Upload
dinhtruc
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Data Umum
2.1.1.1 Lebah Madu
Lebah madu merupakan hewan serangga bersayap yang
memiliki tiga pasang kaki dan sengat, sehingga dapat
dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut :
Divisio : Arthropoda
Subdivisio : Mendibulata
Classis : Insecta (Hexapoda)
Ordo : Nymenoptera
Genus : Aphidae
Species : Apis Indica, Apis Mellifica, Apis Dorsata, dan
Apis Trigona.
Mereka masuk kedalam suku atau family Aphidae, yaitu
serangga bersayap selaput. Biasanya hidup berkelompok dan
hingga sekarang sudah hampir mencapai 20.000 spesies lebah
yang telah ditemukan. Karena mereka hidup berkelompok atau
bisa disebut juga berkoloni. Tapi terdapat pula lebah madu
yang hidup menyendiri, tidak bergabung dalam kelompok /
koloni. Jenis lebah ini biasa disebut Lebah Soliter.
2.1.1.2 Jenis-Jenis Lebah Madu
a. Apis Indica, umumnya dikenal sebagai lebah unduan, lebah
lalat, tawon laler (bahasa Jawa), lebah gula, lebah sirup atau
lebah kecil. Lebah-lebah ini ada yang dipelihara
(diternakkan) dan ada juga yang hidup liar diseluruh bumi
4
Nusantara. Bahkan ada yang mengatakan bahwa lebah
tersebut adalah lebah yang asli dari kawasan Asia dan
Polinesia. Selain bentuknya yang kecil, sifatnya juga agak
ganas. Produksi madunya pun tidak begitu banyak, yaitu
hanya sekitar 6-12 kilogram tiap tahun untuk satu koloni.
Lebah ini cukup banyak dipelihara di desa-desa dengan
menggunakan sistem pintu masuk kuno yang terbuat dari
batang pohon kelapa yang dibelah dua dan biasanya
diletakkan disamping rumah. Tetapi ada juga yang hidup
liar di rongga-rongga pohon yang terlindung dari terik
matahari dan hujan. Bahkan ada juga yang hidup diatap
rumah-rumah tua yang sudah tak berpenghuni.
b. Apis Mellifica, sering juga disebut lebah Italia, lebah impor
Australia, lebah madu Internasional, lebah Selandia Baru
atau lebah Melli. Lebah ini bentuknya lebih besar
dibandingkan dengan Apis Indica dan sifatnya tidak ganas
meskipun dapat menyengat. Lebah ini cukup mudah untuk
diternakkan dan produksi madunya cukup tinggi, yaitu 3
hingga 60 kg per tahun untuk tiap koloni lebah. Lebah ini
biasanya banyak diternakkan oleh pemerintah (Dinas
Kehutanan/Perum Perhutani) dan perusahan-perusahaan
swasta.
Gambar 2.1 Apis Mellifica
Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-
hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
5
c. Apis Dorsata, biasa disebut lebah hutan atau lebah liar.
Masyarakat sering menyebutnya dengan nama tawon gung
(bahasa Jawa). Lebah ini sulit diternakkan, karena sifatnya
yang ganas. Selain itu, sengatannya juga cukup berbahaya
bagi manusia. Jenis lebah ini banyak terdapat di hutan-hutan
belantara yang jarang dirambah oleh manusia. Jenis lebah
ini ada juga yang menamakannya lebah raksasa, karena
rumahnya sangat besar dan penghuninya jutaan ekor. Garis
tengah dari sarang lebah Apis Dorsata kira-kira 1,5 hingga 2
meter. Produksi madunya setiap kali panen sekitar 50-60
kilogram. Bentuk sarang dari jenis lebah ini tidak seperti
sarang lebah pada umunya yang berupa sisiran, tetapi
bentuknya menjadi satu kesatuan.
Gambar 2.2 Apis Dorsata
Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-
hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
d. Apis Trigona, biasa disebut Klanceng. Keistimewaan lebah
ini adalah tidak mempunyai sengat. Senjata untuk membela
diri adalah zat perekat seperti lem yang lekat sekali. Lebah
ini bentuknya kecil-kecil dan produksi madunya juga sedikit
sehingga jarang diternakkan orang.
e. Apis Cerana, biasa juga disebut dengan lebah madu Asia
yang menyebar mulai dari Afganistan, China, Jepang
hingga Indonesia. Budidaya secara modern yaitu didalam
kotak (steuep) yang dapat dipindah-pindahkan. Produksi
madu Apis Cerana dalam setahun dapat menghasilkan 2-5
kg per koloni.
6
Gambar 2.3 Apis Cerana
Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-
hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
f. Apis Florea, atau biasa disebut lebah madu kurcaci. Lebah
ini terdapat di Oman, Iran, India dan Indonesia. Di beberapa
tempat lebah madu ini hidup bersama-sama dengan Apis
Mellifica, Apis Indica, dan Apis Dorsata. Produksi madunya
dalam setahun hanya sekitar 1-3 kg per koloni.
Gambar 2.4 Apis Florea
Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-
hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
g. Apis Nigrocincta, juga disebut sebagai lebah madu lokal
Sulawesi. Lebah madu ini mendiami pulau Mindanao di
Filipina serta pulau-pulau Indonesia Sangihe dan Sulawesi.
7
Gambar 2.5 Apis Nigrocincta
Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-
hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
h. Apis Koschevnikovi yang biasa disebut dengan lebah madu
merah. Lebah ini mendiami Malaysia dan Borneo
Indonesia, dimana dia juga dapat tinggal bersama dengan
Apis Indica. Spesies ini pertama kali dijelaskan oleh Buttel-
Reepen, yang didedikasikan untuk Grigory Aleksandrovich
Kozhenikov (1866-1933), pelopor morfologi lebah madu
pada abad ke-19.
Gambar 2.6 Apis Koschevnikovi
Sumber : https://archive.is/20121129164443/alam-
hewan.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-lebah-madu.html
2.1.1.3 Siklus Hidup Lebah Madu
Selama hidupnya lebah madu mengalami siklus hidup
berupa metamorfosis lengkap (holometabola), dengan kata lain
empat tahap kehidupan yaitu telur, larva (bentuk ulat), pupa
(kepompong), imago (lebah dewasa). Pada setiap koloni
(keluarga) lebah biasanya dihuni oleh tiga macam lebah yang
mempunyai tugas sendiri-sendiri. Pembagian tugas tersebut
berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Ketiga
macam lebah tersebut adalah lebah ratu, lebah betina (lebah
pekerja), dan lebah jantan. Jika koloni lebah tersebut diusik
(diganggu), maka lebah-lebah pekerjalah yang akan
mempertahankan koloninya.
8
a. Lebah Ratu, berjenis kelamin betina (memiliki ukuran
tubuh paling besar di antara lebah betina dan lebah jantan)
dan merupakan induk dari semua lebah di dalam suatu
koloni, jumlahnya pun hanya satu ekor. Keistimewaannya
adalah dapat menyengat berkali-kali tanpa merusak
tubuhnya. Makanan lebah ratu pun berbeda karena
merupakan sari madu (royal jelly) yang berguna untuk
memanjangkan usianya hingga mampu bertahan sampai tiga
tahun. Tugas utamanya adalah bertelur selama hidupnya,
dimana dalam sehari lebah ratu mampu bertelur kira-kira
hingga 2.000 butir.
Gambar 2.7 Tiga macam lebah berdasarkan tugasnya
Sumber : Understanding The Honey Bee oleh Purdue
University
b. Lebah Betina, lebah ini juga biasa disebut dengan lebah
pekerja dimana tugasnya mengumpulkan serbuk sari,
nektar, dan menghasilkan madu. Beberapa lebah betina juga
bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-
anak lebah. Usia lebah ini kurang lebih hanyalah tiga bulan.
Makanan utamanya adalah madu itu sendiri. Lebah pekerja
ini mampu bertelur dengan sendirinya, tetapi tidak pernah
dikawini oleh lebah jantan.
c. Lebah Jantan, nama lain lebah jantan adalah Drone. Lebah
ini merupakan lebah dari telur yang tak terbuahi yang diberi
makan nektar dan madu biasa. Jenis lebah ini bertugas
mengawini lebah ratu yang masih perawan jika akan
membentuk koloni baru. Perkawinan dengan lebah ratu
9
terjadi di alam terbuka dan hanya terjadi dalam satu musim
kawin selama hidupnya. Perkawinan terjadi pada siang hari
di udara yang cerah disaat lebah-lebah beterbangan di
udara, biasanya disekitar sarang itu sendiri selama 2-10 hari.
Selesai kawin, lebah ratu dan lebah jantan jatuh bersama-
sama di tanah dan lebah jantan pun segera mati.
2.1.1.4 Hasil Produksi Lebah Madu
a. Madu
Madu merupakan sumber energi dan bahan yang
diubah menjadi lemak dan glikogen. Lebah madu
memperoleh sebagian energi dari karbohidrat dalam bentuk
gula. Pada dasarnya, madu adalah zat manis alami yang
dihasilkan lebah dengan bahan baku nektar bunga. Nektar
itu sendiri adalah senyawa kompleks yang dihasilkan
kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula.
Nektar dikumpulkan lebah pekerja dari bunga dengan
cara menghisapnya memakai mulut dan asaafagus, lalu
masuk ke perut di dalam abdomen. Sebagian air nektar
diserap sel-sel dinding perut lebah dan dibuang keluar
melewati pipa malfigi dan poros usus. Bersama air dibuang
juga asam oksalat dan turunannya, beberapa garam mineral,
dan sebagian zat aromatik yang terdapat di nektar. Zat
aromatik yang tertinggal memberikan aroma khusus pada
madu.
Selama perjalanan nektar yang berhasil dibawa pulang
dioper kepada lebah pekerja lainnya untuk dicampur air liur
dan dihilangkan airnya. Setelah dikunyah selama 20 menit,
mungkin sambil menambahkan amilase dan invertase,
bahan tadi diproses menjadi madu. adu yang sudah jadi
disimpan dalam sel-sel sarang setetes demi setetes, dan
sebagian kadar airnya diuapkan lagi dengan kipasan sayap
10
sebelum pintu sel sarang ditutup. Kadar airnya diturunkan
sampai dibawah 18% untuk mencegah terjadinya peragian.
Selanjutnya, madu disimpan didalam bilik penyimpanan.
Simpanan madu itu sebenarnya merupakan pakan cadangan
bagi anak-anak lebah nantinya.
Gambar 2.8 Madu
Sumber : http://beeinformed.org/2013/11/honey-is-more-
than-just-a-sweet-treat/
Untuk menghasilkan 1 kg madu, lebah harus
mengumpulkan 120.000 -150.000 tetes nektar atau 3-4 kg
nektar dengan menempuh jarak 360.000 - 450.000 km.
Ada pun jenis-jenis madu yang dihasilkan oleh lebah
madu berdasarkan peletakan sarang lebah madu (steuep)
tersebut :
1. Madu Bunga Kapuk Randu, madu yang berasal dari
bunga pohon Kapuk Randu
2. Madu Karet, madu yang berasal dari bunga pohon
Karet
3. Madu Kopi, madu yang berasal dari bunga pohon Kopi
4. Madu Klengkeng, madu yang berasal dari bunga pohon
Klengkeng
5. Madu Durian, madu yang berasal dari bunga pohon
Durian
6. Madu Rambutan, madu yang berasal dari pohon
Rambutan
7. Madu Apel/Jambu Air, madu yang berasal dari bunga
pohon Apel / pohon Jambu Air
11
8. Madu Mangga, madu yang berasal dari bunga pohon
Mangga
9. Madu Kaliandra, madu yang berasal dari bunga pohon
Kaliandra
10. Madu Lokal/Madu Multiflora/Madu Hutan, madu yang
berasal dari segala macam bunga pada tanaman dan
pohon di hutan
11. Madu Mahoni/Jambu Mente, madu yang berasal dari
bunga pohon Mahoni.
b. Tepung Sari (Bee-Pollen)
Bee-Pollen adalah sekumpulan serbuk sari (pollen)
yang dibawa oleh para lebah madu pekerja hingga menjadi
butiran dan dicampur dengan madu/nektar sebagai bahan
makanan yang penuh protein bagi para lebah madu betina
dan jantan untuk bertahan hidup. Selama proses
pembentukannya, serbuk sari bercampur dengan nektar,
enzim, jamur, dan bakteri agar terjadi proses peragian.
Gambar 2.9 Bee-Pollen
Sumber : http://beeinformed.org/2011/06/can-man-survive-
on-water-and-pollen-alone/
c. Sari Madu (Royal Jelly)
Royal Jelly merupakan hasil sekresi oleh kelenjar di
kepala lebah pekerja, dan diberikan kepada larva lebah ratu
12
yangmana menjadi calon lebah ratu yang selanjutnya.
Setelah dewasa pun lebah ratu tetap mengkonsumsi royal
jelly sebagai menu makanannya untuk bertahan hidup
kurang lebih hingga tiga tahun. Biasanya sarang lebah madu
yang dikelola dengan baik selama 5-6 bulan mampu
menghasilkan sekitar 500 gram royal jelly.
Gambar 2.10 Royal Jelly
Sumber : http://www.lisaliseblog.com/2013/02/royal-jelly-
and-logic-of-beauty.html
d. Propolis
Propolis itu sendiri merupakan perekat dari getah
pohon yang dikumpulkan oleh lebah madu pekerja dari
berbagai jenis pucuk tanaman dan dari tanaman yang patah.
Getah tanaman tersebut kemudian dicampur dengan enzim
yang terdapat dalam kelenjar ludah lebah pekerja dan
digunakan untuk melindungi sarang dari berbagai bakteri,
virus dan jamur.
Gambar 2.11 Propolis
Sumber : http://beeinformed.org/2011/09/propolis-and-
human-health/
13
Biasanya Propolis berwarna gelap, coklat kehitaman
atau hijau kehitaman. Namun ada juga yang berwarna
merah dan kuning. Warna ini dipengaruhi oleh jenis resin
dan getah yang digunakannya. Propolis pada sarang terletak
pada pintu masuk sarang, seluruh epian sarang juga pada
pembungkus telur, madu, dan pollen.
Propolis miliki komposisi yang sangat kompleks.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap berbagai tipe propolis
didapatkan lebih dari 300 unsur didalam propolis
diantaranya adalah Flavanoids, chalcones,
dehydrochalcones, asam alipatik dan ester lainnya, asam
alipatik rantai panjang, minyak volatil rantai pendek, asam
aromatik dan ester lainnya, asam benzoik dan turunannya,
aldehida, senyawa alkohol, asam sinamat dan turunannya,
ketone, phenol, asam amino, vitamin, mineral. Adapun
unsur propolis secara kuantitatif adalah sebagai berikut :
1. 55 % - Getah / Resin
2. 7,5 - 35 % - Lilin dan Asam Lemak
3. 10 % - Minyak Esensial
4. 5 % - Serbuk Sari (Pollen)
5. 5 % - Asam Amino dan Mineral
lainnya
6. 4,4 - 19 % - Minyak Terbang.
2.1.1.5 Manfaat Hasil Produksi Lebah Madu
a. Madu
- Dunia kedokteran : sepanjang sejarah, madu sudah
digunakan manusia untuk mengobati segala jenis
penyakit, namun beberapa periode ini antiseptik dan
14
antibakteri yang berasal dari madu bisa dijelaskan secara
kimiawi.
- Obat bagi penderita diabetes : karena manisnya madu
bukan berasal dari glukosa, melainkan fruktosa dan
apabila masuk kedalam tubuh akan langsung diubah
menjadi energi tanpa perlu hormon insulin untuk
mengubahnya sehingga dapat menyembuhkan penderita
diabetes.
- Keasaman : nilai keasaman (PH) dari madu berkisar dari
3,2 sampai 4,5 dimana kondisi asam ini dapat mencegah
tumbuhnya bakteri.
- Aplikasi medis lainnya : penggunaan madu dapat
mengurangi bau badan, bengkak, mengurangi alergi, dan
mengobati luka.
- Efek kosmetik : madu yang dioleskan kepermukaan
wajah mampu membantu mengembalikan sel-sel kulit
wajah yang mati lalu menggantinya dengan yang baru
sekaligus membuat terlihat segar dan lembab.
b. Tepung Sari (Bee-Pollen)
- Dunia kesehatan : bee-pollen membantu mengembalikan
energi yang hilang sekaligus mampu menurunkan berat
badan.
- Dunia kedokteran : bee-pollen mampu bekerja sebagai
sistem kekebalan tubuh, membantu melawan penyakit,
dan detoksifikasi terhadap racun yang masuk ke dalam
tubuh kita.
- Rehabilitasi : bee-pollen dapat membantu
menghilangkan rasa candu pada orang-orang pecandu
minuman beralkohol, mengurangi efek samping dari
proses kemoterapi, menyembuhkan penyakit alergi serta
asma, dan memperbaiki masalah pencernaan.
15
c. Sari Madu (Royal Jelly)
- Dunia kesehatan : menambah stamina tubuh karena
memiliki kandungan gizi yang tinggi.
- Dunia kosmetik : membantu menjaga kulit, kuku, tulang,
dan rambut agar tetap lembut dan sehat.
- Royal Jelly mampu meningkatkan daya konsentrasi,
meningkatkan daya ingat, mampu melawan tingkat
stress.
- Royal Jelly mampu menstabilkan tekanan darah dalam
tubuh, melawan kolesterol jahat, menghilangkan anemia,
dan memperlacar peredaran darah dalam tubuh.
- Royal Jelly dapat menyembuhkan penyakit hati,
pankreas, dan ginjal.
d. Propolis
- University of Columbia : Propolis dapat membantu
sistem kekebalan tubuh pada manusia dan juga sangat
efektif melawan infeksi, serta merupakan suatu zat anti
kanker.
- Prof. Arnold Beckett : Propolis adalah obat yang dapat
menyembuhkan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh
virus, bakteri dan jamur.
- Dr. Jhon Grange. Dept. Of Microbiology, National
Health : Propolis dapat mengembangkan regenerasi
jaringan penghubung tulang rawan.
- Mitza Vosnjak (bekas menlu Yugoslavia) : memberikan
propolis untuk temannya yang menderita kanker dan
sembuh dalam waktu satu bulan
- Dr Fang Chu (Workers Hospital Lienyukang RRC)
: Pasien yang mengidap penyakit kandungan lemak
tinggi dalam darah dan berpenyakit jantung dapat
disembuhkan dengan propolis.
- Dr. Remy Chauvint ( Perancis-1968 ) : Propolis
mengandung mineral dan vitamin lengkap, antibiotic
16
alami. 100% dapat membunuh bakteri dan Virus serta
tidak ada efek samping dari penggunaanya.
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Landasan Teori
2.2.1.1 Teori Animasi Edukasi (E-Learning)
a. Definisi E-Learning
Seiring perkembangan zaman, perkembangan di dunia
teknologi pun semakin meningkat. Begitu pula dengan
perkembangan di dunia edukasi atau dunia pendidikan.
Dalam perkembangan di kedua dunia tersebut, maka
lahirlah yang disebut dengan E-Learning. E-Learning
merupakan metode pembelajaran yang menggunakan jasa
atau alat bantu elektronika sebagai media penyampaiannya.
E-Learning berasal dari kata Electronic yang biasa
disingkat menjadi huruf E saja dan juga learning yang
berarti pembelajaran. E-learning merupakan dasar dan
konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi. Di Indonesia E-Learning ini masih
tergolong cukup baru. Biasanya e-learning juga disebut
sebagai animasi edukasi. Dalam pelaksanaannya E-learning
membutuhkan sarana video, audio/suara, dan juga
komputer. Bisa juga dengan kombinasi dari ketiganya.
Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian E-
learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
• Jaya Kumar C. Koran (2002)
E-learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik
(LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi
pembelajaran, INTeraksi, atau bimbingan.
17
• Dong (dalam Kamarga, 2002)
E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous
melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh
bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
• Rosenberg (2001)
Menekankan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan
serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
• Darin E. Hartley (Hartley, 2001)
E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang
memungkinkan tersampaikannya bahan ajaran ke siswa
dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media
jaringan komputer lain.
• LearnFrame.Com dalam Glossary of E-learning Terms
(Glossary, 2001)
E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan
aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar
dengan media Internet, jaringan komputer, maupun
komputer standalone.
b. Teknologi Pendukung E-Learning
E-Learning memerlukan bantuan teknologi
pendukung. Dalam perkembangannya, komputer paling
popular dipakai sebagai alat bantu pembelajaran secara
elektronik. Karena teknologi pembelajaran terus
berkembang, maka teknologi tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu :
� Technology based learning : terdiri dari Audio
Information Technologies (radio, audio tape, telephone)
dan Video Information Technologies (video tape, video
text, video messaging).
18
• Technology based web-learning : terdiri dari Data
Information Technologies (misaslnya : bulletin board,
internet, e-mail).
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang sudah umum
dan sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi di atas.
Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak
jauh, agar komunikasi antar murid dan guru bias terjadi
dengan teknologi E-learning ini.
c. Alasan Pembelajaran dengan E-Learning
Banyak hal yang dapat menjadi alas an yang
mendukung pembelajaran dengan E-Learning. Salah
satunya adalah karena semakin berkembangnya dunia
teknologi jadi tak ada salahnya memanfaatkan sarana
tersebut sebagai alat bantu yang dapat memberikan edukasi
guna memajukan kualitas masyarakatnya. Selain itu juga E-
Learning melakukan pendekatan dalam system
pembelajaran yang lebih menarik dan juga bersifat interaktif
sehingga membuat orang yang menggunakannya tidak cepat
bosan dibandingkan dengan sistem pembelajaran yang ada
di sekolah-sekolah.
d. Karakteristik E-Learning
Ada beberapa karakteristik yang menjadi ciri dari E-
Learning, antara lain :
• Menggunakan sistem belajar mengajar yang bersifat
mandiri (self learning materials) yang dapat disimpan
berupa data di dalam komputer sehingga dapat
digunakan kapan saja.
• Memanfaatkan perkembangan elektronik dan teknologi
agar komunikasi antara pengajar dan yang diajarkan
menjadi lebih mudah.
• Memanfaatkan keunggulan dunia komputer.
2.2.1.2 Teori Komunikasi
19
Dalam esainya yang berjudul "Communication Theory as
a Field", Robert T. Craig mendefinisikan komunikasi adalah
suatu proses penyampain informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi dapat dilakukan baik
verbal maupun non verbal. Namun untuk mencapai sebuah
komunikasi yang baik harus ada beberapa komponen
didalamnya antara lain:
• Pengirim atau Komunikator (sender) adalah pihak yang
mengirimkan pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan
kepada komunikan. Media yang digunakan antara lain
suara, bahasa isyarat, maupun visual.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang
menerima pesan dari pihak lain.
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan
pesan atas isi pesan.
Selain itu, komunikasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya sebagai berikut:
• Latar belakang budaya : Suatu pesan yang
dikomunikasikan akan diinterpretasikan oleh pola pikir
seseorang melaluai kebiasaan dan budayanya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya dalam proses
komunikasi maka semakin efektif komunikasi tersebut.
• Ikatan kelompok atau grup : Nilai-nilai yang dianut suatu
kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
• Harapan : Harapan mengenai pesan yang disampaikan
mempengaruhi tanggapan dan interpretasi penerima pesan.
• Pendidikan : Pendidikan mempengaruhi tingkat
pemahaman dan sudut pandang dalam menyikapi sebuah
pesan yang disampaikan.
20
• Situasi : Tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan.
a. Semiotika
“Komunikasi sebagai proses pertukaran simbol”
Semiotika (semiotics) berasal dari bahasa Yunani
“semeion”, yang berarti tanda. Semiotika secara
terminologis adalah ilmu yang mempelajari sederetan luas
Objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan
sebagai tanda. Semiotik atau semiologis adalah ilmu yang
mempelajari tanda (sign) dan segala yang berhubungan
dengannya baik cara, fungsi dan bagaimana proses
pengiriman dan penerimaannya oleh mereka yang
mempergunakannya. Tanda-tanda tersebut menyampaikan
suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu
menggantikan suatu yang lain (stand for something else)
yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent,1980).
Semiotik ditemukan pada abad ke-20 sebagai metode
analisa yang digunakan para linguistic, antropologis, dan
budayawan.Dalam teori mereka menyatakan bahwa
keberadaan simbol sangat penting dalam menjelaskan
fenomena komunikasi. Simbol merupakan produk budaya
suatu masyarakat untuk mengungkapkan ide-ide, makna,
dan nilai-nilai yang ada pada diri mereka. Dalam
perkembangannya semiotika juga digunakan dalam
menganalisis tentang iklan, novel, film, video klip, fotografi
dan semacamnya.
Teori semiotika itu sendiri terbagi atas tiga jenis, yaitu :
1. Semantic (bahasa), merujuk pada bagaimana hubungan
antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan
dari tanda itu sendiri.
2. Sintagmatic, atau kajian tentang hubungan antar
tanda. Tanda hampir tidak dapat berdiri sendiri.
21
3. Paradigmatic, yang melihat bagaimana sebuah tanda
membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau
sebuah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-
masing orang sesuai dengan latar belakang budayanya.
Selain itu salah satu tokoh yang mengemukakan teori
semiotika yaitu Charles Sanders Pierce menjelaskan bahwa
manusia hanya dapat berkomunikasi melaui sarana tanda,
baik berupa isyarat atau gerakan. Berdasarkan jenisnya,
tanda dapat digolongkan menjadi :
• Ikon
Ikon adalah perwakilan yang mirip atau memiliki ciri-ciri
yang sama terhadap dengan objek yang dimaksud. Ikon
cenderung menyederhanakan bentuk sekaligus tetap
mempertahankan hal yang esensial dari bentuk tersebut.
• Indeks
Indeks berarti tanda yang mempunyai hubungan sebab-
akibat dengan objek yang diwakilinya. Biasanya dapat
berupa bukti atau peninggalan yang berhubungan dengan
kejadian atau objek tersebut.
• Simbol
Simbol adalah tanda berdasarkan kesepakatan, peraturan
atau konvensi bersama. Simbol muncul akibat kebutuhan
manusia dalam aspek komunikasi massal.
b. The Phenomenological (Fenomologi)
“ Komunikasi sebagai pengalaman diri melalui
dialog”
Komunikasi dipandang sebagai proses berbagi
pengalaman antar individu melalui dialog. Inti teori
fenomenologi adalah mengamati kehidupan dalam
keseharian dalam suasana yang alamiah. Teori
22
fenomenologi mempelajari tentang proses individu dalam
berinteraksi dengan media. Dan bagaimana proses yang
berlangsung dalam diri seseorang. Dalam teori ini
menunjukan bahwa sebenarnya komunikasi adalah sebuah
proses bertukar pengalaman dari pihak satu ke pihak yang
lain Beberapa figur penting disini adalah James Lull, Ien
Ang, dan sebagainya.
Adapun jenis dari teori Fenomonologi ini, adalah :
1. Fenomonelogi Klasik, dipelopori oleh Edmund Husserl
penemu Fenomenologi Modern Husserl percaya
kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan
pengalaman, tapi kita harus tau bagaimana pengalaman
kita bekerja. Dengan kata lain kesadaran akan
pengalaman dari setiap individu.
2. Fenomenologi Persepsi, berlawanan dengan Husser yang
membatasi fenomenologi pada objektivitas.
3. Fenomenologi Hermeneutik, aliran ini selalu
dihubungkan dengan Martin Heidegger dengan landasan
filosofis yang juga biasa disebut dengan Hermeneutic of
dasein yang berarti suatu “interpretasi untuk menjadi”.
2.2.1.3 Prinsip Dasar Animasi
Untuk membuat sebuah animasi yang baik, ada 12
prinsip yang dirumuskan oleh The “Old Men” of Walt Disney
Studios, antara lain : Squash and Stretch, Anticipation,
Staging, Pose to pose, Follow Through and Overlapping
Action, Slow in and out, Arch, Secondary Action, Timing and
Spacing, Exageration, Solid Drawing, dan Appeal. Ke-12
prinsip ini diperkenalkan oleh Frank Thomas dan Ollie
Jhonston dalam bukunya Illusion of Life yang meliputi dasar-
dasar gerak, pengaturan waktu, visual, teknis pembuatan
sebuah animasi, dan semua itu saling berhubungan serta
23
mendukung satu sama lain. Dan prinsip animasi yang penulis
gunakan antara lain adalah :
a. Squash and Stretch, adalah gerak memantul dan
merenggang pada objeck untuk memberikan kesan berat
pada benda dan bervolume dalam animasi. Hal ini berfungsi
untuk memberikan kesan dinamis pada object sekaligus
member kesan hidup pada animasi.
b. Anticipation, merupakan awalan gerak atau ancang-ancang.
c. Staging, yaitu bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk
mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam
sebagian atau keseluruhan scene.
d. Pose To Pose, merupakan penentuan posisi key animation
yang menjadi gerakan kunci pada suatu aniamasi, kemudian
interval pada setiap key animation/ keyframe diisi dengan in
between animation untuk memperhalus gerakan.
e. Follow Through and Overlapping Action. Follow through
merupakan bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak
meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya,
rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari.
Overlapping action adalah serangkaian gerakan yang saling
mendahului. Contohnya pada pergerakan tangan dan kaki
ketika berjalan.
f. Slow In and Slow Out, adalah akselerasi dan deselerasi.
Pada setiap gerakan pasti memiliki titik percepatan dan
perlambatan yang dipengaruhi oleh gaya, massa dan
kecepatan.
g. Arcs, yaitu dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada
manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak
mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini
memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih
realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola
yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau
parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki
24
oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung
patah-patah.
h. Secondary Action, merupakan gerakan-gerakan tambahan
yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama
supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary
action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’
sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari
gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi
memberikan empasis untuk memperkuat gerakan utama.
i. Timing and Spacing, yaitu bagaimana cara menentukan
waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara
spacing adalah tentang menentukan percepatan dan
perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.
j. Exaggeration, merupakan upaya untuk mendramatisir
sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang
bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas
ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedi.
k. Solid Drawing, karakter tokoh animasi yang kuat, lebih
mendetail misalkan sifat baik atau jahat, latar belakangnya,
sosial, dll.
l. Appeal, merupakan keseluruhan look atau gaya visual
dalam animasi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu
pesan dalam bentuk kesan yang menarik dan komunikatif
dari sebuah karakter atau cerita yang ditampilkan.
2.2.1.4 Teori Penulisan Naskah
a. Teori Penentuan Ide Skrip
Menurut buku Wolff dan Cox (1988), pembuatan
sebuah skrip harus dimulai dengan salability factors, yaitu
faktor-faktor yang membuat skrip menjadi menarik dan
menjual. Check list dari skrip yang menjual antara lain :
25
• Memiliki " strong hook", yaitu sebuah kalimat atau
premis yang kuat.
• Tingkat relevansi terhadap masyarakat.
• Ide yang baru dan fresh.
• Ada moral atau pesan yang ingin disampaikan.
• Memiliki konflik batin bagi penonton maupun konflik
antar karakter di skrip yang menarik dan di garap
dengan baik.
• Terbayang visual yang dapat menarik penonton yang
sesuai visi penulis.
b. Teori Struktur Plot
Plot dari sebuah cerita dapat dibagi menjadi 3 bagian
utama, yaitu :
• Awal dari cerita
Biasanya dimulai dengan pengenalan karakter dan
setting yang dipilih.
• Pertengahan dari cerita
Berisikan tentang karakter dan tindakan terhadap
masalah yang ada dimana klimaksnya ada pada
dibagian ini juga.
• Akhir dari cerita
Berisikan kesimpulan dari cerita baik diakhiri dengan
senang, sedih, atau perasaan lainnya seperti akhir cerita
yang menggantung atau bersambung.
2.2.1.5 Teori Psikologi Warna
Dalam "Color" karya Betty Edwards (2004), warna
merupakan metode yang paling tepat didalam penyampaian
suatu pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses
26
perlengkapan dan identitas. Warna juga mendorong dan
bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan
konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan
fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi
keindahan/reaksi secara emosional.
Oleh karena itu, sebuah desain yang baik mengharuskan
penulis untuk memahami berbagai emosi yang terkandung
dalam tiap warna yang dipakai, dan pengelompokan warna
terbagi antara lain :
a. Red : Darah, api, gairah, bahaya,
serangan, cinta, aksi, kekayaan, kekuasaan,kesenangan,
kecemasan, kemarahan.
b. Jingga : Hangat, sehat, riang, gembira,
ambisius, terpesona, eksotis, romantis.
c. Kuning : Kebahagiaan, sinar matahari,
emas, kepintaran, aib, pengecut, pengkhianatan,
kesedihan, kecemburuan.
d. Hijau : Keseimbangan, harmoni, masa
muda, harapan, kesenangan, kesuksesan, kesehatan,
kesuburan, beracun.
e. Biru : Misterius, stabil, tenang, bisa
diandalkan, tenang, setia, tulus, pasif, melankolis, dingin.
f. Ungu : Kasta, kekuatan, kehormatan,
kesedihan, rapuh, kerentanan.
g. Putih : Polos, baik, murni, bersih,
dingin, hantu.
h. Hitam : Elegan, formal, kuat,
berwibawa, kuat, berbahaya, kejahatan, kesedihan,
kematian, berkabung.
2.2.1.6 Teori Tipografi
Di dalam bukunya Letters of Credit,Walter Tracy
mengatakan ada 2 aspek yang mendasar untuk menghasilkan
27
tulisan yang bagus secara ‘look’. Kedua aspek tersebut adalah
legibility dan readability (Tracy Walter, 1986: 30-31).
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan
menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-
ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu,
sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan
kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan jenis
tipografi :
• Clarity : kejelasan suatu huruf
untuk dilihat.
• Readability : keterbacaan dari suatu
huruf.
• Legability : kemudahan suatu huruf
untuk dibaca.
• Visibility : kemudahan suatu jenis
huruf untuk dilihat.
Berikut adalah pengelompokkan yang dibuat sesuai
dengan urutan waktu pembuatan, antara lain :
• Old Style (Garamond, 1617)
• Transitional (Baskerville, 1757)
• Modern (Bodoni, 1788)
• Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895)
• Contemporary/Sans serif (Helvetica, 1957)
Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk
rupa hurufnya, antara lain :
• Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital
seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi,
namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh
huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus
kaku. Hal tersebut terlihat pada jenis-jenis huruf berikut :
• Serif, kategori juga serif didefinisikan oleh tambahan
stroke horizontal pada setiap huruf (sering disebut
28
sebagai feet). Ada berbagai macam font serif yang dibagi
menjadi tiga subkategori : old style, modern, transitional.
Ada kategori tambahan dari font serif-serif slab-yang
kini telah berevolusi dalam kategori tersendiri.
Serif gaya lama diidentifikasi oleh bentuk miring,
bulat. Setiap stroke huruf memiliki berat yang sama,
memberikan setiap huruf terlihat seragam.
Serif modern memiliki kontras stroke huruf tipis
dan tebal. Berat huruf jauh lebih berat dari tipografi gaya
lama. Stroke lebih tebal secara vertikal daripada
horizontal.
Serif transisi menggabungkan atribut dari gaya
lama dan tipografi modern.
• Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya
adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti
papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama.
Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan
stabil.
• Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki
ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan
yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern,
kontemporer dan efisien.
• Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan
pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan.
Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.
• Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-
bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau
garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif
dan ornamental.
29
2.2.2 Studi Existing
Di sini penulis mengumpulkan beberapa referensi E-learning dan
video-video yang menginspirasikan, lalu dianalisa guna memberikan
perbandingan sekaligus perurmusan di dalam pembuatan animasi E-
learning yang penulis akan kerjakan.
2.2.2.1 Studi Bentuk
a. Proporsi
Untuk studi bentuk penulis menganalisa beberapa
video infografik seperti What is Bitcoin dan The Girl
Effect - The Clock is Ticking. Pemilihan bentuk pada
video-video ini merupakan gambar-gambar vektor yang
simpel dan banyak terdapat unsur ikon dimana proporsi
jumlah ikon dan gambar lainnya tidak seimbang sehingga
sering membuat kerancuan didalam penangkapan pesan
oleh penonton.
Gambar 2.12 Visual dari What is Bitcoin (kiri) dan The
Girl Effect - The Clock is Ticking (kanan)
b. Karakter dan Environment
Jadi untuk bentuk karakter dan environment penulis
mengambil referensi dari game Death Spank. Pada game
ini goresan garis dan bentuk yang dipakai merupakan
sebuah goresan spontan, tapi bukan berarti goresan
spontan itu adalah goresan sketsa / doodle, melainkan
30
dengan maksud memberikan efek santai, menghibur, dan
lucu bagi penonton.
Gambar 2.13 Visual dari game Death Spank
2.2.2.2 Studi Warna
Dalam animasi edukasi yang penulis pelajari, penulis
menyimpulkan bahwa penggunaan warna cerah dan warna
yang harmoni seperti dalam animasi infografik Care to Click
akan membuat penonton mudah memahami isi atau konten dari
animasi edukasi tersebut. Dengan pemilihan warna yang
menarik akan membuat atau memberikan guidance kepada
mata audience untuk melihat point tertentu yang diinginkan
oleh designer. Selain warna, disini juga ditambahkan efek
grain sehingga warna yang tampak tidak terlalu polos, tidak
lupa vignette memberikan value lebih dan efek dramatis dalam
animasi tersebut.
Gambar 2.14 Visual dari Care To Click
31
2.2.2.3 Studi Alur Cerita (Storyline)
Seperti yang dikemukakan oleh Wolff dan Cox bahwa
sebuah cerita harus menarik dan menjual, oleh karena itu sudah
seharusnya suatu cerita merupakan buah ide yang fresh dan
baru sehingga audien tertarik untuk menontonnya. Disini
penulis melakukan studi pada film animasi seperti Glückskette,
dimana didalam film tersebut menggunakan alur yang lucu dan
simpel yaitu alur linear sehingga audien dengan mudah
memahami maksud dari pesan yang disampaikan.
Gambar 2.15 Visual dari Glückskette
2.2.3 Target Audiens
a. Target Primer
Demografi : Pria / wanita, 18-21 tahun, berpendidikan, ekonomi
menengah keatas.
Psikografi : Punya rasa ingin tahu, imajinatif, kreatif, senang
animasi, film, dan seni.
Geografi : Kota-kota besar.
32
b. Target Sekunder
Demografi : Pria / wanita, semua umur, berpendidikan, ekonomi
menengah keatas.
Psikografi : Punya rasa ingin tahu, senang animasi, film, dan seni.
Geografi : Selain kota-kota besar.
2.2.4 Data Pendukung
Data pendukung disini merupakan latar belakang mengapa
penulis memilih apa saja hasil produksi lebah madu serta manfaat-
manfaatnya sebagai tema dari tugas akhirnya, oleh karena itu penulis
melakukan survei melalui jasa survei online www.surveymonkey.com.
Dengan survei tersebut penulis dapat mengetahui seberapa jauh
pengetahuan, selera, pendapat, dan antusiasme dari 100 orang
responden terhadap tema materi yang disajikan. Berikut adalah hasil
survei tersebut :
Survei periode Februari - Maret 2014, 100 responden.
1. Pernahkah anda menonton acara edukasi yang berhubungan
tentang lebah madu?
Pilihan Total
Ya, pernah 56 orang
Tidak pernah 44 orang
2. Apakah anda mengetahui berapa banyak jenis lebah madu di
Indonesia?
Pilihan Total
2 2 orang
4 12 orang
6 5 orang
8 2 orang
Kurang tahu 79 orang
33
3. Dari beberapa pilihan dibawah ini, menurut anda yang mana
saja merupakan hasil produksi dari lebah madu?
Pilihan Total
Madu 24 orang
Madu dan Royal Jelly 19 orang
Madu, Royal Jelly, dan Propolis 9 orang
Madu dan Bee-Pollen -
Semuanya yang ada diatas 48 orang
4. Berapa macam jenis madu yang anda ketahui?
Pilihan Total
5 19 orang
11 2 orang
7 2 orang
9 -
Kurang tahu 77 orang
5. Menurut anda, pentingkah "Madu" dalam kehidupan anda?
Pilihan Total
Tidak penting 2 orang
Kurang penting -
Biasa saja 29 orang
Penting 48 orang
Sangat penting 21 orang
6. Apakah anda tahu kalau Propolis itu terbuat dari apa?
Pilihan Total
Ya, saya tahu 35 orang
Tidak, saya tidak tahu 65 orang
34
7. Dari beberapa informasi dibawah ini, mana saja yang telah
anda ketahui?
Pilihan Total
Madu sebagai antiseptik dan antibakteri 46 orang
Bee-Pollen terbuat dari serbuk sari 32 orang
Royal Jelly meningkatkan daya ingat 42 orang
Propolis terbuat dari getah pohon 9 orang
Royal Jelly juga disebut Susunya Lebah 21 orang
Tidak satu pun dari yang diatas saya ketahui 35 orang
8. Apakah anda ingin mengetahui lebih banyak tentang fakta-
fakta selain yang ada diatas?
Pilihan Total
Ya, saya mau 70 orang
Tidak, terima kasih 30 orang
9. Jika ada tayangan yang menjelaskan tentang lebah madu dan
hasil produksinya secara menarik, apakah anda berminat
menontonnya?
Pilihan Total
Ya, saya berminat menontonnya 77 orang
Tidak, terima kasih 23 orang
10. Kira-kira tayangan edukasi seperti apa yang menurut anda
unik dan menarik untuk menjelaskan tentang apa saja hasil-
hasil produksi dari lebah madu?
Mayoritas para responden menginginkan tayangan yang
simple, unik, menarik, kreatif, dan dapat dinikmati oleh semua
umur, dimana didalam animasi edukasi tersebut dijelaskan
bagaimana proses pembuatan hasil-hasil produksi lebah madu
dengan memasukkan sedikit unsur cerita didalamnya, dan bentuk
35
penyampaian pesannya tidak membuat para penonton tidak merasa
digurui seperti layaknya belajar.
2.2.4.1 Analisa Survei
Berdasarkan dari hasil survei periode Februari - Maret
2014 dengan 100 responden diatas, penulis dapat
menyimpulkan beberapa analisa sebagai berikut :
Pertanyaan 3
Walaupun sebagian besar yaitu tepatnya 48 orang sudah
mengetahui tentang apa saja hasil-hasil produksi dari lebah
madu, tapi masih ada beberapa responden yakni 24 orang yang
masih berpikiran bahwa lebah madu hanya dapat menghasilkan
madu saja. Disini penulis menyimpulkan masih kurangnya
pemahaman dari para responden sehingga didalam animasi
edukasi ini nantinya penulis dapat menambahkan informasi
yang berhubungan tentang apa saja hasil-hasil produksi lebah
madu.
Pertanyaan 4
Dari pertanyaan ini penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa responden hanya mengetahui sedikit tentang jenis-jenis
madu yang ada di pasaran, dan jika penulis memaparkan
informasi tentang cukup banyaknya jenis madu yang ada di
Indonesia pada responden maka pilihan mereka terhadap
pengonsumsian madu dapat lebih variatif disesuaikan dengan
selera mereka sendiri.
Pertanyaan 7
Untuk pertanyaan ini sebenarnya penulis tidak hanya
ingin mengetes seberapa jauh pemahaman responden terhadap
manfaat-manfaat dari hasil produksi lebah madu, tetapi juga
sekaligus memberikan informasi bahwa sebenarnya
pernyataan-pernyataan tersebut tidak ada yang salah yakni
dengan maksud merangsang pra duga para responden tentang
apakah pernyataan itu benar atau tidak sehingga dalam animasi
36
edukasi ini nantinya dapat memperjelas semua asumsi mereka
tersebut.
Pertanyaan 8
Dengan jumlah 70 orang responden bersedia ingin
mengetahui lebih banyak fakta-fakta selain pada pertanyaan 7,
maka penulis yakin bahwa ketertarikan responden terhadap apa
saja manfaat hasil produksi lebah madu sangatlah banyak dan
penting sekali guna mendapatkan hidup sehat yang alami.
Pertanyaan 9
Dalam pertanyaan ini penulis ingin memastikan sebarapa
tinggi minat para responden untuk menonton animasi edukasi
ini yang bertajuk hasil produksi lebah madu serta manfaat-
manfaatnya, dan ternyata 77 orang bersedia menontonnya.
2.2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
• Tingginya minat masyarakat terhadap tontonan berbau
animasi.
• Tersedianya banyak tutorial dan passion dalam art yang
mendukung penulis dalam pembuatan proyek ini.
• Banyaknya media teknologi yang memungkinkan dalam
penyampaian pesan sekaligus upaya komersil.
• Hasil karya yang menarik dan unik sangat diminati oleh
masyarakat.
b. Faktor Penghambat
• Kurangnya pengalaman dalam pembuatan animasi E-learning.
• Film dan hiburan yang lain lebih meresap di ingatan dan
gampang dikenal oleh penonton dibanding E-learning.