Upload
ngothuy
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
3
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 SUMBER DATA
Data untuk menunjang proyek tugas akhir ini didapat dari berbagai sumber antara
lain:
1. Data literatur berupa artikel elektronik maupun non-elektronik. Sebagian berasal
dari buku, artikel-artikel yang diambil dari koran, dan sebagian lagi diambil dari
website.
2. Wawancara dengan nara sumber dari pihak-pihak yang terlibat di Sekolah Alam,
seperti Kepala Sekolah, para guru, orang tua murid serta murid.
3. Survey lapangan yang dilakukan langsung di Sekolah Alam, Ciganjur.
2.2 HASIL SURVEY
2.2.1 Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil interview dengan Bapak Novi Hardian selaku Kepala
Sekolah Sekolah Alam Ciganjur (SAC), bahwa SAC berprinsip bahwa setiap anak
berhak mendapat pendidikan yang terbaik, dan di SAC, setiap anak diyakini
memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Maka dari itu, untuk bersekolah di sini,
orang tuanyalah yang harus mengikuti seleksi tes. Selain alasan tersebut, SAC adalah
Sekolah Berbasis Komunitas. Di mana semua anggota komunitas adalah pemilik
sekolah. Bukan milik pribadi tertentu, ataupun sekelompok orang yang duduk di
Yayasan. Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan adalah anggota komunitas
4
Sekolah Alam juga, yaitu orang tua dan guru dalam komposisi yang berimbang.
Karena pemilik Sekolah Alam adalah seluruh komunitas, maka tumbuh kembangnya
sekolah menjadi tanggung jawab bersama. Untuk mendukung hal tersebut,
dibutuhkan kerjasama yang solid antara orang tua dan guru. Apalagi dalam banyak
hal, Sekolah Alam berbeda dari sekolah pada umumnya. Target, metode belajar,
hingga pengelolaan sekolah yang berbeda. Karena pada kenyataannya banyak orang
tua yang tidak siap dengan berbagai perbedaan-perbedaan yang ada, dan hal tersebut
dapat merugikan pihak lain, termasuk anak.
Dijelaskan pula, jenjang di Sekolah Alam dimulai dari Playgroup, TK, SD dan
hanya sampai Sekolah Lanjutan atau SMP. “Karena disitulah proses tumbuh dan
berkembang anak, pembentukan karakter anak, misalnya dari kecil sudah diajarkan
untuk bertanggung jawab”. Hal ini dapat dilihat dari dua orang anak yang sedang
menemani seorang anak yang menderita autis, mereka melakukan hal tersebut atas
kesadaran mereka masing-masing.
2.2.2 Hasil Quesioner
Berdasarkan hasil quesioner yang saya sebarkan ke 50 responden yang berusia
30-40tahun, pria dan wanita, serta golongan sosial B-A, menunjukkan bahwa 94%
responden menganggap Sekolah Alam merupakan sekolah yang menarik dengan
alasan sebagai berikut: karena memiliki metode baru, menyenangkan bagi anak-
anak, membuat anak kreatif, menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan lain-
lain. Dan sisanya menganggap kurang menarik karena menganggap Sekolah Alam
biasa saja. Namun 96% responden belum pernah melihat logo tersebut. Menandakan
bahwa logo tersebut memang kurang dikenal di masyarakat.
5
Untuk visualisasi logo, 12% menganggap logo tidak menarik, 78%
menganggap logo kurang menarik, dan 10% menganggap logo sudah cukup
menarik. Dan representasi logo sebagai logo Sekolah Alam, hanya 4% yang
berpendapat logo sudah representatif, 56% berpendapat logo masih kurang
representatif, dan 40% berpendapat logo tidak representatif. Hal tersebut
menunjukkan bahwa logo Sekolah Alam perlu perbaikan dari segi visual.
2.3 GAMBARAN UMUM
2.3.1 Sejarah Sekolah Alam, Ciganjur
Di bawah Yayasan Agenda 21, penggagas Lendo Novo bersama dengan rekan-
rekannya menyebarkan proposal terkait dengan pencarian dana dalam merealisasikan
gagasan sekolah alam. Lendo tetap berpegang pada prinsipnya bahwa guru sekolah
alam haruslah lulusan PTN. Dengan terkumpulnya 3orang guru, pertengahan
September 1997 sudah dimulai proses pelatihan bagi guru yang bukan lulusan
perguruan tinggi pendidikan itu.
Sekolah Alam Ciganjur terletak di sebuah sudut yang tenang dan agak
tersembunyi di belahan Selatan Jakarta, dimana udaranya masih terasa segar dengan
rerimbunan pohon hijau di sekelilingnya, tepatnya di Jl. Damai, Ciganjur, Sekolah
Alam mulai berjalan. Di bawah naungan Yayasan Alam Semesta yang bekerjasama
dengan Yayasan Citra Nurul Falah, Sekolah Alam mulai beroperasi pada
pertengahan Juli 1998 di Tahun Ajaran 1998/1999. Saat itulah, sekolah yang
awalnya hanya ditangani oleh 2 orang guru SD dan 3 orang Playgroup, dengan
seorang gurunya merangkap sebagai staff administratif, dengan 5 murid Playgroup
6
dan 3murid kelas satu, mulai meletakkan sebuah titik baru dalam peta sejarah dunia
pendidikan di Indonesia.
Diakhir tahun pertama Sekolah Alam, jumlah murid bertambah dengan 8 orang
murid SD dan 12 orang murid PG/TK. Gurupun harus bertambah. Layaknya sebuah
kisah kesuksesan, perjalanan Sekolah Alam pun tidak selalu mulus. Di tahun ke-3,
tahun 2001, karena satu hal dan lain hal, kerjasama antara Yayasan Alam Semesta
dan Yayasan Citra Nurul Falah tidak dapat dilanjutkan. Dan Sekolah Alam pun harus
boyongan pindah lokasi, meski masih di kawasan Ciganjur dan tidak begitu jauh dari
lokasi semula, tepatnya di Jl. Anda No. 7x, persis di depan kantor Kelurahan
Ciganjur. Berkat kerjasama yang solid dengan orang tua murid, maka kepindahan
dalam waktu yang singkat itu berjalan dengan baik. Saat tahun ajaran baru 2001
dimulai, anak-anak sudah bisa belajar di lokasi baru.
Waktu bergulir, dan di areal seluas 6.900 m² yang pada mulanya adalah lokasi
pembuangan sampah itu, kini berdiri 6 unit rumah panggung tanpa dinding yang
disebut saung kelas, tempat 248 murid Sekolah Alam, mulai dari Playgroup, TK dan
SD, mengawali dan mengakhiri proses pembelajarannya dari Senin hingga Jum’at,
dari pagi hingga petang.
2.3.2 Visi Misi
Visi :
Melahirkan generasi pemimpin yang berakhlak mulia dan memiliki ketajaman
logika ilmiah, yang membuatnya mampu melakukan perubahan dan kemaslahatan
bagi bangsa Indonesia pada khususnya, dan umat manusia pada umumnya.
7
Misi :
- Mengubah paradigma pendidikan di Indonesia
- Melahirkan hasil didik yang berakhlak mulia, dengan karakter
kepemimpinan yang kuat, serta memiliki ketajaman logika ilmiah dan
wawasan keilmuan yang aplikatif.
- Memaksimalkan pemanfaatan kekayaan alam sebagai sumber ilmu.
2.3.3 Struktur Organisasi
Tabel 2.1 Struktur Organisasi
8
2.3.4 Konsep Pendidikan
3 Pokok materi dalam konsep pendidikan Sekolah Alam Ciganjur adalah:
1. Akhlakul Karimah (sikap hidup)
Menjadikan anak memiliki akhlak yang baik dengan metode utamanya
keteladanan yang berdasar pada Al-Qur’an dan Hadits.
2. Falsafah Ilmu Pengetahuan (logika berfikir)
Pengetahuan menjadikan anak memiliki logika berfikir yang baik, mencermati
alam lingkungannya menjadi media belajarnya dengan metoda action learning
dan diskusi.
3. Leadership (kepemimpinan)
Menjadikan anak memiliki semangat kepemimpinan yang baik dengan metoda
outbound dan dynamic group.
2.3.5 Pembelajaran
Sekolah Alam adalah sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam
semesta. Secara ideal, dasar konsep tersebut berangkat dari nilai-nilai Qur’an dan
Sunnah, yang menyatakan bahwa hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadi
pemimpin, khalifah di muka bumi. Dengan begitu, para penggagas Sekolah Alam
yakin bahwa hakikat tujuan pendidikan adalah membantu anak didik tumbuh
menjadi manusia yang berkarakter. Bahwa manusia tidak saja mampu memanfaatkan
9
apa yang tersedia di alam, tapi juga mampu mencintai dan memelihara alam
lingkungannya.
Untuk itu, Sekolah Alam menerapkan semua proses pembelajaran dalam
suasana Fun Learning dan didukung dengan metode Spider Web.
Fun Learning
Belajar di alam terbuka secara naluriah akan menimbulkan suasana fun, tanpa
tekanan dan jauh dari kebosanan. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran pada
anak-anak bahwa learning is fun, dan sekolah pun menjadi identik dengan
kegembiraan.
Spider Web
Dalam pembelajaran sistem Spider Web, suatu tema diintegrasikan dalam
semua mata pelajaran. Dengan demikian pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran bersifat integratif, komprehensif, dan aplikatif, sekaligus juga lebih
membumi.
Kemampuan dasar yang ingin ditumbuhkan pada anak-anak di Sekolah Alam
adalah kemampuan membangun jiwa keingintahuan, melakukan observasi, membuat
hipotesa, serta kemampuan berpikir ilmiah. Dengan metode Spider Web mereka
belajar tidak hanya dengan mendengar penjelasan guru, tetapi juga dengan melihat,
menyentuh, merasakan dan mengikuti keseluruhan proses dari setiap pembelajaran.
Di sini anak juga diarahkan untuk memahami potensi dasarnya sendiri. Setiap
anak dihargai kelebihannya dan dipahami kekurangannya. Dengan begitu di Sekolah
Alam, berbeda pendapat dengan guru bukanlah hal yang tabu.
10
2.3.6 Komponen Utama
Mengacu pada konsep pendidikan di Sekolah Alam, ada beberapa komponen
utama dalam pembelajarannya, yaitu:
1. Guru berkualitas
Tenaga pengajar Sekolah Alam merupakan lulusan PTN yang diharapkan
memiliki wawasan pendidikan dan wawasan lingkungan. Beberapa kriteria
mendasar lain seperti memiliki akhlaq yang baik, cinta anak-anak, kreatif dan
inovatif, mempunyai kompetensi dalam bahasa dan dapat menjadi fasilitator
yang baik.
2. Metodologi yang tepat
Dengan mengacu pada pencapaian logika berfikir yang baik, metode yang
diterapkan adalah action learning. Hal ini dikembangkan melalui ceramah dan
diskusi, pemecahan masalah yang terstruktur, adanya studi kasus dan presentasi
3. Buku-buku bermutu sebagai Resources
Sumber untuk mendukung metodologi action learning di atas, perlu disiapkan
dengan pengadaan perpustakaan yang baik dan buku-buku rujukan dari berbagai
sumber.
11
2.3.7 Kegiatan Penunjang Pembelajaran
1. Outbound
Salah satu kegiatan outdoor di Sekolah Alam ini rutin diberikan untuk semua
siswa. Outbound bertujuan untuk membentuk sikap kepemimpinan siswa
(kepercayaan diri, kerja sama tim, dan lain-lain).
2.Kebun dan Ternak
Kegiatan kebun dan ternak dilakukan oleh semua siswa. Adapun jenis
kegiatannya ditentukan sesuai dengan jenjang kelas siswa. Selain belajar
mencintai lingkungan kegiatan ini juga dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran untuk materi pelajaran lain secara terpadu.
3. Market Day
Kegiatan ini merupakan ajang setiap kelas untuk berjualan di Sekolah Alam.
Setiap siswa akan terlibat mulai dari perencanaan, promosi hingga penjualan
produk mereka. Hal ini membutuhkan kerjasama antar siswa dan masing-
masing kelas. Pada saat Market Day, orang tua siswa dan masyarakat diundang
untuk secara langsung melihat dan membeli dagangan siswa Sekolah Alam.
4. Outing
Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk memperdalam pembelajaran yang
disampaikan di sekolah. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi tempat-
tempat yang sesuai dengan tema pembelajaran siswa saat itu.
12
5. Muhadhoroh dan Audiensi
Muhadhoroh merupakan pertemuan mingguan siswa yang bertujuan menjalin
keakraban antar siswa. Dalam kegiatan ini terdapat Audiensi siswa, yaitu
pertunjukkan dari setiap kelas seperti drama, ensamble, puisi, menyanyi dan
lain-lain. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan jiwa entertainership
siswa dan melatih apresiasi siswa terhadap hasil karya temannya.
6. Ramadhan Camp dan I’tikaf
Ramadhan Camp merupakan kegiatan yang diadakan pada saat bulan puasa
Ramadhan, salah satu bentuk acaranya adalah buka puasa bersama. Dimulai
dari siswa kelas 3, acara buka puasa dilanjutkan dengan menginap di sekolah.
Bersama-sama mereka melakukan Shalat Tarawih, Tilawatil Qur’an, Qiyamul
Lail, dan Sahur. Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dari siswa kelas 4
dikenalkan dengan kegiatan I’tikaf. Kegiatan menginap dilaksanakan selama 2
hari semalam.
7. OTFA (Out Tracking Fun Adventure)
Kegiatan merupakan evaluasi akhir dari keseluruhan kegiatan outbound bagi
siswa SD. OTFA biasanya dilaksanakan di luar sekolah selama 2hari di akhir
tahun ajaran. Bentuk kegiatannya antara lain camping, outbound, dan tracking.
8. Renang
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa 1bulan sekali secara bergiliran tiap
kelasnya.
13
2.3.8 Fasilitas
Fasilitas belajar mengajar di Sekolah Alam antara lain meliputi:
1. Luas tanah: 6.900 m²
2. Saung kelas: 7 bangunan saung dengan 14 lokal belajar
3. Saung kantor besar: ruang guru, ruang komputer, perpustakaan dan ruang
administrasi
4. Lahan Playground
5. Lahan Kebun dan Ternak
6. Fasilitas Outbound
7. Lapangan rumput
8. Empang
9. Rumah pohon
10. Masjid
11. Recycle Stuff Room
2.3.9 Tata Tertib Siswa
Demi kelancaran proses belajar di Sekolah Alam, ada serangkaian tata tertib
yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Siswa disiplin terhadap waktu masuk belajar.
2. Siswa menggunakan pakaian rapi dan menutup aurat sesuai dengan syariat
Islam.
3. Setiap siswa membawa baju ayah untuk kegiatan berkebun dan yang
lainnya.
4. Setiap siswa membawa satu set baju ganti dan perlengkapan sholat.
14
5. Setiap siswa diharapkan selalu mengikuti kegiatan sholat berjama’ah.
6. Setiap siswa membawa bekal sendiri dari rumah (makanan ringan dan
makanan siang) agar tidak perlu jajan.
7. Setiap siswa diharapkan menggunakan sepatu bot, terutama untuk kegiatan
berkebun dan saat musim hujan.
8. Bagi pengguna sepeda selalu meletakkan sepeda di tempat parkir. Area
sekolah bukan tempat untuk bermain sepeda.
9. Siswa diharapkan berjalan mengikuti jalur batu kerikil yang ada.
10. Setiap siswa diharapkan selalu memelihara kebersihan lingkungan sekolah
terutama lingkungan kelas.
11. Setiap siswa tidak diperkenankan bermain layangan karena akan merusak
tanaman di lingkungan sekolah.
12. Setiap siswa diperbolehkan menggunakan instalasi outbound hanya pada
kegiatan outbound saja.
13. Untuk keamanan dan kenyamanan, rumah pohon hanya dapat dinaiki siswa
dengan pengawasan dan sepengetahuan guru.
2.3.10 Kegiatan Sehari-hari
Banyak sekali hal menarik yang dapat ditemukan di Sekolah Alam. Dalam
keseharian tidak akan ditemukan proses belajar yang formal dan konvensional. Tak
ada meja dan bangku layaknya sebuah kelas, karena anak-anak dapat belajar dengan
duduk bersila atau bahkan selonjoran dimana saja di lantai saung mereka. Alih-alih
sebuah hubungan ketat panuh formalitas, hubungan guru dan murid di Sekolah Alam
berlangsung dengan penuh keakraban nyaris tanpa sekat, meski tetap berlangsung
15
dalam batas-batas saling menghormati. Maka jangan heran bila para guru di sini
menyebut diri mereka “aku” ketika berdialog dengan anak-anak didiknya.
Keunikan lain yang dapat langsung terlihat saat memasuki kawasan Sekolah
Alam adalah tidak adanya murid yang mengenakan pakaian seragam. Bukan pula
pakaian rapi dan formal, mereka justru mengenakan pakaian bermain, lengkap denga
sepatu boot yang membuat mereka leluasa mengeksplorasi lingkungannya. Anak-
anak Sekolah Alam memang dibebaskan untuk tidak berseragam. Selain karena
keberagaman itu dipandang sebagai hakikat dan keunikan individu yang harus diakui
dan dihargai, juga diyakini bahwa keseragaman memang tidak seharusnya terletak
pada apa yang dikenakan, melainkan pada akhlak, perilaku dan sikap mereka, serta
pada semangat belajar dan rasa ingin tahu mereka.
Maka sejak dini, anak-anak di Sekolah Alam telah diperkenalkan dengan
beragam kegiatan yang tidak biasa untuk takaran usia mereka di sekolah lain.
Mereka telah dibiasakan melakukan bisnis dalam Market Day, hari dimana seorang
anak diajarkan untuk melakukan usaha jual beli dari dan untuk mereka. Lalu ada
acara Open House, satu kegiatan tahunan dimana setiap siswa mendapat peran untuk
menjadi tuan rumah bagi tamu undangan yang hadir untuk melihat kemajuan
Sekolah Alam.
Ada pula OTFA (Out Tracking Fun Adventure) dan Outing, yakni kegiatan
luar sekolah favorit mereka. Lebih dari sekedar kegiatan darmawisata atau rekreasi,
dua kegiatan itu mengenalkan dan mendekatkan anak-anak pada proses dan bukan
terpaku pada hasil. Maka ketika mereka melihat sebuah cincin akik yang indah,
mereka tahu bahwa hal itu hanya bisa diperoleh lewat proses ketekunan yang amat
16
teliti, karena mereka telah melihatnya secara langsung di salah satu pusat pembuatan
batu akik di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
2.3.11 Kondisi Fisik Sekolah
Begitu tiba di halaman parkir kendaraan, pada bagian depan bisa dijumpai
“saung tunggu”, bangunan berbentuk rumah panggung dari kayu dengan atap rumbia
berukuran 6 x 5 meter, tempat para orang tua bersantai menunggu kepulangan putra-
putri mereka. Saung berikutnya yang akan ditemui adalah saung kantor. Di lantai
atas, terdapat ruang Special Needs Centre, tempat dimana para murid yang
mengalami kekhususan dibimbing atau diberikan terapi secara intensif selain mereka
dilibatkan secara inklusif dengan siswa lainnya. Tepat disebelahnya, terdapat saung
besar untuk para guru yang menyatu dengan ruang kantor sekolah, di bawahnya
terdapat ruang perpustakaan dan ruang administrasi. Saat ini sudah terlihat adanya
Masjid Al-Alam, yang terletak di sisi utara, dekat dengan lapangan tempat anak-anak
biasa bermain sepak bola.
Karena berprinsip bahwa proses pembelajaran bisa berlangsung di mana saja,
sesuai dengan konsep dan namanya, anak-anak lebih diarahkan untuk belajar
langsung di alam. Maka disini, kita akan menemukan Green Lab, yaitu laboratorium
tanam-tanaman dalam rumah plastik dan kaca, lengkap dengan saung kebunnya,
berpadu dengan petak-petak kebun yang ditanami aneka tanaman organik dan
hidroponik, milik masing-masing kelas sebagai penanggung jawabnya. Pada saat-
saat panen, anak-anak sendirilah yang memetik hasil dan kemudian menjualnya
kepada orang tua atau siapa saja yang kebetulan berkunjung.
17
Selain fasilitas berkebun, agak menjorok ke dalam kita akan menjumpai
deretan kandang ternak (kambing, ayam dan kelinci) yang berdiri di atas kolam ikan
lele, yang benih serta modalnya merupakan hasil investasi patungan orang tua murid.
Beberapa akuarium dengan berbagai jenis ikan air tawar juga terdapat di bawah
saung kebun. Semua ini merupakan laboratorium alam tempat anak-anak
memuaskan rasa ingin tahunya serta menumbuhkan kecintaan mereka pada alam dan
makhluk ciptaan-Nya.
Gambar 2.1 Gambar Suasana Sekolah Alam 1
18
Gambar 2.2 Gambar Suasana Sekolah Alam 2
2.3.12 Tahap Seleksi
- Tahap I : Pembelian Formulir
- Tahap II : Seleksi Berkas
Dari kelengkapan berkas dan isian orang tua di formulir bisa dilihat
indikasi visi orang tua tentang pendidikan anak, ekspektasi terhadap
19
sekolah, dan besar-kecilnya kemungkinan orang tua dilibatkan dalam kerja
sama pendidikan anak. Jika terlihat perbedaan visi yang sangat jelas,
ekspektasi yang tidak bisa dipenuhi di Sekolah Alam, dan kemungkinan
untuk dilibatkan kecil, biasanya langsung gugur di tahap ini.
- Tahap III : Wawancara Orang Tua
Di tahap ini orang tua diharapkan datang sesuai jadwal. Setelah registrasi,
akan diminta mengisi lembar komitmen dan rencana kontribusi yang bisa
dipilih dan daftar kontribusi (barang-barang penunjang kegiatan belajar
mengajar dan operasional sekolah). Pilihan sepenuhnya diserahkan kepada
orang tua calon siswa, sesuai dengan kemampuan, kesanggupan dan
keikhlasan tentunya. Dan yang pasti, pilihan dan nilai kontribusi tidak
menjadi penentu lolos tidaknya orang tua calon siswa dari tahapan ini. Data
isian lainnya dalam lembar komitmen dibutuhkan untuk dipertajam dalam
wawancara di meja komunitas.
Selanjutnya orang tua siswa akan diminta menuju ruangang yang sudah
ditentukan, untuk mengikuti wawancara di tiga meja. Meja Komunitas,
Meja Visi Pendidikan, Meja IST ( Inclussive Special Trearment). Di ketiga
meja ini, bukan hanya pewawancara yang akan bertanya. Orang tua calon
siswa diperkenankan bertanya bila ada hal-hal yang masih kurang jelas.
Di Meja Komunitas, pewawancaranya adalah orang tua yang duduk di
Dewan Sekolah dan Yayasan, berusaha menggali berbagai hal, seperti
bagaimana orang tua meletakkan pendidikan anak dalam skala prioritas
20
rumah tangganya, apakah akan memiliki waktu untuk ikut men-support
guru di tataran kelas, apakah akan bisa dilibatkan dalam pengelolaan
sekolah, apakah berpotensi jadi bagian dari solusi untuk berbagai problem
yang diadapi sekolah, dan sebagainya.
Wawancara di Meja Visi Pendidikan, pewawancaranya adalah guru-guru
senior, bertujuan untuk menggali lebih jauh visi orang tua calon siswa
tentang pendidikan anaknya. Apakah ekspektasi orang tua dapat dipenuhi
di Sekolah Alam, dan yang terpenting adalah apakah orang tua siap
bekerjasama dengan guru dalam proses pendidikan anak nantinya.
Wawancara di Meja IST bertujuan menggali kemungkinan adanya
kebutuhan khusus pada anak, pewawancaranya adalah Shadow Teacher
senior yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus di Sekolah Alam.
Hasil wawancara lalu dibahas bersama, tim Panitia Penerimaan Siswa Baru
dan semua pewawancara mendiskusikan hasil wawancara di meja masing-
masing untuk menentukan siapa saja yang bisa melanjutkan ke tahap
berikutnya.
- Tahap IV : Sit In
Pada tahap ini anak akan diberi kesempatan mencoba belajar di Sekolah
Alam selama 5hari. Di sini anak sendiri yang menentukan apakah dia mau
dan suka bersekolah di Sekolah Alam. Observasi psikologis hanya untuk
21
menguatkan, dan sebagai pengenalan dasar tentang anak yang diperlukan
agar guru lebih mudah memahami anak nantinya.
- Tahap V : Penyelesaian Administrasi
Di tahap terakhir ini, orang tua diminta menandatangani Kesepakatan Kerja
Sama denga pihak sekolah (dalam hal ini Yayasan) serta menyelesaikan
persyaratan administrasi sesuai ketentuan.
2.3.13 Biaya Sekolah
• Biaya Formulir : Rp 160.000
• Biaya Sit in dan Observasi : Rp 210.000
Pembayaran dilakukan pada hari pertama Sit in.
• Biaya Pengembangan Pendidikan :
Pre School : Rp 6.000.000
SD : Rp 6.000.000
SL : Rp 3.000.000
Pembayaran dilakukan setelah pengumuman Sit in.
• Jihad Harta :
Pre School : Rp 1.500.000 / tahun
SD : Rp 1.500.000 / tahun
SL : Rp 2.000.000 / tahun
Pembayaran tahun pertama dilakukan setelah pengumuman Sit in.
• Bea Guru :
22
Pre School : Rp 400.000 / bulan
SD : Rp 450.000 / bulan
SL : Rp 500.000 / bulan
Inclusive Special Treatment : Rp 1.750.000 / bulan
Pembayaran bulan pertama dilakukan setelah pengumuman Sit in.
2.4 DATA TARGET AUDIENCE
Target audience adalah pria dan wanita, usia 30-40tahun, usia dimana biasanya
mereka sedang mencari sekolah untuk anak mereka. Golongan sosial ekonomi B-A
yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, karena memang biaya sekolah di Sekolah
Alam yang relatif mahal jika dibandingkan dengan Sekolah Alam lain.
2.5 DATA KOMPETITOR
2.5.1 Tanah Tingal
Gambar 2.3 Logo Sekolah Tanah Tingal
23
Visi
Mewujudkan pendidikan berkualitas dengan memperhatikan kecerdasan majemuk
siswa melalui kegiatan eksplorasi lingkungan sehingga terlahir generasi yang
memiliki semangat persatuan ditengah keberagaman dan bertanggung jawab atas
nasib bangsanya.
Misi
Mengoptimalkan potensi siswa dengan memperhatikan kecerdasan majemuknya,
melalui kegiatan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Wawasan Sekolah Tanah Tingal
1. Menghargai potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa
2. Menghargai perbedaan, artinya semua siswa mempunyai hak dan kewajiban
yang sama. Perbedaan suku bangsa, agama, keturunan, kecerdasan, kondisi fisik,
dan lain-lain harus dijadikan perekat persaudaraan.
3. Menghargai budaya nasional dan menyerap budaya luar dengan bijaksana
4. Menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat internasional
5. Membangun masyarakat yang senang belajar
6. Peduli terhadap pelestarian lingkungan
Fasilitas Sekolah
Sekolah Tanah Tingal mempunyai luas wilayah 9 hektar dengan fasilitas:
1. Ruang kelas
2. Sarana belajar di luar ruangan (outbound)
24
3. Laboratorium Komputer
4. UKS
5. Lapangan olah raga
6. Kolam renang
7. Area bermain
PROGRAM SEKOLAH
Bahasa dan Aktivitas Kelas
Bahasa pengantar ketika pelajaran berlangsung menggunakan bahasa Indonesia,
tetapi dianjurkan untuk menggunakan bahasa Inggris ketika berinteraksi di luar jam
pelajaran. Penyampaian materi pelajaran dilakukan lebih banyak di luar ruangan
dengan perbandingan 40 persen di kelas, dan 60 persen di luar.
Siswa dengan kebutuhan khusus
Sekolah Tanah Tingal memberikan kesempatan kepada siswa dengan kebutuhan
khusus, dengan jumlah maksimal dalam satu kelas 2 orang. Hal ini dilakukan untuk
mengembangkan budaya saling menghargai perbedaan.
Analisa Logo
Logo cukup mewakili sebagai sekolah alam, terlihat dari bentuk pohon yang
kemudian rantingnya membentuk halaman buku yang sedang terbuka. Buku
merupakan lambang sebuah lembaga edukasi, dan pohon melambangkan alam.
Warna hijau yang digunakan cukup merepresentasikan alam.
25
2.5.2 Sekolah Alam Cikeas
Gambar 2.4 Logo Sekolah Alam Cikeas
Visi Misi
- Menjadi sekolah terdepan yang mencetak generasi pemimpin berkarakter.
- Membangun sistem pendidikan berbasis alam dengan kualitas pembelajaran
berstandar internasional sekaligus melakukan konservasi alam di lingkungan
sekitarnya.
- Menyelenggarakan pendidikan yang membangun manusia yang berpengetahuan,
berbadan sehat, dan berakhlak atau berbudi pekerti luhur.
- Mengembangkan pendidikan berkualitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat
umum di berbagai daerah.
Kurikulum
Mengacu standar kompetensi yang ditetapkan Depdiknas dan menjadikan alam
sebagai media belajar dalam rangka pembentukan karakter anak.
Kurikulum ini diintregasikan dengan pengalaman yang distrukturkan yang didapat
siswa di alam melalui metode Spider Web.
26
Kurikulum Sekolah Alam Cikeas terintregrasi dalam:
A. Kurikulum akhlak melalui konsep tauladan pengembangan EQ (Emotional
Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient) yang diimplementasikan secara praktis.
B. Kurikulum Sains, disusun secara holistik menggunakan spider web agar logika
ilmiah siswa berkembang secara integral. Sehingga mampu atau terbiasa
mengamati fenomena alam, mencatat data, melakukan eksperimen, dan
membentuk sebuah teori.
C. Kurikulum Leadership, kegiatan utama berupa Outbond mental education untuk
membentuk karakter anak yang memuncak pada kepemimpinan dengan
mengembangkan nilai-nilai adil, amanah, musyawarah, kerjasama, melindungi,
mengayomi, membela kaum tertindas dan menjaga keseimbangan alam semesta.
Analisa Logo
“Birukan Langit, Hijaukan Bumi, Suburkan Rasa Syukur” yang merupakan
slogan dari Sekolah Alam Cikeas yang dituangkan dalam bentuk logo tersebut. Biru
mewakili langit dan hijau mewakili bumi, dan stilasi bentuk orang yang sedang
bersyukur berada diantara keduanya.
27
2.5.3 Sekolah Alam Natur Islam
Gambar 2.5 Logo Sekolah Alam Natur Islam
Visi
Mendidik individu muslim yang komit dalam mencintai Allah dan Rasul- Nya,
mampu berjuang dalam kehidupan dengan kemampuan terbaiknya, serta aktif
menjalankan perannya sebagai khalifah di muka bumi
Misi
Membentuk komunitas intelektual yang berhati tunduk kepada Allah SWT,
berakal dan berwawasan global, dan berakhlak mulia sebagaimana Rasulullah SAW.
Kurikulum Pelajaran
Bersifat holistik dan tematik
Target utama : transformasi perilaku dan pemahaman ilmu
Metode pengajaran : aplikatif dan sangat bervariasi, menggunakan alam
dan berbagai media
Prinsip pengajaran : Uncover (mempelajari hal-hal yang esensial secara
mendalam) bukan Undercover ( menjejali anak dengan informasi tetapi
hanya superfisial)
28
Cara belajar : disesuaikan dengan kerja otak
Kaitan dengan kurikulum dari Diknas : Kurikulum Diknas digunakan
sebagai dasar dengan pengembangan oleh Sekolah Alam Natur Islam
baik dalam hal isi maupun cara penyampaian
Muatan lokal yang diajarkan di Sekolah Islam Natur Islam:
o Al Islam dan Ulumul Qur’an
o Olahraga : Ketrampilan fisik dasar, Outbound, berkuda,
memanah dan olahraga prestasi
o Bahasa Arab dan Inggris
o Berkebun dan wirausaha
o Ekstrakurikuler : Renang, basket, teater, pencak silat, dan futsal
Fasilitas
Saung bambu (jumlah disesuaikan dengan jumlah kelas)
Bangunan permanen untuk perpustakaan dan ruang komputer
Buku perpustakaan yang lengkap dari dalam dan luar negeri
Buku-buku sumber bagi para guru untuk terus mengembangkan kualitas
diri dan kemampuan mengajar
Musholla
2 ekor kuda untuk pelajaran berkuda
Komputer dan internet
Peralatan Audio Visual
Asuransi kecelakaan
Perlengkapan laboratorium sains
29
Green house
Playground untuk pre school dan SD
Instalasi Outbound
Analisa Logo
Logo memiliki warna yang cukup menarik dan mewakili alam, dan cukup
mewakili sekolahnya yang memang terletak dekat dengan sawah. Namun masih
terlihat kaku dan belum menunjukkan sebagai lembaga edukasi.
2.5.4 Kandank Jurank Doank
Gambar 2.6 Logo Kandank Jurank Doank
Sekolah Alam Kandank Jurank Doank berbeda dari sekolah alam lainnya,
karena sekolah ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu,
terutama yang di sekitar rumahnya. Program belajar pun hanya dilaksanakan pada
hari Sabtu – Minggu, dan tentu saja terbuka bagi siapapun dan bebas biaya.
30
Fasilitas yang dimiliki oleh Kandank Jurank Doank cukup banyak, antara lain:
1. Kandank Jurank Doank
2. Kampunk Doank
3. Lapank Doank
4. Musholla
5. Studio dan Panggunk Doank
6. Rumah Dongenk dan Perpustakaan Doank
7. Koloseum Doank
Analisa Logo
Logo Sekolah Alam Kandank Jurank Doank ini cukup berbeda dari sekolah
lain. Logo tersebut tidak merepresentasikan sebuah lembaga edukasi maupun sifat
alam sama sekali, baik dari bentuk maupun warna.
2.6 ANALISA
2.6.1 Analisa Logo
Gambar 2.7 Logo Sekolah Alam, Ciganjur
31
Pada logogram, alam diwakili dengan warna hijau yang mewakili bumi dan
biru mewakili langit, namun secara keseluruhan logo Sekolah Alam terlihat tidak ada
kesan alam, fun, dan bebas yang merupakan kelebihan dari Sekolah Alam Ciganjur.
Penggunaan font pada kalimat “Sekolah Alam” yang kurang baik karena tidak
adanya spasi, hal ini dapat menyebabkan kesulitan atau bahkan kesalahan pada
pembacaan suatu kalimat. Tagline yang mengikuti logo juga kurang baik, karena jika
dilakukan pengecilan, maka tagline tidak akan terbaca dengan jelas, atau bahkan
hilang.
2.6.2 Analisa SWOT
Strength (Kekuatan)
• Merupakan Sekolah Alam pertama di Indonesia.
• Memiliki konsep pembelajaran yang unik, yaitu dengan cara fun
learning, dengan cara tersebut tertanam dalam diri bahwa belajar itu
menyenangkan.
• Memiliki berbagai macam kegiatan yang tidak biasa dibandingkan
dengan sekolah lain, seperti outbound, market day, outing dan lain-lain.
• Memiliki lahan yang cukup dengan kapasitas murid. 1:15m², itulah
perbandingan setiap anak dengan ruang gerak mereka untuk belajar,
bermain, bereksplorasi dan berekspresi.
32
• Memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung pembelajaran.
Misalnya instalasi outbound, lab. Komputer, lahan bermain dan lain-
lain.
• Lokasi yang masih bersifat alami.
Weakness (Kekurangan)
• Biaya sekolah yang cukup mahal dibandingkan dengan sekolah alam
lain.
• Lokasi yang terpencil, jauh dan kurangnya informasi tentang lokasi atau
penunjuk jalan menuju Sekolah Alam Ciganjur.
Opportunity (Kesempatan)
• Fakta bahwa pendidikan sekarang ini merupakan kebutuhan yang harus
terpenuhi sesuai dengan perkembangan zaman.
• Keinginan orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi
anak-anaknya.
• Semakin maraknya trend “back to nature”.
Threat (Ancaman)
• Semakin banyak berdiri sekolah yang memiliki konsep serupa.
• Masih banyak orang tua yang belum mempercayai konsep belajar yang
ditawarkan oleh Sekolah Alam.