122
ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI ASIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: RILANDA ADZHANI 1112082000059 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016

ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI ASIA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Syarat-SyaratGuna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

RILANDA ADZHANI

1112082000059

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H / 2016

Page 2: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta
Page 3: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta
Page 4: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta
Page 5: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta
Page 6: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Rilanda Adzhani

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14 April 1993

3. Alamat : Jl. Benda Barat 7c Blok D12 No.11,

Kel. Pondok Benda, Kec. Pamulang,

Kota Tangerang Selatan 15416

4. Telepon : 08561962060

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDIT As-Salaamah Tahun 1999-2005

2. SMP Negeri 1 Pamulang Tahun 2005-2008

3. SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2008-2011

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Teater SMA Negeri 3 Kota Tangerang (Teater Lingkar Detik) Selatan

Sebagai Anggota (2008-2009)

2. Tari Saman SMA N 3 Kota Tangerang (Slast) Selatan Sebagai Bendahara

(2009-2010)

3. Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi UIN Jakarta Sebagai Anggota

Divisi Seni dan Budaya (2012-2014)

Page 7: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

vii

4. Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta (Seis Dance)

Sebagai Sekretaris (2014-2015)

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Abdul Aziz Thojieb

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Juli 1956

3. Ibu : Achyanie

4. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Juli 1967

5. Alamat : Jl. Benda Barat 7c Blok D12 No.11,

Kel. Pondok Benda, Kec. Pamulang,

Kota Tangerang Selatan 15416

Page 8: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

viii

COMPARATIVE ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF ISLAMICBANKING IN ASIA

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine whether there are differencesbetween the performance of Islamic banking in Indonesian with Islamic bankingin Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar, andanalyzing the performance comparison based on the concept of Maqasid al-Shari’ah using MI (Maqasid Index) value.

This research was using data from financial report and annual report whichwere provided by each Islamic bank sample. This research was using 3 samples ofIslamic banks for each country (Indonesia, Malaysia, Iran, Saudi Arabia, UnitedArab Emirates, Kuwait, and Qatar), so the total sample of Islamic banks were 21Islamic banks. The total observation were 63 during three years period (2013-2015). The Kolmogorov-Smirnov tests were used to test the normality of data andthe hypothesis testing was using Analysis of Variance (ANOVA).

The result of this research showed that MI value, second sharia objectivescalled establishing justice, and third sharia objectives called public interest inIslamic banking in Indonesia showed no significant difference with Islamicbanking in Malaysia, Iran, Saudi Arabia, United Arab Emirates, Kuwait, andQatar.

Keywords: the performance of Islamic banking, maqasid al-shari’ah, SimpleAdditive Weighting (SAW), Analysis of Variance (ANOVA), Asia.

Page 9: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

ix

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PERBANKAN SYARIAH DI ASIA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerjaperbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia, Iran, ArabSaudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar, serta menganalisis perbandingankinerja perbankan syariah berdasarkan konsep Maqasid al-Shari’ah menggunakannilai Maqasid Index (MI).

Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan dan laporan tahunanyang disediakan oleh masing-masing sampel bank syariah. Penelitian inimenggunakan sebanyak 3 sampel bank syariah untuk masing-masing negarasampel (Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, danQatar), jadi total sample bank syariah adalah 21 bank syariah. Total pengamatansejumlah 63 pengamatan selama periode tiga tahun (2013-2015). UjiKolmogorov-Smirnov digunakan untuk pengujian normalitas data dan pengujianhipotesis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai MI, tujuan syariah keduayaitu pembentukan keadilan, dan tujuan syariah ketiga yaitu kepentingan publikpada perbankan syariah di Indonesia menunjukkan tidak adanya perbedaan secarasignifikan dibandingkan dengan perbankan syariah di Malaysia, Iran, Arab Saudi,Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

Kata kunci: kinerja perbankan syariah, maqasid al-shari’ah, Simple AdditiveWeighting (SAW), Analysis of Variance (ANOVA), Asia.

Page 10: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT atas nikmat iman, islam, dan karunia-Nya yang telah diberikan kemudahan

dan kelancaran bagi peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Analisis Komparatif Kinerja Perbankan Syariah di Asia”. Shalawat serta

salam semoga terus tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta

keluarga dan para sahabat. Penulis sangat bersyukur atas selesainya penyusunan

skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan

bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku yang tercinta yang selalu memberikan limpahan kasih

sayang, perhatian, dan doa yang tak pernah putus-putusnya untuk penulis,

serta kadua kakakku dan seluruh keluarga yang telah menyemangati untuk

terus berusaha memberikan yang terbaik.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA, selaku Ketua Prodi Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA, selaku Sekretaris Prodi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 11: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

xi

5. Ibu Dr. Rini, Ak., CA, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, dan ilmu

pengetahuannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi hingga akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih atas segala masukan guna

penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah diberikan

selama ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

7. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam

mengurus segala kebutuhan administrasi dan lan-lain.

8. Teman-temanku tersayang Dita, Latul, Lia, Galih, Iyan Reza, Wahyu, Andri,

Neno, Reza, dan Nanda yang terus memberikan semangat dan doa dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Wanita-wanitaku tersayang Fazla, Fanni, Isti, dan Cindy yang tidak ada

hentinya memberikan semangat dan motivasi selama kuliah dan proses

penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman akuntansi angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu per

satu yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

11. Teman-teman bank mini Priyo, Mas Aldi, Mas Yuda, Faiz, dan lainnya yang

tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat dan doa

dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu dan memberi masukan dan inspirasi bagi peneliti, suatu

kebahagiaan telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,

terima kasih banyak.

Page 12: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

xii

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti

harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan

informasi dan pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 7 September 2016

Rilanda Adzhani

Page 13: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH............................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................. vi

ABSTRACT..........................................................................................................viii

ABSTRAK............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR............................................................................................x

DAFTAR ISI....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian............................................................................... 1

B. Perumusan Masalah........................................................................................ 8

C. Tujuan Penelitian............................................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian........................................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................12

A. Landasan Teori..............................................................................................12

1. Bank Syariah........................................................................................... 12

a. Pengertian.............................................................................................12

b. Prinsip Bank Syariah............................................................................12

c. Tujuan Bank Syariah............................................................................14

d. Fungsi Bank Syariah............................................................................ 14

2. Sejarah Perbankan Syariah di Dunia.......................................................15

3. Perbankan Syariah di Indonesia..............................................................18

4. Perbankan Syariah di Malaysia...............................................................21

5. Perbankan Syariah di Iran....................................................................... 24

6. Perbankan Syariah di Arab Saudi........................................................... 25

Page 14: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

xiv

7. Perbankan Syariah di Uni Emirat Arab...................................................27

8. Perbankan Syariah di Kuwait..................................................................29

9. Perbankan Syariah di Qatar.....................................................................30

10. Laporan Keuangan.................................................................................. 32

11. Kesehatan Perbankan Syariah.................................................................35

12. Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah................................................. 38

13. Kinerja Perbankan Syariah dengan Maqasid Al-Shari’ah Framework.. 39

B. Penelitian-Penelitian Terdahulu....................................................................43

C. Kerangka Pemikiran......................................................................................50

D. Perumusan Hipotesis.....................................................................................51

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 54

A. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................................54

B. Metode Penentuan Sampel............................................................................54

C. Metode Pengumpulan Data...........................................................................56

D. Metode Analisis Data....................................................................................61

1. Menghitung Nilai Variabel Penelitian.................................................... 61

2. Statistik Deskriptif.................................................................................. 64

3. Uji Normalitas Data................................................................................ 65

4. Uji Hipotesis........................................................................................... 66

a. Homogeneity of Variance.................................................................... 67

b. Random Sampling................................................................................67

c. Multivariate Normality........................................................................ 67

d. Post Hoc Test....................................................................................... 68

e. Homogenus Sub................................................................................... 68

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN....................................................... 69

A. Rasio Kinerja Bank Syariah Berdasarkan Maqasid al-Shari’ah................... 69

B. Indikator Kinerja Bank Syariah.................................................................... 74

C. Maqasid Index (MI) Bank Syariah................................................................77

D. Pembahasan Uji ANOVA............................................................................. 78

1. Uji Normalitas Data................................................................................ 78

2. Uji Analisis Deskriptif............................................................................ 79

Page 15: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

xv

3. Uji Hipotesis........................................................................................... 81

BAB V PENUTUP................................................................................................85

A. Kesimpulan................................................................................................... 85

B. Implikasi........................................................................................................86

C. Saran..............................................................................................................87

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................89

LAMPIRAN..........................................................................................................94

Page 16: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Islamic Finance Country Index (IFCI) Ranks for 2011 - 2016...............5

Tabel 2. 1 Operasionalisasi Tujuan Perbankan Syariah.........................................41

Tabel 2. 2 Bobot Rata-Rata untuk Tiga Tujuan dan Sepuluh Elemen...................43

Tabel 2. 3 Ringkasan Penelitian-Penelitian Terdahulu..........................................47

Tabel 3. 1 Bobot Rata-Rata untuk Tiga Tujuan dan Sepuluh Elemen...................64

Tabel 4. 1 Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Tujuan Kedua.............................. 69

Tabel 4. 2 Rasio Kinerja Maqasid al-Shari’ah Tujuan Ketiga...............................72

Tabel 4. 3 Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Tujuan Kedua Periode 2013 -

2015........................................................................................................................75

Tabel 4. 4 Indikator Kinerja Maqasid al-Shari’ah Tujuan Ketiga Periode 2013 -

2015........................................................................................................................76

Tabel 4. 5 Maqasid Index Bank Syariah Periode 2013 – 2015..............................77

Tabel 4. 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test.............................................. 78

Tabel 4. 7 Descriptive Statistics.............................................................................79

Tabel 4. 8 Rata-Rata Kinerja di Setiap Negara......................................................81

Tabel 4. 9 Test of Homogeneity of Variance.........................................................82

Tabel 4. 10 ANOVA.............................................................................................. 83

Page 17: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran..............................................................50

Page 18: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat memengaruhi

perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Kita ketahui,

perbankan mempunyai pangsa pasar besar sekitar 80 persen dari keseluruhan

sistem keuangan yang ada. Lembaga perbankan merupakan salah satu tulang

punggung perekonomian suatu negara, karena memiliki fungsi intermediasi

atau sebagai perantara antara pemilik modal (fund supplier) dengan pengguna

dana (fund user) (Sudiyatno, 2010).

Industri perbankan syariah atau sering disebut islamic banking sudah ada

dan telah berkembang dengan pesat dan cepat dalam beberapa dekade akhir-

akhir ini seiring dengan pertumbuhan di dalam perekonomian global.

Pertumbuhan yang begitu signifikan kemungkinan dipengaruhi oleh banyak

faktor, yakni: ekonomi, politik, sosial, budaya, geografis, dan pertahanan

keamanan (Wibowo, 2015).

Model bank syariah yang komprehensif dan detail bermunculan di akhir

tahun 1960-an. Ahmad El Najjar, ekonom Mesir mengajak beberapa

pengusaha mendirikan bank syariah pertama di dunia modern, Mit Ghamr

Savings Bank pada tahun 1963. Bank swasta bebas-bunga, Dubai Islamic

Bank, juga berdiri pada tahun 1975 oleh sekelompok pebisnis dari beberapa

negara. Dua bank swasta lagi juga didirikan pada tahun 1977 di bawah nama

Page 19: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

2

Faisal Islamic Bank di Mesir dan Sudan. Pada tahun yang sama pemerintah

Kuwait mendirikan Kuwait Finance House. Begitu pun seterusnya hingga baru

pada tahun 1992, bank syariah pertama di Indonesia lahir dengan nama Bank

Muamalat Indonesia (Reza, 2010).

Perbankan syariah memperoleh popularitas sejak awal tahun 1970 dan

terdaftar pertumbuhan yang cukup besar selama bertahun-tahun. Neraca

gabungan bank syariah tumbuh dari $ 150 juta pada tahun 1990 menjadi

sekitar $ 1 milyar pada tahun 2010 dengan lebih dari 300 lembaga syariah

yang beroperasi di 80 negara (Siraj and Pillai, 2012).

Tahun 2011 merupakan tahun yang luar biasa bagi pertumbuhan industri

jasa keuangan di dunia. Pada tahun ini industri keuangan syariah menembus

angka USD1.357 triliun. Penerbitan Sukuk tumbuh 77% atau senilai USD85

milyar. Sedangkan pertumbuhan perbankan syariah global tumbuh 16,04%.

Tentunya ini adalah yang menggembirakan bagi industri keuangan syariah

global. Berikut dijelaskan negara-negara yang mengalami pertumbuhan

menurut Islamic Finance Index Country (IFCI) adalah Iran, Malaysia, Arab

Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Bank syariah mengalami ekspansi yang luar biasa. Bank syariah

memperoleh pangsa pasar yang cepat di negara-negara domestik mereka.

Tentunya, evaluasi kinerja bank syariah sangat penting karena efek globalisasi

(Mokni, 2014).

Page 20: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

3

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu

perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

perbankan alternatif yang selain menyediakan jasa perbankan atau keuangan

yang sehat, juga memenuhi prinsip-prinsip syariah (Bank Indonesia, 2007).

Kini perkembangan perbankan syariah di Indonesia mengalami

pertumbuhan cukup baik. Hal tersebut didukung dengan perkembangan

jumlah perbankan syariah yang tercatat di Bank Indonesia (BI) menunjukkan

pertumbuhan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah

bank umum syariah dan bank konvensional yang memiliki unit usaha syariah.

Berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2015,

jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah

Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS) sebanyak 160 bank.

Dalam cetak biru pengembangan perbankan syariah, saat ini perbankan

syariah nasional berada pada fase keempat (2013-2015) yaitu pencapaian

pangsa yang signifikan dalam kondisi mulai terbentuknya integrasi dengan

sektor keuangan syariah lainnya. Namun, dalam perkembangannya perbankan

syariah di Indonesia menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan target yang

diinginkan. Dalam Statistik Perbankan Indonesia per Mei 2016 total aset bank

umum syariah dan unit usaha syariah mencapai 211.352 (dalam miliar rupiah).

Jumlah ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total aset perbankan

nasional secara umum yang mencapai 6.243.113 (dalam miliar rupiah).

Page 21: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

4

Artinya pangsa pasar perbankan syariah masih sangat kecil hanya 3,39%,

padahal target pangsa pasar perbankan syariah adalah sebesar 15% pada akhir

tahun 2015. Hal ini tentunya mendorong bagi praktisi perbankan syariah agar

sesegera mungkin mencari strategi pengembangan perbankan syariah secara

lebih massif.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, sudah selayaknya

Indonesia menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di

dunia. Hal ini bukan merupakan ‘impian yang mustahil’ karena potensi

Indonesia untuk menjadi global player keuangan syariah sangat besar,

diantaranya: (i) jumlah penduduk muslim yang besar menjadi potensi nasabah

industri keuangan syariah; (ii) prospek ekonomi yang cerah, tercermin dari

pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi (kisaran 6,0%-6,5%) yang ditopang

oleh fundamental ekonomi yang solid; (iii) peningkatan sovereign credit

rating Indonesia menjadi investment grade yang akan meningkatkan minat

investor untuk berinvestasi di sektor keuangan domestik, termasuk industri

keuangan syariah; dan (iv) memiliki sumber daya alam yang melimpah yang

dapat dijadikan sebagai underlying transaksi industri keuangan syariah

(Alamsyah, 2012).

Dalam penilaian Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun 2016,

Indonesia menduduki urutan keenam negara yang memiliki potensi dan

kondusif dalam pengembangan industri keuangan syariah setelah Malaysia,

Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait. Seperti yang disampaikan

Page 22: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

5

dalam Ceramah Ilmiah Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), dengan melihat

beberapa aspek dalam penghitungan indeks, seperti jumlah bank syariah,

jumlah lembaga keuangan non-bank syariah, maupun ukuran aset keuangan

syariah yang memiliki bobot terbesar, maka Indonesia diproyeksikan akan

menduduki peringkat pertama dalam beberapa tahun ke depan. Optimisme ini

sejalan dengan laju ekspansi kelembagaan dan akselerasi pertumbuhan aset

perbankan syariah yang sangat tinggi, ditambah dengan volume penerbitan

sukuk yang terus meningkat.

Tabel 1. 1 Islamic Finance Country Index (IFCI) Ranks for 2011 - 2016

Rank 2011 2012 2013 2014 2015 20161 Iran Iran Iran Iran Iran Malaysia2 Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Iran

3 SaudiArabia

SaudiArabia

SaudiArabia

SaudiArabia

SaudiArabia

SaudiArabia

4 Indonesia Kuwait UAE Bahrain UAE UAE5 Kuwait UAE Indonesia Kuwait Kuwait Kuwait6 Pakistan Bahrain Bahrain UAE Bahrain Indonesia7 UAE Indonesia Kuwait Indonesia Indonesia Qatar8 Bahrain Pakistan Pakistan Sudan Qatar Bahrain9 Bangladesh Qatar Sudan Pakistan Sudan Pakistan

10 Sudan Sudan Bangladesh Qatar Pakistan BangladeshSource: Global Islamic Financial Report (GIFR) 2016

Keunggulan struktur pengembangan keuangan syariah di Indonesia

adalah regulatory regime yang dinilai lebih baik dibanding dengan negara lain.

Di Indonesia kewenangan mengeluarkan fatwa keuangan syariah bersifat

terpusat oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia

(MUI) yang merupakan institusi yang independen. Sementara di negara lain,

fatwa dapat dikeluarkan oleh perorangan ulama sehingga peluang terjadinya

perbedaan sangat besar. Di Malaysia, struktur organisasi lembaga fatwa ini

Page 23: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

6

berada di bawah Bank Negara Malaysia (BNM), tidak berdiri sendiri secara

independen (Alamsyah, 2012).

Indonesia menempati peringkat kesembilan negara dengan industri

keuangan syariah terbesar di dunia, dengan total aset mencapai US$35,63

milyar atau setara Rp420,43 triliun (Lavinda, 2014). Berdasarkan Laporan

Perkembangan Keuangan Syariah 2014, total aset keuangan syariah Indonesia

hanya 2,1% dari total aset finansial syariah di seluruh dunia yang tercatat

mencapai US$1,66 triliun.

Menurut Alamsyah (2012), bank syariah di Indonesia lebih profitable

dibanding dengan bank syariah di Malaysia maupun Kawasan Timur Tengah,

terlihat dari tingginya indikator ROA maupun ROE. Tak heran jika banyak

investor asing yang tertarik untuk mendirikan atau membeli bank syariah di

Indonesia. Profitabilitas yang tinggi ini tentunya akan mempercepat akselerasi

pertumbuhan aset bank syariah di Indonesia sehingga dapat mencapai skala

ekonomi yang efisien.

Sekarang ini, lingkungan internasional dan domestik dimana bank

syariah beroperasi akan menjadi lebih menantang. Karena situasi ini, penting

untuk lembaga perbankan syariah untuk memperkuat kinerja bisnis mereka

dalam rangka untuk menghadapi persaingan kuat dari bank domestik dan

asing (bank syariah maupun konvensional). Profitabilitas yang sehat dan

berkelanjutan sangat penting dalam menjaga stabilitas sistem perbankan (Idris,

2011).

Page 24: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

7

Profitabilitas dan efisiensi juga menjadi salah satu tantangan yang

dihadapi oleh bank untuk memperkuat posisi keuangan mereka dalam rangka

untuk memenuhi risiko yang terkait dengan keterbukaan dan globalisasi

(Almazari, 2014).

Menurut Kasmir (2002), dalam melakukan kegiatan operasionalnya,

bank memiliki tujuan utama yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang

maksimal. Profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk menghasilkan

atau memperoleh laba secara efektif dan efisien. Secara garis besar, laba yang

dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan pendapatan investasi yang

dilakukan oleh perusahaan.

Profitabilitas bank akan mampu menunjukkan pendapatan yang

dihasilkan oleh perusahaan dalam satu atau setiap periode. Profitabilitas tinggi

pada bank dapat menunjukkan bahwa mayoritas kinerja bank yang baik,

karena diasumsikan bahwa bank telah beroperasi secara efektif dan efisien,

serta sangat memungkinkan untuk mengembangkan usahanya. Intinya adalah

profitabilitas menunjukkan efisiensi perusahaan.

Evaluasi kinerja perbankan syariah saat ini cenderung memprioritaskan

aspek pencarian laba. Hal ini cenderung menepikan peran perbankan syariah

dalam fungsi sosialnya (Ashar dalam Imansari, 2015). Penilaian kinerja pada

perbankan konvensional maupun syariah biasanya hanya dilihat dari

pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan rasio CAMELS (Capital,

Page 25: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

8

Asset, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity of Market Risk) dan EVA

(Economic Value Added) (Antonio et al, 2012).

Apabila perbankan syariah hanya menggunakan pengukuran yang sama

dengan perbankan konvensional untuk mengukur kinerjanya, maka akan

terdapat ketidaksesuaian nilai dari penggunaan indikator kinerja perbankan

konvensional dengan objek yang lebih luas yang terdapat pada perbankan

syariah (Mohammed et al, 2008). Dan selama bank syariah menjalankan

peraturan konvensional untuk operasi mereka, maka mereka akan terlihat

memiliki penilaian kinerja yang kurang bagus dibanding bank konvensional

(Mohammed et al, 2015). Diperlukan pengembangan pengukuran fungsi sosial

dari perbankan syariah disamping hanya kinerja keuangan yang selama ini ada

(Ashar dalam Imansari, 2015).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melihat

lebih mendalam tentang perbandingan kinerja perbankan syariah di asia

khususnya di kawasan Asia Tenggara dan kawasan Timur Tengah, di mana

terjadi pertumbuhan perbankan syariah yang luar biasa. Maka dari itu

penelitian ini diberi judul: ”Analisis Komparatif Kinerja Perbankan

Syariah di Asia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

Page 26: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

9

1. Apakah terdapat perbedaan kinerja yang signifikan berdasarkan nilai

indeks maqasid (Maqasid Index) antara perbankan syariah di Indonesia

dengan perbankan syariah di Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab,

Kuwait, dan Qatar?

2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai tujuan syariah

pembentukan keadilan pada perbankan syariah di Indonesia dengan

perbankan syariah di Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait,

dan Qatar?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai tujuan syariah

kepentingan publik pada perbankan syariah di Indonesia dengan

perbankan syariah di Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait,

dan Qatar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah

untuk:

a. Menguji apakah terdapat perbedaan kinerja yang signifikan berdasarkan

nilai indeks maqasid (Maqasid Index) dan membandingkannya antara

perbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia,

Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

b. Menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai tujuan syariah

kedua yaitu pembentukan keadilan dan membandingkannya antara

Page 27: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

10

perbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia,

Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

c. Menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai tujuan syariah

ketiga yaitu kepentingan publik dan membandingkannya antara perbankan

syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia, Iran, Arab

Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

D. Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Manfaat Praktis

i. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan manajemen perbankan

sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja bank sehingga dapat lebih

meningkatkan nilai perusahaan di mata dunia.

ii. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembuat kebijakan,

yaitu Bank Indonesia sebagai sarana evaluasi penetapan kebijakan bagi

bank syariah di masa depan.

iii. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi penelitian

serupa di masa mendatang.

Page 28: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

11

b. Manfaat Teoritis

i. Dapat mengaplikasikan dan mengembangkan pengetahuan peneliti

terhadap masalah yang diteliti.

ii. Dapat memberikan tambahan pengetahuan terutama yang berkaitan

dengan bidang perbankan. Selain itu juga menjadi tambahan

pengetahuan antara teori dengan terapan praktis dalam akuntansi

keuangan.

iii. Dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai perbankan luar

negeri, yaitu perbankan yang ada di luar Indonesia, khususnya di Asia.

Page 29: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Syariah

a. Pengertian

Pengertian dari perbankan syariah menurut pasal 1 UU No. 21

Tahun 2008 adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank

syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum Syariah adalah

bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran. Sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran.

b. Prinsip Bank Syariah

Pasal 22 UU Perbankan Syariah menjelaskan bahwa kegiatan

yang sesuai dengan prinsip syariah, antara lain adalah kegiatan usaha

Page 30: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

13

yang tidak mengandung unsur riba, maisir, gharar, haram, dan zalim

(Hasan, 2009:31).

Penjelasan prinsip syariah dalam UU Perbankan Syariah agak

berbeda dengan yang diulas dalam Pasal 1 angka 13 UU No. 10 Tahun

1998 tentang Perbankan bahwa “Prinsip Syariah adalah aturan

perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan

lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan

berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan

prinsip penyertaan (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan

memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal

berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan

adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari

pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)”.

Ini berarti, prinsip syariah dalam UU No. 10 Tahun 1998

menegaskan apa yang harus dilakukan perbankan syariah sehingga

terkesan memberi kerangkeng yang tidak boleh dilanggar. Sedangkan

prinsip syariah dalam UU Perbankan Syariah menegaskan apa yang

harus dihindari perbankan syariah ketika melakukan kegiatan ekonomi

apa saja serta memberikan ruang kepada fatwa ulama untuk

menentukan didalamnya (Hasan, 2009:33).

Page 31: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

14

c. Tujuan Bank Syariah

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 pasal 3, perbankan

syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan

kesejahteraan rakyat.

Perbankan syariah berkaitan erat dengan penilaian kinerja.

Dengan melakukan penilaian kinerja, kita menjadi tahu apakah tujuan

dari perbankan syariah tersebut telah tercapai atau belum tercapai, atau

dapat menggambarkan sejauh mana pencapaian tujuan yang telah

dicapai oleh perbankan syariah.

d. Fungsi Bank Syariah

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 pasal 4, fungsi

bank syariah adalah:

1) Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat.

2) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam

bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari

zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan

menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.

Page 32: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

15

3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang

berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola

wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).

4) Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan

ayat (3) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

2. Sejarah Perbankan Syariah di Dunia

Meski Iran dinobatkan sebagai negara dengan aset keuangan syariah

terbesar di dunia, namun sebenarnya Iran bukanlah negara pelopor bagi

industri tersebut. Berdasarkan sejarah keuangan syariah di dunia, jauh

sebelum Iran melakukan revolusinya, negara-negara lain sudah berusaha

menciptakan sistem keuangan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

Meskipun beberapa di antaranya kemudian mengalami kegagalan atau

kemunduran dikarenakan kurangnya dukungan dari masyarakat dan

pemerintah (Reza, 2010).

a. Mesir

Literatur ekonomi islam, khususnya yang membahas sejarah

perbankan syariah, lebih banyak menuliskan bahwa eksperimen

perbankan syariah modern pertama kali dapat dilacak pada pendirian

Mit Ghamr Savings Bank pada tanggal 25 Juni 1963 di sebuah provinsi

pedesaan Delta Nil, Mesir (Lee dan Detta, 2007:2). Pada tahun 1971,

pemerintahan baru Anwar Sadat merevitalisasi konsep perbankan

bebas-bunga dan Nasser Social Bank milik pemerintah didirikan untuk

Page 33: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

16

membawa bisnis yang didasari konsep syariah, diikuti Faisal Islamic

Bank of Egypt, Islamic International Bank for Investment and

Development, dan Egyptian Saudi Finance Bank (Lee dan Detta,

2007:6).

b. Pakistan

Pada tahun 1979, empat institusi keuangan (House Building

Finance Corporation, Investement Corporation of Pakistan, National

Investment Trust, dan Bankers Equity Limited) mulai menawarkan

fasilitas berdasarkan prinsip syariah. Pada bulan Juni 1980, Bank

Negara Pakistan mulai menggunakan metode profit-sharing (bagi hasil)

dan mark-up (marjin) untuk transaksi yang melibatkan government

bodies. Mulai Januari 1985, seluruh transaksi keuangan yang

melibatkan pemerintahan, perusahaan negara, dan perusahaan saham

menjadi bebas-bunga dan sejak 15 Juli 1985 seluruh tabungan yang

ditempatkan dalam lembaga keuangan menjadi bebas-bunga (Lee dan

Detta, 2007:8).

c. Sudan

Islamisasi sistem perbankan Sudan dilakukan pada tahun 1977

ketika Faisal Islamic Bank of Sudan didirikan di bawah FIBS Act of

the National People’s Council. Sesudah itu, lima bank syariah lain

(Tadamon Islamic Bank, the Sudanese Islamic Bank, the Islamic Co-

Page 34: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

17

operative Bank, Al Baraka Bank of Sudan, dan Islamic Bank for

Western Sudan) didirikan (Lee dan Detta, 2007:8).

d. Malaysia

Bank Islam Malaysia Berhad didirikan pada tahun 1983 dan

terdaftar secara umum pada tanggal 17 Januari 1992. Undang-Undang

Perbankan Syariah 1983 mulai berlaku efektif pada tanggal 7 April

1983. Pada tanggal 1 Oktober 1999, bank syariah kedua, Bank

Muamalat Malaysia Berhad (BMMB) mulai beroperasi. Pendirian

BMMB merupakan dampak spin-off setelah terjadi merger antara Bank

Bumiputera Malaysia Berhad dan Bank of Commerce (Malaysia)

Berhad (Lee dan Detta, 2007:10).

e. Turki

Turki adalah satu-satunya negara muslim yang dengan

sepenuhnya sekular dalam sistem perbankannya. Akan tetapi, pada

bulan Desember 1983, undang-undang yang berkaitan dengan

perbankan syariah disahkan. Sebagai ganti perbankan syariah, Special

Finance House digunakan, seperti Albaraka Turkish Finance House

dan Faisal Finance Institution Incorporation yang menyediakan

fasilitas deposito dan pembiayaan (Lee dan Detta, 2007:9).

Page 35: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

18

f. Eropa dan Amerika

Tahun 1983 berdiri The International Islamic Bank of Denmark

yang merupakan bank syariah pertama yang berdiri di kawasan Eropa.

Kemudian disusul dengan Citibank, ANZ Bank, Chase Manhattan

Bank, dan Jardine Fleming yang juga membuka jendela bank syariah

(Amin, 2009:69).

3. Perbankan Syariah di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki

beragam suku bangsa, bahasa, dan agama. Meskipun bukan negara Islam,

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia

dengan jumlah penduduk beragama Islam sebanyak 88 persen, Kristen 5

persen, Katolik 3 persen, Hindu 2 persen, Budha 1 persen, dan lainnya 1

persen. Semakin majunya sistem keuangan dan perbankan serta semakin

meningkatnya kesejahteraan, kebutuhan masyarakat, khususnya muslim,

menyebabkan semakin besarnya kebutuhan terhadap layanan jasa

perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah (Ascarya, 2006:201).

Berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember

2015, jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12

bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sebanyak 160 bank.

Indonesia memiliki potensi tinggi dengan 14 juta populasi dari total

215 juta total penduduk telah menggunakan jasa perbankan syariah.

Page 36: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

19

Namun perkembangan ini masih dianggap baru dalam jumlah institusi.

Indikasinya, pangsa pasar (market share) perbankan syariah di Indonesia

masih belum banyak berkembang. Dalam Statistik Perbankan Indonesia

per Mei 2016 total aset bank umum syariah dan unit usaha syariah

mencapai 211.352 (dalam miliar rupiah). Jumlah ini masih relatif kecil jika

dibandingkan dengan total aset perbankan nasional secara umum yang

mencapai 6.243.113 (dalam miliar rupiah). Artinya pangsa pasar

perbankan syariah masih sangat kecil hanya 3,39%, padahal target pangsa

pasar perbankan syariah adalah sebesar 15% pada akhir tahun 2015.

Indonesia juga merupakan negara penerbit sukuk terbesar ke-4 pada

tahun 2012 lalu. Sehingga pihak regulator di Indonesia saat ini sedang

bekerja keras untuk menarik perhatian perbankan dan industri keuangan

syariah dunia dengan meningkatkan sistem regulasi yang baik untuk

mengakomodasi perbankan dan keuangan syariah (Global Islamic

Financial Report, 2013).

Karakteristik perbankan syariah di Indonesia dapat dilihat melalui

beberapa hal, yaitu (Ascarya, 2006:202-205):

a. Sistem Keuangan dan Perbankan

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem ekonomi

kapitalis. Mulai tahun 1992, dengan dikeluarkannya Undang-Undang

Perbankan No. 7 Tahun 1992, Indonesia mulai memperkenalkan

Page 37: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

20

sistem keuangan dan perbankan ganda karena bank boleh beroperasi

dengan prinsip bagi hasil.

b. Aliran Pemikiran

Mayoritas penduduk muslim Indonesia menganut Mazhab Syafi’i.

Namun demikian, ulama Indonesia mengaplikasikan prinsip syariah

dalam dunia perbankan dengan hati-hati dan cenderung memiliki

pendapat yang sama dengan Ulama Timur Tengah.

c. Kedudukan Bank Syariah dalam Undang-Undang

Bank syariah di Indonesia baik yang berbentuk Bank Umum

Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), maupun Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS), berada di bawah Undang-Undang No. 21

Tahun 2008. Bank syariah di Indonesia dapat melakukan transaksi

berdasarkan titipan, pinjaman, bagi hasil, jual beli, sewa, serta prinsip

lain yang dibolehkan oleh syariah.

d. Kedudukan Dewan Syariah

Otoritas syariah tertinggi di Indonesia berada pada Dewan

Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN – MUI), yang

merupakan lembaga independen dalam mengeluarkan fatwa yang

berhubungan dengan semua masalah syariah agama Islam, baik

masalah ibadah maupun muamalah, termasuk masalah ekonomi,

keuangan, dan perbankan.

Page 38: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

21

e. Strategi Pengembangan Perbankan Syariah dan Produknya

Dalam hal strategi pengembangan perbankan syariah dan

produknya, Indonesia memilih pendekatan yang bertahap dan

berkesinambungan yang sesuai syariah dan tidak mengadopsi akad-

akad yang kontroversial.

4. Perbankan Syariah di Malaysia

Malaysia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku

bangsa dengan pemeluk agama yang beragam, terdiri dari Islam 58 persen,

Hindu 8 persen, Kristen 24 persen, dan lainnya 10 persen. Namun

demikian, agama resmi negara adalah Islam. Oleh karena itu, pemerintah

Malaysia mempunyai kewajiban untuk mengakomodasi pengembangan

lembaga keuangan syariah di Malaysia sesuai dengan agama Islam yang

dianut negara dan mayoritas rakyatnya. Atas dasar tersebut Malaysia mulai

menerapkan dual economic system dan mengembangkan sistem keuangan

dan perbankan syariah sejak 1983 (Ascarya, 2006:178).

Malaysia merupakan negara pertama yang memperkenalkan sistem

perbankan syariah di Asia Tenggara, yakni ketika beroperasinya Bank

Islam Malaysia Berhad pada 1983 setelah disahkannya Undang-Undang

Perbankan Islam Nomor 276 Tahun 1983 (Hasan dalam Syukron, 2013).

Dan pada tanggal 1 Oktober 1999, berdirilah bank syariah kedua, yaitu

Bank Muamalat Malaysia Berhad. Bank ini didirikan berdasarkan hasil

Page 39: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

22

merger antara Bank Bumiputera Malaysia Berhad dan Bank of Commerce

(M) Berhad (Samad dan Hassan, 2000).

Perbankan syariah di Malaysia memiliki karakteristik yang unik,

beberapa diantaranya adalah (Ascarya, 2006:181-184):

a. Sistem Keuangan dan Perbankan

Malaysia adalah negara yang menerapkan sistem keuangan dan

perbankan ganda (dual financial and banking system) mulai tahun

1983 ketika dikeluarkannya undang-undang perbankan syariah pada

tahun 1983 dan undang-undang asuransi syariah pada tahun 1984.

b. Aliran Pemikiran

Mayoritas penduduk muslim Malaysia meganut Mazhab Syafi’i.

Meskipun memiliki mazhab yang sama dengan mayoritas muslim

Indonesia, aplikasi prinsip syariah dalam dunia perbankan dapat

berbeda, tergantung pada pemahaman dan pendapat ulamanya.

c. Kedudukan Bank Syariah dalam Undang-Undang

Bank syariah di Malaysia berada di bawah undang-undang yang

berbeda tergantung dari bentuk institusinya. Bank syariah penuh (full

fledged Islamic bank) berada di bawah undang-undang perbankan

syariah atau Islamic Banking Act yang diterbitkan pada tahun 1983.

Sementara itu, Islamic windows atau bank konvensional yang

Page 40: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

23

menawarkan produk-produk bank syariah berada di bawah undang-

undang perbankan konvensional. Dengan perbedaan undang-undang

yang mengaturnya, operasi full fledged Islamic bank menjadi lebih

leluasa daripada Islamic windows terutama dalam penerapan

ketentuan-ketentuan syariah.

d. Kedudukan Dewan Syariah

Otoritas syariah tertinggi di Malaysia berada pada NSAC

(National Syariah Advisory Council on Islamic Banking and Takaful)

dan berada dalam struktur organisasi Bank Negara Malaysia (BNM).

NASC didirikan dengan tujuan untuk bertindak sebagai satu-satunya

badan otoritas yang memberikan saran kepada BNM berkaitan dengan

operasi perbankan dan asuransi syariah; mengkoordinasi isu-isu

syariah tentang keuangan dan perbankan syariah; serta menganalisis

dan mengevaluasi aspek-aspek syariah dari skim atau produk baru

yang diajukan oleh institusi perbankan dan perusahaan takaful.

e. Strategi Pengembangan Perbankan Syariah dan Produknya

Berbagai produk dan instrumen keuangan syariah di Malaysia

populer menggunakan akad atau mengandung unsur Bai’ Al-Inah dan

Bai’ Al-Dayn. Dengan menerapkan kedua akad ini, produk dan

instrumen keuangan syariah dapat menyerupai produk dan instrumen

keuangan konvensional. Apabila di perbankan konvensional ada kartu

kredit, maka di perbankan syariah ada kartu kredit syariah. Demikian

Page 41: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

24

seterusnya, sehingga hampir semua produk dan instrumen keuangan

konvensional selalu ada padanannya pada produk dan instrumen

keuangan syariah.

5. Perbankan Syariah di Iran

Republik Islam Iran atau Iran adalah sebuah negara Timur Tengah

yang terletak di Asia Barat Daya. Sebagian besar penduduk Iran adalah

Muslim. Iran merupakan satu dari lima negara yang penduduk Muslim

mayoritasnya mengikuti ajaran Syi'ah, 90% dari jumlah penduduk adalah

penganut ajaran Syi'ah, sementara ajaran Sunni dianut oleh 8% dari

penduduknya, 2% lagi adalah penganut agama Baha'i, Mandean, Hindu,

Zoroastrianisme, Yahudi, dan Kristen.

Sistem perbankan Islam di Iran dilaksanakan secara bertahap.

Pelaksanaannya memakan waktu enam tahun agar sistem tersebut dapat

terlaksana secara penuh. Langkah pertama yang diambil setelah pendirian

sistem perbankan Islam adalah memperkenalkan biaya jasa (service

charge) ke dalam sistem perbankan di tahun 1981 untuk menggantikan

sistem riba. Pada saat yang sama, peraturan perundang-undangan yang

komprehensif untuk pengislamisasian seluruh sistem perbankan telah

disusun oleh sebuah komite yang terdiri atas para banker, para akademisi,

usahawan, dan ulama. Akhirnya pada bulan Maret 1982, komite tersebut

mengajukan usulan peraturan perundang-undangan kepada The Revolution

Page 42: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

25

Council. Undang-undang tersebut diundangkan pada Agustus 1983

sebagai The Law for Usury-Free Banking (Haron dalam Syukron, 2013).

Sejak tanggal 21 Maret 1984, nasabah penyimpan tidak

diperbolehkan menempatkan uang mereka ke dalam rekening berunsur

riba dan bank-bank tidak diizinkan menyediakan fasilitas kredit

berdasarkan bunga. Mulai bulan Maret 1985, seluruh sistem perbankan di

Iran telah berubah sepenuhnya menjadi sistem perbankan Islam (Sjahdeini,

2010:80-81).

Hal ini bisa dilihat dalam penilaian Global Islamic Financial Report

(GIFR) tahun 2011 sampai 2015, Iran menduduki urutan teratas diikuti

Malaysia dan Arab Saudi diposisi kedua dan ketiga dari 42 negara yang

memiliki potensi dan kondusif dalam pengembangan industri keuangan

syariah. Menurut Syukron (2013), hal ini dikarenakan kepiawaian Iran

dalam berperan secara efektif di kawasan Teluk dan Asia Tengah. Selain

itu, Iran memiliki bank Islam terbesar di dunia, dan tentu saja terletak

lebih sentral ke dunia Islam, sehingga Iran mampu menarik investasi dari

kawasan Teluk seperti UEA dan Bahrain.

6. Perbankan Syariah di Arab Saudi

Penduduk Arab Saudi adalah mayoritas berasal dari kalangan bangsa

Arab sekalipun juga terdapat keturunan dari bangsa-bangsa lain serta

mayoritas beragama Islam.

Page 43: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

26

Sejarah sistem perbankan di Arab Saudi dimulai dengan dibentuknya

Badan Moneter Arab Saudi atau Saudi Arabia Monetery Agency (SAMA)

pada Oktober 1952. Pada tahun 1957, Al-Rajhi Bank sebagai bank syariah

pertama yang didirikan di Arab Saudi. Saat ini Al-Rajhi Bank merupakan

bank syariah terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dengan total

aset sebesar US$ 33 milyar dan kapitalisasi pasar sebesar US$ 4 milyar.

Setelah itu muncul bank-bank syariah lainnya seperti Bank Alinma, Bank

Aljazira, dan Bank Albilad (Alhozaimy, 2009).

Untuk memperkuat industri keuangannya, Arab Saudi memperkuat

kerja sama sesama negara teluk dengan berdirinya Gulf Cooperation

Council (GCC) pada 25 Mei 1981 yang terdiri dari Bahrain, Kuwait,

Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Salah satu tujuan

didirikannya GCC ini adalah untuk merumuskan peraturan yang sama di

berbagai bidang seperti ekonomi, keuangan, perdagangan, bea cukai,

pariwisata, hukum, dan administrasi (Syukron, 2013).

Untuk sektor perbankan, Arab Saudi memiliki proporsi tertinggi di

dunia dari aset perbakan syariah terhadap total aset perbankan melebihi

20%, karena semua bank disana memiliki operasional yang sesuai dengan

prinsip syariah, mulai dari yang sepenuhnya bank syariah sampai yang

baru membuka jendela bank syariah. Sektor perbankan Arab Saudi saat ini

terdiri dari 22 bank komersial, termasuk 12 bank lokal dan 10 cabang

Teluk dan bank asing. Dari 12 bank lokal, ada 4 bank (Al Rajhi, Aljazira,

Page 44: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

27

Albilad, dan Alinma Bank) yang sudah menjadi Bank Umum Syariah

(Syukron, 2013).

Dengan potensi besar di bidang-bidang seperti real estate, equity,

infrastruktur dan pembiayaan proyek dan modal pertumbuhan pasar

melalui penerbitan sukuk, investasi prospek Kerajaan Arab Saudi untuk

keuangan Islam sangat positif. Dari sudut pandang hukum, dibandingkan

dengan lima anggota lainnya di GCC, Arab Saudi mungkin yang paling

terbuka untuk investasi asing, karena ada peraturan yang telah direvisi oleh

Saudi Arabian Monetary Authority dan Modal Otoritas Pasar untuk

membuka pasar dan mendorong investasi asing dan bakat ke dalam negara

(Hukmi, 2012).

7. Perbankan Syariah di Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab adalah sebuah negara federasi dari tujuh negara

bagian (emirat) yang kaya akan minyak bumi. Tujuh emirat tersebut

adalah Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, dan

Umm al-Qaiwain. Kebanyakan masyarakatnya adalah keturunan Persia

dan mayoritas beragama Islam.

Uni Emirat Arab adalah pasar yang dinamis dan berkembang untuk

bisnis, khususnya di bidang jasa keuangan. Komunitas perbankan di Uni

Emirat Arab terdiri dari 46 bank, yang terbesar di Gulf Cooperation

Council (GCC) setelah Arab Saudi. Tahun 2003 merupakan tahun rekor

bagi bank-bank Uni Emirat Arab, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata

Page 45: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

28

laba bersih sekitar 16 persen. Menurut bank sentral, laba bersih agregat

dari 21 bank nasional dan 25 bank asing di Uni Emirat Arab sebesar DH

5,67 milyar ($ 1,54 milyar). Dari 21 bank nasional, 3 adalah lembaga

keuangan Islam dengan total aset gabungan DH 29,93 milyar ($ 8,14

milyar), yang setara dengan 9,5 persen dari total aset 46 bank yang

dimiliki oleh Uni Emirat Arab. Bank Umum Syariah pertama didirikan di

Dubai pada 1974 dan bank Islam multilateral menjalankan fungsinya pada

tahun 1976 yaitu Islamic Development Bank (Bley dan Kuehn, 2004).

Ada tiga jenis sistem keuangan negara-negara muslim. Yang pertama

adalah sistem keuangan Islam yang sepenuhnya (fully-fledged) seperti Iran,

Pakistan dan Sudan; negara-negara telah dikonversi sistem keuangan

mereka ke dalam sistem bebas bunga. Kedua, negara-negara yang

menggunakan sistem keuangan ganda (dual financial system) baik Islam

dan konvensional, seperti Bahrain dan Malaysia; mereka telah mendirikan

lembaga Islam untuk mengawasi dan mengatur kegiatan sistem keuangan

mereka berdampingan dengan lembaga biasa. Ketiga, sebagian besar

negara-negara muslim termasuk Uni Emirat Arab menggunakan sistem

keuangan konvensional; meskipun, mereka memiliki lembaga keuangan

Islam di sistem mereka, mereka masih memiliki sistem tradisional dan

tidak ada badan Islam khusus dalam sistem mereka (Schmith dalam

Alhozaimy, 2009).

Page 46: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

29

8. Perbankan Syariah di Kuwait

Kuwait adalah negara monarki yang terletak di Semenanjung Arab di

Asia Barat Daya. Sebelum penemuan minyak di tahun 1930-an yang

membuatnya menjadi salah satu negara terkaya di dunia, Kuwait adalah

negara Arab miskin yang sedikit diketahui orang. Mayoritas penduduk

Kuwait adalah Muslim.

Kuwait juga merupakan salah satu negara-negara Islam yang telah

memperhatikan perbankan syariah. Pada dasarnya artikel kedua di dalam

Constitution of Kuwait telah menyatakan dengan jelas syariah adalah

sumber utama pembuatan hukum dan Islam adalah agama resmi negara.

Hal ini telah memengaruhi pembuatan hukum dalam kegiatan perbankan

sehingga apapun yang menerima atau membayar riba (bunga dalam

kontrak pinjaman) secara resmi dilarang menurut 305 dan 547 artikel

hukum dalam hukum perdata Kuwait. Tetapi terdapat hukum-hukum

lainnya yang diterima di Kuwait yang mengecualikan kegiatan ekonomi

dari artikel hukum yang terkait dengan pelarangan bunga. Oleh karena itu,

menerima dan membayar diperbolehkan dalam kegiatan komersial

(Ballantyne dalam Zanganeh, 2015).

Terjadi perubahan besar di industri perbankan Kuwait, yaitu industri

keuangan syariah telah mengambil alih perbankan di negara tersebut. Saat

ini terdapat lima lembaga perbankan syariah di Kuwait, yakni Kuwait

Finance House, Boubyan Bank, Al Ahli United Bank, Kuwait

Page 47: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

30

International Bank, dan Warba Bank. Terakhir, Commercial Bank of

Kuwait (CBK) adalah salah satu bank konvensional yang mengubah diri

menjadi lembaga syariah. CBK mengumumkan perubahan itu pada Juli

setelah regulator menyetujui penerbitan obligasi senilai 120 juta dolar

Kuwait (425,16 juta dolar AS). Penerbitan ini dalam rangka proses transisi

CBK menjadi bank syariah (Alamsyah, 2014).

Perkembangan industri keuangan syariah di Kuwait berbanding

terbalik karena saat ini hanya ada empat bank konvensional di negara itu.

Secara umum, aset perbankan konvensional Kuwait tumbuh 8,7 persen

selama sembilan bulan pertama 2013. Angkanya saat ini mencapai 22,5

miliar dolar Kuwait (79,7 dolar AS). Sementara, pertumbuhan industri

keuangan syariah mencapai 11,2 persen hingga April periode tahun yang

sama sebesar 13,5 miliar dolar Kuwait (47,8 miliar dolar AS) (Alamsyah,

2014).

9. Perbankan Syariah di Qatar

Qatar adalah sebuah emirat di Timur Tengah yang terletak di sebuah

semenanjung kecil di Jazirah Arab. Kebanyakan penduduk Qatar

beragama Islam. Selain etnik Arab, Qatar juga terdiri dari banyak

ekspatriat yang bekerja di Qatar dalam industri minyak. Kebanyakan

ekspatriat berasal dari Asia Selatan, yaitu wilayah India, Pakistan, dan

Maladewa. Kebanyakan Muslim di Qatar mengikuti aliran Islam Sunnah,

Page 48: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

31

sedangkan yang mengikuti Syi'ah hanya 3 %. Sedangkan penganut Kristen

kebanyakan berasal dari ekspatriat asal Eropa yang bekerja di Qatar.

Qatar merupakan negara Islam yang telah memperhatihan sektor

bisnisnya dalam dunia perbankan syariah. Lembaga keuangan syariah

pertama di Qatar adalah Qatar Islamic Bank (QIB) yang didirikan pada

tahun 1982. Sejak itu, QIB muncul sebagai kekuatan di pasar lokal dan

internasional. Saat ini, bank memainkan peran utama dalam

mengembangkan produk dan jasa keuangan yang kompetitif dan inovatif

berbasis syariah di seluruh dunia. QIB memegang pangsa pasar 19 persen

dari keseluruhan pasar perbankan Qatar. Hal ini membuat QIB sebagai

pelopor bank syariah di Qatar dan salah satu dari lima besar secara global

(Qommarria, 2013).

Laporan dari The Standard & Poor mencatat wilayah GCC memiliki

salah satu pasar perbankan syariah terbesar di dunia, dan menikmati metrik

kinerja yang sehat. Selain itu, dukungan pemerintah untuk sektor ini akan

membantu bank-bank syariah untuk terus memperluas pangsa pasar

mereka. Salah satunya adalah Qatar, bank-bank Islam di Qatar tumbuh

dalam neraca keseimbangan 28 persen antara tahun 2009 sampai 2013

ketika mereka memanfaatkan investasi besar pemerintah (Suharso, 2014).

Aset perbankan syariah Qatar diperkirakan tumbuh menjadi 100

miliar dolar AS pada 2017. Angka tersebut naik dari 54 miliar dolar AS

pada 2012 (Qommarria, 2013). Pertumbuhan bank syariah Qatar yang

Page 49: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

32

telah melampaui bank-bank di negara-negara tetangga di GCC, karena

investasi infrastruktur yang besar di bidang ini dari pemerintah Qatar

selama beberapa tahun terakhir (Suharso, 2014).

Dari 15 bank syariah dunia, peringkat teratas dihuni oleh dua bank

asal Qatar sebagai bank syariah paling efisien di dunia. Negeri petrodollar

ini sendiri menyumbangkan empat nama, yaitu Masraf Al Rayan pada

peringkat pertama, Qatar International Islamic Bank pada peringkat kedua,

Qatar Islamic Bank pada peringkat keempat, dan Barwa Bank pada

peringkat dua belas (Dream, 2015).

10. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan periodik yang di susun menurut

prinsip-prinsip akuntansi yang di terima secara umum tentang status

keuangan dari individu, asosiasi, atau organisasi bisnis. Laporan keuangan

bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan (pengguna laporan keuangan) dalam pengambilan

keputusan ekonomi yang rasional (Al Arif dan Rahmawati, 2015).

Menurut Kasmir (2014), laporan keuangan bank menunjukkan

kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan ini akan terbaca

bagaimana kondisi bank yang sesungguhnya, termasuk kelemahan dan

kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen

bank selama satu periode. Keuntungan dengan membaca laporan ini pihak

Page 50: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

33

manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang ada serta

mempertahankan kekuatan yang dimilikinya.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Di samping itu, tujuan lainnya adalah

(Ihsan, 2013):

a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua

transaksi dan kegiatan usaha;

b. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta

informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai

dengan prinsip syariah, bila ada, dan bagaimana perolehan dan

penggunaannya;

c. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab

entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana,

menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak; dan

d. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh

penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan informasi

mengenai pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas

syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah,

dan wakaf.

Page 51: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

34

Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan

suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Dalam rangka peningkatan

transparansi kondisi keuangan, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

Nomor 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, bank wajib menyusun

dan menyajikan laporan keuangan dalam bentuk dan cakupan yang terdiri

dari (Siamat, 2005):

a. Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan

Laporan tahunan adalah laporan lengkap mengenai kinerja suatu

bank dalam kurun waktu satu tahun.

Laporan keuangan tahunan adalah laporan keuangan akhir tahun

bank yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang

berlaku dan wajib diaudit oleh Akuntan Publik.

b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

Laporan keuangan publikasi triwulanan adalah laporan keuangan

yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku

dan dipublikasikan setiap triwulan.

c. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan ini adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan

laporan bulanan bank umum yang disampaikan kepada Bank Indonesia

dan dipublikasikan setiap bulan.

Page 52: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

35

d. Laporan Keuangan Konsolidasi

Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan

atau memiliki anak perusahaan, wajib menyusun laporan keuangan

konsolidasi berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan yang

berlaku serta menyampaikan laporan sebagaimana diatur dalam

Peraturan Bank Indonesia.

11. Kesehatan Perbankan Syariah

Tingkat kesehatan bank adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-

fungsinya dengan baik, yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan

masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, pemerintah dalam

melaksanakan berbagai kebijakan, terutama kebijakan moneter (Veithzal,

2007:118).

Dengan semakin meningkatnya kompleksitas usaha dan profil risiko,

bank perlu mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dari

operasional bank. Bagi perbankan, hasil akhir penilaian kondisi bank

tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan

strategi usaha dimasa yang akan datang sedangkan bagi Bank Indonesia

antara lain digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi strategi

pengawasan bank oleh Bank Indonesia (Santoso dan Sigit Triandaru,

2006:51).

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, bank wajib memelihara tingkat kesehatannya.

Page 53: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

36

Kesehatan bank harus dipelihara dan/atau ditingkatkan agar kepercayaan

masyarakat terhadap bank dapat tetap terjaga. Selain itu, tingkat kesehatan

bank digunakan sebagai salah satu sarana dalam melakukan evaluasi

terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi bank serta menentukan

tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau permasalahan bank, baik

berupa corrective action oleh bank maupun supervisory action oleh

Otoritas Jasa Keuangan.

Menurut Pasal 1 angka 6 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)

No. 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah, tingkat kesehatan bank adalah hasil

penilaian kondisi bank yang dilakukan berdasarkan risiko termasuk risiko

terkait penerapan prinsip syariah dan kinerja bank atau disebut dengan

Risk-based Bank Rating.

Ketentuan tentang kesehatan bank (Bank Konvensional termasuk

UUS-nya serta Bank Syariah yang terdiri dari BUS dan BPRS),

dimaksudkan untuk dipergunakan: a. sebagai tolak ukur bagi manajemen

bank dalam menilai apakah pengelolaan bank telah dilakukan sesuai

dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketetuan-

ketentuan yang berlaku; dan b. sebagai tolok ukur untuk menetapkan arah

pembinaan dan pengembangan bank, secara sendiri atau keseluruhan

(Widjanarto, 2003:126).

Page 54: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

37

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.03/2014,

Bank Umum Syariah wajib melakukan penilaian sendiri (self assessment)

atas tingkat kesehatan bank baik secara individual maupun secara

konsolidasi. Penilaian sendiri (self assessment) tingkat kesehatan bank

dilakukan paling kurang setiap semester untuk posisi akhir bulan Juni dan

Desember. Penilaian tingkat kesehatan bank mencakup penilaian terhadap

faktor-faktor sebagai berikut:

a. Profil Risiko (Risk Profile)

Penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian

terhadap risiko inhern dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam

operasional Bank Umum Syariah yang dilakukan terhadap 10 risiko,

yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional,

risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko

imbal hasil, dan risiko investasi.

b. Good Corporate Governance

Penilaian terhadap faktor Good Corporate Governance

merupakan penilaian terhadap manajemen Bank Umum Syariah atas

pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

c. Rentabilitas (Earnings)

Page 55: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

38

Penilaian terhadap faktor rentabilitas meliputi penilaian terhadap

kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, dan stabilitas

rentabilitas (sustainability learnings) Bank Umum Syariah.

d. Permodalan (Capital)

Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap

tingkat kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan Bank

Umum Syariah.

12. Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah

Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik tampilan

perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi, dan

karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan

sebelumnya (Mulyadi, 2000: 415). Pengukuran kinerja menurut Horngren

(1993: 372) mempunyai tujuan untuk mengukur kinerja bisnis dan

manajemen dibandingkan dengan goal atau sasaran perusahaan. Dengan

kata lain, pengukuran kinerja merupakan alat bagi manajemen untuk

mengendalikan bisnisnya.

Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yang

dikeluarkan secara periodik. Laporan keuangan berupa neraca, laba-rugi,

arus kas, dan perubahan modal yang secara bersama-sama memberikan

suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan. Informasi yang

terkandung dalam laporan keuangan digunakan investor untuk

Page 56: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

39

memperoleh perkiraan tentang laba dan deviden di masa mendatang dan

resiko atas penilaian tersebut (Weston dan Brigham, 1993).

Pengukuran kinerja pada bank syariah kebanyakan masih

menggunakan pengukuran yang sama dengan pengukuran kinerja pada

bank konvensional yaitu dengan menghitung rasio CAMELS (Capital,

Asset, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity of Market Risk). Jika

dilihat dari tujuan perbankan syariah, seharusnya pengukuran yang

digunakan untuk mengukur kinerja perbankan syariah lebih spesifik dan

diarahkan kepada tujuan yang ingin dicapai berdasarkan syariah, sehingga

dapat mencerminkan bagaimana tujuan-tujuan syariah terpenuhi.

13. Kinerja Perbankan Syariah dengan Maqasid Al-Shari’ah Framework

Maqasid al-Shari’ah framework adalah kerangka atau model

pengukuran kinerja perbankan syariah yang sesuai dengan tujuan dan

karakteristik perbankan syariah. Dalam penelitian ini, penulis

menggunakan konsep tujuan syariah berdasarkan Abu Zaharah (1997)

seperti beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut

Abu Zahara (1997), secara spesifik perbankan syariah memiliki tiga tujuan

utama yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Tahdhib al-Fard (Pendidikan Individu)

Tujuan pertama mengungkapkan tentang bagaimana seharusnya

perbankan syariah menyebarkan pengetahuan dan kemampuan serta

menanamkan nilai-nilai individu untuk perkembangan spiritualnya.

Page 57: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

40

Dengan demikian, bank syariah harus merancang program pendidikan

dan pelatihan yang harus mengembangkan tenaga kerja yang

berpengetahuan dan terampil dengan nilai-nilai moral yang tepat.

Mereka juga harus menyebarkan informasi kepada stakeholder

mengenai produk mereka.

b. Iqamah al-’Adl (Pembentukan Keadilan)

Tujuan kedua yaitu perbankan syariah harus meyakinkan bahwa

setiap transaksi dalam aktivitas bisnis dilakukan secara adil termasuk

produk, harga, ketentuan, dan kondisi kontrak. Selain itu perbankan

syariah juga harus meyakinkan bahwa setiap bisnis perbankan bebas

dari elemen-elemen negatif yang dapat menciptakan ketidakadilan

seperti riba, kecurangan, dan korupsi. Secara tidak langsung, bank

harus bijak menggunakan keuntungan dan mengarahkan kegiatan ke

arah yang dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan pendapatan

dan kekayaan.

c. Jalb al-Maslahah (Kepentingan Publik)

Tujuan ketiga yaitu perbankan syariah harus membuat prioritas

mengenai aktivitas bisnis mana yang memberikan manfaat yang lebih

besar bagi masyarakat. Tujuan ini termasuk kegiatan yang mencakup

kebutuhan dasar masyarkat seperti investasi di sektor-sektor vital,

pembiayaan proyek perumahan, dan lain sebagainya.

Page 58: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

41

Konsep ini merupakan adaptasi dari konsep yang dikemukakan oleh

Abu Zahara (1997) dalam Mohammed et al (2008, 2015). Ketiga tujuan

diatas oleh Mohammed et al (2008, 2015) diturunkan menjadi beberapa

indikator pengukuran dengan menggunakan metode operasionalisasi

Sekaran. Hal ini dilakukan agar ketiga tujuan syariah diatas dapat secara

operasional diukur dan ditentukan nilainya. Dengan menggunakan metode

Sekaran, penilaian kinerja perbankan syariah berdasarkan konsep Maqasid

al-Shari’ah yang dirumuskan oleh para peneliti muslim adalah sebagai

berikut:

Tabel 2. 1 Operasionalisasi Tujuan Perbankan Syariah

Concepts(Objectives) Dimensions Elements Performance

RatiosSources of

Data1. EducatingIndividual

D1.Advancementof Knowledge

E1. EducationGrant

R1. EducationGrant orScholarship/Total Expenses

AnnualReport

E2. Research R2. ResearchExpenses/ TotalExpenses

AnnualReport

D2. InstillingNew Skills andImprovements

E3. Training R3. TrainingExpenses/ TotalExpenses

AnnualReport

D3. CreatingAwareness ofIslamicBanking

E4. Publicity R4. PublicityExpenses/ TotalExpenses

AnnualReport

2.EstablishingJustice

D4. FairReturns

E5. FairReturns

R5. ProfitEqualizationReserves (PER)/Net orInvestmentIncome

AnnualReport

Page 59: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

42

Concepts(Objectives) Dimensions Elements Performance

RatiosSources of

DataD5. CheapProduct andServices

E6. FunctionalDistribution

R6. Mudharabahand MusharakahModes/ TotalInvestmentModes

AnnualReport

D6.Elimination ofNegativeElements thatBreedInjustices

E7. InterestFree Product

R7. Interest FreeIncome/ TotalIncome

AnnualReport

3. Maslahah D7.Profitability ofBank

E8. ProfitRatio

R8. Net Income/Total Assets

AnnualReport

D8.Redistributionof Income andWealth

E9. PersonalIncome

E9. Zakah Paid/Net Asset

AnnualReport

D9. Investmentin Vital RealSector

E10.InvestmentRatio in RealSector

R10. Investmentin RealEconomicSector/ TotalInvestment

AnnualReport

Sumber: Mohammed et al (2015)

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari pengukuran di atas, maka

dilakukan verifikasi dari model dan pembobotan pada setiap konsep dan

elemen pengukuran melalui wawancara dengan 16 pakar syariah di

Malaysia dan Timur Tengah. Pembobotan tersebut berdasarkan hasil

penelitian dari Mohammed (2015). Bobot rata-rata yang diberikan adalah

sebagai berikut:

Page 60: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

43

Tabel 2. 2 Bobot Rata-Rata untuk Tiga Tujuan dan Sepuluh Elemen

ObjectivesAverageWeight(Out of 1)

ElementsAverageWeight(Out of 1)

O1. Educating(Tahdhib al-Fard)

0,30 E1. Education Grant/Donations 0,24E2. Research 0,27E3. Training 0,26E4. Publicity 0,23Total 1

O2. Justice (Al-’Adl)

0,41 E5. Fair Returns 0,30E6. Fair Price 0,32E7. Interest Free Product 0,38Total 1

O3. Public Interest(Al-Maslahah)

0,29 E8. Bank’s Profit Ratios 0,33E9. Personal Income Transfers 0,30

E10. Investment Ratios in RealSector

0,37

Total 1 Total 1Sumber: Mohammed et al (2015)

B. Penelitian-Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang meneliti maqasid al-

shari’ah dari bank syariah di seluruh dunia. Salah satu penelitian awal

dilakukan oleh Mohammed et al (2008) berjudul The Performance Measures

of Islamic Banking Based on the Maqasid Framework. Penelitian ini pertama

kali disampaikan pada IIUM International Accounting Conference (INTAC IV)

pada tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengajukan apa saja tujuan

dari perbankan syariah yang diturunkan dari teori Maqasid al-Shari’ah dan

membuat suatu model pengukuran kinerja perbankan syariah berdasarkan teori

tersebut. Sampel bank syariah yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 6

bank syariah di 6 negara. Hasil dari penelitian ini adalah peneliti

Page 61: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

44

menggunakan metode baru dalam mengukur kinerja perbankan syariah yaitu

dengan metode Simple Additive Weighted (SAW) sekaligus merumuskan nilai

pembobotannya. Hasil lainnya menyatakan bahwa dari keenam sampel yang

diuji menggunakan maqasid index tidak terdapat satu bank pun yang dapat

mencapai nilai kinerja yang tinggi berdasarkan 7 dari 10 rasio yang digunakan.

Bedanya penelitian Mohammed et al (2008) dengan penelitian ini adalah

selain menggunakan metode SAW peneliti juga menggunakan uji ANOVA

untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara tujuh negara sampel

(Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar).

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Antonio et al (2012). Penelitian ini

bertujuan untuk mengukur kinerja perbankan syariah di Indonesia dan

Jordania. Sampel bank syariah yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah

4 bank syariah, masing-masing negara mewakilkan 2 bank syariah terbesar di

negaranya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SAW

dan MADM (Multiple Attribute Decision Making). Hasil dari penelitian ini

yaitu terdapat perbedaan kinerja perbankan syariah di Indonesia dan di

Jordania. Kesimpulan dari penelitian ini adalah belum adanya bank syariah

yang mampu mencapai nilai maqasid index yang tinggi dalam kinerjanya.

Bedanya penelitian Antonio (2012) dengan penelitian ini adalah selain

menggunakan metode SAW peneliti juga menggunakan uji ANOVA untuk

melihat apakah terdapat perbedaan antara negara sampel yang diteliti. Dan

juga penelitian ini tidak hanya meneliti dua negara saja, melainkan meneliti

Page 62: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

45

tujuh negara di Asia (Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab,

Kuwait, dan Qatar).

Penelitian berikutnya dilakukan oleh Mohammed et al (2015) dengan

judul Developing Islamic Banking Performance Measures Based on Maqasid

Al-Shari’ah Framework: Cases of 24 Selected Banks. Penelitian ini

merupakan pengembangan dari penelitian Mohammed sebelumnya pada tahun

2008 dan bertujuan untuk membandingkan hasil dari metode pengukuran

kinerja menggunakan maqasid al-shari’ah dengan pengukuran kinerja bank

konvensional antara perbankan syariah dan perbankan konvensional. Metode

yang digunakan adalah metode Simple Additive Weighted (SAW) dan Mann-

Whitney U-Test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya

ketidaksesuaian antara tujuan bank syariah dan tolok ukur konvensional yang

digunakan untuk mengukur kinerja bank-bank syariah. Selama bank syariah

menjalankan peraturan konvensional untuk operasi mereka, maka mereka akan

terlihat memiliki penilaian kinerja yang tidak bagus dibanding bank

konvensional. Bedanya penelitian Mohammed et al (2015) dengan penelitian

ini adalah peneliti tidak menggunakan Mann-Whitney U-Test untuk uji beda,

melainkan menggunakan uji ANOVA untuk melihat apakah terdapat

perbedaan antara tujuh negara sampel (Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi,

Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar).

Penelitian terbaru dilakukan oleh Wibowo (2015). Penelitian ini meneliti

mengenai perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan metode

Page 63: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

46

CAMEL di ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand dengan sampel

1 bank syariah di masing-masing negara. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode One-Way ANOVA (Analysis of Variance) untuk

melihat perbedaan antara ketiga negara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa rasio dari semua indikator keuangan perbankan syariah di Indonesia

berbeda secara signifikan dengan di Malaysia dan Thailand, serta tidak ada

yang ditunjukkan secara signifikan. Rasio rata-rata perbankan syariah di

Indonesia yang lebih baik adalah ROA dan ROE. Yang baik adalah EEA,

LDR, serta AGR dibandingkan dengan dua negara ASEAN lainnya. Bedanya

penelitian Wibowo (2015) dengan penelitian ini adalah peneliti tidak

menggunakan metode CAMEL untuk mengukur kinerja perbankan syariah,

melainkan menggunakan maqasid al-shari’ah. Kemudian peneliti juga

menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) selain menggunakan

uji ANOVA untuk uji beda antara tujuh negara sampel (Indonesia, Malaysia,

Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar).

Page 64: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

47

Tabel 2. 3 Ringkasan Penelitian-Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Indikator Metode Penelitian Hasil Penelitian1 Mustafa Omar

Mohammed,DzuljastriAbdul Razak,dan Fauziah MdTaib (2008)

The PerformanceMeasures of IslamicBanking Based on theMaqasid Framework

1. Education2. Maslahah

1. Populasi:Bank-Bank syariah diAsia.

2. Sampel:6 bank syariah di 6negara (Malaysia,Bangladesh, Indonesia,Bahrain, Jordan, danSudan).

3. Metode Analisis Data:Simple AdditiveWeighted (SAW)Maqasid Index.

Terdapat variasi kinerjapada sampel perbankansyariah yang diteliti. Sertatidak ada satu bank punyang menunjukkan kinerjayang tinggi berdasarkanmaqasid syariah pada tujuhrasio yang digunakan.

2 Mustafa OmarMohammed danFauziah MdTaib (2015)

Developing IslamicBanking PerformanceMeasures Based onMaqasid Al-Shari’ahFramework: Cases of24 Selected Banks

1. Education2. Justice3. Maslahah4. Maqasid Index (MI)

5. ROA

6. NII

7. LIQ

1. Sampel:12 bank syariah dan 12bank konvensional.

2. Metode Analisis Data:Simple AdditiveWeighted (SAW) danMann-Whitney U-test.

Penelitian ini menunjukkanbahwa adanyaketidaksesuaian antaratujuan bank syariah dantolok ukur konvensionalyang digunakan untukmengukur kinerja bank-bank syariah. Selama banksyariah menjalankanperaturan konvensional

Page 65: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

48

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Indikator Metode Penelitian Hasil Penelitianuntuk operasi mereka,maka mereka akan terlihatmemiliki penilaian kinerjayang tidak bagus dibandingbank konvensional.

3 MuhammadSyafii Antonio,Yulizar D.Sanrego, danMuhammadTaufiq (2012)

An Analysis ofIslamic BankingPerformance:Maqashid IndexImplementation inIndonesia andJordania

1. Education2. Justice3. Maslahah

1. Populasi:Bank-bank syariah diIndonesia dan Jordania.

2. Sampel:2 bank syariah diIndonesia dan 2 banksyariah di Jordania.

3. Metode Analisis Data:Maqasid Index, SimpleAdditive Weighted(SAW) Method.

Terdapat perbedaan kinerjapada perbankan syariah diIndonesia dengan diJordania denganmenggunkan pendekatanmaqashid index.

Page 66: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

49

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Indikator Metode Penelitian Hasil Penelitian4 Susanto

Wibowo (2015)AnalisisPerbandingan KinerjaKeuangan PerbankanSyariah denganMetode CAMEL diASEAN (StudiKomparatif:Indonesia, Malaysia,Thailand)

1. Capital Risk2. Assets Quality3. Operating Efficiency4. Liquidity Risk5. Profitability6. Growth

1. Populasi:Seluruh bank syariah diASEAN.

2. Sampel:Indonesia (BankMuamalat Indonesia),Malaysia (Islamic Bankof Malaysia), danThailand (Islamic Bankof Thailand).

3. Teknik Sampling:Purposive sampling.

4. Metode Analisis Data:One-Way ANOVA(Analysis of Variance).

Rasio dari semua indikatorkeuangan perbankansyariah di Indonesiaberbeda secara signifikandengan di Malaysia danThailand, serta tidak adayang ditunjukkan secarasignifikan. Rasio rata-rataperbankan syariah diIndonesia yang lebih baikadalah ROA dan ROE.Yang baik adalah EEA,LDR, serta AGRdibandingkan dengan duanegara ASEAN lainnya.

Page 67: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

50

C. Kerangka Pemikiran

Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang dibuat

dalam model penelitian mengenai “Analisis Komparatif Kinerja Perbankan

Syariah di Asia”.

Gambar 2.1

Kinerja Maqasid Al-Shari’ah PerbankanTahun 2013-2015

PembentukanKeadilan

Bank SyariahIndonesia

Bank SyariahMalaysia

IranArab Saudi

Uni Emirat ArabKuwaitQatar

Uji HipotesisANOVA

KepentinganPublik

1. Fair Returns2. Distribusi

Fungsional3. Produk Bebas

Bunga

1. Rasio Laba2. Pendapatan

Personal3. Rasio Investasi

pada Sektor Riil

Perbankan Syariah

Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran

Page 68: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

51

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan pada telaah teori dan penelitian sebelumnya bahwa

pengukuran kinerja perbankan syariah tidak hanya dapat diukur oleh rasio-

rasio keuangan saja, melainkan merupakan suatu konsep baru untuk mengukur

kinerja perbankan syariah yang dikembangkan oleh para peneliti muslim dari

seluruh dunia. Konsep pengukuran yang dirumuskan tersebut menggunakan

konsep Maqasid al-Shari’ah yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan,

serta indikator sosial (Antonio, 2012). Pengukuran dengan maqasid index

syariah dapat digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat

pencapaian nilai-nilai syariah yang dijalankan pada perbankan syariah.

Perbankan syariah di Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat

Arab, Kuwait, dan Qatar merupakan negara-negara di dunia yang saat ini

sedang mengalami perkembangan pesat terhadap perbankan syariahnya.

Sebagai negara-negara yang sedang mengalami perkembangan, perbankan

syariah di ketujuh negara tersebut juga memiliki karakteristik yang berbeda

dalam interpretasi mazhab yang dianut oleh ketujuh negara tersebut. Hal ini

akan memengaruhi akad dan produk yang terdapat pada perbankan syariah di

ketujuh negara. Perbedaan ini juga akan memengaruhi nilai maqasid index

secara keseluruhan dan akan memengaruhi nilai tujuan pembentukan keadilan

secara khusus. Oleh karena itu, hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Page 69: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

52

H1: Terdapat perbedaan pada nilai Maqasid Index (MI) antara

perbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di

Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

Tujuan syariah pembentukan keadilan menggambarkan sampai sejauh

mana perbankan syariah Indonesia dengan perbankan syariah Malaysia, Iran,

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar mampu mencapai nilai

tujuan syariah berupa keadilan masing-masing stakeholder dapat tercapai.

Tujuan ini diturunkan menjadi tiga elemen yaitu fair return, distribusi

fungsional, dan produk bebas bunga. Perbankan syariah dari tujuh negara

tersebut memiliki karakteristik yang berbeda yang akan berimplikasi pada

akad dan produk yang terdapat pada perbankan syariah seperti akad bagi hasil

atau jual beli. Oleh karena itu, hipotesis kedua dirumuskan sebagai berikut:

H2: Terdapat perbedaan pada nilai tujuan pembentukan keadilan antara

perbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di

Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

Tujuan syariah kepentingan publik menggambarkan sampai sejauh mana

perbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia, Iran,

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar mampu mencapai nilai

tujuan syariah berupa pemenuhan hak-hak bank syariah untuk kepentingan

bank itu sendiri maupun pemenuhan hak-hak masyarakat. Tujuan ini

diturunkan menjadi tiga elemen yaitu rasio laba, pendapatan personal, dan

rasio investasi pada sektor riil. Perbankan syariah dari tujuh negara tersebut

Page 70: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

53

memiliki karakteristik yang berbeda yang akan memengaruhi penekanan

terhadap investasi, apakah perbankan syariah akan menekankan pada sektor

riil atau sektor moneter. Hal ini akan berimplikasi pada nilai yang membentuk

tujuan kepentingan publik. Dengan demikian, hipotesis ketiga dirumuskan

sebagai berikut:

H3: Terdapat perbedaan pada nilai tujuan kepentingan publik antara

perbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di

Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

Page 71: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis perbandingan kinerja

perbankan syariah di Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab,

Kuwait, dan Qatar.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan Laporan Tahunan (Annual Report)

dan Laporan Keuangan Tahunan (Financial Report) yang diterbitkan dan

dipublikasi oleh Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, dan BNI Syariah

untuk Indonesia; Bank Islam Malaysia Berhad, Bank Muamalat Malaysia

Berhad, dan CIMB Islamic Bank Berhad untuk Malaysia; Parsian Bank,

Tejarat Bank, dan Saman Bank untuk Iran; Al Rajhi Bank, Alinma Bank, dan

Bank AlJazira untuk Arab Saudi; Abu Dhabi Islamic Bank, Dubai Islamic

Bank, dan Emirates Islamic Bank untuk Uni Emirat Arab; Kuwait Finance

House, Ahli United Bank, dan Boubyan Bank untuk Kuwait; Qatar Islamic

Bank, Masraf Al Rayan, dan Barwa Bank untuk Qatar yang terdaftar di situs

resmi masing-masing bank selama tiga tahun berturut-turut dari periode tahun

2013 sampai dengan 2015.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

Page 72: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

55

2011:61). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Syariah yang ada di

Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2011:62). Teknik sampling adalah teknik pengambilan

sampel untuk menentukan sampel dalam penelitian. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel

(Sugiyono, 2011:66) dengan metode Purposive Sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68).

Adapun kriteria Bank Syariah yang dijadikan sampel adalah sebagai

berikut:

1. Bank Syariah yang beroperasi pada tahun 2013, 2014, dan 2015

2. Bank Syariah yang menyajikan data Laporan Tahunan atau Laporan

Keuangan Tahunan pada tahun 2013, 2014, dan 2015

Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel yang digunakan dalam

penelitian ini ada 3 (tiga) bank syariah Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri,

Bank Mega Syariah, dan BNI Syariah; 3 (tiga) bank syariah Malaysia yaitu

Bank Islam Malaysia Berhad, Bank Muamalat Malaysia Berhad, dan CIMB

Islamic Bank Berhad; 3 (tiga) bank syariah Iran yaitu Parsian Bank, Tejarat

Bank, dan Saman Bank; 3 (tiga) bank syariah Arab Saudi yaitu Al Rajhi Bank,

Page 73: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

56

Alinma Bank, dan Bank AlJazira; 3 (tiga) bank syariah Uni Emirat Arab yaitu

Abu Dhabi Islamic Bank, Dubai Islamic Bank, dan Emirates Islamic Bank; 3

(tiga) bank syariah Kuwait yaitu Kuwait Finance House, Ahli United Bank,

dan Boubyan Bank; 3 (tiga) bank syariah Qatar yaitu Qatar Islamic Bank,

Masraf Al Rayan, dan Barwa Bank.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu

data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi

sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain, sehingga metode

pengumpulan data menggunakan cara non participant observation.

Data sekunder yang diperoleh meliputi Laporan Tahunan (Annual

Report) dan Laporan Keuangan Tahunan (Financial Report) yang diterbitkan

dan dipublikasikan dalam situs resmi oleh masing-masing bank syariah, serta

data dan informasi yang diperoleh melalui situs resmi Bank Indonesia.

Peneliti juga melakukan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan

data yang bersumber dari jurnal, buku-buku, dan hasil penelitian yang

diperoleh dari berbagai sumber.

Kemudian dari data-data sekunder yang berasal dari laporan tahunan dan

laporan keuangan tahunan, dibuatlah rasio-rasio yang sesuai dengan tujuan-

tujuan syariah berdasarkan maqasid al-shari’ah yang telah ditetapkan

sebelumnya yang pada akhirnya digunakan untuk analisis.

Page 74: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

57

1. Tujuan Pembentukan Keadilan

Tujuan pembentukan keadilan merupakan upaya bank syariah dalam

memastikan kejujuran dan keadilan dalam semua transaksi, maupun

kegiatan usaha yang dapat menciptakan ketidakadilan seperti riba,

kecurangan, dan korupsi. Tujuan maqasid al-shari’ah kedua ini diturunkan

menjadi 3 elemen (fair returns, distribusi fungsional, dan produk bebas

bunga) dan dapat diukur dengan rasio-rasio berikut ini:

a. Fair returns digambarkan dengan seberapa besar persentase laba

dibagi dengan total pendapatan. Rasio ini merupakan satu-satunya

rasio yang memiliki nilai pengurang dalam pembobotan nilai maqasid

index. Semakin rendah laba atau keuntungan yang diterima oleh bank

dibandingkan dengan total pendapatan, maka bank syariah tersebut

dinilai semakin menerapkan tujuan pencapaian keadilan (Rusdiyana

dalam Imansari, 2015). Formula yang digunakan untuk rasio ini adalah

(Mohammed et al, 2008):

Fair Returns = Laba / Total Pendapatan

b. Distribusi fungsional adalah rasio investasi mudarabah dan

musharakah terhadap total investasi. Rasio ini menggambarkan

seberapa besar bank syariah mengalokasikan dana untuk aktivitas yang

berlandaskan keadilan berupa terpeliharanya hak antara nasabah

dengan bank syariah, yaitu akad mudarabah dan akad musharakah.

Page 75: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

58

Kedua akad tersebut menggunakan sistem bagi hasil (profit sharing).

Semakin tinggi model pembiayaan bank syariah menggunakan

mudarabah dan musharakah, maka menunjukkan bahwa bank syariah

meningkatkan fungsinya untuk mewujudkan keadilan sosio-ekonomi

melalui sistem bagi hasil. Formula untuk rasio ini adalah (Mohammed

et al, 2015):

Distribusi Fungsional = Investasi Mudarabah dan

Musharakah / Total Investasi

c. Rasio pendapatan bebas bunga terhadap total pendapatan

menggambarkan bagaimana bank syariah dituntut untuk menjalankan

aktivitas perbankan khususnya investasi yang dilakukan terbebas dari

unsur riba (bunga). Semakin tinggi rasio pendapatan yang bebas bunga

terhadap total pendapatannya, maka akan berdampak positif terhadap

berkurangnya kesenjangan pendapatan dan kekayaan dalam kehidupan

bermasyarakat. Formula yang digunakan untuk rasio ini adalah

(Mohammed et al, 2015):

Produk Bebas Bunga = Pendapatan Bebas Bunga / Total

Pendapatan

2. Tujuan Kepentingan Publik

Tujuan syariah ketiga yaitu kepentingan publik (al-Maslahah)

merupakan upaya bank syariah dalam memberikan manfaat yang lebih

Page 76: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

59

besar bagi masyarakat terhadap aktivitas bisnis yang dijalankannya.

Tujuan ini diturunkan menjadi 3 elemen (rasio laba, pendapatan personal,

dan rasio investasi pada sektor riil) dan dapat diukur dengan rasio-rasio

berikut ini:

a. Rasio laba atau profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk

menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan efisien. Secara

garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan

pendapatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan (Kasmir, 2002).

Besarnya rasio ini dapat meggambarkan seberapa besar pencapaian

nilai maslahat bagi bank syariah itu sendiri (Antonio, 2012). Menurut

Mohammed et al (2015), semakin tinggi rasio menunjukkan

kemampuan bank yang lebih tinggi untuk berkontribusi pada anggaran

pemerintah dalam proyek-proyek pembangunan dan untuk pelayanan

sosial, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraaan

masyarakat. Formula yang digunakan untuk rasio ini adalah:

Rasio Laba = Laba Bersih / Total Aset

b. Elemen pendapatan personal dalam konsep maqasid al-shari’ah

menunjukkan seberapa besar bank syariah dalam menyalurkan

pendapatan dan kekayaannya kepada semua golongan. Hal ini dapat

dilakukan bank syariah melalui pendistribusian atau penyaluran dana

zakat yang dikeluarkan oleh bank syariah. Tingginya rasio zakat

terhadap laba bersih menunjukkan transfer pendapatan dan kekayaan

Page 77: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

60

kepada orang yang tidak mampu dan yang membutuhkan, sehingga

membantu dalam menangani kesenjangan ketidaksetaraan. Formula

untuk rasio ini adalah (Mohammed et al, 2008):

Pendapatan Personal = Zakat / Laba Bersih

c. Rasio investasi pada sektor riil mengacu pada sejumlah sektor penting

di mana bank syariah berinvestasi didalamnya. Sektor penting ini

diberikan kepada sektor-sektor ekonomi riil yang memiliki implikasi

langsung terhadap populasi yang lebih luas, terutama di daerah

pedesaan. Sektor tersebut seperti pertanian, pertambangan, perikanan,

konstruksi, manufaktur, dan bisnis skala kecil dan menengah.

Tingginya rasio investasi pada sektor riil dapat menggambarkan

seberapa besar pencapaian nilai maslahat untuk masyarakat, sehingga

semakin tinggi nilai investasi untuk kegiatan pada sektor riil maka

semakin besar pula manfaatnya untuk kemajuan ekonomi seluruh

lapisan masyarakat. Formula yang digunakan untuk rasio ini adalah

(Mohammed et al, 2015):

Rasio Investasi pada Sektor Riil = Investasi pada Sektor

Ekonomi Riil / Total

Investasi

Page 78: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

61

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW) seperti pada penelitian-penelitian sebelumnya. Metode ini

digunakan untuk melihat seberapa besar pencapaian maqasid index (MI) pada

perbankan syariah dengan melakukan penjumlahan masing-masing rasio yang

memiliki bobot nilai tertentu yang telah ditentukan oleh pakar syariah di dunia

(Antonio, 2012).

Setelah melakukan perhitungan nilai maqasid index dan nilai pertujuan

syariah di ketujuh negara, maka peneliti melakukan metode analisis data

kuantitatif yaitu Analysis of Variance (ANOVA), untuk membandingkan nilai

rata-rata tiga atau lebih sampel yang tidak berhubungan. Dalam hal ini

membandingkan rata-rata perbedaan kinerja secara keseluruhan berdasarkan

maqasid al-shari’ah dan perbedaan tujuan syariah antara perbankan syariah di

tujuh negara. Pengolahan data dalam penelitian ini akan menggunakan

program pengolah data statistik yang dikenal dengan SPSS (Statistic Product

and Service Solution), yaitu IBM SPSS Statistics Version 22. Setelah semua

data-data terkumpul maka selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan

statistik deskriptif, uji normalitas data, dan uji hipotesis agar hasil pengujian

dapat diinterpretasikan dengan tepat.

1. Menghitung Nilai Variabel Penelitian

Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah menghitung dan

merata-rata nilai variabel penelitian di masing-masing perbankan syariah

Page 79: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

62

di ketujuh negara. Tahap-tahap dalam perhitungan tersebut berdasarkan

penelitian-penelitian sebelumnya (Mohammed et al, 2008) adalah sebagai

berikut:

a. Menghitung rasio kinerja pada masing-masing bank syariah. Rasio-

rasionya adalah:

R5 = Laba / Total PendapatanR6 = Investasi Mudarabah dan Musharakah / Total InvestasiR7 = Pendapatan Bebas Bunga / Total PendapatanR8 = Laba Bersih / Total AsetR9 = Zakat / Laba BersihR10 = Investasi pada Sektor Ekonomi Riil / Total Investasi

Catatan: Empat rasio kinerja yang berkaitan dengan tujuan syariah

pertama yaitu pendidikan individu telah dihilangkan dari analisis ini

dikarenakan tidak tersedianya data yang memadai.

b. Melakukan pembobotan untuk masing-masing tujuan syariah sesuai

dengan bobot rasio yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

IK12 = B2 x E5 x R5IK22 = B2 x E6 x R6IK32 = B2 x E7 x R7

IK13 = B3 x E8 x R8IK23 = B3 x E9 x R9IK33 = B3 x E10 x R10

Keterangan:

IKn = Indikator Kinerja ke-nBn = Bobot untuk tujuan ke-nEn = Bobot untuk elemen ke-nRn = Rasio ke-n

Page 80: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

63

c. Menjumlahkan indikator kinerja masing-masing tujuan syariah untuk

mengetahui nilai tujuan-tujuan syariah ketujuh negara dengan rumus

sebagai berikut:

IK (T2) = -IK12 + IK22 + IK32IK (T3) = IK13 + IK23 + IK33

Keterangan:

IK (Tn) = Tujuan ke-nIKn = Indikator Kinerja ke-n

Catatan: IK12 yang merupakan indikator kinerja untuk rasio fair

returns memiliki nilai pengurang dalam penjumlahan tujuan

pembentukan keadilan (Rusdiyana dalam Imansari, 2015), sehingga

semakin rendah nilainya akan semakin baik nilai tujuan pembentukan

keadilannya.

d. Menjumlahkan nilai tujuan-tujuan untuk mengetahui nilai maqasid

index (MI) ketujuh negara dengan rumus sebagai berikut:

MI = IK (T2) + IK (T3)

Keterangan:

MI = Maqasid IndexIK (T2) = Tujuan Pembentukan KeadilanIK (T3) = Tujuan Kepentingan Publik

Page 81: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

64

Peneliti menggunakan 2 rasio yang diambil dari Mohammed et al

(2008) dan 4 rasio dari pengembangan penelitian Mohammed et al (2015).

Tabel 3.1 di bawah ini menjabarkan secara lengkap bobot nilai dari

masing-masing variabel sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Bobot Rata-Rata untuk Tiga Tujuan dan Sepuluh Elemen

TujuanBobot

Rata-Rata(Skala 1)

ElemenBobot

Rata-Rata(Skala 1)

T1. PendidikanIndividu

0,30 E1. Bantuan Pendidikan 0,24E2. Penelitian 0,27E3. Pelatihan 0,26E4. Publisitas 0,23Total 1

T2. PembentukanKeadilan

0,41 E5. Fair Returns 0,30E6. Distribusi Fungsional 0,32E7. Produk Bebas Bunga 0,38Total 1

T3. KepentinganPublik

0,29 E8. Rasio Laba 0,33E9. Pendapatan Personal 0,30E10. Rasio Investasi pada SektorRiil

0,37

Total 1 Total 1Sumber: Modifikasi dari penelitian Mohammed et al tahun 2008 dan 2015

Bank syariah yang memiliki hasil penjumlahan tertinggi akan

memiliki peringkat yang tinggi pula dalam pencapaian tujuannya. Setelah

semua nilai maqasid al-shari’ah diketahui pada masing-masing bank,

maka dilanjutkan dengan melakukan analisis deskriptif dan uji ANOVA.

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

Page 82: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

65

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2013:19). Standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum

menunjukkan hasil analisis terhadap dispersi data. Sedangkan skewness

(kemencengan) dan kurtosis menunjukkan bagaimana data terdistribusi

(Ghozali, 2013:21).

3. Uji Normalitas Data

Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal yang

harus dilakukan untuk setiap analisis multivariate, khususnya jika

tujuannya adalah inferensi. Jika terdapat normalitas, maka residual akan

terdistribusi secara normal dan independen, yaitu perbedaan antara nilai

prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi

secara simetri disekitar nilai means sama dengan nol. Jadi salah satu cara

mendeteksi normalitas dalah lewat pengamatan nilai residu (Ghozali,

2013:29-30).

Jika variabel tidak terdistribusi secara normal (menceng ke kiri atau

menceng ke kanan) maka hasil uji statistik akan terdegradasi. Normalitas

suatu variabel umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik

sedangkan normalitas nilai residu dideteksi dengan metode grafik (Ghozali,

2013:30).

Secara statistik ada dua komponen normalitas yaitu skewness dan

kurtosis. Skewness berhubungan dengan simetri distribusi. Skewed

variable (variabel menceng) adalah variabel yang nilai mean-nya tidak di

Page 83: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

66

tengah-tengah distribusi. Sedangkan kurtosis berhubungan dengan puncak

dari suatu distribusi. Jika variabel terdistribusi secara normal maka nilai

skewness dan kurtosis sama dengan nol. Terdapat uji signifikansi

skewness dan kurtosis dengan cara sebagai berikut (Ghozali, 2013:30):

Zskewness =6/N

Skewness Zkurtosis =24/N

Kurtosis

Dimana N adalah jumlah sampel. Nilai Z ini kita bandingkan dengan

nilai kritisnya yaitu untuk alpha 0.01 nilai kritisnya ± 2.58 sedangkan

untuk alpha 0.05 nilai kritisnya ± 1.96 (Ghozali, 2013:30).

Uji statistik lain yang digunakan untuk mendeteksi normalitas data

adalah dengan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan

membuat hipotesis pengujian (Ghozali, 2013:32):

H0 : Data terdistribusi secara normal

Ha : Data tidak terdistribusi secara normal

Normal tidaknya suatu data dapat dideteksi juga lewat plot grafik

histogram, hanya gambar grafik kadang-kadang dapat menyesatkan karena

kelihatan distribusinya normal tetapi secara statistik sebenarnya tidak

normal.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan analysis of variance (ANOVA) yang

digunakan untuk menguji apakah seluruh sampel mempunyai rata-rata

Page 84: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

67

(mean) yang sama dengan hipotesis. Untuk dapat menggunakan uji

statistik ANOVA harus dipenuhi beberapa asumsi di bawah ini (Ghozali,

2013:70):

a. Homogeneity of Variance

Variabel dependen harus memiliki varian yang sama dalam

setiap kategori variabel independen. Jika terdapat lebih dari satu

variabel independen, maka harus ada homogeneity of variance di

dalam cell yang dibentuk oleh variabel independen kategorikal.

SPSS memberikan test ini dengan nama Levene’s test of

homogeneity of variance. Jika nilai Levene test signifikan

(probabilitas < 0.05) maka hipotesis nol akan ditolak bahwa grup

memiliki varian yang berbeda dan hal ini menyalahi asumsi. Jadi

yang dikehendaki adalah tidak dapat menolak hipotesis nol atau hasil

Levene test tidak signifikan (probabilitas > 0.05).

b. Random Sampling

Untuk tujuan uji signifikansi, maka subyek di dalam setiap

grup harus diambil secara random.

c. Multivariate Normality

Untuk tujuan uji signifikansi, maka variabel harus mengikuti

distribusi normal multivariate. Variabel dependen terdistribusi secara

normal dalam setiap kategori variabel independen. ANOVA masih

tetap robust walaupun terdapat penyimpangan asumsi multivariate

Page 85: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

68

normality. SPSS memberikan uji Boxplot test of the normality

assumption.

ANOVA yang digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata

tiga atau lebih sampel yang tidak berhubungan pada dasarnya adalah

menggunakan F test yaitu:

F =squares-meanatau varianceestimated groupsWithin squares-meanatau varianceestimated groupsBetween

d. Post Hoc Test

Digunakan untuk mencari mana saja region yang berbeda dan

mana saja region yang tidak berbeda. Analisis dilakukan dengan

melihat Tukey test dan Bonferroni test, dimana Tukey test untuk

sampel yang sama, sedangkan Bonferroni test untuk sampel yang

berbeda. Apa bila pada kolom mean difference terdapat tanda ”(*)”

maka terdapat perbedaan yang signifikan.

e. Homogenus Sub

Digunakan untuk mencari grup atau sub mana saja yang terlihat

bahwa keempat sampel berada dalam satu sub yang menandakan

tidak terdapat perbedaan dan jika ada perbedaan signifikan, maka

keempat sampel akan terkelompokkan ke dalam empat sub yang

berbeda.

Page 86: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Rasio Kinerja Bank Syariah BerdasarkanMaqasid al-Shari’ah

Untuk mengetahui sampai sejauh mana sebuah bank syariah

melaksanakan setiap tujuan-tujuan maqasid al-shari’ah dapat diukur melalui

rasio kinerja maqasid al-shari’ah yang dibagi ke dalam tiga tujuan, yaitu

pendidikan individu, pembentukan keadilan, dan kepentingan publik. Empat

rasio kinerja yang berkaitan dengan tujuan syariah pertama yaitu pendidikan

individu telah dihilangkan dari analisis ini dikarenakan tidak tersedianya data

yang memadai untuk 21 sampel bank.

Berikut adalah rasio kinerja maqasid al-shari’ah 21 bank syariah di

Asia periode 2013 – 2015 untuk setiap tujuannya:

1. Tujuan Kedua: Pembentukan Keadilan (Iqamah al-’Adl)

Tabel 4. 1 Rasio KinerjaMaqasid al-Shari’ah Tujuan Kedua

Negara BankRK Tujuan Kedua

Rasio Rata-Rata (2013-2015)R5 R6 R7

IndonesiaBSM 0,0698 0,7898 0,1568BMS 0,0506 0,0939 0,2539BNIS 0,1153 0,5486 0,0644

MalaysiaBIMB 0,2840 0,2843 0,0689BMMB 0,3243 0,5780 0,0904CIMBI 0,5085 0,0953 0,0956

IranPB 0,3795 0,8092 0,2272SB 0,1361 0,7510 0,1079TB 0,0772 0,4936 0,2328

Arab Saudi ARB 0,5187 0,0000 0,2710

Page 87: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

70

Negara BankRK Tujuan Kedua

Rasio Rata-Rata (2013-2015)R5 R6 R7

AB 0,4669 0,0000 0,1889BA 0,3499 0,0000 0,3010

Uni Emirat ArabADIB 0,3305 0,0284 0,2023DIB 0,5496 0,3235 0,1646EIB 0,6480 0,0654 0,1653

KuwaitKFH 0,4458 0,0000 0,1036BB 0,5583 0,0000 0,0994AUB 0,4724 0,0000 0,1160

QatarQIB 0,7022 0,0420 0,1260MAR 0,8160 0,1926 0,0659BwB 0,6341 0,0340 0,0850

Elemen kelima yaitu fair returns yang digambarkan melalui rasio

laba dibandingkan dengan total pendapatan. Semakin rendah laba atau

keuntungan yang diterima oleh bank dibandingkan dengan total

pendapatan, maka bank syariah tersebut dinilai semakin menerapkan

tujuan keadilan. Pada elemen kelima ini bank syariah Indonesia, yaitu

Bank Mega Syariah (BMS), memiliki rasio sebesar 0,0506 atau 5,06%

yang menunjukkan bahwa bank dinilai semakin menerapkan tujuan

pembentukan keadilan. Sebaliknya bank syariah Qatar, Masraf Al Rayan

(MAR), memiliki rasio sebesar 0,8160 atau 81,60% dikarenakan tingginya

laba terhadap total pendapatan. Hal ini menunjukkan kurang baiknya nilai

tujuan pembentukan keadilan pada Masraf Al Rayan (MAR).

Elemen keenam yaitu distribusi fungsional yang digambarkan oleh

rasio investasi dengan skim bagi hasil (mudarabah dan musharakah)

terhadap total investasi. Investasi dengan skim bagi hasil dianggap lebih

mencerminkan keadilan dikarenakan bank ikut merasakan kondisi di saat

Page 88: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

71

untung maupun rugi. Pada elemen keenam ini Parsian Bank (PB), yaitu

bank syariah Iran, memiliki rasio paling tinggi sebesar 0,8092 atau 80,92%

dari total investasi yang menggunakan skim bagi hasil. Kemudian setelah

Parsian Bank (PB) diikuti oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) dari

Indonesia dengan rasio sebesar 0,7898 atau 78,98%. Namun pada elemen

ini bank-bank syariah di Arab Saudi dan Kuwait tidak menunjukkan

adanya investasi dengan skim bagi hasil (mudarabah dan musharakah),

maka nilai rasionya adalah 0,0000.

Elemen ketujuh yaitu produk bebas bunga yang digambarkan melalui

rasio pendapatan bebas bunga dibandingkan dengan total pendapatan.

Bank AlJazira (BA) yaitu bank syariah dari Arab Saudi memiliki rasio

tertinggi sebesar 0,3010 atau 30,10% pada elemen ketujuh ini. Hal ini

menunjukkan bahwa pendapatan Bank AlJazira (BA) dari aktivitas yang

terbebas dari unsur riba (bunga) adalah 30,10% dari total pendapatannya.

Sebaliknya bank syariah Indonesia, BNI Syariah (BNIS), memiliki rasio

paling rendah sebesar 0,0644 atau 6,44% dikarenakan rendahnya

pendapatan bebas bunga terhadap total pendapatan. Semakin tinggi rasio

pendapatan yang bebas dari bunga terhadap total pendapatannya, maka

akan berdampak positif terhadap berkurangnya kesenjangan pendapatan

dan kekayaan dalam kehidupan bermasyarakat dan hal ini dinilai semakin

menerapkan tujuan pembentukan keadilan.

Page 89: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

72

2. Tujuan Ketiga: Kepentingan Publik (Jalb al-Maslahah)

Tabel 4. 2 Rasio KinerjaMaqasid al-Shari’ah Tujuan Ketiga

Negara BankRK Tujuan Ketiga

Rasio Rata-Rata (2013-2015)R8 R9 R10

IndonesiaBSM 0,0045 0,2196 0,4575BMS 0,0070 0,1190 0,1039BNIS 0,0088 0,0628 0,1573

MalaysiaBIMB 0,0109 0,0227 0,1089BMMB 0,0040 0,0384 0,1213CIMBI 0,0075 0,0000 0,0000

IranPB 0,0116 0,0000 0,0000SB 0,0081 0,0000 0,0000TB 0,0067 0,0000 0,0000

Arab SaudiARB 0,0238 0,0529 0,3010AB 0,0161 0,2968 0,3597BA 0,0133 0,0250 0,4007

Uni Emirat ArabADIB 0,0153 0,0020 0,3036DIB 0,0211 0,0010 0,4461EIB 0,0080 0,0233 0,0000

KuwaitKFH 0,0101 0,0329 0,7703BB 0,0093 0,0102 0,0000AUB 0,0125 0,0105 0,0000

QatarQIB 0,0168 0,0000 0,2673MAR 0,0252 0,0000 0,0514BwB 0,0166 0,0000 0,4890

Elemen kedelapan yaitu rasio laba yang menunjukkan kemampuan

bank syariah untuk mengelola kekayaannya secara optimal dan bijaksana

untuk memperoleh laba yang tinggi. Pada elemen kedelapan ini bank

syariah Qatar, Masraf Al Rayan (MAR), memiliki rasio tertinggi sebesar

0,0252 atau 2,52%. Hal ini menunjukkan laba bersih yang diperoleh

Masraf Al Rayan adalah sebesar 2,52% dari total aset yang dimilikinya.

Setelah itu diikuti oleh Al Rajhi Bank (ARB) dari Arab Saudi yang

Page 90: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

73

memiliki nilai rasio tidak jauh berbeda dari Masraf Al Rayan (MAR) yaitu

sebesar 0,0238 atau 2,38%. Sedangkan tiga sampel bank syariah Indonesia

dapat dikatakan masih rendah dalam kemampuan mengelola aset untuk

memperoleh laba tinggi. Laba bersih yang tinggi memungkinkan bank

syariah berkontribusi lebih terhadap anggaran pemerintah untuk proyek-

proyek pembangunan dan untuk pelayanan sosial, serta dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Elemen kesembilan yaitu pendapatan personal yang digambarkan

oleh rasio zakat yang dikeluarkan oleh bank syariah terhadap laba

bersihnya. CIMB Islamic Malaysia, tiga sampel bank syariah di Iran, dan

tiga sampel bank syariah di Qatar, tidak mempublikasikan di laporan

keuangan besarnya zakat yang dikeluarkan. Rasio paling tinggi pada

elemen kesembilan ini adalah Alinma Bank (AB) yaitu bank syariah dari

Arab Saudi dengan nilai sebesar 0,2968 atau 29,68%. Ini berarti besarnya

zakat yang dikeluarkan Alinma Bank (AB) setara dengan 29,68% dari laba

bersihnya. Selanjutnya diikuti oleh bank syariah dari Indonesia, Bank

Syariah Mandiri (BSM), zakat yang dikeluarkan setara dengan 21,96%

dari laba bersihnya. Tingginya rasio zakat terhadap laba bersih ini

menunjukkan transfer pendapatan dan kekayaan kepada orang yang tidak

mampu dan yang membutuhkan, sehingga membantu dalam menangani

kesenjangan pada masyarakat.

Page 91: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

74

Elemen kesepuluh yaitu rasio investasi pada sektor riil yang

digambarkan oleh investasi bank syariah pada sektor ekonomi riil

dibandingkan dengan seluruh investasi bank syariah. Aktivitas investasi di

sektor ekonomi riil memberikan dampak langsung yang positif kepada

perekonomian masyarakat dibandingkan dengan aktivitas di sektor

keuangan. Bank syariah Kuwait yaitu Kuwait Finance House (KFH)

memiliki rasio paling tinggi sebesar 0,7703 yang menunjukkan 77,03%

dari total investasinya disalurkan untuk investasi di sektor ekonomi riil.

Setelah Kuwait Finance House (KFH) diikuti oleh Barwa Bank (BwB)

dari Qatar dan Bank Syariah Mandiri (BSM) dari Indonesia yang memiliki

nilai rasio tidak jauh berbeda yaitu sebesar 0,4890 dan 0,4575. Pada

elemen kesepuluh ini terdapat beberapa bank syariah yang tidak

menyalurkan investasinya pada sektor ekonomi riil atau tidak

mempublikasikan nominal investasinya pada sektor ekonomi riil di

laporan keuangan, maka nilai rasionya adalah 0,0000.

B. Indikator Kinerja Bank Syariah

Setelah diketahui hasil perhitungan rasio kinerja rata-rata, maka tahap

selanjutnya adalah menentukan peringkat kinerja dari setiap bank syariah,

yang dilihat melalui Indikator Kinerja (IK) dari setiap bank syariah. Proses

menentukan peringkat tersebut menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW) dengan cara pembobotan, agregat, dan proses menentukan

peringkat (weighting, aggregating, and ranking processes).

Page 92: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

75

Berikut adalah indikator kinerja maqasid al-shari’ah 21 bank syariah di

Asia periode 2013 – 2015 untuk setiap tujuannya:

1. Tujuan Kedua: Pembentukan Keadilan (Iqamah al-’Adl)

Tabel 4. 3 Indikator KinerjaMaqasid al-Shari’ah Tujuan Kedua Periode

2013 - 2015

Negara Bank IK untuk Tujuan KeduaIK12 IK22 IK32 Total2

IndonesiaBSM 0,00859 0,10363 0,02443 0,13664BMS 0,00622 0,01232 0,03956 0,05810BNIS 0,01419 0,07198 0,01003 0,09619

MalaysiaBIMB 0,03493 0,03731 0,01074 0,08298BMMB 0,03989 0,07583 0,01408 0,12981CIMBI 0,06254 0,01250 0,01489 0,08994

IranPB 0,04668 0,10616 0,03540 0,18824SB 0,01673 0,09854 0,01681 0,13208TB 0,00950 0,06476 0,03628 0,11054

Arab SaudiARB 0,06380 0,00000 0,04223 0,10603AB 0,05743 0,00000 0,02942 0,08685BA 0,04303 0,00000 0,04690 0,08993

Uni Emirat ArabADIB 0,04065 0,00372 0,03152 0,07590DIB 0,06760 0,04245 0,02565 0,13569EIB 0,07970 0,00858 0,02576 0,11404

KuwaitKFH 0,05483 0,00000 0,01613 0,07096BB 0,06867 0,00000 0,01548 0,08415AUB 0,05810 0,00000 0,01808 0,07618

QatarQIB 0,08637 0,00551 0,01963 0,11150MAR 0,10036 0,02527 0,01026 0,13589BwB 0,07799 0,00446 0,01325 0,09570

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan Parsian

Bank (PB) lebih baik dalam mencapai tujuan kedua (pembentukan keadilan)

dibandingkan dengan bank syariah lainnya. Keunggulan PB dalam mencapai

Page 93: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

76

tujuan kedua disebabkan oleh tingginya investasi dengan sistem bagi hasil

yang disalurkan oleh PB selama periode 2013 – 2015.

2. Tujuan Ketiga: Kepentingan Publik (Jalb al-Maslahah)

Tabel 4. 4 Indikator KinerjaMaqasid al-Shari’ah Tujuan Ketiga Periode

2013 - 2015

Negara Bank IK untuk Tujuan KetigaIK13 IK23 IK33 Total3

IndonesiaBSM 0,00043 0,01910 0,04909 0,06863BMS 0,00067 0,01035 0,01115 0,02217BNIS 0,00084 0,00546 0,01687 0,02318

MalaysiaBIMB 0,00105 0,00198 0,01169 0,01471BMMB 0,00038 0,00334 0,01302 0,01674CIMBI 0,00072 0,00000 0,00000 0,00072

IranPB 0,00111 0,00000 0,00000 0,00111SB 0,00078 0,00000 0,00000 0,00078TB 0,00064 0,00000 0,00000 0,00064

Arab SaudiARB 0,00228 0,00460 0,03230 0,03918AB 0,00154 0,02582 0,03859 0,06595BA 0,00127 0,00218 0,04299 0,04644

Uni Emirat ArabADIB 0,00147 0,00018 0,03258 0,03423DIB 0,00202 0,00009 0,04787 0,04998EIB 0,00077 0,00203 0,00000 0,00279

KuwaitKFH 0,00097 0,00286 0,08265 0,08648BB 0,00089 0,00089 0,00000 0,00178AUB 0,00120 0,00091 0,00000 0,00211

QatarQIB 0,00161 0,00000 0,02868 0,03029MAR 0,00242 0,00000 0,00552 0,00793BwB 0,00159 0,00000 0,05247 0,05405

Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa Masraf Al Rayan (MAR) unggul

pada indikator kinerja terkait profitabilitas bank. Sementara Alinma Bank (AB)

memiliki indikator kinerja zakat tertinggi dibandingkan dengan bank syariah

lainnya. Dan secara umum Kuwait Finance House (KFH) memperoleh nilai

Page 94: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

77

tertinggi dalam mencapai tujuan ketiga (kepentingan publik). Hal ini

dikarenakan tingginya investasi KFH pada sektor ekonomi riil selama periode

2013 – 2015.

C. Maqasid Index (MI) Bank Syariah

Maqasid Index (MI) merupakan perhitungan secara keseluruhan dari

setiap indikator kinerja tiga tujuan syariah. Dalam penelitian ini merupakan

penjumlahan dari indikator kinerja tujuan kedua dan tujuan ketiga. Dan di

bawah ini adalah tabel maqasid index 21 bank syariah di Asia periode 2013 –

2015:

Tabel 4. 5Maqasid Index Bank Syariah Periode 2013 – 2015

Negara NamaBank IK (T2) IK (T3)

MIPeringkat[IK (T2) + IK

(T3)]

IndonesiaBSM 0,13664 0,06863 0,20527 1BMS 0,05810 0,02217 0,08027 20BNIS 0,09619 0,02318 0,11937 13

MalaysiaBIMB 0,08298 0,01471 0,09769 17BMMB 0,12981 0,01674 0,14655 7CIMBI 0,08994 0,00072 0,09066 18

IranPB 0,18824 0,00111 0,18935 2SB 0,13208 0,00078 0,13286 12TB 0,11054 0,00064 0,11117 15

Arab SaudiARB 0,10603 0,03918 0,14521 8AB 0,08685 0,06595 0,15280 5BA 0,08993 0,04644 0,13637 11

Uni EmiratArab

ADIB 0,07590 0,03423 0,11012 16DIB 0,13569 0,04998 0,18567 3EIB 0,11404 0,00279 0,11684 14

KuwaitKFH 0,07096 0,08648 0,15744 4BB 0,08415 0,00178 0,08593 19AUB 0,07618 0,00211 0,07829 21

QatarQIB 0,11150 0,03029 0,14179 10MAR 0,13589 0,00793 0,14383 9BwB 0,09570 0,05405 0,14975 6

Page 95: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

78

Dari tabel 4.5 di atas terlihat bahwa pencapaian tujuan kedua yaitu

pembentukan keadilan dilakukan paling baik oleh Parsian Bank (PB), dan

pencapaian tujuan ketiga yaitu kepentingan publik diraih oleh Kuwait Finance

House (KFH). Tetapi untuk kinerja secara keseluruhan dilihat dari maqasid

index, Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki nilai tertinggi. Hal ini

dikarenakan BSM memiliki pencapaian yang cukup bagus di kedua tujuan,

tujuan pembentukan keadilan maupun tujuan kepentingan publik.

D. Pembahasan Uji ANOVA

Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan dari hasil uji ANOVA

kinerja perbankan syariah berdasarkan maqasid al-shari’ah. Uji ANOVA itu

sendiri digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan

dari kinerja 21 bank syariah di Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni

Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

1. Uji Normalitas Data

Tabel 4. 6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Keadilan MaslahahMaqasid

IndexN 21 21 21NormalParametersa,b

Mean ,105111 ,027138 ,132249Std.Deviation

,0301937 ,0263435 ,0356684

Most ExtremeDifferences

Absolute ,140 ,157 ,097Positive ,140 ,156 ,097Negative -,081 -,157 -,082

Test Statistic ,140 ,157 ,097Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,190c ,200c,d

Page 96: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

79

Dalam menguji normalitas data, peneliti menggunakan Kolmogorov-

Smirnov Test untuk menguji apakah data penelitian yang dilakukan

memiliki distribusi yang normal atau tidak. Dari tabel di atas diperoleh

semua indikator dalam penelitian ini yaitu keadilan (tujuan kedua),

maslahah (tujuan ketiga), dan maqasid index menunjukkan data

terdistribusi normal. Diketahui nilai test statistic untuk keadilan 0,140

dengan probabilitas signifikansi 0,200 dan nilai α > 0,05, hal ini berarti

hipotesis nol tidak ditolak atau keadilan terdistribusi secara normal.

Sedangkan nilai test statistic untuk maslahah 0,157 dengan probabilitas

signifikansi 0,190 dan nilai α > 0,05, hal ini berarti hipotesis nol tidak

ditolak atau maslahah terdistribusi secara normal. Begitu juga dengan nilai

test statistic untuk maqasid index 0,097 dengan probabilitas signifikansi

0,200 dan nilai α > 0,05, hal ini berarti hipotesis nol tidak ditolak atau

maqasid index terdistribusi secara normal.

2. Uji Analisis Deskriptif

Tabel 4. 7 Descriptive Statistics

N Range MeanStd.

Deviation Variance

Statistic Statistic StatisticStd.Error Statistic Statistic

Keadilan 21 ,1301 ,105111 ,0065888 ,0301937 ,001Maslahah 21 ,0858 ,027138 ,0057486 ,0263435 ,001MaqasidIndex

21 ,1270 ,132249 ,0077835 ,0356684 ,001

Valid N(listwise)

21

Page 97: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

80

Dari tabel statistik deskriptif di atas menunjukkan jumlah sampel (N)

ada 21, dari 21 sampel bank syariah rata-rata tujuan kedua yaitu

pembentukan keadilan adalah 0,105111 dengan standar deviasi sebesar

0,0301937, serta selisih nilai maksimum dan minimum (range) yaitu

sebesar 0,1301. Untuk tujuan ketiga yaitu kepentingan publik (al-

maslahah) dari 21 sampel bank syariah memiliki rata-rata 0,027138

dengan standar deviasi sebesar 0,0263435, dan nilai range sebesar 0,0858.

Sedangkan untuk maqasid index, rata-rata dari 21 sampel bank syariah

adalah 0,132249 dengan standar deviasi sebesar 0,0356684, dan nilai

range sebesar 0,1270.

Jika dilihat dari rata-rata per negara pada tabel di bawah ini,

perbankan syariah Indonesia lebih baik dari perbankan syariah Arab Saudi

dan Kuwait dalam mencapai tujuan kedua yaitu pembentukan keadilan,

tetapi tidak lebih baik dari Iran yang memiliki rata-rata tertinggi. Dalam

mencapai tujuan ketiga yaitu kepentingan publik, perbankan syariah

Indonesia lebih baik dari perbankan syariah Malaysia, Iran, Uni Emirat

Arab, Kuwait, dan Qatar, tetapi tidak lebih baik dari perbankan syariah

Arab Saudi yang memiliki rata-rata tertinggi dalam mencapai tujuan

kepentingan publik. Sedangkan untuk kinerja secara keseluruhan yang

dilihat dari maqasid index (MI), perbankan syariah Indonesia lebih baik

dari perbankan syariah Malaysia dan Kuwait, tetapi tidak lebih baik dari

Qatar yang memiliki rata-rata tertinggi untuk maqasid index.

Page 98: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

81

Tabel 4. 8 Rata-Rata Kinerja di Setiap Negara

Negara Nama Bank IK (T2) IK (T3)MI

[IK (T2) +IK (T3)]

Indonesia

Bank Syariah Mandiri 0,13664 0,06863 0,20527Bank Mega Syariah 0,05810 0,02217 0,08027BNI Syariah 0,09619 0,02318 0,11937Rata-Rata 0,09698 0,03799 0,13497

Malaysia

Bank Islam Malaysia Berhad 0,08298 0,01471 0,09769Bank Muamalat Malaysia Berhad 0,12981 0,01674 0,14655CIMB Islamic Bank Berhad 0,08994 0,00072 0,09066Rata-Rata 0,10091 0,01073 0,11163

Iran

Parsian Bank 0,18824 0,00111 0,18935Saman Bank 0,13208 0,00078 0,13286Tejarat Bank 0,11054 0,00064 0,11117Rata-Rata 0,14362 0,00084 0,14446

ArabSaudi

Al Rajhi Bank 0,10603 0,03918 0,14521Alinma Bank 0,08685 0,06595 0,15280Bank AlJazira 0,08993 0,04644 0,13637Rata-Rata 0,09427 0,05052 0,14479

UniEmiratArab

Abu Dhabi Islamic Bank 0,07590 0,03423 0,11012Dubai Islamic Bank 0,13569 0,04998 0,18567Emirates Islamic Bank 0,11404 0,00279 0,11684Rata-Rata 0,10854 0,02900 0,13754

Kuwait

Kuwait Finance House 0,07096 0,08648 0,15744Boubyan Bank 0,08415 0,00178 0,08593Ahli United Bank 0,07618 0,00211 0,07829Rata-Rata 0,07710 0,03012 0,10722

Qatar

Qatar Islamic Bank 0,11150 0,03029 0,14179Masraf Al Rayan 0,13589 0,00793 0,14383Barwa Bank 0,09570 0,05405 0,14975Rata-Rata 0,11437 0,03076 0,14512

Keterangan: IK (T2) = Tujuan Pembentukan Keadilan, IK (T3) = TujuanKepentingan Publik, dan MI = Maqasid Index.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis terhadap perbandingan kinerja perbankan syariah

antara Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait,

dan Qatar dilakukan dengan menggunakan uji statistik One-Way Analysis

Page 99: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

82

of Variance (ANOVA) dimana data sudah terdistribusi secara normal

sebagaimana yang sudah dipaparkan sebelumnya.

Untuk dapat menggunakan uji statistik ANOVA harus dipenuhi

asumsi homogeneity of variance. Levene’s test of homogeneity of variance

seperti tabel 4.9 di bawah ini dihitung oleh SPSS untuk menguji asumsi

ANOVA bahwa bank syariah di tujuh negara memiliki varians sama.

Tabel 4. 9 Test of Homogeneity of Variance

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Keadilan 1,524 6 14 ,241Maslahah 4,434 6 14 ,010MaqasidIndex

3,155 6 14 ,036

Hasil uji test of homogeneity of variance menunjukkan bahwa nilai

levene statistic untuk keadilan (tujuan kedua) sebesar 1,524 dan tidak

signifikan pada 0,05 (probabilitas > 0,05) yang berarti tidak dapat menolak

hipotesis nol yang menyatakan varians sama. Sedangkan untuk maslahah

(tujuan ketiga) dan maqasid index nilai levene statistic adalah sebesar

4,434 dan 3,155 dan keduanya signifikan pada 0,05 (probabilitas < 0,05)

yang berarti dapat menolak hipotesis nol yang menyatakan bahwa varians

tidak sama (berbeda), hal ini menurut Ghozali (2013) tidak fatal untuk

ANOVA dan analisis masih dapat diteruskan sepanjang grup memiliki

ukuran sampel yang sama (secara proporsional).

Page 100: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

83

Selanjutnya untuk melihat apakah ada perbedaan kinerja dari ketujuh

negara dapat dilihat di tabel ANOVA di bawah ini:

Tabel 4. 10 ANOVA

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

Keadilan BetweenGroups

,008 6 ,001 1,706 ,192

Within Groups ,011 14 ,001Total ,018 20

Maslahah BetweenGroups

,005 6 ,001 1,295 ,321

Within Groups ,009 14 ,001Total ,014 20

MaqasidIndex

BetweenGroups

,005 6 ,001 ,526 ,780

Within Groups ,021 14 ,001Total ,025 20

Dari tabel di atas nilai F hitung keadilan (tujuan kedua) sebesar

1,706 dengan probabilitas 0,192 pada kolom Sig. yang berarti p > 0,05

maka ketujuh negara mempunyai rata-rata keadilan yang tidak berbeda

(signifikan), dengan demikian pada taraf nyata = 0,05 menolak hipotesis

dua (H2) sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah tidak adanya

perbedaan yang signifikan dari tujuan syariah kedua (pembentukan

keadilan) antara perbankan syariah Indonesia dengan perbankan syariah di

Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

Sedangkan untuk F hitung maslahah (tujuan ketiga) sebesar 1,295

dengan probabilitas 0,321 yang berarti p > 0,05 maka ketujuh negara

Page 101: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

84

mempunyai rata-rata maslahah yang tidak berbeda (signifikan), dengan

demikian pada taraf nyata = 0,05 menolak hipotesis tiga (H3) sehingga

kesimpulan yang didapatkan adalah tidak adanya perbedaan yang

signifikan dari tujuan syariah ketiga (kepentingan publik) antara

perbankan syariah Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia, Iran,

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

Begitu pula dengan maqasid index yang memiliki nilai F hitung

sebesar 0,526 dengan probabilitas 0,780 pada kolom Sig. yang berarti p >

0,05 maka ketujuh negara mempunyai rata-rata maqasid index yang tidak

berbeda (signifikan), dengan demikian pada taraf nyata = 0,05 menolak

hipotesis satu (H1) sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah tidak

terdapat perbedaan yang signifikan dari maqasid index antara perbankan

syariah Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia, Iran, Arab Saudi,

Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

Karena hasil uji ANOVA menunjukkan tidak adanya perbedaan yang

signifikan dari maqasid index, tujuan pembentukan keadilan, dan tujuan

kepentingan publik yang diteliti antara ketujuh negara, maka uji lanjut post

hoc test tidak perlu dilakukan, karena post hoc test digunakan untuk

melihat berapa besarnya perbedaan masing-masing indikator di tujuh

negara. Namun apabila hasil uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan

yang signifikan, maka uji lanjut post hoc test harus dilakukan.

Page 102: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang perbandingan kinerja perbankan syariah

di Asia selama periode 2013 sampai dengan tahun 2015. Sampel bank syariah

yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 21 bank syariah dari 7 negara

di Asia yaitu Indonesia, Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait,

dan Qatar. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW), analisis deskriptif, dan Analysis of Variance (ANOVA)

dengan program IBM SPSS Statistics Version 22.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah disusun dan

dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji hipotesis maqasid index adalah menolak hipotesis satu (H1) yang

berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari kinerja perbankan

syariah secara keseluruhan antara perbankan syariah di Indonesia dengan

perbankan syariah di Malaysia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait,

dan Qatar.

2. Hasil uji hipotesis tujuan syariah pembentukan keadilan (iqamah al-‘adl)

adalah menolak hipotesis dua (H2) yang berarti tidak terdapat perbedaan

yang signifikan dari tujuan syariah kedua (pembentukan keadilan) antara

Page 103: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

86

perbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia,

Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

3. Hasil uji hipotesis tujuan syariah kepentingan publik (jalb al-maslahah)

adalah menolak hipotesis tiga (H3) yang berarti tidak terdapat perbedaan

yang signifikan dari tujuan syariah ketiga (kepentingan publik) antara

perbankan syariah di Indonesia dengan perbankan syariah di Malaysia,

Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Qatar.

B. Implikasi

1. Bank Syariah

Kinerja perbankan syariah di Indonesia masih berpeluang besar untuk

dapat berkembang di masa yang akan datang dan merupakan tantangan

besar bagi pihak manajemen perbankan syariah Indonesia untuk

mengembangkannya. Maka dari itu penelitian ini dapat memberikan

gambaran kepada bank-bank syariah di Indonesia bahwa mereka memiliki

peluang untuk mengembangkan perusahaannya. Bahkan tidak hanya

perbankan syariah di Indonesia, perbankan syariah di negara-negara lain

juga berpeluang besar untuk mengembangkannya di masa yang akan

datang agar perbankan syariah semakin dilirik di mata dunia.

2. Pembuat Kebijakan (Bank Indonesia)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi

dan informasi Bank Indonesia dalam memberlakukan kebijakan-kebijakan

bagi bank-bank syariah di Indonesia.

Page 104: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

87

3. Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan

ilmu pengetahuan mengenai perbandingan kinerja perbankan syariah di

Asia berdasarkan konsep maqasid al-shari’ah.

C. Saran

Setelah melakukan proses pengolahan data dan mendapatkan kesimpulan

dari penelitian ini, maka saran-saran yang dapat disampaikan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil uji deskriptif dan uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa perbankan syariah Indonesia harus lebih mengupayakan usahanya

dalam memastikan kejujuran dan keadilan dalam semua transaksi, maupun

kegiatan usaha yang dapat menciptakan ketidakadilan seperti riba,

kecurangan, dan korupsi. Hal ini semata-mata untuk pencapaian tujuan

syariah pembentukan keadilan yang lebih baik lagi karena perbankan

syariah Indonesia masih kalah dengan perbankan syariah di Malaysia, Iran,

Uni Emirat Arab, dan Qatar.

2. Tujuan kepentingan publik pada perbankan syariah Indonesia sudah bagus

dalam memberikan manfaat yang lebih bagi masyarakat terhadap aktivitas

bisnis yang dijalankannya, maka perbankan syariah Indonesia perlu untuk

mempertahankan dan meningkatkannya karena masih kurang baik bila

dibandingkan dengan perbankan syariah Arab Saudi.

Page 105: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

88

3. Perlu adanya peningkatan kinerja secara keseluruhan pada perbankan

syariah Indonesia karena masih kurang baik bila dibandingkan dengan

perbankan syariah di Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

4. Perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan memperpanjang data

sampel lebih dari 3 tahun dan memperbanyak sampel bank syariah. Dan

tidak hanya pada kawasan Asia saja tetapi bisa lebih luas lagi cakupan

negara sampelnya misal di tingkat global.

5. Penelitian ini diharapkan akan menginspirasi para peneliti lain di bidang

akuntansi untuk membuktikan bahwa informasi akuntansi dalam bentuk

rasio memiliki konten atau isi ketika digunakan untuk mendeteksi kinerja

perbankan syariah.

Page 106: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

89

DAFTAR PUSTAKA

Abu Zahara, Muhammad. 1997. Usul al-Fiqh. Cairo: Dar al-Fikr al-‘Arabi.

Al Arif, M. N. R & Yuke R. 2015. Manajemen Risiko Perbankan Syariah. Jakarta:UIN PRESS.

Alamsyah, Halim. 2012. Perkembangan dan Prospek Perbankan SyariahIndonesia: Tantangan Dalam Menyongsong MEA 2015. Milad ke-8 IkatanAhli Ekonomi Islam (IAEI).

Alamsyah, Ichsan Emrald. Syariah Dominasi Perbankan Kuwait.http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/08/04/n9rwyl21-syariah-dominasi-perbankan-kuwait. Diakses pada 4 Agustus 2014.

Alhozaimy, Yousef. 2009. The Islamisation of Saudi Arabian Monetary Agency(SAMA) and the Financial System in the Kingdom of Saudi Arabia,Experience from Selected Muslim Countries. Bangor Business School,Bangor University, United Kingdom.

Almazari, Ahmad Aref. 2014. Impact of Internal Factors on Bank Profitability:Comparative Study between Saudi Arabia and Jordan. Journal of AppliedFinance and Banking, vol. 4, no. 1.

Amin, A. Riawan. 2009. Menata Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: UINPress.

Antonio, Muhammad Syafii. 2012. An Analysis of Islamic Banking Performance:Maqashid Index Implementation in Indonesia and Jordania. Journal ofIslamic Finance, vol. 1, no. 1.

Ascarya. 2006. Akad dan Produk Bank Syariah: Konsep dan Praktek di BeberapaNegara. Jakarta: Bank Indonesia.

Bank Indonesia. 2007. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah diIndonesia. http://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Documents/cetakbirups.pdf. Diakses pada 26 Juli 2016.

Bley, Jorg and Kermit Kuehn. 2004. Conventional Versus Islamic Finance:Student Knowledge and Perception in the United Arab Emirates.International Journal of Islamic Financial Services, vol. 5, no. 4.

Dream. 15 Bank Syariah Paling Pandai Cari Uang di Dunia.http://www.dream.co.id/dinar/15-bank-syariah-paling-pandai-cari-uang-di-dunia-151023z.html. Diakses pada 23 Oktober 2015.

Page 107: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

90

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Global Islamic Financial Report (GIFR). 2016. Islamic Finance Country Index –IFCI 2016. Islamic Financial Policy.

Global Islamic Financial Report (GIFR) 2013

Hasan, Zubairi. 2009. Undang-undang Perbankan Syariah: Titik Temu HukumIslam dan Hukum Nasional. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Horngren, Charles T. & Gary L. Sundem. 1993. Introduction to ManagementAccounting. New Jersey: Prentice Hall.

Hukmi, Puri. Saudi Arabia Berpotensi Menyalip Malaysia Sebagai PenerbitSukuk Global Terbesar dalam Waktu Dekat.http://www.ekonomisyariah.org/?page=newsview&command=detail&sheet=1&id1=587. Diakses pada 26 September 2012.

Ibrahim, Mukdad. 2015. Measuring the Financial Performance of Islamic Banks.Journal of Applied Finance & Banking, vol. 5, no. 3.

Idris, Asma’ Rashidah. 2011. Determinant of Islamic Banking Institutions’Profitability in Malaysia. World Applied Sciences Journal 12 (Special Issueon Bolstering Economic Sustainability).

Ihsan, Dwi Nur’aini. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah.Jakarta: UIN Jakarta Press.

Imansari, Anisa Dyah. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan SyariahBerdasarkan Konsep Al-Maqashid Al-Syariah di Indonesia dan Malaysia.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Kasmir. 2002. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Lavinda. Indonesia Duduki Peringkat 9 Negara Beraset Syariah Terbesar Dunia.http://syariah.bisnis.com/read/20140904/86/255136/indonesia-duduki-peringkat-9-negara-beraset-syariah-terbesar-dunia. Diakses pada 4September 2014.

Lee, Mei Pheng dan Ivan Jeron Detta. 2007. Islamic Banking & Finance Law.Kuala Lumpur: Pearson Malaysia.

Mohammed, Mustafa Omar. 2008. The Performance Measures of Islamic BankingBased on the Maqasid Framework. IIUM International AccountingConference (INTAC IV).

Page 108: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

91

Mohammed, Mustafa Omar dan Fauziah Md Taib. 2015. Developing IslamicBanking Performance Measures Based on Maqasid Al-Shari’ah Framework:Cases of 24 Selected Banks. Journal of Islamic Monetary Economics andFinance.

Mokni, Rim Ben Selma. 2014. Assessing the Bank Profitability in the MENAregion: A Comparative Analysis between Conventional and Islamic Bank.International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance andManagement, vol. 7, no. 3.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa.Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariahdan Unit Usaha Syariah.http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/regulasi/peraturan-ojk-terkait-syariah/Pages/39peraturan-otoritas-jasa-keuangan-tentang-penilaian-tingkat-kesehatan-bank-umum-syariah-dan-unit-usaha-syariah.aspx. Diakses pada 6April 2016.

Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Statistik Perbankan Indonesia – Vol. 14, No. 6,Mei 2016. http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-indonesia/Pages/Statistik-Perbankan-Indonesia---Mei-2016.aspx. Diakses pada 5 Agustus 2016.

Reza, Ali. 2010. Perbandingan Kondisi Perbankan Syariah di Republik IslamIran dan Indonesia. Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta.

Rostanti, Qommarria. Aset Perbankan Syariah Qatar Diprediksi Capai 100 MiliarDolar AS. http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/09/20/mten2r-aset-perbankan-syariah-qatar-diprediksi-capai-100-miliar-dolar-as. Diakses pada 20 September 2013.

Rostanti, Qommarria. Dua Bank Syariah Qatar Jalin Kerja Sama Murabahah.http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/06/12/mo9pc9-dua-bank-syariah-qatar-jalin-kerja-sama-murabahah. Diakses pada 12 Juni 2013.

Samad, Abdus & M. Kabir Hassan. 2000. The Performance of Malaysian IslamicBank During 1984-1997: An Explanatory Study. International Journal ofIslamic Financial Services, vol. 1, no. 3.

Santoso, Totok Budi dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga KeuanganLain. Jakarta: Salemba Empat.

Page 109: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

92

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Kelima. Jakarta:Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Siraj, K.K and P. Sudarsanan Pillai. 2012. Comparative Study on Performance ofIslamic Banks and Conventional Banks in GCC region. Journal of AppliedFinance and Banking, vol. 2, no. 3.

Sjahdeini, Sutan Remy. 2010. Perbankan Syariah. Jakarta: Jayakarta AgungOffset.

Sudiyatno, Bambang, Jati Suroso. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,BOPO, CAR, dan LDR terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankanyang Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2005-2008).Dinamika Keuangan dan Perbankan: Semarang.

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharso, Yudi. Industri Bank Syariah di Qatar Terus Bertumbuh Lebih Cepat.http://mysharing.co/industri-bank-syariah-di-qatar-terus-bertumbuh-lebih-cepat/. Diakses pada 20 Oktober 2014.

Syukron, Ali. 2013. Dinamika Perkembangan Perbankan Syariah di Indoneia.Economic: Jurnal ekonomi dan Hukum Islam, vol. 3, no. 2.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

Veithzal, Rivai. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Weston, J. Fred & Eugene F. Brigham. 1993. Manajemen Keuangan. Jakarta:Salemba Empat.

Wibowo, Susanto. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PerbankanSyariah dengan Metode CAMEL di ASEAN (Studi Komparatif: Indonesia,Malaysia, Thailand). Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, vol. 15, no. 1.

Widjanarto. 2003. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia Edisi IV.Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Zanganeh, Mohsen. 2015. Supervising Islamic Financial Institution: IslamicBanking in the Countries Compared. Economic: Jurnal Ekonomi danHukum Islam, vol. 5, no. 1.

https://www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan-tahunan/

http://www.megasyariah.co.id/#article5

Page 110: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

93

http://www.bnisyariah.co.id/category/investor-relations/laporan-tahunan

http://www.bankislam.com.my/home/corporate-info/annual-reports/

http://www.muamalat.com.my/corporate-overview/financials/2015.html

http://www.cimbislamic.com/en/investor-relations.html

http://www.parsian-bank.ir/portal/Home/Default.aspx?CategoryID=c83b4f52-4518-479e-afe1-468da5b9a878

http://www.sb24.com/En/footer/about-us/annual-reports.html

http://www.tejaratbank.ir/financial/1602716-Annual-Report-2014-2015.html

http://www.alrajhibank.com.sa/en/investor-relations/pages/financial-results.aspx

http://www.alinma.com.sa/wps/portal/alinma/Alinma/MenuPages/FinancialReports/AnnualReports

http://www.baj.com.sa/about-us.aspx?page=financial-report&id=142

http://www.adib.ae/en/Pages/Personal_Investors_Relations_Financial_Result.aspx

http://www.dib.ae/investor-relations/financial-information/financial-reports

https://emiratesislamic.ae/eng/about-us/annual-reports/

http://www.kfh.com/en/about/annual-report/index.aspx

http://www.ahliunited.com.kw/en/about/investors/index.html

http://www.bankboubyan.com/en/about/reports/?cID=235

http://www.qib.com.qa/en/investor-relations/financial-reports.aspx

http://www.alrayan.com/en/Annual-Reports

http://www.barwabank.com/investor-relations/financial-information/

Page 111: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

94

LAMPIRAN

Hasil Olah Rasio Fair Returns

Tahun Indonesia MalaysiaBSM BMS BNIS BIMB BMMB CIMBI

2013 0,1366 0,1225 0,1216 0,3044 0,3980 0,49202014 0,0171 0,0174 0,1035 0,2884 0,3404 0,51872015 0,0557 0,0120 0,1209 0,2593 0,2346 0,5147Total 0,2094 0,1518 0,3460 0,8520 0,9730 1,5255R5 0,0698 0,0506 0,1153 0,2840 0,3243 0,5085

0,0786 0,3723

Tahun Iran Saudi ArabiaPB SB TB ARB AB BA

2013 0,6254 0,2944 0,3190 0,5372 0,4454 0,35452014 0,4108 0,3064 0,2461 0,5002 0,4721 0,25562015 0,1023 0,1306 0,1983 0,5187 0,4832 0,4394Total 1,1385 0,7314 0,7634 1,5561 1,4007 1,0496R5 0,3795 0,2438 0,2545 0,5187 0,4669 0,3499

0,2926 0,4452

Tahun Uni Emirat Arab Kuwait QatarADIB DIB EIB KFH BB AUB QIB MAR BwB

2013 0,3176 0,5179 0,6523 0,3283 0,5522 0,4545 0,6749 0,8221 0,58612014 0,3366 0,5657 0,6484 0,4880 0,5513 0,4851 0,6991 0,8265 0,64832015 0,3373 0,5652 0,6433 0,5209 0,5714 0,4775 0,7325 0,7992 0,6678Total 0,9916 1,6488 1,9439 1,3373 1,6749 1,4172 2,1066 2,4479 1,9022R5 0,3305 0,5496 0,6480 0,4458 0,5583 0,4724 0,7022 0,8160 0,6341

0,5094 0,4922 0,7174

Page 112: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

95

Hasil Olah Rasio Distribusi Fungsional

Tahun Indonesia MalaysiaBSM BMS BNIS BIMB BMMB CIMBI

2013 0,8812 0,0850 0,4787 0,6307 0,7646 0,20872014 0,8527 0,0818 0,5675 0,2005 0,7165 0,06392015 0,6356 0,1149 0,5997 0,0218 0,2529 0,0134Total 2,3695 0,2817 1,6459 0,8530 1,7340 0,2859R6 0,7898 0,0939 0,5486 0,2843 0,5780 0,0953

0,4775 0,3192

Tahun Iran Saudi ArabiaPB SB TB ARB AB BA

2013 0,8316 0,7247 0,5029 0,0000 0,0000 0,00002014 0,7752 0,7584 0,4565 0,0000 0,0000 0,00002015 0,8207 0,7700 0,5214 0,0000 0,0000 0,0000Total 2,4275 2,2531 1,4809 0,0000 0,0000 0,0000R6 0,8092 0,7510 0,4936 0,0000 0,0000 0,0000

0,6846 0,0000

Tahun Uni Emirat Arab KuwaitADIB DIB EIB KFH BB AUB

2013 0,0400 0,3152 0,0945 0,0000 0,0000 0,00002014 0,0258 0,2916 0,0505 0,0000 0,0000 0,00002015 0,0193 0,3637 0,0512 0,0000 0,0000 0,0000Total 0,0851 0,9706 0,1963 0,0000 0,0000 0,0000R6 0,0284 0,3235 0,0654 0,0000 0,0000 0,0000

0,1391 0,0000

Tahun QatarQIB MAR BwB

2013 0,0375 0,0314 0,07262014 0,0353 0,2442 0,01792015 0,0531 0,3022 0,0116Total 0,1259 0,5778 0,1021R6 0,0420 0,1926 0,0340

0,0895

Page 113: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

96

Hasil Olah Rasio Produk Bebas Bunga

Tahun Indonesia MalaysiaBSM BMS BNIS BIMB BMMB CIMBI

2013 0,1799 0,1946 0,0993 0,0722 0,0776 0,06712014 0,1544 0,1341 0,0470 0,0687 0,1031 0,10262015 0,1361 0,4331 0,0467 0,0659 0,0904 0,1170Total 0,4704 0,7618 0,1931 0,2067 0,2711 0,2867R7 0,1568 0,2539 0,0644 0,0689 0,0904 0,0956

0,1584 0,0849

Tahun Iran Saudi ArabiaPB SB TB ARB AB BA

2013 0,2282 0,2377 0,2613 0,2767 0,1457 0,30292014 0,2458 0,1253 0,2074 0,2669 0,1809 0,35132015 0,2076 0,1429 0,2299 0,2695 0,2400 0,2488Total 0,6816 0,5059 0,6985 0,8131 0,5666 0,9030R7 0,2272 0,1686 0,2328 0,2710 0,1889 0,3010

0,2096 0,2536

Tahun Uni Emirat Arab KuwaitADIB DIB EIB KFH BB AUB

2013 0,1761 0,1534 0,1297 0,0803 0,0746 0,12122014 0,2051 0,1688 0,1771 0,1184 0,1026 0,11882015 0,2257 0,1716 0,1891 0,1120 0,1209 0,1081Total 0,6070 0,4938 0,4960 0,3107 0,2981 0,3481R7 0,2023 0,1646 0,1653 0,1036 0,0994 0,1160

0,1774 0,1063

Tahun QatarQIB MAR BwB

2013 0,1158 0,0552 0,08052014 0,1321 0,0705 0,08902015 0,1300 0,0719 0,0855Total 0,3779 0,1976 0,2551R7 0,1260 0,0659 0,0850

0,0923

Page 114: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

97

Hasil Olah Rasio Profit

Tahun Indonesia MalaysiaBSM BMS BNIS BIMB BMMB CIMBI

2013 0,0102 0,0164 0,0080 0,0115 0,0080 0,00742014 -0,0007 0,0023 0,0084 0,0111 0.0076 0,00782015 0,0041 0,0022 0,0100 0,0102 0,0040 0,0074Total 0,0136 0,0209 0,0264 0,0328 0,0120 0,0226R8 0,0045 0,0070 0,0088 0,0109 0,0040 0,0075

0,0068 0,0075

Tahun Iran Saudi ArabiaPB SB TB ARB AB BA

2013 0,0216 0,0097 0,0100 0,0266 0,0160 0,01092014 0,0115 0,0102 0,0048 0,0222 0,0156 0,00862015 0,0018 0,0044 0,0052 0,0226 0,0166 0,0203Total 0,0349 0,0243 0,0200 0,0714 0,0482 0,0398R8 0,0116 0,0081 0,0067 0,0238 0,0161 0,0133

0,0088 0,0177

Tahun Uni Emirat Arab KuwaitADIB DIB EIB KFH BB AUB

2013 0,0141 0,0152 0,0035 0,0096 0,0058 0,01342014 0,0156 0,0226 0,0085 0,0093 0,0108 0,01312015 0,0163 0,0256 0,0120 0,0115 0,0112 0,0110Total 0,0460 0,0634 0,0240 0,0304 0,0278 0,0375R8 0,0153 0,0211 0,0080 0,0101 0,0093 0,0125

0,0148 0,0106

Tahun QatarQIB MAR BwB

2013 0,0171 0,0261 0,01502014 0,0174 0,0252 0,01872015 0,0160 0,0244 0,0161Total 0,0505 0,0757 0,0498R8 0,0168 0,0252 0,0166

0,0196

Page 115: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

98

Hasil Olah Rasio Pendapatan Personal

Tahun Indonesia MalaysiaBSM BMS BNIS BIMB BMMB CIMBI

2013 0,0373 0,0306 0,0656 0,0186 0,0184 0,00002014 0,5134 0,2444 0,0667 0,0244 0,0386 0,00002015 0,1080 0,0819 0,0560 0,0252 0,0583 0,0000Total 0,6587 0,3569 0,1883 0,0682 0,1153 0,0000R9 0,2196 0,1190 0,0628 0,0227 0,0384 0,0000

0,1338 0,0204

Tahun Iran Saudi ArabiaPB SB TB ARB AB BA

2013 0,0000 0,0000 0,0000 0,1008 0,0995 0,02692014 0,0000 0,0000 0,0000 0,0378 0,0554 0,02402015 0,0000 0,0000 0,0000 0,0201 0,7355 0,0241Total 0,0000 0,0000 0,0000 0,1587 0,8903 0,0750R9 0,0000 0,0000 0,0000 0,0529 0,2968 0,0250

0,0000 0,1249

Tahun Uni Emirat Arab KuwaitADIB DIB EIB KFH BB AUB

2013 0,0008 0,0016 0,0236 0,0276 0,0105 0,01062014 0,0020 0,0010 0,0200 0,0376 0,0101 0,01052015 0,0033 0,0004 0,0263 0,0333 0,0101 0,0105Total 0,0061 0,0030 0,0699 0,0986 0,0307 0,0315R9 0,0020 0,0010 0,0233 0,0329 0,0102 0,0105

0,0088 0,0179

Tahun QatarQIB MAR BwB

2013 0,0000 0,0000 0,00002014 0,0000 0,0000 0,00002015 0,0000 0,0000 0,0000Total 0,0000 0,0000 0,0000R9 0,0000 0,0000 0,0000

0,0000

Page 116: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

99

Hasil Olah Rasio Investasi di Sektor Riil

Tahun Indonesia MalaysiaBSM BMS BNIS BIMB BMMB CIMBI

2013 0,5847 0,0928 0,0893 0,0785 0,1167 0,00002014 0,3454 0,0891 0,1643 0,1207 0,1258 0,00002015 0,4425 0,1298 0,2182 0,1276 0,1214 0,0000Total 1,3725 0,3117 0,4718 0,3268 0,3639 0,0000R10 0,4575 0,1039 0,1573 0,1089 0,1213 0,0000

0,2396 0,0767

Tahun Iran Saudi ArabiaPB SB TB ARB AB BA

2013 0,0000 0,0000 0,0000 0,3650 0,4575 0,42362014 0,0000 0,0000 0,0000 0,2650 0,3169 0,38192015 0,0000 0,0000 0,0000 0,2731 0,3045 0,3966Total 0,0000 0,0000 0,0000 0,9031 1,0790 1,2021R10 0,0000 0,0000 0,0000 0,3010 0,3597 0,4007

0,0000 0,3538

Tahun Uni Emirat Arab KuwaitADIB DIB EIB KFH BB AUB

2013 0,2950 0,4027 0,0000 0,7429 0,0000 0,00002014 0,3485 0,3542 0,0000 0,7641 0,0000 0,00002015 0,2674 0,5814 0,0000 0,8039 0,0000 0,0000Total 0,9109 1,3383 0,0000 2,3109 0,0000 0,0000R10 0,3036 0,4461 0,0000 0,7703 0,0000 0,0000

0,2499 0,2568

Tahun QatarQIB MAR BwB

2013 0,2407 0,0394 0,79342014 0,2633 0,0550 0,26342015 0,2979 0,0599 0,4101Total 0,8019 0,1543 1,4669R10 0,2673 0,0514 0,4890

0,2692

Page 117: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

100

Rasio Kinerja (RK)Maqasid al-Shari’ah untuk Dua Tujuan Syariah

Negara BankRK Tujuan Kedua RK Tujuan Ketiga

Rasio Rata-Rata (2013-2015) Rasio Rata-Rata (2013-2015)R5 R6 R7 R8 R9 R10

IndonesiaBSM 0,0698 0,7898 0,1568 0,0045 0,2196 0,4575BMS 0,0506 0,0939 0,2539 0,0070 0,1190 0,1039BNIS 0,1153 0,5486 0,0644 0,0088 0,0628 0,1573

MalaysiaBIMB 0,2840 0,2843 0,0689 0,0109 0,0227 0,1089BMMB 0,3243 0,5780 0,0904 0,0040 0,0384 0,1213CIMBI 0,5085 0,0953 0,0956 0,0075 0,0000 0,0000

IranPB 0,3795 0,8092 0,2272 0,0116 0,0000 0,0000SB 0,1361 0,7510 0,1079 0,0081 0,0000 0,0000TB 0,0772 0,4936 0,2328 0,0067 0,0000 0,0000

Arab SaudiARB 0,5187 0,0000 0,2710 0,0238 0,0529 0,3010AB 0,4669 0,0000 0,1889 0,0161 0,2968 0,3597BA 0,3499 0,0000 0,3010 0,0133 0,0250 0,4007

Uni Emirat ArabADIB 0,3305 0,0284 0,2023 0,0153 0,0020 0,3036DIB 0,5496 0,3235 0,1646 0,0211 0,0010 0,4461EIB 0,6480 0,0654 0,1653 0,0080 0,0233 0,0000

KuwaitKFH 0,4458 0,0000 0,1036 0,0101 0,0329 0,7703BB 0,5583 0,0000 0,0994 0,0093 0,0102 0,0000AUB 0,4724 0,0000 0,1160 0,0125 0,0105 0,0000

QatarQIB 0,7022 0,0420 0,1260 0,0168 0,0000 0,2673MAR 0,8160 0,1926 0,0659 0,0252 0,0000 0,0514BwB 0,6341 0,0340 0,0850 0,0166 0,0000 0,4890

Page 118: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

101

Indikator Kinerja (IK)Maqasid al-Shari’ah untuk Dua Tujuan Syariah Periode 2013-2015

Negara Bank IK untuk Tujuan Kedua IK untuk Tujuan KetigaIK12 IK22 IK32 Total2 IK13 IK23 IK33 Total3

IndonesiaBSM 0,00859 0,10363 0,02443 0,13664 0,00043 0,01910 0,04909 0,06863BMS 0,00622 0,01232 0,03956 0,05810 0,00067 0,01035 0,01115 0,02217BNIS 0,01419 0,07198 0,01003 0,09619 0,00084 0,00546 0,01687 0,02318

MalaysiaBIMB 0,03493 0,03731 0,01074 0,08298 0,00105 0,00198 0,01169 0,01471BMMB 0,03989 0,07583 0,01408 0,12981 0,00038 0,00334 0,01302 0,01674CIMBI 0,06254 0,01250 0,01489 0,08994 0,00072 0,00000 0,00000 0,00072

IranPB 0,04668 0,10616 0,03540 0,18824 0,00111 0,00000 0,00000 0,00111SB 0,01673 0,09854 0,01681 0,13208 0,00078 0,00000 0,00000 0,00078TB 0,00950 0,06476 0,03628 0,11054 0,00064 0,00000 0,00000 0,00064

Arab SaudiARB 0,06380 0,00000 0,04223 0,10603 0,00228 0,00460 0,03230 0,03918AB 0,05743 0,00000 0,02942 0,08685 0,00154 0,02582 0,03859 0,06595BA 0,04303 0,00000 0,04690 0,08993 0,00127 0,00218 0,04299 0,04644

Uni Emirat ArabADIB 0,04065 0,00372 0,03152 0,07590 0,00147 0,00018 0,03258 0,03423DIB 0,06760 0,04245 0,02565 0,13569 0,00202 0,00009 0,04787 0,04998EIB 0,07970 0,00858 0,02576 0,11404 0,00077 0,00203 0,00000 0,00279

KuwaitKFH 0,05483 0,00000 0,01613 0,07096 0,00097 0,00286 0,08265 0,08648BB 0,06867 0,00000 0,01548 0,08415 0,00089 0,00089 0,00000 0,00178AUB 0,05810 0,00000 0,01808 0,07618 0,00120 0,00091 0,00000 0,00211

QatarQIB 0,08637 0,00551 0,01963 0,11150 0,00161 0,00000 0,02868 0,03029MAR 0,10036 0,02527 0,01026 0,13589 0,00242 0,00000 0,00552 0,00793BwB 0,07799 0,00446 0,01325 0,09570 0,00159 0,00000 0,05247 0,05405

Page 119: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

102

Maqasid Index (MI) Bank Syariah Periode 2013-2015

Negara Nama Bank IK (T2) IK (T3) MI Peringkat[IK (T2) + IK (T3)]

IndonesiaBank Syariah Mandiri 0,13664 0,06863 0,20527 1Bank Mega Syariah 0,05810 0,02217 0,08027 20BNI Syariah 0,09619 0,02318 0,11937 13

MalaysiaBank Islam Malaysia Berhad 0,08298 0,01471 0,09769 17Bank Muamalat Malaysia Berhad 0,12981 0,01674 0,14655 7CIMB Islamic Bank Berhad 0,08994 0,00072 0,09066 18

IranParsian Bank 0,18824 0,00111 0,18935 2Saman Bank 0,13208 0,00078 0,13286 12Tejarat Bank 0,11054 0,00064 0,11117 15

Arab SaudiAl Rajhi Bank 0,10603 0,03918 0,14521 8Alinma Bank 0,08685 0,06595 0,15280 5Bank AlJazira 0,08993 0,04644 0,13637 11

Uni Emirat ArabAbu Dhabi Islamic Bank 0,07590 0,03423 0,11012 16Dubai Islamic Bank 0,13569 0,04998 0,18567 3Emirates Islamic Bank 0,11404 0,00279 0,11684 14

KuwaitKuwait Finance House 0,07096 0,08648 0,15744 4Boubyan Bank 0,08415 0,00178 0,08593 19Ahli United Bank 0,07618 0,00211 0,07829 21

QatarQatar Islamic Bank 0,11150 0,03029 0,14179 10Masraf Al Rayan 0,13589 0,00793 0,14383 9Barwa Bank 0,09570 0,05405 0,14975 6

Page 120: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

103

Rata-Rata Kinerja di Setiap Negara

Negara Nama Bank IK (T2) IK (T3)

MI

Rank[IK (T2)+ IK(T3)]

Indonesia

Bank Syariah Mandiri 0,13664 0,06863 0,20527Bank Mega Syariah 0,05810 0,02217 0,08027BNI Syariah 0,09619 0,02318 0,11937Rata-Rata 0,09698 0,03799 0,13497 5

Malaysia

Bank Islam Malaysia Berhad 0,08298 0,01471 0,09769Bank Muamalat Malaysia Berhad 0,12981 0,01674 0,14655CIMB Islamic Bank Berhad 0,08994 0,00072 0,09066Rata-Rata 0,10091 0,01073 0,11163 6

Iran

Parsian Bank 0,18824 0,00111 0,18935Saman Bank 0,13208 0,00078 0,13286Tejarat Bank 0,11054 0,00064 0,11117Rata-Rata 0,14362 0,00084 0,14446 3

Arab Saudi

Al Rajhi Bank 0,10603 0,03918 0,14521Alinma Bank 0,08685 0,06595 0,15280Bank AlJazira 0,08993 0,04644 0,13637Rata-Rata 0,09427 0,05052 0,14479 2

Uni EmiratArab

Abu Dhabi Islamic Bank 0,07590 0,03423 0,11012Dubai Islamic Bank 0,13569 0,04998 0,18567Emirates Islamic Bank 0,11404 0,00279 0,11684Rata-Rata 0,10854 0,02900 0,13754 4

Kuwait

Kuwait Finance House 0,07096 0,08648 0,15744Boubyan Bank 0,08415 0,00178 0,08593Ahli United Bank 0,07618 0,00211 0,07829Rata-Rata 0,07710 0,03012 0,10722 7

Qatar

Qatar Islamic Bank 0,11150 0,03029 0,14179Masraf Al Rayan 0,13589 0,00793 0,14383Barwa Bank 0,09570 0,05405 0,14975Rata-Rata 0,11437 0,03076 0,14512 1

Page 121: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

104

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Keadilan Maslahah Maqasid Index

N 21 21 21

Normal Parametersa,b Mean ,105111 ,027138 ,132249

Std. Deviation ,0301937 ,0263435 ,0356684

Most Extreme Differences Absolute ,140 ,157 ,097

Positive ,140 ,156 ,097

Negative -,081 -,157 -,082

Test Statistic ,140 ,157 ,097

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,190c ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Descriptive Statistics

N Range Mean Std. Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Statistic

Keadilan 21 ,1301 ,105111 ,0065888 ,0301937 ,001

Maslahah 21 ,0858 ,027138 ,0057486 ,0263435 ,001

Maqasid Index 21 ,1270 ,132249 ,0077835 ,0356684 ,001

Valid N (listwise) 21

Page 122: ANALISISKOMPARATIFKINERJAPERBANKANSYARIAHDIASIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33238/1/RILANDA ADZHANI.pdf · 4.Tari Saman Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

105

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Keadilan 1,524 6 14 ,241

Maslahah 4,434 6 14 ,010

Maqasid Index 3,155 6 14 ,036

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Keadilan Between Groups ,008 6 ,001 1,706 ,192

Within Groups ,011 14 ,001

Total ,018 20

Maslahah Between Groups ,005 6 ,001 1,295 ,321

Within Groups ,009 14 ,001

Total ,014 20

Maqasid Index Between Groups ,005 6 ,001 ,526 ,780

Within Groups ,021 14 ,001

Total ,025 20