4
33 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Anemia hemolitik autoimun memiliki banyak penyebab, tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Diagnosis ditegakkan jika pada pemeriksaan laboratorium ditemukan antibodi (autoantibodi) dalamdarah, yang terikat dan bereaksi terhadap sel darah merah sendiri. Anemia hemolitik autoimun dibedakan dalam dua jenis utama, yaitu anemia hemolitik antibodi hangat (paling sering terjadi) dan anemia hemolitik antibodi dingin. Autoimun anemia hemolitik idiopatik adalah penurunan jumlah sel darah merah karena ada masalah dengan sistem pertahanan tubuh (imun). Ada jenis lain kekebalan hemolitik anemia di mana penyebabnya dapat menyebabkan penyakit sekaligus jadi dasar pengobatan. Awal penyakit ini sangat cepat dan sangat serius. Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui.

Bab 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 4 aiha

Citation preview

Page 1: Bab 4

33

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Anemia hemolitik autoimun memiliki banyak penyebab, tetapi sebagian

besar penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Diagnosis ditegakkan jika pada

pemeriksaan laboratorium ditemukan antibodi (autoantibodi) dalamdarah, yang

terikat dan bereaksi terhadap sel darah merah sendiri. Anemia hemolitik

autoimun dibedakan dalam dua jenis utama, yaitu anemia hemolitik antibodi

hangat (paling sering terjadi) dan anemia hemolitik antibodi dingin. Autoimun

anemia hemolitik idiopatik adalah penurunan jumlah sel darah merah karena ada

masalah dengan sistem pertahanan tubuh (imun). Ada jenis lain kekebalan

hemolitik anemia di mana penyebabnya dapat menyebabkan penyakit sekaligus

jadi dasar pengobatan. Awal penyakit ini sangat cepat dan sangat serius. Penyebab

pasti dari penyakit ini belum diketahui.

Page 2: Bab 4

34

DAFTAR PUSTAKA

1. Ramdja M, Mekanisme Resistensi Plasmodium Falsiparum Terhadap

Klorokuin. MEDIKA. No. XI, Tahun ke XXIII. Jakarta, 1997; Hal: 873.

2. Kartono M. Nyamuk Anopheles: Vektor Penyakit Malaria. MEDIKA. No.XX,

tahun XXIX. Jakarta, 2003; Hal: 615.

3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria di

Indonesia. Jakarta, 2006; Hal:1-12, 15-23, 67-68.

4. Harijanto PN. Malaria. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, edisi IV.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006; Hal: 1754-60.

5. Gunawan S. Epidemiologi Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,

Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC,

2000; Hal: 1-15.

6. Rampengan TH. Malaria Pada Anak. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,

Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC,

2000; Hal: 249-60.

7. Nugroho A & Tumewu WM. Siklus Hidup Plasmodium Malaria. Dalam

Harijanto PN (editor). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis

dan Penanganan. Jakarta: EGC, 2000; Hal: 38-52.

8. Harijanto PN, Langi J, Richie TL. Patogenesis Malaria Berat. Dalam:

Harijanto PN (editor). Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis

dan Penanganan. Jakarta: EGC, 2000; Hal: 118-26.

9. Pribadi W. Parasit Malaria. Dalam: gandahusada S, Ilahude HD, Pribadi W

(editor). Parasitologi Kedokteran. Edisi ke-3. Jakarta, Fakultas Kedokteran UI,

2000, Hal: 171-97.

Page 3: Bab 4

35

10. Zulkarnaen I. Malaria Berat (Malaria Pernisiosa). Dalam: Noer S et al (editor).

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ketiga. Jakarta. Balai Penerbit

FKUI, 2000;Hal:504-7.

11. Mansyor A dkk. Malaria. Dalam: kapita Selekta Kedokteran, Edisi ketiga,

Jilid I, Jakarta, Fakultas Kedokteran UI, 2001, Hal: 409-16.

12. Harijanto PN. Gejala Klinik Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,

Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC,

2000; Hal: 151-55.

13. Purwaningsih S. Diagnosis Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,

Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC,

2000; Hal: 185-92.

14. Tjitra E. Obat Anti Malaria. Dalam: Harijanto PN (editor). Malaria,

Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC,

2000; Hal: 194-204.