45
BAB 5 keseimbangan pasar uang dan perubahannya 5.1 PASAR UANG Permintaan akan uang (L) yang dipakai dalam analisis ini adalah permintaan uang yang dikemukakan oleh Keynes. Keynes mengatakan bahwa ada tiga macam motif untuk memegang uang : 1. Motif transaksi (Lt) Dimana uang tunai diperlukan untuk pertukaran barang dan jasa di masa depan. 2. Motif berjaga-jaga (Lj) Dimana saldo uang tunai dipegang karena adanya ketidakpastian di masa depan. 3. Motif spekulasi (Lv) Dimana uang dipegang jika investasi keuangan diperkirakan akan mempunyai hasil yang negatif selama periode tertentu. A. PERMINTAAN AKAN UANG UNTUK MOTIF TRANSAKSI 1

BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

  • Upload
    lamnhan

  • View
    247

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

BAB 5keseimbangan pasar uang dan perubahannya

5.1 PASAR UANG

Permintaan akan uang (L) yang dipakai dalam analisis ini adalah

permintaan uang yang dikemukakan oleh Keynes. Keynes mengatakan

bahwa ada tiga macam motif untuk memegang uang :

1. Motif transaksi (Lt)

Dimana uang tunai diperlukan untuk pertukaran barang dan jasa di

masa depan.

2. Motif berjaga-jaga (Lj)

Dimana saldo uang tunai dipegang karena adanya ketidakpastian di

masa depan.

3. Motif spekulasi (Lv)

Dimana uang dipegang jika investasi keuangan diperkirakan akan

mempunyai hasil yang negatif selama periode tertentu.

A. PERMINTAAN AKAN UANG UNTUK MOTIF TRANSAKSI

Rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah memegang saldo uang

tunai jika ada ketidaksamaan sinkronisasi antara penerimaan dan

pengeluaran uang. Lebih lama keterlambatan waktu antara penerimaan

dan pengeluaran pendapatan nominal, lebih besar saldo uang tunai yang

dipegang. Dengan asumsi bahwa uang yang dipegang oleh perusahaan dan

pemerintah serta rumah tangga ditentukan oleh kekuatan yang sama, maka

1

Page 2: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

permintaan akan uang untuk keperluan transaksi agregat dalam jangka

pendek merupakan fungsi dari tingkat pendapatan agregat. Jadi, Lt = Lt (Y)

B. PERMINTAAN AKAN UANG UNTUK MOTIF BERJAGA-JAGA

Saldo uang untuk keperluan berjaga-jaga dipegang karena adanya

ketidakpastian tentang penerimaan dan pengeluaran pendapatan di masa

depan. Misalnya, rumah tangga yang mengkonsumsi seluruh

pendapatannya setiap bulan akan berada dalam kesulitan jika penerimaan

pendapatannya kadang-kadang terlambat. Demikian pula halnya jika

rumah tangga tidak dapat memperoleh manfaat dari adanya kesempatan

“pembelian yang menguntungkan” jika saldo uang tunai (uang

menganggur) tidak tersedia.

Determinan permintaan akan uang untuk keperluan berjaga-jaga

adalah sama dengan determinan permintaaan akan uang untuk keperluan

transaksi. Saldo yang diperlukan untuk berjaga-jaga menjadi lebih kecil jika

pendapatan lebih sering diterima. Bila tingkat pendapatan naik, maka saldo

untuk keperluan berjaga-jaga juga naik karena tingkat konsumsi naik.

Tetapi tidak seperti permintaan akan uang untuk keperluan transaksi,

permintaan akan uang untuk keperluan berjaga-jaga mungkin naik bila

kegiatan perekonomian turun. Rumah tangga dan perusahaan mungkin

meminta lebih banyak saldo tunai untuk berjaga-jaga bila mereka menjadi

kurang pasti akan penerimaaan dana. Demikian pula, saldo untuk

keperluan berjaga-jaga mungkin turun bila kegiatan perekonomian

membaik. Kecuali bila ditentukan lain, kita akan mengasumsikan bahwa

terdapat kurva permintaan akan uang untuk berjaga-jaga yang stabil. Kita

2

Page 3: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

dapat menyajikan permintaan akan uang baik untuk motif transaksi

maupun motif berjaga-jaga sebagai Lj= Lj (Y).

C. PERMINTAAN AKAN UANG UNTUK MOTIF SPEKULASI

Para pakar ekonomi klasik mangakui bahwa motif transaksi dan

berjaga-jaga adalah alasan yang rasional untuk memegang uang. Tetapi

mereka juga menganggap sebagai tidak rasional bila memegang saldo uang

lebih banyak daripada kebutuhan karena kita tidak memperoleh bunga

dengan memegang uang tunai. Keynes memperkenalkan motif spekulasi

sebagai tambahan alasan yang rasional untuk memegang uang. Dia

memberikan alasan bahwa, tergantung pada hubungan antara suku bunga

sekarang dan masa mendatang, uang mungkin merupakan alat penyimpan

nilai yang lebih baik daripada obligasi.

Dalam memegang obligasi dengan tanggal jatuh tempo tertentu,

terdapat kemungkinan kerugian modal jika suku bunga naik dan surat-

surat berharga dijual sebelum tanggal jatuh tempo. Jadi, hasil efektif

memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga

saja, tetapi juga berupa keuntungan atau kerugian modal pada waktu

obligasi tersebut dijual.

Jika seorang investor memperkirakan bahwa pada penjualan

obligasi terdapat kerugian modal yang lebih besar dari pendapatan bunga,

maka dia akan lebih suka memegang uang karena ada hasil negatif bila

memegang obligasi. Jika kerugian modal yang diperkirakan sama dengan

pembayaran bunga, baginya tidak ada bedanya apakah memegang uang

atau obligasi. Dan jika pembayaran bunga lebih besar daripada kerugian

modal yang diharapkan, dia akan memegang obligasi. Dalam memilih

3

Page 4: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

antara memegang uang atau obligasi semuanya tergantung pada hubungan

antara suku bunga sekarang dengan suku bunga yang diharapkan pada

masa mendatang untuk periode dimana pertukaran dapat dilakukan. Para

individu berbeda pendapat mengenai periode dimana dana harus

diinvestasikan . Mereka juga berbeda pendapat dalam hal perkiraan suku

bunga di masa mendatang. Jadi, permintaan akan uang untuk motif

spekulasi tergantung pada suku bunga sekarang dan perbedaan pendapat

mengenai suku bunga di masa mendatang. Permintaan akan uang untuk

motif spekulasi berhubungan secara negatif dengan suku bunga. Jadi, Lv =

Lv (r).

5.2 GABUNGAN PERMINTAAN AKAN UANG

Permintaan akan uang untuk motif transaksi, berjaga-jaga dan

motif spekulasi dapat digabungkan menjadi satu fungsi permintaan sebagai

berikut :

Permintaan untuk motif transaksi dan berjaga-jaga : Lt = Lt (Y)

Permintaan untuk motif spekulasi : Lv = Lv (r)

Gabungan permintaan akan uang : L = Lt + Lv

Jadi, L = L (Y , r)

5.3 MENURUNKAN KURVA DAN GRAFIK FUNGSI LM

Ekuilibrium di sektor moneter terjadi di mana jumlah uang beredar

M sama dengan permintaan akan uang L. Dengan jumlah uang beredar

tertentu, kombinasi suku bunga dan tingkat pendapatan terjadi dimana

terdapat ekuilibrium antara jumlah uang beredar dan permintaan akan

4

Page 5: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

uang. Kombinasi r dan Y yang konsisten dengan ekuilibrium di pasar uang

membentuk kurva LM.

M = L

M = Lt + Lj + Lv

M = (Kt. Y) + (Kj.Y) + (Lo – sr)

M = (Kt + Kj)Y + (Lo – sr)

YLM = M – (Lo – sr)

Ktot

YLM = M – Lo + sr

Ktot Gambar 6.1 Kurva

Keseimbangan Pasang Uang (LM)

Di dalam kurva LM dapat dijelaskan, bahwa semakin tinggi tingkat

bunga mengakibatkan bertambahnya pendapatannya pendapatan

keseimbangan dalam pasar uang, dimana tingkat bunga berubah dari r1

naik ke r2 mengakibatkan berubahnya pendapatan dari Y1 naik menjadi Y2.

Keseimbangan di dalam pasar uang juga dapat dijelaskan melalui grafik

fungsi LM.

Di dalam grafik fungsi LM terdapat 4 kwadran (kurva). Kuadran

pertama merupakan kurva Lv, kwadran kedua merupakan kurva L,M

(dimana terjadi sesuatu keseimbangan antara permintaan dan penawaran

uang dengan demikian kurva tersebut membentuk sudut 450), kuadran

ketiga menggambarkan kurva Lt (motif transaksi dan berjaga-jaga),

kwadran keempat merupakan kurva LM. Pada tingkat bunga sebesar r1

besarnya pendapatan keseimbangan dalam pasar uang sebesar Y1, kondisi

tersebut berdampak pada besarnya jumlah uang yang beredar untuk

tujuan spekulasi sebesar (Lv’) dan pada akhirnya menjadikan besarnya

5

Y0

r2

r1

Y2Y1

r

Y

LM

Page 6: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

permintaan untuk motif transaksi dan berjaga-jaga sebesar (Lt’). Naiknya

tingkat bunga dari r1 menjadi r2 justru mengakibatkan turunnya jumlah

uang yang beredar untuk tujuan spekulasi yaitu dari Lv’ menjadi Lv’’ dan

menaikkan jumlah permintaan uang untuk tujuan motif transaksi dan

berjaga-jaga dari Lt’ menjadi Lt’’ .

Gambar 6.2 Grafik Fungsi LM

5.4 PERGESERAN KURVA LM

Kurva ekuilibrium moneter terjadi pada jumlah uang beredar dan

gabungan fungsi permintaan akan uang yang tertentu . Jika permintaan

akan uang dan jumlah uang beredar berubah, maka akan terjadi pergeseran

6

r

YY2Y10 Lv0Y0

LM

Lt

Y450

0 0

r1

r2

Lv1Lv2Lv

Lt

M

M

M1

M2

L,M

L,M

0

r

iv

iii ii

i

Page 7: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

kurva LM. Pada umumnya kurva LM bergeser (1) ke kanan jika ada

kenaikan jumlah uang beredar atau penurunan permintaan akan uang dan

(2) ke kiri jika jumlah uang beredar berkurang atau ada kenaikan dalam

permintaan akan uang.

Gambar 6.3 Pergeseran kurva LM

1. Permintaan akan uang untuk motif transaksi disajikan sebagai Lt =

0,60Y. Permintaan akan uang untuk motif spekulasi disajikan sebagai

Lv = Rp 150–750r. r = 7%, 10% serta M = 700 Carilah persamaan untuk

permintaan akan uang!

2. Gunakan persamaan permintaan akan uang dalam soal di atas untuk

mencari jumlah uang yang diminta bila (a) suku bunga adalah 0,35 dan

tingkat pendapatan sama dengan Rp.1200 dan (b) suku bunga adalah

0,20 dan tingkat pendapatan sama dengan Rp1350.

3. Carilah persamaan LM jika (a) M = 400, Lt = 0,5Y, Lv = 80 – 1000 r, atau

(b) M = 360, Lt = 0,40 Y, Lv = 100 – 400 r.

7

LATIHAN

LM0

Y

r

Y1 Y2

r1

r2

0

LM1LM2

Page 8: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

4. Jika diketahui jumlah uang yang diminta (M) = 750, persamaan

permintaan uang untuk transaksi Lt = 0,5Y sedangkan persamaan

permintaan uang untuk spekulasi Lv = 100 – 2500r. Tentukan

persamaan untuk permintaan akan uang!

8

Page 9: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

BAB 6KESEIMBANGAN pasar barang dan UANG dan

perubahannyaKeseimbangan IS – LM sama dengan ekuilibrium simultan di pasar

barang dan pasar uang, dimana mengharuskan ekuilibrium pada kedua

pasar tersebut pada tingkat pendapatan yang sama dan suku bunga yang

sama. Untuk menentukan besarnya pendapatan nasional dan tingkat bunga

yang menjamin ekuilibrium baik dipasar barang maupun pasar uang

dilakukan dengan mencari titik potong antara kurva IS dan kurva LM.

6.1 Ekuilibrium Pasar Barang dan Pasar Uang

Telah diketahui bahwa kurva IS merupakan kurva yang

menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional pada berbagai

kemungkinan tingkat bunga, dimana dipenuhi syarat ekuilibriumnya pasar

komoditi. Kurva LM dilain pihak merupakan kurva yang menghubungkan

tingkat-tingkat pendapatan nasional pada berbagai kemungkinan tingkat

bunga dimana dipenuhi syarat ekuilibriumnya pasar uang.

Pada umumnya kurva IS mempunyai lereng yang negatif sedangkan

kurva LM mempunyai lereng yang positif. Ini berarti bahwa pada umumnya

tingkat pendapatan nasional yang memenuhi syarat ekuilibriumnya baik

pasar komoditi maupun pasar uang hanya terletak pada satu titik. Yaitu

pada titik potong kurva IS dengan kurva LM. Sehingga dapat dikatakan

berada dalam keseimbangan umum dan titik potongnya disebut titik

ekuilibrium IS – LM.

9

Page 10: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

r

LM0

r0

IS0

Y0 Y

Gambar 7.1 Ekuilibrium pasar uang dan pasar barang

6.2 Perubahan Permintaan Investasi

Pergeseran kurva IS dan LM mengubah kondisi ekuilibrium dalam

setiap pasar dan juga tingkat pendapatan serta suku bunga dalam

perekonomian. Pergeseran kurva IS ke kiri menyebabkan tingkat

pendapatan dan suku bunga yang lebih rendah dan sebaliknya. Pergeseran

kurva IS ke kiri antara lain bisa disebabkan penurunan permintaan

investasi.

6.3 Perubahan Pengeluaran Pemerintah dan Perpajakan

Perubahan dalam pengeluaran pemerintah atau pajak-pajak juga

menyebabkan pergeseran dalam kurva IS. Kenaikan pengeluaran

pemerintah menggeser kurva IS ke kanan. Bila tingkat pendapatan naik,

jumlah permintaan uang untuk keperluan transaksi meningkat dan hanya

tersisa sedikit untuk motif spekulasi. Hal ini akan menaikkan suku bunga

yang selanjutnya akan mengurangi volume investasi dan karena itu

menghilangkan sebagian pengaruh yang mendorong kenaikan pengeluaran

pemerintah.

10

Page 11: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

6.4 Perubahan Jumlah Uang Beredar

Kurva LM akan bergeser sebagai akibat dari perubahan

(1) permintaan akan uang untuk motif transaksi

(2) permintaan akan uang untuk motif spekulasi

(3) jumlah uang

Jika ada kenaikan jumlah uang yang beredar akan mengakibatkan kurva LM

bergeser ke kanan.

Gambar 7.2 Grafik Fungsi IS-LM

11

Lv0

LM

Lt

Y450

0 0

r1

r2

Lv1Lv2Lv

Lt

M

M

`

L,

M

L,

M

0

r

iii ii

iI0

I=I

r1

r2

I2I1

r

I

4500

0 0

-a Y0I

S1

S2

Y2Y1Y

s

Y0Y2Y1

r

YIS

0I2I1

I s

iii

ivi

ii

Page 12: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

6.5 Permintaan Agregat (AD)

Kurva permintaan agregat memperlihatkan kombinasi tingkat

harga dan tingkat output di mana pasar barang dan pasar uang serentak

berada pada kondisi ekuilibrium. Setiap titik pada kurva permintaan

agregat menggambarkan keseimbangan baik di pasar barang maupun di

pasar uang. Setiap pasang nilai P dan Y pada kurva permintaan agregat

berhubungan dengan satu titik dimana baik pasar barang maupun pasar

uang dalam keadaan keseimbangan.

Kurva AD dapat kita turunkan dari model IS-LM, pada model

tersebut menggambarkan hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan

serta hubungan antara tingkat bunga dengan jumlah yang beredar.

r LM0

LM1

IS1

IS0

Y

P

P0

P1

Y

Gambar 7.3 Derivasi Kurva Permintaan Agregat dengan Model IS-LM

12

AD

Y1Y0

Page 13: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

Pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa terjadi pergeseran skedul

keseimbangan pasar barang dan pasar uang dimana kurva LM bergeser

dari LM0 ke LM1 serta kurva IS bergeser dari IS0 ke IS1 sehingga terjadi

kenaikan pendapatan riil sebesar Y1. Dari sini akan kita dapatkan suatu

kurva permintaan agregat yang mana penurunan harga akan menurunkan

jumlah uang beredar riil dan saldo riil. Sehingga tingkat harga P0 adalah

konsisten dengan tingkat pendapatan riil Y0 dan tingkat harga lebih rendah

adalah konsisten dengan tingkat pendapatan yang lebih tinggi.

1. Diketahui variabel-variabel ekonomi agregatif ebagai berikut:

Tabungan : S = -110 + 0,8Yd

Investasi : I = 150 – 600r

Jumlah uang yang beredar : M = 200

Pengeluaran pemerintah : G = 160

Permintaan uang tunai untuk spekulasi : r = 0,25 – 0,0025 Lv

Permintaan uang untuk trransaksi

Dan berjaga-jaga : Lt = 0,2Y

Pajak : Tx = 12,5 + 0,25Y

Pertanyaan:

a. Berapa besarnya pendapatan nasional dan tingkat bunga

keseimbangan ?

b. Berapa besarnya permintaan uang untuk spekulasi pada keadaan

keseimbagan tersebut

c. Berapa besarnya investasi pada keadaan keseimbangan tersebut?

13

LATIHAN

Page 14: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

d. Berapa Konsumsi ekuilibrium pada tingkat pendapatan

ekuilibrium?

e. Gambarkan keadaan diatas pada grafik!

2. Dari suatu model perekonomian diketahui bahwa perrilaku

pengeluaran kosnumsi masyarakat ditunjukkan oleh: C = 150 + 0,625

Y ; pengeluaran investasi sektor perusahaan I = 150 – 100r ;

pengeluaran pemerintah sebesar 20; permintaan uang untuk transaksi

berjaga-jaga sebesar 0,25Y ; permintaan uang tunai untuk spekulasi

sebesar 60 – 200r dan jumlah uang yang beredar sebesar 200

Pertanyaan:

a. Hitunglah tingkat bunga keseimbangan (req)

b. Hitunglah tingkat konsumsi pada tingkat pendapatan

keseimbangan (Ceq)

c. Apabila jumlah uang yang beredar ditambah 50%, cateris paribus,

hitunglah tingkat pendapatan nasional keseimbangan yang baru

(Yeq)

d. Bertitik tolak pada pertanyaan di atas (c) apabila pengeluaran

pemerintah ditambah sebesar 10, maka berapakah besarnya

tingkat bunga keseimbangan dan pendapatan nasional

keseimbangan yang baru?

e. Gambarkan dengan grafik!

3. Diketahui:

S = -100 + 0,375 Y

I = 150 – 100 r

G = 20

Lt = 0,25 Y

14

Page 15: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

M = 200

Lv = 60 -200 r

Pertanyaan:

Gambarkan grafik keseimbangan simultasn lengkap dengan

perhitungannya, jika diketahui suku bunga r = 0,1% ; 0,15% ; dan 0,2%!

4. Diketahui S = - 50 + 0,2Y ; I = 200 – 650r ; Lt = 0,2Y ; Lv = 100 – 350r ;

M = 250

Diminta:

a. Berapa tingkat pendapatan nasional keseimbangan?

b. Berapa tingkat konsumsi keseimbangan?

c. Apabila ada pengeluaran pemerintah sebesar 50 satuan uang

berapa YE yang baru?

d. Gambarkan dengan grafik

5. Dalam pererkonomian suatu negara diketahui datanya adalah sebagai

berikut

Pengeluaran konsumsi masyarakat C = 200 + 0,75 Yd

Pengeluaran investasi I = 500 – 600r

Pengeluaran pemerintah sama besarnya dengan jum;lah pajak G = Tx =

40

Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga Lt = 0,2Y

Permintaan uang untuk spekulasi Lv = 100 – 200r

Jumlah uang yang ditawarkan M = 600

Diminta:

a. Berapa besarnya pendapatan keseimbangan sekarang?

b. Berapa tingkat bungan yag baru di pasar ?

15

Page 16: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

6. Diketahui suatu model ekonomi dua sektor, data ekonomi agregatifnya

adalah sebagai berikut:

C = 90 + 0,625 Yd Lv = 50 – 200r

I = 150 – 100r M = 180

Lt = 0,25Y

Pertanyaan:

a. Tentukan tingkat r dan Y yang memenuhi kondisi keseimbangan

umum

b. Tentukan tingkat r dan Y yang baru yang memenuhi syarat

keseimbangan umum jika seandainya diketahui ada pengeluaran

pemerintah (G) sebesar 10

c. Hitung C, I, Lt, Lv pada posisi keseimbangan umum pada soal a

diatas!

16

Page 17: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

BAB 7kebijakan fiskal dan moneter dalam

keseimbangan is-lmKeadaan perekonomian tidak selalu sesuai dengan yang

dikehendaki oleh pemerintah maupun masyarakat. Tingkat inflasi yang

tinggi, pengangguran, neraca pembayaran luar negeri yang terus menerus

defisit merupakan beberapa gejala ekonomi makro yang tidak dikehendaki

suatu negara. Menghadapi kenyataan seperti ini usaha untuk

menghilangkan atau mencegah timbulnya gejala tersebut sangat

diperlukan. Oleh karena itu, secara langsung menyangkut variabel ekonomi

agregatif dan hanya dapat diatasi dengan mengendalikan jalannya

perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka kebijaksanaan yang

diperlukan adalah kebijaksanaan ekonomi makro. Kebijaksanaan

ekonomi makro merupakan tindakan pemerintah untuk mempengaruhi

jalannya perekonomian dengan maksud agar keadaan perekonomian tidak

terlalu menyimpang dari keadaan yang diinginkan. Dua diantara

kebijaksanaan ekonomi makro adalah kebijaksanaan fiskal dan

kebijaksanaan moneter.

7.1 Kebijakan Fiskal

Kebijaksanaan fiskal sering juga disebut “Politik Fiskal”, bisa

diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang

anggaran belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya

perekonomian. Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pendapatan

nasional, tingkat kesempatan kerja, tinggi rendahnya investasi nasional,

17

Page 18: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

distribusi penghasilan nasional dan sebagainya. Kebijaksanaan fiskal

mempunyai 3 tujuan utama yaitu :

1. Menjamin bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya

menyamai laju pertumbuhan potensial

2. Mempertahankan kesempatan kerja penuh (full employment) untuk

mencapai tingkat harga umum

3. Menaikkan laju pertumbuhan potensial

Pemerintah yang belum melakukan campur tangan melalui

kebijaksanaan fiskal, maka sumber pendapatan nasionalnya adalah

pengeluaran masyarakat untuk barang konsumsi (C) dan pengeluaran

investasi (I) sehingga perumusan pendapatan nasionalnya adalah :

Y = C + I

Aktifnya pemerintah melalui kebijaksanaan fiskal melalui

pengeluaran pemerintah dan menarik pajak dari masyarakat, maka

komposisi pendapatan nasional masyarakat tersebut berubah. Pengeluaran

pemerintah tersebut ada yang bersifat sebagai government expenditure (G)

dan government transfer (Tr).

7.1.1 Pendapatan Nasional dengan Kebijakan Fiskal

Pendapatan nasional masyarakat jika dilihat dari segi pengeluaran

adalah:

Y = C + I + G + Tr

Pendapatan nasional tersebut digunakan untuk konsumsi (C), ditabung (S)

dan membayar pajak (Tx), sehingga pendapatan nasional adalah:

18

Page 19: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

Y = C + S + TxApabila kedua rumus tersebut dihadapkan, maka diperoleh persamaan

yaitu:

C + I + G + Tr = C + S + Tx

I + G + Tr = S + Tx

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa pendapatan nasional masyarakat

berada dalam keseimbangan. Meskipun investasi tidak sama dengan

tabungan, jika I + G + Tr = S + Tx, maka pendapatan nasional akan tetap

berada dalam keseimbangan.

7.1.2 Fungsi Konsumsi dan Saving dengan Adanya Tindakan Fiskal

Pemerintah yang melakukan tindakan fiskal berakibat pada

pengeluaran masyarakat untuk konsumsi yang tidak lagi secara langsung

ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional, tetapi ditentukan

oleh tinggi rendahnya pendapatan yang siap untuk dibelanjakan yaitu

disposible income (Yd).

Yd = Y + Tr TxPersamaan fungsi konsumsi dengan kebijakan fiskal adalah

C = a + MPC. Yd

C = a + MPC (Y + Tr Tx)

Persamaan fungsi saving dengan kebijakan fiskal adalah

S = Yd C

= Yd (a + MPC. Yd)

= Yd a MPC. Yd

= (1 – MPC) Yd a

S = (1 – MPC) (Y + Tr Tx) a

19

Page 20: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

7.1.3 Penentuan Tingkat Pendapatan Nasional Ekuilibrium

Cara pertama:

Y = C + I + G

C = a + MPC. Yd

Yd = Y + Tr TxMaka :

Y = C + I + G

Y = a + MPC. Yd + I + G

Y = a + MPC. (Y + Tr Tx )+ I + G

Y = a + MPC. Y + MPC .Tr MPC .Tx + I + G

Y MPC. Y = a + MPC .Tr MPC .Tx + I + G (1 MPC) Y = a + MPC .Tr MPC .Tx + I + G

Y =a+MPC .Tr−MPC .Tx+ I + G(1−MPC )

Cara kedua:S + Tx = G + Tr + I

Yd – C + Tx = G + Tr + I

Yd – (a + cYd) + Tx = G + Tr + I

(Y + Tr – Tx) – [a + c (Y + Tr – Tx)] + Tx = G + Tr + I

Y + Tr – Tx – a – cY – cTr + cTx + Tx = G + Tr + I

Y – cY = -Tr + Tx + a + cTr – cTx –Tx + G + Tr + I

(1 – c) Y = a + cTr – cTx + G + I

Y = a+cTr−cTx+G+ I1−c

20

Page 21: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

7.1.4 Angka-Angka Pengganda

Perekonomian tertutup dengan tindakan fiskal membuat kita

mengenal lima macam angka pengganda dan satu angka pengganda

konsumsi. Keenam angka pengganda tersebut adalah:

1. Angka Pengganda Investasi

Angka yang menunjukkan perbandingan antara berubahnya tingkat

pendapatan nasional ekuilibrium dengan berubahnya jumlah

pengeluaran investasi. Formulasi angka pengganda investasi yaitu:

K= ΔYΔI

= 11−c

2. Angka Pengganda Konsumsi

Angka yang menunjukkan perbandingan antara berubahnya tingkat

pendapatan nasional ekuilibrium dengan berubahnya nilai “a”

(besarnya konsumsi pada tingkat disposable income sebesar nol) yang

mengakibatkan berubahnya tingkat pendapatan nasional tersebut.

Formula angka pengganda konsumsi yaitu:

K= ΔYΔa

= 11−c

3. Angka Pengganda Pengeluaran

Asumsikan ada perubahan otonom dalam Go, cateris paribus. Perubahan

tingkat pendapatan ekuilibrium ditentukan oleh persamaan berikut :

ΔY= ΔG1−c

Maka multiplier pengeluaran adalah:

K= ΔYΔG

= 11−c

21

Page 22: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

4. Angka Pengganda Pembayaran Transfer

Perubahan tingkat pendapatan ekuilibrium pada persamaan (1) untuk

suatu perubahan otonom pada Tro adalah

ΔY= c . ΔTr1−c

Maka multiplier tranfer adalah

K tr=ΔYΔTr

= c1−c

5. Angka Pengganda Pajak

Nilai perbandingan antara perubahan tingkat pendapatan nasional

ekuilibrium dengan perubahan jumlah pajak yang dipungut oleh

pemerintah yang menyebabkan berubahnya tingkat pendapatan

nasional ekuilibrium. Formula angka pengganda pajak yaitu :

KTx=ΔYΔTx

= −c1−c

6. Multiplier Anggaran Belanja Berimbang

Asumsikan ada perubahan yang sama dalam Go dan Txo, perubahan

tingkat pendapatan ekuilibrium yaitu:

ΔY= ΔG−cΔTx1−c

Asumsikan suatu anggaran belanja berimbang dimana G = Tx,

ΔY= ΔG−cΔG1−c

ΔY=ΔG (1−c )1−c

22

Page 23: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

ΔY = ΔGJadi, multiplier untuk perubahan yang sama dalam G dan Tx adalah

Kc = ΔYΔG

= 1

7.2 Kebijakan Moneter

Bank Indonesia bertanggung jawab melaksanakan dan mengawasi

bekerjanya sistem moneter dan perbankan. Ia bertugas melaksanakan

kebijakan yang telah diputuskan oleh Dewan Moneter dan Pemerintah.

Perumusan tujuan kebijakan ekonomi yang hendak dicapai yaitu

“mencapai kesejahteraan ekonomi masyarakat”. Tujuan kebijakan moneter

haruslah dirumuskan secara spesifik untuk menciptakan kesempatan kerja

bagi faktor-faktor produksi hingga dicapai tingkat output kesempatan kerja

penuh tanpa inflasi.

Kebijakan moneter merupakan suatu kebijakan yang menggunakan

piranti-piranti untuk mempengaruhi dan mengatur penawaran uang atau

jumlah uang beredar dengan tujuan untuk menstabilkan harga dan output

total dan kesempatan kerja jangka pendek, serta mendorong pertumbuhan

ekonomi jangka panjang. Kebijakan moneter akan menaikkan atau

menambah jumlah uang beredar selama perekonomian mengalami resesi

dan kemandegan untuk merangsang pengeluaran dan sebaliknya

membatasi dan mengurangi supplai uang selama masa-masa inflasi untuk

mengerem pengeluaran.

Rantai urutan efek kebijakan moneter berupa perubahan jumlah

uang beredar terhadap kegiatan ekonomi. Otoritas moneter menetapkan

kebijakan moneter sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai melalui

23

Page 24: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

berbagai piranti atau teknik kebijakan moneter yang dipilih. Bank sentral

sebagai pelaksana kebijakan dapat mempengaruhi besarnya cadangan

aktual dan cadangan wajib yang harus dipegang oleh bank-bank umum

serta cadangan kelebihan dengan menggunakan piranti kebijakan yang

telah dipilih tersebut. Akibat cadangan kelebihan merupakan dasar

kemampuan bank-bank umum menciptakan uang dengan memberikan

pinjaman maksimum sebesar cadangan kelebihan maka dengan melalui

teknik pengendaliannya Bank Indonesia dapat mempengaruhi jumlah uang

yang beredar, yaitu jumlah yang bank-bank umum mampu dan bersedia

memberikan pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga.

Berdasarkan teori Keynesian yang menyatakan bahwa permintaan

dan penawaran uanglah yang menentukan tingkat suku bunga, maka bila

permintaan masyarakat terhadap uang sudah tetap, manipulasi jumlah

uang beredar atau penawaran uang akan mempengaruhi tingkat suku

bunga serta jumlah atau besarnya pinjaman yang ditawarkan oleh bank-

bank umum. Pengeluaran investasi merupakan fungsi yang dipengaruhi

oleh tingkat suku bunga, sehingga perubahan tingkat suku bunga akan

mempengaruhi keputusan pengeluaran investasi yang selanjutnya akan

mempengaruhi tingkat output, kesempatan kerja, pendapatan dan tingkat

harga.

24

Page 25: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

Rantai Efek Kebijakan Moneter Perubahan Penawaran Uang

7.3 Kebijaksanaan Ekspansi dan Kebijaksanaan Kontraksi

Keadaan yang ingin dicapai oleh suatu kebijakasanaan disebut

sebagai tujuan kebijaksanaan. Tujuan kebijaksanaan dapat dicapai dalam

bentuk perubahan nilai variabel-variabel tertentu yang diinginkan.

Variabel-variabel yang oleh pemerintah diharapkan nilainya akan berubah

sebagai hasil dari suatu kebijaksanaan disebut dengan variabel target.

Dalam analisa IS-LM, sebagai variabel target baik untuk kebijaksanaan

fiskal maupun kebijaksanaan moneter, yang dipermasalahkan hanya

variabel target tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat employment.

Oleh karena kebijaksanaan moneter meliputi tindakan pemerintah

yang bertujuan mempengaruhi jalannya perekonomian melalui

penambahan atau pengurangan jumlah uang yang beredar, maka dapat

dikatakan bahwa instrument variabel untuk kebijaksanaan moneter

adalah jumlah uang yang beredar (M) atau yang disebut penawaran uang.

Sedangkan kebijaksanaan fiskal mempunyai pajak (Tx), transfer

25

Kebijakan Moneter

Piranti/teknik Kebijakan Moneter

Cadangan Kelebihan Bank-bank Umum

Supply Uang Suku Bunga Pengeluaran Agregat

Page 26: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

pemerintah (T) dan pengeluaran pemerintah (G) sebagai policy

instrument variable.

Kebijaksanaan fiskal dan moneter dapat dibedakan berdasarkan

arah perubahan nilai variabel target yang menjadi tujuan kebijaksanaan.

Dengan dasar pembedaan ini, maka dikenal:

a. Kebijaksanaan ekspansi, yakni kebijaksanaan ekonomi makro yang

mempunyai tujuan untuk memperbesar kegiatan ekonomi dalam

perekonomian.

b. Kebijaksanaan kontraksi, yakni kebijaksanaan ekonomi makro yang

tujuannya ialah untuk menurunkan kegiatan ekonomi dalam

perekonomian.

Kebijaksanaan ekspansi pada umumnya diambil pada masa

perekonomian menghadapi banyak pengagguran dan kapasitas produksi

nasional belum dalam pemanfaatan penuh. Sedangkan kebijaksanaan

kontraksi umumnya dilakukan pada masa perekonomian dalam keadaan

overemployment, yakni keadaan dimana permintaan agregatif melampaui

besarnya kapasitas produksi nasional yang ditandai oleh tingkat inflasi

yang tinggi. Jadi, baik kebijaksaan fiskal atau kebijaksanaan moneter yang

dipergunakan, diharapkan dapat memberikan hasil berupa meningkatnya

pendapatan nasional dan menurunnya tingkat pengangguran.

7.4 Aktivitas Kebijaksanaan Fiskal

Pada dasarnya bahwa target bekerjanya kebijaksanaan fiskal

maupun moneter adalah sama, yakni meningkatkan tingkat pendapatan

nasional. Hanya bedanya kalau kebijaksanaan moneter yang digunakan

sebagai variabel instrument kebijaksanaan adalah M (jumlah uang yang

26

Page 27: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

beredar), maka dalam kebijaksanaan fiskal, variabel instrument

kebijaksanaan yang dipergunakan adalah G (pengeluaran pemerintah), Tx

(pajak) dan T (transfer pemerintah.

Dalam kebijaksanaan fiskal, jika tujuan ideal dari perekonomian

makro adalah peningkatan pendapatan nasional, maka melalui analisis

model IS-LM dapat digunakan pengeluaran pemerintah (G), pajak (Tx)

maupun transfer pemerintah (Tr) sebagai variabel instrumen. Dengan

demikian, kebijaksanaan fiskal adalah bagaimana sektor riil dapat

dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut agar kurva IS bergeser ke

kanan. Dengan bergesernya kurva IS ke kanan (dan kurva LM tetap) maka

pendapatan nasional akan meningkat.

7.5 Aktivitas Kebijaksanaan Moneter

Dalam kebijakan moneter, apabila tujuan ideal dari perekonomian

adalah peningkatan pendapatan masional, maka melalui analisa model IS-

LM dapat dipergunakan contoh peningkatan jumlah uang yang beredar (M)

sebagai variabel instrument. Dengan demikian, kebijakan moneter adalah

bagaimana sektor keuangan dapat dipengaruhi oleh variabel M tersebut

agar kurva LM bergeser ke kanan. Dengan bergesernya kurva LM ke kanan

(dan kurva IS tetap) maka pendapatan nasional akan meningkat.

Kebijakan moneter yang berupa penambahan jumlah uang yang

beredar akan menggeser kurva persamaan demand (permintaan) uang

menjadi lebih besar. Pergeseran ini dikarenakan penawaran uang (Ms)

menjadi lebih besar akibat kebijakan moneter tersebut. Hal ini

menandakan bahwa adanya kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh

27

Page 28: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

pemerintah dapat mengakibatkan perubahan pada tingkat perekonomian

dari suatu negara.

1. Diketahui pereonomian tiga sektor rumah tangga, perusahaan dan

pemerintah sebagai berikut:

Pengeluaran sektor rumah tangga : C = 40 + 4/5 Yd

Pengeluaran sektor perusahaan : I = 60

Pengeluaran sektor pemerintah : G = 40

Pajak : Tx = 10%Y

Hitunglah:

a. Besarnya pendapatan (Y) keseimbangan

b. Besarnya pendapatan (Y) keseimbangan yang baru, jika dalam

perekonomian tersebut terdapat kenaikan pengeluaran perusahaan

(I) sebesar 20

c. Apabila dalam perekono0mian tersebut diketahui besarnya

pendapatan (Y) full employment adalah 600, maka bertitik tolah

pada soal a, kesenjangan apa yang terjadi dalam perekonomian

tersebut, Jelaskan jawaban saudara

d. Kalau pemerintah ingin menghilangkan kesenjangan (soal nomor c)

melalui pengeluarannya (G), maka bagaimana caranya, Jelaskan

jawaban saudara

2. Jika diketahui pada waktu disponsible income (Yd) besarnya 100, maka

tingkat konsumsi rumah tangga sebesar (C) 90 dan pada waktu

28

LATIHAN

Page 29: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

pendapatan disponsible (Yd) sebesar 120, maka besarnya konsumsi (C)

adalah 105.

a. Tentukanlah fungsi konsumsi sektor rumah tangga kalau

seandainya diketahui fungsi tersebut berbentuk linier

Kalau seandainya diketahui besarnya pengeluaran investasi

perusahaan (I) = 5, pengeluaran pemerintah (G) = 10 pajak (Tx) = 4

dan pembayaran transfer (Tr) = 12, maka:

b. Hitunglah besarnya pendapatan nasional keeimbangan

c. Apabila pada perekonomian di atas diketahui besarnya pendapatan

nasional full employment adalah 132, maka kesenjangan (gap) apa

yang terjadi dalam perekonomian tersebut

d. Berapa besarnya kesenjangan (gap) tersebut

3. Diketahui fungsi konsumsi suatu negara per tahun:

C = 0,8 Yd + 40 Tx = 30 m rp per tahun

I = 14 m rp per tahun Tr = 10 m rp per tahun

G = 20 m rp per tahun Tk = 575 m rp per tahun

Agar pendapatan nasional per tahun dapat mencapai ekuilibrium pada tingkat

full employment maka:

a. Berapa besanya pajak (Tx) harus dinaikkan atau diturunkan apabila

pemerintah hanya ingin merubah besarnya pajak saja?

b. Berapa besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah (G) harus

dinaikkan/diturunkan apabila pemerintah hanya ingin merubah

pengeluaran konsumsinya saja?

c. Berapa besarnya transfer payment pemerintah (Tr) harus

diperbesar/diperkecil, apabila pemerintah hanya ingin merubah

transfer paymennya saja?

29

Page 30: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

d. Apabila pemerintah menjalankan Balance Budget Policy

(Kebijaksanaan Anggaran Berimbang) maka berapa besarnya

perubahan G dan perubahan Tx?

e. Gambarkan

4. Diketahui fungsi konsumsi suatu negara per tahun sebagai berikut:

C = 0,75 Y + 35 m rp Tr = 40 m rp

I = 40 m rp Tx = 20 m rp

G = 60 m rp

a. Berapa besarnya pengurangan/kenaikan pajak agar pedapatan

nasional mencapai ekuilibrium pada tingkat full employment

apabila kapasitas produksi nasional sebesar Rp 630 milyar dan

pemerintah hanya ingin merubah pajak saja.

b. Berapa pengurangan atau kenaikan pengeluaran konsumsi

pemerintah agar pendapatan nasional mencapai ekuilibrium pada

tingkat full employment jika kapasitas produsi naional sebesar Rp

630 milyar tersebut tetapi pemerintah hanya merubah pengeluaran

konsumsinya saja?

c. Pemerintah melaksanakan kebijaksanaan anggaran berimbang.

Berapa pengeluaran konsumsi pemerintah dan pajak setelah

kebijaksanaan, kalau diketahui kapasitas produksi nasional sebesar

Rp 630 milyar?

5. Diketahui suatu perekonomian nasional mempunyai keadaan sebagai

berikut:

Investasi I = 180 – 500I

Tabungan S = 60 satuan

Pajak Tx = 20 + 0,2Y

30

Page 31: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

Konsumsi C = 160 + 0,75Yd

Pengeluaran pemerintah G = 160 satuan

Ditanyakan:

a. Pendapatan nasional keseimbangan Yeq

b. Suku bungan Keseimbangan I eq

c. Pajak keseimbangan Teq

d. Apabila pendapatan nasional pada tingkat kesempatan kerja penuh

YFE sama dentgan 1000 satuan. Jelaskan apakah keadaan ekonomi

berada dalam keadaan keseimbangan dengan kesenjangan inflasi

ataukah keenjangan deflasi? Mengapa demikian?

31

Page 32: BAB 5 - webekper.files.wordpress.com file · Web viewJadi, hasil efektif memegang obligasi tidaklah hanya berupa penerimaan pembayaran bunga saja, tetapi juga berupa keuntungan atau

DAFTAR PUSTAKA

Dulio, Eugene A. 1994. Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Rahardja, P. Dan M. Manurung. 2001. Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Soediyono, R. 1992. Ekonomi Makro Analisa IS-LM. Yogyakarta: Liberty.

Soediyono, R. 1992. Ekonomi Makro Pengantar Analisis Pendapatan Nasional. Yogyakarta: Liberty.

Sudarman, Ali dan Algifari. 1990. Ekonomi Mikro-Makro. Yogyakarta: BPFE.

Sudarman, Ali dan Algifari. 1991. Ekonomi Mikro-Makro. Yogyakarta: BPFE.

Waluyo, E. D. 2004. Teori Ekonomi Makro. Malang: UMM Press.

Wibowo, Rudi. 2002. Ekonomi Makro. Jember: Program Studi Agribisnis Program Pasca Sarjana Universitas Jember.

32