6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri kepala atau cephalgia adalah nyeri yang dirasakan di daerah kepala atau merupakan suatu sensasi tidak nyaman yang dirasakan pada daerah kepala. Nyeri kepala merupakan salah satu gangguan sistem saraf yang paling umum dialami oleh masyarakat. Telah dilakukan penelitian sebelumnya bahwa dalam 1 tahun, 90% dari populasi dunia mengalami paling sedikit 1 kali nyeri kepala. Menurut WHO dalam banyak kasus nyeri kepala dirasakan berulang kali oleh penderitanya sepanjang hidupnya. 1 Nyeri kepala diklasifikasikan oleh International Headache Society, menjadi nyeri kepala primer dan sekunder. Yang termasuk ke dalam nyeri kepala primer antara lain adalah: nyeri kepala tipe tegang (TTH - Tension Type Headache), migrain, nyeri kepala cluster dan nyeri kepala primer lain, contohnya hemicrania continua. Nyeri kepala primer merupakan 90% dari semua keluhan nyeri kepala. Nyeri kepala juga dapat terjadi sekunder, yang berarti disebabkan kondisi kesehatan lain. 1 Nyeri kepala merupakan masalah umum yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Nyeri kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bagian tubuh di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bukan hanya masalah fisik semata sebagai sebab nyeri kepala tersebut namun masalah psikis juga

BAB I1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab11

Citation preview

Page 1: BAB I1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri kepala atau cephalgia adalah nyeri yang dirasakan di daerah

kepala atau merupakan suatu sensasi tidak nyaman yang dirasakan pada

daerah kepala. Nyeri kepala merupakan salah satu gangguan sistem saraf

yang paling umum dialami oleh masyarakat. Telah dilakukan penelitian

sebelumnya bahwa dalam 1 tahun, 90% dari populasi dunia mengalami

paling sedikit 1 kali nyeri kepala. Menurut WHO dalam banyak kasus nyeri

kepala dirasakan berulang kali oleh penderitanya sepanjang hidupnya.1

Nyeri kepala diklasifikasikan oleh International Headache Society,

menjadi nyeri kepala primer dan sekunder. Yang termasuk ke dalam nyeri

kepala primer antara lain adalah: nyeri kepala tipe tegang (TTH - Tension

Type Headache), migrain, nyeri kepala cluster dan nyeri kepala primer lain,

contohnya hemicrania continua. Nyeri kepala primer merupakan 90% dari

semua keluhan nyeri kepala. Nyeri kepala juga dapat terjadi sekunder,

yang berarti disebabkan kondisi kesehatan lain.1

Nyeri kepala merupakan masalah umum yang sering dijumpai dalam

praktek sehari-hari. Nyeri kepala timbul sebagai hasil perangsangan

terhadap bagian tubuh di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap

nyeri. Bukan hanya masalah fisik semata sebagai sebab nyeri kepala

tersebut namun masalah psikis juga sebagai sebab dominan. Untuk nyeri

kepala yang disebabkan oleh faktor fisik lebih mudah didiagnosis karena

pada pasien akan ditemukan gejala fisik lain yang menyertai sakit kepala,

namun tidak begitu halnya dengan nyeri kepala yang disebabkan oleh faktor

psikis. Nyeri kepala yang sering timbul di masyarakat adalah nyeri kepala

tanpa kelainan organik, dengan kata lain adalah nyeri kepalayang

disebabkan oleh faktor psikis.2

Page 2: BAB I1

Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan yang sering di dengar.

Bisa dikatakan tidak ada orang yang tidak pernah mengeluh sakit kepala. Di

perkirakan prevalensinya mencapai 38 %. Sembilan puluh persen individu

pernah mengalami nyeri kepala paling sedikit satu kali dalam setahun dan

10 % populasi mengeluhkan nyeri kepala telah mengganggu kegiatan

hariannya. Nyeri kepala sering timbul menyertai gejala lain seperti demam,

pilek, kelelahan dan sebagainya yang akan hilang dengan sendirinya

bersamaan dengan hilang nya gejala tersebut. Banyaknya obat-obat

penghilang nyeri yang mudah didapatkan di warung atau rumah obat,

menunjukkkan bahwa nyeri kepala di anggapn sebagai keluhan yang bisa di

tanggulangi sendiri. Namun nyeri kepala yang sudah kronis atau tidak hilang

dengan obat-obatan penghilang nyeri yang di beli bebas, baru penderita

mendatangi dokter umum atau spesialis.3

1.2 Tujuan

Mahasiswa kepaniteraan klinik senior dapat mampu mengetahui, memahami, dan

menjelaskan tentang :

a. Anatomi dan fisiologi sneuro

b. Definisi cephalgia

c. Epidemiologi cephalgia

d. Etiologi cephalgia

e. Klasifikasi cephalgia

f. Faktor resiko cephalgia

g. Patogenesis cephalgia

h. Diagnosis cephalgia

i. Diagnosis banding

j. Penatalaksanaan cephalgia

k. Prognosis

1.3 Manfaat

a. Bagi penulis

Page 3: BAB I1

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari, mengidentifikasi,

dan mengembangkan teori yang telah disampaikan mengenai cephalgia

b. Bagi institut pendidikan

Dapat dijadikan sumber referensi atau bahan perbandingan bagi kegiatan yang ada

kaitanntya denga pelayanan kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan cephalgia.

BAB II

ANATOMI FISIOLOGI

2.1. Anatomi Fisiologi Neuro

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri

terutama dari jaringan saraf. Jaringan Saraf terdiri dari neuron yaitu sel saraf dan seratnya dan

neuralgia yaitu sel yang belum di ketahui fungsinya namun sebagian fagositik, menyerap dan

menghancur mikro-organisme dan substansi asing yang masuk ke jaringan saraf.4

Jaringan saraf terdiri dari

1. Sel saraf (neuron) merupakan unit fungsional dasar sistem sarafterdiri dari 3 bagian

a. Badan sel (soma/perikaryon) adalah sitoplasma yang mengelilingi inti sel (nukleus) dari

sel saraf, di dalamnya terdapat sitoskeleton (neurofilamen, neurotubulus, neurofibril) dan

organel-organel sel (mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, dll)

b. Dendrit adalah bagian penerima input neuron, berukuran pendek dan bercabang-cabang.

Di SSPmencapai 80-90% luas permukaan total neuron.

c. Axon adalah bagian yang menyampaikan

impuls (potensial aksi) ke neuron lain, otot

dan kelenjar. Berukuran panjang dan

berbentuk silinder tipis.

Page 4: BAB I1

Gambar 2.1. struktur neuron5

Susunan saraf di bagi atas dua bagian penting terdiri dari5

1. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi oleh

tulang kranium dan kanal vertebral

2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri

dari saraf cranial (N.N. Cranialis) dan saraf spinal (N.Spinalis) yang menghubungkan

otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Selain itu sistem saraf perifer

terdiri dari sensori (afferent) dan motor (efferent). Pada eferen terdapat somatic (motor

nervous system) dan autonomic yang terdiri simpatis dan parasimpatis

Gambar 2.2. Irirsan sebuah batang saraf yang memperlihatkan beberapa fasikuli yang mengelilingi perinerium dan

disatukan epinerium5