87
MODUL PRAKTIKAN AM | 1 BAB I HPP KONVENSIONAL Harga pokok produksi adalah biaya biaya produksi yang dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk (total biaya yang bersangkutan dengan produk tersebut) yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang dihasilkan dalam periode bersangkutan. Unsur-unsur harga pokok produksi tersebut yakni terdiri dari : 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional (tradisional) hanya membebankan biaya produk sebesar biaya produksinya. Oleh karena itu, dalam sistem Konvensional biaya produk terdiri atas 3 ( Tiga ) elemen, yaitu: (1) Biaya Bahan Baku / BBB, (2) Biaya Tenaga Kerja Langsung / BTKL, dan (3) Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan metode penentuan hpp konvensional ada dua yaitu full costing dan variabel costing, yang dirancang berdasarkan kondisi teknologi manufaktur pada masa lalu. Terdapat dua pendekatan dalam metode penentuan Harga Pokok Produksi yaitu : 1. FULL COSTING Metode Full Costing => pendekatan FUNGSI Membebankan seluruh biaya produksi sebagai cost produk, baik biaya produksi yang berprilaku variabel maupun tetap. Biaya operasi adalah : Seluruh biaya untuk menawarkan dan menjual produk setelah keluar dari fungsi produksi, meliputi biaya operasi tetap dan variabel atau bisa dikelompokkan menjadi fungsi lebih terinci, seperti fungsi administrasi, fungsi penjualan dsb. Jika perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentukan cost produk maka total biaya produksi (BBB + BTKL+ BOP variabel + BOP tetap) ditambah dengan total biaya nonproduksi (Biaya adm & umum + biaya pemasaran). Biaya produksi merupakan biaya penuh produk, sedangkan biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum diperlakukan sebagai biaya periode dalam full costing.

BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 1

BAB I

HPP KONVENSIONAL

Harga pokok produksi adalah biaya – biaya produksi yang dikumpulkan untuk

periode tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk (total biaya yang bersangkutan

dengan produk tersebut) yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara

membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang dihasilkan dalam periode

bersangkutan. Unsur-unsur harga pokok produksi tersebut yakni terdiri dari :

1. Biaya Bahan Baku

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

3. Biaya Overhead Pabrik

Metode biaya Konvensional (tradisional) hanya membebankan biaya produk sebesar biaya

produksinya. Oleh karena itu, dalam sistem Konvensional biaya produk terdiri atas 3 ( Tiga )

elemen, yaitu: (1) Biaya Bahan Baku / BBB, (2) Biaya Tenaga Kerja Langsung / BTKL, dan

(3) Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan metode penentuan hpp konvensional ada dua yaitu

full costing dan variabel costing, yang dirancang berdasarkan kondisi teknologi manufaktur

pada masa lalu.

Terdapat dua pendekatan dalam metode penentuan Harga Pokok Produksi yaitu :

1. FULL COSTING

Metode Full Costing => pendekatan FUNGSI

Membebankan seluruh biaya produksi sebagai cost produk, baik biaya produksi yang

berprilaku variabel maupun tetap.

Biaya operasi adalah : Seluruh biaya untuk menawarkan dan menjual produk setelah

keluar dari fungsi produksi, meliputi biaya operasi tetap dan variabel atau bisa

dikelompokkan menjadi fungsi lebih terinci, seperti fungsi administrasi, fungsi penjualan

dsb.

Jika perusahaan menggunakan pendekatan full costing dalam penentukan cost produk

maka total biaya produksi (BBB + BTKL+ BOP variabel + BOP tetap) ditambah dengan

total biaya nonproduksi (Biaya adm & umum + biaya pemasaran). Biaya produksi

merupakan biaya penuh produk, sedangkan biaya pemasaran dan biaya administrasi &

umum diperlakukan sebagai biaya periode dalam full costing.

Page 2: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 2

Full costing mengalokasikan suatu proporsi dari overhead pabrikasi tetap dan variabel

kepada setiap unit yang dihasilkan dalam satu periode. Full costing terdiri atas biaya

bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrikasi tetap dan

variabel. Dalam metode ini, biaya overhead pabrikasi tetap disertakan dalam persediaan,

dan dimasukan sebagai beban hanya pada saat persediaan tadi dijual.

2. VARIABEL COSTING

Metode Variable Costing => pendekatan Tingkah Laku.

Perhitungan harga pokok dan penyajian laporan laba rugi didasarkan atas tingkah

laku biaya. Biaya produksi dibebani biaya variabel saja dan biaya tetap dianggap bukan

biaya produksi. Pendekatan ini digunakan karena dianggap produksi yang berubah-ubah

saja layak dibebankan agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan pembebanan.

Demikian pula pada Biaya Operasi. Biaya Operasi variabel dipisahkan dengan biaya

operasi tetap karena biaya operasi variabel berubah sesuai dengan perubahan operasi

perusahaan sedangkan biaya operasi tetap tidak dipengaruhi oleh operasi perusahaan.

Jika perusahan menggunakan variabel costing dalam menentukan harga pokok

produksinya adalah total biaya variabel (BBB+BTKL+BOP variabel + biaya adm &

umum variabel + biaya pemasaran variabel) ditambah dengan total biaya tetap (BOP tetap

+ biaya adm & umum tetap + biaya pemasaran tetap).

Dalam metode variabel costing hanya biaya produksi variabel saja yang

diperhitungkan dalam persediaan dan biaya pokok penjualan. Ketika tingkat aktivasi

diukur dalam unit produk yang dihasilkan, maka biaya variabel biasanya terdiri atas

bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrikasi variabel. Biaya

overhead pabrikasi tetap berkaitan dengan kapasitas produktif pabrik dan umunya tidak

dipengaruhi oleh kuantitas produk yang diproduksi. Oleh karena itu, biaya overhead

pabrikasi tetap tidak diperlakukan sebagai biaya produk, melainkan diperlakukan sebagai

biaya periode, seperti halnya beban penjualan dan administratif.

Diperlakukan tiga langkah dalam aplikasi penentuan variabel costing :

Semua biaya dianalis secara cermat guna menentukan mana yang berperilaku

variabel dan tetap.

Biaya variabel dikenakan sebagai biaya produk.

Semua biaya overhead pabrikasi tetap serta beban penjualan dan administratif

diperlakukan sebagai biaya periode.

Page 3: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 3

Biaya produk ialah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk.

Biaya periode ialah semua biaya nonpabrikasi yang dikeluarkan untuk menjual produk,

disebut juga noninventoriable cost karena biaya ini dikeluarkan selama periode berjalan

untuk menunjang aktivitas perusahaan, tidak berhubungan dengan proses produksi.

Biaya nonpabrikasi ialah biaya dikeluarkan yang tidak dapat dikaitkan atau dibebankan

kepada sebuah produk manufaktur. Seperti biaya pemasaran, dan biaya adm & umum

Perbandingan metode variable costing dan metode full costing

1. Penentuan harga pokok produksi

Full costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang membebankan

seluruh biaya produksi, baik biaya variable maupun biaya tetap ke produk. Dalam metode

ini biaya overhead produk dibebankan dengan menggunakan tarif yang telah ditentukan

dimuka. Biaya overhead pabrik tetap dianggap sebagai biaya produksi dan baru akan

dilaporkan dalam laporan laba rugi apabila produk telah terjual.

Variable costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang hanya

memperhitungkan biaya variable, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya

overhead pabrik variable. Biaya overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai biaya

produksi tapi dibebankan dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya (period cost).

2. Penyajian laporan laba rugi

Pada Metode variable costing, seluruh biaya overhead tetap yang terjadi dalam

periode tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi perode tersebut sehingga akan

mengurangi pendapatan pada periode tersebut.

Sedangkan metode full costing, biaya overhead tetap yang dilaporkan dalam

laporan laba rugi hanya biaya overhead tetap produk yang telah terjual saja pada

periode tersebut.

Page 4: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 4

CONTOH KASUS

HPP KONVENSIONAL

PT LABALA adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku

menjadi produk siap di jual. Berikut adalah data-data biaya produksi perusahaan yang

dikumpulkan pada akhir periode 2015.

1. Biaya Produksi

Biaya Bahan Baku (raw material) Rp. 10.000 /unit

Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor cost) Rp. 6000 /unit

Total Biaya Overhead Pabrik (BOP) Rp. 600.000.000 /th

(Variabel : 70%, Tetap :30%)

Total Biaya Administrasi & Umum Rp. 50.000.000 /th

(Variabel: 45%, Tetap : 55%)

Total Biaya Pemasaran Rp. 20.000.000 /th

(Variabel : 60%, Tetap : 40%)

2. Harga jual produk jadi sebesar Rp 70.000 /unit

3. Data Penjualan dan Produksi

Persediaan Awal 20.000 unit

Produksi 80.000 unit

Penjualan 70.000 unit

Persediaan Akhir 30.000 unit

Diminta:

1. Tentukan biaya produksi per unit dengan metode full costing dan variable costing !

2. Susunlah laporan laba rugi dengan metode full costing dan variabel costing !

3. Buat analisis persediaan laba antara kedua metode tersebut dan cari penyebabnya !

Page 5: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 5

JAWABAN CONTOH KASUS :

1. BiayaProduksi per unit

BOP Tetap /unit = 30% X Rp. 600.000.000

= Rp. 2.250/unit 80.000 unit

BOP Variabel /unit = 70% X Rp. 600.000.000

= Rp. 5.250/unit 80.000 unit

BiayaProduksi /Unit Metode Full Costing MetodeVariabel Costing

BBB Rp. 10.000 Rp. 10.000

BTKL Rp. 6.000 Rp. 6.000

BOP Variabel Rp. 5.250 Rp. 5.250

BOP Tetap Rp. 2.250 -

Total BiayaProduksi Rp. 23.500 Rp. 21.250

Page 6: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 6

2. Laporan Laba Rugi

a. Full Costing

INCOME STATEMENT

Penjualan (70.000 x Rp. 70.000) Rp.4.900.000.000

HPP

Persediaan Awal (20.000 x Rp. 23.500) Rp. 470.000.000

BBB (80.000 x Rp. 10.000) Rp. 800.000.000

BTKL (80.000 x Rp. 6.000) Rp. 480.000.000

BOP Variabel (80.000xRp. 5.250) Rp. 420.000.000

BOP Tetap (80.000 x Rp. 2.250) Rp. 180.000.000 +

Biaya Produksi Rp.

1.880.000.000

+

BTUD Rp.

2.350.000.000

Persediaan Akhir (30.000 x Rp. 23.500) (Rp. 705.000.000)

HPP (Rp.1.645.000.000)

Laba Kotor Rp. 3.255.000.000

Biaya Operasi

Biaya Administrasi dan Umum

Variabel (45% x Rp. 50.000.000) = Rp. 22.500.000

Tetap (55% x Rp. 50.000.000) = Rp. 27.500.000

Rp. 50.000.000

Biaya Pemasaran

Variabel (60% x Rp. 20.000.000) = Rp. 12.000.000

Tetap (55% x Rp. 20.000.000) = Rp. 8.000.000

Rp. 20.000.000

Total Biaya Operasi (Rp. 70.000.000)

Laba Bersih Rp.3.185.000.000

Page 7: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 7

b. Variabel Costing

INCOME STATEMENT

Penjualan (70.000 x Rp. 70.000) Rp. 4.900.000.000

HPP

Persediaan Awal (20.000 x Rp. 21.250) Rp. 425.000.000

BBB (80.000 x Rp. 10.000) Rp. 800.000.000

BTKL (80.000 x Rp. 6.000) Rp. 480.000.000

BOP Variabel (80.000xRp. 6.000) Rp. 420.000.000

Biaya Produksi Rp.1.700.000.000

BTUD Rp. 2.125.000.000

Persediaan Akhir (30.000 x Rp. 21.250) (Rp.637.000.000)

HPP Rp. 1.487.500.000

Biaya Adm & Umum Var (45% x Rp. 50.000.000) Rp. 22.500.000

Biaya Pemasaran Var (60% x Rp. 20.000.000) Rp. 12.000.000

Total Biaya Variabel (Rp. 1.552.000.000)

Laba Kontribusi Rp. 3.378.000.000

Biaya Tetap

BOP Tetap (80.000 x Rp 2.250) Rp. 180.000.000

Biaya Adm & Umum Tetap

(55% x Rp. 50.000.000)

Rp. 27.500.000

Biaya Pemasaran Tetap (40% x Rp. 20.000.000) Rp. 8.000.000

Total Biaya Tetap (Rp. 215.500.000)

Laba Bersih Rp. 3.162.500.000

3. Setelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa laba usaha dengan metode full costing

sebesar Rp. 3.185.000.000, lebih kecil dari pada menggunakan metode variabel costing

sebesar Rp. 3.223.500.000. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan

dalam penentuan biaya produksi per unit dimana dalam metode full costing biaya

produksi per unit sebesar Rp. 23.500, dan pada metode variabel costing sebesar Rp.

21.250, sehingga berpengaruh pada nilai persediaan awal dan persediaan akhir pada

kedua metode tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan perbedaan pada besarnya laba

usaha.

Page 8: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 8

FORM 1

FORM 2

Page 9: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 9

FORM 3

Page 10: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 10

BAB II

PENENTUAN HPP DENGAN METODE

ACTIVITY BASED COSTING (ABC)

Metode ABC (Activity Based Costing) merupakan alternatif lain terhadap metode

pembiayaan tradisional atas biaya overhead. Konsep ini muncul karena dianggap metode

tradisional tidak tepat dalam mengalokasikan biaya overhead ke produksi hanya dengan

mengandalkan dasar bahan langsung, upah langsung ataupun unit produksi saja.

Activity Based Costing merupakan penentuan harga pokok produk (cost good of

manufactured) yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produk secara cermat

untuk kepentingan manajemen, dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya

dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk. Metode ABC (Activity

Based Cost) menurut Mulyadi (2003:25) merupakan sebuah sistem informasi biaya yang

menyediakan informasi lengkap tentang aktivitas untuk memungkinkan personil perusahaan

melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Oleh karena itu, informasi akuntansi yang

dirancang atas dasar aktivitas (activity-based cost system) merupakan sistem akuntansi yang

relevan dengan kebutuhan manajemen saat sekarang (Mulyadi:35)

Tujuan Activity Based Costing adalah untuk mengalokasikan biaya ke transaksi dari

aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi, dan kemudian mengalokasikan biaya

tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas setiap produk. Full Costing

dan Variable Costing (konvensional) menitikberatkan penentuan harga pokok produk pada

fase produksi saja, sedangkan untuk Activity Based Costing menitikberatkan penentuan harga

pokok produk pada semua fase pembuatan produk yang terdiri dari :

1. Fase design dan pengembangan produk

Biaya design (design expenses)

Biaya pengujian (testing expenses)

2. Fase produksi

Unit level activity cost

Batch level activity cost

Product sustaining activity cost

Facility sustaining activity cost

Page 11: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 11

3. Fase dukungan logistik

Biaya iklan (advertising expenses)

Biaya distribusi (distribution expenses)

Biaya garansi produk (product guarantee expenses)

Manfaat metode ABC :

1. Menyediakan informasi berlimpah tentang aktivitas yang digunakan oleh perusahaan

untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer.

2. Menyediakan fasilitas untuk menyusun dengan cepat anggaran berbasis aktivitas

(activity-based budget).

3. Menyediakan informasi biaya untuk memantau implementasi rencana pengurangan

biaya.

4. Menyediakan secara akurat dan multidimensi kos produk dan jasa yang dihasilkan

oleh perusahaan.

Keunggulan dari ABC :

1. Dapat mengatasi diversitas (perbedaan) volume dan produk sehingga pelaporan biaya

produknya lebih akurat.

2. Mengidentifikasi biaya overhead dengan kegiatan yang menimbulkan biaya tersebut.

3. Dapat mengurangi biaya perusahaan dengan mengidentifikasi aktivitas yang tidak

bernilai tambah.

4. Memberikan kemudahan kepada manajemen dalam melakukan pengambilan

keputusan baik mengenai produk maupun dalam mengelola aktivitas-aktivitas

sehingga dapat menigkatkan efisiensi dan efektivitas usaha..

Kelemahan dari ABC:

1. Mengharuskan manajer melakukan perubahan radikal dalam cara berfikir mereka

mengenai biaya, yang pada awalnya sulit bagi manajer untuk memahami ABC.

2. Tidak menunjukkan biaya yang akan dihindari meskipun memproduksi lebih sedikit

produk.

Page 12: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 12

3. Memerlukan upaya pengumpulan data yang diperlukan guna keperluan persyaratan

laporan keuangan.

4. Implementasi sistem ABC belum dikenal dengan baik sehingga prosentase penolakan

terhadap sistem ini cukup besar.

Page 13: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 13

CONTOH KASUS

PENENTUAN HPP DENGAN METODE

ACTIVITY BASED COSTING

PT. VICTORY OFFSET memproduksi 4 jenisprodukyaitu : A, B, C, D dan dengan

data sebagai berikut:

Keterangan A B C D Total

Unit Keluaran 1300 unit 1000 unit 500 unit 700 unit 3.500 unit

Biaya Material

(Material Cost)

Rp 160.000 Rp140.000 Rp 150.000 Rp 200.000 Rp 650.000

Jam Inspeksi

(Inspection Hours)

125 jam 250 jam 175 jam 150 jam 700 jam

Kilowatt

(Kilowatt Hours)

1.225 kwh 1.000kwh 1.500 kwh 1.800kwh 5.525 kwh

Jam Mesin

(Machine Hours)

800 jam 750 jam 820 jam 880 jam 3.250 jam

Putaran Produksi

(Production Cycle)

85 75 55 70 285

Jam Kerja Langsung

(Direct Labour Hours)

80 jam 75 jam 70 jam 85 jam 310 jam

Biaya Tenaga Kerja : Rp 1.250/jam

Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Inspeksi Pabrik (Factory Inspection Expense) : Rp 185.000

• Biaya Listrik : Rp 100.000

• Biaya Perawatan Mesin (Machine Maintenance Cost) : Rp 120.000

• Biaya Persiapan Produksi (Product Preparation Cost) : Rp 120.000

Rp 525.000

Page 14: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 14

Hitunglah Harga Pokok per unit :

a. Menggunakan metode konvensional dengan memakai tarif overhead jam mesin!

b. Menggunakan ABC dengan pemacu biaya sebagai berikut :

Biaya Inspeksi pabrik dialokasikan berdasarkan jam inspeksi.

Biaya Listrik dialokasikan berdasarkan kilowatt jam.

Biaya Perawatan Mesin dialokasikan berdasarkan jam mesin.

Biaya Persiapan Produksi dialokasikan berdasarkan putaran produksi.

c. Bandingkan hasil dari kedua metode tersebut!

JAWABAN CONTOH KASUS

a. Metode Konvensional :

Tarif BOP :Rp 525.000 / 3.250 JM = Rp161,54 / Jam Mesin

Keterangan A B C D

Biaya Material Rp 160.000 Rp140.000 Rp 150.000 Rp 200.000

BTKL Rp 100.000 Rp 93.750 Rp 87.500 Rp 106.250

BiayaUtama Rp 260.000 Rp 233.750 Rp 237.500 Rp 306.250

BOP

@ Rp 161,54

Rp 129.232 Rp 121.155 Rp 132.462,8 Rp 142.155,2

HPP Rp 389.232 Rp 354.905 Rp 369.962,8 Rp 448.405,2

Unit yg diproduksi 1300 unit 1000 unit 500 unit 700 unit

HPP/Unit Rp 299,41 Rp 354,91 Rp 739,93 Rp 640,58

Perhitungan :

- BTKL = Jam Kerja Langsung x Biaya Tenaga Kerja

- Biaya Utama = Biaya Material + BTKL

- BOP = Jam Mesin x Tarif BOP

- HPP = Biaya Utama + BOP

- HPP/Unit = HPP : Unit yg diproduksi

Page 15: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 15

b. Metode ABC

Tarif BOP :

Biaya Inspeksi Pabrik : Rp 185.000/ 700 Jam = Rp264,29 / Jam inspeksi

Biaya Listrik : Rp100.000 / 5.525 kwh = Rp 18,10 / kwh

Biaya Perawatan Mesin : Rp120.000 / 3250 = Rp 36,92 / Jam Mesin

Biaya Persiapan Produksi : Rp 120.000 / 285 =Rp 421,05 / Putaran

Keterangan A B C D

Biaya Utama Rp 260.000 Rp 233.750 Rp 237.500 Rp 306.250

Biaya Inspeksi

@ Rp264,29 / jam

Rp 33.036,25 Rp 66.072,5 Rp 46.250,75 Rp 39.643,5

Biaya Listrik

@ Rp18,09 / kwh

Rp 22.172,5 Rp 18.100 Rp 27.150 Rp 32.580

Biaya Perawatan

@ Rp36,92/ jam

Rp29.536 Rp27.690 Rp30.274,4 Rp32.489,6

Biaya Persiapan

@ Rp421,05 / putaran

Rp35.789,25 Rp31.578,75 Rp23.157,75 Rp 29.473,5

HPP Rp 380.534 Rp 377.191,25 Rp 364.332,9 Rp 440.436,6

Unit yg Diproduksi 1300 unit 1000 unit 500 unit 700 unit

HPP / Unit Rp 292,72 Rp 377,19 Rp 728,67 Rp 629,20

Page 16: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 16

c. Membandingkan Hasil Yang Diperoleh

Keterangan A B C D

HPP / Unit Konvensional Rp 299,41 Rp 354,91 Rp 739,93 Rp 640,58

HPP / Unit ABC Rp 292,72 Rp 377,19 Rp 728,67 Rp 629,20

% Perubahan Pemakaian

ABC

-2,29% 5,91% -1,55% -1,81%

Rumus :

% Perubahan Pemakaian ABC = 𝑯𝑷𝑷 𝒑𝒆𝒓 𝑼𝒏𝒊𝒕 𝑨𝑩𝑪−𝑯𝑷𝑷 𝒑𝒆𝒓 𝑼𝒏𝒊𝒕 𝑲𝒐𝒏𝒗𝒆𝒏𝒔𝒊𝒐𝒏𝒂𝒍

𝑯𝑷𝑷 𝒑𝒆𝒓 𝑼𝒏𝒊𝒕 𝑨𝑩𝑪 x 100

Metode ABC membebankan BOP lebih besar terhadap produksi dengan volume lebih rendah

sehingga HPP / unit yang menjadi lebih mahal dan membebankan BOP lebih kecil terhadap

produksi dengan volume yang lebih tinggi sehingga HPP/unit lebih murah.

Page 17: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 17

KASUS

PENENTUAN HPP DENGAN METODE

ACTIVITY BASED COSTING

PT. HOPE memproduksi 4 jenis produk yaitu : M, I, N, E dan dengan data sebagai

berikut:

Keterangan M I N E Total

Unit Keluaran 1500 unit 750 unit 1.200 unit 550 unit 4.000 unit

Biaya Material

(Material Cost)

Rp 325.000 Rp 350.000 Rp 350.000 Rp 145.000 Rp 1.170.000

Jam Inspeksi

(Inspection Hours)

150 jam 200 jam 235 jam 100 jam 685 jam

Kilowatt

(Kilowatt Hours)

1.465 kwh 2000 kwh 1.000 kwh 985kwh 5.450kwh

Jam Mesin

(Machine Hours)

1.550 jam 700 jam 1.250 jam 750 jam 4.250 jam

Putaran Produksi

(Production Cycle)

85 90 75 60 310

Jam Kerja Langsung

(Direct Labour Hours)

90 jam 85 jam 60 jam 65 jam 300 jam

Biaya Tenaga Kerja : Rp 1.200 / jam

Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Inspeksi Pabrik (Factory Inspection Expense) : Rp 125.000

• Biaya Listrik : Rp 120.000

• Biaya Perawatan Mesin (Machine Maintenance Cost) : Rp150.000

• Biaya Persiapan Produksi (Product Preparation Cost) : Rp125.000

Rp 520.000

Page 18: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 18

Hitunglah Harga Pokok per unit :

a. Menggunakan Metode Konvensional dengan memakai tarif overhead jam mesin!

b. Menggunakan ABC dengan pemacu biaya sebagai berikut :

Biaya Inspeksi pabrik dialokasikan berdasarkan jam inspeksi.

Biaya Listrik dialokasikan berdasarkan kilowatt jam.

Biaya perawatan mesin dialokasikan berdasarkan jam mesin.

Biaya persiapan produksi dialokasikan berdasarkan putaran produksi.

c. Bandingkan hasil dari kedua metode tersebut!

Page 19: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 19

FORM 1

FORM 2

Page 20: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 20

FORM 3

Page 21: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 21

BAB III

ESTIMASI TINGKAH LAKU BIAYA

Perilaku biaya merupakan pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan

kegiatan perusahaan, seperti volume produksi, volume penjualan dan sebagainya. Dimana

kegiatan yang dapat mempengaruhi biaya disebut dengan pemicu biaya.

Mempelajari dan mengetahui bagaimana perilaku biaya dapat bermafaat bagi manajer

untuk memprediksi laba bisnis dan dapat dimanfaatkan untuk melakukan penaksiran biaya

dimana hal tersebut dapat mempengaruhi beragam keputusan.

Estimasi tingkah laku biaya bertujuan untuk menguraikan berbagai macam sifat dan

cara penetapan pola perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volumen kegiatan.

Pengetahuan mengenai bagaimana suatu biaya akan berubah di bawah berbagai macam

pengaruh merupakan hal yang penting dalam pengambilan keputusan, estimasi biaya di masa

yang akan datang, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.

Atas dasar hal tersebut biaya digolongkan atas :

1. Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya yang jumlah totalnya tidak berubah (konstan)

terhadap perubahan volume kegiatan. Contoh : biaya penyusutan, biaya gaji

pimpinan,pajak bumi dan bangunan pabrik dsb.

Didalam biaya tetap terdapat dua tipe biaya, diantaranya:

a. Biaya tetap terikat (committed fixed cost) yaitu biaya tetap untuk mempertahankan

kapasitas produksi saat ini atau untuk memenuhi komitmen hukum sebelumnya.

b. Biaya tetap kebijakan atau diskresioner (discretionary fixed cost) yaitu biaya tetap

yang berasal dari keputusan-keputusan tahunan management untuk dibelanjakan

dalam bidang biaya tetap tertentu.

2. Biaya variabel (variable cost) yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Contoh : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung.

3. Biaya campuran atau semi variabel (mixed cost) yaitu biaya yang mengandung unsur-

undur biaya variabel dan tetap. Contoh : biaya listrik, biaya telepon, gaji wiraniaga.

Page 22: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 22

Y = a + b x

Pada umumnya, klasifikasi dan estimasi biaya yang lebih dapat diandalkan diperoleh

dengan menggunakan pendekatan analisis biaya masa lalu, dengan beberapa metode yaitu:

1) Metode titik tertinggi dan titik terendah (High and Low Point Method)

Maksud dari titik tertinggi dan terendah disini adalah Titik tertinggi adalah suatu

titik dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi sedangkan titik terendah adalah titik

dengan tingkat output atau aktivitas yang terendah. Jadi, metode ini merupakan teknik

pemisahan biaya variabel dengan cara membandingkan biaya pada tingkat kegiatan

yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan terendah

di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung merupakan unsur biaya variabel dalam biaya

tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi biaya semi variabel dengan biaya

variabelnya.

2) Metode biaya berjaga (Stand by Cost Method)

Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan

andaikata perusahaan di tutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol. Biaya

ini di sebut biaya terjaga, dan biaya terjaga ini merupakan bagian yang tetap.

3) Metode Kuadrat Terkecil (Least-square Method)

Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dan volume kegiatan

berbentuk garis lurus dengan persamaan.

Dimana :

Y = Total biaya semi variabel n = Jumlah data

a = Biaya tetap x = Volume kegiatan

b = Biaya variabel satuan

Page 23: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 23

Rumus perhitungan a dan b tersebut adalah sebagai berikut :

b = 𝑛.∑ 𝑋𝑌−∑ 𝑋.∑ 𝑌

𝑛.∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2 a = ∑ 𝑌−𝑏.∑ 𝑋

𝑛

Dimana:

a = Biaya tetap y = Biaya sesungguhnya yang diamati

b = Biaya variable x = Tingkat kegiatan

n = Jumlah data

Page 24: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 24

CONTOH KASUS

ESTIMASI TINGKAH LAKU BIAYA

PT JAMAN NOW adalah sebuah pabrik sepatu masa kini yang menggunakan

mesinjahit merk KIDS. Berikut ini adalah data biaya pemeliharaan mesin selama bulan

Januari sampai Juli 2017.

Bulan

(Month)

Jam Mesin

(Machine Hour)

Jumlah Biaya Pemeliharaan

(Total Maintenance Expense)

Januari 100 Rp 10.000

Februari 300 Rp 30.000

Maret 100 Rp 10.000

April 400 Rp 44.000

Mei 200 Rp 20.000

Juni 200 Rp 20.000

Juli 40 Rp 8.000

Pertanyaan :

1. Tentukanlah persamaan garis linear dengan metode titik tertinggi dan titik terendah

(high and low point method) jika dalam anggaran bulan Januari-Juli 2017 perusahaan

merencanakan menaikkan 50jam mesin (machine hour). Berapakah jumlah biaya

pemeliharaan (total maintenance expense) yang harus dikeluarkan ?

2. Tentukanlah persamaan garis linear dengan metode biaya terjaga (standby method),

jika diketahui biaya yang dikeluarkan pada tingkat sebesar 400 jam mesin adalah Rp

44.000 dengan biaya tetap (fixed cost) yang dikeluarkan sebesar Rp 20.000 per bulan.

Berapakah jumlah biaya pemeliharaan (total maintenance expense) yang harus

dikeluarkan jika perusahaan menaikkan 600 jam mesin (machine hour)?

3. Hitunglah perhitungan biaya variabel, dan biaya tetap dengan menggunakan metode

kuadrat terkecil!

Page 25: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 25

JAWABAN CONTOH KASUS

1. METODE HIGH ANDLOW POINT

Titik Tertinggi Titik Terendah Selisih

Jam Mesin (Machine Hour) 400 jam 40 jam 360 jam

Biaya Pemeliharaan

(Maintenance Expense)

Rp 44.000 Rp 8.000 Rp 36.000

Biaya variable (variable cost) = selisih biaya pemeliharaan / selisih unit per jam mesin

= Rp 36.000 / 360= Rp 100 per jam mesin

TITIK KEGIATAN

Tertinggi Terendah

Biaya pemeliharaan yang terjadi Rp 44.000 Rp 8.000

Biaya pemeliharaan variable

100 x 400

100 x 40

Rp 40.000

Rp 4.000

Biaya pemeliharaan tetap Rp 4.000 Rp 4.000

Persamaan garis linear :

Y = a + b X , dimana a = biaya tetap b = biaya variabel

Y = Rp 4.000+ 100 X

Kenaikan jam mesin sebesar 50 maka :

Y = Rp 4.000 + 100 (50) = Rp 9.000

Jadi, biaya pemeliharaan yang dikeluarkan PT JAMAN NOW jika jam mesin dinaikkan

menjadi 50 jam mesin adalah sebesar Rp9.000

Page 26: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 26

2. METODE BERJAGA-JAGA

Biaya yang dikeluarkan pada tingkat 400 Rp44.000

Biaya tetap (fixedcost) Rp20.000 -

Selisih (variance) Rp24.000

Biaya variable = Rp 24.000 / 400 = Rp 60 per jam mesin

Persamaan garis linear : Y = a + b X

Y = Rp 20.000 + 60X

Kenaikan jam mesin sebesar 600 :

Y = Rp 20.000 + 60(600)

Y = Rp 56.000

Jadi, biayapemeliharaan yang dikeluarkan PT JAMAN NOW jika jam mesin dinaikkan

menjadi 600 jam mesin adalah sebesar Rp56.000

3. Metode Kuadrat Terkecil

Bulan Biaya Pemeliharaan dan Reparasi

Rp.1.000

Jam Mesin

1.Januari Rp 10.000 100

2.Februari Rp 30.000 300

3.Maret Rp 10.000 100

4. April Rp 44.000 400

5. Mei Rp 20.000 200

6. Juni Rp 20.000 200

7. Juli Rp 8.000 40

Page 27: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 27

Jawaban

Bulan Biaya

Pemeliharaan dan

Reparasi (Y)

Jam

Mesin(X)

XY X”

1.Januari Rp 10.000 100 1.000.000 10.000

2.Februari Rp 30.000 300 9.000.000 90.000

3.Maret Rp 10.000 100 1.000.000 10.000

4. April Rp 44.000 400 17.600.000 160.000

5. Mei Rp 20.000 200 4.000.000 40.000

6. Juni Rp 20.000 200 4.000.000 40.000

7. Juli Rp 8.000 40 320.000 1.600

Total Rp 142.000 1340 36.920.000 351.600

b) = 𝑛.∑(𝑥𝑦)−∑ 𝑥.∑ 𝑦

𝑛.∑ 𝑥2−(∑ 𝑥)2

=7 x 36.920.000 −1.340 x 142.000

7 𝑥 351.600−13402

=258.440.000−190.280.000

2.461.200−1.795.600

=68.160.000

665.600 = 102,4

A)= ∑ 𝑦−𝑏(∑ 𝑥)

𝑛

A=142.000−𝑏 (1.340)

7

A=142.000−(102)(1.340)

7

A=142.000−136.680

7= 760

Jadi masing-masing hasil biaya variabel dan biaya

tetap sbb:

-Biaya variabel= 102jam mesin

-Biaya tetap= Rp 760

Page 28: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 28

FORM 1

FORM 2

Page 29: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 29

FORM 3

Page 30: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 30

BAB IV

LAPORAN SEGMENTASI

A. PELAPORAN YANG DISEGMEN

Dalam sebuah perusahaan, agar kegiatan didalamnya dapat beroperasi secara efektif,

manajer harus mempunyai informasi sebanyak-banyaknya mengenai kondisi perusahaan

tersebut. Bukan hanya melihat dari beberapa jenis produk yang dapat menguntungkan atau

yang tidak dapat memberikan keuntungan, beberapa daerah penjualan dengan komposisi

penjualan yang buruk atau mungkin mengabaikan kesempatan penjualan, atau beberapa divisi

produksi yang mungkin tidak efektif menggunakan kapasitas dan sumber daya mereka. Oleh

karena itu manajer membutuhkan laporan yang memfokuskan pada segmen perusahaan.

Untuk menghasilkan laporan tersegmentasi, sebuah organisasi bisnis terlebih dahulu

dibagi dalam segmen-segmen. Segmen ini dapat berupa bagian atau aktivitas dalam sebuah

organisasi yang selanjutnya untuk segmen ini para manajer kemudian mengumpulkan data

biaya, pendapatan, dan laba.

Berdasarkan pendekatan manajemen, segmen yang digunakan untuk pelaporan

eksternal ditentukan melalui strktur internal bisnis. Jika pelaporan internal berdasar wilayah

maka laporan segmen harus berdasarkan geografis. Jika pelaporan internal berdasar lini

produk industri, maka laporan segmen harus memakai dasar yang sama. Hal ini dapat

disimpulkan segmen adalah bukti dari struktur suatu organisasi internal perusahaan, dan

pembuat laporan keuangan harus bisa menyediakan informasi yang diperlukan secara efektif

dan tepat waktu.

B. KONSEP ALOKASI DASAR

Laporan yang disegmen untuk kegiatan intern disajikan secara khusus dalam bentuk

kontribusi. Pedoman penentuan harga pokok yang digunakan dalam penyajian laporan ini

adalah sama seperti pedoman penentuan harga pokok yang digunakan dalam penyajian

laporan jenis kontribusi pada umumnya, kecuali satu hal yang tidak sama yaitu terletak

padapenanganan biaya tetap. Dimana biaya tetap dibagi ke dalam dua bagian pada laporan

yang disegmen yaitu Direct Fixed Cost dan Common Fixed Cost.

Direct Fixed Cost yaitu biaya tetap yang dapat dikaitkan langsung pada segmen

tertentu dan yang timbul karena adanya segmen sedangkan Common Fixed Cost yaitu biaya

tetap yang tidak dapat dikaitkan langsung pada setiap segmen tertentu, tetapi timbul karena

Page 31: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 31

aktivitas operasi keseluruhan.Dua pedoman umum yang dapat diikuti dalam pembebanan

biaya terhadap segmen adalah bahwa biaya dapat dikelompokkan berdasarkan :

Pada perilaku biaya sehingga semua biaya dikelompokkan sebagai biaya variabel

dan biaya tetap. Penyajian biaya berdasarkan karakteristik ini digunakan untuk

menghitung marjin kontribusi. Informasi yang dihasilkannya bermanfaat dalam

mengevaluasi pentingnya keberadaan suatu produk sebagai segmen dalam

menghasilkan laba.

Dapat atau tidaknya suatu biaya secara langsung ditelusuri hubungannya dengan

segmen dimana biaya tersebut terjadi. Penyajian biaya menurut karakteristik ini

dimaksudkan untuk melihat keterkaitan suatu biaya dengan segmen yang dihitung

laba ruginya. Dalam kenyataannya, terdapat biaya-biaya tetap yang terjadi karena

adanya suatu segmen bisnis sehngga penutupan suatu segmen mislanya dapat

menyebabkan hilangnya sekelompok biaya tertentu.

Terdapat beberapa alternatif untuk menetapkan segmen-segmen suatu perusahaan guna

menghasilkan informasi yang signifikan kepada investor. Tiga alternatif yang penting adalah

Divisi geografis (segmentasi yang didasarkan pada letak geografis mungkin sangat

informatif bagi perusahaan, terutama dalam membedakan opersi domestik dan luar

negeri).

Divisi Lini produk atau industrial (memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai

perbedaan profitabilitas, tingkay risiko, dan peluang pertumbuhan)

Divisi berdasarkan struktur intern pengendalian manajemen (mengumpulkan data

akurat yang diperlukan dengan biaya tambahan terkecil).

Penyajian dalam Pelaporan Segmen :

a. Perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan

menunjukkan komposisi masing- masing segmen tersebut.

b. Untuk setiap segmen industri dan geografis yang dilaporkan, informasi keuangan

berikut iniharus di ungkapkan :“Penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dibedakan

antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan

dari segmen lain, hasil segmen, aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan dalam

jumlah uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan.

Page 32: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 32

c. Perusahaan harus menyajikan rekonsiliasi antara informasi segmen-segmen individual

dan informasi keseluruhan dalam laporan keuangan.

C. TUJUAN PELAPORAN SEGMEN

Tujuan dari pelaporan segmen adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip pelaporan

informasi keuangan berdasarkan segmen, yaitu informasi tentang berbagai jenis produk atau

jasa yang dihasilkan perusahaan dan berbagai jenis produk atau jasa yang dihasilkan

perusahaan dan berbagai wilayah geografis operasi perusahaan dalam rangka membantu

pengguna laporan keuangan dalam :

Memahami kinerja masa lalu perusahaan secara lebih baik

Menilai risiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik

Menilai perusahaan secara keseluruhan secara lebih memadai

D. KEBIJAKAN AKUNTANSI SEGMEN

Informasi segmen harus disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi atau perusahaan. Kebijakan

akuntansi yang dipilih manajemen untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi atau

perusahaan dianggap sebagai kebijakan akuntansi yang diyakini manajemen paling sesuai

untuk pelaporan keuangan eksternal. Karena tujuan informasi segmen ialah untuk membantu

pengguna laporan keuangan dalam memahami dan membuat penilaian yang lebih memadai

mengenai perusahaan secara keseluruhan, pernyataan ini mensyaratkan bahwa kebijakan

akuntansi yang diterapkan dalam pelaporan informasi segmen sama dengan kebijakan

akuntansi yang telah dipilih manajemen.

Page 33: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 33

CONTOH KASUS

LAPORAN SEGMENTASI

BALABALA CAKE adalah perusahaan yang memproduksikue berkualitas di

Indonesia. Salah satu produk andalan mereka yaitu kue bolu gulung. Perusahaan ini menjual

dua macam kue bolu gulung yaitu Bogul Klepon dan Bogul Putu dimana produk tersebut

dijual di daerah Yogyakarta dan Surabaya. Berikut adalah data biaya dan pendapatan masing-

masing produk dan daerah penjualan:

1. Harga jual, biaya variabel dan kontribusi margin:

Bogul Klepon Bogul Putu

Harga jual per satuan Rp 10.000,00 Rp 8.000,00

Biaya variabel per satuan Rp 6.000,00 Rp 5.000,00

Kontribusi margin Rp 8.000,00 Rp 5.000,00

2. Selama tahun 2017,produk kue Bogul Klepon terjual sebanyak 50.000 unit satuan dan

produk kue Bogul Putu sebanyak 15.000 unit satuan.

Produk kue Bogul Klepon terjual sebanyak 70% dari total penjualannya untuk daerah

Yogyakarta dan sisanya untuk daerah Surabaya. Sedangkan untuk produk kue Bogul

Putu terjual sebanyak 45% dari total penjualannya untuk daerah Yogyakarta dan

sisanya untuk daerah Bandung.

1. Biaya tetap yang terjadi selama tahun 2014

Biaya tetap yang dibebankan berdasarkan tiap lini produk :

Bogul Klepon Bogul Putu

Biaya Produksi Tetap Rp 65.000.000,00 Rp 30.000.000,00

Biaya Administrasi Tetap Rp 8.500.000,00 Rp 4.500.000,00

Biaya tetap yang dibebankan berdasarkan daerah penjualan :

Yogyakarta Bandung

Biaya Penjualan Tetap Rp 55.000.000,00 Rp 40.000.000,00

Biaya Administrasi Tetap Rp 7.500.000,00 Rp 7.500.000,00

Page 34: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 34

Diminta :

1. Susunlah Laporan L/R (Income Statement) yang disegmen berdasarkan daerah

penjualan (Territorial Segmen)

2. Susunlah laporan L/R (Income Statement) yang disegmen berdasarkan lini produk

(Produk Line)

Page 35: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 35

JAWABAN CONTOH KASUS

1. Berdasarkan Daerah Penjualan

Yogyakarta Surabaya Jumlah

Penjualan

- Bogul Klepon

- Bogul Putu

Rp 350.000.000,00

Rp 54.000.000,00

Rp 150.000.000,00

Rp 66.000.000,00

Rp 500.000.000,00

Rp 120.000.000,00

Total Penjualan Rp 404.000.000,00 Rp 216.000.000,00 Rp 620.000.000,00

Biaya Variabel :

- Bogul Klepon

- Bogul Putu

(Rp 210.000.000,00)

(Rp 33.750.000,00)

(Rp 90.000.000,00)

(Rp 41.250.000,00)

(Rp 300.000.000,00)

(Rp 75.000.000,00)

Total Biaya Variabel (Rp 243.750.000,00) (Rp 131.250.000,00) (Rp 375.000.000,00)

Contribution Margin Rp 160.250.000,00 Rp 84.750.000,00 Rp 245.000.000,00

Direct Fixed Expenses :

- Biaya Penjualan

- Biaya Administrasi

(Rp 55.000.000,00)

(Rp 7.500.000,00)

(Rp 40.000.000,00)

(Rp 7.500.000,00)

(Rp 95.000.000,00)

(Rp 15.000.000,00)

Territorial Margin Segmen Rp 97.750.000,00 Rp 37.250.000,00 Rp 135.000.000,00

Common Fixed Expenses :

- Biaya Produksi

- Biaya Administrasi

(Rp 95.000.000,00)

(Rp 13.000.000,00)

Penghasilan Netto Rp 27.000.000,00

Page 36: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 36

2. Berdasarkan Lini Produk

Bogul Klepon Bogul Putu Jumlah

Penjualan

Biaya Variabel

Rp 500.000.000,00

(Rp 300.000.000,00)

Rp 120.000.000,00

(Rp 75.000.000,00)

Rp 620.000.000,00

(Rp 375.000.000,00)

Contribution Margin Rp 200.000.000,00 Rp 45.000.000,00 Rp 245.000.000,00

Direct Fixed Expenses :

- Biaya Produksi

- Biaya Administrasi

(Rp 65.000.000,00)

(Rp 8.500.000,00)

(Rp 30.000.000,00)

(Rp 4.500.000,00)

(Rp 95.000.000,00)

(Rp 13.000.000,00)

Product Line Fixed Margin Rp 126.500.000,00 Rp 10.5000.000,00 Rp 137.000.000,00

Comon Fixed Expenses :

- Biaya Penjualan

- Biaya Administrasi

(Rp 95.000.000,00)

(Rp 15.000.000,00)

Penghasilan Netto Rp 27.000.000,00

Page 37: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 37

KASUS

LAPORAN SEGMENTASI

Sporty Shoes Company adalah perusahaan yang memproduksisepatu olahraga

berkualitas yang ada di Indonesia. Salah satu produk andalan mereka yaitu Adadas dan

Convirse dimana produk tersebut dijual di daerah Jakarta dan Tangerang. Berikut adalah data

biaya dan pendapatan masing-masing produk dan daerah penjualan:

1. Harga jual,biaya variabel dan kontribusi margin :

Adadas Convirse

Harga jual per unit Rp1.500.000,00 Rp 850.000,00

Biaya variabel per satuan Rp 200.000,00 Rp 175.000,00

Kontribusi margin Rp 2.000.000,00 Rp 1.650.000,00

2. Selama tahun 2015,produk sepatu Adadas terjual sebanyak 25.000 unit satuan dan

produk sepatu Convirse sebanyak 12.500 unit satuan.

Produk sepatu Adadas terjual sebanyak 85% dari total penjualannya untuk daerah

Jakarta dan sisanya untuk daerah Tangerang. Sedangkan untuk produk sepatu

Convirse terjual sebanyak 40% dari total penjualannya untuk daerah Jakarta dan

sisanya untuk daerah Tangerang.Biaya tetap yang terjadi selama tahun 2015 yaitu :

Biaya tetap yang dibebankan berdasarkan tiap lini produk :

Adadas Convirse

Biaya Produksi Tetap Rp 250.000.000 Rp 185.750.000

Biaya Administrasi Tetap Rp 50.000.000 Rp 45.750.000

Biaya tetap yang dibebankan berdasarkan daerah penjualan :

Jakarta Tangerang

Biaya Penjualan Tetap Rp 75.000.000 Rp 85.000.000

Biaya Administrasi Tetap Rp 5.500.000 Rp 5.500.000

Page 38: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 38

Diminta :

1. Susunlah Laporan L/R (Income Statement) yang disegmen berdasarkan daerah

penjualan (Territorial Segmen)

2. Susunlah laporan L/R (Income Statement) yang disegmen berdasarkan lini produk

(Produk Line)

Page 39: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 39

FORM 1

FORM 2

Page 40: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 40

BAB V

ANALISIS CPV

Analisis CPV adalah suatu metode analisis untuk melihat hubungan antara besarnya biaya

yang dikeluarkan suatu perusahaan serta laba yang diperoleh pada suatu periode tertentu.

Analisis terhadap hubungan antara biaya, volume dan laba atau Cost Profit Volume (CPV)

merupakan salah satu alat bagi manajemen untuk menyusun perencanaan laba jangka

pendek. Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi laba perusahaan yaitu volume produk

yang dijual, harga jual produk, dan biaya. Biaya menentukan harga jual untuk mencapai

tingkat laba yang diinginkan. Harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan

volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi

mempengaruhi biaya.(Mulyadi,2015:225-226)

ANALISIS IMPAS

Titik impas adalah suatu keadaan dimana suatu perusahaan dalam kondisi tidak

mendapatkan laba atau menderita rugi. Kondisi ini biasa dinyatakan sebagai :

Page 41: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 41

Total penjualan sama besar dengan total biaya atas penjualan tersebut.

Laba perusahaan sama dengan nol.

Kondisi ini sangat penting untuk diketahui perusahaan. Mengingat,dengan mengetahui

titik impas perusahaan bisa merencanakan operasinya dengan baik atau bahkan untuk tidak

meneruskan operasinya.

Manfaat atau kegunaan analisis break even point (BEP)

Analisis break even point dapat digunakan untuk membantu menetapkan sasaran atau

tujuan perusahaan, kegunaannya antara lain :

1. Sebagai dasar/landasan merencanakan kegiatan operasional dalam usaha dan dapat

digunakan untuk perencanaan laba/pofit planning.

2. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan operasi yang sedang berjalan, yaitu

untuk alat mencocokan antara realisasi biaya dengan angka-angka dalam perhitungan

break even point sebagai pengendalian atau controlling.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual yaitu setelah diketahui

hasil perhitungan menurut analisa break even point dan laba yang ditargetkan.

4. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputasan yang harus dilakukan

seorang manager, misalnya seorang manager akan mengambil suatu keputusan

tertentu terlebih dahulu menanyakan titik break even point.

Break Even Point (BEP)

a. Pendekatan Persamaan

Seperti pada artian titik impas bahwa :

• Perusahaan tidak memperoleh laba atau menderita rugi

• Total penjualan sama dengan total biaya

• Laba sama dengan nol

Maka persamaan titik impas bisa disajikan sebagai berikut:

Penjualan = Total Biaya

Page 42: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 42

Dalam persamaan ini, total biaya adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel,

dengan demikian persaman yang lengkap adalah:

Dalam kondisi ini laba sama dengan nol dan untuk perencanaan lebih lanjut persamaan

bisa di jadikan:

*) TI = Titik Impas

** ) Dimana laba adalah nol.

b. Pendekatan Margin Contribusi

Margin kontribusi (contribution margin) adalah sisa hasil penjualan setelah

dikurangi dengan biaya variable. Jumlah margin kontribusi akan bisa digunakan untuk

menutup biaya tetap dan membentuk laba.

Titik impas yang dicari dengan metode marginkontribusi menetapkan, seberapa besar

margin kontribusiuntuk menutup biaya tetap dan untuk menghasilkan laba.Semakin besar

margin kontribusi yang diperoleh perusahaan dari setiap unit produk yang dijualnya,

semakin cepat pula perusahaan tersebut menutup biaya tetapnya dan mencapai laba yang

diinginkan.Dengan pendekatan ini, titik impas bisa disajikan dalam bentuk unit atau dalam

rupiah.

Unit

Titik impas dalam unit dicari dengan formula:

Penjualan TI*) = Biaya Variabel TI*) + Biaya Tetap Laba**)

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap

Biaya Tetap Total

Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit

Page 43: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 43

Rupiah

Titik impas dalam rupiah dicari dengan formula:

*) Ratio margin kontribusi =

c. Margin of Safety (Margin Pengamanan Penjualan)

Margin of safety (MOS) adalah hasil penjualan pada tingkat titik impas dihubungkan

dengan penjualan yang dianggarkan atau penjualan pada tingkat tertentu, maka akan di

dapat informasi tentang seberapa jauh volume penjualan boleh turun sehingga

perusahaan tidak menderita kerugian..Perusahaan dengan margin pengaman yang besar

kurang rentan terhadap imbas kemerosotan permintaan penjualan yang disebabkan

suramnya ekonomi, perubahan prilaku ekonomi ataupun kondisi persaingan

bisnis.Konsekuensinya, ketentuan yang dipakai untuk menerapkan margin pengaman

dalam sebuah perusahaan adalah semakin besar margin pengaman, semakin rendah

resiko bisnis.

Rumus yang digunakan untuk menghitung Margin of Safety adalah:

a. Margin of Safety dalam rupiah (Rp)

b. Margin of Safety dalam persen (%)

Angka Margin of safety ini memberikan informasi sampai seberapa jauh volume

penjualan yang direncanakan boleh turun agar supaya perusahan tidak menderita

kerugian atau dengan kata lain, angka margin of safety memberikan petunjuk jumlah

maksimum penurunan volume yang direnanakan, yang tidak mengakibatkan kerugian.

Biaya Tetap Total

Ratio Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit

Margin Kontribusi

Penjualan

X 100%

MOS = Penjualan – Penjualan Pada Titik impas

MOS dalam rupiah

Penjualan

% Mos =

Page 44: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 44

d. Tuasan Operasi (Operating Leverage)

Bagi akuntan manajemen, tuasan operasi mengacu pada kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kenaikan laba bersih manakala volume penjualan melonjak. Karena

perbandingan margin kontribusi dengan laba bersih adalah biaya tetap, maka perusahaan

dengan biaya tetap yang tinggi akan mempunyai tuasan operasi yang tinggi pula. Tuasan

operasi akan paling tinggi dalam suatu perusahaan jika biaya tetapnya lebih besar

dibandingkan dengan biaya variabelnya. Demikian sebaliknya apabila perusahaan

memiliki tuasan operasi yang terbilang tinggi, maka keuntungannya akan sangat peka

terhadap perubahan penjualan. Presentase kenaikan atau penurunan yang kecil dalam

penjualan dapat mengakibatkan presentase kenaikan atau penurunan yang besar dalam

keuntungan yang diraih.

Faktor Tuasan Operasi

Faktor tuasan operasi adalah suatu ukuran pada tingkat penjualan tertentu, seberapa besar

presentase perubahan volume penjualan akan mempengaruhi laba. Semakin laba bersih

mendekati nol, maka semakin dekat perusahan ke titik impas. Hal ini akan menyebabkan

faktor tuasan operasi yang tinggi. Pada saat volume penjualan menggelembung, margin

kontribusi dan laba bersih akan membengkak pula, konsekuensinya adalah faktor tuasan

operasi secara progresif menjadi lebih kecil.

Faktor tuasan operasi dalam perusahaan dapat dikur dengan menggunakan rumus berikut:

Faktor tuasan Operasi =

Dalam pengukuran operating leverage, manajemen berupaya menentukan seberapa sensitif

laba terhadap perubahan penjualan.Para manajer berupaya menjauhi risiko dengan

mempertahankan kondisi operating leverage pada posisi rendah, bahkan meskipun hal ini

menyebabkan berkurangnya laba perusahaan.

e. Laba Sasaran

Tatkala melakukan investasi dalam sebuah proyek, manajemen tentunya berharap dapat

meraup tingkat keuntungan tertentu. Besarnya keuntungan yang diharapkan oleh

pemodal sering disebut laba sasaran. Ada beberapa manfaat penentuan titik impas,

Margin Kontribusi

Laba Bersih

Page 45: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 45

diantaranya perusahaan akan bisa memperkirakan penjualan yang dilakukan agar laba

tertentu bisa diperoleh.

Dengan pendekataan persamaan maupun pendekatan margin kontribusi, jumlah

penjualan untuk mencapai laba diinginkan bisa dicari dengan menambahkan laba pada

unsur biaya tetap. Sehingga persamaan atau formulanya akan menjadi sebagai berikut :

a. Pendekataan Persamaan

b. Pendekataan Margin Kontribusi

Penjualan= =

CONTOH KASUS

ANALISA CPV

PT. SERIBU DUA RIBU memproduksi Radio. Berikut ini adalah proyeksi laporan

Penghasilan Usaha perusahaan PT. SERIBU DUA RIBU

PT. SERIBU DUARIBU

Laporan Penghasilan Usaha Kontribusi

31 Maret 2017

Keterangan Total ( Rp ) Per Unit Persentase Penjualan

Penjualan (500 Unit ) Rp. 400.000.000 Rp. 800.000 100 %

Biaya Variabel (Rp. 320.000.000) (Rp. 640.000) 60%

Margin Kontribusi Rp. 80.000.000 Rp. 160.000 40%

Biaya Tetap (Rp. 60.000.000)

Laba Bersih Rp. 20.000.000

Penjualan = Biaya Variabel +Biaya Tetap + Laba

Biaya Tetap + Laba

Margin Kontribusi

Page 46: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 46

Hitunglah :

1. Rasio margin kontribusi

2. Titik impas dalam unit dan titik impas dalam rupiah

3. Margin Of Safety (MOS) apabila terdapat perusahaan PT. GOCAP dengan L/R

sebagai berikut :

Keterangan Total ( Rp ) Persentase Penjualan

Penjualan (500 Unit ) Rp. 400.000.000 100 %

Biaya Variabel (Rp. 280.000.000) 50%

Margin Kontribusi Rp. 120.000.000 50%

Biaya Tetap (Rp. 100.000.000)

Laba Bersih Rp. 20.000.000

4. Tuasan operasi apabila diasumsikan kenaikan laba sebesar 10%

5. Laba sasaran yang diharapkan Rp. 19.000.000

JAWABAN CONTOH KASUS

1. Rasio Margin Kontribusi=𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛× 100 %

=𝑅𝑝.80.000.000

𝑅𝑝.400.000.000𝑥 100% = 20%

2. Titik Impas dalam Unit yang Terjual =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝

𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡

= 𝑅𝑝.60.000.000

𝑅𝑝.160.000= 375 𝑈𝑛𝑖𝑡

Titik Impas Dalam Rupiah = Biaya Tetap Total

Ratio Margin Kontribusi Dalam Rupiah Per Unit

= Rp. 60.000.000 = Rp. 150.000.000

Rp. 40%

Page 47: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 47

PT. SERIBU DUARIBU PT. GOCAP

Jumlah Persen Jumlah Perse

n

Penjualan Rp. 400.000.000 100 Rp. 400.000.000 100

Biaya Variabel (Rp. 320.000.000) (60) (Rp. 280.000.000) (50)

Margin Kontribusi Rp. 80.000.000 40 Rp. 120.000.000 50

Biaya Tetap (Rp. 60.000.000)

(Rp. 100.000.000)

Laba Bersih Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000

Titik Impas :

Rp. 60.000.000 / 40% Rp. 150.000.000

Rp. 100.000.000 / 50% Rp. 200.000.000

Margin pengaman dalam rupiah

(Jumlah Penjualan – Titik Impas ) :

Rp. 400.000.000 – Rp.

150.000.000 Rp. 250.000.000

Page 48: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 48

Rp. 400.000.000 – Rp.

200.000.000 Rp. 200.000.000

Margin pengamanan dalam

persentase

Rp. 250.000.000 / Rp. 400.000.000 62,5 %

Rp. 200.000.000 / Rp400.000.000 50%

PT. SERIBU DUARIBU PT. GOCAP

Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan Rp. 400.000.000 100 Rp. 400.000.000 100

Biaya Variabel (Rp. 320.000.000) (60) (Rp. 280.000.000) (50)

Margin Kontribusi Rp. 80.000.000 40 Rp. 120.000.000 50

Biaya Tetap (Rp. 60.000.000) (Rp. 100.000.000)

Laba Bersih Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000

PT. SERIBU DUARIBU mempunyai proporsi biaya tetap yang lebih tinggi dari segi biaya

variabelnya dibandingkan dengan PT. GOCAP. Walaupun demikian jumlah biaya kedua

perusahaan tersebut sama yaitu Rp. 380.000.000 ( Rp. 400.000.000 – Rp. 20.000.000 ) pada

tingkat penjualan Rp. 400.000.000. jika penjualan masing – masing pengusaha dinaikkan

sebesar 10% ( dari Rp. 400.000.000 menjadi 440.000.000 pada setiap pengusaha). Hal ini

tercermin dalam perhitungan di bawahini :

PT. SERIBU DUARIBU PT. GOCAP

Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan Rp. 440.000.000 100 Rp. 440.000.000 100

Biaya Variabel (Rp. 352.000.000) (60) (Rp. 308.000.000) (50)

Margin Kontribusi Rp. 88.000.000 40 Rp. 132.000.000 50

Biaya Tetap (Rp. 70.000.000) (Rp. 90.000.000)

Laba Bersih Rp. 18.000.000 Rp. 42.000.000

Page 49: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 49

Faktor Tuasan Operasi = Margin Kontribusi

Laba Bersih

PT. SERIBU DUARIBU=𝑅𝑝.80.000.000

𝑅𝑝.20.000.000= 4

PT. GOCAP =𝑅𝑝.120.000.000

𝑅𝑝.20.000.000= 6

Dengan mencermati faktor tuasan operasi diatas, dapatdiketahui bahwa suatu perubahan

penjualan akan mengakibatkan perubahan empat kali lipat laba bersih pada PT. SERIBU

DUARIBU danp erubahan enam kali lipat laba bersih pada PT. GOCAP. Dengan demikian,

apabila penjualan meningkat 10 persen, maka laba bersih PT. SERIBU DUARIBU akan

melonjak sebesar 40 persen; laba bersih PT. GOCAP akan melonjak 60 persen. Hal ini

dibuktikan melalui komputerisasi berikut :

(A)

Persentase Kenaikan

Penjualan

(B)

Faktor Tuasan

Operasi

(C)

Persentase Kenaikan

Laba Bersih (A) X

(B)

PT. SERIBU

DUARIBU 10 4 40

PT. GOCAP 10 6 60

Komputerisasi diatas menjelaskan mengapa kenaikan penjualan sebesar 10 % menyebabkan

kenaikan laba bersih PT. SERIBU DUARIBU dari Rp. 20.000.000 menjadi Rp. 28.000.000 (

Kenaikan 40 persen ) dan laba bersih PT. GOCAP melonjak tinggi dari Rp. 20.000.000

menjadi Rp. 32.000.000 (Kenaikan 60 persen ).

3. Laba Sasaran

Harga jual perunit Rp. 800.000 per unit

Biaya Variabel Rp. 640.000 per unit

Biaya Tetap Rp. 60.000.000

Page 50: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 50

Untuk menentukan laba sasaran terdapat 2 metode yang dapat digunakan yaitu :

1) MetodePersamaan

Penjualan = BebanVariabel + BebanTetap + Laba

800.000 X = Rp. 640.000 X + Rp. 60.000.000 + Rp. 19.000.000

160.000 X = Rp. 79.000.000

X = 494

2) Metode Margin Kontribusi

Unit PenjualanuntukMencapai Target = BebanTetap + Target Laba

Margin Kontribusi per Unit

= Rp. 60.000.000 + Rp. 19.000.000

Rp. 160.000

= Rp. 494 unit

Dari komposisi itu diketahui bahwa PT. SERIBU DUARIBU harus menjual sebanyak

494 unit radio supaya meraih laba sasaran Rp. 19.000.000. Apabila dinyatakan dalam

rupiah, maka besarnya nilai penjualan haruslah Rp. 395.200.000 (Rp. 800.000 X 494).

Page 51: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 51

FORM 1

FORM 2

Page 52: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 52

FORM 3

Page 53: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 53

FORM 4

BAB VI

DECISION MAKING

Perusahaan khususnya pihak manajemen selalu dihadapkan pada perencanaan dan

pengambilan keputusan yang menyangkut berbagai macam alternatif yang harus dipilih.

Dalam pengambilan keputusan itu mereka menghadapi ketidakpastian dalam memilih

berbagai alternatif. Informasi akuntansi sangat membantu manajer dalam proses pengambilan

keputusan manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan untuk mengurangi

ketidakpastian atas alternatif yang dipilih. Agar pembuatan keputusan bisa tepat maka

diperlukan informasi yang akurat yaitu informasi yang relevan, tepat waktu dan pendapatan

melebihi biaya didalam perolehan informasi tersebut.

Page 54: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 54

Biaya diferensial, merupakan biaya yang akan datang yang berbeda diantara berbagai

macam alternatif keputusan yang mungkin dipilih. Besarnya biaya diferensial dihitung dari

perbedaan biaya pada alternatif tertentu dibandingkan dengan biaya pada alternatif lainnya.

Jadi, karakteristik biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang (Future Cost) dan

biaya yang berbeda (selisih) diantara berbagai alternatif keputusan. Biaya kesempatan adalah

kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternatif.

Dalam pengambilan keputusan manajemen, konsep biaya differensial sangat diperlukan

terutama dalam menentukan keputusan manajemen yang bersifat khusus dimana berkaitan

dengan pemilihan alternatif dalam hal :

1. Membuat sendiri atau membeli. (make or buy decision).

2. Menerima atau menolak pesanan khusus. (special order decision).

3. Menambah atau menghapus lini produk. (add or delete a product).

4. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk. (sell or process furiher).

o Membuat sendiri atau membeli. (make or buy decision)

Sebuah keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama

dalam perusahaan yang produksinya terdiri dari berbagai komponen dan yang

memproduksi berbagai jenis produk. Tidak selamanya komponen yang membentuk

suatu produk harus diproduksi sendiri oleh perusahaan, jika memang pemasok luar

dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang lebih murah daripada biaya

untuk memproduksi sendiri komponen tersebut.

o Menerima atau menolak pesanan khusus. (special order decision)

Adanya kapasitas yang “Idle” (menganggur) sehingga mendorong manajemen

menerima atau mempertimbangkan harga jual di bawah normal pada pesanan yang

bersifat khusus tentunya dengan kondisi tidak mengganggu penjualan regulernya.

Pendapatan Diferensial Pendapatan dengan diterimanya pesanan

Biaya Diferensial Biaya dengan diterimanya pesanan

Jika Pendapatan Diferensial > Biaya Diferensial Pesanan Diterima

Jika Pendapatan Diferensial < Biaya Diferensial Pesanan Ditolak

Page 55: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 55

o Menambah atau menghapus lini produk. (add or delete a product)

Manajer berhadapan secara rutin dengan keputusan-keputusan yang melibatkan pemilihan

kombinasi produk (bauran penjualan) yang mengucurkan laba yang dapat diterima. Pada

waktu mulai tersedia, pendapatan dan biaya produk baru harus di evaluasi secara cermat

guna memastikan bahwa imbalan keuntungan terkait adalah cukup besar untuk

menjustifikasi (mempertimbangkan) penjualanya. Keputusan berkenaan dengan apakah

lini produk lama atau segmen perusahaan lain harus dihapus atau ditambah merupakan

suatu keputusan yang pelik yang harus diambil oleh manajer.

Analisis diferensial dapat diterapkan untuk melakukan evaluasi. Asumsi yang mendasari

hal tersebut adalah:

Evaluasi segmen/ lini memakai margin kontribusi langsung.

Penghapusan segmen/ lini terpusat pada pendapatan yang hilang dan biaya yang

terhindarkan.

Penambahan segmen/ lini terfokus pada pendapatan dan biaya inkremental.

Biaya incremental merupakan biaya yang timbul akibat adanya pertambahan atau

pengurangan output ( biasanya merupakan hasil dari kegiatan produksi/operasi).

o Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk. (sell or process furiher)

CONTOH KASUS DECISION MAKING

Membuat Sendiri atau Membeli

PT. KIDS ZAMAN NOW adalah perusahaan industri yang bergerak dibidang perakitan.

Selama ini dalam pembuatan produknya perusahaan selalu menggunakan suku cadang yang

diproduksi sendiri. Dalam sebulan perusahaan membutuhkan 150.000 unit suku cadang. Kini

perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli suku cadang dari perusahaan lain

dengan harga Rp 40/ unit.

Berikut adalah data biaya produksi perusahaan dalam membuat sendiri suku cadang satu

bulan:

Per unit 150.000 unit

Page 56: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 56

Biaya bahan baku Rp 7 Rp 1.050.000

Biaya tenaga kerja variable Rp 10 Rp 1.500.000

Biaya tenaga kerja tak langsung Rp 14 Rp 2.100.000

Biaya overhead pabrik variabel Rp 4 Rp 600.000

Biaya Listrik Rp 4 Rp 600.000

Biaya Telepon Rp 3 Rp 450.000

Jumlah biaya produksi Rp 42 Rp 6.300.000

Biaya tambahan jika membeli dari luar :

Biaya angkut Rp 200.000

Petanyaan :

a. Jika mesin yang dipakai membuat sukucadang menganggur (tidak dipakai dalam

kegiatan produksi apapun) alternatif mana yang sebaiknyadipilihpihakmanajemen,

apakahmemproduksisendiriataumembelidariperusahaan lain?

b. Jika mesin yang dipakai untuk membuat suku cadang disewakan kepada perusahaan

lain dan menghasilkan pendapatan sewa sebesar Rp 300.000, alternatif manakah yang

sebaiknya dipilih oleh manajemen, membeli dari perusahaan lain atau membuat

sendiri?

JAWABAN CONTOH KASUS

a. Tabel Perbandingan Biaya :

NO JENIS BIAYA MEMBUAT MEMBELI

1 BBB Rp. 1.050.000 -

2 BTKL Rp . 1.500.000 -

3 BTK Tak Langsung Rp. 2.100.000

4 BOP Variabel Rp. 600.000 -

Page 57: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 57

5 Biaya Listrik Rp. 600.000 Rp. 600.000

6 Biaya Telepon Rp. 450.000 Rp. 450.000

7 Harga Beli - Rp. 6.000.000

8 Ongkosangkut - Rp. 200.000

Total Rp. 6.300.000 Rp. 7.250.000

Dari table diatas dapat kita lihat bahwa jumlah biaya yang harus di keluar kan untuk

membuat lebih kecil dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan jika membeli suku cadang

dari perusahaan lain.

b. Tabel Perbandingan

Dari table diatas dapat kita lihat bahwa sekalipun ada tambahan biaya kesempatan sebesar Rp

300.000 jumlah biaya membuat sendiri masih lebih kecil dari membeli dari luar.

KESIMPULAN:

Sebaiknya PT. KIDZ ZAMAN NOW membuat sendiri untuk produk suku cadangnya,

Karena jika membeli dari luar akan mengeluarkan biaya yang lebih besar.

2. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

Adanya kapasitas yang “Idle” sehingga mendorong manajemen menerima atau

mempertimbangkan harga jual di bawah normal pada pesanan yang bersifat khusus

tentunya dengan kondisi tidak mengganggu penjualan regulernya.

Pendapatan Diferensial Pendapatan dengan diterimanya pesanan

Membuat Sendiri Membeli dari Luar Biaya Diferensial

Biaya Suku Cadang Rp. 6.300.000 Rp. 7.250.000 Rp. 950.000

Biaya kesempatan Rp. 300.000 - Rp. 300.000

Jumlah Biaya Rp. 6.600.000 Rp. 7.250.000 Rp. 650.000

Jika Pendapatan Diferensial > Biaya Diferensial Pesanan Diterima

Jika Pendapatan Diferensia l< Biaya Diferensial Pesanan Ditolak

Page 58: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 58

Biaya Diferensial Biaya dengan diterimanya pesanan

CONTOH KASUS DECISION MAKING

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

PT. GUDANG MICIN yang berlokasi di Jagakarsa adalah perusahaan yang memproduksi

baju. Perusahaan mempunyai kapasitas untuk memproduksi baju sebanyak 1500 unit

/bulan. Ramalan penjualan untuk bulan Maret perusahaan hanya memproduksi 970 unit

dengan harga jual Rp 80.000 /unit. Anggaran biaya untuk bulan tersebut menunjuk kan

rincian biaya sebagai berikut :

Biaya Variabel Rp 9.500/unit

Page 59: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 59

Biaya tetap pabrikasi Rp 30.000.000/bulan

Biaya Penjualan dan Administratif Rp 1.700.000/bulan

Jika terdapat pesanan khusus sebanyak 500 unit dengan harga Rp 30.000 /unit. Namun

diperlukan biaya untuk membeli mesin khusus seharga Rp 3.500.000 untuk mencetak logo

tertentu pada baju pesanan khusus.

Keputusan apakah yang diambil perusahaan ?Menerima atau menolak pesanan khusus ?

JAWABAN CONTOH KASUS

Dengan

Pesanan

Tanpa

Pesanan

Analisis

Diferensial

Penjualan :

( 970 unit x Rp 80.000 ) Rp 77.600.000 Rp 77.600.000

(500 unit xRp 30.000 ) Rp 15.000.000 Rp 15.000.000

BiayaVariabel :

( 970 unit x Rp 9.500 ) (Rp 9.215.000) (Rp 9.215.000)

( 500 unit x Rp 9.500 ) (Rp 4.750.000) (Rp 4.750.000)

Margin kontribusi Rp 78.635.000 Rp 68.385.000 Rp 10.250.000

Biayatetap :

Pabrikasi – Reguler (Rp 30.000.000) (Rp 30.000.000)

– Tambahan (Rp 3.500.000) (Rp3.500.000)

Penjualan & Administratif (Rp 1.700.000) (Rp 1.700.000)

Laba bersih Rp 43.435.000

Rp 36.685.000 Rp 6.750.000

Keputusan : Pesanan khusus diterima karena Pendapatan Diferensial > Biaya Diferensial

yaitu Rp 15.000.000 – ( Rp 4.750.000 + Rp 3.500.000) = Rp 6.750.000

Perusahaan akan mendapatkan laba yang lebih tinggi sebesar Rp 6.750.000

apabila menerima pesanan khusus tersebut .

Page 60: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 60

3. Menambah atau Menghapus Lini Produk

Manajer berhadapan secara rutin dengan keputusan-keputusan yang melibatkan pemilihan

kombinasi produk (bauran penjualan) yang mengucurkan laba yang dapat diterima. Pada

waktu mulai tersedia, pendapatan dan biaya produk baru harus di evaluasi secara cermat

guna memastikan bahwa imbalan keuntungan terkait adalah cukup besar untuk

menjustifikasi penjualanya. Keputusan berkenaan dengan apakah lini produk lama atau

segmen perusahaan lain harus dihapus atau ditambah merupakan suatu keputusan yang

pelik yang harus diambil oleh manajer.

Analisis diferensial dapat diterapkan untuk melakukan evaluasi. Asumsi yang mendasari

hal tersebut adalah:

Evaluasi segmen/ lini memakai margin kontribusi langsung.

Page 61: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 61

Penghapusan segmen/ lini terpusat pada pendapatan yang hilang dan biaya yang

terhindarkan.

Penambahan segmen/ lini terfokus pada pendapatan dan biaya inkremental.

CONTOH KASUS DECISION MAKING

Menambah atau Menghapus Lini Produk

Analisis diferensial pada laporan penghasilan usaha PT. MOBILE LEGEND yang bergerak

dalam bisnis eceran/ distribusi 3 lini produk.

Produk Obat Produk

Kosmetik Produk Kimia Jumlah

Penjualan Rp. 600.000 Rp. 1.800.000 Rp. 1.400.000 Rp. 3.800.000

Biaya Variabel (Rp. 450.000) (Rp. 800.000) (Rp. 700.000) (Rp. 1.950.000)

Margin Kontribusi Rp. 150.000 Rp. 1.000.000 Rp. 700.000 Rp. 1.850.000

Biaya Tetap:

Page 62: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 62

Gaji wiraniaga 110.000 300.000 270.000 680.000

Periklanan 55.000 120.000 60.000 235.000

Asuransi 12.000 10.000 8.000 30.000

Pajak PBB 8.000 10.500 7.500 26.000

Penyusutan 80.500 100.000 65.000 245.500

Lain-lain 3.500 5.500 4.500 13.500

Jumlah (Rp. 269.000) (Rp. 546.000) (Rp. 415.000) (Rp. 1.230.000)

Laba bersih (Rp. 119.000) Rp. 454.000 Rp. 285.000 Rp. 620.000

JAWABAN CONTOH KASUS

Dengan Produk

obat

Tanpa Produk

obat

Analisis

Diferensial

Penjualan Rp. 3.800.000 Rp. 3.200.000 Rp. 600.000

Biaya variabel (Rp. 1.950.000) (Rp. 1.500.000) (Rp. 450.000)

Margin Kontribusi Rp. 1.850.000 Rp. 1.700.000 Rp. 150.000

Biaya Tetap:

Terhindarkan(wiraniaga) Rp. 680.000 Rp. 570.000 Rp. 110.000

Tidak terhindarkan Rp. 550.000 Rp. 550.000 Rp. 0

Page 63: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 63

Jumlah (Rp. 1.230.000) (Rp. 1.120.000) (Rp. 110.000)

Laba bersih Rp. 620.000 Rp. 580.000 Rp. 40.000

Analisis : Hasil laba bersih mengalami penurunan sebesar Rp 40.000 apabila lini obat

dihapuskan, dari yang semula Rp. 620.000 menjadi Rp. 580.000 . Oleh sebab itu

penghapusan lini produk Obat bukan merupakan tindakan yang bijaksana karena penurunan

yang terjadi bila tanpa produk obat.

KASUS DECISION MAKING

Membuat Sendiri atau Membeli

PT. ANTI GALAU CLUB adalah perusahaan industri yang bergerak dibidang perakitan.

Selama ini dalam pembuatan produknya perusahaan selalu menggunakan suku cadang yang

diproduksi sendiri. Dalam sebulan perusahaan membutuhkan 100.000 unit suku cadang. Kini

perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli suku cadang dari perusahaan lain

dengan harga Rp 45/ unit.

Berikutadalah data biaya produksiperusahaandalam membuat sendiri tahu satu bulan:

Page 64: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 64

Per unit 100.000 unit

Biaya bahan baku Rp 8 Rp 800.000

Biaya tenaga kerja variable Rp 13 Rp 1.300.000

Biaya tenaga kerja tak langsung Rp 16 Rp 1.600.000

Biaya overhead pabrik variabel Rp 5 Rp 500.000

Biaya Listrik Rp 5 Rp 500.000

Biaya Telepon Rp 3 Rp 300.000

Jumlah biaya produksi Rp 50 Rp 5.000.000

Biaya tambahan jika membeli dari luar :

Biaya angkut Rp 300.000

Petanyaan :

c. Jika mesin yang dipakai membuat suku cadang menganggur (tidak dipakai dalam

kegiatan produksi apapun) alternatif mana yang sebaiknya dipilih pihak manajemen,

apakah memproduksi sendiri atau membeli dari perusahaan lain?

d. Jika mesin yang dipakai untuk membuat suku cadang disewakan kepada perusahaan

lain dan menghasilkan pendapatan sewa sebesar Rp 300.000, alternatif manakah yang

sebaiknya dipilih oleh manajemen, membeli dari perusahaan lain atau membuat

sendiri?

Page 65: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 65

KASUS DECISION MAKING

Menerima atau Menolak Pesanan Khusus

PT. WEREWOLF yang berlokasi di Bintaro adalah perusahaan yang memproduksi Sepatu

Sport. Perusahaan mempunyai kapasitas untuk memproduksi sepatu sport sebanyak

1600unit/bulan. Ramalan penjualan untuk bulan Maret perusahaan hanya memproduksi

960 unit dengan harga jual Rp 85.000/unit. Anggaran biaya untuk bulan tersebut

menunjukkan rincian biaya sebagai berikut :

Biaya Variabel Rp 8.000/unit

Biaya tetap pabrikasi Rp 40.000.000/bulan

Biaya Penjualan dan Administratif Rp 2.200.000/bulan

Jika terdapat pesanan khusus sebanyak 420 unit dengan harga Rp 40.000/unit.Namun

diperlukan biaya untuk membeli mesin khusus seharga Rp 4.500.000 untuk mencetak logo

tertentu pada sepatu sport pesanan khusus.

Page 66: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 66

Keputusan apakah yang diambil perusahaan ? Menerima atau menolak pesanan khusus ?

KASUS DECISION MAKING

Menambah atau Menghapus Lini Produk

Analisis diferensial pada laporan penghasilan usaha PT. PAYUNG TEDUH yang bergerak

dalam bisnis eceran/ distribusi 3 lini produk.

Produk Obat Produk

Kosmetik Produk Kimia Jumlah

Penjualan Rp. 800.000 Rp. 2.000.000 Rp. 1.500.000 Rp. 4.300.000

Biaya Variabel (Rp. 600.000) (Rp. 800.000) (Rp. 700.000) (Rp. 2.100.000)

Margin Kontribusi Rp. 200.000 Rp. 1.200.000 Rp. 800.000 Rp. 2.200.000

Biaya Tetap:

Gaji wiraniaga 250.000 200.000 300.000 750.000

Periklanan 85.000 150.000 85.000 320.000

Page 67: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 67

Asuransi 25.000 20.000 15.000 60.000

Pajak PBB 5.500 10.000 8.500 24.000

Penyusutan 75.000 100.000 85.000 260.000

Lain-lain 8.000 6.500 6.500 21.000

Jumlah (Rp. 448.500) (Rp. 486.500) (Rp. 500.000) (Rp. 1.435.000)

Laba bersih (Rp. 248.500) Rp. 713.500 Rp. 300.000 Rp. 765.000

FORM 1

FORM 2

Page 68: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 68

FORM 3

Page 69: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 69

FORM 4

Page 70: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 70

BAB VII

TIME VALUE OF MONEY

A. Pengertian Time Value of Money

Nilaiwaktuuang (time value of money) merupakan akibat adanya peluang investasi,

peminjaman, pemberian pinjaman, dan preferensi konsumsi pada saat kini ketimbang pada

masa yang akan datang, serta ekspektasi inflasi (Simamora, 287)

Nilai waktu uang juga merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang

sekarang lebih berharga dari pada nilai uang di masa yang akan datang.

Konsep Nilai Waktu Uang menyatakan bahwa lebih baik menerima sejumlah rupiah

padahariinidaripadasejumlah rupiah pada tahun depan atau suatu saat tertentu dimasa yang

akan datang (Simamora, 287).

Jadi, time value of money itu penting untuk di pelajari guna menentukan seberapa

besar nilai mata uang masa kini dan masa mendatang.

B. Metode yang digunakan

1. Future Value ( Nilai yang akan datang )

Adalah banyaknya sejumlah uang saat ini yang diperoleh pada tingkat suku

bunga tertentu akan berakumulasi pada akhir periode masa depan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini

26/10/16 26/10/17

Po FV

Rp 1,000,000 ?

Rumus : FV ( r, n ) = PV ( 1 + r ) ^n

Keterangan :

FV : Nilai pada masa yang akan datang r : Tingkat suku bunga

PV : Nilai pada saat ini n : Jangka waktu

Page 71: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 71

2. Present Value ( Nilai sekarang )

Adalah harga kini sejumlah uang yang diterima pada tanggal tertentu di masa depan

dengan suku bunga tertentu.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.

26/10/16 26/10/17

PO FV

? Rp 1,000,000

Rumus : PV = FV ( r, n ) / ( 1 + r ) ^n

Keterangan :

FV : Nilai pada masa yang akan datang r : Tingkat suku bunga

PV : Nilai pada saat ini n : Jangka waktu

3. Anuitas (Annuity)

Adalah serangkain arus kas sama yang diterima atau dibayar selama interval

waktu yang sama (Simamora, 293.)

Diasumsikan bahwa FV menunjuk ke arus kas tahunan yang diterima pada setiap

akhir tahun untuk n tahun berikutnya.

Rumus :

PV= FV[ ]

FV= fv[ ]

Page 72: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 72

4. PeriodePengembalian (Payback Period)

Periode pengembalian adalah masa yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk menutup

investasi perdana. Karena suatu organisasi tidak akan menutup investasinya sebelum

mencapai periode pengembalian, maka semakin lama periode pengembalian, semakin tinggi

pula risikonya. (Simamora, 296)

Maka, payback period merupakan pengukur jangka waktu pengembalian investasi, bukan

pengukur kemampuan menghasilkan laba suatu investasi.

Kelemahan:

Tidak memperlihatkan profitabilitas sebuah investasi.

Mengabaikan imbalan investasi.

Kelebihan:

Metode periode pengembalian lebih mudah dihitung dan dipahami.

Semakin cepat kas menutupi investasi perdana, semakin lekas pula dapat di

investasikan kembali dalam aktiva produktif lain.

Periode pengembalian yang singkat dapat mengurangi resiko investasi karena

ketidakpastian biasanya meningkat seiring dengan berlalunya waktu.

Periode pengembalian lebih mementingkan hasil segera, suatu pertimbangan bagi

beberapa perusahaan.

Manakala arus kas sebuah proyek diasumsikan rata disepanjang periode, maka rumus

berikut dapat dipakai untuk menghitung periode pengembalian:

PeriodePengembalian= InvestasiPerdana :Arusmasukkastahunan

Page 73: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 73

CONTOH KASUS

TIME VALUE OF MONEY

Metode yang digunakan

A. Future Value ( Nilai yang akan datang )

Banyaknya sejumlah uang saat ini yang diperoleh padat ingkat suku bunga tertentu

akan berakumulasi pada akhir periode masa depan (Simamora edisi3 : 290). Jumlah

penerimaan yang akan datang dari jumlah saat ini ( Po ) yang akan tumbuh selama n

tahun dengan tingkat bunga sebesar r per tahun.

Rumus : FV ( r, n ) = Po ( 1 + r ) ^n

Dengan :

FV : Future Value

Po : jumlah nilai sekarang

r : tingkat bunga/tahun

n : Jangka waktu

Contoh kasus :

Akmal menginvestasikan sejumlah uang sebesar Rp50.000.000 pada Bank BRI yang

memberikan bunga 5% / tahun. Berapa jumlah uang yang akan diterima pada akhir

tahun ke 2?

Penyelesaian :

FV ( 5% , 2 ) = Rp50.000.000 ( 1 + 0,05 ) ^2

= Rp55.125.000

Berdasarkan perhitungan diatas dapat kita simpulkan jika Akmal berinvestasi sebesar

Rp50.000.000 selama 2 tahun dan dengan bunga 5% / tahun. MakaAkmal akan

mendapatkan keuntungan sebesar Rp5.125.000 dan investasinya menjadi =

Rp55.125.000pada akhir tahun ke 2.

Page 74: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 74

B. Present Value ( Nilai sekarang )

Harga kini sejumlah uang yang diterima pada tanggal tertentu di masa depan dengan

suku bunga tertentu (Simamora, edisi3 : 291). Besarnya jumlah uang pada permulaan periode

atas

dasar tingkat bunga tertentu dari sejumlah yang baru akan diterima beberapa waktu atau

periode yang akan datang.

Rumus : PO = FV ( r, n ) [ 1/ ( 1 + r ) ^n ]

Dengan :

Po : jumlah nilai sekarang

FV : Future Value

r : tingkat bunga/tahun

n : jangka waktu

Contoh kasus :

Fathur menginginkan agar uangnya menjadi Rp 10.000.000 pada 5 tahun yang akan

datang. Berapakah jumlah uang yang harus ditabung Suci saat ini seandainya

diberikan bunga sebesar 5% per tahun ?

Penyelesaian :

PO = Rp10.000.000 [ 1/ ( 1 + 0,05 ) ^5]

= Rp 7.835.262

Kesimpulan :

Berdasarkan perhitungan diatas dapat kita simpulkan uang yang akan kita terima

sejumlah Rp 10.000.000 memiliki nilai Rp 7.835.262 pada permulaan periode

(sekarang).

Page 75: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 75

C. Anuitas (Annuity)

Adalah serangkain arus kas sama yang diterima atau dibayar selama interval waktu

yang sama. Diasumsikan bahwa FV menunjuk ke arus kas tahunan yang diterima pada

setiap akhir tahun untuk n tahun berikutnya. (Simamoraedisi3 :293)

Rumus:

Contoh kasus Anuitas:

1. PT JARDINE sanggup membayar Rp40.000.000 per tahun selama 10 tahun.

Berapa banyak pinjaman yang dapat dipinjam oleh LABALA pada saat ini?

Dengan tingkat bunga 5%. Hitunglah dengan mennggunakan rumus anuitas dan

beri kesimpulan.

PV= Rp40.000.000 [(1+0,05)10−1

0,05(1+0,05)10]

=Rp40.000.000[0,628894626

0,081444731]

=Rp40.000.000(7,721734952)

=Rp 308.869.398

Kesimpulan:

Bank akan meminjamkan uang kepada LABALA sebesarRp 308.869.398

dengan pembayaran yang dibayarkan sebanyak Rp40.000.000 selama 10 tahun.

2. Tuan Jaka ingin menginvestasikan Rp20.000.000 per tahun selama 12

tahundengansukubungasebesar 5%, berapa banyak uang yang akan dimilikinya

untuk keperluan pendidikan di Inggris?

PV= fv[ ]

FV= fv[ ]

Page 76: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 76

FV= Rp20.000.000[(1+0,05)12−1

0.05]

= Rp20.000.000(15,91712652)

= Rp318.342.530

Kesimpulan:

Dengan demikian Tuan Jaka dengan menginvestasikan Rp20.000.000 per tahun

selama 12 tahun dengan suku bunga 5%, dan bunga dibiarkan terhimpun, maka

akan memiliki dana lebih dariRp318.342.530

D. Periode Pengembalian (Payback Period)

Periode pengembalian adalah masa yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk

menutup investasi perdana. Karena suatu organisasi tidak akan menutup investasinya

sebelum mencapai periode pengembalian, maka semakin lama periode pengembalian,

semakin tinggi pula risikonya (Simamora, 296). Ketentuan keputusan pengembalian

menyatakan bahwa proyek yang dapat diterima haruslah mempunyai periode

pengembalian yang lebih singkat daripada periode yang ditetapkan oleh manajemen.

Manakala arus kas sebuah proyek diasumsikan rata disepanjang periode, maka

rumus berikut dapat dipakai untuk menghitung periode pengembalian:

PeriodePengembalian = InvestasiPerdana

Arusmasukkastahunan

Page 77: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 77

CONTOH KASUS

Sebuah perusahaan ingin melakukan suatu investasi dengan memanfaatkansisa dana

yang menganggur dengan menentukan satu dari dua pilihan usaha yang berbeda.

Sebuah usaha A memiliki nilai investasi Rp444.444, dengan masa manfaat 12 tahun,

dan menghasilkan arus kas sebesar Rp222.222. Sedangkan usaha B mempunyai nilai

investasi Rp 222.222, dengan masa manfaat 11 tahun, dan bisa menghasilkan arus kas

tahunan sebesar Rp 222.222. Hitung dan tentukanlah proyek mana yang layak dipilih

oleh perusahaan. Dan analisislah.

Usaha A Usaha B

Investasi Rp 444.444 Rp 222.222

Masa manfaat (dalam tahun) 12 11

Arus kas tahunan selama masa manfaaat Rp 222.222 Rp 222.222

Periode pengembalian (dalam tahun) 2 1

Analisis :

Investasi pada Usaha Amempunyai periode pengembalian 2 tahun lebih cepat sepuluh

tahun dari masa manfaat diawalnya, sedangkan investasi dalam Usaha B mempunyai

periode pengembalian 1 tahun dan dapat mengalirkan kas selama 9 tahun berikutnya

dengan periode pengembalian. Jadi perusahaan seharusnya lebih memilih Usaha A.

Page 78: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 78

FORM 1

FORM 2

Page 79: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 79

BAB VIII

CAPITAL BUDGETING

Anggaran (budget) adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang

diwujudkan dalam bentuk kwantitatif, formal, dan sistematis (Rudianto,110;2006). Anggaran

merupakan alat bantu manajemen dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan.

Rencana manajemen biasanya dijabarkan dalam bentuk anggaran dan istilah penganggaran

(budgeting) diterapkan untuk menggambarkan proses perencanaan dan penyusunan anggaran

secara umum.

Proses pengambilan keputusan investasi modal sering disebut penggangaran modal.

Penggangaran modal (capital Budgeting) merupakan konsep investasi karena melibatkan

pengucuran dana pada saat ini untuk memperoleh imbalan yang dikehendaki dimasa yang

akan datang. Tujuan penggangaran modal ialah untuk menambah nilai perusahaan dengan

memilih investasi yang memenuhi tujuan organisasi dan menyodorkan tingkat imbalan

tertinggi (Simamora Henry, 286;2012). Dalam mengevaluasi investasi, manajemen perlu

mengetahui tidak hanya seberapa banyak kas yang diterima dari (atau dibayarkan untuk)

sebuah investasi bisnis, tetapi juga kapan kas itu akan diterima (atau dibayarkan) (Simamora

Henry, 286;2012).

Karakteristik anggaran (Mulyadi, 490;2001) :

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu 1 tahun

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para

manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang

ditetapkan dalam anggaran.

4. Usulan anggaran disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun

anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu.

Page 80: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 80

6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan

selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Induk Anggaran dibagi menjadi 2 yaitu (Simamora Henry, 202;2012) :

AnggaranOperasi AnggaranKeuangan

Anggaran Penjualan Anggaran Kas

Anggaran Produksi Laporan Pengahasilan Usaha

Dianggarkan

Anggaran Bahan Baku Langsung Neraca Dianggarkan

Anggaran Tenaga Kerja langsung

Anggaran Overhead Pabrikasi

Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi

Anggaran Beban Penjualan Dan Administratif

Fungsi Anggaran :

1. Fungi Perencanaan

Di dalam fungsi ini berkaitan dengan segala sesuatu yang ingin dicapai perusahaan di

masa mendatang.Termasuk di dalamnya menetapkan produk yang akan dihasilkan,

bagaimana menghasilkannya, sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan

produk tersebut bagaimana memasarkan produk tersebut, dan sebagainya.

2. Fungsi Pengawasan

Pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan. Aspek

pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan,

apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja

dengan baik dalam mengelola perusahaan.

3. Fungsi Koordinasi

Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu

atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan.

4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja

Page 81: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 81

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan

dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa

lalu dan taksiran-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi

pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.

Model keputusan investasi modal dapat di klasifikasikan ke dalam dua kategori

(Simamora Henry, 295;2012) :

1. Model tanpa pendiskontoan arus kas (nondiscounting model) arus kas

mengabaikan nilai waktu uang.

a) Periode Pengembalian

Periode pengembalian (payback period) adalah masa yang dibutuhkan sebuah

perusahaan untuk menutup investasi perdana.

Manakala arus kas sebuah proyek diasumsikan rata sepanjang periode, maka

rumus berikut dapat dipakai untuk menghitung periode pengembalian :

𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 = 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑷𝒆𝒓𝒅𝒂𝒏𝒂

𝑨𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒔 𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏𝒂𝒏

Contoh :

Seandainya investasi perdana Rp.1000.000, dan perusahaan berharap proyek

investasi mengucurkan arus kas Rp.500.000 per tahun, maka periode

pengembaliannya adalah ...

𝑷𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑷𝒆𝒏𝒈𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 = 𝑹𝒑. 𝟏𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

𝑹𝒑. 𝟓𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎= 𝟐 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏

Analisis :

Modal yang ditanamkan dapat ditutup selama 2 tahun.

Manakala arus masuk kasnya tidak rata, maka periode pengembalian dihitung

dengan menambahkan arus kas tahunan sampai investasi perdana tertutupi.

Contoh :

Diasumsikan sebuah Investasi sebesar Rp. 500.000 mempunyai masa

manfaat 5 tahun dengan taksiran arus masuk kas tahunan sebagai berikut :

Page 82: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 82

Tahun 1 : Rp. 120.000

Tahun 2 : Rp. 170.000

Tahun 3 : Rp. 70.000

Tahun 4 : Rp. 140.000

Tahun 5 : Rp. 200.000

Maka periode Pengembalianya adalah :

Tahun Investasi Belum Tertutup

(Awal Tahun) Arus Kas Tahunan

0 Rp.500.000 -

1 Rp. 380.000 Rp.120.000

2 Rp. 210.000 Rp.170.000

3 Rp. 140.000 Rp.70.000

4 - Rp. 140.000

Analisis :

Modal yang ditanamkan dapat ditutup selama 4 tahun.

b. Tingkat Imbalan Akuntansi

Metode tingkat imbalan akuntansi (accounting rate-of-Return ) merupakan cara kasar

dan mudah untuk mengukur kinerja investasi modal. Metode tingkat imbalan

akuntansi berbeda dengan model penggangaran modal lainya karena metode ini lebih

terfokus pada laba akuntansi ketimbang arus kas. Penghasilan usaha bersih akuntansi

(accounting net income) ialah arus masuk kas bersih kegiatan usaha dikurangi beban

yang tidak memerlukan penggunaan kas seperti beban penyusutan.

Tingkat imbalan Akuntansi =

Penghasilan Usaha bersih setelah pajakRata − rata Tahunan

Investasi Rata − rata (Nilai buku)

Page 83: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 83

Untuk menghitung penghasilan usaha bersih setelah pajak rata-rata tahunan dipakai

data pendapatan dan beban yang di susun untuk mengevaluasi proyek. Investasi rata-

rata dicari dengan cara sebagai berikut :

Investasi rata − rata =Jumlah Investasi + Nilai Residu

2

2. Model pendiskontoan arus kas (discounting model) arus kas memperhitungkan

nilai waktu uang.

a) Metode Nilai Sekarang Bersih

Dalam metode nilai sekarang bersih, nilai sekarang semua arus masuk kas

dibandingkan dengan nilai sekarang semua arus keluar kas yang terkait dengan

proyek investasi. Perbedaan antara nilai sekarang arus kas yang disebut nilai

sekarang bersih akan menentukan apakah sebuah proyek dapat diterima atau

ditolak.

Contoh :

Elsa memiliki uang tunai Rp100.000.000.Teman Gempita bernama Moana

mempunyai proyek yang akan ditawarkan kepadanya dengan umur ekonomis 3

tahun dengan asumsi tingkat pengembalian yang diminta adalah 20%. Moana

berjanji akan memberikan imbalan pertahunnya sebagai berikut:

Tahun ke-1 Rp. 40.000.000

Tahun ke-2 Rp. 40.000.000

Tahun ke-3 Rp. 50.000.000

Jawab:

Tahun Cash Inflow DF (20%) Present Value

Tahun ke-1 Rp. 40.000.000 0.833 Rp. 33.333.320

Tahun ke-2 Rp. 40.000.000 0.694 Rp. 27.760.000

Tahun ke-3 Rp. 50.000.000 0.579 Rp. 28.950.000

PV Proceed

PV Outlay

Rp. 90.030.000

(Rp. 100.000.000)

Page 84: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 84

NPV (Rp. 9.970.000)

NPV bernilai negatif (kurang darinol), jadi sebaiknya Elsa menolak

menginvestasikan uangnya di proyek Moana.

Soal yang sama tetapi tingkat pengembalian yang diminta adalah 10%.

Jawab:

Tahun Cash Inflow DF (10%) Present Value

Tahun ke-1 Rp. 40.000.000 0.909 Rp. 36.360.000

Tahun ke-2 Rp. 40.000.000 0.826 Rp. 33.040.000

Tahun ke-3 Rp. 50.000.000 0.751 Rp. 37.550.000

PV Proceed

PV Outlay

Rp. 106.950.000

(Rp. 100.000.000)

NPV Rp. 6.950.000

NPV bernilai positif (lebihdarinol), jadi sebaiknya Elsa menginvestasikan

uangnya di proyek Moana.

b) Tingkat Imbalan Internal

Tingkat imbalan internal (internal rate of return, IRR) adalah hasil bunga

sebenarnya yang diberikan oleh sebuah proyek investasi selama masa

manfaatnya.

Page 85: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 85

CONTOH KASUS

Saudara sebagai seorang konsultan proyek diminta untuk mengevaluasi rencana pendirian

suatu proyek yaitu pabrik tas yang memproduksi bahan untuk tas. Untuk mempermudah

perhitungan saudara, berikut data-data untuk proyek-proyek yang telah disususun oleh

manajemen pabrik.

a. Investasi awal Rp.50.000.000

b. Taksiran biaya oprasional dan pemeliharaan yang akan ditanggung sbb :

Tahun 1 Rp.10.000.000 Tahun 4 Rp.55.000.000

Tahun 2 Rp.25.000.000 Tahun 5 Rp.70.000.000

Tahun 3 Rp.40.000.000 Tahun 6 Rp. 85.000.000

c. Besarnya keuntungan yang diperkirakan :

Tahun 1 Rp.25.000.000 Tahun 4 Rp.70.000.000

Tahun 2 Rp.40.000.000 Tahun 5 Rp.80.000.000

Tahun 3 Rp.65.000.000 Tahun 6 Rp.95.000.000

d. Besarnya Solvage Value (Nilai sisa) Rp.10.000.000

e. Tingkat Bunga 16%

Berapa Net Present Value (NPV)? Layak atau tidak layak proyek tersebut diterima?

JAWABAN CONTOH KASUS

Th

(1)

Benefit

(2)

PVIF

(16%) (3)

PV Benefit

(4 = 2x3)

Cost

(5)

PV Cost

(7 = 5x3)

NPV

(8 = 4-7)

0 - - - 50.000.000 50.000.000 -50.000.000

1 25.000.000 0.8621 21.552.500 10.000.000 8.621.000 12.931.500

Page 86: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 86

2 40.000.000 0.7432 29.728.000 20.000.000 14.864.000 14.864.000

3 65.000.000 0.6407 41.645.500 40.000.000 25.628.000 16.017.500

4 70.000.000 0.5523 38.661.000 55.000.000 30.376.500 8.284.500

5 80.000.000 0.4761 38.088.000 70.000.000 33.327.000 4.761.000

6 95.000.000 0.4104 38.988.000 85.000.000 34.884.000 4.104.000

10.000.000 0.4104 4.104.000 - - 4.104.000

212.767.000 197.700.500 15.066.500

Proyek pendirian pabrik tas tersebut layak diterima karena NPV bernilai positif dalam

arti lain menguntungkan perusahaan.

KASUS

PT STAR merencankan sebuah proyek investasi yang diperkirakan akan menghabiskan dana

sebesar Rp. 650.000.000.

a. Taksiran biaya operasional dan pemeliharaan yang akan ditanggung sbb :

Tahun 1 Rp. 180.000.000 Tahun 4 Rp. 250.000.000

Tahun 2 Rp. 215.000.000 Tahun 5 Rp. 385.000.000

Tahun 3 Rp. 230.000.000

b. Besarnya keuntungan yang diperkirakan :

Tahun 1 Rp. 220.000.000 Tahun 4 Rp. 315.000.000

Tahun 2 Rp. 245.000.000 Tahun 5 Rp. 525.000.000

Tahun 3 Rp. 260.000.000

c. Besarnya Solvage Value (Nilai sisa) Rp.150.000.000

d. Tingkat Bunga 18%

Berapa Net Present Value (NPV)? Layak atau tidak layak proyek tersebut diterima?

Page 87: BAB I HPP KONVENSIONAL · 2018-03-05 · 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Metode biaya Konvensional ... Biaya Overhead Pabrik / BOP. Dan

MODUL PRAKTIKAN AM | 87

FORM 1