Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS MENGGUNAKAN
ANALISIS SWOT DAN QSPM (STUDI KASUS PADA V MANAGEMENT
DEPOK)
Trivena Stefani
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Dosen Pembimbing
Risca Fitri Ayuni, , SE.,MM.,MBA, CMA
Persaingan dalam dunia bisnis mengharuskan seorang wirausaha untuk terus berpikir kreatif,
inovatif serta menjadi lebih unggul dibanding kompetitor lainnya. Kemampuan perusahaan
untuk unggul melawan kompetitor akan menentukan keberhasilan serta keberlanjutan
perusahaan tersebut. V Management memerlukan manajemen strategi yang baik dalam
pengembangan bisnisnya. Perumusan strategi yang sesuai untuk V Management dilakukan
melalui tiga tahap, tahap pertama adalah tahap input/masukan menggunakan matriks EFE
(External Factor Evaluation) dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Tahap kedua
adalah tahap pencocokan menggunakan SWOT matrix dan Internal-External (IE) matrix.
Tahap ketiga adalah tahap keputusan (decision stage) menggunakan matrix Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM). Pada tahap pencocokan, strategi yang direkomendasikan
melalui SWOT matrix adalah dengan memasarkan V Management di wilayah Depok secara
lebih maksimal melalui social media dan website perusahaan. Pada analisis dengan
menggunakan matrix IE, alternatif strategi direkomendasikan adalah strategi penetrasi pasar
dan/atau pengembangan produk. Pada tahap keputusan dengan QSPM matrix kedua alternatif
strategi tersebut dipilih bobotnya yang paling tinggi, yaitu memasarkan V Management di
wilayah Depok secara lebih maksimal melalui social media dan website perusahaan, dengan
hasil total attractiveness score sebesar 5,42. Melalui rekomendasi strategi bisnis yang ada,
diharapkan perusahaan mampu bertahan dan mengembangkan bisnisnya secara
berkelanjutan.
Kata Kunci: strategi bisnis, IFE matrix, EFE matrix, SWOT, QSPM.
ii
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
STRATEGY ANALYSIS OF BUSINESS DEVELOPMENT USING SWOT
AND QSPM ANALYSIS (CASE STUDY OF V MANAGEMENT DEPOK)
Trivena Stefani
Faculty of Economic and Business Brawijaya University
Supervisor:
Risca Fitri Ayuni, , SE.,MM.,MBA, CMA
ABSTRACT
Competition in the business world requires an entrepreneur to continualy think creatively,
innovatively and be superior to other competitors. The company's ability to excel against
competitors will determine the success and sustainability of the company. V Management
requires best strategic management in developing its business. The formulation of a suitable
strategy for V Management is carried out in three stages, the first stage is the input stage
using the EFE (External Factor Evaluation) matrix and the IFE (Internal Factor Evaluation)
matrix. The second stage is the matching stage using the SWOT matrix and the Internal-
External (IE) matrix. The third stage is the decision stage using the Quantitative Strategic
Planning Matrix (QSPM). At the matching stage, the recommended strategy through the
SWOT matrix is to maximize V Management in Depok area through social media and
company websites. In the analysis using the IE matrix, the recommended alternative strategy
is a market penetration strategy and / or product development. At the decision stage with the
QSPM, the two alternative strategies were chosen with the highest weight, namely marketing
V Management in Depok area more optimally through social media and company websites,
with a total attractiveness score of 5.42. Through the existing business strategy
recommendations, it is hoped that the company will be able to survive and develop its
business in a sustainable manner.
Key words: business strategy, IFE matrix, EFE matrix, SWOT, QSPM.
3
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
PENDAHULUAN
Dalam era perdagangan bebas
saat ini, setiap pengusaha menghadapi
persaingan yang sangat ketat, hal itu
menuntut seorang wirausaha untuk
selalu memperhatikan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta berusaha
memenuhi harapan konsumen dengan
cara memberikan pelayanan yang lebih
memuaskan daripada yang dilakukan
oleh pesaing lainnya. Dengan
demikian, hanya pengusaha yang
kreatif dan inovatif yang dapat
bersaing dan menguasai pasar.
Fenomena perkembangan
industri beauty dan fashion semakin
menunjukkan geliat positif di
Indonesia. Berdasarkan data dari
CNBC Indonesia (2019),
perkembangan industri fashion mampu
berkontribusi sekitar 18,01 persen atau
Rp 116 triliun terhadap Pendapatan
Domestik Bruto (PDB) Ekonomi
Kreatif. Kepala Badan Ekonomi
Kreatif Indonesia periode 2015-2019,
Triawan Munaf pada tahun 2018
menyatakan, sumbangan ekonomi
kreatif terhadap PDB tumbuh Rp 100
triliun setiap tahun, sehingga dapat
diperkirakan bahwa di tahun 2020
kontibusi ekonomi kreatif dapat
mencapai Rp 1.300 triliun.
Berdasarkan data survei dari Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan
Pusat Statistik (BPS) di tahun 2020,
subsektor fashion sejauh ini telah
memiliki kontribusi sebesar 56 persen
terhadap sektor ekonomi kreatif di
Indonesia.
4
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
Tidak hanya industri fashion
saja yang mampu memberikan
kontribusi positif secara meningkat
terhadap PDB dari tahun ke tahun,
namun juga industri kosmetik nasional.
Merujuk data Badan Pusat Statistik
(BPS), pada kuartal I 2020, kinerja
industri kosmetik mengalami
pertumbuhan sebesar 5,59 persen.
Menurut Airlangga, Kementrian
Perindustrian telah menempatkan
industri kosmetik sebagai sektor
andalan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.
Dengan adanya peluang besar
serta tren fashion dan kecantikan yang
terus meningkat di Indonesia, hal itu
juga berpengaruh pada peluang bisnis
di bidang fashion dan kecantikan di
Depok. Semakin terbukanya peluang
bisnis maka akan semakin banyak juga
persaingan didalamnya, maka dari itu
dibutuhkan strategi bisnis yang tepat
agar perusahaan dapat menjdi lebih
unggul dibanding pesaing lainnya.
Strategi kompetitif merupakan salah
satu cara untuk mengetahui daya saing
perusahaan disetiap kekuatan. Dalam
bukunya David (2019) menjelaskan
bahwa manajemen strategi merupakan
suatu seni dan ilmu untuk
memformulasikan, menerapkan, dan
mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsi, dengan itu suatu
organisasi dapat mencapai tujuan atau
visi dari organisasinya tersebut.
Menurut Utami (2019) Analisis
SWOT merupakan suatu teknik
perencanaan strategi yang bermanfaat
untuk mengevaluasi kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness),
5
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu perusahaan, baik
yang sedang berlangsung maupun
dalam perencanaan baru yang
dilakukan melalui analisa terhadap
kondisi internal perusahaan, serta
analisa terhadap kondisi eksternal
perusahaan. Pengunaan analisis SWOT
yang efektif dapat memegang peranan
penting dalam menentukan strategi
kompetitif dalam menjaga
kelangsungan hidup dan kontinuitas
perusahaan.
QSPM (Quantitative Strategic
Planning Matrix) adalah alat yang
memungkinkan para penyusun strategi
mengevaluasi berbagai strategi
alternatif secara objektif, berdasarkan
faktor-faktor keberhasilan penting
eksternal dan internal yang
diidentifikasi sebelumnya. (David,
2019). Menurut Zulkarnaen dan
Sutopo seperti yang dikutip oleh
Setyorini dkk (2016) keuntungan
dengan menggunakan matrix QSPM
yaitu strategi-strategi dapat diperiksa
secara berurutan dan bersamaan, dan
tidak ada batas untuk jumlah strategi
yang dapat dievaluasi secara sekaligus.
QSPM dapat mengevaluasi
kemenarikan relatif dari beberapa
pilihan alternatif strategi secara
objektif, menurut Bhandari dan Verna
yang dikutip oleh Setyorini dkk
(2016).
V Management merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang
industri kecantikan dan fashion dengan
membentuk creative team yang terdiri
dari anak muda dengan karakter yang
kuat dan unik untuk menciptakan
karya visual yang menarik dan orisinil.
6
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
V Management menawarkan jasa
visual branding dalam bidang beauty
dan fashion serta photography service
yang terdiri dari photographer dan
makeup artist. Metode analisis SWOT
dan QSPM Matrix ini dapat
diaplikasikan pada V Management
dalam merencanakan strategi bisnis
dengan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal perusahaan
kemudian dianalisis dengan
merumuskan beberapa strategi
alternatif melalui analisis SWOT dan
dievaluasi melalui QSPM untuk
mendapatkan prioritas strategi bisnis V
Management. Semakin terbuka besar
pasar peluang bisnis maka semakin
besar juga persaingan yang akan
terjadi. Maka dari itu dibutuhkan
analisis strategi dan keputusan strategi
yang tepat dalam pengembangan bisnis
V Management agar dapat unggul
dibanding pesaing serta dapat
menciptakan sustainability dalam
bisnis yang semakin berkembang dari
waktu ke waktu.
LANDASAN TEORI
Manajemen Strategi
Menurut David (2019) Manajemen
strategi dapat didefinisikan sebagai
seni dan pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan,
serta mengevaluasi keputusan-
keputusan lintas-fungsional yang
memampukan sebuah organisasi
mencapai tujuannya. Sebagaimana
disiratkan oleh definisi ini, manajemen
strategi berfokus pada usaha untuk
mengintegrasikan manajemen,
pemasaran, keuangan/akutansi,
produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi
7
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
computer untuk mencapai keberhasilan
organisasional. Manajemen strategi
digunakan untuk merujuk pada
perumusan, implementasi, dan ovulasi
strategi.
Analisis SWOT
Menurut Porter (2015) analisis
SWOT (SWOT analysis) merupakan
upaya-upaya untuk mengenali
kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang menentukan kinerja
perusahaan. Informasi eksternal
mengeni peluang dan ancaman dapat
diperoleh dari banyak sumber,
termasuk pelanggan, dokumen
pemerintah, pemasok, kalangan
perbankan, rekan diperusahaan lain.
Unsur – unsur SWOT kekuatan
(Strength), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunity), ancaman
(Threat).
Analisis SWOT
membandingkan antara faktor
eksternal peluang dan ancaman dengan
faktor internal kekuatan dan
kelemahan. Faktor internal dimasukan
kedalam matrix yang disebut matrix
faktor strategi internal atau IFE
(Internal Factor Evaluation). Faktor
eksternal dimasukkan kedalam matrix
yang disebut matrix faktor strategi
eksternal EFE (External Factor
Evaluation). Setelah matrix faktor
strategi internal dan eksternal selesai
disusun, kemudian hasilnya
dimasukkan dalam model kuantitatif,
yaitu matrix SWOT untuk
merumuskan strategi kompetitif
perusahaan (Rangkuti, 2015).
Internal-External Matrix
Tahap analisis matrik Internal
External (IE matrix) dilakukan dengan
8
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
memasukkan parameter yang
digunakan kekuatan internal dan
ekternal yang bersumber dari Matrix
External Factor Evaluation (EFE) dan
Matrix Internal Factor Evaluation
(IFE). Tujuan penggunaan model ini
adalah untuk memperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih
detail. Berikut gambar Internal
External Matrix:
Sumber: David, 2019
Gambar 1. Internal-External Matrix
Matrix IE tersebut dapat
mengidentifikasikan sembilan sel
strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat
dikelompokkan menjadi tiga strategi
utama, yaitu:
1. Posisi perusahaan yang berada
pada sel I, II, dan IV dapat
digambarkan sebagai ”Grow” dan
”Build”. Strategi yang cocok bagi
perusahaan yang berada pada sel-
sel tersebut adalah Intensive
(market development, dan product
development) atau integration
(backward integration, forward
integration, dan horizontal
integration).
2. Posisi perusahaan yang berada
pada sel III, V, VII paling baik
dikendalikan dengan strategi-
strategi ”Hold” dan ”Maintain”.
Strategi yang umum dipakai yaitu
strategi market penetration, dan
product development.
9
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
3. Posisi perusahaan yang berada
pada sel VI, VIII, dan IX dapat
menggunakan strategi ”Harvest”
atau ”Divest.”. Pilihan strategi
yang dapat digunakan adalah
retrenchment dan divestiture.
Matrix SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun
faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrix SWOT. Matrix ini dapat
mengambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Matrix ini dapat
menghasilkan 4 set kemungkinan
alternatif strategis. Berikut ini gambar
tabel SWOT matrix:
Gambar 2. Matrix SWOT
Strategi SO (Strength-Opportunities)
Strategi ini dibuat berdasarkan
jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang
yang sebesar-besarnya.
Strategi ST (Strenghts-Threats)
Adalah strategi dalam
menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO (Weaknesses-
Opportunities)
Strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang
10
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Strategi ini berdasarkan pada
kegiatan yang bersifat defensive dan
berusaha meminimalkan kelemahan
yang ada serta menghindari ancaman.
Quantitative Strategic Planning
Matrix (QSPM)
Menurut David (2019) QSPM
merupakan alat analisis yang
digunakan untuk memutuskan strategi
yang akan digunakan berdasarkan dari
kemenarikan alternatif-alternatif
strategi yang ada. Perhitungan QSPM
didasarkan kepada input dari bobot
matrix internal ekternal, serta
alaternatif strategi pada tahap
pencocokan. QSPM adalah alat yang
memungkinkan penyusun strategi
untuk mengevaluasi alternatif strategi
secara objektif, berdasarkan faktor
keberhasilan kunci internal dan
eksternal yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Seperti alat analisis
perumusan-strategi lainnya, QSPM
membutuhkan penilaian intuitif yang
baik.
David (2019) menjelaskan lebih
lanjut secara konsep, QSPM
menentukan daya tarik relatif dari
berbagai strategi berdasarkan seberapa
jauh faktor keberhasilan kunci internal
dan eksternal dimanfaatkan atau
diperbaiki. Daya tarik relatif dari
masing-masing strategi dalam satu set
alternatif dihitung dengan menentukan
pengaruh kumulatif dari masing-
masing faktor keberhasilan kunci
eksternal dan internal. Jumlah set
alternatif strategi yang dimasukkan
dalam QSPM bisa berapa saja, jumlah
strategi dalam satu set juga bisa berapa
saja, tetapi hanya strategi dalam set
11
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
yang sama dapat dievaluasi satu sama
lain. Sebagai contoh, satu set strategi
dapat mencakup diversifikasi
konsentrik, horizontal, dan
konglomerat, sementara set lainnya
dapat memasukkan penerbitan saham
dan penjualan divisi untuk
menghasilkan modal yang dibutuhkan.
Dua set strategi ini sangatlah berbeda,
dan QSPM mengevaluasi strategi
hanya dalam satu set.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif.
Menurut Gunawan (2015) jenis
penelitian kualitatif adalah penelitian
yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik
atau bentuk hitungan lainnya. Metode
kualitatif berusaha memahami dan
menafsirkan makna suatu peristiwa
interaksi tingkah laku manusia dalam
situasi tertentu menurut perspektif
peneliti sendiri, dilakukan dalam
situasi yang wajar (natural setting).
Metode kualitatif berusaha memahami
dan menafsirkan makna suatu
peristiwa interaksi tingkah laku
manusia dalam situasi tertentu menurut
perspektif peneliti sendiri. Penelitian
yang menggunakan metode kualitatif
bertujuan untuk memahami obyek
yang diteliti secara mendalam.
Penelitian ini akan mengkaji lebih
dalam tentang V Management sebagai
objek yang diteliti khususnya dalam
strategi bisnis yang sudah dijalankan.
Melalui analisis SWOT dan QSPM
maka peniliti akan mendapatkan
strategi kompetitif pengembangan
bisnis yang dapat diimplementasikan
dalam V Management agar dapat lebih
unggul dari pesaing dan menciptakan
sustainibility dalam bisnis yang
12
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
semakin berkembang dari waktu ke
waktu. Peneliti memerlukan sejumlah
data dalam penelitian ini yang
dijadikan sebagai bahan informasi.
Berdasarkan sumbernya, data terbagi
menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder.
Penelitian ini memerlukan sumber
data primer yang didapat melalui
interview/wawancara dan observasi
dari objek yang diteliti. Penelitian ini
juga memerlukan sumber data
sekunder yang didapat melalui buku-
buku atau literatur yang berkaitan
dengan objek penelitian yang dapat
mendukung data primer.
Wawancara merupakan metode
utama di dalam penelitian studi kasus
kualitatif pada khususnya, dan
pendekatan penelitian kualitatif pada
umumnya. Bentuk-bentuk wawancara
dapat berupa wawancara individu
maupun kelompok. Untuk melakukan
tahapan ini, peneliti harus
mempersiapkan panduan wawancara,
yang dikembangkan dari hasil kajian
literatur. Penentuan informan pada
penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu pemilihan
dilakukan secara sengaja berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan dan
ditetapkan oleh peneliti berdasarkan
tujuan penelitian. Kriteria dan
informan yang dipilih dalam penelitian
ini adalah informan yang mengetahui,
mengenal dan berhubungan langsung
atau memiliki kaitan dengan
manajemen dalam perusahaan, serta
memiliki informasi terkait kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang
dimiliki V Management. Dalam hal ini
wawancara akan dilakukan kepada
creative team V Management
mengenai kelebihan, kekurangan,
13
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
peluang serta ancaman yang dimiliki
perusahaan. Informasi lain yang akan
digali lebih dalam lagi terkait strategi
yang sudah dikerjakan oleh
manajemen perusahaan dalam
memasarkan dan menjalankan
keberlangsungan kegiatan perusahaan,
serta rencana jangka pendek dan
jangka menengah apa yang akan
dilakukan perusahaan dalam
pengembangan usahanya. Pertama-
tama penulis menghubungi
ketersediaan informan melalui telepon,
lalu penulis melakukan wawancara
secara langsung dan merekam
wawancara dengan voice recorder
telepon genggam. Setelah mendapat
informasi dari informan, penulis
menjabarkan penjelasan informan di
lampiran.
Menurut Sugiyono (2017) yang
dimaksud dengan variabel penelitian
pada dasarnya adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, peneliti
menjadikan strategi pengembangan
bisnis sebagai variabel dalam
penelitian, dengan konsep manajemen
strategis merupakan seni dan
pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta
mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas-fungsional yang memampukan
sebuah organisasi mencapai tujuannya
(David, 2019). Indikator yang
digunakan adalah Faktor Internal
meliputi kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) yang ada di
dalam perusahaan serta Faktor
Eksternal yang meliputi peluang
14
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
(opportunity) dan ancaman (threat)
yang dimiliki perusahaan. Perolehan
data dilakukan melalui wawancara.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tahap Masukan
1. Matrix IFE
Tabel 1. Matrix IFE V Management
Sumber: Data diolah, 2020
Berdasarkan matrix IFE dapat dilihat
bahwa terdapat enam kekuatan dan
lima kelemahan yang dimiliki oleh V
Management. Kekuatan utama ditandai
dengan skor bobot terbesar yaitu harga
yang ditawarkan bisa menyesuaikan
budget customer. Sedangkan
kelemahan utama ditandai dengan skor
bobot terkecil yaitu keterbatasan
modal usaha.
2. Matrix EFE
Tabel 2. Matrix EFE V Management
Sumber: Data diolah, 2020
Peluang utama ditandai dengan skor
bobot terbesar yaitu perkembangan
teknologi informasi yang memudahkan
pekerjaan dalam mencari ide dan
konsep. Sedangkan ancaman utama
ditandai dengan skor bobot terkecil
yaitu masa pandemi yang membuat
15
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
berkurangnya event-event yang
membutuhkan jasa V Management.
B. Tahap Pencocokan
3. Matrix SWOT
Tabel 3. Matrix SWOT
Sumber: Data diolah, 2020
SWOT matrix dilakukan berdasarkan
teori dari Porter (2015) dengan
mencocokan faktor kekuatan dan
peluang, kekuatan dan ancaman,
kelehaman dan peluang, serta
kelemahan dan ancaman lalu
menghasilkan beberapa alternatif
strategi yang dapat dipertimbangkan
untuk diproses kedalam tahap
selanjutnya. Selanjutnya seluruh
faktor-faktor yang telah dicocokan
dalam menghasilkan alternatif strategi
tersebut dijumlahkan. Strategi yang
direkomendasikan melalui SWOT
matrix tersebut adalah memasarkan V
Management di wilayah Depok secara
lebih maksimal melalui social media
khusus dan website perusahaan.
4. Matrix IE
Tabel 4. Matrix IE V Management
Sumber: Data diolah, 2019
16
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
Berdasarkan analisis Matrix IE, posisi
V Management saat ini berada pada sel
V dengan strategi ”Hold” dan
”Maintain”. Alternatif strategi terbaik
yang dapat diterapkan pada sel V
adalah strategi penetrasi pasar dan/atau
pengembangan produk.
C. Tahap Keputusan
5. Matrix QSPM
Tabel 4. Matrix QSPM
Sumber: Data diolah, 2020
Berdasarkan hasil analisis
dengan menggunakan Matrix QSPM,
dapat disimpulkan bahwa Total
Attractiveness Score (TAS) dari
alternatif strategi memasarkan V
Management di wilayah Depok secara
lebih maksimal melalui social media
khusus dan website perusahaan
memiliki skor sebesar 5,42 sedangkan
strategi penetrasi pasar dan/atau
pengembangan produk mendapatkan
total skor sebesar 5,08. Agar
perusahaan dapat lebih berkembang
dimasa depan, dan mengeksekusi
alternatif strategi lain yang didapatkan
dari hasil analisis pada tahap
pencocokan, perusahaan perlu
memaksimalkan pemasaran melalui
social media dan website khusus
perusahaan khususnya di wilayah
Depok.
17
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui rekomendasi strategi
sebagai pengembangan bisnis melalui
analisis SWOT matrix dan QSP
matrix. Proses analisis yang telah
dilakukan menghasilkan beberapa
kesimpulan, sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis lingkungan
internal dengan IFE matrix, dapat
dilihat bahwa V Management
memiliki posisi internal yang
sudah cukup baik. Hal ini berarti
V Management sudah cukup baik
menggunakan kekuatan untuk
mengatasi kelemahan.
2. Berdasarkan analisis
lingkungan eksternal dengan
EFE matrix, dapat dilihat
bahwa V Management
memiliki posisi eksternal yang
sudah cukup baik. Hal ini
berarti perusahaan telah
mampu memanfaatkan peluang
untuk mengatasi ancaman
dengan cukup baik.
3. Berdasarkan hasil analisis
SWOT matrix dan IE matrix,
diperoleh dua alternatif
strategi. Alternatif strategi
pertama dihasilkan melalui
SWOT matrix yaitu
memasarkan V Management di
wilayah Depok secara lebih
maksimal melalui social media
khusus dan website perusahaan.
Alternatif strategi kedua
dihasilkan melalui IE matrix
yaitu penetrasi pasar dan/atau
pengembangan produk.
4. Melalui perolehan alternatif
strategi, dilakukan tahap
keputusan menggunakan QSP
18
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
matrix. Alternatif strategi
pertama yaitu memasarkan V
Management di wilayah Depok
secara lebih maksimal melalui
social media khusus dan
website perusahaan mendapat
total attractiveness score
(TAS) sebesar 5,42.
Sedangkan, alternatif strategi
kedua yaitu penetrasi pasar
dan/atau pengembangan
produk mendapatkan total skor
sebesar 5,08. Berdasarkan hasil
tersebut, dapat dilihat bahwa
rekomendasi strategi
pengembangan bisnis yang
dapat dilakukan oleh V
Management adalah
memasarkan V Management di
wilayah Depok secara lebih
maksimal melalui social media
khusus dan website perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Porter, Michael E., 2015. Strategi
Bersaing (Competitive Strategy), Edisi
Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis
SWOT: Teknik Membedah Kasus
Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Setyorini, H., Effendi, M. & Santoso,
I. 2016. Analisis Strategi Pemasaran
Menggunakan Matriks SWOT dan
QSPM (Studi Kasus: Restoran WS
Soekarno Hatta Malang). Jurnal
Teknologi dan Manajemen
Agroindustri, vol. 5, Jurnal no. 1, pp.
46-53.
Sugiyono. 2017. Metode Pelitian
Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Setiawan, Andreas Gilbert & Sesilia,
Odilla. 2019. Trend Industri Fesyen Di
Indonesia, diakses pada 14 April 2020,
<https://binus.ac.id/bandung/2019/12/t
rend-industri-fesyen-di-indonesia/>
19
Trivena Stefani, Universitas Brawijaya, [email protected]
David, Fred R. 2019. Strategic
Management: Concepts and Cases,
13th Edition. Singapore: Prentice Hall.
Utami, Novia Widya. 2019, Analisis
SWOT: Manfaat, Faktor, dan
Contohnya, diakses pada 13 April
2020,<https://www.jurnal.id/id/blog/2
017-manfaat-faktor-yang-
memengaruhi-dan-contoh-analisis-
swot/>