Upload
maulia-hindun
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah HIV-AIDS merupakan masalah kesehatan yang
mengancam Indonesia dan banyak Negara di seluruh dunia.Saat ini tidak
ada Negara yang terbebas dari masalah HIV-AIDS.HIV ( Human
Immunodeficiency Virus adalah !irus yang menyerang system kekebalan
tubuh manusia lalu menimbulkan AIDS. AIDS ( Acquired Immuno
Dfeciency Sindrom) adalah kumpulan ge"ala penyakit yang disebabkan
oleh !irus yang merusak system kekebalan tubuh manusia (#mar
$ein%&''.
De)asa ini HIV*AIDS sudah men"adi penyakit yang pendemik
menyerang "utaan penduduk dunia.merupakan Hampir di setiap negara
HIV* AIDS men"adi masalah nasional% yang perlu mendapatkan perhatian
serius dari semua pihak. +ukan sa"a pemerintah tetapi seluruh lapisan
masyarakat termasuk lembaga S)adaya Masyarakat (,SM yang memiliki
perhatian terhadap masalah ini (+urnet% &''.
Se"ak ditemukannya penyakit AIDS (Aiuired (Acuired Imuno
De/iciency Syndrome dan !irus penyebabnya HIV (Human
Imunode/iciency Virus% muncul dampak yang begitu luas di masyarakat.
0etika indi!idu dinyatakan terin/eksi HIV% sebagian besar menun"ukkan
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
2/13
perubahan karakter psikososial yaitu 1 hidup dalam stres% depresi%
merasa kurangnya dukungan sosial% dan perubahan perilaku (2H3
dalam Nasronudin% &''4.
5umlah orang yang terin/eksi HIV terus meningkat pesat dan
tersebar luas di seluruh dunia.Didunia tercatat "umlah penderita hi!-aids
67%6 "uta orang pada tahun &'8&%dengan penderita de)asa 6&%8 "uta% )anita
8% "uta dan anak 9 87tahun sebanyak 6%6 "uta. Dengan karakteristik
"umlah penderita yang baru terin/eksi hi! aids pada tahun &'8& sebanyak
&%6 "uta "i)a dan yang mengalami kematian ditahun &'8& sebanyak 8%
"uta "i)a(2H3 &'8&.
Di indonesia sampai akhir desember &'84 dilaporkan "umlah
penderita HIV sebanyak &'486 "i)a sedangkan penderita AIDS &6 "i)a
tersebut diyakini masih "auh dari "umlah sebenarnya dan masih akan terus
meningkat.0elompok terbesar penderita HIV*AIDS berusia produkti/
diantara &' : 6; tahun yaitu sekitar
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
3/13
"alan saat ini sebanyak ;&& orang. penderita HIV*AIDS yang datang
untuk kontrol%melakukan konseling dan mendapatkan Antiretroviral
Therapi (A@ di >305A @S>I Sulianti Saroso pada oktober &'86-
/ebruari &'84 rata-rata sebanyak ;'*bulan% "umlah ini meningkat B 8'=
dari tahun sebelumnya.
>enemuan obat antiretro!iral (A@V untuk penderita HIV*AIDS pada
tahun 8;; mendorong suatu re!olusi dalam pera)atan 3DHA di negara
ma"u. Meskipun belum mampu menyembuhkan penyakit dan menambah
tantangan dalam hal e/ek samping serta resistensi kronis terhadap obat%
namun secara dramatis terapi A@V dapat menghambat replikasi !irus HIV
menekan !iral load% meningkatkan kualitas hidup 3DHA dan meningkatkan
harapan masyarakat % sehingga pada saat ini HIV dan AIDS telah diterima
sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan tidak lagi dianggap penyakit
yang menakutkan(>edoman Nasional erapi A@V%&'88.
Departemen 0esehatan @epublik Indonesia melalui dukungan A>+N
dan Clobal und (C% menun"ukkan beberapa rumah sakit di Indonesia
sebagai rumah sakit ru"ukan bagi pasien HIV*AIDS dalam mendapatkan
pelayanan dan pengobatan terapi antiretro!iral. Dengan semakin dekat dan
mudahnya A@V di"angkau masyarakat% maka langkah mantap dari pemerintah
tersebut merupakan payung peneduh bagi 3DHA dan keluarga.
(Nasronudin%&''.
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
4/13
Dengan adanya perluasan akses A@V di Indonesia se"ak program
pemberian A@V dengan subsidi penuh oleh pemirintah yang diluncurkan
pada tahun &''4% maka semakin banyak 3DHA mendapat A@V% dengan
harapan mutu hidupnya men"adi lebih baik% asalkan terapi A@V dipakai terus
menerus secara patuh (0omisi >enanggulangan AIDS%&''.
>enggunaan obat A@V diperlukan tingkat kepatuhan tinggi untuk
mendapatkan keberhasilan terapi dan mencegah resistensi yang ter"adi
(+achmann%&''. #ntuk mendapatkan respon penekanan "umlah !irus
sebesar
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
5/13
Salah satu penanggulangan bagi HIV*AIDS adalah dengan pera)atan%
pengobatan dan pemberian dukungan kepada 3DHA. Hal ini dilakukan
karena 3DHA men"adi bagian penting dalam upaya penanggulangan
HIV*AIDS karena mereka adalah orang-orang yang hidupnya tersentuhnya
dan terpengaruh langsung oleh !irus ini. Mereka adalah sumber yang paling
tepat dan paling dalam mengenal HIV*AIDS. (@ahF% &''8.
0eluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami
gangguan kesehatan dalam keadaan sakit. 0elurga "uga merupakan salah satu
indikator dalam masyarakat apakah masyarakat sehat atau sakit (G/endy%
8;;
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
6/13
Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk terapi keluarga%
melalui keluarga berbagai masalah kesehatan bisa muncul sekaligus dapat
diatasi. Menurut riedman (8;;
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
7/13
contoh adanya stigma sosial yang dapat menyebabkan gangguan perilaku
pada orang lain% termasuk menghindari kontak /isik dan sosial
(Muma%8;;.Mereka men"alani kehidupannya dalam kekha)atiran dan
stress.+ila kondisi stres dapat dikendalikan maka modulasi system imun
men"adi lebih baik.Stres yang lama dan berkepan"angan akan ber- dampak
pada penurunan sistem imun dan mempercepat progresi!itas penyakit.
Dengan mencermati adanya keterkaitan antara kondisi stres dengan
progresi!itas penyakit maka perlunya menciptakan lingkungan yang kon-
dusi/ selama proses pengobatan yaitu dengan cara meningkatkan duku-
ngan emosional keluarga pada pasien HIV-AIDS.Dukungan emosional
keluarga tersebut dapat sangat membantu setelah mengalami stres dan
penting untuk mengurangi gangguan psikologik yang berkaitan dengan
HIV-AIDS.
ersedianya dukungan emosional keluarga itu sangat diperlukan
sehubungan dengan rasa keputusasaan dan depresi pasien.Dan diharapkan
dengan adanya dukungan dari emosional keluarga stres berkurang dan
respons emosional pasien akan lebih baik%dimana respon emosi%kecemasan
dan interaksi antara dukungan keluarganya men"adi lebih positi/.
+eberapa kasus butuh )aktu bagi keluarga untuk memproses
in/ormasi tentang status HIV anggota keluarga dan menyesuaikan diri dengan
perubahan% tetapi pada akhirnya mereka selalu mendukung. Hal ini berlaku di
seluruh peserta rute in/eksi yang berbeda% "enis kelamin% dan usia. +anyak
keluarga yang menyediakan berbagai dukungan moral dan spiritual untuk
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
8/13
anggota keluarga mereka yang terin/eksi HIV-positi/.>ada indi!idu yang
mengalami HIV*AIDS positi/% salah satu cara untuk meningkatkan system
imunitas atau untuk menghambat perkembangan !irus HIV adalah dengan
program pengobatan (+urgoyne% &''7
+erdasarkan sur!ei pendahuluan yang dilakukan di @S>I Sulianti
Saroso pada bulan ebruari &'84 terhadap < orang pasien HIV*AIDS dengan
terapi A@V didapat orang ke rumah sakit didampingi keluarga%sebagai
pendamping minum A@V "uga keluarga. Dari pasien itu ada 8 orang yang
pernah putus A@V selama 6bulan tetapi sekarang mulai teratur minum A@V
lagi. >enuturannya karena ibunya yang mensuport dan selalu mengantarnya
mengambil [email protected] keluarga pasien 3DHA tersebut%pengetahuan tentang
HIV*AIDS sebatas tahu sa"a% tapi mengerti kalau A@V tidak boleh putus atau
lupa minum. Sisanya & orang% keluarga meraka tidak mengetahui kalau pasien
menderita HIV*AIDS dengan terapi A@V. Mereka menun"uk pendamping
minun obat teman dekatnya. Dari ke & 3DHA tersebut belum pernah putus
A@V. >engetahuan mereka tentang HIV*AIDS dan A@V cukup% mereka
mempunyai tekad sehat tanpa membebani keluarga.
Di )aktu yang sama peneliti me)a)ancarai sepuluh orang pasien
HIV*AIDS beserta keluarganya yang sedang mengikuti kontrol di poli
>305A. >eneliti menanyakan mengenai dukungan keluarga terhadap pasien
dalam minum A@V. Didapat keterangan bah)a dukungan keluarga yang
utama diungkapkan oleh tu"uh orang keluarga yaitu melakukan pera)atan
diri pasien dengan ikhlas% mengantar pasien kontrol% menga)asi pasien
8
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
9/13
minum obat dan menga"ak pasien berakti!itas. Demikian tiga orang keluarga
lainnya mengatakan bah)a memberikan perhatian% merasa menyayanginya%
dan tetap dalam kondisi apapun menganggap pasien adalah orang yang harus
ditolong dan dira)atnya. Hal tersebut menun"ukkan dukungan keluarga yang
meliputi dukungan emosional% in/ormasi% instrumental dan penilaian itu
dilakukan oleh keluarga pasien dengan HIV*AIDS dalam kepatuhan minum
A@V.
Studi pendahuluan yang dilakukan di >305A @S>I Sulianti Saroso
"umlah pasien dengan HIV*AIDS setiap tahunnya mengalami
peningkatan.Dari 5anuari-Desember &'86 "umlah pasien 86
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
10/13
hubungan antara pengetahuan% moti!asi% dan dukungan keluarga dengan
kepatuhan terapi A@V pada 3DHA. >enelitian >utu Ari Sadu menyatakan
adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada
pasien Hipertensi. Dari hasil penelitian tersebut dapat di"elaskan bah)a
dukungan keluarga sangat berperan besar untuk pasien dalam kepatuhan
minum obat dengan suatu penyakit yang dideritanya% karena terapi A@V
harus mempunyai nilai kepatuhan yang tinggi perlunya untuk mengadakan
penelitian secara optimal dan mengkhususkan !ariabel dukungan keluarga.
Dengan mencermati pentingnya kepatuhan dalam terapi A@V pada
3DHA% selain kesadaran diri 3DHA perlunya pendamping atau pengingat
dalam minum A@V oleh orang lain dan yang terdekat adalah keluarga.
Diharapkan dengan adanya dukungan dari keluarga% kepatuhan 3DHA
minum A@V akan tercipta. +erdasarkan latar belakang yang dikemukakan
diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenahi
Hubungan Dukungan 0eluarga Dengan 0epatuhan Minum A@V >ada
>asien HIV*AIDS di @S>I Sulianti Saroso.
B. RUMUSAN MASALAH
>rogram pengobatan HIV-AIDS merupakan program yang akan
dilakukan seumur hidup%banyak penderita HIV-AIDS yang berada pada
usia produkti/ sehingga mereka memiliki banyak kendala%seperti pada saat
10
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
11/13
pasien harus beker"a pasien "uga harus kontrol program pengobatan
dengan teratur.
erapi A@V ini tidak dapat diberikan bila tidak ada
komitmen dari pasien karena "ika terapi ini sampai gagal atau putus ditengah
"alan dapat menyebabkan resistensi obat dan menurunnya kondisi kekebalan
tubuh sehingga Dalam pengobatan A@V pasien membutuhkan dukungan
dari berbagai pihak terutama dukungan emosional keluarga. +erdasarkan
latar belakang di atas% maka yang men"adi rumusan masalahnya adalah
Apakah ada pengaruh dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan
minum A@V pada pasien HIV*AIDS di @S>I Sulianti Saroso tahun &'84.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
>enelitian ini bertu"uan untuk mengetahui hubungan dukungan
emosional keluarga dengan kepatuhan minum A@V pada pasien
HIV*AIDS di @S>I Sulianti Saroso tahun &'84.
Tujuan Ku!u! "
a. Diketahui dukungan emosional keluarga dengan kepatuhan
minum A@V pada pasien HIV-AIDS di >305A @S>I Sulianti
Saroso 5akarta.
b. Diketahui kepatuhan dalam men"alankan minum A@V pada
pasien HIV-AIDS di >305A @S>I Sulianti Saroso 5akarta.
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
12/13
D. Man#aat $enelitian
1. Man#aat A$likati#
a. >asien
>eningkatan peran keluarga secara emosional dapat meningkatkan
kesembuhan dan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi A@V.
b. 0eluarga
0eluarga diharapkan dapat meningkatan peran keluarga secara
emosional sehingga dapat meningkatkan kesembuhan dan kepatuhan
pasien men"alani pengobatan HIV-AIDS.
c. @umah sakit
8 +agi pera)at 1 Hasil penelitian ini dapat memberi masukan
kepada se"a)at pera)at tentang pentingnya menangani
kondisi stres pada pasien HIV-AIDS sehingga se"a)at
pera)at dapat memberikan asuhan kepera)atan yang
komprehensi/.
& +agi Managemen @umah sakit 1 Hasil penelitian ini dapat
memberikan masukan kepada bagian >305A HIV-AIDS
untuk lebih meningkatkan peran keluarga dalam berbagai
program pengobatan.
%. Man#aat Te&riti!
Dari segi pengembangan ilmu%hasil penelitian ini diharapkan dapat
men"elaskan pentingnya dukungan emosional keluarga dalam
12
8/15/2019 Bab i Pendahuluan Revisi 60514
13/13
membantu mengoptimalkan keberhasilan program pengobatan hi!
aids.terutama dalam mata kuliah kepera)atan keluarga.
'. Man#aat met&(&l&gi!
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dalam
melaksanakan penelitian lebih lan"ut yang berkaitan dengan penelitian
kualitati/ 1 /aktor-/aktor yang mempengaruhi keberhasilan program
pengobatan HIV-AIDS.