5
Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit 1. Basofilia Basofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah basofil lebih dari 100/µl darah. Basofilia sering dijumpai pada polisitemia vera dan leukemia granulositik kronik. Pada penyakit alergi seperti eritroderma, urtikaria pigmentosa dan kolitis ulserativa juga dapat dijumpai basofilia. Pada reaksi antigen-antibodi basofil akan melepaskan histamin dari granulanya (Chernecky, 2008) . 2. Limfositosis Limfositosis adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah limfosit lebih dari 8000/µl pada bayi dan anak-anak serta lebih dari 4000/µl darah pada dewasa. Limfositosis dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti morbili, mononukleosis infeksiosa; infeksi kronik seperti tuberkulosis, sifilis, pertusis dan oleh kelainan limfoproliferatif seperti leukemia limfositik kronik dan makroglobulinemia primer (Chernecky, 2008) .

Aplikasi Klinis Hitung Jenis Leukosit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hi, leukosit, hitung jenis, diff count, aplikasi klinis

Citation preview

Page 1: Aplikasi Klinis Hitung Jenis Leukosit

Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit

1. Basofilia

Basofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah basofil lebih dari 100/µl darah.

Basofilia sering dijumpai pada polisitemia vera dan leukemia granulositik kronik.

Pada penyakit alergi seperti eritroderma, urtikaria pigmentosa dan kolitis

ulserativa juga dapat dijumpai basofilia. Pada reaksi antigen-antibodi basofil akan

melepaskan histamin dari granulanya (Chernecky, 2008).

2. Limfositosis

Limfositosis adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah limfosit

lebih dari 8000/µl pada bayi dan anak-anak serta lebih dari 4000/µl darah pada

dewasa. Limfositosis dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti morbili,

mononukleosis infeksiosa; infeksi kronik seperti tuberkulosis, sifilis, pertusis dan

oleh kelainan limfoproliferatif seperti leukemia limfositik kronik dan

makroglobulinemia primer (Chernecky, 2008).

3. Eosinofilia

Eosinofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah eosinofil lebih dari 300/µl darah.

Eosinofilia terutama dijumpai pada keadaan alergi. Histamin yang dilepaskan

pada reaksi antigen-antibodi merupakan substansi khemotaksis yang menarik

eosinofil. Penyebab lain dari eosinofilia adalah penyakit kulit kronik, infeksi dan

infestasi parasit, kelainan hemopoiesis seperti polisitemia vera dan leukemia

granulositik kronik (Chernecky, 2008).

4. Neutrofilia

Netrofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah netrofil lebih dari 7000/µl

dalam darah tepi. Penyebab biasanya adalah infeksi bakteri, keracunan bahan

Page 2: Aplikasi Klinis Hitung Jenis Leukosit

kimia dan logam berat, gangguan metabolik seperti uremia, nekrosia jaringan,

kehilangan darah dan kelainan mieloproliferatif (Chernecky, 2008).

Penyebab neutrofilia yang paling sering adalah infeksi, walaupun obat-

obatan dan peradangan dapat juga menyebabkan neutrofilia. Neutrofilia

merupakan salah satu akibat dari mekanisme berikut ini:

a. Peningkatan produksi neutrofil oleh sumsum tulang

b. Peningkatan pelepasan neutrofil dari penyimpanan sumsum tulang

c. Pergeseran neutrofil dari perifer ke sirkulasi sistemik

d. Ketahanan hidup neutrofil memanjang akibat penurunan pemasukan neutrofil

ke jaringan atau penurunan penghancuran neutrofil oleh limpa (Schwartz,

2005).

Rangsangan yang menimbulkan netrofilia dapat mengakibatkan

dilepasnya granulosit muda keperedaran darah dan keadaan ini disebut pergeseran

ke kiri atau shift to the left (Chernecky, 2008).

Pada infeksi ringan atau respons penderita yang baik, hanya dijumpai

netrofilia ringan dengan sedikit sekali pergeseran ke kiri. Sedang pada infeksi

berat dijumpai netrofilia berat dan banyak ditemukan sel muda. Infeksi tanpa

netrofilia atau dengan netrofilia ringan disertai banyak sel muda menunjukkan

infeksi yang tidak teratasi atau respons penderita yang kurang.Pada infeksi berat

dan keadaan toksik dapat dijumpai tanda degenerasi, yang sering dijumpai pada

netrofil adalah granula yang lebih kasar dan gelap yang disebut granulasi toksik.

Disamping itu dapat dijumpai inti piknotik dan vakuolisasi baik pada inti maupun

sitoplasma(Chernecky, 2008).

5. Filariasis

Page 3: Aplikasi Klinis Hitung Jenis Leukosit

Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di

wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah infeksi oleh sekelompok

cacing nematoda parasit yang tergabung dalam superfamilia Filarioidea. Gejala

yang umum terlihat adalah terjadinya elefantiasis, berupa membesarnya tungkai

bawah (kaki) dan kantung zakar (skrotum), sehingga penyakit ini secara awam

dikenal sebagai penyakit kaki gajah (elephantiasis). (Wayangankar, 2012).

Filariasis diebabkan oleh parasit nematoda yang berinvestasi di tubuh

manusia. Beberapa spesies yang umum dijumpai adalah Loa loa, Onchocerca

volvulus,  Mansonella streptocerca, Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan

Mansonella ozzardi. Parasit ini memberikan dampak yang sangat signifikan di

sektor ekonomi dan psikososial. Eosinofil -bagian dari leukosit- akan dijumpai

meningkat dalam hasil pemeriksaan uji darah lengkap, dimana eosinofil

merupakan salah satu alat tubuh untuk memerangi parasit (Wayangankar, 2012).

 Chernecky CC dkk. 2008. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures 5th edition. USA: Saunders-Elsevier.

Schwartz, MW. 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC.

Wayangankar, S. 2012.  Artikel Ilmiah : “Filariasis”. Diakses di http://emedicine.medscape.com/article/217776-workup pada tanggal 7 September 2013