Upload
vungoc
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
60
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1. Sejarah Perusahaan
PT. Java adalah industri pencucian mobil dengan nama brand Gambaru Point.
Industri ini didirikan pada tanggal 20 Januari 2013, oleh bapak Indra Bagas
Sukma yang juga selaku direktur utama Gambaru Point saat ini. Dengan slogan
bertuliskan “One Stop Service” industri ini menyediakan jasa seperti pencucian
mobil atau motor dan salon mobil atau motor dengan adanya fasilitas atau unit
bisnis pendukung seperti pujasera, mini market, café & coffee shop. Pegawai
yang dimiliki industri ini berjumlah 80 orang, yang menyebar ke bagian-bagian
unit bisnis yang ada pada PT. Java.
Dilihat dari jenis jasa utama yang ditawarkan oleh PT. Java, industri ini termasuk
kedalam jenis jasa yang menawarkan perawatan otomotif yang melayani
berbagai kebutuhan pelanggan yang berhubungan dengan perawatan kecantikan
dan kebersihan kepada kendaraan baik motor maupun mobil. Dengan
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada pada Gambaru Point,
diyakini dapat meningkatkan nilai kepuasan yang lebih kepada pelanggan.
Dalam menunjang aktivitas proses bisnis yang ada, PT. Java menerapkan sistem
operasi yang didukung dengan teknologi komputer. Penerapan teknologi
informasi ini mendukung sistem informasi manajemen, dan dapat memberi
61
kemudahan dan manfaat antara lain seperti layanan transaksi yang efisien dengan
adanya penggunaan software aplikasi pada bagian kasir dan penggunaan debit &
credit card dan adanya pencatatan history transaksi pelanggan sehingga dapat
menunjang kegiatan promosi PT. Java kedepan.
Dengan umur industri yang masih muda, kualitas jasa yang diberikan oleh
Gambaru Point kepada konsumennya sudah bisa dikatakan bagus karena ada
beberapa tabloid otomotif yang menyebutkan bahwa “Gambaru Point telah
menjadi tempat pencucian mobil yang paling mewah di kota Tangerang”, hal itu
dapat dilihat dari fasilitas yang lengkap yang diberikan oleh industri ini, yaitu
seperti adanya café, pujasera, dan mini market yang dapat menjadi alternatif
ruang tunggu bagi para konsumennya yang sedang mencuci mobil. Selain
prestasi diatas adapula industri otomotif yang sudah bekerja sama dengan
industri ini, yaitu industri show room mobil yang juga berlokasi tidak jauh
dengan Gambaru Point yakni di Gading Serpong, Tangerang yang memberikan
voucher berupa jasa saloon car Gambaru Point kepada konsumennya.
Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk menjadikan
Gambaru Point sebagai franchise, maka dari itu kebutuhan promosi dan nilai
perusahaan di mata konsumen sangatlah penting, sehingga industri ini
membutuhkan sarana promosi yang baik yaitu promosi yang efektif dan efisien.
Informasi yang dapat ditampilkan dari Gambaru Point adalah sebagai berikut:
62
• Alamat : Jalan Graha Raya No.66 & 66A Graha Raya Bintaro
Serpong, Kota Tangerang.
• Jam kerja operasional : 08.00-23.00 (Selasa libur)
3.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT. Java
Menjadi industri terdepan dalam penyedia jasa pelayanan perawatan kecantikan
dan kebersihan kendaraan
Misi PT. Java
Meningkatkan nilai industri yang berorientasikan kepada kepuasan pelanggan
dengan cara :
• Memberikan layanan yang ramah kepada pelanggan
• Mengutamakan kualitas kebersihan hasil pencucian mobil dan motor
(kebersihan luar dan dalam kendaraan)
• Memberikan tempat tunggu yang nyaman
• Menjaga keamanan kendaraan pelanggan
• Mendirikan cabang atau menjual franchise untuk memperluas
jangkauan pasar
63
• Membangun inovasi terbaru, terutama dalam teknologi perlengkapan
dan peralatan pencucian mobil
3.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi pada Gambaru Point yaitu :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Sumber : PT.Java
Tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
Direktur Utama
� Memimpin keseluruhan kegiatan dan perkembangan perusahaan
� Membuat perencanaan dan menetapkan strategi serta kebijakan yang harus
diambil untuk mencapai tujuan perusahaan.
64
� Melakukan sosialisasi strategi dan kebijakan yang diambil kepada pegawai
perusahaan.
� Berwenang unruk mempekerjakan dan memberhentikan karyawan.
� Berwenang untuk mengetahui, menyetujui, menandayangani berkas – berkas
penting.
� Menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Manajer Operasional
� Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara
berkala kepada direktur utama.
� Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh bagian unit bisnis.
� Menerima laporan keuangan dari bagian keuangan.
� Membantu direktur dalam melakukan sosialisasi dan juga menjalankan
kebijakan – kebijakan yang diberlakukan.
� Bertanggung jawab secara langsung terhadap direktur.
Supervisor Mobil
� Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara
berkala kepada manajer operasional.
� Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh pegawai di bagian jasa
perawatan mobil.
65
� Menerima laporan persediaan perlengkapan yang berhubungnan dengan jasa
perawatan mobil.
� Membantu manajer operasional dalam melakukan sosialisasi kepada pegawai
lainnya.
� Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional.
Supervisor Motor
� Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara
berkala kepada manajer operasional.
� Mengontrol dan mengawasi kinerjadari seluruh pegawai dibagian jasa
perwatan motor.
� Menerima laporan persediaan perlengkapan yang berhubungan dengan jasa
perawatan motor.
� Membantu manajer opearasional dalam melakukan sosialisasi kepada
pegawai lainnya.
� Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional.
Supervisor Pujasera, café dan mini market
� Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara
berkala kepada manajer operasional.
� Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh pegawai di bagian pujasera,
café dan mini market.
66
� Menerima laporan persediaan dari bagian gudang dan melakukan pemesanan
kembali.
� Membantu manajer operasional dalam melakukan sosialisasi.
� Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional.
Bagian Keuangan
� Melakukan pencatatan seluruh transaksi keuangan perusahaan yang terjadi
dalam periode tertentu.
� Membuat laporan keuangan secara berkala dan menyerahkannya kepada
manajer operasional
� Bertanggung jawab terhadap laporan keuangan yang dibuat.
Bagian IT
� Betanggung jawab dalam hal yang berhubungan dengan data base pelanggan
dan semua yang berhubungan dengan penerapan IT.
� Menangani permasalahan yang timbul akibat adanya human error dalam
proses penerapan IT.
Bagian Gudang
� Mencatat keluar masuk stok barang dari dan ke dalam gudang.
� Memberikan laporan stok barang ke supervisor secara berkala
� Mengawasi stok barang yang ada di dalam gudang.
67
3.4. Analisis Proses Bisnis
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Lukman, selaku manajer
operasional PT.Java, proses bisnis yang berjalan saat ini telah menggunakan
peralatan pendukung baik dalam pelayanan pencucian yang menggunakan
hydraulic maupun kegiatan transaksinya yang telah menggunakan software
aplikasi dan mendukung pembayaran menggunakan debit card ataupun credit
card
Jika pelanggan membawa kendaraan yang ingin dicuci baik motor ataupun mobil
maka pelanggan akan langsung dilayani oleh bagian oto wash atau bagian
pencucian yang akan memberikan tiket pencucian dan menanyakan nama
pemilik kendaraan, setelah itu proses pencucian dilakukan dan pelanggan bisa
menunggu di beberapa alternatif tempat tunggu yakni seperti ruang tunggu ber-
AC, Pujasera, Mini Market dan Café. Setelah beberapa menit kemudian plat
nomor kendaraan yang telah selesai dicuci akan disebutkan menggunakan
pengeras suara. Dari situ pelanggan bisa tetap menikmati layanan lain yang
disediakan Gambaru Point atau langsung membayar tagihan pencucian
kendaraannya di bagian kasir, setiap unit bisnis di Gambaru Point memiliki
bagian kasirnya masing-masing. Jika pelangan akan membayar tagihan
pencucian kendaraan, pelanggan akan dimintai tiket pencucian oleh bagian kasir
dan kasir akan menanyakan nama dan plat nomor kendaraan. Setelah informasi
yang disampaikan pelanggan telah valid bagian kasir akan menyebutkan nominal
68
tagihan yang harus pelanggan bayar untuk menerima tiket pengambilan
kendaraan dan keluar dari Gambaru Point.
Jika Pelanggan ingin menggunakan jasa salon mobil atau motor maka pelanggan
akan langsung dilayani oleh bagian oto detailing. Pelanggan akan ditanyakan
mengenai status member atau non-member setelah itu pelanggan akan diberikan
menu paket perawatan kecantikan kendaraan sesuai dengan status member dan
non-membernya.
Pelanggan juga dapat menggunakan jasa pelayanan seperti Pujasera, Mini
Market dan Café tanpa mencuci atau menggunakan jasa salon mobil atau motor
karena Gambaru Point juga memiliki area pakir tersendiri untuk pelanggan yang
hanya menggunakan jasa unit bisnis sampingan tersebut.
Jika ada volume stok barang yang sudah mencapai reorder point maka bagian
gudang akan memberikan laporan kepada supervisor yang bersangkutan. Setelah
itu supervisor akan melanjutkan informasi tersebut ke manajer opersional untuk
dibuatkan invoice yang nantinya akan dicatat oleh bagian keuangan dan
memproses pengisian stok barang yang sudah mencapai reorder point tadi.
Manajer opersional secara berkala akan melaporkan aktivitas proses bisnis
Gambaru Point kepada direktur utama. Selain itu bagian IT akan mengecek
apabila ada permasalahan yang bersangkutan dengan penerapan teknologi
khusunya komputer.
69
Gambar 3.2 Proses Bisnis
Sumber : PT.Java
3.5. Kegiatan Pemasaran
Berdasarkan hasil wawancara kepada pemilik dari Gambaru Point mengenai
aktivitas pemasaran yang ada sekarang hanyalah menggunakan media
konvensional seperti penggunaan flyer dan banner.
Flyer dan banner yang ada juga hanyalah di area Gambaru Point dan sebagian
disebarkan kepada mitra bisnis, jadi cakupan pemasaran masih sangat terbatas
oleh ruang dan waktu.
70
3.6. Analisis Lima Kekuatan Porter
Dalam menentukan kompetitor yang ada dalam suatu industri dibutuhkan analisis
kompetitif dan analisis SWOT. Analisis lima kekuatan porter menjadi model
yang paling cocok untuk menghasilkan analisis kompetitif dan memberikan input
yang berguna untuk melakukan analisis SWOT. Terdapat 5 kekuatan porter yang
digunakan untuk menganalisis persaingan binis, yaitu :
1. Persaingan di industry sejenis
Melihat banyaknya usaha yang berhubungan dengan perawatan
otomotif khususnya jasa pencucian mobil maka tingkat persaingan
pun tinggi. Dari persamaan yang ada tersebut maka hal yang paling
membedakan di antara usaha tersebut adalah adanya persaingan harga
dan kulaitas pelayanan mereka. Adanya Diversifikasi produk dapat
membantu menarik konsumen yang ada di industry tersebut, hal ini
telah dilakukan pihak Gambaru Point dengan membuka unit bisnis
sampingan yaitu pujasera, café dan mini market.
Ada beberapa pesaing yang memiliki usaha sejenis dan memiliki
lokasi yang berdekatan dengan lokasi PT. Java, seperti : PT. Pelita
Jaya Sentosa dan CV. Mitra Anugerah.
2. Kekuatan tawar–menawar pemasok
Dalam menjalankan bisnis utamanya Gamabru Point bekerja sama
dengan beberapa supplier obat pembersih dan pencucian kendaraan.
Sedangkan dalam unit bisnis sampingannya seperti café dan mini
market pihak Gambaru Point mencari input dari supplier terkait sesuai
71
kebutuhan dari unit bisnis tersebut, contohnya seperti supplier kopi
dan produk-produk yang biasa ada pada mini market.
3. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Kekuatan aktivitas tawar menawar harga dari pembeli disini sangatlah
lemah karena pihak perusahaan memegang kendali penuh terhadap
harga dari jasa yang mereka tawarkan, jadi tingkat harga ditentukan
dari persaingannya terhadap perusahaan kompetitor dalam jenis
industri yang sama.
4. Ancaman produk substitusi
Ancaman produk pengganti atau subtitusi bisa dikatakan lemah atau
sama sekali tidak ada. Karena jasa yang ditawarkan adalah jasa
pencucian dan perawatan kendaraan.
5. Masuknya pesaing baru
Adanya pesaing baru bisa dikatakan cukup sulit karena modal yang
dibutuhkan cukup besar. Gambaru Point memposisikan segmentasi
pasarnya ke bagian konsumen menengah bawah. Jika pesaing baru
memiliki segmentasi pasar yang sama dan memiliki ide baru atau
sama dengan Gambaru Point yang memiliki diversifikasi produk di
dalam unit bisnisnya maka perusahaan tersebut bisa dikatakan
pesaing utama. Oleh karena itu maka masuknya pesaing baru yang
memiliki jenis usaha yang sama dengan Gambaru Point bisa
dikatakan sulit, dikarenakan modal yang dibutuhkan cukup tinggi,
tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa industry kecil juga menjadi
72
ancaman jika kualitas pelayanan dan harga yang murah menjadi
pilihan sebagian segmentasi pasar dari Gambaru Point.
Kesimpulan yang diambil dari analisis 5 kekuatan kompetitif porter diatas, maka
dengan tidak adanya ancaman dari produk subtitusi dan adanya beberapa
supplier yang bisa menjaga kekuatan tawar-menawar tetap seimbang dapat
membantu perusahaan untuk tetap berkembang. Namun dengan melihat
banyaknya jumlah pesaing yang ada dalam industry yang sama, serta adanya
ancaman yang timbul dari industry kecil (tempat pencucian yang tidak
membutuhkan modal yang tinggi) yang ada dalam industri ini maka perusahaan
harus tetap menjaga kualitas pelayanannya agar pelanggan tetap loyal.
3.7. Perumusan Strategi Bisnis PT Java
Dalam merumuskan strategi bisnis PT Java diperlukan beberapa langkah yaitu
pengumpulan data dan membuat kerangka perumusan strategi yang
komprehensif. Pengumpulan data yang dibutuhkan mengenai lingkungan internal
dan eksternal perusahaan. Kerangka perumusan strategi yang komprehensif
terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan dan tahap
keputusan.
Dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan telah dilakukan dengan
cara memberikan kuesioner dan wawancara tentang SWOT perusahaan langsung
kepada direktur utama dan manajer operasional. Pemberian kuesioner dan
wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih detil mengenai
faktor internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) perusahaan
73
dan faktor eksternal, yaitu peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang di
hadapi oleh perusahaan.
3.7.1. Tahap masukan
Pada tahap ini data dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.
Data tersebut mengembangkan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan
Matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk menentukan apa yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
3.7.1.1. IFE (Internal Factor Evaluation)
Berikut ini adalah hasil kuesioner dan wawancara terhadap faktor internal
PT Java yaitu faktor kekuatan perusahaan dan faktor kelemahan perusahaan.
Strength (Kekuatan):
� S1 = Memiliki pujasera, mini market, café & coffee shop
Perusahaan memiliki pujasera, mini market, café & coffee shop sebagai unit
bisnis sampingan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kepuasan dari
bisnis utamanya yakni pencucian dan salon mobil atau motor.
� S2 = Lokasi yang strategis
Memiliki lokasi yang cukup strategis yakni berada di persimpangan jalan Graha
Raya yang merupakan jalan dari ciledug menuju alam sutera, serpong, yang dimana
pertumbuhan bisnis di daerah tersebut pada 3 tahun terakhir ini sangatlah pesat.
74
� S3 = Telah menggunakan teknologi computer
Telah menggunakan teknologi komputer khususnya pada bagian kasir yang
mempermudah user menggunakan debit card ataupun credit card dalam melakukan
transaksi pembayaran di Gambaru Point.
� S4 = Fasilitas yang lengkap
Adanya fasilitas yang lengkap seperti ruang tunggu ber-AC yang dilengkapi
dengan area bermain anak, musholla, toilet & free WiFi pada area Gambaru
Point
� S5 = Memiliki tenaga professional seperti bagian IT
Memiliki tenaga professional seperti bagian IT yang biasanya menangani
permasalahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi khususnya
computer.
� S6 = Memiliki sistem kerja yang baik
Telah memiliki sistem kerja yang baik didalam menjalankan proses
bisnisnya. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dan unik tersebut
akan mempermudah Gambaru Point menjadi franchise.
� S7 = Memiliki sistem member
Telah memiliki sistem member pada jasa salon otomotif sehingga dapat
mempermudah Gambaru Point dalam melakukan promosi dan menjaga
loyalitas konsumennya.
Weakness (Kelemahan) :
� W1 = Belum memiliki website
Belum memiliki website yang dapat membantu kegiatan promosi perusahaan.
75
� W2 = Kerapihan tenaga kerja yang belum memuaskan
Kerapihan tenaga kerja belum memuaskan, dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak dan belum berseragam maka sulit untuk membedakan mana
pegawai dan mana pelanggan. Penggunaan seragam ini pernah terealisasi
sebelumnya tetapi karena belum ada perjanjian tenaga kerja yang baik maka
pegawai pun bebas keluar masuk perusahaan, akibatnya perusahaan
mengalami kerugian dari pembuatan seragam tadi.
� W3 = Belum memiliki franchise
Belum memiliki franchise yang dapat meningkatkan pemasukan dari adanya
royalty fee yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor. Selain itu
adanya franchise dapat memperluas cakupan pangsa pasar perusahaan dari
segi geografis.
� W4 = Belum memiliki ruangan pencucian mobil otomatis
Belum memiliki ruangan pencucian mobil otomatis dimana kecepatan dan
kepraktisan adalah suatu hal yang menjadi prioritas utama dari beberapa
konsumen.
� W5 = Tidak menjual asesoris mobil
Tidak menjual aksesoris mobil, dengan melakukan diversifikasi terkait
diyakini akan menarik lebih banyak konsumen yang akan menggunakan
pelayanan yang ada pada PT. Java.
Tabel 3.1. Tabel IFE PT. Java
Faktor-faktor Internal Bobot Peringkat Skor
76
Perusahaan
Strength (Kekuatan)
S1 Memiliki pujasera, mini
market, café & coffee shop
0,1082 4 0.4328
S2 Lokasi yang strategis 0,1010 4 0.404
S3 Telah menggunakan teknologi
computer
0,1116 4 0.4464
S4 Fasilitas yang lengkap 0,0518 3 0.1554
S5 Memiliki tenaga professional
seperti bagian IT
0,0695 3 0.2085
S6 Memiliki sistem kerja yang
baik
0,0578 3 0.1734
S7 Memiliki sistem member 0,0710 3 0.213
Weakness (Kelemahan)
W1 Belum memiliki website 0,0776 2 0.1552
W2 Kerapihan tenaga kerja yang
belum memuaskan
0,1363 1 0.1363
W3 Belum memiliki franchise 0,0598 1 0.0598
77
W4 Belum memiliki ruangan
pencucian mobil otomatis
0,1372 1 0.1372
W5 Tidak menjual asesoris mobil 0,0181 2 0.0362
Total 1,000 2.5582
Sumber : PT. Java
Keterangan : Peringkat 4 = respon superior
Peringkat 3 = respon di atas rata-rata
Peringkat 2 = respon rata-rata
Peringkat 1 = respon buruk
Dari matriks IFE, didapat total nilai IFE sebesar 2,5582. Dimana nilai tersebut
berada di atas nilai rata-rata, yaitu 2,5. Berdasarkan nilai tersebut, menunjukan
bahwa PT. Java telah mampu memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan
kelemahan.
78
3.7.1.2. EFE (External Factor Evaluation)
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi adalah sebagai berikut.
Opportunity (Peluang) :
� O1 = Peningkatan jumlah kendaraan yang naik tiap tahun
Dengan melihat peningkatan jumlah kendaran bermotor yang naik tiap tahun,
dipastikan dapat ikut meningkatkan jumlah pangsa pasar pada industry
otomotif khususnya perawatan otomotif. (Sumber :
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17&
notab=12)
� O2 = Memiliki market dimana konsumennya memiliki jam kerja yang
tinggi
Melihat jam kerja yang dimiliki pengendara bermotor yang tinggi (overload)
diharapkan dapat meningkatkan permintaan jasa perawatan otomotif karena
ketidak tersedianya waktu yang dimiliki mereka untuk merawat kebersihan
kendaraannya.(http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/jam-kerja)
� O3 = Pelanggan yang cuci mobil biasanya diselingi dengan makan dan
minum sambil menunggu kendaraannya dicuci
Adanya penjualan produk baik barang atau jasa tambahan dapat menarik
minat pelanggan untuk datang, contohnya seperti café atau mini market.
Dengan banyaknya pilihan produk baik berupa barang atau jasa yang
ditawarkan kepada konsumennya diharapkan dapat menarik lebih banyak
minat konsumen untuk menggunakan jasa perusahaan cuci mobil nantinya.
79
� O4 = Ketersediaan tenaga kerja yang jumlahnya cukup banyak karena
tidak membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi
Melihat jumlah masayrakat di Indonesia yang belum memiliki tingkat
pendidikan yang tinggi maka ketersediaan jumlah pegawai atau tenaga kerja
pencucian mobil pun jumlahnya cukup banyak. (sumber :
http://sayitdirectly.blogspot.com/2012/07/tingkat-pendidikan-rendah.html)
� O5 = Masyarakat sudah peka terhadap penggunaan website sebagai
media promosi
Melihat tingginya penggunaan website baik di Indonesia maupun negara
lainnya dapat dijadikan peluang bagi perusahaan dalam mempromosikan
produknya. Kelebihan dari penggunaan website sebagai media promosi
dibandingkan dengan media konvensional adalah seperti harga yang relative
murah yaitu dengan kisaran harga Rp100.000/th atau lebih tergantung dengan
kapasitas hosting yang dipilih, selain itu kegiatan promosi tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu, sehingga membuat cakupan pemasaran produk menjadi
sangat luas. (contoh : http://www.hostingceria.com/)
80
Gambar 3.3. Jumlah pengguna Internet se-Asia tahun 2011
� O6 = Jumlah perusahaan otomotif yang terus berkembang
Banyaknya jumlah perusahaan dalam industri otomotif seperti show room
mobil dan bengkel yang ada dan terus bermunculan akan menjadi peluang
untuk perusahaan perawatan otomotif yaitu dengan melakukan kerja sama
terhadap perusahaan tersebut seperti dengan penjualan voucher perawatan
mobil akan membantu kegiatan promosi perusahaan.
(Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/04/22/092475081/Boediono-
Industri-Otomotif-Bisa-Kalahkan-Cina)
81
Threat (Ancaman) :
� T1 = Banyaknya pesaing baru dalam industri yang sama
Banyaknya pesaing baru dengan ide baru dalam industri yang sama dapat
mengancam loyalitas konsumen yang ada.
� T2 = Kelemahan tawar-menawar dari konsumen
Dengan melihat kekuatan tawar-menawar yang rendah dikarenakan harga
yang berlaku ditentukan penuh oleh perusahaan atau penyedia jasa pelayanan
otomotif yang dimana tarif yang diberikan merupakan cerminan dari
persaingan harga dalam industry tersebut, dan hal ini dapat menjadi ancaman
bagi perusahaan yang ingin memberikan tarif lebih tinggi dari pesaing dalam
industry yang sama dikarenakan biaya operasional perusahaan yang cukup
tinggi.
� T3 = Banyaknya industri sejenis tedahulu
Banyaknya industri sejenis yang telah berjalan dan memiliki konsumen yang
loyal akan mengancam perkembangan perusahaan baru yang bergerak dalam
industri yang sama.
� T4 = Segmentasi terbatas untuk kalangan menengah atas
Segementasi yang terbatas ini juga menjadi ancaman dalam industri karena
hanya kalangan menengah atas yang memiliki kendaraan sehingga
segementasi hanyalah diperuntukan kepada orang-orang yang memiliki
kendaraan bermotor.
82
� T5 = Tuntutan konsumen yang terus berubah terhadap layanan
Menurunnya kualitas pelayanan akibat tuntutan konsumen yang terus
berubah juga dapat mengancam loyalitas dari konsumen yang ada. Penurunan
kualitas pelayanan ini bisa dikarenakan oleh kurangnya monitoring yang ada
dan mengakibatkan penurunan kinerja pegawai dalam menjaga stabilitas
kualitas pelayanan yang diberikan.
� T6 = Issue negative tentang jasa layanan yang berkembang di
masyarakat
Adanya issue negative yang berkembang dikalangan masyarakat mengenai
kualitas layanan dari suatu perusahaan jasa akan dapat menjadi ancaman bagi
perusahaan tersebut karena buruknya pandangan konsumen terhadap jasa
yang akan diberikan sehingga permintaan terhadap jasa tersebutpun akan
mernurun.
Tabel 3.2. Tabel EFE PT. Java
Faktor-faktor eksternal perusahaan Bobot Peringkat Skor
Opportunity (Peluang)
O1 Peningkatan jumlah kendaraan yang naik tiap
tahun
0,1274 4 0.5096
O2 Memiliki market dimana konsumennya
memiliki jam kerja yang tinggi
0,0622 3 0.1866
83
O3 Pelanggan yang cuci mobil biasanya diselingi
dengan makan dan minum sambil menunggu
kendaraannya dicuci
0,0385 3 0.1155
O4 Ketersediaan tenaga kerja yang jumlahnya
cukup banyak karena tidak membutuhkan
tingkat pendidikan yang tinggi
0,1123 4 0.4492
O5 Masyarakat sudah peka terhadap penggunaan
website sebagai media promosi
0,1385 4 0.554
O6 Jumlah perusahaan otomotif yang terus
berkembang
0,0444 3 0.1332
Threat (Ancaman)
T1 Banyaknya pesaing baru dalam industri yang
sama
0,1080 1 0.108
T2 Kelemahan tawar-menawar dari konsumen 0,0576 2 0.1152
T3 Banyaknya industri sejenis tedahulu 0,1366 1 0.1366
T4 Segmentasi terbatas untuk kalangan
menengah atas
0,0424 2 0.0848
T5 Tuntutan konsumen yang terus berubah
terhadap layanan
0,0740 2 0.148
84
T6 Issue negative tentang jasa layanan yang
berkembang di masyarakat
0,0581 2 0.1162
Total 1,000 2.6569
Sumber : PT. Java
Keterangan : Peringkat 4 = respon superior
Peringkat 3 = respon di atas rata-rata
Peringkat 2 = respon rata-rata
Peringkat 1 = respon buruk
Dari matriks EFE, didapat total nilai IFE sebesar 2,6569. Dimana nilai tersebut
berada di atas nilai rata-rata, yaitu 2,5. Berdasarkan nilai tersebut, menunjukan
bahwa PT. Java telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.
3.7.1.3. Matriks Profil Persaingan (CPM)
Matriks Profil Persaingan (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi posisi PT.
Java dengan posisi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya
dilihat dari beberapa faktor yang menentukan keberhasilan perushaan dalam
industri otomotif. Dua pesaing utama PT. Java saat ini adalah PT. Pelita Jaya
Sentosa dan CV. Mitra Anugerah, dilihat dari lokasi yang berdekatan dan
kualitas yang bersaing. Pada matriks CPM di bawah ini, pemberian bobot tiap
85
faktor ditentukan berdasarkan hasil pengolahan wawancara pembobotan. Berikut
ini adalah tabel pemberian bobot kepada setiap faktor kunci :
Tabel 3.3. Faktor Kunci Keberhasilan
No Faktor Kunci Keberhasilan Bobot
1 Pelayanan yang ramah 0,0799
2 Kualitas hasil pencucian 0,2400
3 Kebersihan tempat 0,0718
4 Kecepatan proses pengerjaan 0,1496
5 Lokasi 0,1376
6 Fasilitas 0,0981
7 Harga 0,2230
Jumlah 1.00
Sumber : Observasi
86
Berikut ini adalah Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Java:
Tabel 3.4. Matriks Profil Persaingan (CPM)
Faktor Kunci
Keberhasilan
BOBOT PT. Java PT. Pelita Jaya
Sentosa
CV. Mitra
Anugerah
R S R S R S
Pelayanan yang
ramah
0,0799 2 0.1598 4 0.3196 3 0.2397
Kualitas hasil
pencucian
0,2400 4 0.96 3 0.72 2 0.48
Kebersihan
tempat
0,0718 3 0.2154 4 0.2872 2 0.1436
Kecepatan proses
pengerjaan
0,1496 3 0.4488 3 0.4488 2 0.2992
Lokasi 0,1376 3 0.4128 4 0.5504 2 0.2752
Fasilitas 0,0981 4 0.3924 3 0.2943 2 0.1962
Harga 0,2230 3 0.669 3 0.669 4 0.892
Total 1,000 3.2582 3.2893 2.5259
Sumber : Data hasil wawancara
Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) di atas maka
menunjukkan bahwa PT. Java berada di urutan kedua dengan nilai total 3.2582
jika dibandingkan dengan kedua pesaingnya. Dari hal tersebut dilihat total nilai
87
PT. Java tidak terlalu terlampau jauh dengan PT. Pelita Jaya Sentosa dimana
perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terlebih dahulu berdiri
dibanndingkan dengan PT. Java dari sini dapat disimpulkan bahwa PT.Java dapat
bersaing dengan Industri sejenis di area bisnisnya.
3.8. Tahap Pencocokan
Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan
perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut
dalam model - model kuantitatif perumusan strategi. Alat analisis yang
digunakan pada tahap ini antara lain yaitu matriks Strength-Weaknesses-
Opportunities-Threats (SWOT), Internal-External (IE) dan Grand Strategy.
3.8.1. Matriks SWOT PT. Java
Tabel 3.5. Matriks SWOT
Strengths
1. Memiliki pujasera, mini
market, café & coffee
shop
2. Lokasi yang strategis
3. Telah menggunakan
teknologi computer
Weaknesses
1. Belum memiliki website
2. Kerapihan tenaga kerja
yang belum memuaskan
3. Belum memiliki
franchise
4. Belum memiliki
88
4. Fasilitas yang lengkap
5. Memiliki tenaga
professional seperti
bagian IT
6. Memiliki sistem kerja
yang baik
7. Memiliki sistem
member
ruangan pencucian
mobil otomatis (full
robotic)
5. Tidak menjual asesoris
mobil
Opportunities
1. Peningkatan jumlah
kendaraan yang naik tiap
tahun
2. Memiliki market dimana
konsumennya memiliki
jam kerja yang overload
3. Pelanggan yang cuci
mobil biasanya
diselingi dengan makan
dan minum sambil
menunggu
kendaraannya dicuci
4. Ketersediaan tenaga kerja
yang jumlahnya cukup
Strategi SO
1. (S1,O3)
Adanya bisnis pendukung
seperti pujasera, mini market,
café & coffee shop dapat
menarik konsumen yang ingin
memenuhi kebutuhan lainnya
selain mencuci mobil.
2. (S1, O5, O2)
Penggunaan website dalam
mempromosikan jenis produk
baik barang atau servis
tambahan yang ditawarkan
kepada konsumen yang
memiliki mobilitas tinggi
Strategi WO
1. (W1,O5)
Dengan adanya kegiatan
promosi melalui website akan
mempermudah konsumen
dalam melihat jasa-jasa yang
ditawarkan
2. (W5,O3)
Dengan menambah unit bisnis
tambahan akan menarik
konsumen yang sedang
mencuci mobil
3. (W4,O2)
Dengan adanya jasa pencucian
otomatis atau full robotic
89
banyak karena tidak
membutuhkan tingkat
pendidikan yang tinggi
5. Masyarakat sudah
aware terhadap
penggunaan website
sebagai media promosi
6. Jumlah perusahaan
otomotif yang terus
berkembang
akan membantu kegiatan
promosi
3. (S6,O1)
Adanya sistem kerja yang
baik akan memudahkan
perusahaan menjadi franchise
sehingga dapat memperluas
pangsa pasar dimana jumlah
kendaraan terus mengalami
peningkatan
dengan pelayanan yang lebih
cepat akan menarik sejumlah
konsumen yang tidak
memiliki waktu banyak
dikarenakan jam kerja yang
berlebih
Threats
1. Banyaknya pesaing baru
dalam industri yang sama
2. Kelemahan tawar-
menawar dari konsumen
3. Banyaknya industri
sejenis tedahulu
4. Segmentasi terbatas untuk
kalangan menengah atas
5. Tuntutan konsumen
yang terus berubah
terhadap layanan
6. Issue negative tentang
Strategi ST
1. (S1,T3)
Dengan adanya promosi
pujasera, mini market, café &
coffee shop sebagai bisnis
pendukung maka diharapkan
dapat menarik konsumen dari
perusahaan kompetitor
terdahulu
2. (S7,T1)
Adanya sistem member akan
menjaga loyalitas konsumen
yang ada dari ancaman
pesaing baru
Strategi WT
1. (S1,W6)
Dengan membangun website
yang terintegrasi dengan sosial
media dapat
menginformasikan perusahaan
mengenai word of mouth yang
sedang menyebar dan dapat
menjadi masukan apabila
memang ada testimoni dari
konsumen yang kurang puas
dari pelayanan yang telah
diberikan kepada mereka
90
jasa layanan yang
berkembang di
masyarakat
Sumber : Data yang diolah
Matriks SWOT pada PT. Java diatas menghasilkan beberapa alternatif strategi
bagi perusahaan, antara lain:
1. (S1,O3)
Adanya bisnis pendukung seperti pujasera, mini market, café & coffee shop dapat
menarik konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan lainnya selain mencuci mobil.
(Diversifikasi terkait)
2. (S1, O5, O2)
Penggunaan website dalam mempromosikan jenis produk baik barang atau servis
tambahan yang ditawarkan kepada konsumen yang memiliki mobilitas tinggi akan
membantu kegiatan promosi. (Penetrasi pasar)
3. (S6,O1)
Adanya sistem kerja yang baik akan memudahkan perusahaan menjadi franchise
sehingga dapat memperluas pangsa pasar dimana jumlah kendaraan terus
mengalami peningkatan (Pengembangan pasar)
4. (W1,O5)
Dengan adanya kegiatan promosi melalui website akan mempermudah konsumen
dalam melihat jasa-jasa yang ditawarkan. (Penetrasi pasar)
5. (W5,O3)
91
Dengan menambah unit bisnis tambahan akan menarik konsumen yang sedang
mencuci mobil. (Deversifikasi terkait)
6. (W4,O2)
Dengan adanya jasa pencucian otomatis atau full robotic dengan pelayanan yang
lebih cepat akan menarik sejumlah konsumen yang tidak memiliki waktu banyak
dikarenakan jam kerja yang berlebih. (Pengembangan produk)
Kesimpulannya, alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks
SWOT antara lain strategi Pengembangan Produk, Penetrasi Pasar,
Pengembangan Pasar, dan Difersifikasi terkait
3.8.2. Matriks Internal Eksternal (IE)
Matriks Internal Eksternal (IE) memposisikan berbagai divisi organisasi dalam
tampilan sembilan sel. Akan tetapi dalam hal ini matriks IE digunakan untuk
memposisikan perusahaan dengan tujuan memperoleh alternatif strategi. Matriks
Internal Eksternal didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu skor bobot dari
Matrik Internal Factor Evaluation(IFE) total pada sumbu X dan skor bobot dari
Matriks External Factor Evaluation (EFE) total pada sumbu Y.
Berikut ini adalah tabel IE yang diperoleh berdasarkan total skor bobot pada
Matriks IFE total dan skor bobot pada matrik EFE.
92
Gambar 3.4. Posisi Matriks IE pada PT. Java
Keterangan :
Sel I, II, III = Tumbuh dan membangun
Sel III, V, VII = Pertahankan dan pelihara
Sel VI, VIII, IX = Tuai atau divestasi
Pada matriks IE, PT. Java berada dalam sel V, dengan total nilai IFE sebesar
2,6569 dan total nilai EFE sebesar 2,5582. Perusahaan yang masuk dalam sel V
dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi pertahankan dan pelihara,
antara lain strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Seluruh strategi
ini merupakan yang umum digunakan untuk perusahaan tipe ini.
93
Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis dari matriks IE, maka alternatif
strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Java adalah strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
3.8.3. Matriks Grand Strategy
Matriks Grand Strategy bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada
salah satu kuadran sehingga diperoleh strategi alternatif yang tepat yang
didasarkan pada dua dimensi penilaian yaitu: posisi persaingan dan pertumbuhan
pasar.
Berdasarkan hasil analisis matriks profil kompetitif (CPM), maka diketahui
bahwa PT. Java memiliki daya saing yang cukup kuat dibanding para
pesaingnya. Pasar mobil Indonesia pada 2012 tumbuh 24,8 persen dengan total
penjualan mencapai 1.116.230 unit, sementara pada 2011 hanya mencapai
894.164. (sumber : http://www.antaranews.com/berita/353301/pasar-mobil-indonesia-
2012-tumbuh-24)
Berikut penggambaran hasil Matriks Grand Strategy pada PT. Java:
94
Gambar 3.5. posisi PT Java dalam matriks Grand Strategy
Berdasarkan Matriks Grand Strategy diatas, PT Java ditemukan bahwa dengan
Pertumbuhan pasar yang kuat yakni sebesar 24% dan kondisi kompetitif
perusahaan yang cukup kuat maka perusahaan berada di kuadran I. Maka strategi
yang memungkinkan untuk diterapkan adalah strategi penetrasi pasar, penetrasi
pengembangan pasar dan pengembangan produk. Dengan melakukan strategi
penetrasi pasar yakni dengan menggunakan web sebagai media promosi dapat
membantu kegiatan promosi perusahaan, selain itu dengan adanya web dapat
membantu pemasaran dari adanya strategi pengembangan pasar yakni
terbentuknya franchise Gambaru Point.
95
3.9. Tahap Keputusan
Berdasarkan analisis melalui matriks SWOT,matriks IE dan Grand Strategy
maka diperoleh beberapa alternatif strategi antara lain strategi penetrasi pasar,
pengembangan produk, pengembangan pasar, penghematan, integrasi horizontal,
Divestasi dan Likuidasi. Seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6. Alternatif Strategi Dari Metode Pencocokan
Alternatif Strategi Metode Pencocokan Frekuensi
Penetrasi Pasar SWOT, IE, Grand Strategy 4
Pengembangan Produk SWOT, IE, Grand Strategy 3
Diversivikasi Terkait SWOT, Grand Strategy 3
Pengembangan Pasar SWOT, Grand Strategy 2
Integrasi Kedepan Grand Strategy 1
Integrasi Kebelakang Grand Strategy 1
Integrasi Horizontal Grand Strategy 1
Sumber: data yang diolah
96
3.9.1. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) PT. Java
Berdasarkan hasil analisis diatas maka strategi yang memungkinkan
untuk diterapkan didalam perusahaan adalah strategi penetrasi pasar,
pengembangan produk dan diversifikasi terkait. Dengan menerapkan strategi
penetrasi pasar diharapkan perusahaan dapat memperluas jangkauan
pemasarannya yaitu dengan adanya penggunaan web yang dapat dijadikan sarana
dalam menjalankan promosinya. Sedangkan dengan menerapkan strategi
pengembangan produk diharapakan perusahaan dapat mengembangkan
produknya yakni seperti adanya penggunaan ruangan pencucian mobil otomatis,
sehingga akan menambah pilihan atas jasa yang ditawarkan kepada
konsumennya. Selain itu adanya penerapan strategi diverifikasi terkait
diharapkan perusahaan dapat menambah produk yang berkaitan dengan
keperluan pengendara atau yang berkaitan dengan kebutuhan pengenadara
contohnya seperti adanya penjualan asesoris mobil.
Ditahap keputusan ini akan menggunakan matriks QSPM untuk
menetukan manakan alternative strategi yang paling baik untuk diterapkan oleh
PT. Java, apakah penetrasi pasar, pengembangan produk, atau diversifikasi
terkait
97
.Tabel 3.7. Matriks QSPM PT. Java
KEY FACTOR
Bobot
Penetrasi Pasar Pengembangan
produk
Diversifikasi
terkait
AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
1. Memiliki
pujasera,
mini market,
café &
coffee shop
0.1082 4 0.4328 4 0.4328 1 0.1082
2. Lokasi yang
strategis
0.101 4 0.404 2 0.202 2 0.202
3. Telah
menggunaka
n teknologi
komputer
0.1116 2 0.2232 2 0.2232 1 0.1116
4. Fasilitas
yang
lengkap
0.0518 3 0.1554 4 0.2072 2 0.1036
5. Memiliki
tenaga
professional
seperti
0.0695 1 0.0695 3 0.2085 1 0.0695
98
bagian IT
6. Memiliki
sistem kerja
yang baik
0.0578 3 0.1734 1 0.0578 3 0.1734
7. Memiliki
sistem
member
0.071 4 0.284 1 0.071 2 0.142
Kelemahan
1. Belum
memiliki
website
0.0776 4 0.3104 4 0.3104 1 0.0776
2. Kerapihan
tenaga kerja
yang belum
memuaskan
0.1363 - - - - - -
3. Belum
memiliki
franchise
0.0598 - - - - - -
4. Belum
memiliki
ruangan
pencucian
mobil
0.1372 3 0.4116 4 0.5488 2 0.2744
99
otomatis
5. Tidak
menjual
asesoris
mobil
0.0181 3 0.0543 2 0.0362 4 0.0724
Peluang
1. Peningkatan
jumlah
kendaraan
yang naik
tiap tahun
4 0.5096 2 0.2548 2 0.2548 4
2. Memiliki
market
dimana
konsumenny
a memiliki
jam kerja
yang
overload
4 0.2488 3 0.1866 3 0.1866 4
3. Pelanggan
yang cuci
mobil
biasanya
2 0.077 2 0.077 4 0.154 2
100
diselingi
dengan
makan dan
minum
sambil
menunggu
kendaraanny
a dicuci
4. Ketersediaan
tenaga kerja
yang
jumlahnya
cukup
banyak
karena tidak
membutuhka
n tingkat
pendidikan
yang tinggi
3 0.3369 2 0.2246 2 0.2246 3
5. Masyarakat
sudah aware
terhadap
penggunaan
4 0.554 3 0.4155 2 0.277 4
101
website
sebagai
media
promosi
6. Jumlah
perusahaan
otomotif
yang terus
berkembang
4 0.1776 3 0.1332 1 0.0444 4
Ancaman
1. Banyaknya
pesaing baru
dalam
industri
yang sama
4 0.432 3 0.324 3 0.324 4
2. Kelemahan
tawar-
menawar
dari
konsumen
- - - - - - -
3. Banyaknya
industri
sejenis
4 0.5464 3 0.4098 3 0.4098 4
102
tedahulu
4. Segmentasi
terbatas
untuk
kalangan
menengah
atas
3 0.1272 3 0.1272 3 0.1272 3
5. Tuntutan
konsumen
yang terus
berubah
terhadap
layanan
3 0.222 4 0.296 4 0.296 3
6. Issue
negative
tentang jasa
layanan
yang
berkembang
di
masyarakat
4 0.432 3 0.324 3 0.324 4
TOTAL 5.7501 4.7466 3.6331
Sumber : PT. Java
103
Keterangan : AS = Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score)
TAS = Total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness)
Nilai Daya Tarik : 1= Tdak Menarik
2 = Sedikit Menarik
3 = Cukup Menarik
4 = Sangat Menarik
Dari Matriks Perencanaan Strategi (QSPM) pada PT. Java terlihat bahwa
strategi penetrasi pasar memiliki total nilai sebesar (3.0592). Nilai ini lebih tinggi
dibandingkan nilai dua alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan produk
(2,4715) dan diversifikasi terkait (1,6052). Hal ini menunjukkan bahwa strategi
penetrasi pasar lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi
pengembangan produk dan diversifikasi terkait. Jadi, dari tiga alternatif strategi
yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Java adalah strategi penetrasi pasar yakni
dengan membangun tampilan web yang memberikan informasi mengenai apa
saja layanan yang diberikan oleh PT. Java.
104
3.10. Analisis Bauran Pemasaran 7P (marketing mix)
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen membutuhkan konsep
pemasaran yang biasa disebut dengan istilah marketing mix. Ada 7 variable
penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan jasa,
yaitu product, price, place, promotion, process, people dan physical evidence.
Gambar 3.6. Bauran Pemasaran 7P (marketing mix)
Berikut pembahasan mengenai 7P pada marketing mix di PT. Java :
1. Product : Produk yang dihasilkan PT. Java ini berupa jasa hasil perawatan atau
pencucian kendaraan. Dengan meningkatkan kualitas jasa yang dihasilkan PT.
Java ini juga menawarkan jasa seperti mini market, pujasera dan café sehingga
konsep PT. Java disini adalah “one stop service”.
105
2. Price : harga yang ditawarkan PT. Java disini adalah harga yang relative
murah dengan melihatnya kualitas yang diberikan kepada konsumennya ketika
sedang menunggu kendaraannya dicuci contohnya seperti, ruang tunggu ber-AC.
Jadi disini PT. Java menggunakan Market penetration yaitu dengan memberikan
harga yang relative murah untuk menarik minat pelanggan untuk terus
menggunakan jasa yang ditawarkan.
3. Place : Tempat untuk melakukan transaksi dan proses bisnis pada PT. Java ini
berlokasi di Graha Raya Bintaro yang mana daerahnya cukup strategis. Dengan
melihat kualitas kebersihan tempat yang relative sangat bersih dan nyaman
diharapkan dapat membuat pelanggan agar tetap loyal.
4. Promotion : Promosi pada PT. Java yaitu menggunakan 2 metode antara lain
advertising dan special offers bagi para member di salon mobilnya.
5. Process : proses bisnis utama pada PT. Java disini dilakukan dengan
memberikan jasa perwatan otomotif kepada pelanggannya dengan
mengedepankan kualitas kebersihan, kecepatan dan kenyamanan pelanggan saat
menunggu.
6. People : PT. java melibatkan beberapa pegawai untuk mencuci kendaraan dan
kasir untuk kegiatan transaksi antara perusahaan dengan pelanggannya.
7. Physical evidence : Perangkat yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan
proses bisnis pada PT. Java adalah seperti pengunaan hydraulic pada bagian
pencucian mobil dan beberapa seperangkat computer pada bagian kasir.
106
3.11. Tahap Analisis Internet Marketing
Dibawah ini adalah tahapan analisis internet marketing yang terdiri dari tahap
pertama sampai dengan tahap ketiga dari 7 stages of internet marketing.
3.11.1. Tahap 1 : Framing the market opportunity
I. Investigate opportunity in an existing or new value system.
i) Kemudahan proses promosi
Saat ini kegiatan promosi yang berjalan di PT. Java hanyalah dengan
menggunakan media konvensional seperti flyer dan banner yang tersebar
di area Gambaru Point dan mitra bisnisnya yaitu showroom mobil yang
letaknya tidak jauh dari lokasi Gambaru Point saat ini. Dengan
menggunakan sistem pemasaran eMarketing seperti penggunaan website
untuk dijadikan media promosi produk baik berupa barang atau jasa yang
ditawarkan Gambaru Point diharapkan dapat meningkatkan kegiatan
promosi karena sifatnya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu
sehingga informasi produk bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan
dimana saja.
ii) Jangkauan Promosi
Karena kegiatan promosi yang dilakukan saat ini masih menggunakan
media konvensional maka cakupan atau jangkauan pemasaran pun tidak
bisa terlalulu jauh yakni hanya di area Gambaru Point dan mitra
bisnisnya. Adanya Penggunaan website dalam kegiatan pemasaran dapat
107
membantu cakupan atau jangkauan pemasaran menjadi lebih luas karena
informasi yang ada di web bisa diakses dimanapun. Dengan ini
diharapakan penggunaan website dalam kegiatan pemasaran dapat
membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan promosinya baik
kepada calon pelanggan ataupun kepada mitra bisnis nantinya.
iii) Kemudahan akses Informasi
Pada sistem yang sedang berjalan saat in, pelanggan dapat mengakses
informasi produk dengan mendatangi langsung ke Gambaru Point.
Dengan menggunakan sistem baru maka pelanggan dapat dimudahkan
dalam mengakses informasi layanan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan.
iv) Jam kerja operasional
Saat ini jam kerja operasional dimulai dari pukul 08.00-23.00 WIB dan
libur dihari selasa. Seluruh kegiatan proses bisnis perusahaan mulai dari
kegiatan bertransaksi, kegiatan operasional sampai kegiatan promosi
produk dilakukan pada jam kerja operasional tersebut. Tetapi jika
perusahaan menerapkan sistem yang baru, maka perusahaan bisa
memberikan informasi produk kapanpun diluar dari jam kerja
operasional.
v) Keaktualan Informasi
Saat ini PT. Java tidak selalu dapat memberikan informasi terbaru atau
teraktual kepada pelanggannya, karena dibutuhkan biaya untuk mencetak
flyer atau banner tadi dengan informasi produk yang baru atau pelanggan
bisa langsung menghubungi pihak perusahaan untuk mengakses
108
keaktualan informasi yang ada. Dengan adanya sistem yang baru ini
perusahaan dapat memberikan informasi produk sesring mungkin secara
aktual melalui website.
vi) Pengalaman Pelanggan
Pelanggan dapat memberikan masukan pada PT. Java mengenai
pelayanan yang didapatkan langsung kepada manajer operasional
ataupun bagian kasir pada saat bertransaksi. Tapi jika telah menerapkan
sistem baru maka pelanggan tidak perlu harus datang dan memberikan
masukan secara langsung tetapi bisa memberikan kritik dan saran
mengenai kualitas pelayanan melaui website perusahaan.
vii) Komunikasi
Komunikasi yang berjalan saat ini agak cenderung menjadi komunikasi
yang hanya satu arah, yaitu komunikasi dari perusahaan mengenai
promosi produk, dan biasanya pelanggan enggan untuk secara langsung
memberikan kritik kepada perusahaan dengan beberapa alasan dan
biasanya kritik mengenai kualitas yang buruk akan cepat menyebar luas
dan menjadi bahan pembicaraan banyak orang terhadap suatu kualitas
produk dari perusahaan terkait. Diharapakan dengan menggunakan
sistem yang baru ini kritik yang sifatnya membicarakan mengenai
kualitas pelayanan yang buruk tadi tidak menjadi bahan pembicaraan
yang nantinya bisa memberikan dampak negetif terhadap perkembangan
perusahaan namun dapat menjadi masukan kepada perusahaan agar
kulitas pelayanan tersebut bisa diperbaiki kedepannya dengan adanya
109
fitur contact us pada website perusahaan yang dapat menampung kritik
dan saran dari pelanggan.
Tabel 3.8. Tabel peluang sistem berjalan dan sistem baru
Peluang Peluang pada sistem
berjalan
Peluang pada sistem
baru
Kemudahan proses
promosi
Menggunakan Media
konvensional, seperti
Flyer dan Banner
Menggunakan website
Jangkauan Promosi Terbatas pada area
perusahaan dan mitra
bisnis
Tak dibatasi oleh jarak
Kemudahan akses
Informasi
Dengan datang
langsung ke
perusahaan
Dapat diakses kapan
saja melalui website
Jam kerja operasional Jam kerja operasional
dimulai dari pukul
08.00-23.00 WIB
(Selasa libur)
Operasi jam kerja
khusunya kegiatan
promosi tidak dibatasi
oleh waktu
Keaktualan Informasi Informasi teraktual
bisa diperoleh
pelanggan jika
pelanggan
berhubungan langsung
Dapat memberikan
kemudahan dalam
menyebarkan dan
mengubah suatu
informasi yang aktual
110
kepada pihak
perusahaan
melalui website
Pengalaman
Pelanggan
Pelanggan hanya bisa
memberikan kritik dan
saran mengenai
kualitas pelayanan
produk langsung
melalui pihak
perusahaan (manajer
operasional atau kasir)
Pelanggan bisa
memberikan kritik dan
saran melaui fitur
contact us di website
Komunikasi Komunikasi cenderng
bersifat satu arah
yakni dari perusahaan
kepada pelanggan
Komunikasi bisa
bersifat 2 arah, baik
dari perusahaan
kepada pelanggan dan
sebaliknya pelanggan
kepada perusahaan
Keuntungan penggunaan website sebagai media promosi adalah dapat
melepaskan nilai tertahan atau trapped value pada perusahaan, karena
sistem yang baru dapat menciptakan proses yang lebih efektif dan
efisien. Dengan terbebasnya trapped value, Sistem yang baru dapat
menghasilkan proses yang lebih baik dari sebelumnya karena
111
mempermudah pelanggan dalam mengakses informasi produk
perusahaan.
II. Identify Unmet or Underserved Needs
Dalam mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, terlebih dahulu perlu adanya
analisis melalui proses keputusan pelanggan dalam melakukan pembelian
produk. Dengan mengetahui proses keputusan pelanggan dalam membeli produk,
maka kebutuhan yang dimiliki pelanggan akan diketahui.
Berikut kebutuhan konsumen yang belum bisa terpenuhi:
a. Kebutuhan akan adanya jenis pelayanan barang seperti jasa pencucian
mobil dan motor atau jasa salon mobil dan motor atau mungkin hanya
sekedar membutuhkan produk dari unit bisnis sampingan seperti mini
market, pujasera atau café.
b. Kebutuhan akan adanya informasi produk baik jasa atau barang yang
meliputi jenis produk, informasi harga, spesifikasi jenis pelayanan pada
salon mobil dan motor serta kuntungan yang dimiliki jika menjadi
member.
c. Kebutuhan pelanggan dalam menilai atau memberikan kritik dan saran
atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
112
III. Determine Target Customer Segment
Didalam melayani kebutuhan pelanggan yang ada dibutukan segmentasi
berdasarkan kebutuhan mereka, Segmentasi dari konsumen pada Gambaru Point
didasari oleh firmographics segmentation, behavioral segmentation, Benefit
� Psikografis Segmentation
Pelanggan yang termasuk kedalam segmen pasar psikografis ini dibagi
berdasarkan kebutuhan jenis jasa yang digunakan. Jasa yang ditawarkan PT.
Java antara lain seperti jasa pencucian mobil dan motor, salon mobil dan
motor, mini market, pujasera, dan café.
� Benefits Segmentation
Berdasarkan segmentasi manfaat, PT. Java membagi berdasarkan keguanaan
dari jenis pelayanan yang ditawarkan dari jasa salon mobilnya menjadi
beberapa paket pelayanan oto detailingnya.
� Behavioural Segmentation
Berdesarkan segmentasi perilaku pelanggan, PT. Java membagai jenis
pelanggannya menjadi 2 tipe member dan non member.
IV. Assess Resource Requirements to Deliver the Offering
a) Customer facing
PT. Java berlokasi di Jalan Graha Raya No.66 & 66A Graha Raya
Bintaro Serpong, Kota Tangerang. Dalam menjalankan proses bisnisnya,
PT. Java menydiakan berbagai jenis layanan jasa perawatan otomotif
113
yang ditambah dengan unit bisnis sampingan untuk menambah nilai
perusahaan sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan. Ketika
pelanggan datang dengan kendaraannya, pelanggan akan dilayani oleh
bagian pencucian dan ditanyakan jenis pelayanan apa yang ingin
digunakan oleh pelanggan apakah pelayanan oto wash atau oto detailing
sesuai dengan jenis kendaraan yang dibawa pelanggan. Jika pelanggan
memilih pelayanan oto detailing maka pelanggan akan ditanya statusnya
apakah sudah menjadi member atau belum dan selanjutnya pelanggan
akan diberikan informasi paket pelayanan oto detailing apa yang akan
dipakainya.
b) Internal
PT. Java memiliki jumlah 80 tenaga kerja, yang dimana sebagian tenaga
kerja tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Didalam menjalankan
bisnisnya perusahaan menggunakan mesin atau alat bantu pencucian
mobil seperti hydraulic dan beberapa komputer serta software yang
digunakan oleh bagian kasir dalam memudahkan transaksi yang terjadi di
dalam perusahaan.
c) Upstream
PT. Java melakukan kerja sama dengan beberapa pemasok obat
pembersih mobil dan beberapa pemasok kopi serta pemasok yang
menyediakan barang-barang yang biasa ada di mini market.
114
V. Assess Competitve, Technology, and Financial Attractiveness of Opportunity
a) Competitive Intensity
i. Direct Competitor
Pesaing langsung dari PT. Java (Gambaru Point) adalah PT. Pelita
Jaya Sentosa (Rainbow) dan CV. Mitra Anugerah (Mejiku),
dimana ketiganya berada dalam industry yang sama yaitu industry
perawatan otomotif dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dan
masing-masing perusahaan belum mengaplikasikan web untuk
membantu kegiatan promosi perusahaan. Selain kedua perusahaan
tersebut adapula pesaing lain dari pihak lain yang menyediakan
jenis pelayanan pencucian yang murah dikarenakan modal yang
digunakan tidak sebesar ketiga perusahaan diatas dan belum
berbadan hukum.
ii. Indirect Competitor
Pesaing tidak langsung dari PT. Java bisa dibilang tidak ada
karena tidak adanya produk subtitusi yang menghasilkan hasil
yang sama dari proses pencucian mobil.
b) Customer Dynamics
Kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan suatu hal yang dinamis,
selalu berubah-ubah. Pada industry jasa ini memiliki keuntungan dalam
menghindari adanya keinginan konsumen yang sering berubah-ubah
karena tidak adanya titik jenuh yang bisa muncul akibat penggunaan
115
suatu produk secara berulang-ulang. Jadi hanyalah kebutuhan yang dapat
mempengaruhi banyaknya permintaan terhadap jasa pencucian mobil dan
motor ini. Faktor yang mempengaruhi jumlahnya kebutuhan adalah
seperti cuaca di Indonesia yang tidak stabil sehingga kebutuhan akan jasa
perawatan kebersihan kendaraan sangatlah dibutuhkan ditengah jam kerja
para pengenadara yang sangatlah tinggi.
c) Technology Vulnerability
PT. Java menggunakan 4 unit komputer yang ada dimasing-masing kasir
untuk mendukung kegiatan transaksi antara pelanggan dengan
perusahaan. Selain itu ada 2 unti komputer lagi yang digunakan oleh
bagian IT dan Keuangan yang dimana untuk mendukung kegiatan mereka
seperti dalam mendevelop aplikasi yang ada pada bagian kasir serta
pencatatan keuangan perusahaan.
Spesifikasi komputer yang digunakan adalah sebagai berikut :
o Sistem Operasi : Linux atau Windows XP
o Prosessor :Inter Core 2 Duo
o Harddisk : 500GB
o Memory RAM : 2GB DDR3
d) Microeconomics
Tingkat penjualan dari PT. Java yang masih dikatakan muda ini bisa
dikatakan sedang meningkat dari bulan kebulan, peningkatan ini bisa
116
dikarenakan adanya fasilitas yng lengkap dan kualitas jasa yang diberikan
perusahaan dapat memuaskan pelanggan.
VI. Conduct Go/No-Go Assesment
Setelah melakukan 5 macam analisis di tahap sebelumnya, pada tahap ini
keputusan akan diambil, apakah perusahaan bisa bergerak kea arah online atau
tidak. Beberapa faktor yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah:
a) Competitive Vulnerability
Faktor ini diberi nilai positif dikarenakan mudahnya pesaing baru yang
muncul didalam industry yang sama, sehinga menyebabkan ketatnya
persaingan di industry tersebut. Melihat pesaing-pesaing utama yang
belum menggunakan media online seperti website sebagai sarana promosi
perusahaan, maka keunggulan bersaing bisa diperoleh perusahaan yang
telah lebih dulu mengaplikasikannya kedalam perusahaan.
b) Technological Vulnerability
Untuk faktor ini dikategorikan kedalam faktor yang netral, karena saat
ini, teknologi sudah diaplikasikan kedalam perusahaan hanya saja belum
dapat membantu keseluruhan kegiatan perusahaan seperti kegiatan
promosi.
c) Magnitude of Unmet Need
Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis perbandingan sitem lama dan
system baru. Dengan adanya fitur dalam website yang bisa memberikan
117
kritik dan saran maka pelanggan dan perusahaan dapat saling
diuntungkan. Faktor ini dikategotikan kedalam faktor yang positif.
d) Likely Rate of Growth
Melihat dari segi pertumbuhan , PT. Java sedang mengalami peningkatan
penjualan dari bulan ke bulan, maka pertumbuhan diberi nilai positif.
e) Interaction Between Segments
Interaksi antar segmen dapat dimudahkan dengan adanya penggunaan
system baru yakni adanya testimoni pada social media yang terhubung
dengan website perusahaan. Maka dari itu faktor ini dimasukan kedalam
kategori faktor positif.
f) Market Size
Apabila perusahaan menggunakan website sebagai sarana marketing
perusahaan maka cakupan informasi produk akan semakin luas sehingga
pangsa pasar pun menjadi lebih luas, maka dari itu faktor ini
dikategorikan menjadi faktor positif.
g) Level of Profitability
Dengan menggunakan website dapat menekan biaya pemasaran dan
memperluas jangkauan pasar, karena tidak adanya batasan ruang dan
waktu dari website. Dan dengan lebih luasnya jangkauan pemasaran
diharapkan dapat lebih meningkatkan pemasukan perusahaan. Karena itu
faktor ini dimasukan kedalam faktor possitif.
118
Gambar 3.7. PT. Java Opportunity Assesment
Berdasarkan analisis pada tahap ini, maka dapat disimpulkan bahwa PT.
Java dapat mengaplikasikan website kedalam kegiatan pemasarannya,
karena nilai faktor positif yang didapat lebih banyak dari faktor netral
atau faktor negative. Oleh karena itu, keputusan yang diambil adalah PT.
Java dapat menggunakan website sebagai sarana pemasarannya.
119
3.12.2. Tahap 2 : Formulating the marketing strategy
I. Segmentation
Gambar 3.8. Bricks and Mortar Segmentation Scenarios PT.Java
Segmentasi dari Gambaru Point berada pada market expansion yang dimana
secara ukuran ataua segmentasi pasar mengalami perubahan tetapi tidak diikuti dengan
perubahaan karakteristik segmentasi yang ada pada PT. Java. Ukuran segmen
mengalami perubahan dikarenakan adanya kemungkinan para calon konsumennya
mendapatkan informasi produk yang ditawarkan melalui web ketika perusahaan
bergerak kearah online, sehingga jumlah segmentasi pasarpun akan mengalami
perubahan karena informasi tersebut dapat diakses dimanapun. Adanya perubahan
jumlah segmentasi pasar tersebut tidak diikuti oleh adanya perubahan karakteristik
segmentasi pasar karena meskipun perusahaan telah menggunakan web dalam
menjalankan kegiatan promosinya karakteristik segmentasi pasar yang dimiliki tetap
120
sama ketika perusahaan masih menggunkan media konvensional dalam melakukan
kegiatan promosinya.
II. Targeting
Gambar 3.9. Bricks and Mortar Targeting Scenarios PT.Java
Targeting dari Gambaru Point berada di posisi Blanket Targeting, disini
perusahaan tidak mengalami perubahan, tetapi pangsa pasar semakin meluas karena
adanya penggunaan web dalam menjalankan kegiatan promosi. Dengan adanya layanan
e-marketing ini diharapakan tidak hanya memudahkan calon konsumen yang ingin
mencari tahu informasi produk tetapi juga kepada konsumen yang sudah ada untuk tetap
mengetahui promosi yang berkembang di perusahaan.
121
III. Positioning
Gambar 3.10. Brick and Mortar positioning Scenarios PT.Java
Positioning dari Gambaru Point berada di Blanket Positioning, dimana tidak adanya
perubahan karakteristik konsumen dan strategi yang diterapkan dari adanya penggunaan
web ini. Karena penggunaan web sebagai saran promosi hanya memfasilitasi konsumen
dalam mencari informasi yang ada pada perusahaan dan tida ada aktifitas transaksi atau
apapun yang menyebabkan penelompokan konsumen kedepannya.
122
3.11.3 Tahap 3 : Designing The Customer Experience
Tiga tahapan yang digunakan dalam membuat perancangan pengalaman
pelanggan, yaitu functionality (fungsi/kegunaan), intimacy (keeratan), dan
evangelism (Penyebaran). Dengan menganalisa dan merancang ketiga tahapan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
1.) Functionality (fungsi/kegunaan)
a) Tampilan website yang sesuai
Agar dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan saat berintaraksi
dengan website Gambaru Point, maka user interface (tampilan antar muka)
dirancang dengan warna yang tidak terlalu kontras atau mencolok dan
memberikan tampilan yang konsisten baik dari segi penggunaan huruf dan
tata letak konten.
b) Kemudahan navigasi
Struktur menu akan dirancang semudah mungkin sehingga pelanggan tidak
akan kesulitan dalam mengakses dan mencari informasi yang dibutuhkannya.
c) Informasi yang lengkap dan aktual.
Tujuan penggunaan website Gambaru Point adalah untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan akan informasi produk perusahaan dan untuk
menjalankan kegiatan promosi perusahaan, sehingga informasi yang ada pada
website haruslah selengkap dan seaktual mungkin.
123
2.) Intimacy (Keeratan)
a) Kemudahan berkomunikasi
Komunikasi dibangun melalui adanya penawaran-penawaran promo yang ada
pada Gambaru Point selain itu adanya penggunaan news letter dan FAQ
diharapkan dapat memudahkan dalam membangun komunikasi satu arah
yang terjalin secara online
b) Nilai Tambah
Gambaru Point memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan adanya
kemudahan dalam mengakses informasi apa saja yang disediakan perusahaan
melalui websitenya.
c) Pengembangan yang berkelanjutan
Dalam menjaga loyalitas pelanggan yang dimiliki, Gambaru Point
menyediakan fitur kritik dan saran yang ada pada webnya. Dengan adanya
fitur tersebut diharapakan dapat menjaga stabilitas kualitas yang dimiliki
Gambaru Point dan mengetahui tuntutan dari konsumen yang terus berubah.
3.) Evangelism (Penyebaran)
a) Memberi pengalaman kepada orang lain
Untuk membantu konsumen lainnya dalam berbagi informasi kualitas
layanan pruduk, maka disediak fitur testimony dimana peelanggan yang ingin
berbagi pengalamnnya atas kualitas layanan mengenai jasa yang diberikan
Gambaru Point bisa disampaikan melalui fitur yang ada pada website
ataupun social media yang aka terintegrasi dengan web gambaru Point.
124
Tabel 3.9. Customer Experience PT. Java
Stages Generic Desired
Customer Experience
What PT. Java delivers
Functionality a) Tampilan website
yang sesuai
b) Kemudahan
navigasi
c) Informasi yang
lengkap dan aktual
� Tampilan yang
konsisten dari
segi warna dan
jenis font
disetiap halaman
web
� Tampilan desain
web yang
nyaman dengan
penggunaan
warna yang
tidak terlalu
kontras atau
mencolok
� Struktur dan tata
letak yang
konsisten agar
memudahkan
navigasi
� Informasi yang
125
lengkap dan
teraktual
Intimacy a) Kemudahan
berkomunikasi
b) Nilai Tambah
c) Pengembangan
yang berkelanjutan
� Informasi menegani
perusahaan dalam menu
About Us sehingga
konsumen bisa melihat
secara detil kontak
perusahaan dan sejarah
perusahaan.
� Pelanggan mendapat
informasi terbaru
melalui news letter.
� Adanya fitur FAQ untuk
memudahkan pelanggan
yang sedang mencari
informasi mengenai
kebutuhannya
� Kritik dan saran bisa
diberikan pada menu
contac us
� Informasi dan Promo
yang ada pada halaman
home
126
� Fitur komunitas yang
berupa link twitter dan
facebook perusahaan
Evangelism a) Memberi
pengalaman kepada
orang lain
� Tersedianya fitur
testimony yang
terintegrasi dengan
social media seperti
twitter dan facebook