Upload
intan-kusuma-dewi
View
104
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/17/2018 Bab i Kti i Intan Rev - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-kti-i-intan-rev 1/4
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia memiliki lebih dari 20.000 jenis tanaman obat. Namun,
baru 1.000 tanaman yang terdata dan baru sekitar 300 jenis yang sudah
dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Salah satu tanaman obat di Indonesia
yang telah populer karena mudah diperoleh adalah belimbing wuluh ( Averrhoa
bilimbi, Linn). Bagian dari tanaman ini yang dapat dimanfaatkan adalah batang,
daun, bunga serta buahnya. Buah belimbing wuluh mengandung zat flavonoid,
tannin, dan saponin yang telah teruji klinis memiliki efek antibakteri terhadap
beberapa jenis bakteri salah satunya pada bakteri Shigella (1,2,3).
Shigella dysenteriae merupakan bakteri Gram negatif yang bersifat aerob
atau fakultatif anaerob yang dapat mengakibatkan penyakit shigellosis atau
disentri basiler. Penyakit ini ditandai dengan infeksi usus akut atau radang usus
yang disertai diare, buang air besar bercampur darah, lendir, dan nanah. Di dunia
sekurangnya terdapat 200.000 kasus dan 65.000 kematian terjadi akibat disentri
basiler pada anak-anak di bawah umur 5 tahun (4,5).
Hasil penelitian menyebutkan bahwa salah satu penyebab diare pada anak-
anak di ruang rawat inap penyakit anak RSUD Ulin Banjarmasin tahun 1998
adalah Shigella dysenteriae. Telah banyak dilaporkan Shigella dysenteriae
resisten terhadap berbagai macam antibiotik seperti ampicillin, tetracycline,
streptomycin, dan chloramphenicol. Tahun 2004, WHO menentukan
5/17/2018 Bab i Kti i Intan Rev - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-kti-i-intan-rev 2/4
2 cyprofloxacin sebagai first-line dari pengobatan shigellosis walaupun sekarang
telah dilaporkan adanya resistensi terhadap antibiotik tersebut. Hal ini
membuktikan perlunya penggunaan antibakteri baru yang mengatasi infeksi tetapi
tanpa memberikan efek resistensi yang lebih berat contohnya seperti daya
antibakteri dari tanaman obat (6,7).
Hasil penelitian sebelumnya, didapatkan bahwa aktivitas pertumbuhan
bakteri Shigella dysenteriae dapat dihambat oleh ekstrak metanol buah belimbing
wuluh dengan MIC sebesar 32µg/ml. Hal ini menujukkan efek yang cukup besar
dalam mengatasi infeksi Shigella dysenteriae. Penggunaan pelarut untuk ekstraksi
tanaman obat selain menggunakan metanol, juga dapat menggunakan etanol.
Etanol memiliki sifat kurang toksik dibanding dengan metanol (8,9).
Ekstrak adalah sediaan sari pekat tumbuh-tumbuhan atau hewan yang
diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-masing bahan obat
menggunakan pelarut yang cocok. Bentuk sediaan tanaman obat selain dalam
bentuk ekstrak oral juga bisa dikonsumsi dalam bentuk sediaan sirup. Sediaan
sirup merupakan larutan oral yang mengandung sukrosa. Sediaan sirup dipilih
dikarenakan memiliki beberapa keuntungan yaitu, absorbsi lebih cepat
dibandingkan sediaan oral lain, homogenitas lebih terjamin, dosis dapat
disesuaikan, cocok untuk obat yang mengiritasi lambung, dan keuntungan yang
terakhir adalah mudah ditelan, hal ini sangat berguna untuk pasien shigellosis
yang memang mayoritas mengenai anak-anak (9,10,11).
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
terhadap ekstrak buah belimbing wuluh dengan sediaan yang berbeda untuk
5/17/2018 Bab i Kti i Intan Rev - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-kti-i-intan-rev 3/4
3 mengetahui pengaruh dari sediaan obat terhadap daya hambat pertumbuhan
bakteri. Penelitian ini akan membandingkan uji efektifitas ekstrak etanol buah
belimbing wuluh ( Averrhoa bilimbi Linn.) dengan bentuk sediaan sirup herbal
buah belimbing wuluh.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan berdasarkan uraian diatas adalah apakah
terdapat perbedaan aktivitas daya hambat antara bentuk sediaan ekstrak etanol
dengan sirup herbal buah belimbing wuluh terhadap pertumbuhan bakteri Shigella
dysenteriae in vitro?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui perbedaan daya hambat
antara bentuk sediaan ekstrak etanol dengan sirup herbal buah belimbing wuluh
terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae.
Tujuan khusus penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi golongan kandungan ekstrak etanol buah belimbing wuluh.
2. Mengukur zona hambat ekstrak etanol buah belimbing wuluh terhadap
pertumbuhan Shigella dysenteriae.
3. Mengukur zona hambat sediaan jadi sirup herbal buah belimbing wuluh
terhadap pertumbuhan Shigella dysenteriae.
4. Membandingkan zona hambat antara bentuk sediaan ekstrak etanol dengan
sirup herbal buah belimbing wuluh terhadap pertumbuhan Shigella
dysenteriae.
5/17/2018 Bab i Kti i Intan Rev - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-kti-i-intan-rev 4/4
4 D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bukti ilmiah pemanfaatan
potensi buah belimbing wuluh sebagai antibakteri dan dapat dijadikan landasan
ilmiah untuk penelitian berikutnya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi ilmiah bahwa sediaan jadi dapat mempengaruhi efektivitas
antibakteri suatu zat.