12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Hepatitis A adalah adalah bentuk hepatitis yang akut, berarti tidak menyebabkan infeksi kronis. Sekali kita pernah terkena hepatitis A, kita tidak dapat terinfeksi lagi. Namun, kita masih dapat tertular dengan virus hepatitis lain 2 . 2.2 Tanda dan gejala Periode inkubasi infeksi virus hepatitis A antara 10- 50 hari (rata-rata 25 hari), biasanya diikuti dengan demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan atas perut, dan dalam waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning. Urin penderita biasanya berwarna kuning gelap yang terjadi 1-5 hari sebelum timbulnya penyakit kuning. Terjadi pembesaran pada organ hati dan terasa empuk. Banyak orang yang mempunyai bukti serologi infeksi akut hapatitis A tidak menunjukkan gejala atau hanya sedikit sakit, tanpa ikterus (anicteric hepatitis A). Infeksi penyakit tergantung pada usia, lebih sering dijumpai pada anak-anak. Sebagian besar (99%) dari kasus hepatitis A adalah sembuh sendiri 3 . HAV ditularkan dari orang ke orang melalui mekanisme fekal-oral. HAV diekskresi dalam tinja, dan dapat bertahan di lingkungan untuk jangka waktu lama. Orang 2

BAB II

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat

Citation preview

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Hepatitis A adalah adalah bentuk hepatitis yang akut, berarti tidak menyebabkan

infeksi kronis. Sekali kita pernah terkena hepatitis A, kita tidak dapat terinfeksi lagi.

Namun, kita masih dapat tertular dengan virus hepatitis lain2.

2.2 Tanda dan gejala

Periode inkubasi infeksi virus hepatitis A antara 10-50 hari (rata-rata 25 hari),

biasanya diikuti dengan demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan

atas perut, dan dalam waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning. Urin

penderita biasanya berwarna kuning gelap yang terjadi 1-5 hari sebelum timbulnya

penyakit kuning. Terjadi pembesaran pada organ hati dan terasa empuk. Banyak

orang yang mempunyai bukti serologi infeksi akut hapatitis A tidak menunjukkan

gejala atau hanya sedikit sakit, tanpa ikterus (anicteric hepatitis A). Infeksi penyakit

tergantung pada usia, lebih sering dijumpai pada anak-anak. Sebagian besar (99%)

dari kasus hepatitis A adalah sembuh sendiri3.

HAV ditularkan dari orang ke orang melalui mekanisme fekal-oral. HAV

diekskresi dalam tinja, dan dapat bertahan di lingkungan untuk jangka waktu lama.

Orang bisa tertular apabila mengkonsumsi makanan dan minuman yang

terkontaminasi oleh HAV dari tinja. Kadang-kadang, HAV juga diperoleh melalui

hubungan seksual (anal-oral) dan transfusi darah1.

Hepatitis akut A dapat dibagi menjadi empat fase klinis:

inkubasi atau periode preklinik, 10 sampai 50 hari, di mana pasien tetap

asimtomatik meskipun terjadi replikasi aktif virus.

fase prodromal atau preicteric, mulai dari beberapa hari sampai lebih dari

seminggu, ditandai dengan munculnya gejala seperti kehilangan nafsu makan,

kelelahan, sakit perut, mual dan muntah, demam, diare, urin gelap dan tinja yang

pucat.

fase icteric, di mana penyakit kuning berkembang di tingkat bilirubin total

melebihi 20 - 40 mg/l. Pasien sering minta bantuan medis pada tahap penyakit

mereka. Fase icteric biasanya dimulai dalam waktu 10 hari gejala awal. Demam

2

Page 2: BAB II

3

biasanya membaik setelah beberapa hari pertama penyakit kuning. Viremia

berakhir tak lama setelah mengembangkan hepatitis, meskipun tinja tetap

menular selama 1 - 2 minggu. Tingkat kematian rendah (0,2% dari kasus icteric)

dan penyakit akhirnya sembuh sendiri. Kadang-kadang, nekrosis hati meluas

terjadi selama 6 pertama - 8 minggu pada masa sakit. Dalam hal ini, demam

tinggi, ditandai nyeri perut, muntah, penyakit kuning dan pengembangan

ensefalopati hati terkait dengan koma dan kejang, ini adalah tanda-tanda hepatitis

fulminan, menyebabkan kematian pada tahun 70 - 90% dari pasien. Dalam kasus-

kasus kematian sangat tinggi berhubungan dengan bertambahnya usia, dan

kelangsungan hidup ini jarang terjadi lebih dari 50 tahun.

masa penyembuhan, berjalan lambat, tetapi pemulihan pasien lancar dan lengkap.

Kejadian kambuh hepatitis terjadi dalam 3 - 20% dari pasien, sekitar 4-15 minggu

setelah gejala awal telah sembuh1.

2.3 Etiologi

Penyebab utama dari HVA adalah virus RNA yang tergolong dalam picorna yang

berukuran 27-28 mm dan ditemukan oleh Peinstone pada tahun 1973 dalam tinja

penderita. (Hadi, 2002). HAV merupakan anggota famili pikornaviradae. HAV

merupakan partikel membulat berukuran 27 hingga 32-nm dan mempunyai simetri

kubik, tidak mempunyai selubung serta tahan terhadap panas dan asam. Partikel ini

mempunyai genom RNA beruntai tunggal dan linear dengan ukuran 7,8 kb, sehingga

cukup jelas virus ini menjadi genus pikornavirusyangbaru, Heparnavirus. Hepatitis A

mempunyai pravelansi yang tinggi. Siklus hidup dari HAV sendiri mula-mula

diidentifikasi dari tinja dan sediaan hati. Penambahan antiserum hepatitis A spesifik

dari penderita yang hampir sembuh (konvalesen) pada tinja penderita diawal masa

inkubasi penyakitnya, sebelum timbul ikterus, memungkinkan pemekatan dan

terlihatnya partikel virus melalui pembentukan agregat antigenantibodi. Asai

serologic yang lebih peka, seperti asai mikrotiter imunoradiometri fase-padat dan

pelekatan imun, telah memungkinkan deteksi HAV didalam tinja, homogenate hati,

dan empedu, serta pengukuran antibody spesifik di dalam serum4.

3

Page 3: BAB II

4

Sifat-sifat dari virus A sendiri ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121oC selama

20 menit), dengan dididihkan dalam air selama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu

(1 menit pada 1,1 watt), dengan panas kering (180oC selama 1 jam), selama 3 hari

pada 37oC atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Resistensi relative

hepatitis virus A terhadap cara-cara disinfeksi menunjukkan perlunya diambil

tindakan-tindakan pencegahan istimewa dalam menangani penderita hepatitis beserta

produk-produk tubuhnya4.

Gambar 1. Struktur viru hepatitis A6

2.4 Patofisiologi

Salah satu gejala dari hepatitis adalah ikterik. Ikterik dapat terjadi karena

gangguan dari metabolism bilirubin. Berikut adalah beberapa penjelasan patofisiologi

mengenai ikterik.

1. Gangguan pada prehepatik

Pada ikterik prehepatik,penyakit dan kondisi tertentu,seperti reaksi transfuse dan

anemia sel sabit,menyebabkan hemolysis massif.Sel darah merah pecah lebih cepat,

sebelum hati mengonjugasi bilirubin,sehingga sejumlah besar bilirubin yang tak

terkonjugasi masuk ke dalam darah,menyebabkan peningkatan konversi bilirubin di

usus menjadi urobilinogen yang larut dalam air untuk diekskresikan melalui urin dan

feses.(Bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air,sehingga tidak bisa

diekskresikan melalui urin)

4

Page 4: BAB II

5

2. Gangguan pada hepatic

Terjadi akibat ketidakmampuan hati untuk mengonjugasi atau mengekresi

bilirubin,meningkatkan kadar bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi di dalam

darah.Hal ini terjadi pada beberapa kelainan seperti hepatitis,sirosis,dan metastasis

kanker, dan selama penggunaan obat yang dimetabolisme di hati dalam jangka

panjang.

3. Gangguan pada pasca hepatic

Terjadi pada kelainan biliar dan pancreas,bilirubin terbentuk dengan laju yang

normal,tetapi inflamasi,jaringan parut,tumor,batu empedu menyumbat aliran empedu

ke dalam usus.Hal ini menyebabkan akumulasi bilirubin terkonjugasi di dalam

darah.Bilirubin terkonjugasi yang larut dalam air diekskresikan melalui air.5

Penimbunan pigmen empedu

Karena produksi lebih banyak daripada pengeluaran

Jaringan menjadi kuning

Ikterus pada kulit, urin, sclera

5

Page 5: BAB II

6

2.5 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang biasa digunakan adalah pemeriksaan serologis.

Gambar 2. Marker antibody hepatitis6

Pertanda Penjelasan

HAV ( Ag) Antigen Hepatitis A jarang terdeteksi dalam darah

Igm Anti

HAV

Antibodi igM terhadap hepatitis A

1. Petunjuk Hepatitis A yang sedang berlangsung

1. Antibodi total (igM+igG) terhadap HAV Ag

2. Petunjuk infeksi baru atau telah lama lalu

igG Anti

HAV

Menunjukan penderita pernah kena infeksi dari HVA, dan

sudah sembuh dari penyakit tersebut serta memiliki kekebalan

terhadap infeksi baru.

Tabel 1. Pertanda Serologis Hepatitis A (Hadi, 2002)

2.6 Penegakan diagnosis

Diagnosis hepatitis A ditegakkan dengan tes darah. Tes darah ini mencari

dua jenis antibodi terhadap virus, yang disebut sebagai IgM dan IgG (Ig adalah

singkatan untuk imunoglobulin). Pertama, dicari antibodi IgM, yang dibuat ole

hepatitis virus. sistem kekebalan tubuh lima sampai sepuluh hari sebelum gejala

muncul, dan biasanya hilang dalam enam bulan. Tes juga mencari antibodi IgG,

6

Page 6: BAB II

7

yang menggantikan antibodi IgM dan untuk seterusnya melindungi terhadap

infeksi HAV4.

1. Bila tes darah menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan IgG, kita

kemungkinan tidak pernah terinfeksi HAV, dan sebaiknya mempertimbangkan

untuk divaksinasi terhadap HAV.

2. Bila tes menunjukkan positif untuk antibodi IgM dan negative untuk IgG, kita

kemungkinan tertular HAV dalam enam bulan terakhir ini, dan sistem

kekebalan sedang mengeluarkan virus atau infeksi menjadi semakin parah.

3. Bila tes menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan positif untuk antibodi

IgG, kita mungkin terinfeksi HAV pada suatu waktu sebelumnya, atau kita

sudah divaksinasikan terhadap HAV. Kita sekarang kebal terhadap HAV.

2.7 Tatalaksana

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit hepatitis A, terapi yang dilakukan

hanya untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol

untuk penurun panas. Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga

keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada bukti yang baik bahwa pembatasan lemak

memiliki efek menguntungkan pada program penyakit. Telur, susu dan mentega

benar-benar dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik. Minuman

mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut karena efek

hepatotoksik langsung dari alkohol1

2.8 Pencegahan

Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara

lain1 :

Hampir semua infeksi HAV menyebar dengan rute fekal-oral, maka pencegahan

dapat dilakukan dengan hygiene perorangan yang baik, standar kualitas tinggi

untuk persediaan air publik dan pembuangan limbah saniter, serta sanitasi

lingkungan yang baik.

Dalam rumah tangga, kebersihan pribadi yang baik, termasuk tangan sering dan

mencuci setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan, merupakan

tindakan penting untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang terinfeksi

sebelum dan sesudah penyakit klinis mereka menjadi apparent.

7

Page 7: BAB II

8

Dalam bukunya, Wilson menambahkan pencegahan untuk hepatitis A, yaitu

dengan cara pemberian vaksin atau imunisasi. Ada dua jenis vaksin, yaitu :

Imunisasi pasif

Pasif (yaitu, antibodi) profilaksis untuk hepatitis A telah tersedia selama

bertahun-tahun. Serum imun globulin (ISG), dibuat dari plasma populasi umum,

memberi 80-90% perlindungan jika diberikan sebelum atau selama periode inkubasi

penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi, namun tidak muncul gejala klinis dari

hepatitis A.

Saat ini, ISG harus diberikan pada orang yang intensif kontak pasien hepatitis A

dan orang yang diketahui telah makan makanan mentah yang diolah atau ditangani

oleh individu yang terinfeksi. Begitu muncul gejala klinis, tuan rumah sudah

memproduksi antibodi. Orang dari daerah endemisitas rendah yang melakukan

perjalanan ke daerah-daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi dapat menerima ISG

sebelum keberangkatan dan pada interval 3-4 bulan asalkan potensial paparan berat

terus berlanjut, tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.

Imunisasi aktif

Untuk hepatitis A, vaksin dilemahkan hidup telah dievaluasi tetapi telah

menunjukkan imunogenisitas dan belum efektif bila diberikan secara oral.

Penggunaan vaksin ini lebih baik daripada pasif profilaksis bagi mereka yang

berkepanjangan atau berulang terpapar hepatitis A.

2.9 Komplikasi

HVA dapat menjadi berat (fulminan) atau melantur. Bila sampai melantur

(prolonges cholestasis) biasanya sampai 2-4 bulan dan akan mengalami

penyembuhan sempurna. Hepatitis fulminan karena HVA terdapat sekitar 0,1%

darr banyak ditemukan pada penderita pria2.

2.10 Prognosis

Prognosis hepatitis A sangat baik, lebih dari 99% dari pasien dengan hepatitis

A infeksi sembuh sendiri. Hanya 0,1% pasien berkembang menjadi nekrosis

hepatik akut fatal3.

8