7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zona Kendeng merupakan suatu zona yang membentang dari Provinsi Jawa Tengah bagian Timur hingga Provinsi Jawa Timur. Zona Kendeng juga merupakan zona yang menarik untuk dilakukan penelitian geologi karena daerah ini mempunyai kondisi geologi yang cukup kompleks. Zona Kendeng merupakan jalur lipatan dan sesar naik akibat dari subduksi Neogen Lempeng Indo-Australia (Pulunggono dan Martodjojo, 1994). Zona ini juga merupakan deposenter utama endapan Eosen – Miosen serta mengandung sekuen yang tebal sedimen volkanogenik dan pelagik. Bagian barat Zona Kendeng dicirikan oleh kandungan material volkanik yang tinggi dan struktur geologi yang rumit. Di bagian tengah, material piroklastik berkurang kearah utara namun struktur masih komplek. Sedangkan pada Muhammad Arief Budiman Tugas Akhir 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdfsdf

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zona Kendeng merupakan suatu zona yang membentang dari Provinsi Jawa

Tengah bagian Timur hingga Provinsi Jawa Timur. Zona Kendeng juga merupakan

zona yang menarik untuk dilakukan penelitian geologi karena daerah ini mempunyai

kondisi geologi yang cukup kompleks. Zona Kendeng merupakan jalur lipatan dan

sesar naik akibat dari subduksi Neogen Lempeng Indo-Australia (Pulunggono dan

Martodjojo, 1994). Zona ini juga merupakan deposenter utama endapan Eosen –

Miosen serta mengandung sekuen yang tebal sedimen volkanogenik dan pelagik.

Bagian barat Zona Kendeng dicirikan oleh kandungan material volkanik yang tinggi

dan struktur geologi yang rumit. Di bagian tengah, material piroklastik berkurang

kearah utara namun struktur masih komplek. Sedangkan pada bagian timur material

volkanik berkurang dan mulai didominasi oleh material laut dan arah struktur

bergeser ke arah utara (De Genevraye dan Samuel, 1972).

Berdasarkan kondisi geologi Zona Kendeng yang komplek serta didasarkan

rasa ingin tahu yang besar, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian geologi

secara lebih detail untuk mengetahui kondisi geologi dengan memperhatikan aspek

geologi dari sebagian Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

Penelitian geologi meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah

Muhammad Arief Budiman Tugas Akhir 1

Page 2: BAB I

geologi, dan geologi lingkungan serta proses - proses geologi yang masih

berkembang sampai sekarang. Keberadaan aspek-aspek geologi tersebut sedapat

mungkin teramati, kemudian pada akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat

setempat atau pihak yang berkepentingan pada daerah penelitian khususnya dalam hal

eksploitasi dan penanggulangan bencana.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka Usulan Tugas Akhir Tipe I ini

disusun dengan menggunakan penerapan teori-teori dan metodologi penelitian yang

digunakan dalam studi geologi dan diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan kondisi geologi di daerah penelitian.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Tugas Akhir Tipe I ini adalah melakukan pemetaan geologi

permukaan terkait daerah penelitian dengan mengumpulkan data geologi yang

tersingkap di lapangan, baik data primer maupun data sekunder yang nantinya dapat

peneliti gunakan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian.

Sedangkan tujuan dari pemetaan geologi permukaan ini adalah untuk

mengetahui kondisi geologi yang ada pada daerah penelitian yang nantinya akan

peneliti sajikan dalam bentuk peta lintasan dan lokasi pengamatan, peta geomorfologi

dan peta geologi. Peta-peta tersebut diharapkan mampu memberikan informasi terkait

daerah penelitian penulis dan nantinya dapat digunakan untuk kepentingan keilmuan

ataupun kepentingan pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam.

Muhammad Arief Budiman Tugas Akhir 1

Page 3: BAB I

1.3 Lokasi dan Luas Daerah Penelitian

Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam sebagian wilayah

Kecamatan Ngluyu dan sekitarnya, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Secara

astronomis terletak pada koordinat 112° 0' 00" BT - 112° 03' 15" BT dan 7° 25' 07"

LS - 7° 30' 00" LS, (meridian 0° dari Greenwich). Luas daerah penelitian ± 54 km2 (9

km x 6 km). Daerah penelitian termasuk dalam Lembar Peta Sendang Gogor No. 1508–

611, dengan skala 1 : 25.000.

Gambar 1.1 Peta lokasi daerah penelitian

Muhammad Arief Budiman Tugas Akhir 1

Page 4: BAB I

1.4 Kesampaian Daerah

Daerah penelitian dapat ditempuh dari pusat Kota Yogyakarta kearah timur

sejauh kurang lebih 259 km melalui jalan lintas antar provinsi yaitu Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Timur dengan waktu tempuh kurang lebih 4

jam 30 menit. Dari Kota Yogyakarta menuju daerah penelitian dapat ditempuh

dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.

1.5 Batasan Masalah

Pemetaan yang dilakukan oleh peneliti dibatasi pada metode pemetaan

geologi permukaan (survace geological mapping), dengan mengumpulkan data

singkapan yang terdapat pada jalur lintasan yang dilalui dengan melakukan

pengamatan, pengukuran, penafsiran, sketsa, dokumentasi serta pengambilan data-

data geologi permukaan. Data geologi permukaan yang diambil pada saat pemetaan

meliputi jurus dan kemiringan lapisan batuan, kemiringan lereng (slope),

pengambilan contoh batuan dan memberikan asumsi-asumsi (interpretasi) terkait

kondisi geomorfologi pada daerah penelitian seperti perkembangan bentang alam

yang terjadi mulai masa lampau hingga sekarang. Kondisi stratigrafi pada daerah

penelitian yang meliputi Formasi Kalibeng, Formasi Klitik, Formasi Sonde, Formasi

Lidah, Formasi Pucangan dan Formasi Kabuh. Dan struktur geologi yang terdapat

pada daerah penelitian yang berupa pengukuran data kekar serta pengukuran data

gores-garis yang ditemukan di lapangan.

Muhammad Arief Budiman Tugas Akhir 1