20
BAB 2 FAKTOR MANUSIA By : Darmini, S.Kom. Interaksi Manusia Komputer

Bab 2 Faktor Manusia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 2 Faktor Manusia

BAB 2 FAKTOR MANUSIA

By : Darmini, S.Kom.

Interaksi Manusia Komputer

Page 2: Bab 2 Faktor Manusia

Sistem komputer terdiri atas tiga aspek, yakni:

1. Aspek perangkat keras (hardware) 2. Aspek perangkat lunak (software)

3. Aspek manusia (brainware) Ketiga aspek harus saling bekerja sama agar sebuah sistem komputer dapat bekerja dengan sempurna.

Page 3: Bab 2 Faktor Manusia

Manusia merasakan dunia nyata menggunakan piranti yang lazim dikenal dengan panca indra, sehingga dengan komponen panca indra inilah kita dapat membuat model manusia sebagai pengolah informasi secara garis besar.

Page 4: Bab 2 Faktor Manusia

Panca Indra Berpengaruh Pada Perancangan IMK

2.1 PENGLIHATANBeberapa ahli berpendapat bahwa mata manusia

terutama digunakan untuk menghasilkan persepsi yang terorganisir akan gerakan, ukuran, bentuk, jarak, posisi relatif, tekstur, dan warna.

Sebelum kita melihat implikasi penglihatan pada antar muka manusia – komputer, terlebih dahulu kita akan mempelajari istilah dalam penglihatan dan ilmu tentang penglihatan (vision dan visual science).

Page 5: Bab 2 Faktor Manusia

Beberapa istilah dalam penglihatan dan ilmu tentang penglihatan (vision dan visual science).2.1.1 Luminans

Luminans adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh permukaan obyek.

2.1.2 KontrasKontras adalah hubungan antara cahaya yang dikeluarkan oleh suatu obyek dan cahaya dari latar

belakang obyek tersebut. Kontras didefinisikan sebagai selisih antara luminans obyek dengan latar belakangnya di bagi dengan luminans latar belakang.

2.1.3 Kecerahan Kecerahan adalah tanggapan subyektif pada cahaya. Luminans yang tinggi berimplikasi pada kecerahan

yang tinggi pula.

Page 6: Bab 2 Faktor Manusia

Gambar batas kecerahan tinggi ke rendah.

Gambar Kisi – kisi Herman

Page 7: Bab 2 Faktor Manusia

2.1.4 Sudut dan Ketajaman Penglihatan

Sudut Penglihatan (visual angle): sudut yang berhadapan oleh objek pada mata.

Ketajaman Penglihatan (Visual acuity) : Sudut penglihatan minimum ketika mata masih dapat melihat sebuah objek dengan jelas.

2.1.5 Medan Penglihatan

Medan Penglihatan adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak kiri terjauh dan kekanan terjauh.

Page 8: Bab 2 Faktor Manusia

Empat daerah medan penglihatan

♣ Daerah Pertama adalah tempat kedua mata mampu melihat sebuah obyek dalam keadaan yang sama, di sebut dengan penglihatan(binokuler).

♣ Daerah Kedua adalah tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kiri ketika mata kiri kita gerakkan kesudut paling kiri, disebut penglihatan monokuler kiri.

♣ Daerah Ketiga adalah tempat terjauh yang dapat terlihat oleh mata kanan ketika mata kiri kita gerakkan kesudut paling kanan, disebut penglihatan monokuler kanan.

♣ Daerah keempat adalah daerah buta, yakni daerah yang sama sekali tidak dapat dilihat oleh kedua mata.

Page 9: Bab 2 Faktor Manusia

Besarnya daerah atau medan penglihatan, dinyatakan dalam derajat, dapat bervariasi tergantung gerakan mata dan kepala yang dapat dibagi menjadi kepala dan mata keduanya diam, kepala diam mata bergerak, dan keduanya bergerak

62-70°

94-104°

62-70°

94-104°

Kedua Mata

Mata Kanan

Area Buta

62-70°

166°

Kedua Mata

Mata Kanan

Area Buta

Mata Kiri Mata Kiri

30°30°

62-70°

166°

Terekomendasi maksimum

ab

Page 10: Bab 2 Faktor Manusia

0° 15°15°

95°

100-120°

95°

100-120°

Kedua Mata

Satu Mata

Optimum

c

Terekomendasi maksimum

Page 11: Bab 2 Faktor Manusia

2.1.6 Warna

Cahaya tampak merupakan sebagian spektrum elektromagnetik. Seseorang yang mempunyai penglihatan warna normal mampu membedakan kira-kira 128 warna yang berbeda.

Page 12: Bab 2 Faktor Manusia

Dalam Kehidupan sehari – hari kita sering mendengar istilah buta warna (color blindness). Istilah ini sebenarnya mengacu pada keadaan mata yang mempunyai sensitifitas yang sangat kurang terhadap warna.

Salah satu penyebab buta warna (sebagian) adalah hilangnya fotopigmen biru yang merupakan kasus yang sangat jarang. Penyebab lain adalah kurangnya atau tidak adanya fotopigmen merah atau hijau. Ketiadaan salah satu fotopigmen akan menyebabkan pengaruh yang sama.

Page 13: Bab 2 Faktor Manusia

Kombinasi warna terbaikLatar

BelakangGaris Tipis dan Teks Garis tebal dan Teks

Putih Biru (94%), Hitam (63%), Merah (25%) Hitam (69%), Biru (63%), Merah (31%)

Hitam Putih (75%), Kuning (63%) Kuning (69%), Putih (59%), Hijau (25%)

Merah Kuning (75%), Putih (56%), Merah (25%) Hitam (50%), Kuning (44%), Putih (44%), Cyan (31%)

Hijau Hitam (100%), Biru (56%), merah (25%) Hitam (69%), Merah (63%), Biru (31%)

Biru Putih (81%), Kuning (50%), Cyan (25%) Kuning (38%), Magenta (31%), Hitam (31%), Cyan (31%), Putih (25%)

Cyan Biru (69%), Hitam (56%), Merah (37%) Merah (56%), Biru (50%), Hitam (44%), Magenta (25%)

Magenta Hitam (63%), Putih (56%), Biru (44%) Biru (50%), Hitam (44%), Kuning (25%)

Kuning Merah (63%), Biru (63%), Hitam (56%) Merah (75%), Biru (63%), Hitam (50%)

Page 14: Bab 2 Faktor Manusia

Kombinasi Warna TerjelekLatar Belakang Garis Tipis dan Teks Garis tebal dan TeksPutih Kuning (100%), Cyan (94%) Kuning (94%), Cyan (75%)

Hitam Biru (87%), Merah (44%), Magenta (25%) Biru (81%), Magenta (31%)

Merah Magenta (81%), Biru (44%), Hijau & Cyan (25%)

Magenta (69%), Biru (50%), Hijau (37%), Cyan (25%)

Hijau Cyan (81%), Magenta (50%), Kuning (37%)

Cyan (81%), Magenta dan Kuning (44%)

Biru Cyan (81%), Magenta (50%), Kuning (31%)

Hijau (44%), Merah dan Hitam (31%)

Cyan Hijau (75%), Merah & Hitam (37%) Kuning (69%), Hijau (62 %), Putih (56%)

Magenta Hijau (75 %), merah (56%), Cyan (44%) Cyan (81%), Hijau (69%), Merah (44 %)

Kuning Putih dan cyan (81% Putih (81%), Cyan (56%), Hijau (25%)

Page 15: Bab 2 Faktor Manusia

PETUNJUK PENGGUNAAN WARNA YANG EFEKTIF

Petunjuk Dari Aspek Psikologis Hindarkan penggunaan tampilan yang secara

simultan sejumlah menampilkan warna tajam karena akan menyebabkan kelelahan penglihatan.

Hindarkan warna biru murni untuk teks, garis tipis, dan bentuk yang kecil. Sistem penglihatan mata kita tidak diset untuk rangsangan yang terinci, tajam, serta bergelombang pendek.

Hindarkan warna berdekatan yang hampir sama. Pengamat yang lebih tua memerlukan aras

ketajaman yang lebih tinggi untuk membedakan warna.

Hindarkan warna merah dan Hijau yang ditempatkan secara bersebrangan pada tampilan berskala besar.

Untuk pengamat yang mengalami kekurangan dalam melihat warna, hindarkanlah perubahan warna tunggal.

Page 16: Bab 2 Faktor Manusia

2.2 PENDENGARAN Pemanfaatan nyata dari media suara adalah pada dunia multimedia. Contohnya telah ditemukan perangkat keras yang disebut dengan DSP (Digital Signal Processing).Kebanyakan manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekwensi 20 Hertz sampai 20 KHertz, tetapi batas bawah dan batas atas biasanya dipengaruhi oleh umur dan kesehatan seseorang, Suara yang berkisar pada frekuensi 1000 – 4000 Hertz menyebabkan pendengaran menjadi lebih sensitif.2.3 SentuhanSentuhan merupakan sarana interaksi yang lebih penting pada orang buta selain suara (jika ia tidak tuli). Sensitifitas sentuhan lebih dikaitkan dengn aspek ergonomi dalam sebuah sistem.

Page 17: Bab 2 Faktor Manusia

2.4 Pemodelan Sistem Pengolahan pada manusia

Perseptual

Intelektual

Kontrol Motorik

Intelektual

Kontrol Motorik

ResponderM

em

ori

Konseptual

Sensor

Peranti MasukanPeranti Keluaran

Pengontrol keluaran Pengontrol Masukan

Prosesor

Memori

Pen

gola

han

Sad

ar

Pen

gola

han

O

tom

atis

M a

n u

s I a

K o

m p

u t e

r

Antar Muka

Page 18: Bab 2 Faktor Manusia

2.4.1Pengolahan Secara sadar dan Otomatis

Gambar diatas menunjukkan bahwa tiga sub sistem dalam sistem pengolahan manusia terbagi menjadi dua bagian pengolahan (secara) sadar (Conscious Processing) dan pengolahan otomatis.

Pengolahan sadar terjadi ketika ransangan yang datang dibawa kebagian intelek tual dan memerlukan beberapa waktu untuk menghasilkan suatu tanggapan yang sesuai.

Pengolahan pada diri manusia secara otomatis / dibawah alam sadar berlangsung seperti reflek, dan hanya memerlukan waktu yang sangat pendek.

Page 19: Bab 2 Faktor Manusia

2.4.2 Register Sensori

Model ini dibuat terutama untuk menunjukkan aliran informasi di dalam sensor, memori, dan pengolahan intelektual, dan berhubungan dengan penyajian informasi didalam otak manusia.

Lingkungan Luar

Register Sensori

Memori jangka pendek

Memori jangka panjang

Kanal Kapasitas Rendah

Gambar Model persepsi, kognisi, dan memori manusia

Page 20: Bab 2 Faktor Manusia

2.5 Pengendalian Motorik Responder utama pada diri operator manusia

adalah dua buah tangan yang berisi 10 jari, dua kaki, dan satu suara.

Pengendalian motorik pada diri manusia sebenarnya dapat dilatih untuk mencapai tarif kemampuan tertentu.RINGKASAN

Panca indra manusia, persepsi, kognitif, dan pengendalian motorik memegang peran yang sangat penting dalam sembarang sistem manusia dan komputer.

Aspek-aspek ini memberikan kontribusi yang nyata untuk mendapatkan sistem yang efisien dan efektif secara keseluruhan.

Karakteristik dan unjuk kerjanya diperolrh dengan berbagai penelitian dan pengalaman empiris.