21

Click here to load reader

BAB I

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi kini semakin cepat memasuki berbagai

bidang, sehingga banyak instansi dan organisasi yang berusaha meningkatkan

pekerjaannya dengan menggunakan aplikasi teknologi informasi yaitu sistem

informasi berbasis komputer karena dalam proses pengolahan data menjadi

informasi menjadi lebih cepat. Dalam sebuah instansi atau organisasi pasti

memiliki sistem informasi, namun dalam pengelolaan dan pengolahannya ada

yang masih berbasis manual atau yang sudah terkomputerisasi. Dengan

berkembang pesatnya teknologi alat pengolah data komputer dan teknologi

peralatan komunikasi maka pekerjaan manajemen dan pelayanan masyarakat yang

memerlukan dukungan data dan informasi juga mengalami kemajuan pesat.

(Amsyah, 2005).

Informasi merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap

manajemen untuk melakukan pengambilan keputusan. Informasi yang baik

ditentukan oleh kualitas informasi tersebut, yaitu ditentukan oleh tingkat relevansi

informasi untuk kepentingan tertentu dalam manajemen, tingkat akurasi yang

menjamin kebenaran, kelengkapan, dan keamanan informasi, serta informasi

tersebut harus tepat waktu saat dibutuhkan. (Amsyah, 2005).

Sistem informasi terkomputerisasi merupakan sistem yang pengolahan

datanya (perhitungan, penyimpulan, pengumpulan dan proses lain) sudah

terotomatisasi oleh sistem basisdata yang kompleks. Sehingga aktifitas manusia

dalam sistem informasi tersebut biasanya hanya melakukan input data dengan

menggunakan bantuan alat pengolah data elektronik yaitu komputer dan hanya

melakukan kegiatan pencetakan informasi atau output informasi melalui perantara

seperti kertas.

1

Page 2: BAB I

2

Begitu pula dengan organisasi yang berada di bidang pendidikan karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia. Dalam arti teknis, pendidikan menunjuk kepada suatu

proses yang disengaja dimana orang-orang dijadikan sasaran pengaruh suatu

lingkungan yang dipilih dan dikontrol sedemikian rupa hingga mereka dapat

memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individual, yang didalam

praktek umumnya melibatkan berbagai pihak, sumber-sumber, dan jaringan kerja.

Upaya tersebut terbentuk dalam suatu sistem kerjasama yang berusaha agar

berlangsungnya proses yang dimaksud. Artinya, berusaha menciptakan

lingkungan yang memungkinkan terjadinya peristiwa belajar mengajar ke arah

tercapainya suatu tujuan. Dalam keadaan demikian sudah tentu tekanan terdapat

pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan menjadi semakin

kompleks. Maka konsekuensinya adalah tersedianya informasi yang komprehensif

dan memadai menjadi semakin penting. Ini artinya informasi kependidikan harus

terus ditingkatkan agar senantiasa menjadi bermutu.

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi,

sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi

agar manajemennya mampu mengikuti perubahan jaman, khususnya Madrasah

Aliyah Negeri (MAN) yang juga dituntut untuk mengikuti transformasi

pengolahan data menjadi lebih terorganisir dan terkomputerisasi. Sebagai

organisasi formal, sebuah sekolah tentu melakukan berbagai kegiatan yang

membutuhkan dan menghasilkan informasi, agar kelangsungan kegiatan sekolah

dapat berjalan dengan baik dibutuhkan manajemen sistem informasi yang baik

pula.

Salah satu kegiatan rutin di sekolah yaitu penerimaan peserta didik baru.

Penerimaan peserta didik baru (PPDB) merupakan suatu proses administrasi yang

terjadi setiap tahun untuk seleksi calon peserta didik berdasarkan nilai akademik

agar dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Penyelenggaraan PPDB di MAN berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 41 Tahun 2007 mengenai standar proses untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah, untuk pedoman pelaksanaannya ditentukan oleh Kepala

Page 3: BAB I

3

Kementrian Agama Provinsi. Salah satu ketentuan umum pada pedoman

penyelenggaraan PPDB adalah tiap jenjang dan jenis madrasah hanya boleh

menerima peserta didik sesuai dengan kemampuan dan daya tampungnya, jika

peminat / pendaftar melibihi daya tamping, maka wajib dilakukan seleksi. Dengan

adanya ketentuan tersebut maka dalam melakukan penyaringan calon peserta

didik, panitia PPDB memerlukan ketelitian dalam melakukan pencatatan data

calon peserta didik, penilaian tes calon peserta didik serta membuat keputusan

calon peserta didik yang akan diterima. Hal tersebut juga berlaku untuk

penyelenggaraan PPDB di MAN I Garut.

Sistem penerimaan peserta didik baru di MAN I Garut saat ini belum dapat

memenuhi kebutuhan secara maksimal terhadap pihak yang bersangkutan, karena

semua proses yang ada dikerjakan secara manual / tanpa menggunakan database,

diantaranya pencatatan data calon peserta didik, penilaian tes calon peserta didik,

penyaringan atau penentuan calon peserta didik yang diterima serta laporan-

laporannya sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam pencarian

kembali data tersebut dan kurangnya keakuratan dalam menentukan keputusan

atau dalam pembuatan laporannya. Sistem penerimaan peserta didik baru

merupakan sistem yang berperan penting bagi sekolah karena dengan

meningkatnya peminat maka pihak sekolah harus mampu untuk menyaring atau

menentukan peserta didik yang akan diterima dengan sangat akurat sehingga

mampu menghasilkan keputusan penerimaan peserta didik baru sesuai dengan

kapasitas yang dimiliki oleh calon peserta didik.

Adapun angka peningkatan jumlah calon peserta didik yang berminat masuk

ke Madrasah Aliyah Negeri I Garut dapat dilihat pada data berikut ini.

Page 4: BAB I

4

Tabel 1.1 Jumlah Calon Peserta didik di MAN I Garut

Periode Tahun 2006 - 2010

Tahun Jumlah Calon Peserta didik Peserta didik Yang Diterima

2006 369 360 (untuk 9 kelas)

2007 375 360 (untuk 9 kelas)

2008 380 336 (untuk 8 kelas)

2009 387 336 (untuk 8 kelas)

2010 422 381 (untuk 10 kelas)

Gambar 1.1 Diagram Jumlah Calon Peserta didik di MAN I Garut

Periode Tahun 2006-2010

Dari tabel serta diagram tersebut dapat dilihat angka peningkatan jumlah

calon peserta didik yang berminat masuk ke MAN I Garut, oleh karena itu

diperlukan sistem informasi terkomputerisasi untuk dapat melakukan proses

pencatatan dan penyaringan serta pembuatan laporan dengan cepat dan tepat.

Disamping itu panitia yang menangani penerimaan peserta didik baru ini lebih

dari satu orang dengan penanganan yang berbeda sehingga sistem informasi yang

akan dirancang harus bersifat multi-user untuk dapat melakukan pengolahan

datanya serta memenuhi kebutuhan setiap pihak yang bersangkutan dengan proses

penerimaan peserta didik baru ini.

Page 5: BAB I

5

Untuk melakukan analisis dan perancangan sistem terdapat beberapa macam

pendekatan, diantaranya pendekatan berorientasi prosedur/fungsi dan pendekatan

berorientasi objek. Tabel berikut ini merupakan tabel perbedaan karakteristik

pendekatan fungsi dan objek (Adi Nugroho, 2005).

Tabel 1.2 Perbedaan Karakteristik Pendekatan Beroientasi Fungsi dengan Objek

Pendekatan Berorientasi Fungsi Pendekatan Berorientasi Objek

Menggunakan beberapa alat untuk

menggambarkan model seperti data flow

diagram, entity relationship diagram dan

structure chart.

Menggunakan satu jenis model dari tahap

analisis sampai implementasi, yaitu object

diagram.

Data dan proses dianggap sebagai

komponen yang berlainan.

Data dan proses sebagai merupakan satu

kesatuan yaitu bagian dari objek.

Dipergunakan untuk melengkapi

pemrograman terstruktur pada generasi

ketiga.

Dipergunakan untuk pemrograman

berorientasi objek dan bahasa generasi

keempat.

Penekanan pada sesuatu yang harus

dikerjakan (algoritma pemecahan masalah).

Penekanan pada data.

Program berukuran besar dipecah-pecah

menjadi program-program yang lebih kecil.

Program berukuran besar dibagi pada apa

yang dinamakan objek-objek.

Fungsi-fungsi mentransformasi data dari

satu bentuk ke bentuk yang lain.

Objek-objek dapat saling berkomunikasi

dengan saling mengirim message satu sama

lain.

Pendekatan berorientasi fungsi terutama mengacu kepada strategi

dekomposisi yang berdasar algoritma atau fungsional. Sedangkan pendekatan

berorientasi objek memusatkan pada rancangan pada objek dan antar muka yang

dihasilkan. Objek adalah entiti yang berisi data atau variabel dan tingkah laku.

Data atau variabel yang menggambarkan sifat atau keadaan objek dalam dunia

nyata (real world) didefiniskan sebagai attribute, sedangkan tingkah laku yang

menggambarkan aksi-aksi yang dimiliki objek didefinisikan sebagai method.

Page 6: BAB I

6

Kelemahan pada pendekatan konvensional yaitu pengorganisasian data sangat

lemah. Dengan menggunakan metode pendekatan berorientasi objek pada tahap

analisis dan perancangan sistem dapat mengatasi kelemahan dari penggunaan

metode konvensional diatas karena data dan fungsi disetarakan dan disatukan

pada yang dinamakan objek sehingga dapat menghasilkan sistem yang lebih

fleksibel dan mudah dipelihara.

Metode pengembangan sistem berorientasi objek diantaranya yaitu:

- Object Oriented Analysis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD) dari Peter

Coad dan Edward Yourdon (1990).

- Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh, Michael Blaha,

William Premerlan, Frederick Eddy dan William Lorensen (1991).

- Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson (1992).

- Booch Method dari Grady Booch (1994).

- Syntropy dari Steve Cook dan John Daniels (1994).

- Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999).

Berdasarkan penjelasan diatas, dalam tugas akhir ini penyusun menggunakan

pendekatan berorientasi objek untuk menganalisis serta merancang sistem di

Madrasah Aliyah Negeri I Garut dengan metodologi Unified Approach (UA)

karena proses dan tahapan yang terdapat dalam UA merupakan proses-proses

terbaik yang diambil dari metode objek yang telah diperkenalkan oleh Booch,

Rumbaugh, dan Jacobson.

Adapun judul yang diambil dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:

“Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru

Menggunakan Metode Analisis dan Desain Berorientasi Objek dengan

Unified Approach (Studi Kasus PPDB Di Madrasah Aliyah Negeri I Garut)”.

Page 7: BAB I

7

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah ini menguraikan tentang permasalahan-permasalahan

yang terdapat pada sistem PPDB manual. Adapun permasalahan tersebut yaitu:

a. Pada pencatatan pendaftaran calon peserta didik dilakukan pemisahan untuk

lulusan SMP dan Tsanawiyah namun dalam penentuan hasil akhir (keputusan

diterimanya peserta didik) data tersebut akan digabungkan untuk mengetahui

nilai tertinggi calon peserta didik. Karena sistem PPDB di MAN I Garut masih

manual maka hasil keputusan memungkinkan terjadinya kesalahan sehingga

tidak akurat.

b. Sulitnya mendapatkan laporan yang relevan karena dibutuhkan waktu yang

cukup lama untuk melakukan pengolahan (perhitungan, penyimpulan,

pengumpulan dan proses lain) dari berbagai data yang berkaitan dengan

PPDB.

c. Kurangnya keamanan data PPDB sehingga memungkinkan terjadinya

manipulasi data dan penyebaran informasi yang tidak tepat.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian laporan tugas akhir ini adalah merancang sebuah sistem

informasi penerimaan peserta didik baru yang dapat membantu meningkatkan

kinerja panitia PPDB dan mengakomodasi proses-proses yang ada (proses

pencatatan, penyaringan, pengolahan laporan) serta dapat memenuhi kebutuhan

pihak yang bersangkutan baik berupa keputusan maupun berupa laporan mengenai

penerimaan peserta didik baru di Madrasah Aliyah Negeri I Garut.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Sistem Informasi yang dibuat adalah sistem yang didasarkan pada aktifitas

penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Madrasah Aliyah Negeri I Garut

b. Penggunaan metode pengembangan sistem menggunakan Unified Approach

(UA) yang terdiri pada tahap analisis serta perancangan.

Page 8: BAB I

8

c. Pemodelan pada tahap analisis dan perancangan sistem menggunakan standar

bahasa pemodelan Unified Modelling Language (UML) dengan menggunakan

software Sparx Systems 7.5.

d. Pada proses perancangan aplikasi pemrograman yang digunakan adalah

Delphi 7.0 sebagai pemorgraman berorientasi objek dan database yang

digunakan adalah SQL Server 2000.

e. Aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan dirancang untuk kebutuhan client

server, akan tetapi pada penyusunan Tugas Akhir ini tidak membahas sampai

ke implementasi untuk jaringannya.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

1. Untuk mengumpulkan data primer menggunakan teknik :

a. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengajukan pertanyaan secara langsung atau lisan dengan

berpedoman pada instrumen penelitian dalam bentuk pedoman wawancara

untuk mendapatkan jawaban langsung dari bagian-bagian yang terlibat

dalam lingkup penelitian ini.

b. Observasi, yaitu mengamati secara langsung bagaimana proses

komunikasi data yang selama ini berjalan, sehingga dari sisi itu dapat

diketahui informasi apa saja yang akan dianalisis.

c. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari

berbagai dokumen yang ada pada sistem yang sedang berjalan.

2. Untuk mengumpulkan data sekunder menggunakan teknik studi

kepustakaan, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari dan menganalisa

beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan

penelitian ini.

Page 9: BAB I

9

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam Pengembangan sistem, akan digunakan pendekatan berorientasi objek

dengan Unified Approach (UA) dari Ali Bahrami (1999). UA adalah suatu

metodologi pengembangan sistem berbasis objek yang menggabungkan proses

dan metodologi yang telah ada sebelumnya dan menggunakan UML sebagai

standar pemodelannya. Proses dan tahapan yang ada dalam UA merupakan

proses-proses terbaik yang diambil dari metode objek yang telah diperkenalkan

oleh Booch, Rumbaugh, dan Jacobson. Selain itu, langkah-langkah yang ada

dalam UA sangat iteratif dan memudahkan pengembang sistem dalam memahami

sistem sehingga UA dijadikan sebagai metodologi pengembangan sistem dalam

Tugas Akhir ini.

Tahap Analisis dalam UA ditujukan untuk mengidentifikasi kelas-kelas yang

terdapat dalam sistem. Kelas-kelas yang telah teridentifikasi sebagai output di

tahap analisis akan dijadikan input pada tahap perancangan. Sementara itu, output

dari tahap perancangan adalah perangkat lunak yang telah dirancang sesuai

dengan kebutuhan user.

Langkah-langkah yang harus dilakukan pada metodologi UA dari Ali

Bahrami (1999) adalah sebagai berikut:

1. Tahap Analisis

Gambar 1.2 Tahap Analisis Unified Approach

Keterangan:

Identifikasi Aktor

Tahap menganalisis aktor yang akan berinteraksi dengan sistem

Page 10: BAB I

10

Pengembangan Diagram Use Case dan Diagram

Aktifitas

Tahap yang menggambarkan alur kerja sistem dalam diagram aktifitas dan

menggambarkan interaksi antara user dengan sistem dalam diagram use

case

Pengembangan Diagram Interaksi

Diagram interaksi yang digunakan adalah sequence diagram, dalam

diagram ini digambarkan interaksi antar objek dalam sistem melalui pesan

yang dikirimkan dari objek yang satu ke objek yang lain.

Identifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan method

Proses mengidentifikasi kelas, relasi, atribut dan method dalam sistem

berdasarkan proses sebelumnya.

Pemeriksaan terhadap tahap sebelumnya.

Proses pemeriksaan terhadap hasil akhir tahap analisis. Bila terdapat

kesalahan maka kembali ke tahap awal analisis bila hasilnya benar maka

akan dijadikan input tahap perancangan UA.

2. Tahap Perancangan

Gambar 1.3 Tahap Perancangan Unified Approach

Keterangan :

Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atribut

Pada tahap ini dilakukan perancangan dan pemeriksaan atribut, method

dan visibilitasnya terhadap kelas-kelas yang telah teridentifikasi..

Page 11: BAB I

11

Menyaring (Memeriksa) UML Class Diagram

Proses menyaring diagram kelas mulai dari nama kelas, asosiasi, atribut

serta method-nya. Tahap ini difokuskan pada penggambaran method yang

ada dengan activity diagram.

Perancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka

Proses merancang Layer akses dan Graphic User Interface (GUI)

berdasarkan pada class diagram yang telah dirancang sebelumnya.

Pengujian

Proses terakhir dari perancangan sistem dalam UA dengan melakukan

pengujian terhadap sistem. Apakah telah memenuhi kebutuhan atau masih

terdapat kekurangan. Bila masih ada kekurangan maka dilakukan

perbaikan.

1.6 Kerangka Pemikiran

Semakin berkembangnya teknologi, kebutuhan manusia pun ikut

berkembang karena manusia dituntut untuk lebih cepat dalam mengerjakan segala

sesuatu. Khususnya di suatu organisasi, pengolahan data organisasi harus dikemas

dengan rapih dan dikerjakan sesingkat mungkin. Oleh karena itu kini banyak

organisasi yang dalam kinerja sistemnya masih manual terutama sistem kerja yang

kompleks diubah ke sistem yang terkomputerisasi.

Untuk dapat merancang Sistem Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di

MAN I Garut ini maka terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap sistem yang

sedang berjalan. Kemudian hasil dari analisis ini akan menjadi output untuk

perancangan sistem yang akan dibuat.

Berikut ini adalah gambaran kerangka pemikiran perancangan Sistem

Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di MAN I Garut.

Page 12: BAB I

12

Gambar 4: Flowchart Kerangka Pemikiran

Gambar 4. Flowchart Kerangka Pemikiran

Start

Current System(Sistem Informasi

Penerimaan Peserta didik Baru berbasis manual)

Object Oriented Analysis (OOA):Identifikasi AktorPengembangan Diagram Use Case dan Diagram AktifitasPengembangan Diagram InteraksiIdentifikasi Kelas-kelas, relasi, atribut dan methodPemeriksaan terhadap tahap sebelumnya

Object Oriented Desain (OOD):

Perancangan kelas, asosiasi, metode dan atributMenyaring (Memeriksa) UML Class DiagramPerancangan Layer Akses dan Layer Antarmuka Pengujian

End

Simulasi Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan

Peserta didik Baru berbasis komputer

Page 13: BAB I

13

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk menghasilkan laporan tugas akhir yang sistematis dan mudah

dipahami, berikut dijelaskan mengenai sistematika yang akan digunakan dalam

penyusunan tugas akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan dan menguraikan mengenai fakta-fakta yang

diperoleh dari hasil penelitian, serta menentukan sasaran yang

ingin dicapai dari hasil penelitian, yang disajikan dalam bentuk

latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan

masalah, kerangka pikiran, metodologi penelitian yang digunakan,

serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjelaskan teori-teori yang relevan dan digunakan

sebagai dasar acuan pembahasan yang berhubungan dengan

masalah penelitian.

BAB III ANALISIS SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang kondisi objektif tempat penelitian,

deskripsi sistem yang berjalan serta pemodelan kebutuhan sistem

yang disajikan dengan menggunakan standar UML.

BAB IV DESAIN SISTEM

Bab ini akan menjelaskan tahap-tahap perancangan Sistem

Informasi Penerimaan Peserta didik Baru di MAN I Garut

diantaranya meliputi perancangan database dan perancangan

interface.

Page 14: BAB I

14

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini menjelaskan hasil akhir dari pembahasan yang

dijabarkan dalam laporan tugas akhir berikut saran yang

diharapkan dapat membantu kearah konstruktif untuk kemajuan

penelitian yang lebih baik

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN