Upload
hendri-faqiya
View
41
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Asuhan Keperawatan pada Asuhan Keperawatan pada Klien dengan FRAKTURKlien dengan FRAKTUR
Asuhan Keperawatan pada Asuhan Keperawatan pada Klien dengan FRAKTURKlien dengan FRAKTUR
Ns.Hendri, S.KepNs.Hendri, S.Kep
DefenisiDefenisi
Terputusnya kontinuitas tulang normal Terputusnya kontinuitas tulang normal yang terjadi ketika tekanan yang yang terjadi ketika tekanan yang berlebihan mengenai tulangberlebihan mengenai tulang
Cedera juga terjadi pada jaringan lunak Cedera juga terjadi pada jaringan lunak disekitar spt :disekitar spt :
Kulit, jari subcutan, otot, pemb darah, serat Kulit, jari subcutan, otot, pemb darah, serat sarahf ligamen, tendonsarahf ligamen, tendon
Klasifikasi fraktur
A. Berhubungan dengan dunia luar Farktur tertutup
Tidak menyebabkan kerusakan kulit disekitar area # (disekitar # tetap utuh)
Farktur terbuka Kerusakan kulit disekitar farktur Fraktur terbuka terbagi atas beberapa derajat
keparahan I : luka ukuran < 1 cm dg kontaminasi minimal II : luka ukuran > 1 cm dg kontaminasi sedang dan
kerusakan jaringan lunak sedang III : luka ukuran > 6-8 cm dg kerusakan jaringan lunak,
serat saraf, tendon yang berat dan kontaminasi tinggi
B. Berdasarkan pola / bentuk frakturB. Berdasarkan pola / bentuk fraktur
1. Farktur linear1. Farktur linear– Garis # lurus Garis # lurus akibat kekuatan yang menuju langsung akibat kekuatan yang menuju langsung
ketulangketulang
2. Fraktur oblique/miring2. Fraktur oblique/miring– Membentuk sudut miring kaarah aksis tulang Membentuk sudut miring kaarah aksis tulang kekuatan kekuatan
yang berputaryang berputar
3. Fraktur tranfersal3. Fraktur tranfersal– Garis # lurus menyeberangi tulang dan membentuk sudut Garis # lurus menyeberangi tulang dan membentuk sudut
yang bagus terhadap aksis tulang - kekuatan yang yang bagus terhadap aksis tulang - kekuatan yang kaku/luruskaku/lurus
-oleh -oleh penyakit(paget,osteomalcia)penyakit(paget,osteomalcia)
4. Fraktur spiral4. Fraktur spiral– Bebentuk spiral mengelilingi tulang Bebentuk spiral mengelilingi tulang kekuatan berputar kekuatan berputar
disertai dorongan, kekuatan tdk langsung. disertai dorongan, kekuatan tdk langsung. – Jika terjadi pada ekstremitas Jika terjadi pada ekstremitas karena kesalahan gerakankarena kesalahan gerakan
C. Berdasarkan jenis frakturC. Berdasarkan jenis fraktur
1. 1. Fraktur avulsiFraktur avulsi Fragmen tulang terlepas dari batang tulangFragmen tulang terlepas dari batang tulang
2. 2. Fraktur kompresiFraktur kompresi Karena kekuatan kompresi mengenai aksis tulang panjangKarena kekuatan kompresi mengenai aksis tulang panjang
sering terkena pada vertebra lansia (osteoporosis)sering terkena pada vertebra lansia (osteoporosis)
3. 3. Comminuted FrakturComminuted Fraktur Garis farktur lebih dari satu dan fragmen tulang pecah Garis farktur lebih dari satu dan fragmen tulang pecah
menjadi beberapa bagian menjadi beberapa bagian kekuatan berenergi tinggikekuatan berenergi tinggi
4. 4. Greenstick/inkomplitGreenstick/inkomplit Satu sisi tulang # dan sisi lain utuh, korteks tulang utuh tapi Satu sisi tulang # dan sisi lain utuh, korteks tulang utuh tapi
kontinuitas tl secara utuh tidak rusakkontinuitas tl secara utuh tidak rusak pada anak tl pada anak tl masih lunak dan lenturmasih lunak dan lentur
EtiologiEtiologi Trauma Trauma
Pukulan langsungPukulan langsung Gerakan puntir mendadakGerakan puntir mendadak Beban mekanik yang berlebihanBeban mekanik yang berlebihan
Kerusakan pada struktur tulang karena Kerusakan pada struktur tulang karena penyakit (patologis)penyakit (patologis) Ca Ca
Manifestasi klinisManifestasi klinis
1. Deformitas1. Deformitas Spasme otot yang kuat dapat menyebabkan Spasme otot yang kuat dapat menyebabkan
fragmen tulang bergeser shg kelurusan dan fragmen tulang bergeser shg kelurusan dan perubahan bentuk luar terjadi seperti rotasi (tl mjd perubahan bentuk luar terjadi seperti rotasi (tl mjd pendek), depresi tulangpendek), depresi tulang
2. Pembengkakan2. Pembengkakan Edema terlihat cepat karena lokasi cairan serosa Edema terlihat cepat karena lokasi cairan serosa
pada sisi # dan ekstravasasi darah pada jar yg pada sisi # dan ekstravasasi darah pada jar yg rusakrusak
3. Kemerahan (ekimosis)3. Kemerahan (ekimosis) Dihasilkan dari adanya perdarahan subkutanDihasilkan dari adanya perdarahan subkutan
...manifestasi...manifestasi
4. Spasme otot4. Spasme otot Kontraksi otot involunter tjd disekitar #Kontraksi otot involunter tjd disekitar #
5. Nyeri5. Nyeri Nyeri hebat tjd saat cedera, berasal dari spasme otot, Nyeri hebat tjd saat cedera, berasal dari spasme otot,
pergeseran tulang atau kerusakan jaringanpergeseran tulang atau kerusakan jaringan
6. Gangguan sensasi6. Gangguan sensasi Dapat terjadi karena kerusakan serat saraf atau Dapat terjadi karena kerusakan serat saraf atau
penekanan serat saraf oleh edema, perdarahan penekanan serat saraf oleh edema, perdarahan /fragmen tualng/fragmen tualng
7. Krepitasi7. Krepitasi Ujung tulang yang rusak bergerak dan bergeseran dan Ujung tulang yang rusak bergerak dan bergeseran dan
menimbulkan sensasi yang menciutmenimbulkan sensasi yang menciut
...manifestasi...manifestasi
8. Kehilangan fungsi normal8. Kehilangan fungsi normal Ketidakstabilan tulang yang #, nyeri dan spasme Ketidakstabilan tulang yang #, nyeri dan spasme
otototot Hilangnya fungsi normal, paralisis dapat terjadi Hilangnya fungsi normal, paralisis dapat terjadi
karena kerusakan serat sarafkarena kerusakan serat saraf
9. Syok hipivolemik9. Syok hipivolemik Shock yang disebabkan karena luka yang hebat dan Shock yang disebabkan karena luka yang hebat dan
kehilangan darah dari jaringan yang lukakehilangan darah dari jaringan yang luka
10.Pergerakan Abnormal10.Pergerakan Abnormal Pergerakan pada bagian yang secara normal tidak Pergerakan pada bagian yang secara normal tidak
bergerak bisa menjadi bergerak akibat farktur, cth : bergerak bisa menjadi bergerak akibat farktur, cth : pertengahan femur dapat digerakkanpertengahan femur dapat digerakkan
KomplikasiKomplikasi
a. Komplikasi awala. Komplikasi awal
1. 1. SyokSyok Akibat perdarahan dan kehilangan cairan Akibat perdarahan dan kehilangan cairan
eksterna ke jaringan yang rusakeksterna ke jaringan yang rusak Penanganan :Penanganan :
Mempertahankan volume darahMempertahankan volume darah Mengurangi nyeriMengurangi nyeri Memasang pembebatanMemasang pembebatan Melindungi pasien dari cedera lebih lanjutMelindungi pasien dari cedera lebih lanjut
...komplikasi awal...komplikasi awal
2. Sindrom emboli lemak2. Sindrom emboli lemak Pada saat terjadi #, globula msk ke dalam darah krn Pada saat terjadi #, globula msk ke dalam darah krn
tek sum sum tl meningkat dr tek kapiler atau krn tek sum sum tl meningkat dr tek kapiler atau krn katekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stresskatekolamin yang dilepaskan oleh reaksi stress
Globula bergabung dg trombosit emboli menyumbat Globula bergabung dg trombosit emboli menyumbat pemb darahpemb darah
Awitan sangat cepat 24 – 72 jamAwitan sangat cepat 24 – 72 jam Gambaran khas :Gambaran khas :
HipoksiaHipoksia TakipneaTakipnea TakikardiTakikardi PucatPucat Perubahan status mentalPerubahan status mental GD 60 mmHgGD 60 mmHg PO2PO2
...komplikasi awal...komplikasi awal
3. Sindrom kompartemen3. Sindrom kompartemen Terjadinya peningkatan tek jaringan dalam ruang tertutup Terjadinya peningkatan tek jaringan dalam ruang tertutup
di otot, yg berhubungan dg akumulasi cairan sehingga di otot, yg berhubungan dg akumulasi cairan sehingga menyebabkan hambatan aliran darah yang berat dan menyebabkan hambatan aliran darah yang berat dan berikutnya menyebabkan kerusakan pada otot.berikutnya menyebabkan kerusakan pada otot.
Saat perfusi jar dlm otot berkurang yang dibutuhkan Saat perfusi jar dlm otot berkurang yang dibutuhkan untuk kehidupan jaruntuk kehidupan jar pemasangan gips pemasangan gips yang terlalu ketatyang terlalu ketat
Pencegahan :Pencegahan : Mengontrol edemaMengontrol edema tinggikan ekstremitas setinggi jantungtinggikan ekstremitas setinggi jantung Longgarkan ablutanLonggarkan ablutan Fasciotomi (eksisi membran fibros yg menutupi dan membagi Fasciotomi (eksisi membran fibros yg menutupi dan membagi
otot)otot)
...komplikasi awal
4. Kontraktur5. Kerusakan kulit, abrasi,
laserasi, nekrosis6. Trombosis vena7. Ruptur tendon8. Osteomielitis9. Infeksi10.Emboli paru
B. Komplikasi lambatB. Komplikasi lambat
1.1. Penyatuan tulang/penyembuhan Penyatuan tulang/penyembuhan lambatlambat
2.2. Nekrosis avaskuler tulang ( bila Nekrosis avaskuler tulang ( bila tulang kehilangan asupan darah)tulang kehilangan asupan darah)
3.3. Reaksi terhadap alat imobilisasi spt Reaksi terhadap alat imobilisasi spt fiksasi internafiksasi interna
Pemeriksaan Diagnostik
RO : menentukan lokasi/luas traumaCT/MRI : memperlihatkan #,
mengidentifikasi jar lunakArteriogram : bila dicurigai kerusakan
vaskulerHitung darah lengkap
HtKreatinin meningkat : trauma ototProfil koagulasi/LED: terjadi pada
perdarahan hebat
Penatalaksanaan
Tujuan utamaPencegahan komplikasiPengembalian ke fungsi maksimalMemberikan kemungkinan hasil terbaik
1. Mengurangi frakturMemanipulasi tulang yg # untuk mengembalikan kelurusanMeringankan kompresi dan peregangan pembuluh dan saraf
...mengurangi farktur
Reduksi tertutupMengembalikan fragmen tl keposisinya dg cara melakukan penarikan scr manual utk mengerakkan ujung tl scr bersamaan dan mengembalikan kerusakan
Reduksi terbukaMelalui insisi pembedahan, # diluruskan dengan pemasangan alat spt : pin, kawat, skrup, plat, paku, batang logam mempertahankan fragmen tl dlm posisinya spi penyembuhan tulang terjadi
TraksiMemberikan tarikan dari 2 arah
...Penatalaksanaan...Penatalaksanaan
2. Immobilisasi #2. Immobilisasi # Setelah # direduksi, fragmen tl harus di Setelah # direduksi, fragmen tl harus di
imobilisasi spi terjadi penyatuan. imobilisasi spi terjadi penyatuan. Imobilisasi dpt dilakukan dengan fiksasi Imobilisasi dpt dilakukan dengan fiksasi interna atau eksterna spt : bidai, gipsinterna atau eksterna spt : bidai, gips
3. Mempertahankan fungsi3. Mempertahankan fungsi Pemantuan status neurovaskulerPemantuan status neurovaskuler KegelisahanKegelisahan AnsietasAnsietas KetidaknyamananKetidaknyamanan
Asuhan KeperawatanAsuhan Keperawatan
A. PengkajianA. Pengkajian1. RKD1. RKD
Apakah sebelumnya pernah mengalami trauma, Apakah sebelumnya pernah mengalami trauma, menderita peny DM, infeksi tulang, osteoporosismenderita peny DM, infeksi tulang, osteoporosis
2. RKS2. RKS Klien mengalami trauma (kecelakaan, jatuh, Klien mengalami trauma (kecelakaan, jatuh,
olah raga),, nyeri pd bag yang #,olah raga),, nyeri pd bag yang #,
3. Data Fisik3. Data Fisik MuskuloskeletalMuskuloskeletal
Deformitas, spasme otot, nyeri, krepitasiDeformitas, spasme otot, nyeri, krepitasi
NeurologiNeurologi Hilang fungsi, perubahan sensasi, parastesiaHilang fungsi, perubahan sensasi, parastesia
IntegumenIntegumen Bengkak, mamar, laserasiBengkak, mamar, laserasi
NeurovaskulerNeurovaskuler Eksremitas dingin, pucat, mati rasaEksremitas dingin, pucat, mati rasa
Kemungkinan Diagnosa KepKemungkinan Diagnosa Kep
Resiko taruma tambahan b.d hilangnya integritas Resiko taruma tambahan b.d hilangnya integritas skletal (#)skletal (#)
Nyeri b.d spasme otot, pergerakan fragmen tulang, Nyeri b.d spasme otot, pergerakan fragmen tulang, edema, cedera jar lunak, pemasangan traksi, peralatan edema, cedera jar lunak, pemasangan traksi, peralatan immobilisasi, stressimmobilisasi, stress
Resiko disfungsi jarinagn neurovaskuler perifer b.d Resiko disfungsi jarinagn neurovaskuler perifer b.d interupsi aliran darah, cedera vaskuler, trauma jar, interupsi aliran darah, cedera vaskuler, trauma jar, hipotermiahipotermia
Resiko gangguan pertukaran gas b.d ggn aliran darah, Resiko gangguan pertukaran gas b.d ggn aliran darah, emboli darah/lemak, perubahan membran kapileremboli darah/lemak, perubahan membran kapiler
Kerusakan integritas kulit danjar b.d luka, # terbuka, Kerusakan integritas kulit danjar b.d luka, # terbuka, pemasangan pin, traksipemasangan pin, traksi
Resti infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan primer Resti infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan primer kulit yang rusak, trauma jaringan, prosedue infasifkulit yang rusak, trauma jaringan, prosedue infasif
Perencanaan & implementasiPerencanaan & implementasi
1. Meredakan nyeri1. Meredakan nyeri– Kaji tingkat nyeri (tipe, lokasi)Kaji tingkat nyeri (tipe, lokasi)– Sokong area yang sakitSokong area yang sakit– Lakukan perubahan posisi perlahanLakukan perubahan posisi perlahan– Pantau adanya pembengkakan/status Pantau adanya pembengkakan/status
neurovaskulerneurovaskuler– Lakukan latihan rentang gerak pasif dan aktifLakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif
2. Mempertahankan mobilitas fisik2. Mempertahankan mobilitas fisik– Kaji derajat mobilitasKaji derajat mobilitas– Lakukan renang gerak pasif dan aktifLakukan renang gerak pasif dan aktif– Letakkan klien dlm posisi telentangt scr Letakkan klien dlm posisi telentangt scr
periodikperiodik– Pantau klien untuk perawatan diriPantau klien untuk perawatan diri– Bantu klien untuk perawatan diriBantu klien untuk perawatan diri– Dorong untuk meningkatkan masukan cairanDorong untuk meningkatkan masukan cairan
3. Mempertahankan integritas kulit Pantau tanda vital Lakukan penngantian balutan secara asepsis Kaji penampilan luka yang keluar Berikan antibiotik yang memadai
EvaluasiEvaluasiEvaluasiEvaluasi
Nyeri minimalNyeri minimal Status neurovaskuler utuhStatus neurovaskuler utuh Peningkatan kemandirian dalam Peningkatan kemandirian dalam
beraktifitasberaktifitas TV dalam batas normalTV dalam batas normal Insisi luka baik dan tidak ada Insisi luka baik dan tidak ada
infeksiinfeksi