Click here to load reader
Upload
komang-islami-susanti
View
784
Download
114
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1 TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
SUB BAB ANALISIS BISNIS
PENGENALAN ANALISIS BISNIS
Analisis laporan keuangan merupakan bagian dari analisis bisnis. Analisis bisnis
merupakan analisis atas prospek dan resiko perusahaan untuk kepentingan
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah membantu pengambilan
keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis atas lingkungan bisnis perusahaan,
strateginya, serta posisi dan kinerja keuangannya.
JENIS – JENIS ANALISIS BISNIS
Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari
analisis bisnis. Sasaran analisis bisnis adalah untuk meningkatkan pengambilan
keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi
keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan
bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan suatu
bagian penting dari keputusan analis efek, penasehat investasi, manajer reksa dana
(fund manager), bankir investasi (investment banker), pemeringkat kredit (credit
raters), bankir korporasi (corporate bankers), dan investor individual.
JENIS-JENIS UTAMA ANALISIS BISNIS
1. Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji
pembayaran atas pokok dan bunganya. Kreditor meminjamkan dana dalam banyak
bentuk dan untuk beragam tujuan. Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan
barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu
yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri. Kreditor
nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada
perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga
(eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di masa depan. Analisis kredit
merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. Pengguna
yang terlibat didalam analisis kredit yakni pihak kreditor. Kelayakan kredit (credit
worthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya.
Fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas. Analisis kredit
berfokus pada sisi buruk risiko, bukan sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis
likuiditas maupun solvabilitas.
• Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas
dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Likuiditas bergantung pada
arus kas perusahaan dan komponen aktiva lancar dan kewajiban lancarnya.
• Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang
perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.
Alat analisis kredit dan kriterianya untuk penilaian beragam ketentuan (tanggal jatuh
tempo), jenis, dan tujuan kontrak utangnya. Dalam kredit jangka pendek, kreditor
berkepentingan atas kondisi keuangan kini, arus kas, dan likuiditas aktiva lancar.
Dalam kredit jangka panjang, meliputi penilaian obligasi, kreditor memerlukan
analisis yang lebih rinci dan berorientasi ke depan. Analisis kredit jangka panjang
meliputi proyeksi arus kas dan evaluasi profitabilitas yang berlanjut (disebut pula
sustainable earning power).
2. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan
sebagai balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan
penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas
atau modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk
pendanaan yang lebih utama darinya. Hal ini berarti investor ekuitas berhak atas
berdistribusi aktiva perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama
telah dipenuhi, termasuk bunga dan dividen preferen. Sebagai akibatnya, investor
ekuitas mendapatkan bunga residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas
menjadi pihak pertama yang menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi,
meskipun kerugian mereka ekuitas mendapat keuntungan tanpa batas. Dengan
demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri, dimana
harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi oleh
seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis mereka
paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif menggunakan terutama analisis
teknis, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya.
• Analisis teknis (technical analysis), atau charting, mencari pola dalam sejarah harga
atau volume sebuah memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
• Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan
diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis
dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan
perusahaan. Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai intrinsik,
yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value). Nilai intrinsik (intrinsic
value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis
fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham).
KEGUNAAN LAIN DARI ANALISIS BISNIS
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain
sebagai berikut.
• Manajer
Untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri dan potensi pendapatan mereka di
masa depan, manajer berkepentingan atas kondisi keuangan, profitabilitas, dan
prospek perusahaan mereka. Baik analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan,
memuat perspektif pihak luar terhadap perusahaan, sebagaimana kreditor dan
investor memandangnya. Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada
manajer perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi dan pendanaan
perusahaan. Manajer juga menganalisis dan laporan keuangan perusahaan pesaing
untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing. Analisis tersebut
memungkinkan adanya perbandingan antar perusahaan (interfirm comparisons), baik
untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan relatif terhadap kompetitor, maupun
sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja.
• Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis bisnis dilakukan setiap kali perusahaan merestrukturisasi operasinya,
melalui merger, akuisisi, divestasi, maupun spin-off. Bankir investasi perlu
mengindentifikasi target potensi dan menentukan nilainya. Analis efek perlu
menentukan apakah akan ada tambahan nilai, dan bila ada berapa nilainya, yang
dihasilkan dari merger bagi perusahaan pembeli maupun bagi perusahaan target.
Merger dan akuisisi hampir selalu didasarkan pada estimasi nilai intrinsik, walaupun
harga saham perusahaan pembeli dan perusahaan target tersedia. Tujuan analisis
merger dan akuisisi mirip dengan analisis ekuitas.
• Manajemen keuangan
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan dan kebijakan dividen terhadap nilai
perusahaan. Analisis bisnis membantu manajer untuk menilai dampak keputusan
keuangan terhadap profitabilitas di masa mendatang maupun resikonya. Manajer
juga harus menentukan nilai intrinsik sebelum menjalankan program pembelian
kembali saham. Suatu pendapat umum bahwa perusahaan membeli kembali
sahamnya karena saham perusahaannya dihargai pasar terlalu rendah (underpriced).
Untuk menentukan hal tersebut, manajer harus mengestimasi nilai intrinsik
perusahaan.
• Auditor eksternal
Hasil sebuah audit adalah opini atas kewajiban laporan keuangan klien. Saat
terselesaikannya audit, analisis laporan keuangan dapat menjadi alat pengecekan
akhir atas kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Auditor juga dapat
menggunakan analisis kredit untuk mengevaluasi kemampuan klien mereka untuk
melanjutkan usaha (going concern).
• Direktur
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk
melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati
aktivitas perusahaan. Hal ini memerlukan pemahaman dan apresiasi atas aktivitas
pendanaan, investasi, dan operasi. Analisis bisnis maupun analisis laporan keuangan
membantu direktur untuk menunaikan tanggungjawab pengawasan mereka.
• Regulator (pembuat peraturan)
Internal Revenue Service (IRS) menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk
mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan. Badan
pengatur lainnya menggunakan teknik analisis dalam peran mereka sebagai pengarah
dan penentu. Politisi sering menggunakan laporan keuangan untuk mendukung
kebutuhan mereka, atau jika tidak ada, untuk membuat peraturan yang membuah
industri mengandung pajak tambahan, sementara profitabilitas yang rendah dapat
berakibat pada keringanan dan subsidi pajak.
• Serikat kerja
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-
menawar kolektif.
• Pelanggan
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan
dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaksi yang saling menguntungkan.
KOMPONEN ANALISIS BISNIS
1. Analisis Lingkungan Bisnis Dan Strategi
Analisis lingkungan bisnis dan strategi terdiri atas bagian analisis industri dan
analisis strategi. Analisis industri biasanya merupakan langkah pertama, mengingat
prospek dan struktur industri sangat menentukan profitabilitas perusahaan.
Analisis industri (industry analysis) sering kali dikerjakan dengan menggunakan
kerangka yang diajukan oleh Porter (1980, 1985) atau analisis rantai nilai (value
chain analysis). Analisis strategi (strategy analysis) merupakan evaluasi atas
keputusan bisnis perusahaan dan keberhasilan perusahaan membangun keunggulan
kompetitifnya. Analisis lingkungan bisnis dan strategi memerlukan pengetahuan
tentang kekuatan ekonomi dan industry. Analisis ini juga memerlukan pengetahuan
tentang manajemen strategi, kebijakan bisnis, produksi, manajemen logistic,
pemasaran, dan ekonomi manajerial
2. Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana
akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini
mempengaruhi kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua
masalah dalam analisis.
• Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan
(comparability problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda
menerapkan akuntansi yang berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama.
Masalah ini juga muncul jika perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat
pada timbulnya kesulitan perbanding sementara.
• Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi
laporan keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan
penyimpangan informasi akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.
Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.
1. Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini
merupakan sebab utama distorsi akuntansi.
2. Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau
mempercantik laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini dapat
menyebabkan distorsi akuntansi.
3. Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap
realitas ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan.
Risiko akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan
keuangan karena distorsi akuntansi. Sasaran utama analisis akuntansi adalah
mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta meningkatkan muatan
ekonomis laporan keuangan. Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba
perusahaan atau secara lebih luas, kualitas akuntansinya. Analisis akuntansi juga
mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning persistence), yang kadang kala
disebut sustainable earning power.
3. Analisis Keuangan
Analasis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk menganalisis
posisis dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa
depan.
Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:
Analisis Profitabilitas
merupakan evaluasi atastingkat pengemvalian investasi perusahaan. Analisis
ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan
melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu
profitabilitas.
Analisis Resiko
merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya
dengan variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik untuk
mengevaluasi keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk
mengestimasi biaya modal perusahaan.
Analisis Sumber dan Pengunaan Dana
merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan
dananya. Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan
perusahaan dimasa depan.
4. Analisis Prospektif
Merupakan peramalan hasil dimasa depan, biasanya laba arus kas atau keduanya.
Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan dimasa depan yang
digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan.
5. Penilaian
Merupakan proses mengubah ramalan hasil dimasa depan menjadi estimasi nilai
perusahaan.
6. Analisis laporan keuangan dan analisis bisnis.
Menekankan bahwa analisis laporan keuangan meruapakan kumpulan proses analisis
yang merupakan bagian dari anaisis bisnis. Karenanya, analisis laporan keuangan
seharusnya dipandang sebagai bagian penting dan tak terpisihkan dari analisis bisnis
dan seluruh komponen analisisnya.