Upload
silvani-hamsyah
View
550
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kurang Energi Kronis
Citation preview
LAPORAN PROGRAM KELUARGA BINAAN
Disusun oleh:
Silvani Hamsyah (17120070047)
Wulan Suwardi (17120080087)
Pembimbing:
dr. Shirley I. Moningkey, M.Kes
dr. Reka Indrayani
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
PUSKESMAS CURUG
PERIODE 5 NOVEMBER – 29 DESEMBER 2012
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
i
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
DAFTAR ISI
1 PENDAHULUAN..............................................................................................................ii
2 LAPORAN KELUARGA BINAAN..................................................................................1
2.1 IDENTITAS KELUARGA.........................................................................................1
2.2 TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA.........................................................4
2.3 GENOGRAM..............................................................................................................5
2.4 MASALAH DALAM KELUARGA & TUJUAN YANG INGIN DICAPAI............5
2.5 KEADAAN RUMAH & LINGKUNGAN SEKITARNYA.......................................9
2.6 UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN PADA PEMBINAAN KELUARGA
SEBELUMNYA DAN DAMPAKNYA..............................................................................11
3 DASAR TEORI................................................................................................................16
4 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26
ii
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
1 PENDAHULUAN
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan berkatnya kami dapat menyelesaikan laporan keluarga binaan ini. Program
keluarga binaan ini merupakan salah satu persyaratan dalam program Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Pelita Harapan periode 5 November – 29 Desember
2012.
Laporan keluarga binaan ini berisi tentang kegiatan kami dalam membina keluarga
binaan dalam bidang kesehatan dan merupakan program keluarga binaan lanjutan dari
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat sebelum kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dr. Shirley I. Moningkey, M.Kes selaku
pembimbing, dr. Reka selaku Kepala Puskesmas Curug, Ibu Diah selaku penanggung jawab
kegiatan TBC, dan keluarga Tn. U sebagai keluarga binaan kami.
Kami mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kami dan semoga penyusunan
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tim Penulis
iii
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
2 LAPORAN KELUARGA BINAAN
2.1 IDENTITAS KELUARGA
Keluarga binaan kami terdiri dari 7 orang, terdiri dari :
1. Kepala keluarga : Tn. A.S (55 tahun)
2. Istri : Ny. A.S (35 tahun)
3. Anak pertama : Tn. M (14 tahun)
4. Anak kedua : Ny. A.M (11 tahun)
5. Anak ketiga : Nn. A.R (9 tahun)
6. Anak keempat : An. A.I (6 tahun)
7. Anak kelima : An. A.S (3 tahun)
Kepala Keluarga
Nama : Tn. A.S
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL : Tangerang, 24 Mei 1970
Usia : 42 tahun
Asal daerah : Curug, Tangerang
Status : Menikah
Tempat tinggal : Ds. Curug Wetan. Kampung Nagrog RT 03 RW 07
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Tidak tetap (guru mengaji)
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Istri Tn. A.S
Nama : Ny. A.S
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Tangerang, 13 Juni 1977
Laporan Keluarga Binaan Halaman 1
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
Usia : 35 tahun
Asal daerah : Curug, Tangerang
Status : Menikah
Tempat tinggal : Ds. Curug Wetan. Kampung Nagrog RT 03 RW 07
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Anak Pertama
Nama : An. M
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL : Tangerang, 23 Juli 1998
Usia : 14 tahun
Asal daerah : Curug, Tangerang
Status : Belum menikah
Tempat tinggal : Ds. Curug Wetan. Kampung Nagrog RT 03 RW 07
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Anak kedua
Nama : An. A.M
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Tangerang, 1 Februari 2001
Usia : 11 tahun
Asal daerah : Curug, Tangerang
Status : Belum menikah
Tempat tinggal : Ds. Curug Wetan. Kampung Nagrog RT 03 RW 07
Pendidikan : SD
Laporan Keluarga Binaan Halaman 2
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
Pekerjaan : Pelajar
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Anak ketiga
Nama : An. A.R
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Tangerang, 15 Februari 2003
Usia : 9 tahun
Asal daerah : Curug, Tangerang
Status : Belum menikah
Tempat tinggal : Ds. Curug Wetan. Kampung Nagrog RT 03 RW 07
Pendidikan : -
Pekerjaan : Pelajar
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Anak keempat
Nama : An. A.I
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Tangerang, 30 Juli 2006
Usia : 6 tahun
Asal daerah : Curug, Tangerang
Status : Belum menikah
Tempat tinggal : Ds. Curug Wetan. Kampung Nagrog RT 03 RW 07
Pendidikan : -
Pekerjaan : Pelajar
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Laporan Keluarga Binaan Halaman 3
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
Anak kelima
Nama : An. A.S
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Tangerang, 12 Agustus 2009
Usia : 3 tahun
Asal daerah : Curug, Tangerang
Status : Belum menikah
Tempat tinggal : Ds. Curug Wetan. Kampung Nagrog RT 03 RW 07
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
2.2 TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
Keluarga Tn. A.S termasuk ke dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak
prasekolah, anak bersekolah, dan anak usia remaja.
2.3 GENOGRAM
Laporan Keluarga Binaan Halaman 4
Keterangan: Laki-Laki
Perempuan
G6P5A0 + KEK Hipertensi
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
2.4 MASALAH DALAM KELUARGA & TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
Kepala Keluarga (Tn. A.S)
Tn. U adalah kepala keluarga, oleh sebab itu ia memiliki tanggung jawab yang
besar sebagai tulang punggung keluarga terutama dalam hal keuangan. Tn. U tidak
memiliki pekerjaan tetap, Tn. U adalah seorang guru mengaji dengan upah dari murid
seadanya, disamping itu Tn. U juga beternak ayam dan hasil telurnya dijual ke pasar.
Gaji Tn. U per bulannya tidak tetap, hal ini kurang cukup untuk pembiayaan kebutuhan
keluarga sehari-hari. Tn. U kesehariannya hanya berada dirumah. Sore hari mengurusi
ayam-ayam ternakannya, oleh karena itu waktu berkumpul dengan keluarganya cukup.
Tn. U memiliki riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, tetapi Tn. A jarang
memeriksakan diri ke puskesmas dan tidak meminum obat secara teratur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pada tanda-tanda vital; tekanan darah 150/90 mmHg.
Diagnosis: Biologis : Hipertensi grade I ; Psikologis : baik; Sosial : menengah
kebawah.
Ny. J (Istri Tn. U)
Ny. J seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan sampingan.
Kegiatan Ny. J sehari-hari adalah memasak dan mengurusi anak-anaknya yang
memang masih kecil. Anak-anak Ny. J yang bersekolah tidak diantar jemput, mereka
berjalan kaki sendiri karena dekat dengan rumah. Ny. J sedih dengan penghasilan
suaminya yang kurang dan berharap suaminya mendapatkan pekerjaan tetap, seperti
menjadi sopir pribadi ataupun buruh pabrik. Ny. A tidak memiliki riwayat tekanan
darah tinggi. Saat ini Ny. A sedang hamil anak keenam, dengan usia kehamilan 37
minggu, dan tanggal perkiraan kelahiran pada tanggal 28 Desember 2012. Selama
kehamilan Ny. A mengaku tidak memiliki keluhan apapun, hanya saja memang berat
badannya sangat kurang. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darahnya 110/70 mmHg
dengan berat badan 45 kg dan tinggi 161 cm. Dimana BMI Ny. A 17,36 kg/m2 Dan
masuk dalam kategori underweight. Lingkar lengan atasnya 20 cm. Dalam sehari-
harinya Ny.A makan seadanya saja sesuai dengan penghasilan suami yang tidak tetap.
Ny.A tidak pernah bekerja sebelumnya dan tidak ada pemikiran untuk buka usaha
seperti berjualan minuman ringan atau berjualan nasi.
Laporan Keluarga Binaan Halaman 5
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
Diagnosis: Biologis : G6P5A0 dengan KEK; Psikologis : baik; Sosialekonomi :
menengah kebawah.
Anak Pertama (An. M)
An. M saat ini sedang bersekolah kelas 1 tingkat SLTP. An. M merupakan anak
pertama dari 5 bersaudara (ibunya sedang hamil anak keenam) dalam keluarga. Ia
merupakan anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga. An. M seorang anak pendiam
dan jarang ada dirumah. Ia lebih sering bermain diluar bersama teman-teman
sekolahnya, terutama bermain bola dilapangan terbuka dekat rumahnya. Tidak ada
masalah dalam perkembangannya. Keadaan gizi, BB An. M 45 kg TB 155 cm dan BMI
18,73 kg/m2. Masuk dalam kategori gizi cukup.
Diagnosis : Psikologi : baik; Biologis : Baik
Anak Kedua (An. A.M)
An. A.M saat ini sedang bersekolah kelas 6 tingkat SD. An. A.M merupakan anak
kedua dari 5 bersaudara (ibunya sedang hamil anak keenam) dalam keluarga. Ia
merupakan anak perempuan tertua dalam keluarga. An. A.M seorang anak yang periang
dan sangat menyayangi adik-adiknya, ia sering membantu ibunya mengurusi kebutuhan
adik-adiknya saat berada dirumah. Ia lebih sering berada dirumah setelah pulang
sekolah. Tidak ada masalah dalam perkembangannya. Keadaan gizi, BB An. A.M 42
kg TB 150 cm dan BMI 18,66 kg/m2. Masuk dalam kategori gizi cukup.
Diagnosis : Psikologi : baik; Biologis : Baik
Anak Ketiga (An. A.R)
An. A.R saat ini sedang bersekolah kelas 3 tingkat SLTP. An. A.R merupakan anak
ketiga dari 5 bersaudara (ibunya sedang hamil anak keenam) dalam keluarga. An. A.R
seorang anak yang ceria dan rajin dalam sekolahnya. Ia lebih sering berada didalam
rumah dan belajar. Tidak ada masalah dalam perkembangannya. Keadaan gizi, BB An.
A.R 38 kg TB 142 cm dan BMI 18,84 kg/m2. Masuk dalam kategori gizi cukup.
Diagnosis : Psikologi : baik; Biologis : Baik
Laporan Keluarga Binaan Halaman 6
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
Anak Keempat (An. A.I)
An. A merupakan anak keempat dan duduk di kelas 1 SD. Seorang anak yang riang
dan memiliki teman yang banyak. Dalam perkembangannya, An. A.I ia tumbuh dengan
sehat. Namun untuk imunisasi tidak lengkap. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tanda-
tanda vital dalam batas normal, BB An. A.I 25 kg, dengan tinggi 110 cm, gizi baik.
Untuk status generalis dalam batas normal.
Diagnosis : Psikologis : baik; Biologis : baik; Sosioekonomi : baik
Anak Kelima (An. A.S)
An. F merupakan anak kelima dalam keluarga. Ia seorang anak pendiam dan masih
belum bersekolah. Ia mempunyai nafsu makan yang cukup. Tidak ada masalah dalam
perkembangannya. Keadaan gizi, BB An. A.S 15 kg TB 85 cm dan BMI 20,7 kg/m2.
Masuk dalam kategori gizi cukup.
Diagnosis : Psikologi : baik; Biologis : Baik
2.5 KEADAAN RUMAH & LINGKUNGAN SEKITARNYA
Gambar 2: Lingkungan Sekitar Rumah Tn.U
Laporan Keluarga Binaan Halaman 7
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
Gambar 3: Bagian Dalam Rumah Tn.U
2.6 UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN PADA PEMBINAAN KELUARGA
SEBELUMNYA DAN DAMPAKNYA.
NAMA UPAYA DAMPAK
Tn. A 1. Memakan makanan sehat dengan
pola makan teratur (tiga kali
sehari)
2. Berolahraga jalan atau
peregangan otot kaki seminggu
dua kali
3. Memberi dukungan untuk Tn. A
untuk menjaga tekanan darah
1. Tn.A telah berusaha utuk makan
teratur sehari 3x tetapi untuk
makanan sehat masih belum
dilakukan akibat penghasilan yang
tidak tetap sehingga jarang
memakan makanan yang sehat dan
bergizi.
2. Tn.A jarang berolahraga dan lebih
Laporan Keluarga Binaan Halaman 8
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
dengan menjaga pola makan
(Seminggu hanya 1x makan ikan
asin dan 3x minum kopi,
mengurangi makanan asin)
4. Mengontrol tekanan darah dengan
memeriksakan kepada tenaga
kesehatan
5. Ada komitmen untuk semangat
bekerja keras sehingga dapat
mencukupi kebutuhan istri dan
anak
sering tidur pada siang hari.
3. Tn. A telah berusaha untuk
mengurangi kopi dan lebih sering
minum teh.
4. Tn.A jarang memeriksakan diri ke
puskesmas maupun kegiatan
kesehatan yang sesekali diadakan
di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.
5. Tn.A sudah berusaha untuk
mendapatkan pekerjaan yang
layak, tetapi sangat susah
mendapat pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya yaitu
mengayam rotan.
Ny.A 1. Memakan makanan sehat dengan
pola makan teratur (tiga kali
sehari)
2. Berolahraga jalan atau
peregangan otot kaki seminggu
dua kali
3. Memberi dukungan untuk Ny. A
untuk menjaga kesehatan diri dan
kandungannya dengan menjaga
pola makan, makan makanan
yang bergizi, sehat dan cukup
asupannya.dan rajin melakukan
ante natal care ke puskesmas.
1. Ny.A sangat suka dengan
makanan yang digoreng dan
bersantan. Ny.A telah
mengupayakan agar makan teratur
3 x sehari walaupun kurang
bergizi jenis makanannya.
2. Ny.A jarang sekali berolahraga
karena sudah sibuk mengurusi
kebutuhan sehari anak-anaknya.
3. Ny.A sudah mengetahui bahwa
berat badan dirinya sangat kurang
dan hal ini tidak baik bagi
perkembangan janinnya. Ny. A
selalu makan teratur, 3x 1 hari,
tetapi memang jenis makanannya
tidak bergizi, hanya seadanya
dikarenakan penghasilan suami
yang tidak tetap.
An. M 1. Mengedukasi agar hidup lebih 1. Sering bermain diluar bersama
Laporan Keluarga Binaan Halaman 9
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
dekat dengan keluarga
2. Tetap menjaga kebersihan diri,
rumah dan lingkungan
3. Belajar rajin agar berprestasi
disekolah
teman-temannya
2. An. M sering bermain bola dan
pulang kerumah dengan keadaan
kotor, jarang membersihkan diri
dan langsung makan.
3. An. M kurang rajin belajar di
sekolah, prestasinya juga pas-
pasan.
Ny.A.M 1. Memakan makanan sehat dan
tinggi protein dengan pola makan
teratur (tiga kali sehari)
2. Selalu menjaga kebersihan diri
1. An. A.M sangat suka memakan
indomie, dalam sehari dapat
memakan hingga 3 bungkus.
2. An. A.M telah berusaha untuk
menjaga kebersihan diri dengan
cara mandi secara teratur (2x
sehari), berganti pakaian 2x sehari,
mencuci sprei min 2x seminggu,
dan menggunakan alas kaki bila
keluar rumah.
An. A.R 1. Memakan makanan sehat dan
tinggi protein dengan pola makan
teratur (tiga kali sehari)
2. Selalu menjaga kebersihan diri
1. An. A.M sangat suka memakan
indomie, dalam sehari dapat
memakan hingga 3 bungkus sama
seperti kakak perempuannya
2. An. A.M telah berusaha untuk
menjaga kebersihan diri dengan
cara mandi secara teratur (2x
sehari), berganti pakaian 2x sehari,
mencuci sprei min 2x seminggu,
dan menggunakan alas kaki bila
keluar rumah. dan menggunakan
alas kaki bila keluar rumah.
An. A. I 1. Memakan makanan sehat dengan
pola makan teratur (tiga kali
sehari)
1. An. A.I memiliki pola makan
teratur dan tidak suka jajan
sembarangan.
2. Dibantu oleh kakak-kakaknya
Laporan Keluarga Binaan Halaman 10
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
2. Selalu menjaga kebersihan diri
3. Termotivasi untuk sekolah
dengan baik
An.A.I selalu dimotivasi untuk
mandi teratur, cuci tangan, dan
menggunakan alas kaki bila keluar
rumah.
3. An.A walaupun suka bermain
tidak pernah lupa mengerjakan PR
dan nilainya tidak pernah jelek.
An. A.S 1. Memakan makanan sehat dengan
pola makan teratur (tiga kali
sehari)
2. Selalu menjaga kebersihan diri
3. Termotivasi untuk selalu sekolah
dengan baik
1. An. A.S termasuk anak yang sehat
dan suka makan, tetapi masih
kadang-kadang jajan
sembarangan.
2. Kakak-kakak perempuannya selalu
memotivasinya untuk menjaga
kebersihan seperti mandi teratur
dan cuci tangan. Tetapi An.A.S
suka bermain-main dan tidur
dengan kucing dan kemudian tidak
cuci tangan bila akan makan.
3. An. A.S belum bersekolah dan
selalu dimotivasi untuk masuk
sekolah tahun depan
Laporan Keluarga Binaan Halaman 11
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
3 DASAR TEORI
3.1. Gizi Ibu Hamil
3.1.1 Kebutuhan Gizi Ibu hamil
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme
tubuh ibu.
Pada dasarnya penambahan semua zat gizi dibutuhkan oleh ibu hamil, namun
yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi, protein dan beberapa mineral
seperti zat besi dan kalsium.
Menurut Nasution (1988) yang dikutip oleh Zulhaida Lubis, kebutuhan energi
untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa
kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih
300 kalori setiap hari selama hamil.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian
sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir
kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan
ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta
penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta (Zulhaida Lubis, 2003: 2).
Sama halnya dengan energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga
meningkat, bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus
tersedia selama akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam
jaringan ibu, plasenta serta janin.
3.1.2 Kecukupan Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan akan energi dan zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor
seperti umur, gender, berat badan, aktifitas fisik dan lain-lain. (Sunita Almatsier,
Laporan Keluarga Binaan Halaman 12
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
2001: 296). Untuk mengetahui tingkat kecukupan gizi pada seseorang maka
ditetapkan Angka Kecukupan Gizi Indonesia yang disusun oleh Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), risalah Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI,
1998. hlm. 877. Adapun angka kecukupan gizi pada ibu hamil adalah angka
kecukupan gizi pada wanita tidak hamil dengan sedikit tambahan.
Tabel 2
Angka kecukupan gizi pada wanita hamil (wanita usia 20-45 tahun)
Kebutuhan akan zat-zat gizi akan terpenuhi apabila ibu mengkonsumsi
makanan yang beraneka ragam. Dengan mengkonsumsi makanan yang beraneka
ragam terebut, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu dapat dilengkapi
oleh zat gizi dari makanan lainnya. Makanan yang beraneka ragam memberikan
manfaat yang besar terhadap kesehatan ibu hamil karena makin beragam yang
Laporan Keluarga Binaan Halaman 13
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
dikonsumsi makin baik mutu makanannya.
3.1.3 Bahaya kekurangan gizi
Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur
gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa.
Disamping untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi itu juga
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungan
(Sjahmien Moehji, 2003: 15). Apabila kebutuhan gizi itu tidak dipenuhi maka akan
terjadi berbagai gangguan baik pada ibunya sendiri maupun pada janinnya.
1.) Pada ibu
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan
dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi tubuh
dan perkembangan janin. Tambahan makanan untuk ibu hamil dapat diberikan dengan
cara meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas makanan ibu hamil sehari-hari,
bisa juga dengan memberikan tambahan formula khusus untuk ibu hamil. Apabila
makanan selama hamil tidak tercukupi maka dapat mengakibatkan kekurangan gizi
sehingga ibu hamil mengalami gangguan. Gizi kurang pada ibu hamil dapat
menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu hamil, antara lain anemia, berat badan
tidak bertambah secara normal dan terkena infeksi. Pada saat persalinan gizi kurang
dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan, serta operasi persalinan.
2.) Pada anak
Untuk pertumbuhan janin yang baik diperlukan zat-zat makanan yang adekuat,
dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan tersebut. Suplai
zat-zat makanan kejanin yang sedang tumbuh tergantung pada jumlah darah ibu yang
mengalir melalui plasenta dan zat-zat makanan yang diangkutnya. Gangguan suplai
makanan dari ibu mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran (abortus), bayi lahir mati (kematian neonatal), cacat bawaan, lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR).
Laporan Keluarga Binaan Halaman 14
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
3.1.4 Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil
Menurut Depkes RI (1995) dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan
bahwa Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu menderita kekurangan
makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya
gangguan kesehatan pada ibu.
KEK dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil).
Pada ibu hamil lingkar lengan atas digunakan untuk memprediksi kemungkinan bayi
yang dilahirkan memiliki berat badan lahir rendah. Ibu hamil diketahui menderita
KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun ambang batas LILA WUS (ibu hamil)
dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari
23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko
KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR). BBLR
mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan
perkembangan anak.
Lingkar lengan atas merupakan indikator status gizi yang digunakan terutama
untuk mendeteksi kurang energi protein pada anak-anak dan merupakan alat yang
baik untuk mendeteksi wanita usia subur dan ibu hamil dengan risiko melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah. Hal ini sesuai dengan Depkes RI (1994) yang dikutip
oleh I Dewa Nyoman Supariasa, bahwa pengukuran LILA pada kelompok wanita usia
subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan
oleh masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok berisiko kekurangan energi
kronis (KEK).
Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status
gizi dalam jangka pendek. Pengukuran LILA digunakan karena pengukurannya sangat
mudah dan cepat. Hasil pengukuran LILA ada dua kemungkinan yaitu kurang dari
23,5 cm dan diatas atau sama dengan 23,5 cm. Apabila hasil pengukuran < 23,5 cm
berarti risiko KEK dan ≥ 23,5 cm berarti tidak berisiko KEK.
3.2. Pengukuran Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
Penilaian secara tidak langsung ada dua yaitu survei konsumsi makanan dan statistik
Laporan Keluarga Binaan Halaman 15
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
vital. Penilaian status gizi secara langsung ada empat penilaian yaitu antropometri,
klinis, biokimia dan biofisik. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil digunakan
pengukuran secara langsung dengan menggunakan penilaian antropometri yaitu:
3.2.1. Tinggi Badan
Pada Ibu hamil Pengukuran status gizi dengan tinggi badan tidak dapat
dilakukan karena biasanya tinggi badan pada wanita hamil sudah tidak dapat
bertambah lagi. Tinggi badan pada wanita hamil dapat digunakan sebagai pengukur
status gizi sebelum terjadi kehamilan. Tinggi badan ibu hamil minimal 145 cm yang
dapat dijadikan sebagai salah satu syarat status gizi ibu hamil yang baik.
3.2.2. Berat Badan
Metode pemantauan status gizi yang umum dipakai ialah mencatat
pertambahan berat badan secara teratur selama kehamilan dan membandingkannya
dengan berat badan saat sebelum hamil, bila informasi tersebut tersedia. Status gizi
ibu hamil yang baik selama proses kehamilan, harus mengalami kenaikan berat badan
sebanyak 10-12 kg. Yaitu pada trimester pertama kenaikanya kurang dari 1 kg,
sedangkan pada trimester kedua kurang lebih 3 kg, dan pada trimester ketiga kurang
lebih mencapai 6 kg.
Kenaikan berat badan ibu hamil tergantung pada keadaan sosial ekonomi
keluarga, dalam hal ini tingkat kecukupan makanan pada ibu hamil (Solihin Pudjiadi,
2001). Karena makanan merupakan sumber gizi yang utama yang dibutuhkan oleh
tubuh (Ibu Hamil).
Tabel 3
Kenaikan kumulatif (kg) pada akhir tiap trimester
Laporan Keluarga Binaan Halaman 16
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
3.2.3. Lingkar Lengan Atas
Pengukuran lingkar lengan atas adalah suatu cara untuk mengetahui risiko
KEK wanita usia subur (I Dewa Nyoman Supariasa, 2002: 48). Wanita usia subur
adalah wanita dengan usia 15 sampai dengan 45 tahun yang meliputi remaja, ibu
hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur (PUS). Ambang batas Lingkar Lengan
Atas (LILA) pada WUS dengan risiko KEK adalah 23,5 cm , yang diukur dengan
mengunakan pita ukur. Apabila LILA kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut
mempunyai risiko KEK dan sebaliknya apabila LILA lebih dari 23,5 cm berarti
wanita itu tidak berisiko dan dianjurkan untuk tetap mempertahankan keadaan
tersebut.
3.2.4. Usia Ibu
Ibu hamil dengan usia antara 20-35 tahun akan lebih siap baik secara jasmani
maupun rohaninya untuk terjadinya kehamilan. Karena pada usia tersebut keadaan
gizi seorang ibu lebih baik bila dibandingkan pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih
dari 35 tahun.
3.2.5. Paritas
Ibu dengan paritas yang terlalu sering ( lebih dari 3 kali) akan mempunyai
status gizi kurang karena cadangan gizi dalam tubuh ibu sudah terkuras. Untuk paritas
Laporan Keluarga Binaan Halaman 17
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
yang paling baik adalah 2 kali.
3.2.6. Jarak Kelahiran
Jarak kelahiran yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun) pada ibu hamil
menyebabkan status gizi ibu hamil kurang karena tubuh ibu tidak diberi kesempatan
untuk pemulihan keadaan gizi. Dengan demikian sebaiknya ibu hamil mempunyai
jarak kehamilan lebih dari 2 tahun.
3.2.7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan sebelumnya
Bila ibu hamil pernah mengalami kehamilan dan persalinan yang bermasalah
sebelumnya, maka ibu perlu diperhatikan. Karena staus gizi ibu hamil akan
terpengaruh oleh hal tersebut.
3.3. Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan keadaan KEK pada Ibu Hamil
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan merupakan sumber
gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan tubuhnya sendiri.
Namun makanan yang dimakan oleh seorang ibu bukan satu-satunya faktor yang
mempengaruhi status gizi ibu hamil.
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil
diantaranya adalah jumlah energi yang dikonsumsi, paritas, jarak kelahiran, usia ibu,
adanya penyakit infeksi, konsumsi tablet besi, beban kerja, pengetahuan ibu hamil
tentang gizi dan kesehatan, pendapatan keluarga dan pantangan makan (Soetjiningsih,
1995: 103).
3.3.1. Jumlah Energi Yang Dikonsumsi
Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan untuk
wanita tidak hamil. Adapun kebutuhan makanan tersebut adalah
Tabel 4
Kebutuhan Makanan Ibu Hamil Per Hari
Laporan Keluarga Binaan Halaman 18
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
1) Ketersediaan makanan
Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai dengan
penyediaan pangan yang cukup. Penyediaan pangan yang cukup diperoleh melalui
produksi pangan dalam negeri yaitu upaya pertanian dalam menghasilkan bahan
makanan pokok, lauk-pauk, sayur-sayuran, dan buah-buahan (Sunita Almatsier, 2003:
13).
2) Pendidikan
Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap
terhadap makanan dan praktek-praktek pengetahuan tentang nutrisi melandasi
pemilihan makanan. Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai
asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam
keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu
meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktik nutrisi bertambah baik. Usaha-usaha
untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi makin meningkat, ibu-ibu rumah tangga
yang mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih bergizi dari
pada yang kurang bergizi. (Mulyono Joyomartono, 2004: 98)
3) Status wanita
Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah
dibandingkan laki-laki, sehingga kurang energi protein (KEP) pada wanita lebih
tinggi dengan akibat tingginya angka kematian bayi. (Soetjiningsih, 1995: 96)
Laporan Keluarga Binaan Halaman 19
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
4) Struktur keluarga
Dalam hal pangan ada sementara budaya yang memprioritasakan anggota
keluarga tertentu untuk mengkonsumsi hidangan keluarga yang telah disiapkan yaitu
umumnya kepala keluarga. Anggota keluarga lainnya menempati urutan prioritas
terbawah adalah ibu-ibu rumah tangga (Suhardjo, 2003: 9). Pada hal ibuibu rumah
tangga yang dalam keadaan hamil merupakan salah satu kelompok yang tergolong
rawan gizi.
3.3.2. Konsumsi Kafein (Merokok, Minuman Beralkohol)
Kafein adalah zat kimia yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi
otak dan system syaraf. Kafein bukan merupakan salah satu zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh, karena efek yang ditimbulakan kafein lebih banyak yang negative dari
pada positifnya salah satunya adalah gangguan pencernaan (kafein dan wanita, 2004).
Dengan adanya gangguan pencernaan makanan maka akan menghambat penyerapan
zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dan janin.
3.3.3. Paritas
Paritas adalah berapa kali seorang ibu telah melahirkan. Dalam hal ini ibu
dikatakan terlalu banyak melahirkan adalah lebih dari 3 kali. Manfaat riwayat
obstetrik ialah membantu menentukan besaran kebutuhan akan zat gizi karena terlalu
sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh (Arisman, 2004: 8).
3.3.4. Jarak Kelahiran
Jarak kelahiran adalah tiap berapa tahun seorang ibu melahirkan. Ibu
dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun. Penelitian
menunjukkan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara kelahiran anaknya
lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan
kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak kelahiran dibawah dua
tahun. (Siswanto Aguswilopo, 2004: 5) Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan
menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan
ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu
Laporan Keluarga Binaan Halaman 20
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan
anaknya). Dengan mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi bagi
ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung. (Yayuk Farida Baliwati, 2004: 3). Melalui
program Keluarga Berencana (KB) pengaturan jarak dan membatasi jumlah kelahiran
dapat dilakukan secara strategis untuk mewujudkan keinginan wanita tentang jarak
kelahiran yang diinginkan yang dapat bermanfaat, kepada dirinya sendiri, anak dan
keluarganya. Pengaturan kelahiran melalui program KB berdampak signifikan
terhadap peningkatan kelangsungan hidup ibu, bayi dan balita (Siswanto Aguswilopo,
2004).
3.3.5. Usia Ibu Hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. (Yayuk
Farida Baliwati, 2004: 3). Karena pada ibu yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun)
dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam
masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan
(Soetjiningsih, 1995: 96). Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun
dan kurang dari 35 tahun. Dengan demikian diharapkan status gizi ibu hamil akan
lebih baik.
3.3.6. Penyakit Infeksi/Status Kesehatan
Penyakit infeksi dapat bertindak sebagai pemula terjadinya kurang gizi
sebagai akibat menurunya nafsu makan, adanya gangguan penyerapan dalam saluran
pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit. Kaitan
penyakit infeksi dengan keadaan gizi kurang merupakan hubungan timbal balik, yaitu
hubungan sebab akibat. Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan
keadaan gizi yang jelek dapat mempermudah infeksi. Penyakit yang umumnya terkait
dengan masalah gizi antara lain diare, tuberculosis, campak dan batuk rejan (I Dewa
Nyoman Supariasa, 2002: 187). Hampir semua penyakit infeksi yang berat yang
diderita pada waktu hamil dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati, atau Berat
Badan Lahir Rendah (Soetjiningsih, 1995: 131).
Laporan Keluarga Binaan Halaman 21
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
3.3.7. Beban Kerja/Aktivitas
Pada orang dewasa zat-zat gizi digunakan untuk aktifitas / kerja (Leane
Suniar, 2002: 14). Kebutuhan energi untuk kegiatan ringan, sedang, berat dan sangat
berat berbeda, makin berat kegiatan/pekerjaan yang dilakukan makin banyak juga
energi yang dibutuhkan. Perhitungan rata-rata orang bekerja sehari adalah 8 jam
(Depkes RI, 1991: 159). Untuk kegiatan ringan misalnya ibu rumah tangga yang
melakukan pekerjaannya dengan bantuan alat mekanik, untuk kegiatan sedang
misalnya kebanyakan pekerjaan pada industri ringan (meperbaiki jam, menggambar,
dan melukis), untuk kegiatan berat misalnya menyikat lantai, memukul karpet, kerja
dipertanian dan untuk kegiatan sangat berat misalnya pekerja bangunan (Arisman,
2004: 164). Namun pada seorang ibu hamil kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat
gizi yang dikonsumsi selain untuk aktivitas / kerja zat-zat gizi juga digunakan untuk
perkembangan janin yang ada dikandungan ibu hamil tersebut. Kebutuhan energi rata-
rata pada saat hamil dapat ditentukan sebesar 203 sampai 263 kkal / hari, yang
mengasumsikan pertambahan berat badan 10-12 kg dan tidak ada perubahan tingkat
kegiatan (Arisman, 2004: 168).
3.3.8. Pelayanan Kesehatan (Perawatan Ante Natal)
Untuk memantau status gizi ibu hamil, seorang ibu harus melakukan
kunjungan ketenaga kesehatan. Karena pemeriksaan kenaikan berat badan perlu
dilakukan denagn teliti, jangan sampai wanita hamil menjadi terlalu gemuk untuk
menghindarkan kesulitan waktu melahirkan kelak. Dan bahkan jangan sampai terlalu
kurus karena dapat membahayakan keselamatan dirinya dan janin yang
dikandungnya.( Sjahmien Moehji, 2003: 23)
Adapun pemeriksaan sedikitnya dilakukan 4 kali yaitu:
1) Pada trimester I dilakukan 1 kali
2) Pada trimester II dilakukan 1 kali
3) Pada trimester III dilakukan 2 kali
Laporan Keluarga Binaan Halaman 22
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
3.3.9. Absorsi Makanan
Selama kehamilan, terjadi perubahan hormonal, yang berpengaruh pada alat cerna
makanan pada ibu hamil bekerja lebih lambat. Sehingga ibu hamil mudah menderita
kembung sebagai imbasnya.
3.3.10. Konsumsi Tablet Besi (Fe)
Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe
atau zat besi. Jumlah Fe yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat
meningkatnya volume darah adalah 500 mg. Selama kehamilan, seorang ibu hamil
menyimpan zat besi kurang dari 1.000 mg. Berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan
dan Gizi tahun 1998, seorang ibu hamil perlu tambahan zat gizi rata-rata 20 mg per
hari. Sedangkan kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi normal rata-rata 26 mg
per hari (umur 20-45 tahun) (Zulhaida Lubis, 2003). Dengan demikian pada ibu hamil
di Indonesia diharuskan konsumsi tablet tambah darah sedikitnya 90 tablet selama
kehamilan tersebut. Wanita hamil cenderung terkena anemia pada tiga bulan terakhir
kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya
sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir.
Adapun cara memberikan tablet tambah darah:
1. Tablet tambah darah diberikan pada ibu hamil 6 bulan keatas.
2. Jumlah tablet tambah darah yang diberikan adalah satu tablet setiap hari sampai ibu
melahirkan. Jadi setiap hari selama 3 bulan, ibu diwajibkan menelan satu tablet
sesudah makan ditambah 1 tablet vitamin C. (Dainur 1995:34)
3.3.11. Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Kesehatan
Bagian penting dari pengelolaan gizi adalah pengetahuan, kurangnya daya beli
merupakan suatu kendala, tetapi defisiensi akan banyak berkurang bila orang
mengetahui bagaimana menggunakan daya beli yang ada. Menurut Sediaoetama
tingkat pengetahuan akan mempengaruhi seseorang dalam memilih makanan. Untuk
masyarakat yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang gizi, pertimbangan
fisiologis lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan kepuasan psikis. Tetapi
umumnya akan terjadi kompromi antara keduanya,
Laporan Keluarga Binaan Halaman 23
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
sehingga akan menyediakan makanan yang lezat dan bergizi seimbang. Tinggi
rendahnya pengetahuan ibu merupakan faktor penting, karena mempengaruhi
kemampuan ibu dalam menggelola sumber daya yang ada untuk mendapatkan bahan
makanan. Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap
terhadap makanan dan praktek praktek pengetahuan tentang nutrisi melandasi
pemilihan makanan. Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai
asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam
keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu
meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktik nutrisi bertambah baik. Usaha-usaha
untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi makin meningkat, ibu-ibu rumah tangga
yang mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih bergizi dari
pada yang kurang bergizi. (Mulyono Joyomartono, 2004: 98)
3.3.12. Status Gizi Sebelum Hamil
Untuk mencegah risiko KEK pada ibu hamil sebelum hamil wanita usia subur
(WUS) sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LLA tidak kurang
dari 23.5 cm. apabila LLA ibu sebelum hamil kuarang dari 23.5 cm sebaiknya
kehamilan ditunda sehingga tidak berisiko melahirkan BBLR. Pemantauan kesehatan
dan status gizi pada wanita usia subur merupakan pendekatan yang potensial dalam
kaitanya dengan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak. Kondisi WUS yang sehat
dan berstatus gizi baik akan menghasilkan bayi dengan kualitas yang baik dan akan
mempunyai risiko yang kecil terhadap timbulnya penyakit selama kehamilan dan
melahirkan. Adapun cara melihat status gizi WUS yang baik dengan melihat Indek
Massa Tubuh-nya
Laporan Keluarga Binaan Halaman 24
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
3.3.13. Pendapatan Keluarga
Masyarakat makin lama makin tumbuh dan kompleks. Sedikit sekali diantara
kita yang menanam makan kita sendiri. Banyak makanan yang harus dibeli dari pasar.
Apakah kita mampu membeli atau tidak, tergantung kepada apakah kita memiliki
uang atau tidak. Daya untuk membeli makanan tergantung kepada penghasilan kita.
Perilaku konsumsi makan merupakan refleksi dari interaksi antara faktor ekonomi
dengan faktor sosial budaya. Faktor ekonomi berhubungan dengan tingkat pendapatan
dan melahirkan daya beli seseorang atau sekelompok orang apabila tingkat
pendapatan tersebut seimbang dengan jumlah anggota keluarga yang menjadi
bebannya. Besarnya suatu keluarga serta komposisi dari suatu keluarga dan tingkat
pendapatan keluarga berasosiasi dengan kualitas dan kuantias diet yang berlaku
didalam keluarga itu (Mulyono Joyomartono, 2004: 98)
3.3.14. Pantangan Terhadap Makanan
Sehubungan dengan pangan yang biasanya dipandang pantas untuk dimakan,
dijumpai banyak pola pantangan, tahayul dan larangan pada beragam kebudayaan dan
daerah yang berlainan. Suatu pantangan yang berdasarkan agama (islam) disebut
Laporan Keluarga Binaan Halaman 25
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEK IKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
haram hukumnya dan individu yang melanggar pantangan tersebut berdosa. Hal ini
disebabkan karena makanan dan minuman yang dipantang menggangu kesehatan dan
jasmani atau rohani bagi pemakannya atau peminumnya. Sedangkan pantangan atau
larangan yang berdasarkan kepercayaan umumnya mengandung perlambang atau
nasihat-nasihat yang dianggap baik dan tidak baik yang lambat-laun menjadi
kebiasaan (adat), terlebih dalam suatu masyarakat yang masih sederhana. Tiga
kelompok masyarakat yang biasanya mempunyai pantangan makan yaitu anak kecil,
ibu hamil dan ibu menyusui. (Yayuk Farida Baliwati, 2004: 72).
Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting, sebab
orang percaya bahwa makanan yang benar akan memberi dapak yang baik bagi janin.
Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan yang boleh dimakan oleh
ibu hamil dan makanan yang ditabukan, yang mana hal tersebut ternyata sama sekali
tidak benar dilihat dari segi kesehatan ( Soetjiningsih, 1995: 95)
Laporan Keluarga Binaan Halaman 26
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEKIKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
4 KESIMPULAN DAN SARAN
Keluarga Tn. A.S adalah sebuah keluarga besar yang terdiri dari 7 anggota dalam
satu rumah dengan 1 calon bayi. Karena hanya ada Tn. A.S sebagai kepala keluarga
dan satu-satunya sumber penghasilan dikeluarga itu, keluarga Tn. A.S memiliki
perekonomian yang pas-pasan bahkan cenderung kurang. Penghasilan Tn. A.S tidak
tetap tiap bulannya dan harus mencukupi kebutuhan 7 orang. Tn. A.S telah berusaha
mencari pekerjaan yang layak dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga tetapi
sampai sekarang belum ada pekerjaan lain yang ditarwarkan dan memiliki
penghasilan lebih yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, yaitu mengayam
rotan. Tn. A.S kesehariannya hanya berada dirumah mengurusi ayam-ayam hasil
ternakannya. Waktu berkumpul Tn. A.S dengan keluarganya sangat cukup
dikarenakan ia selalu berada dirumah sehari-harinya. Tn.A.S kadang
mengkhawatirkan keadaan keluarganya dan sedih memikirkannya. Tn. A.S yang
memiliki darah tinggi jarang memeriksakan diri ke puskesmas dan tidak teratur
meminum obat. Tn.A.S masih belum bisa memakan makanan yang sehat saja, karena
bergantung pada penghasilan yang didapatkannya sehingga menu kurang beragam,
sering memakan gorengan dan santan. Tn.A.S sering berolahrag dengan berjalan kaki
disekitar lingkungan rumahnya. Tn.U telah mengusahakan lebih mengurangi
konsumsi kopi dan lebih banyak minum teh.
Ny. A termasuk tipikal ibu rumah tangga yang hanya mengurusi urusan rumah
tangga seperti mengantarkan anak sekolah, memasak, dan mencuci baju. Ny. A
sebenarnya juga sangat sedih dengan kondisi perekonomian keluarganya, ia berharap
suaminya dapat memiliki pekerjaan tetap seperti para kepala keluarga pada umumnya,
tetapi dirinya juga tidak bisa mencari solusi lain, selain agar suaminya mendapatkan
pekerjaan yang memiliki penghasilan yang lebih banyak. Latar belakang Ny.A yang
tidak pernah bekerja sebelumnya membuat dirinya tidak ada kepikiran untuk bekerja
agar setidaknya membantu perekonomian keluarga. Ny.A tidak memiliki riwayat
penyakit darah tinggi, hanya saja berat badannya sangat kurang untuk kondisi
Laporan Keluarga Binaan Halaman 27
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEKIKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
kehamilannya yang sekarang. Ny. A menyadari bahwa dengan kondisinya yang
sekarang juga tidak baik bagi kesehatan dan perkembangan janinnya. Tetapi selam ini
Ny. A rajin memeriksakan kandungannya puskesmas. Ny. A memiliki kebiasanya
makan yang kurang sehat karena penghasilan suaminya yang tidak tetap sehingga
jenis makanan yang dikonsumsi juga kurang bergizi. Ny. A mengaku sangat jarang
olahraga, kesehariannya hanya melakukan pekerjaan rumah tangga. Ny A juga
terkadang kurang tegas kepada anak-anaknya. Seperti membiarkan An. M bermain
diluar bersama teman-temannya dan tidak membersihkan diri setelah bermain bola,
membiarkan An. A.S bermain-main dengan kucing dan kurang memperhatikan
kebersihan dan jadwal imunisasi an.A.S. Selebihnya anak-anak Tn. A.S dan Ny. A
sudah cukup baik dalam sekolah maupun perkembangannya.
NAMA SARAN
Tn.A.S Makan makanan sehat. Berusaha mengurangi makan gorengan
dan santan, sebaiknya makan makanan yang rendah lemak dan
garam.
Memperbanyak aktivitas fisik seperti berjalan kaki kurang lebih
30 menit perharinya
Melakukan kontrol kesehatan teratur dan meminum obat secara
teratur.
Mencoba mencari koneksi dari teman-temannya, agar
mengetahui info mengenai pekerjaan lain yang sesuai dengan
keahlian Tn.A.S dengan penghasilan lebih.
Ny.A Ny.A telah diberikan edukasi mengenai bahaya penyakit dan
resiko kehamilan dengan kondisi badannya yang sangat kurus
dan pola hidupnya yang kurang sehat. Ny.A disarankan untuk
kontrol teratur di puskesmas dan meminum obat penambah darah
secara rutin.
Mengubah pola makan yang tidak sehat, menghindari makanan
yang digoreng dan bersantan, serta indomie. Lebih sering
Laporan Keluarga Binaan Halaman 28
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEKIKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
mengkonsumsi sayur dan makanan yang bergizi demi kesehatan
janin yang sedang dikandungnya.
Mulai melakukan aktifitas fisik seperti berjalan kaki minimal 30
menit sehari.
Mencari pekerjaan sambilan untuk membantu perekonomian
keluarga
Bersikap lebih tegas dan lebih memperhatikan anak-anak dan
cucunya. Tidak membiarkan An. M bermain terlalu lama diluar,
memperhatikan kebersihan diri anak-anaknya dan
memperhatikan jadwal imunisasi anaknya.
An. M Mengurangi waktu bermain diluar dan menjaga pergaulannya.
Menjaga kebersihan dirinya maupun lingkungan disekitarnya.
Memakan makanan bergizi.
Memotivasi agar bersemangat di sekolah.
Lebih banyak bersosialisasi
Ny.A.M Lebih memperhatikan dan membantu mengurusi adik-adiknya.
Menjaga kebersihan dirinya maupun lingkungan disekitarnya
Memakan makanan bergizi.
Memotivasi agar bersemangat di sekolah.
Lebih banyak bersosialisasi
Nn.A.R Lebih memperhatikan dan membantu mengurusi adik-adiknya.
Menjaga kebersihan dirinya maupun lingkungan disekitarnya
Memakan makanan bergizi.
Memotivasi agar bersemangat di sekolah.
Lebih banyak bersosialisasi
An.A.I Menjaga kebersihan dirinya maupun lingkungan disekitarnya
Memakan makanan bergizi.
Memotivasi agar bersemangat di sekolah.
Lebih banyak bersosialisasi
An.A.S Menjaga kebersihan dirinya maupun lingkungan disekitarnya,
seperti cuci tangan setelah bermain-main dengan kucing, tidak
tidur seranjang dengan kucing, mandi teratur, dan memakai alas
kaki bila keluar rumah
Laporan Keluarga Binaan Halaman 29
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEKIKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
Memakan makanan bergizi.
Memotivasi agar mau bersekolah tahun depan
Kurangi jajan diluar
Lebih banyak bersosialisasi
Berikut ini adalah beberapa saran yang kami berikan:
Program Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Pelita Harapan
Saran kepada Program Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Pelita Harapan untuk tetap konsisten menjalankan program
keluarga binaan, memberikan bimbingan di awal program pembinaan keluarga
mengenai tujuan yang akan dicapai selama program pembinaan keluarga, hal-
hal yang dapat dilakukan, dan lainnya.
Puskesmas Curug
Puskesmas Curug diharapkan lebih dapat membimbing dalam pemilihan
keluarga yang benar-benar membutuhkan pembinaan di wilayahnya.Selain itu,
memberikan bimbingan mengenai hal-hal penting yang perlu kami ketahui
dalam membimbing keluarga seperti keadaan sosial budaya di wilayah
Puskesmas Curug, dan lainnya. Sebagai tambahan, kami telah
memberitahukan kepada petugas puskesmas untuk melihat perkembangan
janin Ny. A dan memberikan vitamin tambahan pada Ny.A.. Kami harap, dari
pihak puskesmas dapat membantu Ny.A dengan cara mengingatkan atau
memberitahukan hal ini ke Dinas Kesehatan agar kehamilan dan gizi Ny.A
dapat diperhatikan dengan baik.
Keluarga Tn. A.S
Laporan Keluarga Binaan Halaman 30
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEKIKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
Keluarga Tn. A.S untuk tetap menjaga bahkan meningkatkan kesehatannya
anggota keluarganya dan mencari pekerjaan tetap demi meningkatkan
perekonomian keluarganya.
Laporan Keluarga Binaan Halaman 31
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEKIKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
DAFTAR PUSTAKA
1. Adi Utarini. 1997. Kesehatan Wanita. Jakarta: UGM
2. Ahmad Fauzi. 2004. Kesejahteraan Ibu yang Terlupakan. Jakarta:
3. Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC
4. BPS. 2004. Survei sosial Ekonomi Nasional 2004 . Jakarta: BPS Nasional
5. Dainur. 1995. Kegiatan KIA di Puskesmas. Jakarta: EGC
6. Depkes RI. 1991. Upaya Kesehatan Kerja Sektor Informal di Indonesia.
Jakarta: Depkes R
7. Hardinsyah, 2000. Daftar Kandungan Zat Gizi Bahan Makanan. Bogor:
Fakultas Pertanian-IPB
8. Heryudarini Harahap. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko
Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Wanita Usia Subur (WUS). Bogor:
Departemen Kesehatan Dan Kesejahteraan Sosial.
9. I Dewa Nyoman Supariasa, Bachyar Bacri, Ibnu Fajar. 2002. Penilaian Status
Gizi .Jakarta: Buku Kedokteran EKG
10. IKM, 2004. Pedoman Penyusunan Skripsi Mahasiwa Program Strata 1.
Semarang: UNNES
11. Leaner Suniar. 2002. Dukungan Zat-Zat Gizi Untuk Menunjang Prestasi
Olahraga. Jakarta: Kalamedia.
12. Mulyono Joyomartono. 2004. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang:
UNNES Press.
13. Sarwono Waspadji, Hendra Utama. 2003. Pengkajian Status Gizi. Jakarta: UI
14. Sediaoetama. 1995. Ilmu Gizi Untuk Profesi Dan Mahasiswa, Jakarta: Dian
Rakyat
15. Siswanto Aguswilopo. 2004. Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan KB
dalam Upaya Menurunkan Kematian Maternal. Jakarta: BKKBN
16. Sjahmie Moehji. 2003. Ilmu Gizi 2. Jakarta: Papas Sinar Sinanti
Laporan Keluarga Binaan Halaman 32
LAPORAN KELUARGA BINAAN KEKIKM PERIODE 5 NOVEMBER- 29 DESEMBER 2012
17. Soegeng Santoso. 2004. Kesehatan dan Gizi.Jakarta: Rineka Cipta
18. Soekidjo Notoatmodjo. 2002. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
19. Soetjiningsih, IGN Gde Ranuh. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
20. Solihin Pudjiadi. 2001. Ilmu Gizi Klinik pada Anak. Jakarta: Gaya Baru
21. Stanly Lameshow, David W.Hosmer Jr, Janelle Klar. 1997. Besar Sampel
Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gajah mada University Press
22. Yayuk Farida Baliwati. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar
Swadaya
23. Zulhaida Lubis. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya terhadap Bayi
yang Dilahirkan. [email protected]
Laporan Keluarga Binaan Halaman 33