

Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari

obyeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini umumnya untuk

menggambarkan sebuah obyek yang sangat jauh atau panorama yang luas.

b. Long shot

16 Ibid. h. 89.

Page 38: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

25

Pada Long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar

belakang masih domninan. Long shot sering digunakan sebagai estabilising shot,

yakni shot pembuka sebelum digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat.

c. Medium long shot

Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas.

Tubuh visik manusia dan lingkungan sekitar relative seimbang.

d. Medium shot

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas.

Gestur serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai dominan dalam

frame.

e. Medium close-up

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusaia dari dada ke atas. Sosok

tubuh manusia mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan.

Adegan percakapan normal biasanya menggunakan jarak medium close-up.

f. Close-up

Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki, atau sebuah obyek kecil

lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas serta

gestur yang mendetail. Close-up biasanya digunakan untuk adegan dialog yang

lebih intim. Close-up juga memperlihatkan lebih mendetail sebuah benda atau

obyek.

g. Estreme close-up

Page 39: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

26

Pada jarak terdekat ini mampu memperlihatkan lebih mendetail bagian

dari wajah, seperti telinga, mata, hidung, dan lainnya atau bagian dari sebuah

objek.

Berdasarkan sudut pengambilan gambar (camera angle):

h. High Angle

Menempatkan objek lebih rendah daripada kamera, atau kamera lebih

tinggi daripada objek, sehingga yang terlihat pada kaca pembidik objek yang

terkesan mengecil. Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan

gambar seperti ini memiliki arti yang dramatic yaitu kecil atau kerdil.

i. Low Angle

Menempatkan kamera lebih rendah dari objek, atau objek lebih tinggi dari

kamera, sehingga objek terkesan membesar. Sudut pengambilan gambar ini

merupakan kebalikan dari high angle . kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang

ini yaitu keagungan atau kejayaan.

Berdasarkan pergerakan kamera (moving camera):

j. Pan

Pan merupakan singkatan dari kata panorama. Istilah panorama digunakan

karena umumnya menggambarkan pemandangan secara luas. Pan adalah

pergerakan kamera secara horizontal kanan dan kiri dengan posisi kamera yang

statis.

k. Tilt

Gerakan kamera secara vertikal, ke atas ke bawah atau ke atas dengan

kamera statis. Tilt Up jika kamera mendongkak dan tilt down jika kamera

Page 40: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

27

mengangguk. Tilt sering digunakan untuk memperlihatkan objek yang tinggi atau

raksasa.

l. Tracking

Tracking shot atau dolly shot merupakan pergerakan kamera akibat

perubahan posisi kamera secara horizontal. Kedudukan kamera di tripod dan

diatas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak

menjauh.

m. Crane shot

Crane shot adalah pergerakan kamera akibat perubahan posisi kamera

secara vertikal, horizontal atau kemana saja selama masih diatas permukaan tanah.

Crame shot umumnya menghasilkan efek high-angle dan sering digunakan untuk

menggambarkan situasi lansekap luas, seperti kawasan kota, bangunan, areal

taman, dan sebagainya.

n. Zoom in/zoom out

Kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengam menggunakan

tombol zooming yang ada di kamera.

c) Suara

Suara dalam film dapat kita pahami sebagai seluruh suara yang

keluar dari gambar, yakni dialog, musik dan efek suara. Segala

sesuatu yang terdapat dalam film yang mampu tertangkap oleh

indera pendengaran manusia. Dalam perkembangannya efek suara

memiliki peran penting dalam mengarahkan emosi penonton ketika

menonton sebuah film.

Page 41: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

28

d) Editing

Proses mempersiapkan dan memilih bahasa, gambar, suara, video

atau film melalui proses seleksi, koreksi, organisasi, dan juga

modifikasi sehingga terbentuk suatu rangkaian audiovisual yang

koheren dan memiliki makna.

B. Semiotika

1. Konsep Dasar Semiotika

Semiotika, secara etimologi berasal dari bahasa Yunani semeion yang

berarti tanda, atau seme yang berarti penafsiran tanda. Istilah semeion ini sebelum

berkembang pada awalnya berakar pada tradisi studi klasik dan skolastik atas seni

retorika, poetika dan logika.

Semiotika sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek,

peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Tanda-tanda adalah

perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di

tengah-tengah manusia dan besama-sama manusia. Menurut Littlejohn, manusia

dengan perantaraan tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya

dan banyak hal yang bisa dikomunikasikan di dunia ini.

Banyak para tokoh yang menjelaskan tentang paham semiotika, karena

semiotik merupakan suatu ilmu yang memunculkan banyak karakter. Ada empat

tokoh semiotika yang cukup dikenal teorinya. Yang pertama adalah Charles

Sander Pierce, dikenal sebagai pemikir argumentatif dan filsuf Amerika yang

paling orisinal dan multidimensional.17

Pierce menemukan tipologi tanda yang

17

Indiawan Seto, Semiotika Komunikasi, h. 13.

Page 42: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

29

memiliki kekhasan dengan membedakan tipe-tipe tanda menjadi ikon, indeks, dan

simbol. Teori Pierce banyak dikenal dengan sebutan grand theory yang membagi

sistem tanda menjadi tiga unsur yaitu representasemen, interpretant, dan objek.

Tokoh selanjutnya adalah Ferdinand De Saussure, tokoh ini lebih terfokus pada

semiotika linguistik, setidaknya Saussure telah menemukan dua komponen dalam

studi semiotika yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda).18

Kemudian

muncullah tokoh-tokoh semiotika lainnya seperti Roland Bathes dan Christian

Metz yang mempunyai kekhasan dalam menjelaskan teori-teori semiotika.

Semiotika sendiri menurut para ahli di bagi menjadi dua jenis.

a. Semiotika Signifikasi

Semiotika signifikasi mencoba memberikan perhatian atau memberi

tekanan pada tanda dan memberikan segi pemahaman dari suatu tanda dalam

suatu konteks tertentu sehingga proses kognisi pada penerima tanda lebih

diperhatikan daripada proses komunikasinya.

b. Semiotika Komunikasi

Semiotika Komunikasi ini menekankan pada teori produksi tanda yang

salah satunya mengasumsikan adanya enam faktor dalam proses komunikasi,

seperti pengirim, penerima kode (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi,

dan acuan (hal yang dibicarakan).19

2. Konsep Semiotika Naratif Film

Roland Barthes merupakan salah satu tokoh yang cukup berkontribusi dalam

kajian semiotika. Secara historis tokoh yang lahir dan dibesarkan di sebelah barat

18

Ibid, h. 13-15. 19

Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 15.

Page 43: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

30

daya Perancis ini sering disebut sebagai penerus dari teori Saussurean.

Kontribusinya terhadap bidang kajian semiotika sangat berpengaruh terutama

teorinya mengenai semiologi dan mitos. Ahli semiotika ini mengembangkan

kajian yang sebelumnya punya warna kental strukturalisme kepada semiotika

teks.20

Barthes menjelaskan bahwa kunci dari analisisnya ada pada konotasi dan

denotasi, ia mendefinisikan sebuah tanda (sign) sebagai sebuah sistem yang terdiri

dari sebuah ekspresi (E) atau signifier dalam hubungannya (R) dengan isi (atau

signified) (C).21

Fiske menyebut konsep semiotika Barthes sebagai signifikasi dua tahap

(two order signification). Karena lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa

signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan

signified (isi) di dalam sebuah tanda terhadap realitas. Ia menyebutnya sebagai

denotasi yaitu makna paling nyata dari sebuah tanda (sign).22

Sedangkan konotasi, merupakan tahap yang kedua, yaitu tahap yang

menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan dari

pembaca. Dengan kata lain denotasi merupakan apa yang digambarkan tanda

terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi adalah bagaimana cara

menggambarkannya.23

Semua objek yang ada di sekitar atau permasalahan yang timbul dalam

suatu objek bisa kita kaji dengan bidang kajian semiotika, misalnya gambar, iklan,

film, puisi, lirik lagu, dan masih banyak lagi, tetapi dalam penelitian ini, fokus

20

Indiawan Seto, Semiotika Komunikasi, h. 16. 21

Ibid, h. 16. 22

Ibid, h. 17. 23

Ibid, h. 17.

Page 44: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

31

objeknya adalah film, karena sebagian besar film yang kita saksikan mempunyai

isi pesan yang berbeda-beda, selain itu film juga selalu memunculkan simbol-

simbol yang didalamnya memuat sistem tanda yang kompleks.

Film sebagai sekumpulan tanda, yang maksudnya kita sebagai penikmat

film lebih leluasa untuk memahami isi dari kandungan film tersebut, menelaah

lebih jauh, terutama pesan yang sebenarnya disampaikan di dalam film tersebut.

Christian Metz, merupakan salah satu kritikus film yang ternama dan juga

penulis buku, salah satu bukunya yaitu yang berjudul Language and Cinema

sangat berperan di dalam dunia perfilman karena Metz dalam bukunya

memberikan pemahaman mengenai film sebagai satuan bahasa yang berbeda dari

bahasa tutur. Semua komponen dalam film merupakan serangkaian kode yang

meroepresentasikan sebuah budaya, sejarah dan nilai-nilai. Bagi Metz teori film

adalah teori yang mengkaji wacana-wacana sejarah film, masalah ekonomi film,

estetika film dan semiotika film.24

Christian Metz memberikan suatu teori film yang selalu menjadi acuan

masyarakat Postmodernisme untuk membuat film. Metz yang merupakan figur

utama dalam Semiotika mengakui bahwa teori film yang ia lakukan tidak lepas

dari pengaruh pendiri semiotika seperti Ferdinand de Saussure dan Pierce. Metz

memindahkan teori signifikasi dari Roland Barthes yang menjadi penerus

Ferdinand de Saussure dan melengkapinya.25

Metz memberikan kontribusi pentingnya untuk memahami film dengan

sebuah konsep yang ia ciptakan, yaitu Cinematic Institution, dengan konsep ini

24

Zuzana M. Pick, Cinema As Sign and Language, h. 200. 25

http://yopirismayadi.blogspot.com/2010/09/cinematography-semiotics.html diakses

pada Kamis, 26 Juni 2013.

Page 45: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

32

Metz memberikan pemahaman bahwa pengertian film tidak terbatas pada aspek

industri yang memproduksi sebuah film saja, melainkan juga aspek lain dari luar

itu. Kemudian penonton juga mampu untuk memposisikan dirinya sebagai

kesatuan dari film yang fungsinya bergerak dalam wilayah psikologis.

Melalui konsep inilah Metz memberitahukan bahwa setidaknya ada 3

mesin utama untuk memaknai film secara utuh sebagai bahan untuk penelitian,

yaitu outer machine(film sebagai industri), inner machine (psikologi penonton),

third machine (penulis naskah film-kritikus, sejarawan, teoritikus).26

Sebagai ahli semiotika film, Metz mengungkapkan bahwa fakta yang

harus di pahami adalah bahwa film harus benar-benar dapat dimengerti. Analogi

ikonik sendiri tidak selalu dapat menjelaskan wacana dalam film, sehingga

membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam dalam membaca bahasa film,

yang disebutnya sebagai fungsi dari “the large syntagmatic category”(Metz,

1971:146).27

Karena memahami film tidak dapat dilepaskan dari struktur narasi

sebuah film.

Berbicara mengenai dunia perfilman, perkembangan yang sangat pesat

telah diperlihatkan para sineas dalam dunia perfilman ini. Film dianggap memiliki

pengaruh lebih kuat terhadap khalayaknya dibandingkan dengan media lain.

Meskipun berbagai penelitian tidak mendapatkan buktinya, dugaan film

menguasai khalayaknya juga tidak hilang. Isi dan teknik pembuatan film memang

sedemikian rupa sehingga mengikat penontonnya. Bahkan ada pengamat yang

menyatakan bahwa film memiliki kekuatan hipnotis.

26

Zuzana M. Pick, Cinema As Sign and Language, h. 200. 27

http://mysurrealistthink.blogspot.com/2011/06/talk-about-women-film-and-cyborg-

bag8.html diakes pada Kamis, 26 Juni 2013.

Page 46: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

33

Membuat film tidak segampang yang dibicarakan, karena menurut Budi

Irawanto, film adalah penerapan semiotika yang sempurna, karena berbagai

macam tanda terdapat didalamnya.28

Maka dari itu, semiotika sebagai sebuah

disiplin ilmu yang mengkaji tanda-tanda dan sistem simbolik memiliki kaitan erat

dengan film sebagai sebuah produk tanda.

Steve Campsall membuat tabel analisis film yang mengadopsi pemikirian

dari salah seorang tokoh semiotik film yakni Christian Metz. Ia mempunyai

pandangan bahwa film merupakan kesatuan yang terdiri dari bahasa dan makna,

yang kemudian diartikan oleh Campsall sebagai Moving Image Text : “Film

Language”.

Menurutnya Film Language ia ciptakan karena ia berpendapat bahwa film

mempunyai cara tersendiri atau bahasa tersendiri yang digunakan dalam

menyampaikan pesan kepada para penontonnya. Mulai dari sutradara, produser,

editor dan juga semua kru bekerja untuk menciptakan sebuah makna tersebut

melalui gambar bergerak seperti dalam film.

Di dalam tabel analisis film yang dibuat oleh Campsall, terdapat banyak

komponen yang harus diperhatikan oleh kita sebagai peneliti. Hal ini dapat dilihat

melalui skema analisis film berikut ini:

Tabel 2.2.29

Komponen dan Elemen

Signs, Codes and

Conventions

Semiotika, merupakan sebuah jalan untuk

menjelaskan bagaimana tanda itu diciptakan. Di

dalam film, tanda-tanda tersebut diciptakan oleh

para sineas film atau sutradara. Apa yang kita

28

http://yopirismayadi.blogspot.com/2010/09/cinematography-semiotics.html diakses

pada Kamis, 26 Juni 2013. 29

Steve Campsall – 27/06/2002 (Rev. 17/12/2005; 14:18:24) Media – GSE Film Analysis

Guide (3) – SJC.

Page 47: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

34

dengar, kita lihat dan kita rasakan merupakan

sesuatu yang dapat kita persepsikan dan

mengandung sebuah ide. Ide tersebutlah yang

kemudian disebut dengan „meaning’.

Salah satu contoh pemaknaan penting, misalnya

kata-kata pengecut, memiliki lawan heroik. Situasi

ini memungkinkan penafsir memiliki pendapat yang

berbeda, dan ini dinamakan Binary Opposite. Ada

beberapa komponen dalam memahami semiotika

film.

- Signs(tanda): unit makna terkecil yang bisa

kita tafsirkan dan turut menentukan makna

keseluruhan.

- Code(kode): dalam semiotika, sebuah kode

adalah sekumpulan tanda yang nampak,

“pas”, sekaligus “alami” dalam membentuk

makna keseluruhan.

- Convention (konvensi): istilah konvensi itu

penting. Ia merujuk pada suatu cara yang

sudah umum dalam mengerjakan sesuatu.

Dan kita sering mengaitkan sesuatu yang

konvensional dengan hasil yang pasti, dan

menganggapnya natural.

Perlu kita ketahui pula bahwa tipe tanda dan kode

setidaknya terbagi atas 3:

- Ikon : tanda dan kode yang dibuat untuk

menunjukkan sesuatu yang melekat atau

identik pada sesuatu.

- Indeks : sistem penandaan yang

menggunakan unsur kausalitas atau sebab-

akibat

- Simbol : pemaknaan terhadap sesuatu yang

melepaskan secara total makna denotasi

pada sesuatu tersebut.

Hal lain yang juga penting untuk memahami

tanda adalah melalui konvensi. Konvensi

merupakan suatu kesepakatan umum yang melekat

dalam masyarakat dan dijadikan jalan dalam

melakukan suatu pekerjaan. Biasanya konvensi

terwujud dalam suatu perbuatan.

Mise-En-Adegan Mise-En-Adegan menjawab beberapa pertanyaan

penting di dalam sebuah film. Pertanyaan tersebut

meliputi efek apa? Makna apa? Bagaimana dia

memproduksi? Mengapa dia memproduksi? Dan

apa tujuan yang ingin dicapai? Namun, sebenarnya

Mise-En-Adegan merupakan segala sesuatu yang

dihadirkan para Director atau sutradara ke dalam

adegan-adegan, dan rekaman-rekaman yang termuat

Page 48: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

35

di dalam kamera melalui aspek Setting, Kostum,

Tata Rias, dan Pencahayaan.

Editing Editing merupakan suatu proses memotong dan

menggabungkan beberapa potongan film menjadi

satu. Membuat film tersebut menjadi cerita yang

bersambung, dapat dipahami, realistis, mengalir dan

naratif.

Shot Types Shot merupakan pengambilan gambar untuk

membangun sebuah potongan gambar yang naratif

dan memberikan makna tersendiri terhadap

objeknya. Biasanya shot terkait dengan

pengambilan kamera. Seperti Close Up (CU), Point

of View (POV) dan Middle Shot (MS).

Camera Angle Sudut kamera, biasanya selalu menciptakan

makna-makna yang signifikan dengan kondisi atau

situasi objek. Seperti sudut kamera POV high angle

shot yang mencerminkan superioritas atau

kekuasaan.

Camera Movement Pergerakan kamera merupakan suatu bentuk

penciptaan makna yang dinamis. Perpindahan dari

zoom out ke zoom in misalnya, memiliki nilai dan

dinamika makna sendiri.

Lighting Pencahayaan merupakan salah satu aspek penting

dalam film. Pencahayaan dapat menimbulkan

suasana dan mood yang menegaskan makna.

Kegelapan di hutan misalnya menciptakan makna

ketakutan dan kengerian.

Dieges And Sound Dieges atau diagenic sound di dalam film

merupakan „dunia film‟. Dia merupakan bagian dari

setiap aksi yang di jalankan aktor. Misalnya suara

musik yang mengiringi jalannya aktor dan lainnya.

Visual Effects / SFX SFX merupakan gambar generasi komputer

(CGI) yang mana tujuannya untuk menciptakan

sebuah realitas dan makna melalui efek-efek

gambar dan suara.

Narrative Naratif, merupakan unsur film yang memuat

cerita dan kisah khusus di dalam film.

Genre Genre adalah ragam dari naratif yang sedang

dibicarakan di dalam film.

Iconography Ikonografi merupakan aspek penting dari genre.

Hal inilah yang menjadi simbol-simbol pendukung

genre. Seperti padang pasir yang mendukung

karakter koboi.

The Star System Bintang-bintang film tertentu bisa menjadi

bagiam penting dalam ikonografi dan menjadi

penegas makna. Bisa menjadi penegas karakter dan

aksi.

Realism Media dapat menyuguhkan tingkat realitas yang

Page 49: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

36

sangat tinggi, sehingga sesuatu terkesan benar-

benar nyata. Dengan layar yang jernih, jelas, sound

yang kuat, dan ruang yang sengaja dibuat gelap,

pemirsa dapat merasakan atmosfer realitas tinggi.

Demikianlah berbagai komponen dan elemen yang dapat merealisasikan film

melalui teknis semiotika yang mana peneliti akan mengkaji lebih dalam sistem

tanda yang terkait didalam film berdasarkan tabel tersebut.

C. Jihad dalam Pandangan Islam

1. Jihad

Kata jihad berasal dari kata jahada, berarti setiap usaha yang diarahkan

pada tujuan tertentu dan berupaya dengan kemampuan yang ada berupa perkataan

dan perbuatan serta ajakan kepada agama yang haq. Dalam tradisi sufisme, jihad

dipahami sebagai pengekangan jiwa (mujahadah-an nafs). Inilah jihad yang

dipahami sebagai pengekangan jiwa (al-jihad al-akbar) sedangkan perang adalah

jihad kecil (al-jihad al-akbar) sedangkan perang adalah jihad kecil (al-jihad al-

ashgar).

Jihad hukumnya fardu kifayah (kewajiban kolektif) bilamana sebagian

muslim telah melaksanakannya maka gugurlah kewajiban itu dari kaum muslimin.

Kewajiban kolektif yang bersifat sosial ini mendapat penekanan lebih kuat dan

lebih rawan daripada kewajiban individual (fardu’ ain). Seperti firman Allah

dalam Surat At-Taubah ayat 122:

Page 50: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

37

Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan

perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa

orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk

memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,

supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Qs At- Taubah: 122)

Jadi, jihad seperti halnya dengan menuntut ilmu pengetahuan tertentu dan

seperti halnya juga dengan da‟wah, merupakan kewajiban kolektif sosial. Akan

tetapi jihad dalam kondisi tertentu dapat menjadikan kewajiban individual:

muslim laki-laki maupun perempuan, bahkan hingga wanita diperbolehkan keluar

untuk berjihad tanpa izin suaminya. Jihad menjadi wajib’ ain (kewajiban

individual) ketika musuh telah menginjakkan kakinya di bumi Islam.30

Di samping pengertian umum tersebut, pada ulama juga mendefinisikan

tentang jihad secara khusus, salah satunya Imam Syafi‟i yang menyatakan bahwa

jihad adalah memerangi kaum kafir untuk menegakkan Islam. Sedangkan menurut

M. Quraish Shihab jihad adalah cara untuk mencapai tujuan. Pengertian inilah

yang mengandung makna bahwa jihad dikaitkan dengan pertempuran,

peperangan, dan ekspedisi militer.

Melihat dari sejarahnya, ayat-ayat tentang jihad yang turun pada periode

Madinah Inilah yang menjadi landasannya, diantaranya seperti yang tertulis dalam

firman Allah berikut:

30

Dr. Muhammad „Imarah, Perang Terminologi Islam Versus Barat, (Jakarta: Robbani Press,

1998), h. 206-208

Page 51: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

38

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta

berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang

memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin),

mereka itu satu sama lain lindung-melindungi[624]. dan (terhadap) orang-orang

yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun

atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka

meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu

wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada Perjanjian

antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

(Qs Al-Anfal: 72)

Sekarang ini jihad terus memiliki makna yang bermacam-macam. Ia

digunakan untuk menggambarkan perjuangan hidup seseorang dengan

mengerjakan kebajikan, memenuhi tanggung jawab keluarga, membersihkan

lingkungan tempat tinggal, melawan pemakaian obat-obatan terlarang, atau

bekerja untuk kepentingan sosial. Jihad juga digunakan dalam peperangan untuk

pembebasan dan perlawanan, demikian juga menghadapi aksi teror.31

a. Bentuk-Bentuk Jihad Dalam Islam

Secara umum, Islam mengenal beberapa bentuk jihad yaitu:

1. Jihad alan-nafsi, yaitu berjuang melawan hawa nafsu, seperti berpuasa.

2. Jihad bil-lisan, yaitu berjihad dengan lidah, seperti khotbah pada sholat jumat.

31

John L. Esposito & Dalian Mogahed, Saatnya Muslim Bicara! Opini Umat Muslim

tentang Islam Barat, Kekerasan, HAM, dan Isu-Isu Kontemporer Lainnya, (bandung: PT. Mizan

Pustaka, 2008), h. 42

Page 52: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

39

3. Jihad bil-qalam, yaitu berjihad dengan pena, seperti berdakwah lewat tulisan

dalam buku.

4. Jihad bit-tarbiyah, yaitu berjihad dengan pendidikan, seperti mengajar

disekolah.

5. Jihad fi sabilillah, yaitu berjihad berjuang dijalan Allah, seperti menuntut

ilmu.32

Ulama fiqih membagi jihad menjadi tiga bentuk, yaitu berjihad memerangi

musuh secara nyata, berjihad melawan setan, dan berjihad terhadap diri sendiri.

Ibnu Qayyim juga menguraikan bahwa jika dilihat dari pelaksanaannya, jihad

dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Jihad Mustaq:

Jihad dalam rangka perang melawan musuh di medan pertempuran. Jihad

ini Mempunyai persyaratan tertentu, diantaranya perang tersebut harus bersifat

defensif, untuk menghilangkan fitnah, menciptakan perdamaian, dan mewujudkan

kebaikan dan keadilan. Perang juga tidak dibenarkan bila digunakan untuk

memaksakan ajaran Islam kepada orang yang bukan Islam, untuk tujuan

perbudakan, penjajahan dan perampasan harta kekayaan. Juga tidak dibenarkan

membunuh orang-orang yang tidak terlibat dalam peperangan tersebut, seperti

wanita, anak kecil, dan orng-orang tua.

Orang yang wajib berjihad dalam pengertian perang adalah mereka yang

Islam, akil baliq, laki-laki, tidak cacat, merdeka, dan mempunyai biaya yang

cukup untuk pergi perang dan untuk keluarga yang ditinggalkan.

2) Jihad Hujjah:

32

Tim Penyusun Pustaka Azet Jakarta, Leksikom Islam, (Jakarta: PT. Penerbit Pustazet

Pustaka, 1998), h.286

Page 53: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

40

Jihad yang dilakukan dalam berhadapan dengan pemeluk agama lain

dengan mengumukakan argumentasi yang kuat. Taimiyah menyebut jihad ini

sebagai jihad bi al-Ilm wa al-Bayan atau jihad bi al-lisan (jihad dengan lisan),

yaitu jihad yang memerlukan kemampuan ilmiah yang bersumberkan dari Al-

Qur‟an dan sunnah serta ijtihad.

3) Jihad Amm:

Jihad yang mencakup segala aspek kehidupan, baik yang bersifat moral

maupun yang bersifat material, terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain

di tengah-tengah masyarakat. Jihad ini juga bersifat berkesinambungan, tanpa

dibatasi oleh ruang dan waktu, dan bias dilakukan terhadap musuh yang nyata,

setan atau hawa nafsu. Pengertian musuh yang nyata di sini, disamping perang,

juga berarti semua tantangan yang dihadapi umat Islam seperti kemiskinan,

kebodohan, dan keterbelakangan. Jihad terhadap setan mengandung pengertian

berusaha untuk menghilangkan hal-hal yang negatif yang membhayakan umat

manusia. Sedangkan jihad terhadap hawa nafsu adalah sikap pengendalian diri

agar cara tindak, jiwa, dan komunikasi dengan orang lain tidak menyimpang dari

ketentuan Islam.33

2. Teror dan Terorisme

Istilah terorisme berkaitan dengan kata teror dan teroris. Secara semantik

leksikal, teror berarti kekacauan; tindak kesewenang-wenangan untuk

menimbulkan kekacauan dalam masyarakat; tindak kejam dan mengancam. Kata

terorisme berasal dari bahasa Perancis le terreur yang semula dipergunakan untuk

33

Ibnu Qayyim, dalam Ensiklopedi Islam Jilid 2, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994)

h.315-317.

Page 54: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

41

menyebut tindakan pemerintah hasil Revolusi Perancis yang mempergunakan

kekerasan secara brutal dan berlebihan dengan cara memenggal 40.000 orang

yang dituduh melakukan kegiatan anti pemerintah. Terorisme juga dipergunakan

untuk menyebut gerakan kekerasan anti pemerintah di Rusia. Kata terorisme sejak

awal dipergunakan untuk menyebut tindakan kekerasan oleh pemerintah maupun

kegiatan yang anti pemerintah. Istilah teroris berarti pelaku aksi teror yang bisa

bermakna jamak maupun tunggal. Terorisme diartikan sebagai paham yang gemar

melakukan intimidasi, aksi kekerasan, serta berbagai kebrutalan terhadap

masyarakat sipil berdasarkan latar belakang, sebab dan motif tertentu.34

Dalam perkembangan bahasa Arab dewasa ini, kata teror atau teroris

ditunjuk dengan kata yang seakar dengan kata “rahiba”, yakni “irhab”. Kata

“irhab” dipakai untuk menunjuk aksi terorisme. Namun, menurut Quraish Shihab,

pengertian simantik “rahiba” bukan seperti yang dimaksud oleh kata itu sekarang

ini. Quraish Shihab menyatakan bahwa yang digentarkan atau dibuat takut

(turhibun), sebagaimana yang dimaksud QS al-Anfal [8]: 60, bukanlah

masyarakat umum, bukan juga orang-orang yang tidak bersalah. Tetapi mereka

yang menjadi musuh Allah SWT dan musuh masyarakat.35

Menurut Wilkinson,

terorisme adalah penggunaan pembunuhan, kekerasan, kerusakan, ancaman dan

sejenisnya secara sistematik untuk menimbulkan suasana mencekam,

mempublikasikan ideolgi dan mempengaruhi target yang luas agar mengikuti

tujuan pelaku terror.36

34

Akhmad Fanani, Kamus Istilah Populer,(Yogyakarta:Mitra Pelajar. 2009), h. 26

35 Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, Jilid. 5

36 Ali Alkarni, A Media/Terorism Model The Saudi Experience, dipresentasikan di

International Association for Media &Communication Research, (TAIPEI, 2005) h. 9

Page 55: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

42

Abu Muhammad AF dalam Webster New School and Office Dictionary, A

Fawcett Crest Book membagi terorisme dengan dua pendefinisian.Pertama,

terorisme sebagai kata benda dan kedua, sebagai kata kerja. Terorisme sebagai

kata benda adalah extreme fear berarti ketakutan yang teramat sangat, bisa juga

diartikan one who excites extreme fear yang berarti seseorang yang gelisah dalam

ketakutan yang teramat sangat. Arti lain adalah the ability to cause such fear,

yakni kemampuan untuk menimbulkan ketakutan, atau mengancam,atau memaksa

dengan teror atau ancaman teror. Sebagai kata kerja, terorisme dapat diartikan

sebagai penggunaan kekerasan, ancaman dan sejenisnya untuk mendapatkan

sesuatu yang diinginkan atau tujuan dari suatu system pemerintahan yang

ditegakkan dengan teror.37

37

Abdurrahman Pribadi dan Abu Rayyan, Membongkar Jaringan Teroris,

(Jakarta:Abdika, 2009), h. 10-11

Page 56: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

43

BAB III

GAMBARAN UMUM FILM ZERO DRAK THIRTY

A. Profil Kathryn Bigelow, Sebagai Sutradara Film Zero Dark Thirity

Sutradara wanita Kathryn Bigelow, kelahiran San Carlos, California, 27

Nopember 1951. Bigelow memulai kariernya yang terinspirasi dari ayahnya, yang

suka menggambar kartun, Bigelow belajar melukis di San Francisco Art Institute.

Pada tahun 1972, Bigelow mengubah fokusnya menjadi film. Tahun 1978,

Bigelow membuat film pendek pertamanya, The Set-Up, film ini bercerita

mengeksplorasi topik kekerasan.

Diadaptasi dari buku karya Mark Owen, No Easy Day. Buku No Easy Day

ditulis oleh salah satu personil Navy Seal yang ikut dalam misi penyerbuan Osama

Bin Laden di Pakistan.

Film Zero Dark Thirty adalah upaya dramatisasi penangkapan pemimpin Al-

Qaeda Osama bin Laden. Pada film sebelumnya, Bigelow memenangkan New York

Film Critics Award untuk Lingkaran Sutradara film terbaik, dan juga wanita pertama

pemenang piala Oscar 2010 dan National Board of Review Award untuk Best

Director.

Gambar 3.1

Kathryn Bigelow1

1 http://www.imdb.com/name/nm0000941/bio?ref_=nm_ov_bth_nm diakses pada, Kamis 19 Desember

2013

Page 57: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

44

B. Sinopsis Film

Sejak peristiwa berdarah yang terjadi pada tanggal 11 September 2001 di

menara kembar WTC (World Trade Center), Amerika Serikat (AS). Pihak intelejen

AS pun mulai memburu pelakunya yang diduga dilakukan oleh jaringan teroris

pimpinan Osama Bin Laden di Pakistan.

Maya selaku salah satu personel dari agen CIA, mendapat kepercayaan untuk

mengupas teka-teki jaringan teroris tersebut di Pakistan. Ia bersama rekan-rekannya

mencoba untuk menemukan pimpinan Al-Qaeda melalui informasi dari para tahanan

yang sudah berhasil mereka tangkap.

Seiring berjalannya waktu, Maya pun mulai mendapatkan petunjuk tentang

keberadaan sosok orang yang paling dicari oleh pihak Amerika Serikat yaitu Osama

Bin Laden. Namun hal itu tidak serta-merta dilaluinya dengan mudah. Maya

bersama rekan-rekannya di CIA justru menjadi target pembunuhan dari para

jaringan teroris di Pakistan.

Seperti diketahui, Zero Dark Thirty adalah film yang diadaptasi dari kejadian

nyata dimana pada tanggal 11 September 2001 Amerika Serikat berduka akibat

peristiwa yang menimpa gedung WTC. Tragedi tersebut menewaskan 2.977 orang

dan 6000 lainnya luka-luka. Dari sanalah Bigelow, mencoba untuk menggambarkan

kinerja para intelejen Amerika Serikat dalam memburu pelaku dari tragedi 9/11.

Film yang mengangkat kisah nyata dari tragedi 9/11 sebelumnya juga sempat

dibuat sutradara John Stockwell berjudul Code Name Geronimo. Film tersebut lebih

banyak menggambarkan kinerja dari Tim 6 Navy SEAL selaku eksekutor dari

Page 58: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

45

penyergapan markas Osama. Berbeda dengan Zero Dark Thirty yang lebih fokus ke

pemecahan teka-teki keberadaan Osama oleh pihak CIA.

C. Profil Para Pemain Film Zero Dark Thirty

1. Jason Clarke sebagai Dan

Dan bekerja sebagai pengintrogasi para tahanan teroris, sangat dikenal

kejam dan tidak ada negosiasi baik dengannya. Salah satunya pada saat Dan

menginterogasi Ammar, banyak cara yang digunakan agar Ammar memberikan

informasi yang akurat.

Gambar 3.2.

Sumber gambar dari film Zero Dark Thirty

2. Jessica Chastain sebagai Maya

Maya selaku salah satu personel dari agen CIA, mendapat kepercayaan

untuk mengupas teka-teki jaringan teroris tersebut di Pakistan. Ia bersama rekan-

Page 59: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

46

rekannya mencoba untuk menemukan pimpinan Al-Qaeda melalui informasi

dari para tahanan yang sudah berhasil mereka tangkap.

Seiring berjalannya waktu, Maya pun mulai mendapatkan petunjuk

tentang keberadaan sosok orang yang paling dicari oleh pihak Amerika Serikat

yaitu Osama Bin Laden. Namun hal itu tidak semerta-merta dilaluinya dengan

mudah. Maya bersama rekan-rekannya di CIA justru menjadi target

pembunuhan dari para jaringan teroris di Pakistan.

Gambar 3.3.

Sumber gambar dari film Zero Dark Thirty

3. Jennifer Ehle sebagai Jessica

Jessica adalah salah satu rekan Maya, dan mungkin satu-satunya yang

masuk akal bisa menggambarkan sebagai temannya. Ini mungkin memenuhi syarat

sebagai spoiler menyebutkan bahwa dalam sebuah adegan dramatis tentang setengah

jalan melalui film, Jessica dibunuh oleh bom bunuh diri di Camp Chapman di

Khost, Afghanistan. Setelah dia tewas, sebuah laporan berita menyediakan sulih

Page 60: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

47

suara ke tempat kejadian, menyebutkan bahwa di antara karyawan CIA tewas dalam

serangan itu adalah seorang ibu dari tiga. Implikasinya bahwa Jessica adalah ibu.

Gambar 3.4

Sumber gambar dari film Zero Dark Thirty

D. Tim Produksi Film Zero Dark Thirty

Director : Kathryn Bigelow

Writing Credits : Mark Boal

Producers : Kathryn Bigelow, Mark Boal

Co-Producers : Matthew Budman, Jonathan Leven

Line Producer : Tabrez Noorani

Associate Producer : Pravesh Sahni

Executive Producer : Ted Schipper

Original Music : Alexandre Desplat

Cinematography : Greig Frase

Page 61: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

48

Film Editing : William Goldenberg, Dylan Tichenor

Sound Departement : Ray Beckett – Sound mixer

Lee Gilmore – Sound Effectc Editor

Editorial Departement : Brian Addie – online editor

Stephen Nakamura – digital colorist2

2 Diakses dari http://www.imdb.com/title/tt1790885/fullcredits?ref_=tt_ov_st_sm , pada hari

Jum’at, tanggal 18 Oktober 2013.

Page 62: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

49

BAB IV

TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Makna Jihad dalam Jaringan Komunikasi antar Teroris dan Agen CIA dalam

Film Zero Dark Thirty

Dalam film Zero Dark Thirty menggunakan teori semiotika model Roland

Barthes. Zero Dark Thirty adalah film dramatisasi kisah satu dekade penyergapan

pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden. Film berdurasi dua jam setengah yang

dimana adegan penyergapan tempat persembunyian Osama bin Laden yang

diyakini para tentara Amerika melakukan penyergapan brutal yang tidak pandang

bulu. Zero Dark Thirty sendiri mempunyai arti, yaitu waktu ketika sudah melewati

tengah malam, maka tentara disana akan menyebutnya “00 dark thirty”, sekaligus

menjadi waktu ketika mereka menyergap Osama bin Laden di tempat

persembunyiannya.

Didalam film ini banyak adegan yang berkenaan langsung dengan fokus

penelitian. Namun, sebelum itu peneliti juga akan meneliti adegan-adegan penting

yang pastinya juga berhubungan dengan adegan utama, yaitu tentang teroris serta

arti bunuh diri atau jihad dalam agama Islam. Kathryn Bigelow mencoba untuk

menggambarkan kinerja para intelejen Amerika Serikat dalam memburu dan

memecahkan teka-teki keberadaan pelaku dari tragedi 9/11.

Pada umumnya setiap film memiliki unsur narasi, tanpa ada unsur tersebut

kita sebagai penonton akan sulit memahami filmnya. Tetapi jika narasi dalam

Page 63: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

50

sebuah film ditampilkan terlalu panjang akan terlihat bosan untuk menontonnya.

Namun, dalam film ini peneliti mencoba untuk menarasikan dan mendeskripsikan

alur cerita film ini dengan menyertakan komponen analisis film dan unsur

semiotika. Setelah itu, barulah akan peneliti jelaskan bagaimana unsur film dan

semiotika menjadi sesuatu yang naratif.

1. Adegan 1 (Adegan Dan Menyiksa Tahanan Teroris)

Pada adegan ini, film menampilkan keadaan dimana pada saat itu di markas

hitam CIA di lokasi yang dirahasiakan, di mana Jason Clarke yang berperan sebagai

Dan menundukkan tahanan Ammar sebagai jaringan kelompok Saudi yang sudah

diincar. Tujuan Dan mengintrogasi Ammar untuk mencari keberadaan mengenai

pimpinannya Osama bin Laden.

Ammar yang diajak Pamannya Muhtar untuk mengikuti pesan dari sang

baginda (Osama bin Laden), Ammar menyebutkan beberapa nama temannya yang

masih hidup setelah penyerbuan gedung WTC pada 9/11 silam. Hamzah Rabia,

Khabab Al-Masri, dan Abu Ahmed Al-Kuwaiti. Ammar menyebutkan Abu Ahmed

seorang ahli komputer dan seorang kepercayaan pengantar pesan sang baginda.

Dan masuk ke ruangan rahasia di mana tahanan teroris Ammar, sedang

diikat dengan mengenakan baju tahanan. Dan membuat aturan yang jelas, jika

Ammar tidak memberikan informasi yang akurat Dan akan menyakiti Ammar.

Dan mengatakan kepada Ammar, dia tahu semua tentang Ammar, Dan juga

mengatakan punya banyak kesempatan untuk membunuh Ammar, tapi Dan

Page 64: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

51

membiarkan Ammar hidup sehingga bisa memberikan informasi. Ammar berteriak

bahwa Dan tidak lebih dari tukang sampah, tapi Dan membalas bahwa Ammar

adalah teroris yang membantu membiayai serangan 11 September di Amerika

Serikat dan tertangkap tangan dengan bahan peledak di rumahnya. Dan tidak ingin

berbicara tentang 11 September, Dan ingin tahu tentang Saudi Group. Ammar

menolak untuk berbicara sehingga Dan menjatuhkan Ammar dan menyekapnya

dengan handuk yang di sirami air.

Keesokannya, Dan memberikan kursi kepada Ammar, memberikan dia

sebotol jus buah dan beberapa makanan. Dan bertanya kepada Ammar tentang Saudi

Group dan Ammar menegaskan bahwa ia hanya menangani uang, Ammar juga

menjelaskan tidak tahu siapa orang-orang yang Ammar kirimkan uang. Dan

menendang kursi dari Ammar dan merobek bawah celananya untuk menunjukkan

bahwa ia telah membuang kotoran dicelana. Ammar mengatakan Dan adalah hewan

dan manusia kejam. Dan mengikat leher Ammar dengan kalung anjing dan harus

berjalan. Dan menyeret Ammar ke sebuah kotak yang sangat sempit, lebih kecil dari

peti mati, Dan mengancam Ammar untuk menempatkan Ammar di sana jika Ammar

tidak bercerita tentang serangan yang akan datang.

Page 65: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

52

Tabel 4.2

Adegan Adegan Dan Menyiksa Tahanan Teroris

Adegan Visualisasi Verbal dan Non Verbal Pemain Interprestasi Simbolik

1

00:04:37

Dan Menampilkan suasana

markas rahasia CIA,

tempat penyiksaan

Ammar. Juga Dan yang

masuk kedalam ruangan

tersebut.

2

00:06:06

Menampilkan Dan yang

sedang bernegosisasi ke

Ammar agar memberikan

Informasi keberadaan

Osama bin Laden.

3

00:15:44

Dan Menunjukan Masjid

adalah tempat ibadah

umat Islam yang berada

diluar markas rahasia

Cia.

Page 66: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

53

4

00:20:24

Dan Menampilkan Dan

memaksa Ammar untuk

memberikan informasi

dengan mengikatkan

kalung anjing kepada

Ammar.

5

00:22:34

Menampilkan Dan

memaksa Ammar untuk

memberikan informasi

dengan memasukkannya

ke kotak kecil.

6

00:25:11

Menampilkan Dan, Maya

mengintrogasi Ammar

baik-baik dengan cara

memberi Ammar makan

dan minum.

Page 67: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

54

Temuan jihad dalam scene ini yaitu, pada saat yang disiksa, Ammar,

diinterogasi dengan cara kekerasan, Ammar tetap tidak tahu dengan pertanyaan yang

ditanya oleh pelaku, Dan dan Maya. Ammar tetap bersikukuh dengan pendiriannya

dengan melindungi teman-teman terorisnya demi ikatan sosial yang terjalin sangat erat.

Pada saat interogasi terakhir Dan, Maya tidak menggunakan kekerasan, menyiapkan

makanan untuk Ammar. Dengan cara baik Ammar memberikan informasi mengenai

jaringan terorisnya.

Tabel 4.3

Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Adegan Adegan Dan Menyiksa Tahanan Teroris

Ikon Ikon yang terdapat pada adegan ini tampak setting tempat yang digunakan,

dengan visualisasi suasana kota Pakistan lokasi Markas rahasia CIA.

Index Perubahan perilaku Ammar kepada Dan untuk memberikan Informasi

mengenai keberadaan Osama bin Laden dan anak buahnya.

Simbol Simbol Masjid yang berada tidak jauh dari tempat Markas rahasia CIA.

Secara teknis, adegan-adegan di atas memiliki beberapa unsur

sinematografi. Pada potongan adegan pertama, Dan yang sedang memasuki ruangan

situs hitam rahasia CIA divisualisasikan dengan menggunakan jarak kamera long

shot.

Pada potongan shot yang kedua, jarak kamera yang digunakan untuk

memvisualisasikan Masjid yang berada diluar situs hitam rahasia CIA adalah

medium shot.

Page 68: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

55

Kemudian dalam adegan yang ketiga Dan yang sedang bernegosiasi dengan

Ammar untuk memberikan lokasi persembunyian Osama bin Laden. Jarak kamera

pada adegan ini adalah medium shot.

Adegan selanjutnya memvisualisasikan Dan yang sedang menyiksa Ammar

dengan mengikat kalung anjing kepada Ammar. Jarak yang digunakan adalah close

up.

Adegan kelima, jarak yang digunakan dalam adegan ini adalah medium close

up. Terlihat jelas Dan memasukkan Ammar kedalam kotak sempit yang akan

semakin membuat Ammar semakin tersiksa.

Potongan adegan selanjutnya memperlihatkan Dan mengintrogasi Ammar

dengan cara memerikan dia makan dan minum. Jarak yang digunakan adalah long

shot.

Secara keseluruhan adegan di atas memiliki beberapa karakter sinematografi.

Jarak kamera yang digunakan dalam adegan tersebut adalah long shot, medium shot

dan close up. Untuk pencahayaannya cenderung menggunakan sumber cahaya atau

sumber pencahayaan natural seperti apa adanya di lokasi setting. Pada adegan ini

menggunakan sumber cahaya utama (key light). Setting yang digunakan dalam

adegan semua ini adalah shot on location. Aspek suara dan editing di dalam adegan

ini memakai dieges sound dan non dieges sound dengan editing di dominasi oleh

tipe montase dan cut in yang diiringi musik instrumental.

Page 69: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

56

Dalam adegan di atas ada percakapan antara Dan, Maya, dan Ammar, saat

Ammar disuguhi makanan oleh Dan, dan mendapat informasi yang dibutuhkan,

berikut adalah percakapan tersebut:

Dan : “Kau tak ingat, bukan?”. Ya, jangka pendek hilang ingatan

adalah efek samping dari kurang tidur, jadi itu kembali padamu.”

Ammar : “Aku tak tahu”. Bagaimana aku bisa ingat?”

Maya : “Setelah kami tetap buat kau bangun selama 96 jam, kau berikan

kami nama beberapa saudaramu, dan kau bantu selamatka banyak

hidup orang tak berdosa.”

Dan : “Itu hal yang pintar untuk dilakukan. Kau mulai piker untuk

dirimu. Ayo, makan, bung. Hummus. Tabbouleh. Tak tahu apa

itu. Beberapa buah ara. Kau dapatkan itu.”

Dan : “Jadi, kau terbang via Amman ke Kabul, ya? Pergi bersama

pamanmu, Mukhtar.”

Ammar : “Bagaimana kau tahu itu?”

Dan : “Sudah kukatakan padamu, bung, aku tahu kau. Manifestasi

penerbangan. Itu pasti cukup kacau untuk kalian setalah 9/11.

Apa yang kau lakukan setelah penyerbuan? Sebelum kau

kembali ke Pesh.”

Ammar : “Setelah 9/11, kami harus memilih, berjuang untuk melindungi

tanah kami, atau lari.”

Dan : “Dan kau memilih untuk berjuang, bukan?”

Ammar : “Kami ingin membunuh orang Amerika. Kami coba untuk

masuk ke Tora Bora, tapi bomnya terlalu tinggi. Kami tak dapat

menyebrang.”

Maya : “Maaf, Siapa “kami” dalam kalimat itu?”

Ammar : “Aku dan beberapa orang yang bertahan pada saat itu. Hamza

Rabia, Khabab al-Masri, dan Abu Ahmed.”

Maya : “Siapa itu Abu Ahmed? Aku pernah dengan yang lainnya.”

Ammar : “Dia pria komputer yang bersama kami pada saat itu. Setalah

Tora Bora, aku kembali ke Pesh, seperti yang kau ketahui. Dan

dia pergi ke utara, aku piker ke Kunar.”

Maya : “siapa nama keluarganya?”

Ammar : “Abu Ahmed al-Kuwaiti”

Page 70: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

57

Maya : “Abu Ahmed artinya “Ayah dari Ahmed.” Dia seorang Kunya.

Ammar, aku tahu perbedaan antara nama perang dan nama

arab.”

Dan : “Dia mengerti kau, bung.”

Ammar : “Aku bersumpah pada kalian, aku tak tahu nama keluarganya.

Aku tak pernah bertanya padanya untuk sesuatu seperti itu. Itu

bukan bagaimana paman-ku bekerja. Pamanku dia katakana

padaku dia bekerja untuk bin Laden. Aku melihatnya sekali,

sekitar 1 tahun lalu, di Karachi. Dia bacakan surat pada kami

semua di Sheik.”

Maya : “Surat?”

Dan : “Apa yang dikatakannya?”

Ammar : “Dia katakan, “Lanjutkan jihad. Pekerjaan akan berlangsung

selama 100 tahun.”1

Dalam percakapan yang dilakukan oleh Dan, Maya, bersama Ammar dapat

digambarkan bahwa Ammar tidak mengenal kawanan satu sama lain di antara

organisasi mereka, karena kelompok mereka menggunakan system jaringan komunikasi

terputus. Mereka hanya mengetahui pesan yang harus dijalani dari Osama dalam

menjalankan tugas.

2. Adegan 2 (Maya Mengintrogasi Tahanan Teroris)

Dalam adegan ke dua ini peneliti menjelaskan kelanjutan dari adegan pertama.

Pada adegan ini Maya mempelajari kaset interogasi pada monitor komputer, Maya

sangat lama mencari para tersangka dan mempelajari kisah-kisah mereka. Rupanya, Bin

Laden menggunakan jaringan kompleks operator untuk menyampaikan pesan kepada

para pendukungnya.

1 Percakapan ini dapat dilihat dalam durasi 00:24:34 sampai durasi 00:28:04

Page 71: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

58

Mengenakan wig berwarna gelap untuk menyembunyikan rambut merahnya,

Maya dikawal ke Markas Hitam CIA di Polandia. Sesama agen dan interpreter,

membawanya ke tahanan mereka. Maya mengajukan beberapa pertanyaan mengenai

Abu Ahmed kepada tahanan, mereka memberitahukan Abu Faraj Al-Libi memiliki

kontak dengan Abu Ahmed. Maya curiga bahwa tahanan hanya mengada-ngada

menyebutkan nama-nama. Tahanan menegaskan, bahwa ada jaringan khusus yang

menyampaikan pesan. Maya mengambil informasi ini dan kembali, lalu membuat

sebuah laporan.

Di London, sebuah bis tingkat meledak. Yang dikabarkan pelakunya adalah

Faraj. Seorang pria diutus untuk menjebak Faraj dan menangkapnya, dengan cara

bertemu dengan Faraj dan membuat janji dengannya. Dikaki pria yang diutus ini sudah

disiapkan sebuah bom dengan ukuran ledakan kecil. Ketika Faraj sudah ditangkap, Faraj

digiring ke Markas Hitam Cia. Setelah Faraj sampai ditahanan, Maya mengintrogasi

Faraj. Berikut adalah percakapannya:

Maya : “Banyak saudara-saudaramu memberitahu kita Abu

Ahmed adalah kurir bin Laden dan dia bekerja sangat

dekat denganmu.”

Faraj : “Yang kau maksud Abu Khalid.”

Maya : “Siapa?”

Faraj : “Al-Baluchi. Kurirku untuk sang Sheik.”

Maya : “Baik, jadi kau memberitahu aku semua saudara-

saudaramu yang lain salah dan ada seseorang yang

terkenal Baluchi bekerja untukmu dan bin laden yang

tidak pernah aku dengar.”

Faraj : “Untuk apa kau pernah mendengar namanya?”

Maya : “Seperti apa Baluchi ini?”

Page 72: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

59

Faraj : “Tinggi, jenggotnya putih dan panjang. Kurus. Dia

menggunakan sebuah tongkat.”

Maya : “seperti Gandalf.”

Faraj : “Siapa?”

Maya : “Kapan terakhir kali kau bertemu dia?”

Faraj : “Sebulan yang lalu. Di Karachi. Tapi aku tidak tahu

dimana dia sekarang. Kadang, aku tidak bertemu

dengannya. Dia hanya memberitahu aku dimana

meninggalkan pesannya.”

Maya : “Kau tidak yakin dengan perkataanmu?”

Faraj : “Kau tidak bisa memaksa aku memberitahumu sesatu

yang yang aku tidak tahu.”

Maya : “Kau tahu ini bukan penjara biasa. Kau menentukan

bagaimana kelakuanmu. Dan hidupmu akan sangat

nyaman sampai beritahu aku informasi yang aku

butuhkan. Dimana sebenarnya Abu Ahmed tinggal saat

ini?”

Faraj :”Disiksa.”2

Dalam percakapan ini memberikan gambaran mengenai kerjasama Faraj

(kordinator kaki tangan pengatur pesan) bersama Abu Ahmed (pembawa pesan)

untuk mengantarkan pesan dari sang Baginda (Osama bin Laden) kepada anak

buahnya. Dengan menggunakan model sistem komunikasi terputus karena

kordinator membagi pesan ke berbagai anak buah yang tidak saling mengenal

dengan menggunakan surat.

2 Percakapan ini dapat dilihat dalam durasi 00:42:57 sampai durasi 00:44:23

Page 73: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

60

Tabel 4.4

Adegan Maya Mengintrogasi Tahanan Teroris

Adegan Visualisasi Verbal dan Non Verbal Pemain Interprestasi Simbolik

1

00:34:25

Menampilkan suasana

kota London yang

angkutan umumnya

adalah bis tingkat.

2

00:34:31

Menunjukan keberadaan

penumpang di dalam bis.

3

00:34:48

Menampilkan ledakan

pada bis tingkat.

Page 74: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

61

4

00:34:53

Menampilkan suasana bis

tingkat hancur setalah

diledakkan.

5

00:38:50

Kurir Menampilkan

pemasangan bom dengan

daya ledak kecil pada

kaki.

6

00:39:31

Kurir Menampilkan kurir yang

berjalan ditengah

kerumunan anak-anak

yang sedang bermain.

Kurir ditugaskan sebagai

pancingan agar Faraj

mau bertemu dengan

kurir untuk bisa

menangkap Faraj di

Pakistan.

Page 75: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

62

7

00:40:45

Faraj Menampilkan

kebingungan Faraj saat

dikepung polisi yang

menutupi indentitasnya

memakai cadar di

Pakistan.

8

00:41:42

Menampilkan suasa

markas hitam Cia di

Pakistan.

9

00:41:55

Dan,

Faraj

Menampilkan Dan

membawa Faraj

ketahanan di markas CIA

Afganistan.

Page 76: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

63

10

00:43:47

Maya Menampilkan Maya

mengintrogasi Faraj di

penjara Afganistan.

11

00:43:53

Faraj Menampilkan Faraj

menjawab pertanyaan

dari Maya mengenai

keberadaan Osama bin

Laden.

Temuan jihad pada scene ini yaitu, meledakkan bis di kota London yang

diyakini teroris adalah aksi jihad yang sangat baik seperti yang digambarkan pada scene

nomor tiga dan menganggap perbuatannya berjalan dijalan Allah dan sangat disukai.

Tabel 4.5

Ikon, Indeks dan Simbol dalam Adegan Maya Mengintrogasi tahanan teroris

Ikon Ikon dalam adegan ini adalah bis tingkat yang meledak ditengah kota

London. Dan menewaskan puluhan korban.

Indeks Maya kebingungan karena Farah tidak banyak memberikan informasi

keberadaan Abu Ahmed dan Osama bin Laden.

Simbol Baluchi adalah kelompok etnis

Page 77: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

64

Unsur sinematografi dalam adegan ke 2 ini akan dijelaskan secara teknis,

dimulai dari yang pertama. Pada potongan adegan yang pertama terlihat bis tingkat

London yang sedang beroprasi mengantarkan penumpang dengan seketika meledak.

Adegan ini divisualisasikan dengan jarak kamera long shot.

Pada potongan shot selanjutnya, sedang menjelaskan pengeboman yang

menghancurkan bis tingkat ditengah kota. Pengeboman menghancurkan seluruh bis

tingkat hingga tak berbentuk, penggunaan shot dalam adegan ini menggunakan jarak

kamera medium shot.

Adegan selanjutnya memvisualisasikan seorang Kurir yang ditugaskan untuk

menjebak Faraj dalam sebuah pertemuan. Jarak yang digunakan dalam adegan ini

adalah close up.

Adegan selanjutnya adalah ketika Faraj dibawa ketahanan untuk di

interogasi. Jarak kamera dalam adegan ini menggunakan medium close up.

Potongan adegan selanjutnya memperlihatkan Maya menginterogasi Faraj

dalam melengkapi informasi keberadaan Osama bin Laden. adegan ini diambil

dengan menggunakan jarak kamera Close up shot.

Adegan selanjutnya ketika Mohammed dan Ahmed sedang membuat quwa,

dengan teliti mereka membuatnya. Dalam adegan ini, jarak kamera menggunakan

medium shot.

Secara keseluruhan adegan ini memiliki karakter sinematografi di dalamnya.

Jarak kamera yang digunakan adalah medium shot, long shot, close up, medium

close up. Dan untuk pencahayaan masih dominan dengan sumber pencahayaan. Bisa

Page 78: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

65

dibilang dalam adegan ini menggunakan sumber cahaya utama (key light). Setting

yang digunakan adalah tipe shot on location. Aspek suara dan editing dalam adegan

ini ada dieges sound dan non dieges sound dengan editing di dominasi oleh tipe

montase, establishing/reestablishing shot dan cut in yang diiringi musik

instrumental.

3. Adegan 3 (Jessica Menyaksikan Pengeboman Hotel JW Marriot)

Jennifer Ehle yang berperan sebagai Jessica menunggu di sebuah hotel

bernama JW Marriot, beberapa kali Jessica menghubungi Maya tetapi tidak ada

jawaban. Jessica adalah rekan kerja Maya. Setelah mereka bertemu, Maya meminta

maaf atas keterlambatannya karena bertemu dengan titik pemeriksaan keamanan.

Maya menjelaskan bahwa menemukan Abu Ahmed sangatlah penting,

karena Abu Ahmed adalah kunci segalanya agar dapat menemukan persembunyian

sang baginda yaitu Osama bin Laden.

Diluar hotel JW Marriot sedang ada kekacauan karena seorang pengemudian

truk sengaja menabrak pintu depan hotel JW Marriot dan meledakkan 2000 pon

bahan peledak. Marriot, salah satu tujuan paling terpopuler bagi penduduk setempat

dan barat di Islamabad yang sekarang hancur.

Saat mereka sedang berdiskusi seketika sebuah bom meledak di JW Marriott

yang menghancurkan sebagian besar interior. Maya dan Jessica berjuang untuk

menemukan jalan keluar melewati banyak staf dan pengunjung, baik telah terbunuh

atau terluka oleh bom.

Page 79: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

66

Tabel 4.6

Adegan Jessica Menyaksikan Pengeboman Hotel JW Marriot

Adegan Visualisasi Verbal dan Non Verbal Pemain Interprestasi Simbolik

1

00:46:22

Polisi Menunjukan Polisi

adalah badan pemerintah

yg bertugas memelihara

keamanan dan ketertiban

umum di Islamabad,

Pakistan.

2

00:46:31

Maya Menampilkan suasana

pemeriksaan keamanan.

3

00:46:31

Menampilkan suasana

Hotel JW Marriot

sebelum diledakkan.

Page 80: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

67

4

00:46:56

Jessica Menampilkan Jessica

memanggil Maya.

5

00:44:58

Maya Menampilkan Maya

menuju ke meja restoran

yang dipesan Jessica.

6

00:47:57

Maya Menampilkan Maya

sedang berdiskusi

mengenai Abu Ahmed.

Page 81: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

68

7

00:49:03

Menampilkan suasana

Hotel JW Marriot

Islamabad yang

diledakkan.

8

00:49:22

Jessica Menampilkan Jessica

yang berusaha

menyelamatkan diri.

9

00:49:30

Menampilkan pada

korban ledakkan yang

terluka.

Page 82: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

69

10

00:49:50

Jessica,

Maya

Menampilkan Jessica dan

Maya berusaha keluar

dari kobaran api yang

berada di dalam Hotel

JW Marriot.

Dari gambar diatas diungkapkan cara berkomunikasi sesama agen CIA. Mereka

betemu di Hotel JW Marriot seperti pada scene empat sampai scene enam, mereka

berdiskusi mengenai rencana penangkapan Osama bin Laden dan sumber yang dapat

dipercaya adalah menemukan Abu Ahmed sebagai pembawa pesan.

Temuan jihad pada scene ini, meledaknya Hotel JW Marriot. Para teroris

meyakini dengan meledakkan hotel tesebut sama saja dengan membunuh orang kafir

dengan begitu para teroris sudah berjihad dengan dijalan Allah dengan Ibadah yang

mulia.

Tabel 4.7

Ikon, Indeks dan Simbol dalam Adegan Jessica Menyaksikan Pengeboman Hotel

JW Marriot

Ikon Ikon dalam adegan ini adalah suasana pengamanan malan oleh petugas.

Bisa dilihat banyaknya mobil Polisi.

Indeks Indeks dalam adegan ini antara lain kebingungan Jessica saat setelah

ledakkan terjadi di Hotel JW Marriot.

Page 83: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

70

Simbol Simbol dalam adegan ini adalah bom, bom senjata yang mempunyai

daya ledak tinggi.

Secara teknis, adegan-adegan di atas memiliki beberapa unsur sinematografi.

Pada potongan adegan yang pertama Maya sedang melewati prosedur pengaman

malam oleh Polisi, jarak yang digunakan dalam adegan ini menggunakan medium

shot karena mendekatkan polisi dengan memeriksa mobil Maya.

Potongan shot yang selanjutnya, jarak kamera yang digunakan adalah

medium long shot, yang memvisualisasikan sebuah restoran di Hotel JW Marriot di

Islamabad mengambarkan megahnya Hotel tersebut.

Kemudian dalam adegan ini, Jessica dan Maya sedang bertemu untuk

berdiskusi mengenai Abu Ahmed. Jarak kamera yang digunakan dalam adegan ini

adalah Close up shot.

Adegan selanjutnya adalah ledakkan tiba-tiba pada Hotel JW Marriot yang

banyak menewaskan korban. Jarak kamera yang digunakan adalah Extreme long

shot.

Adegan terakhir, Jessica dan Maya berusaha menyelamatkan diri dalam

reruntuhan bangunan di dalam Hotel JW Marriot. Jarak yang digunakan dalam

adegan ini adalah medium close up.

Secara keseluruhan adegan di atas memiliki beberapa karakter sinematografi.

Jarak kamera yang digunakan dalam adegan tersebut adalah long shot, medium shot,

extreme long shot dan medium close up. Untuk pencahayaannya cenderung

menggunakan sumber cahaya atau sumber pencahayaan natural seperti apa adanya di

Page 84: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

71

lokasi setting. Pada adegan ini menggunakan sumber cahaya utama (key light).

Setting yang digunakan dalam adegan semua ini adalah shot on location. Aspek

suara dan editing di dalam adegan ini memakai dieges sound dan non dieges sound

dengan editing di dominasi oleh tipe montase, establishing/reestablishing shot dan

cut in yang diiringi musik instrumental.

Sebelum menganalisis sebuah adegan utama tentang arti bunuh diri dalam

agama Islam atau jihad, berikut ini peneliti akan memaparkan komponen-komponen

Intrinsik yang harus diperhatikan karena komponen ini dapat digunakan sebagai

acuan dalam memahami adegan khusus ini berdasarkan unsur-unsur naratif film.

1. Tokoh

Tokoh pada adegan ini terdiri dari tokoh utama dan pembantu. Tokoh utama

pada adegan ini adalah Maya (Jessica Chastain). Maya divisualisasikan sebagai

seorang tokoh protagonis yang memiliki sifat heroik, pantang menyerah, dan tegas.

Dalam adegan, dirinya divisualisasikan sebagai sosok yang pantang menyerah dalam

mengungkap teka-teki misteri keberadaan Osama bin Laden. Berbeda dengan Dan

(Jason Clarke), divisualisasikan sangat keras, Dan bertugas menyidang para tahanan

yaitu para teroris agar tersangka memberi info keberadaan sang baginda Osama bin

Laden .

2. Masalah dan Konflik

Masalah yang muncul pada adegan ini adalah ketika Ammar (Reda Kateb)

mengatakan kepada Maya (Jessica Chastain), bahwa Abu Ahmed adalah pembawa

Page 85: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

72

pesan dari Sang Baginda Osama bin Laden kepada para pekerjanya untuk

menjalankan misi.

Konflik muncul ketika Maya sangat sulit mencari keberadaan Abu Ahmed

yang dinyatakan sebagai kurir pengantar pesan.

3. Lokasi

Film yang diadopsi dari novel No Easy Day ini menggambarkan semua

kejadian yang terjadi secara nyata. Maka seluruh adegan termasuk adegan utama ini

diambil secara shot on location. Lokasi pada adegan ini adalah Afganistan dan

Pakistan dimana properti yang digunakan asli sesuai pada kejadian yang sebenarnya.

Selain lokasi di kedua Negara ini, lokasi adegan terdapat di tempat seperti penjara,

hotel dan pasar.

4. Waktu

Penggunaan waktu dalam setiap adegan di film ini dijelaskan sebagai

berikut: Siang, dimana kejadian yang terjadi dimana konflik dan maslah muncul ada

di waktu siang. Malam, di waktu ini saatnya untuk para teroris memulai aksinya

dalam sebuah peledakan hotel JW Marriot.

Dalam film yang berjenis fiksi ini, diawali oleh Dan, Maya sebagai

pengintrogasi para tahanan teroris, adegan ini ber setting di penjara. Faraj yang

menyebutkan bahwa Abu Ahmed adalah kurir pembawa pesan. Maya menjadi

semangat untuk mencari keberadaan Abu Ahmed.

Page 86: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

73

Jessica sebagai penghubung yang bukan sebagai penginterogasi para tahanan

menjadi korban pengeboman pada Hotel JW Marriot di Islamabad. Adegan ini ber-

setting di Hotel.

B. Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam film Zero Dark Thirty

1. Denotasi dan Konotasi

Di dalam setiap adegan kita pasti melihat tanda-tanda dan kode yang

menonjol di setiap adegan yang ditampilkan. Tanda-tanda dan kode tersebut

secara alami pasti memiliki makna tertentu. Akan tetapi tanda-tanda dan kode

yang masing-masing memiliki makna tersebut yang tampil dalam adegan itu

memang merupakan hasil dari representasi dari kita sebagai peneliti, hal ini juga

membutuhkan pengetahuan seputar konvensi yang sudah berlaku sebelumnya

dan dalam wilayah-wilayah tertentu.

Pada penelitian kali ini, peneliti mencoba mencari unsur tanda dan kode

pada adegan tewasya Jessica dengan mengklasifikasikan tanda-tanda yang

memiliki makna lain atau yang disebut sebagai konotasi. Pemilihan denotasi dan

konotasi dapat melalui beberapa objek yang dapat didengar, dilihat dan

dirasakan. Dan pada adegan ini, denotasi dan konotasi hanya dipilih berdasarkan

tingkat relevansinya dengan tujuan penelitian. Adapun denotasi dan konotasi

adegan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 87: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

74

Tabel 4.8

Analisis Tanda Denotasi dan Konotasi Dalam Skenario

Tanda Denotasi Tanda Konotasi dan Mitos

Penjara Bangunan tempat mengurung orang hukuman.

Markas Tempat kedudukan pemimpin tentara.

Bom Senjata yang bentuknya seperti peluru besar yang berisi bahan

peledak untuk menimbulkan kerusakan besar.

Tahanan Orang yang dikurung karena berbuat criminal.

Teroris Orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa

takut.

Cadar Kain penutup kepala atau muka untuk perempuan.

Mobil Kendaraan darat yang digerakkan oleh tenaga mesin, beroda

empat.

Masjid Tempat ibadah orang Islam.

Helikopter Pesawat udara dengan baling-baling diatasnya.

Bendera Sepotong kain yang merupakan lambang negara, perkumpulan

atau sebagai tanda.

Pengeras suara Sebuah alat yang dipakai untuk meperbesar suara yang diapakai

untuk demo.

Takbir Bersuara dengan lantang dengan mengucapkan lafazh Allahu

akbar.

Penutup muka Suatu kain yang dipakai di sleuruh muka sampai bagian kepala

untuk menutupi identitas diri

Senjata Alat berbahaya yang dgunakan untuk berperang seperti senapan

dan pistol.

Ketakutan Air yang menetes dari mata, biasanya akibat bersedih.

Kerumunan Kumpulan orang banyak yang tidak teratur dan hanya bersifat

sementara.

Baluchi Kelompok etnik.

Gandalf Pria besar dengan tongkat, jonggot dan tua.

2. Ikon, Indeks dan Simbol dalam Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam

Film Zero Dark Thirty.

Tabel 4.9

Ikon Markas rahasia Cia adalah tempat dimana para tahanan teroris di

penjara. Setelah pengeboman di markas rahasia ini keadaan menjadi

kacau.

Page 88: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

75

Indeks Pada scene ini, indeks yang terjadi adalah ketika pada kru termasuk Dan,

Maya mendapat kabar bahwa Jessica telah tewas akibat bom bunuh diri

oleh seorang narasumber yang akan diwawancara.

Simbol Hancurnya sebagian markas rahasia Cia akibat bom bunuh diri.

3. Elemen Adegan

Sebelum masuk kepada penelitian elemen film, peneliti mencoba

memunculkan beberapa potongan shot yang berhubungan langsung dengan

pokok permasalahan dalam penelitian ini, berikut visualisasinya:

Tabel 4.10

Visualisasi shot dari Makna Jihad Tentang Pembunuhan dalam Film Zero

Dark Thirty

Adegan-adegan Pendukung Interprestasi Simbolik

00:53:03

Menggambarkan kekuatan militer AS

yang bermarkas di Afganistan.

00:54:42

Menggambarkan pos penjagaan di markas

CIA, Afganistan.

Page 89: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

76

00:55:23

Menggambarkan Jessica dan para kru

menungu kedatangan sumber yang akan

diwawancarai mengenai keberadaan

Osama bin Laden.

00:56:43

Menggambarkan Jessica yang khawatir

karena sumber yang ditunggu belum tiba.

00:56:50

Menggambarkan mobil yang ditunggu

Jessica sudah terlihat melalu teropong.

00:57:01

Menggambarkan mobil sumber yang

ditunggu sudah akan memasuki pintu

awal penjagaan markas CIA di

Afganistan.

Page 90: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

77

00:57:12

Menggambarkan seorang penjaga pos

keamanan memantau pergerakan mobil

para sumber yang akan diwawancarai

00:58:47

Menggambarkan Mobil sumber yang

sudah melewati pos pengamanan

penjagaan di markas CIA, Afganistan.

00:58:51

Menggambarkan Mobil yang melewati

belokade di markas CIA, Afganistan.

00:59:14

Menggambarkan Jessica dan para kru

menyambut kedatangan sumber yang

sudah ditunggu.

Page 91: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

78

00:59:45

Menggambarkan mobil yang ditunggu

oleh Jessica dan pada kru sudah berada

tepat dihadapan mereka.

00:59:54

Menggambarkan sopir pengantar sumber

di markas CIA Afganistan.

01:00:03

Menggambarkan pada kru menodongkan

senjata kepada sumber karena diyakini

sumber membawa bom.

01:00:04

Menggambarkan sumber yang keluar dari

mobil dengan mengucapkan salam.

Page 92: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

79

01:00:13

Menggambarkan kru menodongkan

senjata ke arah sumber karena tangan

kirinya dimasukkan kesaku dan diyakinin

memegang pemantik bom.

01:00:15

Menggambarkan pada kru memaksa

sumber untuk mengelurkan tangannya

dari saku.

01:00:19

Menggambarkan sumber yang

menyebutkan kalimat “Allah Maha

Besar” yang membuktikan detik-detik

sumber tersebut memencet pemantik

bom.

01:00:20

Menggambarkan bom meledak dan

sumber masih meneriakkan kalimat

“Allah Maha Besar”.

Page 93: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

80

01:00:22

Menggambarkan terjadi ledakkan besar di

masrkas CIA, Afganistan. Yang

disebabkan oleh sumber tersebut.

01:00:42

Menggambarkan masih terjadi kebakaran

akibat ledakkan di markas CIA,

Afganistan.

Temuan jihad pada scene ini yaitu, meledaknya seorang sumber yang di undang

oleh Jessica untuk datang ke Camp Afganistan. Jessica menugaskan para petugas pintu

pengamanan untuk tidak memeriksa mobil yang ditumpangi oleh sumber tersebut. Saat

setelah sumber tiba dihadapan Jessica dan pada kru, sumber mengantongi tangannya

sembari berjalan kearah para kru. Sumber menyebutkan “Allah Maha Besar”, seketika

bom meledak pada dirinya yang menewaskan Jessica dan para kru lainnya.

Pada table 4.10 di atas menunjukkan adegan-adegan dengan narasi yang

berhubungan satu sama lain. Berikut akan peneliti analisis sesuai dengan kebutuhan

analisis film dari Christian Metz. Dalam adegan yang terdiri dari rangkaian gambar

tersebut, menunjukan symbol kebesaraan Negara super power Amerika Serikat.

Page 94: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

81

Pada scene ini, kita bisa melihat adegan ketika pos penjagaan dijaga ketat, pada

markas rahasia Cia di Afganistan. Adegan ini dapat dilihat pada durasi menit ke

00:54:42.

Adegan ini ditampilkan Jessica bersama kru sedang menunggu kedatangan

seorang sumber terpercaya dalam memberikan lokasi keberadaan Abu Ahmed.

Adegan selanjutnya pada scene yang ke 4, sampai ke 9. Orang yang ditunggu

sudah tiba, terlihat dari teropong yang digunakan oleh Jessica.

Pada scene yang ke 10, menunjukkan orang yang ditunggu sebagai sumber

terpercaya sudah melewati blockade pemeriksaan dan pos penjagaan di markas Cia.

Adegan pendukung selanjutnya adalah sumber sudah keluar dari mobilnya,

tangan kirinya masuk kedalam saku jaket yang digunakan. Jessica bersama kru yang

lain menodongkan senjata agar tangannya keluar dari saku, mereka menduga sumber

tersebut berkhianat dan membawa bom.

Adegan selanjutnya seorang sumber ini meneriakkan, Allah Maha Besar, dan

seketika Jessica dan para kru tewa dalam bom bunuh diri tersebut. Sebelum bom

meledak, para kru bernegosiasi berikut percakapannya:

Jessica : “Kenapa ada penjaga gerbang disana? Kita sudah

bicarakan ini? Seharusnya tidak ada orang disana saat

sumberku tiba. Kau mungkin sudah membuatnya takut.

Kru 1 : “Prosedur hanya bekerja, jika kita mengikutinya setiap

saat, ini berbeda,

Jessica : “Maafkan aku, aku tidak bias menjelaskan, tapi ini untuk

alasan yang baik. Dengar aku, yang bertanggung jawab

untuk keselamatan semua orang, oke?

Kru 1 : “untuk bukan hanya tentangmu.”

Jessica : “Aku hanya perlu untuk mereka menyingkir sementara.

Kau bisa memeriksanya segera setalah dia sampai disini.

Page 95: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

82

Kru 1 : “semua stasiun, turunlah.”

Jessica : “Terima kasih.”

Kru 1 : “Oke, dia datang. Kita akan memeriksanya ketika dia

sampai disini.

Sumber : “Keluar mobil.”

Kru 2 : “Apakah emang dia lemas seperti itu?”

Kru 1 : “keluarkan tanganmu dari kantongmu.”

Sumber : “Allah Maha Besar.”

Kru 1 : “Hei, keluarkan tanganmu dari kantongmu!”

Kru 2 : “Hei, Lakukan Sekarang! Ayo lakukan sekarang!”

Sumber : “Allah Maha Besar. Ledakkan.”3

Adegan selanjutnya memperlihatkan tujuh karyawan tewas dan enam orang

lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri disebuah pangkapan di Afganistan, ini

adalah salah satu serangan yang paling mematikan dalan sejarah Cia.

Tabel 4.11

C. Makna Jihad Bom Bunuh Diri dalam Film Zero Dark Thirty Analisis Model

Steve Campsall

No Elemen Temuan Analisis

1. Mise En

Scene

What :

Kostum yang digunakan dalam adegan di film ini merupakan

kenyataan, yang artinya tidak ada rekayasa sama sekali dengan

semua peristwa yang terjadi, contohnya adalah kostum dari

Ammar yang menunjukkan sebagai tahanan teroris

Masjid mengumandangkan suara adzan menunjukan perintah

salat bagi umat Islam.

What effect : Efek yang muncul dalam adegan ini adalah perwujudan

setting shot on location yang menggunakan lokasi yang

sesungguhnya dan nyata. Suasana konflik yang sangat terasa

dengan tewasnya Jessica, pencahayaan yang dihasilkan dalam

3 Percakapan ini dapat dilihat dalam durasi 00:57:28 sampai durasi 01:00:21

Page 96: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

83

scene ini merupakan cahaya natural sehingga yang tersaji dalam

adegan terlihat sangat nyata dengan situasi yang sedang

memanas di negara Palestina akibat konflik.

What Meaning : Sistem makna yang ditampilkan adalah melalui pendekatan

denotasi konotasi. Dalam adegan denotasi yang muncul adalah

penjara, markas, bom, tahanan, teroris, cadar, mobil, masjid,

helikopter, bendera, pengeras suara, takbir, penutup muka,

senjata ketakutan, kerumunan, baluchi, gandalf . Adapun

penjelasan makna denotasi dan konotasi pada adegan sudah

dipaparkan di atas.

How :

Pembangunan mise en adegan biasanya dilakukan dengan

teknik-teknik tertentu. Pada adegan ini, tampaknya sutradara

memfokuskan pada aspek setting pemecahan teka-teki

keberadaan Osama bin Laden. Setting yang kuat merupakan

sebuah konstruksi mise en adegan yang paling awal.

Pemilihannya pun tidak sembarangan, ini bertujuan agar fakta

dan kenyataan yang difilmkan dapat tersampaikan kepada

penonton.

Purpose :

Dengan melihat adegan di atas, tampaknya tujuan dari

sutradara adalah untuk memvisualisasikan agar teka-teki

keberadaan Osama bin Laden dapat dipecahkan Oleh Dan, Maya,

dan Jessica.

2. Editing Bentuk editing pada adegan ini menggunakan cut, dimana cut

ini merupakan transisi shot ke shot lainnya secara langsung yang

menimbulkan editing kontinu pada suatu rangkaian adegan

dialog atau aksi pada umumnya. Ada beberapa aspek yang

diperhatikan peneliti yaitu dalam melakukan teknik editing, yaitu

aspek kontinuitas grafik, aspek ritmik, aspek spasial dan aspek

temporal. Namun pada scene ini yang nampak jelas dalam teknik

editing yaitu aspek ritmik dimana aspek ini menggunakan tempo

editing yang cepat dengan durasi shot hanya beberapa detik.

3. Shot Types Terdapat beberapa shot dalam adegan ini. Pertama, medium

Shot. Digunakan ketika Dan, Maya menginterogasi Ammar.

Memeri Ammar makan agar proses interogasi berjalan lancar.

Kedua adalah medium close up shot. Medium close up shot

digunakan saat Ammar disiksa Dan di markas hitam Cia.

Ketiga adalah close up. Close up digunakan ketika shot pada

wajah Ammar yang terlihat sangat kritis. Dan juga pada shot

Page 97: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

84

Ammar luka-luka lalu dimasukkan kedalam kotak kecil.

Kemudian extreme long shot pada shot dimana pengeboman di

Hotel JW Marriot para korban banyak yang tewas dan terluka.

Dan kemudian adalah long shot. Long shot digunakan ketika

shot pada kedatangan mobil, seorang sumber terpercaya yang

akan diwawancara oleh Jessica.

4. Camera Angle Sudut kamera.

Tipe sudut.

Tipe sudut kamera yang tampak pada adegan ini adalah tipe

straight on angle, di mana kamera melihat obyek dalam frame

secara lurus. Hal ini memunculkan kesan bahwa adanya

kesetaraan antara pemeran utama dan tokoh pendukung yang di

munculkan dalam scene di atas.

Kemiringan

Dalam adegan ini, teknik kemiringan kamera tidak digunakan.

Hal ini bisa menimbulkan makna bahwa narasi dan kisah dalam

adegan ini masih stabil.

Ketinggian

Dalam adegan ini, ketinggian kameradigunakan oleh sutradara.

Untuk melihat Obyek pada saat bom bunuh diri.

5. Camera

Movement

Pergerakan kamera dalam adegan ini di dominasi oleh teknik

panning. Teknik ini digunakan dengan cara menggeser kamera

ke kiri ataupun ke kanan dengan maksud untuk memperlihatkan

objek lain yang berada di sisi kiri atau di sisi kanan objek. hal ini

tampak ketika sumber meledakkan dirinya, kemudian kamera

pan memperlihatkan aksi bom bunuh diri di markas Cia. Selain

itu ada pula gerakan tracking yang digunakan untuk

memperlihatkan objek yang lebih tinggi dari objek utama.

6. Lighting Untuk menjelaskan lighting, ada beberapa aspek yang harus

kita lihat sebagai acuan.

1. Kualitas

Kualitas cahaya pada adegan ini adalah soft light atau

dengan kata lain cahaya membuat objek tampak lebih

tipis.

2. Arah Pencahayaan

Arah pencahayaan pada adegan ini adalah frontal

lighting, di mana sutradara mencoba menghapus

bayangan dari objek. sehingga objek tampak lebih jelas.

Dan juga adegan ini menggunakan slide lighting yang

cenderung menampilkan bayangan ke arah samping

tubuh karakter atau bayangan pada wajah.

3. Sumber Cahaya

Sumber cahaya pada adegan ini menggunakan key light.

Di mana sumber cahaya utama dan paling kuat

Page 98: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

85

menghasilkan cahaya. Adapun cahaya utama pada adegan

ini adalah sinar matahari.

7. Dieges and

Sound

Suara yang digunakan di dalam adegan ini adalah tipe suara

yang dieges sound. Tipe ini memberi pemahaman bahwa sumber

suara adalah dari objeknya langsung. Namun, di sisi lain ada

suara non dieges sound dan juga suara external diegetic sound.

8. Visual Effect /

SFX

Visual effect banyak digunakan karena film ini berjenis fiksi.

9. Narrative Unsur narasi sudah dijelaskan diatas sebelum pembahasan

pada tabulasi, namun dapat dijelaskan secara singkat jenis narasi.

Dimana waktu berjalan sesuai dengan urutan aksi peristiwa tanpa

adanya potongan waktu.

10. Genre Film fiksi ini, mempunyai genre perang, di mana sutradara

ingin memvisualisasikan tentang penangkapan gembong teroris

Osama bin Laden lalu mencari arti bom bunuh diri dan jihad

dalam Islam.

11. Iconoghraphy Ikonografi merupakan sebuah sistem yang mendukung genre.

Ikonografi dalam film ini adalah pasukan Cia.

12. The Star

System

Dengan film yang berjenis Fiksi, Sutradara mencari aktor

yang sangat pantas berperan dalam film ini.

13. Realism Semua yang terjadi dalam film ini adalah peristiwa yang

benar-benar nyata, benar-benar terjadi pada sebelumnya karena

film yang diadopsi dari novel kisah nyata yang terjadi.

Model Refleksi yaitu model yang merefleksikan suatu kehidupan yang terjadi

dengan merefleksikan suatu kehidupan yang pernah terjadi di dalam4 dengan mendekati

realitas.

D. Interpretasi

11 September 2001 adalah hari yang mengubah dunia selamanya. Sebuah

serangan yang dilancarkan grup teroris Al-Qaeda dengan pemimpinnya Osama Bin

Laden menabrakkan pesawat ke gedung WTC dan meruntuhkan menara kembar

4 Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan

Pengaruh, (Jakarta, Kencana: 2008), cetakan ke 1, edisi pertama, h. 202

Page 99: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

86

pencakar langit itu. Sejak hari itu nama Osama Bin Laden langsung melejit menjadi

salah satu buronan yang paling dicari oleh badan intelejensi seluruh dunia. Amerika,

Inggris, dan negara-negara lain semua mengerahkan sumber daya mereka untuk

menangkapnya. Akan tetapi waktu terus berlalu dan Osama tak juga tertangkap.

Sampai akhirnya pemburuan berakhir dengan operasi militer yang menghabisi

pemimpin Al Qaeda tersebut pada 2 Mei 2011.

Di film Zero Dark Thirty, Cerita berawal pada tahun 2003 saat seorang agen

CIA bernama Maya ditugaskan ke Pakistan untuk bekerja melacak Osama Bin

Laden. Osama tentunya bukan seorang manusia bodoh yang dengan mudahnya bisa

dicari. Pencarian demi pencarian terus menemui jalan buntu dan membuat hal

semakin sulit. Maya sendiri percaya bahwa cara untuk menangkap Osama adalah

dengan cara menangkap kurir pembawa pesannya. Pasalnya hampir semua orang

yang dekat dengan Osama tidak pernah bertemu dengannya dan hanya bertemu

dengan kurirnya saja. Selain mencari identitas sang kurir di negeri asing yang penuh

teror Maya juga harus berhadapan dengan birokrasi Amerika yang makin ketat.

Dunia sibuk dengan perburuan Osama bin Laden. Sebuah tim dibutuhkan, untuk

melacak keberadaannya. Setiap aspek dari misi mereka terselubung dalam

kerahasiaan.

Tim melacak rekening mereka, mengejar bin Laden dan menangkapnya.

Kejadian fakta ini menjadi saksi bersejarah penangkapan ketua teroris yang paling

ditakuti di dunia, yang berpuncak pada serangan operasi khusus di pinggiran kota

Pakistan misterius.

Page 100: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

87

Dari awal pencarian Osama bin Laden sangat penuh bahaya dan ancaman,

tidak setiap ada yang selamat. Beberapa ahli intelijen percaya bahwa tugas itu tidak

mungkin untuk dilaksanakan, tapi di lapangan tim analis dan interogator

menentukan peluang dan membuktikan mereka salah. Untuk pertama kalinya,

perjuangan mereka untuk menemukan Osama bin Laden.

Pada intinya, Zero Dark Thirty menawarkan salah satu film yang paling

dibicarakan tapi paling sedikit diketahui peristiwanya pada zaman modern ini. Para

seniman kreatif menantang diri untuk mendorong batas-batas kerajinan mereka.

Acara yang diciptakan dengan kesetiaan pada fakta-fakta, termasuk suting di

Pakistan sendiri, antusiasme penonton sangat banyak. Hasilnya adalah sebuah film

sebuah film yang mendalam dan provokatif, menakjubkan dan nyata.

Film Zero Dark Thirty merupakan film terbaik yang pernah ada, setelah

mendapatkan lima nominasi Oscar termasuk Best Picture, dan langsung melesat ke

No 1 di box office. Sang sutradara Kathryn Bigelow, membuat film ini atas dasar

perilaku criminal terkejam. Dengan penyiksaan yang terus menerus dilakukan

kepada tahanan dan memberitahu semua bahwa inilah akhir dari terorisme.

Dibalik banyaknya kesuksesan yang diraih oleh film ini banyak juga kritikan

dan tanggapan negative dari berbagai pihak. Film ini banyak menyajikan kekerasaan

tentang penganiayaan yang tertubi-tubi dan juga tak ada belas kasih.

Di sisi lain pesan yang coba disampaikan dalam film ini adalah tindak

kriminal tingkat tinggi yang dilakukan Osama bin Laden dan kawan-kawannya.

Page 101: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

88

Dalam film ini diperlihatkan adegan disebuah Hotel besar di daerah Islamabad

Pakistan.

Film fiksi ini menyajikan fakta-fakta dan merekam peristiwa yang benar-

benar terjadi, karena diadopsi langsung dari novel No Easy Day. Film pada

umumnya tidak memiliki plot namun memiliki struktur yang berasal dari tema atau

argumen sineasnya, dan dalam memberikan informasi pada penontonnya.

Islam yang ditampilkan dalam film ini adalah ketika seorang sumber yang

akan diwawancara oleh Jessica tiba-tiba meledakkan dirinya dengan mengucapkan

“Allah Maha Besar.”

Keutamaan jihad adalah membela diri dan harta melawan orang-orang kafir

yang menginjak-injak hak dan kewajiban mereka. Seperti dalam ayat Al-Quran yang

menjelaskan tentang keutamaan jihad, dalam surat Ash Shaff ayat [4] Allah

berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam

barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun

kokoh.”

”Maksud dari ayat di atas adalah menunjukkan keutamaan untuk berjihad

karena Allah swt sangat senang terhadap orang-orang yang mau berjuang

dijalannya. Seperti berjihad dengan ramai-ramai sehingga menjadi kesatuan yang

kuat dan tidak bisa dirobohkan. Tapi Osama bin Laden dan teman-temannya salah

Page 102: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

89

mengartikan arti jihad yang sebenarnya sehingga jihad yang dilakukan oleh mereka

menjadi kriminal yang sangat merugikan banyak orang.

Ada kritikan terhadap film ini, film yang berdurasi dua setengah jam ini

banyak kebingungan yang ditampilkan. Film terlalu lama dengan pembongkaran

teka-teki keberadaan Osama bin laden.

Page 103: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam kesimpulan ini, film banyak sekali menampilkan kesetian dalam jaringan

teroris, dengan menggunakan komunikasi terputus, sesama teroris tidak saling

mengenal. Agen CIA melakukan kekerasan agar teroris memberikan informasi

keberadaan Osama, dengan kekerasaan yang dilakukan kepada teroris mereka

membalas dengan meledakkan diri mereka dengan cara bom bunuh diri ditempat

umum.

Untuk menyimpulkan hasil penelitian pada skripsi ini, peneliti mengacu pada

fokus permasalahan yang ada. Dengan melihat melalui berbagai pendekatan teori

dan implementasinya terhadap objek penelitian, maka kesimpulan peneliti terhadap

menjawab perumusan masalah sebagai berikut:

1. Model Roland barthes, Sign ditemukan makna Jihad dalam jaringan komunikasi

antar teroris dan agen CIA. Pemilihan scene terfokus pada penyiksaan kepada

teroris. Dan juga ditemukannya simbol pada scene ini, yaitu kekerasaan demi

kekerasan yang dilakukan oleh pada Agen CIA terhadap teroris,

2. Model Chistian Metz, code ditemukan makna jihad tentang pembunuhan dalam

film. Jihad dalam Islam adalah tanda-tanda verbal maupun non verbal di dalam

adegan pengeboman hotel JW Marriot yang tervisualisasi dalam pertengahan

Page 104: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

91

cerita. Dan juga ditemukannya simbol pada scene ini, yaitu bom bunuh diri yang

dilakukan seorang sumber di markas CIA, Afganistan.

3. Elemen yang ditemukan makna arti bom bunuh diri dalam Islam atau Jihad

adalah pada aspek mis en scene yang menjelaskan makna melalui kostum, tata

rias wajah, setting, dan pencahayaan yang ditampilkan di depan kamera yang

dapat berfungsi sebagai penunjuk status sosial, citra dan penunjuk ruang dan

waktu. Selanjutnya adalah pemaknaan melalui editing. Pemaknaan melalui

editing dapat dilihat dari menampilkan berbagai shot dalam sebuah adegan.

Selanjutnya adalah shot types. Tipe shot merupakan sebuah upaya menampilkan

makna melalui jarak-jarak kamera, sudut, ketinggian dan kemiringan kamera.

Kemudian ada camera angle, aspek ini menanamkan makna melalui berbagai

sudut kamera secara khusus. Dan juga ditemukannya simbol pada scene ini,

yaitu kekuatan militer AS yang sangat besar sehingga bias membuat markas

besar di Negara Afganistan dan Pakistan.

Ada pula camera movement yang mana menghadirkan sebuah pesan

melalui pergerakan kamera yang dinamis, dan juga lighting yang memberikan

makna tertentu dalam setiap adegan pemain film dan juga mood dan efek

tertentu. Dieges and sound yang menghidupkan makna melalui suara-suara

tertentu. Efek visual yang memberikan sebuah makna yang seakan terlihat nyata.

Narrative bekerja dalam skenario film. Genre dalam film ini adalah perang

karena film ini sebenarnya berjenis fiksi. Kemudian pada ikonografinya semua

Page 105: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

92

benda yang dapat dilihat dan memiliki kesamaan yang sangat dekat terhadap

genre.

The star sistem adalah upaya untuk menyesuaikan pemeran dengan cerita

film. Dan yang terakhir adalah realism yang mana komponen ini benar-benar

membawa penonton terbawa dalam mood yang sesuai dengan realita.

B. Saran-saran

Film yang berjenis fiksi ini merupakan film yang menyajikan suatu fakta,

dalam film ini juga menyajikan unsur-unsur jihad yang salah diartikan. Mark Boal,

yang bertindak sebagai Writing Credits menyusun naskah dengan baik agar tidak

terlalu jauh berbeda dari cerita kisah aslinya di novel No Easy Day. Peran penulis

adalah menyampaikan pesan dari sutradara kepada audience. Diantaranya, dengan

memberikan gambaran keadaan yang terjadi di pasca menangkapan Osama bin

Laden, pada awal film. Dengan demikian, audience dapat memahami dan memiliki

persepsi tentang film tersebut.

Pengertian jihad jika disalah artikan akan berdampak buruk kepada diri

sendiri dan terlebih orang lain. Amerika Serikat sebagai Negara adidaya dengan

mudah membuat isu terorisme sehingga berbagai pemberitaan media massa di

seluruh penjuru dunia menjadi sepakat dengan definisi teroris. Sehingga yang tidak

mengetahui betul tentang isi tersebut ikut menyatakan Al-Qaeda adalah dalang

penyebab kejadian 9/11.

Page 106: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

93

Negara di seluruh dunia menyatakan perang melawan terorisme. Hal ini

nampak bahwa kemampuan mengontrol arus informasi dalam melakukan

propaganda melawan terorisme berhasil mereka lakukan. Keterlibatan media dalam

menyebarkan informasi, menyebarkan gagasan, melakukan amplifikasi dari ideologi

dominan memegang peran penting bagi tersebarnya doktrin perang melawan teroris.

Sekilas nampak bahwa kemenangan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya

dalam menyebarkan isu terorisme menjadi bukti dominasi mereka dalam

mengontrol media. Di sisi lain ternyata berbagai kelompok teroris juga secara sadar

memanfaatkan media untuk beragam kepentingan.

Page 107: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

94

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007

Ardianto, Elvinaro Dkk, Komunikasi Massa, Bandung: Simbiosa Rekatama Media,

2007

Ardianto, Elvinaro, Komala, Lukiati dan Karlinah, Siti, Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar Edisi Revisi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007

Alkarni , Ali, A Media/Terorism Model The Saudi Experience, dipresentasikan di

International

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006

Bungin, Burhan, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh, cetakan ke 1,

edisi pertama, Jakarta, Kencana 2008

Barus, Sedia Willing, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, Jakarta: Erlangga,

2011

Danesi, Marcel Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jala Sutra, 2012

Esposito, John L. & Mogahed, Dalian, Saatnya Muslim Bicara! Opini Umat Muslim

Tentang Islam Barat, Kekerasan, HAM, dan Isu-Isu Kontemporer Lainnya,

bandung: PT. Mizan Pustaka, 2008

Fanani, Akhmad, Kamus Istilah Populer Yogyakarta: Mitra Pelajar, 2009

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,

Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Muhammad, Dr. ‘Imarah, Perang Terminologi Islam Versus Barat, Jakarta: Robbani

Press, 1998

Pawito,Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKIS, 2007

Prakoso, Gatot, Film Pinggiran-Antalogi Film Pendek, Eksperimental dan Documenter.

FFTV-IKJ dengan YLP, Jakarta: Fatma Press, 1977

Pratista, Himawan, Memahami Film, Jakarta: Homerian Pustaka, 2008

Qayyim, Ibnu, dalam Ensiklopedi Islam Jilid 2, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994

Page 108: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

95

Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya,

2001

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Alfabeta, 2011

Sobur, Alex, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, cet.ke-5

Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2009

Shihab, Quraish, Tafsir al-Mishbah, Jilid. 5

Tim Penyusun Pustaka Azet Jakarta, Leksikom Islam, Jakarta: PT. Penerbit Pustazet

Pustaka, 1998

Vivian, John, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008

Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Grasindo, 2000

Sumber lain:

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/entertainmen/2012/03/16/5699/Peta-

Perfilman-Indonesia-Membanggakan

http://www.imdb.com/name/nm0000941/bio?ref_=nm_ov_bth_nm

http://www.imdb.com/title/tt1790885/fullcredits?ref_=tt_ov_st_sm

http://yopirismayadi.blogspot.com/2010/09/cinematography-semiotics.html

http://mysurrealistthink.blogspot.com/2011/06/talk-about-women-film-and-cyborg-

bag8.html

http://yopirismayadi.blogspot.com/2010/09/cinematography-semiotics.html

Page 109: ANALISIS SEMIOTIKA TERHADAP MAKNA JIHAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26650...menyelidiki keberadaan Osama, tapi ditengah perjalanan Jessica yang bekerja sebagai

96

LAMPIRAN

COVER DVD FILM ZERO DARK THIRTY