3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehilangan gigi biasa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain trauma, karies, penyakit periodontal dan iatrogenik. Kehilangan gigi akan menyebabkan gangguan fungsi fonetik, mastikasi, dan estetik serta menyebabkan perubahan lingir alveolar (Jubhari, 2007). Tanggalnya gigi dapat mengakibatkan kemampuan menelan dan mencerna makanan berkurang, selain itu estetik pun jadi berkurang. Kelemahan dan tidak adanya koordinasi dari lidah akan menyebabkan terjadinya retensi makanan di bagian bukal mulut. Sisa makanan yang terus tertimbun dapat mengakibatkan bau mulut, kerusakan gigi, penyakit periodontal, bone loss, dan jika tidak segera diganti dengan gigi tiruan maka dapat menyebabkan bergesernya gigi alami ke ruang bekas gigi yang hilang. Dan bila keadaan ini terus berlanjut, akan terjadi disorientasi dari sendi temporomandibula yang dapat menimbulkan rasa nyeri. Kelainan yang mungkin timbul akibat hilangnya gigi yang tidak segera diganti adalah resorbsi tulang alveolar, perubahan dimensi vertikal, dan status kesehatan gigi dan mulut (Lesmana, 1999). Dengan terjadinya kehilangan beberapa gigi alami dari lengkung gigi, maka gigi yang telah hilang itu 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1

Citation preview

2

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGKehilangan gigi biasa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain trauma, karies, penyakit periodontal dan iatrogenik. Kehilangan gigi akan menyebabkan gangguan fungsi fonetik, mastikasi, dan estetik serta menyebabkan perubahan lingir alveolar (Jubhari, 2007).Tanggalnya gigi dapat mengakibatkan kemampuan menelan dan mencerna makanan berkurang, selain itu estetik pun jadi berkurang. Kelemahan dan tidak adanya koordinasi dari lidah akan menyebabkan terjadinya retensi makanan di bagian bukal mulut. Sisa makanan yang terus tertimbun dapat mengakibatkan bau mulut, kerusakan gigi, penyakit periodontal, bone loss, dan jika tidak segera diganti dengan gigi tiruan maka dapat menyebabkan bergesernya gigi alami ke ruang bekas gigi yang hilang. Dan bila keadaan ini terus berlanjut, akan terjadi disorientasi dari sendi temporomandibula yang dapat menimbulkan rasa nyeri. Kelainan yang mungkin timbul akibat hilangnya gigi yang tidak segera diganti adalah resorbsi tulang alveolar, perubahan dimensi vertikal, dan status kesehatan gigi dan mulut (Lesmana, 1999).Dengan terjadinya kehilangan beberapa gigi alami dari lengkung gigi, maka gigi yang telah hilang itu harus digantikan dengan menmpatkan gigi tiruan pada bagian dari lengkung gigi yang telah kehilangan gigi (Lesmana, 1999).Dewasa ini, penggunaan gigi tiruan cekat (GTC) di kalangan masyarakat sudah sangat popular untuk menggantikan gigi yang hilang. Hal ini dikarenakan GTC memiliki konstruksi yang baik dan hanya menutupi sedikit jaringan penyangga sehingga lebih nyaman untuk digunakan serta terpasang secara cekat di dalam mulut (Machmud, 2008).Agar perawatan GTC berhasil, maka yang harus dipertimbangkan diantaranya pertimbangan faktor periodontal dari gigi-gigi penyangga. Kenyataan ini mutlak harus diperhatikan oleh para dokter gigi untuk membuat diagnosis dan rencana perawatan yang tepat untuk gigi dan jaringan penyangganya dengan restorasi cekat pada umumnya dan GTC pada khususnya (Lesmana, 1999).1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan GTC?2. Apa saja komponen dari GTC?3. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari GTC?4. Bagaimana prinsip preparasi, teknik, retraksi, dan insersi GTC?5. Bagaimana rencana perawatan pasien dalam kasus ini?

1.3 Tujuan1. Mengetahui apa itu GTC.2. Mengetahui komponen-komponen dari GTC.3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari GTC.4. Mengetahui prinsip preparasi, teknik, retraksi, dan insersi GTC.5. Mengetahui rencana perawatan yang ada di kasus.

1.4 HipotesaPemeriksaan, diagnosa, dan rencana perawatan yang tepat akan mempengaruhi hasil perawatan GTC dan pognosisnya.1