Click here to load reader
Upload
edhy-madhy-jumaedhy
View
262
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Tugas : KelompokMata kuliah : Desain dan Pengembangan KurikulumDosen Pembimbing : Prof. DR. Nurhayati, M. Pd.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
BENAZIR WAFIEK SIDDIK 071 404 030RAODAH M. 071 404 014ASRIANI 071 404 078MELLY FITRIANI 071 404 080RISKIANI RAZAK 071 404 036EKA AYU PERTIWI 071 404 096
JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah makalah
yang kami buat telah selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa mengirim shalawat
kepada junjungan Rasulullah karena berkat beliau kita yang dulu berada pada jalan
yang gelap sekarang pada jalan yang terang benderang.
Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing
karena dengan tugas ini kami mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Selain dosen
Pembimbing tidak lupa pula kami mengucapkan kepada teman-teman yang telah
membantu pembuatan makalah ini, agar makalah ini dapat selesai tepat pada waktu
yang telah ditentukan oleh dosen pembimbing.
Dalam makalah ini kami memuat atau membahas tentang pengertian
kurikulum dan belajar mengajar dalam implementasi kurikulum. Selain itu kita juga
membahas apa-apa saja yang mencakup tentang mengajar juga pembelajaran dalam
pengajaran yang dilakukan. Selain itu sebelum melakukan praktikum mengajar kita
juga harus mengetahui konsep dasar mengajar dan pengertian mengajar itu sendiri.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting
dalalam system pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang
tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga
memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa.
Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak
diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juhga sebaliknya, tanpa
kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung
secara efektif.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang kita kenal dengan KTSP
merupakan kurikulum yang dianjurkan oleh Pemerintah untuk dikembangakn di setiap
lembaga pendidikan formal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasioanal da Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang tandar Nasional Pendidikan. Oleh sebab itu, ssetiap sekolah khususnya para
kepala sekolah beserta guru perlu memahami baik secara teoritis maupun praktik
pengembangan KTSP
Diharapkan makalah ini bermanfaat baik untuk mahasiswa kependidikan
seperti mahasiswa UNM, FKIP, UIN, UM dan UMI maupun untuk siswa-siswa
pelajar SMA maupun SMP agar dapat lebih mengetahui system pendidikan yang ada
di Indonesia sehingga kurikulum tingkat satuan pendidikan ini dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapakan karena adanya kerja sama dari semua pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan kurikulum ini.
Makassar, Agustus 2010
Kelompok III
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan saat sangat berkembang, karena semakin tingginya teknologi
dan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dunia pendidikan juga selalu
diperbaharui. Apalagi saat ini, dengan perkembangan teknologi-teknologi yang dapat
mempermudah jaringan untuk mendapatkan informasi-informasi yang diinginkan
hanya dengan atau melalui internet.
Pada saat ini, di Indonesia sendiri sudah banyak siswa atau murid yang telah
mengenal internet sehingga mudah mencari tugas-tugas yang doberikan. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan tersebut melalui teknologi-teknologi yang canggih
maka kurikulum yang kita gunakan di Indonesia juga disesuaikan dengan kemajuan
teknologi-telknologi tanpa mengubah dasar-dasar atau landasan-landasan kurikulum
tersebut.
Selain kurikulum yang mengalami perubahan, atau kurikulum yang diubah
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan-kebutuhan jasa yang ada di masyarakat,
pembelajaran juga disesuaikan dengan kemampuan-kemampuan guru, sehingga guru
dapat memiliki kemampuan-kemampuan yang dapat menunjang tercapainya tujuan
pembelajaran. Saat ini kurikulum dan pembelajaran berperan sangat penting sehingga
sulit sekali untuk dipisahkan antara satu dengan yang lain karena memiliki hubungan
yang sangat erat.
Di Indonesia sendiri pengembangan kurikulum sangat penting, sekarang ini
kurikulum yang dijalankan di Indonesia adalah KTSP (kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan). Pengembangan KTSP sendiri didasarkan dua landasan pokok yaitu,
landasan empiris dan landasan formal. Yang menjadikan landasan empiris adalah
pertama adanya kenyataan rendahnya kualitas pendidikan kita baik dilihat dari sudut
proses maupun hasil belajar. Dari sudut proses misalnya pendidikan kita kurang
mampu mengembangkan peserta didik secara utuh. Proses pendidikan cenderung
berorientasi hanya pada pengembangan kognitif atau pengembangan intelektual;
sedangkan pengembangan sikap dan psikomotorik cenderung terabaikan. Melalui
KTSP sebagai kurikulum yang berorientasi pada pencapian kompetensi mendorong
proses pendidikan tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual saja, akan
tetapi kuga pembentukan sikap dan keterampilan secara seimbang yang dapat
direfleksikan dalam kehidupan nyata.
Kurikulum dan pembelajaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Sebagai suatu rencana atau program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak
diimplemenasikan dalam bentuk pembelajaran. Maka pembelajaran tidak akan
berlangsung secara efektif. “Wiithout a curriculum or plan, there can be no effective
instruction and without instruction the curriculum has little meaning”.
(Saylor, Alexander & Lewis, 1981: 10).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana meningkatkan keprofesional guru?
2. Jelaskan Kompetensi profesional guru Menurut Charles E. Johnson (1974),?
3. Jelaskan Kompetensi profesional guru Menurut Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005?
4. Bagaimana peran Guru dalam proses pembelajaran?
C. Tujuan
1. Sebagai mahasiswa dapat mengetahui bagaimana meningkatkan keprofesionalan
guru.
2. Sebagai mahasiswa dapat mengetahui kompetensi keprofesional guru menurut
Charles E. Johnson dan menurut UU No.14 Tahun 2005 dan peranan guru
dalam proses pembelajaran.
BAB IIPEMBAHASAN
Sebelum kita melangkah tentang bagaimana landasan kurikulum itu, maka kita
juga harus mengetahui pengertian kurikulum itu sendiri. Kurikulum merupakan salah
satu komponen yang memiliki peran penting dalam system pendidikan, sebab dalam
kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harua dicapai sehingga
memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang
pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Oleh karena itu, maka setiap
pengembangan kurikulum pada jenjang manapun harus didasarkan pada asas-asas
tertentu.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan
Nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelengaraan kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan isi dan bahan
pelajaran itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai
tujuan penyelengaraan sauna pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Di Indonesia sering terjadi perubahan kurikulum. Sekarang ini di Indonesia du
gunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau sering dikenal KTSP, yang
sebelumnya digunakan KBK atau Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dimana Proses
pembelajaran merupakan suatu system. Dengan demikian, pencapaian standar prosese
untuk meningkatkan kualitas pendidikan (proses pembelajaran) dapat dimulai dari
menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi kualitas
proses pembelajaran. Begitu banyak komponen yang dapat mempengaruhi kualitas
pendidikan, komponen yang dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah
komponen guru. Mengapa, karena guru merupakan ujung tombak yang berhubungan
langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar.
A. Meningkatkan Profesional Guru.
1. Guru sebagai Jabatan Profesional.
Mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi
sesuatu proses mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Oleh sebab itu, dalam proses mengajar terdapat kegiatan membimbing siswa
agar siswa berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya; melatih
keterampilan baik keterampilan intelektual, maupun keterampilan motorik
sehingga siswa dapat dan berani hidup di masyarakat yang cepat berubah dan
penuh persaingan, memotivasi siswa agar dapat memecahkan berbagai
persoalan hidup dalam masyarakat yang penuh tantangan dan rintangan,
membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif, kreatif dan lain
sebagainya.
Untuk menyakinkan bahwa guru sebagai pekerjaan profesional marilah kita
tinjau syarat-syarat atau ciri pokok dari pekerjaan profesional.
a) Pekrjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara
mendalam yang hanya mungkin didapatkan dari lembaga-lembaga
pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan kepada
keilmuan yang dimilikinya yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
b) Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu
yang spesifik sesuai jenis profesinya, sehingga antara profesi yang satu
dengan yang lainnya dapat dipisahkan secara tegas.
c) Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepadalatar
belakang pendidikan yang dialaminya yang diakui oleh masyarakat,
sehingga semakin tinggi latar belakang pendidikan akademis sesuai
dengan profesinya, semakin tinggi pula tingkat keahliannya, dengan
demikian semakin tingggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya.
d) Suatu profesi lain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak
terhadap social kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki
kepekaan yang sangat tinggi terhadap setiap efek yang ditimbulkannya
dari pekerjaan profesinya itu.
2. Mengajar Sebagai Pekerjaan Profesional
Apakah mengajar sebagai pekerjaan profesional? Mari kita tinjau ciri dan
karakteristik dari proses mengajar sebagai tugas utama profesi guru.
a) Mengajar bukanlah hanya menyampaikan materi pelajaran saja, akan
tetapi merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks. Oleh
karena itu, dalam pelaksanaannya, diperlukan sejumlah keterampilan
khusus yang didasarkan pada konsep dan ilmu pengetahuan yang
spesifik. Untuk menjadi seorang guru profesional diperlukan latar
belakang yang sesuai, yaitu latar belakang kependidikan keguruan.
b) Sebagaimana halnya tugas seorang dokter yang berprofesi
menyembuhkan penyakit pasiennya, maka tugas seorang guru pun
memiliki bidang keahlian yang jelas, yaitu mengantarkan siswa kearah
tujuan yang diinginkan. Hasil pekerjaan guru seperti mengembangkan
minat dan bakat serta potensi yang dimiliki seseorang, termasuk
mengembangkan sikap tertentu memerlukan waktu yang cukup panjang
sehingga hasilnya baru dapat dilihat setelah beberapa lama. Mungkin
satu generasi.
c) Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang
keahliannya, diperlukan tingkat keahlian yang memadai. Menjadi guru
bukan hanya cukup memahami materi yang harus disampaikan, akan
tetapi juga diperlukan kemamuan dan pemahaman tentang pengetahuan
dan keterampilan yang lain, misalnya pemahaman tentang psikologi
perkembangan manusia, pemahaman tentang teori-teori tingkah laku,
kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber
belajar, kemampuan mendesain strategi pembelajaran yamg tepat, dan
lain sebagainya, termasuk kemampuan mengevaluasi proses dan hasil
kerja.
d) Tugas guru adalah mempersiapkan generasi manusia yang dapat hidup
dan berperan aktif di masyarakat. Oleh sebab itu, tidak mungkin
pekerjaan seorang guru dapat melepaskan dari kehidupan social. Hal ini
berarti, apa yang dilakukan guru akan memiliki dampak terhadap
kehidupan masyarakat.
e) Pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang statis, akan tetapi pekerjaan
yang dinamis, yang selamanya harus sesuai dan menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga guru dituntut
peka terhadap dinamika perkembangan masyarakat, baik perkembangan
kebutuhan yang selamanya berubah, perkembangan social, budaya,
politik, termasuk perkembangan teknologi.
3. Kompetensi profesional guru
Menurut Charles E. Johnson (1974), kompetensi merupakan perilaku
rasional guna mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai denga kondisi yang
diharapkan (kompetensi ditunjukkan oleh penampilan atau unjuk kerja yang
dapat dipertanggungjawabkan (rasional) dalam upaya mencapai suatu tujuan.
Sebagai suatu profesi, terdapat sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang
guru, yaitu :
a) Kompetensi Pribadi
Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian ideal.
Pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan yang harus ditiru.
Sebagai seorang model guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan
dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya :
1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama
sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.
2. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat
beragama.
3. Kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan norma, aturan dan
system nilai yang berlaku di masyarakat.
4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya,
sopan santun dan tata krama.
5. Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.
b) Kompetensi Profesional
Merupakan kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan
penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini sangat penting karena
berhubungan langsung dengan kinerja yang ditampilkan. Beberapa
kemampuan yang berhubungan dengan kompetensi ini di antaranya :
1. Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan ( paham akan
tujuan pendidikan yang harus dicapai baik tujuan nasional, tujuan
institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran).
2. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, ( paham tentang
tahapan perkembangan siswa, paham tentang teori belajar, dan
sebagainya).
3. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan
bidang studi yang diajarkan.
4. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan
strategi pembelajaran.
5. Kemmpuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan
sumber belajar.
6. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.
7. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran.
8. Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang, ( paham
akan administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan).
9. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah
untuk meningkatkan kinerja.
c) Kompetensi Sosial Kemasyarakatan
Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota
masyarakat dan sebagai makhluk social, meliputi :
1. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman
sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional.
2. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap
lembaga kemasyarakatan.
3. Kemampuan untuk menjalin kerja sama yang baik secara individual
maupun secara kelompok.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup kompetensi
pedagogic, komptetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi
profesional.
a) Kompetensi pedagogic merupakan kempuan guru dalam pengelolaan
pemebelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi :
1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.
2. Pemahaman terhadap peserta didik.
3. Pengembangan kurikulum/silabus.
4. Perancangan pembelajaran.
5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran.
7. Evaluasi hasil pembelajaran.
8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
b) Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang :
1. Mantap.
2. Stabil.
3. Dewasa.
4. Arif dan bijaksana.
5. Berwibawa.
6. Berakhlak mulia.
7. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
8. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri.
9. Mengembangkan diri sendiri secara mandiri dan berkelanjutan.
c) Kompetensi social merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk :
1. Berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat.
2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional.
3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik.
4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
d) Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pelajaran secara
luas dan mendalam.
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari pemabahasan diatas adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan profesional guru ada tiga yaitu Guru sebagai jabatan
profesional, Mengajar sebagai pekerjaan profesional, dan Kompetensi
profesional guru.
2. Kompetensi profesional guru menurut Charles E. Johnson mencakup
kompetensi pribadi, kompetensi profesional, dan kompetensi social
masyarakat.
3. Kompetensi menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup
kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan
kompetensi profesional.
4. Peranan guru dalam proses pembelajaran yaitu guru sebagai sumber belajar,
guru sebagai fasilitator, guru sebagai pengelola, guru sebagai demonstrator,
guru sebagai pembimbing, guru sebagai motivator, dan guru sebagai
evaluator.
B. Saran
Sebaiknya para calon guru lebih dapat mengetahui peranan guru untuk dapat
memajukan pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana Media
Group