14
BAB 1 PENDAHULUAN  Dalam usaha me mpero leh bukt i-b ukti ya ng di perl ukan guna kepent ingan  pemeriksaan suatu perkara pidana, seringkali para penegak hukum dihadapkan pada suatu masalah atau hal-hal tertentu yang tidak dapat diselesaikan sendiri dikarenakan masalah tersebut berada di luar kemampuan atau keahliannya. Dalam hal demikian maka bantuan seorang ahli sangat penting diperlukan dalam rangka mencari kebenaran materiil selengkap-lengkapnya bagi para penegak hukum tersebut. 1 Visum et Repertum (Ve R) merup akan salah satu bantuan yang sering diminta oleh pihak penyid ik (polis i) kep ada dokter menyan gku t perl uka an pad a tubuh man usia atau men genai has il  pemeriksaan suatu perkara pidana. Visum et Repertum merupakan alat bukti dalam  proses peradilan yang tidak hanya memenuhi standar penulisan rekam medis, tetapi juga harus memenuhi hal-hal yang disyaratkan dalam sistem peradilan. 2 Data di beberapa rumah sakit menunjukkan baha jumlah kasus perlukaan dan keracunan yang memerlukan Visum et Repertum pada unit gaat darurat mencapai !"- #"$. Dibandin gkan deng an kasus pembunuh an dan perko saan, kasus penga niaya an yan g men gak iba tka n luka mer upa kan jenis yan g pal ing seri ng terj adi dan ole h karenanya penyidik perlu meminta Visum et Repertum kepada dokter sebagai alat bukti di depan pengadilan. 2 Dal am pra kti k sehari -har i seorang dok ter tidak hanya mel aku kan pemerik saan medis untuk kepentingan diagnostik dan pengobatan penyakit saja, tetapi juga untuk dibua tkan suatu surat keteranga n medis. Demikia n pula halnya dengan seorang pasien yang datang ke instalasi gaat darurat, tujuan utama yang bersangkutan umumnya adalah untuk mendapatkan pertolongan medis agar penyakitnya sembuh. %amun dalam hal pas ien ters ebu t men gal ami cedera, pih ak yang ber aj ib dap at memint a sur at keterangan medis atau Visum et Repertum dari dokter yang memeriksa. &adi pada satu saat yang sama dokter dapat bertindak sebagai seorang klinisi yang bertugas mengobati  penyakit sekaligus sebagai seorang petugas 'orensik yang bertugas membuat Visum et  Repertum. edan gkan pasien bertin dak sebagai seoran g yang diobati sekaligus korban yang diperiksa dan hasilnya dijadikan alat bukti. 2 1

BAB 1, 2 & 3__

Embed Size (px)

DESCRIPTION

123

Citation preview

Page 1: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 1/14

BAB 1

PENDAHULUAN

  Dalam usaha memperoleh bukti-bukti yang diperlukan guna kepentingan

 pemeriksaan suatu perkara pidana, seringkali para penegak hukum dihadapkan pada

suatu masalah atau hal-hal tertentu yang tidak dapat diselesaikan sendiri dikarenakan

masalah tersebut berada di luar kemampuan atau keahliannya. Dalam hal demikian

maka bantuan seorang ahli sangat penting diperlukan dalam rangka mencari kebenaran

materiil selengkap-lengkapnya bagi para penegak hukum tersebut.1Visum et Repertum

(VeR) merupakan salah satu bantuan yang sering diminta oleh pihak penyidik (polisi)

kepada dokter menyangkut perlukaan pada tubuh manusia atau mengenai hasil

 pemeriksaan suatu perkara pidana. Visum et Repertum merupakan alat bukti dalam

 proses peradilan yang tidak hanya memenuhi standar penulisan rekam medis, tetapi juga

harus memenuhi hal-hal yang disyaratkan dalam sistem peradilan.2

Data di beberapa rumah sakit menunjukkan baha jumlah kasus perlukaan dan

keracunan yang memerlukan Visum et Repertum pada unit gaat darurat mencapai !"-

#"$. Dibandingkan dengan kasus pembunuhan dan perkosaan, kasus penganiayaan

yang mengakibatkan luka merupakan jenis yang paling sering terjadi dan oleh

karenanya penyidik perlu meminta Visum et Repertum kepada dokter sebagai alat bukti

di depan pengadilan.2

Dalam praktik sehari-hari seorang dokter tidak hanya melakukan pemeriksaan

medis untuk kepentingan diagnostik dan pengobatan penyakit saja, tetapi juga untuk 

dibuatkan suatu surat keterangan medis. Demikian pula halnya dengan seorang pasien

yang datang ke instalasi gaat darurat, tujuan utama yang bersangkutan umumnya

adalah untuk mendapatkan pertolongan medis agar penyakitnya sembuh. %amun dalam

hal pasien tersebut mengalami cedera, pihak yang berajib dapat meminta surat

keterangan medis atau Visum et Repertum dari dokter yang memeriksa. &adi pada satu

saat yang sama dokter dapat bertindak sebagai seorang klinisi yang bertugas mengobati

 penyakit sekaligus sebagai seorang petugas 'orensik yang bertugas membuat Visum et 

 Repertum. edangkan pasien bertindak sebagai seorang yang diobati sekaligus korban

yang diperiksa dan hasilnya dijadikan alat bukti.2

1

Page 2: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 2/14

Visum et Repertum  adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan

 penyidik yang berenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik 

hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan

keilmuannya dan di baah sumpah untuk kepentingan peradilan. Visum et Repertum

secara utuh telah menjembatani ilmu kedokteran dengan ilmu hukum sehingga dengan

membaca Visum et Repertum dapat diketahui dengan jelas apa yang telah terjadi pada

seseorang dan para praktisi hukum dapat menerapkan norma-norma hukum pada

 perkara pidana yang menyangkut tubuh atau jia manusia. Visum et Repertum

menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang tertuang di dalam

 bagian pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai pengganti benda bukti.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2

Page 3: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 3/14

2.1. Definisi Visum et Repertum

Dalam tugas sehari-hari, selain melakukan pemeriksaan diagnostik, memberikan

 pengobatan dan peraatan kepada pasien, dokter juga mempunyai tugas melakukan pemeriksaan medik untuk tujuan membantu penegakkan hukum, baik untuk korban

hidup maupun korban mati. *emeriksaan medik untuk tujuan membantu penegakkan

hukum antara lain pembuatan Visum et Repertum terhadap seseorang yang dikirim oleh

 penyidik karea diduga sebagai korban suatu tindak pidana, baik dalam peristia

kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, penganiayaan, pembunuhan, pemerkosaan,

meupun pada korban meninggal yang pada pemeriksaan pertama polisi terdapat

kecurigaan akan kemungkinan adanya tindak pidana.

Visum et Repertum  adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan

 penyidik yang berenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik 

hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan

keilmuannya dan di baah sumpah untuk kepentingan peradilan.

ecara hukum, Visum et Repertum dapat diartikan sebagai +

uatu surat keterangan seorang dokter yang memuat kesimpulan suatu

 pemeriksaan yang telah dilakukannnya, misalnya atas mayat seorang untuk 

menentukan sebab kematian dan lain sebagainya, keterangan mana

diperlukan oleh hakim dalam suatu perkara.

aporan dari ahli untuk pengadilan, khususnya dari pemeriksaan oleh dokter 

dan di dalam perkara pidana

urat keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas sumpahjanji

(jabatankhusus) tentang apa yang dilihat pada benda yang diperiksanya yang

mempunyai daya bukti dalam perkara-perkara pidana.

uatu laporan tertulis dari dokter yang telah disumpah tentang apa yang

dilihat dan ditemukan pada barang bukti yang diperiksanya serta memuat

 pula kesimpulan dari pemeriksaan tersebut guna kepentingan perradilan.

Page 4: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 4/14

2.2. Dasar Hukum Visum et Repertum

Dasar hukum yang memuat tentang Visum et Repertum yakni +

Dalam /itab 0ukum cara *idana (/0*) pasal 13# butir 4 +

/eajiban dokter untuk membantu peradilan yaitu dalam bantuk + keterangan

ahli, pendapat orang ahli, ahli kedokteran kehakiman, dokter dan surat

keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya

mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari

 padanya.

/0* pasal 13 ayat 1 +

yang dimaksudkan dengan alat bukti yang sah yakni + keterangan saksi,

keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdaka.

/0* pasal 135 +

/eterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.

/0* pasal 1 +

1. Dalam hal penyidik untuk kepentigan peradilan menangani seorang

korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristia

yang merupakan tindak pidana, ia berenang mengajukan permintaan

keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli

lainnya.

2. *ermintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas

untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau pemeriksaan

 bedah mayat.

. 6ayat yang dikirim kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada

rumah sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan

terhadap mayat tersebut dan diberi label yang memuat identitas mayat,

Page 5: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 5/14

dilak dan diberi cap jabatan yang diletakkan pada ibu jari atau bagian lain

 badan mayat.

2.3. Tujuan Visum et Repertum3

Visum et Repertumturut berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana

terhadap kesehatan dan jia manusia. Visum et Repertum menguraikan segala sesuatu

tentang hasil pemeriksaan medik yang tertuang di dalam bagian pemberitaan, yang

karenanya dapat dianggap sebagai pengganti benda bukti.

Visum et Repertum juga memuat keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil

 pemeriksaan medik tersebut yang tertuang di dalam bagian kesimpulan. Visum et 

 Repertum  secara utuh telah menjembatani ilmu kedokteran dengan ilmu hukum

sehingga dengan membaca Visum et Repertum dapat diketahui dengan jelas apa yang

telah terjadi pada seseorang dan para praktisi hukum dapat menerapkan norma-norma

hukum pada perkara pidana yang menyangkut tubuh atau jia manusia.

2.4. Pemua! Visum et Repertum

Visum et Repertum  adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik 

hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan

keilmuannya dan di baah sumpah untuk kepentingan peradilan.  7erdasarkan

 pengertian ini jelas baha yang membuat Visum et Repertum ialah seorang dokter atas

 permintaan penyidik. 8ang berhak membuat Visum et Repertum berdasarkan /0*

*asal 1 ayat (1) + hli kedokteran kehakiman dan Dokter atau ahli lainnya.

2.". S#ara! Pemua!an Visum et Repertum

!

Page 6: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 6/14

9erdapat beberapa syarat atau ketentuan pembuatan Visum et Repertum  korban

hidup yakni sebagai berikut +1

1.

0arus tertulis, tidak boleh secara lisan

2. angsung menyerahkannya kepada dokter, tidak boleh dititip melalui

korban atau keluarganya, serta tidak boleh melalui jasa pos

. 7ukan kejadian yang sudah leat sebab termasuk rahasia jabatan dokter 

. da alasan mengapa korban dibaa kepada dokter 

!. da identitas korban

5. da identitas pemintanya

#. 6encantumkan tanggal permintaannya

3. /orban diantar oleh polisi atau jaksa.

2.$. A%ur Pemua!an Visum et Repertum,!,5

7erbeda dengan prosedur pemeriksaan korban mati, prosedur permintaan Visum

et Repertum korban hidup tidak diatur secara rinci di dalam /0*. 9idak ada

ketentuan yang mengatur tentang pemeriksaan apa saja yang harus dan boleh dilakukan

oleh dokter. 0al ini berarti baha pemilihan jenis pemeriksaan yang dilakukan

diserahkan sepenuhnya kepada dokter dengan mengandalkan tanggung jaab pro'esi

kedokteran. /0* juga tidak memuat ketentuan tentang bagaimana menjamin

keabsahan korban sebagai barang bukti. 0al-hal yang merupakan barang bukti pada

tubuh korban hidup adalah perlukaannya beserta akibatnya dan segala sesuatu yang

 berkaitan dengan perkara pidananya. edangkan orangnya sebagai manusia tetap diakui

sebagai subyek :oren dengan segala hak dan keajibannya.

5

Page 7: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 7/14

/0* tidak mengatur prosedur rinci apakah korban harus diantar oleh petugas

kepolisian atau tidak. *adahal petugas pengantar tersebut sebenarnya dimaksudkan

untuk memastikan kesesuaian antara identitas orang yang akan diperiksa dengan

identitas korban yang dimintakan Visum et Repertumnya, seperti yang tertulis di dalam

surat permintaan Visum et Repertum. ituasi tersebut membaa dokter turut

 bertanggung jaab atas pemastian kesesuaian antara identitas yang tertera di dalam

surat permintaan Visum et Repertum dengan identitas korban yang diperiksa.

danya keharusan membuat Visum et Repertum pada korban hidup tidak berarti

 baha korban tersebut, dalam hal ini adalah pasien, untuk tidak dapat menolak sesuatu

 pemeriksaan. /orban hidup adalah juga pasien sehingga mempunyai hak sebagai

 pasien. pabila pemeriksaan ini sebenarnya perlu menurut dokter pemeriksa sedangkan

 pasien menolaknya, maka hendaknya dokter meminta pernyataan tertulis singkat

 penolakan tersebut dari pasien disertai alasannya atau bila hal itu tidak mungkin

dilakukan, agar mencatatnya di dalam catatan medis.

2.5.1 /etentuan standar dalam penyusunan Visum et Repertum korban hidup

a. *ihak yang berenang meminta keterangan ahli menurut /0* pasal 1

ayat (1) adalah penyidik yang menurut ** 2#1;3 adalah *ejabat *olisi %egara

R<. edangkan untuk kalangan militer maka *olisi 6iliter (*=6) dikategorikan

sebagai penyidik.

 b. *ihak yang berenang membuat keterangan ahli menurut /0* pasal 1

ayat (1) adalah dokter dan tidak dapat didelegasikan pada pihak lain.

c. *rosedur permintaan keterangan ahli kepada dokter telah ditentukan baha

 permintaan oleh penyidik harus dilakukan secara tertulis yang secara tegas telah

diatur dalam /0* pasal 1 ayat (2).

d. *enyerahan surat keterangan ahli hanya boleh dilakukan pada *enyidik yang

memintanya sesuai dengan identitas pada surat permintaan keterangan ahli.

*ihak lain tidak dapat memintanya.

#

Page 8: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 8/14

2.5.2 *ihak yang terlibat dalam kegiatan pelayanan :orensic klinik 

a. Dokter  

 b. *eraat

c. *etugas dministrasi

2.5.. 9ahapan-tahapan dalam pembuatan Visum et Repertum pada korban hidup

a. *enerimaan korban yang dikirim oleh *enyidik.

8ang berperan dalam kegiatan ini adalah dokter, mulai dokter umum sampai

dokter spesialis yang pengaturannya mengacu pada .=.*. Rumah akittersebut. 8ang diutamakan pada kegiatan ini adalah penanganan kesehatannya

dulu, bila kondisi telah memungkinkan barulah ditangani aspek 

medikolegalnya. 9idak tertutup kemungkinan baha terhadap korban dalam

 penanganan medis melibatkan berbagai disiplin spesialis.

 b. *enerimaan surat permintaan keterangan ahlivisum et revertum

danya surat permintaan keterangan ahliVisum et Repertum merupakan hal

yang penting untuk dibuatnya Visum et Repertum tersebut. Dokter sebagai

 penanggung jaab pemeriksaan medikolegal harus meneliti adanya surat

 permintaan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

• /orban datang ke *olisi atau langsung ke <>D*oliklinik R. 7iasanya

 jika korban datang ke *olisi terlebih dahulu, *olisi akan membuatkan

urat *ermintaan Visum (*V) ke R

•   /orban dari <>D*oliklinik kemudian dirujuk ke *usat *elayanan

9erpadu (**9) R untuk mendapatkan pelayanan komprehensi' 

termasuk medikolegal. 7ila korban telah membaa *V dari *olisi

maka dokter akan membuatkan ?isum. edangkan jika korban tidak 

membaa *V maka hanya akan dibuatkan urat /eterangan Dokter 

atau hanya dibuatkan rekam medik 'orensik jika diduga terkait kasus

 pidana.

• &ika *V datang menyusul dan pada tanggal yang sama dengan

 pemeriksaan pertama maka hasil rekam medis aal masih bisa berlaku.

3

Page 9: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 9/14

• &ika *V datang menyusul dengan tanggal yang berbeda dari tanggal

rekam medis aal maka dilakukan pemeriksaan ulang, dan hasil rekam

medis aal ditambahkan sebagai keterangan di Visum et Repertum.

c. *emeriksaan korban secara medis

9ahap ini dikerjakan oleh dokter dengan menggunakan ilmu 'orensik yang

telah dipelajarinya. %amun tidak tertutup kemungkinan dihadapi kesulitan

yang mengakibatkan beberapa data terleat dari pemeriksaan.da

kemungkinan didapati benda bukti dari tubuh korban misalnya anak peluru,

dan sebagainya. 7enda bukti berupa pakaian atau lainnya hanya diserahkan

 pada pihak penyidik. Dalam hal pihak penyidik belum mengambilnya maka

 pihak petugas sarana kesehatan harus menyimpannya sebaik mungkin agar tidak banyak terjadi perubahan. tatus benda bukti itu adalah milik negara, dan

secara yuridis tidak boleh diserahkan pada pihak keluargaahli arisnya tanpa

melalui penyidik.

d. *engetikan surat keterangan ahli Visum et Repertum

*engetikan berkas keterangan ahli Visum et Repertum oleh petugas

administrasi memerlukan perhatian dalam bentuk'ormatnya karena ditujukan

untuk kepentingan peradilan. 6isalnya penutupan setiap akhir alinea dengangaris, untuk mencegah penambahan kata-kata tertentu oleh pihak yang tidak 

 bertanggung jaab.

e. *enandatanganan surat keterangan ahli Visum et Repertum

ndang-undang menentukan baha yang berhak menandatanganinya adalah

dokter. etiap lembar berkas keterangan ahli harus diberi para' oleh dokter.

ering terjadi baha surat permintaan ?isum dari pihak penyidik datang

terlambat, sedangkan dokter yang menangani telah tidak bertugas di sarana

kesehatan itu lagi. Dalam hal ini sering timbul keraguan tentang siapa yang

harus menandatangani visum et repertun korban hidup tersebut. 0al yang sama

 juga terjadi bila korban ditangani beberapa dokter sekaligus sesuai dengan

kondisi penyakitnya yang kompleks.

Dalam hal korban ditangani oleh hanya satu orang dokter, maka yang

menandatangani ?isum yang telah selesai adalah dokter yang menangani

tersebut (dokter pemeriksa). Dalam hal korban ditangani oleh beberapa orang

;

Page 10: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 10/14

dokter, maka idealnya yang menandatangani ?isumnya adalah setiap dokter 

yang terlibat langsung dalam penanganan atas korban. Dokter pemeriksa yang

dimaksud adalah dokter pemeriksa yang melakukan pemeriksaan atas korban

yang masih berkaitan dengan lukacederaracuntindak pidana.

Dalam hal dokter pemeriksa sering tidak lagi ada di tempat (di luar kota) atau

sudah tidak bekerja pada Rumah akit tersebut, maka Visum et Repertum

ditandatangani oleh dokter penanggung jaab pelayanan 'orensik klinik yang

ditunjuk oleh Rumah akit atau oleh Direktur Rumah akit tersebut.

'. *enyerahan benda bukti yang telah selesai diperiksa

7enda bukti yang telah selesai diperiksa hanya boleh diserahkan pada penyidik 

saja dengan menggunakan berita acara.

g. *enyerahan surat keterangan ahliVisum et Repertum.

urat keterangan ahliVisum et Repertum hanya boleh diserahkan pada pihak 

 penyidik yang memintanya saja.

ALU& PE'BUATAN VISUM ET REPERTUM 

1"

Page 11: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 11/14

>ambar 2.1 lur *embuatan Visum et Repertum pada /orban 0idup dengan *V

11

Page 12: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 12/14

>ambar 2.2 lur *embuatan Visum et Repertum pada /orban 0idup yang *Vnya

menyusul

BAB 3

12

Page 13: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 13/14

PENUTUP

Visum et Repertum  adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik 

hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuh manusia, berdasarkan

keilmuannya dan di baah sumpah untuk kepentingan peradilan.

Visum et Repertum  juga memuat keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil

 pemeriksaan medik tersebut yang tertuang di dalam bagian kesimpulan. Visum et 

 Repertum  secara utuh telah menjembatani ilmu kedokteran dengan ilmu hukum

sehingga dengan membaca Visum et Repertum dapat diketahui dengan jelas apa yang

telah terjadi pada seseorang dan para praktisi hukum dapat menerapkan norma-norma

hukum pada perkara pidana yang menyangkut tubuh atau jia manusia.

lur pembuatan Visum et Repertum pada korban hidupyakni + penerimaan korban

yang dikirim oleh penyidik, penerimaan surat permintaan keterangan ahlivisum et 

revertum, pemeriksaan korban secara medis, pengetikan surat keterangan ahliVisum et 

 Repertum,  penandatanganan surat keterangan ahli Visum et Repertum,  penyerahan

 benda bukti yang telah selesai diperiksa dan penyerahan surat keterangan ahliVisum et 

 Repertum.

danya keharusan membuat Visum et Repertum pada korban hidup tidak berarti

 baha korban tersebut, dalam hal ini adalah pasien, untuk tidak dapat menolak sesuatu

 pemeriksaan. /orban hidup adalah juga pasien sehingga mempunyai hak sebagai

 pasien. pabila pemeriksaan ini sebenarnya perlu menurut dokter pemeriksa sedangkan

 pasien menolaknya, maka hendaknya dokter meminta pernyataan tertulis singkat

 penolakan tersebut dari pasien disertai alasannya atau bila hal itu tidak mungkin

dilakukan, agar mencatatnya di dalam catatan medis.

DA(TA& PUSTAKA

1

Page 14: BAB 1, 2 & 3__

7/18/2019 BAB 1, 2 & 3__

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-2-3-5691ed2b3d8e4 14/14

1. ujadi. Visum et Repertum  pada 9ahap *enyidikan dalam 6engungkap 9indak 

*idana *emerkosaan @<nternetA. @cited 2"1! &uly 1A. *. 1. ?ailable 'rom+

http+donload.portalgaruda.orgarticle

2. 'andi Dedi. Visum et Repertum *erlukaan+ spek 6edikolegal dan *enentuanDerajat uka @<nternetA. @cited 2"1! &uly 1A. *. 13;. ?ailable 'rom+

http+indonesia.digitaljournals.orgindeB.phpidnmedarticle

. <lmu /edokteran Corensik. &akarta+ Cakultas /edokteran ni?ersitas <ndonesia

1;;. *. 3-;

. <dries 6. *edoman <lmu kedokteran Corensik. &akarta+ 7inarupa ksara 1;;#.

*. 2-

!. 'andi Dedi. Visum et Repertum pada /orban 0idup @<nternetA. @cited 2"1! &uly

1A. *. 13;. ?ailable 'rom+ http+docslide.usdocuments?isum-et-repertum-

 pada-korban-hidup

5. /ementerian *emberdayaan *erempuan dan *erlindungan nak Republik 

<ndonesia. *rosedur tandar =perasional, *elaksanaan tandar *elayanan

6inimal 7idang ayanan 9erpadu bagi *erempuan dan nak /orban

/ekerasan. &akarta+ /ementerian *emberdayaan *erempuan dan *erlindungannak Republik <ndonesia 2"11

1