48
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Sekolah Seni dan Galeri Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (tinggi) menurut tingakatannya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sedangkan seni adalah segala proses dan produk dari invention, imajinasi dan ketrampilan manusia. Pada penggunaan kontemporer, definisi seni biasanya direfleksikan pada kriteria estetika dan kondisi yang mungkin musik, drama, lukis, dan pahat/patung. (Dictionary of The Arts). Jadi, Sekolah seni adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar yang ajarannya tentang seni drama, musik, lukis, dan pahat sekaligus tempat untuk berkreasi, berimajinasi dan menunjukan ketrampilan manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, galeri seni berarti ruang atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni (Kamus Besar Bahasa Indonesia 103) Disiplin Seni Rupa merupakan bagian dari kelompok taksonomi ilmu Seni dan Humaniora (Art and Humanities), yang antara lain meliputi Sejarah Seni (History of Art), Estetika (Aesthetics), Filsafat Seni (Philosophy of Art), serta teori dan pendekatan kritik (Art Theory and Criticism). Seni rupa modern merupakan disiplin yang selama ini menjadi dasar dalam pendidikan akademik seni rupa dengan menggunakan dasar konsep seni murni (fine art). Seni rupa modern menggunakan pendekatan dialektik, di mana wilayah penciptaan seni

BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Definisi Sekolah Seni dan Galeri

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekolah adalah bangunan atau

lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi

pelajaran (tinggi) menurut tingakatannya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

sedangkan seni adalah segala proses dan produk dari invention, imajinasi dan

ketrampilan manusia. Pada penggunaan kontemporer, definisi seni biasanya

direfleksikan pada kriteria estetika dan kondisi yang mungkin musik, drama,

lukis, dan pahat/patung. (Dictionary of The Arts).

Jadi, Sekolah seni adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan

mengajar yang ajarannya tentang seni drama, musik, lukis, dan pahat sekaligus

tempat untuk berkreasi, berimajinasi dan menunjukan ketrampilan manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, galeri seni berarti ruang atau

gedung tempat memamerkan benda atau karya seni (Kamus Besar Bahasa

Indonesia 103)

Disiplin Seni Rupa merupakan bagian dari kelompok taksonomi ilmu Seni

dan Humaniora (Art and Humanities), yang antara lain meliputi Sejarah Seni

(History of Art), Estetika (Aesthetics), Filsafat Seni (Philosophy of Art), serta

teori dan pendekatan kritik (Art Theory and Criticism). Seni rupa modern

merupakan disiplin yang selama ini menjadi dasar dalam pendidikan akademik

seni rupa dengan menggunakan dasar konsep seni murni (fine art). Seni rupa

modern menggunakan pendekatan dialektik, di mana wilayah penciptaan seni

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

10

(art creation) dan teori (theory) merupakan upaya pencarian kebenaran tentang

esensi seni (orientasi dari filsafat seni). Berdasarkan pertimbangan historis

tersebut maka disiplin keilmuan seni rupa dalam konteks akademik kemudian

terbagi kedalam dua wilayah, yaitu wilayah penciptaan seni dan wilayah teori.

Wilayah inti keilmuan seni rupa mengalami perkembangan sejalan dengan

perkembangan penciptaan seni dan tuntutan keilmuan yang makin interdisiplin.

Ia kemudian bersinggungan dengan disiplin ilmu lainnya, seperti antropologi,

sosiologi, dan psikologi. Pada perkembangan terakhir, wilayah persinggungan

tersebut semakin kompleks dan diskursif, terutama akibat dari perkembangan

teori postmodern, globalisasi, kapitalisme, dan perkembangan teknologi

informasi.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, seni rupa kontemporer menjadi

disiplin dalam pendidikan akademik dengan menggunakan dasar konsep seni

rupa (visual art). Seni rupa kontemporer menggunakan pendekatan diskursif

(discourse), di mana wilayah praksis dan teori lebih terbuka dalam upaya

mencari jawaban terhadap persoalan-persoalan dalam kebudayaan kontemporer.

Disiplin seni rupa kini diperkaya dengan teori-teori postmodern seperti cultural

studies (gender, etnisitas, identitas), visual culture (semiotika, budaya iklan), dan

media culture (budaya tontonan, budaya internet). Implementasi dalam

pendidikan akademik seni rupa menjadi ekstensif, di samping kategori turunan

seni modern (seni lukis, seni patung, seni instalasi, performance art), muncul

pula berbagai kategori baru seperti seni media baru, intermedia, digital art, dan

internet art.

Tantangan yang akan dihadapi dalam 10 tahun ke depan menuntut

pendidikan tinggi seni rupa khususnya Program Studi Seni Rupa untuk dapat

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

11

mengembangkan keilmuannya berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi

dalam bidang sosial dan budaya, maupun perkembangan teknologi. Pendidikan

yang berkaitan dengan jalur penciptaan seni menuntut pengembangan teknik

yang mampu mengantisipasi kemajuan teknologi digital dan perkembangan

budaya visual, disamping tuntutan untuk memperluas konsep pemikiran maupun

teknik visualisasi secara interdisiplin.

Pendidikan jalur teori di satu sisi dituntut untuk mengembangkan

pemikiran tentang ke-Nusantara-an, dan di sisi lain perlu memikirkan

perkembangan kesenirupaan secara global.

Perkembangan pemikiran berkaitan dengan konsep seni perlu diiringi

dengan kemampuan akademisi memutuskan nilai estetis sebuah karya seni

berkaitan dengan perkembangan konsep kreativitas itu sendiri. Di sisi lain,

aktivitas penelitian jalur teori harus dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan jalur penciptaan seni maupun profesi art manager dan mediator

seni. Perkembangan medan sosial seni rupa secara global menuntut sebuah

institusi pendidikan memiliki ciri khas keilmuan seni yang menjadi kajian

utama, di sisi lain secara keseluruhan pendidikan yang diberikan sejalan dengan

perkembangan seni rupa global. Profesi art manager dituntut untuk memiliki

kemampuan membangun jaringan yang luas dan kerjasama secara global.

Sementara profesi mediator seni lebih dituntut untuk dapat memberikan

publikasi karya kepada masyarakat melalui berbagai media, sehingga

masyarakat dapat lebih memahami karya seni dan dapat membantu seniman

dalam menentukan sebuah konsep karya.

Dalam periode rentang waktu 10 tahun diharapkan lulusan Program Studi

Seni Rupa dapat melengkapi unsur-unsur dalam medan sosial seni rupa,

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

12

sehingga stuktur medan sosial seni rupa secara nasional terbenahi, di samping

juga memperkokoh posisi secara internasional

Galeri yang bersifat milik pribadi untuk menjual barang seni, sebagian

besar memiliki skala ruang yang lebih kecil dari museum dan tidak disiapkan

untuk menerima pengunjung dalam jumlah besar. Dalam galeri harus

diperhatikan yaitu perencanaan ruang, pencahayaan, dan warna harus baik

sehingga mendukung objek yang dipamerkan. (Pile 540)

Jadi, Galeri seni adalah sebuah bangunan atau ruang untuk pameran seni,

yang biasanya berupa seni visual. Lukisan merupakan lukisan yang paling sering

ditampilkan, namun patung, seni dekoratif juga secara teratur ditampilkan.

Walaupun kegunaan utama berkaitan dengan memberikan ruang untuk

menampilkan karya-karya seni visual, galeri seni kadang-kadang digunakan

untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan artistik lainnya, seperti seni

pertunjukan, konser musik, atau pembacaan puisi.

Ada 3 jenis seni yang dikhususkan diajarkan pada sekolah seni ini yaitu :

a. Seni Lukis

Seni lukis dapat dikatakan sebagai suatu ungkapan pengalaman estetik

seseorang yang dituangkan dalam bidang 2 dimensi (2 matra), dengan

menggunakan medium rupa, yaitu garis, warna, tekstur, shape, dan

sebagainya. Pada mulanya seni gambar merupakan karya ilustrasi,

yaitu untuk menerangkan atau memberi keterangan terhadap orang lain

atau lebih tepat sebagai gambar keterangan. Di sisi lain menggambar

merupakan medium untuk mencapai simbol figuratif dalam pencapaian

bentuk seni lukis.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

13

Beberapa aliran seni lukis yang menjadi dasar perkembangan seni lukis

yaitu Surrealisme, Kubisme dan Romantisme. Beberapa aliran yang

pernah berkembang di dunia seni lukis antara lain Ekspresionisme,

Impresionisme, Fauvisme, Neo-Impresionisme, Realisme, Naturalisme

dan De Stijl.

Walaupun dalam praktek karya seni lukis kontemporer saat ini banyak

menggunakan metode yang non-konvensional, metode yang digunakan

dalam memamerkan karya seni lukis kontemporer dapat digolongkan

sebagai berikut:

- Hanging Object, benda-benda koleksi dipamerkan dengan cara

digantung.

- Karya lukis dipajang dengan meletakkan/menggantungkannya pada

dinding galeri.

- Menggunakan panel tambahan yang berfungsi dalam membantu

mempresentasikan karya seni lukis. Selain itu panel-panel ini juga

dapat digunakan sebagai pembentuk dan pengarah sirkulasi sesuai

keinginan sang seniman dalam mempresentasikan karyanya.

- Teknik Audiovisual yaitu metode pameran dengan menggunakan

bantuan teknologi maju,yaitu dengan menggunakan editing komputer

dan proyektor. Termasuk dalam teknik ini antara lain slide, film dan

planetarium, videotape, videodisc, project dioramas.

- Melalui Live Demonstration/demonstrasi langsung dari sang

seniman, hal ini termasuk ke dalam performance Art.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

14

b. Seni Grafis

Seni 2 dimensional ini pada dasarnya menitikberatkan pada teknik

cetak mencetak, sebagai usaha untuk dapat memperbanyak atau

melipatgandakan sesuatu, baik gambar atau tulisan dengan cara

tertentu pula. Seni grafis terapan sangat berkepentingan dengan fungsi

guna. Metode presentasi pameran seni grafis hampir sama dengan

metode presentasi karya seni lukis.

c. Seni Patung

Karya patung modern saat ini mulai berkembang pesat seiring dengan

kebutuhan dalam mengarungi perubahan gaya hidup di lingkungan

kita. Menurut ensiklopedia indonesia ( 1990 : 215 ) seni patung

sculpture berarti seni pahat atau bentuk badan yang padat yang

diwujudkan dalam tiga dimensional yang ciptaanya bisa berupa

gambar-gambar timbul (relief) atau patung yang di buat dari media

kayu maupun logam.

Berikut ini disampaikan beberapa ahli seni rupa yang mendefinisikan

seni patung. Menurut Mikke Susanto (2011: 296) seni patung adalah

sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode

subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif

(membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak).

Sedangkan menurut Soenarso dan Soeroto dalam bukunya ( 1996: 6)

Seni Patung adalah semua karya dalam bentuk meruang. Menurut

Kamus Besar Indonesia adalah benda tiruan, bentuk manusia dan

hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat. Selanjutnya B.S

Myers (1958: 131-132) mendefinisikan Seni patung adalah karya tiga

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

15

dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang

manapun pada suatu bangunan. Karya ini diamati dengan cara

mengelilinginya, sehingga harus nampak mempesona atau terasa

mempunyai makna pada semua 6 seginya. Selain itu Mayer (1969:

351) menambahkan bahwa seni patung berdiri sendiri dan memang

benar-benar berbentuk tiga dimensi sehingga dari segi manapun kita

melihatnya, kita akan dihadapkan kepada bentuk yang bermakna.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karya seni

memiliki media yang sangat luas. Segala hal mampu menjadi aspek

pendukung dalam terciptanya karya seni, yang perwujudan salah

satunya adalah karya seni patung.

Cabang seni rupa tiga dimensi ini merupakan perwujudan ekspresi dan

kreasi manusia.

Untuk membantu memamerkan karya-karya dari siswa, sekolah seni ini

dilengkapi dengan galeri yang dimana dapat dimanfaatkan para siswa untuk

memamerkan karya nya ke publik.

Di tinjau dari segi teori, Galeri seni rupa kontemporer (Contemporary Art

Gallery) berarti suatu tempat yang memamerkan karya seni rupa 2 dimensional

dan 3 dimensional yang berkembang pada masa kini. Selain memamerkan karya-

seni rupa kontemporer merawat dan menjaga sekaligus mengapresiasikan seni.

Oleh karena itu untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan fasilitas

pendukung yang tidak hanya berfungsi sebagai wadah eksebisi, tetapi juga dapat

digunakan sebagai media apresiasi dan pengkajian seni. Selain itu diperlukan

pula fasilitas pengelolaan yang sifatnya mendukung aktifitas utama yang ada.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

16

Galeri seni kontemporer ini mempunyai fungsi utama yaitu sebagai wadah

apresiasi seni dan memamerkan karya-karya seni kontemporer kepada

masyarakat sekaligus memelihara kary-karya tersebut. Secara tidak langsung

galeri seni memberikan fungsi edukasi kepada masyarakat mengenai ilmu dan

perkembangan seni yang merupakan bagian dari perkembangan dari kondisi

sosial dan budaya dan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk ikut

semakin kreatif dan produktif dalam berkarya secara positif.

Dalam perkembangannya galeri seni tidak hanya berfungsi sebagai tempat

memamerkan, mengapresiasi dan merawat karya seni rupa. Tetapi juga sebagai

tempat untuk memberikan suatu kajian seni kepada masyarakat agar karya-karya

seni kontemporer yang ada dapat terapresiasikan dengan benar dan tidak

menjadikan salah tafsir pada masyarakat mengenai apa yang sebenarnya akan

dikomunikasikan lewat karya tersebut. Galeri juga memberikan fasilitas kepada

suatu komunitas seni untuk menyampaikan suatu gagasan-gagasan baru yang

positif kepada masyarakat.

Lingkup kegiatan galeri seni rupa :

1. Kegiatan utama

Mengadakan pameran yang merupakan kegiatan komunikasi visual

antara pengunjung dengan materi koleksi di bidang seni rupa, yang

berupa pameran temporer dengan tema tertentu dan spesifikasi ruang

tertentu sesuai dengan metode pagelaran yang dilakukan dalam

mempresentasikan sebuah karya seni.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

17

2. Kegiatan penunjang

Merupakan kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan utama dan

fungsinya sebagai media edukasi seni rupa, beberapa terdapat unsur

komersial di dalamnya, yaitu :

a. Performance seni

b. Seminar dan workshop seni.

c. Kegiatan residensi seniman.

d. Café dan ArtShop

3. Kegiatan pengelola

Merupakan kegiatan yang bersifat pengelolaan, meliputi :

a. Administrasi.

b. Manajemen.

4. Kegiatan konservasi dan kuratorial

Kegiatan ini meliputi :

a. Pengumpulan, penataan dan inventarisasi koleksi.

b. Perawatan dan perlindungan objek.

c. Penyajian koleksi.

Jenis-Jenis Galeri :

a. Galeri di Museum

Galeri ini merupakan galeri umum, yang non-profit atau museum milik

publik yang dipilih menampilkan koleksi seni. Ruangan di museum-

museum dimana seni ditampilkan untuk publik sering disebut sebagai

galeri juga.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

18

b. Galeri Seni Kontemporer

Istilah galeri seni kontemporer biasanya mengacu kepada galeri milik

pribadi/swasta untuk keuntungan komersial.

Galeri seni kontemporer biasanya terbuka untuk umum tanpa biaya,

akan tetapi, beberapa bersifat semi-swasta. Mereka biasanya mencari

keuntungan dengan mengambil sebagian dari penjualan seni; dari 25%

sampai 50%. Galeri sering mengadakan pertunjukan solo, para kurator

sering menciptakan pertunjukan kelompok seniman yang terkait.

Galeri kadang-kadang memilih untuk mewakili seniman secara

ekslusif, memberi mereka kesempatan untuk tampil secara teratur.

c. Galeri Online

Dengan munculnya internet banyak seniman dan galeri seni pemilik

telah membuka galeri online yang menyajikan lukisan-lukisan dalam

bentuk katalog. Kebanyakan galeri online digunakan untuk

mengembangkan galeri-galeri seni yang memiliki fokus kepada sejarah

dan ensiklopedi, sementara yang lainnya untuk kegunaan komersial

yaitu menjual lukisan hasil karya seniman kontemporer.

d. Vanity Gallery

Galeri ini biasanya menarik biaya dari perupa-perupa yang ingin

melakukan pameran.

Fungsi sekolah seni dan galeri secara umum selain sebagai tempat yang

mewadahi kegiatan transferisasi perasaan dari seniman ke pengunjung, berfungsi

juga sebagai :

1. Sebagai tempat memamerkan karya seni (exhibition room)

2. Sebagai tempat membuat karya seni (workshop)

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

19

3. Mengumpulkan karya seni (stock room)

4. Memelihara karya seni (restoration room)

5. Mempromosikan karya seni dan tempat jual-beli karya seni (auction

room)

6. Tempat berkumpulnya para seniman

7. Tempat pendidikan masyarakat

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

20

2.1.2. Studi Literatur Sekolah Seni dan Galeri

Lille Modern Art Museum

Location : Villeneuve d’Ascq, France

Architects : Manuelle Gautrand Architecture

Area : 11,600 m²

Year : 2010

Lille Art Museum ini memanfaatkan cahaya matahari sebagai penambah nilai

estetika pada bangunan tersebut sekaligus sebagai sumber cahaya untuk menerangi

ruangan-ruangan yang ada. Dengan memanfaatkan second skin dan juga celah-celah

yang unik dapat membuat cahaya masuk dan membentuk sebuah keunikan pada

ruangan yang disinari.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

Gambar 2.1 Second skin

Ruang pameran yang sebagian besar memanfaatkan cahaya matahari untuk

menerangi ruangan namun tetap diperhatikan arah bukaan agar tidak mengenai objek

yang dipamerkan secara langsung.

Gambar 2.5

bar 2.1 Second skin Gambar 2.2 Tampak Gambar2.3 Tampak PerspektifSumber : www.archdaily.com

Gambar 2.4 Interior Sumber : www.archdaily.com

Ruang pameran yang sebagian besar memanfaatkan cahaya matahari untuk

menerangi ruangan namun tetap diperhatikan arah bukaan agar tidak mengenai objek

yang dipamerkan secara langsung.

Gambar 2.5 Denah Site Plan Sumber : www.archdaily.com

21

Tampak Perspektif

Ruang pameran yang sebagian besar memanfaatkan cahaya matahari untuk

menerangi ruangan namun tetap diperhatikan arah bukaan agar tidak mengenai objek

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

22

Gambar 2.6 Ruang Pameran Sumber : www.archdaily.com

Art and Craft Studios

Location : Chungcheongnamdo, Korea

Architect : poly.m.ur

Area : 3,802.45 m²

Year : 2012

Art and Craft Studios ini memiliki bentuk yang unik yaitu segitiga dan juga

menggunakan material yang dominan kaca tembus pandang sehingga cahaya dapat

masuk kedalam ruangan. Dengan desain bentuk segitiga yang tentunya memiliki

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

kelebihan yaitu arah orientasi terhadap matahari lebih bervariasi. Desain kantilever

pada tiap lantainya menambah keunikan bangunan sekaligus dimanfaatkan sebagai

overhang untuk menghindari sinar matahari secara langsung.

kelebihan yaitu arah orientasi terhadap matahari lebih bervariasi. Desain kantilever

pada tiap lantainya menambah keunikan bangunan sekaligus dimanfaatkan sebagai

untuk menghindari sinar matahari secara langsung.

Gambar 2.7 Tampak Sumber : www.archdaily.com

Gambar 2.8 Lobby Sumber : www.archdaily.com

Gambar 2.9 Interior Sumber : www.archdaily.com

Gambar 2.10 Gambar Denah Sumber : www.archdaily.com

23

kelebihan yaitu arah orientasi terhadap matahari lebih bervariasi. Desain kantilever

pada tiap lantainya menambah keunikan bangunan sekaligus dimanfaatkan sebagai

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

24

Gambar 2.11 Gambar Detail Sumber : www.archdaily.com

Gambar 2.12 Gambar Detail Sumber : www.archdaily.com

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

25

Umeå Art Museum

Location : Umeå, Sweden

Architect : Henning Larsen Architects

Area : 15,000 m²

Year : 2012

Gambar 2.13 Tampak Perspektif Sumber : www.archdaily.com

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

26

Gambar 2.14 Interior Sumber : www.archdaily.com

Gambar 2.15 Gambar Potongan Sumber : www.archdaily.com

Gambar 2.16 Gambar Denah Sumber : www.archdaily.com

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

27

School of the Arts / WOHA

Location : Zubir Said Drive, Singapore

Architect : WOHA

Area : 52,945.54 m²

Year : 2009

School of the Arts dari WOHA ini adalah sekolah yang memanfaatkan pencahayaan

alami menjadikannya sebuah bangunan hemat energi. Karena sinar matahari

menghasilkan radiasi panas maka untuk menghindari sinar matahari secara langsung

digunakan sebuah vertical garden yang diketahui bahwa tanaman dapat mengurangi

radiasi panas matahari dan juga mendinginkan ruangan yang ada didalamnya.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

28

Gambar 2.17 Gambar Perspektif Sumber : www.archdaily.com

Gambar 2.18 Gambar Interior Sumber : www.archdaily.com

Dengan memanfaatkan cahaya matahari selain dapat menghemat energy listrik dari

penggunaan lampu yang dapat dikurangi juga dapat menambah nilai estetika dengan

memainkan pola bukaan sehingga membuat cahaya matahari masuk menjadi sebuah

nilai tambah dari ruangan yang disinari.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

29

Gambar 2.19 Gambar Koridor Sumber : www.archdaily.com

Vertical garden dimanfaatkan sebagai pengganti kisi-kisi dan juga

sunshading yang menghalangi sinar matahari langsung sekaligus membuat bangunan

tetap dingin dengan mereduksi radiasi panas yang dihasilkan oleh matahari.

Gambar 2.20 Gambar Sunshading Sumber : www.archdaily.com

Gambar 2.21 Gambar Konsep Sumber : www.archdaily.com

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

30

Dari gambar konsep dapat dilihat bahwa cahaya matahari dapat membentuk sebuah

ruang seperti pada digambar diatas.

Teaching Facilites

General Academic Facilities

- Classrooms

- Lecture Theatre

- Science Laboratories

- Computer & Multimedia Studio

Arts Facilities

- Dance Studios

- Music Teaching Rooms

- Ensemble & Individual Music Practice Rooms

- Electronic Music Laboratory

- Electronic Music Studio

- Orchestral Rehearsal Studio

- Painting Studio

- Design & Technology Workshop

- Ceramics Room

- Sculpture Room

- Exhibition Gallery

- Theatre Rehearsal Studio

Performance Spaces

Music Auditorium : 718 Seats

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

31

Drama Theatre : 499 Seats

Studio Theatre(Blackbox) : 400 Seats

Basic Sporting Facilities

- Health and Fitness Room

- Fitness Equipment at Roof Terrace

Others

- Multipurpose Hall

- Resource Library

- Retail Spaces

- Cafetaria

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

32

2.1.3 Data Studi Banding

2.1.3.1 Studi Banding

Studi banding yang dilakukan di lapangan untuk mengetahui

standart serta kebutuhan ruang dari sekolah seni dan juga galeri, yaitu :

Institut Teknologi Bandung(Fakultas Seni Rupa dan Desain)

Gambar 2.22 Foto Perspektif

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Lokasi : Jl. Ganesha 10, Bandung 40132, Jawa Barat

Fasilitas : Ruang studio seni lukis, Ruang studio seni keramik,

Ruang studio seni grafis, Ruang multimedia, Ruang

Workshop.

Gambar 2.23 Foto Ruang studio seni lukis 1

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.24 Foto Ruang studio seni lukis 2

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

33

Gambar 2.25 Foto Ruang studio seni lukis 3

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.26 Foto Ruang Penyimpanan Lukisan Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.27 Foto Ruang studio seni keramik Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

34

Gambar 2.28 Foto Ruang studio seni grafis Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.29 Foto Ruang Workshop seni grafis Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.30 Foto Gallery (Kiri) Foto Ruang Multimedia (Kanan) Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

35

Gambar 2.31 Foto Ruang Luar Sumber : Dokumentasi Pribadi

Jurusan Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta

Di jurusan seni murni IKJ terdapat 3 jurusan yaitu jurusan seni keramik, seni

lukis dan juga seni kriya. Dipilih setelah melakukan peminatan pada semester ke 3.

Fasilitas pada bangunan ini antara lain :

• 5 kelas teori

• 1 ruang workshop

• Ruang admin

• Library

• Ruang himpunan

Rata-rata kelas pada IKJ menggunakan AC untuk penghawaan, dan

penggunaan cahaya alami dengan jendela. Ruang bersama juga sangat minim

sehingga saat menunggu kelas mahasiswa harus menunggu di lobby atau di

lingkungan IKJ.

Gambar 2.32 Foto Ruang Luar Gambar 2.33 Foto Ruang Koridor Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

36

Dari hasil studi banding didapatkan beberapa poin yang dapat di adopsi seperti :

- Kebutuhan ruang yang digunakan untuk memenuhi seluruh kegiatan yang

terjadi di dalam sekolah seni.

- Pola ruang dan susunan ruang yang dapat menjadi ciri khas sekolah seni dan

tidak seperti sekolah biasa pada umumnya.

- Perlunya banyak ruang komunal untuk para siswa berkumpul.

- Bentuk dari gedung yang mencirikan sebuah sekolah seni.

2.2 Tinjauan Khusus Topik dan Tema

2.2.1 Hemat Energi

Arsitektur Hemat Energi (Energy-Efficient Architecture)

Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan penggunaan

energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan maupun

produktivitas penghuninya” dengan memanfaatkan sains dan teknologi mutakhir

secara aktif. Mengoptimasikan sistim tata udara – tata cahaya, integrasi antara

sistem tata udara buatan alamiah, sistim tata cahaya buatan – alamiah serta

sinergi antara metode pasif dan aktif dengan material dan instrument hemat

energi. (Jimmy Priatman, Ir, 2005. Arsitektur Hemat Energi)

Penghematan energi melalui rancangan bangunan mengarah pada

penghematan penggunaan listrik, baik bagi penerangan buatan, pendinginan

udara, maupun peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan tertentu,

bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang tidak nyaman menjadi iklim ruang

yang nyaman tanpa banyak mengkonsumsi energi listrik. Kebutuhan energi

perkapita dan nasional dapat ditekan jika secara nasional bangunan dirancang

dengan konsep hemat energi.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

2.2.2 Hubungan Arsitektur dan Energi

Kasus1, berbicara tentang ketidak nyamanan ruang

bangunan menjadi kondisi ruang yang nyaman tanpa menggunakan energi,

namun berbeda dengan Kasus2, dimana ruang dalam bangunan tidak nyaman

karena kurangnya energi.

Sehingga muncul Kasus3 dengan unsur energi dalam bangunan yang

membuat kondisi ruang yang nyaman

Kasus 4 dimana bangunan yang ditambahkan dengan unsur energi namun

tetap menghasilkan kondisi ruang yang tidak nyaman.

Sumber :

Hubungan Arsitektur dan Energi

Kasus1, berbicara tentang ketidak nyamanan ruang luar dengan desain

bangunan menjadi kondisi ruang yang nyaman tanpa menggunakan energi,

namun berbeda dengan Kasus2, dimana ruang dalam bangunan tidak nyaman

karena kurangnya energi.

Sehingga muncul Kasus3 dengan unsur energi dalam bangunan yang

kondisi ruang yang nyaman

Kasus 4 dimana bangunan yang ditambahkan dengan unsur energi namun

tetap menghasilkan kondisi ruang yang tidak nyaman.

Sumber : Fisika Bangunan (Tri Harso Karyono, 2001)

37

luar dengan desain

bangunan menjadi kondisi ruang yang nyaman tanpa menggunakan energi,

namun berbeda dengan Kasus2, dimana ruang dalam bangunan tidak nyaman

Sehingga muncul Kasus3 dengan unsur energi dalam bangunan yang

Kasus 4 dimana bangunan yang ditambahkan dengan unsur energi namun

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

38

Kasus diatas menjadi dasar permasalahan yang terkait dengan

pemanfaatan energi alami untuk mengendalikan sumber daya alam yang tidak

terbarukan. Rancangan bangunan dianggap baik (hemat energi) apabila dalam

mencapai kenyamanan ruang, bangunan hanya memerlukan energi yang relatif

rendah (T.H Karyono, 2001. Fisika Bangunan).

2.2.3 Perbandingan Penggunaan Energi Listrik

Gambar 2.34 Komposisi penggunaan energi menurut sektor kegiatan

Sumber : Mintorogo, 1999

Konsumsi energi yang terbesar dalam bangunan baik dalam fungsinya

sebagai hunian maupun kantor adalah untuk memenuhi kebutuhan akan listrik

yang digunakan untuk pencahayaan buatan, pendinginan dan pemanasan ruang

(Mintorogo, 1999). Komposisi konsumsi energi antara kedua fungsi ini berbeda

(lihat Gambar 2.23) namun secara umum yang terbesar adalah kebutuhan listrik.

Konsumsi energi terbesar pada sebuah hunian adalah untuk memenuhi

kebutuhan akan listrik sejumlah 67,5% dari keseluruhan konsumsi energi. Ini

menunjukkan bahwa dalam perencanaan bangunan untuk tujuan efisiensi energi

yang paling harus diperhatikan adalah pengaruhnya terhadap penghematan

penggunaan energi listrik yang termasuk sebagai purchased energy.

Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, konsep konservasi energi pada

bangunan dimulai pada tahun 1985 saat diperkenalkannya program DOE

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

39

(Departement of Energy, USA) oleh Departemen Pekerjaan Umum. Dalam

rangka meningkatkan pemahaman akan konservasi energi pada bangunan maka

disusun SNI Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan dan Petunjuk Teknis

Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan. Menurut SNI 03-6197-2000

tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan, penggunaan energi

sehemat mungkin dengan mengurangi daya terpasang melalui tiga metode yaitu :

- Pemilihan lampu yang memiliki efikasi lebih tinggi dan menghindari lampu

yang dengan efikasi rendah. Dianjurkan menggunakan lampu fluoresen dan

lampu pelepasan gas lainnya.

- Pemilihan armatur yang mempunyai karakteristik distribusi pencahayaan

sesuai dengan penggunaannya, mempunyai efisiensi yang tinggi dan tidak

mengakibatkan silau atau refleksi yang mengganggu.

- Pemanfaatan cahaya alami siang hari.

Sebagaimana disebutkan diatas salah satu cara dalam metode efisiensi

energi pada bangunan adalah pemanfaatan cahaya alami siang hari dan

khususnya untuk penghematan energi listrik. Jika dilakukan secara integral

dalam tahap desain bangunan, pencahayaan alami bisa meningkatkan kualitas

bangunan dengan cara : (Lyons and Lee, 1994)

- Penghematan energi listrik dan biaya operasional

- Menyediakan cahaya langsung dan cahaya difusi dengan karakteristik alami

- Bisa disesuaikan dengan keinginan setiap orang

- Menyediakan keterhubungan dengan dunia luar dan perubahannya.

Selain jendela sebagai heat gain, ada permasalahan lain dalam

pemanfaatan pencahayaan alami pada daerah beriklim tropis. Permasalahan yang

pertama adalah bagaimana menyediakan kualitas pencahayaan alami yang

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

40

memadai walaupun jika jendela dilindungi dengan kisi – kisi sekaligus nyaman

secara visual dengan menghindarkan bidang kerja dari kelebihan sinar yang

menyebabkan silau (Koenigsberger, 1973 : 144). Ukuran dan pengaturan bukaan

pada sisi bangunan yang bervariasi mempengaruhi distribusi pencahayaan alami

di dalam ruangan. Ketinggian posisi bukaan dari permukaan tanah juga

menyebabkan adanya perbedaan kualitas pencahayaan yang masuk ke dalam

ruang. Kecenderungan tingkat pencahayaan alami pada lantai teratas lebih besar

daripada lantai – lantai dibawahnya.

Silau bisa dihindari dengan memperhatikan desain dalam hubungannya

dengan kedalaman dan ketinggian bangunan, atribut pada permukaan ruang dan

hubungan antara jendela, ruang luar dan pengguna (Mc Elroy dalam Edwards,

1996 : 62). Kenyamanan visual akan sangat bervariasi tergantung pada

kebutuhan dari aktifitas yang dilakukan didalam ruangan tersebut. Apabila suatu

ruangan sudah nyaman secara visual dengan menggunakan pencahayaan alami

di siang hari maka akan mengurangi pemanfaatan pencahayaan buatan. Hal ini

secara tidak langsung akan mengurangi pemanfaatan energi tak terbaharui yang

digunakan dalam penyediaan energi listrik sehingga tujuan untuk efisiensi energi

tercapai.

Alasan memilih untuk studi performa pencahayaan alami karena ia mampu

menggantikan pencahayaan buatan pada siang hari sehingga mampu mengurangi

pemakaian energi listrik pada operasional bangunan. Selain itu ketersediaan

pencahayaan alami yang tidak terbatas, bisa dimodifikasi dengan cara pasif yang

sederhana dan didukung material glazing yang semakin canggih.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

41

2.2.4 Sistem Perancangan Terkait Pencahayaan

Kebutuhan utama yang dibutuhkan dalam sebuah ruang galeri yaitu

cahaya dimana panjang gelombang, intensitas, dan durasi berkontribusi secara

kolektif dengan laju degradasi material dalam pameran. Intensitas cahaya di

layar ruang harus cukup rendah untuk menghindari kerusakan benda, tetapi

cukup terang untuk dilihat. Sebuah toleransi pelindung pencahayaan tingkat

rendah dapat dibantu dengan mengurangi tingkat cahaya ke tingkat lebih rendah

dari yang jatuh di pameran. Spectrum optic tingkat harus dipelihara di antara 50

lux dan 100 lux tergantung pada kepekaan cahaya objek. Sebuah tingkat

toleransi lukisan akan tergantung pada media lukis dan durasi waktu pameran.

Waktu maksimum pameran harus ditentukan untuk setiap benda yang

dipamerkan berdasarkan kepekaan cahaya, diantisipasi tingkat cahaya, dan

diproyeksikan eksposur kumulatif pameran. Radiasi UV harus dihilangkan

sejauh mungkin secara fisik, tetapi disarankan agar cahaya dengan panjang

gelombang di bawah 400 nm (ultraviolet radiasi) dibatasi tidak lebih dari 75

microwatts per lumen pada 10-100 lux. Karena sumber UV terbesar berasal dari

paparan cahaya alami maka untuk mengurangi radiasi digunakan UV-filtering

film dan UV-filtering panel di jendela atau lubang-lubang sumber cahaya.

Fungsi dari material bangunan juga mempengaruhi efektifitas

penggunaan energi, misalnya: Dinding kaca yang terbuat dari bahan yang 20

persennya merupakan komponen keramik berfungsi mengurangi panas cahaya

matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan.

Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan suhu udara di

dalamnya hingga 10 derajat Celsius. Dinding bangunan sisi selatan diberi

lembaran semitransparan yang diperkuat dengan konstruksi baja. Selain sebagai

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

42

elemen estetika yang mencitrakan layar kap

Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.

Langkah merancang bangunan hemat energi seperti di atas perlu

dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam

waktu dekat Indones

dan tarif listrik dalam negri melambung, sebagian besar bangunan yang boros

energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai bangunan akan menemui kesulitan

menanggung biaya listrik untuk lift, penerangan, AC

yang tinggi. (sumber : TRI HARSO KARYONO Bekerja di Pusat pengkajian

Kebijakan Inovasi Teknologi BPPT, Pengajar Arsitektur di Universitas

Tarumanegara, Harian Kompas.)

Sifat-Sifat Penerangan

Menurut Suma’mur (2009), sifat

yaitu :

1) Pembagian luminansi dalam lapangan penglihatan.

2) Pencegahan kesilauan.

3) Arah sinar.

4) Warna.

5) Panas penerangan terhadap kelelahan mata.

elemen estetika yang mencitrakan layar kapal yang menjadi simbol kejayaan

Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.

Langkah merancang bangunan hemat energi seperti di atas perlu

dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam

waktu dekat Indonesia menjadi negara pengimpor minyak neto dan harga BBM

dan tarif listrik dalam negri melambung, sebagian besar bangunan yang boros

energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai bangunan akan menemui kesulitan

menanggung biaya listrik untuk lift, penerangan, AC, pompa, dan peralatan lain,

(sumber : TRI HARSO KARYONO Bekerja di Pusat pengkajian

Kebijakan Inovasi Teknologi BPPT, Pengajar Arsitektur di Universitas

Tarumanegara, Harian Kompas.)

Sifat Penerangan

Menurut Suma’mur (2009), sifat-sifat penerangan yang baik,

1) Pembagian luminansi dalam lapangan penglihatan.

2) Pencegahan kesilauan.

5) Panas penerangan terhadap kelelahan mata.

Tabel 2.1 Nilai Pantulan

al yang menjadi simbol kejayaan

Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan.

Langkah merancang bangunan hemat energi seperti di atas perlu

dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam

ia menjadi negara pengimpor minyak neto dan harga BBM

dan tarif listrik dalam negri melambung, sebagian besar bangunan yang boros

energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai bangunan akan menemui kesulitan

, pompa, dan peralatan lain,

(sumber : TRI HARSO KARYONO Bekerja di Pusat pengkajian

Kebijakan Inovasi Teknologi BPPT, Pengajar Arsitektur di Universitas

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

Tabel 2.2 Tabel Tingkat Pencahayaan Minimum

Sumber : Prasasto Satwiko

Tabel 2.3 Tabel Tingkat Pencahayaan Minimum

Sumber : Prasasto Satwiko

43

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

44

2.2.5 Kebutuhan Pencahayaan Pada Ruang

Kualitas penerangan yang disediakan dalam ruangan ditentukan oleh:

a. penggunaan ruangan, khususnya ditinjau dari segi beratnya pembebanan pada

mata oleh aktivitas yang harus dilakukan dalam ruangan, dan

b. lamanya waktu aktivitas dengan daya mata tinggi dan sifat aktivitasnya.

Penggolongan kualitas penerangan bangunan sebagaimana dalam tabel

2.4 berikut

Tabel 2.4 Penggolongan kelas bangunan untuk kualitas penerangan alami

Kelas Bangunan I Kelas Bangunan II Kelas Bangunan III

Bangunan representatif, anta-ra lain: - gedung MPR - gedung DPR, - kantor gubernur, dan lainnya.

Bangunan baik, antara lain: - hotel, - gedung pertemuan, - kantor, - gedung olah raga, dan lainnya.

Bangunan rumah tinggal

Untuk penggolongan menurut penggunaan ruang, sebagaimana dalam tabel 2.4.

berikut.

Tabel 2.5 Penggolongan penggunaan ruang untuk kualitas penerangan alami.

Kerja Halus Sekali Kerja Sedang Kerja Kasar

Pekerjaan cermat terus menerus, antara lain: - menggambar detail kecil, - dan sebagainya.

Pekerjaan tanpa konsentrasi yang besar dari pelaku, antara lain: - pekerjaan kayu, - dan sebagainya.

Seperti pekerjaan pada: - gudang, - lorong lalu lintas orang, - dan sebagainya.

Sebagai bahan pembanding, dapat mempelajari ukuran penerangan yang disyaratkan

seperti pada tabel 2.6 di bawah ini.

Tabel 2.6 Kebutuhan Penerangan

NO KERJA VISUAL PENERANGAN (LUX)

1 Penglihatan Biasa 100

2 Kerja kasar dengan detail besar 200

NO KERJA VISUAL PENERANGAN (LUX)

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

45

3 Kerja umum dengan detail wajar 400

4 Kerja yang lumayan keras dengan detail kecil (studio

gambar, mejahit)

600

5 Kerja keras, lama, detail (peradin barang halus,

menjahit dengan tangan)

900

Sumber : Prasasto Satwiko

2.3 Tinjauan Terhadap Tapak

2.3.1 Studi Lokasi

Lokasi Proyek di Jalan BSD Raya Barat, Jakarta Selatan

Peta 2.1.Letak Proyek di Peta Kota Jakarta

Gambar 2.35 Letak Proyek di Peta Kota BSD

Gambar 2.36 : lokasi area lahan

Sumber : Google Maps diakses tanggal 5 Mei 2013

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

46

- Batas Area Lahan :

o Utara : Prasetiya Mulya Bussines School

o Timur : Tanah Kosong

o Barat : Tanah Kosong

o Selatan : Swiss German University

- Peruntukan Lahan : Bangunan Pendidikan

- Ukuran Lahan : ± 6161 m2

- KDB : 60% (Berdasarkan Pengajuan)

- Luas lahan : 60% x 6161 m2 = 3696.6 m2

- KLB : 2 (Berdasarkan Pengajuan)

- Ketinggian Max. : 10 lapis (Berdasarkan Bangunan

sekitar)

- Tipe Massa Bangunan : T (Tunggal)

Lokasi berada pada 106º 49’35” Bujur Timur dan 6º10’37”

Lintang Selatan

• Lokasi Proyek

Tapak yang diambil untuk pelaksanaan proyek ini berada di Jl. BSD

Raya Barat 1 Edutown BSD City Kavling Edu 1 No.1. Lokasi ini

merupakan pilihhan yang baik untuk dijadikan lokasi sebuah sekolah

seni dan galeri karena lokasi yang strategis berada di pusat Kota serta

kegiatan dan lingkungan yang menunjang. Tapak ini berdekatan

dengan Sekolah Prasetiya Mulya dan Swiss German University

sehingga dapat membuat kawasan tersebut menjadi daya tarik

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

47

tersendiri karena dapat menjadi lokasi seni yang dapat menarik minat

pengunjung, selain itu sebuah galeri harus berada pada lokasi yang

tepat, strategis dan mudah dalam pencapaian.

2.3.2 Studi Arah Matahari Tahunan

Dari beberapa literature disimpulkan bahwa arah matahari berubah

setiap tahun nya dan diperoleh data sesuai dengan tabel dibawah sebagai

berikut :

Tabel 2.7 Tabel Posisi Matahari Tahunan

Length of day Solar noon

Date Sunrise Sunset This day Difference Time Altitude

Distance

(million km)

15 Jan 2013 05:49 18:15 12h 26m 23s -11s 12:02 75.1º 147.152

15 Feb 2013 05:58 18:16 12h 17m 52s -19s 12:07 83.5º 147.767

15 Mar 2013 05:57 18:06 12h 08m 20s -20s 12:02 85.9 º 148.775

15 Apr 2013 05:54 17:52 11h 58m 07s -18s 11:53 74.0 º 150.087

15 May 2013 05:54 17:44 11h 50m 11s -12s 11:49 65.0 º 151.223

15 Jun 2013 06:00 17:46 11h 46m 07s -02s 11:53 60.6 º 151.951

15 Jul 2013 06:05 17:53 11h 47m 57s +08s 11:59 62.4 º 152.051

15 Aug 2013 06:00 17:55 11h 54m 29s +16s 11:57 69.9 º 151.502

15 Sep 2013 05:46 17:50 12h 03m 57s +19s 11:48 80.9 º 150.432

15 Oct 2013 05:32 17:46 12h 14m 04s +20s 11:39 87.6 º 149.207

15 Nov 2013 05:26 17:49 12h 23m 39s +15s 11:37 77.6 º 147.964

15 Dec 2013 05:33 18:02 12h 28m 45s +03s 11:48 72.9 º 147.233

Sumber : www.timeanddate.com

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

48

2.3.3 Pembayangan Pada Bangunan

Sinar matahari selain memberikan terang untuk kita dapat melakukan

aktivitas juga akan mengantarkan sinar ultraviolet bersamaan dengan cahayanya.

Untuk memanfaatkan maksimal cahaya harus dicari sebuah cara untuk

memanfaatkan sinar itu sendiri, mendapatkan sinar untuk menerangi ruangan

sambil menolak atau mengurangi radiasi ultraviolet. Ada beberapa cara untuk

melakukan hal tersebut diantaranya dengan menggunakan lapisan film pada

kaca jendela atau dengan jendela thermal yang dibuat double kaca yang

ditengahnya merupakan ruang hampa untuk menjebak radiasi di ruang hampa

tersebut dan tidak masuk kedalam ruangan bangunan. Bisa juga dengan

penggunaan sirip-sirip bangunan atau kantilever, penggunaan kantilever atau

sirip-sirip bangunan bertujuan untuk menghalangi sinar matahari langusng

masuk melalui jendela. Berikut adalah bebrapa kondisi yang terjadi pada cahaya

matahari langsung:

a. Sinar matahari yang jatuh di permukaan bidang kaca akan mengurangi

masuknya rambatan panas sebesar 80%-90%. Dengan demikian,

selain mendapatkan terangnya tetapi panasnya juga ikut masuk ke

dalam ruangan.

b. Penggunaan Tirai dibalik jendela akan mengurangi masuknya

rambatan panas sinar matahari sehingga tinggal 30%-40% saja.

c. Pemasangan jalusi atau kisi-kisi sebagai pelapis bangunan merupakan

elemen yang sangat mendukung ushasa untuk menolak atau

mereduksi panas matahari secara hampir sempurna. Dengan cara

demikian, maka panas matahari akan memanasi kisi-kisi bangunan

dan bukan dinding atau jendela bangunan dan sementara cahaya dapat

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

49

masuk melalui pemantulan cahaya melalui kisi-kisi tersebut dengan

kata lain cahaya yang masuk adalah cahaya tidak langsung,

2.3.4 Penerapan pada bangunan

Cahaya matahari dimanfaatkan pada siang hari untuk menerangi sebagian

ruangan-ruangan dari gedung sekolah maupun galeri. Karena letak lokasi pada

garis lintang 6º maka posisi matahari tidak tepat tegak lurus terhadap tapak. Oleh

sebab itu posisi orientasi massa bangunan akan dibuat sesuai dengan jalur lintas

matahari dan juga posisi matahari setiap bulan nya berbeda maka untuk bukaan

pada titik-titik tertentu akan dibuat flexible mengikuti arah matahari khususnya

pada gedung galeri yang akan memanfaatkan pencahayaan alami secara aktif

dan pasif.

Pencahayaan alami akan diterapkan kedalam design bangunan dengan

cara membuat bukaan-bukaan jendela secara terdesign agar cahaya bisa masuk

kedalam bangunan. Namun yang menjadi inti permasalahan adalah pada gedung

galeri yang sebagian besar barang-barang yang dipamerkan tidak boleh terkena

sinar matahari secara langsung maka akan menjadi perhatian khusus dalam

membuat bukaan pada bangunan ini. Sebagian besar cahaya yang masuk

kedalam bangunan adalah cahaya hasil pantulan dan juga cahaya skylight dan

bukan matahari langsung. Pada gedung galeri akan didesign secara aktif dan

pasif. Perancangan pasif pada gedung galeri ini diterapkan dengan cara membuat

sebuah kulit bangunan yang pasif dan tidak mengikuti arah datangnya sinar

matahari namun tetap diperhatikan intensitas cahaya yang masuk dan juga

didesign agar cahaya yang terpantul dapat sesuai dengan yang direncanakan.

Perancangan aktif pada gedung galeri ini diterapkan dengan cara membuat

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

50

bukaan yang flexible pada titik-titik tertentu yang dapat menyesuaikan dengan

arah datangnya cahaya matahari yang berubah-ubah setiap bulan nya. Pada

gedung sekolah hanya diterapkan pencahayaan alami secara pasif yaitu sebuah

bukaan jendela dan juga kulit bangunan secara pasif seperti pada gedung galeri.

Gambar 2.37 Bagan Sinar Ultra-violet

Sumber : Sunlighting as Formgiver for Architecture – William M.C.Lam

Karena sumber cahaya berasal dari matahari yang memiliki sinar

ultraviolet yang tinggi dapat merusak objek-objek seni yang dipamerkan maka

strategi desain juga dapat mengurangi jumlah sinar ultraviolet selain dengan

menggunakan kaca film atau kaca glazing. Salah satunya yaitu dengan

memantulkan cahaya dengan media di cat putih dapat mengurangi radiasi sinar

ultraviolet seperti pada bagan dijelaskan bahwa cahaya hasil pantulan dapat

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

51

berkurang radiasi ultravioletnya. Dan setiap jumlah pemantulan dapat

mengurangi jumlah ultraviolet semakin besar.

Gambar 2.38 Sudut arah datangnya cahaya pada galeri

Sumber : Sunlighting as Formgiver for Architecture – William M.C.Lam

Lukisan pada galeri di letakan vertical pada dinding. Arah cahaya yang

baik adalah 30º terhadap objek karena bila pada sudut tinggi akan menimbulkan

bayangan pada objek dan bila terlalu rendah akan menimbulkan efek silau pada

objek.

Gambar 2.39 Beam sunlight with dynamic mirror

Sumber : Sunlighting as Formgiver for Architecture – William M.C.Lam

Pada galeri akan didesain dengan perancangan aktif pada titik-titik

tertentu, seperti pada gambar diatas terdapat buffle-suncatcher yang dibuat

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

52

dinamis mengikuti arah datangnya matahari sehingga dapat terpantul dengan

baik kedalam bangunan pada titik-titik tertentu.

Gambar 2.40 Bentuk plafon yang dapat memantulkan cahaya Sumber : Sunlighting as Formgiver for Architecture – William M.C.Lam

Bentuk plafon yang baik untuk memantulkan cahaya dengan

sempurna adalah bentuk lengkung, bentuk datar juga baik dan yang paling

buruk adalah bentuk plafon yang bentuknya bervarian seperti dekorasi.

Gambar 2.41 Jenis bukaan jendela atas dan samping Sumber : Sunlighting as Formgiver for Architecture – William M.C.Lam

Bukaan jendela pada sisi samping lebih baik daripada di atas karena

selain mendapatkan cahaya juga dapat mendapatkan view yang baik. System

ini akan diterapkan pada bangunan sekolah terutama pada bagian kelas.

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

53

Gambar 2.42 Bentuk bukaan pada galeri seni

Sumber : Sunlighting as Formgiver for Architecture – William M.C.Lam

Pada gedung galeri, bukaan cahayanya berada di atas agar cahaya

tidak mengenai langsung objek-objek yang dipamerkan. Bukaan nya dibuat

dinamis dapat mengikuti arah datangnya sinar matahari yang berubah-ubah

setiap bulannya. Cahaya yang masuk berdasarkan pantulan sehingga radiasi

sinar ultraviolet dapat dikurangi karena radiasi sinar UV dapat merusak

objek-objek yang dipamerkan seperti lukisan dan objek lainnya.

Gambar 2.43 Jendela Skylight

Sumber : Sunlighting as Formgiver for Architecture – William M.C.Lam

Gambar diatas adalah salah satu perancangan pasif yang akan

diterapkan pada gedung sekolah dan juga galeri. Bukaannya dibuat hanya

untuk menerima cahaya dari arah-arah tertentu saja dan tidak dapat berubah.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

54

Pada bukaan diberi kisi-kisi agar cahaya dapat menyebar kedalam ruangan

dibawahnya.

Gambar 2.44 Pantulan cahaya pada skylight

Sumber : Sunlighting as Formgiver for Architecture – William M.C.Lam

Sebagian pemanfaatan cahaya adalah dengan pantulan sehingga

cahaya tidak masuk secara langsung. Cahaya refraksi dimanfaatkan selain

dengan tujuan mengurangi sinar ultraviolet juga dapat membuat efek

dekoratif yang menarik.

2.3.5 Konsep Pemanfaatan Cahaya Matahari

Cahaya matahari dimanfaatkan pada siang hari untuk menerangi

sebagian ruangan-ruangan dari gedung sekolah maupun galeri. Karena letak

Indonesia pada garis lintang 6º maka posisi matahari tidak tepat tegak lurus

terhadap tapak. Oleh sebab itu posisi orientasi massa bangunan akan dibuat

sesuai dengan jalur lintas matahari. Selain itu posisi matahari setiap bulan

nya berbeda maka untuk bukaan pada titik-titik tertentu akan dibuat flexible

mengikuti arah matahari khususnya pada gedung galeri yang akan

memanfaatkan pencahayaan alami secara aktif dan pasif.

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

55

2.3.6 Konsep Perancangan Pada Bangunan

Pencahayaan alami akan diterapkan kedalam design bangunan dengan

cara membuat bukaan-bukaan jendela secara terdesign agar cahaya bisa

masuk kedalam bangunan. Namun yang menjadi inti permasalahan adalah

pada gedung galeri yang sebagian besar barang-barang yang dipamerkan

tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung maka akan menjadi

perhatian khusus dalam membuat bukaan pada bangunan ini. Sebagian besar

cahaya yang masuk kedalam bangunan adalah cahaya hasil pantulan dan

juga cahaya skylight dan bukan matahari langsung. Pada gedung galeri akan

didesign secara aktif dan pasif. Perancangan pasif pada gedung galeri ini

diterapkan dengan cara membuat sebuah kulit bangunan yang pasif dan

tidak mengikuti arah datangnya sinar matahari namun tetap diperhatikan

intensitas cahaya yang masuk dan juga didesign agar cahaya yang terpantul

dapat sesuai dengan yang direncanakan. Perancangan aktif pada gedung

galeri ini diterapkan dengan cara membuat bukaan yang flexible pada titik-

titik tertentu yang dapat menyesuaikan dengan arah datangnya cahaya

matahari yang berubah-ubah setiap bulan nya. Pada gedung sekolah hanya

diterapkan pencahayaan alami secara pasif yaitu sebuah bukaan jendela dan

juga kulit bangunan secara pasif seperti pada gedung galeri.

2.3.7 Penggunaan Material Pada Bangunan

Pemilihan bahan material dan juga cat yang mampu mereduksi panas

pada seluruh bagian bangunan yaitu untuk pemilihan bahan material dan cat

dengan memikirkan nilai absorbansi radiasi cahaya matahari (α) rendah.

Nilai absorbansi radiasi cahaya matahari (α) : Nilai penyerapan energi

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1... · Pada penggunaan kontemporer, ... (orientasi dari filsafat seni) ... Perkembangan

56

termal akibat radiasi matahari pada suatu bahan dan yang ditentukan pula

oleh warna bahan tersebut. Contohnya yaitu dengan menggunakan material

dengan daya reflektan yang tinggi namun tidak menyerap panas secara

berlebih, penambahan pelapis kaca film khususnya pada gedung galeri

untuk mengurangi radiasi sinar ultra violet, dan double glazing pada kaca

agar cahaya yang masuk tidak beserta dengan radiasi panas dari matahari

sehingga kenyamanan termal dapat terpenuhi.

Tabel 2.8 Nilai Absorbtansi Radiasi Matahari untuk Dinding Luar dan Atap tak Tembus Cahaya

Bahan α

Beton Ringan 0,86

Kayu Permukaan Halus 0,78

Beton Ekspos 0,61

Atap Putih 0,50

Seng Putih 0,26

Lembaran Alumunium yang Dikilapkan 0,12

Sumber : Greenship Home, 2011

Tabel 2.9 Nilai Absorbtansi Radiasi Matahari untuk Cat Permukaan Dinding Luar

Cat Luar α

Hitam merata 0,95

Pernis hitam 0,92

Abu‐abu tua 0,91

Pernis biru tua 0,91

Cat minyak hitam 0,90

Coklat tua 0,88

Abu abu/ biru tua 0,88

Biru/ hijau tua 0,88

Coklat medium 0,84

Pernis Hijau 0,79

Hijau medium 0,59

Sumber : Greenship Home, 201