As_Kep Keluarga Oix Ok

Embed Size (px)

Citation preview

BAB ITINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga1. Defenisi keluargaKeluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Duvall dan Logan ( 1986 ). Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Bailon dan Maglaya ( 1978 ). Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ). Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsib. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lainc. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adikd. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

2. Keperawaatan kesehatan keluargaMenurut S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978), perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana penyalur (Nasrul Effendi, 1998:39).

3. Tipe keluargaa. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan dan sebagainya.c. Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.d. Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.e. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.f. Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga .

4. Keluarga sebagai unit keperawatanAlasan keluarga sebagai unit pelayanan (R.B freedman, 1981) adalah sebagai berikut:a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.b. Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah dalam kelompoknya.c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain.d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien) keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya. e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi anggota keluarga.

5. Faktor yang mempengaruhi sehat sakitFaktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom yaitu:a. Faktor lingkungan Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut. b. Faktor social budaya 1) Factor sosial budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah:a) Kebiasaan merokokb) Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.c) Pola diet tidak teraturd) Bila sakit tidak segera berobat 2) Factor sosial budaya yang dapat mempengaruhi penyakit rematik adalah:a) Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang memicu terjadinya rematik seperti jeroan,melinjo, kacang- kacangan dll. b) Sering mandi di malam hari. 3) Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi dan rematik. 4) Faktor keturunan Penyakit hipertensi dan Rematik merupakan penyakit yang bersifat genetic.

6. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan Menurut Freedman (1981), keluarga mempunyai lima (5) tugas memelihara kesehatan keluarga, yaitu :a. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap anggota keluarga. b. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga. c. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepada anggota keluarganya.d. Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang ada.

7. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan Dalam proses asuhan keperawatan maka peran perawat diperlukan sebagai berikut: a. Pengenal gejala Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit. b. Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita suatu penyakit, Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakittersebut, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi kepada keluarga bagaimana cara merawat anggota keluarganya. c. Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit tersebut. d. Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita penyakit tersebut, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi.e. Fasilitator Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada keluarga yang menderita penyakit dan mencari alternatif pemecahanya.f. Pendidik kesehatan Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensig. Penyuluh dan konsultasi Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga yang Berpenyakit.

B. Konsep Dasar Rematik 1. Pengertian Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos yang berarti mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi dan struktur lain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain, setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat.Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris. (Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165).Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

2. EtiologiPenyebab utama penyakit Reumatik masih belum diketahui secara pasti. Ada beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab Artritis Reumatoid, yaitu:a. Autoimmunb. infeksic. Faktor genetikPada saat ini Artritis rheumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan sendi penderita.

3. Manifestasi KlinisAda beberapa manifestasi klinis yang lazim di temukan pada seseorang denganArtritis rematoid. Manifestasi klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada awal yang bersamaan karena penyakit ini memiliki manifestasi klinis yang sangat bervariasi, diantaranya yaitu :a. Gejala-gejala konstitusionalmisalnya lelah, kurang nafsu makan, berat badan menurun dan demam. Terkadang kelelahan dapat demikian hebatnya.b. Poliartritis simetris(peradangan sendi pada sisi kiri dan kanan) terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi antara jari-jari tangan dan kaki. Hampir semua sendi diartrodial (sendi yang dapat digerakan dengan bebas) dapat terserangc. Kekakuan di pagi hariselama lebih dari 1 jam, dapat bersifat umum tetapi terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis (peradangan tulang dan sendi), yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selama kurang dari 1 jam.d. Arthritis erosivemerupakan merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan pengikisan ditepi tulang.e. Deformitaskerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, pergeseran sendi pada tulang telapak tangan dan jari, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. . Pada kaki terdapat tonjolan kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi metatarsal. Sendi-sendi yang besar juga dapat terserang dan mengalami pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerakan ekstensi.f. Nodul-nodul rheumatoidadalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertiga orang dewasa penderita rematik. Lokasi yang paling sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau di sepanjang permukaan ekstensor dari lengan, walaupun demikian tonjolan) ini dapat juga timbul pada tempat-tempat lainnya. Adanya nodula-nodula ini biasanya merupakan petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih berat.g. Manifestasi ekstra-artikular(diluar sendi): reumatik juga dapat menyerang organ-organ lain diluar sendi. Seperti mata: Kerato konjungtivitis siccs yang merupakan sindrom Sjgren, sistem cardiovaskuler dapat menyerupai perikarditis konstriktif yang berat, lesi inflamatif yang menyerupai nodul rheumatoid dapat dijumpai pada myocardium dan katup jantung, lesi ini dapat menyebabkan disfungsi katup, fenomena embolissasi, gangguan konduksi dan kardiomiopati.

4. PatofisiologiPada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun terutama terjadi dalam jaringan synovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan akhirnya membentuk pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degerstif dengan menghilangnya elastisiitas otot dan kekuatan kontraksi otot.

C. Konsep Dasar Hipertensi1. PengertianHipertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik dan diastolik serta merupakan suatu factor terjadinya komplikasi penyakitt kardiovaskuler (Soekarsohardi, 1999: 151). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik diatas standar dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993: 191).Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik diatas normal sesuai umur dan merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler. 2. EtiologiHipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori:a. Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.Berbagai faktor yang turut berperan sebagai penyebab hipertensi seperti berrtambahnya usia, faktor psikologis, dan keturunan. Sekitar 90 % hipertensi tidak diketahui penyebabnya.b. Hipertensi sekunder telah diketahui penyebabnya seperti stenosis arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan pemakaian oral kontrasepsi.c. Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan sosial ekonomi (Susi Purwati, 2000: 25).3. Patofisiologi.Jantung adalah sistem pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun.Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput. Dalam sistim Renin - Angiotensien - aldosteron pada patogenesis hipertensi, glandula supra renal juga menjadi faktor penyebab oleh karena faktor hormone.Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE).Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer yang mengaktifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat. Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler smoot untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal ini semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan cardiac output (Jurnlistik international cardiovaskuler, 1999).4. Komplikasi Komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti, penyakit jntung koroner, gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan mata, dan kerusakan pembuluh darah otak (Sri Rahayu, 2000: 22, 23 dan patologi penyakit jantung RSUD dr. Soetomo, 1997).5. Perawatan pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut:a. Pengaturan dietb. Berolah ragac. Obat-obatan penurun tekanan darahd. Menghilangkaan rasa takut1) Diuretik : Hidrochlortiasid,Furosemid dll. 2) Betabloker: Proparnolol, dll.3) Alfabloker: Prazosin dll.4) Penghambat ACE: Kaptopril dll.5) Antagonis Kalsium: Diltiasem dll.(farmakologi FKUI,1995)6. NutrisiDalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat badan, derajat hipertensi, aktifitas dan ada tidaknya komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi ,diperlukan pengetahuan tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan makanan. Makan biasa (untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800-6000 mg per hari). Sebagian besar natrium berasal dari garam dapur. Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diet untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu:a. Diet rendah garamDiet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan mengkonsumsi makanan tanpa garam. Garam dapur mempunyai kandungan 40% Natrium. Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG (Mono Sodium Glutamat), pengawet makanan atau natrium benzoat biasanya terdapat dalam saos, kecap, selai, jelli, makanan yang terbuat dari mentega.Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut:1) Jangan menggunakan garam dapur2) Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.3) Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.4) Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.5) Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait

b. Diet rendah kolesterol / lemak.Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25-50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah:1) Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.2) Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.3) Gunakan susu full cream.4) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu. 5) Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.6) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.7) Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

c. Diet kalori bila kelebihan berat badanHypertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut:1) Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.2) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.3) Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.Contoh menu untuk penderita hypertensi:1 piring nasi (100 gram), 1 potong daging (50 gram), 1 mangkok sup (130 gram), 1 potong tempe (50 gram), 1 potong pepaya (100 gram). (Sri Rahayu, 2000)7. Dampak masalah.a. Terhadap individu1) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.Hipertensi merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya oleh penderita. Kurangnya pengetahuan klien terhadap penyakit hypertensi, sebagian besar timbul tanpa gejala yang khas.2) Pola nutrisi dan metabolismePada penderita hipertensi sering mengalami keluhan kepala pusing dan bila berlangsung lama disertai mual-mual dan muntah.3) PsikologiPenderita hpertensi biasanya iritabel, mudah marah dan tersinggung.4) Pola tidur dan istirahatPada klien hipertensi mengalami gangguan tidur sering terbangun karena sering sakit kepala dan tegang pada leher bagian belakang.5) Pola persepsi dan pengetahuan.Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur pengobatan yang lama, diet, olah raga, merokok, minuman beralkohol. 6) Pada pola tata nilai dan kepercayaanKlien akan merasa cemas akan kesembuhan penyakitnya dan merasa tidak berdaya dengan keberadaan sekarang.b. Terhadap keluarga1) Merepotkan dalam memberikan perawatan ,pengaturan diet, mengantar kontrol dan manambah beban biaya hidup yang terus menerus.2) Produktifitas menurun. Apabila hipertensi mengena kepala keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah untuk kebutuhan keluarga, maka akan menghambat kegiatannya sehari-hari untuk kegiatan seperti semula.3) Psikologi . Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang lain.c. Terhadap masyarakat Dengan adanya klien hipertensi di masyarakat memungkinkan terjadi perubahan peran dalam masyarakat. Selain itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat dan akan terjadi ancaman kehilangan salah satu anggotanya. .d. Pelayanan kesehatan Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin meningkat, maka akan terjadi beban pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.

D. Asuhan KeperawatanProses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistimatis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, melaksanakan asuhan keperawatan, serta implementasi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yang telah direncanakan/dibuat serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.1. Pengkajiana. Penjajakan pertamaTujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh keluarga.1) Pengumpulan dataMerupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan, status kesehatan, kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga.a) Struktur dan sifat anggota keluarga(1) Anggota-anggota keluarga dan hubungan dengan kepala keluarga.(2) Data demografi: umur, jenis kelamin, kedudukan dalam keluarga.(3) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga.(4) Macam struktur anggota keluarga apakah matrikat, patrikat berkumpul atau menyebar.(5) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan.(6) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam perselisihan yang nyata ataupun tidak nyata.(7) Kegiatan dalam hidup sehari-hari, kebiasaan tidur, kebiasaan makan dan penggunaan waktu senggang.

b) Faktor sosial budaya dan ekonomi(1) Pekerjaan(2) Penghasilan(3) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer(4) Jam kerja ayah dan ibu(5) Siapa yng menentukan keuangan dan penggunaannya.c) Faktor lingkungan(1) Perumahan(2) Luas rumah(3) Pengaturan dalam rumah(4) Persediaan sumber air(5) Adanya bahan kecelakaan(6) Pembuangan sampah(7) Macam lingkungan atau daerah rumah(8) Fasilitas sosial dan lingkungan(9) Fasilitas transportasi dan kesehatan.d) Riwayat kesehatan(1) Riwayat kesehatan dari tiap anggota keluarga(2) Upaya pencegahan terhadap penyakit(3) Sumber pelayanan kesehatan(4) Perasepsi keluarga terhadap peran pelayanan dari petugas kesehatan.(5) Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan.e) Cara pengumpulan data (1) Observasi langsung: dapat mengetahui keadaan secara langsung(a) Keadaan fisik dari tiap anggota keluarga(b) Komunikasi dari tiap anggota keluarga(c) Peran dari tiap anggota keluarga(d) Keadaan rumah dan lingkungan.(2) WawancaraDapat mengetahui hal-hal:(a) Aspek fisik(b) Aspek mental(c) Sosial budaya(d) Ekonomi(e) Kebiasaan(f) Lingkungan(3) Studi dokumentasi antara lain:(a) Perkembangan kesehatan anak(b) Kartu keluarga(c) Catatan kesehatan lainnya(4) Dilakukan terhadap angota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dan keperawatan antara lain:(a) Tanda-tanda penyakit(b) Kelainan organ tubuh2) Analisa dataAnalisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.b. Penjajakan pada tahap keduaTahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan kurang atau tidak sehat dan krisis yamg dialami oleh keluarga yang didapat pada penjajakan tahap pertama.Pada tahap kedua menggambarkan ketidakmampuan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas kesehatan serta cara pemecahan masalah yang dihadapi.2. PerencanaanRencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul Effendi, 1998: 54). 3. PelaksanaanPelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang menderita hipertensi dan rematik sesuai rencana yang telah disusun. Pada pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat dilaksanakan antara lain:a. Deteksi dini kasus baru.b. Kerja sama lintas program dan lintas sektoral.c. Melakukan rujukan.d. Bimbingan dan penyuluhan (Pedoman Kerja Puskesmas, 1992: 6).4. EvaluasiPenilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai (out put) dan penilaian selalu berkaitan dengan tujuan. Evaluasi juga dapat meliputi penilaian input dan porses.Evaluasi sebagai suatu proses yang dipusatkan pada beberapa dimensi:a. Bila evaluasi dipusatkan pada tujuan kita memperhatikan hasil dari tindakan keperawatan.b. Bila evaluasi digunakan pada ketepatgunaan (effisiensi),maka dimensinya dapat dikaitkaan dengan biaya.,waktu,tenaga dan bahan.c. Kecocokan (Apprioriatenes) dari tindakan keperawatan adalah kesanggupan dari tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah.d. Kecukupan (Adecuacy) dari tindakan keperawatan (Family Healt Care, 1989 : 97).

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN KELUARGADENGAN GANGGUAN KESEHATAN REMATIK DAN HIPERTENSI

Catatan Status Kesehatan KeluargaFORMAT I A

Puskesmas : BaleendahNo RegisterTanggal27-06-2013Jarak Untuk Mencapai Pelayanan Kesehatan Terdekat Puskesmas : (500) mPUSTU : (-) meter/ kmDicapai dengan Jalan kaki

Nama KK : Tn. Ratmawan

Alamat : Babakan Sadang Rt 05 Rw 04 Kelurahan Andir

DAFTAR ANGGOTA KELUARGA (TERMASUK KEPALA KELUARGA)NoNama Anggota KeluargaHubungan KeluargaL/PUmur PDDKNPekerjaanAgamaKeadaan KesehatanImunKBB.IndKet

1.RatmawanSuamiL75SMAPensiunanIslamBaikYa-Ya

2.Eem EmiatiIstriP62SMPIbu Rumah TanggaIslamSakitTidakTidak Ya

3.Budi HermansyahAnakL37SarjanaWiraswastaIslam Baik YaTidakYa

4Eka MerdekawatiAnakP24DiplomaBelum KerjaIslamBaikYaTidakYa

1. Tipe KeluargaKeluarga dengan Keluarga inti dengan ayah tiri

2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Keluarga Ibu Eem mempunyai anak laki-laki 4 orang dan perempuan 1 orang, semua anggota keluarga sudah menikah dan berpisah rumah, maka keluarga Ibu Eem berada pada tahap perkembangan keluarga dengan orang tua usia senja.

3. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum TerpenuhiTugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah menikahkan anaknya yang terakhir.

4. Biologisa. Keadaan KesehatanKeadaan kesehatan di keluarga Eem cukup baik, suaminya tidak mempunyai penyakit kronis atau parah hanya sering mengeluh pegal , tetapi ibu Eem sudah 3 tahun mempunyai penyakit hipertensi dan reumatik dan ibu Eem sendiri tidak tahu penyakit itu apa, ditambah ibu Eem selalu mengeluh pusing, mudah lelah dan pegal dari pinggul sampai kaki, sedangkan anaknya tidak begitu bermasalah dengan keadaannya hanya kecapean dan batuk pilek biasa saja. b. Kebersihan KeluargaDilihat secara keseluruhan berdasarkan observasi keluarga ibu Eem cukup bersih, dimana ibu Eem terlihat bersih dari mulai tubuh sampai berpakaian dan anaknya pun sama bersih karena mereka memperhatikan kebersihan tubuhnya dengan mandi sehari 2x, gosok gigi 2x sehari serta keramas seminggu 3x.c. Penyakit yang sering DideritaUntuk penyakit yang sering di derita keluarga ibu Eem hanya batuk pilek dan pusing biasa, namun untuk 2 bulan terakhir ibu Eem selalu mengeluh mudah lelah dan pegal-pegal. Sedangkan anak perempuannya Eka mudah lelah dan mempunyai riwayat penyakit chikungunya.d. Penyakit Kronis / MenularDi keluarga Ibu Eem tidak mempunyai penyakit menular hanya Ibu Eem yang mempunyai penyakit Hipertensi yang sudah lama dideritanya.e. Kecacatan Anggota KeluargaBerdasarkan observasi di keluarga Ibu Eem tidak terlihat adanya kecatatan bawaan ataupun kecacatan yang didapat baik pada bapak Ratmawa, Ibu Eem maupun anaknya. f. Pola MakanKebiasaan pola makan di keluarga Ibu Eem cukup baik seperti frekuensi makan dalam sehari rata rata 2-3x sehari, tetapi secara pengolahan dan penyajian masih kurang yaitu tidak memenuhi 4 sehat 5 sempurna hanya telur dan nasi atau nasi dan sayur tetapi dalam keseimbangan gizi cukup baik untuk kesehatan.g. Pola IstirahatKebiasaan istirahat / tidur keluarga Ibu Eem cukup baik dengan sehari mereka tidur kurang lebih 6-8 jam, mereka tidur mulai dari jam 9 atau jam 10 sampai subuh jam 5, tidak ada kendala yang mempengaruhi pola istirahat keluarga, hanya saja ibu Eem selalu mengeluh sukar tidur setiap malam dikarenakan rasa pegal di kakinya.h. Reproduksi / Aseptor KBDi keluarga Ibu Eem tidak ada perencanaan pengaturan jumlah anak, sehingga ibu Eem mengatakan tidak menggunakan KB sewaktu muda dan sekarang sudah monopause.

5. Psikologis Keluargaa. Keadaan Emosi / MentalKondisi emosi keluarga Ibu Eem kurang terkendali hubungan dengan keluarga yang lain cukup baik, seperti bila ada masalah yang mengganggu pikiran ibu Eem, Ibu Eem terkadang suka dipendam. b. Koping KeluargaStrategi koping atau cara keluarga menyikapi masalah yang terjadi di keluarganya biasa saja dan ada strategi dalam menyelesaikan masalah yaitu bermusyawarah bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikannya.c. Kebiasaan BurukDi keluarga ibu Eem tidak terdapat kebiasaan kebiasaan buruk. d. RekreasiAktifitas atau pun rekreasi keluarga Ibu Eem menonton televisi, bermain monopoly.e. Pola Komunikasi KeluargaPola komunikasi keluarga menggunakan pola komunikasi dua arah yaitu dari orang tua ke anak atau dari anak ke orang tua.f. Pengambil KeputusanYang berperan dalam mengambil keputusan di keluarga Ibu Eem yaitu Ibu Eem karena bapak Ratmawan sebagai ayah tiri.g. Peran InformasiMengenai peran informasi dari setiap anggota keluarga berjalan secara baik, sehingga setiap anggota bisa mengikuti informasi yang telah disampaikan dari tiap anggota keluarganya, dan bila sumber informasi yang datang dari orang lain seperti dari petugas kesehatan mereka bisa menurut.

6. Sosial Ekonomi Keluargaa. Hubungan dengan Orang lainHubungan keluarga dengan orang lain baik, termasuk dengan tetangga dan masyarakat setempat.

b. Kegiatan Organisasi SosialKeluarga tidak terlibat dengan kegiatan organisasi sosial di masyarakat. c. Keadaan EkonomiKeluarga Ibu Eem sejauh ini masih bisa memenuhi dan mencukupi kebutuhan sehari - hari seperti untuk biaya makan keluarganya dan sesekali dibantu oleh anaknya yang sudah bekerja sehingga bisa membantu perekonomian keluarganya

7. Spiritual Kultular Keluargaa. Keadaan BeribadahDari kebiasaan keluarga dalam melakukan aktivitas beribadah sesuai agama yang dianutnya cukup baik, keluarga melaksanakan shalat 5 waktu dan meyakini adanya Allah dan selalu mentaati perintah dan larangannya.b. Keyakinan Tentang KesehatanKeyakinan atau kepercayaan keluarga tentang kesehatan cukup tinggi, mereka mempunyai pandangan bahwa sehat itu mahal.c. Nilai dan NormaMelihat nilai dan norma yang ada di keluarga meyakini bahwa dengan beribadah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap sang pencipta sedang kan norma yang di anggap buruk seperti hal hal yang dilarang oleh agama itu adalah dosa.d. Adat yang mempengaruhi KesehatanDi keluarga Ibu Eem tidak mempunyai atau mempercayai adat yang mempengaruhi kesehatan keluarganya.

8. Lingkungan Rumaha. Kebersihan dan KerapihanKeadaan kebersihan dan kerapihan dalam rumah maupun di luar rumah keluarga Ibu Eem cukup bersih karena ibu Eem selalu menjaga kebersihan rumahnya.b. PeneranganPenerang di dalam rumah cukup terang dengan dipasang lampu tiap ruangan dan bila siang hari sinar matahari dari luar dapat masuk ke dalam ruangan rumah sehingga mengurangi kelembaban ruangan.

c. VentilasiKeadaan sirkulasi udara di tiap ruangan cukup baik dengan terdapat beberapa jendela dan lubang udara di tiap atas pintu jendela sehingga memungkinkan untuk keluar masuknya udara.d. JambanKondisi fasilitas MCK cukup baik dengan 2 kamar mandi, letaknya di dalam rumah dan cukup bersih.e. Sumber Air MinumSumber air yang digunakan keluarga Ibu Eem untuk minum dan untuk kebutuhan sehari-hari di dapat dari air minum galon isi ulang.f. Pemanfaatan HalamanKeluarga Ibu Eem memanfaatkan halaman rumahnya untuk bermain anak-anak dan tempat parker motor.g. Pembuangan Air KotorUntuk pembuangan air kotor keluarga Ibu Eem langsung ke septic teng yang ada di depan rumahnya.h. Pembuangan SampahPembuangan sampah di ambil secara teratur oleh petugas selama sebulan 2 3 kali dalam seminggu jadi keluarga hanya menyimpan sampahnya di luar dan nanti petugas kebersihan yang mengambil.i. Sumber PencemaranDi daerah rumah keluarga Ibu Eem terdapat sumber pencemaran yaitu dari got/ selokan yang kotor akan berbau menyengat bila hujan turun.

Catatan Tambahan :Kemandirian Keluarga

NamaTTD

Kepala KeluargaTn. Ratmawan

PetugasM. Nurkholik

Keterangan :KM : Keluarga MandiriTTD : Tanda TanganCatatan Status Kesehatan IndividuFORMAT I B

Puskesmas : BaleendahNo. Register :No Index :

Nama: Ny. ETgl Lahir : 05 Oktober 1951Alamat : Babakan Sadang Rt 05 Rw 04Jenis Kelamin : PerempuanSuku Bangsa : SundaPend. Terakhir : SDAgama : IslamStatus Pernikahan: MenikahPekerjaan: Ibu rumah tangga

I. Alasan Ke Puskesmas DikunjungiAlasan ke Puskesmas karena sering merasa mudah lelah, pusing serta megeluh pegal-pegal di kaki dan merasakan nyeri ketika berjalan.II. Riwayat KesehatanA. Masalah kesehatan yang pernah di alamiMasalah kesehatan yang sering di alami pusing pusing, pegal pegal, susah tidur, mudah lelah dan sakit pada kakiB. Masalah kesehatan keluarga (keturunan)Ibu mengatakan ada keturunan di keluarganya yaitu penyakit yang diderita sekarang yaitu hipertensi.

III. Kebiasaan Sehari hariA. Biologis1. Pola makanIbu makan sehari 2x/hari dengan porsi 1/2 piring penuh atau sesuai keinginan saja.2. Pola minumIbu minum sehari lebih dari 1000 ml dan sehari ibu bisa minum sebanyak 2-3 gelas besar.3. Pola tidurIbu tidur sehari kurang lebih 6 7 jam/ hari, dari mulai jam 8 atau jam 9 sampai jam 3 shubuh tetapi sering terbangun pada malam hari karena pusing dan pegal di kaki.4. BAB/BAKBAB ibu lancar sehari sekali pada waktu shubuh sedangkan BAK ibu sering sampe kurang lebih 3-4 kali5. Aktifitas sehari hariAktifitas ibu sehari hari hanya beres beres rumah namun ada yang membantu seperti mencuci pakaian, nyetrika pakaian, masak, dan mengurus anak-anak dari mulai makan dan minum.6. RekreasiUntuk rekreasi, ibu hanya nonton televisi bersama cucu-cucunya.

B. Psikologi1. Keadaan EmosiIbu Eem mudah marah bila anak-anaknya suka membahas dengan masalah yang sama, dan masalah itu diselesaikan dengan cara dipendam saja atau dimusyawarahkan jika tidak dapat diselesaikan dengan sendiri

C. Sosial1. Hubungan Antar KeluargaHubungan Ibu dengan keluarganya baik, selalu berkomunikasi dengan suami dan anaknya2. Hubungan Dengan Orang LainHubungan Ibu dengan tetangga sangat baik, ibu selalu bersosialisasi dengan tetangga tetangga yang lain, begitu pun dengan orang lain ibu selalu ramah terhadap orang yang baru kenal

D. Spiritual/cultural1. Pelaksanaan ibadahIbu rajin mengerjakan shalat 5 waktu, berdoa untuk selalu diberikan kesehatan pada keluarganya serta diberikan kesehatan untuk ibu sendiri.

2. Keyakinan tentang kesehatanIbu mengatakan sehat itu mahal dan ibu pun mengatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati

IV. PemeriksaanA. Tanda Vital1. Keadaan umumIbu tampak tenang dan penampilan tampak rapih2. KesadaranGCS (Eye : 4 Move : 6 Verbal : 5 /15) Compos mentis3. Suhu: 34 C4. Nadi: 90x/menit5. Pernafasan: 15x/menit6. Tekanan Darah: 160/100mmHg7. Tinggi badan: 154cm8. Berat badan: 74 kg

B. Pemeriksaan Fisik dan Kebersihan Perorangan1. Pemeriksaan InspeksiNy.E tampak lesu dan layu karena menahan rasa pusing yang dirasakannya. Keadaan umum bersih dan tidak ada cacat bawaan. 2. Pemeriksaan PalpasiNy.E merasakan nyeri tekan pada anggota kakinya. Tidak ditemukan benjolan atau oedema pada anggota badan.3. Periksa Auskultasi Bunyi jantung reguler, terdengar cepat, frekuensi 102x/menit, murmur (-)Paru-paru normal (vesikular, Bronchial, dan Bronchovesikular)5. KepalaInspeksi : rambut sebagian beruban, distribusi rambut merata namun ada beberapa bagian dari rambut yang distribusinya jarang-jarang, alopesia (-), dan druf (-), hygiene cukup bersih, bau (-), kulit kepala lembab.Palpasi: rambut dan kulit kepala teraba tidak lengket, lesi (-), edema (-).

6. IntegumenInspeksi: kulit tampak lembab, lesi (-), warna kulit sawo matangPalpasi: turgor kembali dalam waktu 3 detik, elastisitas kulit baik, edema (-), nyeri (-)7. MataInspeksi:kelopak mata simetris, sclera berwarna putih kemerahan, lensa mata jernih, pupil simetris dan tampak kecil mengalami midriasis saat dijauhi cahayapalpasi : konjungtiva merah muda, edema (-), nyeri tekan (-)8. TelingaInspeksi: Hygiene bersih, letak simetris, lesi (-), edema (-) Palpasi: klien mampu mendengar suara detak jam tangan, nyeri (-), rabbas (-).9. Fungsi pendengaranTest Rinner : Garpu tala di tabuh dan diletakan di tulang belakang telinga (mastoid),klien masih dapat mendengar kemudian diletakan di depan telinga, klien pun masih dapat mendengar suara dengungan dari garpu tala tersebut. 10. Sistem MuskuloskeletalInspeksi: ekstremitas kanan dan kiri simetrisPalpasi: rentang gerak (ROM) maksimal, tonus otot 4, nyeri sendi (-)11. Lain lain1. Terapi medic : - Captopril 25 mg 2x1 Allopurinol 300 mg 1x1 Meloxicam 1x1

V. Informasi Penunjang1. Diagnosa medic: Hipertensi dan rematik2. Laboratorium (-)

37

Catatan Status Kesehatan IndividuFORMAT I C

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA MANDIRITanggalMasalahKesehatanMasalahKeperawatanKriteria Keluarga MandiriKategori Simpulan

12345678910

05 07 2013Hipertensi

Rematik

1. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri pada keluarga Tn.R (Ny.E) berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah gangguan rasa nyaman nyeri

1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn.R (Ny.E) berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik)KM II

Keterangan :Kriteria keluarga mandiri terdiri dari 3 bagian, berikan tanda cek (V) pada kolom dengan angka 1 10 sesuai dengan criteria berikut ini :A. Keluarga mengetahui masalah kesehatan, dengan criteria:(1) Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda, dan gejala dari masalah kesehatan yang ada(2) Keluarga dapat menyebutkan penyebab masalah kesehatan(3) Keluarga dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan(4) Keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap masalahB. Keluarga mau mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, dengan kriteria:(5) Masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga(6) Keluarga dapat mengungkapkan/menyebutkan akibat dari masalah kesehatan tersebut(7) Keluarga dapat membuat keputusan yang tepat tentang penanganan masalah kesehatan tersebutC. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan, dengan criteria :(8) Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan. (Sumber daya dapat berupa pembiayaan untuk kesehatan, alat, P3K, KMS, dan kartu kesehatan keluarga)(9) Keluarga terampil melaksanakan perawatan pada anggota keluarga (preventif, promotif, dan kreatif)(10) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan

Untuk kategori Keluarga Mandiri/simpulan dibuat berdasarkan penjumlahan criteria diatas, masing-masing criteria memiliki nilai satu. Pembagian kategori berdasarkan pengompakan sebagai berikut :Keluarga Mandiri I (KM I): skornya 1 4Keluarga Mandiri II (KM II): skornya 5 7Keluarga Mandiri III (KM III): skornya 8 1

Bobot Skoring untuk HipertensiKriteriaSkorBobotHasil Perhitungan

1. Sifat masalah Skala : ancaman kesehatan Tidak/kurang sehat Krisis 23113/3 x 1 = 1

2. Kemungikan masalah dapat diubah Skala : Dengan mudah Hanya sebagian Tidak dapat21021/2 x 2 = 1

3. Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi Cukup Rendah32112/2 x 2 = 1

4. Menonjolnya masalah Skala : Masalah berat harus ditanganiAda masalah tapi tidak perlu segera ditanganiMasalah tidak dirasakan2

1011/2 x 1 =

Nilai3,5

Bobot Skoring untuk RematikKriteriaSkorBobotHasil Perhitungan

1. Sifat masalah Skala : ancaman kesehatan Tidak/kurang sehat Krisis 23113/3 x 1 = 1

2. Kemungikan masalah dapat diubah Skala : Dengan mudah Hanya sebagian Tidak dapat21021/2 x 2 = 1

3. Potensial masalah untuk dicegah Skala : Tinggi Cukup Rendah32112/3 x 1 = 0,7

4. Menonjolnya masalah Skala : Masalah berat harus ditanganiAda masalah tapi tidak perlu segera ditanganiMasalah tidak dirasakan2

1011/2 x 1 = 1/2

Nilai3,2

Diagnosa Keperawatan Keluarga 1. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri pada keluarga Tn.R (Ny.E) berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah gangguan rasa nyaman nyeri.2. Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn.R (Ny.E) berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).

Genogram

Keterangan :

: Laki laki : Perempuan

: Meninggal

: Klien

Tinggal dalam satu rumah

Anak angkat

DENAH RUMAH

kamar mandiDapurwarung Ruang makan Kamar Anak Nn.E

loteng

Ruang Tengah

Ruang tamu Kamar Tn.R & Ibu E

FORMAT RENCANA KEPERAWATAN KELUARGAFasilitas Yankes:Puskesmas BaleendahNo. Register:

Nama Perawat yang Mengkaji:M.NurkholikNama Penanggungjawab KK:Ibu Eem Emiati

Nama Individu/keluarga/kelompok:Ibu Eem EmiatiAlamat:Kp. Babakan Sadang Rt 05 Rw 04 Kelurahan Andir

Penyakit/Masalah Kesehatan:Hipertensi dan Rematik

TanggalNo. Dx KeperawatanDiagnosa KeperawatanTujuanRencana Keperawatan

26 06-2013

1

1. Gangguan Rasa Nyaman Nyeri pada keluarga Tn.R (Ny.E) berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah gangguan rasa nyaman nyeri.

Jangka Panjang :Dalam jangka waktu 7 hari Setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn.R (Ny.Y) berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masala gangguan rasa nyaman nyeri dapat teratasi.

Jangka Pendek :Dalam jangka waktu 3 hari dapat teratasi dengan kriteria :a. Klien mengatakan tidak merasakan nyeri b. klien mengatakan sudah tidak pusingMANDIRI(26 06 2013)

1. Ajarkan tekhnik relaksasi otot-otot tubuh2. Anjurkan klien untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas.3. Anjurkan klien banyak minum air putih4. Berikan informasi yang jelas dan tepat terhadap penyakitnya.5. Pantau TTV setiap hari

26 06 -2013

21. Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn.R (Ny.E) berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).

Jangka Panjang :Dalam jangka waktu 7 hari Setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn.R (Ny.E) berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak dapat teratasi.

Jangka Pendek :Dalam jangka waktu 3 hari dapat teratasi dengan kriteria :a. Klien mengatakan tidak merasakan nyeri dan pegal lagib. Klien mengatakan tidak kaku lagi pada persendianMANDIRI26-06-2013

1. Berikan Kompres hangat untuk Mengurangi nyeri2. Anjurkan Latihan gerak sendi terutama pada pagi hari3. Hindari aktivitas dengan hentakan mendadak.4. Anjurkan untuk Istirahat yang cukup.5. Hindari makanan seperti jeroan, emping mlinjo, petai.6. Gunakan alas kaki dengan tumit yang rendah.

FORMAT IMPLEMENTASI DAN CATTAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA

NONo Dx KeperawatanIntervensiImplementasiEvaluasiparaf

1.

2.1

2

MANDIRI(25 06 2013)

1. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam.

2. Anjurkan klien untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas

3. Anjurkan klien banyak minum air putih

4. Berikan informasi yang jelas dan tepat terhadap penyakitnya.

5. Pantau TTV

MANDIRI02 Juli 2013

1. Lihat apakah adanya pembesaran persendian pada kaki Ny.E

2. Anjurkan untuk kompres buli-buli hangat supaya mengurangi nyeri

3. Cek darah Ny.E untuk mengetahui kadar asam urat Ny.E.

4. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam

5. Anjurkan untuk menghindari aktivitas dengan hentakan mendadak

6. Anjurkan untuk istirahat yang cukup

7. Anjurkan untuk menghindari makanan seperti jeroan, emping, melinjo dan petaiMANDIRI (26 06 2013)

1. Menganjurkan teknk relaksasi nafas dalam.R/: klien mau belajar teknik relaksasi nafas dalam.H/: klien tampak tenang.

2. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas.R/: klien kooperatif.H/: klien menganggukan kepala tanda menerima anjuran.

3. Menganjurkan klien banyak minum air putihR/: klien kooperatifH/: klien menerima anjuran dari yang tadinya tidak mau menjadi mau. 4. Memberikan informasi yang jelas dan tepat terhadap penyakitnyaR/: klien kooperatifH/: klien menjadi tahu tentang hipertensi tanda dan gejala serta cara pencegahan dan perawatannya. 5. Memantau TTVR/: klien kooperatifH/:TD: 160/100S: 340CHR: 90x/menitRR: 20x/menit

MANDIRI02 Juli 2013

1. Melihat adanya pembesaran persendian pada ibu jari Ny.E dan tulang sendi ibu jari Ny.E tampak bengkok2. Menganjurkan untuk kompres hangat supaya mengurangi nyeriR/ : Ny.E mau melakukan kompres buli-buli hangat.H /: skala nyeri dari 3 menjadi 1 namun masih merasakan pegal.3. Mengecek darah Ny.E untuk mengetahui kadar asam urat Ny.ER/: klien kooperatifH/: kadar asam urat Ny.E yaitu 5,34. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalamR/: Ny.E mau belajar teknik relaksasi nafas dalam.H/: klien tampak tenang.

5. Menganjurkan untuk menghindari aktivitas dengan hentakan mendadak.R/: klien kooperatifH/: klien menganggukan kepala tanda menerima anjuran.6. Menganjurkan untuk istirahat yang cukup.R/: klien kooperatifH/: klien menganggukan kepala tanda menerima anjuran.7. Menganjurkan untuk menghindari makanan seperti jeroan, emping, melinjo dan petaiR/: klien kooperatifH/: klien menganggukan kepala tanda menerima anjuran.MANDIRI (02 07 2013)

S: Ny.E mengatakan menjadi tenang dan pusingnya berkurang. Ny.E mengatakan dari tadinya tidak tahu sekarang menjadi tahu tentang hipertensi.O: Ny.E tampak tenang dan segar. TTV:TD: 150/90 mmHgS: 340 CHR: 90x/menitRR: 20x/menitA: masalah teratsi sebagianP: lanjutkan intervensi1. Pantau TTV Ny.E2. Anjurkan untuk banyak minum air.3. Anjurkan untuk mengurangi beban aktivitas.

Evaluasi ke-2(hipertensi)MANDIRI09 Juli 2013

S:Ny.E mengatakan sekarang pusingnya berkurang, namun ketika sudah beraktivitas Ny.E merasakan pusing kembali, namun pegal masih ada.

O:- Ny.E tampak tenang.- TTV:TD: 160/90mmHGS: 35,30 CHR: 90x/menitRR: 20x/menitA: masalah teratasi sebagianP: lanjutkan intervensi1. Anjurkan Ny.E untuk mengurangi aktivitasnya.2. Anjurkan untuk banyak minum air putih.

MANDIRI05 Juli 2013

S: Ny.E mengatakan rasa nyeri saya mulai berkurang dan mudah beregerak, namun pegalnya masih ada.O: Skala nyeri dari 3 menjadi 1 pergerakan menjadi mudah, tidak kaku dan ringan. klien tampak memakai alas kaki. pegal (+)

A: masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi

1. Anjurkan untuk memberikan kompres buli-buli hangat pada daerah nyeri dan pegal.2. Anjurkan untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam ketika merasakan nyeri.3. Anjurkan untuk menghindari makanan yang menyebabkan asam uratnya menjadi tinggi, seperti jeroan, kacang-kacangan, petai.

Evaluasi ke- 2(Rematik)

MANDIRI09 Juli 2013

S:Ny.E mengatakan pegalnya masih ada, ketika sedang melakukan aktivitas pegalnya terasa, namun sedikit berkurang.

O:- Ny.E tampak tenang.-TTV:TD: 160/90 mmHg S: 35,30CHR: 90x/menitRR: 20x/menit

A: masalah teratasi sebagianP: lanjutkan intervensi1. Anjurkan untuk mengurangi aktivitas.2. Anjurkan untuk kompres buli-buli hangat ketika merasakan pegal atau sedang beristirahat.

FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN

TANGGALDPPERKEMBANGANPELAKSANA

02 Juli 2013

1.Pukul 15.00 WIB

S : - klien mengatakan pegalnya berkurang ketika kakinya sudah direndam air hangat.O : Klien sudah tampak segar. TD : 160/80 mmHg, suhu : 34 C, Nadi : 90 x/mnt. Ekstremitas hangat.

A : P :

Ttd M. Nurkholik

02 Juli 2013

2.Pukul 15.00 WIB

S : - klien mengatakan sekarang pusingnya sudah berkurang

O: Klien tampak lebih segar. TD: 160/100, S: 340 C, Nadi: 90x/mnt

A : P :

Ttd M. Nurkholik

Ttd

Ttd

Ttd

Ttd