Upload
muhammadikhwan1
View
22
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a92c19e75b4 1/6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit kronis adalah penyakit dengan durasi lama dan perkembangan umumnya
lambat. Penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, penyakit pernafasan kronis
dan diabetes, yang menjadi penyebab utama kematian di dunia, yang mewakili 63% dari
semua kematian. Pada tahun 2008, dari 36 juta orang yang meninggal diakibatkan oleh
penyakit kronis. (WHO, 2008) Hampir satu milyar orang memiliki tekanan darah tinggi
(hipertensi). Hipertensi adalah salah satu penyebab paling penting kematian dini dari seluruh
dunia dan masalah tumbuh pada tahun 2025, diperkirakan 1,56 milyar orang dewasa akan
hidup dengan hipertensi. Hipertensi membunuh hampir 8 juta orang setiap tahun, di seluruh
dunia dan hampir 1,5 juta orang setiap tahun di Daerah Asia Tenggara (SEA). Sekitar
sepertiga dari populasi orang dewasa di Daerah SEA memiliki tekanan darah tinggi. (WHO,
2008)
Di Indonesia belum ada data yang akurat mengenai angka kematian akibat
hipertensi, tetapi sudah ada penelitian metodologis yang dilakukan secara berbeda-beda oleh
para ahli. Dari hasil penelitian diperkirakan bahwa penduduk yang berusia di atas 20 tahun
dan terserang penyakit hipertensi adalah 1.8-2.86%. Berdasarkan data Hasil survei tersebut
dapat diketahui bahwa Indonesia prevalensi hipertensi yang menjadi masalah kesehatan
nasional cukup tinggi. Munculnya gejala dan ancaman berbagai penyakit di era modern ini
antara lain juga didukung oleh adanya pola dan gaya hidup modernis yang tidak sehat. Pola
dan gaya hidup tersebut semakin luas membuka lebar pintu masuk dan datangnya berbagai
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a92c19e75b4 2/6
penyakit mematikan seperti hipertensi, penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung
koroner (PJK). (Dalmartha, 2008)
Hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari
140 mmHg dan atau diastolic lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang (Depkes, 2007).
Hipertensi mempunyai gejala umum seperti sakit kepala, mimisan, pusing, atau
migren. Kadang-kadang hipertensi juga berjalan tanpa gejala dan baru timbul gejala setelah
terjadi komplikasi pada organ sasaran seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung.
(Dalmartha, 2008)
Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak dapat terkontrol (seperti
keturunan, jenis kelamin, dan umur) dan yang dapat dikontrol (seperti kegemukan, kurang
olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam). Penderita hipertensi yang sangat
heterogen membuktikan bahwa penyakit ini bagaikan mosaik, diderita oleh orang banyak
yang datang dari berbagai subkelompok berisiko didalam masyarakat. Hal tersebut juga
berarti bahwa hipertensi dipengaruhi oleh faktor resiko ganda, baik yang bersifat endogen
seperti neurotransmitter, hormon dan genetik, maupun yang bersifat eksogen seperti rokok,
nutrisi dan stressor. ( Mansjoer et.all, 2001).
Tekanan darah cenderung meningkat karena orang semakin tua dan dengan demikian
risiko setiap orang untuk menderita hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia.
Perilaku dan factor gaya hidup dapat menempatkan orang pada risiko tinggi untuk terkena
tekanan darah tinggi. Ini termasuk makan terlalu banyak garam (natrium), tidak cukup
makan kalium (dari buah-buahan dan sayuran), kelebihan berat badan, olahraga tidak
teratur, serta minum terlalu banyak alkohol dan merokok. Hipertensi juga dapat diturunkan,
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a92c19e75b4 3/6
orang bisa mewarisi gen yang membuat mereka lebih mungkin untuk terkena tekanan darah
tinggi. Risiko untuk terkena tekanan darah tinggi dapat meningkatkan bahkan lebih ketika
keturunan ini dikombinasikan dengan pilihan gaya hidup yang tidak sehat. (WHO, 2008)
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi pada penduduk
umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%. Menurut provinsi, prevalensi
hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat
(20,1%).Provinsi Jawa Timur, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, DI
Yogyakarta,Riau, Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tengah Tenggara Barat,
merupakan provinsi yang mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasional.
Sedangkan prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 7,2%,
ditambah kasus yang minum obat hipertensi prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara
ini adalah 7,6% (kasus yang minum obat hipertensi hanya 0,4%). Dengan demikian cakupan
diagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan hanya mencapai 24,0%, atau dengan kata lain
sebanyak 76,0% kasus hipertensi dalam masyarakat belum terdiagnosis.. ( riskesdas, 2007).
Menurut kelompok umur dapat dilihat bahwa prevalensi penyakit sendi, hipertensi
maupun stroke meningkat sesuai dengan bertambahnya umur. Pada hipertensi baik
berdasarkan diagnosis, riwayat minum obat, diagnosis dan minum obat, maupun
berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah bahwa prevalensi perempuan lebih tinggi dari
pada pria. (Riskesdas, 2007).
Berdasarkan data riskesdas provinsi banten 2007 bahwa prevalensi hipertensi di
provinsi banten 27.6% lebih rendah dari angka nasional (31.7%), namun berdasarkan
diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 8.7% lebih tinggi dari angka nasional (7.2%),
demikian pula berdasarkan riwayat minum obat hipertensi adalah 9.4% lebih tinggi dari
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a92c19e75b4 4/6
angka nasional (7.6%). Menurut kabupaten/kota, prevalensi hipertensi berdasarkan tekanan
darah berkisar antara 23.2% - 36.1%, dan prevalensi tertinggi ditemukan di Kabupaten
Tangerang, sedangkan terendah di Kota Tangerang.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang karakteristik dan factor yang berhubungan hipertensi pada lansia untuk mengetahui
determinan (factor resiko) yang mempengaruhi kejadian hipertensi di kabupaten tangerang.
B. RUMUSAN MASALAH
Hipertensi seperti telah kita ketahui dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Selain
karena keturunan, umur dan jenis kelamin, faktor lingkungan seperti stress psikososial,
obesitas, kurang olahraga dan konsumsi alkohol dan garam juga berhubungan terhadap
timbulnya hipertensi. Oleh karenanya melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang berkisar sebagai berikut:
1. Bagaimanakah karakteristik lansia di Puskesmas x terhadap hipertensi ?
2. Apakah faktor herediter berhubungan terhadap hipertensi pada masyarakat di
Puskesmas x ?
3. Apakah faktor makanan berhubungan terhadap hipertensi pada masyarakat di
Pukesmas x ?
4. Apakah faktor stres berhubungan terhadap hipertensi pada masyarakat di
Puskesmas x ?
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a92c19e75b4 5/6
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Menggambarkan karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi pada
lansia di Puskesmas ciputat, Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang, Banten, 2011
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan hubungan distribusi jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan
penghasilan terhadap hipertensi pada Lansia di Puskesmas ciputat, Kecamatan Ciputat,
Kabupaten Tangerang, Banten.
b. Menggambarkan hubungan faktor herediter terhadap hipertensi di Puskesmas ciputat,
Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang, Banten.
c. Menggambarkan hubungan faktor makanan terhadap hipertensi di Puskesmas ciputat,
Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang, Banten.
d. Menggambarkan hubungan faktor stres terhadap hipertensi di Puskesmas ciputat,
Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang, Banten.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Pelayan Kesehatan
Sebagai gambaran kondisi penyakit hipertensi di wilayah kerja puskesmas ciputat
sehingga dapat dijadikan acuan untuk program penanggulangan penyakit, khususnya
penyakit tidak menular.
2. Bagi Peneliti
5/14/2018 BAB I - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-55a92c19e75b4 6/6
Dapat mengaplikasikan ilmu metode penelitian dan menambah pengetahuan peneliti
mengenai hipertensi dan factor yang mempengaruhinya, khususnya diwilayah
puskesmas ciputat.
3. Bagi klien
Dapat menambah pengetahuan klien mengenai penyakit hipertensi dan factor-faktor
yang mempengaruhi penyakit tersebut, sehingga dapat melakukan upaya protektif
terhadap diri sendiri atau keluarga agar tidak menderita hipertensi.