17
Kelompok 2 Asuhan Keperawatan Gangguan Tidur “Insomnia”

Askep Insomnia Baru Dri Revisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

stikes bp

Citation preview

Kelompok 2

Kelompok 2Asuhan KeperawatanGangguan Tidur Insomnia

Indra Permana S.Lilis LisyantiM. BudiartoM. Ulfi Irfani S.Nunung Wiji T. R. P. PRenitya FebriyantiSickha UlfahSiska Faradila

Tasrip Hasan B.Tia SetiasihTri WulandariU. Olis MuhlisinYuli YulianiYulia Prita S.Yusup HamdaniErna Ismawati

Oleh:

Insomnia adalah ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur, baik kualitas maupun kuantitas.Jenis insomnia ada 3 macam, yaitu:Insomnia inisial atau tidak dapat memulai tidur.Insomnia intermitten atau tidak bisa mempertahankan tidur atau sering terjaga.Insomnia terminal atau bangun secara dini dan tidak dapat tidur kembali.(Potter, 2005)Pengertian InsomniaASUHAN KRPERAWATAN PADA TN. A (UMUR 57 TAHUN) DENGAN GANGGUAN TIDUR : INSOMNIA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANJARPengkajianData SubjektifIdentitas KlienNama: Tn.AUmur: 57 TahunJenis Kelamin: Laki-LakiAgama: IslamPendidikan: S1Status : MenikahPekerjaan: PengusahaSuku/Bangsa: Jawa/ IndonesiaAlamat: YogyakartaTanggal Masuk RS : 06 juni 2014Penanggung JawabNama: Ny.AUmur: 56 TahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamPendidikan: S1Status: MenikahPekerjaan: PNSSuku/Bangsa: Jawa/ IndonesiaAlamat: YogyakartaHubungan dengan Pasien : Istri

Keluhan UtamaPasien mengeluh susah untuk memulai tidur.Data SubjektifRiwayat Kesehatan Riwayat Penyakit Sekarang Tn. A mengeluhkan susah untuk memulai tidur. Istri Tn A juga mengatakan sering mengigau pada saat tidur. Tn A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah dan tidak fokus dalam bekerja, karena pekerjaannya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan. Riwayat Penyakit DahuluPenyakit yang pernah dialami : Batuk, Pilek, Demam dan Diare.Pernah di rawat di RS:Tn. A mengatakan tidak pernah dirawat di Rumah SakitOperasi:Tn. A mengatakan tidak pernahdioperasiAlergi:Tn. A mengatakan alergi terhadap Debu dan Dingin.Kebiasaan :Merokok dan Kopi. Riwayat Kesehatan KeluargaTn. A mengatakan bahwa dikeluarganya sering mengalami Batuk, Pilek, Demam dan Diare

Pengkajian Kebutuhan dasar KlienAktifitas dan latihanTn. A sebelum sakit bisa melakukan aktifitas seperti biasa tetapi selama sakit Tn. A tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa, diantaranya sering tidak fokus saat bekerja dan sering merasa mengantuk saat bekerja.Tidur dan istirahat :Sebelum sakit Tn. A mengatakan tidak mengalami kesulitan untuk memulai tidur, tetapi ketika Tn. A sakit ia mengatakan sulit untuk memulai tidur dan ketika Tn. A tertidur ia mengatakan sering mengalami mimpi buruk dan mengiggau.Nutrisi Sebelum sakit frekuensi makan klien 3 kali sehari, berat badan klien sebelum sakit 70 kg tetapi setelah sakit klien makan 1 kali sehari sehingga berat badan klien menjadi 65 kg.Cairan Elektrolit dan asam basaSebelum sakit klien minum 8 gelas standar 250 cc perhari, setelah sakit frekuensi minum pasien tidak berubah.

OksigenasiSebelum dan sesudah mengalami insomnia, klien tidak mengalami sesak nafas. Eliminasi fekal/bowelSebelum sakit klien mengatakan BAB 2x sehari, feses berwarna kuning. Setelah sakit klien mengatakan BAB dua hari sekali, feses berwarna coklat.Eliminasi urinSebelum sakit klien mempunyai frekuensi berkemih 500cc/hari, selama sakit klien hanya berkemih 300cc/hari dan urin kuning.Sensori, persepsi, dan kognitifSetelah melakukan pengkajian klien tidak mengalami gangguan pada sensori, presepsi, dan kognitif.Koping-toleransi stresSebelum klien sakit , saat stress biasanya Tn. A menghirup udara segar, dan tidak memikirkan hal-hal yang dapat menimbulkan stress.

Data ObjektifKeadaan Umum PasienLelah, Cemas.Tanda-Tanda VitalS: 37,5 0CRR: 26 x/menitTB: 170 cmN: 50 x/menitTD: 100/70 mmHg

Pemeriksaan FisikKepalaPada saat dilakukan inspeksi dan palpasi tidak terdapat benjolan, bentuk tengkorak simetris, dengan bagian frontal menghadap kedepan dan bagian pariental menghadap kebelakang, kulit kepala tidak mengalami peradangan, tumor, maupun bekas luka.LeherSetelah dilakukan inspeksi, palpasi, dan teknik gerakan leher klien dapat melakukan gerakan leher secara terkoordinasi tanpa gangguan.Dada, paru, dan jantungPada saat inspeksi klien tidak terlihat sesak nafas, frekuensi pernapasan 26x/menit, pada saat dilakukan palpasi getaran pada dinding dada kiri dan kanan sama. Pada saat dilakukan perkusi suara paru klien normal yaitu terdengar bunyi resonan.Abdomen Setelah dilakukan pemeriksaan fisik abdomen normal, pada saat inspeksi tidak ada pembengkakan, dan simetris. Pada saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus secara normal, terdengar setiap 10x/menit.

Psiko, sosio dan spiritualPsikologiPasien mengatakan takut pingsan ababila sedang melakukan pekerjaan.SosialPasien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan bahasa indonesia, nada bicara klien sopan.SpiritualBerdoa setelah melakukan shalat 5 waktu.Pemeriksaan penunjangTerapi medisSaat di rumah sakit klien diberikan oksigen dan diberikan cairan infuse serta diajarkan teknik relaksasi.

NOJENIS DATAETIOLOGIMASALAH1Ds : Tn. A mengeluh susah untuk memuali tidurDs : Tn. A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena pekerjaanya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.Ds : Istri Tn. A juga mengatakan Tn. A sering mengigau pada saat tidur.Ds : Tn. A juga mengatakan sering mengalami mimpi buruk, ia juga mengatakan sering mengantuk, cepat lelah, dan tidak fokus dalam bekerja.

Do : Tn.A terlihat pucat, lemas, dan kantung mata terlihat membengkak.

Ansietas

InsomniaANALISIS DATA

PERIORITAS DIAGNOSAInsomnia b.d Ansietas

13NODIAGNOSA KEPERAWATANTUJUAN DAN KRITERIA HASILINTERVENSIPARAF1Insomnia b.d AnsietasSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam maka insomnia teratasi dengan kriteria hasil :Jam tidur bertambahPola tidur teraturKualitas tidur meningkatMimpi buruk mulai hilangTidak sulit lagi untuk tidurIntruksi pasien untuk memonitor pola tidur.Bantu pasien untuk mengeliminasi situasi stress sebelum waktu tidur.Monitor pola tidur pasien dan berapa lama tidur pasien.Memberikan informasi tentang teknik tidur yang benar.INTERVENSI

NOTANGGALWAKTUIMPLEMENTASIEVALUASIPARAF106 juni 201406 juni 2014 ; 08.00Mengintruksi pasien untuk memonitor pola tidur.S : Klien mengatakan pola tidurnya sudah membaik.O : klien terlihat segar.06juni 2014 ; 08.30Membantu pasien untukmengeliminasi situasi stress sebelum waktu tidur.S : klien mengatakan sudah tidak stress lagi ketika akan tidur.O : klien terlihat sudah tidak stress lagi.06juni 2014 ; 09.00Memonitor pola tidur pasienS : klien mengatakan intensitas tidurnya 7-8 jam per hari.O : klien terlihat segar.06 juni 2014; 09.30Memberikan informasi tentang teknik tidur yang benar.S : klien mengatakan sudah mengetahui teknik tidur yang benar.O : klien terlihat segar.06 juni 2014 ; 14.00

S : klien mengatakan sudah tidak sulit lagi untuk memulai tidur .O : klien terlihat segar.A : tujuan tercapai.P :intervensi dihentikan.

IMPLEMENTASI

Sumber:http://donnynurhamsyah.blogspot.com/2012/05/asuhan-keperawatan-pemenuhan-kebutuhan.htmlBlog Perawat IndonesiaTERIMA KASIH