66
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisi Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas/dewasa. 1. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak. 2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi dan perkembangan prilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Perkembangan merupakan progresif, terarah, dan terpadu/kohelen..Progresif mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah tertentu dan cenderung maju ke depan, tidak mundur kebelakang. Terarah dan terpadu menunjukkan bahwa terdapat hubungan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak

2.1.1 Definisi

Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan

morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai

maturitas/dewasa.

1. Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu

bertambahnya jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun

individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga

ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.

2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya yang bersifat

kuantitatif dan kualitatif. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan

(skill) struktur dan hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan

menyangkut berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat

memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa,

motorik, emosi dan perkembangan prilaku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya. Perkembangan merupakan progresif, terarah, dan

terpadu/kohelen..Progresif mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi

mempunyai arah tertentu dan cenderung maju ke depan, tidak mundur

kebelakang. Terarah dan terpadu menunjukkan bahwa terdapat hubungan

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

10

yang pasti antara perubahan yang terjadi saat ini, sebelumnya dan

berikutnya.

2.1.2 Tujuan Umum Ilmu Tumbuh Kembang

Tujuan Umum Ilmu Tumbuh Kembang adalah

1. Memahami pola normal tumbuh kembang anak

2. Memahami faktor-faktor yang terkait dengan tumbuh kembang anak

3. Melakukan upaya-upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh

kembang fisik,mental/kognitif, kemampuan sosial-emosional.

4. Melakukan deteksi dini terhadap kelainan tumnuh kembang dengan cara

melakukan skrining rutin serta melakukan assessment untuk menegakkan

diagnosis dan mencari penyebab

5. Melakukan tatalaksana yang komperhensif terhadap masalah-masalah

yang terkait dengan tumbuh kembang anak,serta melakukan upaya

pencegahan.

2.1.3 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak

Menurut Hurlock EB dalam Soetjiningsih (2016), tumbuh kembang anak

mempunyai cirri-ciri tertentu, yaitu:

1. Perkembangan melibatkan perubahan (Development involves change)

2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan lanjutannya

(Early development more critical than critical than later development)

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

11

3. Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar (Development

is the product of maturation and the leaning)

4. Pola perkembangan dapat diramalkan (the developmental patenrt is

predicable)

5. Pola perkembangan mempenyai karakteristik yang dapat diramalkan(the

developmental pattern has predicable characteristic).

6. Terdapat perbedaan individu dalam suatu perkembangan (there individual

defferences the development)

7. Terdapat periode/tahapan dalam pola perkembangan (there are periods in

the development pattern)

8. Terdapat harapan sosial untuk setiap periode perkembangan (there are

social expectation for every developmental period).

9. Setiap area perkembangan mempunyai potensi resiko (every area of

developmens has potensial hazards).

2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang Anak

1. Masa perinatal mulai dari konsepsi sampai lahir. Pada masa ini terjadi

tumbuh kembang yang sangat pesat. Sel telur yang telah dibuahi

mengalami deferenisasi yang berlangsung cepat hinggga terbentuk organ-

organ tubuh yang berfungsi sesuai dengan tugasnya, hanya perlu waktu 9

bulan didalam kandungan. Masa kombrio berlangsung sejak konsepsi

sampai umur 8 minggu (ada yang mengatakan sampai 12 minggu). Pada

saat ini terbentuk organ-organ yang sangat peka terhadap lingkungan. Pada

msa fetus ini, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

12

yang sempurna, dan organ-organ tubuh yang telah terbentuk mulai

berfungsi. Sedangkan pada masa fetus lanjut, pertumbuhan berlangsung

pesat dan berkembang fungsi organ-organ tubuh.

2. Pada masa neonatal, terjadi adaptasi lingkungan dari kehidupan intrauteri

ke kehidupan ektrauteri dan terjadi perubhan siklus darah. Organ-organ

tubuh berfungsi sesuai tugasnya di dalam kehidupan ektrauteri. Pada masa

7 hari pertama (neonatal dini), bayi harus mendapatkan perhatian khusus,

karena angka kematia pada masa bayi ini tinggi,

3. Pada masa bayi dan masa anak dini, pertumbuhan anak pesat walaupun

kecepatan telah mengalami deselerasi dan proses maturasi yang

berlangsung, terutama sistem saraf.

4. Pada masa anak prasekolah, kecepatan pertumbuhan lambat dan

berlangsung stabil (plateau) pada masa ini terdapat kecepatan

perkembangan motorik dan fungsi ekskresi. Aktifitas fisik bertambah serta

keterampilan dan proses fikir meningkat.

5. Pada masa praremaja, anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki

masa remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Masa ini merupakan

transisi dari masa anak ke dewasa, pada masa ini terjadi pacu tumbuh berat

badan, tinggi badan dan juga pertumbuhan yang pesat pada alat-alat

kelamin dan timbul tanda-tanda seks sekunder.

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

13

Tabel 2.1 Tumbuh Kembang utama pada masa anak dan remaja

Tahap/Umur Tumbuh Kembang Utama

Masa prenatal

(dari konsepsi

sampai lahir)

- Pembentukan struktur tubuh asar dan organ-organ

- Pertumbuhan fisik tercepat dalam rentang

kehidupan anak

- Sangat peka terhadap lingkungan

Masa bayi dan

masa anak

dini (lahir

sampai umur

3 tahun)

- Bayi baru lahir masih tergantung pada orang lain

(dependent), tetapi mempunyai kompetensi

(competent)

- Semua pancaindera berfungsi pada waktu lahir

- Pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik

berlangsung cepat

- Mempunyai kemampuan belajar dan mengingat,

bahkan pada minggu-minggu pertama kehidupan

- Kelekatan terhadap orangtua atau benda lainnya

sampai akhir tahun pertama

- Kesadaran diri (self-awareness) berkembang

dalam tahun kedua

- Komperhensi dan bahasa berkembang pesat

- Rasa tertarik terhadap anak lain meningkat.

Masa

prasekolah (3-

6 hahun)

- Keluarga masih merupakan fokus dalam

hidupnya, walaupun anak lain menjadi lebih

penting

- Ketermpilan motorik kasar dan halus serta

kekuatan meningkat

- Kemandirian, kemampuan mengontrol diri dan

merawat diri meningkat.

- Bermain, kreativitas, dan imajinasi menjadi lebih

berkembang.

- Imaturitas kognitig mengakibatkan pandangan

yang tidak logis terhadap dunia sekitar

- Prilaku pada umumnya masih egosentris, tetapi

pengertian terhadap pandangan orang lain mulai

tumbuh.

Masa

praremaja (6-

12 tahun)

- Teman sebaya sangat penting

- Anak mulai berfikir logis, meskipun masih

konkrit operasional

- Egoisentris berkurang

- Memori dan kemampuan berbahasa meningkat

- Kemampuan kognitif meningkat akibat sekolah

formal

- Konsep diri tubuh yang mempengaruhi harga

dirinya

- Pertumbuhan fisik lambat

- Kekuatan dan kemampun atletik meningkat

Masa remaja - Perubahan fisik cepat dan jelas

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

14

(12 sampai

sekitar 20

tahun)

- maturitas reproduktif dimulai sampai mencapai

dewasa

- teman sebaya dapat mempengaruhi perkembangan

dan konsep dirinya

- kemampuan berfikir absrak dan menggunakan

alasan yang bersifat ilmiah dan sudah berkembang

- sifat egoisentris menetap pada beberapa perilaku

- hubungan dengan orang tua pada umumnya baik.

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2012) tahap perkembangan anak

menurut umur sebagai berikut:

1. umur 0-3 bulan

a. mengangkat kepala setinggi 45⁰

b. menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah

c. melihat dan menatap wajah anda

d. mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

e. suka tertawa keras

f. bereaksi terkejut terhadap suara keras

g. bereaksi tersenyum ketika adiajak bicara atau tersenyum

h. mengenal ibu dengan pengelihatan, penciuman,pendengaran,

kontak.

2. umur 3-6 bulan

a. berbalik dari telungkup ke terlentang

b. mengangkat kepala setinggi 90⁰

c. mempertahankan posisi kepala tatap tegak dan stabil

d. menggenggam pensil

e. meraih benda yang ada dalam jangkauannya

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

15

f. memegang tangannya sendiri

g. berusaha memperluas pandangan

h. mengarahkan matanya pada benda-benda kecil

i. mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik

j. tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat

bermain sendiri

3. umur 6-9 bulan

a. duduk (sikap tripoid-sendiri)

b. belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat

badan

c. merangakak meraih mainan atau mendekati seseorang

d. memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lainnya

e. memungut 2 benda, masing-masing tangan memegang 1 benda

pada saat bersamaan

f. memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup

g. bersuara tanpa arti, mamama, dadada, tatata

h. mencari mainan atau benda yang dijatuhkan

i. bermain tapuk tangan atau ciluk ba

j. bergembira dengan melempar benda

k. makan kue sendiri

4. umur 9-12 bulan

a. mengangkat benda keposisi berdiri

b. belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan dengan kursi

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

16

c. dapat berajalan dengan dituntun

d. mengulurkan lengan atau badan untuk meraih mainan yang

diingikan

e. menggenggam erat pensil

f. memasukkan benda ke mulut

g. mengulang menirukan bunyi ynag didengar

h. menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti

i. mengekplorasikan sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa

saja

j. bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan

k. senang diajak main “ciluk ba”

l. mengenal anggota keluarga, takut pada orang lain yang belum

dikenal

5. umur 12-18 bulan

a. berdiri sendiri tanpa berpegangan

b. membungkuk memungut permainan kemudian berdiri kembali

c. berjalan mundur 5 langkah

d. memanggil ayah dengan kata “papa” memanggil ibu dengan

kata “mama”

e. menumpuk 2 kubus

f. memasukkan kubus di kotak

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

17

g. menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek,

anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau

menarik tangan ibu

h. memperlihatkan rasa cemburu/bersaing

6. umur 18-24 bulan

a. berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik

b. berjalan tanpa terhuyung-huyung

c. bertepuk tangan, melambai-lambai

d. menumpuk 4 buah kubus

e. memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

f. menggelindingkan bola kearah sasaran

g. menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti

h. membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga

i. memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri

7. umur 24-36 bulan

a. jalan naik tangga sendiri

b. dapat bermain dan menendang bola kecil

c. coret-coret pensil pada kertas

d. baca dengan baik menggunakan 2 kata

e. dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta

f. melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2

benda atau lebih

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

18

g. membantu memungut mainan sendiri atau mengangkat piring

jika diminta

h. melepaskan pakaian sendiri

8. umur 36-48 bulan

a. berdiri 1 kaki 2 detik

b. melompat kedua kaki diangkat

c. menggayuh sepeda roda tiga

d. menggambar garis lurus

e. menumpuk 8 kubus

f. mengenal 2-4 warna

g. menyebut nama umur dan tempat

h. mengerti arti kata di atas, dibawah, di depan

i. mendengarkan cerita

j. mencuci dan mengeringkan tangan sendiri

k. bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan

l. mengenakan sepatu sendiri

m. mengenakan celana panjang, kemeja, baju

9. umur 48-60 bulan

a. berdiri satu kaki 6 detik

b. melompat-lompat satu kaki

c. menari

d. menggambar tanda silang

e. menggambar lingkaran

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

19

f. menggambar orang dengan 3 bagian tubuh

g. mengancing baju atau pakaian boneka

h. menyebut nama lengkap tanpa dibantu

i. senang bertanya tentang sesuatu

j. menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar

k. bicaranya mudah dimengerti

l. bicara membandingkan atau membedakan sesuatu dari ukuran

dan bentuknya

m. menyebut angka dan menghitung jari

n. menyebut nama-nam hari

o. berpakaian sendiri tanpa bantuan

p. bereaksi tenang dan tanpa rewel ketika ditinggal ibu

10. umur 60-72 bulan

a. berjalan lurus

b. berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik

c. menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap

d. menangkap bola kecil dengan kedua tangan

e. menggambar segi empat

f. mengerti arti lawan kata

g. mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih

h. menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan

kegunaannya

i. mengenal angka, bisa menghitung angka 5-10

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

20

j. mengenal warna-warni

k. mengungkapkan simpati

l. mengikuti aturan permainan

m. berpakaian sendiri tanpa dibantu

2.1.5 Kebutuhan Dasar Anak

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan

menjadi 3 kebutuhan dasar (Titi 1993) dalam Soetjiningsih (2016):

1. kebutuhan fisik-biomedis (ASUH)

kebutuhan fisik-biomedis meliputi pangan/gizi (kebutuhan terpenting),

perawatan kesehatan dasar ( antara lain imunisasi, pemberian ASI,

penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan kalau sakit),

papan/pemukiman yang layak, kebersihan perorangan, sanitasi

lingkungan, sandang, kebugaran jasmani, rekreasi dan lain-lain.

2. Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH)

Pada tahun pertama kehidupan , hubungan penuh kasih sayang, erat,

mesra, dan selaras antara ibu/pengasuh dan anak merupakan syarat

mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang optimal, baik fisik,

mental, maupun spikososial. Peran dan kehadiran ibu/pengasuh sedini

dan selanggeng mungkin akan menjalin rasa aman bagi bayi.hubungan

ini diwujudkan dengan kontak fisik (kulit/tatap mata) dan psikis sedini

mungkin, misal dengan menyusui bayi secepat mungkin segera setelah

lahir (inisiasi dini), peran ayah dalam memberikan kasih sayang dan

menjaga keharmonisan keluarga juga merupakan media yang bagus

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

21

untuk tumbuh kembang anak. Kekurangan kesih sayang ibu pada

tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak yang negative

pada tumbuh kembang anak secara fisik, mental sosial, emosi, yang

disebut syndrome depriviasi maternal.Kasih sayang dari orangtuanya

(ayah-ibu) akan menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan dasar

(basic trust)

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)

Stimulasi mental merupakan cikal bakal untuk proses belajar

(pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH) ini

merangsang mental spikososial; kecerdasan, keterampilan,

kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika,

prokduktivitas, dan sebagainya.

2.1.6. Faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

1. Faktor genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dan mempunyai peran utama

dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui intruksi

genetik yang terkandung dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat

ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.Pertumbuhan ditandai

dengan intensitas kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan

terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.

Faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan

patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa.

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

22

2. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai tidaknya

potensi genetik. Lingkungan yang baik akan memungkinkan tercapainya

potensi genetik, sedangkan potensi yang tidak baik akan menghambatnya.

Faktor lingkungan secara garis besar dibagi menjadi:

A. Faktor lingkungan prenatal

Berhubungan dengan berbagai cirri pertumbuhan janin selama dalam

kandungan dan msalah-masalah yang mungkin dapat terjadi, maka

masa prenatal dibagi:

1) Masa embrionik/masa mudigah : sampai 8/12 minggu

2) Masa fetal/masa janin : 12 sampai dengan 40 minggu

a) Periode praviabel : sebelum 24/26 minggu

b) Periode viabel : dari 27/28 sampai dengan 40 minggu

Hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:

1) Gizi ibu pada waktu hamil

Kenaikan berat badan wanita selama kehamilan harus mencapai sekitar

10-12 kg agar tidak terjadi BBLR.Untuk mencapai itu ibu hamil

dianjurkan untuk meningkatkan kalori yang dimakan dengan

menambah 300 kkal/hari atau sekitar satu porsi makan lebih banyak

dari pada sebelum hamil.Suplemen zat besi juga harus diberikan pada

ibu hamil untuk mencegah anemia pada ibu, yang berdampak negatif

pada janin, seperti BBLR dan anemia pada bayi.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

23

2) Obat-obatan, toksin, atau zat kimia

Pengaruh obat yang diberikan kepada ibu hamil terhadap janin sangat

tergantung pada umur kehamilan, jumlah obat, serta waktu dan

lamanya pemberian. Bila pada kehamilan trimester I (masa

organogenesis) ibu minum obat teratogenik, akan terjadi keguguran

atau cacat bawaan. Beberapa obat mempunyai efek sinergistik dengan

obat lainnya mungkin akan mempunyai efek teratogenik. Obat tertentu

diberikan pada beberapa minggu terakhir kehamilan atau pada waktu

persalinan dapat mengetahui fungsi organ/sistem enzim tertentu pada

bayi baru lahir.

3) Endokrin

Bayi dari ibu penderita diabetes militus dapat menderita organomegali,

berat lahir di atas 4000 gram, hipertrofi dan hiperplasia sel beta

parenkes janin, dan gangguan metabolik pada neonatus. Diabetes yang

tidak dipantau dengan seksama sering menyebabkan janin mati dalam

kandungan bahkan cacat bawaan.

Demikian pula, angka kejadian cacat bawaan lebih tinggi pada ibu

yang mendapat terapi hormon, pada ibu yang waktu hamil usianya

lebih dari 35 tahun, dan pada kelainan hormon tiroid.

4) Mekanis

Kelainan posisi janin dan kekurangan cairan ketuban dapat

mengakibatkan cacat bawaan, misal kelainan talipes, mikrognatia, dan

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

24

lainnya. Kesalahan implementasi ovum dapat mengakibatkan

gangguan nutrisi sehingga terjadi retardasi pertumbuhan janin.

5) Penyakit pada ibu

a. Infeksi

Hampir semua infeksi berat yang diderita ibu pada waktu hamil

dapat mengakibatkan keguguran, lahir mati, atau BBLR. Beberapa

mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan infeksi pada janin,

gangguan pertumbuhan janin, bahkan cacat bawaan.

b. Bukan infeksi

Pada ibu yang menderita hipertensi yang tidak diobati, mungkin

terjadi retardasi pertumbuhan intrauteri dan lahir mati. Pada ibu

penderita goiterendemik, bayinya bisa menderita hipotiroid

kongenital. Fenilketouria pada ibu hamil yang tidak diobati akan

mengakibatkan keguguran, cacat bawaan, cedera otak pada janin

yang tidak menderita fenilketonuria.

6) Radiasi

Sebelum fase organogenesis, radiasi dengan dosis 10 rd dapat

menyebabkan kematian janin. Sebaiknya, hindari penyinaran waktu

hamil muda karena dapat mengakibatkan malformasi janin, seperti

mikrosefali, spina fibida, dan retardasi janin.

7) Imunitas

Antagonisme rhesus dan ABO sering mengakibatkan hydrops foetalis,

bayi lahir yaitu mati. Pada umumnya, kematian terjadi setelah plasenta

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

25

terbentuk, yaitu pada trimester II kehamilan. Penatalaksanaannya

adalah melahirkan bayi sebelum waktunya untuk menjaga jangan

sampai terjadi hydrops foetalis, atau melakukan tranfusi sel darah

merah dan Rh negatif intraperioneal, agar janin dapat tumuh sempurna

dan mempunyai kemungkinan hidup lebih besar.

8) Anoreksia

Menurunnya oksigenasi janin karena ganggauan pada plasenta dan tali

pusat dapat mengakibatkan BBLR. Keadaan ini dapat terjadi pada ibu

hamil dengan hipertensi, kehamilan serotinus, kehamilan dengan

penyakit jantung, ginjal, asma, diabetes militus. Ibu yang menderita

toksemia pada waktu hamil akan melahirkan bayi KMK, prematur,

atau terjadi kematian intrauterin.

9) Stres

Keadaan kejiwaan ibu selama hamil dapat mempengaruhi janin yang

dikandungnya. Suatu kehamilan sebaiknya adalah kehamilan yang

benar-benar dikehendaki.

B. Faktor Lingkungan Perinatal

1) Asfiksia

Asfiksia neonatus adalah suatu keadaan ketika bayi tidak dapat

bernafas secara spontan, teratur, dan adekuat. Keadaan ini akan

menyebabkan perubahan biokimiawi dalam darah bayi, yang dapat

menyebabkan kematian atau kerusakan permanen pada SSP,

sehingga bayi bisa cacat seumur hidup. Akibatnya, bayi-bayi ini

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

26

mempunyai IQ rendah dan bahkan ada yang menderita retardasi

mental.

2) Trauma lahir

Beberapa faktor resiko tinggi terjadinya trauma lahir antara lain

adalah primigravida, letak janin abnormal, penilaian feto-pelvik

yang meragukan, dan oligohidramnion. Demikian pula dengan

jenis prsalinan akan turut menentukan berat ringannya trauma

pasca lahir.

3) Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi bila kadar mukosa darah kurang dari 20 mg%

pada BBLR 30 mg% pada bayi cukup bulan.keadaan ini dapat

disertai dengan oleh gejala klinik dan, bila tidak diobati dengan

segera, dapat menyebabkan kematian atau kerusakan berat pada

otak. Kadar glukosa setiap bayi beresiko tinggi yang baru lahir

harus dimonitor.

4) Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia akan berpengaruh buruk apabila bilirubin

indirek telah melewati sawar otak, sehingga bisa terjadi kern

ikterus atau esenfalopati bilarialis yang bisa menyebabkan atetosis

yang disertai dengan gangguan pendengaran dan retardasi mental

di kemudian hari.

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

27

5) Bayi berat lahir rendah (BBLR = berat badan kurang dari 2500

gram)

BBLR tergolong bayi dengan resiko tinggi, karena angka kesakitan

dan kematiannya tinggi. Oleh sebab itu, pencegahan BBLR sangat

penting, yaitu pemeriksaan pranatal yang baik dan memperhatikan

gizi ibu.

6) Infeksi

Bayi baru lahir, terutama BBLR, sangat peka terhadap infeksi.

Infeksi pada bayi baru lahir ini pada umumnya menyebabkan

mortalitas yang tinggi, sehingga pencegahan sangat penting.

Pencegahan dititiberatkan pada cara kerja aseptik, misalnya alat-

alat minum, alat-alat resusitasi, alat pemberian oksigen yang steril,

perawatan tali pusat yang baik, dan kebiasaan mencuci tangan oleh

petugas di ruang perawatan bayi, baik sebelum maupun sesudah

memeriksa bayi. Ibu perlu diberi kesempatan untuk menyusui

seawal mungkin (inisiasi dini) dan rawat gabung sehingga

morbiditas dan mortalitas perinatal dapat diturunkan.

C. Faktor Lingkungan Pascanatal

1) Gizi anak

Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang

anak. Karena anak sedang tumbuh, kebutuhannya akan makanan

berbeda denganorang dewasa. Kekurangan makanan yang bergizi

akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak. Makanan berlebih

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

28

juga tidak baik, karena akan menyebabkan obesitas. Kedua-duanya

ini dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas anak.

2) Kesehatan anak

Kesehatan anak harus mendapatkan perhatian dari para orangtua

dengan cara segera membawa anaknya yang sakit ke tempat

pelayanan kesehatan yang terdekat. Jangan sampai penyakit anak

sudah menjadi parah, yang bisa membahayakan jiwa anak.

Anak yang sehat pada umumnya akan tumbuh dengan baik.

Berbeda dengan anak yang biasanya sering sakit, biasanya

pertumbuhannya akan terganggu. Pada umumnya anak, anak yang

berpenyakit kronis disertai dengan gangguan kejiwaan akibat stres

yang berkepanjangan karena penyakitnya.

3) Imunisasi

Pemberian imunisasi pada anak penting untuk mengurangi

morbilitasi dan mortalitas terhadap penyakit=penyakit yang bisa

dicegah dengan imunisasi, misalnya penyakit TBC (imunisasi

BCG), rotavirus, diphteria, tetanus, pertusis, polio, campak,

hepatitis B, MMR, HIB, Influenza, demam tifoid, hepatitis A,

cacar air, IPD (invasive pneumococal disease), dan HPV (human

papilloma virus). Dengan dilaksanakannya imunisasi yang

lengkap, kita harapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-penyakit

yang menyebabkan cacat dan kematian.

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

29

4) Perumahan

Keadaan perumahan yang layak, dengan kontruksi pembangunan

yang tidak membahayakan penghuninya, akan menjamin

keselamatan penghininya. Misalnya rumah dengan ventilasi dan

pencahayaan yang cukup, yang tidak sesak dan cukup leluasa bagi

anak untuk bermain serta bebas polusi akan menjamin tumbuh

kembang anak

5) Sanitasi lingkungan

Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun kesersihan

lingkungan, memegang peranan penting pada tumbuh kembang

anak. Kebersihan perorangan yng kurang akan memudahkan

terjadinya penyakit kulit dan saluran pencernaan (diare, cacing, dan

lainya). Sementara itu kebersihan lingkungan erat hubungan

dengan penyakit saluran pernafasan, saluran pencernaan serta

penyakit akibat nyamuk sebagai vektornya (seperti malaria dan

demam berdarah). Oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada

masyarakat harus ditunjukkan untuk membuat lingkungan menjadi

layak untuk tumbuh kembang anak, sehingga menciptakan rasa

aman bagi ibu/pengasuh anak dalam menyediakan kesempatan

bagi anaknya untuk mengeksporasi lingkungan.

6) Stimulasi

Perkembangan memerlukan suatu rangsangan/stimulasi khususnya

dalam keluarga, misalnya penyediaan alat permainan, sosialisasi

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

30

anak dan keterlibatan ibu dan anggota keluarga lainnya terhadap

kegiatan anak. Peran orang tua dalam kegiatan bermain anak sangat

penting sehingga anak akan mendapat stimulasi terarah dan teratur

akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang

kurang mendapat stimulasi.

Stimulasi adalah salah satu perangsangan yang datang dari

lingkungan luar anak. Stimulasi merupakan hal-hal yang sangat

penting untuk tumbuh kembang anak. Anak yang mandapat

stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan

dengan anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi.

Stimulasi juga berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat dan

bermanfaat bagi perkembangan anak. Berbagai macam stimulasi

sensori seperti stimulasi visual, verbal, auditif, taktil, dan ras (taste)

dapat mengoptimalkan perkembangan anak. Perhatian dan kasih

sayang juga merupakan stimulasi yang penting pada awal

perkembangan anak, misalnya dengan mengajak anak bercakap-

cakap, membelai, mencium, bermain dan sebagainya.

Morley (1986) mengatakan bahwa perioritas untuk anak

adalah makanan, kesehatan dan bermain. Makanan yang baik,

pertumbuhan yang adekuat, dan kesehatan yang terpelihara

memang penting, tetapi perkembangan intelektual jug perlu.

Bermain merupakan “sekolah” yang berharga bagi anak, sehingga

perkembangan intelektualnya optimal.

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

31

Untuk perkembangan motorik serta pertumbuhan otot-otot

tubuh, diperlukan stimulasi yang terarah dengan bermain, latihan-

latihan, atau olaraga yang teratur, anak perlu diperkenalkan

olahraga sedini mungkin, karena olahraga tidak hanya membentuk

fisik anak, tetapi juga membentuk mentalnya. Olahraga yang baik

bagi anak harus juga memiliki nilai bermain. Olaraga untuk balita

antara lain adalah melempar/menangkap bola, melompat/main tali,

main “dengkleng/engklek” (bermain dengan menggunakan satu

kaki untuk berjalan), naik sepeda roda tiga. Harus dijaga

kemungkinan terjadi cedera pada saat bermain/melakukan aktivitas.

7) Keluarga berencana

Dengan keluarga berencana (KB), sebuah keluarga dapat

merencana kapan mulai punya anak, berapa jumlah anak yang

diinginkan, berapa tahun jarak antara anak satu dengan anak

lainnya, dan kapan berhenti tidak hamil lagi. Pada masyarakat yang

mempunyai kebiasaan kawin muda, pasangan suami-istri

dianjurkan untuk menunda kehamilannya sampai paling sedikit ibu

berumur 18 tahun. Karena, kehamilan pada umur kurang dari 18

tahun sering melahirkan BBLR dengan angka kematian tinggi.

Disamping itu, resiko terhadap ibunya juga tinggi. Demikian pula,

perlu dianjurkan ibu tidak hamil sesudah usia 35 tahun, karena

resiko terhadap bayi maupun ibunya meningkat.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

32

8) Keluarga

Suasana damai dan kasih sayang dalam keluarga sangat penting

dalam tumbuh kembang anak. Interaksi orangtua-anak merupakan

suatu proses majemuk yang dipengaruhi banyak faktor, yaitu

kepribadian orangtua, sifat bawaan anak, kelahiran anak yang lain,

tingkah laku setiap anggota keluarga, interaksi antar anggota

keluarga, dan pengaruh luar. Beberapa faktor yang memiliki

dampak negatif terhadap pola interaksi keluarga adalah perkawinan

yang tidak harmonis, penyakit menahun yang diderita salah satu

anggota keluarga, dan gangguan jiwa pada salah satu anggota

keluarga.

2.1.7. Perkembangan motorik halus

Kemajuan perkembangan motorik halus, khususnya ekstermitas atas,

berlangsung ke arah proksimodistal, dimulai dari bahu menuju ke arah distal

sampai jari. Kemampuan motorik halus dipengaruhi oleh matangnya fungsi

motorik, dan koordinasi neuromuskular yang baik, fungsi visual yang akurat, dan

kemampuan intelek nonverbal.

Keterampilan motorik halus merupakan koodinasi halus pada otot-otot

kecil yang memainkan suatu peran utama, suatu keterampilan menulis huruf “a”

merupakan serangkaian beratus-ratus koordinasi saraf otot. Pergerakan termpil

adalah proses yang sangat kompleks.

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

33

Variasi perkembangan lotorik halus mencerminkan kemauan dan kesempatan

individu untuk belajar. Anak yang jarang menggunakan krayon, akan mengalami

keterlambatan pada perkembangan memegang pensil.

1. Bayi baru lahir, grasp palmar reflex terjadi untuk mengepal ketika suatu

obyek menyentuh telapak tangan. Perkembangan motorik halus pertama

yang dengan medah dapat dikenali dan merupakan perkembangan sangat

penting adalah kemampuan mengepalkan tangan.

2. Bayi umur 2 bulan, kepalan bayi mulai berkurang, jari-jari bisa terbuka

secara spontan. Bila pada umur 4 bulan (red flag) tangan masih mengepal,

ini merupakan indikasi bayi mengalami disfungsi neuromotorik.

3. Bayi umur 3 bulan, bayi dapat menggapai permainan yang digerakkan, dan

dapat menggapai kearah objek yang tiba-tiba dijauhkan dari

pandangannya. Umur 3-4 bulan, jika sebuah objek ditempatkan di tangan,

objek tersebut akan dpegang dengan tiga jari daerah ulnar dan selanjutnya

jari tangan yang lain akan ikut menggenggam.dengan hialngnya grasp

palmar reflex, bayi dapat meluruskan jari mempertahankan tangan dengan

posisi terbuka pasa umur 4 bulan, sehinggamemudahkan perkembnagan

otik senjutnya. Bayi 3-4 bulan sudah dapat menempatkan tangannya

kebagian tengah tubuhnya. Memainkan jari-jemari, serta memasukkan

tangan kemulutnya.

4. Bayi umur 5 bulan, bayi bisa menggenggam sebuah objek dan

membawanya ke arah garis tengah tuuhnya.sebuah objek didkatkan

ditelapak tangan, jari-jari fleksi bersama-sama dan menggenggam objek.

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

34

Pada umur 3-6 bulan, bayi mampu eraih benda-benda yang berada dalam

jangkauannya dan mampu memegang pensil.

5. Bayi umur 6 bulan, bayi mampu memindahkan objek melewati garis

tengah tubuhnya dan mampu memindahkan objek dari tangan satu ke

tangan yang lainnya, tanpa disertai gerakan stimultan pada tangan yang

lain. Bayi juga mampu memasukkan balok balok kedalam gelas tapi tidak

bisa mengambil kembali. Bayi umur 6-7 bulan, mampu menjepit dengan

baik menggunakan jari telunjuk dan ibu jari.

6. Bayi umur 8 bulan, bayi mampu mengambil kubus yang diberikan

kepadanya, selanjutnya memindahkan benda yang dipegangnya ke tangan

yang lainnya. Pada umur 6-9 bulan, bayi mampu memungut 2 benda,

masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang bersamaan.

7. Bayi umur 10-12 bulan, bayi mampu mengambil kubus dari dalam gelas.

Bayi juga mampu menggenggam erat pensil dan mengulurkan

lengan/mencondongkan badan untuk meraih mainan yang diinginkan.

Pada umur 10 bulan, bayi mampu menjepit benda-benda kecil, seperti

manik-manik atau makanan kecil.

8. Bayi umur 14 bulan, anak mampu menempatkan satu kubus di atas kubus

yang lain. Tingginya tumpukan kubus meningkat sesuai dengan tingkatan

kontrol manipulatif, tatapi bukan suatu peningkatan pada perkembangan

keterampilan.

9. Bayi umur 15 bulan, anak bisa mencoret-coret. Anak mampu menumpuk 2

kubus, dan selanjutnya menumpuk 3 kubus pada umur 21 bulan.

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

35

10. Bayi umur 18 bulan, anak mampu memasukkan 10 kubus kedalam gelas.

Anak pertama kali melempar bola.

11. Bayi umur 24 bulan, anak dapat memegang pensil dan menirukan sebuah

coretan. Anak mampu menyusun 4 deretan kubus secara horizontal. Anak

juga mampu memungut 4 kubus dan memungut benda-benda kecil dengan

ibu jari dan jari telunjuk (menjimpit). Anak mencoba melipat kertas dan

mampu melipat kertas menjadi sebuah lipatan pada umur 2,5 tahun.

12. Bayi umur 30 bulan, anak bisa menggambar coretan horizontal dan

vertikal yang spesifik

13. Umur 3 tahun, anak mampu menumpuk 8 buah kubus, anak bisa membuat

jembatan dengan tiga kubus, anak mampu menggambar sebuah lingkaran

dan mulai menggambar gambar manusia.

14. Umur 4 tahun, anak mampu membuat gambar sebuah persegi empat, anak

mampu membuat gerbang dengan 5 kubus.

15. Umur 5 tahun, anak mampu membuat gambar sebuah segitiga dan mampu

membuat tangga dengan 6 kubus.

16. Umur 7 tahun, anak mampu menggambar belah ketupat ventrikal. Pada

umur 9 tahun, anak dapat menggambar silinder, dan pada umur 12 tahun

anak dapat menggambar kubus tiga dimensi.

2.1.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motorik Anak Usia Dini

1. Sifat genetik dasar

Faktor ini merupakan faktor internal yang berasal dari dalam diri anak dan

merupakan sifat bawaan dari orang tua. Faktor ini ditanadai dengan

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

36

beberapa kemiripan fisik dan gerakan tubuh anak dengan salahsatu

anggota keluarganya, apakah ayah, ibu, kakek, nenek atau keluarga

lainnya.

2. Kondisi pra lahir ibu

Ketika anak berada dalam kandungan, pertumbuhan fisiknya sangat

tergantung pada asupan suplai gizi yang diperoleh dari ibunya. Jika

kondisi fisik ibu sedang mengandung terganggu karena kurang gizi, maka

anak yang dikandungnya akan mengalami pertumbuhan fisik yang tidak

sempurna.

3. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan faktor internal atau faktor luar dari anak.

Kondisi lingkungan yang kurang kondusif dapat menghambat

perkembangan motorik anak, dimana anak kurang dapat keleluasaan

dalam bergerak dan melakukan latihan-latihan.

4. Kesehatan dan gizi

Kesehatan dan gizi anak sangat berpengaruh terhadap optimalisasi

perkembangan motorik anak, mengingat anak berada dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat. Hal ini ditandai

dengan bertambah vomume dan fungsi tubuh anak.

Dalam kebutuhan fisik/motorik yang pesat ini anak membutuhkan gizi

yang cukup untuk membentuk sel-sel tubuh dan jaringan tubuh yang baru.

Kesehatan anak yang terganggu karena sakit akan memperlambat

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

37

pertumbuhan/perkembangan fisiknya dan akan merusak sel-sel jaringan

tubuh anak.

5. IQ

Kecerdasan intektual turut mempengaruhi perkembangan motorik anak.

Kecerdasan intelektual yang ditandai dengan tingginya skor Iqsecara tidak

langsung membuktikan tingkat perkembangan otak anak dan perkembagan

otak anak sangat mempengaruhi kemampuan gerakan yang dapat

dilakukan oleh anak, mengingat bahwa salah satu fungsi dari otak adalah

mengatur dan mengendalikan gerakan yang dilakukan anak. Sekecil

apapun gerakan yang dilakukan anak, merupakan hasil kerjasama antara 3

unsur yaitu, otak, urat saraf dan otot, yang berinteraksi secara positif.

6. Adanya stimulasi, dorongan dan kesempatan

Perkembangan motorik halus anak tergantung pada seberapa banyak

stimulasi dan dorongan yang diberikan. Hal ini disebabkan karena otot-

otot haluas maupun kasar belum mencapai kematangan. Gerakan otot yang

dilakukan anak masih sangat kasar. Dengan latihan-latihan yang cukup

akan membantu anak untuk mengendalikan gerakan ototnya sehingga

mencapai kondisi motorik yang sempurna yang ditandainya dengan

gerakan yang lancar dan luwes.

7. Pola asuh keluarga

Ada tiga pola asuh yang dilakukan oleh orang tua yaitu pola asuh otoriter,

demokratis dan permisif. Pola asuh otoriter cenderung tidak memberikan

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

38

kebebasan kepada anak, dimana anak dianggap sebagai robot yang harus

taat pada semua aturan dan perintah yang diberikan.

Sedangkan pola asuh permisif sangat berlawanan dengan otoriter, yaitu

orang tua cenderung akan memberikan kebebasan tanpa batas pada anak

dan cenderung membiarkan anak untuk bertumbuh dan berkembang

dengan sendirinya tanpa dukungan orang tua.

Pola asuh yang terbaik adalah demokratis dimana orang tua akan

membarikan kebebasan yang terarah artinya orang tua memberikan arahan,

bimbingan, dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

anak, jadi orang tua berusaha memberdayakan anak.

Ketiga pola asuh tentunya akan menentukan suasanan kehidupan yanga

kan dialami anak dalam kesehariannya dan tantu saja akan sangat

mempengaruhi proses perkembangan diantaranya perkembangan motorik.

8. Cacat fisik

Kondisi cacat fisik yang dialami oleh anak akan mempengaruhi

kemampuan gerak anak. Kecacatan ini akan menghambat kelancaran dan

keleluasaan anak dalam bergerak.

2.1.9 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan anak usia

dini sebagai berikut:

Page 31: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

39

1. Kelompok Usia Lahir – 12 Bulan

Tabel 2.2 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia Lahir – 12

Bulan

Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

3 bulan 3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 9 – 12 bulan

I. Nilai Agama

dan Moral

Mendengar

berbagai

do’a, lagu

religi, dan

ucapan baik

sesuai dengan

agamanya

Melihat dan

mendengar

berbagai

ciptaan

Tuhan

(makhluk

hidup)

1. Mengamati

berbagai

ciptaan Tuhan

2.Mendengarka

n berbagai

do’a, lagu

religi, ucapan

baik serta

sebutan nama

Tuhan

Mengamati

kegiatan

ibadah di

sekitarnya

II.

Fisikmotorik

A. Motorik

Kasar

1. Berusaha

mengangkat

kepala saat

ditelungkupk

an

2. Menoleh

ke kanan dan

ke kiri

3. Berguling

(miring) ke

kanan dan ke

kiri

1. Tengkurap

dengan dada

diangkat dan

kedua tangan

menopang

2. Duduk

dengan

bantuan

3.Mengangka

t kedua kaki

saat

terlentang

4. Kepala

tegak ketika

duduk

dengan

bantuan

1. Tengkurap

bolakbalik

tanpa bantuan

2. Mengambil

benda yang

terjangkau

3.Memukulmu

kulkan,

melempar, atau

menjatuhkan

benda yang

dipegang

4. Merangkak

ke segala arah

5. Duduk tanpa

bantuan

6. Berdiri

berpegangan

1. Berjalan

dengan

berpegangan

2. Bertepuk

tangan

B. Motorik

Halus

1. Memiliki

refleks

menggengga

m jari ketika

telapak

tangannya

1. Memegang

benda dengan

lima jari

2.Memainkan

benda dengan

1. Memegang

benda dengan

ibu jari dan jari

telunjuk

(menjumput)

1.

Memasukkan

benda ke

mulut

2. Menggaruk

Page 32: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

40

disentuh

2.Memainkan

jari tangan

dan kaki

3.Memasukk

an jari ke

dalam mulut

tangan

3. Meraih

benda di

depannya

2. Meremas

3.Memindahka

n benda dari

satu tangan ke

tangan yang

lain

kepala

3. Memegang

benda kecil

atau tipis

(misal:

potongan buah

atau biskuit)

4.Memindahk

an benda dari

satu tangan ke

tangan yang

lain

C. Kesehatan

dan Perilaku

Keselamatan

1. Berat

badan sesuai

tingkat usia

2. Tinggi

badan sesuai

tingkat usia

3. Berat

badan sesuai

dengan

standar tinggi

badan

4. Lingkar

kepala sesuai

tingkat usia

5. Telah

diimunisasi

sesuai jadwal

1. Berat

badan sesuai

tingkat usia

2. Tinggi

badan sesuai

tingkat usia

3. Berat

badan sesuai

dengan

standar tinggi

badan

4. Lingkar

kepala sesuai

tingkat usia

5. Telah

diimunisasi

sesuai jadwal

6. Bermain

air ketika

mandi

7. Merespon

ketika lapar

(misal,

menangis,

mencari

puting susu

ibu)

8. Menangis

1. Berat badan

sesuai tingkat

usia

2. Tinggi badan

sesuai tingkat

usia

3. Berat badan

sesuai dengan

standar tinggi

badan

4. Lingkar

kepala sesuai

tingkat usia

5. Telah

diimunisasi

sesuai jadwal

6. Menunjuk

makanan yang

diinginkan

7. Mencari

pengasuh atau

orangtua

1. Menjerit

saat merasa

tidak aman

2. Berat badan

sesuai tingkat

usia

3. Tinggi

badan sesuai

tingkat usia

4. Berat badan

sesuai dengan

standar tinggi

badan

5. Lingkar

kepala sesuai

tingkat usia

6. Telah

diimunisasi

sesuai jadwal

7. Menjerit

saat merasa

tidak aman

Page 33: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

41

ketika

mendengar

suara keras

III. Kognitif

A. Mengenali

lingkungan di

sekitarnya

1.Mengenali

wajah orang

terdekat

(ibu/ayah)

2.Mengenali

suara orang

terdekat

(ibu/ayah)

1.Memperhat

ikan benda

yang ada di

hadapannya

2.Mendengar

kan suara-

suara di

sekitarnya

Ingin tahu

lebih dalam

dengan benda

yang

dipegangnya

(misal: cara

membongkar,

membanting,

dll)

Mengamati

berbagai benda

yang bergerak

Memahami

perintah

sederhana

B. Menunjuk

kan reaksi atas

rangsangan

Memperhatik

an benda

bergerak atau

suara/mainan

yang

menggantung

di atas tempat

tidur

Mengulurkan

kedua tangan

untuk

meminta

(misal:

digendong,

dipangku,

dipeluk)

Mengulurkan

kedua tangan

untuk meminta

(misal:

digendong,

dipangku,

dipeluk)

1. Memberi

reaksi

menoleh saat

namanya

dipanggil

2. Mencoba

mencari benda

yang

disembunyika

n

3. Mencoba

membuka/

menutup

gelas/cangkir

IV. Bahasa

Mengeluark an

suara untuk

menyataka n

keinginan atau

sebagai reaksi

atas stimulan

1. Menangis

2. Berteriak

3. Bergumam

4. Berhenti

menangis

setelah

keinginannya

1.Memperhat

ikan /

mendengarka

n ucapan

orang

2. Meraban

atau

berceloteh

1. Mulai

menirukan kata

yang terdiri

dari dua suku

kata

2. Merespon

permainan

1. Menyatakan

penolakan

dengan

menggeleng

atau menangis

2. Menunjuk

benda yang

Page 34: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

42

terpenuhi

(misal:

setelah

digendong

atau diberi

susu)

(babbling);

seperti ba ba

ba)

3. Tertawa

kepada orang

yang

mengajak

berkomunika

si

“cilukba” diinginkan

V. Sosial

emosional

1. Menatap

dan

tersenyum

2. Menangis

untuk

mengekspresi

kan ketidak

nyamanan

(misal, BAK,

BAB,

lingkungan

panas)

1. Merespon

dengan

gerakan

tangan dan

kaki

2. Menangis

apabila tidak

mendapatkan

yang

diinginkan

3. Merespon

dengan

menangis/

menggerakka

n tubuh pada

orang yang

belum

dikenal

Menempelkan

kepala bila

merasa nyaman

dalam pelukan

(gendongan)

atau meronta

kalau merasa

tidak nyaman

1. Menyatakan

keinginan

dengan

berbagai

gerakan tubuh

dan ungkapan

kata-kata

sederhana

2. Meniru cara

menyatakan

perasaan

(misal, cara

memeluk,

mencium)

VI. Seni

A. Mampu

membedaka n

antara bunyi

dan suara

Menoleh

pada berbagai

suara musik

atau

bunyibunyian

dengan irama

teratur

1.Mendengar

kan berbagai

jenis musik

atau bunyi-

bunyian

dengan irama

yang teratur

2.Menjatuhka

n benda

untuk

didengar

suaranya

1. Melakukan

tepuk tangan

sederhana

dengan irama

tertentu

2. Tertarik

dengan mainan

yang

mengeluarkan

bunyi

1.Menggerakk

an tubuh

ketika

mendengarkan

musik

2. Memainkan

alat permainan

yang

mengeluarkan

bunyi

B. Tertarik

dengan suara

1.Mendengar,

menoleh, ,

atau

1.Memperhat

ikan orang

1. Anak tertawa

ketika

diperlihatkan

1. Memukul

benda dengan

Page 35: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

43

atau musik memperhatik

an musik atau

suara dari

pembicaraan

orang

tua/orang di

sekitarnya

2. Melihat

obyek yang

diatasnya

berbicara

2.Memalingk

an kepala

mengikuti

suara orang

3.Memperhat

ikan jika

didengarkan

irama lagu

dari mainan

yang bersuara

4. Mengikuti

irama lagu

dengan

suaranya

secara

sederhana

5. Mengamati

obyek yang

berbunyi di

sekitanya

stimulus yang

lucu/aneh

2. Merespon

bunyi atau

suara dengan

gerakan tubuh

(misal:

bergoyang-

goyang)

dengan

ekspresi wajah

yang sesuai

irama teratur

2. Bersuara

mengikuti

irama musik

atau lagu

C. Tertarik

dengan

berbagai

macam karya

seni

Melihat ke

gambar atau

benda yang

ditunjukkan

30 cm dari

wajahnya

Menoleh atau

memalingkan

wajah secara

spontan

ketika

ditunjukkan

foto/

gambar/cermi

n dan

berusaha

menyentuh

Berusaha

memegang

benda, alat tulis

yang diletakkan

di hadapannya

Mencoret di

atas media

(misal: kertas,

tembok)

Page 36: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

44

2. Kelompok Usia 12- 24 Bulan

Tabel 2.3 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 12-24 Bulan

Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

12 – 18 bulan 18 – 24 bulan

I. Nilai Agama

dan Moral

Tertarik pada kegiatan ibadah

(meniru gerakan ibadah,

meniru bacaan do’a)

1. Menirukan gerakan ibadah

dan doa

2. Mulai menunjukkan sikap-

sikap baik (seperti yang

diajarkan agama) terhadap

orang yang sedang beribadah

3. Mengucapkan salam dan

kata-kata baik, seperti maaf,

terima kasih pada situasi yang

sesuai

II. Fisik-motorik

A. Motorik

Kasar

1. Berjalan beberapa langkah

tanpa bantuan

2. Naik turun tangga atau

tempat yang lebih tinggi

dengan merangkak

3. Dapat bangkit dari posisi

duduk

4. Melakukan gerak

menendang bola

5. Berguling ke segala arah

6. Berjalan beberapa langkah

tanpa bantuan

1. Berjalan sendiri tanpa jatuh

2. Melompat di tempat

3. Naik turun tangga atau

tempat yang lebih tinggi

dengan bantuan

4. Berjalan mundur beberapa

langkah

5. Menarik dan mendorong

benda yang ringan (kursi

kecil)

6. Melempar bola ke depan

tanpa kehilangan

keseimbangan

7. Menendang bola ke arah

depan

8. Berdiri dengan satu kaki

selama satu atau dua detik

9. Berjongkok

B. Motorik

Halus.

1. Membuat coretan bebas

2. Menumpuk tiga kubus ke

1. Membuat garis vertikal

atau horisontal

2. Membalik halaman buku

Page 37: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

45

atas

3. Memegang gelas dengan

dua tangan

4. Memasukkan benda-benda

ke dalam wadah

5. Menumpahkan benda-benda

dari wadah

walaupun belum sempurna

3. Menyobek kertas

C.Kesehatan

dan Perilaku

Keselamatan

1. Berat badan sesuai standar

usia

2. Tinggi badan sesuai standar

usia

3. Berat badan sesuai dengan

standar tinggi badan

4. Lingkar kepala sesuai

standar pada usia

5. Mencuci tangan dengan

bantuan

6. Merespon larangan

orangtua namun masih

memerlukan pengawasan dan

bantuan

1. Berat badan sesuai standar

usia

2. Tinggi badan sesuai standar

usia

3. Berat badan sesuai dengan

standar tinggi badan

4. Lingkar kepala sesuai

standar pada usia

5. Mencuci tangan sendiri

6. Makan dengan sendok

walau belum rapi

7. Menggosok gigi dengan

bantuan

8. Memegang tangan orang

dewasa ketika di tempat

umum

9. Mengenal beberapa

penanda rasa sakit (misal:

menunjukkan rasa sakit pada

bagian badan tertentu)

III. Kognitif

A. Belajar dan

Pemecahan

Masalah

1. Menyebut beberapa nama

benda, jenis makanan

2. Menanyakan nama benda

yang belum dikenal

3. Mengenal beberapa warna

dasar (merah, biru, kuning,

hijau)

4. Menyebut nama sendiri dan

orangorang yang dikenal

1. Mempergunakan alat

permainan dengan cara

memainkannya tidak

beraturan, seperti balok

dipukul-pukul

2. Memahami gambar wajah

orang

3. Memahami milik diri

sendiri dan orang lain seperti:

milik saya, milik kamu

Page 38: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

46

4. Menyebutkan berbagai

nama makanan dan rasanya

(misal,garam-asin, gula-

manis)

B.Berpikir

Logis

1. Membedakan ukuran benda

(besarkecil)

2. Membedakan penampilan

yang rapi atau tidak

3. Merangkai puzzle

sederhana

1.Menyusun balok dari besar

ke kecil atau sebaliknya

2.Mengetahui akibat dari

suatu perlakuannya (misal:

menarik taplak meja akan

menjatuhkan barang-barang

di atasnya)

3.Merangkai puzzle

C. Berpikir

Simbolik

Menyebutkan bilangan tanpa

menggunakan jari dari 1 -10

tetapi masih suka ada yang

terlewat

Menyebutkan angka satu

sampai lima dengan

menggunakan jari

IV. Bahasa

A. Memahami

Bahasa

1. Menunjuk bagian tubuh

yang ditanyakan

2. Memahami tema cerita yang

didengar

1. Menaruh perhatian pada

gambar-gambar dalam buku

2. Memahami kata-kata

sederhana dari ucapan yang

didengar

B.Mengungkapk

an Bahasa

1. Merespons pertanyaan

dengan jawaban “Ya atau

Tidak”

2. Mengucapkan kalimat yang

terdiri dari dua kata

1. Menjawab pertanyaan

dengan kalimat pendek

2. Menyanyikan lagu

sederhana

3. Menyatakan keinginan

dengan kalimat pendek

V. Sosial

Emosional

1. Menunjukkan reaksi marah

apabila merasa terganggu,

seperti permainannya diambil

2. Menunjukkan reaksi yang

berbeda terhadap orang yang

baru dikenal

3. Bermain bersama teman

tetapi sibuk dengan mainannya

sendiri

4. Memperhatikan/mengamati

temantemannya yang

1. Mengekspresikan berbagai

reaksi emosi (senang, marah,

takut, kecewa)

2. Menunjukkan reaksi

menerima atau menolak

kehadiran orang lain

3. Bermain bersama teman

dengan mainan yang sama

4. Meniru perilaku orang

dewasa yang pernah

dilihatnya

Page 39: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

47

beraktivitas 5. Makan dan minum sendiri

VI. Seni

A. Anak mampu

membedakan

antara bunyi dan

suara

1. Bisa menyanyikan lagu

hanya kata terakhir (misalnya,

“burung kakak .....” anak

hanya menyebutkan kata

“tua”)

2. Merespon berbagai macam

suara orang terdekat, musik,

atau lagu dengan

menggoyangkan badan

3. Mengetahui suara binatang

4. Paham adanya perbedaan

suara/bahasa orang di

sekitarnya (terutama ibu dan

orang terdekatnya)

1. Anak mengenali musik dari

program audio visual yang

disukai (radio, TV, komputer,

laptop)

2. Mendengar sesuatu dalam

waktu yang lama

3. Secara berulang bermain

dengan alat permainan yang

mengeluarkan suara

4. Anak tertawa saat

mendengar humor yang lucu

B.Tertarik

dengan musik,

lagu, atau nada

bicara tertentu

Menirukan bunyi, suara, atau

musik dengan irama yang

teratur

1. Bertepuk tangan dan

bergerak mengikuti irama dan

birama

2. Bergumam lagu dengan 4

bait (misalnya, lagu balonku,

bintang kecil, burung kakak

tua)

3. Meniru suara binatang

4. Menunjukkan suatu reaksi

kalau dilarang atau diperintah

C. Tertarik

dengan karya

seni dan

mencoba

membuat suatu

gerakan yang

menimbulkan

bunyi

1. Mencoret - coret

2. Mengusap dengan tangan

pada kertas/kain dengan

menggunakan berbagai media

(misal, media bubur aci

berwarna, cat air)

1. Menggambar dari beberapa

garis

2. Membentuk suatu karya

sederhana (berbentuk bulat

atau lonjong) dari plastisin

3. Menyusun 4-6 balok

membentuk suatu model

4. Bertepuk tangan dengan

pola sederhana

Page 40: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

48

3. Kelompok Usia 2-4 Tahun

Tabel 2.4 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 2-4 Tahun

Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

2 – 3 tahun 3 – 4 tahun

I. Nilai Agama

dan Moral

1. Mulai meniru gerakan

berdoa/sembahyang sesuai

dengan agamanya

2. Mulai memahami kapan

mengucapkan salam, terima

kasih, maaf, dsb

1. Mengetahui perilaku yang

berlawanan meskipun belum

selalu dilakukan seperti

pemahaman perilaku baik-

buruk, benar-salah, sopan-

tidak sopan

2. Mengetahui arti kasih dan

sayang kepada ciptaan Tuhan

3. Mulai meniru doa pendek

sesuai dengan agamanya

II.Fisik-motorik

A. Motorik Kasar

1. Berjalan sambil berjinjit

2. Melompat ke depan dan

ke belakang dengan dua kaki

3. Melempar dan menangkap

bola

4. Menari mengikuti irama

5. Naik-turun tangga atau

tempat yang lebih

tinggi/rendah dengan

berpegangan

1. Berlari sambil membawa

sesuatu yang ringan (bola)

2. Naik-turun tangga atau

tempat yang lebih tinggi

dengan kaki bergantian 3.

Meniti di atas papan yang

cukup lebar

4. Melompat turun dari

ketinggian kurang lebih 20

cm (di bawah tinggi lutut

anak)

5. Meniru gerakan senam

sederhana seperti menirukan

gerakan pohon, kelinci

melompat)

6. Berdiri dengan satu kaki

B.Motorik Halus 1. Meremas kertas atau kain

dengan menggerakkan lima

jari

2. Melipat kain/kertas

meskipun belum rapi/lurus

3. Menggunting kertas tanpa

1. Menuang air, pasir, atau

biji-bijian ke dalam tempat

penampung (mangkuk,

ember)

2. Memasukkan benda kecil

ke dalam botol (potongan

lidi, kerikil, biji-bijian)

Page 41: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

49

pola

4. Koordinasi jari tangan

cukup baik untuk memegang

benda pipih seperti sikat

gigi, sendok

3. Meronce benda yang

cukup besar

4. Menggunting kertas

mengikuti pola garis lurus

C. Kesehatan dan

Perilaku

Keselamatan

1. Berat badan sesuai

Tingkat usia

2. Tinggi badan sesuai

Tingkat usia

3. Berat badan sesuai dengan

standar tinggi badan

4. Lingkar kepala sesuai

Tingkat usia

5. Mencuci, membilas, dan

mengelap ketika cuci tangan

tanpa bantuan

6. Memberitahu orang

dewasa bila sakit

7. Mencuci atau mengganti

alat makan bila jatuh

1. Berat badan sesuai Tingkat

usia

2. Tinggi badan sesuai

Tingkat usia

3. Berat badan sesuai dengan

standar tinggi badan

4. Lingkar kepala sesuai

Tingkat usia

5. Membersihkan kotoran

(ingus)

6. Menggosok gigi

7. Memahami arti warna

lampu lalu lintas

8. Mengelap tangan dan

muka sendiri

9. Memahami kalau berjalan

di sebelah kiri

III. Kognitif

A.Belajar dan

Pemecahan

Masalah

1. Melihat dan menyentuh

benda yang ditunjukkan oleh

orang lain

2. Meniru cara pemecahan

orang dewasa atau teman

3. Konsentrasi dalam

mengerjakan sesuatu tanpa

bantuan orangtua

4. Mengeksplorasi sebab dan

akibat

5. Mengikuti kebiasaan

sehari-hari (mandi, makan,

pergi ke sekolah)

1. Paham bila ada bagian

yang hilang dari suatu pola

gambar seperti pada gambar

wajah orang matanya tidak

ada, mobil bannya copot, dsb

2. Menyebutkan berbagai

nama makanan dan rasanya

(garam, gula atau cabai)

3. Menyebutkan berbagai

macam kegunaan dari benda

4. Memahami persamaan

antara dua benda

5. Memahami perbedaan

antara dua hal dari jenis yang

sama seperti membedakan

antara buah rambutan dan

Page 42: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

50

pisang; perbedaan antara

ayam dan kucing

6. Bereksperimen dengan

bahan menggunakan cara

baru

7. Mengerjakan tugas sampai

selesai

8. Menjawab apa yang akan

terjadi selanjutnya dari

berbagai kemungkinan

9. Menyebutkan bilangan

angka 1-10

10. Mengenal beberapa huruf

atau abjad tertentu dari A-z

yang pernah dilihatnya

B. Berpikir Logis 1. Menyebut bagian-bagian

suatu gambar seperti gambar

wajah orang, mobil,

binatang, dsb

2. Mengenal bagian-bagian

tubuh (lima bagian)

3. Memahami konsep ukuran

(besarkecil, panjang-pendek)

4. Mengenal tiga macam

bentuk ((( , , ).

5. Mulai mengenal pola

6. Memahami simbol angka

dan maknanya

1. Menempatkan benda

dalam urutan ukuran (paling

kecil-paling besar)

2. Mulai mengikuti pola

tepuk tangan

3. Mengenal konsep banyak

dan sedikit

4. Mengenali alasan

mengapa ada sesuatu yang

tidak masuk dalam kelompok

tertentu

5. Menjelaskan model/karya

yang dibuatnya

C. Berfikir

Simbolik

1. Meniru perilaku orang lain

dalam menggunakan barang

2. Memberikan nama atas

karya yang dibuat

3. Melakukan aktivitas

seperti kondisi nyata (misal:

memegang gagang telpon)

1. Menyebutkan peran dan

tugasnya (misal, koki

tugasnya memasak)

2. Menggambar atau

membentuk sesuatu

konstruksi yang

mendeskripsikan sesuatu

yang spesifik

3. Melakukan aktivitas

bersama teman dengan

Page 43: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

51

terencana (bermain

berkelompok dengan

memainkan peran tertentu

seperti yang telah

direncanakan)

IV. Bahasa

A. Memahami

Bahasa

1. Memainkan kata/suara

yang didengar dan diucapkan

berulangulang

2. Hafal beberapa lagu anak

sederhana

3. Memahami cerita/dongeng

sederhana

4. Memahami perintah

sederhana seperti letakkan

mainan di atas meja, ambil

mainan dari dalam kotak

1. Pura-pura membaca cerita

bergambar dalam buku

dengan kata-kata sendiri

2. Mulai memahami dua

perintah yang diberikan

bersamaan contoh: ambil

mainan di atas meja lalu

berikan kepada ibu pengasuh

atau pendidik

B.Mengungkapkan

Bahasa.

1. Menggunakan kata tanya

dengan tepat (apa, siapa,

bagaimana, mengapa,

dimana).

2. Menggunakan 3 atau 4

kata untuk memenuhi

kebutuhannya (misal, mau

minum air putih)

1. Mulai menyatakan

keinginan dengan

mengucapkan kalimat

sederhana (6 kata)

2. Mulai menceritakan

pengalaman yang dialami

dengan cerita sederhana

V.Sosial-

emosional

A. Kesadaran Diri

1. Memberi salam setiap

mau pergi

2. Memberi rekasi percaya

pada orang dewasa

3. Menyatakan perasaan

terhadap anak lain

4. Berbagi peran dalam suatu

permainan (misal: menjadi

dokter, perawat, pasien)

1. Mengikuti aktivitas dalam

suatu kegiatan besar (misal:

piknik)

2. Meniru apa yang

dilakukan orang dewasa

3. Bereaksi terhadap hal-hal

yang tidak benar (marah bila

diganggu)

4. Mengatakan perasaan

secara verbal

B.Tanggungjawab

Diri dan Orang

lain

1. Mulai bisa

mengungkapkan ketika ingin

buang air kecil dan buang air

besar

2. Mulai memahami hak

1. Mulai bisa melakukan

buang air kecil tanpa

bantuan.

2. Bersabar menunggu gilira.

Page 44: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

52

orang lain (harus antri,

menunggu giliran.

3. Mulai menunjukkan sikap

berbagi, membantu, bekerja

bersam.

3. Mulai menunjukkan sikap

toleran sehingga dapat

bekerja dalam kelompo.

4. Mulai menghargai orang

lain.

5. Mulai menunjukkan

ekspresi menyesal ketika

melakukan kesalahan

C. Perilaku

Prososial

1. Bermain secara kooperatif

dalam kelompok

2. Peduli dengan orang lain

(tersenyum, menanggapi

bicara)

3. Membagi pengalaman

yang benar dan salah pada

orang lain

4. Bermain bersama

berdasarkan aturan tertentu

1. Membangun kerjasama

2. Memahami adanya

perbedaan perasaan (teman

takut, saya tidak)

3. Meminjam dan

meminjamkan mainan

VI. Seni

A. Anak mampu

membedakan

antara bunyi dan

suara

Memperhatikan dan

mengenali suara yang

bernyanyi atau berbicara

1. Mengenali berbagai

macam suara dari kendaraan

2. Meminta untuk

diperdengarkan lagu favorit

secara berulang

B.Tertarik dengan

kegiatan musik,

gerakan orang,

hewan maupun

tumbuhan

1. Menyanyi sampai tuntas

dengan irama yang benar

(nyanyian pendek atau 4

bait)

2. Menyanyikan lebih dari

3 lagu dengan irama yang

yang benar sampai tuntas

(nyanyian pendek atau 4

bait)

3. Bersama teman-teman

menyanyikan lagu

4. Bernyanyi mengikuti

irama dengan bertepuk

tangan atau menghentakkan

kaki

1. Mendengarkan atau

menyanyikan lagu

2. Menggerakkan tubuh

sesuai irama

3. Bertepuk tangan sesuai

irama musik

4. Meniru aktivitas orang

baik secara langsung maupun

melalui media. (misal, cara

minum/cara bicara/perilaku

seperti ibu)

5. Bertepuk tangan dengan

pola yang berirama

(misalnya bertepuk tangan

sambil mengikuti irama

Page 45: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

53

5. Meniru gerakan berbagai

binatang

6. Paham bila orang

terdekatnya (ibu) menegur

7. Mencontoh gerakan orang

lain

8. Bertepuk tangan sesuai

irama

nyanyian)

C. Tertarik dengan

kegiatan atau

karya seni

1. Menggambar benda-benda

lebih spesifik

2. Mengamati dan

membedakan benda di

sekitarnya yang di dalam

rumah

1. Menggambar dengan

menggunakan beragam

media (cat air, spidol, alat

menggambar) dan cara

(seperti finger painting, cat

air, dll)

2. Membentuk sesuatu

dengan plastisin

3. Mengamati dan

membedakan benda di

sekitarnya yang di luar

rumah

4. Kelompok Usia 4-6 Tahun

Tabel 2.5 Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 4-6 Tahun

Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

Usia 4 - 5 tahun Usia 5 –6 tahun

I. Nilai Agama

dan Moral

1. Mengetahui agama yang

dianutnya

2. Meniru gerakan beribadah

dengan urutan yang benar

3. Mengucapkan doa

sebelum dan/atau sesudah

melakukan sesuatu

4. Mengenal perilaku

baik/sopan dan buruk

5. Membiasakan diri

1. Mengenal agama yang

dianut

2. Mengerjakan ibadah

3. Berperilaku jujur,

penolong, sopan, hormat,

sportif, dsb

4. Menjaga kebersihan diri

dan lingkungan

5. Mengetahui hari besar

agama

Page 46: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

54

berperilaku baik

6. Mengucapkan salam dan

membalas salam

6. Menghormati (toleransi)

agama orang lain

II. Fisik-motorik

A. Motorik Kasar

1. Menirukan gerakan

binatang, pohon tertiup

angin, pesawat terbang, dsb

2. Melakukan gerakan

menggantung (bergelayut)

3. Melakukan gerakan

melompat, meloncat, dan

berlari secara terkoordinasi

4. Melempar sesuatu secara

terarah

5. Menangkap sesuatu secara

tepat

6. Melakukan gerakan

antisipasi

7. Menendang sesuatu secara

terarah

8. Memanfaatkan alat

permainan di luar kelas

1. Melakukan gerakan tubuh

secara terkoordinasi untuk

melatih kelenturan,

keseimbangan, dan

kelincahan

2. Melakukan koordinasi

gerakan mata-kakitangan-

kepala dalam menirukan

tarian atau senam

3. Melakukan permainan

fisik dengan aturan

4. Terampil menggunakan

tangan kanan dan kiri

5. Melakukan kegiatan

kebersihan diri

B.Motorik Halus 1. Membuat garis vertikal,

horizontal, lengkung

kiri/kanan, miring kiri/kanan,

dan lingkaran

2. Menjiplak bentuk

3. Mengkoordinasikan mata

dan tangan untuk melakukan

gerakan yang rumit

4. Melakukan gerakan

manipulatif untuk

menghasilkan suatu bentuk

dengan menggunakan

berbagai media

5. Mengekspresikan diri

dengan berkarya seni

menggunakan berbagai

1. Menggambar sesuai

gagasannya

2. Meniru bentuk

3. Melakukan eksplorasi

dengan berbagai media dan

kegiatan

4. Menggunakan alat tulis

dan alat makan dengan benar

5. Menggunting sesuai

dengan pola

6. Menempel gambar dengan

tepat

7. Mengekspresikan diri

melalui gerakan

menggambar secara rinci

Page 47: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

55

media

6. Mengontrol gerakan

tangan yang meggunakan

otot halus (menjumput,

mengelus, mencolek,

mengepal, memelintir,

memilin, memeras)

C.Kesehatan dan

Perilaku

Keselamatan

1. Berat badan sesuai tingkat

usia

2. Tinggi badan sesuai

tingkat usia

3. Berat badan sesuai dengan

standar tinggi badan

4. Lingkar kepala sesuai

tingkat usia

5. Menggunakan toilet

(penggunaan air,

membersihkan diri) dengan

bantuan minimal

6. Memahami berbagai alarm

bahaya (kebakaran, banjir,

gempa)

7. Mengenal rambu lalu

lintas yang ada di jalan

1. Berat badan sesuai tingkat

usia

2. Tinggi badan sesuai

standar usia

3. Berat badan sesuai dengan

standar tinggi badan

4. Lingkar kepala sesuai

tingkat usia

5. Menutup hidung dan

mulut (misal, ketika batuk

dan bersin)

6. Membersihkan, dan

membereskan tempat

bermain

7. Mengetahui situasi yang

membahayakan diri

8. Memahami tata cara

menyebrang

9. Mengenal kebiasaan

buruk bagi kesehatan (rokok,

minuman keras)

IV. Kognitif

A. Belajar dan

Pemecahan

Masalah

1. Mengenal benda

berdasarkan fungsi (pisau

untuk memotong, pensil

untuk menulis)

2. Menggunakan benda-

benda sebagai permainan

simbolik (kursi sebagai

mobil)

3. Mengenal konsep

sederhana dalam kehidupan

1. Menunjukkan aktivitas

yang bersifat eksploratif dan

menyelidik (seperti: apa

yang terjadi ketika air

ditumpahkan)

2. Memecahkan masalah

sederhana dalam kehidupan

sehari-hari dengan cara yang

fleksibel dan diterima sosial

3. Menerapkan pengetahuan

Page 48: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

56

sehari-hari (gerimis, hujan,

gelap, terang, temaram, dsb)

4. Mengetahui konsep

banyak dan sedikit

5. Mengkreasikan sesuatu

sesuai dengan idenya sendiri

yang terkait dengan berbagai

pemecahan masalah

6. Mengamati benda dan

gejala dengan rasa ingin tahu

7. Mengenal pola kegiatan

dan menyadari pentingnya

waktu

8. Memahami

posisi/kedudukan dalam

keluarga, ruang, lingkungan

sosial (misal: sebagai peserta

didik/anak/teman)

atau pengalaman dalam

konteks yang baru

4. Menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

masalah (ide, gagasan di luar

kebiasaan)

B.Berfikir Logis 1. Mengklasifikasikan benda

berdasarkan fungsi, bentuk

atau warna atau ukuran

2. Mengenal gejala sebab-

akibat yang terkait dengan

dirinya

3. Mengklasifikasikan benda

ke dalam kelompok yang

sama atau kelompok yang

sejenis atau kelompok yang

berpasangan dengan 2 variasi

4. Mengenal pola (misal,

AB-AB dan ABC-ABC) dan

mengulanginya

5. Mengurutkan benda

berdasarkan 5 seriasi ukuran

atau warna

1. Mengenal perbedaan

berdasarkan ukuran: “lebih

dari”; “kurang dari”; dan

“paling/ter”

2. Menunjukkan inisiatif

dalam memilih tema

permainan (seperti: ”ayo kita

bermain pura-pura seperti

burung”)

3. Menyusun perencanaan

kegiatan yang akan

dilakukan

4. Mengenal sebab-akibat

tentang lingkungannya

(angin bertiupmenyebabkan

daun bergerak, air dapat

menyebabkan sesuatu

menjadi basah)

5. Mengklasifikasikan benda

berdasarkan warna, bentuk,

dan ukuran (3 variasi)

6. Mengklasifikasikan benda

Page 49: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

57

yang lebih banyak ke dalam

kelompok yang sama atau

kelompok yang sejenis, atau

kelompok berpasangan yang

lebih dari 2 variasi

7. Mengenal pola ABCD-

ABCD 8. Mengurutkan

benda berdasarkan ukuran

dari paling kecil ke paling

besar atau sebaliknya

C.Berfikir

Simbolik

1. Membilang banyak benda

satu sampai sepuluh

2. Mengenal konsep bilangan

3. Mengenal lambang

bilangan

4. Mengenal lambang huruf

1. Menyebutkan lambang

bilangan 1-10

2. Menggunakan lambang

bilangan untuk menghitung

3. Mencocokkan bilangan

dengan lambang bilangan

4. Mengenal berbagai

macam lambang huruf vokal

dan konsonan

5. Merepresentasikan

berbagai macam benda

dalam bentuk gambar atau

tulisan (ada benda pensil

yang diikuti tulisan dan

gambar pensil)

II. Bahasa

A. Memahami

bahasa

1. Menyimak perkataan

orang lain (bahasa ibu atau

bahasa lainnya)

2. Mengerti dua perintah

yang diberikan bersamaan

3. Memahami cerita yang

dibacakan

4. Mengenal perbendaharaan

kata mengenai kata sifat

(nakal, pelit, baik hati,

berani, baik, jelek, dsb)

5. Mendengar dan

membedakan bunyibunyian

dalam Bahasa Indonesia

(contoh, bunyi dan ucapan

1. Mengerti beberapa

perintah secara bersamaan

2. Mengulang kalimat yang

lebih kompleks

3. Memahami aturan dalam

suatu permainan

4. Senang dan menghargai

bacaan

Page 50: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

58

harus sama)

B.Mengungkapkan

Bahasa

1. Mengulang kalimat

sederhana

2. Bertanya dengan kalimat

yang benar

3. Menjawab pertanyaan

sesuai pertanyaan

4. Mengungkapkan perasaan

dengan kata sifat (baik,

senang, nakal, pelit, baik

hati, berani, baik, jelek, dsb)

5. Menyebutkan kata-kata

yang dikenal

6. Mengutarakan pendapat

kepada orang lain

7. Menyatakan alasan

terhadap sesuatu yang

diinginkan atau

ketidaksetujuan

8. Menceritakan kembali

cerita/dongeng yang pernah

didengar

9. Memperkaya

perbendaharaan kata

10. Berpartisipasi dalam

percakapan

1. Menjawab pertanyaan

yang lebih kompleks

2. Menyebutkan kelompok

gambar yang memiliki bunyi

yang sama

3. Berkomunikasi secara

lisan, memiliki

perbendaharaan kata, serta

mengenal simbol-simbol

untuk persiapan membaca,

menulis dan berhitung

4. Menyusun kalimat

sederhana dalam struktur

lengkap (pokok kalimat-

predikatketerangan)

5. Memiliki lebih banyak

kata-kata untuk

mengekpresikan ide pada

orang lain

6. Melanjutkan sebagian

cerita/dongeng yang telah

diperdengarkan

7. Menunjukkkan

pemahaman konsep-konsep

dalam buku cerita

C.Keaksaraan 1. Mengenal simbol-simbol

2. Mengenal suara–suara

hewan/benda yang ada di

sekitarnya

3. Membuat coretan yang

bermakna

4. Meniru (menuliskan dan

mengucapkan) huruf A-Z

1. Menyebutkan simbol-

simbol huruf yang dikenal

2. Mengenal suara huruf

awal dari nama benda-benda

yang ada di sekitarnya

3. Menyebutkan kelompok

gambar yang memiliki

bunyi/huruf awal yang sama.

4. Memahami hubungan

antara bunyi dan bentuk

huruf

Page 51: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

59

5. Membaca nama sendiri

6. Menuliskan nama sendiri

7. Memahami arti kata dalam

cerita

V. Sosial-

emosional

A. Kesadaran Diri

1. Menunjukkan sikap

mandiri dalam memilih

kegiatan

2. Mengendalikan perasaan

3. Menunjukkan rasa percaya

diri

4. Memahami peraturan dan

disiplin

5. Memiliki sikap gigih

(tidak mudah menyerah)

6. Bangga terhadap hasil

karya sendiri

1. Memperlihatkan

kemampuan diri untuk

menyesuaikan dengan situasi

2. Memperlihatkan kehati-

hatian kepada orang yang

belum dikenal

(menumbuhkan kepercayaan

pada orang dewasa yang

tepat)

3. Mengenal perasaan sendiri

dan mengelolanya secara

wajar (mengendalikan diri

secara wajar

B.Rasa tanggung

jawab untuk diri

sendiri dan orang

lain

1. Menjaga diri sendiri dari

lingkungannya

2. Menghargai keunggulan

orang lain

3. Mau berbagi, menolong,

dan membantu teman

1. Tahu akan hak nya

2. Mentaati aturan kelas

(kegiatan, aturan)

3. Mengatur diri sendiri

4. Bertanggung jawab atas

perilakunya untuk kebaikan

diri sendiri

C.Perilaku

Prososial

1. Menunjukan antusiasme

dalam melakukan permainan

kompetitif secara positif

2. Menaati aturan yang

berlaku dalam suatu

permainan

3. Menghargai orang lain

4. Menunjukkan rasa empati

1. Bermain dengan teman

sebaya

2. Mengetahui perasaan

temannya dan merespon

secara wajar

3. Berbagi dengan orang lain

4. Menghargai

hak/pendapat/karya orang

lain

5. Menggunakan cara yang

diterima secara sosial dalam

menyelesaikan masalah

(menggunakan fikiran untuk

Page 52: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

60

menyelesaikan masalah)

6. Bersikap kooperatif

dengan teman

7. Menunjukkan sikap

toleran

8. Mengekspresikan emosi

yang sesuai dengan kondisi

yang ada (senang-sedih-

antusias dsb)

9. Mengenal tata krama dan

sopan santun sesuai dengan

nilai sosial budaya setempat

VI. Seni

A.Anak mampu

menikmati

berbagai alunan

lagu atau suara

1. Senang mendengarkan

berbagai macam musik atau

lagu kesukaannya

2. Memainkan alat

musik/instrumen/benda yang

dapat membentuk irama yang

teratur

1. Anak bersenandung atau

bernyanyi sambil

mengerjakan sesuatu

2. Memainkan alat

musik/instrumen/benda

bersama teman

B.Tertarik dengan

kegiatan seni

1. Memilih jenis lagu yang

disukai

2. Bernyanyi sendiri

3. Menggunakan imajinasi

untuk mencerminkan

perasaan dalam sebuah peran

4. Membedakan peran fantasi

dan kenyataan

5. Menggunakan dialog,

perilaku, dan berbagai materi

dalam menceritakan suatu

cerita

6. Mengekspresikan gerakan

dengan irama yang bervariasi

7. Menggambar objek di

sekitarnya

8. Membentuk berdasarkan

objek yang dilihatnya (mis.

dengan plastisin, tanah liat)

1. Menyanyikan lagu dengan

sikap yang benar

2. Menggunakan berbagai

macam alat musik

tradisional maupun alat

musik lain untuk menirukan

suatu irama atau lagu

tertentu

3. Bermain drama sederhana

4. Menggambar berbagai

macam bentuk yang beragam

5. Melukis dengan berbagai

cara dan objek

6. Membuat karya seperti

bentuk sesungguhnya

dengan berbagai bahan

(kertas, plastisin, balok, dll)

Page 53: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

61

9. Mendeskripsikan sesuatu

(seperti binatang) dengan

ekspresif yang berirama

(contoh, anak menceritakan

gajah dengan gerak dan

mimik tertentu)

10.Mengkombinasikan

berbagai warna ketika

menggambar atau mewarnai

2.2 Konsep Anak Prasekolah

2.2.1 Pengertian

Anak usia pra sekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun (Donna L Wong,

493). Menurut Sugeng dan Weni (2010) Pengkajian tumbuh kembang anak adalah

suatu cara untuk mendapatkan informasi tentang anak dan keluarganya dengan

menggunakan semua panca indra baik subyektif maupun objektif. Menurut

Biechler dan Snowman (1993) dalam Dr.Soemiarti (2003) yang dimaksud dengan

anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun. Di Indonesia,

umumnya mereka mengikuti program Tempat Penitipan Anak (3 bulan – 5 tahun)

dan kelompok Bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada anak usia 4-6 tahun

biasanya mereka mengikuti program Taman Kanak-kanak.

Teori Pieget dalam Hermawati Mansur (2009) yang membicarakan

perkembangan kognitif, perkembangan dari fase sensorimotor (0-2 tahun),

praoperasional (2-7 tahun), operasional konkret (7-12 tahun), dan operasinal

formal (12-15 tahun), maka perkembangan kognitif anak masa prasekolah berada

pada fase praoperasional.

Page 54: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

62

2.2.2 Tumbuh Dan Berkembang Anak Prasekolah

Tumbuh berarti bertambah dalam ukuran. Perkembangan anak tidak sama

dengan pertumbuhannya. Bila pertumbuhan menjelaskan perubahan dalam

ukuran, sedangkan perkembangan adalah perubahan dalam kompleksitas dan

fungsinya.

Apabila anak berinteraksi dengan lingkungan berarti sekaligus anak

dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan. Dengan demikian hubungan anak

dengan lingkungan bersifat timbal balik, baik yang berifat perkembangan

psikologis maupun pertumbuhan dan perkembangan fisik. Perkembangan kognitif

dan sosial dipengaruhi oleh pertumbuhan sel otak dan perkembangan hubungan

antar sel otak (Dr.Soemiarti, 2003).

Pada masa ini anak mengalami proses perubahan dalam pola makan dimana

anak pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Proses eleminasi pada

anak sudah menunjukkan proses kemandirian dan masa ini adalah masa dimana

perkembangan kognitif sudah mulai menunjukkan perkembangan dan anak sudah

mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah dean tampak sekali kemampuan

anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat dan anak

membutuhkan pengalaman belajar dengan lingkungan dan orang tuanya.

Sedangakan perkembangan psikososial anak sudah menunjukkan adanya rasa

inisiatif, konsep diri yang positif serta mampu mengidentifikasi identitas dirinya

(Azis, 2008).

Page 55: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

63

2.2.3 Hal- Hal Yang Harus Diperhatikan Pada Anak Prasekolah

Anak yang berusia 1-5 tahun merupakan kelompok yang rawan gizi dan rawan

penyakit. Beberapa kondisi yang menyebabkan usia ini rawan gizi dan rawan

kesehatan, antara lain sebagai berikut.

1. Anak usia 1-5 tahun masih berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke

makanan dewasa.

2. Usia ini anak sudah mulai bermain di tanah dan sudah bisa main di luar

rumah sendiri, sehingga lebih terpaksa terpapar dengan lingkungan yang

kotor dan kondisi yang memungkinkan untuk terinfeksi dengan beragai

penyakit.

3. Anak sudah bisa mengurusi dirinya sendiri, dan termasuk dalam hal memilih

makanan. Di pihak lain, ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi

makanan anaknya, karena dianggap anak sudah dapat makanan sendiri

(Merryana Andriani, 2012;205).

2.2.4 Ciri Tahapan Perkembangan Berdasarkan Aspek Perkembangan Anak

Prasekolah

Terdapat beberapa ciri tahapan perkembangan anak prasekolah menurut

Dr.Soemiarti (2003), yang antara lain sebagai berikut.

1. Perkembangan jasmani

Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6 tahun) ada ciri yang

jelas berbeda antara anak usia bayi dan anak prasekolah. Pada anak

Page 56: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

64

prasekolah telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang dan

memungkinkan bagi mereka melakukan berbagai ketrampilan.

Pada usia antara 4-5 tahun, biasanya mereka sudah mampu membuat

gambar, gambar orang. Pada usia 4 tahun anak-anak telah memiliki

ketrampilan yang lebih baik, mereka mampu melambungkan bola, melompat

dengan satu kaki, telah mampu menaiki tangga dengan kaki yang berganti-

ganti.

2. Perkembangan Kognitif

Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau berfikir. Kognitif

adalah pengertian yang luas mengenai berfikir dan mengamati, jadi

merupakan tingkah laku – tingkah laku yang mengakibatkan orang

memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan

pengetahuan. Perkembangan kognitif dinyatakan dengan pertumbuhan

kemampuan merancang, mengingat dan mencari penyesalan masalah yang

dihadapi.

Walaupun pada umumnya usia anak prasekolah dikaitkan dengan tahapan

perkembangan dari Piaget, yakni fase sensikmotorik (0-2 tahun), fase pra-

operasional (3-6 tahun), kecepatan perkembangan anak bersifat pribadi, tidak

selalu sama untuk masing-masing anak.

3. Perkembangan Bahasa

Dalam proses tumbuh kembangnya, seorang anak akan tumbuh dan

berkembang bersama dengan produk bahasa mereka yang akan meningkat

dalam segi kuantitas, keluasan dan kerumitannya. Dalam membicarakan

Page 57: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

65

perkembangan bahasa terdapat 3 butir yang perlu dibicaarakan, antara lain

sebagai berikut.

3.1 Ada perbedaan antara bahasa dan kemampuan berbicara. Bahasa

biasanya dipahami sebagai sistem tatabahasa yang rumit dan bersifat

semantik, sedangkan kemampuan bicara terdiri dari ungkapan dalam

bentuk kata-kata. Walaupun bahasa dan kemampuan berbicara sangat

dekat hubungannya, keduanya berbeda.

3.2 Terdapat dua daerah pertumbuhan bahasa yaitu bahasa yang bersifat

pengertian / reseptif (understanding) dan pernyataan atau ekspresif

(producing). Bahasa pengertian (misalnya mendengarkan dan

membaca) menunjukkan kemampuan anak untuk memahami dan

berlaku terhadap komunikasi yang ditujukan kepada anak tersebut.

Bahasa ekspresif (bicara dan tulisan) menunjukkan ciptaan bahasa

yang dikomunikasikan kepada orang lain.

3.3 Komunikasi diri atau bicara dalam hati, juga harus dibalas. Anak akan

berbicara dengan dirinya sendiri apabila berkhayal, pada saat

merencanakan menyelesaikan masalah, dan menyerasikan gerakan

mereka.

Anak prasekolah biasanya telah mampu mengembangkan ketrampilan

bicara melalui percakapan yang dapat memikat orang lain. Sejak anak berusia

dua tahun anak memiliki minat yang kuat untuk menyebutkan berbagai nama

benda. Minat tersebut akan terus berlangsung dan meningkat yang sekaligus

akan menambah perbendaharaan kata yang telah dimiliki. Anak dapat

Page 58: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

66

menggunakan bahasa dengan ungkapan yang lain, misalnya : bermain peran,

isyarat yang ekspresif, dan melalui bentuk seni (misalnya menggambar).

Ungkapan tersebut dapat merupakan petunjuk bagaimana anak memandang

dunia dalam kaitan dirinya kepada orang lain.

4. Berkembangan emosi dan sosial

Perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan

anak. Setiap anak mempunyai emosi rasa senang, marah, jengkel dalam

menghadapi lingkungannya sehari-hari. Pada tahapan ini emosi anak

prasekolah lebih rinci, bernuansa atau disebut teridentifikasi.

Masing-masing anak menunjukkan ekspresi yang berbeda sesuai dengan

suasana hati dan dipengaruhi oleh pengalaman yang diperoleh sepanjang

perkembangannya. Tingkah laku sosialisasi adalah sesuatu yang dipelajari,

bukan sekedar hasil dari kematangan.

2.3 Konsep Dukungan Sosial Keluarga

2.3.1. Pengertian

Dukungan sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi individu yang

diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya, sehingga seorang akan tahu bahwa

ada orang lain yang memperhatikan, menghargai, dan mencintainya (Cohen &

Sme 1996:241).

Dukungan sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara

keluarga dengan lingkungan sosial (Friedmen, 1998:174).

Page 59: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

67

Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottieb (1983) dalam Zainudin

(2002) yaitu informasi verbal, sasaran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang

diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan

sosialnya atau berupa kehadiran dan hal yang dapat memberi keuntungan

emosional atau pengaruh pada tingkah laku penerimanya.

Dalam semua tahap, dukungan sosial keluarga menjadikan keluarga

mampu berfungsi dengan sebagai kepandaian dan akal, sehingga akan

meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan.

2.3.2. Manfaat Dukungan Sosial Keluarga

Dukungan sosial keluarga dapat diperoleh individu melalui ikatan sosial

yang positif yaitu kepedulian orang-orang yang dapat diandalkan, percaya,

menghargai serta mencintai seseorang ketika orang tersebut sedang menghadapi

masalah, Setiadi (2008). Manfaat dari dukungan sosial keluarga terhadap

kesehatan dan kesejahteraan berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik,

keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan

mortalitias, lebih mudah sembuh dari sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan

emosi. Disamping itu, pengaruh positif dari dukungan sosial keluarga adalah pada

penyesuaian terhadap kejadian dalam kehidupan yang penuh dengan stress.

Dukungan keluarga merupakan suatu strategi intervensi preventif yang

paling baik dalam membantu anggota keluarga mengakses dukungan sosial yang

belum digali untuk suatu strategi bantuan yang bertujuan untuk meningkatkan

dukungan keluarga yang adekuat. Dukungan keluarga mengacu pada dukungan

yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai suatu yang dapat diakses untuk

Page 60: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

68

keluarga misalnya dukungan bisa atau tidak digunakan, tapi anggota keluarga

memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan

pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 2010).

Dukungan keluarga telah mengkonseptualisasi dukungan sebagai koping

keluarga, baik dukungan keluarga yang eksternal maupun internal. Dukungan dari

keluarga bertujuan untuk membagi beban, juga memberi dukungan informasional

(Friedman, 2010).

2.3.3 Aspek-aspek Dukungan Sosial Keluarga

Menurut Fridman (2010). Dukungan sosial keluarga merupakan transaksi

interpersonal dapat melibatkan satu atau lebih aspek-aspek berikut ini:

1. Dukungan emosional, merupakan dukungan yang melibat empati, ekspresi

rasa, kehangatan, kepedulian dan perhatian terhadap individu sehingga

individu tersebut merasa ada yang memberikan perhatian dan

mendengarkan keluh kesah orang lain

2. Dukungan penghargaan, merupakan dukungan yang terjadi lewat hormat

(penghargaan) positif untuk orang tersebut, dorongan maju atau

persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan

positif orang itu dengan orang-orang lain yang melibatkan pernyataan

setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan, penguatan dan

perbandingan sosial yang digunakan untuk dorongan agar maju.

3. Dukungan instrumental, merupakan bentuk dukungan yang melibatkan

bantuan langsung sesuai dengan kebutuhan individu, misalnya berupa

Page 61: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

69

bantuan finansial atau bantuan, yang dapat berwujud barang, pelayanan,

dukungan keluarga.

4. Dukungan informatif, merupakan bentuk dukungan berupa nasehat.

Petunjuk-petunjuk, saran atau umpan balik, pemberian informasi

bagaimana cara memecahkan persoalan sehingga individu mendapat jalan

keluar.

Berdasarkan aspek-aspek dukungan sosial di atas dapat

disimpulkan bahwa aspek dukungan sosial meliputi dukungan emosi yaitu

kehangatan, kepedulian dan perhatan terhadap individu sehingga individu

merasa ada yang memberikan perhatian dan mendengarkan keluh kesah,

dukungan penghargaan untuk individu sehingga ada dorongan maju,

penguatan ide-ide yang positif dan perbandingan sosial yang digunakan

untuk dorongan maju, dukungan instrumental melibatkan bantuan

langsung sesuai dengan kebutuhan individu, dan dukungan informatif

berupa nasehat, petunjuk-petunjuk, saran sehingga individu mendapat

jalan keluar.

2.3.4 Sumber-sumber Dukungan Sosial Keluarga

1. Suami

Hubungan perkawinan merupakan hubungan akrab yang diikuti oleh minat yang

sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling mendukung, dan

menyelesaikan permaslahan bersama.

Page 62: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

70

2. Keluarga

Keluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam hubungan keluarga

tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai anggota keluarga

akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat bercerita, tempat

bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan bilamana individu sedang

mengalami permasalahan.

3. Teman/sahabat

Teman dekat merupakan sumber dukungan sosial karena dapat memberikan rasa

senang dan dukungan selama mengalami suatu permasalahan.

Menurut Santrock (2007) ada dua sumber dukungan sosial antara lain:

1. Sumber dukungan sosial yang didapat secara informal dapat diperoleh

melalui dukungan guru, pelatih atau orang dewasa signifikan lainnya.

2. Sumber dukungan sosial yang didapat secara formal dapat diperoleh

melalui orang tua (bapak ibu), saudara. Orang tua menjad sumber utama

dukungan sosial orang tua karena orang tua yang pertama dikenal.

3. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua sebagai sumber

dukungan sosial yang dapat memberikan bantuan, dorongan, sokongan,

penerimaan dan perhatian terhadap remaja yang terdiri dari dukungan

emosional, dukungan penghargaa, dukungan informasi/nasehat dan

dukungan instrumental yang dapat berbentuk verbal atau non verbal yang

menyebabkan efek tindakan atau keuntungan emosional bagi penerimanya

Page 63: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

71

2.3.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial

Menurut stanley (2007), faktor- faktor yang mempengaruhi dukungan

sosial adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan fisik

Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial. Adapun kebutuhan

fisik meliputi sandang, pangan dan papan. Apabila seseorang tidak

tercukupi kebutuhan fisiknya maka seseorang tersebut kurang mendapat

dukungan sosial.

2. Kebutuhan sosial

Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih kenal oleh

masyarakat daripada orang yang tidak pernah bersosialisasi di masyarakat.

Orang yang mempunyai aktualisasi diri yang baik cenderung selalu ingin

mendapatkan pengakuan di dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu

pengakuan sangat diperlukan untuk memberikan penghargaan.

3. Kebutuhan psikis

Dalam kebutuhan psikis pasien pre operasi di dalamnya termasuk rasa

ingin tahu, rasa aman, perasaan religius, tidak mungkin terpenuhi tanpa

bantuan orang lain. Apalagi jika orang tersebut sedang menghadapi

masalah baik ringan maupun berat, maka orang tersebut akan cenderung

mencari dukungan sosial dari orang- orang sekitar sehingga dirinya merasa

dihargai, diperhatikan dan dicintai.

Page 64: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

72

2.3.6. Konsep keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam

keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri

dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004).

Menurut Perry dan Potter (2005), keluarga adalah sebagai unit yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak-anak mereka dan memperlihatkan pembagian kerja menurut

jenis kelamin.

2.3.7. Macam-macam Keluarga

Friedman (1998) dalam Suprajitno (2004) menyatakan bahwa tipe-tipe

keluarga dibagi atas :

1. Keluarga inti adalah keluarga yang sudah menikah, sebagai orang

tua, atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari suami istri dan

anak mereka baik anak kandung ataupun anak adopsi.

2. Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga yang

didalamnya seseorang dilahirkan.

3. Keluarga besar yaitu keluarga inti ditambah anggota keluarga lain

yang masih mempunyai hubungan darah seperti kakek dan nenek,

paman dan bibi.

Page 65: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

73

2.3.8. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan

Suprajitno (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan kesehatan,

keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan

dilakukan, meliputi:

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan

karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena

kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga

habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-

perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang

dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang

tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat

kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar

perubahannya.

2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari

pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga dengan

pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan

memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan

yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan

dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai

keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal

keluarga agar memperoleh bantuan.

Page 66: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Tumbuh Kembang Anak 2.1.1 Definisidigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY... · 2018. 12. 11. · 2.1.4 Tahap Tumbuh Kembang

74

3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi

keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui keluarga sendiri. Jika

demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu

memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih

parah tidak terjadi.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.

2.3.9. Kategori dukungan sosial

Menurut Nursalam (2003), dukungan sosial keluarga dikategorikan

menjadi ;

1. Dukungan sosial tinggi dengan skor 46-60

2. Dukungan sosial sedang dengan skor 31 - 45

3. Dukungan sosial rendah dengan skor 15 – 30