18
Anatomi Telinga dan Histologinya 1. Telinga luar. a. Daun telinga : tdd tulang rawan elastin & kulit b. Liang telinga ( meatus acusticus externus ) - Berbentuk seperti huruf S, panjangnya +- 2,5 – 3 cm. - 1/3 bag. Luar tdd rangka tulang rawan - 2/3 bag.dalam tdd tulang - 1/3 bag luar kulit terdapat folikel rambut , kel.sebasea & kel seruminosa c. Membrane timpani : ada 2 bagian, yaitu : - Pars Flaksid : Bag. Luar -> lanjutan epitel kulit liang telinga : Bag.dalam –> sel kubus bersilia - Pars tensa : >> serat kolagen, elastin, fibroblast. 2. Telinga tengah . a. Berbentuk kubus dengan 6 sisi, dgn batasnya adalah : - Batas luar : membrane timpani. - Batas depan : tuba eustachius. - Batas bawah : bulbus jugularis. - Bata belakang : aditus ad antrum, kanalis pars vertikalis - Batas atas : tegmen timpani. - Batas dalam : kanalis semisirkularis, kanalis fasialis, oval window, round window, promontorium. b. Terdapat cavum timpani yg berisi tulang tulang pendengaran : - Maleus - Incus - Stapes c. Terdapat tuba eustachius : - Menghubungkan nasofaring dgn teling tengah - Bag.lateral bertulang, 2/3 bag.medial bersifat kartilaginosa

Anatomi Telinga Dan Histologinya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

telinga

Citation preview

Page 1: Anatomi Telinga Dan Histologinya

Anatomi Telinga dan Histologinya

1. Telinga luar.a. Daun telinga : tdd tulang rawan elastin & kulitb. Liang telinga ( meatus acusticus externus )

- Berbentuk seperti huruf S, panjangnya +- 2,5 – 3 cm.

- 1/3 bag. Luar tdd rangka tulang rawan

- 2/3 bag.dalam tdd tulang

- 1/3 bag luar kulit terdapat folikel rambut , kel.sebasea & kel seruminosac. Membrane timpani : ada 2 bagian, yaitu :

- Pars Flaksid : Bag. Luar -> lanjutan epitel kulit liang telinga : Bag.dalam –> sel kubus bersilia

- Pars tensa : >> serat kolagen, elastin, fibroblast.2. Telinga tengah .

a. Berbentuk kubus dengan 6 sisi, dgn batasnya adalah :- Batas luar : membrane timpani.

- Batas depan : tuba eustachius.

- Batas bawah : bulbus jugularis.

- Bata belakang : aditus ad antrum, kanalis pars vertikalis

- Batas atas : tegmen timpani.

- Batas dalam : kanalis semisirkularis, kanalis fasialis, oval window, round window, promontorium.

b. Terdapat cavum timpani yg berisi tulang tulang pendengaran :- Maleus

- Incus

- Stapesc. Terdapat tuba eustachius :

- Menghubungkan nasofaring dgn teling tengah

- Bag.lateral bertulang, 2/3 bag.medial bersifat kartilaginosa

- Bag.yg bertulang rawan biasanya tertutup, tp dapat dibuka mll kontraksi otot levator palatinum & tensor palatinum

- Berfungsi utk menyeimbangkan tekanan udara pd ke-2 sisi membrane timpani

3. Telinga dalama. Labirinthus membranaseus berisi endolimfe

- Labirinthus vestibularis ( keseimbangan )

- Labrinthus koklearis ( pendengaran )b. Labirinthus asseus berisi perilimfe

- Vestibulum berisi sakulus & utrikulus Mengandung macula yg diliputi oleh sel-sel rambut yg tdd 40-80

stereosilia & 1 kinosilium

Page 2: Anatomi Telinga Dan Histologinya

Menutupi sel-sel rambut ini adalah lap.gelatinosa yg ditembus oleh silia & otolit.

- Kanalis semisirkularis b’isi duktus semisirkularis Tdd 3 superior, inferior, lateral Ke-3nya bermuara pada utrikulus Masing masing kanalis punya suaatu ujung yg melebar membentuk

ampula & mengandung sel-sel rambut Krista Sel-sel rambut menonjol pd kupula gelatinosa

- Koklea Terbagi menjadi 3 ruangan/ kompartemen : Daerah diluar ujung duktus koklearis tempat cairan di kompartemen

atas & bawah berhubungan disebut Helicotrema Duktus kolearis dipisahkan dr skala vestibule oleh membrane

vestibularis ( membrane Reissner ) Di atas membrane basilaris terdapat organ Corti Organ Corti tdd 1 baris sel rambut dalam & 3 baris sel rambut luar

yg merupakan reseptor utk suara. Pada perm.sel sel rambut terdapat stereosiliia yg melekat pada suatu

selubung diatasnya yg datar, gelatinosa, & aseluler membrane tektoria

- Meatus acusticus internus

Page 3: Anatomi Telinga Dan Histologinya

FISIOLOGIS PENDENGARAN

Ditangkapnya energy bunyi oleh daun telinga dlm bentuk gelombang yg dialirkan mll udara / tulang

Menggetarkan membrane timpani

Diteruskan ke telinga tengah mll rangkaian tulan pendengaran yg akan mengamplifikasi getaran mll daya ungkit tulang pendengaran & perkalian perbandingan luas membrane timpani & oval

window

Menggerakan oval window

Perilimfe pd skala vestibule bergerak

Getaran round window penghamburan energy tdk ada persepsi suara

Getaran diteruskan mll membrane vestibule yg mendorong endolimfe

Menimbulkan gerak relative antara membrane basilaris & membrane tektoria

Defleksi stereosilia sel-sel rambut

Kanal ion terbuka pelepasan ion berrmuatan listrik dari badan sel

Depolarisasi sel rambut

Pelepasan neuro transmitter ked lm sinaps

Potensial aksi di saraf auditorius

Lanjut ke nucleus auditorius

Korteks pendengaran di otak ( area 39 – 40 ) di lobus temporal

Persepsi suara !!

Benda asing di liang telinga

Bias berupa banda mati / benda hidup, binatang, komponen tumbuh-tumbuhan, mineral.

Usaha mengeluarkan benda asing harus hati-hati, krn bias beresiko trauma yg mereusak membrane timpani / struktur telinga tengah

Bila binatang yg masih hidup dimatikan dulu dgn memasukkan tampon basah ke liang telinga lalu teteskan cairan ( lar.rivanol, anestesi local ) +- 10 menit stlh mati dikeluarkan dengan pinset / diirigasi dgnair bersih yg hangat

Benda asing yg besar ditarik dgn pengait serumen

Benda asing yg kecil diambil dgn cunam / pengait

Page 4: Anatomi Telinga Dan Histologinya

SERUMEN

Definisi

Sekresi seperti lilin yang ditemukan pada meatus akustikus eksternus.

Produksi, Komposisi, Tipe

o Diproduksi di sepertiga luar bagian kartilaginosa liang telinga oleh kelenjar sebasea dan

apokrin.

o Komponen primernya terdiri dari epitel kulit yang terlepas dan partikel debu, yang terdiri

atas :

60% keratin

12-20% asam lemak jenuh & tak jenuh rantai panjang

Alkohol

Skualen

6-9% kolesterol

o Ketakutan, stress, cemas dapat meningkatkan produksi serumen.

o Ada 2 tipe dasar :

Basah (>> dominan) lipid 50%

Kering lipid hanya 30%

o Ras kaukasia & kulit hitam memiliki serumen yang basah, lengket, berwarna seperti

madu, yang dapat berubah menjadi gelap jika terpapar udara.

o Ras mongoloid memiliki serumen yang kering, bersisik, seperti beras.

o Serumen pada orangtua cenderung lebih kering karena atrofi fisiologis kelenjar apokrin

disertai berkurangnya komponen keringat dari serumen.

o Serumen bisa keluar sendiri dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak

dari arah membran timpani keluar dan dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah.

Fungsi

o Sarana pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk dikeluarkan dari membrane

timpani.

o Sebagai pelumas sehingga mencegah kekeringan pada epidermis.

o Menyebarkan aroma yang tidak disenangi serangga sehingga enggan masuk ke dalam

telinga.

Page 5: Anatomi Telinga Dan Histologinya

o Efek bakterisidal oleh kandungan asam lemak, lisozim dan imunoglobulin.

SERUMEN PROP

Definisi

Penumpukan serumen sehingga menyumbat telinga luar.

Etiologi

o Liang teling sempit

o Produksi serumen yang banyak & kental

o Serumen terdorong lebih dalam akibat kebiasaan mengorek telinga.

Gejala klinis

o Penurunan pendengaran

o Nyeri telinga akibat serumen mengeras dan membatu lalu menekan dinding liang

telinga.

o Pusing & telinga berdengung akibat serumen menekan membran timpani.

o Rasa penuh di telinga.

Diagnosis

Dengan pemeriksaan otoskopi terlihat serumen positif menyumbat liang telinga.

Tatalaksana

o Serumen dibersihkan sesuai konsistensinya.

o Serumen yang lembek dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.

o Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait/kuret jika belum bisa, dilunakkan

dengan tetes karbolgliserin 10% selama 3 hari.

o Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong ke dalam liang telinga sehingga khawatir

timbul trauma pada membran timpani alirkan (irigasi) dengan air hangat yang

suhunya sesuai suhu tubuh pastikan sebelumnya tidak ada perforasi membran timpani.

Komplikasi

o Gangguan pendengaran

o Peradangan & infeksi telinga

o Perforasi membran timpani

Prognosis

Page 6: Anatomi Telinga Dan Histologinya

o Baik jika dilakukan penenganan yang cepat dan tepat.

TULI

Tuli adalah keadaan dimana orang kurang bisa mendengar & mengerti suara/bunyi yang

didengarnya.

Tuli konduktif

1. definisi

jenis ketulian yg tidak dapat mendengar suara berfrekuensi rendah, bersifat reversible

karena kelainan terdapat di telinga luar/ tengah

2. etiologi

kelaianan/ penyakit di telinga luar/ tengah

a. etiologi kelainan telinga luar

- sumbatan oleh serumen

- otitis eksterna sirkumskripta

- osteoma liang telinga

b. etiologi kelainan telinga tengah

- tuba katar/ sumbatan tuba eustachius

- otitis media

- otoskelosis

- timpanosklerosis

- hemotimpanum

- dislokasi tulang pendengaran

3. gejala

a. rasa penuh pada telinga

b. bengkak pada telinga luar/ tengah

c. gatal

d. tinnitus

e. trauma

Page 7: Anatomi Telinga Dan Histologinya

4. patofisiologi

trauma reaksi peradangan penumpukan serumen ganguan transmisi bunyi/

suara tidak mempersepsikan suara yg didengar

5. diagnosis

a. anamnesis

b. audiometric

c. x-ray

6. tatalaksana

a. etiologi masing- masing

b. liang telinga dibersihkan secara teratur

c. salep anti jamur

7. prognosis

dapat pulih seperti semula (reversible) dan dengan tindakan yg tepat.

Tuli sensorineural

1. definisi

kelainan atau penyakit dikoklea (telinga dalam), nervus VIII atau didasar pendengaran,

bersifat ireversibel.

2. etiologi

a. Tuli sensorineural

- aplasia (komenital)

- labirin titis (oleh bakteri atau virus)

- intoksikasi obat strepmisin, kanamisin, garamisin

- tuli mendadak

- trauma kapitis

Page 8: Anatomi Telinga Dan Histologinya

- pajanan bising

b. Tuli sensorineural retro koklea

- neuroma akustik

- tumor sudut pons serebelum

- cedera otak

- perdarahan otak

3. gejala

a. sulit memahami pembicaraan orang lain

b. umumnya unilateral

c. progresif dalam beberapa detik sampai 5- 7 hari

d. sering kali menetap

e. disertai tinnitus dan vertigo

4. diagnosis

a. tes panala dg garpu tala

b. tes berbisik dg ruangan minimal 6 meter

c. audiometric nada murni

5. tatalaksana

a. mengendalikan etiologi

b. ganguan permanent memakai alat Bantu dengar yg diimplantasi

Page 9: Anatomi Telinga Dan Histologinya

c. menghentikan etiologi,co: penggunaan obat bersifat ototoksik penggunaan obat

dihentikan

6. prognosis

a. tidak pulih seperti semula

b. tidak dapat dikoreksi dg baik meskipun dg cara apapun

c. tapi bisa memakai alat bantu dengar untuk menaikkan intensitas suara.

Page 10: Anatomi Telinga Dan Histologinya

OTITIS EKSTERNA

Definisi

Suatu peradangan pada liang telinga yang bersifat akut / kronik

Etiologi

Infeksi bakteri, virus & jamur

Factor predisposisi

Perubahan pH Kelembaban udara Trauma ringan

Akut Sirkumskripta

Otitis eksterna Difus

Kronik

Otitis eksterna sirkumskripta

Etiologi

Staphylococcus aureus / staphylococcus albus

Gejala

Otalgia dan gangguan pendengaran

Terapi

Jika furunkel abses :

Page 11: Anatomi Telinga Dan Histologinya

o Aspirasi steril

o Antibiotic topical

o Antiseptic

Jika furunkel tebal :o Insisi dan drain.

Otitis Eksterna DifusOtitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri.

Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dan sebagainya. Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas. Tidak terdapat furunkel (bisul). Gejalanya sama dengan gejala otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul). Kandang-kadang kita temukan sekret yang berbau namun tidak bercampur lendir (musin). Lendir (musin) merupakan sekret yang berasal dari kavum timpani dan kita temukan pada kasus otitis media.Pengobatan otitis eksterna difus ialah dengan memasukkan tampon yang mengandung antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat antibiotika sistemik. 

Otitis eksterna kronik

Etiologi

Infeksi bakteri / jamur yg tidak diobati dgn baik Iritasi kulit akibat cairan otitis media Trauma berulang Adanya benda asing

Gejala

1. Gatal kronik pd telinga2. Liang telinga kering tanpa serumen

Pengobatan

Operasi rekonstruksi liang telinga, krim hidrokortison

Page 12: Anatomi Telinga Dan Histologinya

Tympanoplasty

• Timpanoplasti adalah prosedur pembedahan/rekonstruksi pada membran timpani disertai atau tidak disertai oleh penanduran membran timpani.

• Tujuan : – Menyelamatkan dan memulihkan pendengaran dengan cangkok membrana timpani dan

rekonstruksi telinga tengah– Mempertahankan atau memperbaiki pendengaran bila mungkin

Etiologi Perforasi Membran

1. Infeksi, penyebab tersering, termasuk oleh bakteri, mikobakterium dan virus.

2. Trauma, dibagi menjadi

Trauma penetrasi Termal

Trauma tumpul

Fraktur tulang temporal

Tamparan

Indikasi

• Indikasi dilakukannya tympanoplasty adalah:

1. Penderita dengan tuli konduksi karena perforasi membran timpani atau disfungsi ossikular.

2. Otitis media kronik atau rekuren sekunder terhadap kontaminasi.3. Tuli konduksi progresif karena patologi telinga tengah.4. Perforasi atau tuli persisten lebih dari 3 bulan karena trauma, infeksi atau pembedahan.

Syarat

• Syarat dilakukannya tympanoplasty adalah:

1. Perforasi terjadi di sentral dimana keadaan telinga sudah kering paling tidak 6 minggu.2. Mukosa telinga tengah normal.

Page 13: Anatomi Telinga Dan Histologinya

3. Osikular yang utuh.4. Keadaan koklea baik

Evaluasi Preoperatif

Pasien yang akan di miringoplasti harus dilakukan pemeriksaan lengkap meliputi :

• Pemeriksaan saraf fasialis.• Keadaan telinga luar..• Tullio’s Phenomenon.• Otomikroskopi terhadap kanal telinga : keadaan membran timpani termasuk lokasi dan ukuran perforasi, retraksi dan jaringan granulasi serta keadaan telinga tengah melalui lubang perforasi. • Pasien juga akan dilakukan tes audiometri pada keadaan telinga kering untuk mengetahui refleks akustik dan keadaan udara dan tulang, selain itu timpanometri dapat dilakukan.

Jenis Tympanoplasty

• Ada 5 tipe, yaitu :

1. Tipe 1

• Usaha yang dilakukan untuk menutup perforasi gendang telinga menggunakan fascia temporalis.• Cangkokan menempel di tulang maleus• Disebut sebagai myringioplasty

2. Tipe 2

• Menempel pada tulang incus• Jarang dilakukan• Setelah operasi, pendengaran berkurang 30 dB

3. Tipe 3

• Menempel pada kaput stapes• Setelah operasi, pendengaran berkurang 30-40dB• Digunakan pada pasien tanpa malleus dan incus

4. Tipe 4

• Menempel pada basis stapes• Pendengaran berkurang 40-50 dB

Page 14: Anatomi Telinga Dan Histologinya

5. Tipe 5

• Pada kanalis semisirkularis

Perawatan Postoperatif

Umumnya, pasien dapat kembali ke rumah dalam 2-3 jam pasca miringoplasti. Antibiotik dapat diberikan dengan analgetik . setelah 10 hari, perban dibuka, telinga dievaluasi untuk melihat apakah graft berhasil tumbuh. Hindari telinga dari air. Jika terdapat alergi atau pilek, dapat diberikan antibiotic dan dekongestan. Pasien sudah dapat kembali bekerja setelah 5-6 hari, dan dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop untuk melihat keberhasilan timpanoplasty.

• Perawatan pasca operasi dilakukan demi kenyamanan pasien. Infeksi dapat dicegah dengan topikal antibiotik pada kanal telinga. Untuk proses penyembuhan yang sempurna, graft harus bebas dari infeksi. • Aktifitas yang dapat mengubah tekanan timpani harus dihindari, seperti bersin, menggunakan pipet untuk minum, atau terjadi pembengkakan pada hidung. Pendengaran akan kembali normal setelah 4-6 minggu setelah operasi. Setelah 2-3 bulan pasca operasi dilakukan audiogram untuk evaluasi kemajuan terapi.

Prognosis

Keberhasilan timpanoplasti mencapai 90% dalam memperbaiki fungsi membran timpani. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan timpanoplasti adalah:

1. Telinga yang kering (keadaan telinga),2. Letak perforasi membran timpani,3. Perforasi lebih dari 50%,4. Masih adanya malleus, dan5. Tipe graft.

Komplikasi

• Infeksio Akibat tindakan operasi yang aseptiknya kurang baik.o Kontaminasi alat-alat.o Kegagalan graft berhubungan dengan infeksi pasca operasi.

• Kegagalan grafto Infeksio Inadequate packing (anterior mesotympanum)

Page 15: Anatomi Telinga Dan Histologinya

• Trauma nervus korda timpani