As Keb Keluarga Binaan

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BINAAN TNZ PADA NYIP10001 POST PARTUM HARI KE 10 DENGAN MASTITIS DI DUSUN JATIAN DESA SUMBER PINANG PAKUSARI JEMBER

OLEH LULUK HOYRIYAH NIM.080550043

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN AKADEMI KEBIDANAN JEMBER 2010

KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Laporan Asuhan Kebidanan keluarga binaan dengan mastitis ini dapat selesai. Dengan ditulisnya laporan Asuhan Kebidanan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang kehamilan seperti: pengertian, klasifikasi, tanda gejala, patofisiologi, pencegahan dan penatalaksanaan kasus mastitis. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih pada pembimbing, baik pembimbing akademik maupun pembimbing klinik di desa Sumber pinang yang telah membantu kami menyelesaikan laporan.

Jember, Desember 2010 Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Mastitis adalah infeksi peradangan pada mamma, terutama pada primipara yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting susu, tetapi mungkin juga mungkin juga melalui peredaran darah (Prawirohadjo, 2005 : 701). Mastitis adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi 1-3 minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu (Masjoer, 2001 : 324). Pada kasus mastitis ini biasanya tidak segera ditangani, jika mastitis tidak segera ditangani menyebabkan abses payudara yang biasa pecah kepermukaan kulit dan akan menimbulkan borok yang besar. Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara membesar, keras, nyeri, kulit murah dan membisul (abses) dan yang pada akhirnya pecah menjadi borok disertai dengan keluarnya nanah bercampur air susu, dapat disertai dengan suhu badan naik, menggigil. Jika sudah ditemukan tandatanda seperti ini maka pemberian ASI pada bayi jangan dihentikan, tetapi sesering mungkin diberikan. 1.2 Klasifikasi a. Tiingkat awal peradangan Pada peradangan dalam taraf permulaan pederita hanya merasa nyeri pada payuaranya. b. Tingkat abses Dari tingkat radang ke abses berlangsung secara tepat karena oleh radang duktulus-duktulus menjadi edematous ,ar susu terbedung dan air susu yang terbendung it segera bercampur nanah.

1.3 Penyebab a. Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara adekuat yang akan menyebabkan mastitis jika tidak segera ditangani. b. Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masuk menyebabkan infeksi mastitis c. Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu d. Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis (Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2001) 1.4 Tanda dan Gejala e. Payudara bengkak, terlihat membesar f. Teraba keras dan benjol-benjol g. Nyeri pada payudara h. Merasa lesu i. Suhu badan meningkat, suhu lebih dari 38oC (Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 104)

1.5 Patofisiologifactor predisposisi bayi tidak mau menyusu personal hygiene kurang lecet pada putting susu

ASI tidak diberikan secara adekuat

staphylococcus Aureus masuk

Bendungan ASI

bemam/flu

panas

Payudara nyeri Bengkak Payudara teraba keras

Bengkak

nyeri tekan

abses payudara

Pecah pada pemukaan kulit Borok

1.6 Factor predisposisi a. Bayi tidak mau menyusu sehingga ASI tidak diberikan secara adekuat b. Lecet pada puting susu yang menyebabkan kuman staphylococcus aureus masuk c. Personal higiene ibu kurang, terutama pada puting susu d. Bendungan air susu yang tidak adekuat di tangani sehingga menyebabkan mastitis 1.7 Pencegahan a. Perawatan puting susu atau perawatan payudara b. Susukan bayi setiap saat tanpa jadwal c. Pembersihan puting susu sebelum dan sesudah menyusui untuk menghilangkan kerak dan susu yang sudah kering d. Teknik menyusui yang benar, bayi harus menyusu sampai ke kalang payudara.

1.8 Pengobatan a. Segera setelah mastitis ditemukan berikan ASI sesering mungkin tanpa jadwal b. Karena penyebab utama adalah sthaphylo coccus aureus, maka dapat diberikan antibiotika jenis penicillin c. Kompres dingin d. Berikan kloksalisin 500 mg setiap 6 jam selama 10 hari Berikan paracetamol 500 mg 3 x sehari e. Sanggah payudara f. Lakukan perawatan payudara post natal breast care (Asuhan Persalinan Normal, 2007 : 104)

BAB II TINJAUAN KASUS 2.1 PENGKAJIAN DATA Tanggal/jam = 28 Januari 2011/09.30 WIB Tempat A. = Dusun jatian Desa Sumber Pinang, kecamatan pakusari

Data Subyektif

1. Biodata Kepala Keluarga Nama KK Umur Suku Agama Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Alamat : Tn Z : 30 Tahun : Madura : Islam : SD : kuli : Rp 750000,- / bln : Rt 20 Rw 04 dusun jatian desa sumber pinang,pakusari

2. Daftar Struktur Keluarga JENIS KELAMIN Pria USIA KAWIN 27 th 20 th -

No. NAMA

STATUS UMUR

PENDIDIKAN

1 2

Tn. zainal Ny. isnaini

Suami Istri Anak

30th

SD SD Belun sekolah

223 th Wanita 3 bulan wanita

3. Bayi eva

3. Genogram

Keterangan: : laki-laki : ny.I

: perempuan 4. Data kesehatan lingkungan Rumah: Kepemilikan Jenis Rumah Lantai Ventilasi Sumber Air Kebiasaan BAB = Milik sendiri = Bambu = Semen = Cukup = sumur = sungai

Cara Pembuangan Sampah Jumlah Ruangan Pekarangan didepan Rumah

= selokan =3 = Ada , bersih

5. Data Khusus Keluarga Yang Dibina I. pengkajian data a. Biodata Nama Klien Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat = Ny. I = 23 tahun = Islam = Madura = SD = IRT = Rt 20 Rw 04 dusun jatian desa sumber pinang,pakusari

Nama Suami = Tn. Z Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat = 30 tahun = Islam = Madura = SD = Tani = Rt 2 0 Rw 04 dusun jatian desa sumber pinang,pakusar

b. Keluhan Utama ibu mengeluh badannya panas, payudara terasa sakit jika di sentuh, bengkak, mengeluarkan ASI sedikit. Ibu melahirkan 10 hari yang lalu. c. Riwayat Kesehatan Sekarang Selama hamil ini ibu tidak pernah menderita penyakit menular ( Hepatitis, TBC, PMS ) penyakit menurun ( darah tinggi, kencing manis, asma ), penyakit sistemik dan penyakit kronis lainnya. d. Riwayat Kesehatan Dahulu Sebelum hamil ibu tidak pernah menderita penyakit menular, menurun, penyakit sistemik dan penyakit kronis e. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular ( Hepatitis, TBC, PMS ) penyakit menurun ( darah tinggi, kencing manis, asma), penyakit sistemik dan penyakit kronis lainnya. Tidak ada riwayat keturunan kembar.

f.Pola kehidupan sehari-hari Nutrisi Pola Makan Jenis Makana Porsi Makan Nafsu Makan Kesukaan Jumlah Minum Nasi, ikan laut 6 gelas / hari Nasi, ikan laut 6 gelas / hari Biasa Sedikit Meningkat 1 porsi 1 porsi Nasi, lauk pauk, sayur Nasi, lauk pauk, sayur Sebelum terapi Makan 3x/hari Sesudah terapi Makan 3x/hari

Eliminasi BAK Sebelum terapi Frekuensi Warna 5x/hari Kuning jernih Sesudah terapi 5x/hari Kuning jernih

BAB Sebelum terapi Frekuensi Warna 1x/hari Kuning,padat Sesudah terapi 1x/hari Kuning,padat

Istirahat Sebelum terapi Siang Malam 1-2 jam/hari 6 jam/hari Sesudah terapi 1-2 jam/hari 8 jam/hari

Personal Hygiene Sebelum terapi Mandi Gosok gigi Keramas Potong kuku Tempat BAB Sungai Sungai 1x/ hari 1x/ hari 3x/minggu 1x/minggu 2x/hari 2x/ hari 4x/minggu 1x/minggu Sesudah terapi

B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi BB Lila 2. Pemerikasaan Fisik a. Inspeksi - Kepala - Muka - Gigi dan mulut : Rambut hitam, kotor, tidak rontok, ada ketombe : Tidak ada oedema, conjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik : Gigi basah, tidak ada caries, mulut bersih, lidah bersih, simetris = Baik = Composmentis = 120/70 mmHg = 84 x / mnt = 48 Kg = 23 cm

- Telinga - Hidung - Leher - Payudara

: Simetris, bersihm tidak ada caries, mulut bersih, lidah Bersih : Tidak ada pembesaran dihidung atau polip : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid : Mamae membesar, kerasa memerah, putting menonjol,pengeluaran ASI sedikit

- Abdomen - Genetalia

: Tidak terdapat luka operasi, tidak ada pembesaran yang Abnormal : Tidak ada oedema dan varises, pengeluran pervaginam lochea rubra, tidak ada luka bekas jahitan, pada anus tidak terdapat hemoroid.

- Ekstremitas Atas : Fungsi penggerakan baik, simetris kiri dan kanan, jari-jari tangan lengkap Bawah : Fungsi pergerakan baik, simetris kiri dan kanan tidak ada oedema, tidak ada varises b. Palpasi Rambut Mata Leher : Tidak ada kerontokan : Konjungtiva merah muda : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid Payudara : Jika ditekan nyeri, pengeluaran ASI Sedikit

-

Abdomen

: Jidak ada nyeri tekan nyeri tekan, TFU tidak teraba, konraksi uterus baik

Ekstremitas

: tidak oedem

c. Perkusi Ekstremitas bawah d. Auskultasi Bunyi nafas : tudak ada suara nafas tambahan : pefleks patella +/+

2.2 DIAGNOSA / MASALAH 2.2.1 Diagnosa kebidanan NyI P20002 post partum hari ke-10 dengan Mastitis DS : ibu mengeluh badannya panas, payudara terasa sakit jika di sentuh, bengkak, mengeluarkan ASI sedikit. Ibu melahirkan Anak pertamanya 10 hari yang lalu. DO: Payudara membesar, jika ditekan nyeri, kerasa memerah, putting menonjol, pengeluaran ASI sedikit , Suhu tubuh meningkat 38,2oC 2.2.2 masalah a. Gangguan pemenuhan ASI DS: 1) ASI keluar sedikit 2) Payudara jika di susukan terasa nyeri

DO: Payudara : mamae membesar, jika ditekan nyeri,

kerasa memerah, putting menonjol, pengeluaran ASI sedikit

2.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Jika mastitis tidak ditangani akan terjadi abses pada payudara 2.4 KEBUTUHAN SEGERA Untuk sementara ini belum memungkinkan tanda-tanda bahaya jika ditemukan tanda-tanda bahaya lakukan rujukan 2.5 RENCANA TINDAKAN DIAGNOSA : NyI P20002 post partum hari ke-10 dengan Mastitis TUJUAN : setelah dilakukan asuhan kebidanan ,mastitis teratasi dan keadaan ibu baik. KRITERIA HASIL : mastitis teratasi, ASI lancar , tidak bengkak dalam waktu 2x 24 jam

MASALAH

: NyIp10001 post partum hari ke-10 dengan gangguan rasa nyaman (Nyeri)

TUJUAN

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan, maslah teratasi, keadaan ibu baik.

KRITERIA HASIL

: Nyeri saat menyusui teratasi dalam waktu 2X24 jam.

1. Lakukan komunikasi terapeutik dengan klien R/ Klien koperatif dengan petugas. 2. Jelaskan hasil pemeriksaan R/ Klien mengerti keadaannya.

3. Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup R/ Istirahat akan menghilangkan stress dan meningkatkan kekebalan tubuh. 4. Anjurkan klien untuk mengompres dada dengan kompres panas dan dingin R/ Kompres dingin dapat menghilangkan nyeri, kompres hangat dapat mengurangi peradangan. 5. Pijat daerah yang sakit R/ Pemijatan dapat meningkatkan sirkulasi dan mengurangi sumbatan payudara. 6. Anjurkan untuk memakai baju dan BH yang longgar R/ Memperlancar sirkulasi darah. 7. Anjurkan untuk minum +- 2 liter/hari R/ memenuhi kebutuhan hidrasi ibu

2.6 PELAKSANAAN TANGGAL 28-12-2010 JAM 10.30 WIB KEGIATAN 1. Melakukan komunikasi terapiutik dengan klien dan klien merespon dengan baik 2. Menjelaskan hasil pemeriksaan, bahwa ibu mengalami peradangan pada payudara 3. Menganjurkan klien untuk istirahat yang cukup, Malam : 8 jam/hari Siang : 2 jam/hari 4. Menganjurkan klien untuk mengompres dada dengan kompres panas dan dingin secara bergantian PARAF

5.

Menganjurkan untuk memijat daerah yang sakit

6.

Menganjurkan untuk memakai baju dan BH yang longgar

7.

Menganjurkan untuk minum +- 2 liter/hari

2.7 EVALUASI Tanggal : 28-12-2010 Pukul : 11.00 WIB

S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan petugas dan payudaranya tetap sakit O: KU Kesadaran TD Nadi Payudara : Baik : CM : 110/70 mmHg : 86x/ menit suhu RR : 375oC : 18x/menit

: payudara bengkak , bendungan (+), putting lecet, nyeri tekan (+)

P: NyI P20002 post partum hari ke-10 dengan Mastitis belum teratasi A: - lanjutkan intervensi no.2,3,4,56,7. - Berikan anti biotik jika masih terasa nyeri dalam 2x24 jam

Catatan perkembangan Tanggal : 29 desember 2010 S : Ibu mengatakan nyeri sedikit berkurang O: KU Kesadaran TD Nadi Payudara : Baik : CM : 120/80 mmHg : 80x/ menit suhu RR : 37oC : 18x/menit pukul: 12.00 WIB

: bengkak berkurang , merah , bendungan (+), putting lecet, nyeri tekan (-)

A: NyI P20002 post partum hari ke-11 dengan Mastitis teratasi sebagian P: - lanjutkan intervensi no.2,3,4,56,7. - Ajarkan cara perawatan payudara

Tanggal : 30-12-2010

Pukul : 11.30 WIB

S : Ibu mengatakan keadaannya sudah membaik dan bias menyus bayinya tanpa rasa nyeri O: KU Kesadaran TD Nadi Payudara : Baik : CM : 120/70 mmHg : 84x/ menit suhu RR : 365oC : 18x/menit

: luka lecet kering, merah (-) , bengkak(-), nyeri tekan (-), benjolan(-)

P: NyI P20002 post partum hari ke-12 degan Mastitis sudah teratasi A: - Lakukan perawatan payudara - Anjurkan makan-makanan bergizi - Anjurkan untuk kepelayanan kesehatan bila terdapat keluhan

BAB III PENUTUP 3.1 kesimpulan Setelah penulis melakukan pengkajian terhadap kasus ini, dapat kita lihat:Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa Mastitis adalah infeksi peradangan pada

mamma, terutama pada primipara yang biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting susu, tetapi mungkin juga mungkin juga melalui peredaran darah. 3.2 saran Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin yang dilakukan oleh petugas kesehatan (bidan) harus sesuai dengan standart pelayanan yang telah ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, A. dkk., 2001, Kapita selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aesculapius Manuaba, I.G.B. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP SP Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP SP