Upload
lindan-naga
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
1/53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional dipengaruhi oleh sumber daya manusia yang
berkualitas.Salah satu faktor yang mempengaruhi sumber daya manusia
manusia adalah faktor kesehatan yangmemegang peranan penting.Oleh
karena itu pola aktivitas yang padat dan kurangnya memperhatikan asupan
nutrisi adekuat serta banyaknya mengkonsumsi makanan yang bersifat asam
atau pedas merupakan salah satu faktor pencetus dari penyakit
gastritis.Gastritis bukanlah penyakit tunggal, tetapi beberapa kondisi yang
mengacu pada peradangan lambung yang merupakan akibat dari infeksi
b k i i li b l ( #
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
2/53
b k i i H li b P l (S 2!"# $ S
2
'ia penduduk. 3erdasarkan profil kesehatan -ndonesia tahun 21, gastritis
merupakan salah satu penyakit di dalam sepuluh penyakit terbanyak pada
pasien raat inap di rumah sakit di -ndonesia dengan 'umlah penderita
penyakit gastritis *.!"% kasus (%,1#. 3erdasarkan data 4inas +esehatan
Propinsi 5aa 6imur(2!2#, pada pasien raat inap yang menderita penyakit
gastritis di 7umah Sakit 8mum Pemerintah ada !02 kasus.Sedangkan
penderita gastritis di 7umah Sakit dr. Soeroto 9gai dari tahun2!%,'umlah
penderita penyakit gastritis ada 22 kasus dengan % kematian, sedangkan
tahun 2!" sampai dengan bulan /gustus ada !2% kasus dengan kematian
(4ata 7ekam $edik 7S84 4r.Soeroto 9gai#.
$ukosa barier lambung umumnya melindungi lambung dari pencernaan
terhadap lambung itu sendiri, yang disebut proses autodigesti acid ,
t l di b ik li d i i + tik k b i i i
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
3/53
3
meninggalkan daerah epitel yang gundul. Obat lain 'uga terlibat, misalnya
anti inflamasi nonsteroid (9S/-4? misalnya indomestasin, ibuprofen,
naproksen#, sulfonamida, steroid, dan digitalis. /sam empedu, en>im
pankreas, dan etanol 'uga diketahui mengganggu saar mukosa lambung
(Price @ )ilson, 22#. +emudian masalah keperaatan yang muncul adalah
gangguan rasa nyaman nyeri karena adanya mukosa lambung yang teriritasi,
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ansietas, kurang pengetahuan
tentang penyakit, oleh karena itu perlu dilakukan tindakan asuhan
keperaatan (4oenges, 2!%#.
6indakan keperaatan seperti mengka'i pasien dengan gastritis akut atau
kronis , haruslah dengan hati&hati pada faktor risiko. Pertimbangkan diet,
pola makan, serta penggunaan resep dan obat&obatan bebas, 'uga gaya hidup,
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
4/53
4
mengonsumsi diet seimbang dan menghindari makanan dan minuman yang
menyebabkan iritasi pada mukosa lambung (3lack, 2!%#.
1.2 Rumusan Masalah
8ntukmelakukan ka'ian lebih lan'ut dengan malakukan asuhan
keperaatan gastritis dengan membuat rumusan masalah sebagai berikut
A3agaimanakah asuhan keperaatan pada pasien dengan gastritis di 7umah
Sakit dr. Soeroto 9gai tahun 2!BA.
1.3 Tujuan Peneltan
!.*.! 6u'uan 8mum
$engidentifikasi asuhan keperaatan pada klien dengan Gastritisdi
ruang penyakit dalam 7umah Sakit dr. Soeroto 9gai 6ahun 2!.
!.*.2 6u'uan +husus
! $engka'i klien dengan Gastritis di ruang penyakit dalam 7S84 dr.
S t 9 i 6 h 2!
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
5/53
5
Hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan
khususnya dalam hal asuhan keperaatan pada klien dengan Gastritis di
7S84 dr. Soeroto 9gai.
2 3agi Pelayanan keperaatan di 7umah Sakit.
Hasil studi kasus ini, dapat men'adi masukan dan tambahan bagi
pelayanan di 7umah Sakit agar dapat melakukan asuhan keperaatan
klien dengan gastritis dengan baik.
* 3agi Profesi kesehatan.
Sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperaatan dan memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperaatan pada klien
dengan gastritis.
% 3agi Peneliti.
Hasil penelitian ini dapat men'adi salah satu ru'ukan bagi peneliti
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
6/53
6
informasi, dan pelaporan hasilnya. Pendekatan studi kasus adalah suatu
pendekatan untuk mempela'ari, menerangkan, atau menginterprestasikan
suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak
luar (9asir dkk, 2!!#.
1.#.2 Teknk Pengum&ulan Data
1 )aancara
$erupakan tehnik pengumpulan data secara langsung melalui tatap
muka dan berupa pertanyaan yang dia'ukan oleh peraat kepada klien,
tenaga kesehatan, atau orang lain yang berkepentingan seperti keluarga,
teman, dan orang terdekat klien (/smadi, 2#.
2 Observasi
$erupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan visual
dengan menggunakan panca indra (/smadi, 2#.
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
7/53
7
4ata yang diperoleh dari catatan klien, raayat penyakit klien,
konsultasi, hasil pemeriksaan diagnostik, catatan medis dari anggota tim
kesehatan lain, peraat lain, kepustakaan (Setiadi, 2!2#.
1.#.! 'tu% )e&ustakaan
Studi kepustakaan merupakan penilaian yang dilaksanaan dengan
menggunakan literatur atau kepustakaan baik berupa buku, catatan, maupun
laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu (Sangad'i dan Sopiah, 2!#.
1.* 'stematka Penulsan
Supaya lebih 'elas dan lebih mudah dalam mempela'ari dan memahami
studi kasus ini, secara keseluruhan dibagi men'adi * bagian, yaitu?
1 3agian aal, memuat halaman 'udul, persetu'uan komisi pembimbing,
pengesahan, kata pengantar, daftar isi.
2 3agian inti, terdiri dari lima bab, yang masing&masing bab terdiri dari sub bab
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
8/53
8
" 3/3 " ? Penutup, berisi tentang simpulan dan saran.
1.*.3 3agian akhir, terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
9/53
9
BAB II
TIN+AUAN TE,RITI'
4alam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep
penyakit dan asuhan keperaatan gastritis. +onsep penyakit yang
diuraikan definisi, etiologi dan cara penanganan secara medis. /suhan
keperaatan akan diuraikan masalah&masalah yang muncul pada gastritis
dengan melakukan asuhan keperaatan yan terdiri dari pengka'ian,
diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2.1 )$nse& Pen-akt2.1.1 Pengertan
Gastritis merupakan suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa
dan sub&mukosa lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan
dengan adanya infiltrasi sel&sel radang pada daerah tersebut.(Syam,
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
10/53
10
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
11/53
11
%# ;apisan mukosa berbentuk rugae (kerutan#, dilapisi epitelium
silindris yg mensekresi mukus.
6erdapat * tipe sel sekresi dalam mukosa lambung?
a. Sel&sel parietal, mensekresi asam hidroklorik (H:l#
b. Daktor&faktor instrinsik< sel&sel chief yang mensekresi en>im
pencernaan seperti ? pepsinogen
c. Sel&sel gastrin pada kelen'ar pilorik, mensekresi hormon gastrin.
d. Pepsinogen disekresikan sebagai prekusor tidak aktif, yang
diaktifkan oleh H:l men'adi pepsin (en>im pemecah protein#
e. $ensekresi lipase dan amilase (pemecah lemak dan >at tepung
atau +H#.f. Gastrin, hormon yang mengatur lingkungan asam
$enurut (=velyn, 22# ;ambung dan saluran pencernaan yang
dapat mekar paling banyak terletak di epigastrik dan sebagian di
b l h ki i h k d i bilik li l b t di i f d b i
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
12/53
12
fudus terdahulu beker'a, kelen'ar turbuler dan berisi berbagai 'enis
sel. +elen'ar dan saluran pilorik 'uga berbentuk tubuler.
;ambung menerima persediaan darah yang melimpah dari arteria
gastrika dan arteria irenalis persarafan diambil dari vagus dan plaFus
seliaka sisterna simpatis. Dungsi lambung yaitu ?
!# ;ambung menerima makanan dan beker'a sebagai penampung untuk
'angka pendek.
2# Semua makanan di cairkan dan di campur dengan asam hidro
khlorida dengan cara ini disiapkan untuk dicerna oleh usus.
*# Protein dicerna men'adi pepton.%# Susu dibekukan dan kasein di keluarkan.
"# Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
# Daktor anti anemia di bentuk
0# +hina yaitu isi lambung yang cair, di salurkan melalui duodenum.
1.1.11. s$l$g Lam(ung
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
13/53
13
dengan asam lambung, hingga membentuk suatu kimus, dan pengosongan
makanan dari lambung ke dalam usus dengan kecepatan yang sesuai untuk
pencernaan dan absorbsi dalam usus halus (Price, 2#.
;ambung akan mensekresikan asam klorida (H:l# atau asam
lambung dan en>im untuk mencerna makanan. ;ambung memiliki
motilitas khusus untuk gerakan pencampuran makanan yang dicerna dan
cairan lambung, untuk membentuk cairan padat yang dinamakan kimus
kemudian dikosongkan ke duodenum.Sel&sel lambung setiap hari
mensekresikan sekitar 2" ml cairan lambung yang mengandung
berbagai >at, diantaranya adalah H:l dan pepsinogen.H:l membunuh
sebagian besar bakteri yang masuk, membantu pencernaan protein,
menghasilkan pH yang diperlukan pepsin untuk mencerna protein, serta
d d i k / l b k k t
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
14/53
14
makanan masuk lambung akan merangsang mekanisme sekresi asam
lambung yang berlangsung selama beberapa 'am, selama makanan masih
berada di dalam lambung. +etiga, fase intestinal, proses sekresi asam
lambung ter'adi ketika makanan mengenai mukosa usus. Produksi asam
lambung akan tetap berlangsung meskipun dalam kondisi tidur. +ebiasaan
makan yang teratur sangat penting bagi sekresi asam lambung karena
kondisi tersebut memudahkan lambung mengenali aktu makan sehingga
produksi lambung terkontrol (Ganong, 2!#.
2.1.3 )las"kas
$ t $ ' (2*# t iti dikl ifik ik ' di 2 it
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
15/53
15
banyak dan terlalu cepat atau makan makanan yang pedas dan terlalu
banyak bumbu.
2. Gastritis kronik
a. Gastritis kronik berhubungan dengan helicobacter pylori, apalagi
'ika ditemukan ulkus pada pemeriksaan penun'ang yang 'uga
menimbulkan atropi beberapa sel fungsional tunika mukosa.
b. Penyebabnya tidak 'elas, sering bersifat multi faktor dengan
per'alanan klinis yang bervariasi. +elainan ini berkaitan erat dengan
infeksi .4engan ditandai oleh atrofi progresif epitel kelen'ar disertai
dengan kehilangan sel pametal dan chief cell . /kibatnya produksi
asam klorida, pepsin dan faktor intrinsik menurun. 4inding
lambung men'adi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang
t 3 t k t itit i i i dih b k d i
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
16/53
16
6anda dan ge'ala dari gastritis menurut (3runner @Suddarth, 2"#
yaitu rasa terbakar di lambung dan akan men'adi semakin parah ketika
sedang makan, disusul dengan nyeri ulu hati, mual dan sering muntah,
tekanan darah menurun, pusing, keringat dingin, nadi cepat, kadang berat
badan menurun , disertai dengan nasfu makan menurun secara drastis,
a'ah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin. Selain itu perut akan
terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak# di bagian atas perut (ulu hati#,
merasa lambung sangat penuh ketika sehabis makan, sering sendaa bila
keadaan lapar, sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah
perut.
2.1.* Pat$"s$l$g
$ukosa barier lambung umumnya melindungi lambung dari
h d l b i di i di b di i
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
17/53
17
gastritis akut. Organisme tersebut melekat pada epitel lambung dan
menghancurkan lapisan mukosa pelindung, meninggalkan daerah epitel
yang gundul. Obat lain 'uga terlibat, misalnya anti inflamasi nonsteroid
(9S/-4? misalnya indomestasin, ibuprofen, naproksen#, sulfonamida,
steroid, dan digitalis. /sam empedu, en>im pankreas, dan etanol 'uga
diketahui mengganggu saar mukosa lambung (Price @ )ilson, 2#.
+emudian masalah keperaatan yang muncul adalah gangguan rasa
nyaman nyeri karena adanya mukosa lambung yang teriritasi, kebutuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ansietas, kurang pengetahuan tentang
penyakit, oleh karena itu perlu dilakukan tindakan asuhan keperaatan
(4oenges, 2!%#
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
18/53
18
2 Gastritis kronik
4iagnosa gastritis kronik ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
endoskopi dan dilan'uutkan dengan pemeriksaan histopatologi biopsy
mukosa lambung. Perlu pula dilakukan kultur untuk membuktikan
adanya infeksi Helicobacter Pylory apalagi 'ika ditemukan ulkus baik
pada lambung ataupun pada duodenum, mengingat angka ke'adian
yang cukup tinggi yaitu hampir mencapai !. 4ilakukan pula rapid
ureum test (:;O#. +riteria minimal untuk menegakkan diagnosa
Helicobacter Pillory, 5ika hasil :;O dan atau P/ positif.4ilakukan
pula pemeriksaan serologi untuk Helicobacter Pillory sebagai
diagnosis aal.
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
19/53
19
*. Doto rontgen dilakukan untuk membedakan diagnosa penyebab E
sisi lesi.
%. /nalisa gaster dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah,
mengka'i aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh ?peningkatan
asam hidroklorik dan pembentukan asam nokturnal penyebab ulkus
duo denal. Penurunan atau 'umlah normal diduga ulkus gaster,
dipersekresi berat dan asiditas menun'ukkan sindrom ollinger I
=llison.
". /ngiografi vaskularisasi G- dapat dilakukan bila endoskopi tidak
dapat disimpulkan atau tidak dapat dilakukan. $enun'ukkan
sirkulasi kolatera dan kemungkinan isi perdarahan.
. /milase serum meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah
diduga gastritis (4oengoes, 2!#.
2.1.14 Pen/egahan
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
20/53
20
kecil dan sering. Obat&obatan ditu'ukan untuk mengatur sekresi asam
lambung, berupa antagonis reseptor H2, inhibitor pompa proton,
antikolinergik, dan antasid.5uga ditu'ukan sebagai sitoprotektor, berupa
sukralfat dan prostaglandin.Sedangkan penatalaksanaan untuk gastritis
kronis adalah kemungkinan diberikan pengobatan empiris berupa antasid,
antagonis H2,inhibitor pompa proton dan obat&obat prokinetik. 5ika
endoskopi dapat dilakukan terapi eradikasi kecuali 'ika hasil :;O, kultur
dan P ketiganya negatif atau hasil serologi negative. 6erapi eradikasi 'uga
diberikan pada seleksi khusus pasien ang menderita penyakit& penyakit
seperti ? ulkus duodeni, ulkus ventrikuli, $/;6 lymphoma, pasca reseksi
kanker lambung. 8ntuk penatalaksanaan diet menurut 9ettina (2!#,
yaitu makan makanan dengan kandungan serat yang tinggi, makanan
d ' d l hi d i k i k f i b l bih
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
21/53
21
9yeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terlokalisasi pada
suatu bagian tubuh. 9yeri seringkali di'elaskan dalam istilah proses
destrukif 'aringan (seperti tertusuk&tusuk, panas terbakar, melilit, seperti
dirobek&robek, seperti diremas&remas# danEatau suatu reaksi badan atau
emosi (misalnya perasaan takut, mual, mabuk#. 6elebih lagi, perasaan
nyeri dengan intensitas sedang sampai kuat disertai oleh rasa cemas
(ansietas# dan keinginan kuat untuk melepaskan diri dari atau
meniadakan perasaan itu. Sifat&sifat ini menun'ukkan kualitas nyeri?
nyeri merupakan sensasi maupun emosi. 5ika adekuat, nyeri secara
karakteristik berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan respon
stres yang terdiri dari meningkatnya tekanan darah, denyut nadi,
kontraksi otot lokal (misalnya fleksi anggota badan, kekakuan dinding
bd # S l i i l i i h b k
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
22/53
22
memperingan nyeri. /da banyak instrument pengukur nyeri,
diantaranya yang dikemukakan oleh?
!. Skala nyeri menurut Hayard ?
tidak nyeri.
!&* nyeri ringan.
%& nyeri sedang.
0&1 sangat nyeri, tetapi masih dapat dikontrol dengan aktivitas
yangbiasa dilakukan.
! sangat nyeri dan tidak bisa dikontrol.
2. Skala nyeri $cGill ($cGill scale# ?
tidak nyeri
! nyeri ringan
2 nyeri sedang
* i b
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
23/53
23
!&* ? 9yeri ringan ? secara obyektif klien dapat
berkomunikasidenganbaik.
%& ? 9yeri sedang ? secara obyektif klien mendesis,
menyeringai, dapatmenun'ukkan lokasi nyeri, dapat
mendeskripsikannya, dan dapatmengikuti perintah dengan
baik.
0&1 ? 9yeri berat ? secara obyektif klien terkadang tidak dapat
mengikutiperintah tapi masih rssssespon terhadap tindakan,
dapat menun'ukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,
nafas pan'ang dan distraksi.
! ? 9yeri sangat berat ? pasien sudah tidak mampu lagi
b k ik i
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
24/53
24
$ekanisme ker'a? ker'a mirip morfin lengkap, sedatif lebih
lemah.
-ndikasi? 4etoksifikas ketergantungan morfin, 9yeri hebat pada
pasien yang di rumah sakit.
=fek tak diinginkan?
!. 4epresi pernapasan
2. +onstipasi
*. Gangguan SSP
%. Hipotensi ortostatik
". $ual dam muntah pada dosis aal.
b. Dentanil.
k i k ' bih d i d fi i
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
25/53
25
=fek tak diinginkan? Serupa dengan morfin, tetapi kurang hebat
pada dosis yang menghilangkan nyeri sedang. Pada dosis
tinggi, toksisitas seberat morfin.
b# Obat /nalgetik 9on&narkotik
Obat /nalgesik 9on&9akotik dalam -lmu Darmakologi 'uga
sering dikenal dengan istilah /nalgetikE/nalgetikaE/nalgesik
Perifer. /nalgetika perifer (non&narkotik#, yang terdiri dari
obat&obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak beker'a sentral.
Penggunaan Obat /nalgetik 9on&9arkotik atau Obat
/nalgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau
meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan
saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
26/53
26
analgesiknya sama dengan aspirin.-bu hamil dan menyusui
tidak di an'urkan meminum obat ini.
b. ParacetamolEacetaminophen
$erupakan devirat para amino fenol. 4i -ndonesia penggunaan
parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telah
menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesik,
parasetamol sebaiknya tidak digunakan terlalu lama karena
dapat menimbulkan nefropati analgesik. 5ika dosis terapi tidak
memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong.
4alam sediaannya sering dikombinasikan dengan cofein yang
berfungsi meningkatkan efektinitasnya tanpa perlu
meningkatkan dosisnya.
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
27/53
27
dikombinasi dengan simethicone dapat digunakan untuk
menangani ge'ala maag.
3eberapa /ntasid seperti aluminum karbonat dan aluminum
hidroksida dapat diresepkan dengan makanan rendah fosfat untuk
menangani hyperphosphatemia (terlalu banyak fosfat dalam
tubuh#./luminum karbonat dan aluminum hidroksida dapat 'uga
digunakan dengan makanan rendah fosfat untuk mencegah batu
gin'al.
Penggunaan5
8ntuk pasien yang menggunakan tablet kunyah? kunyahlah tablet
sebelum ditelan agar obat dapat beker'a lebih cepat dan efektif.
2. H2 antagonis seperti ranitidine, cimetidine, ni>atidine, dan
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
28/53
28
)$m&$ss5
6iap tablet salut selaput mengandung ranitidine hydrochloride
setara dengan !" mg ranitidine base.
In%kas5
7anitidine digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan
duodenum akut, refluks esofagitis, keadaan hipersekresi asam
lambung patologis seperti pada sindroma ollinger&=llison,
hipersekresi pasca bedah.
26 Manajemen n$n "armak$l$g
3anyak pasien dan anggota tim kesehatan cenderung untuk
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
29/53
29
berhari&hari, mengkombinasikan teknik nonfarmakologis dengan
bat&obatan mungkin cara yang paling efektif untuk
menghilangkan nyeri.
a. 3imbingan antisipasi
-ma'inasi terbimbing adalah menggunakan ima'inasi seseorang
dalam suatu cara yang dirancang secara khusus untuk mencapai
efek positf tertentu. Sebagai contoh, ima'inasi terbimbing untuk
relaksasi dan meredakan nyeri dapat terdiri atas menggabungkan
suatu napas berirama lambat denfgan suatu bayangan mental
relaksiasi dan kenyamanan.4engan mata terpe'am, individu
diinstruksikan untuk membayangkan baha setiap napas yang
diekhalasi secara lambat ketegangan otot dan ketidak nyaman
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
30/53
30
nyeri atau memberikan sedikit perhatian pada nyeri, akan sedikit
terganggu oleh nyeri dan lebih toleransi terhadap nyeri. 4istraksi
diduga dapat menurunkan persepsi nyeri dengan mensyimulasi
sistem kontrol desenden, yang mengakibatkan lebih sedikit
stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak. +eefektifan distraksi
tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri.
c. 7elaksasi
7elaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan
merilekskan ketegangan otot yang menun'ang nyeri./da banyak
bukti yang menun'ukkan baha relaksasi efektif dalam
meredakan nyeri punggung (6unner dan 5ensen, !11*< /ltmaier
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
31/53
31
untuk menghasilkan sensasi kesemutan , menggetar atau
menegung pada area nyeri. 6=9S telah digunakan baik pada nyeri
akaut dan kronik. 6=9S diduga dapat menurunkan nyeri dengan
menstimulasi reseptor tidak nyeri (non&nosiseptor# dalam area
yang sama seperti pada serabut yang menstrasmisikan nyeri.
$ekanisme ini sesuai dengan teori nyeri gate control.7eseptor
tidak nyeri diduga memblok transmisi sinyal nyeri ke otak pada
'aras asendens saraf pusat. $ekanisme ini akan menguraikan
keefektifan stimulasi kutan saat digunakan pada araea yang sama
seperti pada cedera. Sebagai contoh? saat 6=9S digunakan pada
pasien pasca operatif elektroda diletekkan disekitar luka bedah.
e. Stimulasi kutaneus
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
32/53
32
2.3 7emas
:emas merupakan suatu perasaan yang tidak nyaman atau
kekhaatiran yang samar disertai respons autonom, biasanya sumber
sering kali tidak diketahui oleh individu (Herdman,6. Heather,2!2#.
6ingkatan ansietas ?
!. :emas ringan ? 3erhubungan dengan
ketegangan dalam peristia sehari&hari, persepsi
terhadap lingkungan meningkat, tidak dapat duduk
dengan tenang, tremor halus pada tangan.2. :emas sedang ? Sering nafas pendek, memusatkan perhatian pada
hal yang penting, terlihat lebih tegang.
*. :emas berat ? -ndividu cenderung memikirkan hal yang kecil sa'a
dan mengabaikan hal yang lain, nadi dan tekanan
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
33/53
33
b. Penatalaksanaan non farmakologi
!. 4istraksi
4istraksi merupakan metode untuk menghilangkan kecemasan dengan
cara mengalihkan perhatian pada hal&hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap cemas yang dialami. Stimulus sensori yang menyenangkan
menyebabkan pelepasan endorfin yang bisa menghambat stimulus cemas
yang mengakibatkan lebih sedikit stimuli cemas yang ditransmisikan ke
otak (Potter @ Perry, 2"#
2. 7elaksasi
6erapi relaksasi yang dilakukan dapat berupa relaksasi, meditasi,
relaksasi ima'inasi dan visualisasi serta relaksasi progresif (-saacs, 2"#.
2.! 7aran %an Elektr$lt
Sebagai makhluk hidup manusia membutuhkan cairan dan elektrolit
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
34/53
34
intravaskuler yaitu cairan pada pembuluh darah dan merupakan plasma.
($ubarak dan :hayatin, 2!%#.
2.# Nutrs
9utrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan >at makanan oleh
tubuh yang bertu'uan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas
tubuh (/limul, 2!2#.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah
sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ
sensoris.Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian
distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan
pancreas.+etiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan
makanan secara kimiai (/limul, 2!2#.
2.#.1 Penatalaksanaan Nutrs Pa%a 0astrts
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
35/53
35
tubuh yang benar. :ara ini dapat dilakukan dengan membuat sebuah
'adal tentang perubahan posisi selama kurang lebih setengah 'am.
/mbulasi dini dapat dilakukan dengan cara melatih posisi duduk di tempat
tidur, turun dari tempat tidur, dan kegiatan ini dapat dilakukan secara
berangsur&angsur. ;atihan 7O$, baik secara aktif maupun pasif karena
7O$ merupakan tindakan untuk mengurangi kekakuan sendi dan
kelelahan pada otot (Hidayat, 2!%#.
2. )$nse& Pr$ses )e&era9atan
2..1 Pengkajan
Pengka'ian merupakan tahap aal dari proses keperaatan dan proses
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien
(Setiadi,2!2#.
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
36/53
36
3iasanya klien mengeluh nyeri uluh hati dan perasaan tidak mau
makan, mual dan muntah serta mengalami kelemahan.
c. 7iayat kesehatan masa lalu
+a'i tentang peyakit apa yang pernah diderita oleh klien, apakah
klien memang mempunyai rayat penyakit maag sebelumnya.
d. 7iayat kesehatan keluarga
;akukan pengka'ian tentang riayat penyakit keturuanan yang
berhubungan dengan penyakit gastritis, dan riayat penyakit
keturunan lain yang ada dalam keluarga. 8ntuk penyakit gastritis
bukanlah termasuk penyakit keturunan.
e. 7iayat psikososial
$eliputi mekanisme koping yang digunakan klien untuk
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
37/53
37
!# /ktivitas E -stirahat
Ge'ala ? kelemahan, kelelahan
6anda ? takikardia, takipnea E hiperventilasi (respons terhadap
aktivitas#.
2# Sirkulasi
Ge'ala ?
a. Hipotensi (termasuk postural# b. takikardia, disritmia (hipovolemia E hipoksemia#&kelemahan E nadi
perifer lemah
c. pengisian kapiler lambar E perlahan (vasokonstriksi#
d. )arna kulit? pucat, sianosis (tergantung pada 'umlah kehilangan
darah# kelemahan kulit E membran mukosa berkeringat
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
38/53
38
6anda ? nyeri tekan abdomen, distensi bunyi usus ? sering
hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan. +arakteristik feses ? diare, darah
arnagelap, kecoklatan atau kadang&kadang merah
cerah, berbusa, bau busuk (steatorea#. +onstipasi
dapat ter'adi (perubahan diet, penggunaan antasida#.
Haluaran urine ? menurun, pekat.
"# $akanan E :airan
Ge'ala ? /noreksia, mual, muntah (muntah yang
meman'ang didugao bstruksi pilorik bagian
luar sehubungan dengan luka duodenal#.
$asalah menelan ? cegukan 9yeri ulu hati,
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
39/53
39
0# 9yeri E +enyamanan
Ge'ala ? nyeri, digambarkan sebagai ta'am, dangkal, rasa
terbakar, perih, nyeri hebat tiba&tiba dapat disertai
perforasi. 7asa ketidaknyamanan E distres samar&samar
setelah makan banyak dan hilang dengan makan
(gastritis akut#. 9yeri epigastrum kiri sampai tengah E
atau menyebar ke punggung ter'adi !&2 'am setelah
makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster#. 9yeri
epigastrum kiri sampai E atau menyebar ke punggung
ter'adi kurang lebih % 'am setelah makan bila lambung
kosong dan hilang dengan makanan atau antasida (ulkus
duodenal#. 6ak ada nyeri (varises esofegeal atau
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
40/53
40
menyebabkan perdarahan G-. +eluhan saat ini dapat
diterima karena (misal ? anemia# atau diagnosa yang tak
berhubungan (misal ? trauma kepala#, flu usus, atau
episode muntah berat. $asalah kesehatan yang lama
misal ? sirosis, alkoholisme, hepatitis, gangguan makan
(4oengoes, 2!%#.
*# Pemeriksaan 4iagnostik
$enurut priyanto (2#, pemeriksaan diagnostik yang dian'urkan
untuk pasien gastritis adalah ?
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan endoskopi.
c. Pemeriksaan hispatologi biopsy segmen lambung.
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
41/53
41
!. Gangguan keseimbangan cairan kurang dan kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang kurang dan pengeluaran yang
berlebihan.
2. Gangguan rasa nyaman ? nyeri berhubungan dengan mukosa
lambung yang teriritasi.
*. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia.
%. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya rasa nyeri dan
nausea.
". -ntoleransi aktifitas berhubungan dengan adanya kelemahan fisik
. /nsietasE ketakutan berhubungan dengan perubahan
statuskesehatan, ancaman kematian, nyeri.
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
42/53
42
6u'uan ?setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan intake
klien terpenuhi.
+riteria Hasil ?
a. -ntake terpenuhi
b. 66J dalam batas normal (64 ? !2E mmHg, 9 ? & FEmnt,
S? *&*0 K:#
c. 6urgor kulit elastis
7encana tindakan ?
a. +a'i turgor kulit
7asional ? indikator dehidrasi atau hipovolemia, keadekuatan
penggantian cairan.
b. :atat intake dan output cairan
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
43/53
43
2. Gangguan rasa nyaman ? nyeri berhubungan dengan mukosa
lambung yang teriritasi.
6u'uan ?setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan masalah
gangguan rasa nyaman ? nyeri teratasi.
+riteria Hasil ?
a. 7asa nyeri berkurang
b. +eadaan klien tampak rileks
c. Skala nyeri ? & *
d. 66J dalam batas normal (64 ? !2E mmHg, 9 ? & FEmnt, 77 ? !&2
FEmnt, S ? *&*0 K:#
e. 6idak ada perilaku distraksi
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
44/53
44
7asional ? menurunkan stimulasi yang berlebihan yang dapat
mengurangi rasa nyeri.
f. +olaborasi dalam pemberian analgetik
7asional ? menghilangkan nyeri sedang sampai berat.
*. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia.
6u'uan ?setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan
kebutuhan nutrisi terpenuhi.
+riteria Hasil ?
a. 9afsu makan bertambah
b. $ual dan muntah berkurang
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
45/53
45
d. Hilangkan bau&bau yang menusuk dari lingkungan.
7asional ? menurunkan stimulasi ge'ala mual dan muntah.
e. 6anyakan pada klien tentang makanan yang disukai atau tidak disukai.
f. +olaborasi dengan dokter untuk pemberian antiemetic dan antibiotik.
7asional ? menghilangkan mual.
g. +olaborasi dengan dokter ahli gi>i.
7asional ? $enentukan diit makanan yang tepat.
%. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya rasa nyeri, nausea,
(4oenges, 2!#.
6u'uan ? Setelah dilakukan intervensi keperaatan selama *F 2% 'm
diharapkan +ebutuhan istirahat tidur terpenuhi.
+riteria hasil ?
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
46/53
46
d. 6ingkatkan relaksasi pada aktu tidur ? pilih tindakan yang
disetu'ui pasien misalnya memberikan musik yang lembut.
". -ntoleransi aktifitas berhubungan dengan adanya kelemahan
fisik(=ngram, !11 ? !"#.
6u'uan ? Setelah dilakukan intervensi keperaaan selama *F 2% 'am
diharapkan klien dapat mendemonstrasikan peningkatan
intoleransi aktivitas.
+riteria hasil ?
a. 4apat melakukan aktifitas tanpa rasa kelemahan
7encana tindakan ?
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
47/53
47
7asional ? tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan, ini
dapat ter'adi karena keterbatasan aktivitas yang mengganggu
periode istirahat.
e. 4orong penggunaan teknik mana'emen stress
7asional ? meningkatkan kembali perhatian dan dapat
meningkatkan koping.
. /nsietas E ketakutan berhubungan dengan perubahan status
kesehatan, ancaman kematian, nyeri.
6u'uan ? Setelah dilakukan intervensi keperaatan selama !F 2% 'am
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
48/53
48
7asional ? dapat men'adi indikatif dera'at takut yang dialami
pasien tetapi dapat 'uga berhubungan dengan kondisi fisik E status
syok.
b. 4orong pernyataan takut dan ansietas, berikan umpan balik.
7asional ? membuat hubungan terapeutik.
c. 3erikan informasi akurat.
7asional ? melibatkan pasien dalam rencana asuhan dan
menurunkan ansietas yang tak perlu tentang ketidaktahuan.
d. 3erikan lingkungan tenang untuk istirahat
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
49/53
49
a. $enyatakan kesadaran dan merencanakan perubahan pola hidup
untuk mempertahankan berat badan normal.
b. $engidentifikasi hubungan tanda E ge'ala ( penurunan berat
badan, gigi busuk# dengan perilaku tidak makan E pesta&
pembersihan.
c. $enyatakan tanggung 'aab untuk bela'ar sendiri.
d. $encari sumber untuk membantu membuat identifikasi
perubahan.
7encana tindakan ?
a. +a'i tingkat pengertian mengenai proses penyakit dan
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
50/53
50
d. =valuasi kemampuan pasien dan keluarga dalam proses
pembela'aran.
7asional ? 8ntuk mengetahui kemampuan klien dalam mengingat.
2..# Pelaksanaan:Im&lementas
$enurut 4oengoes (2!%#, implementasi adalah tindakan pemberian
keperaatan yang dilaksanakan untuk membantu mencapai tu'uan pada
rencana tindakan keperaatan yang telah disusun. Setiap tindakan
keperaatan yang dilaksanakan dicatat dalam catatan keperaatan
yaitu cara pendekatan pada klien efektif, teknik komunikasi terapeutik
serta pen'elasan untuk setiap tindakan yang diberikan kepada
pasien.4alam melakukan tindakan keperaatan menggunakan * tahap
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
51/53
51
2..* E8aluas
=valuasi merupakan proses yang berkelan'utan untuk menilai
efek dari tindakan keperaatan pada klien. =valuasi dilakukan terus
menerus pada respon klien terhadap tindakan keperaatan yang telah
dilaksanakan. =valuasi dapat dibagi men'adi dua yaitu evaluasi proses
atau formatif dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan
keperaatan, evaluasi hasil atau sumatif dilakukan dengan
membandingkan respon klien pada tu'uan khusus dan umum yang telah
ditentukan (9ursalam, 2!!#. Pada bagian ini ditentukan apakah
perencanaan sudah tercapai atau belum, dan dapat 'uga timbul masalah
baru dan setelah dilakukan tindakan keperaatan diharapkan nyeri
berkurangEhilang, kecemasan pasien berkurang, resiko infeksi tidak
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
52/53
52
6indakan keperaatan yang diberikan pada pasien sebelum
diperbolehkan pulang antara lain?
!. Pendidikan kesehatan untuk mengurangi angka kambuh atau
komplikasi dan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga
meliputi aktu dan tempat kontrol,peraatan luka operasi,diet yang
dikonsumsi,aktivitas dan istirahat,peraatan kebersihan diri
2. Program pulang bertahap bertu'uan melatih pasien agar bisa kembali
di lingkungan masyarakat dan keluarganya.
*. 7u'ukan integritas pelayanan kesehatan harus saling berhubungan
antara keperaatan komunitas dengan rumah sakit,untuk
mengetahui perkembangan pasien di rumah.
8/17/2019 KTI BAB I baru OKE
53/53
Predisposisi infeksi bakteri Helicobacter pyloriOA!"
#ndo$etasin% b&profen% Asa$ "alisilat'
"tres Psikolo(is
"ekresi H) $enin(kat"ekresi pepsino(en $enin(kat
*in&$an +eralko,olnfeksi .a$&r% $akanan dan $in&$an yan( bersifat instan% iske$ia dan tra&$a la$b&n( lan(s&n(
Pen&r&nan i$&nitas
"intesis prosta(landin *en&r&n
Perlind&n(an $&kosa $en&r&n Perf&si dara, lokal $en&r&n
/&n(si barier ter(an((& Peradan(an $&kosa la$b&n( A(re(asi ba,an ki$ia $enin(kat
ara$ e$ped&
&ran( pen(eta,&an astritis Ak&t Perdara,an He$ate$esis
espon psikolo(is
ece$asan
espons saraf lokal dari iritasi $&kosa
!yeri
*&al% $&nta,% dan anoreksia
ntake n&trisi tidak adek&at
isiko ketidaksei$ban(an n&trisi k&ran( dari keb&t&,an
"" /" ra&$a lan(s&n(% pe$beda,an% transplantasi or(an% t&berk&losis% l&ka bakar%
53
2.!. )erangka Masalah
+erangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau
menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. (Hidayat, 2#.