33
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Perancangan Kata perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian mendapatkan awalan per- dan akhiran an sehingga terbentuklah kata perancangan. Perancangan dapat diartikan proses, cara, pembuatan merancang, merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 927) Perancangan adalah proses pemecahan masalah yang disertai dengan pemikiran yang kreatif guna mencapai hasil yang optimal. Kata perancangan atau dalam bahasa Inggris, “design” yang memiliki arti “to plan and manage everything to be better” merencanakan dan mengatur sesuatu agar berubah menjadi lebih baik. (Kamus Inggris Indonesia, John M. Echols dan Hasan Shadily) Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik, dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Secara umum proses juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah “perancangan proses”. 1. Pengertian perancangan menurut bahasa (etimologi): a. Designose, dari bahasa latin yang artinya memotong dengan gergaji atau tindakan menarik atau memberi tanda yang memiliki maksud memberi citra terhadap suatu objek.

BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Perancangan

Kata perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian

mendapatkan awalan per- dan akhiran –an sehingga terbentuklah kata

perancangan. Perancangan dapat diartikan proses, cara, pembuatan merancang,

merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2007: 927)

Perancangan adalah proses pemecahan masalah yang disertai dengan

pemikiran yang kreatif guna mencapai hasil yang optimal. Kata perancangan atau

dalam bahasa Inggris, “design” yang memiliki arti “to plan and manage

everything to be better” merencanakan dan mengatur sesuatu agar berubah

menjadi lebih baik. (Kamus Inggris Indonesia, John M. Echols dan Hasan

Shadily)

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik, dan

berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset,

pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.

Secara umum proses juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul

istilah “perancangan proses”.

1. Pengertian perancangan menurut bahasa (etimologi):

a. Designose, dari bahasa latin yang artinya memotong dengan gergaji atau

tindakan menarik atau memberi tanda yang memiliki maksud memberi

citra terhadap suatu objek.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

10

b. Designare, dari bahasa Perancis yang memiliki arti menandai,

memisahkan, dengan maksud untuk menghindari kesimpangsiuran.

c. Design, dari bahasa Inggris yang artinya memikirkan, menggambar

rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru.

2. Proses Perancangan

Perancangan meliputi proses pemrograman, perencanaan, dan

perancangan. Dalam proses pemrograman terjadi penetapan hal-hal yang

menjadi tujuan, kebutuhan, dan perhatian yang kemudian masuk ke dalam

proses perencanaan dimana dalam proses ini masalah umum diubah menjadi

masalah standar yang mudah dipecahkan. Proses-proses perancangan menurut

Kotler dan Andreasen antara lain:

a. Menentukan objektif, misi, dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang

memerlukan peran pemasaran strategis.

b. Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat ditujukan

oleh pemasaran untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar.

c. Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari

organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau

menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisis lingkungan

eksternalnya.

d. Menentukan misi, objektif, dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode

perencanaan yang akan datang.

e. Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang

spesifik.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

11

f. Menempatkan sistem dan struktur organisasi yang perlu dalam fungsi

pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipastikan.

g. Menetapkan rincian dan taktik untuk melaksanakan strategi pokok dalam

masa perencanaan, termasuk jadwal, kegiatan, dan tugas tanggung jawab

tertentu.

h. Menetapkan patokan untuk mengukur hasil sementara dan hasil akhir

program.

i. Melaksanakan program yang telah direncanakan.

j. Mengatur kinerja dan mengatur strategi pokok, rincian taktik, atau

keduanya jika diperlukan.

Dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah sebuah proses pemecahan

masalah yang disertai dengan pemikiran kreatif guna mencapai hasil yang

maksimal.

B. Media

1. Definisi Media

”Media adalah alat atau sarana komunikasi untuk penyampaian pesan

pengiklan kepada konsumen dalam bentuk cetak maupun audio visual”.

(Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996, Jakarta : PT Balai Pustaka

Utama). MenurutM. Suyanto (2004 : 21) yang perlu dipertimbangkan dalam

memilih media adalah ”jangkauan, frekuensi, dan pengaruhnya. Selain hal

tersebut harus dipertimbangkan pula biaya, keunggulan, dan keandalannya”.

Selanjutnya, Menurut Kustadi Suhandang (2005 : 86) ”untuk

memperluas khalayak sasaran, tentunya media yang perlu digunakan adalah

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

12

media massa”. Berbeda dengan media personal communication, media massa

terbagi dalam tiga golongan (menurut sifatnya), yaitu yang bersifat auditif

(lisan) atau juga disebut the spoken word; bersifat visual (perpaduan

gambar/tulisan dengan suara). Namun kini orang banyak mengenalnya sebagai

media cetak (seperti surat kabar, majalah, dan barang-barang cetakan lainnya)

dan media elektronik (seperti radio, televisi, film dan Internet).

Menurut Rudi Brets dalam bukunya “Media Pembelajaran” (2008:52)

membagi media berdasarkan indera yang terlihat yaitu :

a. Media audio

Media audio yaitu media yang hanya melibatkan indera

pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.

Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan

verbal dan non-verbal. Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-

kata, dan pesan non-verbal audio adalah bunyi-bunyian dan vokalisasi,

seperti gerutuan, gumam, musik, dll.

b. Media visual

Media visual yaitu media yang hanya melibatkan indera

penglihatan. Termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-verbal,

media cetak grafis, dan media visual non-cetak. Pertama media visual-

verbal adalah media visual yang memuat pesan verbal (pesan linguistic

berbentuk tulisan). Kedua, media visual non-verbal grafis adalah media

yang memuat pesan non-verbal yakni berupa symbol-simbol visual atau

unsur-unsur grafis, seperti gambar (sketsa, lukisan, dan foto), grafik,

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

13

diagram, bagan, dan peta. Ketiga, media visual non-verbal tiga dimensi

adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti

miniatur, mock-up, specimen, dan diorama.

c. Media audio visual

Media audio visual adalah media yang melibatkan indera

pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu proses. Sifat pesan

yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan non-

verbal yang terdengar layaknya media visual juga pesan verbal yang

terdengar layaknya media audio diatas. Pesan visual yang terdengar dan

terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual seperti film

documenter, film drama, dll.

2. Tujuan Media

Tujuan media didasarkan pada tujuan penyampaian pesan, yaitu untuk

mengkomunikasikan produk yang ditawarkan dengan kualitas dan

keunggulan yang dimilikinya melalui perancangan media yang tepat secara

efektif dan mampu menjangkau konsumen dalam jumlah besar dan efisien.

Didalam periklanan media penyampaian pesan dibedakan menjadi dua

pengertian, yaitu:

1) Media Lini Atas (above the line)terdiri dari iklan-iklan yang dimuat

dalam media cetak, media elektronik (radio, televisi, bioskop), serta media

luar ruang (papan reklame dan angkutan).

Media Lini Atas (above the line media) meliputi :

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

14

1. Iklan Media Cetak

Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-

pesan visual- Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar,

atau foto, dalam tata warna dan halaman putih.Media cetak yang digunakan

sebagai media untuk beriklan adalah iklan majalah dan iklan koran/surat

kabar, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.

2. Media Luar Ruang

a. Papan Reklame / Billboard

Papan rekJame adalah poster dalam ukuran besar.Poster ukuran

besar ini didesain untuk dilihat orang-orang yang melakukan perjalanan

dengan kendaraan. Kata "papan reklame" atau billboard yang sekarang

digunakan oleh orang awam dan praktisi periklanan sedunia untuk

menjelaskan poster berukuran raksasa itu sebenarnya berkaitan dengan

istilah bills dari abad ke-I9. Pada masa itu orang menyebut poster dengan

namabills. (Rhenald Kasali, 1995 : 136).

b. Iklan transportasi / angkutan

Iklan transportasi terdiri dari iklan-iklan luar ruang yang khusus di

pasang di sisi luar dan disebelah dalam kendaraan atau instrumen

transportasi yang selalu menjadi tempat yang bergerak (bis, kereta api,

kapal laut, pesawat terbang, dan sebagainya) atau di tempat yang menjadi

pangkalan atau persinggahan alat transportasi (stasiun, terminal, bandara,

atau pelabuhan laut). (htrp://digilib.petra.ac.id/)

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

15

2) Media Lini Bawah (below the line media) terdiri dari seluruh media selain

media di atas, seperti direct mail, exhibition (pameran), point of sale

display material, kalender, agenda, gantungan kunci, atau tanda mata.

(Rhenald Kasali, 1995 :23)

Sedangakan Media Lini Bawah (below the line media) meliputi:

1. Direct mail

Direct mail termasuk dalam kategori periklanan tanggapan

langsung, yakni segala bentuk advertensi yang digunakan untuk menjual

barang secara langsung kepada konsumen, apakah melalui surat, kupon

yang disebarkan di berbagai media cetak, atau melalui telepon. (Rhenald

KasaJi, 1995 : 144).

2. Pameran/Exhibition

Di dalam dunia perdagangan dewasa ini, pameran mempunyai

fungsi sebagi tempat pengusaha memamerkan hasil produksinya

sekaligus sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. (Rhenald

Kasali, 1995 : 146)

3. Point of Purchase

Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang

mendukung penjualan, dengan tujuan memberi informasi, mengingatkan,

membujuk konsumen untuk membeli secara langsung dan menjajakan

produk.(Rhenald Kasali, 1995 : 145)

Beberapa contoh media Point of purchase yang saat ini banyak

digunakan aniara lain:

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

16

1) Brosur

Brosur adalah lembaran kertas yang berisi informasi yang ingin

disampaikan perusahaan secara lengkap.

2) Leaflet

Leaflet berfungsi sebagai media promosi yang berisi informasi terbaru

mengenai produk, potongan harga, dan lain sebagainya.Biasanya berupa

selebaran yang isinya singkat, jelas, dan padat.Leaflet berwujud sehelai

kertas dan bahan yang agak kaku (agar tidak mudah ditekuk, robek atau

dilipat)

3) Price List

Price List merupakan media informasi yang menerangka dan kadang-

kadang ditambahkan dengan ilustrasi tentang berbagai produk yang

ditawarkan perusahaan beserta harganya.

4) KalenderMeja

Biasanya kalender yang diberikan untuk kalangan bisnis, karena umumnya

dipasang di ruang kerja, didesain secantik mungkin dengan logo produk

kecil.Cukup dengan memberikan identitas perusahaan, dan orang

diharapkan sudah tahu siapa sponspor kalender tersebut. (Rhenald Kasali,

1995 : 147).

5) Flag Chain

Flag Chain merupakan rangkaian benders kecil dengan tujuan untuk

menarik perhatian pengunjung mengingat posisinya diatas penglihatan

manusia.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

17

6) X-baner

Baner merupakan media luar ruang yang fungsinya sama dengan roll-

baner, hanya saja kerangka pondasinya biasanya berbentuk X.

7) Signage

Signage merupakan media luar yang berfungsi sebagai media yang

memberi infcrmasi mengenai keberadaan suatu perusahaan atau

keberadaan suatu tempat yang menjadi bagian dari perusahaan.

8) Hadiah Langsung

Hadiah (premium) bertujuan membangkitkan orang untuk

menjadikonsumen atau pembeli. Bonus-bonus ini lebih mengundang dan

menggugah pembeli untuk melakukan tindakan segera dalam pembelian

produk. Media hadiah antara lain : pin, stiker, gantungan kunci, jam

dinding, dan berbagai souvenir lainnya. (Russel J., Lane W., Ronald, 1992

:75).

4. Merchandising Schemes (Voucher/Kupon)

Merchandising Schemes berusaha mempertahankan pembeli

dengan memberi hadiah ekstra berupa potongan harga, premium offer

(harga khusus dengan membawa potongan koran), dan kupon hadiah

yang dapat ditukar langsung. (Rhenald Kasali, 1995 : 146).

5. Stationary

Stationary merupakan media yang bermanfaat bagi identitas suatu

perusahaan, yang meliputi: kartu nama, kop surat, amplop, nota, kwitansi,

dan lain sebagainya.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

18

6. Seragam Karyawan

Seragam karyawan merupakan seperangkat pakaian yang menjadi

identitas dan digunakan oleh karyawan suatu perusahaan.

C. Promosi

1. Definisi Promosi

Berdasarkan asal kata promosi yaitu promovera atau dalam bahasa

Inggris adalah promotion, dapat diterjemahkan to move forward or advance.

Dimana terjemahan secara fungsional adalah merangsang pembelian ditempat

(immediately stimulating purchase). Kata tersebut pertama kali digunakan

oleh Daniel Starch pada Harvard University dalam bukunta Principles Of

Arvertising, 1926. (Rhenald Kasali, 1995 : 10) Sedangkan pengertian promosi

menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia adalah usaha komunikasi yang

menjembatani kesenjangan antara produsen dan konsumen.Usaha komunikasi

tersebut dapat dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan

publisitas, humas dan proyek-proyek khusus.

Menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002 : 123)

Promosi adalah suatu komunikasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal

menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan pengingat produk tersebut.

Sedangkan menurut Buchari Alma (2006 : 179) adalah Promosi adalah sejenis

komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen

mengenai barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian,

mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

19

Promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang

dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan

informasi mengenai produk, harga dan tempat. Informasi itu bersifat

memberitahukan, membujuk, mengingatkan kembali kepada konsumen, para

perantara atau kombinasi keduannya. Dalam promosi juga terdapat beberapa

unsur yang mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut

bauran promosi.

2. Tujuan Promosi

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai suatu perusahaan melalui

kegiatan promosi. Hal ini di kemukakan oleh Darmesta dan Irawan (2005: 353-

355) sebagai berikut :

a. Modifikasi tingkah laku

Promosi berusaha merupah tingkah laku, pendapat dan memperkuat tingkah

laku yang ada. Penjual (sebagai sumber) selalu berusaha menciptakan kesan

tentang dirinya (promosi kelembagaan) atau mendorong pembelian barang

atau jasa perusahaan.

b. Memberitahu

Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju

tentang penawaran perusahaan.

c. Membujuk

Promosi bersifat membujuk (persuasive) umumnya kurang disenangi oleh

sebagaian masyarakat. Namun pernyataannya sekarang ini justru yang

banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasive.

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

20

d. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk

mempertahankan merk produk di masyarakat dan perlu dilakukan selama

tahap kedewasaan siklus kehidupan produk.

3. Bauran Promosi

Menurut Stanton yang dikutip Saladin (2006:172) Bauran promosi

adalah bauran tatapan muka, periklanan, promosi penjualan, publicity, dan

hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan.

Menurut Drs. Agus Sulastiyono, M.Si, (2002 : 277)Perangkat promosi

yang kita kenal mencakup aktivitas :

a. Advertising (periklanan)

Advertising merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang

digunakan oleh perusahaan baik barang/jasa. Peranan periklanan adalah

membangun kesadaran (awareness)konsumen, untuk menambah

pengetahuan konsumen produk/jasa yang ditawarkan, untuk membujuk

calon customer agar membeli atau menggunakan produk/jasa tersebut, dan

untuk membedakan perusahaan satu dengan perusahaan lain (differentiate

the service) yang mendukung positioning jasa.

b. Personal Selling (tatap muka)

Personal selling mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran

produk/jasa, karena interaksi secara personal antara penyedia jasa dan

konsumen sangat penting.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

21

Sifat personal selling dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjual

dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan

kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli.

c. Sales Promotion

Sales Promotion adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk

meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan

akhir.Point of sales promotion terdiri dari brosur, information sheets, dan

lain-lain.

d. Public Relation (PR)

Public Relation merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana

perusahaan tidak harus berhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok,

dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan kumpulan

kepentingan publik yang lebih besar.

e. Word of Mouth

Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan

jasa.Customer sangat dekat dengan pengiriman jasa, dengan kata lain

customer tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial

tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga word-of-

mouth ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa

dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya.

f. Direct Mail

Direct Mail merupakan kegiatan dalam bauran promosi melalui

pengiriman surat langsung.

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

22

D. Pariwisata dan Budaya

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan

melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak terhadap

masyarakat setempat. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak

yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setempat mengalami

metamorphose dalam berbagai aspeknya (I Gede Pitana dan Putu G. Gayarti,

2005 : 109).

Sedangkan menurut Happy Marpaung (2002:13) dalam bukunya

Pengetahuan Kepariwisataan, Pariwisata adalah perpindahan sementara yang

dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan yang rutin.

Keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal

ditempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Dan menurut Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut :

1. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan

kembali ke tempat asalnya.

2. Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi,

akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.

3. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenanga.

4. Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya

dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah

yang dikunjungi, karena uang yang di belanjakannya dibawa dari tempat

asal.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

23

2. Jenis Pariwisata

Ada beberapa jenis pariwisata yang ada, Hal ini di kemukakan oleh

Pendit (1994:14) sebagai berikut :

a. Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk

memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan

kunjungan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,

kebiasan dan adat istiadat, cara hidup, kebudayan dan seni mereka.

b. Wisata Kesehatan yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang bertujuan

untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia

tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan

rohani.

c. Wisata Olahraga yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan

tujuan untuk berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil bagian

aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara.

d. Wisata Komersial yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

e. Wisata Industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan

mahasiswa atau pelajar, atau orang-orang awam ke suatu tempat

perindustrian dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan penelitian.

f. Wisata Bahari yaitu perjalanan yang banyak dikaitkan dengan olahraga air

seperti danau, pantai atau laut.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

24

g. Wisata Cagar Alam yaitu jenis wisata yang biasanya banyak

diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan

usaha-usaha dengan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam,

Taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya, yang

kelestariannya dilindungi oleh Undang-Undang.

h. Wisata Bulan Madu yaitu suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan

pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas

khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan.

3. Tujuan Pariwisata

Tujuan pariwisata telah dijabarkan oleh para ahli di bidang pariwisata

sebagai optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber-sumber daya

pariwisata. Daerah tujuan wisata menurut Surjanto (dalam A. hari Karyono,

1997:11) yaitu daerah-daerah yang berdasarkan kesiapan prasarana dan sarana

dinyatakan siap menerima kunjungan wisatawan di Indonesia. Daerah tujuan

wisata diharuskan memiliki objek wisata dan daya tarik wisata (atraksi wisata)

sebagai media untuk menarik minat wisatawan.

Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan membawa perubahan

pada daerah tersebut. Perubahan yang dimaksud dapat bernilai positif jika

pengembangan pariwisata dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang

benar, yakni melalui perencanaan yang cermat dan matang supaya sesuai

dengan kondisi setempat. Namun demikian, jika pelaksanaannya tidak

direncanakan dengan baik maka justru akan membawa kerugian atau

berdampak negatif bagi daerah tempat pariwisata berkembang.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

25

Sedangkan menurut Oka A. Yoeti (1997: 35) dalam bukunya “

Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata” dikatakan bahwa tujuan dari

pengembangan kepariwisataan adalah:

1). Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan Negara

serta masyarakat pada umumnya. Memperluas kesempatan serta lapangan kerja

dan mendorong kegiatan-kegiatan industri penunjang dan industri sampingan

lainnya.

2). Memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.

3). Meningkatkan persaudaraan atau persahabatan nasional dan internasional.

4. Pengertian Budaya

Kata budaya diambil dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang

mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang ada hubungannya dengan akal dan

budi manusia. Secara harfiah, budaya ialah cara hidup yang dimiliki

sekelompok masyarakat yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi

berikutnya. Adapun perbedaan antara agama, suku, politik, pakaian, lagu,

bahasa, bangunan, maupun karya seni itu akan membuat terbentuknya suatu

budaya.

Menurut Soelaiman Soemardi dan Selo Soemardjanmenerangkan

bahwa suatu kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa

masyarakat. Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat

dengan perkembangan yang ada di masyarakat.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

26

E. Media Desain Komunikasi Visual

Ada berbagai macam bentuk media sebagai sarana penyampaian pesan

dari komunikator kepada komunikan diantaranya media audio berupa radio media

visual seperti brosur majalah surat kabar dan sebagainya. Serta media audio visual

berupa internet, televisi, dan sejenisnya.

Sinyal visual merupakan salah satu pendekatan pemrosesan informasi

yang berkaitan dengan media. Lambang-lambang naskah atau pesan visual yang

dirancang pada iklan dapat terwujud dalam berbagai bentuk dan perpaduan unsur

naskah atau tulisan pesan warna gambar dan komposisi. Pesan visual ini bertujuan

untuk membangkitkan impuls-impuls pada otak melalui indra penglihatan, agar

orang yang melihatnya akan memilah-milah serta melakukan aksi sesuai dengan

tujuan penyampaian pesan tersebut.

Media visual dianggap paling mudah dan murah dalam pembuatannya

karena media ini tidak memerlukan proses pembuatan yang rumit. Dalam kegiatan

komunikasi media visual juga memiliki kelemahan, yaitu media ini hanya bisa

dinikmati oleh orang dengan penglihatan normal (tidak tuna netra).

1. Media

Kata media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti

”tengah”, ”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa Arab media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

27

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “media /me·dia/ /média/ [n] (1)

alat; (2) alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film,

poster, dan spanduk; (3) yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan,

dsb): wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; (4) perantara; penghubung;

(5) zat hara yang mengandung protein, karbohidrat, garam, air, dan sebagainya

baik berupa cairan maupun yang dipadatkan dengan menambah gelatin untuk

menumbuhkan bakteri, sel, atau jaringan tumbuhan.” (http://kbbi.web.id/)

Menurut Jefkins (dalam Rahmat, 2012: 21), media periklanan meliputi

segenap yang dapat memuat atau membawa pesan-pesan penjualan kepada

calon pembeli. Pembelian media merupakan bisnis yang menuntut penanganan

yang penuh keahlian, mengingat sasarannya adalah mendapatkan iklan yang

paling efektif dengan biaya semurah-murahnya.

Menurut Sandra Moriarty (2009: 736) dalam bukunya yang berjudul

“Advertising”, media adalah saluran komunikasi yang memuat pesan iklan

untuk audiensi sasaran. Sandra Moriarty (2009: 274) juga menambahkan

definisi media, yaitu semacam perantara dalam model komunikasi-cara pesan

dikirim dan dikembalikan oleh sumber dan penerima.

Sandra Moriarty (2009: 20) menjelaskan bahwa media massa merupakan

faktor penting dalam perkembangan advertising sebab media massa

menawarkan jalan untuk menjangkau audiensi yang sangat luas. Media terdiri

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

28

dari kanal-kanal komunikasi yang membawa pesan dari pengiklan kepada

audiensi.

Media adalah alat atau sarana komunikasi untuk penyampaian pesan

pengiklan kepada konsumen dalam bentuk cetak maupun audio visual.

(Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996, Jakarta: PT Balai Pustaka Utama).

Menurut Sumbo Tinarbuko dalam bukunya yang berjudul “Semiotika

Komunikasi Visual” (2009: 28) aplikasi perencanaan dan perancangan desain

iklan komersial maupun iklan layanan masyarakat (nonkomersial) senantiasa

melibatkan seluruh media periklanan yang meliputi: pertama media iklan lini

atas (above the line advertising), yakni: jenis-jenis iklan yang disosialisasikan

menggunakan sarana media massa komunikasi audio visual. Misalnya surat

kabar, majalah, tabloid, iklan radio, televisi, bioskop, internet, telepon seluler.

Pada umumnya, biro iklan yang bersangkutan mendapat komisi karena

pemasangan iklan tersebut. Kedua, media iklan lini bawah (below the line

advertising), yaitu kegiatan periklanan yang disosialisasikan tidak

menggunakan media massa cetak dan elektronik. Media yang digunakan

berkisar pada printed ad: poster, brosur, leaflet, folder, flyer, katalog, dan

merchandising: payung, mug, kaus, topi, dompet, pin, tas, kalender, buku

agenda, bolpoin, gantungan kunci. Ketiga, new media: ambient media,

guerillas advertising, theatrical advertising, dan adman.

Namun dengan berjalannya waktu, media semakin berkembang kearah

yang lebih dinamis. Seiring dengan internet yang semakin mudah dijangkau,

semakin marak pula media sosial yang berkembang dan digunakan oleh

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

29

banyak orang di hampir seluruh lapisan masyarakat. Hal ini menimbulkan

kecenderungan untuk memunculkan media yang baru yang berhubungan

dengan internet, sehingga memudahkan para audience menjangkau suatu

produk hanya dengan melihat di media sosial dan mencari informasinya

melalui search engine. Berdasarkan fenomena ini, muncul berbagai istilah

media baru yang memanfaatkan teknologi internet sebagai media utamanya.

Berhubungan dengan interaksi suatu produk dengan konsumen,

Amalia E. Maulana, brand consultant dan ethnographer di Etnomark

Consulting (2014) menjelaskan tentang istilah Moment of Truth, yaitu momen

penting interaksi antara konsumen dengan brand, pada saat brand dicoba (atau

dibeli). Bila ternyata janji-janji nya tidak terpenuhi, maka momen ini dianggap

gagal. Moment of Truthakan membuka, membeberkan „siapa‟ diri brand itu

sebenarnya. Ia juga menambahkan, dalam Personal Branding, Moment of

Truth konsep lama berarti saat dimana audience bertemu langsung dengan

Seseorang – apakah ia mendapatkan experience yang menyenangkan atau

sebaliknya.

Menurut Amalia E. Maulana (2014), ada 3 jenis momen interaksi

suatu brand dengan konsumennya:

a. The Second Moment of Truth (SMOT)

Menurut A.G. Lafley, CEO Procter & Gamble di tahun 2005, Moment of

Truth pada saat produk sudah dibeli dan dicoba bukanlah yang terpenting.

Ia menyebut momen ini sebagai Moment of Truth Kedua (The Second

Moment of Truth/SMOT).

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

30

b. The First Moment of Truth (FMOT)

Menurut Lafley, FMOT lebih penting lagi dibandingkan dengan SMOT.

FMOT adalah pada saat saat konsumen bertemu langsung dengan brand di

rak display. Disana, pada saat ia sedang berada di zona terdekat dengan

brand, sedang berada di hadapannya, disitulah kekuatan sebuah brand

diuji. Sukseskah ia menarik hati dan membuat seorang konsumen

membelinya?

c. Zero Moment of Truth (ZMOT)

Jim Lecinski dari Google membuat terobosan dengan memperkenalkan

istilah baru yang masih berkaitan dengan moment of truth ini dengan

nama“Zero Moment of Truth”

ZMOT diyakini jauh lebih penting daripada FMOT dan SMOT ala P&G.

Menurut Google, saat seseorang akan membeli produk – baik itu sekedar

snack, atau tiket konser hingga liburan ke Paris – dunia Internet bisa

mengubah cara ia memutuskan brand apa yang akan dipilihnya.

(http://amaliamaulana.com/)

Menurut Brand24, Zero Moment of Truth merupakan sebuah

konsep pemasaran yang mengacu pada keputusan pembelian pelanggan

dan tidak terjadi dengan sendirinya. Pada teori ini konsumen yang

ditargetkan bukanlah konsumen yang dipengaruhi oleh iklan suatu produk,

brand atau layanan, melainkan model konsumen yang secara aktif mencari

informasi mengenai pandangan dan bahkan andil dalam berbagai forum

mengenai suatu produk yang diminatinya. Aktivitas inilah yang menjadi

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

31

dasar ZMOT dan semestinya perusahaan cukup jeli pada tahap ini, agar

dapat memahami dan membimbing keputusan pelanggan tersebut.

(http://brand24.co.id/)

Untuk konsumen masa kini, Pre-shopping Moment adalah saat-saat

penting. Saat mencari informasi tentang sebuah produk (ZMOT) ternyata

bisa lebih penting lagi daripada saat berada di outlet (FMOT) dan saat

menggunakannya (SMOT).

ZMOT mengingatkan kita akan pentingnya menjaga First

Impression dan ini merupakan pintu gerbang terpenting sebelum berbagai

interaksi lanjutan (membeli produk atau memilih Tokoh).

(http://amaliamaulana.com/)

Media adalah salah satu dari area praktik komunikasi pemasaran

yang paling dinamis dan cepat berubah. Dalam buku “Advertising”,

Sandra Moriarty (2009: 269) menjelaskan tentang lima tren penting yang

menggerakkan perubahan area media yang diidentifikasi oleh profesor dan

pakar media, Don Jugenheimer, yaitu konvergensi, interaktivitas,

keterlibatan, komoditisasi, dan kadensi (cadence).

a. Konvergensi : digitalisasi media, dimana semua media massa

menyimpan dan mengirimkan inormasi dengan format digital, dan

integrasi media untuk bekerjasama satu sama lain.

b. Interaktivitas : audiensi dapat mengirim pesan balik ke media atau

saling berkirim pesan sesama audiensi.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

32

c. Keterlibatan : mempertahankan audiensi melalui media dengan

menggunakan pesan interaktif.

d. Komoditisasi : ketika banyak tipe produk menjadi makin mirip

dan sama di mata konsumen. Media iklan juga bernasib sama.

e. Kadensi : mencerminkan jejak perubahan kehidupan dewasa ini.

Segala sesuatu makin cepat bergerak, rentang perhatian makin pendek,

dan audiensi ingin tidak banyak dibanjiri iklan.

Dalam buku “Advertising”, Sandra Moriarty (2009: 278)

menjelaskan mengenai rencana media. Tantangan bagi pengiklan adalah

bagaimana mengelola semua peluang media dan memaksimalkan efisiensi

anggaran sekaligus menjangkau setiap konsumen potensial. Semua

keputusanini dilakukan dalam rencana media, yang mengidentifikasi

media terbaik untuk menyampaikan pesan secara efisien kepada audiensi

sasaran. Rencana media adalah subbagian di dalam rencana advertising

yang memiliki tujuan, strategi, dan taktik tersendiri. Sandra Moriarty

(2009: 281) juga menambahkan bahwa tujuan dari kebanyakan rencana

media adalah menjangkau orang sebanyak mungkin di dalam audiensi

sasaran dan sesering mungkin sesuai dengan anggaran yang tersedia.

Menurut Denis McQuail (2011: 79) dalam bukunya yang berjudul

“McQuail‟s Mass Communication Theory” Edisi 6-Buku 2, motif utama

studi konten media adalah sebagai berikut:

a. Menggambarkan dan membandingkan keluaran media.

b. Membandingkan media dengan realitas sosial.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

33

c. Konten media sebagai cerminan nilai dan keyakinan sosial budaya.

d. Membuat hipotesis mengenai fungsi dan efek media.

e. Mengevaluasi kinerja media.

f. Studi mengenai bias media.

g. Analisis khalayak.

h. Menjawab pertanyaan mengenai genre, analisis tekstual dan wacana,

naratif, serta bentuk lain.

i. Rating dan klasifikasi konten.

2. Desain Komunikasi Visual

Arti kata desain dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kerangka

bentuk; rancangan. Pengertian umumnya, desain diartikan merancang,

menciptakan bentuk, termasuk juga memilih unsur-unsurnya, kemudian

menyusun, mengolah, dan membentuknya sehingga mewujudkan suatu

kesatuan “bentuk ciptaan” yang mengandung kaidah, rasa, dan nilai estetik. Di

dalamnya terdapat suatu proses mulai dari ide, memilih, menyusun,

memecahkan masalah, dan sebagainya dengan tujuan-tujuan menciptakan

suatu tatanan atau susunan.

Menurut Sumbo Tinarbuko (2009: 32) dalam bukunya yang berjudul

“Semiotika Komunikasi Visual”, desain adalah suatu konsep untuk

memecahkan fenomena bentuk, bahan, teknik, rupa, pemakaian, dan fungsi

guna yang dinyatakan dalam bentuk dan gambar. Semua itu diabdikan untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

34

Menurut Widagdo (dalam Prima, 2013: 10), Desain adalah salah satu

manifestasi kebudayaan yang berwujud dan merupakan produk nilai-nilai

untuk status kurun waktu tertentu. Menurut The Columbia Encyclopedia

pengertian desain dibagi menjadi 3:

a. Merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa, dan ruang dalam

satu kesatuan.

b. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional, seperti arsitektur, desain

produk industri, dan lain-lain, atau dapat pula sebagai ekspresi estetis yang

bersifat pribadi.

c. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni; atau merupakan elemen-

elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.

Desain merupakan aturan dari bagian-bagian ke dalam sebuah koherensi

yang menyeluruh. Ada pula yang mengartikannya sebagai berikut: desain

adalah rancangan, pola dua maupun tiga dimensional, memilih dan menyusup,

memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi.

Suatu desain yang baik biasanya memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Memenuhi maksud atau fungsi dan kaidah estetika.

b. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya.

c. Sesuai dengan material yang dipergunakan.

d. Sederhana.

Menurut Widagdo ( 2013: 10)Komunikasi berasal dari kata dalam bahasa

latin “communis”, yang berarti ”sama” (dalam bahasa Inggris common).

Komunikasi dianggap sebagai proses menciptakan suatu kesamaan

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

35

(commonness) atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan

penerima. Kesamaan pemikiran ini membutuhkan adanya hubungan saling

berbagi (sharing) antara pengirim (pengiklan, misalnya) dengan penerima

(konsumen).

Menurut Denis McQuail (2011: 324) dalam bukunya yang berjudul

“McQuail‟s Mass Communication Theory” Edisi 6-Buku 2, komunikasi

memiliki banyak makna dan definisi, tetapi gagasan utamanya adalah proses

dari kesamaan yang meningkat atau berbagi di antara partisipan yang berbasis

pengiriman dan penerimaan „pesan‟. Ketidaksetujuan teoritis muncul diantara

apakah kita sebaiknya memandang komunikasi sebagai transmisi atau ekspresi

beberapa pesan dengan sendirinya tanpa bukti penerimaan atau efek atau

penyelesaian urutan. Dimensi yang paling penting dari komunikasi, yaitu dua

hal: derajat respon atau umpan balik (satu arah versus proses interktif); dan

derajat dimana hubungan komunikasi juga merupakan hubungan sosial. Secara

umum, teknologi modern meningkatkan kemungkinan dan kecenderungan

komunikasi (penyebaran atau pertukaran pesan) yang terlepas dari basis sosial

manapun.

Kata komunikasi juga berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”.

Dengan demikian maka secara garis besar dalam duatu proses komunikasi

harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran

pikiran dan pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan

(penerima pesan).

Tujuan-tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

36

a. Mendorong sikap positif terhadap produk/jasa dan mempengaruhi niat

(intensions).

b. Membangkitkan keinginan akau suatu kategori produk/jasa.

c. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness).

d. Memfasilitasi pembelian.

Unsur-unsur proses komunikasi adalah sebagai berikut :

a. Sumber (source) atau pengirim: adalah orang atau kelompok orang yang

memiliki pemikiran untuk disampaikan kepada orang atau kelompok orang

yang lain.

b. Encoding: adalah suatu proses menterjemahkan pemikiran ke dalam

bentuk-bentuk simbolis.

c. Decoding: melibatkan aktifitas yang dilakukan pihak-pihak penerima

dalam mengartikan pesan pemasaran.

d. Pesan (message): adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang

pengirim.

e. Saluran penyampaian pesan (message chanel): adalah suatu saluran yang

dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk kemudian disampaikan kepada

pihak penerima.

f. Penerima (receiver): adalah orang atau kelompok orang yang mereka

pihak si pengirim berusaha untuk menyampaikan ide-idenya.

g. Umpan balik (feedback): untuk menentukan apakah pesan sampai pada

target secara akurat atau apakah pesan tersebut perlu diubah untuk

memberikan gambaran yang lebih jelas di benak penerima.

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

37

h. Noise: gangguan atau distorsi yang dapat terjadi pada tahap manapun

dalam proses komunikasi.

Sebagai dasar pengembangan kegiatan promosi adalah komunikasi.

Berikut adalah definisi dari komunikasi pemasaran:

Komunikasi adalah sarana yang menghubungkan antar manusia lewat

perantaraan media. Sedangkan visual adalah sesuatu yang bersifat kasat

mata.

Dengan demikian, desain komunikasi visual adalah perancangan yang

menghubungkan antar manusia lewat perantara media yang bersifat kasat

mata.

Menurut Adi Kusrianto (2007: 2) dalam bukunya yang berjudul

“Pengantar Desain Komunikasi Visual” menurut definisinya, Desain

Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari

konsep-konsep komuunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai

media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan

mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan

huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan).

Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang

menjadi sasaran penerima pesan.

Adi Kusrianto (2007: 12) juga menjelaskan tiga makna yang saling

berkaitan dalam Desain Komunikasi Visual, yaitu:

Desain : Berkaitan dengan perancangan estetika, cita rasa, serta

kreatifitas.

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

38

Komunikasi : Ilmu yang bertujuan menyampaikan maupun sarana untuk

menyampaikan pesan.

Visual : Sesuatu yang dapat dilihat.

Menurut Sumbo Tinarbuko (2009: 23) dalam bukunya yang

berjudul “Semiotika Komunikasi Visual”, Desain Komunikasi Visual

adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya

kreatif, yang dialpikasikan dalam pelbagai media komunikasi visual

dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas gambar (ilustrasi),

huruf dan tipografi, warna, komposisi, dan layout. Semua itu dilakukan

guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan/atau audio visual

kepada target sasaran yang dituju.

Dalam bukunya yang berjudul “Semiotika Komunikasi Visual”,

Sumbo Tinarbuko (2009: 23-24) mengutip Widagdo (1993: 31), desain

komunikasi visual dalam pengertian modern adalah desain yang dihasilkan

dari rasionalitas, dilandasi pengetahuan bersifat rasional, dan prakmatis.

Jagad desain komunikasi visual senantiasa dinamis, penuh gerak dan

perubahan karena peradaban dan ilmu pengetahuan modern

memungkinkan lahirnya industrialisasi. Sebagai produk kebudayaan yang

terkait dengan sistem sosial dan ekonomi, desain komunikasi visual juga

berhadapan dengan konsekuensi sebagai produk massa dan konsumsi

massa.

Terkait dengan fakta diatas, T. Sutanto (2005: 15-16) menyatakan

bahwa desain komunikasi visual senantiasa berhubungan dengan

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

39

penampilan rupa yang dapat diserap orang banyak dengan pikiran maupun

perasaan. Rupa yang mengandung pengertian atau makna, karakter, serta

suasana yang mampu dipahami (diraba dan dirasakan) oleh khalayak

umum atau terbatas.

Dalam pandangan Sanyoto (2006: 8), desain komunikasi visual

memiliki pengertian secara menyeluruh, yaitu rancangan sarana

komunikasi yang bersifat kasat mata.

Dalam bukunya, Sumbo Tinarbuko (2009: 28) juga menjelaskan

bahwa desain komunikasi visual merupakan salah satu bagian dari seni

tarap yang mempelajari perencanaan dan perancangan pelbagai bentuk

informasi komunikasi visual. Perjalanan kreatifnya diawali dari

menemukenali permasalahan komunikasi visual; mencari data verbal dan

visual; menyusun proses kreatif yang berlandaskan pada karakteristik

target sasaran; sampai dengan penentuan visualisasi final desain untuk

mendukung tercapainya sebuah komunikasi verbal-visual yang fungsional,

persuasif, artistik, estetik, dan komunikatif.

Artinya, menurut Sumbo Tinarbuko, desain komunikasi visual

dapat dipahami sebagai salah satu upaya pemecahan masalah (komunikasi,

komunikasi visual) untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru

diantara desain yang baru. (Tinarbuko, 1998: 66)

Dalam bukunya yang berjudul “Semiotika Komunikasi Visual”,

Sumbo Tinarbuko (2009: 32) mengutip Umar Hadi (1998), bahwa sebagai

bahasa, desain komunikasi visual adalah ungkapan ide dan pesan dari

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

40

perancang kepada masyarakat yang dituju melalui simbol-simbol berwujud

gambar, warna, dan tulisan. Ia akan komunikatif apabila bahasa yang

digunakan itu mudah dimengerti oleh khalayak sasarannya. Ia juga akan

berkesan apabila dalam penyajiannya tersebut terdapat suatu keunikan

sehingga ia tampil secara istimewa, mudah dibedakan dengan yang

lainnya. Maka, dalam berkomunikasi, diperlukan sejumlah pengetahuan

yang memadai sekitar target sasaran yang akan dituju dan bagaimana cara

terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka. Semakin baik dan lengkap

pemahaman kita terhadap hal-hal tersebut, akan semakin mudan

menciptakan bahasa visual yang komunikatif.

Dalam bukunya yang berjudul “Semiotika Komunikasi Visual”,

Sumbo Tinarbuko (2009: 32) mengutip dari Jewler dan Drewniany (2001:

57) dalam hal bentuk atau visualisasinya, desain komunikasi visual

berhadapan dengan sejumlah alat,teknik, bahan, dan ketrampilan.

Ungkapan yang baik akan lebih bernilai apabila didukung denganteknik

penyampaian yang baik dan ditunjang kepiawaian dalam mewujudkannya.

Seperangkat alat yang dimanfaatkan oleh desain komunikasi visual antara

lain adalah aspek visual yang meliputi bentuk ilustrasi, layout, warna, serta

aspek verbal yang terdiri atas teks dan tipografi.

Adapun ruang lingkup desain komunikasi visual ini diantaranya

meliputi:

a. Desain Grafis Periklanan (Advertising)

b. Animasi

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0710008_bab2.pdf · Point of purchase merupakan display atau tanda-tanda yang mendukung penjualan, dengan

41

c. Desain Identitas Usaha (Corporate Identity)

d. Desain Marka Lingkungan (Environmental Graphics)

e. Desain Multimedia

f. Desain Grafis Industri (promosi)

g. Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dll.)

h. Cergam (komik) dan Karikatur

i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi