10
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN NORMAL APLIKASI DOENGES Diposkan oleh Rizki Kurniadi 1. Pengertian Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. 2. Etiologi Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron 3. Bentuk-bentuk persalinan Persalinan spontan Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri Persalinan Buatan Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar Persalinan anjuran Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan rangsangan 4. Istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan : Abortus Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan Umur hamil sebelum 28 minggu Berat janin kurang dari 1000 gram Persalinan prematuritas Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu

Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vhvghghgh

Citation preview

Page 1: Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN NORMAL APLIKASI DOENGESDiposkan oleh Rizki Kurniadi

1.            Pengertian                        Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi( janin dan uri ) yang telah cukup

bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri ).

                        Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

2.            Etiologi Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor hormonal ,pengaruh prostaglandin,struktur uterus ,sirkulasi uterus,pengaruh saraf dan nutrisi,perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron 

3.            Bentuk-bentuk persalinan  Persalinan spontan

      Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri  Persalinan Buatan

      Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari  luar  Persalinan anjuran

      Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan rangsangan

4.            Istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin yang dilahirkan :  Abortus

  Terhentinya dan dikeluatkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan  Umur hamil sebelum 28 minggu  Berat janin kurang dari 1000 gram  Persalinan prematuritas

  Persalinan sebelum umur hamil 28 sampai 36 minggu  Berat janin kurang dari 2.449 gram

  Persalinan Aterm  Persalinan antara umur hamil 37 sampai 42 minggu  Berat janin diatas 2500 gram

  Persalinan Serotinus  Persalinan melampaui umur 42 minggu  Pada janin terdapat tanda postmaturitas

  Persalinan Presipitatus  Persalinan berlangsung cepat  kurang dari 3 jam

Page 2: Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

5.            Tanda-Tanda Persalinana.      Tanda persalinan sudah dekat ( semu)         Terjadi lightening      Menjelang minggu ke – 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi

sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :o   Kontraksi Braxton hickso   Ketegangan dinding peruto   Ketegangan ligamentum rotandumo   Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah

          Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil :o   Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurango    Dibagian bawah terasa sesako   Terjadi kesulitan saat berjalano   Sering miksi ( beser kencing )

         Terjadinya His permulaanPada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu  terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen,progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin.Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih seringb sebagai his palsu.

Sifat his permulaan ( palsu )o   Rasa nyeri ringan di bagian bawaho   Datangnya tidak teraturo   Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tandao   Durasinya pendeko   Tidak bertambah bila beraktifitas

b.      Tanda Pasti Persalinan  Terjadinya His persalinan , His persalinan mempunyai sifat :

   Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depan   Sifatnya teratur,interval makin  pendek, dan kekuatannya makin besar   Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks   Makin beraktifitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah   Pengeluaran Lendir dan darah ( pembawa tanda ), Dengan his persalinan terjadi perubahan pada

serviks yang menimbulkan :   Pendataran dan pembukaan   Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepas   Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah

  Pengeluaran Cairan

 Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan . Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

Page 3: Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

6.      Tahap-Tahap PersalinanPersalinan dibagi dalam 4 tahap/Kala  yaitu :

  Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap ( 10 cm ) proses ini terbgi

dalam dua fase yeitu :  Fase laten ( 8 jam ) serviks membuka sampai 3 cm  Fase aktif ( 7 jam ) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering selama

fase aktif  Kala II : dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya

berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi  Kala  III : dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih

dari 30 menit.  Kala IV  : dimulai saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama postpartum.

7.      Langkah- Langkah Pertolongan persalinan Normal1)      Saat kepala didasar panggul dan membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai 6 cm

peritoneum tipis pada primi atau multi dengan perineum yang kaku dapat dilakukan episiotomi median,mediolateral atau lateral

2)      Episotomi dilakukan pada saat his dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan episiotomi adalah untuk menjamin agar luka teratur sehingga mudah mengait dan melakukan adaptasi

3)      Persiapan kelahiran kepala,tangan kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi robekan baru sedangkan tangan kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi

4)      Stelah kepala lahir dengan suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung dibersihkan dari lender kepala dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna menyesuaikan os aksiput kearah punggung

5)      Kepala dipegang sedemikian rupa dengan kedua tangan menarik curam kebawah untuk melahirtkan bahu depan,ditarik keatas untuk melahirkan bahu belakang setelah kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk melahirkan sisa badan bayi

6)      Setelah bayi lahir seluruhnya jalan nafas dibersihkan dengan menghisap lender sehingga bayi dapat bernafas dan menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas bebas dari hambatan

7)      Pemotongan tali pusat dapat dilakukan :  Setelah bayi menagis dengan nyaring artinya paru-paru bayi telah berkembang dengan

sempurna  Setelah tali pusat tidak berdenyut lagi keduanya dilakukan pada bayi yang aterm sehingga

peningkatan jumlah darah sekitar 50 cc  Pada bayi premature pemotongan tali pusat dilakukan segera sehingga darah yang masuk ke

sirkulasi darah bayi tidak terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus hemolitik dan kern ikterus 8). Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya9). Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan

  Kateterisasi kandung kemih

Page 4: Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

  Menjahit luka spontan atau luka episiotomi

8.      Diagnosis dan Penanganan Persalinan   a.                         Kala I 

  Diagnosis

Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.

  Penanganano   Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitano   Jika ibu tsb tampak kesakitan dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan perubahan

posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.o   Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinano   Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur yang akan

dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaano   Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air

besar/.kecil.o   Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara : gunakan kipas

angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.o   Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup minumo   Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin 

  Pemeriksaan Dalam

      Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada persalinan dan setelah selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada pada partogram.Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :

         Warna cairan amnion         Dilatasi serviks         Penurunan kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )

                  Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan dalam pertama mungkin diagnosis in partu belum dapat ditegakkan . Jika terdapat kontraksi yang menetap periksa ulang wanita tsb setelah 4 jam untuk melihat perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks terasa tipis dan terbuka maka wanita tersebut dalam keadaan in partu jika tidak terdapat perubahan maka diagnosanya adalah persalinan palsu.

                  Pada kala II lakukan pemriksaan dalam setiap jam  Kemajuan Persalinan dalam Kala I 

Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan Kala I :         Kontraksi teratur  yang progresif dengan peningkatan frekwensi dan durasi         Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama persalinan         Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin

            Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I :         Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten         Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan fase aktif         Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin

Page 5: Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

  Kamajuan pada kondisi janin

         Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau lebih dari 180 denyut permenit ) curigai adanya gawat janin

         Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi sempurna digolongkan kedalam malposisi atau malpresentasi

         Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama tangani penyebab tersebut.

    Kemajuan pada kondisi Ibu

      Lakukan penilaian tanda-tanda kegawatan pada Ibu :         Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau kesakitan.

Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau I.V. dan berikan anlgesia secukupnya.         Jika tekanan darah ibu menurun curigai adanya perdarahan         Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang kurang segera berikan

dektrose I.V.

   Diagnosis

Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

o   Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan : mendampingi ibu agar merasa

nyaman,menawarkan minum, mengipasi dan meijat ibuo   Menjaga kebersihan dirio   Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibuo   Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibuo   Mengatur posisi ibuo   Menjaga kandung kemih tetap kosongo   Memberikan cukup minum

Bantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyamano   Ibu dibimbing untuk mengedan selama his, anjurkan kepada ibu untuk mengambik nafaso   Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin tidak

mengalami bradikardi ( < 120 )  Kemajuan persalinan dalam Kala II

Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II:         Penurunan yang teratur dari janin di jalan lahir         Dimulainya fase pengeluaranTemuan berikut menunjukkan yang kurang baik pada saat persalinan tahap kedua            Tidak turunnya janin dijalan lahir         Gagalnya pengeluaran  pada fase akhir  Kelahiran kepala Bayi

         Mintalah ibu mengedan atau memberikan  sedikit dorongan saat kepala bayi lahir         Letakkan satu tangan kekepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat

Page 6: Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

         Menahan perineum dengan satu tangan lainnya jika diperlukan         Mengusap muka bayi untuk membersihkannya dari kotoran lendir/darah         Periksa tali pusat:o   Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali pusat melalui kepala bayio   Jika  lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian digunting diantara

kedua klem tersebut sambil melindungi leher bayi.    Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya

         Biarkan kepala bayi berputar dengan sendirinya         Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi         Lakukan tarikan lembut  ke bawah untuk melahirkan bahu depan         Lakukan tarikan lembut  ke atas untuk melahirkan bahu belakang         Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil menyangga

kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi seluruhnya

         Letakkan bayi tsb diatas perut ibunya         Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai pernafasan bayi         Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling sedikit 30x/m )

tinggalkan bayi tsb bersama ibunya         Jika  bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan segera mulai resusitasi

bayi         Klem dan pototng tali pusat         Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit dada siibu.         Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan pastikan kepala bayi

terlindung dengan baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.c.             Kala III   Manajemen Aktif Kala III

         Pemberian oksitosin dengan segera         Pengendalian tarikan tali pusat         Pemijatan uterus segera setelah plasenta lahir

   Penanganan

Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan plasenta :

         Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah kelahiran bayi         Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara ibu atau susukan bayi guna

menghasilkan oksitosin alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.Lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan cara :

         Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama kontraksi tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial – kearah belakang dan kearah kepala ibu.

         Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.         Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3 menit )

Page 7: Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

         Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus-menerus dalam tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.

         PTT hanya dilakukan selama uterus berkontraksi         Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali

pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.

         Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar menimbulkan kontraksi.

         Jika menggunkan manajemen aktif  dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15 menit berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama.

         Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau perbaiki episotomi.

d.            Kala IV  Diagnosis

Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa – sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedanmg menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.

  Penanganan

         Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan .

         Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam I dan setiap 30 menit selama jam II

         Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman yang disukainya.

         Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering         Biarkan ibu beristirahat         Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi         Bayi sangat siap segera setelah  kelahiran         Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih dalam

keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.         Ajari ibu atau keluarga tentang :         Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi         Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi

  9.      Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul :

     Kala I :1)       Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi,dilatasi/regangan,

tegangan emosional

Page 8: Asuhan Keperawatan Persalinan Normal Aplikasi Doenges

2)      Risiko infeksi terhadap maternal berhubungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang     Kala II :

1.     Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada presentasi, dialatasi/peregangan jaringan, kompresi syaraf, pola kontraksi semakin intensif

2.     Risiko kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan pencetusan persalinan, pola kontraksi hipertonik,janin besar,pemakaian forcep.

3.     Risiko cedera terhadap janin berhubungan dengan malpresentasi/posisi,pencetusan kelahiran disproporsi, sefalopelvik ( CPD ).     Kala III :

1.      Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan secara tidak disadari, atonia uteri,laserasi jalan lahir,tertahannya fragmen plasenta

2.      Nyeri ( akut ) berhubungan trauma jaringan , respons fisiologis setelah melahirkan3.      Risiko perubahan proses keluarga berhubungan dengan terjadinya transisi, krisis situasi

    Kala IV :1.      Nyeri ( akut ) berhubungan dengan efek2 obat-obatan , trauma mekanis/ jaringan, edema

jaringan, kelemahan fisik dan psikologis, ansietas.2.      perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan anggota

keluarga           

      DAFTAR PUSTAKA

 

1. Abdul bari saifuddin,, 2002 , Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,

penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta

2. Sarwono, 1989, Ilmu Bedah kebidanan, Yayasan sarwono, Jakarta.

3. Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakarta

4. Abdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional  pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,

penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta

5.  Manuaba,Ida Bagus Gede, 1998, Ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga

berencana,EGC, Jakarta

6. Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , Jakarta

http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-persalinan-normal_07.html