17
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Diri Pengertian penyesuaian diri pada awalnya berasal dari suatu pengertian yang didasarkan pada ilmu biologi yang diutarakan oleh Charles Darwin. Ia mengatakan : “Genetik changes can improve the ability of organisms to suvive, reproduce, and in animal, raise offspring, this process is called adaptation”. (Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002). Sesuai dengan pengertian tersebut, maka tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan lingkungan tempat ia hidup seperti cuaca dan berbagai unsur alami lainnya. Semua mahkluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan materi dan alam, agar dapat bertahan hidup. Penyesuaiaan adalah suatu proses yang adaptif. Penyesuaian dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan dari linkungan tempat manusia hidup. Dari segi ilmu jiwa, istilah ini digunakan dalam lapangan sosial kejiwaan dengan istilah penyesuaian atau penyelarasan (adjusment). Penyesuaian adalah proses dinamik yang terus menerus. Proses tersebut berlangsung sejak manusia lahir sampai kepada masa dewasa.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

  • Upload
    vanlien

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Penyesuaian Diri

Pengertian penyesuaian diri pada awalnya berasal dari suatu

pengertian yang didasarkan pada ilmu biologi yang diutarakan oleh Charles

Darwin. Ia mengatakan : “Genetik changes can improve the ability of

organisms to suvive, reproduce, and in animal, raise offspring, this process is

called adaptation”. (Microsoft Encarta Encyclopedia, 2002).

Sesuai dengan pengertian tersebut, maka tingkah laku manusia dapat

dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan lingkungan

tempat ia hidup seperti cuaca dan berbagai unsur alami lainnya. Semua

mahkluk hidup secara alami dibekali kemampuan untuk menolong dirinya

sendiri dengan cara menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan materi

dan alam, agar dapat bertahan hidup.

Penyesuaiaan adalah suatu proses yang adaptif. Penyesuaian

dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntutan dan tekanan dari

linkungan tempat manusia hidup.

Dari segi ilmu jiwa, istilah ini digunakan dalam lapangan sosial

kejiwaan dengan istilah penyesuaian atau penyelarasan (adjusment).

Penyesuaian adalah proses dinamik yang terus menerus. Proses tersebut

berlangsung sejak manusia lahir sampai kepada masa dewasa.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

8

Selama pertumbuhan terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyesuaian

yang sehat dan kebutuhan-kebutuhan terpenuhi secara bijaksana, maka hal

tersebut merupakan faktor penentu bagi penyesuaian individu dimasa depan

kehidupannya. Dari sini tampak adanya hubungan yang erat antara

perkembangan pertumbuhan individu serta penyesuaian pribadi dan sosial.

Adjustment itu sendiri merupakan suatu proses untuk mencari titik temu

antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan. Davidoff (1991).

Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut dengan istilah

adjusment. Adjustment merupakan suatu hubungan yang harmonis dengan

lingkungan fisik dan sosial (Chaplin, 2000: 11). Manusia dituntut untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam

sekitarnya.

Scneiders (dalam Astuti, 2003) berpendapat penyesuaian diri

dirumuskan dalam pengertian dan ketrampilan dalam mengatasi masalah

yang dimiliki individu berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangan

serta status dan perannya dalam kehidupan.

Macquaire Dictionary ( dalam Zhag, 2002) mendefinisikan bahwa

penyesuaian diri menunjuk pada perubahan sikap, perilaku seseorang

berdasarkan norma-norma sosial agar dapat sesuai dengan lingkungan yang

baru.

Menurut Atwater (1983) penyesuaian diri adalah suatu proses

perubahan dalam diri dan lingkungan, dimana individu harus dapat

mempelajari tindakan atau sikap baru untuk hidup dan menghadapi keadaan

tersebut sehingga tercapai kepuasan dalam diri, hubungan dengan orang lain

dan lingkungan sekitar.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

9

Gerungan (2002) merumuskan pengertian penyesuaian diri berarti

“mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah

lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan) diri.

Kartini Kartono (2000) mengemukakan pengertian penyesuaian diri

sebagai berikut. Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai

harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga rasa

permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan dan lain-lain

emosi negatif sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien dari

dikikis habis.

Sedangkan Hartono dan Sunarto (2002) menyatakan “penyesuaian

diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan

pada lingkungannya”.

Dari beberapa rumusan diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian

diri adalah usaha manusia untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan

(Autoplastis) atau mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan atau

keinginan diri sendiri (Alloplastis) guna memperoleh kenyamanan hidup.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa penyesuaian diri

merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah prilaku

individu agar terjadi hubungan yang lebih serasi antara diri individu dengan

lingkungannya.

2.2. Aspek-Aspek Penyesuaian Diri

Menurut Atwater (1983) dalam penyesuaian diri harus dilihat dari tiga

aspek yaitu diri kita sendiri, orang lain dan perubahan yang terjadi. Namun

pada dasarnya penyesuaian diri memiliki dua aspek yaitu: penyesuaian

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

10

pribadi dan penyesuaian sosial. Untuk lebih jelasnya kedua aspek tersebut

akan diuraikan sebagai berikut :

2.2.1. Penyesuaian Pribadi

Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya

sendiri sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan

lingkungan sekitarnya. Ia menyadari sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa

kelebihan dan kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan

kondisi dirinya tersebut. Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak

adanya rasa benci, lari dari kenyataan atau tanggung jawab, dongkol. kecewa,

atau tidak percaya pada kondisi dirinya. Kehidupan kejiwaannya ditandai dengan

tidak adanya kegoncangan atau kecemasan yang menyertai rasa bersalah, rasa

cemas, rasa tidak puas, rasa kurang dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya.

Sebaliknya kegagalan penyesuaian pribadi ditandai dengan keguncangan

emosi, kecemasan, ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya,

sebagai akibat adanya gap antara individu dengan tuntutan yang diharapkan oleh

lingkungan. Gap inilah yang menjadi sumber terjadinya konflik yang kemudian

terwujud dalam rasa takut dan kecemasan, sehingga untuk meredakannya

individu harus melakukan penyesuaian diri.

2.2.2. Penyesuaian Sosial

Setiap individu hidup di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat tersebut

terdapat proses saling mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses

tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan tingkah laku sesuai dengan sejumlah

aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk mencapai

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

11

penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Dalam bidang ilmu

psikologi sosial, proses ini dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Penyesuaian

sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial tempat individu hidup dan

berinteraksi dengan orang lain. Hubungan-hubungan tersebut mencakup

hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah,

teman atau masyarakat luas secara umum. Dalam hal ini individu dan masyarakat

sebenarnya sama-sama memberikan dampak bagi komunitas. Individu menyerap

berbagai informasi, budaya dan adat istiadat yang ada, sementara komunitas

(masyarakat) diperkaya oleh eksistensi atau karya yang diberikan oleh sang

individu.

Apa yang diserap atau dipelajari individu dalam poroses interaksi

dengan masyarakat masih belum cukup untuk menyempurnakan penyesuaian

sosial yang memungkinkan individu untuk mencapai penyesuaian pribadi dan

sosial dengan cukup baik. Proses berikutnya yang harus dilakukan individu

dalam penyesuaian sosial adalah kemauan untuk mematuhi norma-norma dan

peraturan sosial kemasyarakatan. Setiap masyarakat biasanya memiliki aturan

yang tersusun dengan sejumlah ketentuan dan norma atau nilai-nilai tertentu

yang mengatur hubungan individu dengan kelompok. Dalam proses

penyesuaian sosial individu mulai berkenalan dengan kaidah-kaidah dan

peraturan-peraturan tersebut lalu mematuhinya sehingga menjadi bagian dari

pembentukan jiwa sosial pada dirinya dan menjadi pola tingkah laku

kelompok.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

12

Kedua hal tersebut merupakan proses pertumbuhan kemampuan

individu dalam rangka penyesuaian sosial untuk menahan dan mengendalikan

diri. Pertumbuhan kemampuan ketika mengalami proses penyesuaian sosial,

berfungsi seperti pengawas yang mengatur kehidupan sosial dan kejiwaan. Boleh

jadi hal inilah yang dikatakan Freud sebagai hati nurani (super ego), yang

berusaha mengendalikan kehidupan individu dari segi penerimaan dan

kerelaannya terhadap beberapa pola perilaku yang disukai dan diterima oleh

masyarakat, serta menolak dan menjauhi hal-hal yang tidak diterima oleh

masyarakat.

2.3. Pembentukan Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri yang baik, yang selalu ingin diraih setiap orang, tidak

akan dapat tercapai, kecuali bila kehidupan orang tersebut benar-benar

terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan jiwa yang bermacam-

macam, dan orang tersebut mampu untuk menghadapi kesukaran dengan cara

objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya, serta menikmati kehidupannya

dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja, dan berprestasi.

Pada dasarnya penyesuaian diri melibatkan individu dengan

lingkungannya, pada penulisan ini beberapa lingkungan yang dianggap dapat

menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja, diantaranya adalah

sebagai berikut:

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

13

2.3.1. Lingkungan Keluarga

Semua konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau

dipecahkan bila individu dibesarkan dalam keluarga dimana terdapat

keamanan, cinta, respek, toleransi dan kehangatan. Dengan demikian

penyesuaian diri akan menjadi lebih baik bila dalam keluarga individu

merasakan bahwa kehidupannya berarti.

Rasa dekat dengan keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok bagi

perkembangan jiwa seorang individu. Dalam prakteknya banyak orangtua

yang mengetahui hal ini namun mengabaikannya dengan alasan mengejar

karir dan mencari penghasilan yang besar demi memenuhi kebutuhan

ekonomi keluarga dan menjamin masa depan anak-anak. Hal ini seringkali

ditanggapi negatif oleh anak dengan merasa bahwa dirinya tidak disayangi,

diremehkan bahkan dibenci. Bila hal tersebut terjadi berulang-ulang dalam

jangka waktu yang cukup panjang (terutama pada masa kanak-kanak) maka

akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan individu dalam menyesuaikan

diri di kemudian hari. Meskipun bagi remaja hal ini kurang berpengaruh,

karena remaja sudah lebih matang tingkat pemahamannya, namun tidak

menutup kemungkinan pada beberapa remaja kondisi tersebut akan membuat

dirinya tertekan, cemas dan stres.

Berdasarkan kenyataan tersebut diatas maka pemenuhan kebutuhan

anak akan rasa kekeluargaan harus diperhatikan. Orang tua harus terus

berusaha untuk meningkatkan kualitas pengasuhan, pengawasan dan

penjagaan pada anaknya; jangan semata-mata menyerahkannya pada

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

14

pembantu. Jangan sampai semua urusan makan dan pakaian diserahkan pada

orang lain karena hal demikian dapat membuat anak tidak memiliki rasa

aman.

Lingkungan keluarga juga merupakan lahan untuk mengembangkan

berbagai kemampuan, yang dipelajari melalui permainan, senda gurau,

sandiwara dan pengalaman-pengalaman sehari-hari di dalam keluarga. Tidak

diragukan lagi bahwa dorongan semangat dan persaingan antara anggota

keluarga yang dilakukan secara sehat memiliki pengaruh yang penting dalam

perkembangan kejiwaan seorang individu. Oleh sebab itu, orangtua sebaiknya

jangan menghadapkan individu pada hal-hal yang tidak dimengerti olehnya

atau sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan olehnya, sebab hal tersebut

memupuk rasa asa pada jiwa individu tersebut.

Dalam keluarga individu juga belajar agar tidak menjadi egois, ia

diharapkan dapat berbagi dengan anggota keluarga yang lain. Individu belajar

untuk menghargai hak orang lain dan cara penyesuaian diri dengan anggota

keluarga, mulai orang tua, kakak, adik, kerabat maupun pembantu. Kemudian

dalam lingkungan keluarga individu mempelajari dasar dari cara bergaul

dengan orang lain, yang biasanya terjadi melalui pengamatan terhadap

tingkah laku dan reaksi orang lain dalam berbagai keadaan. Biasanya yang

menjadi acuan adalah tokoh orang tua atau seseorang yang menjadi idolanya.

Oleh karena itu, orangtua pun dituntut untuk mampu menunjukkan sikap-

sikap atau tindakan-tindakan yang mendukung hal tersebut.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

15

Dalam hasil interaksi dengan keluarganya individu juga mempelajari

sejumlah adat dan kebiasaan dalam makan, minum, berpakaian, cara berjalan,

berbicara, duduk dan lain sebagainya. Selain itu dalam keluarga masih banyak hal

lain yang sangat berperan dalam proses pembentukan kemampuan penyesuaian

diri yang sehat, seperti rasa percaya pada orang lain atau diri sendiri, pengendalian

rasa ketakutan, toleransi, kefanatikan, kerjasama, keeratan, kehangatan dan rasa

aman karena semua hal tersebut akan berguna bagi masa depannya.

2.3.2. Lingkungan Teman Sebaya

Begitu pula dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan

yang erat diantara kawan-kawan semakin penting pada masa remaja

dibandingkan masa-masa lainnya. Suatu hal yang sulit bagi remaja menjauh

dari temannya, individu mencurahkan kepada teman-temannya apa yang

tersimpan di dalam hatinya, dari angan-angan, pemikiran dan perasaan. Ia

mengungkapkan kepada mereka secara bebas tentang rencananya, cita-

citanya dan dorongan-dorongannya. Dalam semua itu individu menemukan

telinga yang mau mendengarkan apa yang dikatakannya dan hati yang terbuka

untuk bersatu dengannya.

Dengan demikian pengertian yang diterima dari temannya akan

membantu dirinya dalam penerimaan terhadap keadaan dirinya sendiri, ini

sangat membantu diri individu dalam memahami pola-pola dan ciri-ciri yang

menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Semakin mengerti ia akan dirinya

maka individu akan semakin meningkat kebutuhannya untuk berusaha untuk

menerima dirinya dan mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Dengan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

16

demikian ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang tepat sessuai

dengan potensi yang dimiliki.

2.3.3. Lingkungan Sekolah

Sekolah mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah

pengetahuan dan informasi saja, akan tetapi juga mencakup tanggung jawab

pendidikan secara luas. Demikian pula dengan guru, tugasnya tidak hanya

mengajar, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menjadi pembentuk

masa depan, ia adalah langkah pertama dalam pembentukan kehidupan yang

menuntut individu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.

Pendidikan modern menuntut guru atau pendidik untuk mengamati

perkembangan individu dan mampu menyusun sistem pendidikan sesuai

dengan perkembangan tersebut. Dalam pengertian ini berarti proses

pendidikan merupakan penciptaan penyesuaian antara individu dengan nilai-

nilai yang diharuskan oleh lingkungan menurut kepentingan perkembangan

dan spiritual individu. Keberhasilan proses ini sangat bergantung pada cara

kerja dan metode yang digunakan oleh pendidik dalam penyesuaian tersebut.

Jadi disini peran guru sangat berperan penting dalam pembentukan

kemampuan penyesuaian diri individu.

Pendidikan remaja hendaknya tidak didasarkan atas tekanan atau

sejumlah bentuk kekerasan dan paksaan, karena pola pendidikan seperti itu

hanya akan membawa kepada pertentangan antara orang dewasa dengan

anak-anak sekolah. Jika para remaja merasa bahwa mereka disayangi dan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

17

diterima sebagai teman dalam proses pendidikan dan pengembangan mereka,

maka tidak akan ada kesempatan untuk terjadi pertentangan antar generasi.

Penyesuaian diri dapat dikelompokkan dalam dua bentuk menurut

Gunarso (2003). Adaptif sering dikenal dengan istilah adaptasi. Bentuk

penyesuaian ini lebih bersifat badani, artinya perubahan-perubahan dalam

proses badani untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Misalnya

berkeringat adalah usaha tubuh untuk mendinginkan tubuh dari suhu yang

panas. Ditempat yang dingin kita memerlukan pakaian yang tebal untuk

melindungi tubuh dari hawa dingin. Berkeringat atau berpakaian yang tebal

adalah bentuk penyesuaian terhadap lingkungan. Kalau pada contoh di atas

penyesuaian diikuti oleh adanya perubahan pada proses-proses badani atau

untuk mencegah agar jangan terjadi proses-proses badani yang berakibat

tidak baik, maka penyesuaian ini dapat pula terjadi tanpa kepentingan tubuh

secara langsung.

Adjustif suatu bentuk penyesuaian yang menyangkut kehidupan psikis

kita, biasanya disebut penyesuaian yang adjustif. Karena tersangkutnya

kehidupan psikis dalam penyesuaian yang adjustif ini, maka dengan

sendirinya penyesuaian ini berhubungan dengan tingkah laku. Penyesuaian

ini adalah penyesuaian dari tingkah laku terhadap lingkungan dimana didalam

lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma-norma. Singkatnya

penyesuaian ini disebut penyesuaian terhadap norma-norma (Gunarso 2003).

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

18

2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri

Ada faktor-faktor konstitusional yang mendasari cara-cara

penyesuaian diri seseorang jelas tidak dapat disangkal. Sedang dipihak lain

cara-cara penyesuaian diri seseorang adalah hasil dari latihan-latihan atau

pelajaran-pelajaran yang telah dilakukan baik yang disengaja maupun yang

tidak disengaja. Atau dengan kata lain hasil yang diperoleh dari luar dirinya,

dari lingkunganya, khususnya lingkungan sosialnya. Sudah barang tentu

dalam perkembangan anak, orang tua memegang peranan penting.

2.4.1. Penyesuaian diri dipengaruhi oleh hal-hal yang diperoleh dari

kelahiran

Suatu kenyataan bahwa dimana terdapat kesukaran-kesukaran dalam

penyesuaian, karena sikap yang pemalu, pendiam, tidak banyak bicara, sukar

mengemukakan pendapat dan lain-lain, maka sebabnya ialah karena memang

sifat dasarnya adalah demikian. Sebaliknya, oleh latihan terus menerus dan

bimbingan yang teratur, sifat-sifat dasar ini dapat dipengaruhi juga cara-cara

penyesuaian dirinya, sekalipun hal ini kadang-kadang sulit terjadi.

2.4.2. Penyesuaian diri dan kebutuhan-kebutuhan pribadi

Cara memperlihatkan tingkah laku atas dasar kebutuhan yang relatif

sama, akan mungkin berbeda-beda. Hal ini antara lain disebabkan oleh

mekanisme sebagaimana persepsi orang terhadap kebutuhannya dan karena

itu mempengaruhi cara orang bertingkah laku dan mempengaruhi caranya

menyesuaikan diri terhadap tujuan atau objeknya. Misalnya tentang rasa

lapar. Intensitas rasa lapar ini dapat berbeda-beda dan jelas dapat

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

19

mempengaruhi tingkah laku seseorang. Kebutuhan-kebutuhan pribadi ini

tidak saja menyangkut hal-hal yang bersifat psikis. Kebutuhan rasa aman,

rasa terlindung merupakan hal yang sangat pribadi yang dapat mempengaruhi

cara-cara penyesuaian terhadap lingkungannya.

2.4.3. Penyesuaian diri dan pembentukan kebiasaan

Cara-cara penyesuaian diri seseorang terhadap dirinya dan lingkungan

tempat ia hidup, memerlukan penguasaan sejumlah kebiasaan, kecakapan,

sikap dan nilai yang merupakan pusat tempat berdirinya proses penyesuaian

dan merupakan metode yang menentukan penyesuaian tersebut. Semakin

positif dan lincah kebiasaan, keterampilan dan sikap akan semakin konstruktif

metode dalam pelaksanaan penyesuaian diri yang sehat pada individu.

Ada sejumlah sikap yang harus ada pada individu sebagai hasil

hubungan dan interaksinya dengan orang lain dalam tahap-tahap

perkembangan yang bermacam-macam. Tidak diragukan lagi bahwa sikap-

sikap tersebut memainkan peranan penting dalam penyesuaian orang dengan

dirinya sendiri dan dengan lingkungan tempat dia hidup. Sebagai contoh dari

sikap tersebut adalah penerimaan orang lain terhadapnya, serta sikapnya

terhadap tanggung jawab dan kerja sama dengan orang lain.

Penyesuaian diri yang baik, yang dikejar oleh setiap orang tidak

tecapai, kecuali apabila kehidupan orang tersebut sunyi dari kegoncangan

jiwa dan ketegangan jiwa yang bermacam-macam, dan ia mampu

menghadapi kesukaran dengan cara obyektif serta berpengaruh untuk hidup,

serta menikmati kehidupan yang stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

20

bekerja dan berprestasi. Tidak diragukan lagi bahwa semuanya itu adalah ciri-

ciri yang menunjukkan adanya penyesuaian diri yang benar untuk mencapai

hidup yang sehat dan ketenangan jiwa.

Sekolah harus memberikan jaminan keamanan bagi para siswa,

terhadap barang-barang miliknya dan tempat menumbuhkan kegiatan-

kegiatan mereka ditunjang dengan perlindungan terhadap mereka. Posisi

murid terhadap proses belajar hendaknya positif yang berarti bahwa sekolah

melaksanakan prinsip belajar dan bekerja (learning by doing). Sekolah harus

berusaha dengan berbagai cara untuk mengarahkan murid-muridnya kearah

penyesuaian diri yang benar. Disini nyata pentingnya pembentukan hubungan

dengan teman-teman sebaya dan juga dengan orang-orang dewasa dalam

lingkungan sekolah untuk membantu anak didiknya agar terlepas dari

pemusatan pada diri sendiri.

Sekolah wajib menciptakan kesempatan untuk keberhasilan para

siswa, hal ini akan memberikan rasa mantap padanya bahwa ia mampu

belajar. Ilmu kesehatan jiwa memandang bahwa faktor ini adalah salah satu

syarat dari penyesuaian diri yang sehat.

Jika kita ingin menciptakan penyesuaian diri bagi remaja antara umur

16 sampai 18 tahun, hendaknya para pendidik benar-benar sadar akan kaidah-

kaidah umum untuk digunakan dalam menciptakan proses penyesuaian diri

bagi anak-anak di usia sekolah menengah atas.

Remaja harus diberi kesempatan untuk berbicara dan mendengar juga

mendapatkan teman dalam kelompoknya. Keinginan remaja untuk terlepas

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

21

dari kebiasaan kanak-kanak biasanya penuh dengan rasa perlawanan dan

berontak.

2.5. Perbedaan Siswa Putra dan Putri

Sehubungan dengan masalah yang penulis kemukakan yaitu tentang

perbedaan penyesuaian diri antara siswa putra dan siswa putri, menyangkut

perbedaan psikologis. Secara kodrati sifat putra dan putri memang tampak

jelas perbedaannya. Misalnya pada organ tubuh yang mempunyai pengaruh

yang cukup besar terhadap adanya perbedaan psikologis lewat temperamen

mereka masing-masing.

Walaupun secara kodrati berbeda antara putra dan putri, namun ada

beberapa faktor misalnya keadaan lingkungan, pergaulan, keluarga,

pengalaman dan lain sebagainya. Sehubungan dengan hal itu, Kartono Kartini

(1976) mengemukakan perbedaan karakteristik antara pria dan wanita sebagai

berikut :

1. Laki-laki mempunyai interest yang lebih menyeluruh pada soal-soal

teoritis, sedangkan wanita lebih tertarik ke hal-hal yang praktis.

2. Laki-laki lebih tertarik pada segi-segi kejiwaan yang bersifat abstrak

sedangkan wanita lebih tertarik ke hal yang praktis.

3. Laki-laki lebih bersifat lamban sedangkan wanita bersifat spontan dan

impulsif. Ciri ini merupakan sifat yang kontras antara pria dan wanita.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

22

4. Laki-laki lebih bersifat egosentris dan lebih suka berpikir ke hal yang

obyektif sedangkan wanita lebih bersifat heterosentris dan cenderung

bersifat sosial.

5. Laki-laki bersifat ekspansif dan agresif sedangkan wanita lebih

mengarah ke keluarga.

6. Jiwa wanita lebih emosional dibandingkan dengan laki-laki dalam

menghadapi obyek.

7. Dalam hal efektifitas, laki-laki lebih suka rileks sedangkan wanita lebih

menyukai pekerjaan-pekerjaan ringan.

Perlu dijadikan catatan bahwa perbedaan laki-laki dan perempuan

pada uraian di atas tidak merupakan dasar mutlak adanya perbedaan laki-laki

dan perempuan. Hal ini masih tergantung variable-variabel lain yang turut

membedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini juga sesuai dengan sifat

penyesuaian diri yang dapat dipelajari dan dapat berubah.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Cohn (1995) mengenai

perkembangan kepribadian, anak usia 13 tahun mulai tampak perbedaan

dimana remaja perempuan lebih cepat matang dibandingkan dengan remaja

laki-laki. Anak perempuan pada umur ini mulai mengembangkan konformitas

sosial, sedangkan anak laki-laki masih dalam tahap egosentris.

Hasil penelitian Gilligan (1995) menemukan anak perempuan dalam

membentuk konsep diri lebih cenderung mencapai sesuatu dihubungkan

dengan orang lain. Mereka menilai diri mereka sendiri memiliki kemampuan

dengan melihat diri sendiri dan menghubungkannya dengan orang lain.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Penyesuaian Dirirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/7381/2/T1... · dipandang sebagai reaksi terhadap berbagai tuntuta. ... istilah ini digunakan

23

2.6. Hipotesis

Atas dasar permasalahan diatas, maka penelitian mengajukan hipotesis

sebagai berikut : “Ada perbedaan yang signifikan penyesuaian diri antara

siswa putra dan siswa putri kelas X dan XI SMA Muhammadiyah (Plus)

Salatiga pada Tahun Ajaran 2012/2013”.