67
60 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Java adalah industri pencucian mobil dengan nama brand Gambaru Point. Industri ini didirikan pada tanggal 20 Januari 2013, oleh bapak Indra Bagas Sukma yang juga selaku direktur utama Gambaru Point saat ini. Dengan slogan bertuliskan “One Stop Service” industri ini menyediakan jasa seperti pencucian mobil atau motor dan salon mobil atau motor dengan adanya fasilitas atau unit bisnis pendukung seperti pujasera, mini market, café & coffee shop. Pegawai yang dimiliki industri ini berjumlah 80 orang, yang menyebar ke bagian-bagian unit bisnis yang ada pada PT. Java. Dilihat dari jenis jasa utama yang ditawarkan oleh PT. Java, industri ini termasuk kedalam jenis jasa yang menawarkan perawatan otomotif yang melayani berbagai kebutuhan pelanggan yang berhubungan dengan perawatan kecantikan dan kebersihan kepada kendaraan baik motor maupun mobil. Dengan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada pada Gambaru Point, diyakini dapat meningkatkan nilai kepuasan yang lebih kepada pelanggan. Dalam menunjang aktivitas proses bisnis yang ada, PT. Java menerapkan sistem operasi yang didukung dengan teknologi komputer. Penerapan teknologi informasi ini mendukung sistem informasi manajemen, dan dapat memberi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

  • Upload
    vungoc

  • View
    222

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

60

BAB 3

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

3.1. Sejarah Perusahaan

PT. Java adalah industri pencucian mobil dengan nama brand Gambaru Point.

Industri ini didirikan pada tanggal 20 Januari 2013, oleh bapak Indra Bagas

Sukma yang juga selaku direktur utama Gambaru Point saat ini. Dengan slogan

bertuliskan “One Stop Service” industri ini menyediakan jasa seperti pencucian

mobil atau motor dan salon mobil atau motor dengan adanya fasilitas atau unit

bisnis pendukung seperti pujasera, mini market, café & coffee shop. Pegawai

yang dimiliki industri ini berjumlah 80 orang, yang menyebar ke bagian-bagian

unit bisnis yang ada pada PT. Java.

Dilihat dari jenis jasa utama yang ditawarkan oleh PT. Java, industri ini termasuk

kedalam jenis jasa yang menawarkan perawatan otomotif yang melayani

berbagai kebutuhan pelanggan yang berhubungan dengan perawatan kecantikan

dan kebersihan kepada kendaraan baik motor maupun mobil. Dengan

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada pada Gambaru Point,

diyakini dapat meningkatkan nilai kepuasan yang lebih kepada pelanggan.

Dalam menunjang aktivitas proses bisnis yang ada, PT. Java menerapkan sistem

operasi yang didukung dengan teknologi komputer. Penerapan teknologi

informasi ini mendukung sistem informasi manajemen, dan dapat memberi

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

61

kemudahan dan manfaat antara lain seperti layanan transaksi yang efisien dengan

adanya penggunaan software aplikasi pada bagian kasir dan penggunaan debit &

credit card dan adanya pencatatan history transaksi pelanggan sehingga dapat

menunjang kegiatan promosi PT. Java kedepan.

Dengan umur industri yang masih muda, kualitas jasa yang diberikan oleh

Gambaru Point kepada konsumennya sudah bisa dikatakan bagus karena ada

beberapa tabloid otomotif yang menyebutkan bahwa “Gambaru Point telah

menjadi tempat pencucian mobil yang paling mewah di kota Tangerang”, hal itu

dapat dilihat dari fasilitas yang lengkap yang diberikan oleh industri ini, yaitu

seperti adanya café, pujasera, dan mini market yang dapat menjadi alternatif

ruang tunggu bagi para konsumennya yang sedang mencuci mobil. Selain

prestasi diatas adapula industri otomotif yang sudah bekerja sama dengan

industri ini, yaitu industri show room mobil yang juga berlokasi tidak jauh

dengan Gambaru Point yakni di Gading Serpong, Tangerang yang memberikan

voucher berupa jasa saloon car Gambaru Point kepada konsumennya.

Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk menjadikan

Gambaru Point sebagai franchise, maka dari itu kebutuhan promosi dan nilai

perusahaan di mata konsumen sangatlah penting, sehingga industri ini

membutuhkan sarana promosi yang baik yaitu promosi yang efektif dan efisien.

Informasi yang dapat ditampilkan dari Gambaru Point adalah sebagai berikut:

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

62

• Alamat : Jalan Graha Raya No.66 & 66A Graha Raya Bintaro

Serpong, Kota Tangerang.

• Jam kerja operasional : 08.00-23.00 (Selasa libur)

3.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Java

Menjadi industri terdepan dalam penyedia jasa pelayanan perawatan kecantikan

dan kebersihan kendaraan

Misi PT. Java

Meningkatkan nilai industri yang berorientasikan kepada kepuasan pelanggan

dengan cara :

• Memberikan layanan yang ramah kepada pelanggan

• Mengutamakan kualitas kebersihan hasil pencucian mobil dan motor

(kebersihan luar dan dalam kendaraan)

• Memberikan tempat tunggu yang nyaman

• Menjaga keamanan kendaraan pelanggan

• Mendirikan cabang atau menjual franchise untuk memperluas

jangkauan pasar

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

63

• Membangun inovasi terbaru, terutama dalam teknologi perlengkapan

dan peralatan pencucian mobil

3.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi pada Gambaru Point yaitu :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Sumber : PT.Java

Tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :

Direktur Utama

� Memimpin keseluruhan kegiatan dan perkembangan perusahaan

� Membuat perencanaan dan menetapkan strategi serta kebijakan yang harus

diambil untuk mencapai tujuan perusahaan.

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

64

� Melakukan sosialisasi strategi dan kebijakan yang diambil kepada pegawai

perusahaan.

� Berwenang unruk mempekerjakan dan memberhentikan karyawan.

� Berwenang untuk mengetahui, menyetujui, menandayangani berkas – berkas

penting.

� Menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Manajer Operasional

� Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara

berkala kepada direktur utama.

� Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh bagian unit bisnis.

� Menerima laporan keuangan dari bagian keuangan.

� Membantu direktur dalam melakukan sosialisasi dan juga menjalankan

kebijakan – kebijakan yang diberlakukan.

� Bertanggung jawab secara langsung terhadap direktur.

Supervisor Mobil

� Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara

berkala kepada manajer operasional.

� Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh pegawai di bagian jasa

perawatan mobil.

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

65

� Menerima laporan persediaan perlengkapan yang berhubungnan dengan jasa

perawatan mobil.

� Membantu manajer operasional dalam melakukan sosialisasi kepada pegawai

lainnya.

� Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional.

Supervisor Motor

� Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara

berkala kepada manajer operasional.

� Mengontrol dan mengawasi kinerjadari seluruh pegawai dibagian jasa

perwatan motor.

� Menerima laporan persediaan perlengkapan yang berhubungan dengan jasa

perawatan motor.

� Membantu manajer opearasional dalam melakukan sosialisasi kepada

pegawai lainnya.

� Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional.

Supervisor Pujasera, café dan mini market

� Mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan memberikan laporan secara

berkala kepada manajer operasional.

� Mengontrol dan mengawasi kinerja dari seluruh pegawai di bagian pujasera,

café dan mini market.

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

66

� Menerima laporan persediaan dari bagian gudang dan melakukan pemesanan

kembali.

� Membantu manajer operasional dalam melakukan sosialisasi.

� Bertanggung jawab secara langsung terhadap manajer operasional.

Bagian Keuangan

� Melakukan pencatatan seluruh transaksi keuangan perusahaan yang terjadi

dalam periode tertentu.

� Membuat laporan keuangan secara berkala dan menyerahkannya kepada

manajer operasional

� Bertanggung jawab terhadap laporan keuangan yang dibuat.

Bagian IT

� Betanggung jawab dalam hal yang berhubungan dengan data base pelanggan

dan semua yang berhubungan dengan penerapan IT.

� Menangani permasalahan yang timbul akibat adanya human error dalam

proses penerapan IT.

Bagian Gudang

� Mencatat keluar masuk stok barang dari dan ke dalam gudang.

� Memberikan laporan stok barang ke supervisor secara berkala

� Mengawasi stok barang yang ada di dalam gudang.

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

67

3.4. Analisis Proses Bisnis

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Lukman, selaku manajer

operasional PT.Java, proses bisnis yang berjalan saat ini telah menggunakan

peralatan pendukung baik dalam pelayanan pencucian yang menggunakan

hydraulic maupun kegiatan transaksinya yang telah menggunakan software

aplikasi dan mendukung pembayaran menggunakan debit card ataupun credit

card

Jika pelanggan membawa kendaraan yang ingin dicuci baik motor ataupun mobil

maka pelanggan akan langsung dilayani oleh bagian oto wash atau bagian

pencucian yang akan memberikan tiket pencucian dan menanyakan nama

pemilik kendaraan, setelah itu proses pencucian dilakukan dan pelanggan bisa

menunggu di beberapa alternatif tempat tunggu yakni seperti ruang tunggu ber-

AC, Pujasera, Mini Market dan Café. Setelah beberapa menit kemudian plat

nomor kendaraan yang telah selesai dicuci akan disebutkan menggunakan

pengeras suara. Dari situ pelanggan bisa tetap menikmati layanan lain yang

disediakan Gambaru Point atau langsung membayar tagihan pencucian

kendaraannya di bagian kasir, setiap unit bisnis di Gambaru Point memiliki

bagian kasirnya masing-masing. Jika pelangan akan membayar tagihan

pencucian kendaraan, pelanggan akan dimintai tiket pencucian oleh bagian kasir

dan kasir akan menanyakan nama dan plat nomor kendaraan. Setelah informasi

yang disampaikan pelanggan telah valid bagian kasir akan menyebutkan nominal

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

68

tagihan yang harus pelanggan bayar untuk menerima tiket pengambilan

kendaraan dan keluar dari Gambaru Point.

Jika Pelanggan ingin menggunakan jasa salon mobil atau motor maka pelanggan

akan langsung dilayani oleh bagian oto detailing. Pelanggan akan ditanyakan

mengenai status member atau non-member setelah itu pelanggan akan diberikan

menu paket perawatan kecantikan kendaraan sesuai dengan status member dan

non-membernya.

Pelanggan juga dapat menggunakan jasa pelayanan seperti Pujasera, Mini

Market dan Café tanpa mencuci atau menggunakan jasa salon mobil atau motor

karena Gambaru Point juga memiliki area pakir tersendiri untuk pelanggan yang

hanya menggunakan jasa unit bisnis sampingan tersebut.

Jika ada volume stok barang yang sudah mencapai reorder point maka bagian

gudang akan memberikan laporan kepada supervisor yang bersangkutan. Setelah

itu supervisor akan melanjutkan informasi tersebut ke manajer opersional untuk

dibuatkan invoice yang nantinya akan dicatat oleh bagian keuangan dan

memproses pengisian stok barang yang sudah mencapai reorder point tadi.

Manajer opersional secara berkala akan melaporkan aktivitas proses bisnis

Gambaru Point kepada direktur utama. Selain itu bagian IT akan mengecek

apabila ada permasalahan yang bersangkutan dengan penerapan teknologi

khusunya komputer.

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

69

Gambar 3.2 Proses Bisnis

Sumber : PT.Java

3.5. Kegiatan Pemasaran

Berdasarkan hasil wawancara kepada pemilik dari Gambaru Point mengenai

aktivitas pemasaran yang ada sekarang hanyalah menggunakan media

konvensional seperti penggunaan flyer dan banner.

Flyer dan banner yang ada juga hanyalah di area Gambaru Point dan sebagian

disebarkan kepada mitra bisnis, jadi cakupan pemasaran masih sangat terbatas

oleh ruang dan waktu.

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

70

3.6. Analisis Lima Kekuatan Porter

Dalam menentukan kompetitor yang ada dalam suatu industri dibutuhkan analisis

kompetitif dan analisis SWOT. Analisis lima kekuatan porter menjadi model

yang paling cocok untuk menghasilkan analisis kompetitif dan memberikan input

yang berguna untuk melakukan analisis SWOT. Terdapat 5 kekuatan porter yang

digunakan untuk menganalisis persaingan binis, yaitu :

1. Persaingan di industry sejenis

Melihat banyaknya usaha yang berhubungan dengan perawatan

otomotif khususnya jasa pencucian mobil maka tingkat persaingan

pun tinggi. Dari persamaan yang ada tersebut maka hal yang paling

membedakan di antara usaha tersebut adalah adanya persaingan harga

dan kulaitas pelayanan mereka. Adanya Diversifikasi produk dapat

membantu menarik konsumen yang ada di industry tersebut, hal ini

telah dilakukan pihak Gambaru Point dengan membuka unit bisnis

sampingan yaitu pujasera, café dan mini market.

Ada beberapa pesaing yang memiliki usaha sejenis dan memiliki

lokasi yang berdekatan dengan lokasi PT. Java, seperti : PT. Pelita

Jaya Sentosa dan CV. Mitra Anugerah.

2. Kekuatan tawar–menawar pemasok

Dalam menjalankan bisnis utamanya Gamabru Point bekerja sama

dengan beberapa supplier obat pembersih dan pencucian kendaraan.

Sedangkan dalam unit bisnis sampingannya seperti café dan mini

market pihak Gambaru Point mencari input dari supplier terkait sesuai

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

71

kebutuhan dari unit bisnis tersebut, contohnya seperti supplier kopi

dan produk-produk yang biasa ada pada mini market.

3. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Kekuatan aktivitas tawar menawar harga dari pembeli disini sangatlah

lemah karena pihak perusahaan memegang kendali penuh terhadap

harga dari jasa yang mereka tawarkan, jadi tingkat harga ditentukan

dari persaingannya terhadap perusahaan kompetitor dalam jenis

industri yang sama.

4. Ancaman produk substitusi

Ancaman produk pengganti atau subtitusi bisa dikatakan lemah atau

sama sekali tidak ada. Karena jasa yang ditawarkan adalah jasa

pencucian dan perawatan kendaraan.

5. Masuknya pesaing baru

Adanya pesaing baru bisa dikatakan cukup sulit karena modal yang

dibutuhkan cukup besar. Gambaru Point memposisikan segmentasi

pasarnya ke bagian konsumen menengah bawah. Jika pesaing baru

memiliki segmentasi pasar yang sama dan memiliki ide baru atau

sama dengan Gambaru Point yang memiliki diversifikasi produk di

dalam unit bisnisnya maka perusahaan tersebut bisa dikatakan

pesaing utama. Oleh karena itu maka masuknya pesaing baru yang

memiliki jenis usaha yang sama dengan Gambaru Point bisa

dikatakan sulit, dikarenakan modal yang dibutuhkan cukup tinggi,

tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa industry kecil juga menjadi

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

72

ancaman jika kualitas pelayanan dan harga yang murah menjadi

pilihan sebagian segmentasi pasar dari Gambaru Point.

Kesimpulan yang diambil dari analisis 5 kekuatan kompetitif porter diatas, maka

dengan tidak adanya ancaman dari produk subtitusi dan adanya beberapa

supplier yang bisa menjaga kekuatan tawar-menawar tetap seimbang dapat

membantu perusahaan untuk tetap berkembang. Namun dengan melihat

banyaknya jumlah pesaing yang ada dalam industry yang sama, serta adanya

ancaman yang timbul dari industry kecil (tempat pencucian yang tidak

membutuhkan modal yang tinggi) yang ada dalam industri ini maka perusahaan

harus tetap menjaga kualitas pelayanannya agar pelanggan tetap loyal.

3.7. Perumusan Strategi Bisnis PT Java

Dalam merumuskan strategi bisnis PT Java diperlukan beberapa langkah yaitu

pengumpulan data dan membuat kerangka perumusan strategi yang

komprehensif. Pengumpulan data yang dibutuhkan mengenai lingkungan internal

dan eksternal perusahaan. Kerangka perumusan strategi yang komprehensif

terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan dan tahap

keputusan.

Dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan telah dilakukan dengan

cara memberikan kuesioner dan wawancara tentang SWOT perusahaan langsung

kepada direktur utama dan manajer operasional. Pemberian kuesioner dan

wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih detil mengenai

faktor internal, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) perusahaan

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

73

dan faktor eksternal, yaitu peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) yang di

hadapi oleh perusahaan.

3.7.1. Tahap masukan

Pada tahap ini data dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.

Data tersebut mengembangkan Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan

Matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk menentukan apa yang menjadi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

3.7.1.1. IFE (Internal Factor Evaluation)

Berikut ini adalah hasil kuesioner dan wawancara terhadap faktor internal

PT Java yaitu faktor kekuatan perusahaan dan faktor kelemahan perusahaan.

Strength (Kekuatan):

� S1 = Memiliki pujasera, mini market, café & coffee shop

Perusahaan memiliki pujasera, mini market, café & coffee shop sebagai unit

bisnis sampingan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kepuasan dari

bisnis utamanya yakni pencucian dan salon mobil atau motor.

� S2 = Lokasi yang strategis

Memiliki lokasi yang cukup strategis yakni berada di persimpangan jalan Graha

Raya yang merupakan jalan dari ciledug menuju alam sutera, serpong, yang dimana

pertumbuhan bisnis di daerah tersebut pada 3 tahun terakhir ini sangatlah pesat.

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

74

� S3 = Telah menggunakan teknologi computer

Telah menggunakan teknologi komputer khususnya pada bagian kasir yang

mempermudah user menggunakan debit card ataupun credit card dalam melakukan

transaksi pembayaran di Gambaru Point.

� S4 = Fasilitas yang lengkap

Adanya fasilitas yang lengkap seperti ruang tunggu ber-AC yang dilengkapi

dengan area bermain anak, musholla, toilet & free WiFi pada area Gambaru

Point

� S5 = Memiliki tenaga professional seperti bagian IT

Memiliki tenaga professional seperti bagian IT yang biasanya menangani

permasalahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi khususnya

computer.

� S6 = Memiliki sistem kerja yang baik

Telah memiliki sistem kerja yang baik didalam menjalankan proses

bisnisnya. Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dan unik tersebut

akan mempermudah Gambaru Point menjadi franchise.

� S7 = Memiliki sistem member

Telah memiliki sistem member pada jasa salon otomotif sehingga dapat

mempermudah Gambaru Point dalam melakukan promosi dan menjaga

loyalitas konsumennya.

Weakness (Kelemahan) :

� W1 = Belum memiliki website

Belum memiliki website yang dapat membantu kegiatan promosi perusahaan.

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

75

� W2 = Kerapihan tenaga kerja yang belum memuaskan

Kerapihan tenaga kerja belum memuaskan, dengan jumlah pegawai yang

cukup banyak dan belum berseragam maka sulit untuk membedakan mana

pegawai dan mana pelanggan. Penggunaan seragam ini pernah terealisasi

sebelumnya tetapi karena belum ada perjanjian tenaga kerja yang baik maka

pegawai pun bebas keluar masuk perusahaan, akibatnya perusahaan

mengalami kerugian dari pembuatan seragam tadi.

� W3 = Belum memiliki franchise

Belum memiliki franchise yang dapat meningkatkan pemasukan dari adanya

royalty fee yang dibayarkan oleh franchisee kepada franchisor. Selain itu

adanya franchise dapat memperluas cakupan pangsa pasar perusahaan dari

segi geografis.

� W4 = Belum memiliki ruangan pencucian mobil otomatis

Belum memiliki ruangan pencucian mobil otomatis dimana kecepatan dan

kepraktisan adalah suatu hal yang menjadi prioritas utama dari beberapa

konsumen.

� W5 = Tidak menjual asesoris mobil

Tidak menjual aksesoris mobil, dengan melakukan diversifikasi terkait

diyakini akan menarik lebih banyak konsumen yang akan menggunakan

pelayanan yang ada pada PT. Java.

Tabel 3.1. Tabel IFE PT. Java

Faktor-faktor Internal Bobot Peringkat Skor

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

76

Perusahaan

Strength (Kekuatan)

S1 Memiliki pujasera, mini

market, café & coffee shop

0,1082 4 0.4328

S2 Lokasi yang strategis 0,1010 4 0.404

S3 Telah menggunakan teknologi

computer

0,1116 4 0.4464

S4 Fasilitas yang lengkap 0,0518 3 0.1554

S5 Memiliki tenaga professional

seperti bagian IT

0,0695 3 0.2085

S6 Memiliki sistem kerja yang

baik

0,0578 3 0.1734

S7 Memiliki sistem member 0,0710 3 0.213

Weakness (Kelemahan)

W1 Belum memiliki website 0,0776 2 0.1552

W2 Kerapihan tenaga kerja yang

belum memuaskan

0,1363 1 0.1363

W3 Belum memiliki franchise 0,0598 1 0.0598

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

77

W4 Belum memiliki ruangan

pencucian mobil otomatis

0,1372 1 0.1372

W5 Tidak menjual asesoris mobil 0,0181 2 0.0362

Total 1,000 2.5582

Sumber : PT. Java

Keterangan : Peringkat 4 = respon superior

Peringkat 3 = respon di atas rata-rata

Peringkat 2 = respon rata-rata

Peringkat 1 = respon buruk

Dari matriks IFE, didapat total nilai IFE sebesar 2,5582. Dimana nilai tersebut

berada di atas nilai rata-rata, yaitu 2,5. Berdasarkan nilai tersebut, menunjukan

bahwa PT. Java telah mampu memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan

kelemahan.

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

78

3.7.1.2. EFE (External Factor Evaluation)

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi adalah sebagai berikut.

Opportunity (Peluang) :

� O1 = Peningkatan jumlah kendaraan yang naik tiap tahun

Dengan melihat peningkatan jumlah kendaran bermotor yang naik tiap tahun,

dipastikan dapat ikut meningkatkan jumlah pangsa pasar pada industry

otomotif khususnya perawatan otomotif. (Sumber :

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17&

notab=12)

� O2 = Memiliki market dimana konsumennya memiliki jam kerja yang

tinggi

Melihat jam kerja yang dimiliki pengendara bermotor yang tinggi (overload)

diharapkan dapat meningkatkan permintaan jasa perawatan otomotif karena

ketidak tersedianya waktu yang dimiliki mereka untuk merawat kebersihan

kendaraannya.(http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/jam-kerja)

� O3 = Pelanggan yang cuci mobil biasanya diselingi dengan makan dan

minum sambil menunggu kendaraannya dicuci

Adanya penjualan produk baik barang atau jasa tambahan dapat menarik

minat pelanggan untuk datang, contohnya seperti café atau mini market.

Dengan banyaknya pilihan produk baik berupa barang atau jasa yang

ditawarkan kepada konsumennya diharapkan dapat menarik lebih banyak

minat konsumen untuk menggunakan jasa perusahaan cuci mobil nantinya.

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

79

� O4 = Ketersediaan tenaga kerja yang jumlahnya cukup banyak karena

tidak membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi

Melihat jumlah masayrakat di Indonesia yang belum memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi maka ketersediaan jumlah pegawai atau tenaga kerja

pencucian mobil pun jumlahnya cukup banyak. (sumber :

http://sayitdirectly.blogspot.com/2012/07/tingkat-pendidikan-rendah.html)

� O5 = Masyarakat sudah peka terhadap penggunaan website sebagai

media promosi

Melihat tingginya penggunaan website baik di Indonesia maupun negara

lainnya dapat dijadikan peluang bagi perusahaan dalam mempromosikan

produknya. Kelebihan dari penggunaan website sebagai media promosi

dibandingkan dengan media konvensional adalah seperti harga yang relative

murah yaitu dengan kisaran harga Rp100.000/th atau lebih tergantung dengan

kapasitas hosting yang dipilih, selain itu kegiatan promosi tidak dibatasi oleh

ruang dan waktu, sehingga membuat cakupan pemasaran produk menjadi

sangat luas. (contoh : http://www.hostingceria.com/)

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

80

Gambar 3.3. Jumlah pengguna Internet se-Asia tahun 2011

� O6 = Jumlah perusahaan otomotif yang terus berkembang

Banyaknya jumlah perusahaan dalam industri otomotif seperti show room

mobil dan bengkel yang ada dan terus bermunculan akan menjadi peluang

untuk perusahaan perawatan otomotif yaitu dengan melakukan kerja sama

terhadap perusahaan tersebut seperti dengan penjualan voucher perawatan

mobil akan membantu kegiatan promosi perusahaan.

(Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/04/22/092475081/Boediono-

Industri-Otomotif-Bisa-Kalahkan-Cina)

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

81

Threat (Ancaman) :

� T1 = Banyaknya pesaing baru dalam industri yang sama

Banyaknya pesaing baru dengan ide baru dalam industri yang sama dapat

mengancam loyalitas konsumen yang ada.

� T2 = Kelemahan tawar-menawar dari konsumen

Dengan melihat kekuatan tawar-menawar yang rendah dikarenakan harga

yang berlaku ditentukan penuh oleh perusahaan atau penyedia jasa pelayanan

otomotif yang dimana tarif yang diberikan merupakan cerminan dari

persaingan harga dalam industry tersebut, dan hal ini dapat menjadi ancaman

bagi perusahaan yang ingin memberikan tarif lebih tinggi dari pesaing dalam

industry yang sama dikarenakan biaya operasional perusahaan yang cukup

tinggi.

� T3 = Banyaknya industri sejenis tedahulu

Banyaknya industri sejenis yang telah berjalan dan memiliki konsumen yang

loyal akan mengancam perkembangan perusahaan baru yang bergerak dalam

industri yang sama.

� T4 = Segmentasi terbatas untuk kalangan menengah atas

Segementasi yang terbatas ini juga menjadi ancaman dalam industri karena

hanya kalangan menengah atas yang memiliki kendaraan sehingga

segementasi hanyalah diperuntukan kepada orang-orang yang memiliki

kendaraan bermotor.

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

82

� T5 = Tuntutan konsumen yang terus berubah terhadap layanan

Menurunnya kualitas pelayanan akibat tuntutan konsumen yang terus

berubah juga dapat mengancam loyalitas dari konsumen yang ada. Penurunan

kualitas pelayanan ini bisa dikarenakan oleh kurangnya monitoring yang ada

dan mengakibatkan penurunan kinerja pegawai dalam menjaga stabilitas

kualitas pelayanan yang diberikan.

� T6 = Issue negative tentang jasa layanan yang berkembang di

masyarakat

Adanya issue negative yang berkembang dikalangan masyarakat mengenai

kualitas layanan dari suatu perusahaan jasa akan dapat menjadi ancaman bagi

perusahaan tersebut karena buruknya pandangan konsumen terhadap jasa

yang akan diberikan sehingga permintaan terhadap jasa tersebutpun akan

mernurun.

Tabel 3.2. Tabel EFE PT. Java

Faktor-faktor eksternal perusahaan Bobot Peringkat Skor

Opportunity (Peluang)

O1 Peningkatan jumlah kendaraan yang naik tiap

tahun

0,1274 4 0.5096

O2 Memiliki market dimana konsumennya

memiliki jam kerja yang tinggi

0,0622 3 0.1866

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

83

O3 Pelanggan yang cuci mobil biasanya diselingi

dengan makan dan minum sambil menunggu

kendaraannya dicuci

0,0385 3 0.1155

O4 Ketersediaan tenaga kerja yang jumlahnya

cukup banyak karena tidak membutuhkan

tingkat pendidikan yang tinggi

0,1123 4 0.4492

O5 Masyarakat sudah peka terhadap penggunaan

website sebagai media promosi

0,1385 4 0.554

O6 Jumlah perusahaan otomotif yang terus

berkembang

0,0444 3 0.1332

Threat (Ancaman)

T1 Banyaknya pesaing baru dalam industri yang

sama

0,1080 1 0.108

T2 Kelemahan tawar-menawar dari konsumen 0,0576 2 0.1152

T3 Banyaknya industri sejenis tedahulu 0,1366 1 0.1366

T4 Segmentasi terbatas untuk kalangan

menengah atas

0,0424 2 0.0848

T5 Tuntutan konsumen yang terus berubah

terhadap layanan

0,0740 2 0.148

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

84

T6 Issue negative tentang jasa layanan yang

berkembang di masyarakat

0,0581 2 0.1162

Total 1,000 2.6569

Sumber : PT. Java

Keterangan : Peringkat 4 = respon superior

Peringkat 3 = respon di atas rata-rata

Peringkat 2 = respon rata-rata

Peringkat 1 = respon buruk

Dari matriks EFE, didapat total nilai IFE sebesar 2,6569. Dimana nilai tersebut

berada di atas nilai rata-rata, yaitu 2,5. Berdasarkan nilai tersebut, menunjukan

bahwa PT. Java telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

3.7.1.3. Matriks Profil Persaingan (CPM)

Matriks Profil Persaingan (CPM) bertujuan untuk mengidentifikasi posisi PT.

Java dengan posisi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya

dilihat dari beberapa faktor yang menentukan keberhasilan perushaan dalam

industri otomotif. Dua pesaing utama PT. Java saat ini adalah PT. Pelita Jaya

Sentosa dan CV. Mitra Anugerah, dilihat dari lokasi yang berdekatan dan

kualitas yang bersaing. Pada matriks CPM di bawah ini, pemberian bobot tiap

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

85

faktor ditentukan berdasarkan hasil pengolahan wawancara pembobotan. Berikut

ini adalah tabel pemberian bobot kepada setiap faktor kunci :

Tabel 3.3. Faktor Kunci Keberhasilan

No Faktor Kunci Keberhasilan Bobot

1 Pelayanan yang ramah 0,0799

2 Kualitas hasil pencucian 0,2400

3 Kebersihan tempat 0,0718

4 Kecepatan proses pengerjaan 0,1496

5 Lokasi 0,1376

6 Fasilitas 0,0981

7 Harga 0,2230

Jumlah 1.00

Sumber : Observasi

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

86

Berikut ini adalah Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Java:

Tabel 3.4. Matriks Profil Persaingan (CPM)

Faktor Kunci

Keberhasilan

BOBOT PT. Java PT. Pelita Jaya

Sentosa

CV. Mitra

Anugerah

R S R S R S

Pelayanan yang

ramah

0,0799 2 0.1598 4 0.3196 3 0.2397

Kualitas hasil

pencucian

0,2400 4 0.96 3 0.72 2 0.48

Kebersihan

tempat

0,0718 3 0.2154 4 0.2872 2 0.1436

Kecepatan proses

pengerjaan

0,1496 3 0.4488 3 0.4488 2 0.2992

Lokasi 0,1376 3 0.4128 4 0.5504 2 0.2752

Fasilitas 0,0981 4 0.3924 3 0.2943 2 0.1962

Harga 0,2230 3 0.669 3 0.669 4 0.892

Total 1,000 3.2582 3.2893 2.5259

Sumber : Data hasil wawancara

Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) di atas maka

menunjukkan bahwa PT. Java berada di urutan kedua dengan nilai total 3.2582

jika dibandingkan dengan kedua pesaingnya. Dari hal tersebut dilihat total nilai

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

87

PT. Java tidak terlalu terlampau jauh dengan PT. Pelita Jaya Sentosa dimana

perusahaan tersebut adalah perusahaan yang terlebih dahulu berdiri

dibanndingkan dengan PT. Java dari sini dapat disimpulkan bahwa PT.Java dapat

bersaing dengan Industri sejenis di area bisnisnya.

3.8. Tahap Pencocokan

Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan

perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut

dalam model - model kuantitatif perumusan strategi. Alat analisis yang

digunakan pada tahap ini antara lain yaitu matriks Strength-Weaknesses-

Opportunities-Threats (SWOT), Internal-External (IE) dan Grand Strategy.

3.8.1. Matriks SWOT PT. Java

Tabel 3.5. Matriks SWOT

Strengths

1. Memiliki pujasera, mini

market, café & coffee

shop

2. Lokasi yang strategis

3. Telah menggunakan

teknologi computer

Weaknesses

1. Belum memiliki website

2. Kerapihan tenaga kerja

yang belum memuaskan

3. Belum memiliki

franchise

4. Belum memiliki

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

88

4. Fasilitas yang lengkap

5. Memiliki tenaga

professional seperti

bagian IT

6. Memiliki sistem kerja

yang baik

7. Memiliki sistem

member

ruangan pencucian

mobil otomatis (full

robotic)

5. Tidak menjual asesoris

mobil

Opportunities

1. Peningkatan jumlah

kendaraan yang naik tiap

tahun

2. Memiliki market dimana

konsumennya memiliki

jam kerja yang overload

3. Pelanggan yang cuci

mobil biasanya

diselingi dengan makan

dan minum sambil

menunggu

kendaraannya dicuci

4. Ketersediaan tenaga kerja

yang jumlahnya cukup

Strategi SO

1. (S1,O3)

Adanya bisnis pendukung

seperti pujasera, mini market,

café & coffee shop dapat

menarik konsumen yang ingin

memenuhi kebutuhan lainnya

selain mencuci mobil.

2. (S1, O5, O2)

Penggunaan website dalam

mempromosikan jenis produk

baik barang atau servis

tambahan yang ditawarkan

kepada konsumen yang

memiliki mobilitas tinggi

Strategi WO

1. (W1,O5)

Dengan adanya kegiatan

promosi melalui website akan

mempermudah konsumen

dalam melihat jasa-jasa yang

ditawarkan

2. (W5,O3)

Dengan menambah unit bisnis

tambahan akan menarik

konsumen yang sedang

mencuci mobil

3. (W4,O2)

Dengan adanya jasa pencucian

otomatis atau full robotic

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

89

banyak karena tidak

membutuhkan tingkat

pendidikan yang tinggi

5. Masyarakat sudah

aware terhadap

penggunaan website

sebagai media promosi

6. Jumlah perusahaan

otomotif yang terus

berkembang

akan membantu kegiatan

promosi

3. (S6,O1)

Adanya sistem kerja yang

baik akan memudahkan

perusahaan menjadi franchise

sehingga dapat memperluas

pangsa pasar dimana jumlah

kendaraan terus mengalami

peningkatan

dengan pelayanan yang lebih

cepat akan menarik sejumlah

konsumen yang tidak

memiliki waktu banyak

dikarenakan jam kerja yang

berlebih

Threats

1. Banyaknya pesaing baru

dalam industri yang sama

2. Kelemahan tawar-

menawar dari konsumen

3. Banyaknya industri

sejenis tedahulu

4. Segmentasi terbatas untuk

kalangan menengah atas

5. Tuntutan konsumen

yang terus berubah

terhadap layanan

6. Issue negative tentang

Strategi ST

1. (S1,T3)

Dengan adanya promosi

pujasera, mini market, café &

coffee shop sebagai bisnis

pendukung maka diharapkan

dapat menarik konsumen dari

perusahaan kompetitor

terdahulu

2. (S7,T1)

Adanya sistem member akan

menjaga loyalitas konsumen

yang ada dari ancaman

pesaing baru

Strategi WT

1. (S1,W6)

Dengan membangun website

yang terintegrasi dengan sosial

media dapat

menginformasikan perusahaan

mengenai word of mouth yang

sedang menyebar dan dapat

menjadi masukan apabila

memang ada testimoni dari

konsumen yang kurang puas

dari pelayanan yang telah

diberikan kepada mereka

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

90

jasa layanan yang

berkembang di

masyarakat

Sumber : Data yang diolah

Matriks SWOT pada PT. Java diatas menghasilkan beberapa alternatif strategi

bagi perusahaan, antara lain:

1. (S1,O3)

Adanya bisnis pendukung seperti pujasera, mini market, café & coffee shop dapat

menarik konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan lainnya selain mencuci mobil.

(Diversifikasi terkait)

2. (S1, O5, O2)

Penggunaan website dalam mempromosikan jenis produk baik barang atau servis

tambahan yang ditawarkan kepada konsumen yang memiliki mobilitas tinggi akan

membantu kegiatan promosi. (Penetrasi pasar)

3. (S6,O1)

Adanya sistem kerja yang baik akan memudahkan perusahaan menjadi franchise

sehingga dapat memperluas pangsa pasar dimana jumlah kendaraan terus

mengalami peningkatan (Pengembangan pasar)

4. (W1,O5)

Dengan adanya kegiatan promosi melalui website akan mempermudah konsumen

dalam melihat jasa-jasa yang ditawarkan. (Penetrasi pasar)

5. (W5,O3)

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

91

Dengan menambah unit bisnis tambahan akan menarik konsumen yang sedang

mencuci mobil. (Deversifikasi terkait)

6. (W4,O2)

Dengan adanya jasa pencucian otomatis atau full robotic dengan pelayanan yang

lebih cepat akan menarik sejumlah konsumen yang tidak memiliki waktu banyak

dikarenakan jam kerja yang berlebih. (Pengembangan produk)

Kesimpulannya, alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks

SWOT antara lain strategi Pengembangan Produk, Penetrasi Pasar,

Pengembangan Pasar, dan Difersifikasi terkait

3.8.2. Matriks Internal Eksternal (IE)

Matriks Internal Eksternal (IE) memposisikan berbagai divisi organisasi dalam

tampilan sembilan sel. Akan tetapi dalam hal ini matriks IE digunakan untuk

memposisikan perusahaan dengan tujuan memperoleh alternatif strategi. Matriks

Internal Eksternal didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu skor bobot dari

Matrik Internal Factor Evaluation(IFE) total pada sumbu X dan skor bobot dari

Matriks External Factor Evaluation (EFE) total pada sumbu Y.

Berikut ini adalah tabel IE yang diperoleh berdasarkan total skor bobot pada

Matriks IFE total dan skor bobot pada matrik EFE.

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

92

Gambar 3.4. Posisi Matriks IE pada PT. Java

Keterangan :

Sel I, II, III = Tumbuh dan membangun

Sel III, V, VII = Pertahankan dan pelihara

Sel VI, VIII, IX = Tuai atau divestasi

Pada matriks IE, PT. Java berada dalam sel V, dengan total nilai IFE sebesar

2,6569 dan total nilai EFE sebesar 2,5582. Perusahaan yang masuk dalam sel V

dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi pertahankan dan pelihara,

antara lain strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Seluruh strategi

ini merupakan yang umum digunakan untuk perusahaan tipe ini.

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

93

Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis dari matriks IE, maka alternatif

strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Java adalah strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk.

3.8.3. Matriks Grand Strategy

Matriks Grand Strategy bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada

salah satu kuadran sehingga diperoleh strategi alternatif yang tepat yang

didasarkan pada dua dimensi penilaian yaitu: posisi persaingan dan pertumbuhan

pasar.

Berdasarkan hasil analisis matriks profil kompetitif (CPM), maka diketahui

bahwa PT. Java memiliki daya saing yang cukup kuat dibanding para

pesaingnya. Pasar mobil Indonesia pada 2012 tumbuh 24,8 persen dengan total

penjualan mencapai 1.116.230 unit, sementara pada 2011 hanya mencapai

894.164. (sumber : http://www.antaranews.com/berita/353301/pasar-mobil-indonesia-

2012-tumbuh-24)

Berikut penggambaran hasil Matriks Grand Strategy pada PT. Java:

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

94

Gambar 3.5. posisi PT Java dalam matriks Grand Strategy

Berdasarkan Matriks Grand Strategy diatas, PT Java ditemukan bahwa dengan

Pertumbuhan pasar yang kuat yakni sebesar 24% dan kondisi kompetitif

perusahaan yang cukup kuat maka perusahaan berada di kuadran I. Maka strategi

yang memungkinkan untuk diterapkan adalah strategi penetrasi pasar, penetrasi

pengembangan pasar dan pengembangan produk. Dengan melakukan strategi

penetrasi pasar yakni dengan menggunakan web sebagai media promosi dapat

membantu kegiatan promosi perusahaan, selain itu dengan adanya web dapat

membantu pemasaran dari adanya strategi pengembangan pasar yakni

terbentuknya franchise Gambaru Point.

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

95

3.9. Tahap Keputusan

Berdasarkan analisis melalui matriks SWOT,matriks IE dan Grand Strategy

maka diperoleh beberapa alternatif strategi antara lain strategi penetrasi pasar,

pengembangan produk, pengembangan pasar, penghematan, integrasi horizontal,

Divestasi dan Likuidasi. Seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6. Alternatif Strategi Dari Metode Pencocokan

Alternatif Strategi Metode Pencocokan Frekuensi

Penetrasi Pasar SWOT, IE, Grand Strategy 4

Pengembangan Produk SWOT, IE, Grand Strategy 3

Diversivikasi Terkait SWOT, Grand Strategy 3

Pengembangan Pasar SWOT, Grand Strategy 2

Integrasi Kedepan Grand Strategy 1

Integrasi Kebelakang Grand Strategy 1

Integrasi Horizontal Grand Strategy 1

Sumber: data yang diolah

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

96

3.9.1. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) PT. Java

Berdasarkan hasil analisis diatas maka strategi yang memungkinkan

untuk diterapkan didalam perusahaan adalah strategi penetrasi pasar,

pengembangan produk dan diversifikasi terkait. Dengan menerapkan strategi

penetrasi pasar diharapkan perusahaan dapat memperluas jangkauan

pemasarannya yaitu dengan adanya penggunaan web yang dapat dijadikan sarana

dalam menjalankan promosinya. Sedangkan dengan menerapkan strategi

pengembangan produk diharapakan perusahaan dapat mengembangkan

produknya yakni seperti adanya penggunaan ruangan pencucian mobil otomatis,

sehingga akan menambah pilihan atas jasa yang ditawarkan kepada

konsumennya. Selain itu adanya penerapan strategi diverifikasi terkait

diharapkan perusahaan dapat menambah produk yang berkaitan dengan

keperluan pengendara atau yang berkaitan dengan kebutuhan pengenadara

contohnya seperti adanya penjualan asesoris mobil.

Ditahap keputusan ini akan menggunakan matriks QSPM untuk

menetukan manakan alternative strategi yang paling baik untuk diterapkan oleh

PT. Java, apakah penetrasi pasar, pengembangan produk, atau diversifikasi

terkait

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

97

.Tabel 3.7. Matriks QSPM PT. Java

KEY FACTOR

Bobot

Penetrasi Pasar Pengembangan

produk

Diversifikasi

terkait

AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

1. Memiliki

pujasera,

mini market,

café &

coffee shop

0.1082 4 0.4328 4 0.4328 1 0.1082

2. Lokasi yang

strategis

0.101 4 0.404 2 0.202 2 0.202

3. Telah

menggunaka

n teknologi

komputer

0.1116 2 0.2232 2 0.2232 1 0.1116

4. Fasilitas

yang

lengkap

0.0518 3 0.1554 4 0.2072 2 0.1036

5. Memiliki

tenaga

professional

seperti

0.0695 1 0.0695 3 0.2085 1 0.0695

Page 39: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

98

bagian IT

6. Memiliki

sistem kerja

yang baik

0.0578 3 0.1734 1 0.0578 3 0.1734

7. Memiliki

sistem

member

0.071 4 0.284 1 0.071 2 0.142

Kelemahan

1. Belum

memiliki

website

0.0776 4 0.3104 4 0.3104 1 0.0776

2. Kerapihan

tenaga kerja

yang belum

memuaskan

0.1363 - - - - - -

3. Belum

memiliki

franchise

0.0598 - - - - - -

4. Belum

memiliki

ruangan

pencucian

mobil

0.1372 3 0.4116 4 0.5488 2 0.2744

Page 40: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

99

otomatis

5. Tidak

menjual

asesoris

mobil

0.0181 3 0.0543 2 0.0362 4 0.0724

Peluang

1. Peningkatan

jumlah

kendaraan

yang naik

tiap tahun

4 0.5096 2 0.2548 2 0.2548 4

2. Memiliki

market

dimana

konsumenny

a memiliki

jam kerja

yang

overload

4 0.2488 3 0.1866 3 0.1866 4

3. Pelanggan

yang cuci

mobil

biasanya

2 0.077 2 0.077 4 0.154 2

Page 41: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

100

diselingi

dengan

makan dan

minum

sambil

menunggu

kendaraanny

a dicuci

4. Ketersediaan

tenaga kerja

yang

jumlahnya

cukup

banyak

karena tidak

membutuhka

n tingkat

pendidikan

yang tinggi

3 0.3369 2 0.2246 2 0.2246 3

5. Masyarakat

sudah aware

terhadap

penggunaan

4 0.554 3 0.4155 2 0.277 4

Page 42: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

101

website

sebagai

media

promosi

6. Jumlah

perusahaan

otomotif

yang terus

berkembang

4 0.1776 3 0.1332 1 0.0444 4

Ancaman

1. Banyaknya

pesaing baru

dalam

industri

yang sama

4 0.432 3 0.324 3 0.324 4

2. Kelemahan

tawar-

menawar

dari

konsumen

- - - - - - -

3. Banyaknya

industri

sejenis

4 0.5464 3 0.4098 3 0.4098 4

Page 43: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

102

tedahulu

4. Segmentasi

terbatas

untuk

kalangan

menengah

atas

3 0.1272 3 0.1272 3 0.1272 3

5. Tuntutan

konsumen

yang terus

berubah

terhadap

layanan

3 0.222 4 0.296 4 0.296 3

6. Issue

negative

tentang jasa

layanan

yang

berkembang

di

masyarakat

4 0.432 3 0.324 3 0.324 4

TOTAL 5.7501 4.7466 3.6331

Sumber : PT. Java

Page 44: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

103

Keterangan : AS = Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score)

TAS = Total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness)

Nilai Daya Tarik : 1= Tdak Menarik

2 = Sedikit Menarik

3 = Cukup Menarik

4 = Sangat Menarik

Dari Matriks Perencanaan Strategi (QSPM) pada PT. Java terlihat bahwa

strategi penetrasi pasar memiliki total nilai sebesar (3.0592). Nilai ini lebih tinggi

dibandingkan nilai dua alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan produk

(2,4715) dan diversifikasi terkait (1,6052). Hal ini menunjukkan bahwa strategi

penetrasi pasar lebih menarik untuk diterapkan dibandingkan dengan strategi

pengembangan produk dan diversifikasi terkait. Jadi, dari tiga alternatif strategi

yang sesuai untuk diterapkan oleh PT. Java adalah strategi penetrasi pasar yakni

dengan membangun tampilan web yang memberikan informasi mengenai apa

saja layanan yang diberikan oleh PT. Java.

Page 45: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

104

3.10. Analisis Bauran Pemasaran 7P (marketing mix)

Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen membutuhkan konsep

pemasaran yang biasa disebut dengan istilah marketing mix. Ada 7 variable

penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan jasa,

yaitu product, price, place, promotion, process, people dan physical evidence.

Gambar 3.6. Bauran Pemasaran 7P (marketing mix)

Berikut pembahasan mengenai 7P pada marketing mix di PT. Java :

1. Product : Produk yang dihasilkan PT. Java ini berupa jasa hasil perawatan atau

pencucian kendaraan. Dengan meningkatkan kualitas jasa yang dihasilkan PT.

Java ini juga menawarkan jasa seperti mini market, pujasera dan café sehingga

konsep PT. Java disini adalah “one stop service”.

Page 46: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

105

2. Price : harga yang ditawarkan PT. Java disini adalah harga yang relative

murah dengan melihatnya kualitas yang diberikan kepada konsumennya ketika

sedang menunggu kendaraannya dicuci contohnya seperti, ruang tunggu ber-AC.

Jadi disini PT. Java menggunakan Market penetration yaitu dengan memberikan

harga yang relative murah untuk menarik minat pelanggan untuk terus

menggunakan jasa yang ditawarkan.

3. Place : Tempat untuk melakukan transaksi dan proses bisnis pada PT. Java ini

berlokasi di Graha Raya Bintaro yang mana daerahnya cukup strategis. Dengan

melihat kualitas kebersihan tempat yang relative sangat bersih dan nyaman

diharapkan dapat membuat pelanggan agar tetap loyal.

4. Promotion : Promosi pada PT. Java yaitu menggunakan 2 metode antara lain

advertising dan special offers bagi para member di salon mobilnya.

5. Process : proses bisnis utama pada PT. Java disini dilakukan dengan

memberikan jasa perwatan otomotif kepada pelanggannya dengan

mengedepankan kualitas kebersihan, kecepatan dan kenyamanan pelanggan saat

menunggu.

6. People : PT. java melibatkan beberapa pegawai untuk mencuci kendaraan dan

kasir untuk kegiatan transaksi antara perusahaan dengan pelanggannya.

7. Physical evidence : Perangkat yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan

proses bisnis pada PT. Java adalah seperti pengunaan hydraulic pada bagian

pencucian mobil dan beberapa seperangkat computer pada bagian kasir.

Page 47: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

106

3.11. Tahap Analisis Internet Marketing

Dibawah ini adalah tahapan analisis internet marketing yang terdiri dari tahap

pertama sampai dengan tahap ketiga dari 7 stages of internet marketing.

3.11.1. Tahap 1 : Framing the market opportunity

I. Investigate opportunity in an existing or new value system.

i) Kemudahan proses promosi

Saat ini kegiatan promosi yang berjalan di PT. Java hanyalah dengan

menggunakan media konvensional seperti flyer dan banner yang tersebar

di area Gambaru Point dan mitra bisnisnya yaitu showroom mobil yang

letaknya tidak jauh dari lokasi Gambaru Point saat ini. Dengan

menggunakan sistem pemasaran eMarketing seperti penggunaan website

untuk dijadikan media promosi produk baik berupa barang atau jasa yang

ditawarkan Gambaru Point diharapkan dapat meningkatkan kegiatan

promosi karena sifatnya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu

sehingga informasi produk bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan

dimana saja.

ii) Jangkauan Promosi

Karena kegiatan promosi yang dilakukan saat ini masih menggunakan

media konvensional maka cakupan atau jangkauan pemasaran pun tidak

bisa terlalulu jauh yakni hanya di area Gambaru Point dan mitra

bisnisnya. Adanya Penggunaan website dalam kegiatan pemasaran dapat

Page 48: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

107

membantu cakupan atau jangkauan pemasaran menjadi lebih luas karena

informasi yang ada di web bisa diakses dimanapun. Dengan ini

diharapakan penggunaan website dalam kegiatan pemasaran dapat

membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan promosinya baik

kepada calon pelanggan ataupun kepada mitra bisnis nantinya.

iii) Kemudahan akses Informasi

Pada sistem yang sedang berjalan saat in, pelanggan dapat mengakses

informasi produk dengan mendatangi langsung ke Gambaru Point.

Dengan menggunakan sistem baru maka pelanggan dapat dimudahkan

dalam mengakses informasi layanan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan.

iv) Jam kerja operasional

Saat ini jam kerja operasional dimulai dari pukul 08.00-23.00 WIB dan

libur dihari selasa. Seluruh kegiatan proses bisnis perusahaan mulai dari

kegiatan bertransaksi, kegiatan operasional sampai kegiatan promosi

produk dilakukan pada jam kerja operasional tersebut. Tetapi jika

perusahaan menerapkan sistem yang baru, maka perusahaan bisa

memberikan informasi produk kapanpun diluar dari jam kerja

operasional.

v) Keaktualan Informasi

Saat ini PT. Java tidak selalu dapat memberikan informasi terbaru atau

teraktual kepada pelanggannya, karena dibutuhkan biaya untuk mencetak

flyer atau banner tadi dengan informasi produk yang baru atau pelanggan

bisa langsung menghubungi pihak perusahaan untuk mengakses

Page 49: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

108

keaktualan informasi yang ada. Dengan adanya sistem yang baru ini

perusahaan dapat memberikan informasi produk sesring mungkin secara

aktual melalui website.

vi) Pengalaman Pelanggan

Pelanggan dapat memberikan masukan pada PT. Java mengenai

pelayanan yang didapatkan langsung kepada manajer operasional

ataupun bagian kasir pada saat bertransaksi. Tapi jika telah menerapkan

sistem baru maka pelanggan tidak perlu harus datang dan memberikan

masukan secara langsung tetapi bisa memberikan kritik dan saran

mengenai kualitas pelayanan melaui website perusahaan.

vii) Komunikasi

Komunikasi yang berjalan saat ini agak cenderung menjadi komunikasi

yang hanya satu arah, yaitu komunikasi dari perusahaan mengenai

promosi produk, dan biasanya pelanggan enggan untuk secara langsung

memberikan kritik kepada perusahaan dengan beberapa alasan dan

biasanya kritik mengenai kualitas yang buruk akan cepat menyebar luas

dan menjadi bahan pembicaraan banyak orang terhadap suatu kualitas

produk dari perusahaan terkait. Diharapakan dengan menggunakan

sistem yang baru ini kritik yang sifatnya membicarakan mengenai

kualitas pelayanan yang buruk tadi tidak menjadi bahan pembicaraan

yang nantinya bisa memberikan dampak negetif terhadap perkembangan

perusahaan namun dapat menjadi masukan kepada perusahaan agar

kulitas pelayanan tersebut bisa diperbaiki kedepannya dengan adanya

Page 50: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

109

fitur contact us pada website perusahaan yang dapat menampung kritik

dan saran dari pelanggan.

Tabel 3.8. Tabel peluang sistem berjalan dan sistem baru

Peluang Peluang pada sistem

berjalan

Peluang pada sistem

baru

Kemudahan proses

promosi

Menggunakan Media

konvensional, seperti

Flyer dan Banner

Menggunakan website

Jangkauan Promosi Terbatas pada area

perusahaan dan mitra

bisnis

Tak dibatasi oleh jarak

Kemudahan akses

Informasi

Dengan datang

langsung ke

perusahaan

Dapat diakses kapan

saja melalui website

Jam kerja operasional Jam kerja operasional

dimulai dari pukul

08.00-23.00 WIB

(Selasa libur)

Operasi jam kerja

khusunya kegiatan

promosi tidak dibatasi

oleh waktu

Keaktualan Informasi Informasi teraktual

bisa diperoleh

pelanggan jika

pelanggan

berhubungan langsung

Dapat memberikan

kemudahan dalam

menyebarkan dan

mengubah suatu

informasi yang aktual

Page 51: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

110

kepada pihak

perusahaan

melalui website

Pengalaman

Pelanggan

Pelanggan hanya bisa

memberikan kritik dan

saran mengenai

kualitas pelayanan

produk langsung

melalui pihak

perusahaan (manajer

operasional atau kasir)

Pelanggan bisa

memberikan kritik dan

saran melaui fitur

contact us di website

Komunikasi Komunikasi cenderng

bersifat satu arah

yakni dari perusahaan

kepada pelanggan

Komunikasi bisa

bersifat 2 arah, baik

dari perusahaan

kepada pelanggan dan

sebaliknya pelanggan

kepada perusahaan

Keuntungan penggunaan website sebagai media promosi adalah dapat

melepaskan nilai tertahan atau trapped value pada perusahaan, karena

sistem yang baru dapat menciptakan proses yang lebih efektif dan

efisien. Dengan terbebasnya trapped value, Sistem yang baru dapat

menghasilkan proses yang lebih baik dari sebelumnya karena

Page 52: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

111

mempermudah pelanggan dalam mengakses informasi produk

perusahaan.

II. Identify Unmet or Underserved Needs

Dalam mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, terlebih dahulu perlu adanya

analisis melalui proses keputusan pelanggan dalam melakukan pembelian

produk. Dengan mengetahui proses keputusan pelanggan dalam membeli produk,

maka kebutuhan yang dimiliki pelanggan akan diketahui.

Berikut kebutuhan konsumen yang belum bisa terpenuhi:

a. Kebutuhan akan adanya jenis pelayanan barang seperti jasa pencucian

mobil dan motor atau jasa salon mobil dan motor atau mungkin hanya

sekedar membutuhkan produk dari unit bisnis sampingan seperti mini

market, pujasera atau café.

b. Kebutuhan akan adanya informasi produk baik jasa atau barang yang

meliputi jenis produk, informasi harga, spesifikasi jenis pelayanan pada

salon mobil dan motor serta kuntungan yang dimiliki jika menjadi

member.

c. Kebutuhan pelanggan dalam menilai atau memberikan kritik dan saran

atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.

Page 53: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

112

III. Determine Target Customer Segment

Didalam melayani kebutuhan pelanggan yang ada dibutukan segmentasi

berdasarkan kebutuhan mereka, Segmentasi dari konsumen pada Gambaru Point

didasari oleh firmographics segmentation, behavioral segmentation, Benefit

� Psikografis Segmentation

Pelanggan yang termasuk kedalam segmen pasar psikografis ini dibagi

berdasarkan kebutuhan jenis jasa yang digunakan. Jasa yang ditawarkan PT.

Java antara lain seperti jasa pencucian mobil dan motor, salon mobil dan

motor, mini market, pujasera, dan café.

� Benefits Segmentation

Berdasarkan segmentasi manfaat, PT. Java membagi berdasarkan keguanaan

dari jenis pelayanan yang ditawarkan dari jasa salon mobilnya menjadi

beberapa paket pelayanan oto detailingnya.

� Behavioural Segmentation

Berdesarkan segmentasi perilaku pelanggan, PT. Java membagai jenis

pelanggannya menjadi 2 tipe member dan non member.

IV. Assess Resource Requirements to Deliver the Offering

a) Customer facing

PT. Java berlokasi di Jalan Graha Raya No.66 & 66A Graha Raya

Bintaro Serpong, Kota Tangerang. Dalam menjalankan proses bisnisnya,

PT. Java menydiakan berbagai jenis layanan jasa perawatan otomotif

Page 54: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

113

yang ditambah dengan unit bisnis sampingan untuk menambah nilai

perusahaan sehingga dapat menarik lebih banyak pelanggan. Ketika

pelanggan datang dengan kendaraannya, pelanggan akan dilayani oleh

bagian pencucian dan ditanyakan jenis pelayanan apa yang ingin

digunakan oleh pelanggan apakah pelayanan oto wash atau oto detailing

sesuai dengan jenis kendaraan yang dibawa pelanggan. Jika pelanggan

memilih pelayanan oto detailing maka pelanggan akan ditanya statusnya

apakah sudah menjadi member atau belum dan selanjutnya pelanggan

akan diberikan informasi paket pelayanan oto detailing apa yang akan

dipakainya.

b) Internal

PT. Java memiliki jumlah 80 tenaga kerja, yang dimana sebagian tenaga

kerja tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Didalam menjalankan

bisnisnya perusahaan menggunakan mesin atau alat bantu pencucian

mobil seperti hydraulic dan beberapa komputer serta software yang

digunakan oleh bagian kasir dalam memudahkan transaksi yang terjadi di

dalam perusahaan.

c) Upstream

PT. Java melakukan kerja sama dengan beberapa pemasok obat

pembersih mobil dan beberapa pemasok kopi serta pemasok yang

menyediakan barang-barang yang biasa ada di mini market.

Page 55: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

114

V. Assess Competitve, Technology, and Financial Attractiveness of Opportunity

a) Competitive Intensity

i. Direct Competitor

Pesaing langsung dari PT. Java (Gambaru Point) adalah PT. Pelita

Jaya Sentosa (Rainbow) dan CV. Mitra Anugerah (Mejiku),

dimana ketiganya berada dalam industry yang sama yaitu industry

perawatan otomotif dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dan

masing-masing perusahaan belum mengaplikasikan web untuk

membantu kegiatan promosi perusahaan. Selain kedua perusahaan

tersebut adapula pesaing lain dari pihak lain yang menyediakan

jenis pelayanan pencucian yang murah dikarenakan modal yang

digunakan tidak sebesar ketiga perusahaan diatas dan belum

berbadan hukum.

ii. Indirect Competitor

Pesaing tidak langsung dari PT. Java bisa dibilang tidak ada

karena tidak adanya produk subtitusi yang menghasilkan hasil

yang sama dari proses pencucian mobil.

b) Customer Dynamics

Kebutuhan dan keinginan pelanggan merupakan suatu hal yang dinamis,

selalu berubah-ubah. Pada industry jasa ini memiliki keuntungan dalam

menghindari adanya keinginan konsumen yang sering berubah-ubah

karena tidak adanya titik jenuh yang bisa muncul akibat penggunaan

Page 56: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

115

suatu produk secara berulang-ulang. Jadi hanyalah kebutuhan yang dapat

mempengaruhi banyaknya permintaan terhadap jasa pencucian mobil dan

motor ini. Faktor yang mempengaruhi jumlahnya kebutuhan adalah

seperti cuaca di Indonesia yang tidak stabil sehingga kebutuhan akan jasa

perawatan kebersihan kendaraan sangatlah dibutuhkan ditengah jam kerja

para pengenadara yang sangatlah tinggi.

c) Technology Vulnerability

PT. Java menggunakan 4 unit komputer yang ada dimasing-masing kasir

untuk mendukung kegiatan transaksi antara pelanggan dengan

perusahaan. Selain itu ada 2 unti komputer lagi yang digunakan oleh

bagian IT dan Keuangan yang dimana untuk mendukung kegiatan mereka

seperti dalam mendevelop aplikasi yang ada pada bagian kasir serta

pencatatan keuangan perusahaan.

Spesifikasi komputer yang digunakan adalah sebagai berikut :

o Sistem Operasi : Linux atau Windows XP

o Prosessor :Inter Core 2 Duo

o Harddisk : 500GB

o Memory RAM : 2GB DDR3

d) Microeconomics

Tingkat penjualan dari PT. Java yang masih dikatakan muda ini bisa

dikatakan sedang meningkat dari bulan kebulan, peningkatan ini bisa

Page 57: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

116

dikarenakan adanya fasilitas yng lengkap dan kualitas jasa yang diberikan

perusahaan dapat memuaskan pelanggan.

VI. Conduct Go/No-Go Assesment

Setelah melakukan 5 macam analisis di tahap sebelumnya, pada tahap ini

keputusan akan diambil, apakah perusahaan bisa bergerak kea arah online atau

tidak. Beberapa faktor yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah:

a) Competitive Vulnerability

Faktor ini diberi nilai positif dikarenakan mudahnya pesaing baru yang

muncul didalam industry yang sama, sehinga menyebabkan ketatnya

persaingan di industry tersebut. Melihat pesaing-pesaing utama yang

belum menggunakan media online seperti website sebagai sarana promosi

perusahaan, maka keunggulan bersaing bisa diperoleh perusahaan yang

telah lebih dulu mengaplikasikannya kedalam perusahaan.

b) Technological Vulnerability

Untuk faktor ini dikategorikan kedalam faktor yang netral, karena saat

ini, teknologi sudah diaplikasikan kedalam perusahaan hanya saja belum

dapat membantu keseluruhan kegiatan perusahaan seperti kegiatan

promosi.

c) Magnitude of Unmet Need

Berdasarkan hasil yang didapat dari analisis perbandingan sitem lama dan

system baru. Dengan adanya fitur dalam website yang bisa memberikan

Page 58: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

117

kritik dan saran maka pelanggan dan perusahaan dapat saling

diuntungkan. Faktor ini dikategotikan kedalam faktor yang positif.

d) Likely Rate of Growth

Melihat dari segi pertumbuhan , PT. Java sedang mengalami peningkatan

penjualan dari bulan ke bulan, maka pertumbuhan diberi nilai positif.

e) Interaction Between Segments

Interaksi antar segmen dapat dimudahkan dengan adanya penggunaan

system baru yakni adanya testimoni pada social media yang terhubung

dengan website perusahaan. Maka dari itu faktor ini dimasukan kedalam

kategori faktor positif.

f) Market Size

Apabila perusahaan menggunakan website sebagai sarana marketing

perusahaan maka cakupan informasi produk akan semakin luas sehingga

pangsa pasar pun menjadi lebih luas, maka dari itu faktor ini

dikategorikan menjadi faktor positif.

g) Level of Profitability

Dengan menggunakan website dapat menekan biaya pemasaran dan

memperluas jangkauan pasar, karena tidak adanya batasan ruang dan

waktu dari website. Dan dengan lebih luasnya jangkauan pemasaran

diharapkan dapat lebih meningkatkan pemasukan perusahaan. Karena itu

faktor ini dimasukan kedalam faktor possitif.

Page 59: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

118

Gambar 3.7. PT. Java Opportunity Assesment

Berdasarkan analisis pada tahap ini, maka dapat disimpulkan bahwa PT.

Java dapat mengaplikasikan website kedalam kegiatan pemasarannya,

karena nilai faktor positif yang didapat lebih banyak dari faktor netral

atau faktor negative. Oleh karena itu, keputusan yang diambil adalah PT.

Java dapat menggunakan website sebagai sarana pemasarannya.

Page 60: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

119

3.12.2. Tahap 2 : Formulating the marketing strategy

I. Segmentation

Gambar 3.8. Bricks and Mortar Segmentation Scenarios PT.Java

Segmentasi dari Gambaru Point berada pada market expansion yang dimana

secara ukuran ataua segmentasi pasar mengalami perubahan tetapi tidak diikuti dengan

perubahaan karakteristik segmentasi yang ada pada PT. Java. Ukuran segmen

mengalami perubahan dikarenakan adanya kemungkinan para calon konsumennya

mendapatkan informasi produk yang ditawarkan melalui web ketika perusahaan

bergerak kearah online, sehingga jumlah segmentasi pasarpun akan mengalami

perubahan karena informasi tersebut dapat diakses dimanapun. Adanya perubahan

jumlah segmentasi pasar tersebut tidak diikuti oleh adanya perubahan karakteristik

segmentasi pasar karena meskipun perusahaan telah menggunakan web dalam

menjalankan kegiatan promosinya karakteristik segmentasi pasar yang dimiliki tetap

Page 61: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

120

sama ketika perusahaan masih menggunkan media konvensional dalam melakukan

kegiatan promosinya.

II. Targeting

Gambar 3.9. Bricks and Mortar Targeting Scenarios PT.Java

Targeting dari Gambaru Point berada di posisi Blanket Targeting, disini

perusahaan tidak mengalami perubahan, tetapi pangsa pasar semakin meluas karena

adanya penggunaan web dalam menjalankan kegiatan promosi. Dengan adanya layanan

e-marketing ini diharapakan tidak hanya memudahkan calon konsumen yang ingin

mencari tahu informasi produk tetapi juga kepada konsumen yang sudah ada untuk tetap

mengetahui promosi yang berkembang di perusahaan.

Page 62: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

121

III. Positioning

Gambar 3.10. Brick and Mortar positioning Scenarios PT.Java

Positioning dari Gambaru Point berada di Blanket Positioning, dimana tidak adanya

perubahan karakteristik konsumen dan strategi yang diterapkan dari adanya penggunaan

web ini. Karena penggunaan web sebagai saran promosi hanya memfasilitasi konsumen

dalam mencari informasi yang ada pada perusahaan dan tida ada aktifitas transaksi atau

apapun yang menyebabkan penelompokan konsumen kedepannya.

Page 63: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

122

3.11.3 Tahap 3 : Designing The Customer Experience

Tiga tahapan yang digunakan dalam membuat perancangan pengalaman

pelanggan, yaitu functionality (fungsi/kegunaan), intimacy (keeratan), dan

evangelism (Penyebaran). Dengan menganalisa dan merancang ketiga tahapan

tersebut diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

1.) Functionality (fungsi/kegunaan)

a) Tampilan website yang sesuai

Agar dapat memberikan kenyamanan bagi pelanggan saat berintaraksi

dengan website Gambaru Point, maka user interface (tampilan antar muka)

dirancang dengan warna yang tidak terlalu kontras atau mencolok dan

memberikan tampilan yang konsisten baik dari segi penggunaan huruf dan

tata letak konten.

b) Kemudahan navigasi

Struktur menu akan dirancang semudah mungkin sehingga pelanggan tidak

akan kesulitan dalam mengakses dan mencari informasi yang dibutuhkannya.

c) Informasi yang lengkap dan aktual.

Tujuan penggunaan website Gambaru Point adalah untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan akan informasi produk perusahaan dan untuk

menjalankan kegiatan promosi perusahaan, sehingga informasi yang ada pada

website haruslah selengkap dan seaktual mungkin.

Page 64: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

123

2.) Intimacy (Keeratan)

a) Kemudahan berkomunikasi

Komunikasi dibangun melalui adanya penawaran-penawaran promo yang ada

pada Gambaru Point selain itu adanya penggunaan news letter dan FAQ

diharapkan dapat memudahkan dalam membangun komunikasi satu arah

yang terjalin secara online

b) Nilai Tambah

Gambaru Point memberikan nilai tambah kepada pelanggan dengan adanya

kemudahan dalam mengakses informasi apa saja yang disediakan perusahaan

melalui websitenya.

c) Pengembangan yang berkelanjutan

Dalam menjaga loyalitas pelanggan yang dimiliki, Gambaru Point

menyediakan fitur kritik dan saran yang ada pada webnya. Dengan adanya

fitur tersebut diharapakan dapat menjaga stabilitas kualitas yang dimiliki

Gambaru Point dan mengetahui tuntutan dari konsumen yang terus berubah.

3.) Evangelism (Penyebaran)

a) Memberi pengalaman kepada orang lain

Untuk membantu konsumen lainnya dalam berbagi informasi kualitas

layanan pruduk, maka disediak fitur testimony dimana peelanggan yang ingin

berbagi pengalamnnya atas kualitas layanan mengenai jasa yang diberikan

Gambaru Point bisa disampaikan melalui fitur yang ada pada website

ataupun social media yang aka terintegrasi dengan web gambaru Point.

Page 65: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

124

Tabel 3.9. Customer Experience PT. Java

Stages Generic Desired

Customer Experience

What PT. Java delivers

Functionality a) Tampilan website

yang sesuai

b) Kemudahan

navigasi

c) Informasi yang

lengkap dan aktual

� Tampilan yang

konsisten dari

segi warna dan

jenis font

disetiap halaman

web

� Tampilan desain

web yang

nyaman dengan

penggunaan

warna yang

tidak terlalu

kontras atau

mencolok

� Struktur dan tata

letak yang

konsisten agar

memudahkan

navigasi

� Informasi yang

Page 66: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

125

lengkap dan

teraktual

Intimacy a) Kemudahan

berkomunikasi

b) Nilai Tambah

c) Pengembangan

yang berkelanjutan

� Informasi menegani

perusahaan dalam menu

About Us sehingga

konsumen bisa melihat

secara detil kontak

perusahaan dan sejarah

perusahaan.

� Pelanggan mendapat

informasi terbaru

melalui news letter.

� Adanya fitur FAQ untuk

memudahkan pelanggan

yang sedang mencari

informasi mengenai

kebutuhannya

� Kritik dan saran bisa

diberikan pada menu

contac us

� Informasi dan Promo

yang ada pada halaman

home

Page 67: BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2012-2-00101-MNSI Bab3001.pdf · Dalam perencanaan kedepan industri ini memiliki rencana untuk

126

� Fitur komunitas yang

berupa link twitter dan

facebook perusahaan

Evangelism a) Memberi

pengalaman kepada

orang lain

� Tersedianya fitur

testimony yang

terintegrasi dengan

social media seperti

twitter dan facebook