9
25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI SATELIT (VSAT) VERY SMALL APARTURE TERMINAL IP di PT. LINTAS ARTA Sistem komunikasi satelit dengan menggunakan VSAT IP di PT. Lintas Arta menggunakan metode akses Time Division Multiple Access (TDMA) sebagai komunikasi data, dalam memberikan layananya kepada pelanggan yang menggunakan VSAT IP sendiri merupakan salah satu identitas pelanggan dikarenakan dalam layanan tersebut pelanggan menggunakan VSAT IP, Internet Protocol (IP) tersebut adalah salah satu identitas pelanggan yang dimana hal tersebut merupakan salah satu layannnya dimana VSAT tersebut menggunakan antenna yang berdiameter 1,8 Meter atau 1,2 Meter dimana pelanggan biasanya menggunakan VSAT untuk layanan internet, ATM atau EDC (E-Commerce Payment Gateway). Komunikasi satelit pada skripsi ini menggunakan layanan satelit Palapa D yang beroperasi pada orbit geostationer pada 113◦ East yang dimana posisi satelit tersebut berada di atas pulau Jawa, kemudian layanan satelit kedua menggunakan layanan satelit Chinasat yang beroperasi pada orbit geostationer pada 113dimana satelit Chinasat sendiri beroperasi sama yaitu di daerah garis khatulistiwa, tepatnya berada pada daerah jawa barat. Satelit Palapa mempunyai 24 transponder pada C-Band serta 5 transponder pada frekuensi Ku-band yang beroperasi berkisar pada frekuensi 5-6 GHz pada uplink kemudian 3-4 GHz pada downlink, kemudian untuk satelit chinasat sendiri mempunyai 24 transponder C-Band kemudian 8 transponder pada frekuensi Ku-Band dengan alokasi frekuensi sama dengan Palapa D di antara 5-6 GHz pada sisi uplink kemudian 3-4 GHz pada sisi downlink, pada skripsi ini menggunakan antenna yang berdiameter seperti yang telah dibahas di atas yaitu mengguakan antenna 1,8 dn 1,2 meter yang biasa dipakai pelanggan untuk menjalakan komunikasinya menggunakan VSAT IP pada PT. Lintas Arta.

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

25

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 SISTEM KOMUNIKASI SATELIT (VSAT) VERY SMALL

APARTURE TERMINAL IP di PT. LINTAS ARTA

Sistem komunikasi satelit dengan menggunakan VSAT IP di PT. Lintas

Arta menggunakan metode akses Time Division Multiple Access (TDMA) sebagai

komunikasi data, dalam memberikan layananya kepada pelanggan yang

menggunakan VSAT IP sendiri merupakan salah satu identitas pelanggan

dikarenakan dalam layanan tersebut pelanggan menggunakan VSAT IP, Internet

Protocol (IP) tersebut adalah salah satu identitas pelanggan yang dimana hal

tersebut merupakan salah satu layannnya dimana VSAT tersebut menggunakan

antenna yang berdiameter 1,8 Meter atau 1,2 Meter dimana pelanggan biasanya

menggunakan VSAT untuk layanan internet, ATM atau EDC (E-Commerce

Payment Gateway).

Komunikasi satelit pada skripsi ini menggunakan layanan satelit Palapa D

yang beroperasi pada orbit geostationer pada 113◦ East yang dimana posisi satelit

tersebut berada di atas pulau Jawa, kemudian layanan satelit kedua menggunakan

layanan satelit Chinasat yang beroperasi pada orbit geostationer pada 113◦ dimana

satelit Chinasat sendiri beroperasi sama yaitu di daerah garis khatulistiwa,

tepatnya berada pada daerah jawa barat. Satelit Palapa mempunyai 24 transponder

pada C-Band serta 5 transponder pada frekuensi Ku-band yang beroperasi

berkisar pada frekuensi 5-6 GHz pada uplink kemudian 3-4 GHz pada downlink,

kemudian untuk satelit chinasat sendiri mempunyai 24 transponder C-Band

kemudian 8 transponder pada frekuensi Ku-Band dengan alokasi frekuensi sama

dengan Palapa D di antara 5-6 GHz pada sisi uplink kemudian 3-4 GHz pada sisi

downlink, pada skripsi ini menggunakan antenna yang berdiameter seperti yang

telah dibahas di atas yaitu mengguakan antenna 1,8 dn 1,2 meter yang biasa

dipakai pelanggan untuk menjalakan komunikasinya menggunakan VSAT IP pada

PT. Lintas Arta.

Page 2: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

26

3.2 FLOWCHART PROSES PENGAMATAN CROSS

POLARIZATION VERY SMAL APARTURE TERMINAL

(VSAT) IP

Gambar 3.1 flowchart pengamatan cross polarization

Page 3: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

27

3.2.1 Prosedur Instalasi Very Small Aparture Terminal (VSAT)

Sebelum melakukan proses instalasi vsat siapkan alat dan bahan yang

harus dipersiapkan sebelum instalasi VSAT yaitu :

1. Memasang mounting antenna vsat

Mounting antenna berfungsi sebagai penahan antara canister

dan antenna yang letaknya di atas canister, pada instalasi kali ini

penulis mendapatkan hasil data dengan instalasi mounting standart

yang artina mounting tersebut terletak pada sebuah dasar yang rata

biasanya terletak di bawah atau di atas bangunan yang datar agar

tidak bergoyang mounting tersebut juga di cor pada posisinya

seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.2 pemasangan mounting kaki tiga

2. Memasang canister

Tahapan selanjutnya adalah pemasangan canister yang

berfungsi sebagai penopang pada antenna agar antenna tersebut

tidak jatoh atau bergoyang, dalam pemasangan canister harus 90

derajat dan tegak lurus menggunakan waterpass agar tidak

mempersulit ketika semua sudah terinstalasi, jika miring sangat

berpengaruh dalam hal melakukan pointing dan x-poll karna

Page 4: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

28

memainkan sudut azimuth dan elevasi, berikut merupakan

pemasangan canister dengan benar.

Gambar 3.3 pemasangan canister

3. Pemasangan antenna dan feed support

Setelah pemasangan canister tahapan selanjutnya adalah

pemasangan antenna yang berfungsi pemantul sinyal yang di

terima dari satelit selainit juga pemasangan feed support yang

berfungsi sebagai dudukan dari feedhorn antenna. Pemasangan

feedhorn dan feed support antenna di ber jarak sudut 10 derajat dari

elevasi parabola seperti gambar berikut.

Gambar 3.4 pemasangan antenna dan feedsupport

Page 5: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

29

4. Pemasangan feedhorn, LNB, dan BUC

Selanjutnya adalah pemasangan feedhorn, LNB, dan BUC yang

bertujuan untuk prosestahap selanjutnya yaitu tahapan poiting dan

cross polarization, yang merupakan komponen yang sangat vital

dalam instalasi VSAT seperti gambar berikut.

Gambar 3.5 proses pemasangan feedhorn, LNB, dan BUC

5. Kemudian pemasagan kabel pada LNB, BUC serta modem

Tahapan selanjutnya merupakan pemasangan kabel pada

LNB,BUC, dan Modem dengan BUC merupakan kabel tx di

pasangkan ke modem begitu pun dengan LNB merupakan kabel rx

di pasangankan di modem seperti gambar berikut.

Gambar 3.6 pemasagan kabel pada BUC dan LNB

Page 6: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

30

Gambar 3.7 pemasangan kabel pada modem

3.2.2 Proses Pointing

Proses pointing merupakan proses dalam mencari sinyal sementara

sebelum terjadinya cross polarization dilakukan, hal yang harus dilakukan

adalah sudut elevasi dan azimuth dan tujuan satelit kemana, di laporan ini

penulis memakai satelit palapa 45 derajat dengan memperisiapkan alat dan

bahan dengan :

a. Memasang kabel LAN kelaptop dan ke modem

b. Memasang kabel power

Gambar 3.8 pemasangan kabel pada modem

c. Kemudian tahapan berikutnya adalah setting ip laptop agar bisa

mengknfigurasi modem untuk tahapan pointing seperti gambar

berikut.

Page 7: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

31

Gambar 3.9 setting ip

d. proses selanjutnya adalah telnet konfigurasi bukalah cmd untuk

mengkonfigurasi modem dengan cara telnet dan masukan ip

serta parameter sesuai standar seperti gambar di bawah ini

sesuai satelit yang digunakan pada saat proses instalasi.

Gambar 3.10 gambar tahapan proses konfigurasi pada telnet

e. proses berikutnya adalah pointing jika semua konfigurasi telah

selesai maka tahapan selanjutnya adalah pointing dengan cara

mengklik c kemudian d, kemudian proses poiting berlangsung

dengan cara di bagi 2 kelompok ada yang mengarahkan

antenna dan ada yang merhatikan monitor dengan melihat

standarisasi pointing yaitu 60 atau mendekati 60 seperti gambar

dibawah ini.

Page 8: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

32

Gambar 3.11 proses pointing standarisasi satelit palapa D

3.2.3 Proses Terjadinya Cross Polarization

Cross Polarization atau crosspol dapat didefinisikan sebagai

gangguan yang terjadi yang di akibatkan carrier yang di akibatkan tidak

tepat dengan posisis satelit atau kesalahan posisi sudut polazier atau horn

dari suatu antenna, selain itu crosspol mempunyai fungsi lagi yaitu untuk

mengetahui kuakuratan pancaran dari suatu antenna, adapun fungsi lain

selain yang sudah disebutkan di atas yaitu untuk mengetahui dampak dari

pergerakan yang ada pada satelit, terhadap suatu link transmisi. Antenna

merupakan objek yang diukur maupun antenna pengukur, maka ukuran

dan jenis antenna sangatlah berpengaruh.

Pada tahapan instalasi dilapangan proses crosspoll yang dilakukan

hal yang pertama adalah menghubungi NOC JAH untuk meminta panduan

dengan cara berkomunikasi dengan NOC, antenna kita akan diarahkan

pada posisinya atau azimuth dan elevasinya dengan tepat kemana arah

mana antenna tersebut mengarah, agar mendapatkan kualitas sinyal

maksimal, dan sudah sesuai dengan transponder yang dituju serta posisi

polazier yang dipancarkan dari antenna tersebut sudah terurai dalam arti

kita dapat mengetahui sinyal yang dipacarkan dari stasiun bumi

berpolarisasi horizontal atau vertikal . seperti gambar di bawah ini.

Page 9: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 SISTEM KOMUNIKASI …

33

Gambar 3.12 hasil crosspoll

Hasil C/N dan CPI dapat dilihat pada gambar 3.12 hasil yang di dapatkan

sekitar -52.74 dBm, nilai tersebut merupakan nilai dari hasil gain antenna

VSAT , dengan sinyal carrier -91.93 dBm dimana sinyal carrier di

tandakan dengan titik merah yang ada di bawah, sedangkan sinyal yang

menandakan titik merah yang di atas. Dengan nilai C/N dan CPI yang

sangat bagus, di atas standart menurut PT. Lintasarta yaitu 30 dBm.