View
220
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
referat
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hepatitis A adalah adalah bentuk hepatitis yang akut, berarti tidak menyebabkan
infeksi kronis. Sekali kita pernah terkena hepatitis A, kita tidak dapat terinfeksi lagi.
Namun, kita masih dapat tertular dengan virus hepatitis lain2.
2.2 Tanda dan gejala
Periode inkubasi infeksi virus hepatitis A antara 10-50 hari (rata-rata 25 hari),
biasanya diikuti dengan demam, kurang nafsu makan, mual, nyeri pada kuadran kanan
atas perut, dan dalam waktu beberapa hari kemudian timbul sakit kuning. Urin
penderita biasanya berwarna kuning gelap yang terjadi 1-5 hari sebelum timbulnya
penyakit kuning. Terjadi pembesaran pada organ hati dan terasa empuk. Banyak
orang yang mempunyai bukti serologi infeksi akut hapatitis A tidak menunjukkan
gejala atau hanya sedikit sakit, tanpa ikterus (anicteric hepatitis A). Infeksi penyakit
tergantung pada usia, lebih sering dijumpai pada anak-anak. Sebagian besar (99%)
dari kasus hepatitis A adalah sembuh sendiri3.
HAV ditularkan dari orang ke orang melalui mekanisme fekal-oral. HAV
diekskresi dalam tinja, dan dapat bertahan di lingkungan untuk jangka waktu lama.
Orang bisa tertular apabila mengkonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi oleh HAV dari tinja. Kadang-kadang, HAV juga diperoleh melalui
hubungan seksual (anal-oral) dan transfusi darah1.
Hepatitis akut A dapat dibagi menjadi empat fase klinis:
inkubasi atau periode preklinik, 10 sampai 50 hari, di mana pasien tetap
asimtomatik meskipun terjadi replikasi aktif virus.
fase prodromal atau preicteric, mulai dari beberapa hari sampai lebih dari
seminggu, ditandai dengan munculnya gejala seperti kehilangan nafsu makan,
kelelahan, sakit perut, mual dan muntah, demam, diare, urin gelap dan tinja yang
pucat.
fase icteric, di mana penyakit kuning berkembang di tingkat bilirubin total
melebihi 20 - 40 mg/l. Pasien sering minta bantuan medis pada tahap penyakit
mereka. Fase icteric biasanya dimulai dalam waktu 10 hari gejala awal. Demam
2
3
biasanya membaik setelah beberapa hari pertama penyakit kuning. Viremia
berakhir tak lama setelah mengembangkan hepatitis, meskipun tinja tetap
menular selama 1 - 2 minggu. Tingkat kematian rendah (0,2% dari kasus icteric)
dan penyakit akhirnya sembuh sendiri. Kadang-kadang, nekrosis hati meluas
terjadi selama 6 pertama - 8 minggu pada masa sakit. Dalam hal ini, demam
tinggi, ditandai nyeri perut, muntah, penyakit kuning dan pengembangan
ensefalopati hati terkait dengan koma dan kejang, ini adalah tanda-tanda hepatitis
fulminan, menyebabkan kematian pada tahun 70 - 90% dari pasien. Dalam kasus-
kasus kematian sangat tinggi berhubungan dengan bertambahnya usia, dan
kelangsungan hidup ini jarang terjadi lebih dari 50 tahun.
masa penyembuhan, berjalan lambat, tetapi pemulihan pasien lancar dan lengkap.
Kejadian kambuh hepatitis terjadi dalam 3 - 20% dari pasien, sekitar 4-15 minggu
setelah gejala awal telah sembuh1.
2.3 Etiologi
Penyebab utama dari HVA adalah virus RNA yang tergolong dalam picorna yang
berukuran 27-28 mm dan ditemukan oleh Peinstone pada tahun 1973 dalam tinja
penderita. (Hadi, 2002). HAV merupakan anggota famili pikornaviradae. HAV
merupakan partikel membulat berukuran 27 hingga 32-nm dan mempunyai simetri
kubik, tidak mempunyai selubung serta tahan terhadap panas dan asam. Partikel ini
mempunyai genom RNA beruntai tunggal dan linear dengan ukuran 7,8 kb, sehingga
cukup jelas virus ini menjadi genus pikornavirusyangbaru, Heparnavirus. Hepatitis A
mempunyai pravelansi yang tinggi. Siklus hidup dari HAV sendiri mula-mula
diidentifikasi dari tinja dan sediaan hati. Penambahan antiserum hepatitis A spesifik
dari penderita yang hampir sembuh (konvalesen) pada tinja penderita diawal masa
inkubasi penyakitnya, sebelum timbul ikterus, memungkinkan pemekatan dan
terlihatnya partikel virus melalui pembentukan agregat antigenantibodi. Asai
serologic yang lebih peka, seperti asai mikrotiter imunoradiometri fase-padat dan
pelekatan imun, telah memungkinkan deteksi HAV didalam tinja, homogenate hati,
dan empedu, serta pengukuran antibody spesifik di dalam serum4.
3
4
Sifat-sifat dari virus A sendiri ini dapat dirusak dengan di otoklaf (121oC selama
20 menit), dengan dididihkan dalam air selama 5 menit, dengan penyinaran ultra ungu
(1 menit pada 1,1 watt), dengan panas kering (180oC selama 1 jam), selama 3 hari
pada 37oC atau dengan khlorin (10-15 ppm selama 30 menit). Resistensi relative
hepatitis virus A terhadap cara-cara disinfeksi menunjukkan perlunya diambil
tindakan-tindakan pencegahan istimewa dalam menangani penderita hepatitis beserta
produk-produk tubuhnya4.
Gambar 1. Struktur viru hepatitis A6
2.4 Patofisiologi
Salah satu gejala dari hepatitis adalah ikterik. Ikterik dapat terjadi karena
gangguan dari metabolism bilirubin. Berikut adalah beberapa penjelasan patofisiologi
mengenai ikterik.
1. Gangguan pada prehepatik
Pada ikterik prehepatik,penyakit dan kondisi tertentu,seperti reaksi transfuse dan
anemia sel sabit,menyebabkan hemolysis massif.Sel darah merah pecah lebih cepat,
sebelum hati mengonjugasi bilirubin,sehingga sejumlah besar bilirubin yang tak
terkonjugasi masuk ke dalam darah,menyebabkan peningkatan konversi bilirubin di
usus menjadi urobilinogen yang larut dalam air untuk diekskresikan melalui urin dan
feses.(Bilirubin tak terkonjugasi tidak larut dalam air,sehingga tidak bisa
diekskresikan melalui urin)
4
5
2. Gangguan pada hepatic
Terjadi akibat ketidakmampuan hati untuk mengonjugasi atau mengekresi
bilirubin,meningkatkan kadar bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi di dalam
darah.Hal ini terjadi pada beberapa kelainan seperti hepatitis,sirosis,dan metastasis
kanker, dan selama penggunaan obat yang dimetabolisme di hati dalam jangka
panjang.
3. Gangguan pada pasca hepatic
Terjadi pada kelainan biliar dan pancreas,bilirubin terbentuk dengan laju yang
normal,tetapi inflamasi,jaringan parut,tumor,batu empedu menyumbat aliran empedu
ke dalam usus.Hal ini menyebabkan akumulasi bilirubin terkonjugasi di dalam
darah.Bilirubin terkonjugasi yang larut dalam air diekskresikan melalui air.5
Penimbunan pigmen empedu
Karena produksi lebih banyak daripada pengeluaran
Jaringan menjadi kuning
Ikterus pada kulit, urin, sclera
5
6
2.5 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang biasa digunakan adalah pemeriksaan serologis.
Gambar 2. Marker antibody hepatitis6
Pertanda Penjelasan
HAV ( Ag) Antigen Hepatitis A jarang terdeteksi dalam darah
Igm Anti
HAV
Antibodi igM terhadap hepatitis A
1. Petunjuk Hepatitis A yang sedang berlangsung
1. Antibodi total (igM+igG) terhadap HAV Ag
2. Petunjuk infeksi baru atau telah lama lalu
igG Anti
HAV
Menunjukan penderita pernah kena infeksi dari HVA, dan
sudah sembuh dari penyakit tersebut serta memiliki kekebalan
terhadap infeksi baru.
Tabel 1. Pertanda Serologis Hepatitis A (Hadi, 2002)
2.6 Penegakan diagnosis
Diagnosis hepatitis A ditegakkan dengan tes darah. Tes darah ini mencari
dua jenis antibodi terhadap virus, yang disebut sebagai IgM dan IgG (Ig adalah
singkatan untuk imunoglobulin). Pertama, dicari antibodi IgM, yang dibuat ole
hepatitis virus. sistem kekebalan tubuh lima sampai sepuluh hari sebelum gejala
muncul, dan biasanya hilang dalam enam bulan. Tes juga mencari antibodi IgG,
6
7
yang menggantikan antibodi IgM dan untuk seterusnya melindungi terhadap
infeksi HAV4.
1. Bila tes darah menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan IgG, kita
kemungkinan tidak pernah terinfeksi HAV, dan sebaiknya mempertimbangkan
untuk divaksinasi terhadap HAV.
2. Bila tes menunjukkan positif untuk antibodi IgM dan negative untuk IgG, kita
kemungkinan tertular HAV dalam enam bulan terakhir ini, dan sistem
kekebalan sedang mengeluarkan virus atau infeksi menjadi semakin parah.
3. Bila tes menunjukkan negatif untuk antibodi IgM dan positif untuk antibodi
IgG, kita mungkin terinfeksi HAV pada suatu waktu sebelumnya, atau kita
sudah divaksinasikan terhadap HAV. Kita sekarang kebal terhadap HAV.
2.7 Tatalaksana
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit hepatitis A, terapi yang dilakukan
hanya untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol
untuk penurun panas. Terapi harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga
keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada bukti yang baik bahwa pembatasan lemak
memiliki efek menguntungkan pada program penyakit. Telur, susu dan mentega
benar-benar dapat membantu memberikan asupan kalori yang baik. Minuman
mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut karena efek
hepatotoksik langsung dari alkohol1
2.8 Pencegahan
Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara
lain1 :
Hampir semua infeksi HAV menyebar dengan rute fekal-oral, maka pencegahan
dapat dilakukan dengan hygiene perorangan yang baik, standar kualitas tinggi
untuk persediaan air publik dan pembuangan limbah saniter, serta sanitasi
lingkungan yang baik.
Dalam rumah tangga, kebersihan pribadi yang baik, termasuk tangan sering dan
mencuci setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan, merupakan
tindakan penting untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang terinfeksi
sebelum dan sesudah penyakit klinis mereka menjadi apparent.
7
8
Dalam bukunya, Wilson menambahkan pencegahan untuk hepatitis A, yaitu
dengan cara pemberian vaksin atau imunisasi. Ada dua jenis vaksin, yaitu :
Imunisasi pasif
Pasif (yaitu, antibodi) profilaksis untuk hepatitis A telah tersedia selama
bertahun-tahun. Serum imun globulin (ISG), dibuat dari plasma populasi umum,
memberi 80-90% perlindungan jika diberikan sebelum atau selama periode inkubasi
penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi, namun tidak muncul gejala klinis dari
hepatitis A.
Saat ini, ISG harus diberikan pada orang yang intensif kontak pasien hepatitis A
dan orang yang diketahui telah makan makanan mentah yang diolah atau ditangani
oleh individu yang terinfeksi. Begitu muncul gejala klinis, tuan rumah sudah
memproduksi antibodi. Orang dari daerah endemisitas rendah yang melakukan
perjalanan ke daerah-daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi dapat menerima ISG
sebelum keberangkatan dan pada interval 3-4 bulan asalkan potensial paparan berat
terus berlanjut, tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.
Imunisasi aktif
Untuk hepatitis A, vaksin dilemahkan hidup telah dievaluasi tetapi telah
menunjukkan imunogenisitas dan belum efektif bila diberikan secara oral.
Penggunaan vaksin ini lebih baik daripada pasif profilaksis bagi mereka yang
berkepanjangan atau berulang terpapar hepatitis A.
2.9 Komplikasi
HVA dapat menjadi berat (fulminan) atau melantur. Bila sampai melantur
(prolonges cholestasis) biasanya sampai 2-4 bulan dan akan mengalami
penyembuhan sempurna. Hepatitis fulminan karena HVA terdapat sekitar 0,1%
darr banyak ditemukan pada penderita pria2.
2.10 Prognosis
Prognosis hepatitis A sangat baik, lebih dari 99% dari pasien dengan hepatitis
A infeksi sembuh sendiri. Hanya 0,1% pasien berkembang menjadi nekrosis
hepatik akut fatal3.
8