Upload
amelia-intan-saputri
View
216
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nj
Citation preview
BAB 4METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu penelitian diarahkan
untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi bagaimana dan mengapa fenomena itu
terjadi. Pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cohort retrospektif.
Penelitian cohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek melalui pendekatan longitudinal
kedepan atau prospektif. Artinya, faktor resiko yang akan dipelajari diidentifikasi
dahulu, kemudian diikuti kedepan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit
atau salah satu indikator status kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan
retrospektif (Notoatmodjo, 2002). Data yang digunakan adalah data sekunder yang
dikumpulkan dari rekam medik pasien stroke iskemik fase akut yang dirawat di RSU
Cut Meutia Kab. Aceh Utara yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh
Utara.
4.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2015 sampai dengan selesai.
44
4.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel (Sample Size) dan Teknik Pengambilan
Data
4.3.1 Populasi penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke iskemik fase akut.
4.3.2 Sampel penelitian
Sampel penelitian ini adalah pasien stroke iskemik fase akut yang dirawat di
Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kab. Aceh Utara dari bulan Januari 2015 sampai
bulan Desember 2015. Kriteria sampel penelitian sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
a) Pasien stroke iskemik fase akut dengan onset stroke maksimal 72 jam pertama
yang di rawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kab. Aceh Utara
b) Serangan stroke pertama kali
c) Data rekam medik dilengkapi dengan hasil pemeriksaan laboratorium profil
lipid darah saat mulai dirawat
2. Kriteria Eksklusi
a) Pasien yang pernah mengalami stroke sebelumnya
b) Pasien yang mengalami dua jenis stroke yaitu stroke iskemik dan stroke
perdarahan
c) Pasien yang keluar dari rumah sakit (berhenti dari rawat inap) bukan atas
indikasi dokter melainkan atas paksaan pasien ataupun keluarga pasien
d) Pasien yang keluar dari rumah sakit dalam keadaan meninggal
45
e) Data rekam medik yang kurang lengkap atau tidak dilengkapi dengan hasil
pemeriksaan laboratorium terhadap profil lemak darah
4.3.3 Besar Sampel (Sample size)
Besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Lameshow dengan
rumus sebagai berikut (Notoatmodjo, 2009):
n= N Z2 pqd2 ( N−1 )+Z2 pq
Keterangan: n = Jumlah sampel keseluruhan
N= besar populasi (5.554 orang)
p = proporsi prevalensi kejadian, bila tidak diketahui proporsinya,
ditetapkan 0,5
q = 1-p = 1-0,5 =0,5
Z = nilai distribusi normal standar yang sama dengan tingkat kemaknaan
(1,96)
d = besar simpangan (0,1)
N = 5554.1,962 .0,5 .0,5
0,12 (5554−1 )+1,962 0,5.0,5 = 94.42
Jadi, besar sampel yang akan diteliti adalah 94.42 digenapkan menjadi 95
orang kepala keluarga di Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe. Jumlah ayah yang
akan menjadi sampel penelitian pada setiap desa dihitung dengan menggunakan
rumus proporsional random sampling (Sugiyono, 2011):
46
¿= ¿N
×n
Keterangan :
ni = Banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sampel
Ni = Banyaknya individu yang ada dalam cluster
N = Banyaknya populasi seluruhnya (5554)
n = Banyaknya anggota yang dimasukkan sampel (95)
Desa Batuphat Barat (918) = 16 orang
Desa Ujong Pacu (214) = 4 orang
Desa Blang Naleung Mameh (510) = 9 orang
Desa Batuphat Timur (945) = 16 orang
Desa Padang Sakti (392) = 7 orang
Desa Blang Pulo (823) = 14 orang
Desa Cot Trieng (145) = 2 orang
Desa Paloh Punti (424) = 7 orang
Desa Menasah Dayah (216) = 4 orang
Desa Meuria Paloh (473) = 8 orang
Desa Blang Panyang (494) = 8 orang
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel
47
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode cluster sampling.
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.4.1 Variabel penelitian
a) Variabel bebas : Pengetahuan dan sikap ayah
b) Variabel terikat : Perilaku keluarga sadar gizi
4.4.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala1. Pengetahuan Informasi yang sudah
didapatkan dan pemahaman responden tentang hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sadar gizi
Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden
Kuesioner 1. Baik, jika responden memperoleh skor jawaban 76-100% dari total skor2.cukup, jika responden memperoleh skor jawaban 56%-75% dari total skor 3. kurang, jika responden memperoleh skor jawaban ≤55% dari total skor
Ordinal
2. Sikap Pendapat, tanggapan dan cara pandang responden terhadap perilaku keluarga sadar gizi
Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden
Kuesioner 1. Positif, jika responden memilki nilai skor ≥55% dari total skor
2. Negative, jika responden memilki skor <55% dari total skor (Badaryanti, 2012).
Ordinal
1. Perilaku sadar Gizi
Kebiasaan keluarga dalam menerapkan perilaku gizi baik yang meliputi lima indikator yaitu menimbang berat badan terutama bayi, balita, dan ibu hamil secara teratur, makan beraneka ragam, menggunakan garam beriodium, minum suplemen gizi sesuai anjuran ,pemberian ASI ekslusif
Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden
Kuesioner 1.Baik, jika responden memiliki nilai skor ≥55% daritotal skor
2.kurang baik, jika responden memilki nilai skor <55% dari totoal skor (Badaryanti, 2012)
Ordinal
2. umur Penentuan usia responden pada saat wawancara yang dihitung berdasarkan selisih tahun
Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada
Kuesioner 1.Dewasa awal2.Dewasa menengah3.Dewasa akhir
Ordinal
48
penelitian terhadap tahun lahir responden yang dinyatakan genap dalam tahun dengan pembulatan kebawah berdasarkan kalender masehi sesuai dengan keterangan responden
responden
3. Pekerjaan Jenis kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh responden untuk memperoleh penghasilan guna menunjang kehidupan ekonomi rumah tangganya
Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden
Kuesioner 1. Tidak bekerja2. Bekerja
Nominal
4. Pendidikan Jenjang pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh responden sampai saat dilaksanakan penelitian
Menggunakan kuesioner yang diperkuat dengan wawancara secara langsung kepada responden
Kuesioer 1. Tinggi 2. Menengah 3.Dasar
Ordinal
Tabel 4.1 Definisi operasional4.5Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang terbagi
dalam 4 kelompok yaitu:
1. Kuesioner A yang berisi informasi tentang karakteristik responden yang terdiri
dari: nama, umur, nomor responden, pendidikan, pekerjaan, memiliki/tidak ibu
hamil/ibu nifas, umur balita yang ada dalam keluarga.
2. Kuesioner B yang berisi mengenai pengetahuan responden diukur melalui 14
pertanyaan dengan total skor 28 dengan ketentuan sebagai berikut : jika
responden menjawab a, maka skor = 0; jika responden menjawab b, maka
skor = 1; jika responden menjawab c, maka skor = 2. Skor yang diperoleh
responden akan dihitung dengan rumus berikut
nilai yang diperoleh = skor yang diperoleh x 100% skor maksimal
49
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring memakai skala
menurut Arikunto (2009) sebagai berikut:
1. Kriteria pengetahuan baik jika nilai yang diperoleh 76% - 100%.
2. Kriteria pengetahuan cukup jika nilai yang diperoleh 56% - 75%.
3.Kriteria pengetahuan kurang jika nilai yang diperoleh ≤ 55%.
3. Kuesioner C berisi mengenai sikap responden yang dapat diukur berdasarkan
jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Jumlah pertanyaan sebanyak 16 dengan
total skor 16 dengan kategori sebagai berikut:
Untuk jawaban yang mempunyai 2 pilihan:
1. Jawaban setuju = 1
2. Jawaban tidak setuju = 0
Khusus untuk pertanyaan no 1, 5, 6, 10, 11dan 13 jika setuju = 0, tidak setuju =
1. Skor yang diperoleh responden akan dihitung dengan rumus berikut:
nilai yang diperoleh = skor yang diperoleh x 100% skor maksimal
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring memakai skala
menurut Badaryati (2012) sebagai berikut:
1.Kriteria sikap positif jika nilai yang diperoleh ≥ 55%.
2.Kriteria sikap negatif jika nilai yang diperoleh < 55%.
4. Kuesioner D berisi tentang perilaku dalam sebuah keluarga dalam mempraktekan
50
Keluarga sadar gizi dengan menggunakan skala Guttman yang terdiri dari
pertanyaan yaitu:
1. Pertanyaan untuk ayah yang memiliki ibu hamil terdiri dari 6 butir soal
dengan skor tertinggi= 6 dan skor terendah=0.
2. Pertanyaan untuk ayah yang memilki ibu nifas terdiri dari 5 butir soal dengan
skor tertinggi=5 dan skor terendah=0.
3. Pertanyaan untuk ayah yang memiliki balita 0-6 bulan terdiri dari 10 butir soal
dengan skor tertinggi=10 dan skor terendah=0.
4. Pertanyaan untuk ayah yang memiliki balita 6-59 bulan terdiri dari 12 butir
soal dengan skor tertinggi=12 dan skor terendah=0.
setiap jawaban a=1, b=0, c = 0
Skor yang diperoleh responden akan dihitung dengan rumus berikut:
nilai yang diperoleh = skor yang diperoleh x 100% skor maksimal
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sistem skoring memakai skala
menurut Badaryati (2012) sebagai berikut:
1.Kriteria perilaku Kadarzi baik jika nilai yang diperoleh ≥ 55%.
2.Kriteria perilaku Kadarzi kurang baik jika nilai yang diperoleh < 55%.
4.5.1 Uji validitas
Uji validitas berarti sejauh mana ketepatan suatu alat ukur mengukur suatu
data.
Suatu variabel dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkolerasi secara signifikan
51
dengan skor totalnya. Kuesioner dikatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (dalam
hal ini r tabel yang menggunakan nilai alpha 0,05 dengan jumlah responden 10 orang
sebesar 0,632).
4.5.2 Uji Reliabilitas
Uji realiablitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi
alat ukur dalam penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai
hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa realiablitas adalah indeks yang
menunjukkan bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Dengan menggunakan program computer nilai realibilitas dapat langsung diketahui,
yaitu dengan melihat nilai cronbach alfa. Apabila nilai cronbach alfa > 0,6 maka
kuesioner dikatakan realibel.
4.6 Prosedur Penelitian
Data diperoleh dari pengumpulan sumber data dengan menggunakan kuesioner
prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data, yaitu:
Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Peneliti mengajukan surat izin penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas
Malikussaleh.
2. Peneliti meminta rekomendasi dan izin penelitian ke setiap kepala desa di
Kecamatan Muara Satu.
3. Peneliti mendatangi responden yang sesuai dengan kriteria
52
4. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada responden.
5. Peneliti meminta persetujuan dari responden.
6. Peneliti melakukan wawancara kepada responden untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ayah terhadap perilaku Kadarzi
di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe.
4.6.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti dengan menggunakan kuesioner serta melakukan wawancara pada setiap
ayah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ayah
dengan perilaku Kadarzi di Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe.
4.7 Pengolahan Data dan Analisis Data
4.7.1 Pengolahan data
Dalam proses pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa
langkah yang harus ditempuh, diantaranya:
1. Editing adalah kegiatan melakukan pengecekan data yang sudah diisi oleh
peneliti.
2. Entry adalah kegiatan memasukkan data ke dalam komputer dalam bentuk
kode.
3. Cleaning adalah kegiatan melakukan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukkan untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan pengetikan.
4. Tabulating adalah memasukkan data ke dalam kerangka tabel.
53
5. Computing adalah memasukkan data ke komputer dan mengolahnya dengan
menggunakan software statistik.
4.7.2 Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Analisis univariat
Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan karakteristik
responden seperti pengetahuan, sikap, perilaku.
b. Analisis bivariat
Analisis data dilakukan secara bivariat untuk menghubungkan pengetahuan
dan sikap ayah dengan perilaku Kadarzi menggunakan uji Chi-Square.
54