7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Miopia merupakan salah satu gangguan mata yang mempunyai prevalensi yang tinggi. Kejadian miopia semakin lama semakin meningkat dan diestimasikan bahwa separuh dari penduduk dunia menderita miopia pada tahun 2020. 1 Angka kejadian miopia di dunia terus meningkat, data WHO pada tahun 2008 menunjukkan angka kejadian 10% dari 66 juta anak usia sekolah menderita kelainan refraksi yaitu miopia. Puncak terjadinya miopia adalah pada usia remaja dan paling banyak terjadi pada anak perempuan dari pada laki-laki dengan perbandingan 1,4 : 1. 1 Di Amerika Serikat, berdasarkan data yang di kumpulkan dari 7.401 orang berumur 12-54 tahun oleh National Health and Nutrition Examination Survey diperkirakan 1

BAB I Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2009 tahun 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2009 tahun 2013 lengkap

Citation preview

Page 1: BAB I Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2009 tahun 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Miopia merupakan salah satu gangguan mata yang mempunyai prevalensi

yang tinggi. Kejadian miopia semakin lama semakin meningkat dan diestimasikan

bahwa separuh dari penduduk dunia menderita miopia pada tahun 2020.1

Angka kejadian miopia di dunia terus meningkat, data WHO pada tahun 2008

menunjukkan angka kejadian 10% dari 66 juta anak usia sekolah menderita

kelainan refraksi yaitu miopia. Puncak terjadinya miopia adalah pada usia remaja

dan paling banyak terjadi pada anak perempuan dari pada laki-laki dengan

perbandingan 1,4 : 1.1

Di Amerika Serikat, berdasarkan data yang di kumpulkan dari 7.401 orang

berumur 12-54 tahun oleh National Health and Nutrition Examination Survey

diperkirakan prevalensi miopia sebanyak 25%. Dibandingkan Amerika Serikat,

Asia merupakan daerah yang memiliki prevalensi miopia yang lebih tinggi. Di

Indonesia, dari seluruh kelompok usia, kelainan refraksi 12,9% merupakan

penyebab low vision/pengelihatan terbatas terbanyak kedua setelah katarak

61,3%.2

Di provinsi Lampung berdasarkan data yang dikumpulkan dari 200 orang

berumur 5 - >70 tahun oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung berdasarkan data

absolut laporan data kesakitan ICD X (LB-1) SP2TP total provinsi tahun 2011

1

Page 2: BAB I Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2009 tahun 2013

2

dilaporkan bahwa angka kejadian miopia di provinsi Lampung usia 5-9 tahun

sebanyak 3%, usia 10-14 tahun sebanyak 6,5%, usia 15-19 tahun sebanyak 4,5%,

usia 20-44 tahun sebanyak 31,5%, usia 45-54 tahun sebanyak 32,5%, usia 55-59

tahun sebanyak 13,5%, usia 60-69 tahun sebanyak 7% dan usia >70 tahun

sebanyak 1,5%.3

Banyak kasus yang dapat digunakan untuk memperlihatkan bahwa kelainan

refraksi ditentukan secara genetik. Anak dengan orang tua yang miopia

cenderung mengalami miopia (P=0,001). Hal ini cenderung mengikuti pola

Dose-Dependent Pattern. Prevalensi anak dengan kedua orang tua miopia adalah

32,9% berkurang sampai 18,2% pada anak dengan salah satu orang tua miopia

dan kurang dari 6,3% pada anak dengan orang tua tanpa miopia.4

Penelitian lain menggungkapkan bahwa prevalensi miopia sekarang ini secara

dominan karena perbedaan lingkungan, bukan karena genetik. Meningkatnya

lama bekerja dalam jarak dekat sebagai suatu komplikasi lanjutan menunjukan

asosiasi antara miopia dan abilitas intelektual. Orang dengan miopia cenderung

mempunyai IQ non verbal yang lebih tinggi.5

Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang

hubungan faktor keturunan dan lamanya bekerja jarak dekat dengan kejadian

miopia pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

angkatan 2009 tahun 2013.

Page 3: BAB I Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2009 tahun 2013

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut “Faktor-faktor yang

mempengaruhi kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2009 tahun 2013”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum:

Mengetahui hubungan faktor genetik dan bekerja jarak dekat dengan kejadian

miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar

Lampung angkatan 2009 tahun 2013.

Tujuan khusus:

a. Mengetahui angka kejadian miopia

b. Mengetahui hubungan faktor genetik terhadap kejadian miopia

c. Mengetahui hubungan membaca buku terhadap kejadian miopia

d. Mengetahui hubungan menonton TV terhadap kejadian miopia

e. Mengetahui hubungan bermain video games/komputer terhadap kejadian

miopia

f. Mengetahui hubungan menggunakan HP terhadap kejadian miopia

Page 4: BAB I Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2009 tahun 2013

4

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Institusi

Sebagai kesesuaian terhadap penerapan teori di pendidikan dengan di

lahan praktek guna meningkatan mutu pendidikan.

2. Manfaat Bagi Fakultas Kedokteran

Hasil penelitian ini sebagai tambahan referensi dalam masalah kejadian

miopia yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.

3. Manfaat Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai pembelajaran nyata dan berharga untuk memahami

dan mengkaji masalah kesehatan yang ada di masyarakat dan sebagai sarana

untuk mengaplikasikan ilmu kedokteran.

E. Ruang Lingkup

Untuk memudahkan menentukan permasalahan ruang lingkup penelitian

berfokus pada hubungan faktor genetik dan bekerja jarak dekat dengan kejadian

miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar

Lampung Angkatan 2009 Tahun 2013.