BAB 2 BLOK 11Model Segitiga Epidemiologi

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian EpidemiologiBerdasarkan definisi-definisi tersebut, terkandung tiga komponen penting dalam epidemiologi, yaitu: 1)frekuensimerupakan upaya untuk melakukan kuantifikasi atau proses pathologis atas kejadian untuk mengukur besarnya kejadian /masalah serta untuk melakukan perbandingan. Setiap pengamatan yang sistematis terhadap pola penyakit di dalam msyarakat,dimulai dari analisa data sekunder dan primer yang terkumpul.2)distribusimenunjukkan bahwa dalam memahami kejadian yang berkaitan dengan penyakit atau masalah kesehatan, epidemiologi menggambarkan kejadian tersebut menurut karakter/variabel orang, tempat dan waktu.3)determinanAdalah faktor yang mempengaruhi,berhubungan atau memberi risiko terhadap penyakit/masalah kesehatan (Subaris dan Kristiawan,2008).

2.2 Sejarah EpidemiologiEpidemiologi sudah cukup lama dikenal atau diperkenalkan dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Dikenal beberapa orang yang telah mematok sejarah penting dalam perkembangan epidemiologi ( Maryani dan mulyani, 2010)1.HipocratesHippocrates adalah seorang filsuf dan dokter Yunani pasca- Socrates, yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran Modern. Hippocrates telah membebaskan hambatan filosofis cara berpikir orang-orang pada zaman itu yang bersifat spekulatif dan superstitif (tahayul) dalam memandang kejadian penyakit.Hippocrates memberikan kontribusi besar dengan konsep kausasi penyakit yang dikenal dalam epidemiologi dewasa ini, bahwa penyakit terjadi karena interaksi antara = host-agent-environment (penjamu - agen- lingkungan). Dalam bukunya yang "On Airs, Waters and Places" (Tentang Udara, Air, dan Tempat.) yang diterjemahkan Francis Adam, Hipoccrates mengatakan, penyakit terjadi karena kontak dengan jazad hidup, dan berhubungan dengan lingkungan eksternal maupun internal seseorang.2. John Graunt (1662)Merupakan orang pertama melakukan kuantifikasi atas kejadian kesakitan dan kematian dengan menganalisis laporan mingguan kelahiran dan kematian di kota London.3. William Farr (1839)Orang pertama yang menganalisis statistik kematian untuk mengevaluasi masalah kesehatan. Ia juga yang mengembangkan beberapa metode penting dalam epidemiologi seperti definisi populasi berisiko, populasi pembanding,dll.4. Antonio Van Leeuwenhoek (1632-1732).Dia seorang ilmuan yang menemukan Mikroskop, penemu bakteri dan parasit, penemu spermatozoa. Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang berguna untuk analisis epidemiologi selanjutnya.5. Robert Koch Dia memperkenalkan Tubekulin yang dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi Tuberkulosis sebagai perangkap diagnosis TBC pada anak-anak. Dia juga terkenal dengan Postulac Koch yang mengemukakan tentang konsep untuk menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap penyebab suatu penyakit.6. Max Van PatternkoferDia mengidentifikasikan penyebab sebuah penyakit, dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera.7. Jhon Snow (1854) Orang pertama yang mengembangkan metode investigas wabah yang dapat mengantarkan penyelidikan kea rah penyebab.8. Percival PottDia menganalisis tentang meningginya kejadian kanker skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap dan dia menemukan bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang menjadi biang keladinya. Dia dianggap sebagai bapak epidemiologi modern.9. James Lind, 1747Dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu dalam suatu pelayaran panjang yang mengalami Scurvy (kurang vitamin c) hal ini dikarenakan mereka semuanya memakan makanan kaleng. Dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.10. Dool dan Hill,1950Mereka adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang epidemiologi klinik.

2.2.1 PERISTIWA BERSEJARAH EPIDEMIOLOGIMenurut Maryani dan mulyani 2010 Cukup banyak peristiwa-peristiwa penting bersejarah sepanjang perjalanan waktu epidemiologi dari masa kemasa. Sebagian diantaranya dapat disebutkan disini, yaitu :

1. The Black DeathPada abad ke 13-14 terjadi epidemi penyakit dengan mortalitas tinggi di seluruh dunia, disebut The Black Death (penyakit sampar, pes, Bubonic plague). Penyakit sampar atau pes disebabkan oleh Yersinia pestis yang menginfeksi rodensia (terutama tikus), lalu menular ke manusia melalui gigitan kutu (flea). Penyakit sampar menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar limfe, dan bercak-bercak merah di kulit, sehingga wabah sampar disebut Bubonic Plague ( bubo artinya inflamasi dan pembengkaan kelenjar limfe). The Black Death membunuh hampir 100 juta penduduk di seluruh dunia dalam tempo 300 tahun. Hampir sepertiga populasi Eropa (sekitar 34 juta) meninggal karena penyakit tersebut. Kematian dalam jumlah serupa terjadi pada penduduk China dan India. Timur Tengah dan benua Afrika juga mengalami epidemic tersebut. Meskipun jumlah total tidak diketahui, outbreak 1348 - 1349 diperkirakan telah membunuh 400,000 orang di Suriah .Secara tradisi The Black Death diyakini disebabkan oleh salah satu dari tiga bentuk Yersinia pestis (bubonik, pnemonik, dan spetikemik). Tetapi beberapa ilmuwan dewasa ini menduga, penyakit itu disebabkan suatu virus yang menyerupai Ebola atau antraks. Dua peneliti biologi molekuler dari Universitas Liverpool, Profesor Christopher Duncan dan Susan Scott, menganalisis sejarah Bubonic Plague dan menerapkan biologi molekuler dengan modeling menggunakan komputer. Berdasarkan analisis, Duncan dan Scott mengemukakan teori bahwa agen penyebab wabah sampar bukan suatu bakteri melainkan filovirus yang ditularkan langsungdari manusia ke manusia.Menurut Profesor Duncan, gejala The Black Death ditandai oleh demam mendadak, nyeri, perdarahan organ dalam, dan efusi darah ke kulit yang menimbulkan bercak-bercak di kulit, khususnya sekitar dada. Karena itu Duncan dan Scott menamai epidemi penyakit sampar =wabah hemoragis (haemmorhagic plague), bukan Bubonic Plague yang lebih menonjolkan aspek pembesaran kelenjar limfe.

2. Cacar dan Vaksinasi Edward Jenner (17491823).Edward Jenner adalah penemu metode pencegahan cacar yang lebih aman, disebut vaksinasi. Cacar merupakan sebuah penyakit menular yang menyebabkan manifestasi klinis berat dan sangat fatal. Penyakit ini disebabkan oleh virus Variola major atau Variola minor. Cacar disebut Variola atau Variola vera, berasal dari kata Latin = varius yang berarti bercak, atau =varius yang berarti gelembung kulit. Terma =smallpox dalam bahasa Inggris digunakan pertama kali di Eropa pada abad ke 15 untuk membedakan cacar dengan =great pox (sifilis). Masa inkubasi sekitar 12 hari. Virus cacar menempatkan diri di dalam pembuluh darah kecil di bawah kulit, mulut dan tenggorokan. Pada kulit penyakit ini menyebabkan keropeng (ruam) berbentuk makulopapular, kemudian membentuk gelembung kulit berisi cairan. Penderita cacar mengalami keropeng kulit, sehingga disebut =speckled monster (monster bernoda). Selain itu cacar menyebabkan kebutaan karena ulserasi kornea dan infertilitas pada penderita pria. Variola major lebih sering dijumpai, menyebabkan bentuk klinis yang berat, dengan lebih banyak keropeng kulit, panas yang lebih tinggi, dengan case fatality rate 30-35%. Angka kematian karena Variola major pada anak bisa mencapai 80%. Variola minor memberikan manifestasi klinis yang lebih ringan disebut alastrim, lebih jarang terjadi, dengan angka kematian sekitar 1% dari korban.

3. Wabah KoleraPada 1816-1826 terjadi pandemi pertama kolera di berbagai bagian dunia. Penyakit itu menyerang korban dengan diare berat, muntah, sering kali berakibat fatal. Pandemi dimulai di Bengal (India), lalu menyebar melintasi India tahun 1820. Sebanyak 10,000 tentara Inggris dan tak terhitung pada penduduk India meninggal selama pandemi tersebut. Pandemi kolera meluas ke China, Indonesia (lebih dari 100,000 orang meninggal di pulau Jawa saja), dan Laut Kaspia, sebelum akhirnya mereda. Kematian di India antara 1817-1860 diperkirakan mencapai lebih dari 15 juta jiwa. Sebanyak 23 juta jiwa lainnya meninggal antara 1865-1917. Kematian penduduk di Rusia pada periode yang sama mencapai lebih dari 2 juta jiwa. Pandemi kolera kedua terjadi 1829-1851, mencapai Rusia, Hungaria (sekitar 100,000 orang meninggal) dan Jerman pada 1831, London pada 1832 (lebih dari 55,000 orang meninggal di Inggris), Perancis, Kanada (Ontario), dan Amerika Serikat (New York) pada tahun yang sama, pantai Pasifik Amerika Utara pada 1834. Outbreak selama dua tahun terjadi di Inggris dan Wales pada 1848 dan merenggut nyawa 52,000 jiwa.

4. Influenza Besar (1918 - 1919 )Pada Maret 1918 hingga Juni 1920 terjadi pandemi luar biasa yang disebut Influenza Besar (Flu Spanyol, The Great Influenza). Peristiwa itu dianggap pandemi yang paling mematikan dalam sejarah kemanusiaan. Penderita flu meninggal dalam tempo beberapa hari atau beberapa jam sejak gejala klinis. Virus influenza strain subtipe H1N1 yang sangat virulen diperkirakan menyerang 500 juta orang di seluruh dunia dan membunuh 50 hingga 100 juta orang hanya dalam waktu 6 bulan. Tidak seperti outbreak influenza lainnya, wabah Flu Spanyol tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga anak-anak. Sebuah studi mengatakan, wabah itu menyerang 8-10 persen dari semua dewasa muda.

2.2.2 TEORI PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGIMenurut Maryani dan mulyani 2010 Epidemiologi sebagai suatau ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini dilator belakangi oleh beberapa hal, diantaranya :1. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit ke arah penyakit tidak menular dan epidemiologi tidak hanya dihadapkan dengan masalah penyakit semata tetapi hal yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit serta masalah kesehatan secara umum. Hal ini berbeda pada zaman John Snow epidemiologi diarahkan untuk masalah penyakit tidak infeksi dan wabah saja.

2.Perkembangan ilmu pengetahuan lainya. Perkembangan ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain seperti biostatistik, administrasi dan ilmu perilaku yang berkembang pesat meniupkan angin kesegaran untuk perkembangan epidemiologi. Dengan perkembangan tersebut para ahli kesehatan masyarakat dari masa ke masa juga mempunyai perkembangan pandangan terhadap proses terjadinya penyakit yang dikemukakan dengan beberapa konsep atau teori, diantaranya:a.Contagion Theory.Teori ini mengemukakan bahwa terjadinya penyakit diperlukan adanya kontak antara satu person dengan person lain. Teori ini di kembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu yang kebanyakan adalah penyakit yang menular karena adanya kontak langsung. Teori ini bermula pada pengamatan terhadap epidemic dan penyakit Lepra di Mesir.b. Hippocratic Theory.Teori ini di pelopori oleh Hippocrates yang lebih mengarahkan kausa pada suatu factor tertentu. Menurutnya bahwa kausa penyakit berasal dari alam, cuaca dan lingkungan. Teori ini mampu menjawab masalah penyakit pada waktu itu dan di pakai hingga tahun 1800an dan teori ini ternyata tidak mampu menjawab berbagai penyakit infeksi lain yang mempunyai rantai penularan yang lebih berbelit-belit.c. Miasmatic TheoryTeori ini menunjukan gas-gas busuk dari perut bumi yang menjadi kausa penyakit namun tidak dapat menjawab pertanyaan tentang penyebab berbagai penyakit.d.Epidemic TheoryTeori ini menghubungnkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan factor geografis, Zat organic dari lingkungan dianggap sebagai pembawa penyakit . Teori ini diterapkan oleh John Snow dalam menganalisis diare di London.e.Thery Kuman (Grem Theory).Kuman (mikroorganisme) ditunjuk sebagai kausa penyakit . Kuman dianggap sebagai kausa tunggal penyakit namun teori ini mendapat tantangan dari berbagai penyakit kronis misalnya jantung dan kanker.f.Theory Multi kausa Teori ini disebut sebagai konsep multi factorial yang menekankan bahwa suatu penyakit terjadi sebagai hasil dari interaksi berbagai factor misalnya interaksi lingkungan yang berupa factor biologis, kimiawi, dan social memegang peranan dalam terjadinya penyakit.

2.3 Bidang Kajian Epidemiologi1. epidemiologi penyakit menularEpidemiologi penyakit menular adalah epidemiologi yang berusaha untuk mempelajari distribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit menular dalam masyarakat.2. epidemiologi penyakit tidak menularEpidemiologi penyakit tidak menular adalah epidemiologi yang berusaha untuk mempelajari distribusi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit menular dalam masyarakat3 epidemiologi klinisEpidemiologi klinis merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para klinis yang bertujuan untuk dapat membekali para klinisi dan dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu melalui epidemiologi dalam penggunaan epidemiologi klinik sehari-hari,para prtugas medis terutama para dokter sering menggunakan prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara individual.4. epidemiologi kependudukanEpidemiologi kependudukan merupakan salah satu bentuk cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan sistem pendekatan ilmu epidemiologi dalam menganalilis berbagai permasalahan ilmu epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi/kependudukan serta faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi dalam masyarakat.5. epidemiologi pengelolaan pelayananan kesehatanSuatu sistem pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah,mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan suatu masalah serta menyeluruh dan terpadu.6. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerjaMerupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat fisik,kimiawi,biologis, maupun sosial budaya,serta kebiasaan hidup para pekerja.7. epidemiologi kesehatan jiwaMerupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat, baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu maupun analisis berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.8. epidemiologi giziMerupakan epidemiologi yang bertujuan untuk menganalisis berbagai faktor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi masyarakat,baik yang bersifat biologis, dan terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat.9. Epidemiologi PerilakuMerupakan epidemiologi yang menganalisis tindakan masyarakat yang berbeda di tiap orang berkaitan dengan masalah kesehatan10. epidemiologi genetika Merupakan epidemiologi yang mempelajari variasi genetic dan interaksinya dengan faktor lingkungan sehingga Memanifestasikan suatu penyakit

2.3 Tujuan Epidemiologi2.4 Ruang Lingkup Epidemiologi2.5 Jenis-jenis Epidemiologi2.6 Model segitiga epidemiologi (The Epidemiologi Tri angle)Menurut John Goron , model ini menggambarkan interaksi tiga komponen penyebab penyakit, yaitu manusia(host),penyebab (agent) dan lingkungan (Environment). Untuk memprediksi pola penyakit, model ini menekankan perlunya analisis dan pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemiologi,dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi. Sebab peran agent (mikroba) mudah diisolasikan dengan jellas dari lingkungannnya. Menurut model ini perubahan salah satu komponen akan mengubah keseimbangan interaksi ketiga komponen yang akhirnya berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit. Hubungan antara host, agent ,dan environment dalam menimbulkan suatu penyakit amat kompleks. Hubungan antara ketiga komponen tersebut digambarkan seperti tuas pada timbangan. Host dan agent berada di ujung masing-masing tuas , sedangkan environtment sebagai penumpunya.