102
ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI KARYA ALFFY REV & LINKA ANGELIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH SRI AYU WARSARI 105331115316 PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2020

ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

  • Upload
    others

  • View
    58

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

KARYA ALFFY REV & LINKA ANGELIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

SRI AYU WARSARI

105331115316

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2020

Page 2: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

ii

Page 3: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

iii

Page 4: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SRI AYU WARSARI

Stambuk : 105331115316

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Novel Senja & Pagi

Karya Alffy Rev & Linka Angelia.

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini. Saya menyusun

sendiri dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

2. Dalam penyusunan skrips, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.

3. Saya tidak melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi saya.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya pada poin 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat, dengan penuh kesadaran.

Makassar, Agustus 2020

Yang Membuat Perjanjian

SRI AYU WARSARI

NIM: 105331115316

Page 5: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : SRI AYU WARSARI

Stambuk : 105331115316

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul Skripsi : Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Novel Senja & Pagi

Karya Alffy Rev & Linka Angelia.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah

hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan bersedia menerima sanksi apabila pernyataan

ini tidak benar.

Makassar, Agustus 2020

Yang Membuat Perjanjian

SRI AYU WARSARI

NIM: 105331115316

Page 6: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ininnawa mitu denre sisappa, sipudoko, sirampe teppaja”

Hanya budi baik yang akan saling mencari, saling menjaga, dalam kenangan tanpa akhir.

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,

Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

Mewujudkan harapan mmenjadi kenyataan.

Page 7: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

vii

ABSTRAK

Sri Ayu Warsari. 2020. Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Novel Senja & Pagi karya

Alffy Rev & Linka Angelia. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah

Makassar. Pembimbing I Muhammad Akhir dan pembimbing II Indramini.

Analisis unsur tokoh dan penokohan sangat erat kaitannya dengan pengertian dari

individu suatu kepribadian. Kepribadian yang dimiliki para tokoh dalam cerita menarik untuk

dikaji. Tokoh adalah orang yang menjadi pelaku dalam cerita fiksi atau drama. Adapun

penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku dalam novel.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis data menunjukkan masing-

masing tokoh mempunyai watak yang berbeda dan karakter yang berbeda pula. Selain itu,

pemeran dan analisis penokohan erat kaitannya dengan teknik pelukisan tokoh yang

ditampilkan dalam sebuah novel, begitu juga dengan novel Senja & Pagi karya Alffy Rev &

Linka Angelia yang telah dianalisis. Novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia.

Merupakan karya sastra yang sarat dengan arti perjuangan kehidupan manusia. Novel ini

menggambarkan keikhlasan, arti rasa syukur, kasih saying, semangat dan perjuangan hidup

seorang pemuda yang masih tergolong muda dan berjuang menjalani hidup selanjutnya tanpa

Ayahnya. Watak-watak tokoh juga tergambar dengan berbagai teknik pelukisan watak tokoh,

yaitu analitik dan dramatik. Pelukisan watak tokoh secara dramatik mencakup beberapa

bagian yaitu tekni cakapan, teknik tingkah laku, teknik fikiran dan perasaan, teknik

kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik pelukian latar dan teknik pelukisan fisik.

Kata kunci: Tokoh, Penokohan, Novel, Karya Sastra, Alffy Rev dan Linka

Angelia

Page 8: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

viii

KATA PENGANTAR

Sebagai manusia ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala, sudah sepatutnyalah

peneliti memanjatkan ke hadirat-Nya atas segala kelimpahan rahmat dan karunia serta

kenikmatan yang diberikan kepada peneliti berupa nikmat iman, nikmat kesehatan,

nikmat waktu, nikmat alam. Nikmat Allah itu sangat banyak dan berlimpah. Bahkan

jika peneliti ingin melukiskan nikmat Allah Subhanahu Wata’ala menggunakan

semua ranting pohon yang ada di dunia sebagai penanya dan seluruh air dilautan

sebagai tintanya, maka semua ranting-ranting pohon dan air di lautan akan habis dan

belum cukup untuk menuliskan nikmat-Nya yang senantiasa berbuat baik dan

bermanfaat.

Shalawat serta salam tak lupa pula peneliti ucapkan kepada Nabi Muhammad

Shallallahu alaihi wasallam. Kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada

umatnya yang senantiasa berpegang teguh terhadap ajaran sunnahnya hingga akhir

zaman. Manusia yang menjadi sang revolusioner islam yang telah menggulung tikar-

tikar kebatilan dan membentangkan permadani-permadani islam hingga saat ini. Nabi

yang telah membawa misi risalah islam sehingga peneliti dapat membedakan antara

yang haq dan yang batil. Sehingga, kejahiliyaan tidak dirasakan oleh umat manusia di

zaman yang serba digital ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan penelitian pada program

Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasssar. Skripsi ini juga disusun agar

Page 9: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

ix

dapat memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai gaya tokoh dan penokohan

dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev dan Linka Angelia.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan

ini. Pada kesempatan ini segala rasa hormat, penilis mengucapkan terima kasih yang

teramat tulus dari relung hati yang paling dalam dipersembahkan kepada kedua orang

tua Semmari dan Hajerah yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan dan

mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Serta keluarga

lainnya yang telah memberi dukungan, motivasi dan sumbangsinya selama penulis

menuntut ilmu.

Penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika tidak

adanya keterlibatan dari berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas memberikan

bantuan dan arahannya. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada Dr. Muhammad Akhir, M. Pd., dan Indramini, S. Pd., M. Pd., selaku

pembimbing I dan pembimbing II, yang selalu memberikan bimbingan, arahan,

dorongan, semangat, serta motivasi sejak awal penyusunan skripsi.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ambo

Asse, M. Ag., selaku rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, S.

Pd., M. Pd., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar, serta Dr. Munirah, M. Pd., selaku Ketua

Jurusan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas

Muhammadiyah Makassar, serta seluruh dosen dan para staf dalam lingkungan

Page 10: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

x

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang

telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat

bermamfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga peneliti ucapkan kepada

teman-teman seperjuanganku terkhusus Fatimah, Selfiana Herman, Nur Rahmah

Alfiyyah Ulfa, Sunarti, Rasdiana Rahman, Selviana Putri, Dewi Reskyana Bactiar,

Asfira Yuniar, Febrianti Ramadhani, Yogi Putra Harsah karena telah berpartisipasi

dan selalu menemaniku dalam suka dan duka, sahabat-sahabatku terkasih serta

seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan

2016 atas segala kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang

telah memberi cahaya dalam hidupku.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, peneliti senantiasa mengharapkan

kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut bersifat

membangun, karena peneliti yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berhenti sama

sekali tanpa adanya kritikan. Semoga dapat memberikan mamfaat bagi para pembaca,

terutama bagi diri pribadi penulis.

Amin Ya Rabbal Alamin

Makassar, Agustus 2020

Penulis

Page 11: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .......................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHASAN.................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka .............................................................................................. 7

1. Penelitian Relevan ................................................................................. 7

2. Pengertian Karya Sastra ........................................................................ 9

3. Novel .................................................................................................... 13

4. Unsur-unsur yang Membangun Karya Sastra ....................................... 16

5. Tokoh dan Penokohan .......................................................................... 16

B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 38

Page 12: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

xii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Fokus dan Desain Penelitian ...................................................................... 40

B. Definisi Istilah ............................................................................................. 41

C. Data dan Sumber Data ................................................................................ 43

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 43

E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 46

B. Pembahasan ................................................................................................ 74

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................................... 77

B. Saran ............................................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 13: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan suatu pengungkapan kehidupan melalui bentuk

bahasa. Karya sastra mendeskripsikan pengungkapan baku dari apa yang telah

disaksikan, diilhami, dan dirasakan seseorang mengenai segi kehidupan yang menarik

minat secara langsung dan kuat, pada hakikatnya suatu pengungkapan kehidupan

manusia melalui bentuk bahasa.

Novel membicarakan masalah kehidupan manusia, yang berupa gambaran

tentang kehidupan dalam berbagai hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Novel lahir untuk memberi wawasan tentang hidup manusia dan segala sesuatunya

kepada pembaca. Novel yang mengangkat masalah-masalah sosial masyarakat,

menurut Harjana (Imron, 1995:1) sejak tahun 1920-an novel sangat digemari oleh

sastrawan. Hal ini dapat dipahami mengingat sastrawan adalah anggota masyarakat

yang terikat oleh status sosial tertentu. Sebagai karya sastra novel, diciptakan

pengarang untuk dinikmati, dipahami dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kehidupan

yang digambarkan oleh pengarang dalam karya sastra (novel) adalah kehidupan

rekaan pengarang, meskipun tampak seperti sebuah realita hidup. Kehidupan di

dalam karya sastra adalah kehidupan yang telah diwarnai dengan sikap pengarang,

latar belakang pendidikan, keyakinan, dan sebagainya (Pradopo,1997:36).

Page 14: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

2

Novel dengan manusia mempunyai hubungan erat, sebab novel sebagai karya

sastra merupakan salah satu hasil budidaya pikir manusia yang didasarkan pada

pengamatan dan pengalaman pribadi pengarang tentang kehidupan manusia. Wellek

dan Warren (1993:95) berpendapat bahwa pengarang sebagai pribadi mempunyai

kebebasan atau seniman boleh mencampur adukkan antara kenyataan dengan

khayalan pada peran tokoh-tokohnya. Pengarang secara sadar dapat mengontrol

masuknya imajinasi-imajinasi dalam alam bawah sadar telah mengalami

metamorfosis dalam ceritan naratif, yang disorot adalah penciptaan tokoh dan cerita.

Karya sastra yang dikaitkan dengan psikologi penting dilakukan penelitian,

sebab menurut (Wellek dan Warren, 1993:108) bahwa psikologi membantu dalam

mengumpulkan kepekaan peneliti pada kenyataan, mempertajam kemampuan,

pengamatan, dan memberi kesempatan untuk mempelajari pola-pola yang belum

terjamah sebelumnya. Sebagai gejala kejiwaan, dalam sastra mengandung fenomena-

fenomena yang tampak lewat perilaku tokoh-tokohnya.

Dengan demikian, novel dapat diteliti dengan menggunakan tinjauan fisik

sastra. Hal tersebut dapat diterima karena sastra memiliki sifat tidak langsung dan

fungsional ciri khas pada individu ini oleh Alffy Rev & Linka Angelia ditampilkan

dalam novel Senja dan Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia. Para tokoh yang

ditampilkan memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda sehingga perilaku tokoh

dalam menghadapi peristiwa memiliki perbedaan pula. Perlawanan untuk berjuang

dalam hidup dari masing-masing tokoh utama dipengaruhi oleh sifat-sifat yang

dimiliki oleh tokoh utama.

Page 15: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

3

Novel Senja & Pagi ini menceritakan sifat tokoh utama laki-laki Alffy yang

berbeda dengan tokoh utama Linka. Perbedaan sifat dua tokoh utama tersebut pada

perbedaan frekuensi, selain itu lingkungan kedua tokoh dibesarkan juga berpengaruh

terhadap perbedaan sifat Alffy dan Linka. Perbedaan sifat mempengaruhi kepribadian

dari kedua tokoh tersebut dalam memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri. Seperi

Linka yang berasal dari lingkungan dalam keluarganya banyak aturan-aturan ketat

yang harus diikuti, hidupnya ditentukan oleh aturan yang harus ditaati. Berbeda

dengan Alffy dari lingkungan keluarga biasa yang diberi kebebasan untuk

menentukan hidupnya. Perbedaan aturan yang diterapkan dalam lingkungan keluarga

secara langsung berdampak pada perbedaan sifat dan kepribadian tokoh. Perbedaan-

perbedaan sifat dan kepribadian dari masing-masing tokoh secara cermat di

ungkapkan oleh Alffy Rev & Linka Angelia tanpa kehilangan jalinan kasih yang

menarik untuk diikuti oleh pembaca.

Alffy Rev, selain seorang sastrawan juga jurnalis. Kepiawaiannya dalam

mengolah nurani lewat karya sastra, telah dibuktikan dengan sebutan para pencipta

sastra penuh antisipasi untuk mengikuti perkembangan karyanya. Kelebihan novel

Senja dan Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia dalam jalinan alur cerita

diungkapkan secara teliti sehingga pembaca kadang merasa terbawa dan ingin terus

mengikuti kisahnya. Selain itu, bahasa yang digunakan mudah dicermati dan dicerna,

serta dengan logat Jawa yang sederhana tetapi melekat.

Page 16: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

4

Novel Senja dan Pagi merupakan novel yang berbeda dengan novel lainnya

karena novel ini menampilkan tokoh utama yang memiliki jiwa penentang untuk

tidak mengikuti aturan keluarga sehingga membuat novel ini memiliki kejutan untuk

disimak. Rentetan kata dalam novel Senja dan Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia

bisa dikomsumsi siapa saja yang menggemari karya sastra, khususnya novel.

Berkaitan dengan analisis terhadap karya sastra, ada berbagai macam model

analisis karya sastra yang telah berkembang dewasa ini, salah satunya yakni melalui

tinjauan psikologi sastra. Penekanan pendekatan psikologi adalah pemahaman

melalui kepribadian atau watak para tokoh pada karya sastra tersebut. Hal ini

didasarkan pada kenyataan bahwa kepribadian adalah sama-sama manusia biasa.

Adapun bahan rinci pentingnya penelitian ini, yaitu: (1) Persoalan-persoalan yang

diangkat berdasarkan masalah kepribadian tokoh utama yang ditinjau dari segi

pendekatan psikologi sastra. (2) Permasalahan pokok terungkap dalam novel Senja

dan Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia merupakan mengenai beberapa hal yang

berhubungan dengan watak atau perilaku tokoh utama. (3) Alffy Rev & Linka

Angelia dalam mengetengahkan masalah perwatakan melibatakan aspek tokoh dan

penokohan yang diteliti dari tinjauan sastra.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis termotivasi melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Novel Senja & Pagi Karya

Alffy Rev & Linka Angelia”.

Page 17: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah bagaimanakah tokoh dan penokohan dalam novel Senja & Pagi karya Alffy

Rev & Linka Angelia.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tokoh dan

penokohan dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia.

D. Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis penelitian ini adalah diharapkan penelitian dapat

menambah dan memperkuat teori-teori yang sudah ada dalam analisis teori sastra

sehingga dapat menerapkan teori sastra dan mengapresiasikan karya sastra untuk

perkembangan novel.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat membantu

peneliti lain didalam usahanya untuk memperkaya wawasan dan mengetahui hal-

hal yang terungkap melalui karya sastra dalam bentuk novel, terutama pada

aspek tokoh dan penokohan dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka

Angelia.

Page 18: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

Tinjauan yang dipaparkan dalam penelitian ini dijadikan sebagai acuan untuk

mendukung dan memperjelas penelitian ini sebagai landasan terkait dengan masalah

yang diteliti untuk tinjauan pustaka yang dianggap relevan ini akan dipaparkan

sebagai berikut.

1. Penelitian Yang Relevan

Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan sebagai titik acuan dalam

melakukan penelitian. Oleh sebab itu tinjauan terhadap penelitian sebelumnya

sangat penting untuk mengetahui relevasinya.

Penelitian mengenai tokoh dan penokohan novel pernah dilakukan oleh

Johar (2017) dengan judul Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Film My Name Is

Khan Karya Karan Johar. Hasil penelitiannya terdapat pemaparan uraian yang

disimpulkan bahwa presentase tertinggi dalam menganalisa tokoh dan penokohan

terdapat pada tokoh tambahan. Sedangkan presentase terendah terdapat pada tokoh

utama, tokoh protagonis, tokoh antagonis, tokoh sederhana, dan tokoh bulat.

Sedangkan tipe tokoh berdasarkan psikologi masing-masing. Adapun persamaan

dari penelitian ini yaitu sama-sama meneliti mengenai tokoh dan penokohan

Page 19: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

7

sedangkan perbedaan penelitian ini dengan peneliti yang dilakukan oleh

Mubasyira yaitu pada objek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan Mubasyira

yaitu pada film My Name Is Khan Karya Karan Johar sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti yaitu pada novel Analisis Senja dan Pagi dalam Novel

Karya Alffy Rev & Linka Angelia.

Adapun, penelitian mengenai tokoh dan penokohan novel pernah dilakukan

oleh Melati, dkk (2019) dengan judul Analisis Konflik Tokoh dalam Novel Rindu

Karya Tere Liye Berdasarkan Pendekatan Psikologi Sastra. Hasil penelitiannya

terdapat adanya konflik Internal dan Eksternal. Dalam konflik Internal/ Batin

terdapat lima orang yang mengalami konflik sedangkan konflik eksternal yang terbagi

menjadi dua yaitu dalam konflik Sosial maupun Fisik. Adapun persamaan dari

penelitian ini yaitu sama-sama meneliti mengenai tokoh, dan perbedaan penelitian

dengan peneliti yang dilakukan oleh Melati, dkk yaitu Analisis Konflik Tokoh

dalam Novel Rindu Karya Tere Liye Berdasarkan Pendekatan Psikologi Sastra

sedangkan novel yang peneliti teliti yaitu Analisis Tokoh dan Penokohan dalam

Novel Senja Dan Pagi Karya Alffy Rev & Linka Angelia.

Selanjutnya, Penelitian mengenai tokoh dan penokohan novel pernah

dilakukan oleh Hikma (2015) dengan judul “Aspek Psikologis Tokoh Utama

Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara”. Hasil penelitiannya

terdapat adanya kebutuhan dasar fisiologis (fisik) dan kebutuhan dasar psikis.

Adapun persamaan dari penelitian ini yaitu sama-sama meneliti mengenai

Page 20: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

8

psikologi tokoh utama, dan perbedaan penelitian dengan peneliti yaitu dari segi

novel peneliti yang dilakukan oleh Nur Hikma yaitu novel Sepatu Dahlan Karya

Khrisna Pabichara sedangkan novel yang peneliti teliti yaitu Analisis Tokoh dan

Penokohan dalam Novel Senja Dan Pagi Karya Alffy Rev & Linka Angelia.

Berdasarkan penelitian di atas penulis lebih memfokuskan analisis tokoh dan

penokohan dalam novel Senja & Pagi Karya Alffy Rev & Linka Angelia

berdasarkan dengan perannya adalah sebagai berikut. Tokoh utama adalah Alffy

dan Linka, dan tokoh tambahan adalah Ayah Alffy, Ibu, Anggun, Papa Linka,

Mama Linka, Mas Ulun, Tazar, Kak Nita, Mas Bagus, Mas Roma, Indah, Argo,

Farhad, Paul shady, Kak Elisa, Mas Budi, Mba Putri, Laras, Pak Ari, Pak William,

Om dani. Peran tambahan dianalisis dalam penelitian ini hanyalah tokoh yang

dianggap mempunyai peran penting dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev &

Linka Angelia.

2. Pengertian Karya Sastra

Secara etimologi dalam bahasa Indonesia, kata sastra itu sendiri berasal dari

bahasa Jawa Kuna yang berarti tulisan.Istilah dalam bahasa Jawa Kuna berarti

“tulisan-tulisan utama”. Sementara itu, kata “sastra” dalam Khazanah Jawa Kuna

berasal dari bahasa Sangsakerta adalah sas yang berarti mengarahkan, mengajar

atau memberi petunjuk atau intruksi.Sementara itu, akhiran tra biasanya

menunjukkan alat atau sarana.

Page 21: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

9

Dengan demikian, sastra berarti alat untuk mengajar atau buku petunjuk atau

buku intruksi atau buku pengajaran. Disamping kata sastra, kerap juga kata

susastra kita dibeberapa tulisan, yang berarti bahasa yang indah, awalan su pada

susastra mengacu pada arti indah karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan

dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini

sering menceritakan sebuah kisah, dalam sudut pandang orang ketiga maupun

orang pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai

perangkat sastra yang terkait dengan waktu mereka. karya sastra menurut para

ahli: Wellek dan Warren (1990 :3-4) adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya

seni. Sastra merupakan segala sesuatu yang ditulis atau dicetak. Selain itu, karya

sastra juga merupakan karya imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya

dari pada karya fiksi. Sastra sebagai potret kehidupan yang dapat dinikmati,

dipahami, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebuah karya sastra tercipta

karena adanya pengalaman batin pengarang berupa peristiwa atau problem yang

menarik sehingga muncul gagasan dan imajinasi yang dituangkan dalam bentuk

tulisan (Wicaksono, 2014:1).

Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan

dapat menimbulkan kesan yang indah pada jiwa pembaca. Sastra merupakan hasil,

rasa, dan karsa manusia untuk menyampaikan pesan kepada pembacanya. Gaya

penyampaian itu biasanya ada yang menggunakan kata-kata dan simbol budaya

Page 22: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

10

yang lain agar sastra tersebut mempunyai keindahanan tersendiri (Sri Heniyati

Rahayu, 2015:5).

Karya sastra adalah karya seni hasil imajinasi manusia yang bersifat,

kreatif dan dapat digunakan sebagai sarana pengajaran. Salah satu bentuk karya

sastra yang kreatif dan imajinatif adalah novel. Novel dapat digunakan untuk

menumbuhkan sikap sosial, mencetuskan peristiwa sosial tertentu, dan

mengandung nilai-nilai pendidikan kepada pembaca. Novel merupakan usaha

meniru kemungkinan atau peniruan dunia kemungkinan. Artinya apa yang

diuraikan didalamnya bukanlah dunia yang sesungguhnya. Akan tetapi,

kemungkinan yang secara imajinatif dapat diwujudkan. Novel merupakan salah

satu bentuk karangan berbentuk prosa yang mengandung rangkaian cerita

kehidupan seseorang dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dalam

suatu cerita rekaan, keberadaan tokoh-tokoh atau pelaku merupakan hal yang

penting sebab melalui keberadaan tokoh, konflik dapat terjadi dan cerita menjadi

lebih hidup (Aziez dan Abdul Hasim, 2010: 8).

Dalam sebuah novel, pengarang mengungkapkan permasalahan melalui

penampilan para tokoh. Istilah tokoh digunakan untuk menunjuk pada orang atau

pelaku sebuah cerita. Tokoh cerita (character) menurut Abram (Wahyuningtyas

dan Wijaya, 201:5) adalah orang orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif

yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan

tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam

tindakan. Menurut Wibowo (Nurhayati, 2013:16) novel Indonesia adalah novel

Page 23: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

11

tokoh, segala persoalan berasal, berpijak, dan berujung pada sang tokoh. Cerita

novel akan menjadi hidup dengan hadirnya para tokoh lengkap dengan berbagai

konflik yang dihadapinya.

Nurgiyantoro, (2010: 33) menyatakan bahwa dalam beberapa kasus di

dalam karya sastra, makna yang ingin disampaikan pengarang biasanya

diungkapkan dengan cara tersirat. Untuk itulah, perlu diadakan analisis terhadap

pelukisan tokoh-tokoh atau yang sering disebut penokohan. Melalui penokohanlah

pengarang menggambarkan siapa tokoh cerita, bagaimana sifatnya, ciri fisik,

tingkah laku, dan bagaimana penempatannya dalam sebuahcerita sehingga dapat

memberikan gambaran jelas kepada pembaca karya sastra khususnya dalam hal ini

adalah pembaca novel. Melalui penelitian analisis penokohan inilah yang nantinya

dapatjuga menjadi penyampai nilai moral, amanat, pesan dan hal-hal yang ingin

disampaikan pengarang kepada pembaca. Tokoh berperan penting guna

menghadirkan konflik sesuai dengan karakter yang telah diatur oleh pengarang.

Tokoh atau penokohan akan menarik bilamana ada aksi atau reaksi yang

ditimbulkan oleh tokoh. Tokoh merupakan unsur novel dalam karya sastra. Hal itu

menunjukkan bahwa unsur tokoh juga berperan penting dalam rangka jalinan

unsur yang lain. Dipilihnya novel untuk dijadikan bahan kajian unsur penokohan,

karena dalam novel, sastrawan menyajikan tokoh dan semua yang menyangkut

dengan jati diri tokoh-tokohnya dengan berbagai teknik, Sayuti (2000: 10).

Page 24: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

12

Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa karya

sastra adalah suatu bentuk seni sastra yang indah serta bersifat imajinatif dan

menjadikan manusia dan kehidupan sebagai mediumnya.

3. Novel

Kata novel berasal dari bahasa Latin novellas, yang terbentuk dari kata

novus yang berarti baru atau new dalam bahasa Inggris. Dikatakan baru karena

novel adalah bentuk karya sastra yang datang dari karya sastra lainnya seperti puisi

dan drama. Ada juga yang mengatakan bahwa novel berasal dari bahasa Itali

novella yang artinya sama dengan bahasa Latin. Novel juga diartikan sebagai suatu

karangan atau karya sastra yang lebih pendek daripada roman, tetapi jauh lebih

panjang daripada cerita pendek, yang isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian

yang penting, menarik dari kehidupan seseorang secara singkat dan yang pokok-

pokok saja. Perwatakan pelaku-pelakunya digambarkan secara garis besar saja,

tidak sampai pada masalah yang sekecil-kecilnya. Kejadian yang digambarkan itu

mengandung suatu konflik jiwa yang mengakibatkan adanya perubahan nasib.

Satu diantara nilai kognitif novel adalah segi psikologisnya. Novelis dapat

mengajarkan lebih banyak tentang sifat-sifat manusia daripada psikolog.

Novel adalah suatu karangan atau karya sastra yang lebih pendek dari pada

roman, tetapi jauh lebih panjang daripada cerita pendek, yang isinya hanya

mengungkapkan suatu kejadian yang penting, menarik dalam kehidupan

seseorang, Santoso dan Wahyuningtyas, (2010:46). Sejalan dengan itu, novel W.

Page 25: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

13

Kramer (Santosa dan Wahyuningtyas, 2010:46) mengatakan bahwa wujud novel

adalah konsentrasi, pemusatan kehidupan dalam suatu saat dalam suatu krisis yang

menentukan. Sementara itu Nurhayati (2012:7) menyatakan bahwa novel

merupakan pengungkapan dari fragmen kehidupan manusia (dalam jangka yang

lebih panjang).

Dalam novel terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya

perubahan jalan hidup para pelakunya. Selanjutnya, Wicaksono (2014:116)

menjelaskan bahwa novel adalah suatu jenis karya sastra yang berbentuk prosa

fiksi dalam ukuran yang panjang (setidaknya 40.000 kata yang lebih kompleks dari

cerpen) dan luas yang di dalamnya menceritakan konflik-konflik kehidupan

manusia yang dapat mengubah nasib tokohnya. Sadikin (2011:42) menjelaskan

bahwa novel adalah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam

bentuk cerita.Wellek dan Warren (Santosa dan Wahyuningtyas, 2010:47)

menjelaskan bahwa novel menyajikan kehidupan itu sendiri. Sebagian besar atas

kenyataan sosial, walaupun karya sastra juga meniru alam dan kehidupan

subjektivitas manusia.

Novel adalah produk masyarakat, Sumarjo (Santosa dan Wahyuningtyas,

2010: 47). Novel berada di masyarakat karena novel dibentuk oleh anggota

masyarakat berdasarkan desakan-desakan emosional atau rasional dalam

masyarakat. Karmini (2011:102) berpendapat bahwa “Novel adalah cerita prosa

tentang kehidupan manusia seperti halnya cerpen dan roman, hanya novel lebih

Page 26: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

14

panjang isinya daripada cerpen, namun lebih pendek daripada roman. Sementara

itu, Sembodo (2010:14), berpendapat bahwa novel yaitu jenis prosa yang

menceritakan masalah yang dihadapi tokoh yang ada dalam lingkup hidupnya,

tetapi tidak bercerita hingga sang tokoh meninggal.

Faruk (Santosa dan Wahyuningtyas, 2010:47), menyatakan bahwa novel

adalah cerita tentang sesuatu pencarian yang tergradasi akan nilai-nilai yang

otentik yang dilakukan oleh seorang hero yang problematik dalam suatu dunia

yang terdegradasi. Selanjutnya Santosa dan Wahyuningtyas (2010:47),

menyimpulkan berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, dapatlah

disimpulkan bahwa novel merupakan cerita rekaan yang menyajikan tentang aspek

kehidupan manusia yang lebih mendalam yang senantiasa berubah-ubah dan

merupakan kesatuan dinamis yang bermakna. Kehidupan itu sendiri sebagian besar

terdiri atas kenyataan sosial walaupun juga ada yang meniru dan subjetivitas

manusia.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, menurut peneliti dapat disimpulkan

bahwa novel merupakan bagian dari karya sastra yang mempunyai bentuk

karangan panjang hasil fiksi ataupun kejadian nyata yang dialami penulis dan

melukiskan kehidupan tokoh - tokohnya dengan menggunakan alur, menyajikan

permasalahan yang kompleks yang dialami oleh tokoh dalam novel tersebut.

Page 27: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

15

4. Unsur-Unsur yang Membangun Karya Sastra

Novel sebagai karya sastra bergenre prosa fiksi memiliki unsur-unsur yang

membangunnya. Unsur-unsur pembangun sebuah novel yang kemudian secara

bersama membentuk sebuah totalitas itu, disamping unsur formal bahasa,

pembagian unsur yang dimaksud adalah unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik.

Tinjauan pada penelitian ini terfokus pada unsur intrinsik yaitu penokohan.

Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra itu

sendiri Nurgiyantoro (2013:30). Sementara itu, Sadikin (2011:8) berpendapat

bahwa unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam

yang mewujudkan struktur suatu karya sastra. Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra, unsur intrinsik sebuah novel

adalah unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Unsur intrinsik

terdiri atas tema, alur, perwatakan, sudut pandang, latar, gaya bahasa dan amanat.

Namun pada penelitian ini lebih fokus khususnya penokohan.

5. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan salah satu unsur penting dalam prosa.

Istilah tokoh menunjukan pada orangnya, pelaku cerita, misalnya sebagai

jawaban terhadap pertanyaan: “Siapakah tokoh utama novel itu?” atau “Ada

berapa orang jumlah tokoh novel itu?”, dan sebagainya. Watak, perwatakan, dan

karakter, menunjukan pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang ditafsirkan

oleh pembaca, lebih menunjukan pada kualitas pribadi seorang tokoh. Baldic

Page 28: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

16

(Nurgiyantoro, 2013:247) menjelaskan bahwa tokoh adalah orang yang menjadi

pelaku dalam cerita fiksi atau drama. Dari kutipan tersebut dapat diketahui juga

bahwa antara seorang tokoh dengan kualitas pribadinya erat berkaitan dengan

penerimaan pembaca. Dalam hal ini, khususnya dari pandangan teori resepsi,

pembacalah yang sebenarnya yang memberi arti dilakukan berdasarkan kata-kata

(verbal) dan tingkah laku lain (non verbal). Menurut Aminuddin (2013:79)

bahwa pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa

itu mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh, sedangkan cara

pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut dengan penokohan.

Penokohan merupakan salah satu hal yang sangat penting bahkan

menentukan dalam sebuah fiksi, tanpa ada tokoh yang diceritakan dan tanpa ada

gerak tokoh fiksi tidak ada artinya, (Karmini, 2011:17). Stanton (Santosa dan

Wahyuningtyas, 2011:5) lebih lanjut mengemukakan bahwa seorang tokoh yang

memiliki peranan sebagai pelaku cerita. Untuk membangun suatu karakter

cerita menjadi menarik pengarang menampilkan penokohan. Penokohan

merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu fiksi. Jones (Nurgiyantoro,

2013:247) yang menyebutkan bahwa penokohan adalah pelukisan gambaran

yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Sementara

itu, Waluyo (Nurhayati, 2012:14) menyatakan bahwa penokohan berarti cara

pandang pengarang menampilkan tokoh-tokoh, jenis-jenis tokoh, hubungan

tokoh dengan unsur cerita yang lain, dan watak-watak tokoh itu. Selanjutnya,

Page 29: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

17

(Wicaksono, 2014:214) mendefinisikan penokohan adalah sifat yang diletakakn

pada diri tokoh, penggambaran atau pelukisan mengenai tokoh cerita, baik

lahirnya maupun batinnya oleh seorang pengarang.

a. Tokoh

Menurut Marquab (Priyambada, 2017) bahwa para tokoh, terutama tokoh

utama, selalu menjadi pusat perhatian pembaca. Perilaku dan nasib mereka

(setidaknya ketika pertama membaca), menjadi perhatian terbesar. Istilah

"Tokoh" dalam teks narasi adalah manusia selain makhluk yang memiliki

kesadaran seperti manusia menunjukkan seorang (berbicara hal-hal dalam

dongeng dan lain-lain). Sementara itu Abrams (via Nurgiyantoro, 2010:165)

mengatakan tokoh cerita adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya

naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang

dilakukan dalam tindakan. Nurgiyantoro, 2010 membagi tokoh dalam beberapa

jenis:

1) Berdasarkan segi peranan

a) Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan dalam sebuah cerita tokoh

utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan dan banyak hadir

dalamsetiap kejadian Marquab menyebutkan dengan Hauptfigur, adalah tokoh

Page 30: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

18

yang diutamakan penceritaanya dan menentukan perkembangan alur secara

keseluruhan.

b) Tokoh tambahan

Tokoh tambahan atau Nebenfigur yaitu tokoh yang permunculannya

lebih sedikit dan kehadirannya jika hanya ada keterkaitannya dengan tokoh

utama secara langsung atau tidak langsung. Tokoh tambahan adalah tokoh

yang kemunculannya sedikit, memiliki peran yang tidak terlalu penting, dan

kemunculannya hanya ada jika terdapat kaitan dengan tokoh utama baik

secara langsung ataupun tidak langsung.

2) Berdasarkan Fungsi Penampilan Tokoh

a) Tokoh protagonis

Tokoh pratagonis adalah tokoh yang secara umum memiliki sifat baik

dalam sebuah cerita. Tokoh protagonis selalu dilawankan dengan tokoh

antagonis (Protagonist) yaitu tokoh yang merupakan perwujudan nilai-nilai

ideal bagi pembaca.

b) Tokoh antagonis

Tokoh antagonis merupakan tokoh yang identik dengan sifat jahat.

Tokoh protagonis dan antagonis selalu memiliki sifat oposisi, mereka

seringkali berkonflik baik secara fisik maupun secara psikis dan batin

(Antagonist), adalah tokoh yang menjadi penyebab terjadinya konflik.

Page 31: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

19

3) Berdasarkan Perwatakannya

a) Tokoh sederhana

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki sifat yang datar dan

cenderung monoton. Dengan kata lain, tokoh sederhana hanya menampilkan

satu watak tertentu, mudah dikenal dan dipahami karakternya. (typisiert)

tokoh yang hanya memiliki satu sifat.

b) Tokoh bulat

Tokoh bulat atau sering pula dikenal dengan tokoh kompleks adalah

tokoh yang memiliki lebih dari satu sifat. Tokoh bulat memiliki watak dan jati

diri yang bermacam-macam, bahkan sifatnya ini seringkali bertentangan dan

sulit diduga. (komplex) tokoh yang memiliki beberapa macam sifat atau

kepribadian.

4) Berdasarkan Perkembangan Perwatakan

a) Tokoh statis

Tokoh statis adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan

perwatakan, Tokoh statis atau tokoh tidak berkembang adalah tokoh yang

tidak mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sebagai akibat

dari peristiwa-peristiwa yang ada. Tokoh ini memiliki sifat dan watak yang

relatif tetap, tidak memiliki perkembangan dari awal hingga akhir cerita.

b) Tokoh berkembang

Page 32: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

20

Tokoh berkembang (dynamisch) adalah tokoh yang mengalami

perubahan perwatakan seiring dengan jalannya cerita, tokoh berkembang

merupakan tokoh yang mengalami perubahan dan perkembangan watak

seiring dengan perkembangan peristiwa dan plot cerita.

5) Berdasarkan Pencerminan Tokoh

a) Tokoh tipikal

Tokoh yang berperan sebagai masyarakat golongan atas.Tokoh tipikal

adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan waktak individualnya.

Penokohan tokoh tipikal seringkali hanya ditonjolkan sebagai bagian dari

suatu pekerjaan atau suatu lembaga.

Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan watak

individualnya. Penokohan tokoh tipikal seringkali hanya ditonjolkan sebagai

bagian dari suatu pekerjaan atau suatu lembaga.

b) Tokoh netral

Tokoh yang menggambarkan masyarakat yang ada dalam kehidupan

sehari – hari. Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa tokoh merupakan

seseorang atau pelaku yang ada yang ada dalam cerita atau peristiwa.

Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa tokoh merupakan

seseorang atau pelaku yang ada yang ada dalam cerita atau peristiwa.

Page 33: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

21

b. Penokohan

Berbicara tentang fiksi, maka dipergunakan istilah seperti tokoh dan

penokohan, watak dan perwatakan atau karakter dan karakterisasi secara

bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama, atau paling tidak

dalam tulisan ini akan dipergunakan dalam pengertian yang berbeda, walau

memang ada diantaranya sinonim atau istilah yang pengertiannya menyaran

pada tokoh cerita, dan pada “teknik” pengenbangannnya dalam sebuah cerita.

Penggunaan istilah “karakter” sendiri dalam berbagai literatur bahasa

Inggris menyarankan pada dua pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokoh

cerita yang ditampilkan dan sebagai sikap ketertarikan, keinginan, emosi dan

sikap moral yang ditampilkan tokoh-tokoh tersebut, Stanton (Nurgiyantoro,

2013:247). Tokoh cerita “karakter” sebagaimana dikemukakan Abrams

(Nurgiyantoro, 2013:247) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu

karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memeiliki kualitas

moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan

dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Istilah tokoh menunjukan pada

orangnya, pelaku cerita sedangkan watak, perwatakan dan karakter menunjukan

pada sifat dan sikap para tokoh. Berkaitan dengan hal tersebut, Nurgiyantoro

(2013:248) istilah “penokohan” lebih luas pengertiannya daripada “tokoh” dan

“perwatakan” sebab iya sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita,

bagaimana perwatakan dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam

Page 34: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

22

sebuah cerita sehingga sanggup memberi gambaran yang jelas kepada

pembaca. Pembedaan antara tokoh yang satu dan yang lain lebih ditentukan

oleh kualitas pribadi daripada yang dilihat secara fisik.

Penokohan merupakan salah satu unsur cerita yang memegang peran

penting didalam sebuah novel, karena tanpa pelaku yang mengadakan

tindakan, cerita itu tidak mungkin ada, Adi (2011:47). Sementara itu, Sadikin

(2011:10) berpendapat bahwa, penokohan atau perwatakan ialah teknik atau

cara-cara menampilkan tokoh. Dengan penggambaran watak-watak yang

terdapat pada pelaku, cerita tersebut bertingkah laku seperti halnya manusia

hidup. Dari interaksi antartokoh dengan penokohannya, muncul konflik yang

berkembang menjadi peristiwa.Penokohan yang baik adalah penokohan yang

berhasil menggambarkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita yang mewakili tipe-

tipe manusia yang dikehendaki tema dan amanat.

Menurut Abrams (Wicaksono, 2014:213) bahwa, “karakter dasar

berkaitan dengan sisi emosional, hasrat, dan sifat moral, baik dalam ucapan

maupun tindakan tokoh yang disebut motivasi tokoh”. Untuk menggambarkan

watak tokoh-tokohnya, Robert Humpre (Nurhayati 2012:15) menyebutkan ada

empat cara, (1) teknik monolog interior tak langsung, (2) teknik interior

langsung, (3) teknik pengarang serba tahu, (4) teknik solilokui. Teknik

monolog interior artinya cerita yang kehadirannya tidak ditujukan ditujukan

kepada siapapun baik pembaca tokoh lain. Teknik pengarang serba tahu

Page 35: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

23

artinya pengarang menjelaskan semuanya tentang diri tokoh-tokoh dan

mencampuri segala tindakan seolah-olah pada diri setiap tokoh pengarang ada

didalamnya. Sementara itu teknik sililokui adalah percakapan batin artinya

penggambaran watak melalui percakapan tokoh itu sendiri. Lain halnya

dengan pendapat Menurut Jones (Nurgiyantoro,1995:165), penokohan

merupakan pelukisan gambaran yang jelas tentang seorang yang ditampilkan

dalam sebuah cerita. Teknik pelukisan tokoh menurut Altenbernd & Lewis

(Nurgiyantoro, 2010:194) dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu teknik

ekspositori dan teknik dramatik. Pengarang menggunakan dua teknik dalam

mendeskripsikan ciri khas para tokoh kepada para pembacanya, yaitu:

1) Teknik Ekspositori

Teknik ekspositori atau teknik analitik dilakukan dengan memberikan

deskripsi, uraian, atau penjelasan secara langsung. Sementara Marquab

menyebutnya dengan die direkre Charakterisierung (secara langsung). Teknik

ini dapat dilakukan melalui penggambaran dari pengarang itu sendiri, melalui

tokoh lain, dan melalui tokoh itu sendiri.

2) Teknik Dramatik

Teknik dramatik dilakukan secara tidak langsung, artinya pengarang

tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan sikap serta tingak laku tokoh.

Pembaca hanya dapat mengetahuinya berdasarkan aktivitas yang dilakukan,

tindakan atau tingkah laku, dan juga pristiwa. Teknik ini menurut Marquab

Page 36: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

24

disebut (secara tidak langsung). Teknik ini dilakukan melalui penggambaran

dari tingkah laku, penggambaran penampilan dan penggambaran hubungan

dengan tokoh lain.

Untuk menentukan karakter tokoh, ada berbagai metode yang

diperlukan pengarang. Marquab (1997: 36-37) menyatakan bahwa dalam

analisis penokohan dilakukan melalui tiga aspek, yakni:

1) Karakteristik Tokoh

Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari seseorang

atau sesuatu. Dalam ilmu biologi karakteristik seringkali dikaitkan dengan

anatomi dan ciri khas dari hewan lainnya. Misalnya karakteristik capung

adalah mempunyai sayap yang tipis dalam menganalisis prosa.

2) Hubungan antar Tokoh

Tokoh-tokoh di dalam prosa memiliki bermacam-macam hubungan

dengan tokoh lain, misalnya melalui hubungan kekerabatan dan hubungan

dalam pekerjaan. Selain itu, tokoh juga memiliki simpati dan antipati satu

sama lain.

Dalam pemahaman tentang konstelasi tokoh, ada beberapa pertanyaan

yang menjadi acuan. (1) Tokoh mana yang terhubung kekerabatan? (2)

Apakah tokoh-tokoh teranglai di dalam sebuah kelompok secara hierarki? (3)

Tokoh yang mana atau kelompok yang mana berdiri sebagai penentang? (4)

Page 37: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

25

Apakah kontelasinya stabil?Atau kekerabatan, pertentangan dan jalinan

kekuasaan berubah? (Marquab, 1997 : 38).

Ada beberapa konstelasi yang sering muncul dalam cerita, contohnya

(1) penentang : Ada tiga contoh konstelasi penentang, yaitu tokoh utama,

penghasut, penggemar, dan saingan. (2) Persekutuan : Ada dua contoh

konstelasi persekutuan, yaitu orang yang mencintai dan dicintai.

3) Konsepsi Tokoh

Tokoh diciptakan oleh pengarang menurut pola dasar tertentu yang

meliputi:

a) Statis atau Dinamis

Pada bagian ini dijelaskan mengenai karakteristik tokoh, apakah

tokoh-tokoh itu memiliki watak yang tetap atau berubah pada cerita.

b) Sederhana dan Kompleks

Tokoh dapat dikatakan sebagai tokoh sederhana apabila tokoh

memiliki sedikit karakteristik, sedangkan tokoh dengan banyak sifat

disebut sebagai tokoh kompleks.

c) Tertutup dan Terbuka

Sementara itu, pada bagian ini dijelaskan apakah tokoh memiliki

watak yang dapat dimengerti dengan jelas dan tegas atau tokoh dengan

Page 38: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

26

watak yang membingungkan (Marquab, 1997:39) Ketiga hal tersebut

berperan penting dalam konsep tokoh. Pembaca dituntut untuk lebih jeli.

Tokoh yang kompleks dan dinamis harus diperhatikan lebih intensif tokoh

lainnya, apa yang membuat tokoh tersebut lebih menarik.

c. Jenis-jenis Penokohan

Cerita fiksi perwatakan erat kaitannya dengan alur, sebab alur yang

meyakinkan terletak pada gambaran watak-watak yang mengambil bagian di

dalamnya. Disamping perwatakan diciptakan sesuai dengan alur tersebut.

Peristiwa-peristiwa cerita yang didukung oleh pelukisan watak-watak tokoh

dalam suatu rangkaian alur itu merupakan manusia dengan berbagai persoalan,

tantangan dan lain-lain. Dalam kehidupannya cerita ini dapat ditelusuri dan

diikuti perkembangannya lewat perwatakan tokoh-tokoh cerita atau penokohan

cerita, ‘penokohan’ disini berasal dari kata ‘tokoh’ yang berarti pelaku. Karena

yang dilukiskan mengenai watak-watak tokoh atau pelaku cerita, maka disebut

perwatakan atau penokohan. Tokoh dalam cerita seperti halnya manusia dalam

kehidupan sehari-hari di sekitar kita, selalu memiliki watak-watak tertentu. Lebih

lanjut Aminuddin (Wicaksono, 2014:277) menyatakan bahwa ada beberapa

watak yang dimiliki oleh tokoh, sebagai berikut: 1. Tokoh protagonis 2. Tokoh

antagonis 3. Tokoh tritagonis. Berdasarkan pernyataan di atas, secara garis besar

penjelasan jenis-jenis penokohan didalam cerita, sebagai berikut:

1. Tokoh protagonis

Page 39: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

27

Tokoh protagonis merupakan satu diantara unsur intrinsik didalam karya

sastra. Menurut Aminuddin (2013:80) mengemukakan bahwa pelaku protagonis

yaitu pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca.

Sependapat dengan hal tersebut, Altenbernd dan Lewis, (Karmini, 2011:24)

menjelaskan bahwa tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi tokoh yang

mendahulukan norma-norma, nilai-nilai yang ideal, tokoh yang memberi

simpati dan empati, tokoh yang menampilkan sesuatu yang sesuai pandangan

dan harapan kita sebagai pembaca.

Sadikin (2011:9) menjelaskan bahwa tokoh protagonis ialah tokoh yang

disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Selanjutnya,

Nurgiyantoro (2013:260) mengemukakan tokoh protagonis adalah tokoh yang

kita kagumi yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero. Tokoh

protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita, harapan-

harapan kita, harapan-harapan pembaca. Maka, kita seringmengenalinya

sebagai memiliki kesamaan dengan kita, permasalahan yang dihadapinya

seolah-olah juga sebagai permasalahan kita, demikian halnya dalam

menyikapinya. Sebuah fiksi harus mengandung konflik, ketegangan khususnya

konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis.

Menurut Sembodo (2010:5) bahwa tokoh yang menjadi tokoh sentral

dalam cerita disebut tokoh protagonis. Selanjutnya, Stanton (Santoso dan

Wahyuningtyas, 2010:7) yang menyebutkan bahwa tokoh utama atau sentral

senantiasa relevan dalam setiap peristiwa di dalam suatu cerita, tipe tokoh

Page 40: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

28

yang demikian disebut tokoh protagonis. Sedangkan menurut Nurgiyantoro

(2013:259) mengemukakan tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan

penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang

paling banyak diceritakan baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai

kejadian. Karena tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu

berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan

plot cerita secara keseluruhan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa tokoh

protagonis yaitu tokoh yang bersifat baik di dalam sebuah cerita. Tokoh

protagonis sering mendapat simpati dari pembaca, karena karakter dirinya

baik. Menurut Mustari (2014:1) ruang lingkup tokoh protagonis sebagai

berikut. Pertama bertanggung jawab, Kedua kerja keras, Ketiga kebajikan.

Adapun karakter tokoh protagonis yang terdapat di dalam novel akan

dijabarkan dibawah ini.

a) Bertanggung Jawab

Rasa tanggung jawab adalah suatu pengertian dasar untuk memahami

manusia sebagai mahluk susila dan tinggi rendahnya akhlak yang dimilikinya.

Terkait rasa tanggung jawab, sebaliknya manusia melandasi anggapannya

dengan mengakui kenyataan bahwa manusia dalam hubungannya yang sempit

dan luas memerlukan satu sama lain untuk mewujudkan nilai-nilai kehidupan

yang dirasanya baik dan menunjang eksistensi dirinya. Rasa tanggung jawab

kemudian berkembang bukan hanya pada tataran personal, namun selalu

Page 41: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

29

dikaitan dengan hubungan dengan orang lain sehingga dapat dibuat dalam

sistem hukum, bahkan hukum pidana. Seseorang yang terhubung dengan

pihak-pihak lain tidak lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat pada

dirinya.

Tanggung jawab adalah segala hal yang harus dilakukan oleh

seseorang untuk memenuhi kewajibannya Allah Swt. Sesungguhnya telah

menciptakan manusia itu sendiri kemudian Allah memberikan kepadanya

tanggung jawab atas diri mereka masing-masing. Hal ini bisa kita temukan di

dalam surat Al Mudatstsir ayat 38 yang artinya: “Tiap-tiap diri bertanggung

jawab atas apa yang telah diperbuatnya”. Jelaslah bagi kita bahwa kita semua

masing-masing memiliki tanggung jawab untuk mengurusi dirinya masing.

Selain itu kita juga wajib bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah di

amanahkan kepada kita.

Menurut Nashir (2013:82) menjelaskan bahwa tanggung jawab ialah

kesadaran diri dalam diri sendiri untuk melaksanakan tugas atau kewajiban,

manusia hidup tidak lepas dari tanggung jawab.Selanjutnya, Muhammad

(2011:153) berpendapat bahwa apabila berbicara tentang tanggung jawab,

pastilah menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan

manusia dengan alam lingkungan, hubungan manusia dengan Tuhan. Dalam

ketiga jenis hubungan itu terdapat kewajiban dan hak. Sedangkan, Yaumi

(2014:72) berpendapat bahwa tanggung jawab adalah suatu tugas atau

kewajiban untuk melakukan atau menyelesaikan tugas dengan penuh

Page 42: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

30

kepuasan (yang diberikan oleh seseorang atau atas janji atau komitmen

sendiri) yang harus dipenuhi seseorang, dan yang memiliki konsekuen

hukuman terhadap kegagalan.

Hidayatullah (2010:92) mengemukakan bahwa tanggungjawab ialah

memahami dan melakukan apa yang sepatutnya dilakukan. Tanggung jawab

luas cakupannya di mulai dari tanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga,

tetangga, masyarakat luas, dan tanggung jawab kepada Tuhan selaku makhluk

dan umat beragama. Masalah dalam kehidupan sering terjadi karena setiap

individu sering melepas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

Akibatnya dari sikap tidak bertanggung jawab sering kali bukan hanya

menimpa bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga dapat menyebabkan

kerugian atau penderitaan bagi orang lain. Tanggung jawab dapat diwujudkan

melalui proses pelatihan sejak kecil melalui pengalaman, pembiasaan, dan

praktik sehari-hari secara penuh disiplin. Selain itu tanggung jawab juga harus

dilatih melalui hukuman apabila tidak ditunaikan, sehingga orang tidak

gampang melepaskan tanggung jawabnya.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sikap

bertanggung jawab merupakan kesadaran diri terhadap kesalahan yang telah

dilakukan baik sengaja atau pun tidak sengaja dan segera menyelesaikannya.

Tanggung jawab juga harus berasal dari dalam hati dan kesadaran diri sendiri

atas kesalahan yang telah diperbuat. Ciri-ciri orang yang bertanggung jawab

yaitu, apabila ada kesalahan segera menyelesaikannya, melakukan dan

Page 43: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

31

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, tidak membuang-buang

waktu.Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang bisa mengelola

dirinya untuk memberikan hasil terkait kewajibannya.

b) Kerja keras

Dengan berkerja keras akan melahirkan pemenang. Pribadi yang giat

berkerja keras adalah tidak lain sebutan bagi pribadi yang tidak merasa lemah

terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Pribadinya menganggap

sesuatu yang terjadi itu dari segi positifnya. Tidak berhasil menyelesaikan

suatu permasalahan tidak membuat seseorang dikatakan gagal karena orang

yang tidak berhasil untuk pertama kali bisa mencoba lagi untuk kedua kalinya,

dan orang yang gagal kedua kali bisa mencoba lagi untuk ketiga kali, sampai

ia berhasil. Tetapi patah semangat yang muncul karena tidak berhasil

menyelesaikan suatu permasalahan bisa membuat seseorang gagal. Menjaga

konsistensi kegigihan dan giat berkerja keras sama artinya seperti kita pergi

mencari rahasia sukses dari orang-orang tersukses yang kita kagumi.

Hidup ini mengajarkan kepada kita semua untuk selalu melintasi

semua medan perjalanan tanpa pernah mengeluh apa lagi putus asa terhadap

situasi dan kondisi yang kita temukan di medan perjalanan tersebut.

Konsistensi semangat juang harus selalu terpelihara dalam situasi dan kondisi

apa pun, sebab hanya itu yang bisa membangkitkan kita dari setiap

keterpurukan yang kita alami selama perjalanan hidup kita dalam mencari

mimpi, cita-cita, dan harapan. “Hai hamba-hambaku yang melampaui batas

Page 44: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

32

terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa - dosa semuanya. Sesungguhnya Dia

lah yang maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS. Az-Zumar : 53)

Firman Allah Swt. di atas menegaskan kepada kita bahwa dalam menjalani

kehidupan didunia ini kita dilarang untuk berputus asa, tanpa adanya usaha

untuk merubah nasib dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Ulet dan

pantang menyerah, tangguh dan kuat serta tidak mudah putus asa adalah sikap

seorang manusia yang memiliki budi pekerti yang luhur. Orang-orang yang

memiliki sifat giat berkerja keras bahwasanya akan mendapatkan rahmat dari

Allah Swt.

Berkerja keras merupakan aspek dari komitmen tinggi, yakni sikap

bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang diinginkan kendati mengalami

kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan. Kerja keras merupakan sikap

berusaha dengan maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia

maupun di akhirat disertai sikap optimis.Kebutuhan hidup manusia baik

jasmani maupun rohani harus terpenuhi. Kebutuhan jasmani antara lain

makan, pakaian dan tempa tinggal sedangkan kebutuhan rohani diantaranya

ilmu pengetahuan, Kebutuhan itu akan diperoleh dengan syarat apabila

manusia mau bekerja keras. Bekerja keras merupakan kewajiban semua

manusia, karena itu untuk mencapai tujuan hidup manusia harus bekerja keras

terlebih dahulu. Dalam lingkup belajar, kerja keras sangat diperlukan sebab

belajar merupakan proses yang membutuhkan waktu.

Page 45: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

33

Menurut Muhammad (2011:105) berpendapat bahwa kerja keras

adalah usaha atau perjuangan untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia

yang ingin sejahtera dalam arti yang wajar harus kerja keras. Sebagian besar

waktu manusia hidup digunakan untuk berusaha/perjuangan atau bekerja.

Sedangkan, Hidayatullah (2010:94) mengemukakan bahwa kerja keras

merupakan sikap yang giat dan tabah untuk mencapai sesuatu tentang cita-cita

berdasarkan tujuan, tidak mudah putusasa. Selanjutnya, Yaumi (2014:94)

berpendapat bahwa kerja keras adalah perilaku yang menunjukan upaya

sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa sikap

pekerja keras merupakan usaha dengan sepenuh hati dengan sekuat tenaga

untuk berupaya mendapatkan keingingan dengan hasil yang maksimal. Kerja

keras harus dikerjakan dengan sungguhsungguh tanpa mengenal lelah atau

berhenti sebelum harapannya tercapai dan selalu mengutamakan atau

memperhatikan kepuasan hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan. Ciri-ciri

orang yang memiliki sikap pekerja keras yaitu, pantang menyerah, selalu

bersungguh sungguh, memanfaatkan waktu, rajin dan disiplin, tidak

mengeluh, selalu bersyukur.

c) Kebajikan

Kebajikan dapat diartikan kebaikan, sesuatu yang mendatangkan

kebaikan, keselamatan, keberuntungan, kesejahteraan dan kebahagiaan.

Page 46: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

34

Kebaikan merupakan sesuatu yang sangat mulia, sehingga disenangi orang

lain. Kita menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang mampu hidup tanpa

kehadiran pihak lain. Kekayaan, ketinggian pangkat dan golongan bukan

suatu jaminan untuk dapat berhasil dalam hidup bermasyarakat. Bahkan

kemampuan intelektual yang tinggi sangat sulit beradaptasi dengan

masyarakat jika tidak memiliki rasa kebajikan terhadap orang lain. Itulah

sebabnya dalam bahasa agama istilah iman selalu dibarengi dengan amal

shaleh, yang berarti kewajiban untuk mengasah dimensi ketuhanan, iman,

harus diikuti kewajiban untuk mempertajam dimensi sosial, yakni berbuat

baik dengan orang lain walaupun pada saat yang sama orang lain belum

mampu berbuat baik kepada diri kita.

Menurut Muhammad (2011:104) bahwa kebajikan atau kebaikan itu

dapat berupa tingkah laku dan perbuatan misalnya sopan, pergaulan yang

ramah, supel, lincah, sopan, dan berbuat melincahkan orang lain. Sependapat

hal tersebut, Aristoteles (Lickona, 2013:81) menjelaskan bahwa karakter yang

baik sebagai kehidupan dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar

sehubungan dengan diri seseorang maupun orang lain.

Yaumi (2014:112) mengemukakan bahwa kebajikan adalah sikap atau

tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat

yang membutuhkan.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa sikap

kebajikan merupakan sebuah ciri atau karakter yang diperlukan karena

Page 47: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

35

sifatnya dapat menciptakan harmoni sosial. Kebajikan memungkinkan

seseorang bertindak sesuai dengan alasan atau kaidah- kaidah atau norma-

norma yang berlaku, orang tidak disebut memiliki kebajikan apabila tidak

bermoral, atau sebaliknya, bagi yang memiliki sikap baik hati melakukan

sesuatu karena didorong oleh tujuan demi kebaikan semua. Ciri-ciri orang

yang memiliki sikap kebajikan yaitu, murah senyum, selalu berfikir positif,

memulai pembicaraan terlebih dahulu, segera meminta maaf ketika bersalah,

selalu bermanfaat untuk orang lain, dapat mengendalikan emosi, peduli

terhadap sesama, dan bertanggung jawab.

2. Tokoh antagonis

Tokoh antagonis merupakan satu diantara unsur intrinsik karya sastra.

Tokoh antagonis merupakan penokohan yang mempunyai sifat negative atau

dalam artian mempunyai sifat jahat. Aminuddin (2013:80) yang berpendapat

bahwa pelaku antagonis yakni pelaku yang tidak disenangi pembaca karena

memiliki watak yang tidak sesuai dengan apa yang diidamkan oleh pembaca.

Nurgiyantoro (2013:261) menjelaskan tokoh antagonis adalah tokoh

yang berposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung atau tidak langsung,

bersifat fisik atau batin. Secara umum dapat dikatakan bahwa kehadiran tokoh

antagonis sangat penting didalam cerita fiksi, khususnya fiksi yang

mengangkat masalah pertentangan antara dua kepentingan, seperti baik-buruk,

baik-jahat, benar-jahat, dan lain-lain yang sejenis.

Page 48: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

36

Tokoh antagonislah yang menyebabkan timbulnya konflik dan

ketegangan sehingga cerita menjadi menarik. Sementara itu, Nurgiyantoro

(Nurhayati, 2012:16) mengemukakan tokoh antagonis adalah tokoh penyebab

terjadinya konflik. Selanjutnya Sadikin (2011:9) berpendapat bahwa tokoh

antagonis ialah tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat sastra karena

sifat-sifatnya. Berdasarkan pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

tokoh antagonis adalah tokoh yang jahat didalam cerita. Tokoh antagonis

adalah lawan dari tokoh protagonis, kehadirannya untuk menimbulkan

ketegangan dalam suatu cerita. Tokoh antagonis dicirikan dengan sifatsifat

seperti pembohong, pendengki, kejam, dan lain sebagainya.

3. Tokoh tritagonis

Tokoh tritagonis adalah tokoh yang membantu dalam sebuah cerita,

baik itu membantu tokoh protagonis maupun antagonis. Aminuddin (2013:79)

menyatakan seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita

disebut dengan tokoh inti atau tokoh utama, sedangkan tokoh yang memiliki

peranan tidak penting karena pemunculannya hanya melengkapi, melayani,

mendukung pelaku utama disebut tokoh tritagonis atau tokoh pembantu.

Sementara itu, Karmini (2011:23) menjelaskan bahwa tokoh tritagonis adalah

tokoh yang ditampilkan sekali atau beberapa kali dalam cerita. Selanjutnya,

Nurgiyantoro (2013:259) berpendapat bahwa pemunculan tokoh-tokoh

tritagonis biasanya diabaikan, atau paling tidak kurang mendapatkan

perhatian.

Page 49: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

37

Tokoh utama adalah tokoh yang dibuat sinopsisnya, sedangkan tokoh

tritagonis biasanya diabaikan karena sinopsisnya hanya berisi intirasi cerita.

Berdasarkan pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa tokoh tritagonis

adalah tokoh yang netral. Tugas tokoh tritagonis adalah menengahi konflik

yang sedang terjadi. Sifat tokoh tritagonis tidak diulas terlalu mendalam di

dalam cerita.

B. Kerangka pikir

Karya satra merupakan bentuk karya yang sangat indah secara lisan maupun

tulisan.Karya sastra terbagi atas tiga yaitu prosa fiksi, puisi, dan drama. Dari ketiga

jenis karya sastra tersebut, peneliti fokus mengkaji prosa khususnya novel Senja &

Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia. Novel memiliki dua unsur pembangun

yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, peneliti fokus meneliti unsur intrinsik

dengan menganalisis tokoh dan penokohan. Setelah melakukan analisis, maka

ditemukanlah hasil akhir.

Page 50: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

38

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Puisi

Karya Sastra

Drama Prosa fiksi

Novel Senja &

Pagi Karya

Alffy Rev &

Linka Angelia

Unsur Intrinsik Unsur Ekstrinsik

Tokoh dan

Penokohan

Analisis

Hasil

Page 51: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Fokus dan Desain Penelitian

1. Fokus Penelitian

Berdasarkan judul penelitian tersebut, maka fokus penelitian ini adalah

tokoh dan penokohan yang digunakan dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev

& Linka Angelia.

2. Desain Penelitian

Untuk memudahkan memperoleh data dan kesimpulan secara objektif

tentang Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia, langkah yang ditempuh

penulis adalah mengadakan studi kepustakaan yang mengidentifikasi pemilihan

dan perumusan masalah, menyelidiki variabel-variabel yang relevan melalui telaah

kepustakaan.

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode

deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu mengidenifikasi, mengungkapkan

dan mendeskripsikan tokoh dan penokohan dari novel Senja & Pagi Karya Alffy

Rev & Linka Angelia.

Page 52: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

40

B. Definisi Istilah

Definisi istilah digunakan untuk menghindari perbedaan pengertian terhadap

istilah yang digunakan dalam penelitian ini, sehingga hal yang dimaksudkan dalam

penelitian ini menjadi jelas. Tujuan definisi istilah yaitu memberikan pemahaman

istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian agar penelitian ini menjadi jelas.

Sebagai upaya untuk penyamaan persepsi terhadap penelitian ini maka berikut

adalah batasan istilah:

1. Karya Sastra

Karya sastra adalah suatu karya dari hasil imajinasi baik lisan maupun

tulisan yang bersifat imajinatif dan menggunakan alam dan manusia sebagai

objeknya.

2. Prosa fiksi

Prosa adalah suatu karya sastra yang bentuknya tulisan bebas dan tidak

terikat dengan berbagai aturan dalam menulis seperti rima, diksi, irama, dan lain

sebagainya.

3. Novel

Novel merupakan suatu karya prosa yang bersifat cerita yang menceritakan

suatu kejadian luar biasa dan kehidupan orang-orang (tokoh cerita), dan kejadian

ini menimbulkan konflik suatu pertikaian yang mengalihkan urusan nasib

mereka.

4. Psikologi

Page 53: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

41

Psikologi adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam

suatu karya sastra

5. Tokoh

Tokoh adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau

drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang

dilakukan dalam tindakan.

6. Penokohan

Penokohan merupakan salah satu unsur cerita yang memegang peran

penting didalam sebuah novel, karena tanpa pelaku yang mengadakan tindakan,

cerita itu tidak mungkin ada.

7. Novel Senja dan Pagi

Novel Senja & Pagi merupakan novel karangan Alffy Rev & Linka

Angelia, yang mengisahkan tentang Alffy Rev atau kerap disapa Alffy dengan

Linka Angelia atau kerap disapa Linka. Pertemuan pertama antara Alffy dan

Linka terjadi secara tidak sengaja untuk coba bercengkerama dan bertukar pikir

sembari riset karakter personalitinya untuk karakter naskah gelaran Sea Games

2018. Senja & Pagi berkisah tentang hubungan sepasang kekasih. Mereka

dipertemukan oleh keramahan semesta serta membahas banyak mimpi, prinsip,

dan prospek yang terasa satu frekuensi. Alffy, adalah seorang musik produser,

sinematografi, dan sutradara yang berjiwa idealis dan nasionalisme. Baginya,

Page 54: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

42

musik adalah urusan kecil. Tapi menyampaikan pesan dari musik itu urusan

besar.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data penelitian adalah bahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini.

Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa dan kalimat yang berhubungan

dengan tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel Senja & Pagi karya

Alffy Rev & Linka Angelia.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Senja & Pagi karya Alffy

Rev & Linka Angelia, yang merupakan cetakan pertama yang diterbitkan pada

tahun 2019 oleh penerbit Loveable x Bhumi Anoma dengan tebal buku 199

halaman.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua,

yaitu (1) teknik baca dan (2) teknik catat.

a. Teknik Baca

Teknik membaca yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membaca teks

novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia.

Page 55: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

43

b. Teknik Catat

Teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan ketika menerapkan

metode simak yaitu mencatat data yang diperoleh dari informa dan kartu data

dalam hal ini mencatat unsur intrinsik mengenai tokoh dan penokohan dalam

novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis teks. Analisis teks

tersebut digunakan untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan yang terkandung

dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia. Teknik analisis teks

ini berfungsi untuk memberikan dan mengidentifikasi tokoh dan penokohan dalam

novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia yaitu berupa penggalan-

penggalan novel yang mengacu pada penokohan. Dalam mengumpulkan dan

menganalisis data, penulis melakukan beberapa tahapan. Tahapan -tahapan

tersebut sebagai berikut.

1) Membaca novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia secara

keseluruhan dengan saksama.

2) Mencari penggalan-penggalan novel yang mengandung tokoh dan penokohan

cerita.

3) Memberikan kode pada penggalan-penggalan novel yang mengandung tokoh

dan penokohan.

4) Menginterpretasikan penggalan-penggalan novel yang mengandung tokoh dan

penokohan.

Page 56: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

44

5) Menyimpulkan hasil analisis dan rancangan pembelajaran mengidentifikasi

tokoh dan penokohan dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka

Angelia.

Page 57: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Menurut Badic (Nurgiyantoro, 2013: 247) menjelaskan bahwa tokoh

adalah orang yang menjadi pelaku dalam cerita fiksi atau drama. Dari kutipan

tersebut dapat diketahui juga bahwa antara seorang tokoh dengan kualitas

pribadinya erat kaitannya dengan penerimaan pembaca. Dalam hal ini,

khususnya dari pandangan tepro resepsi, pembacalah yang sebenarnya yang

memberi arti dilakukan berdasarkan kata – kata dan tingkah laku lain.

Tokoh merupakan unsur sentral dalam sebuah karya sastra yang

berwujud individu rekaan yang mengalami atau melakukan peristiwa dalam

cerita fiksi. Berdasarkan peran tokoh dalam cerita, tokoh dibedakan dalam dua

peran yaitu, peran utama dan peran tambahan.

Analisis tokoh dan penokohan dalam novel Senja & Pagi Karya Alffy

Rev & Linka Angelia berdasarkan dengan perannya adalah sebagai berikut.

Tokoh utama adalah Alffy dan Linka, dan tokoh tambahan adalah Ayah Alffy,

Ibu, Anggun, Papa Linka, Mama Linka, Mas Ulun, Tazar, Kak Nita, Mas

Bagus, Mas Roma, Indah, Argo, Farhad, Paul shady, Kak Elisa, Mas Budi,

Mba Putri, Laras, Pak Ari, Pak William, Om dani. Peran tambahan dianalisis

Page 58: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

46

dalam penelitian ini hanyalah tokoh yang dianggap mempunyai peran penting

dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia..

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu

analisis tokoh dan penokohan dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev &

Linka Angelia. Maka penelitian ini akan di fokuskan pada upaya

mendeskripsikan tokoh dan penokohan . Berikut ini uraian data yang

berhubungan dengan tokoh dan penokohan.

1. Analisis Watak Tokoh dan Penokohan

Analisis watak tokoh erat kaitannya dengan teknik penokohan dan

pelukisan tokoh yang ditampilkan dalam sebuah novel. Secara garis besar,

teknik analitik dan teknik dramatik. Teknik analitik sering juga disebut

teknik ekspositoris atau teknik langsung, yaitu pelukisan tokoh cerita

dilakukan dengan memberi deskripsi, uraian, atau penjelasan secara

langsung. Teknik dramatik terdiri atas beberapa macam, yaitu teknik

cakapan, teknik tingkah laku, teknik fikiran dan perasaan, teknik arus

kesadaran, teknik reaksi tokoh, teknik pelukisan latar dan teknik pelukisan

fisik. Berikut analisis watak tokoh dan penokohan yang terdapat dalam

novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia.

Page 59: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

47

a. Tokoh utama

1) Alffy Rev

Tokoh Alffy berperan sangat penting dalam novel Senja &

Pagi. Auwalur Rizqi Al-firori atau biasa dipanggi Alffy Rev yang

merupakan tokoh utama dalam novel tersebut. Setiap bab dalam

novel ini membahas tentang Alffy yang menjadi sumber cerita.

Alffy menjadi pembuka sekaligus penutup cerita dalam novel

ini. Ia adalah seorang pemuda yang berusia 20 tahun, anak sulung

dari dua bersaudara. Keluarga Alffy, Ayah dan ibunya berpisah

dan alffy tinggal bersama ayahnya sedangkan ibunya tinggal

bersama Anggun. Alffy berhenti kuliah dan memilih untuk

membeli Launchpad. Ia memiliki karakter bertanggung jawab,

penyayang, beriman, baik hati dan tidak gampang menyerah.

a) Tanggung Jawab

Watak tanggung jawab Alffy dideskripsikan dalam

teknik tingkah laku yaitu tindakan bersifat secara tidak

langsung. Sikap serta tingkah laku tokoh, pembaca hanya

dapat mengetahui berdasarkan aktivitas yang dilakukan,

tindakan dan juga peristiwa. Teknik dramatik ini dilakukan

melalui penggambaran dari tingkah laku, penggambaran

penampilan dan penggambaran hubungan dengan tokoh lain.

Page 60: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

48

“Saya harus bertanggung jawab pada pilihan saya. SMK

tempat saya belajar dan segala stereotipnya tentang seniman

adalah hal yang banyak mengubah saya secara kepribadian.

Apa yang Ayah tanamkan, selama ini kepada saya berbuah

suatu pemahaman bahwa tanggung jawab itu hal penting dalam

berbuat, bermimpi, dan bercita-cita.” (Rev dan Angelia, 2019:

22)

“Aku rela habisin seluruh tabungan demi proyek ini, yang

penting aku mau kontribusi untuk Indonesia di momen Asian

Games ini.” (Rev dan Angelia, 2019: 45)

“Saya produksi proyek ini dengan teman-teman saya. Kalau

saya diundang tampil untuk closing ceremony, teman-teman

saya juga harus diundang.” “Mohon, pertimbangkan juga

kehadiran teman-teman saya.” Kata saya sungguh-sungguh,

berusaha menjadikan itu sebagai harga mati yang biar

membuat teman-teman saya ikut melangkah ke panggung

penutupan Asian Games ke-18.” (Rev dan Angelia, 2019: 70)

“Saya nggak mau pacaran. Saya ingin semuda mungkin

menikah. Tapi jujur, saya juga bukan sosok yang mapan.

Mapan yang begitu siap menikahi Linka. Tapi, saya adalah

orang yang punya niat baik, nggak cuma Linka, tapi atas segala

suatu keputusan yang saya ambil.” “Saya ingin menghindari

diri dari pacaran. Saya mau membangun dunia saya dengan

keluarga, dan memiliki lebih banyak waktu melakukan misi-

misi kemanusiaan kami.” (Rev dan Angelia, 2019: 136)

Sifat ceria Alffy juga disampaikan dengan teknik

cakapan yaitu percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh

dalam suatu cerita biasanya juga dimasukan untuk

menggambarkan sifat-sifat tokoh yang bersangkutan. Bentuk

percakapan dalam sebuah karya fiksi khususnya novel

umumnya cukup banyak, baik pendek maupun yang panjang.

Page 61: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

49

Tidak semua percakapan menunjukkan kedirian tokoh atau

paling tidak keberadaannya sebagai tokoh saja.

b) Penyayang

Alffy adalah seorang pemuda yang penyayang. Sikap

ini dapat dilihat ketika Alffy mengatakan isi hatinya kepada

Ayahnya dan mendoakan ayahnya di surga. Hal ini dapat dari

kutipan berikut.

“Assalamualaikum, Yah. Sapa saya sambal mengusap pelan

nama Ayah yang terukir rapi di permukaan pualam hitam.

Daun-daun kering yang jatuh di atas tempat isitirahat Ayah,

saya singkirkan. Sebelum menumpahkan apa yang bergejolak

di hati, saya melambungkan Surah Al-Fatihah khusus untuk

Ayah.” “Saya dateng Yah, Alhamdulillah saya sehat. Saya

ingin bertanya bagaimana keadaan Ayah, tapi saya tahu Ayah

pasti sudah sangat berbahagia disana” (Rev dan Angelia, 2019:

36)

“Saya menghembuskan napas panjang, merasa sudah cukup

berjalan mundur pada hari – hari ketika Ayah masih ada. Saya

lihat dalam-dalam nisan Ayah, seolah saya lihat sekarang

memasang wajah Ayah. “ Yah, Indonesia mau jadi tuan rumah

Asian Games. Saya pingin banget tampil disana. Semoga saya

bias ya, Yah. Saya lagi berusaha.” Saya terdiam sesaat,

membayangkan bagaimana senyum dan jawaban Ayah.” (Rev

dan Angelia, 2019: 39)

Watak penyayang Alffy dideskripsikan dengan teknik

pikiran dan perasaan, perbuatan, kata-kata, serta jalan pikiran

dan perasaan akan mencerminkan sifat-sifat para tokoh. Secara

fisik orang akan berlaku pura-pura tidak sesuai dengan jalan

Page 62: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

50

pikirannya, namu seorang tokoh tidak akan berlaku pura-pura

terhadap jalan pikiran dan hatinya.

c) Baik Hati

Baik hati Alffy adalah seorang pemuda yang baik hati

dalam hal apapun. Terutama kepada keluarga dan sahabatnya.

Hal ini dapat dilihat dari percakapannya kepada Ayahnya dan

sahabatnya Tazar. Sifat baik Alffy digambarkan dengan teknik

dramatik.

“Yah….,saya memulai dengan nada semeyakinkan mungkin.

Ayah tampak serius. Terlihat dari posisi punggungnya yang

sedikit kaku untuk bersandar di punggung kursi. “Kayaknya,

udah cukup saya kuliah. Uang semesteran saya, kan lumayan

mahal, kayaknya mending saya beliin Launchpad. Saya butuh

alat ini. Alat ini canggih banget pokoknya. Alat musik masa

depan.” (Rev dan Angelia, 2019: 6)

“ Yah…, Ayah berbalik. “Opo, Le? (Apa, Nak?) “Duite arep

aku tukuno gitar.” (Uangnya mau saya belikan gitar.) Saya

ingat, kerutan seperti perempatan jalan langsung muncul di

dahi Ayah. “Gitar? Gawe opo Le?” (Gitar? Bua tapa, Nak?)

“Buat saya mainin, Yah.” (Rev dan Angelia, 2019: 13)

“Saya bikin lagu itu buat Ayah, judulnya Greet Tomorrow.

Saya ingin mentransfer segala kebaikan ke Ayah dengan cara

mengispirasi orang lain.” Saya tersenyum sambil menyirami

makam Ayah dengan air mawar.” (Rev dan Angelia, 2019: 37)

“Banyak yang nanyain Fy, kenapa lu nggal biki cover lagu

Asian Games. Yah, pada nggak tahu aja kita gelisah nungguin

acc.” Saya meringis. “Pokoknya, tunggu aja,” kata saya

berusaha yakin. Kemudian beranjak masuk kamar dengan

iringan lirikan Tazar. Bukalah matamu, kuatkan hatimu,

berikan energi di dalam semangatmu.” (Rev dan Angelia,

2019: 42)

Page 63: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

51

Kebaikan Alffy digambarkan dengan teknik cakapan, yaitu

percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam suatu

cerita biasanya juga dimasukkan untuk menggambarkan sifat-

sifat tokoh yang bersangkutan. Bentuk percakapan dalam

sebuah karya sastra, fiksi, khususnya novel, umumnya cukup

banyak, baik pendek maupun panjang. Tidak semua

percakapan menunjukkan kedirian tokoh atau paling tidak

keberadaannya sebagai tokoh saja.

d) pemberani

Watak pemberani Alffy dideskripsikan dalam teknik

tingkah laku yaitu tindakan bersifat nonverbal, fisik: apa yang

dilakukan orang dalam wujud tindakan dan tingkah laku,

dengan banyak dapat dipandang sebagai menunjukkan reaksi

tanggapan, sikap yang mencerminkan sifat-sifat kesendirian.

“Saya tahu, papa Linka sebenarnya menginginkan sosok yang

sekirannya sudah lebih mapan, jelas, dana man masa depannya

untuk Linka. Semua sudah terjamin dengan asuransi dan gaji

yang tetap. Tapi justru, saya merasa harus membuka sisi yang

berseberangan dengan itu. “Saya lebih senang menanam

sesuatu yang positif. Saya yakin, dampaknya akan lebih besar.

Saya orang yang berani ambil risiko. Tapi sebelumnya, jelas

saya selalu memperhitungkan segala pilihan yang akan saya

ambil” (Rev dan Angelia, 2019: 136)

“Saat saya nekat menggarap secara independent cover lagu

untuk Asian Games 2018. Niat kami berkontribusi memberi

karya terbaik untuk Indonesia akhirya membawa kami ke

panggung penutupan Asian Games di Gelora Bung Karno”

(Rev dan Angelia, 2019: 145)

Page 64: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

52

Watak pemberani Alffy juga dideskripsikan dengan teknik

analitik yaitu pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan

memberikan uraian atau penjelasan secara langsung. Tokoh

cerita hadir dan dihadrikan oleh pengarang kehadapang

pembava secara tidak berbelit-belit, melainkan begitu saja dan

langsung disertai deskripsi kedirinya yang mungkin berupa

sikap, sifat, watak, tingkah laku atau bahkan juga ciri fisiknya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Alffy memiliki

watak yang penyanyang, baik hati, pantang menyerah,

pemberani, dan tanggung jawab. Meskipun Ayahnya

meninggal sebelum melihat kerja keras Alffy saat mengejar

mimpi dan mewujudkan keinginkan Ayahnya memberi karya

terbaik untuk Indonesia. Hal ini dapat dilihat kutipan-kutipan

di atas yang menggunakan teknik pelukisan tokoh.

e) Pantang Menyerah

Alffy adalah seorang pemuda yang pantang menyerah

dalam hal apapun. Hal ini dapat dilihat ketika Alffy

memperaktikkan bermain gitar kepada Ayahnya dan teman

kerjanya Kak Nita yang dalam perjalanan mendaki gunung.

“Saya sadar, saya masih dalam proses belajar dan akan terus

belajar. Saya juga belum melahirkan karya apa pun, tapi firasat

saya saat itu kencang mengatakan bahwa saya butuh sebuah

nama panggung”( Rev dan Angelia, 2019: 20)

Page 65: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

53

“Saya berkali-kali mengalami gagal produksi. Bahkan,

produksi yang sampai melibatkan 40 orang. Tapi, malah dari

situ saya bisa semakin jelas mendeskripsikan apa yang saya

inginkan; saya ingin jadi sutradara.”( Rev dan Angelia, 2019:

26)

“Apa kita nggak usah ke puncak, Kak?” Tanya saya spontan

saat Kak nita melintas di depan saya. Pertayaan itu langsung

membuat Kak Nita berhenti di depan saya, lalu memandang

saya aneh dari bail kacamatannya. “Hah? Apaan, Fy?

“Udaranya lagi dingin banget. Anak-anak kecapekan semua.”

“Yakin, kamu?” Tanya Kak Nita sambal meraptkan jaketnya.

Nggak. Saya nggak yakin untuk berhenti sekarang. Tapi saat

saya pikir lagi dan melihat realita, ide ini memang berat untuk

direalisasikan.” (Rev dan Angelia, 2019: 55)

Watak pantang menyerah Alffy dideskripsikan dengan

teknik analitik yaitu pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan

memberikan uraian atau penjelasan secara langsung. Tokoh

cerita hadir dan dihadirkan oleh pengarang kehadapan pembaca

secara tidak terbelit-belit, melainkan begitu saja dan langsung

disertai deskripsi kediriannya yang mungkin berupa sikap,

sifat, watak, tingkah laku, atau bahkan juga ciri fisiknya.

2) Linka

Linka adalah wanita akademis lahiran 1994 yang merupakan

anak pertama dari empat bersaudara. Linka cukup ramah dikenal di

media sosial Instagram sejak tahun 2015. Walaupun Linka cukup

aktif di Instagram namun, dia bukanlah seorang entertain ataupun

Page 66: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

54

blogger. Linka tetap fokus berkarier di dunia korporat, perusahaan

swasta, maupun BUMN.

Bidang akademis yang ditekuninya dari kecil menjadikannya

siswi unggul sejak masa Sekolah hingga bangku perkuliahan.

Prestasi yang diraih memacunya untuk menjadi wanita Indepeden

seutuhnya dan sangat menjunjung tinggi karier.

Linka sosok wanita petualang yang memiliki karakter baik

hati, penyabar, dan patuh. Ia mempunyai keinginan menjadi

seorang ilmuwan dan ingin nikah muda, tetapi keinginannya itu

dipatahkan oleh kedua orang tuanya, ia sangat patuh kepada kedua

orang tua terutama papanya, sehingga mimpi-mimpinya harus rela

ia kubur.

a) Baik Hati

Linka adalah seorang wanita akademis yang baik hati

dalam hal apapun. Terutama kepada keluarganya. Hal ini dapat

dilihat dari cakapannya kepada papanya dan Alffy. Teknik ini

mengambarkan sebagai teknik damatik. Ini dapat dilihat dari

kutipan sebagai berikut.

“Sebisa mungkin, saya menghindari hal-hal yang bisa

memancing penolakan Papa. Di Kepala saya, kayak ada alarm

tersendiri yang selalu mengingatkan saya; apa yang keluar dari

mulut orang tua itu sakti madraguna. Ridhanya Allah, ya

ridhanya orang tua. Jangan sampai ke depan nanti jalan susah

Page 67: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

55

gara-gara kesandung restu orang tua.” (Rev dan Angelia, 2019:

9)

“Hm….Linka, nanti bakalan ada teman-temanku yang nyusul

tapi sekarang mereka meeting, sih. Nggak apa-apa, ya?” “ Oke,

nggak apa-apa. Mereka ikut nonton juga?” “Iya, nanti mereka

iku nonton.” “Linka... kamu itu memang maunya kerja di

kantor, ya?” “Sebenernya itu lebih ke maunnya papa. Tapi ya

aku jalaninnya juga fine-fine aja.” (Rev dan Angelia, 2019:

120)

Kebaikan Linka digambarkan dengan teknik cakapan, yaitu

percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam suatu

cerita biasanya juga dimasukkan untuk menggambarkan sifat-

sifat tokoh yang bersangkutan. Bentuk percakapan dalam

sebuah karya sastra, fiksi, khususnya novel. Tidak semua

percakapan menunjukkan kedirian tokoh atau paling tidak

keberadaannya sebagai tokoh saja.

b) Penyabar

Linka adalah sosok wanita independent yang sabar dalam

menjalani kehidupan yang diatur oleh papanya. Meskipun

Linka berharap menjadi seorang ilmuwan, tetapi karena

papanya tidak menyetujui hal tersebut. ini dapat dilihat dari

kutipan sebagai berikut.

“Waktu kecil, aku pingin jadi ilmuwan sebenarnya. Aku ingin

buat dan modifikasi sesuatu. Tanaman, mungkin. Jadi intinya,

aku pingin eksplor segala macam hal berbau sains. Cuma pas

Papa denger, papa langsung bilang, ‘kamu mau jadi scientist?

Itu nggak kepakai di Indonesia.’ Padahal aku berharap

didukung. Papa selalu bilang ‘Udah kamu akuntasi aja. Papa

Page 68: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

56

punya banyak buku akuntasi. Lihat Papa, lihat om-om kamu,

kerja diperbangkan dan korporat. Nah, kamu scientist mau jadi

apa? Mau belajar dari mana? Nggak ada yang punya

pengalaman itu.’ Terus waktu mama nyahut, ‘Dokter pun

jangan ya, Kak. Nanti kamu kelamaan pendidikannya. Keburu

tua atau nanti bisa-bisa dapat jodoh orang pedalaman tempat

kamu praktik.” (Rev dan Angelia, 2019: 121)

Dari kutipan diatas menggambarkan bahwa Linka adalah

sosok wanita yang sangat penyabar dalam keluarganya. Ia

hanya bisa pasrah menerima keinginan papanya demi

membahagiakan papanya. Kutipan tersebut menggunakan

teknik analitik yang mendeskripsikan, uraian atau penjelasan

secara langsung. Teknik ini dapat dilakukan melalui

penggambaran dari pengarang itu sendiri dan melalui tokoh itu

sendiri.

c) Masa Bodoh

Masa Bodoh Linka adalah sosok wanita yang dikenal cuek

kepada orang disekililingnya. Karena sifat cueknya ini Alffy

penasaran dan ingin mengenalnya lebih jauh. Ini dapat dilihat

dari percakapan kutipan sebagai berikut.

“Gimana ini, Linka Cuek banget nggak ada chat. Kalau dia

chat, balesnya lama. Padahal nggak punya pacar.” Ini adalah

ungkapan hati saya yang kesekian pada Tazar.” “Aku chat dia

duluan apa gimana, nih? Nggak bisa aku nunggu-nunggu

kayak gini.” “Jangan, Fy. Linka bukan tipikal banyak omong

deh kayaknya. Apalagi lu, kan, bukan pacarnya. Tunggu aja

atau nanti-nanti aja chat-nya. Jangan buru-buru!” “Bodo, ah.

Aku chat duluan,” yang terpentin, menjelang saya tampil di

Page 69: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

57

panggung Asian Games, pikiran saya tenang sudah mengabari

Linka.” (Rev dan Angelia, 2019: 115)

Dari kutipan di atas menggambarkan bahwa Linka adalah

wanita yang masa bodoh tetapi memiliki sifat penyayang.

Percakapan tersebut berarti tidak mendeskripsikan secara

eksplisit mengenai sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh,

pembaca hanya mengetahuinya berdasarkan aktivitas yang

dilakukan, tindakan atau tingkah laku dan juga pristiwa.

Teknik ini melalui penggambaran dari tingkah laku,

penampilan dan hubungan dengan orang lain.

d) Patuh

Linka adalah wanita independent yang memiliki karakter

yang patuh terhadap orang tua dan sekelilingnya. Linka sangat

patuh terhadap papanya. Teknik ini mendeskripsikan secara

eksplisit sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pembaca

hanya dapat mengetahui berdasarkan aktifitas yang dilakukan,

tindakan atau tingkah laku dan juga peristiwa. Ini dapat dilihat

dalam kutipan sebagai berikut.

“Kenapa kamu bisa sepasrah itu? Kamu nggak coba buat

jelasin?” “Nggak bisa semudah itu. Papa yang udah paham

asam garam kehidupan, aku lebih baik nurut aja. Dengan nurut,

semuanya akan lebih mudah. Segalannya yang aku lakuin

bakal selalu diridhai.” (Rev dan Angelia, 2019: 122)

Page 70: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

58

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Linka adalah

sosok wanita yang patuh terhadap orang tua. Ia rela

mengorbankan cita-citakan demi mengikuti papanya yang

mengingikannya mengambil jurusan akuntasi. Hal ini dapat

dideskripsikan melalui teknik analitik untuk memberikan

penjelasan secara langsung melalui tokoh itu sendiri.

b. Tokoh Tambahan

1) Peran Ayah Alffy

Ayah Alffy merupakan tokoh tambahan yang hanya berperan

di awal cerita untuk menegaskan keutamaan tokoh Alffy. Ayah

Alffy meninggal sebelum Alffy menjadi orang yang sukses dengan

pekerjaannya. Sejak kecil Alffy sudah diberikan pendidikan agama

agar menjadi bekal kelak, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh

orang-orang disekitarnya. Ayah yang hangat dan selalu

membimbing pilihan dan langkah Alffy sambil mengajarkan,

bahwa tanggung jawab seharusnya menjadi sebuah prinsip hidup.

Ayah Alffy memiliki karakter yang bijaksana, tegas, dan

penasehat. Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan berikut.

a) Bijaksana

Sifat bijaksana Ayah Linka dideskripsikan dengan

teknik tingkah laku seperti kutipan berikut.

Page 71: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

59

“Dari kecil, kamu udah Ayah sekolahkan di madrasah, Ayah

kasih kamu pendidikan agama. Ayah yakin, itu bisa jadi bekal

iman kamu, biar kamu nggak akan gampang terpengaruh.”

(Rev dan Angelia, 2019: 21)

Sifat bijaksana dideskripsikan dalam teknik tingkah

laku yaitu tindakan yang bersifat nonverbal, fisik: apa yang

dilakukan orang dalam wujud tindakan dan tingkah laku,

dengan banyak dipandang sebagai menunjukkan reaksi

tanggapan, sikap yang mencerminkan sifat-sifat

kesendiriannya. Namun dalam sebuah karya fiksi, kadang -

kadang ada tampak tindakan dan tingkah laku tokoh yang

bersifat netral, kurang menggambarkan sifat kesendiriannya.

Sifat bijaksana Ayah Alffy juga dideskripsikan dengan

teknik cakapan atau teknik analitik.

“Kayaknya, udah cukup saya kuliah. Uang semesteran

saya,kan lumayan mahal, kayaknya mending saya bellin

launcpad.” “Kamu bosan kuliah memangnya?” “Ngaak, Yah.

Saya seneng-seneng aja kuliah. Tapi, ilmu yang saya cari dulu

udah saya dapet sekarang.” “Ya bebas deh. Kamu udah punya

rencana, tinggal jalanin bener-bener.” (Rev dan Angelia,

2019: 30).

Sifat bijaksana Ayah Alffy dideskripsikan dengan

teknik cakapan, yaitu percakapan yang dilakukan oleh tokoh-

tokoh dalam suatu cerita biasanya juga dimasukkan untuk

menggambarkan sifat-sifat tokoh yang bersangkutan. Tidak

Page 72: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

60

semua percakapan menunjukkan kepribadian tokoh atau

paling keberadaannya sebagai tokoh saja.

b) Tegas

Sifat tegas Ayah Alffy dideskripsikan dengan teknik

cakapan atau teknik analitik yang memberikan uraian dan

penjelasan secara langsung. Hal ini dapat dilihat pada kutipan

tersebut.

“Kalau kamu serius dengan bakatmu, jalaninnya harus seratus

persen, jangan setengah – setengah.” (Rev dan Angelia, 2019:

19)

“Ayah bakal belikan kamu gitar baru kalau kamu bisa mainin

lagu Indonesia Raya sama Ibu Kita Kartini.” (Rev dan

Angelia, 2019: 15)

“Terutama Ayah, yang hangat dan selalu membimbing pilihan

langkah saya sambil mengajarkan, bahwa tanggung jawab

seharusnya menjadi sebuah prinsip hidup.” (Rev dan Angelia,

2019: 16)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh Ayah

Alffy adalah seorang ayah yang tegas dan berjiwa besar ketika

ayahnya meminta Alffy untuk tetap bekerja tanpa melupakan

pendidikannya.

Page 73: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

61

c) Penasehat

Ayah Alffy adalah sosok yang sangat perhatian kepada

anaknya terutama Alffy. Hal ini dapat dilihat pada kutipan

berikut.

“Dari kecil, kamu udah Ayah sekolahkan di madrasah, Ayah

kasih kamu pendidikan agama. Ayah yakin, itu bisa jadi bekal

iman kamu, biar kamu nggak akan gampang terpengaruh.”

Ayah menepuk pundak saya kuat. “Kamu boleh berubah, Le,

tapi berubah jadi lebih baik.” (Rev dan Angelia, 2019: 21)

“Shalat sama ngajinya jangan ketinggalan ya, Le. Surah Al-

Waqiah sering-sering dibaca. Apa yang kamu dapat kemarin,

hari ini, dan nanti, semuanya itu bukan punya kamu, tapi punya

Allah.” (Rev dan Angelia, 2019: 32)

“Bikin musik yang bagus, yang nggak Cuma kamu doang yang

bisa nikmatin, tapi orang lain juga. Dinikmatinya setiap sat,

nggak sesaat-sesaat aja. Yang bisa bawa pesan baik juga, Le.”

(Rev dan Angelia, 2019: 37)

Sifat penasehat Ayah Alffy disampaikan dengan teknik

cakapan, yaitu percakapan-percakapan yang dilahirkan oleh

tokoh memungkinkan sekali menggambarkan sifat-sifat tokoh

meskipun tidak secara terang-terangan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Ayah

Alffy memiliki sifat bijaksana, tegas dan penasehat. Namun,

semenjak Ayahnya pergi, Alffy merasa kepergian ayahnya

bukan hanya membuat Alffy kehilangan sosoknya, tapi juga

semua harapan dan tujuan hidupnya. Semasa hidupnya, ayah

adalah sosok yang sangat perhatian kepada anak-anaknya, dan

Page 74: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

62

juga tegas dalam mengambil keputusan, bahkan ayah juga

seorang yang bijaksana ketika ia sedang menesahati Alffy. Hal

ini dapat dilihat ketika ayahnya selalu menesahati Alffy

tentang shalatnya dan memintanya untuk memperbanyak

berzikir dan membaca surah Al-Waqiah

2) Peran Ibu Alffy

Ibu Alffy adalah tokoh tambahan yang hanya muncul ditengah

dan akhir cerita sebagai pelengkap cerita yang selalu mendampingi

Alffy meskipun tidak tinggal bersama. Ibu adalah sosok wanita

hebat dan terhormat dengan segala keanggunan dan kekuatan yang

harus Alffy hargai. Sosok ibu yang lebih terbuka dan penuh

kesabaran, menghadapi Alffy. Ibu Alffy dikenal sebagai orang

yang baik hati dan penyabar. Ibu Alffy adalah sosok ibu yang lebih

terbuka kepada anak-anaknya, tapi karena ibu dan ayahnya

berpisah, Alffy jarang ketemu ibunya. Karena ibunya tinggal

bersama Anggun dan Alffy tinggal bersama Ayahnya.

a) Baik hati

Sifat baik hati ibu dideskripsikan dengan teknik tingkah

laku, artinya pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit

sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh. Pembaca hanya dapat

mengetahui berdasarkan aktivitas yang dilakukan, tindakan

Page 75: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

63

atau tingkah laku, dan juga pristiwa. Hal ini dapat dilihat pada

kutipan berikut.

“Tapi ada sewaktu-waktu saya merasa kangen dengan Ibu. Biar

bagaimanapun, dari kecil saya lebih dekat dengan Ibu. Sosok

ibu lebih terbuka dan penuh kesabaran.” (Rev dan Angelia,

2019: 20)

Teknik reaksi tokoh lain dimaksud sebagai reaksi yang

diberikan oleh tokoh lain terhadap tokoh utama atau tokoh

yang dipelajari kepribadiannya yang berupa pendapat, sikap,

komentar dan lain-lain. Ibu Alffy adalah satu-satunya keluarga

Alffy setelah Ayahnya meninggal. Sifat baik Ibu Alffy tampak

jelas diuraikan dari penggalan kutipan diatas yang

dideskripsikan dengan teknik reaksi tokoh lain.

b) Perhatian

Ibu Alffy adalah sosok yang sangat perhatian terhadap

anak-anaknya, terlebih kepada anak bungsunya Anggun dan

anak sulungnya Alffy. Ibu dan Anggun lebih dekat dari pada

Alffy, meskipun Alffy sebenarnya sering merindukan ibunya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Saya memeluk Ibu erat, menghirup wanginya dalam-dalam.

Terkenang akan semua elusan lembut dan nasihat Ibu, saat-sat

saya masih sering tidur dengan Ibu, dan ketika saya masih

merasa bebas mengungkapkan apa pun keinginan.” (Rev dan

Angelia, 2019: 176)

“Saya kembali di mobil, mengeluarkan semua bahan belanjaan

dan membawanya ke dapur. Ibu dan Linka nggak lepas dari

Page 76: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

64

obrolan ringan yang membuat raut diwajah mereka tampak

sangat ceria. Merek langsung larut dalam urusan dapur. Sejak

awal, saya sudah yakin, antara Ibu dan Linka memang sudah

satu frekuensi.” (Rev dan Angelia, 2019: 139)

Kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Ibu Alffy adalah

sosok yang baik hati dan perhatian, karena selalu mendukung

Alffy dalam mengambil keputusan baik itu dalam hal

pendidikan maupun pekerjaan. Namun dalam sebuah karya

sastra, kadang-kadang ada tampak tindakan dan tingkah laku

tokoh yang bersifat netral, kurang menggambarkan sifat

kepribadiannya.

6) Peran Papa Linka

Tokoh Papa dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev

& Linka Angelia adalah papa Linka sendiri yang menjadi

tokoh tambahan dalam cerita ini, Papa Linka dikenal sebagai

orang yang sangat tegas dan berpendidikan. Selain berperan

sebagai Papa, ia juga dapat berperan sebagai parnert Linka.

Setiap hari papa selalu meningatkan Linka agar menjadi

seorang anak yang berhasil didunia pendidikan maupun

dipekerjaannya.

a) Tegas

Papa Linka adalah sosok papa yang memiliki karakter

sangat tegas terhadap anak-anaknya terutama Linka. Teknik ini

Page 77: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

65

mendeskripsikan secara tingkah laku dan tindakan dalam

peristiwa. Ini dapat dilihat pada kutipan sebagai berikut.

“Papa itu orang yang akademis banget. Papa orang yang

sangat-sangat tegas. Tapi, tenang, papa nggak galak apalagi

emosian, kok, hehe. Papa seru dan suka ngelawak. Aku yakin,

Papa juga bisa lihat kalau kamu anak baik-baik. Sebelum kamu

ketemu Papa, malamnya aku akan presentasi terlebih dahulu,

ya, siapa kamu, dari mana kita kenal, dan apa tujua kamu

datang ke rumah, Bismillah, niat baik kita dilancarkan.” (Rev

dan Angelia, 2019: 130)

“Nggak usah sentuh dunia entertain. Nggak usah tahu atau

kenal cowok yang main di musik. Sumpah, itu kata-kata wajib

Papa. Kalau jabatan kerja kamu tinggi, otomatis yang deketin

kamu juga bukan kelas-kelas bawah.” (Rev dan Angelia, 2019:

8)

“Nggak perlu bergaul sama laki-laki dari dunia entertain,

apalagi musik. Laki-laki yang main di music itu nggak benar.

Kehidupan mereka tuh kamu nggak tahu aslinya gimana. Kalau

sampai ada laki-laki pemusik ngaku ke kamu rajin shalat, itu

pasti bohong.” (Rev dan Angelia, 2019: 9)

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Papa Linka

adalah papa yang tegas dalam pekerjaan. Kutipan tersebut

termasuk teknik reaksi, tokoh lain yang dimaksud sebagai

reaksi yang diberikan oleh tokoh lain terhadap tokoh utama

atau tokoh yang dipelajari kepribadiannya yang berupa

pendapat, sikap, komentar dan lain-lain. Sifat tegas dalam

kutipan diatas yang dideskripsikan dengan teknik reaksi ketika

Papa Linka tetap mempertahankan keputusannya yang

meminta Linka untuk lebih memilih bekerja di kantor dan

Page 78: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

66

melanjutkan pekerjaannya dibandingkan meneruskan

pendidikannya.

b) Tanggung jawab

Papa Linka adalah seorang papa yang sangat

bertanggung jawab kepada anak-anaknya terutama anak

sulungnya yaitu Linka. Papa Linka meminta Linka untuk fokus

terhadap pekerjaannya karena Linka merupakan tulang

punggung keluarga. Ini dapat dilihat pada kutipan sebagai

berikut.

“Assalamualaikum.” “Wassalamualaikum.” “Kamu baru

bangun tidur, ya?” “Iya,. Tadi lagi buka YouTube, tahu-tahu

ketiduran.” “ Kamu kenapa tiba-tiba telepon?” “Papa,Fy…..”

“Papa kenapa, Linka?” “ Papa ngasih kita jalan, Fy.” (Rev dan

Angelia, 2019: 140)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Papa Linka

memiliki watak yang tanggung jawab dalam hubungan

percintaan Linka. Hal ini dapat dilihat pada kutipan di atas

yang menggunakan teknik pelukisan tokoh, ketika papa linka

lebih menyutujui hubungan Linka untuk kejenjang yang lebih

serius yaitu pernikahan.

7) Peran Ibu Linka

Ibu Linka adalah tokoh tambahan yang hanya muncul di

tengah dan akhir cerita. Ibu linka juga sosok wanita yang

Page 79: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

67

sangat baik hati dan selalu mendukung Linka dengan

pilihannya. Mama linka adalah Ibu yang selalu mendukung dan

tidak pernah menuntut pekerjaan Linka. Mama Linka memiliki

tiga putri dan Linka satu-satunya yang memiliki pekerjaan di

kantor.

a) Baik hati

Ibu Linka adalah sosok Ibu yang sangat baik kepada

anak- anaknya. Hal tersebut dapat dilihat ketika Linka meminta

Alffy untuk datang kerumah dan menemui mamanya untuk

meminta restu. Kutipan tersebut menggunakan teknik dramatik

yang mendeskripsikan tingkah laku dan tindakan. Sehingga

pembaca hanya dapat mengetahuinya berdasarkan aktivitas

yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Terus Papa minum lagi kopinya, abis itu langsung

nanya, ‘Dia berapa beradek? Kamu kenal berapa lama.? Kamu

udaah ketemu langsung?’‘Udah, Pa’., Pas aku bilang. ‘Ya

udah, kapan mau ketemu.? ‘Besok pagi,Pa. Pas aku bilang

begitu. Mama tiba-tiba masuk kamar sambil bawa kue bolu

kesukaan Papa. Terus, Mama langsung nyahut, ‘Itu loh, Pa.’

Yang Mama ceritain kemarin anaknya, yang perform di

Closing Asian Games.” (Rev dan Angelia, 2019: 133)

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Mama linka

adalah sosok mama yang baik dan tidak pernah memaksakan

keinginan anaknya. Teknik ini dilakukan melalui

Page 80: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

68

penggambaran dari tingkah laku dan penggambaran hubungan

dengan orang lain.

8) Peran Tazar

Tazar adalah tokoh tambahan yang muncul di awal sampai

akhir cerita. Tazar adalah teman sekaligus sahabat yang baik Alffy

semenjak SMA, Tazar juga memiliki karakter pekerja keras,

pemberani dan bertanggung jawab. Ia selalu membantu Allfy

mengumpulkan REV Team untuk membuat cover lagu di atas

gunung. Tazar adalah salah satu sahabat Alffy yang selalu suport

tentang perkerjaan Alffy. Hal ini dapat dilihat pada kutipan

berikut.

a) Pekerja keras

Sifat pekerja keras Tazar dideskripsikan dengan teknik analitik,

yaitu pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberi deskripsi,

uraian, atau penjelasan secara langsung.

“Buat sampe ke puncak gunung, yang utama kita butuh

mental. Kita ini modal nekat. Udah tahu kita nggak bisa keluar

biaya yang besar banget, ya udah. Kita besarin mental aja.” (Rev

dan Angelia, 2019: 44)

Penggalan kutipan cerita di atas tampak jelas bahwa Tazar

seseorang yang pekerja keras. Teknik pelukisan tokoh yang

sederhana secara langsung dideskripsikan.

b) Pemberani

Page 81: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

69

Watak pemberani Tazar dideskripsikan dalam teknik tingkah

laku yaitu tindakan bersifat nonverbal atau teknik analitik, fisik:

apa yang dilakukan orang dalam wujud tindakan dan tingkah laku,

dengan banyak dapat dipandang sebagai menunjukkan reaksi

tanggapan, sikap yang mencerminkan sifat-sifat kepribadiannya.

Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

“Aku rela habisin seluruh tabungan demi proyek ini. Yang penting,

aku mau kontribusi untuk di Indonesia di momen Asian Games

ini.” “ Ya udah, ayo. Kita siapin semuanya. Modal nekat sama

yakin aja nih, ya.” (Rev dan Angelia, 2019: 45)

Watak pemberani Tazar juga dideskripsikan dengan teknik

analitik yaitu pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberikan

uraian atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan

dihadirkan oleh pengarang kehadapan pembaca secara tidak

berbelit-belit, melainkan begitu saja dan langsung disertai

deskripsi kepribadian yang mungkin berupa sikap, sifat, watak,

tingkah laku atau bahkan juga ciri fisiknya.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa tazar memiliki

karakter yang pekerja keras dan pemberani yang dibuktikan ketika

Tazar membantu Alffy membuat cover video Asian Games 2018

di atas gunung yang hanya memiliki model nekat.

9) Peran Anggun

Page 82: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

70

Anggun adalah tokoh tambahan yang hanya muncul awal dan

tengah sebagai pelengkap cerita. Anggun adik alffy yang tinggal

bersama ibunya yang memiliki karakter sabar dan pemalu.

10) Peran Mas Ulun

Mas Ulun adalah tokoh tambahan yang hanya muncul di awal

dan di pertengahan cerita ini. Mas Ulun adalah orang yang sangat

berjasa bagi Alffy, Karena Mas Ulunlah yang mengajarkan Alffy

mengenai tentang filosofi dan mengajarkan main gitar.

11) Peran Kak Nita

Kak Nita adalah tokoh tambahan yang hanya muncul di tengah

cerita sebagai pelengkap cerita dan pendukung tokoh. Bukan hanya

sekedar team Alffy, Kak Nita juga teman Alffy yang baik hati dan

sangat antusias membantu mempersiapkan semua perlengkapan

alat yang ingin dibawa ke gunung penanggungan bersama Rev

Team yang akan ditampilkan di atas gunung.

12) Peran Mas Bagus

Mas Bagus adalah tokoh tambahan yang hanya muncul di

tengah cerita sebagai pelengkap cerita. Mas Bagus adalah anggota

Rev Team yang ingin eskekusi proyek Asian Games. Mas Bagus

yang memiliki jiwa modal nekat dan sangat antusias ingin

produksi sendiri lagu- lagu official melalui karya Alffy.

Page 83: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

71

13) Peran Mas Roma

Mas Roma adalah tokoh tambahan yang hanya muncul di

tengah cerita sebagai pelengkap cerita. Mas Roma adalah senior

Alffy saat SMA, ia sering diskusi soal musik bersama Alffy.

Sampai lulus SMA hingga selesai kuliah, Alffy dan Mas Roma

tidak pernah putus hubungan dan komunikasi. Alffy selalu

meminta bantuannya untuk dicarikan pemain musik di produksi

covernya diatas gunung.

14) Peran Indah

Indah adalah tokoh tambahan yang hanya muncul di tengah

cerita sebagai pelengkap cerita. Peran Indah dalam cerita ini yaitu

menari sinden, indah sangat membantu Alffy dalam sebuah

produksi cover ini, karena menampilkan nuansa budaya daerah.

15) Peran Argo

Argo adalah tokoh tambahan yang hanya muncul ditengah

sebagai pelengkap cerita. Peran Argo dalam cerita ini yaitu

memainkan sape’. Sape adalah sebuah alat music tradisional dari

beberapa orang yang berasal dari Kalimantan Tengah.

Page 84: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

72

16) Peran Farhad

Farhad adalah tokoh tambahan yang hanya muncul ditengah

cerita. Peran Farhad dalam cerita ini yaitu vokalis yang dipercaya

kepala Alffy main vocal dalam proyek yang dibuat.

17) Peran Paul Shady

Paul Shady adalah tokoh tambahan yang hanya muncul

ditengah cerita. Peran Paul Shady dalam cerita ini yaitu orang yang

akan mengisi bagian rap dalam proyek tersebut, Rap adalah teknik

vocal yang berkata-kata dengan cepat.

18) Peran Kak Elisa

Kak Elisa adalah tokoh tambahan yang hanya muncul ditengah

sebagai pelengkap cerita. Peran Kak Elisa dalam cerita ini yaitu

perwakilan anggota INASGOC. Kak elisa yang mengajak Alffy

bertemu untuk membicarakan perihal undangan tampil di penutup

Asian Games ke-18.

19) Peran Mas Budi

Mas Budi adalah tokoh tambahan yang hanya muncul di

tengah sebagai salah satu orang label yang ingin berpartisipasi

bersama Alffy dalam proyek tersebut.

20) Peran Mba Putri

Mba Putri adalah tokoh tambahan yang hanya muncul ditengah

sebagai salah satu teman kerja Mas Budi dalam membuat lagu-

Page 85: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

73

lagu nasional bisa masuk playlist untuk anak muda dan

memperlihatkan ragam alam Indonesia.

21) Peran Laras

Laras adalah tokoh tambahan yang hanya muncul ditengah

sebagai pelengkap cerita. Ia berperan sebagai salah satu pencarian

talent proyek lagu cinta sakral Alffy.

22) Peran Pak Ari

Pak Ari adalah tokoh tambahan yang hanya muncul di akhir

cerita yang berperan sebagai direktur utama maskapai yang

mengajak Alffy bekerja sama dalam produksi lagu.

23) Peran Pak William Chou

Pak William adalah tokoh tambahan yang muncul di akhir

cerita berperan selaku owner dari label tempat Alffy bernaung

untuk kerja sama selanjutnya membuat produksi lagu.

B. Pembahasan

Penelitian ini difokuskan pada analisis tokoh dan penokohan dalam

novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia. Berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan oleh peneliti, maka menghasilkan analisis data yang

menunjukkan watak dan karakter yang berbeda. Selain itu, pemeran dan

analisis penokohan erat kaitannya dengan teknik pelukisan tokoh yang

Page 86: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

74

ditampilkan dalam sebuah novel, begitu juga dengan novel Senja & Pagi

karya Alffy Rev & Linka Angelia yang telah dianalisis.

Novel ini menjadikan Alffy seorang anak yang pekerja keras sebagai

tokoh utamanya dan berjuang mejalani hidup tanpa Ayah dan Ibunya. Selain

itu, beberapa tokoh penting baik tokoh dengan peran tokoh utama maupun

tokoh tambahan yang mendampingi yang tergambar denga jelas seperti Ayah

Alffy, Ibu Alffy, Papa Linka, Tazar, dan lain-lain. Watak dan karakter yang

melekat pada tokoh cenderung tetap dari awal penceritaan sampai akhir cerita,

kecuali Alffy yang watak dan karakternya sempat berubah. Penokohan-

penokohan pada tokoh keseluruhan menggambarkan watak pekerja keras. Hal

ini tergambar dari watak Alffy, Tazar, Kak Nita, Mas Bagus, Mas roma,

farhad, paul shady dan lain-lain. Watak tokoh dideskripsikan dengan sangat

komplit, rapi, detail dan intens. Dari mulai dialog internal, batin hingga

peristiwa dan konflik tokoh.

Setelah melakukan penelitian terhadap novel Senja & Pagi karya Alffy

Rev & Linka Angelia. Dapat diketahui bahwa novel Senja & Pagi karya Alffy

Rev & Linka Angelia. Merupakan karya sastra yang sarat dengan arti

perjuangan kehidupan manusia. Novel ini menggambarkan keikhlasan, arti

rasa syukur, kasih sayang, semangat dan perjuangan hidup seorang pemuda

yang masih tergolong muda dan berjuang menjalani hidup selanjutnya tanpa

Ayahnya. Watak-watak tokoh juga tergambar dengan berbagai teknik

pelukisan watak tokoh, yaitu analitik dan dramatik. Pelukisan watak tokoh

Page 87: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

75

secara dramatik mencakup beberapa bagian yaitu tekni cakapan, teknik

tingkah laku, teknik fikiran dan perasaan, teknik kesadaran, teknik reaksi

tokoh, teknik pelukian latar dan teknik pelukisan fisik.

Page 88: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

76

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka setelah

melakukan penelitian telah diketahui bahwa peran tokoh dalam novel Senja &

Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia terdiri dari peran tokoh utama dan

tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya

dalam novel yang bersangkutan, ia merupakan tokoh yang paling banyak

diceritakan baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenal kejadian.

Sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau

kali dalam cerita. Tokoh utama dalam novel ini adalah Alffy. Disebut tokoh

utama karena memiliki peran yang sangat penting dalam cerita tersebut. selain

itu tokoh tersebut adalah sosok yang melatarbelakang cerita tersebut dari awal

sampai akhir cerita. Tokoh tambahan dalam novel Senja & Pagi karya Alffy

Rev & Linka Angelia dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu tokoh

tambahan yang berperan penting dan tokoh tambahan yang berperan kurang

penting. Tokoh tambahan yang berperan penting adalah Ayah Alffy, Ibu, Papa

Linka, Mama Linka, Tazar. Mereka menjadi tokoh penting karena merupakan

orang terdekat dengan tokoh utama. Tokoh tambahan yang kurang penting

adalah Kak Nita, Mas Bagus, Mas Roma, Indah, Argo, Farhad, Paul Shady,

Page 89: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

77

Kak Elisa, Mas Budi, Mba Putri, Mas Ulun, Laras, Pak Ari, Pak William dan

Om Dani.

Watak tokoh Alffy adalah penyayang, baik hati, pantang menyerah,

tanggung jawab dan pemberani. Watak Linka adalah baik hati, sabar, cuek,

dan patuh. Watak Ayah Alffy adalah bijaksana, tegas, penasehat. Watak

Mama Linka adalah baik hati dan perhatian. Watak Papa Linka adalah tegas

dan tanggung jawab. Watak Tazar adalah pekerja keras dan pemberani.

Penokohan dalam novel Senja & Pagi karya Alffy Rev dan Linka Angelia

digambarkan dengan teknik analitik dan teknik dramatik. Teknik analitik

pelukisan tokoh cerita dilakukan dengan memberi deskripsi, uraian, atau

penjelasan secara langsung. Teknik dramatik merupakan penggambaran tokoh

cerita yang dilakukan secara tidak langsung.

Berdasarkan simpulan di atas terlihat karya sastra merupakan bagian

dari kehidupan nyata manusia. Watak para tokoh dan jalannya cerita

merupakan gambaran nyata kehidupan manusia yang terjadi. Sastra pada

dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata-mata sebuah

imitasi. Karya sastra sebagai bentuk dan hasil sebuah pekerjaan kreatif, pada

hakikatnya ialah suatu media yang mendayagunakan bahasa untuk

mengungkapkan tentang kehidupan manusia. Oleh sebab itu, sebuah karya

sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan yang melengkapi

kehidupan manusia. Kemunculan sastra lahir dilatar belakangi adanya

dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi dirinya.

Page 90: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

78

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti

menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1) Diharapkan kepada Mahasiswa, khususnya Mahasiswa Bahasa Indonesia

agar kembali meneliti tokoh dan penokohan dalam sebuah karya sastra

terutama novel.

2) Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa

yang ingin menganalisis kembali novel Senja & Pagi Karya Alffy Ref &

Linka Angelia.

3) Diharapkan kepada mahasiswa analisis struktur novel hendaknya terus

dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi karena akan mampu memperluas

wawasan pengalaman melalui sastra dan peningkatan apresisasi.

Page 91: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin.(2013). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung. Sinar Baru

Algensindo Offset.

Aziez, Furqonul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi : Sebuah Pengantar.

Bogor : Ghalia Indonesia.

Badrun, Ahmad. 1983 Pengantar Ilmu Sastra. Jember.

Harjana.(2015).Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Perempuan Jogya Karya

Achmad.Skripsi.

Hikma, Nur. 2015. Aspek Psikologi Tokoh Utama Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya

Pabichara. Jurnal Humanika.

Johar, Karan. 2017. Analisis Tokoh Dan Penokohan Dalam Film My Name Is Khan

Karya Karan Johar. Jakarta Selatan: Universitas Indraprasta PGRI. Jurnal.

Karmini,N.N. (2011).Teori Pengkajian Prosa Fiksi dan Drama.Bali.Pustaka Larasan.

Kutha Ratna, Nyoman. 2009. Teori, Metode dan Teknik “Penelitian Sastra”.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lickona.T.(2013). Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Jakarta.Bumi Aksara.

Mahareni, Wahyu. 2004. “Analisis Karakteristik Kepribadian Tokoh Utama Novel

Belantik Karya Ahmad Tohari”. Skripsi. Surakarta: UMS.

Melati, Tiyas Sukma, dkk. 2019. Analisis Konflik Tokoh Dalam Novel Karya Tere

Liye Berdasarkan Pendekatan Psikologi Sastra. IKIP Siliwangi. Jurnal.

Moleong, L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.Munif.Skripsi. Yogyakarta.

Nurgiantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Nurgiantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Presss.

Page 92: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

Nurgiyantoro, B. (2013).Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Nurhayati. 2012. Pengantar Ringkas Teori Sastra. Yogyakarta : Media Perkasa

Pradopo, Rachmat Djoko. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kririk, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rev, Alffy. 2019. Senja & Pagi. Jakarta Selatan : Loveable x Bhumi Anoma.

Rahayu, Sri Heniyati. 2015. Analisis penokohan Dalam Novel Esendor Karya Andrea

Hitara. Klaten: Universitas Widya Dharma Klaten.

Sadikin,M.(2011).Kumpulan Sastra Indonesia.Jakarta Selatan.Gudang Ilmu.

Sangidu. (2004). Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Teknik, dan Kiat.

Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat. Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Gadjah Mada Bulaksumur.

Santosa, W.H. dan Wahyuningtyas, S. 2010. Pengantar Apresiasi Prosa. Surakarta:

Yuma Pustaka.

Sayuti, Suminto. A. 2000. Berkenalan dengan Proksa Fiksi.Yogyakarta : Gama

Media.

Sembodo,E. 2010. Contekan Pintar Sastra Indonesia. Jakarta Selatan. Hikmah PT

Mizan Publika.

Subroto. 1992. Penelitian Kwalitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wahyuningtyas, Sri dan Wijaya Heru Santosa. 2011. Sastra : teori dan

Implementasi. Surakarta : Yuma Pustaka.

Welek, Rene dan nerren Austin. 1990. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Wellek, Rene dan Warren Austin. 1993. Teori Kesusastraan. (Terjemahan Melani

Budianto). Jakarta: PT. Gramedia.

Wellek, Rene, dan Austin Warren.1995. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Wicaksono, A. 2014.Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta.Garudhawaca.

Page 93: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

Yaumi,M.2014. Pendidikan Karakter Landasan, Pilar dan Implementasi. Jakarta.

Karisma Putra Utama.

Yudiono, KS. 1990. Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

Page 94: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 95: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

Lampiran l

Gambar novel Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia

Page 96: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

Lampiran ll

Biografi Alffy Rev

Awwalur Rizqi Al-firori (lahir di Trawas,Mojokerto, Jawa Timur, 18

Juni 1995; umur 25 tahun), yang dikenal sebagai Alffy Rev adalah

seorang YouTuber, Komposer, Produser Musik, sinematografer asal Indonesia.

Kepiawaaian sebagai komposer lagu muda menggunakan media Launchpad Pro.

Lewat karya-karya musiknya yang sangat berkualitas ia selalu menjunjung tinggi

nilai nasionalisme dan budaya daerah

Alffy kehilangan ayah bernama Saidul Bukhori pada 13 Agustus 2016. Alffy

Rev menikah pada usia yang terbilang muda yaitu 24 tahun.Ia melangsungkan

pernikahan dengan Linka Angelia pada 5 Januari 2019. Setelah menjalani hubungan

tanpa proses pacaran dan hanya dua kali pertemuan, keduanya mantap menikah.

Alffy Rev resmi menikah. Pasca ijab kabul di Masjid Agung At-Tin, Jakarta

Timur, keesokan harinya Alffy dan sang istri, Linka Angelia, menggelar resepsi

pernikahan bak konser musik yang digelar di Galaxy Convention Hall, Bekasi, Jawa

Barat.Kabarnya, resepsi pernikahan Alffy adan Linka adalah pesta pertama yang

menggunakan konsep video mapping projection.Pada kesempatan tersebut, Alffy

sekaligus merilis single terbarunya berjudul Senja dan Pagi. Tak sendirian, Alffy juga

ditemani sang istri, Linka Angelia saat menyanyikan single tersebut.

Page 97: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

Alffy Rev dan Linka Angelia punya banyak rencanaa besar yang harus

diwujudkan. Salah satunya yang paling keduanya pikirkan adalah tentang

mewujudkan mimpi menjadi orang berpengaruh tidak hanya di Indonesia tetapi juga

di dunia. Ia menempuh pendidikan formal di jurusan seni musik SMKN 9 Surabaya,

Ia sempat melanjutkan pendidikannya di sekolah tinggi multimedia, tetapi tak

selesai.Karena saat semester tiga, ia harus memilih antara bayar kuliah atau beli

launchpad. Ia akhirnya membeli Launchpad tapi bisa mengubah kehidupannya.Dia

merasa yakin bisa hidup sebagai pemusik setelah mengenal alat tersebut.

Alffy mengawali karier bermusiknya saat umur 9 tahun.Alffy Rev belajar

bermain gitar sejak di sekolah dasar.Waktu remaja ia bermusik

sebagai Gitaris dengan genre rock.Sebelum terkenal sebagai musisi, prestasi pertama

yang diraihnya justru sebagai juara satu lomba muadzin di desanya, hingga dijuluki

dengan sebutan 'Rocker Alim'.Saat umur 17 tahun juga sempat mengikuti

audisi Indonesia Mencari Bakat 3 sebagai gitaris namun akhirnya gagal. Ia sempat

melanjutkan pendidikannya di sekolah tinggi multimedia, tetapi tak selesai.Karena

saat semester tiga, ia harus memilih antara bayar kuliah atau beli launchpad.Ia

akhirnya membeli Launchpad tapi bisa mengubah kehidupannya.Dia merasa yakin

bisa hidup sebagai pemusik setelah mengenal alat tersebut.

Alffy Rev selalu memasukkan lagu-lagu nasional Indonesia dan unsur musik

dari sejumlah suku di Indonesia, seperti Bali dan Batak yang relevan dengan musik

zaman sekarang. Dia memasukkan musik elektronik (EDM) dan unsur musik

Page 98: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

tradisional ke dalam lagu-lagu nasional Tanah Air. Alffy berpendapat bahwa dengan

mengagbungkan musik EDM dengan kebudayaan lokal akan membuat Indonesia

lebih dikenal secara luas melalui media musik EDM ini. Ketika ditanya perihal

penambahan alat musik gamelan, dirinya berpendapat bahwa dengan dimasukannya

unsur musik gamelan, maka lagu – lagu EDM akan lebih mudah didengarkan dan

bisa diterima oleh banyak orang terutama masyarakat Indonesia.

Alffy Rev juga sering kali mengisnpirasi banyak generasi muda Indonesia

melalui karya musiknya yang tidak pernah absen dalam menghadirkan nuansa

nasionalis serta kebudayaan daerah. Selain piawai dalam mengolah musik – musik

bergenre EDM, Alffy Rev juga memiliki kepiawaaian sebagai seorang sinematografer

dan juga komposer lagu muda yang menggunakan media LaunchpadPro sebagai

sarana untuk mengapresiasikan semua karya musiknya tersebut sehingga dirinya

mendapat julukan Launchpadder Indonesia. Berbeda dengan DJ lainnya yang

memakai alat musik EDM (Electronic Dance Music).Launchpad,alat ini berbentuk

segi empat dengan beberapa tombol kotak di dalamnya. Selain bisa dipakai untuk

Mixing, Launchpad juga bisa di-setting sesuka hati, dan suara yang dihasilkan lebih

unik dan jernih daripada EDM. Garuda Indonesia, maskapai penerbangan paling

besar di Indonesia melirik karya Alffy Rev dengan semangatnya untuk mengangkat

lagu-lagu nasional.Ia mengaransemen ulang beberapa lagu nasional dan daerah,

sebagian akan digunakan oleh Garuda Indonesia, diputar saat pesawat akan

mengudara atau mendarat. Saat ini ia sedang mengerjakan aransemen 12 lagu, yang

Page 99: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

terdiri dari delapan lagu nasional dan empat lagu daerah untuk diputar sepanjang

penerbangan pesawat Garuda Indonesia.

Alffy juga sempat disorot oleh media internasional, yakni BBC. BBC bahkan

membuat featured video yang khusus. Keberhasilannya dalam mengaransemen lagu

nasional menggunakan musik EDM tersebut harus mendapatkan pro dan kontra dari

masyarakat Indonesia sendiri. Pasalnya, pada saat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan

Indonesia yang ke 73 lalu, Alffy Rev membuat karya sebagai persembahannya untuk

negara. Alffy membuat cover lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan gaya yang

berbeda dari biasanya. Namun, hasil karyanya tersebut menuai pro dan kontra, karena

beberapa kalangan berpendapat bahwa Alffy melanggar Pasal 8 Peraturan Pemerintah

No. 44 Tahun 1958 mengenai penggunaan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Aransemen tersebut sempat menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat

Indonesia. Dalam karyanya, Alffy menggabungkan unsur Electronic Dance Music

(EDM) dengan instrumen gamelan saat menggubah lagu Indonesia Raya. Meskipun

telah banyak ditonton hingga jutaan viewers, video aransemen lagu tersebut dianggap

telah mengubah nilai-nilai moral yang terdapat dalam lagu aslinya. Namun karya

tersebut mendapat dukungan dari berbagai musisi tanah air. Musisi seperti Anji Manji

dan Addie M.S. justru menilai karya dari Alffy Rev ini merupakan wujud kepedulian

dan karya generasi Millennials terhadap bangsa Indonesia.Hal tersebut tidak menjadi

halangan bagi Alffy untuk terus berkarya hingga saat ini dan masih terus berkarya

dengan membuat beberapa cover lagu seperti Official Song Asian Games 2018.

Page 100: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

Prestasi yang membanggakan berhasil diraihnya pada bulan Juli 2017 lalu

Alffy Rev mewakili musisi muda Indonesia berkesempatan tampil di London ,

Britania Raya . Dirinya tampil di London atas undangan KBRI yang dijembatani dan

difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Acara

tersebut bernama Indonesian Weekend yang diselenggarakan di Potters Fields

Park,London.Dalam acara yang bernama Indonesian Weekend tersebut, DJ Alffy

berhasil memukau pengunjung dengan mengaransemen lagu – lagu nasional yang dia

olah dalam balutan musik – musik khas EDM. Selain itu juga beberapa instrumen alat

musik tradisional seperti gamelan, seruling dan juga alat musik daerah lainnya ikut

dia masukkan dalam permainan musik tersebut. Acara yang dilaksanakan di Potters

Field Park London tersebut mendapatkan perhatian khusus dari warga sekitar yang

sengaja berkunjung. Bukan saja WNI yang berada di sana namun juga penduduk

lokal London ikut larut dalam suasana damai dari musik EDM yang diaransemen oleh

DJ Alffy.

Selain itu,Alffy Rev diundang di acara tersebut karena ia merupakan

komposer dan launchpadder satu-satunya di Indonesia yang pernah mengaransemen

lagu Nasional versi EDM dan juga memasukkan unsur atau Instrument khas

Indonesia, seperti suara gamelan, seruling, dan suara alat musik daerah lainnya. Alffy

Rev pernah mendapat penghargaan dari The Olympic Council of Asia (OCA).

Penghargaan ini diberikan kepada para Youtuber yang mengcover lagu-lagu Asian

Games 2018. Alffy mendapatkan perhargaan bersama dengan Youtubers negara lain

Page 101: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

yang juga mengcover lagu Asian Games 2018, yaitu Sidharth Slathia (India), Jannine

Weigel (Thailand), dan Jason Chen (China).

Lampiran lll

Sinopsis : Senja & Pagi karya Alffy Rev & Linka Angelia, Penerbit Bhumi Anoma

x Loveable 199 halaman. Bercerita tentang aku menyerupai Senja yang telah lama

bersembunyi, bertanya Hingga kau hadir sebagai Pagi. 29 Agustus 2018, pertama

kalinya saya bertemu Linka Angelia untuk coba bercengkerama dan bertukar pikir

sembari riset karakter personalitinya untuk karakter naskah saya. Dan sungguh di luar

kendali, di pertemuan itu kami membahas banyak mimpi, prinsip, dan prospek yang

terasa satu frekuensi. Bagi saya dia bukan hanya memerankan, tapi dia adalah sosok

nyata yang akan berperan. Tentang penulis : Alffy Rev, komposer muda kelahiran 18

Juni 1995 dengan launchpadpro sebagai media mengapresiasikan karya musiknya.

Karya-karyanya yang memiliki ciri khas nasionalisme bisa menginspirasi generasi

milenial. Alffy, salah satu penampil dalam gelaran Sea Games 2018. Buku Senja dan

Pagi: sisi Alffy yang hanya diketahui oleh orang-orang terdekat dan tentang

perjalanan kisahnya dengan Linka dalam berpetualang dan mewujudkan mimpi-

mimpi mereka dengan misi kemanusiaan.

Page 102: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL SENJA & PAGI

RIWAYAT HIDUP

Sri Ayu Warsari dilahirkan di Enrekeng pada tanggal 12

November 1999. Penulis anak ketiga dari tiga bersaudara.

Anak dari pasangan Ayahanda Semmari dan Ibunda

Hajerah. Penulis memasuki jenjang pendididkan dasar di

bangku SD Negeri 79 Enrekeng pada tahun 2004 dan

tamat pada tahun 2010. Selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan ke SMP

Perguruan Islam Ganra pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun 2013

penulis kembali melanjutkan pendidikan di SMAN 3 WatanSoppeng dan tamat pada

tahun 2016. Penulis kembali melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah

Makassar pada tahun 2016 dan diterima sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Berkat perlindungan dan pertolongan Allah Swt, serta iringan doa dari orang

tua dan keluarga sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan

tinggi dengan menulis skripsi berjudul “Analisis Tokoh Dan Penokohan Dalam Novel

Senja & Pagi Karya Alffy Rev & Linka Angelia”.