Upload
phungtruc
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
24
BAB 3
OBYEK PENELITIAN
3.1 Struktur Organisasi
PT Cipta Kreasisandang Mandiri didirikan pada tahun 1993 berdasarkan akta
pendirian no: 60 tanggal 3 Februari 1993, yang dibuat dihadapan John Leonard
Waworuntu, SH.
Sejak awal pendiriannya, PT Cipta Kreasisandang Mandiri telah membidangi
kegiatan usahanya dalam bidang produksi dan penjualan pakaian jadi. Jenis produk awal
yang diproduksi PT Cipta Kreasisandang Mandiri adalah merk ARNETT yang
diperuntukkan bagi golongan masyarakat menengah dengan jenis T-shirt pria dewasa.
Baru kemudian melakukan diversifikasi produk dengan membuat produk baru bernama
OSELLA yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah dan atas.
Perkembangan PT Cipta Kreasisandang Mandiri sangat pesat seiring dengan
perkembangan industri retail dalam pembangunan department store di seluruh Indonesia.
Keadaan tersebut digunakan oleh PT Cipta Kreasisandang Mandiri untuk meningkatkan
jaringan usaha dan peningkatan penjualannya dengan diversifikasi pasar yaitu dengan
memproduksi pakaian anak-anak, celana, sweater, kaos oblong, kemeja dan jeans.
Penjualan dilakukan PT Cipta Kreasisandang Mandiri melalui retailer, agen
distributor dan toko hampir diseluruh Indonesia bahkan telah memiliki hak paten merk
di luar negeri seperti Hongkong, China, Singapura, Australia dan Amerika untuk
mencoba penjualan ekspor dimasa yang akan datang.
25
Maksud dan tujuan didirikannya perusahaan adalah menjalankan usaha dalam
bidang perdagangan, termasuk ekspor-impor, intersulir, menjadi agen, distributor,
leveransir, dan supplier baik atas tanggungan sendiri maupun pihak lain secara komisi,
untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut perusahaan ini saat ini bergerak dalam
bidang industri garment.
Gambar 3.1 Logo OSELLA
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Gambar 3.2 Logo Arnett
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
26
Struktur organisasi PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Cipta Kreasisandang Mandiri
Sumber : PT Cipta Kreasisandang Mandiri.
3.2 Prosedur yang Berlaku
DIRECTOR
GENERAL MANAGER
MERCHANDISE MANAGER
FINANCE ACCOUNTING
MANAGER
HRD MANAGER
MARKETING MANAGER
STAF HRD
DESIGN STAF FINANCE ACCOUNTING
STAF VISUAL MERCHANDISE
DDA (DATA DISTRIBUTION
ANALYSIS)
ACCOUNT RECEIBLE/
ACCOUNT PAYABLE
PAJAK
ADMIN
PAYROLL
ADMINISTRASI ADMIN
MERCHANDISE DESIGN STAFF
ADMIN
27
PT Cipta Kreasisandang Mandiri memiliki dua sistem yang dijalani untuk bagian
divisi visual merchandise, display store memiliki dua sistem yang berjalan dalam
perencanaan display store, perencanaan display store dibedakan 2 sistem, yaitu :
1. Sistem konsinyansi, dimana perusahaan bekerja dengan Departement Store
dan mereka menawarkan perusahaan untuk mengisi stand-stand di lokasi
mereka, sehingga desain layout, backwall, pillar dan tata letak harus
disesuaikan dengan peraturan Departement Store tersebut.
2. Showroom, dimana perusahaan memiliki tempat sendiri untuk menawarkan
pakaian mereka sendiri, dan desain layout, backwall, dan konsep toko
ditentukan oleh perusahaan sendiri, tidak oleh pihak lain.
3.2.1 Sosialisasi Regulasi / Aturan Proses Kerja
28
1. Prosedur Pembelian Fixture
ada
tidak ada
Gambar 3.4 Prosedur Pembelian Fixture
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Keterangan gambar :
Hal yang pertama dilakukan sebelum melakukan permintaan pembelian Fixture
(Perlengkapan) adalah melakukan cek terhadap stok properti, jika properti tersebut
masih tersedia stok nya maka akan dilakukan pengambilan dari gudang dan kemudian
dikirim ke counter yang melakukan permintaan. Tapi jika tidak ada, ada beberapa
langkah yang harus dilakukan, meminta penawaran kepada supplier, kemudian
melakukan penawaran harga sampai dengan harga yang diberikan sesuai dengan yang
diinginkan, dan setelah semuanya selesai, maka dilakukan PO (Purchase Order) barang,
Permintaan Pembelian
Cek stok property
Meminta penawaran
Penawaran harga
Terima barang
Buat PO pembelian
Counter
Supplier
Gudang
29
setelah itu supplier akan mengirimkan barang dan perusahaan akan melakukan
pengecekan apakah benar perlengkapan itu sudah sesuai dengan yang dipesan
sebelumnya, kemudian menaruhnya digudang dan didata, dan setelah itu baru barang
akan dikirimkan ke counter yang membutuhkannya.
2. Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko.
Sebelum melakukan pengajuan renovasi showroom, buka/tutup toko, harus
menempuh proses-proses sebagai berikut :
Proses 1.
Pengajuan pembukaan/ Renovasi showroom / toko, lampirkan data
pendukung antara lain :
1. Sales Target/ Bulan/ Tahun
2. Untuk showroom/ toko Renovasi : Realisasi Penjualan sebelum renovasi dan
target penjualan sesudah renovasi.
3. Layout/Space
4. Penawaran harga sewa showroom
5. Data pendukung lainnya.
Jika sudah disetujui dilanjutkan ke proses berikutnya.
Pihak-pihak yang berkepentingan :
30
Tanggung Jawab Orang yang bisa dihubungi
Disetujuin oleh Waktu yang dibutuhkan
Assistant Manager +Brand Manager
F/A + Third parties.
General Manager / Direktur.
2 Minggu sebelum produksi
Tabel 3.1 Tabel Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Proses II
Membuat dan mengajukan counter design/ showroom :
Jika disetujui dilanjutkan ke proses berikutnya.
Pihak-pihak yang berkepentingan :
Tanggung Jawab Dapat menghubungi
Persetujuan dari Waktu yang dibutuhkan
Store Development + General Affair
Third parties Brand Manager/ General
Manager/Direktur.
2 Minggu sebelum produksi
Tabel 3.2 Tabel Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Proses III
1. Desain counter meminta persetujuan Departement Store.
2. Desain showroom meminta persetujuan manajemen.
3. Terima desain showroom/ counter fee dan meminta persetujuan manajemen.
31
Tender terbuka ke Supplier
1. Penawaran harga
2. Spesifikasi dan kualitas, dan lain lain.
Jika di setujui lanjutkan ke proses berikutnya
Pihak-pihak yang berkepentingan :
Tanggung Jawab Dapat menghubungi
Persetujuan dari Waktu yang dibutuhkan
Store Development + General Affair
Third parties. General Manager/Direktur.
1 Minggu sebelum produksi
Tabel 3.3 Tabel Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Proses IV
32
Membuat mock up (model)/ Sample Material Fixture dan lain-lain
Pihak-pihak yang berkepentingan :
Tanggung Jawab Dapat menghubungi
Persetujuan dari Waktu yang dibutuhkan
Store Development + General Affair
Third parties. General Manager/Direktur.
1 Minggu sebelum produksi
Tabel 3.4 Tabel Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Proses V
Pembuatan jadwal dari perencanaan sampai pembukaan toko (didiskusikan
dengan departemen terkait)
Pihak-pihak yang berkepentingan :
Tanggung Jawab Dapat menghubungi
Persetujuan dari Waktu yang dibutuhkan
Store Development + General Affair
Third parties. General Manager/Direktur.
1 Minggu sebelum produksi
Tabel 3.5 Tabel Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Proses V
33
Produksi fixture dan kebutuhan lainnya.
Tanggung Jawab Dapat menghubungi
Persetujuan dari
Waktu yang dibutuhkan
Store Development + General Affair + Assistant
Manager.
Third parties. Brand Manager.
1 Bulan sebelum pembukaan toko.
Tabel 3.6 Tabel Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Proses VI
Persiapan sebelum Grand Opening Showroom atau toko.
Tanggung Jawab
Dapat menghubungi
Persetujuan dari Waktu yang dibutuhkan
TEAM Third parties Brand Manager/ General Manager.
1 Minggu sebelum buka toko
Tabel 3.7 Tabel Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
Proses VII
34
Analisa penjualan- Bualan/ Kuartal
1. Target vs Realisasi
2. Rasio stok dan penjualan
3. Problem Solving – menyelesaikan masalah yang terjadi
Tanggung Jawab
Dapat menghubungi
Persetujuan dari Waktu yang dibutuhkan
Assistant Manager
INVENTORY CONTROL
General Manager/Direktur.
Bulanan / Kuartal
Tabel 3.8 Tabel Prosedur Renovasi, Buka/Tutup Toko
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
3. Pengiriman dokumen ke Head Office.
A) Sales Operation Departement.
Aktivitas
1. Harian
a) Jenis Laporan
- Laporan penjualan vs kompetitor
b) Periode : Maksimal penjualan 7 hari.
c) Jadwal pengiriman : Senin, jam 10.00 -12.00
d) Via : Faximile
2. Mingguan
35
a) Jenis Laporan
i. Bon penjualan.
ii. Rekapan dari Departemen store.
iii. Laporan Penjualan Harian (LPH).
iv. Laporan Penjualan dan Stok (LPS).
v. Laporan Penjualan vs kompetitor
vi. Formulir rolling (putih/kuning), jika ada.
vii. Formulir Retur (Kuning), Jika ada.
viii. Absensi (Kirim ke HRD).
b) Periode
i. Periode I : Tanggal 1 – 10
ii. Periode II : Tanggal 11 – 20
c) Jadwal pengiriman :
i. Dalam kota : diterima selambat-lambatnya 3 hari
setelah tanggal akhir periode transaksi laporan.
ii. Luar kota : diterima selambat-lambatnya 5 hari
setelah tanggal akhir periode transaksi laporan.
d) Via : Mail
3. Bulanan
a) Jenis laporan:
i. Bon penjualan
ii. Rekapan dari Departemen Stores.
36
iii. Laporan Penjualan Harian (LPH)
iv. Laporan Penjualan &Stock (LPS)
v. Laporan Penjualan vs kompetitor.
vi. Surat jalan (Putih), jika ada.
vii. Formulir rolling (Putih/Kuning), jika ada
viii. Formulir Retur (Kuning), jika ada
ix. Jurnal penjualan
x. Stok opname
b) Periode
Periode III : Tanggal 21 – 31
c) Jadwal pengiriman
i. Dalam kota : diterima selambat-lambatnya 3 hari setelah
tanggal akhir periode transaksi laporan.
ii. Luar kota : diterima selambat-lambatnya 5 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
d) Via : Mail
Keterangan :
Apabila pengiriman data tidak sesuai jadwal pengiriman akan dikenakan
sanksi sebagai berikut :
1. Terlambat 1 – 4 hari dari jadwal pengiriman dokumen akan
dikenakan sanksi sebesar Rp. 15.000/toko.
37
2. Terlambat 5 hari dari jadwal pengiriman dokumen akan dikenakan
sanksi sebesar Rp. 25.000/ toko.
B) Inventory Control
1. Harian
a) Jenis laporan :
i. Terima laporan penjualan vs kompetitor
ii. Input data penjualan ke komputer
iii. Menyajikan laporan stok dan penjualan
b) Periode
Maksimal penjualan 7 hari.
c) Jadwal pengiriman
i. Senin, jam 10:00 - 12:-00.
ii. Senin, dari tanggal penjualan.
iii. Selasa, dari tanggal penjualan.
d) Via : Faximile.
2. Mingguan
a) Jenis laporan:
i. Terima dokumen dari SPG (Sales Promotion Girl)
ii. Bon Penjualan
iii. Rekapan dari departemen stores.
iv. Surat jalan (putih), jika ada.
v. Laporan Penjualan Harian (LPH)
vi. Laporan Penjualan dan Stok (LPS)
vii. Laporan Penjualan vs kompetitor
38
viii. Formulir rolling (putih/kuning), jika ada.
ix. Formulir Retur (Kuning), Jika ada.
x. Absensi (Kirim ke HRD).
b) Jenis laporan
i. Input data ke komputer- per counter.
ii. Bon Penjualan
iii. Rekapan dari departemen stores.
iv. Surat jalan (putih), jika ada.
v. Formulir rolling (putih/kuning), jika ada.
vi. Formulir Retur (Kuning), Jika ada.
c) Jenis laporan
Menyajikan laporan antara lain :
i. Laporan stok dan penjualan.
ii. Masalah yang dihadapi.
d) Periode
i. Periode I : Tanggal 1 – 10
ii. Periode II : Tanggal 11 – 20
e) Jadwal pengiriman :
Terima dokumen dari SPG (Sales Promotion Girl)
i. Dalam kota : diterima selambat-lambatnya 3 hari
setelah tanggal akhir periode transaksi laporan.
39
ii. Luar kota : diterima selambat-lambatnya 5 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
Input data ke komputer- per counter.
i. Dalam kota : diinput selambat-lambatnya 6 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
ii. Luar kota : diinput selambat-lambatnya 8 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
Menyajikan laporan.
i. Dalam kota : diinput selambat-lambatnya 7 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
ii. Luar kota : diinput selambat-lambatnya 9 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
f) Via : Mail
3. Bulanan
a) Jenis laporan
i. Terima dokumen dari SPG (Sales Promotion Girl)- per
counter.
ii. Bon Penjualan.
iii. Rekapan dari departemen stores.
iv. Surat jalan (putih), jika ada.
v. Laporan Penjualan Harian (LPH).
vi. Laporan Penjualan dan Stok (LPS).
vii. Laporan Penjualan vs kompetitor .
40
viii. Formulir rolling (putih/kuning), jika ada.
ix. Formulir Retur (Kuning), Jika ada.
x. Jurnal penjualan.
xi. Stok opname.
Input data ke komputer- per counter.
i. Bon Penjualan
ii. Rekapan dari departemen stores.
iii. Surat jalan (putih), jika ada.
iv. Formulir rolling (putih/kuning), jika ada.
v. Formulir Retur (Kuning), Jika ada.
Menyajikan laporan antara lain :
i. Laporan stok dan penjualan.
ii. Laporan kehilangan barang.
iii. Masalah yang dihadapi.
iv. Periode
v. Periode II : Tanggal 21 – 30
vi. Periode menyajikan laporan : Bulanan.
41
Terima dokumen dari SPG (Sales Promotion Girl) per counter.
i. Dalam kota : diterima selambat-lambatnya 3 hari
setelah tanggal akhir periode transaksi laporan.
ii. Luar kota : diterima selambat-lambatnya 3 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
Input data ke komputer- per counter.
i. Dalam kota : diinput selambat-lambatnya 6 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
ii. Luar kota : diinput selambat-lambatnya 8 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
Menyajikan laporan.
i. Dalam kota : diinput selambat-lambatnya 7 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
ii. Luar kota : diinput selambat-lambatnya 9 hari setelah tanggal
akhir periode transaksi laporan.
iii. Via : Mail
Keterangan :
1. Proses input penjualan konsiyasi selambat-lambatnya selesai 8 hari setelah
tanggal akhir periode transaksi laporan (efektif hari kerja) jika melebihi
jadwal akan dikenakan sanksi Rp. 25.000,00.
42
2. Proses Input retur barang selambat-lambatnya 2 hari setelah terima dislog,
jika melebih jadwal akan dikenakan sanksi sebesar Rp. 25.000,00
3. Bagian Input Center wajib memberikan informasi laporan dan dokumen dari
SPG (Sales Promotion Girl) yang belum sampai ke Head Office, H+6 dari
tanggal akhir peridoe transaksi laporan, jika melebihi jadwal akan dikenakan
sanksi Rp. 25.000,00.
4. Jadwal meeting
Sesuai dengan sesuai dengan standar operasional perusahaan maka meeting
diperbolehkan diadakan sebagai berikut :
No Divisi Jadwal Meeting
1. Management Marketing
Setiap tanggal 8.
2. Marketing 1 bulan 2 kali.
3. Finance Account 1 bulan 1 kali.
4. Merchandise design
1 minggu 1 kali.
(Dapat dilakukan 2 minggu sekali, jika tidak ada kepentingan yang mendesak)
5. HRD 1 bulan 1 kali
Tabel 3.9 Tabel meeting
Sumber: PT Cipta Kreasisandang Mandiri
43
3.3 Desain Penelitian
Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penulis menggunakan jenis
penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2011 : 57) Jenis penelitian asosiatif adalah jenis
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam
penelitian ini, Penulis menggunakan unit analisis individu dimana yang menjadi unit
analisisnya adalah para pelanggan OSELLA.
Tujuan Penelitian
Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Penelitian
Unit Analisis Time Horizon
T-1 Asosiatif Kuesioner (Survey)
Pelanggan OSELLA
Cross Sectional
Tabel 3.10 Desain Penelitian
Sumber: Hasil olah data Penulis, 2012
Keterangan :
vii. T-1, untuk mengetahui Hubungan Store Image Attributes dengan Kepuasan
Konsumen dalam Gerai OSELLA cabang ITC Mangga Dua (Periode Mei
2012-Juni 2012).
44
3.3.1 Lokasi Penelitian
Untuk mendapatkan data yang menunjang, penulis melakukan survei atau
penyebaran kuesioner di gerai OSELLA cabang ITC Mangga Dua Lantai 2 Blok A, Jl.
Mangga Dua Raya, Pademangan, Jakarta Utara 14430. Waktu penelitian dari bulan
Januari sampai dengan Mei, dan pengambilan data kuesioner di bulan Juni.
3.3.2 Jenis Data
Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini, terdiri dari :
1. Data primer
Data primer yang dikumpulkan dengan mengumpulkan data kuantitatif. Data
kuantitatif yang dimaksudkan adalah kuesioner yang telah diisi oleh konsumen,
di kumpulkan dan dianalisis sehingga memperoleh kesimpulan
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dengan mengunakan studi kepustakaaan.
Pengumpulan data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku
komunikasi pemasaran, jurnal, penelitian terdahulu dan sumber-sumber lainnya
yang berhubungan dengan objek penelitian.
45
3.3.3 Operasional Variabel Penelitian
Menurut Hatch dan Farhady dalam buku Sugiyono (2011 : 60) , Variabel dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu
orang dengan yang lain atau obyek dengan obyek yang lain.
Variabel penelitian yang digunakan penulis ini ada dua, yaitu :
a. Variabel bebas / Indipendent Variable (X)
Menurut Sugiyono (2011 : 61), Variabel independen atau bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah store
image attributes sebagai variabel X.
b. Variabel terikat / dependent variable (Y)
Menurut Sugiyono (2011 : 61), Variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah
kepuasan konsumen sebagai variabel Y.
46
Tabel Operasional Variabel Bebas (X)
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Variabel X
(Store Image Attribute)
Product -Keragaman
- Kualitas
- Rak yang penuh.
Ordinal Likert
Pricing - Harga kompetitif
-Harga yang sesuai
- Harga terjangkau.
Ordinal Likert
Atmosphere -Temperatur
- Sistem pertukaran udara
-Kebersihan
-Keharuman
Ordinal Likert
Personil -Penampilan
- Perhatian
-Keramahan
Pengetahuan
- Jumlah yang memadai
Ordinal Likert
Merchandise - Mudah untuk mencari
- Warna
- Merk
Ordinal Likert
In-store - Koridor Ordinal Likert
47
Convinience - Kantung belanja
Tabel 3.11 Tabel Operasional Variabel X : Store image attribute
Sumber: Hasil Olah Data Penulis, 2012
Tabel Operasional Variabel Terikat (Y)
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Variabel Y (Kepuasan Konsumen)
Performance - Kualitas Produk
Ordinal Likert
Feature - Keragaman Produk.
Ordinal Likert
Reliability - Produk dalam kondisi yang baik.
Ordinal Likert
Durability - Produk berdaya tahan lama.
- Produk nyaman digunakan
Ordinal Likert
Serviceability - Adanya pelayanan untuk memeriksa dan memastikan produk dalam keadaan baik - Kehandalan pegawai dalam menangani komplain,
- Kecepatan para pegawai dalam menangani kebutuhan pelanggan.
Ordinal Likert
Aesthetics - OSELLA memiliki warna yang menarik.
- OSELLA memiliki desain yang beragam dan unik.
- OSELLA menampilkan baranganya dengan baik sehingga menarik perhatian konsumen.
Ordinal Likert
Perceived quality
- Kepuasan kesuluruhan terhadap OSELLA.
Ordinal Likert
48
- Citra OSELLA dimata masyarakat.
- Reputasi OSELLA dimata masyarakat.
- Kemudahan mencari OSELLA.
Tabel 3.12 Tabel Operasional Variabel Y :Consumer Satisfaction
Sumber: Hasil Olah Data Penulis, 2012
3.3.4 Teknik Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Skala Likert untuk mengukur
variabel. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekolompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono : 2011 – 134)
Penulis menggunakan skala ini, karena skala ini cocok dan sesuai untuk
menganalisis perilaku konsumen dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lima (5) pengukuran skala Likert.
Setiap jawaban diberi bobot nilai yang berbeda-beda sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
Skor Keterangan
1 Sangat Tidak Setuju
2 Tidak Setuju
3 Ragu-Ragu
4 Setuju
49
5 Sangat Setuju
Tabel 3.13 Instrumen Skala Likert
Sumber : Sugiyono (2011 : 134)
3.3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan hasil
yang akurat adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Teknik
pengumpulan data sangat penting dalam sebuah penelitian. Penulis melakukan penelitian
terhadap permasalahan melalui peninjauan langsung terhadap PT Cipta Kreasisandang
Mandiri untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penelitian ini.
Jenis teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah dengan
menggunakan kuesioner.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut :
1. Penelitian lapangan (Field Research)
Pengumpulan data dari tinjauan langsung ke gerai-gerai yang menjadi
obyek penelitian. Cara yang dilakukan adalah dengan menyebarkan
kuesioner. Menurut Umar (2010 : 167), Kuesioner adalah suatu cara
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan
50
respon atas daftar pertanyaan tersebut. Kuesioner disebar ke setiap gerai
OSELLA.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang
diteliti. Informasi dan data di peroleh melakui dokumen-dokumen, buku-
buku di perpustakaan, atau tulisan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian
untuk melengkapi data primer yang ada di lapangan.
3.3.6 Populasi dan Sampel
a) Populasi
Menurut Sugiyono (2011 : 117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetaplan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan
OSELLA di seluruh Indonesia. Berdasarkan data yang didapat dari perusahaan,
telah diketahui populasi OSELLA di Indonesia pada tahun 2011 sebesar 6.000
orang dan karena populasi tersebut adalah populasi dalam periode per-tahun,
51
maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi per-bulan,
yaitu 500 orang
b) Sampel
Menurut Sugiyono (2011 : 124), Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampling incidental yang merupakan salah
satu tipe dari nonprobability sampling. Sampling incidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
(incidental) bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila
dipandang orang yang ditemui itu cocok dengan sumber data.
Menurut Sugiyono (2011 : 118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam penelitian ini untuk menentukan jumlah sampel penulis menggunakan
rumus Yamane. Penulis menggunakan rumus Yamane ini karena penulis melihat
rumus ini sesuai dalam penelitian ini, karena dilihatnya dari banyaknya populasi
yang dimiliki oleh OSELLA. Rumus Yamane digunakan untuk populasi besar
yang didapat dari pendugaan proporsi populasi. (Rachmat Kriyantono, 2006 :
164).
Rumus Yamane
n =
n = Ukuran Sampel
52
N = Ukuran Populasi
d = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir.
Batas kesalahan yang ditoleris ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada yang 1 %,
2 %, 3 %, 4 %, 5 % atau 10 %. (Umar, 2002 : 134)
Penulis menggunakan batas kesalahan 10 % didalam penelitian ini.
n =
n =
n =
n = 83,3 = 83.
Jadi, sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah 83 orang.
53
3.3. 8 Metode Analisis
Metode yang digunakan oleh penulis adalah :
Tujuan Penelitian Metode Analisis
Jenis Penelitian Analisis
T-1 Assosiatif Korelasi
Tabel 3.14 Tabel Metode Analisis Data
Sumber: Hasil Olah Data Penulis, 2012
Keterangan :
T-1 untuk mengetahui Hubungan Antara Store Image Attributes dengan
Kepuasan Konsumen dalam Gerai OSELLA cabang ITC Mangga Dua (Periode
Mei 2012-Juni 2012).
54
Menurut Sugiyono (2011 : 207), Dalam penelitian kuantitatif, analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
yang terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
3.3.8.1 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak
relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.
(Saifudin Azwar. 2004 : 5).
Rumus dari uji korelasi parsial adalah :
Sumber : Yohanes Anton Nugroho (2011 : 33)
55
Keterangan :
r = Koefisien korelasi antara X terhadap Y
x = variabel X
y = variabel total
Koefiesien korelasi antara variabel X dengan nilai total semua variabel yang diuji
(Y) disebut sebagai r hitung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini (n) adalah 83,
untuk mengetahui besar r tabel dalam penelitian ini adalah df = n-2, 83-2 =81. Maka, r
tabel untuk n = 81 adalah 0.2159.
Adapun kriteria valid atau tidaknya variabel, adalah sebagai berikut :
r hitung > 0.2159, maka data dinyatakan valid.
r hitung < 0.2159, maka data dinyatakan tidak valid.
3.3.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut Uyanto (2006), Realibitas adalah alat untuk mengukur kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Jika suatu alat ukur digunakan lebih dari satu kali untuk memberikan hasil yang relatif
konsisten, maka alat tersebut dapat dinyatakan reliabel.
Dalam penelitian ini, pengukuran reliabilitas untuk kuesioner dilakukan dengan
menghitung nilai dari Cronbach’s Alpha. Butir pernyataan dikatakan reliabel atau handal
56
jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha atau nilai koefisien alpha yang lebih dari 0,60
(Nugroho, 2005, p72). Perhitungan Cronbach’s Alpha ini mengunakkan alat bantu SPSS
(Statistical Package for social Science) 17.0 for windows.
3.3.8.3 Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan sampel yang diambil dari
populasi berdistribusi normal (Joko Sulistyo, 2012 : 50). Ada beberapa teknik yang
digunakan untuk menguji normalitas, penulis menggunakan Uji Kolmogorov- Smirnov
karena dianggap sesuai dengan penelitian ini. Uji Kolgomorov- Smirnov beranggapan
bahwa distiribusi variabel yang diuji bersifat continue dan pengambilan sampel
dilakukan secara acak sederhana. (Yohanes Anton Nugroho, 2011 : 33). Penulis
menggunakan alat bantu SPSS(Statistical Package for social Science) 17.0 for windows.
3.3.8.4 Uji Korelasi
Metode korelasi yang digunakan penulis untuk membuktikan hipotesis penulis
adalah dengan menggunakan uji statistik korelasi Rank Spearman digunakan untuk
mencari kedekatan hubungan antara dua variabel atau lebih, yang memiliki skala
pengukuran berupa skala ordinal. (Yohanes Anton Nugroho, 2011 : 71).
Teknik ini digunakan untuk mencari koefesioen korelasi antara data ordinal /
interval dan data ordinal lainnya. Dalam teknik ini setiap data dari variabel-variabel yang
57
diteliti harus ditetapkan peringkatnyadari yang terkecil sampai terbesar (diranking).
Peringkat terkecil diberi nilai 1, rumus Rank-Order (Spearman’s Rho Rank Order) :
Rumus dasar perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman adalah seperti
berikut :
Sumber : Rachmat Kriantono (2006 : 178)
Keterangan
Rs (Rho) = Koefisien korelasi rank-order.
Angka 1 = Angka satu, yaitu bilangan konstan.
6 = Angka enam yaitu bilangan konstan.
d = Perbedaan antara pasangan jenjang.
= sigma atau jumlah.
N = Jumlah individu tiap sampel.
3.3.8.10 Rumusan Uji Hipotesis
58
Untuk T-1
Ho: Tidak terdapat Hubungan Antara Store Image Attributes dengan
Kepuasan Konsumen dalam Gerai OSELLA cabang ITC Mangga Dua
(Periode Mei 2012-Juni 2012)
Ha: Terdapat Hubungan Antara Store Image Attributes dengan Kepuasan
Konsumen dalam Gerai OSELLA cabang ITC Mangga Dua (Periode Mei
2012-Juni 2012)
3.4 Permasalahan
Pada karya tulis ini, penulis akan membahas masalah yang terjadi di PT Cipta
Kreasisandang Mandiri. Penulis ingin mengetahui store image attributes yang dilakukan
OSELLA memiliki hubungan atau tidak dengan kepuasan konsumen. Permasalahannya
adalah perusahaan merasa store image attributes yang ada tidak terlalu menarik perhatian
pelanggan. Masalah ini menjadi sangat krisis, karena kios selain menjadi sarana
penjualan bagi OSELLA dan juga menjadi citra image perusahaan.
Dalam hal ini penulis akan mengangkat masalah tentang antara hubungan store
image attributes dengan kepuasan konsumen gerai OSELLA. Store image attributes
termasuk keindahan toko, kesesuaian harga, keragaman barang, penampilan barang
dagangan serta kemampuan para personil. Banyaknya bermunculan pusat perbelanjaan
yang baru membuat OSELLA juga semakin susah untuk memantau store image
attributes yang ada, sehingga store image attributes akan menjadi tetap dan tidak
berkembang jika penjualan juga tidak meningkat.
59
3.5 Alternatif Penyelesaian Masalah
Dalam penelitian ini, penulis juga memberikan satu alternatif penyelesaian
masalah dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Kepuasan konsumen adalah tujuan
terakhir dari semua perusahaan. Perusahaan bertujuan membuat pelanggan puas
terhadap pelayanan atau produk mereka, hal itu merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Hal yang pertama yang harus
dilakukan perusahaan adalah mengetahui target pasar mereka dan apa yang mereka
butuhkan. Perusahaan kemudian membuat konsep store image attributes yang
disesuaikan dengan target pasar dan dikembangkan sesuai dengan trend yang
berkembang dimasyarakat, sehingga hal ini akan kian menarik perhatian konsumen. Jika
OSELLA sudah mengetahui bagaimana target mereka, dan apa saja yang diharapkan
pelanggan dan memperhatikan perilaku pelanggan OSELLA yang ada saat ini, maka
masalah ini tentunya sudah selesai sejak lama. Banyaknya pesaing yang membuat
OSELLA harus terus melakukan inovasi agar dia tidak tertinggal dan dapat terus
beradaptasi dengan perkembangan jaman.