17
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BP “P” DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI BANGSAL L2 RS GRHASIA YOGYAKARTA Disusun oleh: Danang setiyono Era Widiyanti Puji Sri Rahayu Tiwi Nur Hidayah

Askep HDR

  • Upload
    diawima

  • View
    977

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep HDR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BP “P” DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI BANGSAL L2 RS

GRHASIA YOGYAKARTA

Disusun oleh:

Danang setiyonoEra Widiyanti

Puji Sri RahayuTiwi Nur Hidayah

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN2006

Page 2: Askep HDR

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Gambaran Umum Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalahsemua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang

diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain ( Stuarg and Sudeen, 1998 )

Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh ;

fisik, emosi, intelektual, social maupun spiritual ( Rawllins, Beck, William,

1993 )

2. Komponen Konsep Diri

Menurut Stuatd and Sundeen ( 1998 ), konsep diri dibentuk dari lima

komponen yaitu gambaran diri ( body image ), ideal diri ( self care ), harga

diri ( self esteem ), peran diri ( self role ), identitas diri (self identity ).

a. Gambaran Diri

Gambaran diri merupakan sikap seseorang terhadap tubuhnya secara

sadaar, termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi

penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.

b.Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku

sesuai dengan standaar pribadi, aspirasi, tujuan ataau nilai yang ditetapkan.

c.Harga Diri

Harga diri adaalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku mempengaruhi ideal diri.

d.Peran Diri

Peran diri merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan tujuan yang

diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat.

e.Identitas Diri

Merupakan kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan

penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek kopnsep diri.

Page 3: Askep HDR

3. Rentang Respon Konsep Diri

Respon konsep diri sepanjang rentang sehat sakit bekisar dari status

aktualisasi diri yang paaling adaptif sampai status kerancauan identitas yang

lebih maladaptif serta depersonalisasi.

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pikiran logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusiPersepsi akurat Ilusi HalusinasiEmosi konsisten Reaksi emosi berlebihan Sulit berespon emosiDengan pengalaman atau kurang Perilaku disorganisasiPerilaku sesuai Perilaku aneh / tidak biasa Isolasi sosialBerhubungan social Menarik diri

Rentang respons neurobiologis (Stuart & Sudden, 1998)

Respon adaptif merupakaan respon yang masih dapat diterima oleh

norma-norma social dan budaya yang secaraa umum berlaku dimasyarakat.

Respon maladaptive adalah respon yang diberikan individu dalam

menyelesaikan masalah yang menyimpang dari norma-norma kebudayaan,

sedangkan posisi harga diri rendah berada diantara respon adaptif dan mal

adaptif ( Stuard and Sudeen, 1998 )

B. Gambaran Umum Harga Diri Rendah

1. Pengertian

Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri

termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak

berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa ( Depkes RI, 2000 )

Gangguan harga diri adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau

kemampuan diri yang negatif yang dapat diekspresikan secara langsung

maupun tidak langsung ( Towsend, 1998 )

2. Etiologi

Penyebab terjadinya harga diri rendah antara lain :

Page 4: Askep HDR

a. Faktor predisposisi ( Stuard and Sudeen, 1998 )

1) Penolakan orang tua

2) Harapan orang tua yang tidak realistis

3) Kegagalan yang berulang kali

4) Kurang mempunyai tanggung jawab personal

5) Ketergantungan pada orang lain

6) Ideal diri tidak realistis

b. Faktor presipitasi ( Stuard and Sudeen, 1998 )

Faktor presipitasi dapat disebabkan oleh faktor dari dalam atau faktor dari

luar individu ( eksternal or internal sources ) yang dibagi lima kategori.

1)Ketegangan peran adalah stress yang berhubungan dengan frustasi yang

dialami individu dalam peran atau posisi yang diharapkan. Terdapat tiga

jenis transisi peran yaitu perkembangan, situasi dan sehat-sakit.

2)Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan

kejadian yang mengancam kehidupan.

3. Tanda dan Gejala

Menurut Keliat (1999) tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga

diri rendah adalah :

a. Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang

percaya diri.

b. Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagaal dalaam

meraih sesuatu.

c. Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah

orang lain.

d. Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri

dan tidak ingin bertemu orang lain.

e. Rasa percaya diri kurang , merasa tidak percaya dengan kemampuan yang

dimiliki.

f. Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung dan ragu-ragu dalam

memilih sesuatu.

Page 5: Askep HDR

g. Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai

harapan yang suram sehingga memungkinkan untuk mengakhiri

kehidupan.

h. Mudaah tersinggung atau marah yang berlebihan.

i. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri.

j. Ketegangan peran yang dirasakan.

k. Pandangan hidup pesimis.

l. Keluhan fisik

m. Penolakan terhadap kemampuan personal

n. Destruktif terhadap diri sendiri

o. Menarik diri secara social

p. Penyalahgunaan zat

q. Menarik diri dari realitas

r. Khawatir

4. Penatalaksaanaan

a. Penatalaksanaan Keperawatan

Keliat ( 1999 ) menguraikan empat cara untuk meningkatkan harga diri

yaitu :

1) Memberi kesempatan untuk berhasil

2) Menanamkan gagaasan

3) Mendorong aspirasi

4) Membantu membentuk koping

b. Penatalaksanaan Medis

1) Clorpromazine ( CPZ )

Indikasi untuk sindrom psikosis yaitu berat dalam kemampuan menilai

realitas, kesadaran diri terganggu, waham, halusinasi, gangguan

perasaan dan perilaku aneh, tidak bekerja, hubungan sosial dan

melakukan aktivitas rutin.

Efek saamping : sedasi, gangguan otonomik serta endokrin.

2) Haloperidol ( HPL )

Page 6: Askep HDR

Indikasi : berdaya berat dalam kemampuan menilai realitaas dalaam

fungsi netral serta fungsi kehidupan sehari-hari.

Efek samping : sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.

3) Trihexyphenidyl ( THP )

Indikasi : segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pascaa enchepalitis

dan idiopatik.

Efeksamping : hypersensitive terhadap trihexyphenidyl, psikosis berat,

psikoneurosis dan obstruksi saluran cerna.

c. Terapi okupasi / rehabilitasi

Terapi yang terarah bagi pasien, fisik maupun mental dengan

menggunakan aktivitas terpilih sebagai media. Aktivitas tersebut berupa

kegiatan yang direncanakan sesuai tujuan ( Seraquel, 2004 )

d. Psikoterapi

Psikoterapi yang dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif

dan individual atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan

maksud untuk mengembalikan penderita ke masyarakat ( Seraquel, 2004 )

e. Terapi psikososial

Kaplan and Sadock ( 1997 ), rewncana pengobatan untuk skizofrenia harus

ditujukan padaa kemampuan daan kekurangan pasien. Selain itu juga perlu

dikembangkan terapi berorientasi keluarga, yang diarahkan untuk strategi

penurunan stress dan mengatasi masalah dan perlibatan kembali pasien

kedalam aktivitas.

C. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri

Rendah

1. Pengkajian

Menurut Stuard and Sudeen ( 1998 ) pengkajian pada pasien harga diri

rendah meliputi tingkah laku :

a. Menyalahkan diri atau orang lain

b. Produktivitas menurun.

c. Gangguan berhubungan

Page 7: Askep HDR

d. Rasa bersalah

e. Mudah marah

f. Pesimis terhadap kehidupan

g. Keluhan fisik

h. Menarik diri dari realita

i. Cemas dan takut

j. Menguruing diri

k. Penyalahgunaaan zat

Sedangkan menurut Towsend ( 1998 ) pada pasien dengan gangguan harga

diri rendah akan ditemukan batasan karakteristik :

a. Kurang kontak mata

b. Ungkapan yang mengaktifkan diri

c. Ekspresi rasa malu

d. Mengevaluasi diri sebagai individu yang tidak mampu untuk menghadapi

berbagai peristiwa.

e. Menolak umpan balik yang positif dan melebih-lebihkan umpan balik

yang negatif tentang dirinya.

f. Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal yang baru.

g. Hipersensitif terhadap kritik, mudah tersinggung dengan pembicaraan

orang lain.

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Keliat ( 1999 ), diagnosa yang lazzim muncul pada pasien dengan

gangguan konsep diri : harga diri rendah adalah :

a. Gangguan harga diri rendaah

b. Keputus asaan

c. Isolasi sosial : menarik diri

d. Resiko perilaku social

3. Perencanaan Tindakan Keperawatan Menurut Keliat (1998)

a. Kerusakan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri

rendah.

Page 8: Askep HDR

TUM:

Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.

TUK 1 :

Pasien dapat membina hu-bungan sa-ling percaya.

Menunjuk-kan ekspresi wajah bersa-habat, me-nunjukkan rasa senang,

ada kontak mata, mau berjabat ta-ngan, mau menyebut-kan nama, mau

menja-wab salam, pasien mau duduk ber-dampingan dengan pe-rawat,

mau mengutara-kan masalah yang dihada-pi.

Intervensi :

1.1. Bina hubungan saling percaya de-ngan mengung-kapkan prinsip ko-

munikasi terapeu-tik.

TUK 2 : Pasien dapat mengidentifi-kasi kemam-puan dan aspek positif

yang dimiliki

Intervensi :

2.1. Diskusikan ke-mampuan dan as-pek positif yang dimiliki pasien.

2.2. Setiap bertemu pasien dihindarkan dari memberi pe-nilaian negatif.

2.3. Utamakan mem-beri pujian yang realistic

TUK 3 :

Pasien dapat menilai ke-mampuan yang diguna-kan.

Intervensi :

3.1. Diskusikan de-ngan pasien ke-mampuan yang masih dapat di-

gunakan selama sakit.

3.2. Diskusikan ke-mampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan.

TUK 4 :

Pasien dapat menetap-kan meren-canakan ke-giatan sesuai dengan ke-mampuan yang

dimiliki, pasien dapat membuat rencana ke-giatan hari-an.

Intervensi :

Page 9: Askep HDR

4.1. Rencanakan ber-sama pasien akti-vitas yang dapat dilakukan setiap

hari sesuai ke-mampuan: kegiat-an mandiri, kegiat-an dengan bantu-an

sebagian, ke-giatan yang mem-butuhkan bantuan total.

4.2. Tingkatkan kegi-atan sesuai de-ngan toleransi kondisi pasien

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegi-atan yang boleh pasien lakukan.

TUK 5 :

Pasien dapat melakukan kegiatan se-suai kondisi sakit dan kemampuan-

nya.

Intervensi :

5.1. Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang tela

direnca-nakan.

5.2.Beri pujian atas keberhasilan pasi-en

TUK 6 :

Pasien dapat memanfaat-kan sistem pendukung yang ada, pasien dapat

memanfaat-kan sistem pendukung yang ada di keluarga

Intervensi :

6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat kli-

en dengan harga diri rendah.

6.2. Bantu keluarga memberikan du-kungan selama pasien di rawat.

6.3. Bantu keluarga menyiapkan ling-kungan di rumah.

b. Resiko perubahan persepsi sensori: Halusnasi berhubungan dengan

menarik diri.

TUM :

Klien dapat berinteraksi dengan orang lain supays tidak terjadi halusinasi

TUK 1 :

Klien dapat membina hubungan saling percaya

Kriteria :

Page 10: Askep HDR

Klien mampu, menunjukan ekpresi menerima/ bersahabat, kontak mata

baik, mengatakan masalah yang dihadapi

1.1. Bina hubungan saling percaya dengan klien menggunakan prinsop

komunikasi terapeutik.

TUK 2 :

Klien dapat mengenal perasaan yang menyebabkan perilaku menarik

diri.

Kriteria :

Klien mampu mengungkapkan perasaannya yang menyebabkan menarik

diri.

Intervensi :

2.1. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda

tandanya.

2.1. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan

penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul.

2.1. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda

serta pe-nyebab yang muncul.

2.1. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan

perasaannya.

TUK 3 :

Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain.

Kriteria :

Klien dapat menyebutkan manfaat dan keuntungan berhubungan dengan

orang lain.

Intervensi :

1.1.Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan

berhubungan sosial dengan orang lain dan kerugian bila yidak

berhubungan dengan orang lain.

3.2. Beri kesempatan kepada klien untuk mengung-kapkan perasaan

tentang keuntu-ngan berhubungan sosial dengan orang lain.

Page 11: Askep HDR

3.3. Diskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan so-sial

dengan orang lain.

3.4. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan klien

mengungkapkan kemampuan berhubungan dengan orang lain

3.5. Kaji pengetahuan pasien tentang kerugian bila tidak berhubungan

dengan orang lain.

3.6. Beri kesempatan kepada klien untuk mengung-kapkan perasaan

tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.

3.7. Diskusikan dengan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan

dengan orang lain.

3.8. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan klien

mengungkapkan kemampuan berhubungan dengan orang lain.

Page 12: Askep HDR

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, at all. 1998. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta. Egc

Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta. Egc

Towsend, Mary C. 1998. diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri. Jakarta. Egc

Depkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa. Jakarta

Harrol, Kaplan. 1987. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta. Widya Medika