12
Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu Gantung Dalam dan Pemuda Batu Gantung Ganemo di Jemaat GPM Rehoboth TESIS Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Sains (M. Si) Oleh: Alberth Akollo NIM: 752013008 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

Gantung Dalam dan Pemuda Batu Gantung Ganemo di Jemaat

GPM Rehoboth

TESIS

Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama

Universitas Kristen Satya Wacana

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Magister Sains (M. Si)

Oleh:

Alberth Akollo

NIM: 752013008

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2014

Page 2: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu
Page 3: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu
Page 4: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu
Page 5: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

KATA PENGANTAR

Studi yang tertuang dalam bentuk tesis ini merupakan pokok pergumulanan misiologi

Gereja yang berhadapan dengan berbagai dinamika sosial kekinian yang terus berkembang dan

karena itu sangat kompleks. Gereja sebagai organisasi religius terus tumbuh dan menunjukan

eksistensinya dalam peran memperjuangankan nilai-nilai kemanusian sebagai misi utama di

dunia ini.

Kekerasan dan masalah-masalah sosial lain yang terjadi dewasa ini selain hasil konstruksi

manusia tetapi juga berkitan erat dengan sifat dasar manusia yang dikendalikan secara biologis.

Dorongan-dorongan biologis memaksa manusia menguasai sesamanya. Oleh karnanya,

dibutuhkan lembaga religius yang dapat mengenali dan mengendalikan sifat-sifat alami manusia

secara baik. Sehingga tidak timbul hal-hal yang berlangsung di luar nalar dan norma agama dan

masyarakat. Untuk itu gereja yang adalah manusia itu dan struktur didalamnya dituntut

mengembangkan kualitas pelayanan terhadap umat yang dibimbingnya. Yaitu dengan

menggunakan dan mengembangkan cara-cara yang relevan sesuai perkembangan zamannya.

Selain itu, karya ini adalah suatu pertanggungjawaban dari proses yang panjang

berdialog, berinteraksi, berefleksi dengan banyak orang. Mereka memberi isi kepada karya

keilmuan ini dengan kritis tetapi dengan cara yang santun. Walaupun begitu banyak orang yang

tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam proses penulisan karya ini, tidak adil kalau

beberapa nama tidak disebutkan. Mereka antara lain; penasihat akademik sekaligus pembimbing

tesis Bapak Daniel Nuhamara. Kendati aktivitasnya yang super padat yaitu sebagai dosen tetap

UKSW, dosen tamu di beberapa universitas di Indonesia dan pejabat di salah satu kementrian

Republik Indonesia tetapi beliau sanggup meluangkan waktu dalam proses penulisan tesis. Dari

Page 6: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

beliau penulis dilengkapi dengan teori-teori pendidikan yang dulunya penulis kurang tertarik

mempelajarinya. Tetapi sekarang melalui beliau penulis melihat sesuatu yang unik dan memiliki

masa depan terhadap pertumbuhan pendidikan Gereja. Ucapan yang sama juga diberikan kepada

Bapak David Samiyono sebagai salah satu pembimbing tesis. Sejak tulisan ini baru menjadi judul

tesis sampai telah menjadi tesis, beliau memberikan keleluasan bagi penulis untuk

menyelesaikannya sampai pada tahap akhir.

Penulis mengakui bahwa selama bimbingan penulis terkesan bandel. Kepada kedua

pembimbing ku tersebut penulis memohon maaf jika telah mengecewakan atau menyinggung

perasaan bapak-bapak dengan sikap yang bandel itu. Dan juga kepada dosen-dosen yang telah

mengabdikan dirinya untuk memberikan ilmu selama perkuliahaan, kepada mereka penulis

memberikan ucapan terima kasih yang sangat tulus. Ibu Dien Sumiyatiningsih dosen Pendidikan

Agama Kristen yang telah memberikan tidak hanya ilmu tetapi juga keteladanan hidup melalui

proses-proses di ruangan kelas. Ucapan yang sama juga diberikan kepada Bapak Thobias

Mesakh pengampu mata kuliah filsafat ilmu dan teori-teori keadilan yang memberikan landasan

filosofi bagi kerangka berpikir penulis. Bapak John Titaley yang dari padanya penulis belajar

bagaimana menjadi tidak sekedar teoritikus. Tetapi lebih jauh dari pada itu mengajarkan penulis

untuk menjadi seorang teolog. Baginya teologi tidak “harus” berhubungan dengan Alkitab atau

tradisi teologi dari teolog-teolog yang berasal dari Barat. Syarat menjadi teolog adalah ketika

konteks tempat hidup teolog itu menjadi bagian yang hakiki dari karya teologinya. Terima kasih

juga yang tak terhingga kepada Mbak Liana Gunawati, Administrasi Program Magister Sosiologi

Agama UKSW.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Sumanto Al Qurtuby,

dosen muda di Boston University, Amerika Serikat dan Mr. Ruard Ganzevoort dosen di VU

Page 7: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

Amsterdam. Beliau berdua adalah mantan dosen tamu kuliah alih tahun (summer school) yang

diselenggarakan oleh Persekutuan Sekolah Teologia di Indonesia (Persetia), di Universitas

Kristen Artha Wacana-Kupang di mana penulis pernah mengikutinya. Mereka berdua sempat

membuka cakrawala berpikir terhadap hal-hal yang belum pernah penulis ketahui sebelumnya.

Terutama berkaitan dengan isu-isu internasional.

Ketika tulisan ini belum seperti saat ini terdapat beberapa sosok penolong mereka yaitu,

Adik Agustina Putirulan. Dari padanya penulis mendapatkan informasi awal yang menjadi latar

belakang dalam tulisan ini. Dia mendapat tugas untuk mewawancarai nara sumber untuk data

awal ketika tulisan ini masih sekedar basa-basi. Bu Johan Saimima senior GMKI yang saat ini

sedang menempuh pendidikan jenjang doktoral di Universitas Gadjah Mada-Yogjakarta. Dari

beliau penulis mendapatkan ide-ide segar untuk pengembangan tesis ini tetapi juga mendapat

desakan untuk bisa cepat selesai. Beliau juga bersama penulis membantu mencari literatur di

berbagai tokoh buku yang ada di Kota Yogjakarta. Sampai-sampai penulis harus menempuh

perjalanan pulang dari Yogjakarta ke Salatiga pada tengah malam. Untung saja bus-bus yang

akan membawa penulis masih beroperasi di jam-jam itu. Kalau tidak jadi pulang, penulis bisa

kerepotan. Dua kawan penulis yang lain entah di mana mereka berada sekarang yaitu Anes dan

Simon (untuk diketahui dua anak ini paling balaga) penulis ucapkan terima kasih untuk

pendampingannya saat penulis melakukan field search di Kota Ambon. Dan juga teman teman

lainnya; Martha, Bu Vileks, Elsa, Ana, Wildon. Kami sempat bertemu sebagai alumni UKIM

saat penulis berada di Ambon dalam rangka penelitian.

Kepada Majelis Jemaat GPM Rehoboth dalam hal ini Bapak Souhoka, Ketua Majelis

Jemaat dan Bapak Soumokil, Sekertaris Majalis Jemaat GPM Rehoboth yang telah menerima

penulis saat melangsungkan penelitian di Jemaat Rehoboth. Tidak ada hal yang bisa diberikan

Page 8: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

kecuali ucapan terima kasih dan tentunya hasil tulisan ini. Dan juga kepada informan-informan

penelitian, kalian sangat berjasa. Hanya doa yang bisa dipanjatkan kepada kalian. Tuhan

Menyertai kalian dan semua yang kalian miliki.

Ucapan terima kasih juga disampaikan buat semua rekan-rekan pascasarjana angkatan

2013 tanpa terkecuali. Secara khusus untuk dua gadis cantik, Ina Jami dan Widhy Yono yang

sangat rajin membangunkan penulis melalui pesan pendek, melalui telepon bahkan mereka tidak

segan-segan menegur karena sering bangun kesiangan. Beberapa kali penulis terlambat masuk

ruang kuliah. Maklum penulis sering belajar sampai larut malam sehingga sering lupa tidur.

Ketika tulisan ini di tulis, mereka berdua sudah lebih dulu meninggalkan kampus. Ada yang

sudah menjadi pegawai kantor pemerintah dan ada yang sudah menjadi pengajar. Selamat

bekerja, Tuhan menyertai kalian berdua.

Dari kaki Gunung Merbabu nan dingin dan sejuk, akhir kata penulis ucapkan maaf yang

sangat dalam untuk mama July dan Bapa Meli serta adik-adik, karena telah membuat kalian

susah untuk sementara waktu demi studi ini. Dan kepada Yesus Tuhan, yang walaupun tidak

kelihatan tetapi pertolongannya dan bimbibingannya selalu penulis rasakan hingga akhir studi

Magister Sosiologi Agama di Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana-Salatiga.

Mudah-mudahan tesis ini dan gelar yang akan penulis raih bukan akhir dari perjuangan.

Salatiga, Minggu Adventus II, 2014

Penulis

Page 9: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..........................................................................................................

Kata Pengantar……………………………………………………………………..i

Daftar Isi ....................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................7

E. Metode Penelitian ………………………………………………………..7

a. Pendekatan Penelitian …………………………………………………..7

b. Lokasi Penelitian ………………………………………………………11

c. Sistematika Penulisan …………………………………………………11

BAB II KONFLIK DAN MODEL-MODEL RESOLUSI KONFLIK

A. Hakikat Konflik............................................................................................12

B. Karakteristik Konflik ……………………………………………………..15

C. Model-Model Resolusi Konflik …………………………………………..16

a. Penyelesaian Konflik Secara Tradisional ……………………….. ……20

b. Melalui Hukum/Litigasi ……………………………………………….21

c. Melalui Proses Legislasi ………………………………………………22

d. Pendampingan Pastoralia ……………………………………………..22

Page 10: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

e. ADR (Alternative Dispute Resolution) ………………………………27

a). Rekonsiliasi ……………………………………………………....28

b). Mediasi …………………………………………………………...29

c). Ciri-Ciri Mediasi …………………………………………………29

d). Tahapan Mediasi …………………………………………………31

e). Mediator ………………………………………………………....33

f. Pendidikan Perdamaian (peace education) …………………………..35

BAB III KONFLIK DAN UPAYA PENYELESAIANNYA DI JEMAAT GPM

REHOBOTH

A. Gambaran Umum Jemaat Rehoboth ………………………………………38

a. Kondisi Wilayah Pelayanan ……………………………………………38

B. Potensi Sumberdaya Jemaat dan Tantangan Pelayanan …………………..39

a. Demografi ……………………………………………………………...39

b. Pendidikan ……………………………………………………………..40

c. Putus Sekolah dan Pengangguran ……………………………………..43

C. Pembinaan Jemaat ………………………………………………………...44

a. Pelayanan Jemaat …………………………………………...…………44

b. Pendidikan Anak dan Remaj ………….………………………………46

c. Pendidikan Katekisasi…..……………………………………………...49

D. Gambaran Umum Kondisi Kepemudaan Jemaat GPM Rehoboth ……..51

Page 11: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

E. Faktor-Faktor Terjadinya Konflik ………………………………………54

a. Heterogenitas ………………………………………………………….55

b. Hubungan Putra-putri …………………………………………………58

c. Minuman Keras (Sopi) ………………………………………………...59

d. Tegur Sapa …………………………………………………………….59

e. Kemiskinan ………………………………………………………..…..60

f. Sentiment Etnis ………………………………………………………..62

g. Relasi dengan Gereja ber-aliran karismatik dan Pentakostal …………64

h. Penegakan Hukum …………………………………………………….66

F. Upaya-Upaya Pendekatan Konflik ………………………………………67

a. Strategi Penyelesaian Konflik dengan Komunikasi Persuasif

yaitu oleh Majelis Jemaat Rehoboth …………………………………..67

b. Upaya Pendekatan Represif yaitu oleh Kepolisian …………………….69

c. Upaya Mediasi yaitu oleh Gereja .………………………………………70

d. Pendekatan Pelayanan dan Konseling Pastoralia yaitu

oleh Gereja ……………………………………………………………..72

BAB IV TINJAUAN TERHADAP PENDEKATAN PENYELESAIAN KONFLIK

DI BATU GANTUNG

A. Konflik Antar Pemuda Batu Gantung: Suatu Tinjauan

Teori Konflik ……………………………………………………………75

B. Penyelesaian Konflik: Tinjauan Menurut

Page 12: Peranan Gereja Ditengah Konflik dua Komunitas Pemuda Batu

Pendekatan Penyelesaian Konflik ………………………………………83

Bab V Penutup

A. Kesimpulan ……………………………………………………………...89

B. Saran/Rekomendasi …………………………………………………......90

Daftar Pustaka.............................................................................................................92