Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Profil
Gambar 12. Foto Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Mochamad Ridwan Kamil, ST. MUD, merupakan Wali Kota Bandung periode 2013-
2018. Awalnya, pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 adalah seorang arsitek, dosen, dan
aktivis sosial asal Indonesia. Ridwan Kamil merupakan putra dari pasangan Dr. Atje Misbach,
S.H (alm) dan Dra. Tjutju Sukaesih. Pada tahun 2013 Emil yang dari kalangan profesional
dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai GERINDRA sebagai Wali Kota
Bandung dengan didampingi oleh Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil Wali Kota.
Dalam Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung pada 28 Juni 2013,
pasangan ini unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan meraih 45,24% suara sehingga
Pasangan Ridwan Kamil – Oded Muhammad Danial (RIDO) ditetapkan menjadi pemenang
dalam Pemilihan umum Wali Kota Bandung 2013.
4.1.1. Karir & Organisasi
Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil melanjutkan
pekerjaan profesional sebagai arsitek di Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil memulai
karier bekerjanya di Amerika sesaat setelah lulus S1, akan tetapi hanya berkisar empat bulan
ia pun berhenti kerja karena terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu.
Tidak langsung pulang ke Indonesia, beliau bertahan di Amerika sebelum akhirnya
mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas
tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Pada
tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian
mendirikan Urbane yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan
desain.
Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen
Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung, serta Senior Urban Design Consultant
SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura). Urbane adalah firma yang
dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman-temannya seperti Achmad D.
Tardiyana, Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka bangun
dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara
Syria dan Suzhou Financial District di China.
Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis
untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan.
Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi
dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk
memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya.
Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional
seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga
BCI Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane
juga sering mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1
kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1
kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain
Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar
Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain
Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia tahun 2009. Dikutip dari
https://ridwankamil.me/ berikut ini adalah rekam jejak Ridwan Kamil.
4.1.2. Pendidikan
SDN Banjarsari III Bandung 1978-1984.
SMP Negeri 2 Bandung 1984-1987.
SMA Negeri 3 Bandung 1987-1990.
Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung 1990-1995.
Master of Urban Design University of California, Berkeley 1999-2001.
4.1.3. Rekam Jejak
a. Hasil-hasil karya Urbane:
1. Universitas Tarumanegara Kampus 1, Jakarta (2005).
2. Mesjid Agung Sumatra Barat, Mahligai Minang (2006).
3. Paramount Lakes Gading Serpong, (2006).
4. Gramedia Expo Surabaya (2006).
5. Masjid Cibubur, Bogor (2007).
6. Bintaro X-Change, Tangerang (2007).
7. Kota Jababeka Remasterplan, Cikarang (2007).
8. Kampus UMN, Serpong (2007).
9. Area 24, Jakarta (2007).
10. Hotel Santika Premiere, Medan (2007).
11. Jembatan Westdrain Ancol, Jakarta (2007).
12. Kuningan City, Jakarta (2007).
13. Bottle House (Rumah Botol), Bandung (2008).
14. Paramount Gateaway, Serpong (2007).
15. Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Kab. Bandung Barat (2008).
16. Springhill Royal Residences, Jakarta (2008).
17. Kantor BUMN, Jakarta (2008).
18. The Convergence, Jakarta (2008).
19. Rusunami Sentra Timur, Cakung (2008).
20. Pusat Kesenian dan Kebudayaan Universitas Indonesia, Depok (2009).
21. The Magix Box, Fakultas Seni Budaya Universitas Indonesia (2009).
22. Medan Focal Point, Medan (2009).
23. Museum Taufik Hidayat, Jakarta (2009).
24. Masjid Semarang, Semarang (2010).
25. Masjid Suramadu, Madura (2010).
26. Masjid Gegerkalong, Bandung (2010).
27. Museum Tsunami Aceh-Rumoh Aceh, NAD (2010).
28. Harris Hotel Bogor, Bogor (2011).
29. Masjid Antapani, Bandung (2011).
30. Heteropia Office Tower, Jakarta (2011).
31. Kantor Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Jakarta (2012).
32. Hotel Tangerang, Banten (2011).
33. Hotel Horison Ultima, Purwokerto (2011).
34. Hotel Tijili Seminyak, Bali (2011).
35. 18 Office Park, Jakarta (2011).
36. Discovery World Taman Mini Indonesia Indah, Cibubur, Bogor (2011).
37. United Tractors office, Bekasi (2012).
38. LKPP Office, Jakarta (2012).
39. Bank Saudara Office, Bandung (2012).
40. Essence Apartment, Jakarta (2012).
41. Kirana Two, Jakarta (2012).
42. Senayan Aquatic Stadium, Jakarta (2012).
43. Masjid Al-Azhar, Summarecon, Bekasi (2013).
44. Masjid Emerald Bintaro, Tangerang (2013).
b. Sosial dan Komunitas.
1. Taman Bermain Babakan Asih Kopo Bandung. Ini adalah program perbaikan
kampung dengan cara membeli sepetak tanah untuk menjadi taman bermain
anak dan kegiatan lomba mewarnai dinding kampung dengan gambar-gambar
kreatif.
2. Komunitas Bandung Berkebun. Kegiatan ini adalah cara warga Bandung
memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk dihijaukan oleh tanaman pertanian
seperti sayur-sayuran. Lokasi kebun-kebun ini juga menjadi ruang sosial
sebagai alternatif akhir pekan bagi anak-anak. Hasil panen sebagian di jual
untuk penghasilan tambahan anggota komunitas.
3. Gerakan indonesia Bersepeda (Bike Bdg). Kegiatan ini memberikan pilihan
kepada warga Kota Bandung untuk beraktifitas sehari-hari dengan sepeda
sewa (Bike Sharing).
4. Deklarasi Babakan Siliwangi sebagai Hutan Kota Dunia PBB.
c. Arsitektur.
1. Bandung Creative Park Project : Taman Cikapayang Dago.
2. Masjid Merapi, merupakan proyek sosial yang menggunakan abu letusan
gunung merapi dikonversi menjadi batako.
3. Rumah Gempa Padang, Proyek sosial ini merupakan pembangunan rumah-
rumah tahan gempa dengan material kayu dan bambu lokal.
4. Lampu Botol (Walking Brain).
5. Bottle House, rumah yang dirancang dengan konsep ‘courtyard house’
dibangun dengan lebih dari 30000 botol bekas.
6. Museum Tsunami Aceh. Museum ini merupakan hasil desain karya sayembara
pada tahun 2007 untuk memperingati musibah Tsunami.
d. Penghargaan.
1. Urban Leadership Award dari Pensylvania University, AS.
2. Pikiran Rakyat Award 2012 untuk Tokoh Muda Kreatif.
3. Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British
Council Indonesia.
4. Google Chrome l Web Heroes for Indonesia Berkebun.
5. Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Penggagas
Indonesia Berkebun.
6. Indonesia Green Awards “Penghargaan Penginspirasi Bumi”, Green Building
Rasuna Epicentrum.
7. Green Leadership Award for Al-Irsyad Mosque from BCI Asia.
8. Top 5, Best Building of The Year 2010 from ArchDaily for Al-Irsyad Mosque.
9. BCI Asia Top Ten Architecture Business Award.
10. Winner third prize : Design Competition Suramadu Mosque.
11. The 6th Winner of The Best Design Architecture Consultant, Citradata Award.
12. Architect of the Year from Elle Décor Magazine.
13. BCI Asia Top Ten Architecture Business Award.
14. Winner first prize : Design Competition University of Indonesia Cultural
Center.
15. Winner first prize : Design competition for Tangerang Gateway, 2008.
16. BCI Asia Top Ten Architecture Business Award 2007.
17. Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami
Museum.
18. Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta.
19. Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta.
20. Winner first prize : International Design competition for Aceh Tsunami
Museum.
21. Winner first prize : Design competition Bintaro CBD Master Plan, Jakarta.
22. Winner first prize : Design competition Jakarta Stock Exchange, Jakarta.
23. Winner International Young Design Entrepreneur of the Year from British
Council Indonesia.
24. Winner Best Commercial/Superblock Project for Rasuna Epicentrum by
Property & Bank Magazine.
25. Winner Mowilex Design Awards (Al-Azhar International School).
26. Winner first prize : Design competition Kemayoran Urban Gateway.
27. Winner second prize : National design competition – Penabur International
School, Jakarta.
28. Winner first prize : International Design competition Waterfront Retail
Masterplan, Suzhou, RRC.
29. Winner first prize : International Design competition Kunming Tech Park,
Kunming, RRC.
30. Winner first prize : Design competition – IT-Center Pupuk Kaltim, Balikpapan.
31. Winner first prize : National design competition – University of Tarumanagara.
32. Winner second prize : National design competition – Agung Sedayu Club
House, Jakarta.
33. Winner third prize : National design competition Jatinegara District
Revitalization, Jakarta.
34. Winner first prize : International Design competition – Islamic Center, Beijing,
RRC.
35. Winner second prize : Design competition Senen District Revitalization.
36. Urban Architecture di Universitas Tarumanegara, Rasuna Epicentrum, dan Area
Expo Surabaya.
37. JSX Tower.
38. Gan and Oil Tower, Jakarta.
39. Sahid Twin Tower, Jakarta.
40. Beijing Finance Street superblock.
41. Masjid Al Irsyad Kota Baru parahyangan, Jawa barat.
42. Urban Design di Jedah Town, dan Al Noor Ecopolis di Syria.
4.2. Facebook dan Personal Branding
Setiap orang yang menggunakan Facebook hadir dan merepresentasikan dirinya secara
personal maupun tidak sedikit institusi yang membuat akun Facebook dan tidak ketinggalan
pula pebisnis, politisi, hingga para pemimpin rakyat bahkan presiden. Melalui Facebook,
interaksi sosial secara langsung dan eksklusif antara mereka dengan masyarakat luas sangat
terbuka lebar. Hal ini dapat dilihat dari contoh pemanfaatan Facebook sebagai media kampanye
politik pertama kali yang dilakukan oleh Barack Obama dalam pemilihan Presiden Amerika
Serikat. Barack Obama menggunakan Facebook sebagai media sosialiasi dan untuk mencari
dukungan dari para calon pemilih di seluruh wilayah Amerika. Obama sadar betul bahwa
pendukungnya mayoritas adalah anak-anak muda. Keputusan untuk mengoptimalkan situs
pribadi, blog, Facebook dan situs jejaring sosial lainnya sebagai media kampanye sangat sesuai
dengan kalangan muda yang akrab dengan teknologi. Untuk kepentingan tersebut, Obama
membentuk tim khusus yang menangani kampanye online dan strategi tersebut terbukti mampu
mengantarkan Obama menempati kursi Presiden Amerika Serikat, tentunya tanpa
mengesampingkan strategi kampanye lainnya (Hastari, 2014:91). Dengan kata lain, Facebook
juga dapat digunakan untuk mewujudkan adanya ruang publik untuk terciptanya hubungan
komunikasi yang tidak terbatas antara seorang pemimpin dengan orang yang dipimpinnya
melalui setiap aktivitas yang dilakukan dalam media sosial Facebook, seperti memposting -
status untuk memberitahukan kepada semua orang dalam sebuah pertemanan dalam dunia
maya Facebook, memposting foto dan video terkini, hingga memberikan aplikasi khusus yang
bertujuan untuk mengakrabkan diri dengan semua teman Facebook sehingga tercipta ruang
publik yang cukup mengadaptif di dalam kehidupan masyarakat.
Gambar 13. Top Sites in Indonesia versi www.alexa.com.
Sumber: http://www.alexa.com/topsites/countries/ID
Facebook kini menjadi terpopuler dikalangan masyarakat seluruh dunia bahkan
Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil survei yang dilakukan www.alexa.com.
Facebook menduduki peringkat ke empat dari Top Sites in Indonesia dihitung dari 3 bulan
terakhir, seperti yang dituliskan dalam informasi web site tersebut. Masyarakat di Negara
Indonesia lebih sering mengakses Facebook melalui mobile phone atau gadget mereka. Hal ini
semakin mempermudahkan mereka berinteraksi dan memperoleh informasi melalui Facebook
selama terdapat koneksi internet.
Seperti informasi yang ditulis dan dibagikan dalam
http://tekno.liputan6.com/read/2478893/pengguna-facebook-indonesia-sudah-bisa-cicipi-
facebook-live, Facebook semakin dilengkapi setiap tahunnya dengan layanan yang
memudahkan pengguna seperti Facebook Live untuk berbagi video langsung dengan orang-
orang tertentu. Tak hanya itu, pengguna juga dapat menyiarkan video pada Groups atau Events
yang spesifik. Layanan lainnya adalah Live Reactions, Replay Comments, serta Live Filters &
Doodling. Ketiga layanan itu merupakan bentuk interaktif langsung antara pengguna Live
dengan orang yang menonton video broadcast tersebut.
Gambar 14. Evolusi dari Facebook.
Sumber: http://www.markijar.com/2015/07/sejarah-dan-awal-berdirinya-facebook.html
Kini terdapat layanan Facebook Mentions dimana aplikasi tersebut memungkinkan musisi,
atlet, aktor, jurnalis, dan figur publik lainnya membagikan live video, chatting dengan
penggemar, dan mengadakan diskusi langsung dari ponsel. Dikutip dari
http://tekno.kompas.com/read/2016/01/13/12372957/Akhirnya.Facebook.Mentions.Hadir.di.
Android saat pertama kali diluncurkan pada Juli 2014, lebih dari 800 juta pengguna Facebook
dikatakan terkoneksi dengan para selebriti atau orang-orang terkenal melalui Mentions dimana
fokus layanan ini untuk menumpas batas antara figur publik dengan masyarakat umum.
4.3. Proses Personal Branding Melalui Akun Media Sosial Facebook
Ridwan Kamil pertama kali bergabung menjadi pengguna Facebook pada tahun 2013,
dimana dalam tahun tersebut beliau memulai kampanye pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Bandung bersama Kang Oded. Awalnya, Facebook tersebut dikelola oleh Tim Relawan
RK, namun sejak terpilih dan menjalani tahun pertama sebagai Wali Kota, Facebook tersebut
dikelola oleh Ridwan Kamil sendiri seperti akun media sosial lainnya yaitu Twitter dan
Instagram.
“Saya pake sosmed (sosial media) itu fungsinya macem-macem.
Kalo Twitter itu buat yang serius, tanya jawab dengan warga.
Kalo Facebook itu untuk agenda harian. Jadi kalo warga
Bandung pengen tau kita tiap hari ngapain, ada pencapaian apa
itu di Facebook. Nah, kalo Instagram itu ruang pribadi saya,
karena saya kan sebagai manusia capek ya serius aja. Semua
saya sendiri, nggak pake admin.”- Ridwan Kamil (Dikutip dari
wawancara dengan Sarah Sechan dalam acara Sarah Sechan
NET. TV https://www.youtube.com/watch?v=PSpQ_xnVnUA
).
“Penduduk Bandung 2,6 juta, yang punya Facebook 2,3 juta
berarti ini kota yang terkoneksi kan? Artinya komunikasi
mereka modalnya gadget atau smartphone” – Ridwan Kamil
(Dikutip dari wawancara dengan Marissa Anita dalam acara
Satu Indonesia NET. TV
https://www.youtube.com/watch?v=GAMk4GakBzg).
Menurut konsultan marketing, Kristie Tamsevicius dalam Nitish Bhalotia, asumsi yang
perlu digarisbawahi mengenai filosofi personal branding adalah masing-masing individu
mendapatkan anugerah yang unik dan tujuan yang berbeda-beda dalam hidup. Seperti yang
dikemukakan oleh Hubert K. Rampersad, untuk memiliki personal branding secara efektif,
harus memenuhi kriteria-kriteria Authentic Personal Branding, yaitu sebagai berikut:
1. Keautentikan (Authenticity).
“Be own your brand” – Hubert K. Rampersad, Criteria for
Effective Authentic Personal Branding.
Menurut Rampersad, personal branding harus asli, artinya selalu merefleksikan
karakter yang sesungguhnya. Personal branding harus dibangun berdasarkan impian, tujuan
hidup, nilai, berkarakter, dan disertai dengan hal-hal yang suka dilakukan.
Gambar 15. Screen shot keautentikan Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
“Hidup adalah berbagi. Sebaik-baiknya manusia adalah
manusia yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain dan
masyarakat. Dimana saya bisa berbuat lebih banyak untuk
masyarakat, disitulah berarti eksistensi saya akan saya kejar.”-
Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan Marissa Anita
dalam acara Satu Indonesia NET. TV
https://www.youtube.com/watch?v=GAMk4GakBzg).
Keautentikan adalah menjadi diri sendiri. Seseorang adalah CEO hidupnya, oleh karena
itu brand harus dibangun dari kepribadian sejati dan harus mencerminkan karakter, perilaku,
nilai, serta visi diri orang tersebut. (Rampersad, 2008:19). Perilaku keseharian dan kepribadian
harus sesuai dengan personal branding yang dibangun. Apabila tidak sesuai dengan
kepribadiannya, maka yang terjadi adalah munculnya personal branding yang tidak jujur.
Mochamad Ridwan Kamil memiliki panggilan akrab yaitu Kang Emil. Dari panggilan
akrab tersebut, menunjukkan bahwa Ridwan Kamil merupakan warga asli Bandung, oleh
karenanya warga Bandung akrab memanggilnya dengan sapaan Kang Emil bahkan siapapun
dapat menyapanya dengan sapaan khas suku Sunda tersebut.
Gambar 16. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
“Saya latih anak saya supaya nggak berbeda, saya bilang waktu
saya jadi Wali Kota juga ijin yah, manggilnya kan papap.
Papap nanti nggak ada bedanya, kita nggak boleh berubah,
yang beda hanya papap lebih sibuk aja. Kamu nggak boleh
berubah, di sekolah. Anak saya yang SMA nggak saya kasih
motor nggak saya kasih mobil, dia sekolah naik sepeda. Nggak
punya kendaraan. Saya bilang, pokoknya kamu blending aja.
Cuman kebetulan aja ada takdirnya, Bapaknya jadi Wali Kota
tapi nggak menjadikan kamu harus jadi gimana-gimana.” –
Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara bersama Sarah Sechan
NET TV https://www.youtube.com/watch?v=PSpQ_xnVnUA).
Gambar 17. Screen shot keautentikan Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Ridwan Kamil dan istrinya memang merupakan warga asli Bandung, Ridwan Kamil
bangga dan memposting foto hasil postingan Instagram milik @nisa_jc96 yang discreen shot
oleh Ridwan Kamil dan dituliskan status Facebook yang menggambarkan bahwa Ridwan
Kamil dan istri memiliki wajah yang mirip dan mereka berdua memiliki hidung yang pesek
yang diartikan oleh Ridwan Kamil adalah mancung yang tertunda.
Dalam aktivitas Facebook-nya, Ridwan Kamil hadir sebagai pribadi yang mewakili
dirinya sendiri. Beliau tidak berusaha menjadi orang lain yang membalut dan membungkus
segalanya agar dapat dikenal sebagai Ridwan Kamil yang berbeda dari kesehariannya. Setelah
memasuki masa jabatannya sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil memposisikan dirinya
sebagai seorang pemimpin yang memiliki latar belakang arsitek yang memiliki visi untuk
berbagi pengalaman, ilmu, dan ide kreatif untuk membangun Kota Bandung dan warganya
menjadi semakin maju dan lebih baik.
“Masa depan kita ini adalah masa depan yang makin lama
makin kompetitif. Kamu pintar saja tidak cukup. Pintar tidak
cukup karena saingan makin banyak yang pintar juga. Kalo
semua pintar bagaimana saya memilih kan? Berarti saya akan
mencari personalitas. Jika pintarnya sama, personalitasnya
sama, berarti saya akan cari faktor lain.” – Ridwan Kamil
(Dikutip dari presentasi berjudul Kunci Keunggulan di Masa
Depan yang Semakin Kompetitif
https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Gambar 18. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Status yang diposting pada tanggal 17 Juni 2016 tersebut merupakan status yang
menunjukkan salah satu misi Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung seperti yang
dituliskan https://portal.bandung.go.id/posts/2005/08/01/QRl7/visi-dan-misi, yaitu dengan
membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan dengan meningkatkan
kesempatan kerja, mengembangkan koperasi dan UMKM seperti pesan yang disampaikan
Ridwan Kamil dalam status tersebut. Ajakan berkarya beliau sampaikan kepada anak muda
dengan menambahkan satu kalimat pepatah “Muda kaya raya, Tua riang gembira, Mati masuk
surga”.
“Mimpi saya, saya ingin mewariskan 5-10 tahun lagi, Kota
Bandung menjadi kota yang paling layak untuk hidup di
Indonesia.” – Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan
Cheryl Tanzil dalam acara 1 Jam Bersama Ridwan Kamil RTV
https://www.youtube.com/watch?v=DnZqo0rUlqU).
Gambar 19. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Selain mengembangkan UMKM dengan mengajak anak muda berkarya, pada tanggal
1 Juli 2016, Ridwan Kamil memposting foto dan status dalam Facebook yang berisikan tentang
aplikasi GAMPIL yang ditujukan untuk memudahkan pelaporan/perijinan usaha demi
mendukung ekonomi kerakyatan sehingga semakin banyak dan mudah untuk menjadi
wirausaha baru di Kota Bandung.
Gambar 20. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Dari status tersebut, dapat diketahui bahwa Ridwan Kamil memperlihatkan
kepribadiannya bersama dengan istri dan kedua anaknya secara sederhana. Dengan
menggunakan baju lebaran yang sederhana, Ridwan Kamil sekeluarga menunjukkan bahwa
mereka bahagia walaupun baju lebaran pada umumnya bersifat baru dan mewah.
Ridwan Kamil menggunakan identitas asli yang menjadi salah satu faktor penting
dalam proses personal branding. Keaslian berarti layak penerimaan, berwibawa, dapat
dipercaya, tidak imajiner, palsu atau imitasi, mematuhi dan original (Cappannelli, 2004). Saat
seseorang hadir sebagai pengguna media sosial dan mewakili dirinya sendiri seperti
kesehariannya, maka akan terbangun kepercayaan di kalangan masyarakat yang
memperhatikan, dalam hal ini Ridwan Kamil mencerminkan pribadi yang memiliki jati diri
dan melekat pada moral dan perilaku yang telah ditetapkannya sebagai visi yang harus
dicapainya melalui misi yang dibangun sedemikian rupa. Keseimbangan antara ambisi dan
perilaku serta tindakan menjadi dasar yang stabil untuk mendapatkan kepercayaan dari orang
lain (Rampersad, 2008).
Kehadiran diri seseorang dalam media sosial dengan identitas asli merupakan salah satu
faktor penting dalam proses personal branding. Ketika seseorang hadir sebagai pribadi yang
mewakili dirinya sendiri seperti dalam kehidupan sehari-harinya, maka akan terbangun
kepercayaan dibenak orang lain apalagi disertai dengan kejujuran yang sangat dijunjung tinggi
oleh masyarakat. Sehingga ketika seseorang melakukan kesalahan yang mencoreng
kepercayaan orang lain kepada orang tersebut maka dibenak orang lain akan tercipta sebuah
penilaian negatif dan berujung pada dampak negatif kepada personal branding yang
dimilikinya tersebut.
2. Integritas (Integrity).
“You must adhere to the moral and behavioral code set down
by your personal ambition,” –Hubert K. Rampersad, Criteria
for Effective Authentic Personal Branding.
Berpegang teguh pada moral dan perilaku yang sudah ditetapkan oleh ambisi atau
keinginan pribadinya merupakan hal yang harus dilakukan seseorang dalam personal
branding. Integritas memiliki hubungan yang erat dengan keaslian. Seseorang dengan
keasliannya pasti akan memiliki integritas. Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan; kejujuran (Dikutip dari http://kbbi.web.id/integritas).
“Seorang pemimpin itu harus bisa bekerja dengan logika dan
hati. Dari logika dan hati akan melahirkan keputusan.” –
Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan Cheryl Tanzil
dalam acara 1 Jam Bersama Ridwan Kamil RTV
https://www.youtube.com/watch?v=DnZqo0rUlqU).
Dalam akun Facebook Ridwan Kamil menunjukkan sebagai pribadi yang peduli dengan
kehidupan warga Bandung tanpa membeda-bedakan. Saat melaksanakan kepemimpinannya
sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil hadir dengan keasliannya sesuai dengan nilai yang
dipegang teguh olehnya. Bukan dengan menjadi orang lain. Beliau sangat menjujung tinggi
nilai-nilai kehidupan salah satunya nilai keadilan. Hal tersebut dapat dilihat dari status dan foto
yang dipostingnya dalam akun Facebook Ridwan Kamil di bawah ini:
Gambar 21. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Pada status tanggal 3 Juni 2016 tersebut, Ridwan Kamil menunjukkan integritasnya
sebagai pemimpin yang menjujung tinggi budaya berdialog dan taat beragama. Hal tersebut
dilihat dari screen shot statusnya yang terdapat kutipan ayat Al-Quran. Beliau berpesan bahwa
“sebenci-bencinya kita pada seseorang, sesuatu atau golongan, marilah kita budayakan
berdialog, bukan monolog. #HikmahJumat”. Dari kalimat tersbut Ridwan Kamil mengajak
setiap pembaca status tersebut untuk membiasakan untuk berdiskusi, bermusyawarah, menjalin
komunikasi yang baik ketika kita memiliki rasa benci, dengan ayat yang disematkannya serta
penggunaan haastag (#) yang menandakan kata kunci atau topik status tersebut adalah hikmah
di hari Jumat. Ridwan Kamil menegaskan bahwa ketika seseorang memiliki rasa benci maka
kita akan bersikap subjektif atau memiliki pandangan (perasaan) sendiri, satu sisi saja itu
membuat kita bersikap tidak adil terhadap sesuatu atau seseorang yang dibenci.
“Saya sebagai Walkot (Wali Kota), mengalami ini setiap hari.
Saya harus menjadi orang, pemimpin yang adil. Karena dalam
agama Islam, surge nerakanya pemimpin ada pada tidak
adilnya keputusan. Tapi setiap Saya keputusan tidak pernah
selalu menyenangkan semua pihak.” – Ridwan Kamil (Dikutip
dari presentasi berjudul Kunci Keunggulan di Masa Depan yang
Semakin Kompetitif
https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Gambar 22. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Ridwan Kamil menuliskan status dalam Facebook mengenai bantuan sosial, beliau
menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada warga Bandung yang telah membantu korban
banjir bandang di Subang dengan total dana Rp 337 juta dan barang-barang lain. Dalam status
tersebut, Ridwan Kamil menunjukkan keterbukaannya atas terkumpulnya dana bantuan yang
tidak sedikit jumlahnya. Selain menunjukkan nilai keadilan yang beliau sebarkan di media
sosial Facebook miliknya, beliau menumbuhkan semangat kesetiakawanan, solidaritas,
tenggang rasa yang sanggup merasakan dan ditunjukkan dengan adanya toleransi kepada orang
lain, serta bersedia mengulurkan tangannya dengan mengajak kerja sama bersama Karang
Taruna Kota Bandung serta kepada siapapun yang membaca status disertai foto tersebut.
Kebaikan dan nilai tolong menolong melalui status tersebut akan menempel di benak
masyarakat siapapun yang membaca status Ridwan Kamil.
Gambar 23. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Meskipun Ridwan Kamil menganut agama Islam dan sedang merayakan Hari Raya Idul
Fitri, beliau dengan menuliskan pemberitahuannya mengenai larangan Wali Kota dan PNS di
Kota Bandung menerima bingkisan/parsel bahkan tahu bulat ketika mendekati hari raya Idul
Fitri, tanggal 24 Juni 2016. Bahkan beliau dengan tegas mengatakan “Jika ada yang menerima
akan dilaporkan ke KPK via e-gratifikasi”. Dengan begitu, Ridwan Kamil menunjukkan
integritasnya sebagai Wali Kota Bandung yang beragama Islam tetapi berani untuk mengambil
keputusan yang bertujuan untuk mencegah adanya gratifikasi warga kepada Wali Kota, PNS,
dan Pemkot Bandung.
Gambar 24. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Begitu pula status disertai foto yang diposting tanggal 27 Juli 2016 pada gambar 21,
Ridwan Kamil menuliskan bahwa “Ukuran kebermanfaatan hidup itu, bukan seberapa lama kita
menjabat, tapi seberapa besar perubahan yang hadir saat kita sedang menjabat #Refleksi”.
Beliau menunjukkan bahwa beliau memiliki suatu nilai yang dijadikannya sebagai pedoman
dalam hidup dan dalam menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Bandung. Nilai tersebut
semakin dikerucutkan dengan imbuhan hastag (simbol #) yang menandakan kata kunci atau
topik dalam sebuah status di media sosial
(https://www.facebook.com/permalink.php?id=178631095514766&story_fbid=58078895196
5643). Dengan status tersebut, Ridwan Kamil menunjukkan bahwa hidupnya sebagai Wali Kota
Bandung memang harus memiliki perubahan, dan bukan diukur dari seberapa lama menjabat
atau singkatnya hidup itu harus berdampak dan menjadi lebih baik. Seperti yang beliau katakan:
“Perubahan itu harus dijemput bukan ditunggu.” – Ridwan
Kamil (Dikutip dari presentasi berjudul Kunci Keunggulan di
Masa Depan yang Semakin Kompetitif
https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Personal branding yang efektif sangat membutuhkan integritas orang yang sedang
membangun merek pribadinya. Hal ini memberikan nilai tambah tersendiri atas nilai yang
terbangun di benak orang lain terlebih dirinya sendiri. Sebab, integritas ada ketika tak satu orang
pun melihat apa yang kita lakukan. Seperti contohnya, seorang karyawan rajin bekerja ketika
ada pemimpinnya, namun ketika pemimpin tersebut tidak ada di sampingnya, disitulah
integritas karyawan tersebut diuji apakah akan tetap rajin bekerja atau malah sebaliknya.
Melalui media sosial Facebook, Ridwan Kamil menunjukkan integritasnya bahwa dalam
kesehariannya beliau sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kejujuran, dan beliau
katakan bahwa beliau bekerja dengan logika dan hati sehingga menghasilkan keputusan yang
adil walaupun tidak menyenangkan semua pihak.
3. Konsistensi (Consistency.)
“You need to be consistent in your behavior. This takes courage.
Can others always depend and count on you? Are you going
relevant things again, and again, and again?” –Hubert K.
Rampersad, Criteria for Effective Authentic Personal Branding.
Konsistensi sangat diperlukan dalam proses personal branding yang efektif, konsisten
dalam penyajian materi dalam media sosial sangat diutamakan. Dengan media sosial, informasi
demi informasi akan tersebar tanpa batas. Topik pembicaraan yang diangkat atau informasi
yang dibagikan melalui status yang diposting oleh Ridwan Kamil melalui akun Facebook-nya
tidak lepas dari kiprahnya sebagai arsitek yang menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Beliau
selalu memposting status yang disertai dengan foto yang berhubungan dengan kegiatannya
dalam membangun Kota Bandung. Untuk konsisten, seseorang sangat membutuhkan
keberanian sehingga ketika berani berkonsisten dalam berperilaku, personal branding
seseorang akan semakin kuat. Dapatkah orang lain selalu berpegang dan mengandalkan kita?
Apakah kita melakukan hal-hal yang relevan secara terus menerus, lagi dan lagi?
Gambar 25. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
“Jadi nggak akan pernah berhenti main di sosial media” –
Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan Sule dalam acara
Ini_Talkshow
https://www.youtube.com/watch?v=gyBA70mz1hA).
Ridwan Kamil dalam akun Facebook selalu menuliskan status dan memposting foto
maupun video yang mengisahkan kegiatan terkini yang beliau jalani. Banyaknya agenda yang
beliau kerjakan, tidak membuat beliau berhenti menjadi pengguna media sosial yang aktif.
Bahkan beliau meluangkan waktu istirahat malamnya untuk bermain media sosial.
Keputusannya tersebut dibilang berani, karena beliau rela meluangkan waktunya yang
seharusnya dapat segera beristirahat setelah bekerja, namun malah memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pengikut media sosialnya.
“Biasanya saya kalo lagi di kendaraan, kadang-kadang jauh
kan itu bisa 20 menit sendiri kan. Malam hari sebelum tidur,
jadi kalo lihat ‘Pak Wali kok belum tidur-tidur?’ Pasti itu detik-
detik menjelang saya istirahat. Saya banyak posting, banyak
menjawab. Lebih banyak malam hari.” – Ridwan Kamil
(Dikutip dari wawancara bersama Sarah Sechan NET TV
https://www.youtube.com/watch?v=PSpQ_xnVnUA).
Berikut adalah status disertai foto dan video yang menunjukkan kekonsistenan seorang Ridwan
Kamil dalam kesehariannya:
Gambar 26. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Ridwan Kamil sangat menghormati keluarganya. Hal tersebut beliau ungkapkan dalam
akun media sosialnya dengan menuliskan kalimat yang tulus menceritakan istri, ibu kandung,
ibu mertua, dan ibu guru mengajinya. Ridwan Kamil mengungkapkan rasa terima kasihnya dan
tak lupa memanjatkan doa untuk mereka. Beliau secara tidak langsung mengajarkan kepada
pembaca status Facebook miliknya untuk menghormati dan mengasihi orang tua meskipun ada
perbedaan sekalipun. Hal tersebut sejalan dengan apa yang beliau lakukan dalam
kepemimpinannya, Ridwan Kamil sangat menghormati seniornya yaitu Kang Ayi Vivananda
yang merupakan mantan Wakil Wali Kota Bandung.
Gambar 27. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Seperti yang Ridwan Kamil posting dalam status pada tanggal 19 Agustus 2016
tersebut, terlihat bahwa nilai untuk menghormati orang tua atau orang yang lebih senior,
berpengalaman tersebut diterapkannya secara konsisten baik dalam kehidupan keluarga,
kehidupan kepemimpinannya selama menjadi Wali Kota Bandung, bahkan apa yang beliau
siarkan di media sosial.
Gambar 28. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Melalui status tersebut Ridwan Kamil memberitahukan kepada semua teman media
sosial Facebook yang membaca statusnya bahwa beliau sedang membaca Al Quran di malam
Nuzzulul Quran yang diikuti dengan ajakannya untuk mendekati, membaca, dan mengkaji
kepada semua pembaca statusnya. Dari kalimat dalam status yang disertai foto Al Quran itu
sejalan dengan apa yang beliau katakan:
“Jadi orang itu harus punya nilai, jangan jadi robot. Jadi orang
baik apapun agamanya.” – Ridwan Kamil (Dikutip dari
presentasi berjudul Kunci Keunggulan di Masa Depan yang
Semakin Kompetitif
https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Gambar 29. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Ridwan Kamil menceritakan kegiatannya memulai revolusi desain interior di kantor-
kantor pelayanan di Pemkot Bandung. Dalam status yang posting 30 Juni 2016 tersebut,
Ridwan Kamil mengawali dengan kalimat “Kemuliaan kita adalah melayani sepenuh hati”.
Kalimat tersebut mengingatkan kepada pembaca status Facebook beliau bahwa sebagai
pemimpin, beliau melakukan pelayanan sepenuh hati kepada masyarakat Kota Bandung,
beliau juga mengajak Pemkot Bandung untuk melayani dengan sepenuh hati.
Personal branding melalui akun media sosial, sangat dibutuhkan keberanian untuk
konsisten memposting topik-topik yang ditujukan untuk khalayak yang membacanya.
Sehingga kekonsistenan tersebut akan melekat di benak khalayak dan menjadi sebuah brand
yang tidak terlupakan. Peneliti menemukan, kekonsistenan Ridwan Kamil dalam proses
personal branding-nya terbukti dengan adanya topik-topik mengenai kinerjanya sebagai Wali
Kota Bandung serta membagikan nilai-nilai kehidupan yang dianutnya kepada khalayak yang
membaca setiap status yang dipostingnya.
4. Spesialisasi (Specialization).
Sebuah personal branding memerlukan konsentrasi atau fokus pada satu bakat inti
dalam satu keterampilan unik saja. Karena menjadi generalis tanpa satu pun keterampilan,
kemampuan, atau bakat khusus maka akan membuat personal branding orang tersebut tidak
unik, spesial, dan berbeda.
“Focus on one area of specialization. Be precise, concentrated
on a single core talent or unique skill. Being a generalist without
any specialized skills, abilities, or talents will not make you
unique, special, and different.” - Hubert K. Rampersad, Criteria
for Effective Authentic Personal Branding.
Gambar 30. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Melalui Facebook miliknya, Ridwan Kamil sering menunjukkan keahliannya sebagai
seorang arsitek yang mengemban tugas sebagai Wali Kota Bandung. Oleh karena itu, Ridwan
Kamil menjalankan visinya untuk membangun Kota Bandung dalam bidang tata kota,
kesejahteraan warga Kota Bandung. Pada tanggal 1 Juni 2016, Ridwan Kamil memposting
status mengenai pembangunan flyover yang dijanjikan telah mulai dibangun. Ridwan Kamil
mengimbuhkan bahwa informasi yang diberinya judul “Berita Gembira” tersebut untuk
disebarluaskan kepada mereka yang terdampak dan beliau mengingatkan tujuan pembangunan
ini untuk mengurangi angka kemacetan terutama di Jalan Jakarta – Terusan Jakarta (Antapani
– Kiaracondong) Kota Bandung.
Dengan kemampuan khusus yang dimiliki Ridwan Kamil, dapat disebut sebagai ahli
dalam suatu bidang yaitu bidang arsitektur. Dalam setiap postingan status dalam Facebook-
nya, Ridwan Kamil cukup sering memposting kegiatan hariannya mengenai pembangunan tata
Kota Bandung.
Gambar 31. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
“Ciri kota sehat itu, warganya banyak berinteraksi di ruang
luar dan Bandung punya 600 taman. Kan sayang, kita punya
taman 600 tapi orang senengnya nongkrong di mal.” –
Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan Marissa Anita
dalam acara Satu Indonesia NET. TV
https://www.youtube.com/watch?v=GAMk4GakBzg).
Status yang diposting Ridwan Kamil pada tanggal 8 Juli 2016 merupakan salah satu
status yang menggambarkan kegiatan warga Bandung baik anak-anak hingga kakek nenek
berkumpul di ruang terbuka yang sedang didesain untuk menjadi kota yang sangat ramah anak.
Keadaan di dalam foto tersebut, menunjukkan betapa bahagia dan gembiranya warga Bandung
menikmati ruang yang dibangun guna mewujudkan visi Ridwan Kamil yaitu membangun dan
mencintai Kota Bandung.
Gambar 32. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Tidak hanya ruang terbuka yang ditujukan untuk kebahagiaan warga Bandung, Ridwan
Kamil juga membangun fasilitas Bandung Creative Hub (BCH) yang didalamnya terdapat
studio ICT, studio musik, fashion, art, keramik, kelas workshop, bengkel makerspace, gallery,
co working, toko desain, perpustakaan, bioskop, F&B, dan museum desain. Ridwan Kamil
menuliskan tujuannya dibangun fasilitas tersebut agar warganya semakin kreatif, gratis, dan
unjungnya membawa kemakmuran dan membawa ekonomi kreatif Bandung menjadi juara.
Personal branding sangat membutuhkan keahlian dalam bidang tertentu yang berguna
untuk membedakan diri seseorang dengan yang lainnya. Menjadi seorang pemimpin dengan
keahlian dibidang arsitektur merupakan keunikan tersendiri bagi Ridwan Kamil. Melalui akun
media sosial Facebook, beliau menunjukkan keahliannya tersebut disertai foto sebagai
buktinya.
5. Otoritas (Authority).
“Authority is to be seen as a recognized expert in a certain
field, extremely talented, highly experienced, and perceived as
an effective leader.” - Hubert K. Rampersad, Criteria for
Effective Authentic Personal Branding.
Ridwan Kamil telah memposting status berserta foto dan beberapa video yang beliau
posting secara pribadi, tak sedikit warga Bandung yang menuliskan respon mereka di dalam
kolom komentar yang disediakan oleh media sosial Facebook. Kebebasan berkomentar
tersebut membuat warga Bandung tidak memiliki tembok pembatas untuk Ridwan Kamil dan
warganya tersebut berkomunikasi, meluangkan gagasan, menjawab pertanyaan, dan tak sedikit
pula yang mengkritik serta memberi saran. Ridwan Kamil juga memberikan balasan pada
kolom komentar untuk menjawab komentar dari warganya.
Gambar 33. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Pada tanggal 31 Agustus 2016, Ridwan Kamil memposting sebuah status yang disertai
dengan foto, dalam status tersebut Ridwan Kamil menuliskan “Ada yang suka menafsirkan
warna baju. Sesungguhnya hidup ini indah ketika kita bisa berwarna warni. Sebagai tamu
acara-acara partai saya membiasakan menyesuaikan dengan kesukaan pengundang acara.”
Gambar 34. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Status tersebut langsung dikomentari sebanyak 921 komentar, dibagikan sebanyak 550
kali, dan disukai 26 ribu pengguna Facebook lainnya. Salah satu komentar terpopuler
dituliskan oleh Harley Queentania, “Kang Emil.. saya mau dong penanggulangan banjir di
daerah saya tiap taun selalu rumah saya yang jadi korban banjir rumah reot pintu jebol klo
udah banjir… ga pernah ada tindakan dari pengurus setempat malah pernah di selokan depan
rumah saya sampah”. Komentar tersebut dibalas oleh Ridwan Kamil “Tiap kelurahan punya
10 penggali gorong2 yg bekerja setiap hari. Coba kontak lurahnya. Namun sy cb tlp jga”.
Meskipun komentar terpopuler tersebut melenceng dari status disertai foto yang
diposting, Ridwan Kamil memberikan jawabannya. Oleh karena komentar Harley Queentania
merupakan aduan sebagai warga Bandung.
“Sosial media itu menjadi bahasa peradaban generasi
sekarang. Jadi mereka-mereka yang nggak bisa berkomunikasi
dengan sosial media pasti ketinggalan jaman. Nah, saya
menggunakan sosial media ini; satu, untuk memberikan
informasi kepada warga; dua, untuk menjawab pertanyaan;
tiga, untuk mengedukasi gagasan; empat, kalo terlalu serius kan
capek, nah ada kadar 10% itu saya pakai bercanda. Sekarang
efektif, kalo ada jalan berlubang curhat ke dinas marga, ada
ketidaktertiban curhat ke satpol pp. Nah ini, akan menjadi
inovasi, dengan sosial media manajemen kota jauh lebih keren,
jauh lebih cepat gitu.” – Ridwan Kamil (Dikutip dari presentasi
berjudul Kunci Keunggulan di Masa Depan yang Semakin
Kompetitif https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Gambar 35. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Otoritas yang dimiliki Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung merupakan otoritas
tertinggi yang dipercayakan warga Kota Bandung. Sebagai seorang pemimpin, otoritas beliau
digunakan untuk menjadikan hal yang salah menjadi benar, mengubah budaya yang buruk
menjadi budaya yang lebih baik, mengingat visi Ridwan Kamil untuk membangun Kota
Bandung dan mensejahterakan warganya. Dalam status tersebut, Ridwan Kamil menyesalkan
adanya tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh oknum PKL yang berjualan di zona
terlarang dan anarkis membakar sarana kota di Dalem Kaum, Bandung. Ridwan Kamil
menunjukkan otoritasnya secara tegas sebagai Wali Kota Bandung untuk melaporkan oknum
yang merusak sarana kota tersebut kepada pihak yang berwajib. Beliau juga tidak lupa
memberikan himbauan untuk warga Kota Bandung yang membaca statusnya tersebut untuk
menjaga ketertiban dan taat aturan.
Gambar 36. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Ridwan Kamil juga memberikan jawaban atas kritikan warga Kota Bandung yang
bernama Tajmahalun Citraraya melalui status media sosial Facebook yang diposting pada
tanggal 2 Agustus 2016. Sebagai seorang pemimpin yang berotoritas, Ridwan Kamil
memberikan kejelasan dan informasi secara detail mengenai pembuatan e-KTP kepada warga
yang dipimpinnya, serta tidak segan untuk memohon maaf dan mengucapkan terima kasih
dengan menggunakan Bahasa Sunda “Hatur nuhun”.
6. Keistimewaan (Distinctiveness).
Menjadi berbeda dan istimewa dari kebanyakan orang dengan ciri yang khas adalah
sesuatu yang dapat menarik perhatian khalayak, tentu didukung dengan adanya keunikan yang
melekat pada diri seseorang yang mampu ditunjukkan ke hadapan khalayak.
“Distinguish yourself based on your brand, it needs to be
expressed in a unique way that is different from the competition
and needs to add value to others, it needs to be clearly defined
that its audience can quickly grasp what it stands for.” - Hubert
K. Rampersad, Criteria for Effective Authentic Personal
Branding.
Ridwan Kamil sebagai seorang yang memiliki latar belakang dunia tata ruang dan kota
dan memiliki gelar sarjana sebagai seorang arsitektur, sebagai dosen, dan aktif diberbagai
kegiatan aksi sosial Ridwan Kamil berhasil mengembangkan dan menerapkan ilmunya yang
dimulai sesaat setelah beliau lulus sarjana satu di Institut Teknologi Bandung hingga kini beliau
dipercaya oleh warga Kota Bandung untuk membawa Bandung menjadi Kota yang lebih baik,
lebih kreatif, dan warganya bahagia. Ridwan Kamil berhasil membawa dirinya sebagai Wali
Kota yang rendah hati mau berbagai nilai-nilai kehidupannya serta ide dan gagasan-gagasannya
dan berinteraksi dengan masyarakat luas tidak hanya dengan warga Kota Bandung saja melalui
media sosialnya terutama Facebook.
Gambar 37. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Cintanya dengan kota kelahirannya, membuat Ridwan Kamil terus berusaha memenuhi
mimpinya membangun Kota Bandung. Beliau terbuka dengan warga Bandung baik secara
langsung maupun melalui media sosial. Ajakan-ajakan beliau untuk bersama membangun Kota
Bandung menjadi kota yang lebih baik dan warganya berbahagia, sangat didukung oleh semua
kalangan warga Kota Bandung. Hal ini dapat dilihat dengan adanya ajakan Ridwan Kamil untuk
membudayakan“Bike to Work, Bike to School” guna mengurangi angka kemacetan lalu lintas
di Kota Bandung.
Gambar 38. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Gambar 39. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Kecintaan Ridwan Kamil pada Kota Bandung, membuat beliau semakin giat
mencetuskan ide-ide dan kemudian merealisasikannya bersama kawan sekerjanya guna
mencapai visi yang selalu dicanangkan beliau kepada warganya melalui semua akun media
sosial. Seperti status yang beliau tuliskan pada tanggal 20 Juli 2016 dimana beliau memulai
sejarah baru dalam dunia pendidikan Kota Bandung untuk menghadirkan program Pendidikan
Karakter dengan konsep Bandung MASAGI dengan 4 aspek kegiatan yaitu cinta agama, bela
negara, jaga budaya, dan peduli lingkungan. Keempat kegiatan itu tengah dilakukan Ridwan
Kamil sejak Ridwan Kamil memilih untuk kembali dari Amerika ke tanah kelahirannya,
Bandung. Beliau mencanangkan Bandung MASAGI kepada semua sekolah untuk memulai
Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) atau sering disebut juga dengan Masa Orientasi Siswa
(MOS) tanpa perploncoan. Dalam foto yang dipostingnya tersebut, Ridwan Kamil
menggunakan ikat kepala khas orang Sunda dan berfoto bersama Anies Baswedan
(Mendikbud) dan civitas akademika sekota Bandung.
Gambar 40. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Keistimewaan Ridwan Kamil sebagai Wali Kota Bandung adalah bersedia menjadi
saksi dalam akad nikah yang diselenggarakan oleh warga Kota Bandung. Dan sering beliau
posting dalam semua media sosialnya tak terkecuali media sosial Facebook dengan kalimat
candaan yang menjadi ciri khasnya setiap memposting status disertai foto yang
menggambarkan kegiatannya sebagai saksi dalam akad nikah warga Kota Bandung.
Gambar 41. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Tanggal 23 juli 2016, Ridwan Kamil menceritakan bahwa ada pelaksanaan akad nikah
kepada 11 pasangan pengantin baru di Pendopo Pemkot Bandung. Beliau memberitahukan
kepada pembaca status Facebook-nya bahwa biaya dan resepsi dibantu oleh Ikatan Notaris
Indonesia. Pada akhir kalimat status tersebut, Ridwan Kamil memberikan tambahan
#KamuKapan #Hey! yang bertujuan bertanya dan menyindir warganya yang belum memiliki
pasangan. Seringnya memperhatikan kaum lajang Bapak Wali Kota Bandung yang dijuluki
sebagai “Wali Kota pemerhati jomblo”. Hal tersebut yang mendorong Ridwan Kamil
membangun sebuah taman yang diberi nama Taman Jomblo yang berlokasi di kolong jembatan
layang Pasupati, Bandung (Dikutip dari
http://regional.kompas.com/read/2016/01/22/10493461/Ridwan.Kamil.Wali.Kota.Pemerhati.
Para.Jomblo).
Gambar 42. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Ridwan Kamil juga tidak menunjukkan amarahnya ketika beliau mengetahui namanya
digunakan sebagai merek bisnis warga Bandung, sebaliknya, secara tidak langsung Ridwan
Kamil mempromosikan bisnis milik warga yang dipimpinnya tersebut dengan mendoakan dan
memposting foto yang merupakan foto hasil kiriman warga Bandung melalui media sosial
Ridwan Kamil yang lain yaitu Instagram.
Personal branding yang dibangun Ridwan Kamil menjadi efektif dikarenakan saat
Ridwan Kamil hadir di media sosial merefleksikan keistimewaan yang menjadikan beliau
berbeda dari yang lain. Spesialisasi beliau menjadi Wali Kota Bandung berlatarbelakang
arsitektur telah membuat Kota Bandung menjadi lebih baik, yang menjadikan beliau berbeda
adalah kesukaannya memperhatikan kaum lajang. Dengan keistimewaan tersebut, Ridwan
Kamil memiliki personal branding sebagai pemimpin yang melayani warganya. Menjawab
kebutuhan warganya.
7. Relevan (Relevant).
“What you stand for should connect to what your target
audience consider to be important.” - Hubert K. Rampersad,
Criteria for Effective Authentic Personal Branding.
Ridwan Kamil dikenal sebagai orang yang memiliki keahlian atau kompetensi di dunia
arsitektur dengan banyaknya prestasi yang beliau raih saat menjadi seorang arsitek bahkan
hingga kini beliau menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Beliau sering memposting
penghargaan-penghargaan yang diraihnya maupun pencapaiannya di media sosialnya. Dan
beliau tidak pernah lupa untuk mengucapkan terima kasihnya kepada pihak yang membantu
dan terlibat, serta tak pernah berhenti untuk melibatkan kerjasama dengan warga Bandung,
sehingga mereka memiliki kedekatan satu dengan yang lainnya. Ridwan Kamil sering
mengajak warga Kota Bandung untuk mencintai Bandung dimulai dari hal-hal kecil sederhana
seperti menjaga lingkungan, taman-taman, hingga ajakan untuk menggunakan transportasi
umum guna mengurangi angka kemacetan di Kota Bandung yang menjadi masalah kota yang
menuju kota metropolitan tersebut.
“Cintai Bandung dengan solusi bukan dengan caci maki.” –
Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan Marissa Anita
dalam acara Satu Indonesia NET. TV
https://www.youtube.com/watch?v=GAMk4GakBzg).
Gambar 43. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
“Dunia mau kemana, dunia sekarang semakin terkoneksi. Jadi
bertemu fisik ini dalam hubungan-hubungan tertentu menjadi
tidak relevan lagi, kecuali hubungan kemanusiaan. Itulah
kenapa saya sangat memanfaatkan koneksian ini untuk
menyampaikan pesan. Karena rumus pesan saya hanya satu,
saya hanya posting positif news atau berita positif, karena
berita negatif sudah diambil oleh media mainstream.” - Ridwan
Kamil (Dikutip dari presentasi berjudul Kunci Keunggulan di
Masa Depan yang Semakin Kompetitif
https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Gambar 44. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
“Bandung kota pertama oleh Facebook yang akan dikasih
Facebook pagenya untuk koneksi bisnis di ASEAN.” – Ridwan
Kamil (Dikutip dari presentasi berjudul Kunci Keunggulan di
Masa Depan yang Semakin Kompetitif
https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Dengan adanya kerjasama tersebut, Ridwan Kamil berharap banyak anak muda di Kota
Bandung menjadi entrepreneur. Kepemimpinan Ridwan Kamil relevan dengan kemajuan yang
dialami Kota Bandung. Banyak penghargaan yang menjadi tanda berhasilnya Kota Bandung
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Personal branding yang efektif menurut Rampersad, harus relevan, dimana topik yang
diangkat ke khalayak memiliki keterkaitan dengan kepentingan khalayak yang menjadi target.
Hal ini berkaitan dengan integritas pelaku personal branding tersebut. Relevansi topik yang
diposting Ridwan Kamil yaitu membangun Kota Bandung menjadi lebih baik tersebut telah
menjawab kriteria Authentic Personal Branding yang dikemukakan Hubert K. Rampersad. Jika
tidak ada relevansinya, personal branding akan menjadi sia-sia.
Gambar 45. Screen shot jumlah penyuka Facebook Ridwan Kamil pada tanggal 4 Januari
2017 dibanding dengan tanggal 27 Oktober 2016.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Relevansi personal branding yang dilakukan Ridwan Kamil tersebut juga
menambahkan jumlah penyuka Facebook miliknya. Dapat diketahui bahwa pada tanggal 4
Januari 2017, jumlah pengikut Facebook Ridwan Kamil sebanyak 2.661.392 orang yang berarti
mengalami kenaikan 134.972 orang dari sebelumnya pada tanggal 27 Oktober 2016 sebanyak
2.526.420 orang.
8. Visibilitas (Visibility).
“It must be broadcast over and over again, continuously,
consistently and repeatedly, until it’s embedded in minds of
audience. It’s about repetition and long term exposure.” -
Hubert K. Rampersad, Criteria for Effective Authentic Personal
Branding.
Dibutuhkan penyampaian pesan secara berulang-ulang untuk memenuhi kriteria
visibilitas, selain berulang-ulang, pesan yang disampaikan juga harus konsisten sehingga
tertanam di dalam benak pembacanya. Seperti yang dilakukan Ridwan Kamil, melalui media
sosial beliau mengungkapkan gagasan, ide, pemikiran-pemikirannya dalam mencapai visi yang
ingin beliau raih guna memajukan Kota Bandung dan membuat semua warganya bahagia.
Selain mengungkapkan pemikiran-pemikiran, mengajak warga untuk bekerja sama
membangun Kota Bandung, beliau juga mengajak Pemkot Bandung untuk bereformasi.
Gambar 46. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Tanggal 12 Juni 2016 Ridwan Kamil memposting status yang secara garis besar
bertemakan menolong. Beliau mengajarkan bahwa manusia itu harus saling tolong menolong
kepada siapapun, bukan untuk membandingkan dan mempertandingkan kebaikan dengan orang
lain. Menutup kalimat status tersebut, Ridwan Kamil mengajak para pembaca statusnya untuk
istigfar. Status yang memuat nilai-nilai kehidupan tersebut beliau posting berulang-ulang,
dengan begitu secara tidak langsung beliau menyampaikan prinsipnya sebagai seorang
pemimpin yang berotoritas bahwa “Hidup adalah berbagi”.
9. Ketekunan (Persistence).
“Your brand needs time to grow. It should be developed
organically. You’ve got to stick with it, don’t give up, believe in
yourself, and be patient.” - Hubert K. Rampersad, Criteria for
Effective Authentic Personal Branding.
Personal branding harus bertumbuh dan berkembang. Oleh karena itu dibutuhkan
waktu yang panjang, penuh dedikasi, pengorbanan, keberanian, perencanaan, dan kesabaran
untuk terus melakukannya. Hal ini sejalan dengan prinsip hidup Ridwan Kamil yaitu “Hidup
adalah berbagi”. Ridwan Kamil terus menerus melakukan proses personal branding-nya
dengan memposting status, foto, maupun video di media sosial Facebook miliknya yang
memuat nilai, prinsip, dan keistimewaan Ridwan Kaml sehingga akan melekat di benak
khalayak yang membacanya.
“Dimana ada kebaikan yang bisa saya berikan, ya saya
lakukan.” – Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan
Marissa Anita dalam acara Satu Indonesia NET. TV
https://www.youtube.com/watch?v=GAMk4GakBzg).
Gambar 47. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Banyak kegiatan sosial yang Ridwan Kamil lakukan dan sudah menjadi sebuah gaya
hidup beliau setiap harinya. Ada yang beliau lakukan bersama istri, ada pula yang beliau
lakukan bersama Pemkot Bandung. Selain itu, Ridwan Kamil juga tekun menyampaikan pesan
positif dengan membagikan nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai agama baik secara langsung
maupun melalui media sosial Facebook miliknya. Dengan begitu, personal branding Ridwan
Kamil sebagai seorang Wali Kota Bandung semakin melekat di benak khalayak karena beliau
tidak berhenti melakukan hal-hal yang beliau sukai, gaya hidup berbagi, serta berusaha
menjalankan visi yang beliau pegang.
10. Perbuatan Baik (Goodwill).
“People do business with people they like. Your personal brand
will produce better result and endure longer if you are perceived
in a positive way. You must be associated with value that is
recognized as positive and worthwhile.” - Hubert K.
Rampersad, Criteria for Effective Authentic Personal Branding.
Personal branding akan terbentuk serta bertahan lama di benak khalayak jika
seseorang yang dipandang memiliki nilai positif yang dianut oleh pelaku personal branding.
Hal tersebut akan berlangsung secara otomatis disetiap kehidupan manusia. Begitu pula yang
dialami oleh Ridwan Kamil. Penggunaan media sosial sebagai media komunikasi dengan
pengikutnya membuat Ridwan Kamil memiliki banyak peluang untuk melakukan proses
personal branding yang positif melalui status, foto, maupun video yang dipostingnya. Beliau
memberikan ruang kepada warganya untuk menyampaikan keluhan seperti yang dilakukan
oleh Harley Queentania sebelumnya. Seperti yang beliau katakan dalam presentasinya, 10%
penggunaan media sosial dipakai untuk bercanda Ridwan Kamil namun tidak melebihi batas
kewajaran dan tetap memberikan pesan positif kepada pembacanya. Seperti status beliau
berikut ini:
Gambar 48. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Status tersebut diposting Ridwan Kamil pada tanggal 26 Agustus 2016 dimana Ridwan
Kamil usai menjalankan rutinitas mingguannya yaitu membawa makan malam kepada warga
pra sejahtera di wilayah kecamatan Cibiru. Ridwan Kamil menceritakan kisah nenek tersebut
dan janjinya untuk membedah rumah nenek, serta mencarikan kursi roda melalui statusnya
Ridwan Kamil menyampaikan kepada pembaca status Facebook-nya yang berkenan
menyumbang kursi roda. Dan diakhir kalimat status itu, Ridwan Kamil sedikit memberikan
candaannya dengan menuliskan “kursi roda bukan sepatu roda”.
Gambar 49. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Selain adanya taman tematik, merevolusi Kota Bandung, membangun banyak fasilitas
guna kemajuan warga Kota Bandung, banyak keunikan yang Ridwan Kamil miliki yang
membedakannya dengan pemimpin daerah yang lainnya, seperti adanya kegiatan menjadi wali
nikah satu kali dalam satu bulan, mengirimkan dan makan malam bersama warga yang kurang
mampu di Kota Bandung. Cerita kegiatan positif Ridwan Kamil tersebut dibagikannya dalam
media sosial Facebook seperti berikut ini:
Gambar 50. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Pada bulan Ramadhan tahun 2016, Ridwan Kamil menjenguk warga Bandung yang
tidak dapat berpuasa karena dirawat di Rumah Sakit yang ternyata kegiatan tersebut dilakukan
Ridwan Kamil dikarenakan adanya permintaan via #MakeAwishProgram secara online,
dimana program tersebut merupakan permintaan warga Bandung yang dirawat di Rumah Sakit
untuk dijenguk Wali Kota Bandung di bulan Ramadhan. Diakhir kalimat status yang disertai
dengan foto tersebut, Ridwan Kamil tetap memberikan candaannya yaitu “program jenguk ini
tidak berlaku untuk yg terkena sakit hati”.
Kegiatan positif yang dilakukan Ridwan Kamil tersebut akhirnya memunculkan
kesempatan-kesempatan untuk menginspirasi orang lain juga berbuat demikian hingga
mewujudkan nilai saling tolong menolong, hidup yang memberi dampak, serta hidup adalah
berbagi yang selalu dipegang Ridwan Kamil dalam kehidupannya.
11. Kinerja (Performance).
“Performance is the most important element after your brand
has become known. If you don’t perform, and improve yourself
continuously, personal branding will be a sham.” - Hubert K.
Rampersad, Criteria for Effective Authentic Personal Branding.
Personal branding melalui media sosial bukan menjadi hal yang baru bagi setiap
pengguna media sosial tersebut, Facebook, Twitter, Instagram, dll. Melalui akun Facebook,
seseorang menjalin hubungan pertemanan dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Begitu pula yang dilakukan Ridwan Kamil dengan pengikut media sosialnya. Tak jarang pula
Ridwan Kamil menjawab komentar-komentar pengikutnya yang juga merupakan warga Kota
Bandung. Banyak hal yang disampaikan Ridwan Kamil dengan memposting status disertai foto
yang mengajarkan mengenai kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas. Untuk memperbaiki
kinerja pelayanan publik di Kota Bandung, Ridwan Kamil mengadakan program Reward and
Punishment seperti berikut ini:
Gambar 51. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
“Manusia di jaman modern ini, yang dicari adalah manusia
yang multi tasking, manusia yang bisa melakukan banyak hal,
dan kualitas multi tasking itulah yang menentukan kesuksesan
masa depan individu.” – Ridwan Kamil (Dikutip dari presentasi
berjudul Kunci Keunggulan di Masa Depan yang Semakin
Kompetitif https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Gambar 52. Screen shot status disertai foto dalam Instagram Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.instagram.com/p/BNMRMa4gvr0/?taken-by=ridwankamil
“Mengubah bangsa ini ada yang shortcut, ada yang jangka
pendek, tapi ada yang butuh mindset perubahan itu yang butuh
waktu.” – Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan
Cheryl Tanzil dalam acara 1 Jam Bersama Ridwan Kamil RTV
https://www.youtube.com/watch?v=DnZqo0rUlqU).
Gambar 53. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Ridwan Kamil menjalankan program Ekonomi Kerakyatan Pemkot Bandung pada
tanggal 11 Juli 2016 beliau memposting status yang memberikan informasi adanya program
tersebut. Dalam status yang disertai foto tersebut, Ridwan Kamil juga mengajak warga Kota
Bandung yang lain untuk memanfaatkan kredit mikro Melati (Melawan Rentenir). Hal tersebut
disambut warga yang salah satunya ada di foto tersebut.
“Kalau mau sukses, kita harus fight.” – Ridwan Kamil (Dikutip
dari presentasi berjudul Kunci Keunggulan di Masa Depan yang
Semakin Kompetitif
https://www.youtube.com/watch?v=xrqaTle_LLU).
Gambar 54. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
Gambar 55. Screen shot status disertai foto dalam Instagram Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.instagram.com/p/BNMRMa4gvr0/?taken-by=ridwankamil
“Sebenarnya, hidup ini tidak dimotivasi mencari penghargaan.
Yang penting kerja ada target, passion, diapresiasi
alhamdullilah, tidak ada apresiasi juga tetep jalan terus gitu.
Jadi kalua ternyata ada penghargaan selama 2 tahun menjabat
ya alhamdullilah. Tapi itu bukan tujuan.” – Ridwan Kamil
(Dikutip dari wawancara dengan Marissa Anita dalam acara
Satu Indonesia NET. TV
https://www.youtube.com/watch?v=GAMk4GakBzg).
Gambar 56. Screen shot status disertai foto dalam Facebook Ridwan Kamil.
Sumber: https://www.facebook.com/RKbdg/timeline
“Alhamdullilah, walau riweuh ganti kostum dari jas ke batik, sore ini menerima medali
penghargaan dari WIPO (World Intelectual Property Organization) for Creativity category”
Ungkapan rasa syukur Ridwan Kamil, dengan bangga mengajak warga Kota Bandung berkarya
dan mengikuti program mendaftarkan merek/hak cipta secara gratis.
Personal branding harus dibarengi dengan kinerja yang nyata. Karena dengan kinerja
akan memunculkan kepercayaan di benak khalayak. Kinerja menjadi bukti bahwa seorang
Ridwan Kamil tidak hanya mencanangkan visi misinya saat masa kampanye, namun beliau
menjawab setiap visi misi yang dicanangkannya. 16 September 2013, Ridwan Kamil serius
menggeluti profesi barunya sebagai Wali Kota Bandung. Kini, beliau telah menunjukkan
kinerjanya dan tekun melakukan proses personal branding dengan keistimewaan dan
keahliannya di bidang arsitektur yang dilakukan dengan penuh integritas serta dijaga dengan
konsisten.
“Dimana kita kerja keras, insyaallah sukses. Dimana kita punya
keyakinan, insyaallah kita pasti berhasil. Nah, itu nilai-nilai
yang saya bawa sampai sekarang bahwa saya percaya dengan
– Apa yang kamu pikirkan pasti akan kamu dapatkan.” –
Ridwan Kamil (Dikutip dari wawancara dengan Marissa Anita
dalam acara Satu Indonesia NET. TV
https://www.youtube.com/watch?v=GAMk4GakBzg).