ASP 2011

Embed Size (px)

Citation preview

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) terbentuk pada tanggal 8 Agustus 1967. Sepuluh Negara anggota ASEAN terdiri dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Sekretariat ASEAN berada di Jakarta, Indonesia. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi :Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja sama ASEAN Lt. 9 Gedung Utama Kementerian Luar NegeriJl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta PusatTelp. (62-21) 3509059, 3441508 ext. 4417 Faks : (62-21) 3509050Informasi umum mengenai ASEAN dapat dilihat di www.deplu.go.idEdisi pertama tahun 1982 dan telah diperbaharui sampai edisi ke-19 tahun 2010. iKATA PENGANTAR Pada tanggal 8 Agustus 2010, ASEANmemasukiusia43tahun. Dihariulangtahunnyatersebut ASEAN menghadapi perkembangan kawasandanglobalyangsangat dinamis.Prosesglobalisasiyang ditandaisemakinmeningkatnya ketergantunganantarbangsadan dipastikan tidak ada satu pun negara yang mampu menghadapi perubahan globaltersebutsendiri.Untuk menghadapitantangankawasan dan global tersebut, kita harus dapat merealisasikankomunitasASEAN pada tahun 2015.Selama43tahun,ASEANtelahmemberikanmanfaatyang nyatabagikawasanAsiaTenggara.ASEANtelahmemberikan sumbanganbesarterhadapterciptanyasuasanadamaiyang kondusif bagi pembangunan politik, ekonomi, dan sosial budaya di Asia Tenggara.Oleh karena itu, komunitas ASEAN diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi untuk menjawab berbagai permasalahan kawasan dan global. Sejak Piagam ASEAN ditandatangani oleh para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-13 di Singapura tanggal 20 November 2007, organisasi ASEAN terusmelakukanpembenahanuntukmengantisipasiberbagai perubahan yang telah dicetuskan dalam Piagam ASEAN. Dalam hal ini, Piagam ASEAN akan berfungsi sebagai instrumen dasar hukum atau kerangka kerja legal ASEAN sehingga mekanisme kerja sama ASEAN berdasarkan pada asas landasan hukum. Kerja sama ASEAN kini menuju tahapan baru yang lebih integratif dan berwawasan ke depan dengan pembentukan Komunitas ASEAN padatahun2015.Piagam ASEANyangmulaiberlakutanggal15 iiDjauhari Oratmangun Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Sumber: www.deplu.go.idKATA PENGANTAR Padatanggal8Agustus2010,ASEAN memasukiusia43tahun.Dihariulangtahunnya tersebutASEANmenghadapiperkembangan kawasandanglobalyangsangatdinamis. Proses globalisasiyangditandaisemakinmeningkatnya ketergantunganantarbangsadandipastikantidak adasatupunnegarayangmampumenghadapi perubahanglobaltersebutsendiri.Untuk menghadapitantangankawasandanglobal tersebut, kita harus dapat merealisasikan komunitas ASEAN pada tahun 2015. Selama43tahun,ASEANtelahmemberikan manfaatyangnyatabagikawasanAsiaTenggara. ASEANtelahmemberikansumbanganbesar terhadapterciptanyasuasanadamaiyangkondusif bagipembangunanpolitik,ekonomi,dansosial budayadiAsiaTenggara. Olehkarenaitu, komunitas ASEAN diharapkan dapat menjadi bagian darisolusiuntukmenjawabberbagaipermasalahan kawasan dan global.SejakPiagamASEANditandatanganiolehparaKepalaNegara/Pemerintahan ASEANpadaKonferensiTingkatTinggi(KTT)ASEANke-13diSingapuratanggal20 November2007,organisasiASEANterusmelakukanpembenahanuntuk mengantisipasiberbagaiperubahanyangtelahdicetuskandalamPiagamASEAN. Dalamhalini,PiagamASEANakanberfungsisebagaiinstrumendasarhukumatau kerangkakerjalegalASEANsehinggamekanismekerjasamaASEANberdasarkan pada asas landasan hukum.KerjasamaASEANkinimenujutahapanbaruyanglebihintegratifdan berwawasankedepandenganpembentukanKomunitasASEANpadatahun2015. PiagamASEANyangmulaiberlakutanggal15Desember2008merupakanlandasan hukumdanjatidiriASEAN.PiagamASEANdisusunsecarasingkat,namunlengkap, danditulisdalambahasayangmudahdipahami.Selanjutnya,PiagamASEANtidak hanyaberfungsisebagailandasanhukumataukonstitusional,tetapijugadiharapkan dapatmemperkuatkerjasamaASEANagardapatberadaptasidenganberbagai perubahan, tantangan, dan peluang, serta transformasi ASEAN sebagai organisasi yang soliddankuat.Selainitu,PiagamakanmendorongASEANberorientasipada kepentingan masyarakat (people-oriented).Oleh karena itu, ASEAN juga memiliki Cetak Biru sebagai peta jalan (road map)untukmembentukKomunitasASEAN2015.PembentukanKomunitasASEAN2015 dilandaskan pada 3 (tiga) pilar Cetak Biru, yaitu Cetak Biru Komunitas Politik Keamanan ASEAN(ASEANPolitical-SecurityCommunityBlueprint),CetakBiruKomunitas iiDesember2008merupakanlandasanhukumdanjatidiri ASEAN. Piagam ASEAN disusun secara singkat, namun lengkap, dan ditulis dalam bahasa yang mudah dipahami. Selanjutnya, Piagam ASEAN tidak hanya berfungsi sebagai landasan hukum atau konstitusional, tetapi juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama ASEAN agar dapatberadaptasidenganberbagaiperubahan,tantangan,dan peluang,sertatransformasi ASEANsebagaiorganisasiyangsolid dan kuat. Selain itu, Piagam akan mendorong ASEAN berorientasi pada kepentingan masyarakat (people-oriented). Olehkarenaitu,ASEANjugamemilikiCetakBirusebagai peta jalan (road map) untuk membentuk Komunitas ASEAN 2015. PembentukanKomunitas ASEAN2015dilandaskanpada3(tiga) pilarCetakBiru,yaituCetakBiruKomunitasPolitikKeamanan ASEAN(ASEANPolitical-SecurityCommunityBlueprint),Cetak BiruKomunitasEkonomiASEAN(ASEANEconomicCommunity Blueprint),danCetakBiruKomunitasSosialBudayaASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint).Selamainiterdapatpersepsidikalanganmasyarakatbahwa ASEANadalahorganisasiyangcenderungbersifateksklusifdan berorientasielite.Untukitu,ASEANperlumengambillangkah-langkahterukurdanterencanaagarpersepsitersebuttidaktetap. ASEANharusrelevanbagimasyarakatnyatermasukbagirakyat Indonesia.ASEANharusmemfokuskandirinyauntukdapat menjalinkerjasamayangdapatmemberikanmanfaatlangsung bagi masyarakat. PembangunankomunitasASEANharusmelibatkanseluruh komponen masyarakat negara-negara ASEAN. ASEAN juga harus mampumenampungaspirasiluasseluruhkelompokkepentingan yangada.Untukmenyukseskancita-citaASEAN,negara-negara ASEANharusdapatmenyadariagarsolidaritas,kohesivitas,dan efektivitaskerjasamadapatditingkatkan.ASEANharusdapat melakukanpelbagaipenyesuaianseiringdenganperkembangan yangpesatdibidangpolitik,keamanan,ekonomi,sosialbudaya, teknologi, dan pengetahuan, serta bidang-bidang lain.Sejalandenganhaltersebut,DirektoratJenderalKerja SamaASEANKementerianLuarNegeriRItelahmelaksanakan iiikewajibannyamemberikaninformasidanpemahamantentang perkembangankerjasama ASEANkepadamasyarakat.Berbagai kegiatan telah dilakukan, seperti mengadakan seminar, sarasehan, ceramah,dandiskusi.Kegiatanyangsecaralangsungmelibatkan masyarakat seperti penyelenggaraan festival, pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia,danpencerahankepadasiswa-siswisekolah menengah melalui kegiatan ASEAN Masuk Sekolah (ASEAN Goes toSchool).Kegiatan-kegiatantersebuttidakhanyamemberikan pemahaman tetapi juga untuk mendapatkan masukan dan tanggapan dari masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan tersebut menandakanadanyakepedulianmasyarakatterhadapASEAN yang pada gilirannya diharapkan dapat menyukseskan perwujudan Komunitas ASEAN pada tahun 2015.Bagi Indonesia, evolusi ASEAN menuju komunitas yang lebih terbuka terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan asas pemerintahan yangbaiksangatdiperlukanuntukmemastikantidakadanya keterputusanataukesenjangantransformasiyangtelahterjadidi Indonesia dan di tataran kawasan.Padatatarankawasanyanglebihluas,kitamenyaksikan timbulnya pembahasan tentang tata arsitektur kawasan Asia Timur atauAsiaPasifk.BagiIndonesia,komunitasAsiaTimurataupun Asia Pasifk tidak dapat terwujud tanpa adanya Komunitas ASEAN sebagai fondasi utama. Meskipun demikian, kita harus menekankan danmemastikanbahwaditingkatnasional,didalambatas-batas wilayahkitasendiri,Indonesiadapatmemanfaatkansepenuhnya berbagai upaya pembangunan komunitas di tingkat kawasan ini.Pada tahun 2011 mendatang Indonesia telah diberi kepercayaan untukmenjadiKetuaASEAN.Halinimerupakankesempatan yangbaikbagikitasemuauntukmemberikankontribusiterhadap pencapaiankomunitasASEANtahun2015.Sebagaituanrumah dalam berbagai pertemuan ASEAN, kita memiliki kesempatan untuk menunjukkan identitas dan citra kita sebagai bangsa yang sedang bergerak maju di berbagai bidang.BukuSelayangPandangEdisike-19initelahdisesuaikan dengan perkembangan ASEAN terkini sehingga buku ini diharapkan dapatmemberikangambaranpemahamanmenyeluruhtentang ivASEAN.Semogabukuinidapatbergunabagimasyarakatdalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta berupaya menujupembentukanmasyarakatASEANyangdamaidan sejahtera.Jakarta, Agustus 2010 Djauhari Oratmangun Direktur Jenderal Kerja Sama ASEANvDAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................iDAFTAR ISI.........................................................................................vBAB IPENDAHULUAN.....................................................................1A. Latar Belakang dan Sejarah.............................................1B. Pembentukan Komonitas ASEAN....................................3BAB IIPIAGAM ASEAN DAN CETAK BIRU KOMUNITAS...............7ASEAN 2015A.Perkembangan Pembentukan Piagam ASEAN.................7B.Tujuan dan Prinsip ASEAN...............................................10C.Prosedur Keanggotaan ASEAN........................................13D.Struktur Organisasi ASEAN...............................................13E.Sekretariat ASEAN...........................................................15F.Keuangan Sekretariat ASEAN..........................................18G.Cetak Biru Komunitas ASEAN 2015.................................20BAB IIIPERKEMBANGAN KOMUNITAS ASEAN...............................31A.Komunitas Politik-Keamanan........................................311.Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN.............32(ASEAN Foreign Ministers Meeting/AMM)2.Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara .................36(Commission on the Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWFZ Commission)3.Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, Dan Netral...........39(Zone of Peace, Freedom And NeutralityDeclaration/ZOPFAN) 4.Pertemuan Para Menteri Pertahanan ASEAN.............41(ASEAN Defence Ministers Meeting/ADMM & ADMM Plus)5.Pertemuan Para Menteri bidang Hukum ASEAN.........47(ASEAN Law Ministers Meeting/ALAWMM)vi6.Pertemuan Para Menteri yang menangani..................48Kejahatan Lintas-Negara ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime/AMMTC)7.Forum Regional ASEAN .............................................50(ASEAN Regional Forum/ARF)8.Dewan Komunitas Politik Keamanan ASEAN ............53(ASEAN Political Security/APSC Council) & Dewan Koordinasi/ASEAN Coordinating Council/ACC)B.Komunitas Ekonomi........................................................541.Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN .................58(ASEAN Economic Ministers Meeting/AEM)2.Dewan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN...........68(ASEAN Free Trade Area Council/ AFTA)3.Dewan Kawasan Investasi ASEAN .............................91(ASEAN Investment Area Council/ AIA)4.Pertemuan Para Menteri Keuangan ASEAN...............94(ASEAN Finance Ministers Meeting/AFMM)5.Pertemuan Para Menteri ASEAN bidang Pertanian.....95dan Kehutanan (ASEAN Ministers Meeting on Agriculture and Forestry/AMAF)6.Pertemuan Para Menteri Energi ASEAN.....................107(ASEAN Ministers on Energy Meeting/AMEM)7.Pertemuan Para Menteri Mineral ASEAN....................111(ASEAN Ministerial Meeting on Minerals/AMMIN)8.Pertemuan Para Menteri Ilmu Pengetahuan dan ........113Teknologi ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology/AMMST)9.Pertemuan Para Menteri Telekomunikasi dan ............113Informasi ASEAN (ASEAN Telecommunications and Information Technology Ministers Meeting/TELMIN)10. Pertemuan Para Menteri Transportasi ASEAN ...........115(ASEAN Transport Ministers Meeting/ATM)vii11.Pertemuan Para Menteri Pariwisata ASEAN ..............120(Meeting of the ASEAN Tourism Ministers/M-ATM)12. Kerja Sama Pembangunan Mekong Basin ASEAN.....120(ASEAN Mekong Basin Development Cooperation/AMBDC)13. Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN............................121(ASEAN Economic Community Council/AEC Council)C.Komunitas Sosial dan Budaya.......................................1221.Pertemuan Para Menteri ASEAN Yang Bertanggung...126Jawab di Bidang Informasi (ASEAN Ministers Responsible for Information/AMRI)2.Pertemuan Para Menteri ASEAN Yang Bertanggung...127Jawab di Bidang Budaya dan Seni (ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts/AMCA)3.Pertemuan Para Menteri di bidang Pendidikan............130(ASEAN Education Ministers Meeting/ASED)4.Pertemuan Para Menteri terkait Penanganan..............132Bencana (ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management/AMMDM)5.Pertemuan Para Menteri Lingkungan...........................134(ASEAN Ministerial Meeting on the Environment/AMME)6.Konferensi Para Pihak terhadap Perjanjian ASEAN....136tentang Pencemaran Asap Lintas Batas (Conference of the Parties (COP) to the ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution)7.Pertemuan Para Menteri Ilmu Pengetahuan dan.........137Teknologi (ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology/AMMST)8.Pertemuan Para Menteri Kesehatan ...........................138(ASEAN Health Ministers Meeting/AHMM)viii9.Pertemuan Para Menteri Tenaga Kerja .......................140(ASEAN Labour Ministers Meeting/ALMM)10. Pertemuan Para Menteri yang menangani..................142Pembangunan Pedesaan dan Pengentasan Kemiskinan (ASEAN Ministers Meeting on Rural Development and Poverty Eradication/AMRDPE)11.Pertemuan Para Menteri yang Menangani..................143Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (ASEAN Ministerial Meeting on Social Welfare andDevelopment/AMMSWD)12. Pertemuan Para Menteri di bidang Kepemudaan .......145(ASEAN Ministerial Meeting on Youth/AMMY)13. Konferensi ASEAN Masalah-masalah Kepegawaian...148Negeri Sipil (ASEAN Conference on Civil Service Matters/ACCSM)14. Komite ASEAN Terkait Perempuan .............................149(ASEAN Committee on Women/ACW)15. Pertemuan Pejabat Senior ASEAN Terkait Narkoba....151 (ASEAN Senior Offcials on Drugs/ASOD)16. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation).......................15417. Konferensi Koordinasi Komunitas Sosial Budaya .......156ASEAN (Coordinating Conference on the ASEAN Socio-Cultural Community/SOC-COM)18. Komite Pejabat-pejabat Senior Terkait Komunitas.......156Sosial Budaya ASEAN (Senior Offcial Committee on ASEAN Socio-Cultural Community/SOCA)19. Badan Komunitas Sosial Budaya ASEAN ...................157(ASEAN Socio-Cultural Community Council/ASCC)BAB IVKERJA SAMA EKSTERNAL ASEAN......................................159A.Pendahuluan.....................................................................159B.Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara Penuh.............161ixC.Kerja Sama ASEAN dengan Mitra Wicara Sektoral...........203D.Kerja Sama ASEAN dengan Organisasi Internasional ......205 dan KawasanBAB VKERJA SAMA ASEAN DAN PERKEMBANGAN TERKINI.....217A.Komisi Antar-Pemerintah ASEAN tentang HAM................217(ASEAN Inter-Governmental Commission on Human Rights/AICHR)B.Persetujuan Keistimewaan dan Kekebalan ASEAN...........218(Agreement on Privileges and Immunities of ASEAN)C.Komite Wakil Tetap untuk ASEAN .....................................219(Committee of Permanent Representative/CPR to ASEAN)D.ASEAN Security Outlook (ASO).........................................220E.Forum Maritim ASEAN (ASEAN Maritime Forum/AMF).....221F.Konektivitas ASEAN (ASEAN Connectivity)......................222G.Inisiatif untuk Integrasi ASEAN..........................................223(Initiative for ASEAN Integration/IAI)H.Komite ASEAN untuk Pemajuan dan Perlindungan...........225Hak-hak Perempuan dan Anak (ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children/ACWC)I.Komite ASEAN untuk Tenaga Kerja Migran.......................226(ASEAN Committe on Migrant Workers)J.Perubahan Iklim...............................................................227K.Penanggulangan Bencana................................................229L.Arsitektur Kawasan...........................................................230M.Keketuaan Indonesia dalam KTT 2011..............................234BAB VIPENUTUP................................................................................237LAMPIRAN1.Identitas ASEAN...............................................................2412.Profl Negara-negara ASEAN............................................2433.ASEAN Anthem.................................................................2534.Singkatan...........................................................................2545.Panitia Penyusun...............................................................275x1BAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang dan SejarahKawasan AsiaTenggara secarageopolitikdan geoekonomimempunyai nilaistrategis.Kondisi tersebutmenyebabkan kawasaninimenjadiajang persainganpengaruhke-kuatanpadaeraPerang DinginantaraBlokBarat danBlokTimur.Salah satubuktipersaingan antarnegaraadidayadan kekuatanbesarpadawaktu ituadalahPerangVietnam antaraVietnamUtarayang didukung kekuatan Komunis danVietnamSelatanyangdidukungkekuatanBaratpimpinan AmerikaSerikat.Persainganduabloktersebutmenyeretnegara-negaradikawasanASEANmenjadibasiskekuatanmiliterBlok KomunisdanBarat.BlokKomunisdibawahkomandoUniSoviet menempatkanpangkalanmiliternyadiVietnam,sedangkanBlok Barat di bawah komando Amerika Serikat menempatkan pangkalan militernya di Filipina.Selainterjadipersaingandibidangideologiantarakekuatan BaratdankekuatanTimur,jugaterjadikonfikmiliterdikawasan Asia Tenggara yang melibatkan tiga negara, yaituLaos, Kamboja, danVietnamkonfikbilateral,sepertikonfikantaraIndonesiadan Malaysia,KambojadanVietnam;dankonfikinternal,sepertidi Kamboja, Thailand, dan Indonesia.Situasipersainganpengaruhideologidankekuatanmiliter yang dapat menyeret negara-negara di kawasan Asia Tenggara ke dalamkonfikbersenjatayangmenghancurkanitumembuatpara 1BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang dan Sejarah KawasanAsiaTenggarasecara geopolitikdangeoekonomimempunyai nilaistrategis.Kondisitersebut menyebabkankawasaninimenjadi ajangpersainganpengaruhkekuatan padaeraPerangDinginantaraBlok BaratdanBlokTimur.Salahsatubukti persainganantarnegaraadidayadan kekuatanbesarpadawaktuituadalah PerangVietnamantaraVietnamUtara yangdidukungkekuatanKomunisdan VietnamSelatanyangdidukung kekuatanBaratpimpinanAmerika Serikat.Persainganduabloktersebut menyeretnegara-negaradikawasan ASEANmenjadibasiskekuatanmiliter BlokKomunisdanBarat.BlokKomunis dibawahkomandoUniSoviet menempatkanpangkalanmiliternyadi Vietnam,sedangkanBlokBaratdi bawahkomandoAmerikaSerikat menempatkanpangkalanmiliternyadi Filipina. Selain terjadi persaingan di bidang ideologi antara kekuatan Barat dan kekuatan Timur, juga terjadi konflik militer di kawasan Asia Tenggara yang melibatkan tiga negara, yaituLaos, Kamboja, dan Vietnam konflik bilateral, seperti konflik antara Indonesia dan Malaysia, Kamboja dan Vietnam; dan konflik internal,seperti di Kamboja, Thailand, dan Indonesia. Situasi persaingan pengaruh ideologi dan kekuatan militer yang dapat menyeret negara-negaradikawasanAsiaTenggarakedalamkonflikbersenjatayangmenghancurkanitu membuat para pemimpin negara-negara di kawasan ASEAN sadar bahwa perlu ada suatu kerja samayangdapatmeredakansikapsalingcurigadiantaranegaraanggotasertamendorong usaha pembangunan bersama di kawasan.Untukmewujudkangagasanparapemimpintersebutbeberapainisiatifyangtelah dilakukan,antaralain,adalahpembentukanPerhimpunanBangsa-BangsaAsiaTenggara (AssociationofSoutheastAsia(ASA),MalayaPhilippinaIndonesia(MAPHILINDO),Traktat OrganisasiAsiaTenggara(SouthEastAsiaTreatyOrganization)/SEATO),danDewanAsia-Pasifik (Asia and Pacific Council/ASPAC). Meskipunmengalamikegagalan,upayadaninisiatiftersebuttelahmendorongpara pemimpindikawasanuntukmembentuksuatuorganisasikerjasamadikawasanyanglebih Peta negara-negara anggota ASEAN. Sumber: www.ogi12.wordpress.com 2pemimpinnegara-negaradikawasanASEANsadarbahwaperlu adasuatukerjasamayangdapatmeredakansikapsalingcuriga diantaranegaraanggotasertamendorongusahapembangunan bersama di kawasan. Untukmewujudkangagasanparapemimpintersebut beberapainisiatifyangtelahdilakukan,antaralain,adalah pembentukanPerhimpunanBangsa-BangsaAsiaTenggara (Association of Southeast Asia (ASA), MalayaPhilippinaIndonesia (MAPHILINDO), Traktat Organisasi Asia Tenggara (South East Asia TreatyOrganization/SEATO),danDewanAsia-Pasifk(Asiaand Pacifc Council/ASPAC).Meskipunmengalamikegagalan,upayadaninisiatiftersebut telahmendorongparapemimpindikawasanuntukmembentuk suatu organisasi kerja sama di kawasan yang lebih baik. Untuk itu, MenteriLuarNegeriIndonesia,Malaysia,Filipina,Singapura,dan Thailandmelakukanberbagaipertemuankonsultatifsecaraintens sehinggadisepakatisuaturancanganDeklarasiBersama(Joint Declaration) yang isinya mencakup, antara lain, kesadaran perlunya meningkatkansalingpengertianuntukhidupbertetanggasecara baik danmembina kerja sama yang bermanfaat di antara negara-negara di kawasan yang terikat oleh pertalian sejarah dan budaya.Untukmenindaklanjutideklarasitersebut,padatanggal8 Agustus 1967, bertempat di Bangkok, Thailand, lima Wakil Negara/Pemerintahan negara-negara Asia Tenggara, yaitu para Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Singapura S. Rajaratnam, dan Menteri Luar NegeriThailandThamatKhomanmelakukanpertemuandan menandatangani Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) atau Deklarasi Bangkok (Bangkok Declaration).DeklarasiBangkoktersebutmenandaiberdirinyasuatu organisasi kawasan yang diberi nama Perhimpunan Bangsa-Bangsa AsiaTenggara(AssociationofSoutheastAsianNations/ASEAN). Organisasi ini pada awalnya bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi,mendorongperdamaiandanstabilitaswilayah,dan 3membentuk kerja sama di berbagai bidang kepentingan bersama.Lambatlaunorganisasiinimengalamikemajuanyangcukup signifkandibidangpolitikdanekonomi,sepertidisepakatinya DeklarasiKawasanDamai,Bebas,danNetral(ZoneofPeace, Freedom, and Neutrality Declaration/ZOPFAN) yang ditandatangani tahun1971.Kemudian,padatahun1976limanegaraanggota ASEAN itu juga menyepakati Traktat Persahabatan dan Kerjasama (TreatyofAmityandCooperation/TAC)yangmenjadilandasan baginegara-negaraASEANuntukhidupberdampingansecara damai. Hal ini mendorong negara-negara di Asia Tenggara lainnya bergabung menjadi anggota ASEAN.ProsespenambahankeanggotaanASEANsehingga anggotanya 10 negara adalah sebagai berikut:a.Brunei Darussalam resmi menjadi anggota ke-6 ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 dalam Sidang Khusus Menteri-Menteri LuarNegeriASEAN(ASEANMinisterialMeeting/AMM)di Jakarta, Indonesia.b.Vietnamresmimenjadianggotake-7ASEANpadatanggal 29-30Juli1995dalamPertemuanparaMenteriLuarNegeri ASEAN ke-28 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.c.LaosdanMyanmarresmimenjadianggotake-8danke-9 ASEAN tanggal 23-28 Juli 1997 dalam pada Pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia.d.Kamboja resmi menjadi anggota ke-10 ASEAN dalam Upacara KhususPenerimaanpadatanggal30April1999diHanoi, Vietnam.Dengan diterimanya Kamboja sebagai anggota ke-10 ASEAN, cita-citaparapendiriASEANyangmencakupsepuluhnegaradi kawasan Asia Tenggara (visi ASEAN-10) telah tercapai.B.Pembentukan Komunitas ASEANMenjelangabadke-21,ASEANbersepakatuntuk mengembangkansuatukawasanyangterintegrasidengan membentuksuatukomunitasnegara-negaraAsiaTenggarayang terbuka, damai, stabil dan sejahtera, saling peduli, dan diikat bersama 4dalamkemitraan yangdinamis ditahun2020. Harapantersebut dituangkandalam Visi ASEAN2020 yangditetapkan olehparaKepala Negar a/ Peme-rintahanASEAN padaKonferensi TingkatTinggi (KTT)ASEAN diKualaLumpurtanggal15Desember1997.Selanjutnya,untuk merealisa-sikanharapantersebut,ASEANmengesahkanBali ConcordIIpadaKTTASEANke-9diBalitahun2003yangme-nyepakati pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community).Komunitas ASEANterdiriatas3(tiga)pilar,yaituKomunitas Politik-KeamananASEAN(ASEANPolitical-SecurityCommunity/APSC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC),KomunitasSosialBudayaASEAN(ASEANSocio-Cultural Community/ASCC).Indonesiamenjadipenggagaspembentukan KomunitasPolitikdanKeamanan ASEANsertamemainkanperan penting dalam perumusan dua pilar lainnya.PadaKTTASEANke-10diVientiane,Laos,tahun2004, konsepKomunitasASEANmengalamikemajuandengan disetujuinya tiga Rencana Aksi (Plan of Action/ PoA) untuk masing-masingpilaryangmerupakanprogramjangkapanjanguntuk merealisasikanpembentukanKomunitasASEAN.KTTtersebut jugamengintegrasikanketigaRencanaAksiKomunitasASEAN kedalamVientianeActionProgramme(VAP)sebagailandasan program jangka pendekmenengah untuk periode 20042010.UpayakesepakatanpembentukanKomunitasASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya Deklarasi Cebu mengenai PercepatanPembentukanKomunitasASEANpadatahun2015 (CebuDeclarationonthe AccelerationoftheEstablishmentofan ASEANCommunityby2015)olehparaPemimpinASEANpada 5KTTke-12ASEANdiCebu,Filipina,tanggal13Januari2007. DenganditandatanganinyaDeklarasitersebut,paraPemimpin ASEAN menyepakati percepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020 menjadi tahun 2015.Seiring dengan upaya perwujudan Komunitas ASEAN, ASEAN juga menyepakati untuk menyusun semacam konstitusi yang akan menjadilandasandalampenguatankerjasama.Dalamkaitan ini,prosespenyusunanPiagam ASEANdimulaisejaktahun2006 melalui pembentukan Kelompok Ahli (Eminent Persons Group/EPG) dankemudiandilanjutkanolehGugusTugasTingkatTinggi(High Level Task Force) untuk melakukan negosiasi terhadap draf Piagam ASEAN.Padausiake-40tahunASEAN,paraKepalaNegara/Pemerintahan ASEAN pada KTT ke-13 ASEAN di Singapura bulan November2007telahmenandatanganiPiagamASEAN(ASEAN Charter) yang mengubah ASEAN dari organisasi yang longgar (loose association)menjadiorganisasiyangberdasarkanhukum(rules-based organization) dan menjadi subjek hukum (legal personality).Piagam ASEAN mulai diberlakukan pada tanggal 15 Desember 2008 setelah semua negara anggota ASEAN menyampaikan ratifkasi kepadaSekretarisJenderal ASEAN.Peresmianmulaiberlakunya Piagam ASEAN tersebut dilakukan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Sekretariat ASEAN. Untuk Indonesia, pemberlakuan Piagam ASEAN ini disahkan melalui Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun2008tentangPengesahanPiagamPerhimpunanBangsa-BangsaAsiaTenggara(CharterofTheAssociationofSoutheast AsianNations).ImplementasiPiagamASEANmulaiditegaskan padaKTTASEANke-14diHuaHin,Thailand,padatanggal28 Februari1 Maret 2009. Dalam Piagam ASEAN tersebut tercantum ketetapan ASEAN untukmembentukkomunitasASEANtahun2015.Komunitas ASEAN tersebut terdiri atas 3 pilar yaitu Komunitas Politik Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN. UntukmencapaiterbentuknyaKomunitasASEAN2015, ASEAN menyusun Cetak Biru (Blue Print) dari ketiga pilar tersebut. 6Cetak Biru Komunitas ASEAN tersebut merupakanpedomanarah pembentukanKomunitasASEANditigapilar.Dariketigapilar tersebut,CetakBiruKomunitasEkonomiASEANdisahkanpada KTT ASEAN ke-13 tahun 2007 di Singapura. Selanjutnya Cetak Biru KomunitasPolitikKeamananASEANdanCetakBiruKomunitas Sosial Budaya ASEAN disahkan pada KTT ASEAN ke-14 tahun 2009 diCha AmHuaHin,Thailand.Disampingitu,padaKTTtersebut paraKepalaNegara/PemerintahanASEANjugamenandatangani DeklarasiCha-amHuaHinMengenaiPetaJalanPembentukan Komunitas ASEAN 2009-2011 [Cha-am Hua Hin Declaration on the Roadmap for an ASEAN Community (2009-2011)]. 7BAB IIPIAGAM ASEAN DAN CETAK BIRU KOMUNITAS ASEAN 2015A.Perkembangan Pembentukan Piagam ASEANPenyusunanPiagam ASEAN(selanjutnyadisebut Piagam)diawalipadatahun 2006dengandisepakatinya DeklarasiKualaLumpur Tent angPembent ukan PiagamASEAN(Kuala LumpurDeclarationonthe EstablishmentofASEAN Charter)padaKTTASEAN ke-11. Berdasarkan deklarasi tersebut, penyusunan Piagam ASEANmulaidilakukan melalui pembentukan Kelom-pokAhlitentangPiagam ASEAN(EminentPersons GroupontheASEANCharter/EPG)yangtugasnyamenyusun rekomendasipembentukanPiagamtersebut.Setiapnegara mengirimkansatuorangwakildanIndonesiadiwakiliolehDuta Besar Ali Alatas, mantan Menlu RI. Pada pertemuan EPG tersebut, Indonesia menyampaikan proposal rekomendasi awal yang dikenal dengan Alatas Paper sebagai basis pembahasan EPG. Kelompok ahliinikemudianmengadakanpertemuan-pertemuandan menyampaikan rekomendasi mengenai hal-hal yang dianggap perlu dimuat dalam Piagam kepadapara Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN.Selanjutnya, pada KTT ASEAN ke-12 di Cebu, Filipina, melalui Deklarasi Cebu mengenai Cetak Biru Piagam ASEAN para Kepala Negara/PemerintahanASEANkemudianmenginstruksikanpara MenteriLuarNegerinegara-negaraASEANuntukmembentuk Gugus Tugas Tingkat Tinggi mengenai penyusunan Piagam ASEAN 5BAB II PIAGAM ASEAN DAN CETAK BIRU KOMUNITAS ASEAN 2015 A.Perkembangan Pembentukan Piagam ASEAN PenyusunanPiagamASEAN (selanjutnyadisebutPiagam)diawali pada tahun 2006 dengan disepakatinya DeklarasiKualaLumpurTentang PembentukanPiagamASEAN(Kuala LumpurDeclarationonthe Establishment of ASEAN Charter) pada KTTASEANke-11.Berdasarkan deklarasi tersebut, penyusunan Piagam ASEANmulaidilakukanmelalui pembentukanKelompokAhlitentang PiagamASEAN(EminentPersons Group ontheASEANCharter/EPG) yangtugasnyamenyusunrekomendasi pembentukanPiagamtersebut.SetiapnegaramengirimkansatuorangwakildanIndonesiadiwakiliolehDutaBesar AliAlatas,mantanMenluRI.Pada pertemuanEPGtersebut,Indonesia menyampaikanproposalrekomendasi awal yang dikenal dengan Alatas PapersebagaibasispembahasanEPG. Kelompokahliinikemudian mengadakanpertemuan-pertemuan danmenyampaikanrekomendasimengenaihal-halyangdianggapperludimuatdalam Piagam kepadapara Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN. Selanjutnya,padaKTTASEANke-12diCebu,Filipina,melaluiDeklarasiCebu mengenaiCetakBiruPiagamASEANparaKepalaNegara/PemerintahanASEAN kemudianmenginstruksikanparaMenteriLuarNegerinegara-negaraASEANuntuk membentukGugus Tugas Tingkat Tinggi mengenai penyusunan Piagam ASEAN (High LevelTaskForceonthedraftingoftheASEANCharter/HLTF),yangakan menindaklanjutihasilrekomendasiEPGmenjadisuatudrafPiagamASEAN.Dalam perundingantersebutIndonesiadiwakiliolehDianTriansyahDjani,DirekturJenderal Kerja Sama ASEAN Departemen Luar Negeri.IndonesiamenjadituanrumahuntukpembahasankonsepPiagampada pertemuanEPGdanHLTF.PadapertemuanEPGke-3diUbud,Bali,tahun2006, dilangsungkankonsultasidenganmasyarakatmadani(civilcociety),OrganisasiNon-Pemerintah,akademisi,danperwakilandariMajelisAntar-ParlemenASEAN(ASEAN Inter-ParliamentaryAssembly/AIPA)danpadapertemuanHLTFke-7diJimbaran,Bali, tahun2007,dilakukankonsultasidenganKomisiNasionalHAMdariempatnegara ASEAN yang membahas gagasan pembentukan Badan HAM ASEAN. SekjenASEANDR.SurinPitsuwandanPiagamASEANSumber: Sekretariat ASEAN 8(High Level Task Force on the drafting of the ASEAN Charter/HLTF), yangakanmenindaklanjutihasilrekomendasiEPGmenjadisuatu draf Piagam ASEAN. Dalam perundingan tersebut Indonesia diwakili olehDianTriansyahDjani,DirekturJenderalKerjaSama ASEAN Departemen Luar Negeri. Indonesiamenjadituanrumahuntukpembahasankonsep PiagampadapertemuanEPGdanHLTF.PadapertemuanEPG ke-3diUbud,Bali,tahun2006,dilangsungkankonsultasidengan masyarakatmadani(civilcociety),OrganisasiNon-Pemerintah, akademisi,danperwakilandariMajelisAntar-ParlemenASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly/AIPA) dan pada pertemuan HLTFke-7diJimbaran,Bali,tahun2007,dilakukankonsultasi denganKomisiNasionalHAMdariempatnegaraASEANyang membahas gagasan pembentukan Badan HAM ASEAN.Setelahmelewatiperundinganyangpanjang,padaKTT ASEANke-13tanggal20November2007diSingapuranegara-negara anggota ASEAN menandatangani Piagam ASEAN. Piagam terdiriatasMukadimah,13Bab,55Pasal,danlampiran-lampiran yangmenegaskankembalidiberlakukannyasemuanilai,prinsip, peraturan, dan tujuan ASEAN seperti yang tercantum dalam berbagai perjanjian,deklarasi,konvensi,traktat,dandokumen-dokumen dasar lain. Agar Piagam tersebut dapat berlaku, kesepuluh negara ASEANperluuntukmeratifkasidanmenyampaikannotifkasi kepada Sekretariat ASEAN.Selanjutnya, Piagam diratifkasi setelah melalui proses internal dimasing-masingnegaraanggotadandisampaikaninstrumen ratifkasinyakepadaSekretarisJenderalASEAN.Tigapuluh harisetelahpenyerahankesepuluhinstrumenratifkasi,Piagam mulaiberlaku,yaitupadatanggal15Desember2008.Indonesia merupakan negara ke-9 yang menyampaikan instrumen ratifkasinya melalui Undang-undang Nomor 38 Tahun 2008.DalamPiagam ASEANterdapatlimaprioritaskegiatanuntuk mempersiapkan transformasi ASEAN, yaitu penyusunan Kerangka Acuan (Term of Reference/ToR) pembentukan Perutusan Tetap untuk ASEAN (Permanent Representatives to ASEAN), penyusunan Aturan danProsedurDewanKoordinasiASEANdanDewanKomunitas 9ASEAN(RulesandProcedures ASEANCoordinatingCounciland ASEANCommunityCouncils),penyusunanProtokolTambahan tentangMekanismePenyelesaianSengketa(Supplementary ProtocolsonDisputeSettlementMechanism),penyusunan PerjanjianNegaraTuanRumah(HostCountryAgreement/HCA), dan penyusunan ToR pembentukan Badan HAM ASEAN.Untukmencapaiprioritastersebut,padaPertemuan TingkatMenteriASEAN(ASEANMinisterialMeeting/AMM)ke-41diSingapura,21Juli2008,paraMenlu ASEANsepakatuntuk membentuk Panel Tingkat Tinggi tentang Badan Hak Asasi Manusia ASEAN (High Level Panel on the ASEAN Human Rights Body/HLP) yangakanmenyusunToRpembentukanBadanHAMASEAN. Beberapaelemenpentingyangdibahasdalampertemuanini antaralainkebutuhanHLPmelakukankonsultasidenganpemilik kepentingansertabataswaktupenyerahankonseppertamaToR kepadaMenluASEANsebelumKTTASEANke-14diBangkok, Desember 2008, dan konsep fnal pada pertemuan Menlu ASEAN tahun 2009.ParaMenluASEANjugamemutuskanuntukmembentuk Kelompok Ahli Hukum Tingkat Tinggi tentang Tindak Lanjut Piagam ASEAN(HighLevelLegalExpertsGrouponthefollowuptothe ASEANCharter/HLEG)yangakanmenyusuninstrumenterkait subjek hukum (legal personality) ASEAN, mekanisme penyelesaian sengketakhususnyaterkaitdenganmekanismearbitraseserta penyusunaninstrumenhukumlainyangdiperlukanPiagam ASEAN. DengandisepakatinyaToRCPR,negara-negaraanggota ASEANakanmenunjukataumengangkatWakilTetap(Watap) ASEAN setingkat Duta Besar di Jakarta. Tugas utama Watap tersebut adalahuntukmenggantikantugas-tugasKomiteTetapASEAN (ASEAN Standing Committee) serta membantu pelaksanaan tugas Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) dan memfasilitasi koordinasi antara Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN CommunityCouncils)danBadanKementerianSektoral(Sectoral MinisterialBodies).ParaMenlumenyepakatibahwaKomiteini dibentuk pada tanggal 1 Januari 2009.10B.Tujuan dan Prinsip ASEANTujuan ASEANyangtertuangdalamPiagam ASEANadalah sebagai berikut.1.Memeliharadanmeningkatkanperdamaian,keamanan,dan stabilitas, serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan.2.Meningkatkanketahanankawasandenganmemajukankerja samapolitik,keamanan,ekonomi,dansosialbudayayang lebih luas.3.MempertahankanAsiaTenggarasebagaiKawasanBebas Senjata Nuklir dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal.4.Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan dunia secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis.5.Menciptakanpasartunggaldanbasisproduksiyangstabil, makmur,sangatkompetitif,danterintegrasisecaraekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan investasi, yangdidalamnyaterdapataruslalulintasbarang,jasa-jasa daninvestasiyangbebas;terfasilitasinyapergerakanpelaku usaha,pekerjaprofesional,pekerjaberbakatdanburuh;dan arus modal yang lebih bebas.6.Mengurangikemiskinandanmempersempitkesenjangan pembangunandiASEANmelaluibantuandankerjasama timbal balik.7.Memperkuatdemokrasi,meningkatkantatakepemerintahan yang baik dan aturan hukum, dan memajukan, serta melindungi hakasasimanusiadankebebasan-kebebasanfundamental denganmemperhatikanhakdankewajibandariNegara-Negara Anggota ASEAN.8.Menanggapisecaraefektif,sesuaidenganprinsipkeamanan menyeluruh, segala bentuk ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas-batas.9.Memajukanpembangunanberkelanjutanuntukmenjamin perlindunganlingkunganhidupdikawasan,sumberdaya 11alamyangberkelanjutan,pelestarianwarisanbudaya,dan kehidupan rakyat yang berkualitas tinggi. 10.Mengembangkansumberdayamanusiamelaluikerjasama yanglebiheratdibidangpendidikandanpembelajaran sepanjanghayat,sertadibidangilmupengetahuandan teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN.11.Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN melalui penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya manusia, kesejahteraan sosial, dan keadilan.12.Memperkuat kerja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin bebas dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN.13.MemajukanASEANyangberorientasikepadarakyatyang didalamnyaseluruhlapisanmasyarakatdidoronguntuk berpartisipasidalam,danmemperolehmanfaatdari,proses integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN.14.Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yanglebihtinggiakankeanekaragamanbudayadanwarisan kawasan.15.MempertahankansentralitasdanperanproaktifASEAN sebagai kekuatan penggerak utama dalam berhubungan dan bekerjasamadenganparamitraeksternaldalamarsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.Sementaraitu,dalammencapaitujuantersebutdiatas, negara-negaraanggotaASEANmemegangteguhprinsip-prinsip dasar berikut:1.Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional seluruh Negara-Negara Anggota ASEAN.2.Memilikibersamadantanggungjawabkolektifdalam meningkatkanperdamaian,keamanan,dankemakmurandi kawasan.123.Menolakagresidanancamanataupenggunaankekuatan atautindakan-tindakanlainnyadalambentukapapunyang bertentangan dengan hukum internasional;4.Mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai.5.Memegangteguhprinsiptidakmencampuriurusandalam negeri negara-negara Anggota ASEAN.6.MenghormatihaksetiapNegaraAnggotauntukmenjaga eksistensinasionalnyabebasdaricampurtanganeksternal, subversi, dan paksaan.7.Meningkatkan konsultasi mengenai hal-hal yang secara serius mempengaruhi kepentingan bersama ASEAN.8.Memegangteguhpadaaturanhukum,tatakepemerintahan yangbaik,prinsip-prinsipdemokrasidanpemerintahanyang konstitusional.9.Menghormatikebebasanfundamental,pemajuandan perlindunganhakasasimanusia,danpemajuankeadilan sosial.10.MenjunjungtinggiPiagamPerserikatanBangsa-Bangsadan hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh Negara-Negara Anggota ASEAN.11.Memegang teguh prinsip tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatanapapun,termasukpenggunaanwilayahnya,yang dilakukanolehNegaraAnggotaASEANatauNegaranon-ASEAN atau subjek non-negara mana pun, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN.12.Menghormatiperbedaanbudaya,bahasa,danagamayang dianutolehrakyatASEANdenganmenekankannilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman.13.Mengutamakan sentralitas ASEAN dalam hubungan eksternal dibidangpolitik,ekonomi,sosialdanbudaya,dengan tetapberperanaktif,berpandangankeluar,inklusifdan nondiskriminatif.14.Memegangteguhprinsipberpegangteguhpadaaturan perdaganganmultilateraldanrezimyangdidasarkanpada 13aturan ASEAN untuk melaksanakan komitmen ekonomi secara efektif dan mengurangi secara progresif ke arah penghapusan semuajenishambatanmenujuintegrasiekonomikawasan dalam ekonomi yang digerakkan oleh pasar.C.Prosedur Keanggotaan ASEANProsedurpengajuandanpenerimaankeanggotaanASEAN wajibdiaturolehDewanKoordinasiASEANdengankriteria: letaknya secara geografs diakui berada di kawasan Asia Tenggara, pengakuan oleh seluruh negara anggota ASEAN, dan kesepakatan untuk terikat dan tunduk kepada Piagam ASEAN dan kesanggupan sertakeinginanuntukmelaksanakankewajibankeanggotaan.Di sampingitu,penerimaananggotabaruwajibdiputuskansecara konsensusolehKTTASEANberdasarkanrekomendasiDewan Koordinasi ASEAN. Negara Pemohon wajib diterima ASEAN pada saat penandatanganan aksesi Piagam ASEAN. HinggasaatinikeanggotaanASEANterdiriatassepuluh negara,yaituBruneiDarussalam,Kamboja,Indonesia,Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Negara-negaraanggota ASEANmemilikihakdankewajiban yangsamayangdiaturdalamPiagamASEAN.Dalamkaitanini, negara-negaraanggotaASEANwajibmengambillangkahyang diperlukan, termasuk pembuatan legislasi dalam negeri yang sesuai, untukmelaksanakanketentuanyangadadalamPiagamASEAN secaraefektifdanmematuhikewajiban-kewajibankeanggotaan. Jikaterjadisuatupelanggaranseriusatauketidakpatuhannegara anggotaASEANterhadapPiagam,penyelesaiannyamerujukke KTTuntukdiputuskansebagaimanatercantumdalamPasal20 Piagam ASEAN. Dalam perkembangannya, terdapat keinginan dari beberapa negara untuk menjadi anggota ASEAN, antara lain, Timor Leste dan Papua Nugini. D.Struktur Organisasi ASEANStrukturorganisasiASEANyangselamainiberdasarkan Deklarasi Bangkok mengalami perubahan setelah penandatanganan 14PiagamASEAN.StrukturorganisasisesuaiDeklarasiBangkok atas:KonferensiTingkatTinggi(KTT),PertemuanParaMenteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/AMM), Pertemuan KementerianSektoral(SectoralBodiesMinisterialMeeting),dan Sidang Komite Tetap ASEAN (ASEAN Standing Committee/ASC). Struktur organisasi ASEAN yang baru sesuai dengan Piagam ASEAN sebagai berikut.1.Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT) sebagai pengambil keputusan utama, yang melakukan pertemuan 2 kali setahun termasukpertemuanKTTASEANdanKTTASEANterkait lainnya.2.DewanKoordinasiASEAN(ASEANCoordinatingCouncil) yangatasparaMenteriLuarNegeriASEANdengan tugasmengkoordinasiDewanKomunitasASEAN(ASEAN Community Councils).3.DewanKomunitasASEAN(ASEANCommunityCouncils) denganketigapilarkomunitasASEAN,yakniDewan KomunitasPolitik-KeamananASEAN(ASEANPolitical-SecurityCommunityCouncil),DewanKomunitasEkonomi ASEAN(ASEANEconomicCommunityCouncil),dan DewanKomunitasSosial-Budaya(ASEANSocio-Cultural Community Council).4.Badan-badanSektoraltingkatMenteri(ASEANSectoral Ministerial Bodies).5.Komite Wakil Tetap untuk ASEAN yang terdiri dari Wakil Tetap negara ASEAN, pada tingkat Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.6.SekretarisJenderalASEANyangdibantuoleh4(empat) orang Wakil Sekretaris Jenderal dan Sekretariat ASEAN.7.SekretariatNasionalASEANyangdipimpinolehpejabat senior untuk melakukan koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.8.Badan HAM ASEAN (ASEAN Human Rights Body) yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di ASEAN.159.Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation) yang akan membantu SekjenASEANdalammeningkatkanpemahamanmengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN.10.EntitasyangberhubungandenganASEAN(Entities associated with ASEAN).E.Sekretariat ASEANDalamdasawarsa p e r t a ma s e j a k berdirinyaASEAN padatahun1967, p e n i n g k a t a n programkerjasama telahmendorong berdirinyasebuah sekretariat bersama. Sekr et ar i at i ni ber f ungsi unt uk membantunegara-negara anggota ASEAN dalam mengelola dan mengkoordinasikan berbagaikegiatanASEANsertamelakukankajian-kajianyang dibutuhkan.PadaKTTke-1ASEANdiBali,tahun1976,paraMenteri LuarNegeriASEANmenandatanganiPersetujuanPembentukan 10Gedung Sekretariat ASEAN berlokasi di Jl. Sisingamaraja 70A Jakarta, Indonesia. Sumber: Sekretariat ASEAN 7Gambaran Umum Kerangka Organisasi ASEAN, Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) dan Koordinator Dewan KomunitasDEWAN KOORDINASI ASEAN(para Menteri Luar Negeri)KTTASEANDEWAN KOMUNITAS POLITIK-KEAMANAN ASEAN(Menko Polhukam)DEWAN KOMUNITAS EKONOMI ASEAN(Menko Perekonomian)DEWAN KOMUNITAS SOSIAL-BUDAYAASEAN(Menko Kesra)BADAN KEMENTERIAN SEKTORAL ASEANBADAN KEMENTERIAN SEKTORAL ASEANBADAN KEMENTERIAN SEKTORAL ASEANSekretariatNasional

ASEANPertemuan Pejabat Tinggi sektoralGaris PelaporanGaris KoordinasiYAYASANASEANPARA MENTERI LUAR NEGERIASEANAICHRKomiteWakil

Tetap

ASEANPertemuan Pejabat Tinggi sektoralPertemuan Pejabat Tinggi sektoralSekretaris

Jenderal

ASEAN

/

SekretariatASEANE.Sekretariat ASEAN Dalamdasawarsa pertamasejak berdirinyaASEANpada tahun1967, peningkatanprogram kerjasamatelah mendorongberdirinya sebuahsekretariat bersama.Sekretariatini berfungsiuntuk membantunegara-negara anggota ASEAN dalammengeloladan mengkoordinasikanberbagaikegiatan ASEANserta melakukan kajian-kajian yang dibutuhkan. PadaKTTke-1ASEANdiBali,tahun1976,paraMenteriLuarNegeriASEAN menandatanganiPersetujuanPembentukanSekretariatASEAN(Agreementonthe Establishment of the ASEAN Secretariat). Sekretariat ASEAN berfungsi sejak tanggal 7 Juni1976,dikepalaiolehseorangSekretarisJenderal,danberkedudukandiJakarta. PadamulanyakantorSekretariatASEANbertempatdiDepartemenLuarNegeri RepublikIndonesia,kemudiansetelahselesaidibangunpindahkegedungSekretariat ASEAN di Jakarta, tahun 1981.Padaawalnya,SekretariatASEANberfungsisebagaibadanadministratifyang membantukoordinasikegiatanASEANdanmenyediakanjalurkomunikasiantara negara-negaraanggotaASEANdenganberbagaibadandankomitedalamASEAN, serta antara ASEAN dan negara-negara (Mitra Wicara ASEAN) atau organisasi lainnya.SelanjutnyauntukmemperkuatSekretariatASEAN,paraMenteriLuarNegeri ASEANmengamandemenPersetujuantentangSekretariatASEANmelaluisebuah protokol di Manila, tahun 1992. Protokol tersebut menaikkan status Sekretariat Jenderal 10Gedung Sekretariat ASEAN berlokasi di Jl. Sisingamaraja 70A Jakarta, Indonesia. Sumber: Sekretariat ASEAN 7Gambaran Umum Kerangka Organisasi ASEAN, Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) dan Koordinator Dewan KomunitasDEWAN KOORDINASI ASEAN(para Menteri Luar Negeri)KTTASEANDEWAN KOMUNITAS POLITIK-KEAMANAN ASEAN(Menko Polhukam)DEWAN KOMUNITAS EKONOMI ASEAN(Menko Perekonomian)DEWAN KOMUNITAS SOSIAL-BUDAYAASEAN(Menko Kesra)BADAN KEMENTERIAN SEKTORAL ASEANBADAN KEMENTERIAN SEKTORAL ASEANBADAN KEMENTERIAN SEKTORAL ASEANSekretariatNasional

ASEANPertemuan Pejabat Tinggi sektoralGaris PelaporanGaris KoordinasiYAYASANASEANPARA MENTERI LUAR NEGERIASEANAICHRKomiteWakil

Tetap

ASEANPertemuan Pejabat Tinggi sektoralPertemuan Pejabat Tinggi sektoralSekretaris

Jenderal

ASEAN

/

SekretariatASEANE.Sekretariat ASEAN Dalamdasawarsa pertamasejak berdirinyaASEANpada tahun1967, peningkatanprogram kerjasamatelah mendorongberdirinya sebuahsekretariat bersama.Sekretariatini berfungsiuntuk membantunegara-negara anggota ASEAN dalammengeloladan mengkoordinasikanberbagaikegiatan ASEANserta melakukan kajian-kajian yang dibutuhkan. PadaKTTke-1ASEANdiBali,tahun1976,paraMenteriLuarNegeriASEAN menandatanganiPersetujuanPembentukanSekretariatASEAN(Agreementonthe Establishment of the ASEAN Secretariat). Sekretariat ASEAN berfungsi sejak tanggal 7 Juni1976,dikepalaiolehseorangSekretarisJenderal,danberkedudukandiJakarta. PadamulanyakantorSekretariatASEANbertempatdiDepartemenLuarNegeri RepublikIndonesia,kemudiansetelahselesaidibangunpindahkegedungSekretariat ASEAN di Jakarta, tahun 1981.Padaawalnya,SekretariatASEANberfungsisebagaibadanadministratifyang membantukoordinasikegiatanASEANdanmenyediakanjalurkomunikasiantara negara-negaraanggotaASEANdenganberbagaibadandankomitedalamASEAN, serta antara ASEAN dan negara-negara (Mitra Wicara ASEAN) atau organisasi lainnya.SelanjutnyauntukmemperkuatSekretariatASEAN,paraMenteriLuarNegeri ASEANmengamandemenPersetujuantentangSekretariatASEANmelaluisebuah protokol di Manila, tahun 1992. Protokol tersebut menaikkan status Sekretariat Jenderal 16SekretariatASEAN(AgreementontheEstablishmentofthe ASEANSecretariat).Sekretariat ASEANberfungsisejaktanggal 7Juni1976,dikepalaiolehseorangSekretarisJenderal,dan berkedudukan di Jakarta. Pada mulanya kantor Sekretariat ASEAN bertempat di Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, kemudian setelahselesaidibangunpindahkegedungSekretariat ASEANdi Jakarta, tahun 1981. Padaawalnya,SekretariatASEANberfungsisebagaibadan administratifyangmembantukoordinasikegiatanASEANdan menyediakanjalurkomunikasiantaranegara-negaraanggota ASEANdenganberbagaibadandankomitedalam ASEAN,serta antaraASEANdannegara-negara(MitraWicaraASEAN)atau organisasi lainnya. SelanjutnyauntukmemperkuatSekretariatASEAN,para Menteri Luar Negeri ASEAN mengamandemen Persetujuan tentang Sekretariat ASEAN melalui sebuah protokol di Manila, tahun 1992. ProtokoltersebutmenaikkanstatusSekretariatJenderalsebagai pejabatsetingkatmenteridanmemberikanmandattambahan untukmemprakarsai,memberikannasihat,melakukankoordinasi, dan melaksanakankegiatan-kegiatan ASEAN. Sekretaris Jenderal ASEANyangjugamenjabatsebagaiKepala Administrasi ASEAN dipilihdarinegaraanggotaASEANberdasarkanrotasisecara alfabetis dan diangkat oleh KTT ASEAN untuk masa jabatan 5 (lima) tahundantidakdapatdiperbaharui.SekretarisJenderalASEAN bertangggungjawabkepadaKTTASEAN,AMM,danmembantu ASC.Sejak ditandatanganinya Piagam pada tahun 2007, Sekretariat ASEANlebihdifungsikansebagaitempatdilaksanakannya sidang-sidang ASEAN sehingga lingkup tugas Sekretariat ASEAN semakin luas. Untuk itu, Sekretariat ASEAN menambah jumlah pos jabatan Deputi Sekretariat Jenderal ASEAN yang semula 2 (dua) menjadi 4 (empat) orang Deputi untuk membantu tugas Sekretaris Jenderal.Duadeputidipilihberdasarkanrotasialfabetisdan bertugas selama 3 (tiga) tahun dan tidak diperpanjang, sedangkan duadeputilainnyadirekrutsecaraterbukadanbertugasselama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun berikutnya. 17Pada tahun-tahun selanjutnya jumlah staf Sekretariat ASEAN bertambah secara signifkan. Perekrutan staf Sekretariat dilakukan secaraterbuka.Selainitu,diperkirakanterdapatsedikitnya50--70 orang staf dari negara-negara anggota ASEAN yang akan bertugas untukmembantusekretariatdalammelayaniDewanKomunitas Menteri(MinisterialCommunityCouncils),DewanKoordinasi (Coordinating Council), dan Komite Perutusan Tetap (Committee of Permanent Representatives). Sesuai dengan hasil Special ASEAN Directors-GeneralMeetingontheRestructuringoftheASEAN Secretariatpadatanggal18--19September2008diHalongBay, Vietnamdiperkirakanakanterdapatpeningkatansebanyak33% staf profesional sampai dengan tahun 2011. Padatahun2008SekretariatASEANmemiliki230stafdan padatahun2010,stafSekretariatASEANberjumlah292dengan rincian 265 posisi telah terisi dan 27 posisi masih kosong. 265 posisi yangtelahterisiterdiriatasSekretarisJenderal,4DeputiSekjen, 73orangOpenlyRecruitedStaff(ORS)dan187orangpegawai setempat(LocallyRecruitedStaff/LRS).Indonesiamenempatkan DutaBesarBagasHapsorosebagaiDeputiSekretarisJenderal untuk Urusan Komunitas dan Korporasi (Deputy Secretary General for Community and Corporate Affairs) pada 7 Desember 2009.Berikut adalah nama-nama Sekretaris Jenderal ASEAN hingga tahun 2010.1.HartonoReksoDharsono(Indonesia),7Juni197618 Februari 1978; 2.Umarjadi Notowijono (Indonesia), 19 Februari-30 Juni 1978; 3.Datuk Ali Bin Abdullah (Malaysia), 10 Juli 1978-30 Juni 1980;4.Narciso G. Reyes (Filipina), 1 Juli 1980-1 Juli 1982;5.Chan Kai Yau (Singapura), 18 Juli 1982-15 Juli 1984;6.Phan Wannamethee (Thailand), 16 Juli 1984-15 Juli 1986;7.RoderickYong(BruneiDarussalam),16Juli1986-16Juli 1989;8.Rusli Noor (Indonesia), 17 Juli 1989-1 Januari 1993;9.DatukAjitSingh(Malaysia),1Januari1993-31Desember 1997;1810.RodolfoC.Severino(Filipina),1Januari1998-31Desember 2002; 11.Ong Keng Yong (Singapura), 1 Januari 2003 31 Desember 2007;12.DR. Surin Pitsuwan (Thailand), sejak 1 Januari 2008.Dalamrangkamenyongsongeraglobalisasikhususnyadi bidanginformasi,SekretariatASEANmenyediakanjaringan informasi ASEAN atau ASEANWEB yang dapat diakses melalui internet dengan alamat http://www.aseansec.org. ASEANWEB dimaksudkanuntukmenyediakaninformasimengenai berbagaihalyangmenyangkutASEANbagimasyarakatyang membutuhkannya.F.Keuangan Sekretariat ASEANMasalah keuangan dan operasional Sekretariat ASEAN diatur dalamBabIXPiagamASEANtentanganggarandankeuangan Budget and Finance yang terdiri atas 2 (dua) pasal, yaitu Pasal 29 tentangGeneralPrinciplesdanPasal30tentangAnggarandan KeuanganOperasionalSekretariatASEAN(OperationalBudget and Finances of the ASEAN Secretariat). Sumber-sumberkeuanganyangdiperlukanolehSekretariat ASEANdiaturpadapasal30PiagamASEANyangmewajibkan negara-negaraanggotaASEANuntukmemberikankontribusi tahunanyangsetaradandibayarkantepatwaktu.Sekretaris Jenderal ASEAN wajib menyiapkan anggaran operasional tahunan untukmendapatkanpersetujuandariDewanKoordinasiASEAN berdasarkan rekomendasi Komite Wakil Tetap. Sekretariat ASEAN bekerjasesuaidenganaturandanprosedurkeuanganyang ditetapkan oleh Dewan Koordinasi ASEAN berdasarkan rekomendasi Komite Wakil Tetap.Pasal 29 Piagam mengatur pemberian mandat ASEAN untuk menyusunaturandanprosedurkeuangan(fnancialrulesand procedures)yangmemenuhistandarinternasional.ASEANjuga harusmenerapkankebijakandanpraktikmanajemenkeuangan yang sehat dan disiplin anggaran. Pertanggungjawaban keuangan harus melalui proses audit internal dan eksternal.19AturandanRegulasiKeuanganASEAN(ASEANFinancial RulesandRegulations/AFRP)diadopsioleh ACCpadarangkaian KTTASEANdiHanoi,April2010.Halpentingyangdimuat dalamAFRPiniadalahsumberAnggaranOperasionalTahunan Sekretariat ASEAN meliputi kontribusi tahunan negara anggota dan PendapatanDanaTambahan(ExtraBudgetaryIncome/EBI)lain, termasukkontribusisukareladansumbangandarisemuapihak, tidak termasuk Dana Abadi (Trust Funds) dan Dana Proyek (Project Funds). Pengelolaan anggaran pada Dana Abadi dan Dana Proyek akandiaturdalamToRsetiapprogramkerjasama,kegiatanatau proyek pada masing-masing Dana Abadi.Proposalanggaranoperasionaltahunanharusdiajukan Sekretariat ASEANkepadaSubkomite Anggaran(SubCommittee onBudget/SCB)untukdievaluasidandiajukankepadaCPRakhir Septembertahunanggaranberjalan.SCBmerupakanbagiandari CPR yang bertugas pokok untuk mengevaluasi proposal anggaran yangdiajukanSekretariatASEAN.SekretarisJenderaljugawajib menyerahkanlaporankuartalkepadaCPRtentangpelaksanaan anggaran. Laporan disampaikan pada bulan April, Juli, Oktober dan Januari tahun anggaran berikut. AFRPjugamemilikiaturantentangPengadaandanAkuisisi (ProcurementandAcquisitions)yangmengharuskanSekretariat ASEAN untuk menyusun rencana pengadaan barang dan jasa yang disesuaikan dengan besar anggaran yang disetujui dan juga harus sejalandenganPerkiraanRencanaPengadaanTahunan(Annual ProcurementPlanEstimation/APPE).APPEtersebutjugaharus disetujui CPR. Pelaksanaannya harus dilakukan melalui mekanisme SubkomiteTender(Sub-CommitteeonTender/SCT)yangterdiri ataswakil-wakilPerutusanTetapdanSekretariatASEAN.Untuk penghapusan barang modal, mekanismenya melalui Badan Survei (Board of Survey/BOS), antara lain, melalui proses lelang. Dengan telah diadopsinya AFRP ini, penyusunan, pelaksanaan, dan pengawasan anggaran ASEAN diharapkan akan dapat dilakukan lebih transparan dan sesuai standar etik yang ada. 20G.Cetak Biru Komunitas ASEAN 20151.CetakBiruKomunitasPolitikKeamanan ASEAN(ASEAN Political-Security Community/APSC Blueprint) KomunitasPolitik K e a m a n a n ASEANdibentuk dengantuj uan me mp e r c e p a t kerjasamapolitik keamanandi ASEANunt uk m e w u j u d k a n perdamaiandika-wasan,termasuk denganmasyarakatinternasional.SesuaiRencanaAksi KomunitasPolitikKeamananASEAN,Komunitasbersifat terbuka,menggunakanpendekatankeamanankomprehensif dan tidak ditujukan untuk membentuk suatu pakta pertahanan/aliansi militer maupun kebijakan luar negeri bersama (common foreign policy).PenggunaanistilahKomunitasKeamananASEAN (ASEAN Security Community/ASC) sebagaimana dicantumkan didalamRencanaAksiVientianne(VientianneActionPlan/VAP)kemudiandiubahmenjadiKomunitasPolitik-Keamanan ASEAN(ASEANPolitical-SecurityCommunity/APSC)seba-gaimanadipakaidalamPiagamASEAN.Pemakaianistilah baruinididasaripengertianbahwakerjasamaASEANdi bidanginitidakterbataspadaaspek-aspekpolitiksemata, tetapi juga pada aspek-aspek keamanan. KonsepCetakBiruAPSCdisusunberdasarkanke-sepakatanKTTASEANke-13tahun2007diSingapura untukmenggantikanVAP2004-2010.Konseptersebuttelah disahkanpadaKTTASEANke-14diThailand,tahun2009, dandituangkandalamDeklarasiCha-am,HuaHin,tentang Peta Jalan Komunitas ASEAN (Cha-am, Hua Hin Declaration ontheRoadmapfortheASEANCommunity).CetakBiru 13KTT ASEAN ke-13 tahun 2007 di Singapura. Sumber: presidensby.info ProcurementPlanEstimation/APPE).APPEtersebutjugaharusdisetujuiCPR. PelaksanaannyaharusdilakukanmelaluimekanismeSubkomiteTender(Sub-CommitteeonTender/SCT)yangterdiriataswakil-wakilPerutusanTetapdan Sekretariat ASEAN.Untuk penghapusan barang modal, mekanismenya melalui Badan Survei (Board of Survey/BOS), antara lain, melalui proses lelang.DengantelahdiadopsinyaAFRPini,penyusunan,pelaksanaan,dan pengawasananggaranASEANdiharapkanakandapatdilakukanlebihtransparandan sesuai standar etik yang ada.G.Cetak Biru Komunitas ASEAN 2015 1.CetakBiruKomunitasPolitikKeamananASEAN(ASEANPolitical-Security Community/APSC Blueprint)KomunitasPolitik KeamananASEANdibentuk dengantujuanmempercepat kerja samapolitik keamanan diASEANuntuk mewujudkanperdamaiandi kawasan,termasukdengan masyarakatinternasional. SesuaiRencanaAksi Komunitas Politik Keamanan ASEAN,Komunitasbersifat terbuka,menggunakan pendekatankeamanan komprehensifdantidak ditujukanuntukmembentuk suatu pakta pertahanan/aliansi militer maupun kebijakan luar negeri bersama (common foreign policy).PenggunaanistilahKomunitasKeamananASEAN(ASEANSecurity Community/ASC)sebagaimanadicantumkandidalamRencanaAksiVientianne (VientianneActionPlan/VAP)kemudiandiubahmenjadiKomunitasPolitik-Keamanan ASEAN(ASEANPolitical-SecurityCommunity/APSC)sebagaimanadipakaidalam PiagamASEAN.Pemakaianistilahbaruinididasaripengertianbahwakerjasama ASEANdibidanginitidakterbataspadaaspek-aspekpolitiksemata,tetapijugapada aspek-aspek keamanan.KonsepCetakBiruAPSCdisusunberdasarkankesepakatanKTTASEANke-13 tahun2007diSingapurauntukmenggantikanVAP2004-2010.Konseptersebuttelah disahkanpadaKTTASEANke-14diThailand,tahun2009,dandituangkandalam DeklarasiCha-am,HuaHin,tentangPetaJalanKomunitasASEAN(Cha-am,HuaHin DeclarationontheRoadmapfortheASEANCommunity).CetakBiruAPSCtersebut terdiriatas3karakteristik,11elemen,dan137tindakan.Tigakarakteristiktersebut adalah: 21APSC tersebut terdiri atas 3 karakteristik, 11 elemen, dan 137 tindakan. Tiga karakteristik tersebut adalah:a.KomunitasBerbasisAturandenganNilaidanNorma Bersama(ARules-basedCommunityofSharedValues and Norms) terdiri dari 2 elemen dan dijabarkan dalam 58 tindakan;b.SebuahWilayahTerpadu,DamaidanTangguhdengan Tanggung Jawab Bersama untuk Keamanan Menyeluruh (ACohesive,Peaceful,StableandResilientRegion withSharedResponsibilityforComprehensiveSecurity) terbagi dalam 6 elemen dan 71 tindakan; danc.KawasanyangDinamisdanBerpandanganKeluar dalamDuniayangSemakinTerintegrasidanSaling Bergantung(ADynamicandOutwardLookingRegion in an Increasingly Integrated and Interdependent World) yang dijabarkan dalam 3 elemen dan 8 tindakan. Semuanyaitudiimplementasikanoleh6BadanSektoraldi ASEAN, yakni:a.PertemuanMenteriLuarNegeriASEAN(ASEAN ForeignMinistersMeeting/AMM)denganinstansiyang bertanggungjawab(focalpoint)KementerianLuar Negeri;b.Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ASEAN Defense Ministers Meeting/ADMM) dengan focal point Kementerian Pertahanan;c.Pertemuan Menteri Hukum ASEAN (ASEAN Law Ministers Meeting/ALAWMM)denganfocalpointKementerian Hukum dan HAM;d.PertemuanTingkatMenteriurusanKejahatanLintas Negara(ASEANMinisterialMeetingonTransnational Crime/AMMTC) dengan focal point Kepolisian RI;e.ForumRegional ASEAN(ASEANRegionalForum/ARF) dengan focal point Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI; danf.KomisiKawasanBebasSenjataNuklirAsiaTenggara (SoutheastAsianNuclearWeapon-FreeZone 22Commission/SEANWFZ) dengan focal point Kementerian Luar Negeri.DalampenyusunanAPSC,Indonesiamemainkan perananpenting.Usul-usulIndonesiayangditerimadalam APSC, antara lain:a.mendorongpengamatanpemilihanumumsukarela (voluntary electoral observations);b.membentukKomisiPemajuandanPerlindunganHak Perempuan dan Anak;c.memasukkan elemen memerangi korupsi dan pemajuan prinsip demokrasi;d.menggagas pembentukan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation;e.menggagas pembentukan ASEAN Maritime Forum;f.membentuk Kerja sama penanganan illegal fshing; dang.menyusuninstrumenASEANtentangHakPekerja Migran.KerjasamadalamkerangkaAPSC,sebagaimana termuat dalam cetak birunya, dielaborasi lebih spesifk dalam kerjasamabidangpolitik,keamanan,danhukumyang mencakup spektrum yang luas dari permasalahan tradisional dannontradisional,dariupayauntukmemajukantata kepemerintahanyangbaik(goodgovernance),menangani masalahterorisme,menanggulangibencanaalam,dan memberantas korupsi.a.Kerja sama Bidang Politik mencakup:1)memajukan pemerintahan yang baik;2)memajukan prinsip-prinsip demokrasi;3)memajukan kedamaian dan stabilitas kawasan;4)menjaminimplementasiSEANWFZdanRencana Aksinya; 5)memajukan kerja sama maritim ASEAN;6)mewujudkanresolusikonfikdanpenyelesaian sengketa secara damai; 237)memperkuat sentralitas ASEAN; dan8)memajukan hubungan dengan pihak eksternal.b.Kerja sama Bidang Keamanan mencakup:1)pencegahankonfik/upaya-upayamembangunke-percayaan (Confdence Building Measures/CBM); 2)penguatan proses ARF; 3)penangananisukeamanannon-tradisional(bajak laut, perompakan terhadap kapal, pembajakan dan penyelundupan, dll). 4)penguatankerjasama ASEANdalampenanganan bencana dan tanggap darurat; dan5)pemajuantransparansidanpemahamanmengenai kebijakan pertahanan dan persepsi keamanan.c.Kerja sama Bidang Hukum mencakup:1)pencegahan dan pemberantasan korupsi; 2)pemajuan dan Perlindungan HAM;3)pengembangan pengaturan hukum untuk memerangi narkotika;4)pembentukankerjasamapenanganankejahatan lintas batas;5)peratifkasianatasKonvensiASEANtentang Kontra-Terorisme(ASEANConventiononCounter Terrorism); 6)pembentukan kerja sama dalam isu ekstradisi; dan7)peratifkasianTraktattentangBantuanHukum TerkaitMasalah-masalahKriminalitas(Treatyon Mutual Legal Assistance in Criminal Matters/MLAT).Terkait dengan Cetak Biru APSC, beberapa isu yang saat inidalampembahasanadalah:(1)penandatanganankonsep ProtokolKetigatentangAmandemenTraktatPersahabatan danKerjaSama(ThirdProtocoltoamendtheTreatyof AmityandCooperation/TAC)danrencanaaksesiUniEropa, KanadadanTurkiterhadapTAC;(2)penyelesaianmasalah-24masalahhukumyangtertunda(pendinglegalissues)dalam Piagam ASEAN; (3) persiapan konsep Kesepahaman tentang KegiatanSEANWFZ(MemorandumonActivitiesunderthe SEANWFZ) untuk Konferensi Kaji Ulang PBB tentang Traktat Non-ProliferasiNuklir(UNReviewConferenceonNuclear Non-Proliferation Treaty); (4) pembahasan Laut China Selatan dan Deklarasi mengenai Aturan Para Pihak Laut Cina Selatan (Declaration on the Conduct of Parties to the South China Sea/DOC); dan (5) Program Kerja ASEAN tentang Kejahatan Lintas Negara(ASEANWorkProgrammeonTransnationalCrime); dan menjadikan MLAT sebagai Perjanjian ASEAN. 2.Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC Blueprint)PadaPertemuan Ment er i Ekonomi ASEAN(ASEAN EconomicMinisters/AEM)ke-39tahun 2007di sepakat i mengenai naskah Cetak Biru Komunitas EkonomiASEANbe-sertajadwalstategis yangmencakup inisiatif-inisiatifbaru serta peta jalan yang jelas untuk mencapai pembentukan AEC tahun 2015.BerkaitandengandisepakatinyakonsepCetakBiru KomunitasEkonomiASEAN,Pertemuanke-39AEM menyepakatiPetaJalanuntukIntegrasiSektorJasaLogistik ASEAN(RoadmapforASEANIntegrationoftheLogistics Services Sector) sebagai sektor prioritas ke-12 untuk integrasi ASEAN dan menandatangani Protokol untuk Mengamandemen Pasal3PerjanjianKerangkaKerjaASEANuntukSektor Integrasi Prioritas (Protocol to Amend Article 3 of the ASEAN FrameworkAgreementfortheIntegrationofthePriority 16Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN. Sumber: http://ditjenkpi.depdag.go.id 2.CetakBiruKomunitasEkonomiASEAN(ASEANEconomicCommunity/AEC) Blueprint)PadaPertemuanMenteri EkonomiASEAN(ASEAN EconomicMinisters/AEM)ke-39tahun 2007 disepakati mengenai naskahCetakBiruKomunitas EkonomiASEANbesertajadwal stategisyangmencakupinisiatif-inisiatifbarusertapetajalan yangjelasuntukmencapai pembentukan AEC tahun 2015. Berkaitandengan disepakatinya konsep Cetak Biru KomunitasEkonomiASEAN, Pertemuanke-39AEM menyepakatiPetaJalanuntuk Integrasi Sektor Jasa Logistik ASEAN (Roadmap for ASEAN Integration of the Logistics ServicesSector)sebagaisektorprioritaske-12untukintegrasiASEANdan menandatanganiProtokoluntukMengamandemenPasal3PerjanjianKerangkaKerja ASEANuntukSektorIntegrasiPrioritas(ProtocoltoAmendArticle3oftheASEAN FrameworkAgreementfortheIntegrationofthePrioritySectors).12sektorprioritas dimaksudadalahproduk-produkberbasispertanian, perjalananudara, otomotif, e-ASEAN,elektronik,perikanan,kesehatan,produkkaretdanturunannya,tekstil, pariwisata, produk kayu, dan jasa logistik. CetakBiruKomunitasEkonomiASEANkemudiandisahkanpadaRangkaian PertemuanKTTke-13ASEAN.CetakBiruinibertujuanuntukmenjadikankawasan ASEAN lebih stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, memungkinkan bebasnya lalu lintas barang,jasa,investasidanaliranmodal.Selainitu,jugaakandiupayakankesetaraan pembangunan ekonomi dan pengurangan kemiskinan serta kesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2015. Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN merupakan rancang utama (master plan)untukmembentukKomunitasASEANtahun2015denganmengidentifikasilangkah-langkahintegrasiekonomiyangakanditempuhmelaluiimplementasiberbagai komitmen yang rinci dengan sasaran dan jangka waktu yang jelas. Dalam kaitan ini, ASEAN telah mengembangkan mekanisme Scorecard sebagai alatuntukmengukurtingkatimplementasikomitmenekonomiASEANdanalat komunikasidenganparapemilikkepentingan.Scorecardmemberikangambaran komprehensifmengenaikemajuanASEANdalammengimplementasikanCetakBiru KomunitasEkonomiASEAN.Negara-negaraASEANtelahmenyepakati4bentuk AECScorecard,yaituuntukKepalaNegara/Pemerintah,Menteri,PejabatSenior, dan Masyarakat Umum.ProsespenyempurnaanScorecardhinggasaatinimasihterusdilakukanoleh ASEANbekerjasamadenganInstitutPenelitianEkonomiASEANdanAsiaTimur (EconomicResearchInstituteforASEANandEastAsia/ERIA).ERIAmerupakan 25Sectors).12sektorprioritasdimaksudadalahproduk-produk berbasispertanian,perjalananudara,otomotif,e-ASEAN, elektronik, perikanan, kesehatan, produk karet dan turunannya, tekstil, pariwisata, produk kayu, dan jasa logistik.CetakBiruKomunitasEkonomiASEANkemudian disahkanpadaRangkaianPertemuanKTTke-13ASEAN. CetakBiruinibertujuanuntukmenjadikankawasanASEAN lebihstabil,sejahteradansangatkompetitif,memungkinkan bebasnya lalu lintas barang, jasa, investasi dan aliran modal. Selainitu,jugaakandiupayakankesetaraanpembangunan ekonomidanpengurangankemiskinansertakesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2015.CetakBiruKomunitasEkonomiASEANmerupakan rancangutama(masterplan)untukmembentukKomunitas ASEAN tahun 2015 dengan mengidentifkasi langkah-langkah integrasiekonomiyangakanditempuhmelaluiimplementasi berbagaikomitmenyangrincidengansasarandanjangka waktu yang jelas.Dalamkaitanini,ASEANtelahmengembangkan mekanismeScorecardsebagaialatuntukmengukurtingkat implementasi komitmen ekonomi ASEAN danalat komunikasi denganparapemilikkepentingan.Scorecardmemberikan gambarankomprehensifmengenaikemajuanASEANdalam mengimplementasikan Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN. Negara-negaraASEANtelahmenyepakati4bentukAEC Scorecard,yaituuntukKepalaNegara/Pemerintah,Menteri, Pejabat Senior, dan Masyarakat Umum. ProsespenyempurnaanScorecardhinggasaatini masihterusdilakukanolehASEANbekerjasamadengan Institut Penelitian Ekonomi ASEAN dan Asia Timur (Economic ResearchInstituteforASEANandEastAsia/ERIA).ERIA merupakanlembagarisetyangmembantuASEANdalam mempromosikanintegrasiekonomiASEANdanAsiaTimur yang lebih luas. PadaPertemuanAEMRetreatke-16diPutraJaya, Malaysia,tanggal27--28Februari2010,atasrekomendasi 26Gugus Tugas Tingkat Tinggi mengenai Integrasi Ekonomi (High LevelTaskForceonEconomicIntegration/HLTF-EI),AEM menyetujuiusulanERIAterkaitdengancakupanScorecard, yaitu fasilitasi dan liberalisasi investasi, fasilitasi perdagangan (khususnya terkait efektiftas bea cukai termasuk National Single WindowdanASEANSingleWindow),transportasidanjasa logistik.Disampingitu,ERIAjugadimintauntukfokuspada langkah-langkahyangdapatditindaklanjuti(implementable measures)danhasil-hasilyangmemilikidampaktinggi(high impact outcomes), serta mengelaborasi isu terkait standardisasi dan penyelarasan (standards and conformances), dan sektor jasa yang mendukung peningkatan kualitas Scorecard. Totallangkah(measures)individualIndonesiamenuju pembentukanAEC2015adalahsebanyak316measures, adapun pengukuran target (targetmeasures) untuk periode 1 Januari 2008-31 Agustus 2009 adalah sebanyak 107 measures dengantotalscore80,37%yangmerupakanpenilaianatas pelaksanaansejumlah86measures. Totalscorecard ASEAN adalah 72,38%. Adapun urutan negara anggota ASEAN dalam pencapaianscorecardyaituSingapura(93,52%),Myanmar (85,05%),Kamboja(83,33%),Laos(82,57%),Malaysia (82,24%),Vietnam(81,31%),Indonesia(80,37%),Filipina (80,19%), Thailand (78,90%), Brunei (74,58%). Selainitu, ASEANjugamemilikimekanismeKajiUlang ParuhWaktuKomprehensif(ComprehensiveMid-Term Review)atasAECBlueprint.DalampertemuanAEMRetreat ke-16,paramenterisepakatuntukmeningkatkanperhatian padapelaksanaanmeasuresyangmemilikihasilberdampak kuat(highimpactoutcomes),antaralain,inisiatiffasilitasi perdagangan(tradefacilitationinitiatives)termasukASEAN TradeRepository(ATR),penghapusanhambatannontarif (Non-Tariff Barriers/NTBs), efsiensi kepabeanan, harmonisasi atausalingpengakuanatasprodukdanperaturanteknis. Untukmenyeimbangkancapaianscorecard,prioritasjuga diarahkanpadaimplementasiPilarke-2AECBlueprintyang dinilai memiliki dampak yang besar, khususnya dalam bidang HakKekayaanIntelektual(IntellectualPropertyRights/IPR), kebijakankompetisi(competitionpolicy),danpengembangan 27dan pembiayaan infrastruktur (infrastructure development and fnancing).SaatiniASEANmasihterusmembahaspeningkatan mekanismepelaksanaankajiulang(review)ini,antaralain, terkaitdenganruanglingkup,prinsipumum,metodologi,dan rencana aksi.Berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kesadaran KomunitasEkonomi ASEAN(AEC Awareness),paraMenteri EkonomiASEANmengesahkanRencanaKomunikasi KomunitasEkonomiASEAN(AECCommunicationPlan) danmenekankanpentingnyauntukmelibatkanberbagai stakeholdersdalamproseskomunikasi,yaituBadan-badan sektoralASEAN,sektorswasta,otoritasditingkatlokaldan nasionaldinegara-negaraASEAN,kalanganakademiserta tokoh-tokoh masyarakat. Sehubungandenganitu,PemerintahIndonesiamelalui Kementerian Luar Negeri khususnya telah menyelenggarakan berbagaikegiatansepertiASEANGoestoSchool(AGTs), pemilihanDutaMudaASEANdarikalanganmahasiswa/i dari seluruh Indonesia, Seminar ataupun Kuliah Umum untuk dosen, guru, mahasiswa dan pengusaha serta lomba simulasi sidang ASEANdiseluruhkotase-JawaBaratdanbeberapa kota lainnya di Indonesia. 3.CetakBiruKomunitasSosialBudayaASEAN(ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint /ASCC Blueprint)Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan terbentuknya ASEANSocio-CulturalCommunity(ASSC),ASEANtelah menyusunsuatuCetakBiruKomunitasSosialBudaya ASEAN(ASEANSocio-CulturalCommunityBlueprint)yang akan disahkan pada KTT ASEAN ke-14 di Thailand (Februari 2009).PenyusunanrancanganCetakBiruKomunitasSosial Budaya ASEAN ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman (guidelines)baginegaraanggotaASEANdalampersiapan menyongsongterbentuknyaKomunitasASEANtahun2015 melalui pilar sosial budaya. 28Cetak biru diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam memperkuat integrasi ASEAN yang berpusat pada masyarakat (people-centred)sertamemperkokohkesadaran,solidaritas, kemitraan,danrasakebersamaanmasyarakat(WeFeeling) terhadapASEAN.RancanganCetakBiruKomunitasSosial Budaya ASEAN memuat enam elemen utama (Core Element) &348RencanaAksi(Action-lines).StrukturCetakBiru Komunitas Sosial Budaya ASEAN adalah sebagai berikut.a.Pengantar (Introduction)b.Karakteristik dan Elemen (Characteristic andElements)1)PembangunanManusia(HumanDevelopment), terdiri dari 60 action lines2)PerlindungandanKesejahteraanSosial(Social Welfare and Protection), terdiri dari 94 action lines3)Hak-HakdanKeadilanSosial(SocialJusticeand Rights), terdiri dari 28 action lines4)MemastikanPembangunanyangBerkelanjutan (EnsuringEnvironmentalSustainability),terdiridari 98 action lines5)MembangunIdentitasASEAN(BuildingASEAN Identity), terdiri dari 50 action lines6)MempersempitJurangPembangunan(Narrowing the Development Gap), terdiri dari 8 action lines18KTT ASEAN ke-14 di HUa-Hin, Thailand 28 Februari 2009.Sumber: presidensby.info pengusahasertalombasimulasisidangASEANdiseluruhkotase-JawaBaratdan beberapa kota lainnya di Indonesia.3.CetakBiruKomunitasSosialBudayaASEAN (ASEANSocio-Cultural Community Blueprint /ASCC Blueprint)SebagaisalahsatuupayauntukmewujudkanterbentuknyaASEANSocio-CulturalCommunity(ASSC),ASEANtelahmenyusunsuatuCetakBiruKomunitasSosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint) yang akan disahkan pada KTTASEANke-14diThailand(Februari2009).PenyusunanrancanganCetakBiru KomunitasSosialBudayaASEANinidimaksudkanuntukmemberikanpedoman (guidelines) baginegaraanggotaASEANdalampersiapanmenyongsongterbentuknya Komunitas ASEAN tahun 2015 melalui pilar sosial budaya.Cetakbirudiarahkan untukmemberikan kontribusidalam memperkuatintegrasi ASEANyangberpusat padamasyarakat(people-centred)serta memperkokohkesadaran, solidaritas,kemitraan,dan rasakebersamaan masyarakat(WeFeeling)terhadapASEAN.Rancangan Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN memuat enam elemen utama (CoreElement)&348 RencanaAksi(Action-lines).StrukturCetakBiruKomunitas Sosial Budaya ASEAN adalah sebagai berikut. a.Pengantar (Introduction)b.Karakteristik dan Elemen (Characteristic andElements)1)Pembangunan Manusia (Human Development), terdiri dari 60 action lines 2)PerlindungandanKesejahteraanSosial(SocialWelfareandProtection), terdiridari 94 action lines 3)Hak-HakdanKeadilanSosial(SocialJusticeandRights),terdiridari28action lines4)MemastikanPembangunanyangBerkelanjutan(EnsuringEnvironmental Sustainability), terdiri dari 98 action lines 5)MembangunIdentitasASEAN(BuildingASEANIdentity),terdiridari50action lines6)MempersempitJurangPembangunan(NarrowingtheDevelopmentGap), terdiridari 8 action lines c.PelaksanaandanKajiUlangCetakBiruASCC(ImplementationandReviewofthe ASCC Blueprint)1)Mekanisme Pelaksanaan (Implementation Mechanism)2)Mobilisasi Sumber Daya (Resource Mobilisation)3)Strategi Komunikasi (Communication Strategy)4)Mekanisme Review (Review Mechanism)29c.PelaksanaandanKajiUlangCetakBiruASCC (Implementation and Review of the ASCC Blueprint) 1)MekanismePelaksanaan(Implementation Mechanism)2)Mobilisasi Sumber Daya (Resource Mobilisation)3)Strategi Komunikasi (Communication Strategy)4)Mekanisme Review (Review Mechanism) Setelahdisahkan,CetakBiruKomunitasSosialBudaya ASEANtersebutdiharapkandapatsegeradiintegrasikanke dalamperencanaanpembangunandimasingmasingnegara ASEANdandiimplementasiditingkatnasionaldandaerah. Kesuksesan implementasi ASCC Blueprint tentu memerlukan dukungankuatdanketerlibatanseluruhpemilikkepentingan, mulaidariPemerintah,MasyarakatMadani,atauanggota masyarakat secara luas.3031BAB III PERKEMBANGAN KOMUNITAS ASEANA.Komunitas Politik-KeamananSelama43tahun pendiriannya, ASEAN telah berhasilmengembangkan danmempertahankan stabilitasdanperdamaian dikawasanAsiaTenggara, sertamenumbuhkansaling percayadiantaranegara anggotanyadanparaMitra WicaraASEAN.ASEAN jugatelahberkontribusi kepadakeamanandan kestabilan kawasan secara lebih luas di Asia Pasifk melalui Forum Regional ASEAN (ASEAN RegionalForum/ARF) sejak1994. ARF mewadahidialogdanpertukaraninformasimengenaimasalah-masalah keamanan di Asia Pasifk.Walaupunterdapatkeberagamankondisipolitik,ekonomi, danbudayadiantaranegara-negaraanggotanya,ASEANtelah menumbuhkantujuandanarahkerjasama,khususnyadalam mempercepatintegrasikawasan.Haliniterlihatsemakinjelas dengandisepakatinyaVisiASEAN2020diKualaLumpurtahun 1997danDeklarasiBaliConcordIIdiBalitahun2003mengenai upayaperwujudanKomunitasASEANdenganketigapilarnya (politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya). Komunitas Politik Keamanan ASEAN (ASEAN Political Security Community/APSC) ditujukan untuk mempercepat kerja sama politik keamanan di ASEAN dalam mewujudkan perdamaian di kawasan, termasukdenganmasyarakatinternasional.KomunitasPolitik KeamananASEANbersifatterbuka,berdasarkanpendekatan keamanankomprehensifdantidakditujukanuntukmembentuk suatu pakta pertahanan/aliansi militer maupun kebijakan luar negeri 20 BAB IIIPERKEMBANGAN KOMUNITAS ASEAN A.Komunitas Politik-Keamanan Selama43tahun pendiriannya,ASEANtelah berhasilmengembangkandan mempertahankanstabilitasdan perdamaiandikawasanAsia Tenggara,sertamenumbuhkan salingpercayadiantaranegara anggotanyadanparaMitra WicaraASEAN.ASEANjuga telahberkontribusikepada keamanandankestabilan kawasansecaralebihluasdi AsiaPasifikmelaluiForum RegionalASEAN(ASEANRegionalForum/ARF)sejak 1994.ARFmewadahidialog danpertukaraninformasi mengenaimasalah-masalah keamanan di Asia Pasifik. Walaupunterdapat keberagamankondisipolitik,ekonomi,danbudayadiantaranegara-negaraanggotanya, ASEANtelahmenumbuhkantujuandanarahkerjasama,khususnyadalammempercepat integrasikawasan.HaliniterlihatsemakinjelasdengandisepakatinyaVisiASEAN2020di KualaLumpurtahun1997danDeklarasiBaliConcord IIdiBalitahun2003mengenaiupaya perwujudanKomunitasASEANdenganketigapilarnya(politik-keamanan,ekonomi,dansosial budaya).KomunitasPolitikKeamananASEAN(ASEANPoliticalSecurityCommunity/APSC) ditujukanuntukmempercepatkerjasamapolitikkeamanandiASEANdalammewujudkan perdamaiandikawasan,termasukdenganmasyarakatinternasional.KomunitasPolitik KeamananASEANbersifatterbuka,berdasarkanpendekatankeamanankomprehensifdan tidak ditujukan untuk membentuk suatu pakta pertahanan/aliansi militer maupun kebijakan luar negeribersama(commonforeignpolicy).KomunitasPolitikKeamananASEANjugamengacu kepadaberbagaiinstrumenpolitikASEANyangtelahadasepertiZonaBebasSenjataNuklir AsiaTenggara(ZoneofPeace,FreedomandNeutrality/ZOPFAN),TraktatPersahabatandan Kerja Sama Negara-negara ASEAN (Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia/TAC), danZonaBebasSenjataNuklirAsiaTenggara(TreatyonSoutheastAsiaNuclearWeapon-FreeZone/SEANWFZ)selainmenaatiPiagamPBBdanprinsip-prinsiphukuminternasional terkait lainnya. Indonesia,selakupemrakarsaKomunitasPolitikKeamananASEAN,memelopori penyusunan Rencana Aksi Komunitas Politik Keamanan ASEAN, yang disahkan pada KTT ke-Kerja sama pertahanan juga dilakukan di antara negara-negara anggota ASEAN. Sumber: arhyblog.blogspot.com 32bersama(commonforeignpolicy).KomunitasPolitikKeamanan ASEANjugamengacukepadaberbagaiinstrumenpolitikASEAN yangtelahadasepertiZonaBebasSenjataNuklir AsiaTenggara (ZoneofPeace,FreedomandNeutrality/ZOPFAN),Traktat PersahabatandanKerjaSamaNegara-negaraASEAN(Treatyof AmityandCooperationinSoutheastAsia/TAC),danZonaBebas SenjataNuklir AsiaTenggara(TreatyonSoutheastAsiaNuclear Weapon-FreeZone/SEANWFZ)selainmenaatiPiagamPBBdan prinsip-prinsip hukum internasional terkait lainnya.Indonesia,selakupemrakarsaKomunitasPolitikKeamanan ASEAN,memeloporipenyusunanRencana AksiKomunitasPolitik KeamananASEAN,yangdisahkanpadaKTTke-10ASEAN diVientiane,LaoPDR,November2004.DalamRencanaAksi KomunitasPolitikKeamananASEAN,telahditetapkanrencana kegiatanuntukmewujudkanKomunitasPolitikKeamanan ASEAN yang terdiri atas 6 komponen: Political Development, Shaping and SharingofNorms,ConfictPrevention,ConfictResolution,Post-ConfictPeaceBuilding,danImplementingMechanism.Rencana Aksi tersebut telah diintegrasikan ke dalam Program Aksi Vientiane (Vientiane Action Programme/VAP) yang ditandatangani para Kepala Negara ASEAN dalam KTT ke-10 ASEAN. VAP merupakan acuan pencapaian Komunitas ASEAN untuk kurun waktu 2004-2010.Mekanismekoordinasiantarbadan-badansektoralASEAN yangmenanganiKomunitasPolitikKeamananASEANdilakukan melaluiASEANSecurityCommunityCoordinatingConference (ASCCO).Sampaidengantahun2008,telahdiselenggarakan sebanyak tiga kali dan terus mengkoordinasikan langkah bersama untuk mencapai Komunitas Politik Keamanan ASEAN 2015. 1.PertemuanParaMenteriLuarNegeriASEAN(ASEAN Foreign Ministers Meeting/AMM)PertemuanParaMenteriLuarNegeriASEAN(ASEAN Foreign Ministers Meeting/AMM) pertama kali diadakan pada tahun 1967. Pertemuan ini diadakan setiap satu tahun sekali, termasukbeberapapertemuaninformaldanretreatdisela-selanya.33PertemuanAMMRetreatdanPertemuanParaMenteri LuarNegerilainnya(OtherMinisterialMeetings)telah diadakanpadatanggal13-14Januari2010,diDaNang, Vietnam.Padapertemuantersebuttelahdibahasmengenai berbagaiinisiatifdanisuyangmenjadiperhatianASEAN. Pertemuanmemfokuskanpokokbahasanpadaupayauntuk membangun Komunitas ASEAN dengan ketiga pilarnya, yaitu politik-keamanan,ekonomi,sertasosialdanbudaya.Selain itu,paraMenlujugamelakukantukarpandanganmengenai prioritas ASEANpadatahun2010sertaisu-isuregionaldan internasionallainnya.SebelumpertemuanAMMdengan tema ASEAN Community 2015: From Vision to Action, telah dilakukanPertemuanDewanKomunitasPolitik-Keamanan ke-3 (3rd Meeting of the ASEAN Political Security Community Council/APSC Council) dan Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC). SebagaiKetuaASEANdantuanrumahpertemuan, Vietnammengusulkanbeberapaisuyangpatutmenjadi perhatiankhususNegaraAnggotaASEAN,termasukdi antaranya rencana penyelenggaraan KTT ASEAN ke-16 pada bulanApril2010,PertemuanTingkatMenteriASEANpada bulanJuli2010,danKTT ASEANke-17padabulanOktober 2010. Isu-isu lain yang menjadi perhatian adalah pembangunan KomunitasASEAN,evolusiarsitekturregionaldikawasan AsiaPasifk,sentralitasASEAN,kerjasamadengannegara-negara Mitra Wicara, dan program outreach di antara negara-negaraASEAN.Sebagaibagiandariupayaperwujudan KomunitasASEAN,paraMenlujugabertukarpandangan mengenai Konektivitas ASEAN (ASEAN Connectivity) sebagai tindak lanjut dari Pernyataan Para Pemimpin ASEAN tentang Konektivitas ASEAN(ASEANLeadersStatementon ASEAN Connectivity) yang ditandatangani pada saat KTT ASEAN ke-15 di Cha-am Hua Hin, Thailand. DalamkapasitasnyasebagaiDewanKoordinasi ASEAN (ASEANCoordinatingCouncil/ACC),paraMenlutelah mengesahkanKerangka AcuanSatuanTugasTingkatTinggi tentang Konektivitas ASEAN (Terms of Reference of the High LevelTaskForceonASEANConnectivity)yangmemberi 34mandatkepadaparaPemimpinASEANuntukmenyusun rekomendasi bagi langkah-langkah penciptaan konektivitas di antara negara-negara ASEAN pada KTT ASEAN ke-17 di Hanoi tahun2010.Indonesiamemandangpositifpengembangan KonektivitasASEANgunamendukungprogramkonektivitas nasionalmelaluipembangunaninfrastrukturdidalamnegeri, karenabagaimanapunpembangunanekonomimemerlukan dukungankerjasamainfrastruktur,komunikasidanmobilitas masyarakat. Topiklainnyayangdidiskusikantermasuklaporan perkembanganKelompokAhliTingkatTinggitentangTindak LanjutterhadapPiagamASEAN(HighLevelLegalExperts Group on the Follow-up to ASEAN Charter [HLEG]), terutama dalamhalpembentukanberbagaiinstrumenhukumuntuk mengimplementasikanPiagam ASEAN.Halinimenunjukkan konsolidasidanprosesyangberkesinambungandalam mewujudkan ASEANsebagaiorganisasiberdasarkanhukum (rules-based organisation). Selain itu, para Menlu juga bertukar pandangan mengenai perkembangan Komisi Antar Pemerintah ASEAN tentang HAM (ASEANInter-GovernmentalCommissiononHumanRights/AICHR)danmenegaskankembalistatusAICHRsebagai institusiHAMyangmenyeluruh(overarchinghumanrights institution) mengingat adanya upaya paralel dan saling mengisi untukmengembangkaninstitusi-institusiyangberhubungan dengan perlindungan dan promosi hak-hak perempuan, anak-anak, dan pekerja migran. Para Menlu sepakat akan terus mengembangkan makna hubungankerjasamaASEANdenganmitrawicara,seperti UniEropa,AmerikaSerikat,Rusia,SelandiaBaru,Dewan KerjasamaNegara-negaraTeluk(GulfCooperationCouncil/GCC),danSouthernCommonMarket(MercadoComndel Sur/Mercosur)gunamendukungperwujudanKomunitas ASEANtahun2015.Menyikapibeberapainisiatifbarudari AustraliadanJepang,pertemuanAMMjugamembahas perkembanganarsitekturregional.Dalamhalini,ASEAN berpandangan bahwa perkembangan arsitektur regional tidak 35hanyaperlumengakuipentingnya ASEANsebagaikekuatan pendorong(drivingforce)dalamprosestersebut,tetapijuga penekanan terhadap pembangunan Komunitas ASEAN sebagai bagian dari proses dimaksud. Pada bagian yang sama, upaya pengembanganKomunitasASEANjugaperludilaksanakan melaluiprogram-programnasional,sehinggapadaakhirnya mampu meningkatkan sentralitas ASEAN. Terkaitdenganisu-isuregionaldaninternasionalyang menjadi kepentingan bersama, para Menlu antara lain bertukar pandanganmengenaiperkembangandiMyanmar,aksesi negara-negaranon-ASEANpadaTraktatPersahabatandan KerjaSamaNegara-negaraASEAN(TreatyofAmityand Cooperation/TAC),sertatindaklanjutKonferensike-15Para PihakKonferensiKerangkaKerjaPBBtentangPerubahan Iklim(COP-15UnitedNationsFrameworkConventionon Climate Change/UNFCCC) di Kopenhagen. ParaMenlumenyambutbaikpenjelasanMyanmar mengenaipersiapanpemiluditahun2010dansepakat untukmemfokuskanpengembanganupayanasionalterlebih dahulu sebelum melangkah bersama di ASEAN dalam hal isu perubahan iklim. Pada kesempatan pertemuan tersebut, para MenluASEANjugaberpartisipasidalamFamiliarizationTrip of ASEANForeignMinisterson ASEANConnectivitydengan melakukanperjalanandaratmelaluiKoridorEkonomiTimur-Barat(East-WestEconomicCorridor/EWEC)yangmelintasi Thailand,Laos,danVietnam.EWECmerupakansalahsatu bagian dari inisiatif Konektivitas ASEAN yang bertujuan untuk membangunkerjasamainfrastruktur,terutamatransportasi, yangakanmenghubungkannegara-negaraASEANmelalui jalur darat, udara, maupun laut.RangkaianPertemuanParaMenteriASEANke-43 diselenggarakanpadatanggal19-20Juli2010diHanoi, Vietnam, dan dihadiri oleh para Menlu ASEAN, kecuali Filipina. Tatananregional(regionalarchitecture)menjadisalahsatu topik pembahasan utama pada rangkaian pertemuan tersebut. Dalamkerangkaini,modalitasyangdipiliholehparaMenlu ASEAN adalah perluasan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur 36(East Asia Summit/EAS) yang juga sejalan dengan pemikiran yangdikembangkanolehIndonesia,yaitumengundang Amerika Serikat (AS) dan Rusia dalam mekanisme EAS. Bagi Indonesia,masuknyakeduanegarasejalandenganstrategi geopolitikIndonesiamengenaikeseimbanganyangdinamis (dynamicequilibrium)dikawasanAsiaPasifk.Dengan perluasanEAS,ASEANsecarafeksibelmempertahankan sentralitasnya dan tidak ada kekuatan yang mendominasi. Modalitas dan waktu partisipasi kedua pemimpin dari AS danRusiaakandiputuskandalamKTTke-17ASEANbulan Oktober2010.ApabiladisepakatipadatingkatanASEAN Leaders,makapadapertemuanEASpadatahun2011akan menjadi 18 negara, termasuk AS dan Rusia.DalampembahasankonektivitasASEAN(ASEAN connectivity),beberapanegaraanggotaASEANtelah menyampaikansejumlahgagasankonkret,khususnya terkaitpembangunaninfrastrukturtransportasidaratyang menghubungkanwilayahdidaratanMekongdenganChina danIndia.ASEANjugatengahmendorongnegaramitra wicaradiASEAN+3danEASuntukturutberkontribusi dalampengembangankonektivitasASEAN.Dukungan konkretdiperolehdariASEAN+3yangmerencanakanuntuk membentuksuatuDanaPembangunanInfrastrukturASEAN (ASEANInfrastructureDevelopmentFund).Dalamkerangka EAS,akandikembangkankonektivitasyangdibangunoleh ASEAN bekerjasama dengan negara-negara anggota EAS.ParaMenlujugabertukarpandanganmengenaiisu-isu regionalsepertiperkembanganpemiludiMyanmar,situasidi Timur Tengah, khususnya Palestina, dan Semenanjung Korea, terutamaterkaitdengankasustenggelamnyakapalRepublik Korea, Cheonan. 2.Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (South-East Asia Nuclear Weapon Free Zone/SEANWFZ) Pada KTT ASEAN di Bangkok, 15 Desember 1995, para PemimpinASEANmenandatanganiTraktatZonaBebas 37SenjataNuklirAsiaTenggara(SoutheastAsiaNuclear-Weapon-FreeZone/SEANWFZ).Sebagaikomponenpenting dariDeklarasiKawasanDamai,Bebas,danNetral(Zoneof Peace, Freedom and Neutrality/ZOPFAN), Traktat SEANWFZ mengekspresikantekadASEANuntukmembersumbangan terhadapupayamenujuperlucutansenjatanuklirsecara lengkapdanumum,sertamendorongperdamaiandan keamananinternasional.Selainitu, Traktatinijugabertujuan untukmelindungikawasandaripencemaranlingkungandan bahaya yang disebabkan oleh sampah radio aktif dan bahan-bahan berbahaya lainnya.TraktatSEANWFZmulaiberlakusejak27Maret1997. Saat ini, ASEAN tengah merundingkan isu tersebut dengan 5 (lima)negarapemiliksenjatanuklir(Nuclear-WeaponStates/NWS) mengenai waktu (terms) aksesi mereka kepada protokol yang merupakan dasar komitmen mereka dibawah Perjanjian. ASEANtelahmenetapkanKomisidanKomiteEksekutif SEANWFZuntukmengawasiimplementasidariketentuan-ketentuanTraktatdanmenjaminkepatuhannegara-negara tersebut.KomisidanKomitedimaksudtelahmengesahkan peraturan-peraturanyangmengaturkeuangandanprosedur kerjabadan-badantraktat(treatybodies)padaPertemuan Komisi SEANWFZ ke-2 di Bangkok, Juli 2000.Sebagailangkahuntukmenjaminagarnegara-negara ASEANmampumerealisasikanSEANWFZ,telahdisusun RencanaAksi(PlanofAction/PoA)untukmemperkuat implementasi dari Perjanjian SEANWFZ (2007-2012), sebagai hasilpertemuanKomisiSEANWFZdiManilatanggal29Juli 2007.POAberisilangkahyangdibagikedalam4(empat) bidang, dengan status perkembangan hingga tanggal 22 Juni 2009, adalah sebagai berikut:a.KepatuhanterhadappelaksanaanTraktatSEANWFZ (CompliancewiththeundertakingsintheSEANWFZ Treaty).PoAmenyebutkanbahwaNegaraPihak diharapkanantaralain;melengkapiaksesipada 38perjanjianperlindungandanKonvensiPemberitahuan Awal Kecelakaan Nuklir Badan Tenaga Atom Internasional (InternationalAtomicEnergyAgency(IAEA)safeguards agreementsandtheConventiononEarlyNotifcationof Nuclear Accident), mempertimbangkan untuk mengakses instrumeninternasionallainnya,mengimplementasikan suatusistempengendalian(controlsystem)untuk memverifkasi ketaatan pada kewajiban Negara Pihak di bawahTraktatSEANWFZ,danmembentuksuaturejim keamanannuklirkawasan.Terkaitmengenaiaksesi Konvensi Pemberitahuan Awal Kecelakaan Nuklir Badan TenagaAtomInternasional,seluruhNegaraAnggota ASEAN kecuali Brunei Darussalam, Kamboja, dan Laos telah mengaksesinya (per tanggal 19 Juni 2009).b.AksesiolehNegarapemilikSenjataNuklir(Accession byNuclearWeaponStates).KeinginanASEANagar Perancis,Rusia,AmerikaSerikatdanInggris(P4) mengaksesiTraktatSEANWFZmasihterkendalapada 4 (empat) isu mengenai hak transit dan kunjungan pada pelabuhan/lapangan udara (transit rights and Port/Airfeld Visits),kedaulatan,(sovereignty),zonaaplikasi(zoneof application) dan Negative Security Assurance. Salahsatukendalayangdihadapiadalahadanya perbedaanantarNegaraPihakyangberkaitandengan haktransitdankunjunganpadapelabuhan,yaitu ketentuanmen