17
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cohort retrospektif. Penelitian cohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek melalui pendekatan longitudinal kedepan atau prospektif. Artinya, faktor resiko yang akan dipelajari diidentifikasi dahulu, kemudian diikuti kedepan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan retrospektif (Notoatmodjo, 2002). Data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan dari rekam medik pasien stroke 44

BAB-4-2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nj

Citation preview

Page 1: BAB-4-2

BAB 4METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu penelitian diarahkan

untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa fenomena itu

terjadi. Pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cohort retrospektif.

Penelitian cohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari

dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek melalui pendekatan longitudinal

kedepan atau prospektif. Artinya, faktor resiko yang akan dipelajari diidentifikasi

dahulu, kemudian diikuti kedepan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit

atau salah satu indikator status kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan

retrospektif (Notoatmodjo, 2002). Data yang digunakan adalah data sekunder yang

dikumpulkan dari rekam medik pasien stroke iskemik fase akut yang dirawat di RSU

Cut Meutia Kab. Aceh Utara yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh

Utara.

4.2.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2015 sampai dengan selesai.

44

Page 2: BAB-4-2

4.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel (Sample Size) dan Teknik Pengambilan

Data

4.3.1 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke iskemik fase akut.

4.3.2 Sampel penelitian

Sampel penelitian ini adalah pasien stroke iskemik fase akut yang dirawat di

Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kab. Aceh Utara dari bulan Januari 2015 sampai

bulan Desember 2015. Kriteria sampel penelitian sebagai berikut :

1. Kriteria inklusi

a) Pasien stroke iskemik fase akut dengan onset stroke maksimal 72 jam pertama

yang di rawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kab. Aceh Utara

b) Serangan stroke pertama kali

c) Data rekam medik dilengkapi dengan hasil pemeriksaan laboratorium profil

lipid darah saat mulai dirawat

2. Kriteria Eksklusi

a) Pasien yang pernah mengalami stroke sebelumnya

b) Pasien yang mengalami dua jenis stroke yaitu stroke iskemik dan stroke

perdarahan

c) Pasien yang keluar dari rumah sakit (berhenti dari rawat inap) bukan atas

indikasi dokter melainkan atas paksaan pasien ataupun keluarga pasien

d) Pasien yang keluar dari rumah sakit dalam keadaan meninggal

45

Page 3: BAB-4-2

e) Data rekam medik yang kurang lengkap atau tidak dilengkapi dengan hasil

pemeriksaan laboratorium terhadap profil lemak darah

4.3.3 Besar Sampel (Sample size)

Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Lameshow dengan

rumus sebagai berikut (Notoatmodjo, 2009):

n= N Z2 pqd2 ( N−1 )+Z2 pq

Keterangan: n = Jumlah sampel keseluruhan

N= besar populasi (5.554 orang)

p = proporsi prevalensi kejadian, bila tidak diketahui proporsinya,

ditetapkan 0,5

q = 1-p = 1-0,5 =0,5

Z = nilai distribusi normal standar yang sama dengan tingkat kemaknaan

(1,96)

d = besar simpangan (0,1)

N = 5554.1,962 .0,5 .0,5

0,12 (5554−1 )+1,962 0,5.0,5 = 94.42

Jadi, besar sampel yang akan diteliti adalah 94.42 digenapkan menjadi 95

orang kepala keluarga di Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe. Jumlah ayah yang

akan menjadi sampel penelitian pada setiap desa dihitung dengan menggunakan

rumus proporsional random sampling (Sugiyono, 2011):

46

Page 4: BAB-4-2

¿= ¿N

×n

Keterangan :

ni = Banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sampel

Ni = Banyaknya individu yang ada dalam cluster

N = Banyaknya populasi seluruhnya (5554)

n = Banyaknya anggota yang dimasukkan sampel (95)

Desa Batuphat Barat (918) = 16 orang

Desa Ujong Pacu (214) = 4 orang

Desa Blang Naleung Mameh (510) = 9 orang

Desa Batuphat Timur (945) = 16 orang

Desa Padang Sakti (392) = 7 orang

Desa Blang Pulo (823) = 14 orang

Desa Cot Trieng (145) = 2 orang

Desa Paloh Punti (424) = 7 orang

Desa Menasah Dayah (216) = 4 orang

Desa Meuria Paloh (473) = 8 orang

Desa Blang Panyang (494) = 8 orang

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel

47

Page 5: BAB-4-2

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling.

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

4.4.1 Variabel penelitian

a) Variabel bebas : Pengetahuan dan sikap ayah

b) Variabel terikat : Perilaku keluarga sadar gizi

4.4.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala1. Pengetahuan Informasi yang sudah

didapatkan dan pemahaman responden tentang hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sadar gizi

Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden

Kuesioner 1. Baik, jika responden memperoleh skor jawaban 76-100% dari total skor2.cukup, jika responden memperoleh skor jawaban 56%-75% dari total skor 3. kurang, jika responden memperoleh skor jawaban ≤55% dari total skor

Ordinal

2. Sikap Pendapat, tanggapan dan cara pandang responden terhadap perilaku keluarga sadar gizi

Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden

Kuesioner 1. Positif, jika responden memilki nilai skor ≥55% dari total skor

2. Negative, jika responden memilki skor <55% dari total skor (Badaryanti, 2012).

Ordinal

1. Perilaku sadar Gizi

Kebiasaan keluarga dalam menerapkan perilaku gizi baik yang meliputi lima indikator yaitu menimbang berat badan terutama bayi, balita, dan ibu hamil secara teratur, makan beraneka ragam, menggunakan garam beriodium, minum suplemen gizi sesuai anjuran ,pemberian ASI ekslusif

Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden

Kuesioner 1.Baik, jika responden memiliki nilai skor ≥55% daritotal skor

2.kurang baik, jika responden memilki nilai skor <55% dari totoal skor (Badaryanti, 2012)

Ordinal

2. umur Penentuan usia responden pada saat wawancara yang dihitung berdasarkan selisih tahun

Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada

Kuesioner 1.Dewasa awal2.Dewasa menengah3.Dewasa akhir

Ordinal

48

Page 6: BAB-4-2

penelitian terhadap tahun lahir responden yang dinyatakan genap dalam tahun dengan pembulatan kebawah berdasarkan kalender masehi sesuai dengan keterangan responden

responden

3. Pekerjaan Jenis kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh responden untuk memperoleh penghasilan guna menunjang kehidupan ekonomi rumah tangganya

Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden

Kuesioner 1. Tidak bekerja2. Bekerja

Nominal

4. Pendidikan Jenjang pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh responden sampai saat dilaksanakan penelitian

Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden

Kuesioer 1. Tinggi 2. Menengah 3.Dasar

Ordinal

Tabel 4.1 Definisi operasional4.5Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang terbagi

dalam 4 kelompok yaitu:

1. Kuesioner A yang berisi informasi tentang karakteristik responden yang terdiri

dari: nama, umur, nomor responden, pendidikan, pekerjaan, memiliki/tidak ibu

hamil/ibu nifas, umur balita yang ada dalam keluarga.

2. Kuesioner B yang berisi mengenai pengetahuan responden diukur melalui 14

pertanyaan dengan total skor 28 dengan ketentuan sebagai berikut : jika

responden menjawab a, maka skor = 0; jika responden menjawab b, maka

skor = 1; jika responden menjawab c, maka skor = 2. Skor yang diperoleh

responden akan dihitung dengan rumus berikut

nilai yang diperoleh = skor yang diperoleh x 100% skor maksimal

49

Page 7: BAB-4-2

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring memakai skala

menurut Arikunto (2009) sebagai berikut:

1. Kriteria pengetahuan baik jika nilai yang diperoleh 76% - 100%.

2. Kriteria pengetahuan cukup jika nilai yang diperoleh 56% - 75%.

3.Kriteria pengetahuan kurang jika nilai yang diperoleh ≤ 55%.

3. Kuesioner C berisi mengenai sikap responden yang dapat diukur berdasarkan

jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Jumlah pertanyaan sebanyak 16 dengan

total skor 16 dengan kategori sebagai berikut:

Untuk jawaban yang mempunyai 2 pilihan:

1. Jawaban setuju = 1

2. Jawaban tidak setuju = 0

Khusus untuk pertanyaan no 1, 5, 6, 10, 11dan 13 jika setuju = 0, tidak setuju =

1. Skor yang diperoleh responden akan dihitung dengan rumus berikut:

nilai yang diperoleh = skor yang diperoleh x 100% skor maksimal

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring memakai skala

menurut Badaryati (2012) sebagai berikut:

1.Kriteria sikap positif jika nilai yang diperoleh ≥ 55%.

2.Kriteria sikap negatif jika nilai yang diperoleh < 55%.

4. Kuesioner D berisi tentang perilaku dalam sebuah keluarga dalam mempraktekan

50

Page 8: BAB-4-2

Keluarga sadar gizi dengan menggunakan skala Guttman yang terdiri dari

pertanyaan yaitu:

1. Pertanyaan untuk ayah yang memiliki ibu hamil terdiri dari 6 butir soal

dengan skor tertinggi= 6 dan skor terendah=0.

2. Pertanyaan untuk ayah yang memilki ibu nifas terdiri dari 5 butir soal dengan

skor tertinggi=5 dan skor terendah=0.

3. Pertanyaan untuk ayah yang memiliki balita 0-6 bulan terdiri dari 10 butir soal

dengan skor tertinggi=10 dan skor terendah=0.

4. Pertanyaan untuk ayah yang memiliki balita 6-59 bulan terdiri dari 12 butir

soal dengan skor tertinggi=12 dan skor terendah=0.

setiap jawaban a=1, b=0, c = 0

Skor yang diperoleh responden akan dihitung dengan rumus berikut:

nilai yang diperoleh = skor yang diperoleh x 100% skor maksimal

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring memakai skala

menurut Badaryati (2012) sebagai berikut:

1.Kriteria perilaku Kadarzi baik jika nilai yang diperoleh ≥ 55%.

2.Kriteria perilaku Kadarzi kurang baik jika nilai yang diperoleh < 55%.

4.5.1 Uji validitas

Uji validitas berarti sejauh mana ketepatan suatu alat ukur mengukur suatu

data.

Suatu variabel dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkolerasi secara signifikan

51

Page 9: BAB-4-2

dengan skor totalnya. Kuesioner dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (dalam

hal ini r tabel yang menggunakan nilai alpha 0,05 dengan jumlah responden 10 orang

sebesar 0,632).

4.5.2 Uji Reliabilitas

Uji realiablitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi

alat ukur dalam penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai

hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa realiablitas adalah indeks yang

menunjukkan bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Dengan menggunakan program computer nilai realibilitas dapat langsung diketahui,

yaitu dengan melihat nilai cronbach alfa. Apabila nilai cronbach alfa > 0,6 maka

kuesioner dikatakan realibel.

4.6 Prosedur Penelitian

Data diperoleh dari pengumpulan sumber data dengan menggunakan kuesioner

prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data, yaitu:

Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Peneliti mengajukan surat izin penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas

Malikussaleh.

2. Peneliti meminta rekomendasi dan izin penelitian ke setiap kepala desa di

Kecamatan Muara Satu.

3. Peneliti mendatangi responden yang sesuai dengan kriteria

52

Page 10: BAB-4-2

4. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada responden.

5. Peneliti meminta persetujuan dari responden.

6. Peneliti melakukan wawancara kepada responden untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ayah terhadap perilaku Kadarzi

di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe.

4.6.1 Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung

oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner serta melakukan wawancara pada setiap

ayah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ayah

dengan perilaku Kadarzi di Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe.

4.7 Pengolahan Data dan Analisis Data

4.7.1 Pengolahan data

Dalam proses pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

langkah yang harus ditempuh, diantaranya:

1. Editing adalah kegiatan melakukan pengecekan data yang sudah diisi oleh

peneliti.

2. Entry adalah kegiatan memasukkan data ke dalam komputer dalam bentuk

kode.

3. Cleaning adalah kegiatan melakukan pengecekan kembali data yang sudah

dimasukkan untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan pengetikan.

4. Tabulating adalah memasukkan data ke dalam kerangka tabel.

53

Page 11: BAB-4-2

5. Computing adalah memasukkan data ke komputer dan mengolahnya dengan

menggunakan software statistik.

4.7.2 Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Analisis univariat

Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan karakteristik

responden seperti pengetahuan, sikap, perilaku.

b. Analisis bivariat

Analisis data dilakukan secara bivariat untuk menghubungkan pengetahuan

dan sikap ayah dengan perilaku Kadarzi menggunakan uji Chi-Square.

54