Upload
harlyakbar
View
41
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Korosi pada pipa air PDAM menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Masyarakat mengeluh tentang keadaan air PAM yang seringkali membuat warna pakaian
yang dicuci berwarna kusam, air yang ditampung berwarna kekuningan dan tak jarang pula
berbau. Serta, tersebut membuat tidak nyaman masyarakat selaku konsumen dan
menimbulkan efek buruk terhadap kesehatan, terutama bagi anak-anak.
Pada beberapa kasus, ditemukan pipa berkorosi dengan tingkat tertinggi di lokasi yang
melintasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Dalam makalah ini, kami akan
membahas mengenai keterkaitan pH lingkungan dengan proses terbentuknya korosi. Makalah
ini juga membahas mengenai penyebab dan metode pencegahan. Metode pencegahan
terhadap korosi bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan adalah
Elektroplating.
Elektroplating merupakan metode lapis logam dengan melindungi logam yang dilindungi
oleh logam lain. Hal ini memanfaatkan prinsip yang dikenal dengan deret volta. Selain itu,
makalah ini juga membahas cara kerja, mekanisme serta efisiensi yang akan menentukan
kualitas baik/tidaknya logam yang digunakan.
2. Problem Statement
Dari latar belakang yang telah dibuat, bagaimana mekanisme terjadinya korosi pada
logam dan cara untuk menanganinya? Kemudian apa pengaruh korosi pada lingkungan
sekitar? Salah satu upaya dalam menangani terjadinya korosi pada logam adalah lapisi logam
tersebut dengan cat atau logam lainnya.
Dalam industry logam, logam yang diambil masih bercampur dengan logam lainnya.dan
perlu dilakukan pemurnian. Bagaimana mekanisme dalam proses electroplating dan
elektrowinning (pemurnian logam)? Apakah contohnya electroplating dan elektropwinning
dalam industri?
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 1
BAB II
ISI
TOPIK I : KOROSI
1. Jelaskan tentang penyebab dan mekanisme terjadinya korosi pada logam khususnya pada
besi.
a. Penyebab terjadinya korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam
bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi
tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat
korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri
atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.
Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat
proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat memeprcepat
proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen
fluorida beserta persenyawaan-persenyawaannya dikenal sebagai bahan korosif. Dalam
industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik.
Embun pagi saat ini umumnya mengandung aneka partikel aerosol, debu serta
gas-gas asam seperti NOx dan SOx. Dalam batubara terdapat belerang atau sulfur (S)
yang apabila dibakar berubah menjadi oksida belerang. Masalah utama berkaitan dengan
peningkatan penggunaan batubara adalah dilepaskannya gas-gas polutan seperti oksida
nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx).
Walaupun sebagian besar pusat tenaga listrik batubara telah menggunakan alat
pembersih endapan (presipitator) untuk membersihkan partikel-partikel kecil dari asap
batubara, namun NOx dan SOx yang merupakan senyawa gas dengan bebasnya naik
melewati cerobong dan terlepas ke udara bebas. Di dalam udara, kedua gas tersebut dapat
berubah menjadi asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4).
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 2
Sehingga, udara menjadi terlalu asam dan bersifat korosif dengan terlarutnya gas-
gas asam tersebut di dalam udara. Udara yang asam ini tentu dapat berinteraksi dengan
apa saja, termasuk komponen-komponen renik di dalam peralatan elektronik. Jika hal itu
terjadi, maka proses korosi tidak dapat dihindari lagi
b. Mekanisme korosi
Korosi berlangsung jika besi kontak dengan oksigen dan air. Dalam hal ini reaksi
katoda adalah
Ion Fe2+ yang terbentuk secara simultan pada anoda bermigrasi ke katoda, di mana
ion tersebut selanjutnya dioksidasi oleh O2 menjadi derajat oksidasi +3 untuk membentuk
karat (Fe2O3.xH2O). bentuk hidrasi besi (III) oksida :
(karat)
Ion hidronium yang dihasilkan dalam reaksi ini memungkinkan siklus korosi berlanjut.
Jika bagian cat yang melindungi besi atau baja mengelupas, daerah tersebut
bertindak sebagai katoda, karena daerah ini terbuka ke atmosfer yang kaya akan oksigen.
Sedangkan daerah yang kekurangan oksigen di bawah cat berlaku sebagai anoda. Karat
terbentuk pada katoda (terlihat daerah terbuka) dan lubang (kehilangan logam karena
oksidasi besi dan aliran ion Logam ke katoda) terjadi di anoda. Lubang ini dapat
menyebabkan kekurangan kekuatan struktural dalam balok penopang atau penyangga
lain. Kerugian yang serius yang disebabkan oleh korosi bukanlah yang terlihat,
melainkan yang berada di bawah permukaan cat.
Garam yang larut dapat menjadi faktor yang mempercepat korosi, garam yang
larut menghasilkan sebuah elektrolit yang menaikkan aliran muatan menuju larutan,
contohnya adalah pengkaratan mobil yang cepat di daerah di mana garam terseba di jalan
yang banyak es. Keasaman yang lebih tinggi juga meningkatkan korosi, seperti yang
terlihat pada peran H3O+ sebagai reaktan dalam proses reduksi katoda.
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 3
Keasaman diperkuat oleh adanya CO2 terlarut (yang menghasilkan ion H3O+ dan HCO3-)
dan oleh polusi udara belerang oksida, yang menyebabkan pembentukan asam sulfat yang
larut dalam endapan asam.
2. Bagaimana cara/metode yang digunakan orang untuk melindungi logam dari korosi dan
membedakan satu sama lain.
a. Ada beberapa cara/metode yang dapat ditempuh dalam upaya mencegah
terjadinya korosi pada logam, yaitu:
Cara pelapisan (coating).
Pelapisan adalah cara umum dan paling banyak di terapkan dalam istilah
tonase baja, untuk mengendalikan korosi, untuk melindungi/isolasi paduan logam
dari lingkungan yang korosif. Akan tetapi dalam prakteknya timbul banyak problem
dan biasanya kurang perhatian tentang masalah itu. Tersedia banyak sekali macam
pelapis dan yang paling umum adalah cat. Jembatan, pagar dan railing biasanya
dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung
timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap
korosi. Kontak antara besi dengan oksigen dan air dapat dicegah dengan melapisi
besi dengan cat atau dengan logam lain. Hal ini dikarenakan jika besi dilapisi dengan
cat atau logam lain yang lebih sukar teroksidasi (logam yang mempunyai E0 lebih
besar). Yang akan bereaksi dengan udara adalah lapisan luarnya saja sehingga logam
tersebut bisa dilindungi oleh logam tersebut.
Jika logam seperti seng dan timah mengalami korosi, senyawa yang terbentuk
akan melindungi logam di bawahnya dari korosi selanjutnya. Seng, Zn dan timah
dapat digunakan sebagai logam pelapis untuk melindungi besi dan korosi.
Namun perlu diperhatikan potensial elektrode standar seng dan timah terhadap besi.
Fe2+ + 2e → Fe(s) E0 = -0,44 volt
Zn2+ + 2e → Zn(s) E0 = -0,76 volt
Sn2+ + 2e → Sn(s) E0 = -0,14 volt
Seng lebih mudah di oksidasi daripada besi. Jika besi dilapisi dengan seng,
besi tidak akan berkarat walaupun lapisan seng tersebut berlubang sekalipun. Besi
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 4
lebih mudah dioksidasi daripada timah. Jika besi dilapisi dengan timah, besi tidak
akan berkarat.
Cara proteksi katodik (katode pelindung).
Cara ini digunakan terutama untuk logam besi yang di tanam di dalam tanah.
Prinsipnya adalah logam besi di hubungkan denga logam lain yang bertindak sebagai
anode dan besi sebagai katode. Jadi, logam yang digunakan untuk melindungi besi
harus yang lebih mudah teroksidasi daripada logam besi, yaitu memiliki potensial
reduksi yang lebih negatif daripada besi. Umumnya digunakan logam Magnesium
(Mg). Logam alkali tidak dapat di gunakan karena reaktif.Logam alumunium(Al)
dan seng (Zn) tidak dapat digunakan karena oksida logam tersebut (Al2O3 atau
ZnO) akan menghambat proses oksidasi berikutnya dengan cara menutupi
permukaan logam.
Pipa besi misalnya untuk air atau minyak yang ditanam di dalam tanah harus
dilindungi. Untuk mencegah korosi pada pipa-pipa ini batang logam yang lebih aktif,
seperti batang Magnesium (Mg) atau seng (Zn) ditanam di dekat pipa dan di
hubungkan dengan kawat, batang magnesium akan mengalami oksidasi dan Mg
yang rusak dapat diganti dalam jangka waktu tertentu sehingga dengan demikian
pipa yang terbuat dari besi itu terlindung dari korosi. Korosi besi ini juga dapat
dicegah dengan menghubungkan besi tersebut dengan kutub negatif sumber listrik.
Proteksi katodik juga merupakan teknik penanggulangan korosi komponen
baja jembatan, khususnya pada bagian tiang pancang pipa baja yang berada dalam
lingkungan air dan atau tanah karena pada bagian tersebut relatif sulit dilakukan
teknik penanggulangan korosi dengan teknik yang lebih murah yaitu pengecatan.
Pada prinsipnya, korosi terjadi karena adanya aliran elektron dari bagian tiang
pancang pipa baja (anoda) yang diikuti dengan perubahan logam menjadi ion logam
(karat) ke bagian tiang pancang pipa baja lain yang karena kualitas baja atau kondisi
lingkungannya menjadi katoda. Pada proteksi katodik, terjadinya kerusakan baja
akibat aliran elektron dari anoda ke katoda ditanggulangi dengan memberikan
pasokan elektron secukupnya pada seluruh struktur baja yang dilindungi atau dengan
kata lain menjadikan seluruh struktur baja tersebut menjadi katoda yang kaya akan
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 5
elektron. Dilihat dari cara memasok elektron, proteksi katodik terbagi dalam dua
cara, yaitu:
o Metoda arus terpasang (impressed current), yaitu pasokan elektron
dilakukan dengan cara menghubungkan tiang pancang pipa baja dengan
katoda pada suatu sumber listrik. Metoda ini menggunakan sumber arus
searah dari luar, misalnya Transformer Rectifier, DC Generator, dan lain-
lain. Arus listrik pada sistem ini dialirkan ke permukaan logam yang
diproteksi melalui anoda pembantu, misalnya Anoda Graphite, Baja,
Platina, dan Besi Tuang. Keuntungan besar dari metoda arus terpasang
adalah bahwa sistem ini dapat menggunakan anoda inert atau anoda yang
tahan karat seperti platina dan karbon.
o Metoda anoda korban (sucricifial anode), yaitu pasokan elektron
dilakukan dengan cara menghubungkan tiang pancang pipa baja dengan
logam lain sebagai anoda korban yang memiliki potensial lebih rendah.
Pada cara ini terjadi aliran elektron dari logam dengan potensial yang
lebih rendah ke tiang pancang pipa baja yang potensialnya lebih tinggi.
Dengan demikian maka tiang pancang pipa baja akan terlindung dari
korosi namun sebagai konsekwensinya logam anoda dalam waktu
tertentu akan rusak/habis dan selanjutnya dapat diganti atau diperbaharui.
Mengganti anoda lebih ringan secara teknik maupun ekonomis dibanding
mengganti tiang pancang pipa baja.
o Anoda karbon.
Cara lain untuk mencegah korosi besi adalah dengan menggunakan
anoda karbon. Dengan membandingkan potensial reduksi standar besi
dan magnesium.
Fe2+ + 2e → Fe(s) E0 = -0,41 volt
Mg2+ + 2e → Mg(s) E0 =-2,39 volt
Terlihat bahwa Mg2+ lebih sulit direduksi dibandingkan dengan
Fe2+ atau sebaliknya, Mg(s) lebih mudah dioksidasi daripada Fe(s).
Sepotong Mg yang terhubung dengan besi akan lebih cenderung
dioksidasi dibandingkan dengan besi, dan sekali terpakai oleh oksidasi
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 6
harus diganti. Metode ini biasanya digunakan untuk melindungi lambung
kapal, jembatan, dan pompa air besi dari korosi. Pelat magnesium
dihubungkan dengan interval yang teratur sepanjang potongan pipa yang
terkubur, dan ini jauh lebih mudah untuk menggantikannya secara
periodik dari pada mengganti keseluruhan pipa.
o Pelumuran dengan Oli atau Gemuk.
Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk
mencegah kontak dengan air.
o Pembalutan dengan Plastik
Berbagai macam barang misalnya rak piring dan keranjang sepeda
dibalut dengan plastik. Plastic mencegah kontak dengan udara dan air.
b. Perbedaan perlakuan metode yang dilakukan, bergantung pada fungsi dan logam yang
akan dilindungi.
3. Bagaimana mekanismenya magnesium dapat melindungi logam besi dari korosi.
Untuk mencegah korosi pada pipa di dalam tanah, di dekatnya ditanam logam yang lebih
aktif, misalnya Magnesium, yang dihubungkan dengan kawat. Jika logam besi dihubungkan
dengan Magnesium, besi tersebut akan sukar mengalami korosi. Hal ini disebabkan
Magnesium lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi . Magnesium akan bereaksi dengan
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 7
oksigen dan air dalam lingkungan yang mengandung karbon dioksida dan membentuk
senyawa Magnesium karbonat.
4. Apakah ada kaitan antara lingkungan dekat TPA dengan kecenderungan pipa besi
terkorosi? Mengapa?
Ya, ada. Sebab, proses dekomposisi sampah di TPA secara kontinu akan berlangsung
dan dalam hal ini akan menghasilkan berbagai gas seperti CO, CO2, CH4, H2S. Terutama
untuk gas CO2 yang terakumulasi menyebabkan korosi pada logam.
Karbondioksida (CO2), jika kardondioksida dilarutkan dalam air maka akan terbentuk
asam karbonat (H2CO3) yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan korosifitas,
biasanya bentuk korosinya berupa pitting. Pitting yaitu korosi yang berbentuk lubang-
lubang pada permukaan logam karena hancurnya film dari proteksi logam yang disebabkan
oleh rate korosi yang berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lainnya pada
permukaan logam tersebut yang secara umum reaksinya adalah:
CO2 + H2O H2CO3
Fe + H2CO3 FeCO3 + H2
Dari reaksi di atas, menghasilkan asam karbonat yang merupakan penyebab korosi
5. Bagaimana saran Anda untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh pengguna pipa
tersebut?
Saran kami, untuk mengatasi masalah di atas dengan
menggunakan pipa HPDE (Polyethylene Kepadatan
Tinggi). Pipa HDPE adalah pipa plastic bertekanan
secara luas yang terbuat dari bahan polimer
polyethylene. Mengingat terjadinya korosi hanya pada
benda logam, maka bila menggunakan pipa HDPE tidak akan menyebab korosi pada pipa di
berbagai tempat. Pemakaian pipa jenis ini sangat membantu terutama untuk lokasi pipa yang
berada di sekitar TPA (Tempat Pembuangn Sampah). Namun, tentunya hal ini memerlukan
relokasi biaya yang cukup besar dan memakan waktu.
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 8
6. Dari data sekunder yang Anda peroleh, diketahui pH tanah sekitar lokasi penempatan pipa
besi adalah pH 6. Dapatkah Anda melakukan predisksi apakah terjadi proses korosi pada
pipa besi yang ditanam di daerah tersebut? Penjelasan sebaiknya menggunakan angka
yang akurat.
Menurut kelompok kami kondisi lingkungan dengan pH 6, belum dapat dikatakan
sebagai berbahaya namun memiliki potensi untuk menyebabkan terjadinya pengkorosian,
walau kecil. Telah digunakan suatu penelitian dengan menggunakan senyawa asetat dan
ammonia yang merupakan komponen penyebab korosi dalam lingkungan. PH lingkungan
asam asetat dan amonia yang diuji berkisar 4; 5; 5,5; 6; 7; 8; 8,5; 9 dan 10. Perhitungan laju
korosi dilakukan dengan metode Polarisasi Potensiodinamik. Pengujian polarisasi
potensiodinamik digunakan pula untuk melihat perilaku akti-pasif dari besi yang diuji. Dari
penelitian diperoleh bahwa terjadi penurunan laju korosi dalam media asam asetat dan
amonia dengan kenaikan nilai pH. Nilai laju korosi terbesar yang didapatkan adalah
0,052mm/yr pada pH 4. Maka, jika pH lingkungan 4 baru terjadi korosi yang harus segera
diatasi.
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 9
TOPIK II : PROSES ELEKTROLISIS LOGAM
1. Bagaimana menjelaskan reaksi yang terjadi pada proses perolehan logam alumunium dari
bauksit?
Perolehan Alumunium dari Bauksit
Hampir semua logam aluminium dihasilkan dengan proses elektrolisa Hall-
Heroult. Dalam proses peleburan aluminium secara elektrolisa, media penghantar
arus listrik yang digunakan yaitu elektrolit. Bahan baku utama dari elektrolit yang
digunakan untuk peleburan aluminium adalah kriolit (Na3AlF6) disamping bahan-
bahan tambahan lainnya.
Bath adalah leburan dari kriolit (Na3AlF6) yang terionisasi menjadi ion sodium
(ion positif) dan ion heksafluoroaluminat (ion (-)):
(Na3AlF6) 3 Na+ + AlF63-
Ion-ion heksafluoroaluminat akan terurai lagi menjadi :
AlF63- AlF5
2- + F-
2 e + AlF63- AlF5
4- + F-
Leburan kriolit sangat baik sebagai pelarut alumina (Al2O3) karena ion-ion AlF63 -
reaktif
terhadap alumina (Al2O3).
Pada konsentrasi alumina (Al2O3) yang rendah, reaksi yang terjadi yaitu :
Al2O3 + 4 AlF63- 3 Al2OF6
2- + 6 F-
Pada konsentrasi alumina (Al2O3) yang tinggi, reaksi yang terjadi yaitu :
2 Al2O3 + 2 AlF63- 3 Al2O2F4
2-
Ion-ion yang ada di dalam bath yaitu :
Na+, F- ,AlF4-, AlF52-, AlF6
3-, Al2OF62-, Al2O2F4
2-
Ion dengan muatan positif (+) akan tertarik ke katoda dan yang bermuatan negatif (-) akan
tertarik ke anoda.
Pada proses Hall-Heroult di atas, logam aluminium diperoleh melalui dari
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 10
alumina dengan menggunakan cairan kriolit (Na3AlF6), (titik lebur 1000 oC) yang
digunakan sebagai pelarut. Sejumlah besar aluminiun oksida/alumina (Al2O3)
dilarutkan dalam kriolit, dimana larutan kriolit dapat menurunkan titik lebur alumina.
Campuran kriolit dan aluminium oksida di elektrolisa dalam sel dan sel lapisan karbon
yang berfungsi sebagai katoda tersimpan di dalam cairan aluminium. Pada operasi sel,
cairan aluminium berada pada bagian bawah sel.
Arus listrik akan mengelektrolisa alumina menjadi aluminium dan oksigen
bereaksi membentuk senyawa CO2. Aluminium cair dari hasil elektrolisa akan turun ke
dasar pot dan selanjutnya dialirkan dengan prinsip siphon ke krusibel yang
kemudian diangkut menuju tungku-tungku pengatur (holding furnace). Kebutuhan
listrik yang dihabiskan untuk menghasilkan 1 kg aluminium berkisar sekitar 12 - 15
kWh. Satu kg aluminium dihasilkan dari 2 kg alumina dan ½ kg karbon. Reaksi
permunian alumina menjadi aluminium adalah sebagai berikut :
970 oC
2 Al2O3 + 3 C 4 Al + 3 CO2
Na3AlF6
2. Bagaimana bentuk sel elektrokimia yang digunakan dalam proses electroplating, berikan
contoh reaksi electroplating yang Anda ketahui?
a. Sel elektrokimia pada proses electroplating tembaga-seng
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 11
b. Contoh reaksi electroplating seng dengan tembaga
Pada anoda, terjadi reaksi :
Zn Zn2+ + 2e-
Pada katoda, terjadi reaksi:
Cu2+ + 2e- Cu
Reaksi keseluruhan lapis seng dengan tembaga :
Cu2+ + Zn Cu + Zn2+
3. Bagaimana Anda menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lapisan logam
electroplating yang diperoleh?
Efisiensi Electroplating
Kualitas lapisan logam dengan cara electroplating dipengaruhi oleh efisinesi katoda
dan efisiensi anodanya. Efisiensi plating pada umumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus
anoda maupun katoda.
Efisiensi katoda yaitu arus yang digunakan untuk pengendapan logam pada katoda
dibandingkan dengan total arus masuk. Arus yang tidak dipakai untuk pengendapan
digunakan untuk penguraian air membentuk gas hidrogen, hilang menjadi panas atau
pengendapan logam-logam lain sebagai impuritas yang tak diinginkan.
Efisiensi anoda yaitu perbandingan antara jumlah logam yang terlarut dalam elektrolit
dibanding dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut Hukum Faraday. Kondisi plating
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 12
yang baik bila diperoleh efisiensi katoda sama dengan efisiensi anoda, sehingga konsentrasi
larutan bila menggunakan anoda aktif akan selalu tetap.
Efisiensi arus katoda sering dipakai sebagai pedoman menilai apakah semua arus
yang masuk digunakan untuk mengendapkan ion logam pada katoda sehingga didapat
efisisensi plating sebesar 100 % ataukah lebih kecil. Adanya kebocoran arus listrik, larutan
yang tidak homogen dan elektrolisis air merupakan beberapa penyebab rendahnya efisiensi.
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Korosi merata dapat terjadi pada logam dan paduan logam karena reaksi oksidasi dan
reduksinya tersebar secara merata pada logam dengan laju korosi yang relatif sama.
2. Logam yang terkorosi merata terjadi akibat seluruh permukaan logam kontak dengan
lingkungannya.
3. Semakin rendah pH lingkungan, maka semakin mudah terjadinya proses korosi.
4. Untuk melindungi suatu logam dari korosi dapat dilakukan dengan berbagai macam metode,
seperti Elektroplating (metode pelapisan pada logam).
5. Kualitas suatu lapis logam ditentukan oleh efisiensi katoda dan efisiensi anoda
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 14
Daftar Pustaka
Chandler, K.A. 1985. Marine and Offshone Corrosion. Batter Work
Helen L. Lou. Elektroplating. Departement of Chemical engineering, Lamar University,
Texas, U.S.A.
J.M.G. Cowie. 1991. Polymers : Chemistry and Physics of Modern Materials,
Chapman & Hall, United Kingdom.
Lou, Helen L. Elektroplating. Departement of Chemical engineering, Lamar University,
Texas, U.S.A.
M.E.P.Souza, E.Ariza, M.Ballester, I.V.P.Yoshida, L.A. Rocha, C.M.A.Freire.
2006. Characterization of organic-inorganic hybrid coatings for corrosion protection of
galvanized steel and electroplated. Material Research.
Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga
T.P Cou, C. Chandrasekaran, S.J. Limmer, S. Seraji, Y. Wu, M.J. Forbess, C.Nguyen,
G.Z. Cao. 2001. Organic-inorganic hybrid coatings for corrosion protection. Journal of
Non-Crystalline Solids 290.
Makalah Kimia Analitik Pemicu 1oleh Kelompok 3 Halaman 15