32
52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya Bekasi didirikan pada tahun 2005 yang berada di bawah naungan PD Sriwijaya Jakarta. Depo ini didirikan dengan tujuan untuk mempermudah distribusi lampu di daerah Bekasi yang pada saat itu masih dikelola oleh PD Sriwijaya Jakarta. Maka dari itu, dalam proses bisnis yang dilakukan Depo Sriwijaya Bekasi masih bergantung kepada pusat seperti pemesanan barang. Seiring dengan perkembangan yang pesat dilihat dari penjualan setiap bulannya, maka diputuskan bahwa pada kota Bekasi harus ada distributor resmi yang berdiri sendiri. Pada bulan Januari 2009, dibentuklah JBR8 (kode distributor resmi dari PT Philips Indonesia) yang dikenal dengan PD Sriwijaya Bekasi. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Taman Cendana V Blok P5 No. 26 Perum Taman Galaxy Indah, Bekasi Selatan. Perusahaan ini khusus mendistribusikan lampu merek Philips yang dibeli dari PT Philips Indonesia (sebagai supplier tunggal) di daerah Bekasi. Perusahaan ini sekarang secara penuh memiliki otoritas sendiri tanpa terikat lagi dengan PD Sriwijaya Jakarta. Dalam proses yang terjadi pada PD Sriwijaya Bekasi, perusahaan ini langsung bertanggung jawab penuh kepada PT Philips Indonesia.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

  • Upload
    dangdan

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

52

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Sejarah Perusahaan

Depo Sriwijaya Bekasi didirikan pada tahun 2005 yang berada di bawah

naungan PD Sriwijaya Jakarta. Depo ini didirikan dengan tujuan untuk

mempermudah distribusi lampu di daerah Bekasi yang pada saat itu masih dikelola

oleh PD Sriwijaya Jakarta. Maka dari itu, dalam proses bisnis yang dilakukan

Depo Sriwijaya Bekasi masih bergantung kepada pusat seperti pemesanan barang.

Seiring dengan perkembangan yang pesat dilihat dari penjualan setiap

bulannya, maka diputuskan bahwa pada kota Bekasi harus ada distributor resmi

yang berdiri sendiri. Pada bulan Januari 2009, dibentuklah JBR8 (kode distributor

resmi dari PT Philips Indonesia) yang dikenal dengan PD Sriwijaya Bekasi.

Perusahaan ini berlokasi di Jalan Taman Cendana V Blok P5 No. 26 Perum

Taman Galaxy Indah, Bekasi Selatan.

Perusahaan ini khusus mendistribusikan lampu merek Philips yang dibeli dari

PT Philips Indonesia (sebagai supplier tunggal) di daerah Bekasi. Perusahaan ini

sekarang secara penuh memiliki otoritas sendiri tanpa terikat lagi dengan PD

Sriwijaya Jakarta. Dalam proses yang terjadi pada PD Sriwijaya Bekasi,

perusahaan ini langsung bertanggung jawab penuh kepada PT Philips Indonesia.

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

53

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur organisasi PD Sriwijaya Bekasi

3.3 Wewenang dan Tanggung Jawab

3.3.1 General Manager

Tugas dan wewenang dari general manager yaitu:

a. Bertugas membuat keputusan untuk keseluruhan perusahaan.

b. Memimpin jalannya perusahaan.

c. Meminta laporan dari bagian di bawahnya.

3.3.2 Operational Manager

Tugas dan wewenang dari operational manager yaitu:

a. Mengontrol operasional perusahaan dan bagian yang berada di

bawahnya.

b. Membuat laporan untuk diberikan kepada general manager setiap

bulannya.

c. Menentukan jumlah barang yang akan dipesan.

d. Melakukan hubungan dengan pelanggan untuk menjaga hubungan baik.

e. Memutuskan segala sesuatu hal yang berhubungan dengan operasional

perusahaan.

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

54

f. Membuat laporan piutang perusahaan untuk diserahkan kepada general

manager.

3.3.3 Bagian Penjualan

Tugas dan wewenang dari bagian penjualan yaitu:

a. Mendatangi pelanggan untuk menanyakan pesanan.

b. Membuat dan memberikan penawaran kepada calon pelanggan

c. Menagih pembayaran kepada pelanggan.

d. Mencari toko-toko yang belum menjadi pelanggan.

e. Menyerahkan pemesanan yang sudah dicatat kepada bagian

administrasi dan keuangan.

f. Menyerahkan tanda terima kepada pelanggan.

g. Melakukan transaksi penjualan.

3.3.4 Bagian Gudang

Tugas dan wewenang dari bagian gudang yaitu:

a. Bertanggung jawab atas gudang.

b. Mengeluarkan dan memasukkan barang dari dan ke gudang.

c. Bekerja sama dengan bagian administrasi dan keuangan dalam

melakukan pengecekan kesesuaian jumlah stok fisik dengan yang ada

pada komputer.

d. Mengecek keadaan barang saat datang dan menyusunnya ke dalam

gudang.

e. Mencatat stok barang pada kartu stok.

3.3.5 Bagian Administrasi dan Keuangan

Tugas dan wewenang dari bagian administrasi dan keuangan yaitu:

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

55

a. Memasukkan data ke dalam komputer.

b. Menerima pesanan barang dari pelanggan melalui telepon.

c. Menerima pemesanan dari bagian penjualan dan membuatkan faktur

penjualan.

d. Bertanggung jawab atas kas perusahaan.

e. Bertanggung jawab membuat PO (Purchase Order) dan

mengirimkannya kepada supplier.

f. Mengurus pembayaran kepada supplier.

g. Membuat laporan-laporan penjualan dan pembelian

3.3.6 Bagian Pengiriman

Tugas dan wewenang dari bagian pengiriman yaitu:

a. Mengirimkan barang kepada pelanggan

b. Menerima barang retur dari pelanggan

3.4 Sistem yang Sedang Berjalan

3.4.1 Proses bisnis

Barang memiliki jenis barang di mana jenis barang tersebut

terkumpul dalam suatu kategori. Karyawan yang bekerja pada perusahaan

terbagi dalam beberapa bagian yaitu bagian pembelian, bagian penjualan,

bagian pengiriman, bagian gudang, bagian administrasi dan keuangan, dan

operational manager. Bagian memiliki kode bagian dan nama bagian di

mana karyawan tersebut bekerja. Data karyawan meliputi kode karyawan,

nomor KTP karyawan, nama karyawan, jenis kelamin karyawan, nama

bagian, alamat tempat tinggal karyawan, kota tempat tinggal, kode pos

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

56

tempat tinggal, tanggal lahir, kota tempat lahir, nomor telepon karyawan,

nomor telepon genggam karyawan, dan tanggal awal di mana karyawan

bekerja di perusahaan.

a. Prosedur pembelian

Terdapat dua jenis pemesanan, yaitu pemesanan bulanan dan

pemesanan biasa.

- Pemesanan bulanan

Pemesanan bulanan dilakukan pada setiap akhir bulan dan

pemesanan yang dilakukan tersebut merupakan pemesanan untuk

dua bulan berikutnya. Misalnya pemesanan dilakukan pada akhir

bulan Mei, maka pemesanan tersebut dilakukan untuk bulan Juli.

Pada jenis pemesanan ini, dapat ditentukan pada tanggal berapa

barang mau dikirimkan, setiap jenis barang yang berbeda dapat

berbeda pula tanggal pengirimannya.

Pemesanan bulanan bersifat tidak dapat dibatalkan. Apabila

pada bulan di mana barang tersebut harusnya dikirim namun stok

kosong di pihak supplier (dalam hal ini adalah PT Philips

Indonesia), maka barang tersebut akan diantar secepatnya saat stok

telah tersedia. Jika sampai akhir bulan barang tidak dikirim, maka

pihak supplier akan mengirimkan surat yang berisi daftar barang-

barang yang belum dikirim dan jumlah barang-barang tersebut

dihitung sebagai tambahan stok pada stok akhir bulan perusahaan

dalam rencana pembelian.

Proses pemesanan bulanan:

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

57

Operational manager melihat perhitungan rencana pembelian

untuk memperkirakan jumlah barang yang sebaiknya dipesan untuk

setiap jenis barang. Setelah itu, PO (Purchase Order) dibuat oleh

bagian administrasi dan keuangan yang berisi kode PO, nama

perusahaan, alamat perusahaan, tanggal pembuatan PO, daftar kode

barang yang mau dipesan, jumlah masing-masing barang yang

dipesan, harga satuan barang, jumlah harga barang yang dipesan,

tanggal berapa barang tersebut mau dikirim, total keseluruhan harga

barang, kemudian nama pembuat PO tersebut. PO pada tiap

bulannya hanya dibuat satu, barang yang dipesan untuk PO tersebut

lebih dari satu.

- Pemesanan biasa

Pemesanan biasa adalah jenis pemesanan yang dilakukan

secara mendadak apabila ada jumlah barang yang sudah berada di

bawah stok minimal atau stok barang habis.

Proses pemesanan biasa:

Bagian gudang mengecek kartu stok, apabila ada jumlah

barang yang sudah mendekati atau mencapai stok minimum, maka

bagian gudang membuat daftar barang-barang yang mau dipesan

beserta jumlah stok yang ada pada saat itu kepada operational

manager.

Operational manager menghubungi pihak supplier untuk

menanyakan keberadaan stok barang yang mau dipesan di pihak

supplier. Besarnya jumlah masing-masing jenis barang yang akan

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

58

dipesan bergantung kepada keputusan operational manager.

Sebelumnya, operational manager melihat data penjualan untuk

melihat apakah jenis barang tersebut laku atau tidak. Apabila laku,

maka jumlah pemesanan untuk jenis barang tersebut semakin besar.

Apabila barang yang akan dipesan tersebut ada, maka

dibuatlah CO (Customer Order) oleh bagian administrasi dan

keuangan. CO ini berisi kode CO, nama perusahaan, alamat

perusahaan, jenis pembayaran secara COD (Cash On Delivery) atau

kredit (jatuh tempo tiga hari), tanggal dibuatnya CO, daftar kode

barang yang mau dipesan beserta jumlahnya, harga satuan barang,

total keseluruhan harga barang, serta nama pembuat CO tersebut.

Dalam satu bulan, CO dapat tidak dibuat atau lebih dari satu.

Barang yang dipesan di CO lebih dari satu.

Setelah selesai membuat PO atau CO, PO atau CO tersebut dikirim

kepada pihak supplier dengan menggunakan email. Pada saat hari

pengiriman tiba, pihak supplier mempersiapkan barang dan surat jalan

rangkap dua. Surat jalan tersebut berisi nomor surat, tanggal dibuatnya

surat, pengirim, tujuan, kode barang, jumlah barang, tanda pengiriman

barang, keterangan, angkutan yang mengirim, nomor kendaraan

pengantar, tanda tangan, dan nama kepala gudang serta penerima.

Saat barang diterima oleh pihak perusahaan, barang tersebut

diperiksa oleh bagian administrasi dan keuangan dengan bantuan

bagian gudang. Apabila terdapat barang yang rusak, maka bagian

administrasi dan keuangan membuat nota retur pembelian atas barang-

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

59

barang yang rusak tersebut yang berisi kode PO atau CO, tanggal

dibuatnya nota, nama perusahaan, alamat perusahaan, daftar kode

barang yang rusak, jumlah barang, daftar kode barang yang diinginkan,

jumlah dari barang yang diinginkan, alasan retur dan nama pembuat

nota tersebut. Apabila barang yang diterima sudah benar, surat jalan

ditandatangani dan salinan surat jalan disimpan oleh bagian

administrasi dan keuangan. Barang tersebut akan dimasukkan ke dalam

gudang oleh bagian gudang. Bagian administrasi dan keuangan

memasukkan stok ke dalam komputer.

Tagihan atas barang-barang yang dipesan oleh perusahaan akan

dikirimkan lewat email oleh supplier. Batas waktu pembayaran atas

barang-barang yang dipesan maksimal tiga hari setelah pengantaran

barang. Jumlah yang harus dibayarkan kepada supplier adalah sejumlah

barang yang telah diterima oleh pihak perusahaan dikurangi credit nota

apabila terdapat retur barang cacat. Pembayaran dilakukan secara

transfer. Setelah pembayaran dikonfirmasi oleh pihak supplier, maka

bukti pembayaran dikirimkan kepada pihak perusahaan.

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

60

Flowchart prosedur pembelian :

Mencapai batas minimum

stok?

Prosedur Pembelian

Bagian Gudang Bagian Administrasi dan Keuangan SupplierOperational Manager

Mulai

Kartu stok gudang

Selesai

T

Daftar barang yang akan dipesan

Membuat daftar barang yang akan dipesan

Membuat PO

Memperkirakan jumlah barang yang dipesan

PO

Keberadaan barang?

2

Selesai

ada

tidak ada

Pemesanan biasa atau bulanan

Pemesanan biasa

Pemesanan bulanan

Y

Membuat CO

CO

Rencana pembelian bulanan

Kartu stok gudang

Menghitung rencana

pembelian

Rencana pembelian biasa

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

61

Prosedur Pembelian

SupplierBagian Administrasi dan KeuanganBagian GudangOperational Manager

Membayar tagihan

Tagihan

T

Nota retur

Surat jalan 1Tanda tangan surat jalan

Y Membuatnota retur

Memasukkan stok ke dalam

komputer

Membuat tagihan

Barang cacat?

Surat jalan 2

2

Membuat bukti pembayaran

Menyimpan bukti

pembayaran

Selesai

Bukti pembayaran

Menyiapkan barang dan surat jalan

Surat jalan 12

Bukti pembayaran

1-3 hari

Gambar 3.2 Flowchart prosedur pembelian

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

62

b. Prosedur penjualan

Proses penjualan dimulai dari bagian penjualan mendatangi

pelanggan (sesuai dengan daerah operasional yang sudah ditetapkan

untuk masing-masing bagian penjualan, setiap karyawan yang bekerja

pada bagian penjualan ditugaskan pada beberapa daerah operasional

dan tidak ada bagian penjualan yang memiliki daerah operasional yang

sama) untuk menanyakan barang-barang yang mau dipesan oleh

pelanggan. Pesanan tersebut dicatat dan keesokan harinya diserahkan

kepada bagian administrasi dan keuangan untuk dibuatkan faktur

penjualan yang berisi kode faktur, nama pelanggan, alamat pelanggan,

tanggal faktur, kode dari salesman, tanggal jatuh tempo, nama barang,

jumlah barang, harga satuan barang, harga jumlah barang, total harga

keseluruhan, diskon, tanda tangan penerima, dan cap perusahaan.

Faktur penjualan dibuat oleh satu karyawan. Dalam satu hari, bisa saja

tidak ada pelanggan yang melakukan pemesanan, namun bisa juga

terjadi lebih dari satu pemesanan. Faktur ini dicetak rangkap tiga yaitu

untuk pelanggan, untuk bagian gudang yang akan dijadikan arsip, dan

faktur asli untuk disimpan oleh bagian administrasi dan keuangan yang

akan digunakan untuk menagih. Faktur asli tersebut juga akan diberikan

kepada pelanggan sebagai tanda terima pembayaran oleh pelanggan

apabila pelanggan telah melakukan pembayaran atas semua barang

yang dibeli oleh pelanggan.

Berdasarkan barang-barang yang akan keluar pada hari tersebut

yang terdiri dari barang-barang yang tercantum pada faktur penjualan,

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

63

penggantian retur barang cacat berdasarkan nota klaim, dan barang

booking order yang telah dapat dipenuhi, DO (Delivery Order) dibuat

oleh bagian administrasi dan keuangan. DO berisi kode DO, tanggal

dibuat DO, daftar barang yang keluar beserta jumlahnya, tanda tangan

dan nama dari bagian pengantaran yang akan mengantarkan barang

tersebut, pembuat DO, bagian gudang yang mengeluarkan barang

tersebut, serta nama pengesah. DO dapat dikeluarkan lebih dari satu di

mana satu DO dapat berisi lebih dari satu barang. Jumlah DO yang

dibuat sesuai dengan jumlah salesman yang melakukan penjualan. DO

digunakan untuk mencocokan jumlah barang dari seluruh faktur yang

dibuat saat itu dengan jumlah barang secara fisik yang akan dikeluarkan

dari gudang. Pemeriksaan ini dilakukan oleh bagian gudang.

Setelah dilakukan pemeriksaan DO dengan barang yang keluar,

maka bagian pengiriman mengirimkan barang ke pelanggan dengan

membawa faktur asli dan faktur salinan yang diperuntukkan kepada

pelanggan. Setelah diperiksa kecocokannya, maka barang-barang

tersebut dimuat ke dalam mobil untuk dikirim oleh bagian pengiriman

dengan menggunakan mobil box. Sesampainya di tempat pelanggan,

barang pesanan tersebut diperiksa oleh pelanggan, kemudian pelanggan

menandatangani faktur penjualan, kemudian melakukan persetujuan

pembayaran dengan cash atau giro.

Apabila stok dari barang yang dipesan oleh pelanggan tidak

mencukupi pemesanan yang telah dilakukan, maka pada faktur tetap

dicantumkan pemesanan yang dilakukan, dan kekurangan stok yang

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

64

dipesan tersebut dicatat dalam catatan utang barang yang berisi kode

faktur, kode barang, dan jumlah. Saat sampai di tempat pelanggan,

pelanggan akan ditanya apakah tetap mau membeli barang yang tidak

ready stock tersebut dengan ketentuan tetap membayar barang dan

barang akan dikirimkan setelah barang tersebut ada (booking order)

atau pelanggan mengganti pemesanan yang dilakukan. Apabila terjadi

pergantian pemesanan, maka bagian pengiriman akan mengganti

jumlah barang pada faktur sesuai dengan jumlah yang diterima oleh

pelanggan. Hal ini dapat tidak terjadi atau dapat terjadi lebih dari satu

kali. Baik jumlah barang pada faktur diganti atau tidak, pelanggan tetap

menandatangani faktur dan mengembalikan faktur asli kepada bagian

pengiriman sebagai bukti bahwa barang telah diterima. Jika jumlah

barang diganti, pelanggan akan mencoret jumlah barang pada faktur

yang diperuntukkan kepada pelanggan dan menggantinya sendiri

sehingga dapat memperhitungkan jumlah yang nantinya harus dibayar.

Setelah itu, bagian pengiriman menyerahkan faktur penjualan

tersebut kepada bagian administrasi dan keuangan. Apabila terdapat

pergantian jumlah atau pembatalan pesanan, catatan utang barang yang

sebelumnya dibuat dihapus. Kemudian faktur yang lama diganti dengan

faktur revisi (dengan isi yang sama dengan faktur lama, namun dengan

pembenaran barang yang dipesan) dengan lampiran faktur lama yang

sudah ditandatangani oleh pelanggan. Faktur ini dibuat rangkap tiga.

Faktur tersebut diberikan kepada bagian gudang, pelanggan (diberikan

saat melakukan penagihan), dan disimpan oleh bagian administrasi dan

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

65

keuangan untuk kemudian dijadikan tanda terima pembayaran untuk

pelanggan.

Pelanggan juga dapat melakukan pemesanan melalui telepon.

Telepon tersebut diterima oleh bagian administrasi dan keuangan.

Bagian administrasi dan keuangan melakukan pengecekan stok yang

ada di dalam komputer mengenai barang yang dipesan. Apabila stok

kurang atau habis, maka pelanggan dapat memutuskan untuk tetap

memesan barang tersebut dengan ketentuan booking order seperti yang

sudah dijelaskan di atas, memesan barang tersebut sesuai dengan stok

yang ada, atau tidak jadi memesan.

Apabila terjadi salah pencatatan saat pemesanan barang (barang

yang tercatat di dalam faktur bukan barang yang dimaksud oleh

pelanggan), maka nama barang yang salah pada faktur tersebut akan

dicoret. Faktur tetap ditandatangani oleh pelanggan dan faktur asli yang

sudah dicoret dikembalikan kepada bagian pengiriman. Faktur tersebut

diberikan kepada bagian administrasi dan keuangan untuk dibuatkan

faktur revisi.

Namun, untuk barang yang salah pencatatan akan dibuatkan

faktur baru. Apabila keperluan pelanggan akan barang tersebut tidak

mendesak, maka barang akan diantarkan pada pemesanan berikutnya.

Namun bila mendesak, maka faktur akan langsung dibuat dan barang

tersebut akan diantarkan secepatnya.

Mengenai diskon, perusahaan memberikan diskon 1.5% kepada

pelanggan yang melakukan pembelian dengan nilai diantara satu juta

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

66

rupiah sampai sepuluh juta rupiah, apabila pembelian bernilai di atas

sepuluh juta rupiah, maka pelanggan akan diberikan diskon sebesar 3%.

Untuk pembayaran, pelanggan dapat memilih untuk melakukan

pembayaran langsung (cash-off) ataupun kredit. Di mana sistem

pembayaran kredit dapat dilakukan secara cash ataupun giro dengan

batas waktu maksimal 28 hari setelah pengiriman barang. Apabila

dilakukan secara cash, prosedurnya adalah bagian administrasi dan

keuangan membuat daftar penagihan untuk menagih pelanggan yang

fakturnya jatuh tempo pada hari itu yang berisi informasi nama bagian

penjualan yang bertugas menagih, kode faktur, nama pelanggan, dan

nilai dari faktur yang jatuh tempo pada hari itu. Daftar ini dibuat

rangkap dua, yaitu untuk dibawa oleh bagian penjualan dan satu lagi

disimpan oleh bagian administrasi dan keuangan. Bagian penjualan

juga membawa faktur asli yang nantinya akan diberikan kepada

pelanggan sebagai bukti pembayaran untuk melakukan penagihan

terhadap pelanggan. Apabila pelanggan membayar tagihan tersebut,

maka faktur asli diserahkan kepada pelanggan. Khusus untuk pelanggan

yang baru pertama kali membeli barang, sistem pembayaran yang

dilakukan haruslah cash-off.

Setelah itu, bagian penjualan memberikan uang pembayaran

kepada bagian administrasi dan keuangan beserta dengan faktur asli

dari pelanggan yang belum membayar. Lalu, bagian administrasi dan

keuangan memeriksa pelanggan mana saja yang belum membayar dan

yang sudah membayar berdasarkan faktur asli yang dikembalikan oleh

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

67

bagian penjualan. Sejumlah tagihan yang belum lunas tersebut akan

dimasukkan ke dalam laporan piutang perusahaan. Penagihan untuk

pelanggan yang belum membayar akan dilakukan saat kunjungan dari

bagian penjualan berikutnya.

Apabila pembayaran dilakukan secara giro, prosedurnya adalah

pada saat pengantaran barang dilakukan, pelanggan dapat mengambil

faktur asli dan menukarkannya dengan tanda terima dari pelanggan

yang menyatakan akan membayar secara giro. Saat jatuh tempo, bagian

penjualan datang kepada pelanggan tersebut dan menukarkan tanda

terima dari pelanggan dengan giro. Tetapi apabila terdapat pergantian

jumlah atau pembatalan pesanan, maka faktur asli tetap dibawa oleh

bagian pengiriman sesuai prosedur. Faktur revisi untuk pelanggan,

faktur revisi yang asli (dengan lampiran faktur lama asli), dan tanda

terima dari toko akan dibawa saat melakukan penagihan untuk

ditukarkan dengan giro.

Sedangkan untuk pembayaran langsung (cash-off), prosedurnya

adalah faktur asli langsung diberikan kepada pelanggan dan bagian

pengiriman menerima uang pembayaran atau giro dari pelanggan.

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

68

Flowchart prosedur penjualan:

Prosedur Penjualan

Bagian Administrasi dan Keuangan PelangganBagian GudangBagian Pengiriman Bagian Penjualan

Selesai

Membuat DO

Y

Mulai

Tetap memesan

Pesanan

Membuat faktur

Pesan lewat telepon

Cek stok barang di komputer

Pesanan dicatat

Y

T

Mencatat pesanan

T

Tersedia Tidak Tersedia

Faktur Penjualan

12

Mengirim barang

bersamaan faktur

Faktur Penjualan

2

3

1

Mencatat utang

barang

Faktur penjualan12

3

Catatan utang barang

8

DO

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

69

Prosedur Penjualan

Bagian Administrasi dan Keuangan Bagian Pengiriman Bagian GudangPelangganBagian Penjualan

Tanda tangan faktur

Apakah terjadi perubahan faktur

4

Bayar dengan giro atau cash

Tanda terima

2

Faktur Penjualan1

Y

T

Membuat tanda terima

Membuat daftar pelanggan yang fakturnya sudah

jatuh tempo

Faktur Penjualan1

cash

giro

5

Pembayaran secara cash-off

atau kredit

kredit

Cash-off

7

3

Faktur Penjualan1

Sampai jatuh tempo

(28 hari)

Sampai jatuh tempo

(28 hari)

Daftar penagihan

12

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

70

Prosedur Penjualan

Bagian Administrasi dan Keuangan

Faktur Penjualan

Bagian PengirimanBagian GudangPelangganBagian Penjualan

Pembayaran giro atau cash

cash

Mencatat pelunasan

Selesai

Melunasi pembayaran

atau tidak

Y T

1

Mencatat pembayaran yang belum

lunas

Penagihan kepada

pelanggan

5

Catatan Piutang

giro

Sekitar 3-4 hari

Faktur Penjualan1

Tanda terima 1

Catatan pelunasan

pembayaran

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

71

Prosedur Penjualan

Bagian PengirimanBagian GudangBagian Administrasi dan KeuanganPelangganBagian Penjualan

Tidak mau booking order

Terjadi kesalahan pencatatan faktur

Membenarkan salinan faktur

untuk pelanggan

Penyebab perubahan

faktur

Mengubah jumlah barang sesuai dengan yang diterima

pelanggan

Mencoret barang yang

salah dan menuliskan yang benar

Membuat faktur revisi

Faktur penjualan1

Faktur Penjualan2

Faktur penjualan 1

6

4

8

Menghapus catatan utang berdasarkan

faktur

Catatan utang barang

Untuk barang yang benar

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

72

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

73

Gambar 3.3 Flowchart prosedur penjualan

c. Prosedur retur barang cacat

Apabila terdapat barang yang rusak, maka pelanggan berhak

melakukan klaim terhadap perusahaan dengan mengembalikan barang

yang rusak tersebut walaupun dalam transaksi-transaksi sebelumnya,

pelanggan tersebut tidak pernah membeli barang tersebut kepada

perusahaan. Namun dengan adanya pertimbangan bahwa pelanggan

tersebut sudah menjadi atau akan menjadi pelanggan tetap dari

perusahaan dan syarat lampu yang dikembalikan tidak dalam keadaan

pecah. Dalam satu bulan, klaim mungkin saja tidak terjadi jika tidak

ada pelanggan yang melakukan retur namun bisa saja terjadi lebih dari

satu klaim.

Prosedurnya adalah pelanggan membuat tanda terima rangkap dua

yang umumnya berisi nama pelanggan, alamat pelanggan, tanggal

dibuat tanda terima, barang-barang yang rusak beserta jumlahnya, dan

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

74

cap atau tanda tangan dari pelanggan. Tanda terima yang asli dipegang

oleh pelanggan, salinannya diberikan kepada bagian pengiriman yang

juga menerima barang cacat tersebut. Tanda terima tersebut diserahkan

kepada bagian administrasi dan keuangan. Kemudian bagian

administrasi dan keuangan mengisi nota klaim barang cacat yang berisi

nomor formulir, nama toko, alamat, nomor telepon, nama barang serta

kerusakannya, nama karyawan yang mengisi, serta tanda tangan dan

cap toko yang akan ditandatangani saat barang diantar ke toko tersebut.

Tanda terima yang diberikan pelanggan kepada bagian pengiriman juga

dikembalikan lagi kepada pelanggan saat barang diantar ke toko.

Nota klaim dibuat rangkap tiga, yaitu untuk disimpan oleh bagian

administrasi dan keuangan, diberikan kepada pelanggan, dan diberikan

kepada supplier untuk klaim. Barang akan ditukar dengan barang yang

jenisnya sama dan diantar pada saat pengiriman pesanan berikutnya

oleh bagian pengiriman. Dalam satu bulan, tanda terima dapat dibuat

lebih dari satu kali oleh pelanggan atau tidak sama sekali.

Bagian administrasi dan keuangan akan membuat DO untuk

barang yang diretur dan barang-barang lain yang akan keluar pada hari

tersebut. Setelah pelanggan menerima penggantian barang yang diretur,

maka pelanggan menandatangani nota klaim yang telah dibuat oleh

bagian administrasi dan keuangan.

Pihak supplier memberikan batas bagi perusahaan untuk menukar

barang yang cacat tersebut kepada supplier dengan hitungan harga total

barang yang akan dikembalikan maksimal sebesar 0.6% dari pembelian

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

75

yang dilakukan oleh perusahaan kepada supplier pada bulan tersebut.

Nilai ini tidak akan dikembalikan dalam bentuk uang ataupun barang,

namun berupa potongan harga (Credit Nota) sesuai dengan jumlah

nominal barang yang dikembalikan. Potongan tersebut berlaku untuk

pemesanan pada bulan berikutnya.

Untuk melakukan retur barang cacat tersebut ke supplier, bagian

administrasi dan keuangan membuat laporan bulanan yang berisi nomor

laporan, tanggal dibuatnya laporan, jenis barang yang cacat, jumlah

barang sesuai jenisnya, nilai nominal dari barang yang cacat tersebut

berdasarkan jenisnya, jumlah nominal keseluruhan, nama karyawan

yang membuat laporan tersebut. Setelah laporan dibuat, laporan

tersebut dikirimkan kepada supplier melalui email. Laporan dibuat pada

setiap akhir bulan, apabila pada bulan tersebut terdapat klaim retur

barang cacat dari pelanggan. Saat pengantaran barang dari supplier

kepada perusahaan, kumpulan nota klaim selama sebulan yang sudah

ditandatangani oleh pelanggan diberikan kepada supplier.

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

76

Flowchart prosedur retur barang yang cacat:

Prosedur Retur Barang yang Cacat

Bagian Administrasi dan KeuanganBagian Pengiriman Bagian GudangPelanggan

Mulai

Selesai

Surat tanda terima1

Mencatat nota klaim

berdasarkan surat tanda

terima

Menyediakan barang yang akan diganti

Barang rusak?Y

T

Surat tanda terima1

2

Membuat surat tanda terima

Menandatangani nota klaim

Nota Klaim 12

3

Nota Klaim 12

3

Nota Klaim 2

Nota Klaim 13

Gambar 3.4 Flowchart sistem retur barang yang cacat

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

77

3.4.2 Kondisi aktual

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada operational manager,

diperoleh data sebagai berikut:

a. Pembelian

Pembelian bulanan hanya dilakukan satu kali yaitu pada akhir

bulan. Rata-rata banyak jumlah barang yang dibeli pada saat melakukan

pembelian bulanan adalah 55.000 pieces barang. Jenis barang yang

dibeli sekitar 100 jenis barang.

Pada pembelian biasa, biasanya dilakukan sebanyak satu sampai

tiga kali dalam satu bulan. Banyak barang yang dibeli sekitar 150

pieces barang dan rata-rata jenis barang yang dibeli adalah lima jenis.

b. Penjualan

Transaksi penjualan dalam satu hari dapat mencapai sekitar

delapan transaksi. Satu transaksi yang dilakukan oleh pelanggan

mencapai 150 pieces barang dan rata-rata jenis barang yang dijual

adalah enam jenis barang dalam satu transaksi. Saat ini jumlah

pelanggan dari perusahaan adalah sekitar 250 pelanggan.

c. Retur

Dalam satu bulan, dapat terjadi sekitar 8 retur oleh pelanggan.

Total jumlah barang yang diretur dalam sebulan sekitar 120 pieces

barang dan jenis barang yang diretur sekitar enam jenis barang.

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

78

3.4.3 Infrastruktur teknologi informasi

Infrastruktur teknologi informasi yang sudah ada di dalam perusahaan

adalah sebagai berikut:

a. Terdapat 2 buah CPU dengan spesifikasi sama,yaitu sebagai berikut:

− Sistem operasi: Windows XP Professional Edition Version 2002

Service Pack 3

− Prosesor: Intel(R) Atom(TM) CPU [email protected]

− RAM (Random Access Memory) 0.99GB

− Harddisk 80GB

b. Terdapat 1 buah laptop yang digunakan oleh operational manager

dengan merek Lennovo T400 dengan spesifikasi sebagai berikut:

− Sistem operasi: Windows XP Service Pack 2

− Prosesor: Intel Core2duo 2.4 GHz

− RAM 1.00GB

− Harddisk 160GB

c. Jaringan yang digunakan dalam perusahaan adalah Telkom Speedy

dengan modem Aztech dan router wi-fi Cisco untuk digunakan oleh

laptop.

d. Printer yang digunakan adalah Canon Pixma ip1800.

e. Belum terdapat DBMS, Microsoft Excel yang dijadikan basis data

untuk menampung data penjualan dan persediaan barang.

f. Terdapat aplikasi penjualan menggunakan Visual Basic yang digunakan

untuk memasukkan data ke Microsoft Excel.

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

79

3.5 Kebutuhan Informasi

Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh beberapa kebutuhan informasi

perusahaan sebagai berikut:

Kebutuhan Informasi Penyedia Informasi Pengguna Informasi Lama Pembuatan

Laporan pembelian barang per bulan

Bagian administrasi dan keuangan

General manager, operational manager

2 jam

Laporan pembayaran pembelian barang per bulan

Bagian administrasi dan keuangan

Operational manager 1 jam

Informasi pelanggan

Bagian administrasi dan keuangan

Bagian penjualan, operational manager

15 menit

Informasi stok barang Bagian administrasi dan keuangan

Bagian gudang, operational manager

15 menit

Informasi harga barang Bagian administrasi dan keuangan

Bagian penjualan, Pelanggan

15 menit

Laporan penjualan barang per bulan

Bagian administrasi dan keuangan

General manager, operational manager

1 jam

Laporan pembayaran penjualan barang per bulan

Bagian administrasi dan keuangan

Operational manager 1 hari

Laporan retur barang cacat/rusak per bulan

Bagian administrasi dan keuangan

Operational manager, supplier

30 menit

Laporan pelanggan yang membeli selama 1 bulan

Bagian administrasi dan keuangan

Operational manager 2 jam

Laporan barang yang terjual selama 1 bulan

Bagian administrasi dan keuangan

Operational manager 2 jam

Tabel 3.1 Kebutuhan informasi informasi PD Sriwijaya Bekasi

3.6 Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, tedapat beberapa

permasalahan yang terjadi yaitu sebagai berikut:

a. Pada proses pembelian

− Pembuatan laporan pembelian barang per bulan memakan waktu yang

cukup lama yaitu dua jam dan dapat terjadi kesalahan dalam pembuatan

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

80

laporan. Hal ini disebabkan karena PO dan CO dibuat dalam bentuk file

Excel yang disimpan secara manual dalam folder yang sudah ditentukan.

Hal ini menyebabkan perhitungan untuk pembuatan laporan harus

membuka file satu per satu dan hal ini memakan waktu yang lama.

− Kadang terjadi salah pencatatan kode barang dalam pembuatan order

pembelian.

− Surat jalan tidak disimpan dalam komputer, hanya diarsipkan. Sehingga

ada kemungkinan untuk surat tersebut hilang atau rusak.

− Sering terjadi kesalahan dalam memasukkan jumlah stok setelah

penerimaan barang ke dalam komputer karena terjadi salah perhitungan.

− Data yang tersimpan pada proses ini dapat diakses oleh siapa pun.

Sehingga ada besar kemungkinan terjadinya pencurian atau perusakan

terhadap data.

b. Pada proses penjualan

− Pencarian data masih dilakukan secara manual dengan penelusuran data

pada Microsoft Excel yang dilakukan oleh bagian administrasi dan

keuangan. Hal ini menyebabkan pembuatan laporan penjualan memakan

waktu yang cukup lama yaitu satu jam dan dapat terjadi kesalahan dalam

pembuatan laporan.

− Status pembayaran dari pelanggan yang belum membayar lunas agak sulit

ditelusuri. Hal ini disebabkan karena data yang tersimpan hanya yang

telah dibayarkan oleh pelanggan. Untuk mengetahui pelanggan yang

belum membayar lunas, dilihat dari pembukuan.

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

81

− Data yang tersimpan pada proses ini dapat diakses oleh siapa pun.

Sehingga ada besar kemungkinan terjadinya pencurian atau perusakan

terhadap data.

c. Pada proses retur barang cacat

− Pencarian data masih dilakukan secara manual dengan penelusuran data

pada Microsoft Excel yang dilakukan oleh bagian administrasi dan

keuangan. Hal ini menyebabkan pembuatan laporan retur barang cacat

atau rusak per bulan yaitu sekitar 30 menit dan dapat terjadi kesalahan

dalam pembuatan laporan.

− Data yang tersimpan pada proses ini dapat diakses oleh siapa pun.

Sehingga ada besar kemungkinan terjadinya pencurian atau perusakan

terhadap data.

Dari permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang

terjadi antara lain :

a. Laporan transaksi masih dilakukan secara manual menyebabkan waktu

terbuang hanya untuk melakukan input dan pengecekan data pada transaksi

penjualan, pembelian, dan retur barang cacat. Selain itu, hal ini menyebabkan

dalam pembuatan laporan masih sering terjadi kesalahan, yang dapat berakibat

pada kesalahan pengambilan keputusan oleh general manager atau

operational manager.

b. Sering terjadi kesalahan dalam memasukkan data, sehingga data tidak akurat.

c. Ada kemungkinan terjadi kehilangan atau kerusakan data akibat dari perbuatan

orang yang tidak bertanggung jawab.

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

82

3.7 Pemecahan Masalah yang Diusulkan

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di atas, maka kami mengusulkan

pemecahan masalah sebagai berikut:

a. Merancang dan membangun basis data yang telah terintegrasi dengan baik

sesuai dengan kebutuhan user serta dapat menampung data dalam jumlah

banyak dalam jangka waktu yang panjang, sehingga data untuk pembuatan

laporan akurat.

b. Merancang dan membangun aplikasi yang akan mengintegrasikan proses

pembelian, persediaan, penjualan, dan retur barang cacat, sehingga

meminimalisasi kesalahan dalam pemasukkan data.

c. Akses dari aplikasi dan basis data akan terproteksi dengan password. Hak

untuk mengakses bergantung pada privileges yang diberikan kepada tiap user

berdasarkan posisi yang diberikan pada perusahaan.

Berdasarkan poin-poin di atas, maka pemecahan masalah yang diusulkan

adalah dengan merancangan dan membangun basis data untuk menggantikan

sistem yang sedang berjalan. Basis data yang dibuat digunakan untuk menampung

data pembelian, persediaan, dan penjualan.

Aplikasi dibuat untuk mengakses, memanipulasi, dan mengolah data yang

terdapat pada basis data yang telah dibuat untuk digunakan oleh user yang telah

diberi hak untuk mengakses. Aplikasi ini diharapkan dapat mendukung proses

pembelian, persediaan, dan penjualan pada perusahaan. Aplikasi ini akan

menggunakan validasi input sehingga dapat meminimalisasi kesalahan dalam

memasukkan data. Aplikasi ini juga mampu untuk mengolah data yang terdapat

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00189-IF Bab 3.pdf52 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Depo Sriwijaya

83

pada basis data untuk menjadi informasi dalam bentuk laporan pembelian,

persediaan, penjualan, dan retur barang cacat.