Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1 Kategori Program
Menurut Yustiatie Rusman (2015:56) “Program Siaran program hiburan
populer disebut program entertaiment dan informasi disebut juga program berita
(news). Program informasi yaitu program yang sangat terikat dengan nilai aktualitas
dan faktualitasya, pendekatanya produksinya menekankan pada kaidah jurnalistik”.
Kemunculan televisi pada awalnya ditanggapi biasa saja oleh
masyarakat.Harga pesawat televisi ketika itu masih mahal, selain itu belum tersedia
banyak program untuk disaksikan. Televisi merupakan salah satu media terfavorit
bagi para pemasang iklan di Indonesia. Saat ini industri pertelevisian diIndonesia
semakin berkembang dan maju sehingga persaingan merebut pemirsa semakin
Tajam.Program yang berarti acara lebih sering digunakan dari pada siaran, namun
dalam undang-undang penyiaran tidak menggunakan kata program tapi
menggunakan kata siaran yang diartikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang
disajikan dalam berbagai bentuk. Dan penulis juga mengambil kategori
Informasi.nformasi dapat diartikan berita yang mengandung maksud tertentu
manusia memiliki pengetahuan dan pengalaman yang ingin selalu dibagikan ke
orang lain.
7
Alasan penulis ingin membuat program yang dapat menginformasikan,
menghibur dan mendidik untuk para audience yang menyaksikan program ini serta
layak untuk mendapatkan rating tinggi. Maka dari itu penulis mengangkat magazine
show “PETA( Pengen Wisata)” menjadi suatu
media komunikasi informasi melalui hiburan yang santai penyampaiannya dan
mudah mudahan di terima baik oleh masyarakat yg menyaksikan acara “PETA
(Pengen Wisata)”.
2.2 Format Program
Penulis tidak hanya menentukan konsep kreatif maupun penulisan naskah
melainkan juga menentukan format. Non Drama adalah sebuah format acara televisi
yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dan realitas
kehidupan sehari-hari tanpa harus menjadi dunia khayal. Nondrama bukan runtutan
cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program acara Nondrama
sebuah runtutan pertunjukkan yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi
dengan aksi, gaya, dan musik.
Menurut Supriyadi dkk (2014:25), ada beberapa format program yang lazim
disajikan televisi, yaitu program berita, program dokumenter, program
magazine show, program veriety show, program talk show, program musik,
program kuis dan game show, program komedi, program drama, program,
program animasi, dan lain-lain.
8
Sebagai suatu kesatuan serta keutuhan acara yang diantarai oleh selingan
sebagai pembatasnya”. Ini ada beberapa judul program seperti Jalan Jalan (Kompas
TV) Weekend List (NET) adalah tayangan yang menggunakan format Magazine
show televisi harus dimengerti dengan jelas karena format program televisi
mempunyai klasifikasi yang sangat banyak, penulis juga tidak boleh salah dalam
menentukan format program, karena dalam memilih format harus mampu membuat
terobosan yang baru yang menghibur, mendidik, dan menginformasikan penonton.
Penulis memilih format program magazine show karena penulis memiliki ide kreatif
dan konsep.
Menurut Nuratama dalam Supriyadi, dkk (2014:76) menyimpulkan bahwa
memberikan batasan mengenai magazine show sebagai format acara TV yang
mempunyai format menyerupa majalah (media cetak), yang didalamnya terdiri
dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase aktual
atau timeless sesuai dengan minat atau terdensi dari target permisanya.
2.3 Judul Program
Pemilihan nama bagi suatu program televisi merupakan kegiatan yang
penting dalam sebuah produksi karena nama program berperan menyampaikan
makna. Dalam memilih nama suatu program, harus memilih tema yang dapat
menginformasikan konsep program. Suatu nama program harus dapat
menyampaikan manfaat yang akan diperoleh penonton jika mereka menonton
program itu.
Penulis menggunakan judul magazine show yang di pilih oleh penulis adalah
“PETA (Pengen Wisata)” nama tersebut di ambil dari konsep acara tv, yaitu sebuah
jalan jala di wisata yang sangat asyik dan meberikan informasi yang menarik dan
9
membuat penonton tertarik untuk menonton nya, Pada Episode Kota Garut ini
penulis memberikan satu alasan tentang pemilihan Episode pertama ini karena Kota
Garut belum banyak di expose tempat dari wisata garut, makanan khas Garut dan
kerajinan tangan khas Garut. Maka dari itu penulis dan tim menjadikan Kota Garut
sebagai judul episode pertama yang akan kami buat dengan judul “PETA (Pengen
Wisata)”
2.4 Target Audience
Beberapa pemilik perusahaan kecil selalu berpendapat bahwa semakin luas
audience yang akan dicapai, semakin baik namun menurut Rachmawati dan
Rusnandi (2015:50) menyimpulkan bahwa semakin besar penonton dalam setiap
penayangan semakin banyak juga untuk mendapatkan rating”.
Dari pernyataan tersebut penulis menyimpulkan setiap program
mempunyai masing masing target audience dan target audience-nya berbeda
disesuaikan dengan isi program yang ditayangkan oleh setiap station televisi.
Penulis mentargetkan untuk target audience program “PETA (Pengen Wisata)” ini
adalah Remaja adalah Semua umur 13-18 tahun sedangkan untuk yang dewasa
adalah umur 18-35 tahun karena program ini diutamakan untuk para remaja dan
dewasa disesuaikan dengan isi program yang ditayangkan.
2.4.1 Analisa Target Penonton
Untuk program Non Drama Televisi Magazine show “PETA (Pengen
Wisata)” ini tidak ditujukan skala prioritas pada jenis tertentu, tapi pada program
10
magazine show ini lebih flexsible, dengan presentase target penonton yang sama
yaitu 50% bagi pria dan 50% bagi wanita.
2.4.2 Analisa Target Usia
Audience dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, dan
orang tua. Tetapi pembagian ini masih dianggap terlalu luas. Untuk program non
drama televisi magazine show “PETA (Pengen Wisata)” ini target usia yang penulis
buat adalah Remaja-Dewasa berumur 13thn-35thn.
2.4.3 Analisa Target Pendidikan
Konsumen dapat dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang dicapai.
Pendidikan juga menentukan tingkat seseorang. Pada tingkat intelektualitas ini akan
menentukan pilihan barang-barang, jenis hiburan dan program televisi yang
diikutinya Seseorang yang berpendidikan tinggi cenderung membaca secara rutin
surat kabar dan majalah tertentu yang sesuai dengan tingkat pendidikannya.
2.4.4 Analisa Target Pekerjaan
Kalangan eksekutif lebih menyukai program media televisi yang dapat
mendorong daya pikir mereka atau membantu mereka dalam mengambil keputusan,
misalknya menonton program berita, diskusi, atau film-film tertentu. Sementara
kalangan pekerja kasar lebih menyukai musik dangdut atau komedi. Untuk program
non drama televisi magazine show “PETA (Pengen Wisata)” ini penulis
menentukan pekerjaan yang akan menonton program acara penulis yaitu wiraswata-
pekerja kantor.
11
2.4.5 Analisa Target Pendapatan
Pendapatan seseorang akan menentukan dikelas sosial yang ditempatinya
dimana dia berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan
mempengaruhi kemampuannya berakses kepada sumber sumber daya dan
kecenderungannya dalam mengkomsusi media. Pendapatan seseorang
mempengaruhi terhadap apa yang dibaca dan apa yang ditontonnya.