12
PENGGUNAAN ARCVIEW GIS 3.3 PADA PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI SEKOLAH DI WILAYAH KOTA BOGOR Yuni Puspita Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok E-mail: [email protected] ABSTRAK Kota Bogor merupakan sebuah kota yang sedang berkembang menjadi kota besar dengan pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi. Potensi Kota Bogor sebagai kota pelayanan jasa pendidikan telah dibuktikan dengan tersedianya sarana pendidikan yang memadai meliputi jumlah sekolah negeri dan swasta yang ada di wilayah Kota Bogor itu sendiri. Keberadaan sekolah-sekolah tersebut tersebar cukup merata di berbagai tempat, namun informasi yang ada di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpor) Kota Bogor saat ini belum terdapat suatu fasilitas yang dapat menggambarkan letak-letak keberadaan atau lokasi dari sekolah-sekolah yang ada di Kota Bogor. Dengan mengolah data pendidikan (data pokok) yang terdiri dari data pokok Sekolah Menengah Atas (SMA) dan data pokok Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat dibuat suatu aplikasi mengenai pemetaan lokasi sekolah di wilayah Kota Bogor dengan menggunakan perangkat ArcView GIS 3.3. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, ArcView GIS, Aplikasi PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia, yang sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia. Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Daerah pun sangat serius menangani bidang pendidikan, dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar, guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran kepada anak didik. Sebagai pendidik, guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia mandiri. Guru memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, mutu pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Kota Bogor merupakan sebuah kota yang sedang berkembang menjadi kota besar dengan pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi. Potensi Kota Bogor sebagai kota pelayanan jasa

Arcview Pada

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Arcview Pada

PENGGUNAAN ARCVIEW GIS 3.3 PADA PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI SEKOLAH

DI WILAYAH KOTA BOGOR

Yuni Puspita Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,

Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok

E-mail: [email protected]

ABSTRAK Kota Bogor merupakan sebuah kota yang sedang berkembang menjadi kota besar dengan pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi. Potensi Kota Bogor sebagai kota pelayanan jasa pendidikan telah dibuktikan dengan tersedianya sarana pendidikan yang memadai meliputi jumlah sekolah negeri dan swasta yang ada di wilayah Kota Bogor itu sendiri. Keberadaan sekolah-sekolah tersebut tersebar cukup merata di berbagai tempat, namun informasi yang ada di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpor) Kota Bogor saat ini belum terdapat suatu fasilitas yang dapat menggambarkan letak-letak keberadaan atau lokasi dari sekolah-sekolah yang ada di Kota Bogor. Dengan mengolah data pendidikan (data pokok) yang terdiri dari data pokok Sekolah Menengah Atas (SMA) dan data pokok Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat dibuat suatu aplikasi mengenai pemetaan lokasi sekolah di wilayah Kota Bogor dengan menggunakan perangkat ArcView GIS 3.3. Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, ArcView GIS, Aplikasi PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor

utama dalam pembentukkan pribadi

manusia, yang sangat berperan dalam

membentuk baik atau buruknya pribadi

manusia. Pemerintah Pusat bersama

dengan Pemerintah Daerah pun sangat

serius menangani bidang pendidikan,

dengan sistem pendidikan yang baik

diharapkan muncul generasi penerus

bangsa yang berkualitas. Dalam proses

pendidikan di sekolah, guru memegang

tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan

pendidik. Sebagai pengajar, guru bertugas

menuangkan sejumlah bahan pelajaran

kepada anak didik. Sebagai pendidik, guru

bertugas membimbing dan membina anak

didik agar menjadi manusia mandiri. Guru

memegang peranan sentral dalam proses

belajar mengajar, mutu pendidikan di

suatu sekolah sangat ditentukan oleh

kemampuan yang dimiliki seorang guru

dalam menjalankan tugasnya.

Kota Bogor merupakan sebuah

kota yang sedang berkembang menjadi

kota besar dengan pertumbuhan

penduduknya yang cukup tinggi. Potensi

Kota Bogor sebagai kota pelayanan jasa

Page 2: Arcview Pada

pendidikan telah dibuktikan dengan

tersedianya sarana pendidikan yang

memadai meliputi jumlah sekolah negeri

dan swasta yang ada di wilayah Kota

Bogor itu sendiri yang tersebar cukup

merata di berbagai wilayah.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang

penelitian di atas, dapat disampaikan

rumusan masalah yaitu “Bagaimana

menyajikan informasi lokasi-lokasi SMA

dan SMK yang ada di Kota Bogor dalam

bentuk peta dan menampilkan informasi

tambahan mengenai sekolah-sekolah

tersebut”.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tugas akhir ini

adalah mengolah data pendidikan (data

pokok) untuk membangun suatu aplikasi

mengenai pemetaan lokasi sekolah di

wilayah Kota Bogor, yang memungkinkan

pengguna dapat melakukan

pengembangan terhadap informasi yang

ada.

Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan antara lain

Studi Pustaka, yaitu dengan membaca

buku mengenai SIG, mempelajari dan

memahami perangkat lunak ArcView GIS

dengan prinsip-prinsip kerjanya, dan Studi

Lapangan untuk mencari dan

mengumpulkan data pokok mengenai

sekolah SMA dan SMK melalui Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

(Disdikpor) Kota Bogor, Badan Pusat

Statistik (BPS) serta browsing internet

untuk mencari tambahan informasi.

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Sistem Informasi

Ludwig Von Bartalanfy

mendefinisikan sistem merupakan

seperangkat unsur yang saling terikat

dalam suatu antar relasi diantara unsur-

unsur tersebut dengan lingkungan. Anatol

Raporot menyatakan sistem adalah suatu

kumpulan kesatuan dan perangkat

hubungan satu sama lain. Menurut L.

Ackof, sistem adalah setiap kesatuan

secara konseptual atau fisik yang terdiri

dari bagian-bagian dalam keadaan saling

tergantung satu sama lainnya, sedangkan

menurut Jerry FithGerald, sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Secara garis besar, sistem dapat

diartikan sebagai sekumpulan

unsur/elemen yang saling berkaitan dan

Page 3: Arcview Pada

saling mempengaruhi dalam melakukan

kegiatan bersama untuk mencapai suatu

tujuan. Sedangkan syarat-syarat sistem

yaitu

Sistem harus dibentuk untuk

menyelesaikan masalah.

Elemen sistem harus mempunyai

rencana yang ditetapkan.

Adanya hubungan diantara elemen

sistem.

Unsur dasar dari proses (arus

informasi, energi dan material)

lebih penting daripada elemen

sistem.

Tujuan organisasi lebih penting

daripada tujuan elemen.

Sumber dari informasi yaitu data.

Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian. Informasi

dapat dikatakan sebagai data yang diolah

menjadi lebih berguna dan lebih

bermanfaat bagi yang menggunakannya.

Setiap informasi memiliki kadar kualitas

informasi yang bergantung pada tiga, yaitu

keakuratan, ketepatan waktu dan

relevansinya. Akurat berarti bahwa

informasi harus mencerminkan

maksudnya. Tepat waktu maksudnya

informasi yang datang pada penerima

tidak boleh terlambat. Informasi yang

sudah usang tidak akan mempunyai nilai

lagi. Relevan berarti informasi mempunyai

manfaat untuk pemakainya.

Sistem informasi adalah entity

(kesatuan) formal yang terdiri dari

berbagai sumber daya fisik maupun

logika. Robert A Leitch dan K. Roscoe

Davis mendefinisikan sistem informasi

sebagai berikut: Sistem Informasi adalah

suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan. John

Burch dan Gary Grudnitski menyatakan

bahwa sistem informasi terdiri atas

komponen-komponen yakni blok

masukan, blok model, blok keluaran, blok

teknologi, dan blok basis data. Sebagai

suatu sistem blok-blok tersebut saling

berintegrasi satu dengan lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai

sasarannya.

Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG)

merupakan suatu dunia nyata yang dapat

direpresentasikan di atas monitor

komputer. Sebagaimana halnya sebuah

lukisan di atas sehelai kertas dapat

merepresentasikan sesosok manusia. Akan

tetapi SIG mempunyai kemampuan lebih

Page 4: Arcview Pada

dan fleksibel dibandingkan dengan lukisan

di atas kertas ataupun lembaran-lembaran

peta. Pada masa sekarang, saat segala

sesuatu di dunia ini berkembang dengan

sedemikian pesatnya, informasi

memegang peranan yang sangat penting di

berbagai kalangan masyarakat. Dalam hal

ini, informasi menjadi sebuah pijakan atau

dasar bagi seseorang untuk melakukan

suatu tindakan atau membuat sebuah

keputusan. Maka kemudian

berkembanglah suatu sistem teknologi

informasi yang menjadi sarana penunjang

untuk mengolah dan menyajikan informasi

secara cepat, mudah dimengerti dan

aplikatif. Salah satu dari sekian banyak

jenis teknologi informasi yang

berkembang dewasa ini adalah

Geographic Information System (GIS)

atau dalam bahasa Indonesia sering

disebut dengan Sistem Informasi

Geografis (SIG).

Secara umum dikenal tiga jenis

data. Ketiganya merupakan abstraksi

sederhana dari objek-objek nyata yang

lebih rumit.

Titik: sebagai koordinat tunggal

(x,y) yang digunakan untuk

menggambarkan berbagai

penampakan geografi. Merupakan

jenis data yang paling sederhana.

Garis: sebagai rangkaian koordinat

(sekumpulan titik) yang

tersambung dalam suatu rantai

untuk menggambarkan bentuk dan

jarak suatu penampakan.

Poligon: suatu area tertutup yang

disusun oleh satu garis atau lebih.

Biasanya poligon diberi label atau

tanda khusus (arsir, warna, dsb.)

untuk membedakan dan membatasi

antara satu poligon dengan

polygon lainnya.

Terdapat dua model data atau gambar

yang digunakan dalam SIG, yakni

Vektor: Melakukan proses

pengolahan data atau gambar

menggunakan garis dan kurva,

yang memuat informasi warna,

dimensi serta posisi. Vektor

bersifat resolution-independent

atau tidak tergantung pada resolusi.

Artinya, vektor dapat diubah-ubah

baik bentuk, ukuran, posisi atau

warnanya pada resolusi berapapun

tanpa mengubah kualitas

tampilannya. Vektor dapat pula

berupa satu titik tunggal.

Raster: juga disebut dengan

bitmap, adalah gambar yang

komposisinya terdiri atas titik-titik

berbentuk bujur sangkar, yang

dinamakan dengan pixel, yang

disusun pada suatu grid. Setiap

Page 5: Arcview Pada

titik-titik pada grid tersebut

masing-masing mengandung warna

tersendiri. Memodifikasi raster

berarti memodifikasi tiap pixel.

Raster bersifat resolution-

dependent atau bergantung pada

resolusi. Artinya data

menampilkan gambar yang terpaku

pada resolusi tertentu. Jadi, ketika

gambar tersebut diperkecil atau

diperbesar, kualitas gambar akan

berubah.

Komponen-komponen dalam SIG, yaitu

1. Perangkat keras (Hardware): berupa

komputer beserta instrumennya

(perangkat pendukungnya). Data yang

terdapat dalam SIG diolah melalui

perangkat keras. Perangkat keras

dalam SIG terbagi menjadi tiga

kelompok yaitu

a. Alat masukan (input) sebagai alat

untuk memasukkan data ke dalam

jaringan komputer.

b. Alat pemrosesan, merupakan

sistem dalam komputer yang

berfungsi mengolah, menganalisis

dan menyimpan data yang masuk

sesuai kebutuhan.

c. Alat keluaran (ouput) yang

berfungsi menayangkan informasi

geografi sebagai data dalam proses

SIG.

2. Perangkat lunak (Software): sistem

modul yang berfungsi untuk

memasukkan, menyimpan dan

mengeluarkan data yang diperlukan.

3. Intelegensi manusia (Brainware):

kemampuan manusia dalam

pengelolaan dan pemanfaatan SIG

secara efektif. Bagaimanapun juga

manusia merupakan subjek (pelaku)

yang mengendalikan seluruh sistem,

sehingga sangat dituntut kemampuan

dan penguasaannya terhadap ilmu dan

teknologi mutakhir. Selain itu

diperlukan pula kemampuan untuk

memadukan pengelolaan dengan

pemanfaatan SIG, agar SIG dapat

digunakan secara efektif dan efisien.

Adanya koordinasi dalam pengelolaan

SIG sangat diperlukan agar informasi

yang diperoleh tidak simpang siur,

tetapi tepat dan akurat.

SIG menyimpan semua informasi

deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-

atribut di dalam basis data. Kemudian,

SIG membentuk dan menyimpannya di

dalam tabel-tabel relational. Setelah itu,

SIG menghubungkan unsur-unsur di atas

dengan tabel-tabel yang bersangkutan.

Dengan demikian atribut ini dapat diakses

melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta dan

sebaliknya unsur-unsur peta juga dapat

diakses melalui atribut-atributnya. Karena

Page 6: Arcview Pada

itu unsur-unsur tersebut dapat dicari dan

ditemukan berdasarkan atribut-atributnya.

SIG menghubungkan sekumpulan unsur-

unsur peta dengan atribut-atributnya di

dalam satuan-satuan yang disebut layer.

Sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas

administrasi, perkebunan, dan hutan

merupakan contoh-contoh layer.

Kumpulan dari layer-layer ini akan

membentuk basisdata SIG.

Pengenalan ArcView GIS

ArcView GIS merupakan salah

satu perangkat lunak dekstop Sistem

Informasi Geografis dan pemetaan yang

telah dikembangkan oleh ESRI. Dengan

ArcView GIS, pengguna dapat memiliki

kemampuan-kemampuan untuk

melakukan visualisasi meng-explore,

menjawab query (baik basis data spasial

maupun non spasial), menganalisis data

secara geografis dan sebagainya.

Arcview GIS mengorganisasikan

sistem perangkat lunaknya sedemikian

rupa sehingga dapat dikelompokkan ke

dalam beberapa komponen-komponen

penting sebagai berikut :

1. Project: suatu unit organisasi tertinggi

di dalam ArcView GIS. Sebuah

project berisi pointers yang merujuk

pada lokasi fisik (direktori dalam

disk) di mana dokumen-dokumen

tersebut disimpan, selain juga

menyimpan informasi-informasi

pilihan pengguna (user preferences)

untuk project-nya (ukuran, simbol,

warna dan sebagainya). Semua

dokumen yang terdapat di dalam

sebuah project dapat diaktifkan,

dilihat, dan diakses melalui project

window.

2. Theme: suatu bangunan dasar sistem

ArcView. Themes merupakan

kumpulan dari beberapa layer

ArcView yang membentuk suatu

‘tematik’ tertentu. Sumber data yang

dapat direpresentasikan sebagai theme

adalah shapefile, coverage (ArcInfo),

dan citra raster.

3. View: representasi grafis informasi

spasial dan dapat menampung

beberapa ”layer” atau “theme”

informasi spasial (titik, garis, poligon,

dan citra raster).

4. Table: berisi informasi deskriptif

mengenai layer tertentu. Setiap baris

data (record) mendefinisikan sebuah

entry (misalnya informasi mengenai

salah satu poligon batas propinsi) di

dalam basisdata spasialnya; setiap

kolom (field) mendefinisikan atribut

atau karakteristik dari entry (misalnya

nama, luas, keliling atau populasi

suatu propinsi) yang bersangkutan.

5. Chart: hasil suatu query terhadap

suatu tabel data. Bentuk chart yang

Page 7: Arcview Pada

didukung oleh ArcView adalah line,

bar, column, xy scatter, area, dan pie.

6. Layout: untuk menggabungkan semua

dokumen (view, table, dan chart) ke

dalam suatu dokumen yang siap cetak

(biasanya dipersiapkan untuk

pembuatan hardcopy).

7. Script: bahasa (semi) pemrograman

sederhana (makro) yang digunakan

untuk mengotomasikan kerja

ArcView. ArcView menyediakan

bahasa sederhana ini dengan sebutan

Avenue. Dengan Avenue, pengguna

dapat memodifikasi tampilan (user

interface).

Avenue

Avenue adalah sebuah script atau

bahasa pemrograman berorientasi objek

(OOP/Object Oriented Programming).

Dengan Avenue ini dapat dibentuk sebuah

interface baru pada ArcView GIS, otomasi

pekerjaan-pekerjaan yang bersifat

berulang (repetitif), ataupun membuat

sebuah alur analisis spasial khusus yang

belum terdapat pada ArcView GIS

tersebut. Avenue banyak digunakan untuk

membentuk sebuah sistem informasi

aplikatif pada suatu lembaga atau instansi

dengan basis ArcView GIS.

PEMBAHASAN DAN

PERANCANGAN

Pengumpulan Kebutuhan

Pengumpulan kebutuhan dilakukan

untuk mempercepat penulisan akhir.

Dalam penulisan akhir ini, pengumpulan

kebutuhannya terdiri dari subjek

penelitian, objek penelitian, dan

pengumpulan data. Lima tahap kegiatan

penelitian yang dilakukan yaitu

Gambar 1. Diagram Alir Kegiatan Penelitian

1. Tahap Pertama: pengumpulan data dan

informasi, melakukan studi lapangan

ke Kantor Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahraga (Disdikpor) Kota Bogor

dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Bogor dan mencari informasi melalui

internet yang relevan dengan tema

yang diambil.

2. Tahap Kedua: melakukan pemrosesan

data, yang dikelompokkan sesuai

dengan kebutuhan yang akan

digunakan.

Page 8: Arcview Pada

3. Tahap Ketiga: pembuatan aplikasi,

yaitu merancang aplikasi dengan

membuat project berupa layout-layout

dari form menu berlanjut pada

pembuatan lapisan-lapisan

(mendigitalisasi data spasial) dari

setiap tempat yang akan ditampilkan

(theme) berdasarkan peta digital Kota

Bogor, merancang tabel atribut, dan

merancang menu serta modifikasi

tampilan.

4. Tahap Keempat: implementasi untuk

membuat aplikasi secara keseluruhan

mulai dari menu sampai informasi

yang ditampilkan sesuai dengan

rancangan yang dibuat.

5. Tahap Kelima: melakukan evaluasi,

yaitu menguji apakah aplikasi telah

sesuai.

Perancangan Tampilan Antarmuka

(Interface)

Tampilan antarmuka (Interface)

pada aplikasi harus mudah dimengerti dan

menarik sehingga siapapun yang

menggunakan dapat mengetahui apa yang

harus dilakukan. Dengan menggunakan

script Avenue, tampilan antarmuka

ArcView GIS dapat dimodifikasi sesuai

dengan kebutuhan. Pada aplikasi SIG ini

terdapat beberapa rancangan antarmuka

(Interface) yang saling terkait satu sama

lain yang terdiri dari: rancangan

antarmuka (Interface) banner awal dan

akhir, rancangan antarmuka (Interface)

window project, rancangan antarmuka

(Interface) Peta, rancangan antarmuka

(Interface) Tabel, rancangan antarmuka

(Interface) Grafik, dan rancangan

antarmuka (Interface) untuk menu

Informasi Struktur tampilan ArcView GIS

setelah aplikasi dibuka, dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2. Struktur Tampilan Aplikasi

Rancangan Antarmuka (Interface)

Banner Awal dan Akhir

Banner awal adalah layar yang

pertama kali muncul ketika aplikasi ini

dibuka, berisi pesan sederhana berupa

judul aplikasi dan hanya muncul selama

beberapa detik (gambar 3).

Gambar 3. Rancangan Banner

Rancangan Antarmuka (Interface)

Window Project

Antarmuka Project ini merupakan

suatu file kerja yang dapat digunakan

Page 9: Arcview Pada

untuk mengorganisasikan dan

mengelompokan semua komponen-

komponen program dalam aplikasi ini

yaitu terdiri dari Peta, Tabel, dan Grafik

(gambar 4).

Gambar 4. Rancangan Tampilan Window Project

Rancangan Antarmuka (Interface) Peta

Antarmuka Peta berfungsi untuk

mempersiapkan data spasial dari peta yang

akan dibuat atau diolah. Dari view ini

dapat dilakukan input data dengan digitasi

atau pengolahan (editing) data spasial

(gambar 5).

Gambar 5. Rancangan Tampilan Window Peta

Rancangan Antarmuka (Interface)

Tabel

Antarmuka Tabel adalah layar

yang tampilannya berisi tentang informasi

tabel dari data spasial yang ada (gambar

6).

Gambar 6. Rancangan Tampilan Window Tabel

Rancangan Antarmuka (Interface)

Grafik

Antarmuka Grafik adalah tampilan

yang menampilkan data SMA dan SMK

berdasarkan data yang diperoleh disajikan

dalam bentuk grafik agar mempermudah

dalam proses pembacaan data (gambar 7).

Gambar 7. Rancangan Tampilan Window Grafik

Rancangan Antarmuka (Interface)

untuk Menu Informasi

Pada menu Informasi, ketika

submenu di klik, maka akan muncul layar

yang berisi informasi sesuai submenu

yang dipilih (gambar 8).

Gambar 8. Rancangan Tampilan Layar Submenu dari

Informasi

IMPLEMENTASI

Pembuatan perancangan Aplikasi

Sistem Informasi Geografis Lokasi

Sekolah di wilayah Kota Bogor ini dibuat

dengan menggunakan perangkat lunak

ArcView GIS 3.3. Pembuatan project

dimulai dengan pembuatan theme

kemudian dilanjutkan dengan pengisian

tabel atribut, pembuatan banner dan

Page 10: Arcview Pada

pembuatan script dengan menggunakan

bahasa Avenue, bahasa yang telah

terintegrasi langsung dengan perangkat

lunak ArcView GIS.

Evaluasi

Selanjutnya melakukan pengujian

terhadap aplikasi, hal ini dilakukan guna

berusaha menemukan kesalahan dalam

fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang,

mengetahui fungsi yang diharapkan seperti

output yang dihasilkan benar dari input

dan database yang diakses dengan cara

yang benar dan menguji apakah aplikasi

tersebut berjalan dengan benar setelah

aplikasi telah dibuat.

Tampilan Window Aplikasi

Banner akan menampilkan pesan sederhana pada user aplikasi ketika membuka dan

menutup aplikasi. Saat project dibuka akan muncul banner awal selama lima detik

tergantung settingan awal dari program (gambar 9). Setelah banner awal selesai tampil

selama lima detik kemudian tampil halaman window project (gambar 10).

Gambar 9. Tampilan Banner Awal

Gambar 10. Tampilan Window Project/Aplikasi Secara Keseluruhan

Page 11: Arcview Pada

Kesimpulan

Dengan mengolah data pendidikan

(data pokok) yang terdiri dari data pokok

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan data

pokok Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) dapat dibuat suatu aplikasi

mengenai pemetaan lokasi sekolah di

wilayah Kota Bogor, yang dapat

digunakan oleh Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga (Disdikpor) Kota

Bogor sebagai salah satu media untuk

memberikan informasi lokasi sekolah

secara visual kepada masyarakat.

Aplikasi ini memungkinkan

pengguna dapat melakukan

pengembangan terhadap informasi yang

ada. Dari segi visualisasi warna sudah

menarik mata karena telah menggunakan

berbagai macam warna seperti batasan-

batasan wilayah baik kelurahan dan

kecamatan serta titik-titik lokasi sekolah

tersebut. Informasi yang disediakan pada

aplikasi ini pun sudah cukup lengkap.

Saran

Untuk selanjutnya, Penulis

berharap agar aplikasi ini dapat

dikembangkan menjadi lebih baik

sehubungan dengan keterbatasan data

yang diperoleh, seperti:

Mengupayakan data yang detail

dan lengkap, sehingga dapat dibuat

suatu hak otorisasi untuk

menggunakan aplikasi tersebut.

Akan lebih baik jika dapat

dilakukan koneksi terhadap basis

data yang besar.

Memanfaatkan dan menggunakan

file-file extension ArcView 3.x.

Mengupayakan agar file aplikasi

dapat dibuat menjadi file *.exe,

sehingga untuk menjalankan

aplikasi ini tidak perlu menginstal

perangkat ArcView GIS.

Mengembangkan aplikasi menjadi

berbasis web, dengan

menggunakan bahasa

pemrograman berbasis web,

sehingga dapat di upload dan

mudah diakses.

DAFTAR PUSTAKA

Prahasta, Eddy, Ir., MT. 2002. Sistem

Informasi Geografis : Konsep-Konsep

Dasar. Edisi Revisi. Informatika.

Bandung. Oktober.

Prahasta, Eddy, Ir., MT. 2009. Sistem

Informasi Geografis : Tutorial ArcView.

Cetakan Kelima. Informatika. Bandung.

Mei.

Page 12: Arcview Pada

Budiyanto, Eko. 2006. Avenue untuk

Pengembangan Sistem Informasi

Geografis, Andi Offset, Yogyakarta.

Widjaja, Wisnu. 2007. “Sejarah

Kurikulum Indonesia”.

http://abinissa.wordpress.com/2007/11/20/

sejarah-kurikulum-indonesia/. 12 Mei

2009.

Avi. “Pengertian Analisis Sistem”.

http://avi.staff.gunadarma.ac.id/Download

s/files/11895/Pengertian+Analisis+Sistem.

pdf. 19 Mei 2009.

Dra. Romenah. “Sistem Informasi

Geografi”.

http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin

_muhammadiyah/file.php/1/materi/Geogr

afi/SISTEM%20INFORMASI%20GEOGR

AFI.pdf. 19 Mei 2009.

Fenni Agustina. “Pengertian Sistem dan

Analisis Sistem”.

http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Downlo

ads/files/7724/Pengertian+Sistem+dan+A

nalisis+Sistem.pdf. 19 Mei 2009.

Jefrrey. 2006. “Kelas Akselerasi….. Good

or Bad????”.

http://jefrrey.blog.friendster.com/2006/09/

kelas-akselerasigood-or-bad/. 9 Juni 2009.

Anonim. 2008. “Sistem Pendidikan

Nasional”. http://perpustakaan-

online.blogspot.com/2008/05/sistem-

pendidikan-nasional.html. 12Mei 2009.

Simbolon, Pormadi ,SS. 2007.

“Homeschooling: Sebuah Pendidikan

Alternatif”.

http://pormadi.wordpress.com/2007/11/12

/homeschooling/. 9 Juni 2009.

Hartati. “Perspektif Psikologi Program

Akselerasi Bagi Anak Berbakat

Akademik”.

http://pusdiklatdepdiknas.net/dmdocument

s/Akselerasi-Hartati.pdf. 9 Juni 2009.

Majalah Komunitas. 2009. “Pengertian

Homeschooling”.

http://www.bangimam.blog.dada.net/. 26

Juni 2009.