71
BAB III DASAR PENGOPERASIAN MESIN – MESIN PERKAKAS 3.1 Mesin Bubut 3.1.1 Tujuan Praktikum Mengenal bagian dan fungsi dasar - dasar penggunaan mesin perkakas terutama mesin bubut, dan cara mengoprasikan dengan membuat benda kerja. a) Setiap mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut b) Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja c) Mahasiswa dapat mengetahui dan menguasai pembubutan d) Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk pahat dan fungsinya e) Mahasiswa dapat mengetahui ukuran-ukuran benda kerja f) Mahasiswa dapat mengetahui kerja secara efisien (apa yang dikerjakan terlebih dahulu) g) Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta fungsinya 3.1.2 Landasan Teori Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.

Bab 3 Laporan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

contoh laporan

Citation preview

BAB IIIDASAR PENGOPERASIAN MESIN MESIN PERKAKAS

3.1Mesin Bubut3.1.1Tujuan PraktikumMengenal bagian dan fungsi dasar - dasar penggunaan mesin perkakas terutama mesin bubut, dan cara mengoprasikan dengan membuat benda kerja.a) Setiap mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubutb) Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerjac) Mahasiswa dapat mengetahui dan menguasai pembubutand) Mahasiswa dapat mengetahui bentuk-bentuk pahat dan fungsinyae) Mahasiswa dapat mengetahui ukuran-ukuran benda kerjaf) Mahasiswa dapat mengetahuikerja secara efisien (apa yang dikerjakan terlebih dahulu)g) Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta fungsinya3.1.2Landasan TeoriMesin bubutadalah suatumesin perkakasyang digunakan untuk memotong benda yang diputar.Bubutsendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secaratranslasisejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebutgerak potong relatifdan gerakkan translasi dari pahat disebutgerak umpan.Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.Roda gigipenukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dariulir metrikkeulir inci.Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak memanjang dan melintang. Dari kerja ini, dihasilkan sayatan dan bentuk benda kerja yang umumnya simetris.Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutarroda gigipada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Gambar 1. Komponen Mesin Ulir

Gambar 2. Aneka Ragam Operasi Pada Mesin Bubut

Pekerjaan pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut, antara lain :a. membubut luarb. membubut dalamc. membubut tirusd. membubut permukaane. memotongf. membuat ulir3.1.3Bagian bagian Mesin BubutMesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukanpahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal darimotor listrikuntuk memutar pulley melalui sabuk.a. Kepala tetap (head stock)Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang didalamnya terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin.Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.b. Spindel (spindle)Spindel adalah bagian yang meneruskan putaran ke benda kerja sehingga benda kerja dapat berputar (tempat melekatnya pemegangbenda kerja).c. Eretan (carriage)Eretan akan lebih membantu kita untuk membuat benda kerja yang silinder ataupun benda kerja yang akan ditirus karena eretan tersebut akan menggerakkan pahat bubut untuk melakukan penyayatan. Selain itu, eretan juga dapat membubut ulir pada benda kerja. Untuk melakukan pembubutan ulir maka pahat bbubut harus bergerak secara otomatis untuk menyayat benda kerja yang berputar secara teratur. Eretan terbagi atas 3 bagian, yaitu :a. EretanAtasEretan yang terletak pada bagian atas dengan gerakan samping kiri atau samping kanan dengan ketelitian penyayatan lebih kecil dan juga eretan dapat membuat sudut atau dapat berputar sebesar 360 derajat sesuai yang kita inginkan. Eretan atas tersebut terdapat pada tool post yang berfungsi untuk menyimpan pahat bubut.b. Eretan MelintangEretan melintang bergerak dengan arah melintang yaitu arah depan dam belakang. Eretan ini dapat digerakkan secara otomatis ataupun secara manual. Pada eretan ini terdapat ukuran sehingga dpat mengatur tebal pemakanan pada pahat bubut.c. Eretan BawahEretan ini bergerak dari kanan ke kiri dengan ketelitian penyayatan lebih besar dibandinggkan eretan atas. Eretan ini dapat juga digerakkan secara otomatis dan juga secara manual.d. Kepala lepas (tail stock)Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan mesin dan dipasang diatas mesin, fungsinya : Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor.Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin.kepala lepas terdiri atas dua bagian : yaitu alas dan ban,kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau 3 baut.ikat dan dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan apabila : Kedudukan kedua senter tersebut tidak sepusat Kedudukan kedua senter tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan pembubutan yang tirus.

e. Alas (bed)Alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang di atas kerangka tersebut eretan dan kepala lepas bertumpu serta bergerak, adapun alur alas mesin (bed) berbentuk V datar atau rata.f. Ulir pembawa (lead screw)Lead Screw adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik.g. Poros penjalan (feed rod)Poros yang selalu berputar untuk mendukung jalanya eretan.h. Tempat pahat (tool post)Digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan pemegang pahat.i. Alas putar (swivel base)Berfungsi untuk menggerakkan pahat secara otomatis baik memanjang maupun melintang.j. Lemari roda gigi (Gear box)Bagian dari system transmisi pada mesin bubut, berupa susunan roda gigi yang berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak dan mengatur kecepatannya sebelum diteruskan ke spindle. Quick Change Gear Box atau sering juga disebut dengan feed box berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari gear box sebelum diteruskan ke mekanisme pamakanan/apron. Gear Box dan Quick Change Gear Box terletak pada Head Stock.

Gambar 3. Bagian Mesin Bubut3.1.4Cara MembubutDasar-dasar membubut adalah sebagai berikut :a. Pasang benda kerja pada cekam (chuck )cukup kuat, artinya tidak lepas pada waktu mesin dihidupkan dan sedang melakukan penyayatan.b. Periksa kedudukan benda kerja tersebut pada saat cekan diputar dengantangan, apakah posisinya sudah benar, artinya putaran benda tidak oleng/ simetris dan periksa apakah ada bagian yang tertabrak yang membahayakan dan merusak mesin.c. Pasang/ setel kedudukan pahat bubut agar posisi ujung potong pahat tepat pada titik center dari kepala lepas. Untuk mengatur possisi tersebut dapat menggunakan ganjal dari plat tipis atau dengan menggunakan tempat pahat model perahu (american tool post), kemudian lanjutkan membubut benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.3.1.5Jenis-Jenis Pekerjaan Pada Mesin Bubuta. Pembubutan Muka (Facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi penampangnya atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.b.Pembubutan Rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang dilakukan sepanjang garis sumbunya. Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan permulaan kasar yang kemudian dilanjutkan dengan pemakanan halus atau finishing.c.Pembubutan ulir (threading), adalah pembuatan ulir dengan menggunakan pahat ulir. d. Pembubutan tirus (Taper), yaitu proses pembuatan benda kerja berbentukkonis. Dalam pelaksanaan pembubutan tirus dapat dilakukan denngan tiga cara, yaitu memutar eretan atas (perletakan majemuk), pergerseran kepala lepas (tail stock), dan menggunakan perlengkapan tirus (tapper atachment). 1) Pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas. Cara ini digunakan apabila variasi sudut ketirusannya besar yakni antara 0-90 derajat dengan ketirusannya pendek, maksimum sepanjang gerakan eretan atas. Pembubutan dengan cara ini tidak dapat dilakukan secara otomatis, tetapi dengan cara memutar spindel eretan atas, sehingga pahat bergerak maju. Pemutaran eretan atas, sebesar sudut ketirusan. Artinya jika sudut ketirusan 900, maka eretan atas diputar sebesar 450.

2) Pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas. Cara ini dilakukan apabila variasi sudut ketirusan berkisar antara 0-30 derajat dengan ketirusan yang melebihi panjang atau lebih pendek dari pergerakan eretan atas. Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual maupun secara otomatis. Dalam operasinya, benda kerja dijepit diantara dua senter. Dengan demikian, cekam diganti dengan pelat pembawa yang berfungsi untuk memutar benda kerja dengan bantuan lathdog. Untuk menghasilkan ketirusan yang sesuai, maka besar pergeseran kepala lepas dapat dihitung dengan persamaan:

3) Pembubutan tirus dengan menggunakan perlengkapan tirus. Pembubutan ini dilakukan jika variasi sudut ketirusan yang akan dibuat berada pada kisaran 0-60 derajat dengan panjang ketirusan melebihi jarak pergerakan eretan atas. Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Untuk menghasilkan ketirusan, sudut perlengkapan tirus harus diatur sebesar sudut tirus sejajar kemiringan benda kerja. Selanjutnya eretan atas dilepas hubungannya dengan meja mesin dan dihubungkan dengan kelengkapan tirus yang sudah diatur sudutnya. Dengan demikian, gerakan eretan atas akan mengikuti kemiringan kelengkapan tirus. Besar kemiringan/pendakian dapat dihitung dengan rumus:

xotgxoTgxotgxotgxotg

10.017110.194210.383310.600410.869

20.038120.212220.404320.624420.900

30.052130.230230.424330.649430.932

40.070140.249240.445340.674440.965

50.087150.267250.466350.700451.000

60.105160.286260.487360.726461.035

70.122170.305270.509370.753471.071

80.140180.324280.531380.781481.110

90.158190.344290.554390.809491.180

100.176200.364300.577400.839501.191

Setelah diketahui tangen x, maka dapat dicari besarnya sudut x dengan melihat daftar di bawah ini :Tabel 1. Tabel sudut tangen

e. Pembubutan drillng, yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill), sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan boring (bubut dalam). f. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk memperbesar lubang. Pembubutan ini menggunakan pahat bubut dalam. g. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus (kartel). 3.1.6Cara Membuat UlirCara membubut ulir segitiga adalah sebagai berikut :Ulir segitiga ada 2 macam, yaitu : Ulir metrik dengan sudut 60o Ulirwhit worth( WW ) dengan sudut 55oMaka pasanglah pahat bubut dengan sudut yang sesuai. Apabila pahatnya belum tersedia, bentuklah pahat tersebut sesuai dengan sudut yang dibutuhkan. Pasang pahat bubut pada tempat pahat. Atur kedudukan alas putar sehingga membentuk sudut 90odengan garis sumbu spindel. Setiap memulai pembubutan harus menggunakan lonceng. Yaitu pada saat akan memulai pembubutan , jarum dengan angka yang ditentukan harus tepat bertemu, langsung handle otomatis dijalankan, bila sampai pada akhir ulir, handle otomatis dilepas.Hal ini dikerjakan berulang-ulang.3.1.7Bentuk Bentuk Pahat Bubut dan Kecepatan Potong3.1.7.1Pahat-Pahat BubutPahat dibuat menurut desain tertentu dan akan dipasangkan pada mesin perkakas dengan orientasi tertentu. Orientasi/posisi pahat disebut posisi paling lazim (Most Natural Position) atau posisi nol (Zero Position). Pahat berfungsi untuk membantu proses pemesinan. Untuk mengenal bentuk dan geometrinya, pahat harus diamati secara sistematik dengan dibedakan atas tiga hal pokok yaitu : elemen, bidang aktif, dan mata potong pahat, sehingga secara lebih rinci bagian-bagiannya dapat didefenisikan. Dengan mengetahui defenisinya maka berbagai jenis pahat yang digunakan dalam proses pemesinan dapat dikenal dengan lebih baik. 3.1.7.2 Bagian pahat 1. Badan (body) Bagian pahat yang dibentuk menjadi mata potong atau tempat untuk sisipan pahat (dari karbida atau keramik).2. Pemegang/gagang (shank)Bagian pahat untuk dipasangkan pada mesin perkakas. Bila bagian ini tidak ada, maka fungsinya digantikan oleh lubang pahat.3. Lubang Pahat (tool bore) Lubang pada pahat melalui mana pahat dipasang pada poros utama (spindel) atau poros pemegang dari mesin perkakas. Umumnya dipunyai oleh pahat freis.4. Sumbu Pahat (tool axis) Garis maya yang digunakan untuk mendefinisikan geometri pahat.5. Dasar (base) Bidang rata pada pemegang untuk meletakkan pahat sehingga mempermudah proses pembuatan, pengukuran maupun pengasahan pahat.

Gambar 4. Bagian-Bagian dan Bidang Pahat Bubut

Gambar 5. Bagian-Bagian dan Bidang Pahat Gurdi3.1.7.3 Bidang Pahat Bidang pahat merupakan permukaan aktif dari pahat. Tiap pahat mempunyai bidang aktif sesuai ju mlah mata potongnya (tunggal atau jamak). Bidang pahat dapat dibagi tiga yaitu sebagai berikut :1. Bidang Geram (A, Face)Merupakan bidang diatas dimana geram mengalir.2. Bidang Utama (A, Principal/Major Flank)Yaitu bidang yang menghadap ke permukaan transien dari benda kerja. Permukaan transien benda kerja akan terpotong akibat gerakan pahat relatif terhadap benda kerja. Karena adanya gaya pemotongan sebagian bidang utama akan terdeformasi sehingga bergesekan dengan permukaan transien benda kerja.3. Bidang Bantu/Minor (A Auxiliary/Minor Flank)Adalah bidang yang menghadap permukaan terpotong dari benda kerja. Karena adanya gaya pemotongan, sebgian kecil bidang bantu akan terdeformasi dan menggesek permukaan benda kerja yang telah terpotong /dikerjakan. Untuk pahat freis selubung tidak diperlukan bidang bantu.3.1.7.4 Bentuk-Bentuk Pahat Agar sesuai dengan penggunaannya, seperti kekerasan bahan, bentuk, dan jenis benda kerja, maka pahat bubut dibuat sedemikian rupa sehingga masing-masing memiliki spesifikasi tersendiri, antara lain : pahat kasar kiri pahat kasar kanan pahat halus pahat permukaan kiri pahat permukaan kanan pahat potong / alur

Gambar 6. Teknik Pengerjaan Benda

Agar menghasilkan kemampuan penatalan yang baik, maka pahat bubut memiliki sudut-sudut geometris. Sudut geometris tersebut terdiri dari : sudut potong sisi ( 45o 60o) sudut jalan bebas ( 8o 15o) sudut baji ( 30o 82o) sudut siduk ( 10o 52o)

Gambar 7. Pola Pengukuran Benda

Bentuk pahat untuk benda kerja dengan bahan yang lebih keras akan berlainandengan bentuk pahat untuk benda kerja dengan bahan yang lebih lunak.Tabel 2. Daftar sudut-sudut pahat bubut untuk beberapa logamBahanVWS

Alumunium8o30o- 50o32o 52o

Perunggu10o 15o40o15o 40o

Kuningan12o 15o50o25o 28o

Baja sampai 60 kg / mm28o62o20o

Baja 60 kg / mm2ke atas8o68o14o

Besi tuang6o74o10o

Pahat ulir8o82o-

3.1.7.5 Kecepatan SpindelKecepatan spindel harus disesuaikan dengan kekerasan dari benda kerja yang akan dibubut. Yaitu, makin keras benda kerja atau makin besar diameternya, kecepatan spindle makin rendah. Dan makin lunak benda kerja atau makin kecil diameternya, kecepatan spindle makin tinggi.Untuk menghitung kecepatan spindel dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

N= Kecepatan putaran spindlefn= penyayatanap = kedalaman pemotonganRumus untuk Kecepatan Putaran benda kerja pada spindle

Keterangan n = kecepatan putaran spindle (rpm)vc = Kecepatan Pemotongandm = diameter rata rataRumus menghitung Kecepatan Pemotongan pada mesin bubut

Rumus menghitung waktu Pengerjaan pada mesin bubut untuk benda berbentuk lurus

keteranganTc= waktu (menit)lm= panjang benda kerjan= kecepatan putaran mesinfn= pemakananWaktu Pengerjaan pada benda berbentuk tirus maka Lm dihitung dengan rumus

Tabel 3. Kecepatan potong untuk masing-masing bahanBahanPengerjaan kasarMenghaluskan

Baja (mild steel)3040

Baja tuang2030

Baja paduan1525

Kuningan perunggu5070

Tembaga3040

Alumunium70100

Plastik80120

3.1.7.6 Jenis-jenis Mesin BubutAda beberapa jenis-jenis mesin bubut antara lain:1. Mesin Bubut Universal2. Mesin Bubut Khusus3. Mesin Bubut Konvensional4. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC).

3.1.7.5 Tugas dan Pertanyaan3.1.8.1TugasDalam tugas saat praktikum proses produksi, mahasiswa di tugaskan untuk membuat pegangan palu dengan menggunakan mesin bubut. Yang semula besi berukuran diameter 18 mm di bubut menjadi ukuran dan berdiameter sesuai tugas yang digambarkan seperti dibawah ini. 18 mm200 mm

Menjadi :

Cara pengerjaan:1. Memasang benda kerja (besi) pada chuck, dikencangkan dan diperiksa apakah tidak goyang saat mesin dijalankan.2. Atur kecepatan mesin bubut pada kecepatan SI 260 | 540 dan putar tuas kearah I sehingga kecapatan mesin yang digunakan adalah 260 rpm.3. Menyalakan mesin bubut, dengan menarik tuas dan menggerakkannya ke arah bawah, kemudian benda kerja berdiameter 18 mm dibubut sepanjang 100 mm dan sedalam 1 mm hingga mendapatkan ukuran 17 mm, dengan tahap pembubutan kedalaman 0,5 mm.4. Ulangi langkah 2 namun bubut benda kerja berdiameter 17 mm bubut sepanjang 80 mm dan sedalam 2 mm hingga mendapat ukuran 15 mm.5. Ulangi langkah 2 namun bubut benda kerja berdiameter 15 mm bubut sepanjang 20 mm dan sedalam 3 mm hingga mendapat ukuran 12 mm. 6. Matikan mesin bubut dan lepaskan pahat, selanjutnya pasang pahat katel untuk dilakukan pengkartelan pada besi yang akan di jadikan penganggan palu agar permukaannya tidak licin. Sebelum mesin bubuut dinyalakan lumuri benda kerja dengan oli/coolant terlebih dahulu.7. Nyalakan kembali mesin bubut, pada saat pengkartelan eretan atas mesin bubut harus ditahan agar tidak terjadi gaya tarik mesin bubut terhadap pahat kartel akibat putaran mesin bubut.8. Selesai pengkartelan matikan mesin bubut dan lepaskan benda kerja dari kepala spindle.3.1.8.2Pertanyaana. Jelaskan cara memasang benda kerja pada mesinn bubut, agar benda kerja tersebut dapat tercenter untuk dilakukan proses pembubutan?Jawab:Cara pemasangan benda kerja berbentuk kotak sama dengan pemasangan benda berbentuk silindris , hanya saja pencekam dengan chuck yang digunakan adalah four jaw chuck ( cekam rahang 4).b. Sebutkan sifat-sifat baja potong cepat (HSS) Memilki nilai Cutting Ability yang baik Tahan aus dan cukup baik hingga suhu 650 C Ulet atau kekerasan realitive tinggi Dan mengandung Fe = 18 %, Wolfram & Chrom 5,5% dengan tambahan Vanadium, Molibdenum dan Cobalt.Klasifikasi pahat HSS menurut komposisinya, yaitu: HSS KonvesionalMolybdenum HSS : standar AISI(American Iron and Stell Institute) M1;M2; M7; M10.Tungsten HSS: standar AISI T1; T2 HSS Special Cobalt Added HSS: standar AISI M33; M36; T4; T5 dan T6.High Vanadium HSS : standar AISI M3-1; M3 2; M4 ;T15.High Hardness Co. HSS : standar AISI M42; M43;M44 ;M45;M 46.

c. Jelaskan bagaimana cara memasang pisau pahat dengan baik dan benar?

Gambar 8. Pahat PotongPahat potong atau sering disebut pahat alur adalah salah satu alat potong yang sangat penting dalam pekerjaan di mesin bubut.Secara umum pahat potong menyayat benda kerja secara vertikal terhadap sumbu spindel,dan arah pemakanannya hanya maju. Prinsipnya,pahat ini tidak boleh menyayat ke samping seperti pahat sisi,karena penampangnya yang begitu tipis sehinng mudah patah.Disamping itu,dalam penggunaan pahat potong,keecepatan putaran mesin dan kecepatan pemakanan harus lebih rendah dari membubut biasa.Dan kedalaman penyayatan juga harus lebih rendah/tipis dari menggunakan pahat sisi serta memberi cairan pendingin selama proses pemotongan.

Penyetelan Pahat

Gambar 9. Penyetelan Pahat Bubut PotongPahat potong harus terpasang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja agar sisi potongnya menyayat sempurna,karena jika miring seperti Gbr.2(b) maka yang bukan sisi potong juga akan bergesekan dengan material sehingga pahat mudah patah.Ketika pahat potong ditetapkan lebih tinggi dari pusat material seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 (c), sisi potongnya tidak menyentuh materi. Alat pemotong harus diatur untuk sedikit lebih rendah dari pusat, sama halnya dengan menyetel pahat bubut samping. Tentu saja, aturan mendasar adalah bahwa ketinggian harus sama dari pusat material.Membubut Sebuah Alur/Slot O-ringO-ring merupakan salah satu perangkat segel,sealent atau penyekat dan digunakan dalam banyak mesin yang berhubungan dengan gas atau cairan.

Gambar 10. Penempatan O-ringO-ring diinstal ke slot seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. O-ring bisa dipasang di permukaan luar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 (a),bisa dipermukaan sisi seperti Gbr(b), atau di diameter dalam lubang seperti gambar(c).Alur atau slot dapat dibuat dengan mudah menggunakan alat pahat potong.Gambar 4 dan 5 menunjukkan contoh menggunakan O-ring.

Gambar 11. O-ring Luar

Gambar 12. O-ring Muka Membuat alur o-ring seperti gambar di atas bukanlah hal yang sulit. Namun yang tersulit dari posisi o-ring adalah yang ditunjukkan oleh Gambar 11. Apalagi kalau diameternya kecil, akan sangat sulit dan diameter alur yang kita hasilkan juga tidak presisi. Membuat alur di lubang seperti ini,kita akan memakai pahat alur lubang seperti berikut.

Gambar 13. Pahat Alur Dalam

3.2 Kerja Bangku dan Bor3.2.1Tujuan PraktikumSetelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengenal alat-alat dan perkakas dalam kerja bangku Dapat mengukur Benda kerja dengan benar. 2. Memilih peralatan benda kerja bangku sesuai dengan material benda kerja dan hasil yang diperoleh dengan benar. 3. Menggunakan perkakas kerja bangku dengan benar sesuai dengan prosedur penggunaan. 4. Membuat benda kerja sederhana denagn menggunakan perkakas kerja bangku sesuai dengan spesifikasi yang diminta. 5. Menyadari betapa pentingnya perkakas kerja bangku dan merawatnya dengan benar. 3.2.1Landasan TeoriKerja bangku merupakan proses pembentukan benda kerja yang paling Dasar dan paling sederhana. Sederhana dalam artian pemakaian peralatan-peralatan yang digunakan dalam kerja bangku. Peralatan peralatan digunakan dalam kerja bangku merupakan peralatan manual dan mudah dalam pengoperasiannya seperti, alat ukur, kikir , gergaji, palu, penggores, penitik dan masih banyak yang lainya.3.2.2PengukuranJenis-jenis pengukuran dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Pegukuran Mutlak adalah mengukur benda dengan cara nilai ukuran suatu benda langsung dibaca (misalnya pada mistar berskala, jangka sorong dan mikrometer)b. Pengukuran Banding adalah mengukur benda dengan cara menghitung nilai penyimpangan ukuran dari suatu ukuran pembanding yang dilihat.c. Metode Pengujian adalah pengukuran yang memeriksa apakah ukuran nyata berada didalam daerah antara ukuran terbesar atau terkecil yang masih dijinkan (ukuran batas).

3.2.3 Perkakas Kerja Bangku Sederhana3.2.3.1 Penggores Penggores adalah alat untuk menandai atau menggaris benda kerjasebelum dikenai pekerjaan, alat ini ujungnya runcing bersudut 5o-10o . badanya agak besar dan dibuat kasar atau berbentuk segi enam, sedangkan ekornya berbentuk lengkung atau dibulatkan. Cara pengguanaanya dimiringkan dan digeser kearah kita, sehingga ujung penggores tepat pada sisi penggaris. Hasil akan lebih baik jika sebelum penggoresan dibubuhi lak putih supaya hasil penggoresan Nampak lebih jelas. Bila penggores tumpul, runcingkan kembali dengan gerinda pada sisi samping, bukan pada peri-perinya dan dilakukan denga hati-hati.

Gambar 14. Penggores

3.2.3.2PenitikPenitik dibuat dari bahan yang sama seperti penyenter dan diberikan pengolahan panas yang serup. Penitik dipergunakan untuk menitik garis agar jelas, selain itu penitik juga digunakan untuk menitik benda yang akan dibuat lubang (dibor). Contoh penitik yaitu:

a. Penitik 60o yaitu penitik yang ujung kepalanya bersudut 60o , dan digunakan untuk membuat tanda-tanda batas pengerjaan pada benda kerja. b. Penitik 90 o yaitu penitik yang ujung kepalanya bersudut 90 o , dan pada umunya digunakan untuk membuat titik kedudukan pada pekerjaan yang akan dibor.

Gambar 15. Penitik

Bentuk lain dari penitik adalah penitik otomatis. Badan penitik ini berlubang, dalam lubang ini dipasang kepalasekrup yang bergigi dan berpegas kuat. Jika penitik ini ditekankan pada suatu benda kerja, maka pegas akan meregang, dan jika tegangan itu sudah sampai paa batasnya, pegas akan terlepas dan kembali pada kedudukan semula. Kekuatan pukulanya dapat diatur dengan kepala sekrup.3.2.3.3Gergaji Besi

Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong atau menceraikan benda kerja. Berbagai jenis gergaji yaitu gergaji sengkang tangan, sengkang mesin, gergaji sejalur, gergaji sabuk dan gergaji cakram. Dari segi kehalusan gergaji dapat dihitung jumlah gigi per inchi.

Gambar 16. Detail Gergaji

Tabel 4. Jumlah gigi gergaji tiap inchi

Jenis GergajiJumlah Gigi/inchiPenggunaan

Gigi Kasar10 16Bahan lunak : Al,paduan logam

Gigi Sedang18 22Bahan agak keras: Baja , tembaga

Gigi Halus28 32Bahan keras: Baja perkakas

Pada saat mulai penggergajian yang harus diperhatiakan adalah kemiringan gergaji. Gergaji yang terlalu miring akan sulit menempatkan posisi. Kalau terlalu tegak maka akan menyebabkan gigi gergaji patah. Ketentuan umum yaitu minimal 3 gigi yang bergesekan dengan benda kerja.Letak gigi pemotong gergaji tangan ada yang hanya satu sisi (gigi tunggal/single cut ) dan adapula yang pada kedua sisinya (gigi kembar/double cut). Sedangkan letak giginya ada yang lurus dan ada pula yang bersilangan (zig-zag).

Bentuk gigi yang lurus digunakan pada benda kerja yang tipis. Sedangkan gigi yang bersilang-silang digunakan untuk memotong benda kerja yang lebih tebal. Tujuan gigi yang dibuat bersilangan adalah agar:

1. Tenaga untuk memotong tidak terlalu besar.

2. Daun gergaji tidak terjepit.3.2.3.4 Kikir Kikir adalah perkakas tangan terpenting untuk pengambilan serpih atau penggarapan benda kerja. Pada pengikiran, gigi kikir yang berbentuk pasak mengambil serpih-serpih kecil dari benda kerja, sehingga permukaan benda kerja menjadi mengkilat dan lebih halus. Kikir dibuat dengan gigi-gigi yang dicungkil atau diraut. Bergantung pada benda kerja yang digarap, kikir dibuat denganguratan silang, searah atau guratan parut. Sedangkan jumlah gurat setiap cm panjang kikir menentukan jenis kikir kasar, kikir sedang atau kikir halus.

Gambar 17. Kikir

3.2.3.5Palu

Palu adalah alat untuk memukul perkakas atau benda kerja. Palu terbuat dari baja dengan kedua ujungnya dikeraskan. Beberapa jenis palu diantaranya adalah palu konde, palu pen searah( straight peen ), palu pen melintang ( cross peen ) dan palu kombinasi.

Gambar 18. Macam-macam bentuk palu

3.2.3.6Ragum

Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan dikenai pekerjaan selanjutnya, seperti mengikir, menggergaji, mengebor dll.

Gambar 19. Ragum3.2.3.7Bor

Bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang silindris. Pembuatan lubang spiral di dalam benda kerja yang pejal merupakan suatu proses pengikisan dengan daya yang besar

Gambar 20. Bagian detail mata bor

Perkakas mata bor yang paling banyak dipakai adalah bor spiral. Mata bor ini sering disebut bor lilitan atau bor ulir. Keuntungan mata bor ini antara lain :1. Penyayatan lebih tenang karena mata bor lebih runcing dan tajam.2. Lubang dapat dihasilkan dalam waktu singkat. 3. Sudut serpih yang baik sehingga dapat menimbulkan efek penyayatan yang baik. 4. Serpih bor dapat dengan mudah terangkut keluar karena alur bor yang berbentuk spiral. 3.2.3.8 Penekukan Bending atau penekukan adalah proses dimana bentuk bentuk lurus diubah menjadi lengkungan. Prosesya ng sering digunakan untuk mengubah lembaran dan pelat menjadi drum, tutp kaleng dan lain lain. Jari jari pembengkokan R didefinisikan sebagai jari jari lengkungan cekung atau permukaan bengkokan. Untuk pembengkokan elastik di bawah batas elastik, regangan melalui pertengan tebal pada sumbu netral.pada pembengkokan plasstik melampaui batas elastik, sumbu netral bergeser lebih dekat kepermukaan dalam lengkungan pada saat proses pembengkokan dilakukan.

Karena regangan plastik sebanding dengan jarak dari sumbu netral, serat-serat pada permukaan luar mengalami regangan lebih besar dibanding pada serat dipermukaan dalam, dan serat dipermukaan dalam mengalami pengerutan. Serat ditengah-tengah mengalami perentangan karena merupakan serat rata-rata, maka harus terjadi pengurangan tebal (pada daerah radial) untuk mempertahankan volum konstan. Makin kecil jari-jari lengkungan, makin besar penurunan tebal pada bengkokan.Untuk pekerjaan pembengkokan tertentu, jari-jari bengkokan tidak dapat lebih kecil dari nilai tertentu, karena logam akan mengalami retak dipermukaan luar. Jari-jari bengkokan minimum biasanya dinyatakan sebagai kelipatan tebal lembaran. Jadi jari-jari 3T menyatakan bahwa logam dapat dibengkokan tanpa terjadi retakan dengan jari-jari bengkokan 3 kali tebalnya. Oleh karena itu jari-jari bengkokan minimum merupakan batas pembengkokan.Saat proses bending dengan sudut yang relatif besar maka neutral line akan berada di centre. Sedang pada proses bending dengan sudut yang relatif kecil maka neutral line akan bergerak menuju kearah compresion (dalam), central line diperpanjang, dan konstanta volum dipertahankan oleh ketipisan shet. Kenaikan panjang centre line biasanya didapat dari perhitungan Rb < 2 h dimana Rb kenaikan tegangan tarik dan tekanan dengan permukaan radius dengan asumsi bahwa neutral line adalah 1/3 ketebalan plat (sheet).Radius minimum bending (radius terkecil die yang diperbolehkan(Rb)) dapat didefinisikan berdasarkan 2 kriteria :a. Daerah leher (Localized necking) yang disebabkan melemahnya struktur bagian yang di bending b. Minimum radius bending yang diperbolehkan dari material dengan keuletan rendahPada bending juga terdapat springback. Springback adalah perubahan dimensi pada hasil pembentukan setelah tekanan pembentuk ditiadakan.3.2.3.9Perakitan (Keling dan Sekrup)Metode yang umum untuk penyambungan mekanis adalah dengan pengelingan. Ratusan bahakan ribuan keling digunakan pada konstruksi dan perakitan pada sebuah pesawat terbang. Namun pada laporan ini keling dibatasi hanya dengan perkakas tangan. Tahap pengelingan terdiri dari dua tahap: peletakan paku keling pada lubang, kemudian pembentukan ujung keling menjadi bentuk tutup (membentuk seperti kepala keling).Alat-alat keling terdiri dari:a) Keling set untuk mendorong keling dan menarik dua bagian yang disambung menyatu.b) Punch untuk membentuk kepala, untuk pembentukan akhir kepala setengah lingkaran dari titik keling.c) Cetakan keling, bekerja berlawanan terhadap punch, yaitu untuk menahan keling. d) Paku keling dapat dibedakan menjadi: a) Keling Pejal dipakai dimana dua bagian yang disambung dibawah tekanan normal dan berat. Bahan yang sesuai untuk paku keling jenis ini baja( St 00.13 atau St 34.13), tembaga atau aluminium.

b) Keling full countersunk kecil ( diameter 1-10 mm) mempunyai sudut 750 sedangkan full countersunk besar dan countersunk separuh memiliki sudut 600.

c) Keling berongga digunakan untuk menggabungkan logam dengan non logam (fiber, kulit dan lain lain), juga untuk bagian yang lemah dan tarikan lemah. 3.2.3.10 Prosedur pengelingan Batang paku keling hendaknya pas didalam lubang. Ketika mengeling sank didalam lubang membenjol dan memenuhi lubang dan menekan permukaannya dengan keras. Kepala kelingan dibentuk dari batang. Kedua ujung harus tegak lurus 900 bila kepala mangkok digunakan.Paku keling yang kecil dikelingkan dalam keadaan dingin sedangkan paku keling besar dikelingkan dalam keadaan panas. Hendaknya tidak dikeling melebihi panjang yang diperlukan, kalau tidak kepala menjadi rapuh dan akan retak.Pengelingan dengan bentuk kepala mangkok dilakukan dengan cara sebagai berikut :1. Kepala diratakan dengan permukaan, dan diberi countersink pada kedua ujungnya2. Paku keling dimasukkan secara benar3. Keling dikatupkan secara seragam 4. Kepala kelingan berbentuk seperti jamur 5. Countersunk penuh kedua permukaan akan rapat. Kesalahan yang sering terjadi pada pengelingan : 1. Lubang keling terlalu besar, pelat bergeser2. Pengelingan kurang erat, pelat terpisah3. Keling bengkok dan mengatup disatu sisi 4. Kepala keling terlalu rata5. Paku keling tidak bisa digunakan lagi 6. Paku keling terlalu pendek7. Pelat tidak terikat dengan erat 3.2.3.11Finishing ProdukSebelum benda kerja dipakai atau dipasarkan maka diperlukan perlakuan khusus supaya hasilnya indah dipandang oleh karenanya dibutuhkan suatu proses lanjutan yaitu Finishing Produk.Jenis finishing produk dalam kerja bangku yang kita gunakan dalam pembutan box neon adalah:a) Pengikiran terhadap bekas gergaji pada benda kerja supaya hasilnya rata dan bisa siku-siku antara pojok benda yang satu dengan yang lain. b) Pengecetan pada benda kerja yang bertujuan untuk memperindah pandangan.

Tujuan dari finishing produk antara lain:a) Untuk menjaga keamanan bagi pengguna karena jika bekas pomotongan tidak dikikir akan menimbulkan kecelakaan seperti tangan tergores terkena bekas potongan pada benda kerja.

b) Untuk memperindah pandangan konsumen terhadap benda kerja dengan

memberi warna dengan cara mengecat benda kerja tersebut.

Pada benda kerja (box neon) yang sudah selesai difinishing produk maka benda kerja tersebut siap dipakai atau dipasarkan kepada konsumen.3.2.4 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan :1) lonjoran besi silender 2) kikir3) Gergaji 4) Rumah senai bulat dan tangkainya5) Minyak pelumas6) Tang7) Ragum 8) Jangka sorong9) Job sheet3..2.5 Analisa Tugas dan Pertanyaan3.2.5.1 TugasLangkaah awal dalam pembuatan baut atau ulir luar yang sesuai dengan praktikum pengetapan yang tertera diatas usaha yang dilakukan yaitu:a. Kikir rata benda kerja sesuai job sheet

Gambar 21. Job Sheet Kerja BangkuLangkah Pengerjaan Benda Kerja :1. Letakkan benda kerja terjepit pada ragum diusahakan semaksimal mungkin, hal ini perlu diperhatikan mengingat fungsi mulut ragum selain dapat menjepit lebih kuat juga sebagai dasar kesikuan hasil pekerjaan pengikiran. Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam penjepitan benda kerja adalah kesejajaran permukaan benda kerja dengan mulut ragum. (Gambar 3) Gambar 22. Pencekaman benda kerja2. Mulailah mengkikir sesuai dengan Jobsheet yang diberikan. Keseimbangan tekanan kikir di atas benda kerja sangat dipengaruhi oleh panjangnya tumpuan di mana kikir bekerja. Semakin panjang tumpuan semakin stabil keseimbangan tekanan kikir bekerja. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil pengikiran yang rata dengan mudah, perlu dipilih ke arah mana kikir bisa bekerja dengan baik.MengeborDalam proses pengeboran benda kerja yang digunakan masih tetap yaitu benda kerja yang ukuranya dengan panjang 129 mm, tinggi 21 mm dan lebar 41 mm setelah proses pengikiran. Mesin bor digunakan untuk membuat lubang benda kerja sesuai dengan job sheet diatas..Peralatan yang digunakan:1) Mesin Bor2) Minyak Pelumas 3) Jangka SorongLangkah Pengerjaan Benda KerjaUntuk itu cara yang dilakukan untuk membuat lubang atau mengebor dengan kedalaman 22 mm sesuai job sheet yang diberikan oleh dosen pembimbing adalah : 1. Pasang dan jepitlah benda kerja.2. Pasanglah penjepit bor lengkap dengan bornya pada kepala lepas.3. Kikir rata satu bagian yang akan dibor.4. Ukur bagian benda kerja yang akan dibor beri penandaan berupa garis atau titik dengan penggores sesuai yang ditentukan.5. Berilah alur tempat penyayatan mata bor dengan menggunakan penitik agar proses penyayatan dapat center (lurus).6. Dekatkan bor pada permukaan benda kerja sebelum penyalaan mesin bor dan atur posisi ketepatan mata bor pada penanda yang akan dibor.7. Mulailah mengebor, apabila proses penyaytan telah tercapai yang perlu diprhatikan adalah berilah cairan pendingin secukupnya.8. Angkat mata bor dari penyayatan pada setiap kali penyayatan 5 mm untuk menghindari kerusakan mata bor, mengeluarkan geram dan memperkecil panas akibat gesekan mata bor dengan benda kerja. 9. Lakukan pengukuran ulang setelah selesai pengeboran, untuk perbaikan apabila ukuran kedalaman yang diinginkan kurang tepat. 3.2.5.2Pertanyaana) Jelaskan Definisi dari kerja bangku dan mengapa disebut dmikian?Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan dibangku kerja. Praktik kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yangditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaandengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku. Pekerjaan kerja bangku meliputi menggambar, mengikir, mengebor, mengetap. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat.Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik permesinan sebagai dasar untuk materi teknik pemesinan pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja.Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat keterampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanyamenitik beratkan pada pencaapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin mesin produksi.b) Sebutkan Jenis Kikir yang anda ketahui beserta gambar dan fungsinya?a.Kikir lenganKikir ini digunakan untuk pengikiran bagian yang besar pada pengambilan serpih atau digunakan dalam pengikisan.

Gambar 23. Kikir Lengan

b. Kikir pipih atau kikir seragam

Kikir ini digunakan untuk pengikiran atau pengikisan bidang-bidang yang rata.

Gambar 24. Kikir Kikir pipih

c. Kikir segi empat

Kikir ini digunakan untuk proses pengikiran pada lubang segi empat dan bentuk penampang persegi.

Gambar 25. Kikir Segi Empat

d. Kikir segi tiga

Kikir ini digunakan untuk pengikiran lubang segitiga dan sudut runcing 60 derajat atau lebih.

Gambar 26. Kikir segi tiga

e.Kikir setengah bundar

Kikir ini terbagi menjadidua bagian yaitu, sisi rata untuk bidang rata dan sisi bundar untuk takikan-takikan bundar, rongga cekung jar-jari bundar.

Gambar 27. Kikir setengah bundarf.Kikir lidah burung

Kikir ini kedua sisinya melengkung digunakan untuk liku dan pembundaran.

Gambar 28. Kikir lidah burung

g. Kikir parut

Kikir ini digunakan untuk pengambilan serpih secara besar-besaran pada bahan lunak seperti timah, kayu, dll.

Gambar 29. Kikir parut

c) Bagaimana cara menggergaji dengan baik dan benar? Jelaskan alasannya?Penggergajian dengan gergaji tangan, ialah terutama bekerja dengan gergaji belah dan potong, dan penggirikan dengan gergaji tusuk (lubang). Akan tetapi, semuanya merupakan teknik kerja yang penting, yang harus dipelajari secara mendalam pada awal pengerjaan. Sama seperti pada mengetam, sifat sifat bahan harus diperhatikan juga pada menggergaji, misalnya alumunium dan besi atau perbedaan arah pemotongan. Potongan yang lurus dan bersih merupakan keterampilan tangan, yang diperoleh dengan latihan-memotong. Hasil yang baik menuntut dasar yang baik dalm penggergajian, dalam membelah dan memotong.

d) Sebutkan langkah-langkah mengebor benda kerja agar hasil dari pengeboran tidak miring?Pengeboran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pekerjaan, ntuk pekerjaan yang presisi, awal pengeboran dimulai dengan senter bor. Selain itu untuk diameter lubang yang besar, pengeboran dilaksanakan secara bertahap, mulai dari diameter kecil hingga diameter besar.Contohnya pengeboran diameter lubang 20 mm, pengeboran awal bisa dimulai dengan mata bor diameter 10 kemudian 15 dan terakhir 20 mm. Di samping pengeboran secara bertahap, penjepitan benda kerja untuk pengeboran lubang besar harus kuat. Bentuk benda kerja yang dibor tentunya bervariasi demikian pula dengan posisi lubang pada benda kerja. Berikut ini ilustrasi pengeboran serta penjepitan berbagai bentuk benda kerja yang mungkin dilakukan (Tabel 6).

3.3Las Listrik3.3.1Tujuan Praktikuma) Mahasiswa mengerti memahami dan dapat mengoperasikan mesin las.b) Mahasiswa mengerti setiap komponen-komponen dan fungsinya.c) Mahasiswa dapat membaca gambar serta ukuran.d) Mahasiswa dapat melakukan kerja secara efisien :a. Ketepatan waktu (dikerjakan yang terlebih utama)b. Ketelitian ukuranc. Ketelitian dalam pengelasane) Mahasiswa harus memahami bagaimana posisi yang tepat pada saat melakukan pengelasan.3.3.2Landasan TeoriPada pengelasan listrik berkas elektron, sambungan terjadi karena benda kerja di hujani oleh berkas elektron berkecepatan sangat tinggi, akibatnya pinggiran benda yang akan dilas mencair atau dapat dikatakan oleh adanya penetrasi dari elektron. Biasanya tidak digunakan filler dan proses ini baik digunakan tidak saja untuk logam biasa, tetapi juga digunakan untuk logam keras yang tahan api, termasuk logam-logam yang sulit di las menggunakan pengelasan biasa. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar berikut ini.

Gambar 30. Las ListrikSenapan elektron berada dalam ruang hampa yang di atur sedemikian rupa, sehingga dapat ditarik ke atas maupun ke bawah ataupun bergerak dalam bidang datar. Ruang hampa biasanya mencapai tekanan dimana serangkaian berkas dipasangkan dan di arah kan secara terpusat dan fixed (stasioner), kemudian benda kerjanya yang bergerak. Karena panasnya berkas elektron tersebut, sehingga mampu membuat wolfram menjadi uap, bahkan bahan-bahan dengan titik didih yang tinggin sekali pun mampu dijadikan uap.Proses pengelasan listrik berkas elektron ini dapat dikendalikan secara numerik khususnya untuk komponen elektronika dan tercatat mempunyai kecepatan pengelasan sedemikian tinggi (misal: untuk Al-alloy 2024 T-4 setebal 12 mm, kecepatan pengelasan nya = 800 mm/menit), sehingga komposisi metalurgi ke-2 logam induk tidak sempat terpengaruh. Berkas elektron terbentuk di dalam ruang hampa, lalu mengalir melintasi lubang khusus dan menembus gas Argon atau Helium, lalu mengenai benda kerja (logam induk). Kecepatannya masih dapat ditingkatkan, namun menjadi tidak bebas dari kontaminasi.3.3.3Bagian-bagian Mesin Las Mesin las yang digerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik.

Gambar 31. Bagian Bagian Mesin Las

Busur nyala las ditimbulkan oleh arus listrik yang diperoleh dari mesin las.Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel masa dijepitkan kebenda kerja.3.3.4Sumber Tenaga Mesin LasSumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:a) motor bensin atau dieselb) gardu indukTenaga listrik tegangan tinggi dialihkan kebengkel las melalui beberapa transformator. Tegangan yang diperlukan oleh mesin las biasanya:1. 110Volt2. 220 Volt3. 380 Volt3.3.5 Jenis-jenis Mesin LasMesin las ada dua macam, yaitu: mesin las D.C (direct current mesin las arus searah) mesin las A.C (alternating current mesin las arus bolak-balik)3.3.5.1 Mesin Las D.CPemasangan kabel sekunder, pada mesin las D.C dapat diatur / dibuat menjadi DCSP atau DCRP. Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub negative mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub positif maka disebut hubungan polaritas lurus (D.C.S.P) Pada hubungan D.C.S.P, panas yang timbul, sepertiga memanaskan elektroda dan dua pertiga memanaskan benda kerja. Berarti benda kerja menerima panas lebih banyak dari elektroda. Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub positif mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub negative maka disebut hubungan polaritas terbaik (D.C.R.P)catatan:DCSP = direct current straight polarity DCRP = direct current revers polarity Pada hubungan D.C.R.P, panas yang timbul, dua pertiga memanaskan elektroda dan sepertiga memanaskan benda kerja. Berarti elektroda menerima panas yang lebih banyak dari benda kerja kapan dipergunakan D.C.R.P, tersebut? Ini tergantung pada :1. bahan benda kerjaposisi pengelasan2. bahan dan salutan elektroda3. penembusan yang diinginkan Keuntungan-keuntungan pada mesin D.C antara lain:a) busur nyala stabil dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalutb) dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRPc) dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit3.3.5.2 Mesin Las A.CPada mesin las A.C, kabel masa dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.Keuntungan-keuntungan pada mesin A.C, antara lain: Busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos pada rigirigi las perlengkapan dan perawatan lebih murah. Besar arus dalam pengelasan dapat diatur dengan alat penyetel, dengan jalan memutar handle menarik atau menekan, tergantung pada konstruksinya.

Besar ampere yang dihasilkan mesin dapat dilihat pada skala ampere.

Gambar 32. Sambungan Las3.3.6Macam-macam Cara Pengerjaan Mesin Las3.3.6.1Las LaserPada mulanya, sinar laser tidak dimaksudkan untuk mengelas, biasanya dugunakan untuk keperluan metrologi (pengukuran), termasuk untuk mengukur/menguji kelurusan, kerataan, kesikuan dan kedataran suatu benda. Sinar laser dapat memancarkan berkas dengan diameter sekitar 10 mm berwarna merah dan sinarnya visibel, artinya dapat dilihat oleh mata telanjang. Karena intensitas panas yang begitu tinggi, maka sinar laser dapat digunakan untuk pekerjaan pengelasan dan karena energi yang dipindahkan dalam bentuk berkas cahaya, maka laser dapat digunakan dalam media yang transparan tanpa mengenai benda kerjanya.Pada proses pengelasan, energi diteruskan dalam bentuk pulsa dan bukan sebagai berkas sinar yang kontinu. Berkas cahaya dengan intensitas panas tinggi itu dibuat terpusat pada benda kerja yang akan di las, sehingga mampu menghasilkan peleburan (fusion) pada permukaan benda kerja yang akan dilas.Untuk persiapan pengelasan, termasuk penyetelan peralatan utama dan penunjang, memerlukan banyak waktu, maka tipe pengelasan jenis ini tergolong lambat. Penggunaannya relatif terbatas, yakni untuk komponen kecil, khususnya industri elektronika.3.2.5.2Las GesekPada pengelasan gesek, penyambungan terjadi oleh adanya panas yang ditimbulkan oleh gesekan akibat perputaran satu dengan yang lain antara logam-logam induk dibawah pengaruh gaya aksial. Ke-2 permukaan yang bergesekan tadi menjadi panas, bahkan mendekati titik didih logam nya, sehingga permukaan logam didaerah tersebut menjadi plastis. Dalam kondisi panas tersebut, pergerakan/pergesekan relatif antar ke-2 logam dihentikan, kemudian di aplikasikan gaya tekan arah aksial, sehingga terjadi sambungan las lantak.Besarnya gaya tekan ini, bisa sama atau lebih besar dari gaya tekan sewaktu pemanasan, dimana nilainya tergantung dari jenis bahan yang akan di las.Kilatan atau percikan bungan api yang timbul selama proses pengelasan, ternyata bermanfaat untuk membersihkan sambungan dari kotoran (minyak dan karat), terutama oksida. Gambar ilustrasi las gesek dapat dilihat dibawah ini.

Mesin yang digunakan harus mampu memegang salah satu dari logam induk, sedang logam lain nya diputar dan dihentikan, setelah sushu pengelasan tercapai. Kecepatan perputaran dan tekanan kontak sangat tergantung kepada ukuran dan jenis bahan benda kerja nya. Sebagai contoh: sebuah poros baja karbon berdiameter 25 mm, memerlukan kecepatan putar 1500 rpm dan tekanan aksial sebesar10 MPa, sedangkan untuk poros stainless steel dengan ukuran yang sama, diperlukan kecepatan putar sekitar 3000 rpm dan tekanan aksial sebesar 85 MPa.

3.3.6.2Las UltrasonikLas ultrasonik adalah proses penyambungan padat untuk logam-logam yang sejenis, maupun logam-logam berlainan jenis, dimana secara umum bentuk sambungan nya adalah sambungan tindih. Energi getaran berfrekwensi tinggi mengenai daerah las-las an dengan arah paralel dengan permukaan sambungan. Tegangan geser osilasi pada permukaan las-las an yang terjadi akibat pengaplikasian gaya, akan merusak dan merobek lapisan oksida yang ada di ke-2 permukaan logam induk yang akan dilas.

Gambar 33. Ilustrasi sistem pengelasan satu titikSebelum pengelasan, perlu diatur besarnya gaya jepit, waktu dan daya yang diperlukan, sementara itu logam induk diletakkan diatas meja kerja. Pada menjelang periode pengelasan, sebuah elemen penggetar (sonotrode) ditekankan pada benda kerja untuk waktu tertentu dan gaya penjepit nya ditingkatkan secara bertahap, kemudian energi ultrasonik dihentikan secara otomatis dan benda kerja dilepaskan.Gaya jepit, waktu atau laju pengelasan dan energi di atur sesuai dengan jenis dan ketebalan logam induk.Sebagai contoh lembaran tipis atau kawat-kawat halus, hanya memerlukan energi sebesar beberapa Watt saja, sedangkan benda yang besar dan keras, memerluka energi ratusan Watt dan gaya jepit ribuan Newton. Waktu yang dibutuhkan untuk pengelasan biasanya kurang dari 1 detik, bila berlangsung lebih dari 1 detik, hal ini berarti enegi ultrasonik nya kurang., sedangkan ketebalan maksimum benda kerja adalah 3 mm.Pengelasan ultrasonik jenis cincin atau las kampuh ultrasonik, banyak digunakan dalam industri pengemasan, pemotongan lembaran tipis (foil), penerbangan dan ruang angkasa serta pembuatan reaktor nuklir. Keuntungan:a. waktu pengelasan relatif singkatb. hasil lasan lebih kuat dibandingkan pengelasan manapun Kekurangan:a. tebal benda kerja maksimum 3 mmb. pengoperasian nya relatif sulit, terutama untuk mengetahui energi ultrasonil yang tepat3.3.7Alat-alat yang Digunakan1. Mesin las litrik2. Mistar atau penggaris3. Gergaji besi untuk memotong pelat besi4. Kedok las5. Pemegang elektroda6. Pemegang massa7. Palu las8. Sikat kawat9. Kaca mata3..3.8Tugas dan Pertanyaan3.3.8.1TugasDalam tugas saat praktikum proses produksi, mahasiswa di tugaskan untuk mengelas 2 potongan besi hingga menjadi 1 bagian dengan menggunakan las listrik.Langkah kerja:1. Batang-batang besi sepanjang 20 cm sebanyak 10 batang besi.2. Sebelum mengelas potongan besi perlu memakai kedok las untuk melindungi mata terhadap sinar dan percikan api serta logam panas. Selain itu perlu juga mengenakan sarung tangan dan pakaian yang sesuai untuk melindungi kulit.3. Setelah itu genggam tang elektroda pada tangan kanan, sedangkan tangan kiri memegang kedok las.4. Kemudian letakkan tang elektroda di depan anda dan gerakkan mendekati anda.5. Untuk menyalakan busur las, ada 2 cara yaitu cara goresan dan cara hentakan.6. Besi plat di las dengan menggabungkan setiap 2 batang besi sehingga besi plat berjumlah 5 batang.7. Cara mengelas dengan membuat talinya terlebih dahulu dan dengan las vertikal, kemudian sambungan tersebut di las hingga menjadi satu.3.3.8.2Pertanyaan1. Sebutkan metode/cara pengelasan dalam mengelas suatu benda kerja?Jawab:a. Cara pengelasan dalam mengelas suatu benda: Genggam tang elektroda pada tangan kanan, bagi yang kidal sebaliknya tangan kiri memegang kedok las. Letakkan tang elektroda di depan anda, kemudian gerakkan mendekati anada. Besarnya sudut slektroda dengan benda kerja antara 700-850.b. Metode pengelasan ada 2 cara yaitu: Dengan cara goresan Dengan cara hentakanBagi pemula, sebaiknya memilih dengan meggunakan cara goresan. bila busur telah timbul angkat lektroda kira-kira 3mm dari benda kerja agar busur terbentuk. Kalau tidak diangkat, elektroda akan melekat dan bila mengangkatnya terlalu jauh maka busur akan hilang.Melepas elektroda yang melekat pada benda kerja denagn menggerakan elektroda ke kanan dank e kiri atau lepaskan elektrodanya dari tang las. Kemudian bila busur telah terbentuk, maka jarak antara elektoda dengan benda kerja dipertahankan.

2. Gambarkan skema susunan peralatan las listrik dan berikan keterangan masing-masing fungsi pada alat-alat!Jawab:

Gambar 34. Skema Susunan Peralatan ListrikElektroda (Electrode)Pengelasan dengan menggunakan las busur listrik memerlukan elektroda yang terdiri dari sebuah inti logam yang dilapisi oleh campuran zat kimia. Lapisan pelindung elektroda berfungsi untuk melindungi logam cair dari lingkungan udara.

Gambar 35. Alur LasPemegang Elektroda (Electrode Holder )Pemegang elektroda adalah bagian dari elektroda yang akan kontak dengan tangan pekerja las. Oleh karena itu, pemegang elektroda sebaiknya dibuat dari bahan yang memiliki tingkat isolator yang tinggi untuk mengurangi tingkat kecelakaan saat bekerja. Desain pemegang elektroda juga harus ergonomis sehingga nyaman digunakan.Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada waktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu.Kabel Tembaga Elektroda (Electrode Lead Cable)Fungsi dari kabel tembaga pada elektroda adalah untuk aliran listrik dari sumberdaya pada Arc Welding Power Source ke elektroda itu sendiri.Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karetisolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu : Kabel Elektroda Kabel Tenaga Kabel MassaKabel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda. Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. Kabel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya terdapat pada pesawat las AC atau AC -DC.Steker (Plug to Power Source). Fungsi steker adalah untuk aliran listrik dari sumber listrik utama ke ArcWelding Power Source dimana aliran listrik diubah menjadi aliran listrik AC/DC.Kabel Power Input (Input Power Lead Cable). Fungsi kabel power input adalah untuk listrik mengalir menuju Arc WeldingPower Source dari sumber listrik utama.Sumber Daya (Arc Welding Power Source). Arc Welding Power Source selain sebagai sumber energi dari elektroda adalah untuk mengubah arus menjadi AC/DC sesuai dengan kebutuhannya.Kabel Benda Kerja (Workpiece Lead Cable). Fungsi kabel benda kerja adalah untuk menyambungkan penjepit benda kerja dengan Arc Welding Power SourcePenjepit Benda Kerja (Workpiece Clamp). Penjepit benda kerja digunakan untuk mencekam benda kerja untuk dilas.Meja Pengelasan (Welding Table). Fungsi dari meja pengelasan adalah tempat untuk menaruh benda kerja dan untuk memudahkan kegiatan pengelasan.Benda Kerja (Workpiece). Benda kerja adalah benda yang akan dilasPalu Lasdigunakan untuk melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Berhati hatilah membersihkan terak Ias dengan palu Ias karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan lainnya.Sikat KawatDipergunakan untuk : Membersihkan benda kerja yang akan dilas Membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.Klem massa adalah suatu alat untuk menghubungkan kabel massa ke benda kerja. Biasanya klem massa dibuat dari bahan dengan penghantar listrik yang baik seperti Tembaga agar arus listrik dapat mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat. Yang dapat menjepit benda kerja . Walaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepit dengan klem massa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran - kotoran seperti karat, cat, minyak.Tang Penjepit. Penjepit (tang) digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas.

3. Bagaimana pengaruh las AC/DC terhadap busur listrik?Jawab:1) pengaruh las AC terhadap busur listrikPada mesin las AC, kabel masa dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.Sehingga ad alas AC pengaruh terhadap busur listrik kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbulnya keropos pada rigi-rigi las. Selain itu, perlengkapan dan perawatannya lebih murah Besar arus dalam pengelasan dapat diatur dengan alat penyetel, dengan jalan memutar handle menarik atau menekan, tergantung pada konstruksinya.

2) pengaruh las DC terhadap busur listrikad alas DC terdapat 2 cara penggunaan yaitu Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub negative mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub positif maka disebut hubungan polaritas lurus (D.C.S.P)Pada hubungan D.C.S.P, panas yang timbul, sepertiga memanaskan elektroda dan dua pertiga memanaskan benda kerja. Berarti benda kerja menerima panas lebih banyak dari elektroda.Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub positif mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub negative maka disebut hubungan polaritas terbaik (D.C.R.P)Sehingga ad alas DC pengaruh terhadap busur listrik stabil maka dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut. Selain itu dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP dan dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan1. Kecepatan dalam menggerakkan longitudinal feed handwheel ataupun cross slide handwheel sangat mempengaruhi halus kasarnya hasil pembubutan.2. Hasil bubutan yang baik akan ditandai dengan sayatan yang berbentuk panjang-panjang.3. Ketepatan memilih bagian mana dahulu yang hendak dikerjakan akan sangat menentukan untuk menyelesaikan benda kerja tepat waktu.4. Penggunaan alat bantu atau tool harus sesuai dengan fungsi dan ukurannya, pemaksaan alat bantu yang bukan semestinya akan mengakibatkan kerusakan. 5. Factor kecermatan dan ketelitian sangat diperlukan pada saat melakukan praktek ini. 6. Kesalahan pengerjaan benda kerja masih bisa menggunakan alternatif-alternatif lain agar benda kerja masih bermanfaat.

4.2 SaranSaran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :1. Bagi mahasiswa yang hendak praktikum di masa mendatang, sebelum praktikum membubut hendaknya mempelajari fungsi bagian-bagian dari mesin bubut dan modul praktikum terlebih dahulu.2. Dalam membubut untuk awalan sebaiknya proses membubut dilakukan secara manual, walaupun hasilnya kasar tidaklah masalah untuk menghemat waktu dan setelah hendak finishing barulah gunakan pembubutan otomatis untuk hasil permukaan yang halus.3. Sabaiknya jadwal untuk praktikum diperbanyak atau jam praktikum ditembah untuk dapat mahasiswa menyelesaikan job sheet dan menambah pendalaman tentang membubut.4. Dalam melakukan Praktek Kerja Bangku dan Plat harap memperhatikan keselamatan kerja.

5. Dalam melakukan praktek ini harap diutamakan kecermatan dan ketelitian.

6. Perwatan alat-alat harap dilakukan supaya alat dapat berfungsi dengan baik dan tahan lama

Lampiran .